Dukungan Penelitian dan Pengembangan Dalam peningkatan Cakupan, Jangkauan dan Kualitas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Badan Litbangkes - Kemkes
1. PERAN LITBANG DALAM MANAJEMEN BANGKESNAS •Riskesdas •Riset PTM/PM •Rikhus Vektor •Riset Cemarling •SRS & CVRS •SDT
Mengukur besar masalah • Riskesdas • Sirkesnas • Monev NS • Riset Evaluatif Kel Sehat
Mencari penyebab masalah
Evaluasi Produk (O,V, alkes)
Program
Implementasi Solusi •Pendekatan Kel Sehat •Germas •Nusantara Sehat
Model Interven si
Mengembang kan Solusi
• Kohor PTM • Kohor Tumbang • Riset Etnografi (REK)
• Inovasi program (PDBK, RIK, Eliminasi Schisto Terpadu) • Inovasi berorientasi produk (vaksin, alat Dx, Obat, Alkes) 2
2. PERAN LITBANGKES SKALA NASIONAL MENURUT SKN Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan
RISNAKES Riskesdas Sirkesnas
SDM Kesehatan Riset Pembiayaan
Pembiayaan Kesehatan (termasuk JKN) Farmasi, Alkes dan makanan Ristoja Rifaskes SDT
Upaya Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat REK RIK
Riskesdas Sirkesnas SRS •Derajat Kesehatan dan Status Gizi Masyarakat •Perlindungan finansial • Responsivenes yankes Vektora Cemarling
Litbang Kesehatan
Lingkungan strategis: 1) Fundamen Moral Kemanusiaan, 2) Lingkungan Sosial, Agama dan Budaya, 3) Lingkungan Politik dan Hukum, 4) Lingkungan Fisik dan Biologi, 5) Lingkungan Ekonomi, dan 6) Lingkungan Ilmu dan Teknologi
3. Dukungan Sifat Litbangkes : CORA (Client Oriented Research Activities) untuk Program Gap MODEL JAM PASIR TIDUR
4
4. Dukungan Dimensi Struktur Organisasi Badan Litbangkes BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Total SDM :1.386 org Peneliti : 461 org
SEKRETARIAT BADAN Yankes Faralkes PPSDM
Inovasi PUSATPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN
PUSATPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN PELAYANAN KESEHATAN
BALAI BESAR LITBANG VEKTOR & RESERVOIR PENYAKIT
B2P2VRP BALAI LITBANG GAKI MAGELANG
LOKA LITBANG P2B2 CIAMIS
P2P Kesmas
Beyond health Kesekjenan
PUSATPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
PUSATPENELITIAN DAN PENGEMBANGANHUMANIORA DAN MANAJEMEN KESEHATAN
BALAI BESAR LITBANG TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
B2P2TOOT
BALAI LITBANG P2B2 DONGGALA
LOKA LITBANG P2B2 BATURAJA
BALAI LITBANG BIOMEDIS PAPUA
LOKA LITBANG P2B2 WAIKABUBAK
BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA
LOKA LITBANG BIOMEDIS ACEH
BALAI LITBANG P2B2 TANAH BUMBU
5
5. Penelitian bidang Penyakit Tidak Menular Penelitian 2016 Rencana Penelitian 2017 A.
B.
Disparitas Beban PTM Utama antar Provinsi Kondisi
Klpk Umur
Estimasi Jumlah Penyandang 2013 Total
Paling rendah
Hipertensi
≥ 18
39.322.834
82.064
Diabetes Mellitus*
≥ 15
2.714.508
4.299
PPOK
≥ 30
4.361.586
7.185
11.244.071
26.756
Asma Kanker
Semua umur Semua umur
348.707
Provinsi Papua Barat Papua Barat Papua Barat Papua Barat
220 Gorontalo
Paling tinggi
Provins i
8.139.130
Jabar
597.065
Jatim
835.918
Jabar
2.269.497
Jabar
69.856
Jateng
Stroke
≥ 15
2.148.640
2.863
Papua Barat
463.717
Jatim
Peny. Jantung Koroner
≥ 15
2.592.116
5.924
Papua Barat
516.947
Jabar
Obesitas
≥ 18
23.471.769
56.044
Papua Barat
4.553.279
Jatim
7
Studi kohort faktor risiko PTM di Kelurahan Kebun Kelapa Bogor 2011 – 2015, Hasil utama : 1.
Insiden Rate : Stroke : 10 (95% CI : 5,0 – 18,0) orang per 1000 penduduk PJK : 15 (95% CI : 10,0 – 35,0) orang per 1000 penduduk DM : 52 (95% CI : 38,0 – 70,0) orang per 1000 penduduk SM (sindrom metabolik) : 27% untuk periode 2 tahun secara kumulatif (2014-2015)
2. Perubahan faktor risiko : Kecenderungan rerata tekanan darah penderita PTM (DM, stroke) lebih besar dibandingkan tanpa PTM seiring perjalanan waktu. Studi Kohor Bogor2015
3.
Urutan tingkat fatalitas: Stroke (11 kasus), DM (5 kasus) dan PJK (5 kasus).
4.
Sindroma metabolik dengan 160 kasus baru , umur termuda 26 th
5. Urutan tingkat fatalitas: Stroke (11 kasus), DM (5 kasus) dan PJK (5 kasus). Studi Kohor Bogor2015
SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA (SEMUA UMUR) SAMPLE REGISTRATION SYSTEM (SRS) INDONESIA, 2014
No
Penyebab Kematian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Stroke (I60 - I69) Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) Tuberkulosis Paru (A15 – A16) Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) Penyakit Hati (K70 – K76) Kecelakaan lalu lintas (V01– V99) Pneumonia (J12 – J18) Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain (A09)
% 21.1 12.9 6.7 5.7 5.3 4.9 2.7
2.6 2.1 1.9
5.A. Penelitian tahun 2016 No. Topik
Lokasi
1
Rapid Assessment of Avoidable Blindness
2
Uji pedoman edukasi kesehatan gigi anak usia TK
3
Penilaian Aktifitas fisik utk Kec. Bogor mengurangi FR PTM di Kecamatan Tengah Bogor Tengah, Kota Bogor
Ketua Penelitian
Sumut, Dr. Lutfah Rifai Sumbar, (RAAB) versi 6 di Indonesia Tahun Sumsel, Kalsel, 2015 NTT, Sulut, Maluku, Papua Kota Bekasi, 6 TK
Drg. Lely Andayasari
Lely Indrawati MKes
Penelitian tahun 2016 No. Topik
Lokasi
Ketua Penelitian
4
Kohort PTM
Kec. Bogor Tengah
Dr. Julianty
5
Determinan depresi pada ibu yang baru melahirkan
Kota Jakarta dan Kota Bogor
Dr. dr. Sri Idaiani
6
Pemetaan mineralogy yang berkaitan dengan defisiensi flor dan Iodium dan dampak kesehatan (gigi dan tiroid)
NTT, Babel, Kalbar dan Kalteng
Dr. Inswiarsi
5.B. Topik prioritas penelitian tahun 2017 untuk penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa Topik Penelitian 1: Studi operasional pencegahan merokok dan Upaya Berhenti Merokok di sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan Tujuan: Untuk mendapatkan gambaran bagaimana program upaya berhenti merokok dapat berjalan dengan efektif dari perspektif fasyankes, masyarakat sekolah, dan tempat kerja
Topik Penelitian 2: Survey Nasional Asupan Natrium dan Kalium Tujuan: Untuk mendapatkan gambaran intake natrium secara nasional (nested dengan SIRKESNAS 2017) sebagai baseline informasi yang lebih valid untuk penetapan target dan intervensi pencegahan dan pengendalian PTM yang lebih efektif untuk lima tahun ke depan.
Topik Penelitian 3 : Pengembangan Model Intervensi Berbasis Masyarakat Dan Fasilitas Kesehatan Untuk Pencegahan Dan Pengendalian Kesehatan Jiwa Tujuan: Mendapatkan gambaran besar proporsi gangguan mental emosional spesifik pada depresi dan kecemasan serta faktor determinannya Mendapatkan kebutuhan pencegahan dan gangguan kesehatan jiwa dan pelayanan penderita yang lebih spesifik dari perspektif populasi berisiko dan penyelenggara pelayanan kesehatan. Mendapatkan gambaran ‘treatment gap’ yang lebih spesifik pada populasi berisiko di wilyah tertentu
Indikator PPTM
Topik penelitian yang dibutuhkan Direktorat PPTM
Penelitian yang diusulkan
Hipertensi
− Penelitian intervensi PTM • Pengembangan model − Riset kesehatan tahunan /Riskesta pengendalian − Survei konsumsi garam/jenis konsumsi makanan hipertensi dan DM − Registri kematian berbasis keluarga (Dr. Ekowati) • Perluasan survey natrium urin - nasional
Obesitas
− Penelitian intervensi PTM − Riset kesehatan tahunan /Riskesta − Survei konsumsi gula, garam, lemak/jenis konsumsi makanan
- Analisis data SIRKESNAS
Merokok
• Mendorong Pengembangan penelitian dosen dan guru terkait prevalensi perokok di sekolah • Penglibatan survey-survey based on report tentang KTR
Studi operasional pencegahan merokok dan UBM merokok di sekolah dan tempat kerja
Posbindu PTM
Penelitian FR PTM tahunan
SIRKESNAS
Kanker
Survei faktor risiko kanker dan bahan karsinogenik Riset PTM
Rencana Topik Penelitian PTM dan Kesehatan Jiwa 2017 - 2021 2017
2018
-
• •
-
•
•
Kohort PTM Analisis lanjut Kohort PTM Kajian (2) Hipertensi dan DM Krio pada lesi putih Merokok di sekolah dan tempat kerja Cedera dan disabilitas – Sulistyowati T Kesehatan jiwa ( treatment gap, bunuh diri) – Kajian Analisis data darah terkait PTM (Pusat 1)
• • •
• • •
Posbindu PTM Gula, garam, lemak (efektifitas labeling dan pesan kesehatan) PANDU (PEN) PTM (pusat 2 dan 4) Determinan sosial, ekonomi dan lingkungan Studi operasional pengendalian konsumsi garam gula lemak PTM oleh lansia Konsumsi alcohol Hipertensi dan DM (lanjutan)
2019 • •
•
•
•
RISKESDAS Cancer survivorship, Pasien survival dan paliative care untuk kanker, stroke, dll Registrasi penyakit berbasis komunitas Efektifitas upaya berhenti merokok di berbagai setting eHealth untuk pencegahan
2020 • •
•
•
2021
Sustainabilitas • dan efektifitas Posbindu PTM Perilaku dan budaya terkait factor risiko PTM Pengembangan model • kemitraan yang efektif dalam program PPTM Analisis lanjut study cohort PTM
Pengembangan model untuk peningkatan peran sektor non-health terkait PTM (‘healthy public policy’) Standard konsumsi sayur buah, gula, garam, lemak untuk pengendalian FR PTM
6. Penelitian bidang Penyakit Menular Dasar : Indikator Prioritas dalam RPJMN 2015-2019 Direktorat Penyakit Menular Langsung Direktorat Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Direktorat Surveilans dan Karantaina Kesehatan
Penelitian 2016 Rencana Penelitian 2017 A.
B.
6 A. Penelitian 2016 Dir. Surveilans dan Karkes
Penelitian 2016 Dir. Penyakit Menular Langsung
Penelitian 2016 Dir. Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis
6. B. Topik prioritas penelitian tahun 2017 untuk penyakit menular Topik Penelitian 1: Pengembangan Model Eliminasi Filariasis di Indonesia Tujuan: Diketahuinya berbagai faktor penghambat dan pendukung upaya penanggulangan filariasis pada kabupaten/kota endemis filariasis dari berbagai aspek (epidemiologi, lingkungan, perilaku, dan manajemen).
Topik Penelitian 2 Pengembangan model monitoring resistensi menggunakan botol bioassay untuk pemantauan resistensi vektor DBD terhadap insektisida secara berkelanjutan dan menyeluruh
Tujuan : Mendapatkan model monitoring resistensi vektor DBD terhadap insektisida yang dapat dilakukan oleh dinkes kabupaten/kota
Topik Penelitian 3: Pravalensi Infeksi saluran Reproduksi dan HIV pada wanita hamil di beberapa kota di Indoensia Tujuan: Untuk mendapatkan prevalensi beberapa Infeksi Saluran Reproduksi (ISR), Infeksi Menular Seksual (IMS), dan HIV pada ibu hamil serta karakteristik yang berkaitan dengan infeksi tersebut di beberapa kota/kabupaten di Indonesia.
Penutup
Kunci keberhasilan dukungan dalam kontek “research into action”: Duduk bersama antara “producers” dan “users” saat penetapan Agenda Riset, topik, judul, pertanyaan penelitian, s/d variabel. Perlu sintesis hasil-hasil litbang (systematic review) dan pengemasan “actionable messages” (policy paper, policy recommendation)
Duduk bersama antara “producers” dan “users” saat diseminasi hasil riset untuk perubahan kebijakan 25
Terima kasih dan Sukses P2P
6.B. Proposal Penelitian Bidang Penyakit Tidak Menular tahun 2017
Indikator Prioritas dalam RPJMN 2015-2019 Direktorat PPTM: Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) Prevalensi berat badan lebih dan obesitas penduduk usia 18+ (persen) Prevalensi merokok penduduk usia ≤ 18 tahun Direktorat Kesehatan Jiwa: Puskesmas yang menyelenggarakan upaya keswa (nakes terlatih, upaya promotif preventif, deteksi dini, dan tata laksana) Jumlah IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) bagi pencandu napza yang aktif.
Program Unggulan 1.
2.
CERDIK melalui Kegiatan Posbindu PTM di sekolah, tempat kerja, Jemaah Haji, Lapas/Rutan, PO bus, terminal, Kamp.Nelayan Pelayanan PTM Terpadu (PANDU) di FKTP – – –
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Hipertensi – DM terintegrasi IVA - IMS – KB terintegrasi Integrasi TB-DM Deteksi dini penyakit paru kronis
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Pembatasan konsumsi GGL Upaya Berhenti Merokok (UBM) IVA dan SADANIS Periksa Lupus Sendiri (SALURI) Deteksi dini Thalasemia (DETELI) Surveilans faktor risiko PTM
Jenis Intervensi 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
9.
Monitoring, deteksi dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM Pelayanan PTM Terpadu dengan pendekatan faktor risiko PTM di pelayanan primer Implementasi KTR di sekolah dan 6 tatanan lainnya Implementasi pencantuman informasi kandungan GGL serta pesan kesehatan pada pangan olahan dan pangan siap saji UBM di FKTP dan Skrining merokok pada anak sekolah serta konseling berhenti merokok Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara Deteksi dini Lupus dengan Saluri Deteksi dan konseling thalasemia, konseling pranikah pada anak SMP Pencatatan, pelaporan dan tindak lanjut berbasis Web
Main goal: Penurunan angka kematian karena PTM utama sebesar 25% pada tahun 2025 Topik Payung: Pengendalian penyakit tidak menular melalui aspek preventif, kuratif dan rehabilitative yang komprehensif, efektif, terjangkau dan berkelanjutan dalam upaya pencegahan kematian prematur dengan lebih memperhatikan kelompok rentan Communi ty based
Facility based
• Survey faktor risiko di seting masyarakat, sekolah dan tempat kerja • Kohort PTM • Sustainabilitas dan efektifitas Posbindu PTM • Pengembanga n vaksin Ca cervix • Determinan sosial, ekonomi dan lingkungan • Climate change dan kejadian PTM • Perilaku dan budaya • Pengembanga n model intervensi di seting sekolah dan tempat
• Kesiapan sumber daya kesehatan • Survey fasilitas/sarana • Efektifitas pelayanan • Integrated case management, obat esensial, dll • Diet management untuk pasien PTM • Reporting and recording • Cost effectiveness pelayanan kesehatan • Patient safety • Evaluasi kualitas pelayanan dan pengembangan model pelayanan yang efektif • Integrated surveillance system • Registrasi penyebab kematian • Instrument/alat diagnosa PTM yang mutakhir dan
Laborat ory based • Teknologi deteksi dini yang terjangkau • Pengembangan vaksin (hepatitis B dan HPV) • Obat esensial • genetic epidemiology • DNA, biomolekuler • Food/nutrient terkait pencegahan PTM (termasuk herbal), • Batasan konsumsi transfat, garam/sodium, gula pada populasi berbeda • Food additive dan preservative
Policy, beyond health, cross cutting • Analisis kebijakan PTM • Analisis pembiayaan pelayanan PTM dalam persiapan pelaksanaan BPJS • Peran sektor industri untuk pencegahan merokok • Pengembangan model kemitraan yang efektif • Pengembangan model untuk peningkatan peran sektor non-health terkait PTM (‘healthy public policy’) • Equity and equality analysis • Cost effectiveness program PTM • Perbandingan terapi modern,
1.
Hasil Penelitian terkait Penyakit Tidak Menular di Indonesia
2.
Program Litbang P2P
1.Hasil Penelitian terkait Penyakit Tidak Menular di Indonesia
Proporsi Kematian Akibat PTM di Beberapa Negara SEARO NEGARA
PERSENTASE KEMATIAN
AKIBAT PTM
Kardiovaskular
Diabetes
Kanker
Cedera
Pernafasan Kronik
PTM lain
Indonesia
37
6
13
7
5
10
India
26
2
7
12
13
12
Thailand
29
4
17
11
9
12
Myanmar
25
3
11
11
9
11
Nepal
22
3
8
10
13
14
Sri Lanka
40
7
10
14
8
10
Bangladesh
17
3
10
9
11
18
Sumber: WHO, 2014
33
Kecenderungan Penyebab Kematian 1995-2007 70,0 59,5
60,0 49,9
50,0
44,2
41,7
40,0 31,2 30,0
28,1
20,0 10,0
10,1
5,9 7,3 6,5
6,0 6,0
0,0 Maternal/Pre-natal
Penyakit Menular
SKRT 1995
Penyakit Tidak Menular SKRT 2001 Riskesdas 2007
Cedera
• Pemerintah & masy menghadapi beban ganda (peny menular & peny tidak menular) • PTM membutuhkan biaya tinggi dan teknologi tinggi Sumber: Laporan Riskesdas 2007
34
Beban Penyakit di Indonesia 1990
2000
Penyakit menular
Cedera
7%
37 %
Cedera
2010
Penyakit menular
9 %
8 % 56 %
43 % 49 % PTM
PTM
Cedera
Penyakit menular
33 %
58 %
PTM
Sumber : IHME 2010
Pergeseran masalah dari penyakit ke
menular… penyakit tidak menular… 35
35
SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA (SEMUA UMUR) SAMPLE REGISTRATION SYSTEM (SRS) INDONESIA, 2014
No
Penyebab Kematian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Stroke (I60 - I69) Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) Tuberkulosis Paru (A15 – A16) Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) Penyakit Hati (K70 – K76) Kecelakaan lalu lintas (V01– V99) Pneumonia (J12 – J18) Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain (A09)
% 21.1 12.9 6.7 5.7 5.3 4.9 2.7
2.6 2.1 1.9
Hasil RISKESDAS
Prevalensi Asma Menurut Provinsi, 2013 12,0
9,0 7,8
6,0 4,5
3,0 1,6
0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Asma Menurut Karakteristik 7,5 6,0 4,5 3,0 1,5 0,0
5,6
7,5 6,0
4,6
5
5,3
5,8
4,5 3,0 1,5
0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi PPOK Menurut Provinsi, 2013 12,0 10,0
9,0
6,0 3,7
3,0 1,4
0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi PPOK Menurut Karakteristik 10,0 8,0 6,0 4,0 2,0 0,0
9,4
10,0 7,9
8,0 6,0
4,0 2,0 0,0
7 4,2
4,7
4,5
Prevalensi Kanker (‰ ) Menurut Provinsi, 2013 5,0 4,1
4,0 3,0 2,0 1,4 1,0 0,2 0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Kanker (‰) Menurut Karakteristik 6,0 5,0
5
4,0 3,0 2,0
3,1 2,2
2
1,7
1,8
1,0 0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Kecenderungan Prevalensi DM Menurut Provinsi, 2007 dan 2013 4,0
3,7
3,5 3,0 2,5
2,1
2,0
1,5 1,0
1,1 0,8
0,5 0,0
2007: diagnosis nakes & gejala 2013: diagnosis dokter & gejala
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi DM Menurut Karakteristik 6,0 5,5
4,5 3,0 1,5 0,0
15 - 24 25 -34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 65 - 74
75+
6,0
4,5 3,0
3 2,3
2,5
1,5 0,0
website:
Prevalensi Hipertiroid Menurut Provinsi, 2013 0,8 0,7 0,7 0,6 0,5
0,4
0,4
0,3 0,2 0,1 0,1 0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Hipertiroid Menurut Karakteristik 0,8 0,6
0,6 0,5
0,4
0,6 0,5
0,5
0,5
0,4
0,2
0
website: www.litbang.depkes.go.id
20,0
Kecenderungan Prevalensi Hipertensi* Menurut Provinsi, 2007 dan 2013
16,0
12,0
9,5
8,0
7,6 4,0
0,0
*waw
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Hipertensi Ukur Menurut Provinsi, 2013
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Hipertensi Menurut Karakteristik 75,0 63,8
60,0 42
45,0 28,8
30,0 15,0
29,2
26,1
27,2
8,7
0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi PJK Menurut Provinsi, 2013 5,0 4,4
4,0
3,0
2,0 1,5
1,0 0,3
0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi PJK Menurut Karakteristik 4,0 3,6
3,0
2,8
2,1
2,0
1,6
1,6
1,6
1,0
0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Gagal Jantung Menurut Provinsi, 2013 0,9
0,8
0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3
0,3 0,2 0,1 0,1 0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Gagal Jantung Menurut Karakteristik 1,2
1,1
1,0 0,8
0,8 0,6 0,4
0,4 0,3
0,4 0,3
0,2 0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Kecenderungan Prevalensi Stroke (‰) Menurut Provinsi, 2007 dan 2013 20,0
17,9
16,0 12,1
12,0 8,0 5,2 8,3
4,0 0,0
2007
2013
website:
Prevalensi Stroke (‰) Menurut Karakteristik 75,0
67
60,0 45,0 32,8
30,0 18
15,0
12,1
12,7
13,1
0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Gagal Ginjal Kronis Menurut Provinsi, 2013 0,6 0,5
0,5 0,4 0,3 0,2 0,2
0,1
0,1
0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Gagal Ginjal Kronis Menurut Karakteristik 0,7 0,6
0,6
0,5 0,4
0,4 0,3
0,3
0,3
0,3
0,2 0,1 0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Batu Ginjal Menurut Provinsi, 2013 1,4 1,2
1,2 1,0 0,8 0,6 0,6 0,4 0,2 0,2 0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Batu Ginjal Menurut Karakteristik 1,4
1,3
1,2 1,0 0,8 0,6
0,8
0,8
0,8 0,6
0,6
0,4 0,2 0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Kecenderungan Prevalensi Rematik Menurut Provinsi, 2007 dan 2013 45,0
36,0 30,3
33,1
27,0 24,7
18,0
9,0 10,8
0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Prevalensi Penyakit Sendi/ Rematik Menurut Karakteristik 60,0
54,8
50,0
45,7
40,0 32,1
31,2
30,0
27,5
27,4
20,0 10,0 0,0
website: www.litbang.depkes.go.id
Disparitas Prevalensi PTM 50,0 25,0 Miskin (kuintil terbawah) Kaya (kuintil teratas)
20,0 25,525,4
20,0
10,0
5,8
7,0 3,6
15,0
13,1 11,2
10,0 5,0
1,8
0,5
2,6
0,0 Asma
Miskin (kuintil terbawah) Kaya (kuintil teratas)
30,0
Permil
Persen
40,0
PPOK
Diabetes Hipertensi
0,8
1,8
0,0 Kanker
Sumber: Riskesdas 2013 PTM merupakan masalah kesehatan bagi penduduk KAYA maupun MISKIN
Strok
65
Disparitas Prevalensi PTM Utama antar Provinsi di Indonesia PTM
Umur
Hipertensi
≥ 18
Diab.Mellitus
≥ 15
PPOK
≥ 30
Asma
Kanker
Semu a umur Semu a umur
Prevalensi
Nilai Kisaran Paling rendah
Provinsi
16,80%
Papua
3,7%
1,40%
Lampun g
4,5%
1,60%
Lampun 7,80% g
SulTeng
1,4 ‰
0,2 0‰
Gorontal o
4,1‰
DIY
25,8%
Paling Provinsi tinggi Bangka 30,90% Belitung
6,9% 10%
NTT
Stroke
≥ 15
12,1‰
5,2 ‰
Riau
17,9‰
Sulsel
Peny. Jantung Koroner
≥ 15
1,5%
0,30%
Riau
4,40%
NTT
66
FAKTOR RISIKO PTM
FAKTOR RISIKO PTM MORBIDITAS & DISABILITAS
68
Sumber: Modifikasi dari from Global Health 2035: a world converging within a generation. USA, The
PTM dengan Common Risk Risk Factors
Physical
Factors Cardio
Chronic Respi- Injurie Cancers vascular Diabetes ratory s
X
X
X
Unhealthy diet
X
X
X
Tobacco use
X
X
X
Alcohol use
X
X
X
X
Deaths %
12.9
29.0
1.9
6.9
9.8
% of DALYs
5.2
9.9
1.3
3.9
12.3
inactivity
Environmental pollutants
X
X X X
Sumber: Framework on Community Based Intervention to control NCDs risk factors,
69
PROPORSI PENDUDUK DENGAN FAKTOR RISIKO PTM FAKTOR RISIKO PTM
2007 2013 (%) (%)
1 Merokok (usia ≥ 15 th)
34,7
36,3
2 Aktifitas fisik kurang (usia ≥ 10 th)
48,2
26,1
93,6
93,5
4,6
n.a
0,3
n.a
18,8
26,6
3
Kurang konsumsi sayur & buah (usia ≥ 10 th)
4 Konsumsi minuman beralkohol
Konsumsi minuman beralkohol berbahaya 5 Obesitas sentral (usia ≥ 18 th) Sumber: Riskesdas 2007; Riskesdas 2013
70
Proporsi (%) penduduk mengonsumsi gula, natrium dan lemak melebihi ketentuan Kemenkes menurut karakteristik, Indonesia Gula 2014 Natrium Lemak Karakteristik
Kelompok Umur 0 - 59 bln 5 - 12 thn 13-18 thn 19-55 thn >55 thn Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Tempat Tinggal Perkotaan Perdesaan Kuntil Kepemilikan Terbawah Menengah bawah Menengah
>50 gram
>2000 mg
>67 gram
1,3 1,6 2,0 5,7 6,8
10,0 24,6 25,9 18,0 10,4
11,7 30,3 30,3 28,1 17,1
6,4 3,1
19,9 16,7
30,2 22,7
4,6 3,7
20,6 16,0
33,3 19,6
3,7
14,5
12,7
4,6
18,0
20,4
5,2
18,6
26,3
71
UPAYA DETEKSI DINI BERBASIS SIKLUS KEHIDUPAN
Lan sia Pelayana • Pemeriksaan (Continuum of Care) n bagi Tekanan Darah, Gula Darah, IMT, anak Riwayat Penyakit PTM, Lingkar Pelaya Perut SMP/A & nan remaja Pelayabagi • Pemeriksaan Tekanan Darah, Gula Darah, IMT, nan anak Riwayat Penyakit Pelaya PTM, Lingkar bagi SD Persali Perut • IMT dan Obesitas nan sesuai Tumbuh balita Pemeri nan, Kembang Anak SD bagi • Obesitas sesuaipada raport Kes nifas siswa ksaan Tumbuh Kembang balita bayi Pelaya & pada KMS Keham • Obesitas nan neona sesuai ilan • BBL > 4 kg Tumbuh PUS & tal Kembang bayi • Tau BBL • Pemeriksaan pada KMS <2,5kg Tekanan Darah, WUS Gula Darah, IMT,
• Pemeriksaan Tekanan Darah, Gula Darah, IMT, Riwayat Penyakit PTM, Lingkar
Riwayat Penyakit PTM
6. Penelitian bidang Penyakit Tidak Menular
PTM pada Penduduk usia >15 tahun Penyakit
Prevalensi
Jumlah
Stroke
1,21 ‰
201 ribu
Hipertensi Obesitas Sentral Obesitas (IMT≥27) Diabetes Melitus
25,8 %
42,1 juta
26,6 %
44,3 juta
15,4 %
23,4 juta
6,9 %
11,5 juta
Keterangan: • Cakupan hipertensi oleh nakes 36.8% • Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM • Penduduk usia >15 th = 172,8 Juta (Estimasi 2013, dari proyeksi SP2010) • Untuk obesitas: penduduk ≥18 tahun Sumber: Riskesdas 2013
Disparitas Beban PTM Utama antar Provinsi Kondisi
Klpk Umur
Estimasi Jumlah Penyandang 2013 Total
Paling rendah
Hipertensi
≥ 18
39.322.834
82.064
Diabetes Mellitus*
≥ 15
2.714.508
4.299
PPOK
≥ 30
4.361.586
7.185
11.244.071
26.756
Asma Kanker
Semua umur Semua umur
348.707
Provinsi Papua Barat Papua Barat Papua Barat Papua Barat
220 Gorontalo
Paling tinggi
Provins i
8.139.130
Jabar
597.065
Jatim
835.918
Jabar
2.269.497
Jabar
69.856
Jateng
Stroke
≥ 15
2.148.640
2.863
Papua Barat
463.717
Jatim
Peny. Jantung Koroner
≥ 15
2.592.116
5.924
Papua Barat
516.947
Jabar
Obesitas
≥ 18
23.471.769
56.044
Papua Barat
4.553.279
Jatim
75
Studi kohort faktor risiko PTM di Kelurahan Kebun Kelapa Bogor 2011 – 2015, Hasil utama : Insiden Rate : Stroke : 10 (95% CI : 5,0 – 18,0) orang per 1000 penduduk PJK : 15 (95% CI : 10,0 – 35,0) orang per 1000 penduduk DM : 52 (95% CI : 38,0 – 70,0) orang per 1000 penduduk SM (sindrom metabolik) : 27% untuk periode 2 tahun secara kumulatif (2014-2015) 2. Perubahan faktor risiko : Kecenderungan rerata tekanan darah penderita PTM (DM, stroke) lebih besar dibandingkan tanpa PTM seiring perjalanan waktu. 3. Urutan pola kecepatan munculnya penyakit adalah: DM (43 kasus baru), PJK (17 kasus baru) dan stroke (12 kasus baru). 4. Sindroma metabolik dengan 160 kasus baru , umur termuda 26 th Urutan tingkat fatalitas: Stroke (11 kasus), DM (5 kasus) dan PJK (5 kasus). 1.
Studi Kohor Bogor2015
4.
Sindroma metabolik dengan 160 kasus baru , umur termuda 26 th
5. Urutan tingkat fatalitas: Stroke (11 kasus), DM (5 kasus) dan PJK (5 kasus).
Studi Kohor Bogor2015
Insiden rate SM, DM, PJK dan Stroke dalam 1000 Penduduk per Tahun, Studi Kohor Faktor Risiko PTM 2015
* Confidence Interval (CI) 95%.
Model akhir insiden DM, pengamatan 4 tahun Variabel Umur (tahun) 55-65 45-54 ≤ 44 Obese sentral Ya Tidak Trigliserida Tinggi Tidak Hipertensi Ya Tidak HDL Rendah Normal Constant
CI 95% lower upper
β
p
RR
0,912 0,036 -
0,023 0,935 -
2,48 1,03 ref
1,13 0,43 -
5,45 2,44 -
0,830 -
0,012 -
2,29 ref
1,20 -
4,36 -
0,906 -
0,008 -
2,47 ref
1,26 -
4,85 -
0,882 -
0,009 -
2,41 ref
1,25 -
4,66 -
0,48 1,27 ref 0,000 Studi Kohor Bogor2015
0,65 -
2,48 -
0,240 -4,459
Terima kasih dan Sukses P2P