dr. Mohammad Edison, MM., AAK
Alamat kantor Tlp / Fax Alamat Rumah No HP Email TTL Profesi Jabatan
: Jl. Dr. Djunjunan No 144 : 022 2013174 : Perum Candra Kirana T-3 RT 037/008 : (0354) 778861 :
[email protected] : 0812 2217 2800 : Dokter : Kepala Divisi Regional V Jawa Barat
MANFAAT PROGRAM JKN-KIS BAGI PASIEN, DOKTER DAN RUMAH SAKIT
Dr. Mohammad Edison, MM., AAK Kepala Divisi Regional V Jawa Barat Disampaikan pada 7th Annual Indonesian Symsosium and Workshop on Acute Care Surgery Bandung, 24 Februari 2017
2
PENGANTAR DASAR HUKUM GAMBARAN KEPESERTAAN, FASKES DAN DISTRIBUSI BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
MANFAAT PROGRAM JKN-KIS TANTANGAN DAN HARAPAN
PT. Askes (Persero)
PENGANTAR
WILAYAH KERJA BPJS KESEHATAN DIVRE V 1. KCU BANDUNG 2. KCU SUKABUMI 3. KCU KARAWANG 4. KC SUMEDANG 5. KCU CIREBON 6. KC TASIKMALAYA 7. KC SOREANG 8. KC BANJAR 9. KC CIMAHI
ACUAN KINERJA Pemerintah Telah Mencanangkan Peta Jalan Menuju Jaminan Kesehatan Nasional Hingga Tahun 2019 2014 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
2019
2017
Mulai Beroperasi 121,6 juta peserta (49% populasi) Manfaat medis standar dan manfaat non-medis sesuai kelas rawat Kontrak fasilitas kesehatan Menyusun aturan teknis Indeks kepuasan peserta 75% Indeks kepuasan fasilitas kesehatan 65% BPJS Dikelola secara terbuka, efisien, dan akuntabel
1. 2. 3. 4.
171,9 Juta
5. 6. 7. 8.
Kesinambungan Operasional 257,5 juta peserta (100% populasi) Manfaat medis dan non-medis standar Jumlah fasilitas kesehatan cukup Peraturan direvisi secara rutin Indeks kepuasan peserta 85% Indeks kepuasan fasilitas kesehatan 80% BPJS dikelola secara terbuka, efisien, dan akuntabel
78,6% 76%
Capaian Sampai Desember 2016 (Nb:Perlu Upaya Lebih Keras Lagi)
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan 2014 (Laporan Audited Des)
2015 (Laporan Audited Des)
2016 (Laporan NonAudited Des)
Pemanfaatan di FKTP (Puskesmas/ Dokter Praktik Perorangan/Klinik Pratama).
66,8 Juta
100,6 Juta
134,9 Juta
Pemanfaatan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit
21,3 Juta
39,8 Juta
50,4 Juta
Pemanfaatan Rawat Inap Rumah Sakit
4,2 Juta
6,3 Juta
7,6 Juta
92,3 JUTA
146,7 JUTA
192,9 JUTA
TOTAL PEMANFAATAN NOTE: Total Pemanfaatan adalah dalam kunjungan
Total Peserta thn 2014: 133,4 Juta
Total Peserta thn 2015: 156,79 Juta
Total Peserta thn 2016: 171,9 Juta
KONTRIBUSI LANGSUNG KESEHATAN: Membantu pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan (+ upaya promotif dan preventif):
Menjaga masyarakat agar tetap produktif secara sosial dan ekonomis
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Divre V 2014
2015
2016
Pemanfaatan di FKTP (Puskesmas/ Dokter Praktik Perorangan/Klinik Pratama).
3,6 Juta
8,2 Juta
12,6 Juta
Pemanfaatan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit
2,5 Juta
4,4 Juta
5,8 Juta
Pemanfaatan Rawat Inap Rumah Sakit
1,6 Juta
1,7 Juta
1,9 Juta
TOTAL PEMANFAATAN
7,7 JUTA
14,3 JUTA
20,3 JUTA
Total Peserta thn 2014: 16,6 Juta
Total Peserta thn 2015: 19,2 Juta
Total Peserta thn 2016: 21,1 Juta
NOTE: Total Pemanfaatan adalah dalam kunjungan
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI
1.
DASAR HUKUM
SJSN SEBAGAI KEWAJIBAN NEGARA Mandat Konstitusi : “Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, …” - (Pembukaan UUD 1945 alinea 4) “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat ...,” - (Pasal 34 UUD 45 ayat 2)
UNDANG-UNDANG NO. 40/2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN)
REGULASI YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN KESEHATAN ERA JKN
1.
UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
2.
UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
3.
Perpres No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
4.
Perpres No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
5.
Permenkes No. 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional
6. Kepmenkes No 328 Tahun 2013 tentang Formularium Nasional
NEW
Perpres No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
Permenkes No. 99 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2013 Kepmenkes No.523 Tahun 2015 tentang Formularium Nasional di revisi menjadi Kepmenkes 137 Tahun 2016 tentang Perubahan Formularium Nasional Tahun 2016
REGULASI YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN KESEHATAN ERA JKN 7.
Kepmenkes No. 455 Tahun 2013 tentang Asosiasi Faskes
8.
Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Thn 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
9.
Permenkes Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
14.
15.
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP milik Pemerintah Daerah
16.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada FKTP Milik Pemerintah Daerah
17.
Kepmenkes No HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Gigi
18.
Peraturan BPJS Kesehatan No. 2 Tahun 2015 tentang Norma Penetapan Besaran Tarif Kapitasi dan Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan Pada FKTP
19.
Peraturan BPJS Kesehatan No. 3 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015
10. Permenkes Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik 11. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D Pratama 12. Permenkes No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN 13. Permenkes No 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional
Permenkes No. 64 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Permenkes No. 52 Tahun 2016
Permenkes No 4 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Permenkes No. 52 Tahun 2016
UU No 24/2011
UU No 40/2004
BPJS KESEHATAN DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL
T U G A S
Mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan dan sistem pembayaran
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Risk pooling/ member registration
Revenue/ Premium collection Kontribusi iuran
Strategic purchasing
Upaya Kes
Litba ngke s
pem biaya an
SDM / SDA
Yanfa r alkes
IT dan infor masi
Cost control Quality control
Tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
Optimalisasi FKTP Optimalisasi Rujukan Berjenjang Pembayaran klaim yang tepat dan rasional TKMKB Promprev
Pem ber day aan
GAMBARAN KEPESERTAAN, FASILITAS KESEHATAN DAN DISTRIBUSI BIAYA PELAYANAN KESEHATAN DIVRE V
Pertumbuhan Peserta JKN-KIS Divisi Regional V
21.156.411
25.000.000
19.254.757 16.679.589
20.000.000
15.000.000
10.000.000
5.000.000
-
2014
*Sumber Data : Lap. UKP4 s.d 31 Januari 2017
2015
2016
Cakupan Peserta JKN Divre V s.d 31 Januari 2017
[VALUE] 31%
[VALUE] 69%
Peserta
Belum Menjadi Peserta
Total penduduk di wilayah BPJS Kesehatan Divre V: 30.745.542 jiwa, dimana sejumlah 21.156.411 (69%) jiwa sudah menjadi peserta & 9.589.131 (31%) jiwa belum menjadi peserta.
*Sumber Data : Lap. UKP4 s.d 31 Januari 2017
Pertumbuhan Faskes Divisi Regional V
FKTP 1940 1909
1914
1889 1874
1867
Jul-16 1867
FKTP
Agust-16 1874
Sep-16 1889
Okt-16 1909
Nop-16 1914
Des-16 1940
FKRTL 167
FKRTL
Jul-16 157
167
161
160
157
167
Agust-16 160
Sumber Data : Laporan Kantor Cabang Des 2016
Sep-16 161
Okt-16 167
Nop-16 167
Des-16 167
BIAYA MANFAAT TAHUN 2016 DIVISI REGIONAL V
No Manfaat 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama 2 Rawat Inap Tingkat Pertama 3 Rawat Jalan Tingkat Lanjutan 4 Rawat Inap Tingkat Lanjutan 5 Promotif & Preventif Total Sumber : Transaksional pelkes (aplikasi BOA) 31 Desember 2016
Biaya Pelayanan Persentase (%) 1.473.526.309.358 20,70 95.318.934.257 1,34 1.709.118.397.131 24,01 3.828.609.621.366 53,78 13.000.988.686 0,18 7.119.574.250.798
Persentase Biaya Penyakit Katastropik s.d Oktober 2016
[VALUE]
[VALUE]
Penyakit Umum
Penyakit Katastropik
Total biaya pelayanan kesehatan s.d Oktober 2016 sejumlah 2.898.791.624.996 , dimana sejumlah 2.145.904.762.647 (74%) adalah biaya untuk jenis penyakit umum & 752.886.862.349 (24%) adalah biaya penyakit katastropik.
*Sumber Data : Transaksional BOA s.d Oktober 2016
Biaya Penyakit Katastropik s.d Oktober 2016 Leukaemia; 0,90 Hemofilia; 1,38
Stroke; 3,84
Sirosis Hepatis; 3,20
Gagal Ginjal; 21,03 Thalassemia; 12,33
Kanker; 5,54
Jantung; 51,78
Gagal Ginjal
Kanker
Jantung
Thalassemia
*Sumber Data : Transaksional BOA s.d Oktober 2016
Hemofilia
Stroke
Leukaemia
Sirosis Hepatis
MANFAAT PROGRAM JKN-KIS
MANFAAT PROGRAM JKN-KIS BPJS KESEHATAN Profesional dalam membuat dan supervisi pelaksanaan regulasi tentang pola dan besaran tarif, besaran iuran, paket benefit, dll
Profesional dalam menyelenggarakan JKN dengan mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan dan sistem pembayaran
REGULATOR
PESERTA Manfaat bagi Peserta JKN : a. Pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promprev, kuratif, rehabilitatif, obat, BMHP sesuai dengan indikasi medis b. Manfaat Pelayanan Promorev meliputi : penyuluhan kesehatan, imunisasi, KB dan skrining kesehatan c. Manfaat pelayanan rujukan d. Peserta yang menginginkan kelas lebih tinggi dari haknya, dapat membayar selisihnya (Kecuali peserta PBI)
Sumber : Perpres No.19 Tahun 2016
FASKES Manfaat Bagi Rumah Sakit: a. Meningkatkan mutu dan Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit b. Perencanaan budget anggaran pembiayaan dan belanja lebih akurat c. Dapat mengevaluasi kualitas layanan yang diberikan klinisi d. Keadilan (equity) yang lebih baik dalam pengalokasian budget anggaran e. Mendukung sistem perawatan pasien dengan penerapan clinical
pathway Mendapatkan pembiayaan berdasarkan beban kerja sebenarnya melalui sistem pembayaran INA CBG Manfaat bagi dokter: a. Memberikan pengobatan yang tepat berdasarkan derajat keparahan b. Meningkatkan komunikasi antar spesialisasi atau multidisiplin ilmu c. Memonitor Quality Assurance (QA) dengan lebih efektif d. Mendorong kepatuhan Dokter dalam melaksanakan ketentuan perundang-undangan
f.
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin • pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku; • pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat; • pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja; • Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas yang besifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas, • pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri; • pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik; • pelayanan untuk mengatasi infertilitas; • Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi); • gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol; Sumber : Perpres No.19 Tahun 2016
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin • gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri; • pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment); • pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen); • alat dan obat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu; • perbekalan kesehatan rumah tangga; • pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah; • biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah (preventable adverse events); dan • biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan. Sumber : Perpres No.19 Tahun 2016
TANTANGAN DAN HARAPAN
TANTANGAN PROGRAM JKN Dinamika regulasi
Ketersediaan dan Mutu Faskes/Nakes
Kecukupan dan kolektabilitas iuran
JKN Perlu koordinasi dan kemitraan dengan pemangku kepentingan lain
Peningkatan biaya pelkes dan inefisiensi pembiayaan
Adverse selection dan insurance effect
Tantangan Pemantapan Pelayanan Kesehatan SUSTAINABILITAS JKN Sub Spesialistik
Pelayanan Tersier
Spesialistik Pelayanan Sekunder
GATEKEEPER Non Spesialistik
Promotif, Preventif, Kuratif Rehabilitatif
Permenkes No.001 tahun 2012, Per BPJS No. 1 tahun 2014
Pelayanan Primer
Tantangan Penguatan Pelayanan Primer : • Sebaran Faskes dan tenaga kesehatan belum merata • Standardisasi FKTP belum sama di seluruh Indonesia • Kemampuan Dokter menjalankan Permenkes No 5/2014 berbeda di tiap daerah
HARAPAN Pemerintah
Asosiasi Faskes
Dinas Kesehatan
SINERGI Fasilitas Kesehatan
BPJS Kesehatan Organisasi Profesi
Budaya Hidup Sehat, Komitmen Layanan Kuat, INDONESIA SEHAT
BPJS Kesehatan: Jembatan Menuju Indonesia Sehat
CARANYA: KONSOLIDASI NASIONAL SEMUA STAKEHOLDER KESEHATAN DALAM KERANGKA MENGKONTRUKSIKAN TERCAPAINYA INDONESIA SEHAT MELALUI OPTIMALISASI SISTEM KESEHATAN NASIONAL DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Terima Kasih
Kartu Indonesia Sehat Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong www.bpjs-kesehatan.go.id
@BPJSKesehatanRI
BPJS Kesehatan
Fanpage: BPJS Kesehatan
@bpjskesehatan_ri
BPJS Kesehatan
bpjskesehatan