E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM
TIKPL070
B21B22
Penilaian dan Pengujian Dalam E-learning Materi Diklat :
Penilaian dan Pengujian Dalam E-learning
Tujuan : Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta dapat: •
Memahami Konsep Penilaian, Pengujian dan evaluasi dalam e-learning
Waktu : 2 jam
Isi Materi :
1. Konsep Penilaian Dan Evaluasi Dalam E-Learning Konsep penilaian dan evaluasi pendidikan dalam e-learning pada prinsipnya sama dengan penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran konvensional. E-learning dalam pendidikan adalah sebagai media pembelajaran yang berfungsi, sebagai Suplemen (tambahan), Komplemen (pelengkap) dan Substitusi (pengganti). Menurut Thorndike dan Hagen (1977) tujuan dan kegunaan penilaian pendidikan dapat diarahkan kepada keputusan-keputusan yang menyangkut (1) pengajaran (2) hasil belajar (3) Diagnosis dan usaha perbaikan (4) penempatan (5) seleksi (6) bimbingan dan konseling, (7) kurikulum, dan (8) penilaian kelembagaan. Penilaian kualitas e-lerning adalah serangkain proses evaluasi yang dilakukan selama dan sesudah pembelajaran (proyek) e-learning dilaksanakan. Penilaian tersebut meliputi beberapa faktor : 1. Efek dari pembelajaran e-learning (antara lain: transfer pengetahuan, kemajuan dalam pembelajaran) 2. Efisiensi penggunaan method (misalnya: kombinasi face to face dan online) 3. Rasio biaya-keuntungan (perbandingan antara bisarnya biaya dan keuntungan yang didapatkan) Untuk mengimplementasikan proses evaluasi kualitas e-learning dapat dilakukan dengan tiga method, yaitu :
PPPPTK VEDC
Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik
Level : Lanjut
Tanggal : 1 Juni 2010
Departemen :
Rev.Tanggal : Dibuat oleh:
MALANG Komputer dan Informatika TI
56 06
07
Abdul Munif
BT Hal 1-1
E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM
TIKPL070
B21B22
Penilaian dan Pengujian Dalam E-learning 1. Interview. Interview dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta kursus e-learning. Media yang digunakan antara lain melalui: Polling ataupun Feedback. 2. Observasi. Evaluasi melalui observasi ini lebih komplek dan lebih sulit dalam scenario e-learning. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan dari peserta maupun stakeholder. Dapat dilakukan melalui diskusi forum. 3. Test. Evaluasi melalui test ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan aktual dan peningkatan performance (ketrampilan, kompetensi) dari peserta. Dilihat dari bentuknya dalam e-learning terdapat dua bentuk yang berbeda dari penilaian e-learning: 1. Self-testing: melayani peserta e-learning untuk mendefinisikan posisi dan kemampuannya dalam proses e-learning. Test biasanya singkat dan otomatis dan mengikuti segment-segment pembelajaran.hal ini memberikan ide tentang tingkat pengetahuannya dan beberapa keinginannya secara cepat untuk setiap bagian dalam e-learning 2. Learning Progress Assessment: menyediakan untuk peserta persyaratan dan tujuan mengikuti kursus serta untuk proses evaluasi e-learning, seperti untuk pemberian sertifikat.
Gambar 1. Perbedaan Self-testing dan Learning Progress Assessment
2.
Konsep Pengujian Dalam E-Learning
Pengujian otomatis (Automated test) dalam e-leraning dapat dilakukan melalui beberapa model antara lain :
PPPPTK VEDC
Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik
Level : Lanjut
Tanggal : 1 Juni 2010
Departemen :
Rev.Tanggal : Dibuat oleh:
MALANG Komputer dan Informatika TI
56 06
07
Abdul Munif
BT Hal 2-2
E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM
TIKPL070
B21B22
Penilaian dan Pengujian Dalam E-learning 1. Self-testing (pengecekan secara pribadi pada isi materi dalam e-learning) 2. Pengujain awal atau pre-testing. Untuk menguji pengetahuan peserta dan memberikan prioritas dan masukan terhadap apa yang akan dipelajari. Beberapa bentuk-bentuk test yang dapat dilakukan dalam e-learning antara lein: 1. Multiple choice test (pilihan ganda) 2. Free Text Composition Complementary Test (Test isian) 3. Crossword Puzzles, Jumled Senteces Exercises 4. Matching Exercises 5. True and False Test (Test Benar salah)
2.1.
Multiple Choice Test (Pilihan Ganda)
Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disiapkan. Pilihan ganda biasa (melengkapi pilihan) 1. Pilihan ganda biasa (melengkapi pilihan). Bentuk ini merupakan suatu kalimat pernyataan yang belum lengkap dan diikuti empat atau lima kemungkinan jawaban yang tepat dan melengkapi pernyataan tersebut. 2. Hubungan antar hal (Sebab akibat) Bentuk tes ini terdiri dari dua kalimat : satu kalimat pernyataan dan satu kalimat alasan. Ditanyakan apakah pernyataan memiliki hubungan sebab akibat atau tidak dengan alasan. 3. Analisa Kasus Bentuk tes analisa kasus ini menghadapkan peserta pada satu masalah. 4. Membaca Diagram, atau table. Bentuk soal ini mirip dengan bentuk pilihan ganda biasa, hanya saja disertai dengan tabel. 5. Asosiasi pilihan ganda Bentuk soal ini sama dengan bentuk soal melengkapi pilihan, yakni suatu pernyataan yang tidak lengkap yang diikuti dengan beberapa kemungkinan, hanya perbedaan pada bentuk asosiasi pilihan ganda kemungkinan jawaban bisa lebih dari satu, sedangkan melengkapi pilihan hanya satu yang paling tepat.
PPPPTK VEDC
Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik
Level : Lanjut
Tanggal : 1 Juni 2010
Departemen :
Rev.Tanggal : Dibuat oleh:
MALANG Komputer dan Informatika TI
56 06
07
Abdul Munif
BT Hal 3-3
E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM
TIKPL070
B21B22
Penilaian dan Pengujian Dalam E-learning 2.2.
Free Text Composition / Complementary Test (Test isian) Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang
dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat menjadi pernyataan yang benar. Cara Memberikan Skor: Pada tes ini sulit dilakukan tebakan, sehingga tidak diperlukan denda terhadap jawaban yang salah. Maka rumus yang digunakan adalah : Skor = Jumlah jawaban benar
2.3.
Jumled Senteces Exercises. Test ini menyediakan kombinasi suatu karakter, kata atau kalimat kemudian
harus menyusun kalimat tersebut atau meletakkan suatu kata sehingga mengandung pengertian yang benar
2.4.
Crossword Puzzles. (teka-teki silang) Dalam test ini terdapat beberapa pertanyaan yang harus di jawab dan beberapa
jawaban harus dicocokan dengan jawaban yang lain berdasarkan sesuai dengan karakter atau kesamaan hurufnya.
2.5.
Matching Exercises (Menjodohkan) Menjodohkan terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi jawaban, setiap
pertanyaan mempunyai jawaban pada sisi sebelahnya. Peserta ataua sisea ditugaskan untuk memasangkan atau mencocokkan, sehingga setiap pertanyaan mempunyai jawaban yang benar. Beberapa yang harus diperhatikan berkaitan dengan test menjodohkan antara lain: 1. Banyaknya jawaban di sebelah kanan lebih dari jawaban di sebelah kiri 2. Lebihnya jawaban hendaknya menunjukkan jawaban yang salah 3. Materinya setiap sisi baiknya mengenai satu pokok bahasan saja 4. Pisahkan menjadi dua kolom, kolom pertama memuat jawaban, nomor soal dan pertanyaan. Sedangkan kolom kedua memuat kode dan pilihan jawaban. 5. Cara Memberikan Skor. Penskoran pada tes menjodohkan tidak diberikan denda terhadap jawaban yang salah. Skor = Jumlah jawaban benar
PPPPTK VEDC
Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik
Level : Lanjut
Tanggal : 1 Juni 2010
Departemen :
Rev.Tanggal : Dibuat oleh:
MALANG Komputer dan Informatika TI
56 06
07
Abdul Munif
BT Hal 4-4
E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM
TIKPL070
B21B22
Penilaian dan Pengujian Dalam E-learning 2.6.
`True and False Test Bentuk tes benar salah memiliki soal yang berupa statemen. Statemen tersebut
dapat disusun sedemikian rupa, ada yang benar dan ada yang salah. Beberapa Kelebihan Tes Benar Salah a. Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak memakan tempat yang banyak b. Mudah dalam penyusunannya c. Petunjuk mengerjakannya mudah dimengerti d. Dapat digunakan berkali-kali e. Objektif Sedangkan kelemahan bentuk test ini ialah: a. Mudah ditebak b. Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan kemungkinan benar atau salah c. Hanya dapat mengungkapkan daya ingat dan pengenalan kembali Beberpa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan soal dalam bentuk benar salah ini yaitu: a. Hindari kalimat negatif, yakni kalimat yang mengandung kata “tidak” atau “bukan” b. Pernyataan harus disusun sedemikian rupa sehingga siswa yang memiliki pengertian samar-samar dapat terkecoh dalam menjawabnya c. Dalam menyusun keseluruhan tes, diharapkan item yang mengandung “salah sedikit” cukup banyak d. Cara Melakukan Penskoran Tes Benar Salah ada dua cara yaitu: 1. Dengan Denda Menggunakan rumus : Skor = Jumlah jawaban benar – Jumlah jawaban Salah 2. Tanpa Denda Menggunakan rumus : Skor = Jumlah jawaban yang benar
PPPPTK VEDC
Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik
Level : Lanjut
Tanggal : 1 Juni 2010
Departemen :
Rev.Tanggal : Dibuat oleh:
MALANG Komputer dan Informatika TI
56 06
07
Abdul Munif
BT Hal 5-5
E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM
TIKPL070
B21B22
Penilaian dan Pengujian Dalam E-learning Referensi: •
Firma K (1993), Diktat perkulian Methode pendidikan Institut teknologi bandung, Bandung.
•
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 1992
•
Joesmani, Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta, 1988.
PPPPTK VEDC
Program Diklat : Kompetensi Kejuruan Program studi :Teknik
Level : Lanjut
Tanggal : 1 Juni 2010
Departemen :
Rev.Tanggal : Dibuat oleh:
MALANG Komputer dan Informatika TI
56 06
07
Abdul Munif
BT Hal 6-6