Inisiatif Wilayah / Timur Tengah dan Eropa
Inisiatif Wilayah / Afrika
Dukungan bagi Stabilitas, Perdamaian, dan Kesejahteraan Wilayah
Dukungan bagi Terwujudnya Rasa Memiliki Afrika dalam Pembangunan
Timur Tengah dan Eropa adalah dua wilayah yang memiliki gambaran berbeda yaitu di satu sisi ada negara-negara dengan tingkat pendapatan tinggi seperti negara-negara penghasil minyak, namun di sisi lain masih ada negara-negara yang tertinggal dalam hal pembangunan, khususnya negara nonpenghasil minyak. Setiap negara memiliki beragam penduduk dan budaya, serta struktur sosial yang beragam dan kompleks. Sementara itu, banyak wilayah yang masih sangat tidak stabil karena adanya konflik, seperti Irak, Palestina, dan Balkan bagian barat. Oleh karena itu, dukungan yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda di setiap wilayah. Hasil operasional di Timur Tengah dan Eropa (TA 2007) (juta Dolar AS)
Peserta pelatihan teknik 4.256 (Orang)
Pinjaman ODA 1.948,06
Kerjasama teknik 96,84
Grant aid
Penugasan Tenaga Ahli Muda (JOCV) 521
Bantuan hibah 164,02
Experts Penugasan dispatched Tenaga 537Ahli 537
* Wilayah Timur Tengah termasuk negara-negara Maghreb (Afrika Utara)
Hasil Operasional di Afrika (TA 2007) ( juta Dolar AS)
Peserta pelatihan teknik 3.186
Pinjaman ODA 311,23 Kerjasama teknik 201,21
Bantuan hibah 529,58
Penugasan Tenaga Ahli 808 (orang) Penugasan Tenaga Ahli Muda (JOCV) 1.509
Sumber: Japan’s Official Development Assistance Data by Country 2008, Japan International Cooperation Agency Annual Report 2008 *Jumlah dihitung menurut kategori regional JICA. *Kurs tahun 2007 ditetapkan oleh DAC: US$1 = ¥117,80
Mempercepat Pertumbuhan
Inisiatif yang Bertujuan untuk Menciptakan Perdamaian dan Stabilitas Regional serta Konsolidasi Perdamaian JICA memberikan dukungan bagi program rehabilitasi pembangunan di Palestina dan Irak serta menciptakan perdamaian dan pembangunan ekonomi di Balkan bagian barat, yang baru pulih dari ketidakstabilan yang berkepanjangan. JICA juga mendukung pembangunan ekonomi di Yordania, Mesir, Suria, Libanon dan negara-negara lain yang berperan penting dalam stabilitas regional melalui pengembangan infrastruktur sosial dan industri. Anak-anak mendatangi klinik pada hari pengobatan gratis di tenda-tenda pengungsi (Palestina)
Beberapa tahun belakangan ini telah cukup banyak negara Afrika yang telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang stabil melalui pengembangan sumber daya. JICA memberikan dukungan yang luas dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan di Afrika di bidang infrastruktur termasuk jalan dan listrik, promosi perdagangan, investasi dan pariwisata, pengembangan bantuan untuk mendukung usaha kecil dan menengah serta inisiatif untuk menggandakan produksi padi dalam 10 tahun untuk memenuhi permintaan yang meningkat pesat di sektor pertanian. JICA juga memberi penekanan pada berbagai program seperti pembangunan infrastruktur wilayah, yang sejalan dengan adanya tren integrasi wilayah Afrika.
Mendukung pembangunan masyarakat melalui Gerakan “Satu Desa, Satu Produk” (Malawi)
Menjamin Ketahanan Manusia JICA memberikan bantuan dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan ekonomi dan dampak paska-konflik pada bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, pengelolaan air, pertanian dan pembangunan wilayah pedesaan. Selain itu juga memastikan rehabilitasi yang layak, konsolidasi perdamaian dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Mendukung Transisi ke Arah Demokratisasi dan Ekonomi Pasar Bersamaan dengan keterlibatannya dalam proyek-proyek yang mengarah ke penciptaan lapangan kerja seperti promosi usaha kecil dan menengah serta pariwisata, JICA mengambil inisiatif untuk merevitalisasi usaha swasta di bidang perdagangan dan investasi paska-komunisme di Eropa dalam mencapai transisi ke arah ekonomi pasar dan demokratisasi.
Melaksanakan berbagai tindakan melawan penyakit menular dari pencegahan hingga perawatan (Zambia)
Penduduk mendapat pengajaran tentang tanaman herbal yang dibiakkan secara lokal untuk mendorong ekowisata (Bosnia dan Herzegovina)
Tindakan terhadap Isu-isu Lingkungan dan Perubahan Iklim Berbagai inisiatif terkait dengan lingkungan dan perubahan iklim menjadi kian penting untuk menjamin terciptanya pembangunan berkelanjutan di Afrika, khususnya karena benua Afrika sangat rentan terhadap dampak dari perubahan iklim global. JICA mendukung penyebarluasan energi bersih, seperti pembangkit tenaga matahari sebagai bagian dari usaha membatasi pemanasan global dan juga mencari cara mengatasi masalah lingkungan seperti desertifikasi.
Pelestarian Lingkungan dan Langkah-Langkah Penanganan Perubahan Iklim Tingkat ketersediaan air per kapita lebih rendah di Timur Tengah, dimana banyak negara memiliki wilayah yang sangat ekstrim bila dibandingkan dengan tempat lain di muka bumi, sementara pertumbuhan populasi dan industrialisasi kian memperburuk keadaan. JICA secara pro-aktif bekerja untuk memberikan solusi bagi berbagai masalah lingkungan seperti pencemaran air, limbah dan polusi udara yang disebabkan oleh pembangunan ekonomi, industrialisasi dan urbanisasi yang cepat guna membantu perlindungan lingkungan alam.
Tiga puluh empat dari 50 negara yang paling tertinggal di dunia berada di Afrika. Akibat adanya stagnasi ekonomi yang berkepanjangan, sekitar 40% dari penduduk di Afrika (Afrika bagian sub-Sahara) dapat dikatakan hidup dalam kemiskinan yang ekstrim dan bertahan hidup dengan penghasilan kurang dari satu dolar per hari. Pada saat yang sama, sejak 2000, terdapat langkah besar dalam hal perdamaian dan keamanan di Afrika, dan pada 2007, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan melampaui 7%. Dalam situasi ini, masih ada tantangan dalam memberikan dukungan bagi pertumbuhan berkelanjutan dengan mempromosikan rasa memiliki Afrika untuk mendorong pengentasan kemiskinan berdasarkan konsep Ketahanan Manusia. Dengan adanya tantangan ini, pada 2005, JICA memulai kembali bantuan pinjaman Yen Jepang bagi negara-negara miskin berutang besar *1 yang memiliki skema pengembalian.
Bantuan untuk mendorong penggunaan panel sinar matahari di wilayah yang terkena dampak desertifikasi (Mali)
Memperluas Kemitraan Generator tenaga angin yang dibangun melalui pinjaman ODA (Mesir)
JICA mendukung “Kerjasama Selatan-Selatan“* 2 pada saat melakukan kegiatan-kegiatan yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mempromosikan lebih lanjut kerjasama antara Afrika dan Asia, Timur Tengah dan Amerika Selatan, serta memperluas kolaborasi di antara negara-negara di wilayah Afrika. *1 Negara-Negara Miskin yang Berutang Besar (Heavily Indebted Poor Countries (HIPCs)) adalah negara-negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi yang menanggung beban hutang besar dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Hutang publik di negara ini telah dikurangi pada 1990-an dan Jepang juga telah membatalkan hutang dari pinjaman Yen sejak 1999. *2 Kerjasama Selatan-Selatan didefinisikan sebagai sarana untuk mempromosikan pembangunan efektif melalui belajar dan berbagi cara dan teknologi terbaik di antara negara berkembang.
11
Tim studi Vietnam memberi bantuan dalam mendorong produksi beras irigasi sebagai bagian dari Kerjasama Selatan-Selatan (Mozambiq)
12
Inisiatif Wilayah / Wilayah Pasifik
Inisiatif Wilayah / Amerika Latin dan Kepulauan Karibia
Dukungan bagi Pelestarian Lingkungan dan Penanganan Perubahan Iklim, Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan serta Pengentasan Kemiskinan Perekonomian di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia utamanya didukung oleh sumber daya alam (SDA) yang melimpah serta produksi pangan, yang telah mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi stabil dalam beberapa tahun terakhir. Namun ada kekhawatiran bahwa kemiskinan akan meningkat akibat krisis ekonomi global yang terjadi pada 2008. Kesenjangan tingkat pendapatan antar wilayah dan negara telah menyebabkan ketidakpuasan bagi warga miskin sehingga terjadi ketidakstabilan sosial. Masalah lainnya yaitu dampak penebangan hutan di wilayah Amazon terhadap lingkungan alam serta merosotnya kualitas lingkungan hidup di perkotaan.
Hasil Operasional di Amerika Latin dan Karibia (TA 2007) ( juta Dolar AS)
(Orang)
Pinjaman ODA Kerjasama 164,44 teknik Bantuan hibah 149,69 127,64
Penugasan Tenaga Ahli Muda (JOCV) 1.551
Penugasan Tenaga Ahli 677
Peserta pelatihan teknik 2.205
Memperluas Dukungan dalam Mengatasi Ketidakstabilan Negara-negara Kepulauan Kecil Negara-negara di wilayah Pasifik rentan terhadap ketidakstabilan ekonomi dan lingkungan seperti meningkatnya harga minyak mentah dan bahan pangan, serta bencana alam yang timbul sebagai dampak perubahan iklim. Hal tersebut merupakan masalah utama sehingga wilayah Pasifik memerlukan dukungan untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana melalui peningkatan pengamatan meteorologi, peringatan dini dan pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat. Pada saat yang sama, diperlukan juga inisiatif seperti pengelolaan sumber daya pesisir pantai yang berkelanjutan dan memberikan dukungan di bidang lingkungan dan penanggulangan perubahan iklim, termasuk energi yang diperbaharui serta kerjasama yang Kerjasama teknik diarahkan untuk mendukung kemandirian ekonomi melalui 35,80 cara seperti peningkatan infrastruktur yang diperlukan.
Hasil Operasional di Wilayah Pasifik (TA 2007) ( juta Dolar AS)
Pinjaman ODA 39,03
Bantuan hibah 34,57
(Orang) Penugasan Tenaga Ahli Muda (JOCV) Penugasan 501 Tenaga Ahli 166
Peserta pelatihan teknik 409
Sumber: Japan’s Official Development Assistance Data by Country 2008, Japan international Cooperation Agency Annual Report 2008 *Jumlah dihitung menurut kategori regional JICA. *Kurs tahun 2007 ditetapkan oleh DAC: US$1 = ¥117,80
Pelestarian Lingkungan dan Tindakan terhadap Perubahan Iklim Dengan fokus pada wilayah yang memiliki lingkungan alam yang berharga seperti hutan hujan Amazon yang luas, JICA mendukung sistem pelestarian hutan, pembangunan SDM dalam bidang budidaya hutan yang bertujuan untuk menggabungkan penanaman hutan dengan perindustrian melalui cara-cara seperti budidaya buah dan pengembangan hasil panen menjadi agro-energi, sementara terus berusaha meningkatkan kondisi hidup di wilayah perkotaan. Dalam hal penanganan terhadap perubahan iklim, JICA mendukung upaya mitigasi masalah lingkungan melalui pemanfaatan energi yang dapat diperbaharui dan langkah-langkah konservasi energi, serta langkah-langkah adaptasi, misalnya Suatu perkebunan merica yang menerapkan budidaya hutan (Brazil) penanggulangan penyakit menular.
Pertumbuhan Ekonomi yang Bersinambungan JICA mendukung pembangunan infrastruktur sosial ekonomi, yang merupakan komponen kunci untuk meningkatkan iklim investasi, sejalan dengan penguatan usaha kecil dan menengah serta mempromosikan pariwisata. Sumber daya mineral di Amerika Selatan, khususnya besi anti karat dan bijih besi merupakan komoditas penting bagi Jepang. Oleh karena itu, JICA mengkaji kemungkinan kemitraan dengan perusahaan swasta dan mendukung pengembangan infrastruktur pendukung melalui pinjaman ODA Jepang di negara-negara yang kaya akan sumber daya alam.
Pengentasan Kemiskinan Sebagai bagian dari upaya mendukung petani kecil dan mendorong pembangunan sosial, JICA memberikan bantuan produksi dan distribusi hasil pertanian, pengadaan air, peningkatan kualitas pendidikan dan perluasan jaringan kesehatan regional. Agar terlepas dari kemiskinan, JICA juga mengakui pentingnya meningkatkan dan memperkuat kapasitas pemerintahan setempat disamping melaksanakan bantuan di masing-masing wilayah. Selanjutnya, JICA memberikan dukungan bagi orang-orang yang berada dibawah garis kemiskinan, khususnya penduduk asli, dan menggunakan kemitraan teknik, termasuk Sistem Integrasi Amerika Tengah (The Central American Integration System (SICA)), Masyarakat Karibia (The Carribean Community (CARICOM)) dan Pasar Umum bagian Selatan (Southern Common Market (MERCOSUR))*1
Mendukung Emigran Jepang*2 dan Keturunan Mereka (Nikkei)
13
JICA secara aktif memberikan bantuan untuk perlindungan kawasan lautan dan daratan yang indah di wilayah Pasifik. Atol dan negara-negara dataran rendah seperti Tuvalu rentan terhadap dampak perubahan iklim termasuk kenaikan permukaan air laut. Oleh karena itu, diperlukan penguatan yang cepat dalam hal kemampuan beradaptasi bagi negara-negara tersebut. Secara khusus JICA mendukung peningkatan pengamatan meteorologi dan perbaikan metode komunikasi sebagai inisiatif jangka pendek, sekaligus mendukung klarifikasi mekanisme pembentukan atol. Selain itu, pengelolaan sampah juga merupakan masalah umum yang dihadapi oleh negara-negara di wilayah Pasifik. Pada 2000, JICA memulai perbaikan kembali fasilitas pembuangan limbah dengan memperkenalkan metode penimbunan lahan semi-aerobik yang mendorong pembusukan limbah dengan biaya minimal. Praktek tersebut di Samoa tengah disebarluaskan ke pulau-pulau lainnya di Pasifik.
Perbaikan yang telah dilakukan terhadap lokasi pembuangan limbah Tafaigata (Samoa)
Menjamin Ketahanan Manusia Kontribusi terhadap pembangunan ekonomi pedesaan dengan membangun jalan yang membentang dari wilayah pedalaman ke pesisir pantai (Peru)
Kerjasama penelitian tentang serangga pembawa penyakit sebagai langkah melawan penyakit Chagas (Guatemala)
JICA terlibat dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan pemahaman tentang perpindahan penduduk ke luar negeri dan masyarakat Nikkei di luar negeri, serta mendukung emigran Jepang melalui cara seperti pengembangan SDM bagi anak-anak emigran yang akan menjadi pemimpin masa depan dari masyarakat Nikkei, termasuk pendidikan bahasa Jepang dan peningkatan kesejahteraan bagi kaum lansia. *1 Pasar Umum Selatan (Southern Common Market (MERCOSUR)) merupakan pasar umum yang bertujuan untuk mempromosikan aliran produk dan jasa. *2 Emigrasi Jepang setelah Perang Dunia ke II secara sistematis dimulai pada 1952 dengan emigrasi ke Amazon di Brazil. Sekarang ini terdapat lebih dari 2,9 juta emigran Jepang dan keturunannya yang tinggal di luar negeri. Pelatihan dan pemberian pelayanan pra-keberangkatan bagi emigran berakhir pada Maret 1994.
Tindakan terhadap Perubahan Iklim dan Pelestarian Lingkungan
Kegiatan program para Sukarelawan Senior Masyarakat Jepang di Luar Negeri (Brazil)
Banyak anak-anak di Wilayah Pasifik tidak mendapatkan imunisasi yang aman di masa lalu. Untuk memperbaiki situasi ini, JICA memanfaatkan Pusat Pelayanan Farmasi Baru yang telah dibangun di Fiji melalui kerjasama Jepang dan melaksanakan pelatihan mengenai perencanaan serta perumusan kebijakan yang berhubungan dengan program imunisasi di 14 negara dan wilayah. Selanjutnya, JICA juga mengembangkan tindakan pencegahan terhadap Malaria yang berpusat di Institut Pelatihan dan Riset Medis Kepulauan Solomon. Selain itu, JICA juga mendukung upaya pengembangan pembelajaran jarak jauh dan meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka memperluas kesempatan pendidikan di negara-negara Kepulauan Pasifik.
Peningkatan imunisasi yang dilaksanakan di 14 negara dan wilayah.
Mendukung Kemandirian Ekonomi Infrastruktur di negara-negara Kepulauan Pasifik masih kurang memadai. Oleh sebab itu, JICA secara aktif terlibat dalam pengembangan infrastruktur yang diperlukan bagi pertumbuhan ekonomi termasuk jalan, jembatan, penyediaan air, listrik, fasilitas pelabuhan, kapal feri dan bandara. Di Samoa, Proyek Perluasan Sektor Tenaga Samoa sedang dilaksanakan untuk memberikan pasokan listrik yang stabil ke seluruh wilayah negara tersebut, sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi. Proyek tersebut merupakan pinjaman ODA Jepang pertama yang diberikan kepada Samoa dan didanai bersama dengan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank (ADB)) berdasarkan Skema Peningkatan Pendanaan Bersama (Accelerated Cofinancing Scheme) bersama ADB.
Fasilitas Pelabuhan Apia mendukung perekonomian wilayah (Samoa)
14
Kemitraan JICA
Menuju Efektifitas Bantuan — Tujuan Pembangunan Milenium dan Deklarasi Paris —
Tujuan umum dari dukungan terhadap pembangunan adalah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals (MDGs)). Pada 2005 Deklarasi Paris mengenai Efektif itas Bantuan (“Deklarasi Paris”) disahkan sebagai pengakuan adanya kebutuhan untuk meningkatkan upaya harmonisasi, penyelarasan dan pengelolaan bantuan dengan orientasi pada hasil
serta untuk meningkatkan jumlah bantuan agar dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut. Deklarasi Paris menekankan pada pentingnya kepemilikan negara mitra dalam meningkatkan efektifitas bantuan terhadap pembangunan, yang telah mendorong munculnya berbagai inisiatif bersama antara negaranegara mitra dan donor dalam hal tersebut.
Deklarasi Paris seperti manajemen keuangan dan pengadaan barang Pada Maret 2005, Deklarasi Paris telah disahkan pada dan jasa di negara penerima bantuan. Forum Tingkat Tinggi Kedua mengenai Efektifitas Bantuan yang diselenggarakan di Paris. Saat ini, 111 negara, termasuk Jepang, dan 26 organisasi multilateral telah turut 3.Harmonisasi: Negara-negara donor menggunakan mengesahkan Deklarasi Paris. Berbagai negara mitra dan berbagai sistem dan prosedur umum yang memungkinkan negara-negara donor bersepakat untuk menerapkan ke-lima untuk hal perencanaan, penerapan, evaluasi dan pelaporan prinsip berikut dalam rangka meningkatkan efektifitas bantuan. bantuan. 4. Pengelolaan Hasil: Berbagai sistem di negara-negara 1. Kepemilikan: Negara penerima bantuan diharapkan penerima bantuan untuk rencana pembangunan, anggaran dapat berperan sebagai pemimpin dalam menyusun dan evaluasi harus diperkuat, dan hasil pembangunan dan melaksanakan strategi nasional mereka, dan ditingkatkan melalui hubungan yang saling menguntungkan negara serta organisasi pemberi bantuan harus mendari sistem tersebut. dukung kepemimpinan tersebut. 2. Keselarasan: Negara-negara pendonor memberikan dukungan sepenuhnya terhadap strategi pembangunan negara-negara penerima bantuan, serta memanfaatkan semaksimal mungkin sistem dan prosedur yang ada,
5. Tanggung Jawab Bersama: Negara-negara donor dan negara-negara penerima bantuan harus meningkatkan transparansi dan tanggung jawab bersama terhadap sumber bantuan, prosedur dan hasil pembangunan.
negara melalui penyelarasan prosedur dan penyediaan bantuan antara negara-negara mitra dan negara-negara donor sesuai dengan kebijakan, perencanaan dan sistem yang dimiliki oleh negara-negara mitra tersebut.
15
JICA dan Bank Dunia, sebagai penyelenggara Konferensi Internasional Tokyo mengenai Pembangunan Afrika IV (The Tokyo International Conference on African Development IV (TICAD IV)) melalui kerjasama dengan pemerintah Jepang, berkolaborasi secara erat dalam berbagai sektor seperti infrastruktur lintas wilayah, pendidikan dasar, manajemen kesehatan dan pertanian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Deklarasi Yokohama pada TICAD IV. Sebagai contoh, JICA memulai “Proyek untuk Mendukung Peningkatan Pengelolaan Sekolah melalui Partisipasi Masyarakat” untuk mendorong kebijakan desentralisasi pada sektor pendidi kan dengan cara meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sekolah di Nigeria. Proyek JICA ini telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan di kalangan masyarakat lokal dan membantu mereka mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meningkatkan sistem Upacara pembukaan TICAD IV pendidikan, yang membuahkan di Yokohama, Jepang, pada Mei 2008
hasil dalam bentuk peningkatan signifikan pada tingkat keikutsertaan di sekolahsekolah. Berdasarkan kesuksesan tersebut, pemerintah Nigeria telah memutuskan untuk mengembangkan metode ini secara nasional dengan Staf JICA bertanya pada anggota proyek sekolah dasar di Nigeria mengenai kegiatan yang dilaksadukungan dari Dana nakan melalui “Proyek untuk Mendukung PeningPembangunan Sosial katan Pengelolaan Sekolah melalui Partisipasi Masyarakat.” Jepang (Japan Social Development Fund (JSDF)) Bank Dunia. Hal ini menggambarkan bahwa pendekatan berbasis lapangan JICA dapat dilakukan secara efektif sebagai model, dan negara mitra tersebut akhirnya mampu mengembangkan dan menyebarluaskan hasil tersebut dengan dukungan dari Bank Dunia. Selain di Nigeria, JICA, Bank Dunia dan negara-negara mitra di negaranegara berbahasa Perancis di Afrika lainnya seperti Senegal, Mali dan Burkina Faso juga akan memperluas cakupan proyek serupa melintasi batas satu negara di negara masing-masing dengan dukungan JSDF.
Pada 2005, Pemerintah Jepang dan Bank Pembangunan Afrika (The African Development Bank (AfDB)) mengumumkan Perluasan Dukungan Sektor Swasta untuk Afrika, sebuah inisiatif gabungan untuk memberikan dukungan yang menyeluruh bagi pengembangan sektor swasta di Afrika. Sebagai bagian dari inisiatif ini, JICA memberikan dukungan pinjaman untuk sektor swasta melalui AfDB. Berdasarkan pinjaman tersebut, dana disediakan bagi
perusahaan perusahaan swasta di Afrika untuk penanaman modal sesuai dengan Strategi AfDb untuk Pengembangan Sektor Swasta. Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dengan cara mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah yang didorong oleh sektor swasta, mendorong produksi pertanian di wilayah pedesaan, meningkatkan sektor keuangan dan mendanai proyek-proyek infrastruktur berbasis kemitraan pemerintah dan swasta.
3. Kerjasama dengan Mitra Pembangunan Lainnya untuk Kerjasama Pembangunan yang Strategis
Memanfaatkan Akumulasi Pengetahuan melalui Dukungan Berbasis Lapangan JICA menyadari bahwa pendekatan berbasis lapangan sangat diperlukan agar secara cepat dan akurat dapat memenuhi kebutuhan yang beragam dari negara-negara berkembang. Oleh karena itu, JICA mendelegasikan kewenangan pada kantor-kantor perwakilannya di luar negeri untuk mendorong tanggapan yang cepat dan tepat pada tingkat lokal. Dalam rangka meningkatkan kemampuan negara-negara mitra yang dibutuhkan dalam mewujudkan pembangunan yang mandiri, JICA memanfaatkan akumulasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan bantuannya baik di tingkat akar rumput, maupun dalam mendukung
1. Peningkatan Pengelolaan Sekolah melalui Partisipasi Masyarakat di Negara-Negara Afrika yang Berbahasa Perancis
2. Menuju Afrika yang Kuat melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Didorong oleh Sektor Swasta
Harmonisasi dan Keselarasan Berdasarkan prinsip-prinsip Deklarasi Paris, JICA memfasilitasi peningkatan efektifitas bantuan, dalam mencapai MDGs. Secara khusus, berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembangunan, dan meminimalkan biaya administrasi di pihak mitra negara-
Contoh Kolaborasi JICA
pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan melalui kemitraan dengan organisasi keuangan internasional dan perusahaan swasta lainnya. Selain itu, dengan penuh semangat JICA juga mendukung kemitraan dengan negara-negara donor serta badan-badan internasional lainnya, negara-negara donor baru dan LSM untuk meningkatkan efektifitas pembangunan, dan selalu berusaha untuk memberikan bantuan yang efektif dan efisien yang mampu menjangkau setiap individu di negara-negara berkembang.
Sebagai salah satu organisasi pembangunan terbesar di dunia, JICA bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional dan donor bilateral. Kami berusaha keras untuk memimpin dalam men-ciptakan suatu kerangka kerja yang luas dalam rangka kerjasama pembangunan dan juga bekerja menuju “ketahanan manusia“ dan “pengembangan kapasitas” untuk meningkatkan efektifitas bantuan pembangunan. Sebagai contoh, JICA memperkuat kemitraan dengan Jerman dengan saling berbagi pemahaman tentang pentingnya isu-isu seperti ketahanan manusia, pembangunan di Afrika, isu-isu global seperti perubahan iklim dan dukungan bagi negaranegara rentan. Secara khusus, JICA bekerja dengan Bank Pembangunan KfW yaitu bank pembangunan terkemuka di Jerman, dalam mengembangkan dan mengutamakan
cara-cara yang efektif untuk merumuskan dan melaksanakan proyek-proyek serta program-program di bidang perubahan iklim. Selain itu, JICA memperkuat hubungan dengan Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH, sebuah institusi federal Jerman yang bertanggung jawab atas kerjasama teknik, dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman dari kedua organisasi dengan fokus pada Afghanistan serta negara-negara Afrika. Di Zambia, misalnya, JICA dan GTZ bersama-sama memimpin kelompok donor di bidang desentralisasi. Kedua organisasi memfasilitasi dialog mengenai kebijakan antara Pemerintah Zambia dan kelompok donor, seraya memperkuat kemampuan pemerintah lokal dalam mendorong desentralisasi.
16
Rangkuman tentang JICA
Nama :
Japan International Cooperation Agency (JICA)
Presiden :
Sadako OGATA
Kantor Pusat :
1-6th floor, Nibancho Center Building, 5-25, Niban-cho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-8012, Japan
No. Telepon :
+81 3 5226-6660 ~ 6663
Tanggal didirikan : 1 Oktober 2003 (sebagai institusi
Kantor Cabang JICA di Jepang JICA melaksanakan berbagai proyek melalui 17 kantornya di seluruh Jepang dengan menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi.
Struktur Organisasi Kantor Pusat JICA Presiden
Auditor Senior Wakil Presiden Wakil Presiden
administratif mandiri) Tujuan :
Didirikan sebagai institusi administratif mandiri berdasarkan Undang-Undang Institusi
Kantor Pusat
Kantor Presiden
Kantor Cabang di Jepang
Kantor Auditor
Kantor Perwakilan di Luar Negeri
Administratif Mandiri - Badan Kerjasama Internasional Jepang (UU No. 136, 2002), JICA
Departemen Personalia
mendorong kerjasama internasional serta pembangunan ekonomi Jepang dan global yang
Mengenal JICA Lebih Jauh
kuat dengan mendukung pembangunan sosial
Kami mengundang Anda untuk mengunjungi situs kami. Berbagai publikasi seperti brosur, majalah humas “JICA’s World” dan laporan tahunan kami dapat ditemukan pada situs JICA.
ekonomi, pemulihan atau stabilitas ekonomi dari negara-negara berkembang. 7.474,2 milyar Yen (per 31 Maret 2009)
Pegawai Tetap :
1.664 (per 31 Maret 2009)
Sejarah Berbagai Organisasi Pelaksana ODA Oktober 1954 Maret
1961
Juni
1962
Juli
1963
April
1965
Maret
1966
Agustus 1974 September 1987
Mei
1994
Oktober 1999
Oktober 2003 Mei
2007
Juni 2007 Oktober 2008
Jepang bergabung dalam “Colombo Plan” dan memulai program kerjasama teknik Pembentukan Dana Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Jepang (Overseas Economic Cooperation Fund of Japan (OECF)) sebagai Pengganti Dana Kerjasama Pembangunan Asia Tenggara dari Bank Ekspor-Impor Jepang Pembentukan Badan Kerjasama Teknik Luar Negeri (Overseas Technical Cooperation Agency (OTCA)) Pembentukan Pelayanan Emigrasi Jepang (Japan Emigration Service (JEMIS)) Dimulainya program sukarelawan Kerjasama Luar Negeri Jepang (Japan Overseas Cooperation Volunteers (JOCV)) Dimulainya pemberian pinjaman ODA pertama oleh OECF untuk Korea Selatan Perubahan OTCA menjadi Badan Kerjasama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency (JICA)) Pembentukan Tim Bantuan Darurat Internasional Jumlah peserta pelatihan teknik di Jepang mencapai 100.000 orang Pembentukan Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional (Japan Bank for International Cooperation (JBIC)) melalui merjer antara Bank Ekspor- Impor Jepang dengan OECF Restrukturisasi JICA menjadi institusi administratif yang mandiri Jumlah negara yang menerima pinjaman ODA mencapai 100 negara Jumlah JOCV melewati angka 30.000 orang Operasi Kerjasama Ekonomi Luar Negeri JBIC dan sebagian bantuan hibah di bawah yuridiksi Kementrian Luar Negeri Jepang diintegrasikan ke dalam JICA “baru”
Departemen Kebijakan Informasi Kantor Hubungan Masyarakat dan Media
bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam
Kapital :
Departemen Bagian Umum
JICA Chubu/Nagoya Global Plaza JICA Hokuriku
Informasi terkini tersedia di situs JICA
JICA Obihiro
JICA Osaka
http://www.jica.go.jp/english/
JICA Tohoku
JICA Hyogo
JICA Nihonmatsu
JICA Chugoku
JICA Tsukuba
JICA Shikoku
JICA Tokyo
JICA Kyushu
JICA Yokohama
JICA Okinawa
Situs Kantor Cabang JICA di Jepang http://www.jica.go.jp/english/contact/domestic/
Depertemen Perbendaharaan Departemen Strategi Operasi Departemen Asia Tenggara 1 dan Pasifik Departemen Asia Tenggara 2
JICA Global Plaza JICA Sapporo
JICA Komagane
Departemen Anggaran dan Keuangan
Global Plaza JICA Berbagai pameran dan kegiatan diadakan di Global Plaza JICA di Tokyo - Jepang, yang didirikan sebagai pusat penyediaan informasi mengenai kerjasama internasional, berbagai seminar, dan promosi berbagai bentuk pertukaran internasional.
Departemen Asia Timur & Tengah dan Kaukasus Departemen Asia Selatan Departemen Amerika Latin dan Kepulauan Karibia Departemen Afrika Departemen Timur Tengah dan Eropa Departemen Infrastruktur Ekonomi Departemen Kebijakan Publik Departemen Pengembangan Manusia Departemen Lingkungan Global
Kantor Perwakilan JICA di Luar Negeri
Kantor Perubahan Iklim
Sekitar 100 kantor berada di seluruh dunia untuk mempromosikan proyek-proyek berdasarkan kebutuhan setempat.
Departemen Pembangunan Pedesaan Departemen Pengembangan Industri Kantor Kemitraan Sektor Swasta Departemen Pelatihan dan Partisipasi Masyarakat Departemen Fasilitasi Keuangan & Pengawasan Pengadaan Barang Jasa Departemen Analisa Resiko Kredit dan Pertimbangan Lingkungan Departemen Pengadaan Barang - Jasa Departemen Administrasi Pinjaman dan Hibah Departemen Evaluasi Departemen Sumber Daya Manusia untuk Kerjasama Internasional Sekretariat JOCV Sekretariat Tim Bantuan Darurat Bencana Jepang Pusat Penelitian JICA
Informasi terkini tersedia di situs JICA.
http://www.jica.go.jp/english/ 17
Search
Situs Kantor Perwakilan JICA di Luar Negeri http://www.jica.go.jp/english/contact/overseas/
Informasi terkini tersedia di situs JICA http://www.jica.go.jp/english/about/organization
18
Japan International Cooperation Agency
Indonesia Office
Sentral Senayan 2 Lantai 14 Jl. Asia Afrika No. 8 Jakarta 10270 Tel : (021) 5795 - 2112 http://www.jica.go.jp/indonesia/indonesian/
Juni 2010