Drama Keyrana Miller , Gadis bermarga asing ini memiliki kehidupan yang penuh dengan "Drama" . Berbagai hal yang dialaminya setelah kedua orang tuanya bercerai membuatnya menjadi gadis yang pendiam. Umurnya yang baru menginjak 16 tahun harus menghadapi berbagai macam cobaan yang berat, berulang kali ia mencoba untuk bunuh diri.Namun, usahanya itu selalu gagal. Ikuti Kisahnya:)
Part 1: That Day Suara alarm membuat Keyrana terbangun dari tidurnya. Key bangun dari tempat tidurnya dan menuju ke meja riasnya, ia mengamati dirinya yang tampak begitu mengenaskan. Mata yang bengkak dan merah, rambut acak-acakan, serta jangan lupa baju seragamnya yang masih terlekat di tubuhnya. Ia lalu menuju kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya menuju sekolah . Setelah selesai berpakaian , Key mendandani dirinya yang terlihat mengenaskan tersebut dengan make up natural. Kemudian ia menuju bagasi dan mengeluarkan mobilnya menuju ke sekolah. Di sepanjang perjalanan hanya hawa dingin yang terasa, Key tidak berniat memutar musik ataupun radio yang menemani perjalanannya . Koridor sekolah yang tampak begitu sepi dilalui olehnya, Sekolah masih sepi karena sekarang masih jam 6:30 hanya beberapa anggota OSIS yang tampak sudah datang. Key sudah terbiasa datang pagi sekali , itu membuatnya terhindar dari tatapan teman-temannya yang sangat mengganggu bagi Key. Karena sekarang adalah tahun ajaran baru, maka ia harus ke mading untuk melihat di kelas mana ia akan berada. Key menelusuri koridor lantai 2 sekolahnya mencari dimana ruangan kelas XI IPA 2, setelah menemukan kelasnya key langsung ke bangku paling ujung dekat jendela. Key mengamati kelas barunya tersebut sambil mendengarkan musik membuat suasana hatinya tampak begitu tenang pagi ini, kemudian ia memalingkan wajahnya di jendela dan memandang ke arah langit. Langit di kota Jakarta tampak mendung pagi ini, Key menyukai hujan. Menurutnya, hujan seperti penghapus bagi dirinya. Tanpa Key sadari ada seorang temannya yang telah mengamatinya sejak tadi, Evelyn sangat penasaran dengan teman sekelasnya tersebut karena setiap ia melihat Key ekspresi wajah Key selalu saja datar. Menurut Evelyn , Key punya sejuta rahasia dan beban yang disimpannya . Evelyn ingin menjadi teman Key, Evelyn ingin membuat Key tertawa, Evelyn ingin membantu Key. Evelyn berjalan ke arah Key dan duduk di sampingnya. "Hai, Aku Evelyn Margaretha. kau bisa memanggilku Eve." ujar Eve sambil menjulurkan tangan kanannya . Key yang merasa terusik dengan kehadiran Eve langsung berdiri dan berjalan keluar kelas menginggalkan Eve sendirian. Key berjalan ke kantin untuk membeli makanan karena tadi ia belum sarapan. setelah membeli roti dan susu Key kembali berjalan menuju ke kelasnya, Kelas tampak begitu ramai sekarang karena sisa 10 menit lagi bel berbunyi . Key tampak begitu santai berjalan ke arah bangkunya , ia tidak terusik dengan tatapan temanteman sekelasnya. Key adalah Gadis berdarah Indonesia-Amerika, dengan kulit putih mulus, rambut Blonde, dan mempunyai tubuh yang bagus membuatnya menjadi idaman para siswa sekolahnya. Namun, Tidak ada yang berani mendekati Key karena rumor yang beredar mengatakan ia sangat pendiam, angkuh dan sombong.
Key melihat Eve masih berada di tempat yang sama tadi , Tampaknya Key akan mendapatkan Chairmate tahun ini. "Bukankah kau Keyrana Miller? waah ternyata kita sekelas."ujar Reza sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya. "WOOY SEMUANYAAA KITA MEMPUNYAI QUEEN DI KELAS KITAAA YEEYY!!." Cerocos Kevin dengan suara keras membuat semuanya tertawa dengan sikapnya. "Halo Key Perkenalkan Namaku Alvira Eriza , kau bisa memanggilku Vira." sapa Vira dengan antusias. Teman kelas Key tampak senang dengan kehadiran Key yang akan menjadi teman sekelas mereka , Tanpa semua sadari Key tersenyum. Dengan kikuk key memperkenalkan namanya "H-hai! na-namaku Keyrana Miller." Ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Evelyn tidak menyangka bahwa Key akan kikuk saat memperkenalkan namanya, Ternyata rumor yang beredar tersebut palsu. Buktinya Key bahkan tampak malu-malu memperkenalkan namanya di hadapan semua temannya. Setelah Key memperkenalkan namanya ia berjalan menuju ke arah bangkunya yang disambut dengan senyuman manis Evelyn. "Tampaknya mereka sangat menyukaimu Key, Bolehkah Aku menjadi Chairmatemu selama 1 tahun kedepan?." Ucap Eve sambil tersenyum.
Part 2: Willis 2 Hari setelah kejadian di kantin, Key tidak pernah sekalipun menginjak kantin sekolahnya. Key tau siapa laki-laki itu, bahkan seluruh penghuni SMA Binu Wilya pun tau. Dia adalah Willis Prasetya Siswa yang Famous di kalangan para siswi, bahkan sampai memiliki fansclub. Jika ada yang berani mengganggu Willis dipastikan orang tersebut akan mendapatkan masalah yang besar, Walaupun yang mengganggunya itu perempuan. Pagi ini Key datang lebih lama dari biasanya, karena ia sarapan di rumahnya. Key tidak ingin bertemu Willis dimanapun karena menurutnya bertemu dengan Willis dipastikan ia akan pulang dengan keadaan yang mengenaskan atau lebih buruknya babak belur. Saat sampai di dalam kelas, Key melihat Bian, Fery, dan juga Gibran (teman-teman Willis). "WOY LO!"Teriak Fery sambil menunjuk Key. Namun, Key tidak mengubris panggilan Fery dan tetap jalan menuju ke bangkunya. Dengan sigap Fery menarik rambut Blonde Key yang saat itu di kuncir. "Gue manggil lo bego! lo tuli ya?"Bentak Fery. "Akhh! Lepasin!."Ucap Key yang menahan sakit. "Gue manggil lo, tapi lo ga jawab malah jalan ngelewatin gue. jadi, yah gue tarik rambut lo aja."Ucap Fery. "Kenapa kau memanggilku?"Jawab Key sambil menahan rambutnya dari tarikan Fery. "WOY!! LEPASIN GAK? BERANINYA CUMAN SAMA CEWEK DOANG BANCI!!"Teriak Eve yang melihat Fery menarik rambut Key. Setelah Teriakan Eve, Fery kemudian menghentikan untuk menarik
rambut Key. "Ini bukan urusan lo! jadi gausah ikut campur. Mau jadi pahlawan kesiangan? walaupun lo cewek gue gak akan segan-segan buat mukul lo!"Ancam Fery. "Bukan urusan lo juga kan? yang punya masalah disini itu Key sama Willis. Terus ngapain lo ikut-ikutan? LO PURA-PURA TOLOL ATAU EMANG TOLOL SIH?"Teriak Eve sambil nunjuk Fery. Fery yang tersulut emosi dengan ucapan Eve kemudian ingin menampar Eve. Tapi, Ditahan oleh Key. "Yang punya urusan sama gue dimana?"Ucap Key dengan nada dingin. Fery kemudian menurunkan tangannya dan menyuruh Key untuk mengikutinya menemui Willis. Melihat Key pergi Eve, Kevin, Vira lantas mengikuti mereka. == Mereka sekarang berada di rooftop sekolah. "Mendingan masalah kemarin kita selesaikan disini saja."Ucap Willis dengan tenang. "Lo mau gue ngelakuin apa?"Tanya Key tanpa basa-basi. "Gue ngga akan nyuruh lo ngelakuin apapun, sekarang gue hanya memperingati lo. WELCOME TO MY WORLD."Jawab Willis kemudian pergi bersama teman-temannya. Key yang mengerti kalimat tersebut hanya bisa menghembuskan nafas dengan keras. Sepertinya dirinya harus mempersiapkan mental untuk kedepannya. "Tenang Key, Kami ada selalu bersamamu kok."Ujar Vira untuk menenangkan Key. "Iya Key, lo ga perlu takut. Kami ada untuk lo kok Always malah haha."Ucap Kevin "Lo tenang aja Key, Kami kan teman lo. jadi tenang aja, kita bakalan lawan geng-geng bancinya Willis samasama."Ucap Eve sambil merangkul Key. Key yang mendengar ucapan mereka semua tersenyum bahagia. == Hujan rintik-rintik membuat Key yang Sedang berdiri di hadapan sebuah makam merasa agak kedinginan, walaupun ia sudah memakai sweater. Key meletakkan Mawar merah diatas makan bertuliskan JESSY MILLER kakak perempuannya yang menginggal saat usianya 8 tahun. Saat itu, Mereka sedang menunggu ayahnya di pinggir jalan depan sekolahnya. Di saat Key sedang asik berceloteh ria Sebuah mobil yang ugalugalan mengarah kepada mereka berdua, Jessy yang menyadari itu dengan cepat mendorong Tubuh Key agar tidak tertabrak. Namun, naas bagi Jessy yang tidak terselamatkan.
Part 3: Bad Day Key's pov Aku berjalan ke kelasnya dengan tergesa-gesa. saat sampai di kelas Aku melihat Evelyn sudah duduk di sampng bangkunya. Lantas Aku pun ikut duduk dan memandang keluar jendela. "Kenapa kau berjalan begitu tergesa-gesa tadi?"Tanya evelyn sambil mengunyah rotinya.
"Willis merusak isi lokerku."jawabku masih memandang keluar jendela. "Kurang ajar!!"Teriak Evelyn sambil memukul meja. "Sudah tidak apa-apa, lagipula tidak ada barang yang berharga di sana."ucapku. "Tapi, itu sudah keterlaluan."ucap Evelyn dengan marah. "Tidak apa-apa Eve, biarkan saja."Ucapku sambil memegang tangannya. Setelah mendengar ucapanku Eve kembali memakan rotinya yang sempat tertunda itu. == Pelajaran hari ini sungguh membosankan Fisika,Matematika, dan kimia berada di hari yang sama. Setelah memasukkan bukuku ke dalam tas, lantas aku keluar dari kelas dan menuju ke parkiran. Di parkiran aku melihat Willis yang sedang menyenderkan dirinya di mobilku, melihat itu aku langsung memutar balik arahku. tapi setelah beberapa langkah aku merasakan kerah baju bagian belakangku di tarik. Aku berbalik menghadap willis dan menatapnya dengan tajam. "Ada apa?"Tanyaku menjauhkan tubuhku darinya. "Aku tidak melihatmu sedari tadi, Apakah kau bersembunyi jalang?"jawab Willis Menyeringai. "Aku bukan Jalang brengsek!!"Bentakku dengan marah. "HAHAHA! Baiklah sampai ketemu besok Tuan putri."Willis melambaikan tangannya sambil menyeringai. Aku memejamkan mataku dan kembali melanjutkan jalanku ke mobil, dan meninggalkan parkiran sekolah secepat mungkin. Aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan sedang, sekarang masih pukul 4 sore lebih baik aku menuju ke pantai untuk menenangkan diri. == Aku menatap sunset sambil mendengarkan musik. Aku merenungkan nasibku yang penuh dengan drama. Meninggalnya kakakku, perceraian kedua orang tuaku, dan korban pembullyan di sekolah. Aku rasa itu sudah cukup untuk dikatakan sebagai drama. Di samping itu semua aku masih bersyukur dengan kehadiran bi Jia dirumahku setidaknya rumahku tidak terlalu sepi dan ada yang sedikit perhatian denganku , dan juga Eve nampaknya orang yang baik begitu pula dengan kevin dan vira. Setelah Matahari terbenam dengan sepenuhnya aku berdiri dan membersihkan rokku dari pasir, kemudian menuju ke mobil dan pulang. Saat sampai di rumah aku melihat bi Jia di ruang tamu dengan wajah yang cemas. "Non kemana saja, bibi sudah nungguin non dari tadi."ucap bi Jia dengan cemas. "Aku tadi dari pantai bi, udah bibi gausah cemas lagi kan sekarang Key udah ada di rumah."ucapku menenangkan bi Jia. "yaudah non, bibi ke dapur dulu siapin makan malam buat non."ucap bi Jia.
Aku menuju ke kamarku dan membersihkan diri, dengan Piyama ungu muda aku turun untuk makan malam. Setelah menghabiskan makananku , aku menuju ke kamar kemudian tidur.