o
Model Econometrik Diversifikasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga Dan Tingkat Capaian Pph
Model Econometrik Diversffikasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga Dun Tingkat Capaian Pph Rini Dwiastuti, Sujarwo, A, b, c Faku ltas Pertanian Unversitas Brawij aya, Malan g
Abstrak Pengembangan diversifkasi pangan merupakan salah satu kebijakan sfrategis bagi peningkatan ketahanan pangan. Fenelitian ini dilakukan dengan membuat model ekonometrik diversifikasi konsumsi pangan rumah t?l9gul meriganalisis capaian PPH di lokasi penelitian, dan menganalisis alternatif kebijakan pengembangan diversifikasi pang;n berdasai model ekonometrik. Hasil analisis model ekonomtrik menrmjukkan bahwa (1) berdasarkan pola pun[un, responden cenderung kekurangan konsumsi sayuran, buah, protein hewani. Pengembangan diversifikasi panlan-tidai hanya terkait dJngan asp6k ekonomi (income) tetapijuga berkaitan dengan aspek pengetahuan ibu iurih tanggu tentang gizi bagikeluaiga. (2) Capaian PPH masyarakat dilokasi penelitian adalah 64,59 persen' Capaian trlititas pangun ini dicapai saat pengetatiuan ibu rumah tangga tentang gizi pada tingkat sekitar 30 persen' tingkat penerimaan pJr tahun rata-rata rebesur np. I I juta dan net income sekitar Rp. 2,4 jutaper tahun (Rp 200 ribu per-bulan). Hasil simulasi kebijakan menunjukkan bahwa aspek ukuran rumah tangga, pemanfaatan pekarangan banluga iengetahuan ibu merupakan factor yang sangat dominant bagi pencapaian pola pangan harapan di rumah tanggal iomiinasi kebijakan k-etiganya marnpu meningkatkan capaian PPH hingga 36 persen, serta kenaikan net
inc6ile rumah tangga dO.t p.rci. (enaikan income lni disebabkan fungsi pekarangan yang diperankan tidak hanya dalam prnyiiiuun baLan pangan bergizi dan beragam bagi konsumsi rumah tangga tetapi juga memiliki peran ekonomi dalam kegiatan off-farm maupun non-farm. Kata Kunci : diversifikasi pangan, rrodel ekonometrik, PPH, kebijakan pangan
Econometric Model Of DiversiJication In Household Food Conswrnption And Accomplishment Of Desirable Dietary Pattern Level
Abstract Econometric model of diversification in household food consumption and accomplishment of desirable dietary pattern level. Development of food diversification is one of strategic policy to increase household food security ievel. This research was performed rvith econometric model of diversification in household food consumption, to analyzeaccomplishment of Desirable Dietary Pattern (DDP), and to analyze development of diversification based on econometric model. The results shorv thai ( 1 ) based on food consumption pattern, respondent tend to consulne in lower portion of vegetables, fruits, animal tour.., of protein. Development of food diversification is not only related rvlth economic aspect (income) but also related rvith housewife knorvledge in nutrition and dietary for their family. (2) Accomplishmenr of DDP in the sociery in average is 64,59 percent. This condition was supported by level of housewife nutrition and dietary knou'ledge about 3b percent, level of household revenue about Rp. 1 I million, and net income about Rp. 2,4 million pe.1,.-u. (about Rp. 0,2 million per month).-From the policy simulations primary have founded that family size, garden utilization, and nutrition and dietary knowledge of housewife become percent,.and to 36 up achievement DDT increase policy rvill to the them bDP. trousetrotd Using factors to improve increase houiehold income 26,1 percent.-ttris ir ruur.d by iole of garden that not only to enhance food availability
for household consumption but also has economic role in off-farm and non-farm activities' Key rvor4s: foocl diversification, econometric model, Desirable Dietary Pattern(DDP), Food Policy
193
JURNAL |LMU-|LMU HA,ATI (Lifescrbnces)
t
VOL. 20 _ NO. 2 E Juni 2008
t
PENDAHULUAN
usaha untuk n qerd;r" " ,"1,'"X',,::-K:il," uTji;ff ::*T p er1 a a n a n nya, t u i u a n O u.r, i ii t*u j, k o n r r pansan
P.eranan diversifir k1,!i, na.lqan dapat rrkan sebao,; i-"*-.. I I i,uff,ifuXX -'--'-'r i L untuk mengurangi ^wwrJanan il ;:?"g: I :,:.1,, tebih direlanr.un ,.aufffiJ;; ru i keter gantun_gan pada senrnssa rnampu-',o*"-'"ttgatr sehingga rnohn.. ----"br\*rnattp&cl & beras unruk menurunkan tinsk konsumsi beras' dan ngr8llBl€ll'] ketahanan pangan nasionil. h2cinn^, (Itltngfatkan oiuttsintaJil;$;1i qapat da.n1t diiadi dijadikan instrumen rnsrrumen,.,..,-_,-]llta pada pen ganrturunll^P- an$an hany a diartikan p*innt '""" atan produktifitas r'€lalrri n^-L^_ tr k pada' k.";;;;;;fJman pansan pokok, tidak $IZt masvarakat. Keseluruhan. uam an Pangan secara Beberapa ;'iJJ*:,l":il:,',y tririit"il., r menunjukkan persediaan pansan uano panganyangcukupr."uru"#rrcup€rs€ol&€l' tr?gr?r.diversifikasi,konsumsi ^,,t....
llt Il
if;
;- J';'il;-J;:lffl;
#-4,:,;l*;,t;
r,#x#-{iltil t,*rir,
st'di vane dirakvkan
l;{s{ffi li*iir*[
ur**tr;
rurbu.l^B^ur ,,i"r, I,;i;;:T1,in! pangu;;l-#,ii:;1_1Xf '.li*"r taneg.a r..r.ni..rnsf
secara proporsi rumah
.#t?,
j fil';i iitl;l' -ruu,oul*u perba'ou"^^_t:ri L f m".upikan ; 3',2"
*
dan iH:i:,1lflll,T;3;11-#l'ffi1ilI'ilfl#; *uruupun ;;;;i;,, p"k"k t;;; dengan
oreh Martianto Ariani (20b0)irenunjukkan'i;h;;'
:fi'"T,:l"fil,I;llt! Lr"e'i.firil;JJlf
pangan
%"# I
mengilntunr,;;;'iJ,l."i'J;;;,Ii?t,
i;;;;Jn-gurur,
kepada satu
m i;; I "*:,{: ifl# 1 ?i,o ri: ;*:i;xlx, ;;ffii,.-1."a.rr.unslrr.'#un
tahun ke 'riXff: ;:l#,gan raj'-p;;;;;;"," dari sebesar 4,2 p',o,un!u-n o p..i i;;;;;;q'i+#T,"J.:riiiiJffi;Fil#; i:T:!#i:f';i:11'i"u' penoapatai J.,,l,i,l' nli, 5:;::",$i:: lt6n i 11",s J,i-"ya mengkon iums i I oreh"be;;;'il;';ff1:f;ilffi; :::::; [.J;l,f:e'ser il'}i:;:",*::4.**l;i1.,:,i:fli pangan dengan bajran para ekonom ort" e-openhagen justru s
di
,rinti
i.iTit
mr
;' :;i:;ui"o ?l n,,lf ;ri:ni; :?fl[;I; f]::r t:* i' rsf:iil l;:; ;:li* rru I ih #,il?Tj ;.j#j,": :I'ffi n'';k*: il i:h fii,:'iil'lxi ! *:u; l; i: itr rff i'i: : f;Ii? rq*p ti Ii;:' iu-*ffi ;,;;''';" fl,ft : q;g 3;; ! [ : tr r-:: b, I " 1,.,*l nva i'ixffi ::i#-;; :iliffiilif *'ijl ",ffi dr [# iur,,in r is;''?,j.a i :f!;:{t 5"-e"
ii"s?r
i
;
I
sebe
#?" fl ',"
ru
r
n,r piii
lTiffuluau
llflffi;x:Itri?:f:'J:?;i:-;': xahardio. ree j r
iJrseuut padian ,k,,;)iT.y:d,tTif.i1n, r,onrr*ridua-ii padi' l;?bli;,,:??1;, ,i:iljjl;;ii'Xffii,';:l;,,.'f "1i11Y:"i,fikasi iJfJ3;,,,nj,;i;il;h ;'iliil'll;,^""sumsi
p.,".,1",r,t ooo-ir,"i.iri.r*J#*"1frfril#il"#ii i'ii diversifikas.i r."rrr,*i'k;_romnok
encanangk;; nrrtJ0KSQIlaan k.bi:1,:l]
.r^.g,.1 ,r;.i;i;;
r
pungun"iuin
masih di "'i/;;;;; ;k#lfrs]il'ollil,f it:."'l; ffxJx"T.*a, anji ran i;;;;;;; .,,bi-umbian, '-'Err' semDurnerzo,, ,*-^,^, . ,(UPMMR), oun Snct i^,u'lt:-a-att3 sayur dan buah.
i;;; ; .l ; t:,, ti*; i3 1 #,;-"fr'J #;' l,''' :e t tersebut #1."th*. n,'yffJ#' r:uk pa.ngan, aaatii ;':;;;i';iil5"111",,1,:"":::'"1u.si rebih,r.,",gun.k'strtrksi
4ii
rn:
meninskatk,,, ,n,i, meninskatr.in ,-,1*l1g^13kunJ.nit-iun*gun gerakan !;;; f;,::1:XXr
;;d;;;;r,:liX?
lli,l.il1'l::l Unversiras tsrau.ija1 a ;i:Ti"ffi[i.'ii]H:i't:ii'r',lf#* r "1,'.,,;.u'f;;;l"j[*:,1'
--
melakukan #:l],-1t*f11enca3a p1g.^, "il:":X.;:TXi:
i*^r:lli
e*j; 5J.;"ln l:::: : f " i :j# "iT ;l;?l',,j,rj,,?:i;ii'!:i;;;"";;:i'l,Ji:ilf aspek lang rerkati .r."i.r';;;:fiillHi "
11
-s800i4 194
?
il
o
Morlcl Econometrik Diversilikasi Konsumsi Pottgan Ramah rnnggn Don Tingkal capaiun pph
diversifikasi konsumsi pangan. Kenyataan menunjukkan bahwa penduduk Indonesia
Ketahanan Pangan, 2006) rvilayah kabupaten terbagi rnenjadi beberapa kecamatan dengan enam kategori rawan pangan; yakni sangattahan (prioritas 6), tahan (prioritas 5), cukup tahan (prioritas 4), agak rawan (prioritas 3), rawan (prioritas 2), sangat rawan (prioritas 1). Namun, sebagian besar jumlah kecamatan tersebar pada kategori tahan, agak rawan dan rawan"
umumnya tinggal di pedesaan dimarra
umumnya adalah petani dengan sumber daya
lahan yang sangat terbatas, sehingga petani yang demikian oleh Ellis (19S9) disebut petani
kecil
(peasant). Oleh karena
itu
kelompok
masyarakat pedesaan inilah yang seharusnya menjadi fokus perhatian dalam pembangunan
Penetapan lokasi penelitian dilakukan seoara bertahap" Pada tahap peftama adalah melakukan
di bidang ketahanan pangan khususnya diversifikasi pangan. Sing er al (1986) menunjukkan bahwa
pengelompokan kabupaten dan kecamatan menurut tingkat kerawanan pangan. Tahap kedua adalah
perilaku rumah tangga petani kecil ini umumnya bersifat semi komersial yang
pemilihan kabupaten dan kecamatan sampel
(contoh); yakni dilakukan secara sengaja
berperan sebagai produsen, konsumen dan pensuplai tenaga kerja. Peran ganda yang dimiliki rumah tangga petani yaitu sebagai produsen sekaligus konsumen menyebabkan pola pengambilan keputusairnya sangat unik karena saling berkaitan antara aspek konsumsi dan produksi. Sementara itu, teori perilaku produsen dan konsumen neoklasik lebih bersifat pendekatan parsial, sehingga tidak bisa menangkap adanya fenomena pengambilan keputusan alokasi penggunaan sumberdaya antara kebutuhan produksi dan
Qturposive). Tahap ketiga adalah menetapan desa contoh yang dipilih seeara acak (random) . Dari
kegiatan tahap ketiga, terpilih Desa Kepuh Kembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang yang mewakili daerah tahan pangan. Desa Tlogosari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo yang mewakili daerah agak rawan; sedangkan Desa Curah Tatal, Kecarnatan Arjasa, Kabupaten Situbondo terpilih sebagai wakil daerah
agak rawan pangan, Tahap keempat ialah penentuan contoh rumah tangga petani di setiap desa contoh, yakni dilakukan secara acak (random
kebutuhan konsumsi. Oleh karena itu penelitian ini mencobamengembangan pendekatan baru melalui Household Model
sampling) yang diawali dengan penyusunan kerangka contoh, yaitu membuat daftar nama kepala keluarga (KK) setempat. Total responden
serta mencari bentuk instrumen kebijakan
98 rumah tangga.
yang mampu digunakan untuk pemberdayaan
Pengumpulon dota primer rumah tangga dilakukan dengan wawancara menggunakan
lokal
sebagai social capital (modal sosial) dalam rangka percepatan diversikasi pangan
di
quesioner yang telah dipersiapkan; yakni data: (a) diskripsi rumah tangga, (b) pemilikan aset, (c) bisnis pangan (on farnt, off farm, dan non farm), (d) alokasi waktu kerja dan kegiatan rumah tangga, (e) sumber pangan konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin/
pedesaan.
Penelitian ini secara umum bertujuan menyusun suatu konsep kebijakan diversifikasi pangan di pedesaan berbasiskan teori rnodel
perilaku ekonomi rumah tangga (Household Economic Model). Secara spesifik rujuan penelitian ini adalah: 1)Merumuskan model ekonometrik diversifikasi konsumsi pangan rumah tangga 2) Menganalisis capaian PPH di lokasi penelitian 3) Menganalisis alternatif
rnineral, (f) Diversifikasi pangan pokok, diversifikasi pangan berdasarkan konsumsi
karbohidrat, lemak, protein, vitarnin/mineral dan data kebutuhan energi rumah tangga, (f) konsumsi non pangan, kesehatan dan pengeluaran pendidikan, (g) cadangan pangan dan strategi coping nrmah tangga petani dalarn pencapaian ketahanan pangan, (h) pengetahuan tentang diversifikasi pangan dan gizi, (i) sumber-sumber informasi tentang diversifikasi pangan dan gtzi, O lembaga lokal yang paling sering disenangi dan diikuti. tk) tingkat partisipasi dalam kelembagaan lokal dan (l) informasi lainnya. Data konsums.
kebijakan pengembangan diversif ikas i pangan berdasarkan model yang ditemukan. METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan adalah
3
kabupaten yang mewakili tingkat kerarvanan pangau di Propinsi Jawa Timur. Menurut peta kerawanan pangan Propinsi Jawa Timur (Dewan 195
JURNAL ILMU-ILMU HAYATI (Lfe Sciences) E VOL. 20
-
pangan dikumpulkan dengan menggunakan metode food recall 1 X 24 jam selama penelitian dilakukan. Untuk mendapatkan data pola konsumsi yang lebih akurat, juga dilakukan pengamatan (observasi) terhadap bahan pangan yang digunakan. Model perilaku rumah tangga petani terdiri atas sub-sistem: ( I ) konsumsi pangan,
JARTG adalah jumlah anggota rumahtangga; PDDIBU ialah tingkat pendidikan ibu,INCOME merupakan pendapatan nrmahtangga per tahun; PGIBU adalah pengetahuan ibu tentan g gizi; dan LPKRTR ialah luas pekarangan. 2) Kalori kelontpok pangan dan capaian
PPH rumah tanggtl Konversi kuantitas bahan pangan menjadi kalori
KALi CAP
baik yang berasal dari produksi sendiri
=Ai*(C,/JARtG/kk,); = KAL/Kf CAPPPH : X CAP,*pr,*bbt
maupun dari pembelian. (2) kalori kelompok bahan pangan dan capaian PPH rumahtangga,
(3) pengetahuan ibu rumah iansga berkaitan dengan gizi, (4) pengeluaran rumah tangga, baik yang termasuk kelompok pengeluaran pangan maupun non-pansan. (5) kegiatan ekonomi rumah tangga baik dalam on-farm, off-farm maupun non-farnt. t 6 i alokasi tenaga kerja keluarga yan dilakukan. r - r pendapatan (incorne) rumah tangga. Keterkaitan antar sub-
Dimana KA dan CAP adalah kaloridan porsi capaian atas standar bahan pangan ke-i (i = 1,2,. . .8); Ai merupakan berat bahan pangan; kk adalah kandungan energi setiap 100 gram bahan pangan ke-i; ke merupakan standar konsumsi energi pada
setiap kelompok bahan pangan (dalam Kkal); CAPPPH ialah capaian PPH setiap rumahtangga contoh; pr' dan bbt merupakan persentasi dan bobot dari setiap kelompok bahan pangan yang disyaratkan target PPFI Nasional tahun 2020: 3) Pengetahuan keluarga tentang gizi
sistem dan variabel terdapat pada lampiran 1. Operasionalisasi anal is is ekonorn etrik secara
simultan diawali dengan pendueaan parameter dengan menggunakan metode iSLS f,ro Srage Least Square). Validasi model drlak.rlian dalam sistem linear dengan softra,are S.{S Secara rinci Sub-sistem dalam Model )ang c:'ouat dasar diuraikan sebagai berikut: 1) Konsumsi pangon rumali ;.r,;:'_i17 Persamaan Identitas
PGIBU
= f (PDDIBU, PDDKK, INCOME) 4) Pengeluaran rumah tangga
BCPGN :XCBi*I{
BPDD
BNPGN
:CBi+CNBi
Ci
BRTG
Persamaan Struktural CB, f (QPD, JARTG)
cNBr CB,
:NB. _PKRTR)
t
NO. 2 E Juni 2O0B
: :
= f (JARIG'INCOME, PDDKK) : BPDD + BERG + BKES + BJASA + BL = BNPGN + BCPGN
Dimana BCPGN dan BNPGN masing-
f (QPD, QJG JARTC = f (JAMG, PDDIBU. }'lCr\fE, = f (J.ARTG PGIBU. NC -r\1E.
masing adalah biaya konsumsi pangan dan nonpangan rumahtangga per tahun; BPDD biaya pendidikan; BRTG ialah biaya rumah-tangga per tahun; Hi merupakan harga setiap jenis kelompok
:NB4 = f (JARTG, PGIBL. LPKR.TR :)'lB5 = f (JARTG, PGIBU. l\CC \l:. _PKRTR) _-\Bu = f (JARTG, PGIBU. I\Cl I'l:. *PKRTR) :\88 = f (JARTG , INCO\IE
bahan pangan, PDDKK adalah pendidikan kepala
keluarga; BERG merupakan biaya pembelian bahan bakar, BKES dan BJASA adalah biaya kesehatan dan biaya mengglrnaan jasa; serta BL ialah biaya lain-lain. 5) Kegiatan ekonomi rumah tangga QPD = f (PPD, UREAPD, TSPPD) = f (TKJG, UREAJG, KCLJG, QJG NPKJG BNHJG) UREAPD = f (LAPD, INCOME, BNPGN)
r
Dimana C, adalah kuantitas sCnsu:ri5i
iompok bahan pangan ke-i (i: 1. l. E, CB :r CNB masing-masing ialah kuantiras 1,r,:isl:i.s:
TKPD TKJG SPD ts-rc KL TPD KL T]G
dari beli dan tidak beli iprrc;n.s diri). Kelompok bahan pangan terdiri ar,as ;aJiian (i:1), ubi-ubian (i:2), pangan hel, an: I kacang-kacangan (i:4), sa1'ur (i : 5 i. b;rh : j i. lemak (i : 7), gula (i : 8). QPD dan Q.,tG' rupakan produksi padi dan jagung per rahun: :rg berasal
'.96
:TKPDD+TKPDL; :TKJGD+TKJGL;
: TKPDL*UPAH+ X KPinp *Hinp : TKJGL*UPAH+ X I(Jinp *Flinp : QPD*PPD - BFD : QJG*PJG - BJG I
;
Ldr
Economerrik DiversiJikasi Konsumsi pangan Rumah rangga Dan Tingkat capoian pph
KUTL : TRUTL - BUTL KUTT = KUTPD + KUTJG + KUTL TRNF = f (KUTI JARTG, UMKK, LPKR) TROF :f(LPKR,TKOFD) LPKR : LPKMR + LPKRTN +
komponen ini mengukur sampai seberapajauh nilai rata-rata simulasi dan aktualnya menyimpang satu dari yang lainnya. US adalah indikaior kesalahan
;
;
dari. komponen regresi yang mengukur
LPKRKOL + I-PKRKOS Dimana QPD dan eJG merupakan produksi PPD merupakin harga padi; t{l9g_j"gung, UREAPD dan UREAJG adalah p"nglgunaan pnpuk urea pada tanaman padi dan jagrng;
isffn
P-el_gglnal! pupuk TSP pada tanaman padi; KCLJG, NPKJG dan BNHJG adalah penggunan pupuk KCI dan NPK serta benih pad'a tanaman jagung. TKPD dan TKJG adalah penggunaan fe_n1S3_kerja pada tanaman padi danlugung,
TKPDD, TKPDL, TKJGD dan
i(;Ci
merupakan tenaga kerja dalam dan luar keluarga untuk tanaman padi dan jagung. BpD dan BJG adalah-biaya usahatani padi maupun jagung dalam satu tahun; KPinp dan Hinp masing-masing adalah !ryryltas penggunaan dan harga input. t{Utpn,
KUTJG dan KUTL masing-maiing adalah
pendapatan usahatani padi, jagung dan lainnya; KUTT adalah pendapatan tottl u;ahatani. pirD dan.PJG adalah harga padi dan jagung. UMKK
ialah umur kepala keluarga;-TRO-F adalah
penerimaan usaha off-farm dan TKOFD ialah tenaga kerja off-farm. Alokasi tenaga kerja rumah tangga ^_-_6)
TKPDD
fKJGD TKD
= f (LAPD, ppD) : Ql*LAJG + e2*JARTG ; : TKPDD + TKJGD + TKNFD
7) Incorne rumah tanggc
dan gula (b) Subsidi atas pengeluaran non-pangan
masyarakat seperti melakukan subsidi uniuk pendidikan, kesehatan dan energi. (c) Upaya meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga berkaitan dengan gizibagi rmah rangganya.-@; Upaya menurunkan ukuran rumah tangga untuk mengurangi pertumbuhan penduduk, (e) U p ay a intensifikasi pemanfaatan lahan pekarangan. (f) Secara simultan meningkatkan pengi-tahuan
ibu rumah tangga tentang gizi dan melakukan intensifi kasi pemanaatan pekarangan. (g) Secara simultan meningkatkari intensi-fi kasi pemanfaatan
pekarangan, penge-tahuan ibu rumah tangga tentang gizi dan penurunan pertumbuhan penduduk.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pendugaan Koefisien Hasil analisis disajikan
pada Lampiran 2. Berdasarkan hasil analisis statistik
dalarn persamaan rnodel diversifikasi pangan rumah tangga tersebut diketahui bahwa dari nilai uj i-F sem ua model menunjukkan signifi kan secara statistik dalam tarafsignifikansi 1 persen sekalipun,
Dimana TRNF dan TROF adalah penerima_
an usaha non-farm dan off farm per tahun: sedangkan BRTG ialah biaya rurnahiangga per
Hal ini disimpulkan bahrva secara statistik rnodel sudah dapat digunakan untuk mengabstrak-sikan fenomena yang diamati, Berdasirkan analisis terdapat l7 persamaan perilaku yang dispesifikasi.
tahun. Dalarn rangka mengetahui apakali model yang digunakan dapat menghasilkan nilai-n ilal ramalan untuk peubah-peubah endogennya yang tidak jauh berbeda dengar nilai-nilai aktualnya, iraka per.lu
..
Terdapat koefisien determinasi yang sangat rendah
yaitu pada persamaan (7) untuk konsumsi buahbuahan rumah tangga, pada persamaan (2) konsumsi serealea rumah tangga dari pernbelian. (17) alokasi terraga kerja dalam kehtarga untuk usahatani jagung, (4) perilaku konsumsi pangan hewani dari pembelian. Keempat perjaruun perilaku tersebut di barvah 0,40. Artinr a. kemamuan menjelaskan dari variabel r ::,: dispesifikas dalam model masih kurans ct:r. -.
dilakukan validasi model. Kriteria yang digunakan dalam validasi rnodel adalah fheit'i tniquality
Coefficient (U-Theil), serta dekomporlrinyu.
Dekomposisi dari U-Theil adalah: UI\4(bias ratarata), US (bias kemiringan regresi) dan UC (bias
UM
Simulasi atas model dilakukan untuk rnendapatkan instrumen kebijakan baik {ltinjau dari aspek produksi maupun perilaku diversifikasi konsumsi pangan di pedesaan. Simulasi kebijakan dengan skenario jika pemerintah melakukan : (a) Subsidi bahan makanan pokok seperti beras, telur, minyak
,
;
INCOME = (KUTT+TRNF+TROF) _ BRTG
covariance).
regresi, UC adalah komponen bias residual. Suatu model mempunyai daya prediksi baik jika UM dan US mendekati nol, dan UC mendekati l. penyimpangan kemiringan
adalah proporsi bias yang
merupakan indikator kesalahan sisternatik, karena
197
JURNAL ILMU-ILMU HAYATI (L,fe Screrces)
IVOL.
20
-
NO. 2
lJuni
2008
pefsen, selebihnya yaitu lebih dari 60 persen ditentukan leh variabel-variabel lain yang tidak teridentifikasi dalam model ini. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam keputusan menkonsumsi seringkali tidak hanya dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi semata tetapijuga berkaitan dengan selera- aspek personal dan sosial lainnya. Penelitian inijugamendukung temuan di atas bahwa perilaku konsumsi sulit dijelaskan secara memuaskan berdasarkan variabel kuantitatif yang telah dikumpulkan. Persamaan lainnyal'aitu untuk 13 persamaan memiliki koefisien determinasi r ang lebih dari 0.4
edogen teridentifikasi sangat dekat antara actual dan predictednya. Hal ini menunjukkan bahwa dari nilai rata-rata setelah data disimulasikan dalam model maka nilai rata-rata data hampir sama dengan nilai rata-rata hasil dari pendugaan model. Hal ini menunjukkan tingkat validitas insrumen berupa model yang disusun. Alat ukur validitas yang kedua adalah dengan menggunakan nilai UM, US dan UC sebagai decomposisi dari U-theil. Berdasarkan has i I analis is diketahui bahwa dari 58 endogen untuk bias
sistematiknya sangat rendah, nilai yang paling besar biasnya hanya 0.21. Sedangkan, bias varian (US) sebagian besar nilai adalah lebih kecil dari 0.40. Nilai US yang berada di atas 0.4 yaitu 1l endogen dari 58 endogen (18.96 persen) sebagian besar merupakan endogen dalam konsumsi pangan, biaya
bahkan untuk persamaan (6) konsumsi sayuran dari
pembelian, persamaan (16) alokasi tenaga kerja untuk usahatani padi, persamaan (11) produksi usahatani padi, persamaan (l 2) produksi usahatani jagung, (13) konsumsi pupuk urea untuk usahatani padi, kesemuanya dapat dijelaskan dalam proporsi yang lebih dari 60 persen. Selengkapnl'a seperti disajikan berikut ini,
non-pangan, biaya rumah tangga dan juga penerimaan non-farm. Demikian halnya dengan ukuran UC yang diharapkan mendekati l. Berdasarkan bias covariance-nya terdapat 9 persamaan yang nilainya dibawah 0.40, harnpir semua berasal dari kegiatan konsumsi pangan. Namun terdapat juga dua variable lainnya yaitu pekarangan dan keuntungan usahatani lainnya. Sedangkan dari 58 persamaan endogen terdapat 32 persamaan yang memiliki nilai UC > 0.70.
Pengujian kedua untuk model dir ersifikasi pan
gan rumah tangga ad alah m eneanal
is i s
t
val idasi
dari model yang disusun. Indikuor r alidasi model dapat berupa kedekatan nilai rara-rata actual dan prediksinya, juga melaluinilai decornposisi dari Utreilnya, baik dalam analisis bias sisrernarik (UM),
bias varian (US) dan bias covarian (UC). Harapannya adalah UM dan US rnendekari nol dan
Dengan dernikian maka model yang diguna-kan dapat dikatakan memiliki validitas yang relatif baik, baik ditinjau dari sisi actual, predicted maupun
UC mendekati l. Berdasarkan penilaian actual dan prediksinya naka nampak dalam tabel berikur ini bahrqa seluruh
ditinjau dari aspek decom-posisi U-theil. Selengkapnya disajikan dalam tabel berikut ini.
198