Ruang Rinduku saat mentari hilang terganti langit malam hingga pagi datang menyambut kembali kehidupan, maka saat itulah hati ini merindukan sosokmu, canda tawamu, dan senyumanmu.
Part 1: 1
hai selamat malam masih ingatkah kau akan kata itu wahai penyinar hati?
dalam kelam malam dalam benderang siang dalam kerjap lampu terbayang selalu wajah manismu
tapi kemana sekarang kau pergi? menghilang dalam sekejap seperti angin tanpa meninggalkan jejak sedikit pun
tidak kah terfikir olehmu perasaanku? perasaan hatiku?
andai saja Tuhan meridhoi andai saja kau memperbolehkan sungguh asal kau tahu aku rindu
aku rindu senyummu aku rindu tutur manismu aku rindu canda tawamu dahulu saat kau dan aku masih menjadi kita
tak akan ada lagi kita sat ini hati yang kau miliki sudah pindah ke lain bidadari tapi hatiku akan tetap padamu
Part 2: 2 Mengenalmu saja sudah cukup bagiku Mengagumimu sungguh luar biasa Menyayangimu adalah anugrah dari Tuhan Mencintaimu sangat diluar dugaan
Sungguh bukan aku yang meminta Bukan aku yang menghendaki Hati ini bekerja diluar bantuan otak
Merindukanmu adalah sebuah ketenangan Entah kau tahu ataupun tidak Entah kau menerima ataupun tidak Sungguh ini diluar dugaan dan kehendak
Perasaan ini tak pernah kuharapkan
Rindu ini tak pernah ku nantikan
Dibolehkan atau tidak Saat ini aku sangat rindu Rindu kamu
Part 3: 3
wajah kecilmu mata sipitmu senyum manismu ah, layaknya sebuah boneka
wajahmu yang kadang terpasang kacamata hidungmu semakin kecil bahkan sampai hilang tak terlihat karena kacamatamu yang besar
tapi itu yang membuatku fokus padamu tak peduli berapa banyak wanita yang mendekatimu tak spesial dimatamu bukan berarti aku tak ada harapan untuk membuatmu tersenyum
maaf aku selalu membuatmu risih tapi jangan salahkan aku salahkan rasa ini
rasa yang terlanjur sayang padamu
kuningan, 29 mei 2016
Part 4: 4
hai manusia keturunan adam mengapa kamu terlihat murung wajah cerahmu terliat kelam mata sipitmu terliat sayu
ada apa gerangan? sungguh ini hanya dunia fana tak usah kau fikirkan kata orang tak usah kau hiraukan semua olok-olok
bangkitlah wahai mentari tak ada mentari yang murung bangkitlah dengan dirimu sendiri karena kaulah yang terbaik orang-orang di sekitarmu hanya iri padamu
kuningan, 30 mei 2016
Part 5: 5 Dalam sujud ku berdo'a Dalam do'a ku berharap
Dalam hati ku memanggil Dalam kata ku merangkai Dalam sunyi ku bayangkan Dalam ramai ku banggakan Dalam tidur ku mimpikan Dalam kertas ku torehkan Begini rasanya merindu Rindu yang sangat dalam Tak pantas memang Merindu pria yang telah bersama bidadari Dalam kata ku merangkai Dalam hati ku menyimpan Dalam do'a ku berharap Tak akan pernah kulepas namamu Dalam do'aku Sungguh aku rindu Hujan, 11 sept 2016
Part 6: 6
Hai selamat malam sudah lama tak jumpa terakhir kapan? entahlah bulan kita sudah berakhir
Aku rindu sangat rindu bolehkah aku rindu?
rindu kamu?
Ah sudahlah selamat malam selamat tidur mimpi indah
Aku rindu kamu penyinar hidupku
sepi, 09 juni 2016
Part 7: 7
halo teman lama hai penyemangat hidup bagaimana kabar? maafkan aku yang tak ada saat mendung menghias wajahmu
aku rindu asal kau tahu rindu pagi hingga malam kita rindu kau jika di izinkan
kini semua telah berubah wajah cerahmu bukan lagi aku yang ciptakan senyum manismu bukan lagi aku yang mengukir setitik cahaya tak ada lagi untukku
cahaya itu sudah berpaling kepada yang lain yang lebih baik dariku
semoga kau bahagia dengannya
ruang rindu, 03 agustus 2016
Part 8: 8
sekarang matahari sudah tenggelam dan tak akan lagi terbit untuk kita segalanya telah berubah
bintang tak lagi mengerjap bulan tak lagi tersenyum dan langit tak lagi benderang seperti dulu. saat ada kau dan aku yang masih menjadi kita
Ruang Rindu, 04 Agustus 2016
Part 9: 9
apa yang dihembuskan angin sampai daun bergemerisik lembut?
apa yang dilihat bintang dengan kerjapannya di malam hari?
apa yang bulan bayangkan hingga ia tersenyum sampai fajar menyingsing?
apa yang dilakukan mentari saat gelap mulai datang?
apa yang hati rasakan ketika kau menghilang tanpa jejak?
aku rindu. padamu yang telah hilang rinduku, 04 agustus 2016
Part 10: 10
kamu tahu sakitnya ditinggalkan tanpa sebab? ya seperti itulah ingin melupakanmu tapi apa daya semakin kuat keinginan itu semakin kuat pula rasa ini padamu
Part 11: 11
disaat hati ini sudah mulai rela melepasmu mengapa sekarang kau muncul lagi dihadapanku?
bukankah kau sudah benci padaku? kau tahu dulu kukira kita yang sudah lebih dekat dari jengkal takkan terpisah sejauh bumi dan matahari namun sekarang itu terjadi