DUKUNGAN INDUSTRI TRANSPORTASI BAGI PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN NASIONAL Antonius Danang Adinugroho, MM *
Abstract
Tourism
as a service industry needs a synchronized and
depenable
colaboration with various seclors, such as transportation industry, bank, etc. Transportation industry brings huge contribution to the rapid growth in this highly competitive global trade. Tourism is not the only sectoi which could gain the benefit of a proper tranportation in a country or region but also the government should be aware that transpoftation industry is also one of the many multifunctional tools to support the economy development. As tourism industry grows in the future, the government needs a thrcugh policy and
commitment
in creating a
long term planning which tater provides
a
comprehensive transportation infrastructure,
PERANAN TRANSPORTASI
Sejalan dengan makin berkembangnya sistem perekonomian dunia dan meningkatnya mobilitas perjalanan manusia untuk pelbagai kegiatannya, mulak dibutuhkan sistem transportasi yang tidak hanya memadai, melainkan juga nyaman dan terjangkau,. Meski penyediaan jasa transportasi umum telah mengalami-perubahan dan perbaikan yang cukup signifikan dalam dua dekade belakangan ini, teruiama akan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan, telah menjadi kebutuhan yang tinggi. Masih ingat dalam ingatan kita terhadap tragedi yang menimpa di Gedung World Trade Center pada tahun 2001 di Amerika Serikat, yang membuat derita mendalam bagi dunia khususnya kepada dunia penerbangan di seluruh dunia. Efek domino dari kejadian itu terasa hingga saat ini, baik yang berdampak positif maupun negatif.
Akan tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa tuntutan akan perubahan yang membawa dampak positif bagi dunia transportasi, merupakan harapan sekaligus tantangan dalam peradaban manusia modern seperti saat ini. Jika kita melihat kepada masa lalu, khususnya di tahun 2003 ketika kita merayakan 100 tahun dunia penerbangan. Tahun itu merupakan saat tepat bagi umat manusia untuk mengenang kebesaran manusia ketika Wright bersaudara tanggal 17 Desember 1903, yang merupakan pilot pertama di dunia, dapat terbang selama 12 detik sejauh 37 meter. Akan tetapi, pada saat itulah justru pesawat yang tercanggih di dunia yaitu Concorde Dosen Tetap Akademi Pariwisata Pelita Harapan. Emair :
[email protected] Vol.7, N0.1, April 2004
Dukungan lndustri Transportasi ...
harus dipensiunkan dengan alasan tidak ekonomis dan kelemahan-kelemahan yang merugikan umat manusia. Di negara-negara maju pada umumnya, pemerintah setempat sangat memperhatikan penyediaan dan pengelolaan transportasi untuk menopang kegiatan perekonomian. Kita dapat melihat kepada penyediaan transportasi massal di Singapura, Jepang dan Hong Kong yang telah tertata secara optimal dengan investasi miliaran dollar meskipun kondisi geografis yang sangat terbatas. Akan tetapi jika dikelola dengan perencanaan yang matang, keterbatasan geografis bukanlah pematah semangat bagi penyediaan jasa transportasi yang layak bagi kegiatan umum masyarakat dan dunia usaha.
Di peradaban yang semakin canggih ini, sorotan terhadap penyediaan
jasa
transportasi di seluruh dunia menjadi semakin hangat dan meninggi. Apa sebab? Hal ini merupakan indikator bahwa diperlukan inovasi terhadap transportasi yang semakin memadai. Di penghujung tahun 2003 lalu kita sama-sama menyaksikan keberhasilan Jepang yang sanggup menemukan sebuah kereta api yang dapat melaju dengan kecepatan hampir sama dengan pesawat terbang, yaitu berkecepatan sekitar 250 km/jam dengan kenyamanan seperti di pesawat! Semangat untuk menemukan alat transportasi yang efisien, cepat dan nyaman merupakan tuntutan bagi masyarakat Jepang.
Apabila kita simpulkan sementara dari premis terdahulu, maka terdapat 3 (tiga) hal yang membuat suatu negara maju: tanah yang subur, kerja keras dan transportasi yang layak. Kita pun akan teringat kepada masa lalu di Amerika Serikat ketika negara adikuasa ini mengalami resesi ekonomi yang luar biasa. Tingkat inflasi yang sangat tinggi menyebabkan tidak terjangkaunya harga-harga kebutuhan pokok masyarakat dan meningkatnya jumlah pengangguran, yang menyebabkan beban bagi perekonomian negara. Keputusan pemerintah saat itu adalah dengan penyediaan program padat karya lewat jaring pengaman sosial yang konsisten: pemerintah Amerika menyediakan proyek pembangunan jalan raya beserta infrastruktur publik yang menghubungkan Amerika dengan negra-negara bagiannya! Dengan nilai proyek yang sangat besar itu, manfaat yang terasa hingga saat ini : 1. ketika perekonomian membaik, Amerika Serikat telah memiliki jaringan jalan dan infrastrukturnya yang lengkap sehingga mempercepat pemulihan perekonomiannya, 2. jumlah pengangguran dapat dikurangi lewat mobilisasi tenaga kerja untuk mega proyek tersebut. Ketepatan pemerintah untuk membuat kebijakan publik yang strategis dalam mencermati perubahan masa depan, perlu dicontoh oleh pemerintah lndonesia! Terlebih untuk kondisi seperti di tanah air yang memiliki luas wilayah yang teramat besar ini, kebijakan pemerintah bagi pengembangan sarana transportasi bagi segala kebutuhan, semestinya telah dipersiapkan semenjak lama.
Adapun fungsi transportasi secara umum dapat dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu secara ekonomi, sosial, politis dan kewilayahan. Secara ekonomi dapat
50
Oukungan lndustri Transportasi
.
Vol.7, N0.1, April 2004
dilihat bahwa transportasi memegang peranan yang teramat vital bagi pendistribusian bahan mentah ataupun bahan jadi dari suatu wilayah ke wilayah yang lain. Tanpa adanya transportasi yang baik (Baca: tersedianya jaringan jalan serta modal transportasi), bahan baku ataupun bahan jadi tadi, tidak akan memiliki nilai ekonomi yang berarti. Sebagai ilustrasi, sebatang kayu di suatu desa tidak akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan bila kayu tersebut dijual k'e kota. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis orang maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa menuju tempat produksi dan hasil produksi dibawa ke pasar. Dukungan sarana transportasi yang baik akan sangat membantu mengangkat nilai ekonomi suatu benda, kemudian pada akhirnya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat setempat. Sementara secara sosial, transportasi akan sangat membantu bagi kdangan masyarakat yang sedianya akan beranjangsana ke sanak keluarga atau pun kepada sahabat-sahabat mereka di tempat terpisah. Tersedianya transportasi yang ideal akan menjadikan suatu wilayah memiliki keharmonisan yang tinggi, karena antar kalangan masyarakat memiliki budaya saling berkunjung yang bermanfaat mempererat tali silahturahmi. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan selama lebaran ataupun natal, seperti yang terjadi di ibu kota Jakarta selama ini. Sementara secara politis kegiatan transportasi sangat berperan untuk menjaga keutuhan suatu wilayah, khususnya kepada aspek-aspek yang menyangkut antara lain : 1. Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi. 2. Transportasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas dengan lebih merata pada setiap bagian wilayah negara. 3. Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki, sehingga sangat bergantung kepada transportasi yang efisien yang memudahkan mobilisasi segala daya (kemampuan dan ketahanan) nasional serta memungkinkan perpindahan pasukan perang selama masa perang.
4.
Sistem transportasi yang efisien memungkinkan negaa memindahkan dan mengangkut penduduk dari daerah bencana.
Sebagai manfaat kewilayahan, transportasi berperan sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan suatu wilayah dan perluasannya sebagai akibat dari dinamika perekonomian dan semakin kompleksnya kebutuhan manusia. Perluasan wilayah dan pemenuhan kebutuhan di masing-masing wilayah yang telah ada, sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran pada masing-masing tempat. Oleh karenanya, pengembangan transportasi membutuhkan suatu bentuk strategi, agar transportasi
dapat memiliki kontribusi yang optimal
di
wilayah satu dengan yang lain. Pengembangan transportasi tidak dapat dilakukan secara paruh waktu dan sporadis, yang dalam kenyataannya hanya akan mengakibatkan tidak sinergisnya transportasi yang kemudian memiliki implikasi pemborosan BBM, kemacetan berkepanjangan, semakin lamanya jarak tempuh hingga kepada tidak ekonomisnya kegiatan usaha sebagai dampak dari semrawutnya sarana transportasi yang ada. Vol.7, No.l, April 2004
OUkungan lndustri Transportasi
...
5I
TANTANGAN PENGEMBANGAN TRANSPORTAS! dan KEPARIWISATMN
Membaiknya industri pariwisata tidaklah terlepas dari peranan sektor transportasi. Oleh sebab itu dalam pengembangan industri pariwisata dikenal 4 (empat) elemen yang menopangnya, yaitu aksesibilitas/transportasi, atraksi wisata, jasa akomodasi dan perusahaan perjalanan wisata. Di banyak negara, apabila penyediaan jasa transportasi telah disiapkan dengan baik maka pengembangan sektor pariwisata pun tidak akan mengalami kesulitan yang berarti.
Pengembangan industri pariwisata pun diyakini tidak akan berkembang sedemikian cepat, apabila mobilisasi wisatawan menuju destinasi ternyata tidak ditunjang dengan jaringan transportasi yang baik. Mengingat bahwa kebutuhan manusia akan berwisata telah dimulai sejak ratusan tahun yang lalu,'boleh dikatakan bahwa sinergi yang terjadi selama ini antara pariwisata dan transportasi telah memegang peranan yang teramat penting. Pariwisata tidak hanya dari transportasi, demikian juga transportasi tidak hanya untuk pariwisata, namun terasa bahwa independensi keduanya telah memberikan kontribusi satu dengan yang lainnya. Dalam catatan sejarah pun cukup jelas, bahwa dorongan warga Eropa untuk melakukan perjalanan ke Asia telah tinggi. Tidak hanya untuk tujuan memperluas wilayah atau pun tujuan berdagang, tetapi juga keinginan manusia untuk melihat dan menemukan sesuatu yang baru. Dunia mencatat bahwa Christopher Colombus di tahun 1492 telah mencapai Kepulauan Kanari, Bahama, Kuba, Santo Dominingo dan lndia Barat. Enam tahun berikutnya warga Portugis yang bernama Vasco de Gamma pun akhirnya mencapai lndia. Nama-nama besar lainnya pun juga tercatat, seperti James Cook, Leif Ericson di tahun 1000 yang menemukan sebagian dari pantai utara Amerika Utara, Amerigo Vespuci di tahun 1501 yang menyelidiki pantai Brasilia, ataupun nama-nama lain seperti Ferdinad Magellan, Vasco Nunez de Balboa, Diogo Cao, Bartolomeu Diaz, dll. Tantangan pengembangan jasa transportasi pun tak selesai sampai di situ, karena kegiatan eksplorasi manusia tetap berlangsung hingga saat ini. Bagi pariwisata, transportasi merupakan penopang yang vital bagi pengembangan destinasi wisata di daerah-daerah. Banyak fakta membuktikan, bahwa transportasi yang telah dikembangkan sangat membantu pemasaran kepariwisataan dan stimulan yang cukup unggul untuk menggerakkan wisatawan nusantara untuk mengadakan kegiatan wisata. Premis ini juga seyogyanya diperhatikan oleh pemerintah kita, karena multi fungsi dari transportasi ini kelak akan besar bagi pembangunan menyeluruh suatu bangsa. Tantangan tersebut dapat teridentifikasi menurut kondisi suatu wilayah atau negara. Singapura memiliki tantangan yang berbeda dengan Hong Kong atau pun lndonesia. Tantangan bagi Singapura adalah keterbatasan kewilayahan, sehingga dituntut adanya sarana transportasi terpadu dan efisien. Masalah ini telah dicermati Singapura semenjak negara ini mulai mengkosentrasikan pembangunan nasionalnya, dengan menilai bahwa sebagai negara transit bagi perdagangan internasional. Penyediaan dan pengelolaan transportasi yang sinergis akan menopang perekonomian dan memperkuat urat nadi ekonomi nasional. Konsep tersebut terbukti tepat. Setelah
52
DukunganlndustriTransportasi.
Vol.7, N0.1, April 2004
sekitar setengah abad membangun, pengelolaan transportasi di negara ini memperoleh predikat salah satu yang terbaik di dunia! Masalah yang tidak kalah menariknya dialami Hong Kong. Sebagai negara yang berkeinginan padatnya aspek kewilayahannya mengembangkan karena Kowloon. Bisa dibayangkan
memiliki kegiatan perdagangan yang sangat padat, Hong Kong
bahwa bandara udara internasional yang terdapat di pusat kota dengan dikelilingi banyak bangunan bertingkat tinggi yang padat penduduk. Hal ini terasa menganggu kenyamanan penduduk karena desingan mesin pesawat yang teramat bising, menganggu kegiatan belajar mengajar di banyak sekolah dan potensi bencana akibat kecelakaan pesawat yang sangat membahayakan penduduk. Pemecahan bagi permasalahan ini tidaklah mudah, karena seperti yang kita ketahui, Hong Kong memiliki luas wilayah yang tidak seluas lndonesia. Merelokasi bandara udara ke tempat lain juga akan merupakan masalah, karena beban keuangan yang teramat besar. Dengan komitmen terhadap kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, akhirnya pemerintah Hong Kong meratakan sebuah pulau yang berbukit dan dimulailah pembangunan bandara udara di tempat ini. Pembangunan bandara udara ini merupakan salah satu cikal bakal pembangunan transportasi terpadu dan menyeluruh di seantero Hong Kong, meski pembangunan ini menelan waktu sekitar 10 tahun dan membutuhkan biaya iidak kurang dari US$ 20 miliar. Komitmen Hong Kong ini kita terjemahkan sebagai tekad negara ini untuk meningkatkan perekonomian dan daya saingnya di tingkat dunia, mensejahterakan masyarakatnya dan komitmen terhadap pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan yang berkesinambungan. Sementara bagi lndonesia, titik permasalahan terdapat pada komitmen dan keterbatasan anggaran yang tidak dapat diselesaikan selama 50 tahun, sementara tantangan wilayah tidaklah menjadi kendala yang berarti. Keberanian dan kemampuan kalangan birokrat untuk merealisasikan perencanaan jangka panjang dan berinvestasi bagi masyarakat, komitmen bagi kemajuan pembangunan melalui transportasi dan pelayanan kepada publik tidaklah setinggi yang kita kira sebelumnya. Akibatnya, pemecahan masalah tidak berjalan, sementara yang selalu berjalan adalah mempermasalahkan masalah yang ada! Terbukti dengan kondisi lalu lintas di jantung lndonesia, yaitu Jakarta, yang dari tahun ke tahun tidaklah menjadi baik melainkan menjadi semakin parah dan bahkan berbahaya.
BEBERAPA REKOMENDASI PENGEMBANGAN
Pengembangan sarana transportasi dan industri pariwisata, yang sama berimbangnya memiliki tingkat kepentingan bagi kemajuan perekonomian negara, perlu direncanakan secara bertahap, sinergis dengan memperhatikan aspek sosial-budaya-
ekonomi-politik
dan hankam. Friksi dan
perbedaan pendapat dalam proses
pengembangannya akan dianggap wajar, dengan pertimbangan akan membantu kemurnian pembangunan kedua bidang tersebut bagi sebesar-besarnya kemakmuran bangsa serta seluruh masyarakatnya. Dari pengalaman banyak negara, apabila Vol.7, N0.1, April 2004
0ukunganlndustriTransportasi... 53
konsentrasi pembangunan negara adalah untuk mempercepat stabilitas perekonomian, maka selayaknya pembangunan transportasi harus dipersiapkan sebelumnya. Suatu mobilisasi barang dan jasa dari suatu tempat menuju tempat lain agar dapat diolah dan ditingkatkan manfaat ekonominya, tidak mungkin terjadi apabila tidak ditunjang dengan sarana transportasi yang memadai.
Ketidaklayakan dan ketertinggalan pengembangan infrastruktur sektor transportasi justru akan menghambat pengembangan sektor perekonomian karena ketidakefisienan transportasi. Hal ini akan berdampak kepada makin berkurangnya mutu suatu produk hingga lemahnya daya saing, karena transportasi yang tidak layak (Baca: akan mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dan biaya transportasi yang membebankan harga jual kepada konsumen hingga melebihi angka 30%). Secara jujur dapat dikatakan, pengembangan transportasi di lndonesia telah sangat terlambat, sehingga telah sangat terbukti bahwa tanpa adanya perencanaan jangka panjang mengakibatkan banyak kerugian bagi bangsa dan seluruh lapisan masyarakat. Sebagai contoh adalah pemborosan BBM pertahun yang mencapai lebih dari Rp 2,5 triliun pertahun hanya dari tingkat kemacetan dan padatnya jalan raya di Jakarta. Ketidaklayakan transportasi publik yang mengakibatkan semakin tahun semakin banyak masyarakat yang berlomba-lomba memiliki kendaraan pribadi. Tercatat di Jakarta, setiap bulannya pertambahan kendaraan mencapai angka 50.000 unit, dengan 85% di antaranya adalah kendaraan roda dua. Kenyataan ini menimbulkan banyak kerugian, antara lain : 1. Tingkat kemacetan yang semakin parah, menimbulkan lamanya jarak tempuh.
2. Tingkat polusi yang semakin parah, menganggu kesehatan masyarakat. 3. Tingkat kejenuhan dan pengorbanan masyarakat akan semakin meningkat
4.
akibat tidak mudahnya memperoleh sarana transportasi publik. Pemborosan BBM pertahun yang semakin besar, menjadi beban keuangan negara terlebih sebagian besar masih merupakan komoditas impor.
5.
Menghambat kalangan dunia usaha dalam memobilitasi untuk kegiatan pendistribusian barang dan jasa, mengakibatkan ekonomi biaya tinggi.
6.
Dan lain-lain
Kurang tajamnya kebijakan publik mengenai transportasi, sebagai akibat lemahnya kinerja pemerintah untuk "memahami" kebutuhan masyarakatnya karena tiadanya sense of crisis, justru menambah beban tugas-tugas segenap aparatur pemerintah, karena banyaknya pekerjaan rumah yang tidak dapat diselesaikan. Diharapkan dalam pemerintahan mendatang, dapat dilakukan beberapa pembenahan. Meski cukup terlambat, perbaikan tersebut tetap harus dilaksanakan agar ketertinggalan pembangunan selama ini dapat dipercepat untuk pemulihan sektor perekonomian, termasuk di dalamnya adalah sektor pariwisata.
54
DukunganlndustriTransportasi.
Vol.7, N0.1, April 2004
PENUTUP
lah pema paran mengenai pengem ba nga n tra nsportasi yang selayaknya mendapat perhatian khusus dari pemerintah, apabilJtujuan utama dari-pemlrintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan transportasi yang layak, khususnya seperti di negara kita yang teramat luas dan secara geografis terpecah ke dalam sekitar 18 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, menjadi program pemerintah jangka panjang yang perlu dijatankan secara besar-besaran. Apabila transportasi telah dapat disediakan di lndonesia, efek berganda yang dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat, dunia usaha bahkan oleh pemerintah akan maksimal. Di sisi lain, hal ini akan menjadi salah satu parameter keberhasilan kepemimpinan suatu pemerintah Dem i kia
n
PUSTAKA
Woodward, Frank
H. 1982. Manajemen Transpor. PT Pustaka Binaman
Pressindo,
Jakarta.
Nasution, HMN. 1996. Manajemen Transportasf. Ghalia lndonesia, Jakarta. www.
ba ppedaja ka rta.eo. id
Vol.7, N0.1, April 2004
.DukunganlndustriTransportasi... 55