Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA
1
Dilepas
ke sirkulasi seluruh tubuh Mengatur fungsi jaringan tertentu Menjaga homeostasis
Berada
dalam plasma , jaringan interstitial dengan konsentrasi rendah sel target reseptor sensitif
Hormon
target
+ reseptor bekerja pada sel
Berdasarkan fungsinya pada sel target, hormon dibagi:
1. Hormon yang tidak masuk ke dalam sel dan berikatan dengan reseptor di permukaan sel (reseptor membran sel) hormon protein/polipeptida, monoamin, prostaglandin 2. Hormon yang dapat masuk ke dalam sel dan berikatan dengan reseptor intraselular, bekerja pada nukleus sel target untuk mengatur ekspresi gen hormon klasik steroid dan tiroid
Reseptor: protein spesifik terdapat pada sel target, dapat berikatan dengan hormon tertentu sehingga menimbulkan respon hormonal terdapat dalam jumlah kecil (10.000 molekul/sel)
Reseptor membran dapat dibagi menjadi: 1. G-protein coupled receptor (GPCR) 2. Reseptor Tirosin Kinase 3. Reseptor Sitokin 4. Reseptor Serin Kinase
Hormon berikatan dengan reseptor membran merangsang pembentukan bahan intraselular yang berperan sebagai second messenger compounds
Hormon tidak memasuki sel tetapi mengaktifkan: Jalur cAMP-protein kinase A atau
cGMP-dependent protein kinase
katekolamin, kalsitonin, ACTH, FSH, LH, HCG, PTH, TSH, somatostatin, glukagon Jalur fosfolipase C tergantung kalsium-protein kinase C ADH, angiotensin II, GnRH, platelet derived growth factor, TRH
Berbagai kelainan endokrin disebabkan oleh mutasi protein G Selain itu mutasi pada gen reseptor dapat menyebabkan perubahan interaksireseptor dengan protein G sehingga mengakibatkan sindrom klinis tertentu 6
Berikatan dengan insulin dan berbagai faktor pertumbuhan seperti IGF-1, EGF,
nerve growth factor, platelet-derived growth factor, fibroblast growth factor Reseptor tirosin kinase ini berperan penting dalam pertumbuhan dan diferensiasi sel 7
Reseptor GH dan prolaktin termasuk dalam kelompok reseptor jenis ini
8
• Merupakan
reseptor dari aktivin, transforming growth factor-b, Müllerian-inhibiting substance, dan bone morphogenic proteins (BMP)
• Kelompok reseptor ini menyalurkan sinyalnya melalui protein smad • Smad mempunyai peran ganda yaitu melanjutkan sinyal dari reseptor dan sebagai faktor transkripsi 9
• Ligan: ukuran kecil (BM<1000 dalton) lipofilik Memungkinkan untuk masuk ke dalam sel • Hormon yang berikatan dengan reseptor ini: androgen, estrogen, progestin, asam retinoat, glukokortikoid, mineralokortikoid, hormon tiroid, kalsitriol • Beberapa reseptor nukleus berada dalam sitoplasma (misal reseptor glukokortikoid), beberapa yang lain selalu terdapat dalam nukleus 10
Gambar 4
11
• Bentuk sederhana penyakit endokrin adalah defisiensi atau kelebihan hormon • Resistensi hormon ~ defisiensi hormon • Pengaktifan hormon ~ kelebihan hormon • Gangguan kerja hormon dapat disebabkan antara lain: defek genetik, neoplasma, trauma/perdarahan, infeksi, proses autoimun,iatrogenik 12
Pubertas prekoks mutasi yang mengaktifkan reseptor LH, karena stimulasi dini sintesis testosteron pada sel Leydig Penyakit Graves interaksi antara antibodi dengan reseptor TSH akan menyerupai kerja TSH sehingga menyebabkan produksi hormon berlebihan Sindrom resistensi hormon kelainan genetik pada reseptor membran, nukleus, jalur yang menyalurkan sinar reseptor 13
Sindrom resistensi GH atau sindrom Laron defisisensi GH berat, perawakan pendek berat, peningkatan kadar GH, dan kadar IGF-1 rendah Sindrom resistensi estrogen laki-laki: perawakan tinggi, penutupan epifisis yang tidak lengkap Sindrom resistensi insulin mutasi pada gen reseptor insulin penurunan jumlah reseptor penurunan afinitas ikatan , atau hilangnya aktifitas tirosin kinase dari reseptor 14
Sindrom resistensi insulin berat menimbulkan sindrom resistensi insulin tipe A, leprachaunisme, diabetes lipoatrofik ditandai dengan intoleransi glukosa atau diabetes nyata, acanthosis nigricans, hiperandrogenisme dapat pula disebabkan adanya antibodi terhadap reseptor insulin resistensi insulin tipe B intoleransi glukosa (atau DM) dengan hiperinsulinemia, dan
acanthosis nigricans 15
• Hormon bekerja secara spesifik • Bila kadar hormon berlebihan (hormone excess) hormon tertentu dapat berikatan dengan reseptor hormon lain dari kelompok yang sama dengan afinitas yang lebih lemah dan menimbulkan mekanisme klinis
16
17
HORMON
Dilepaskan ke ALIRAN DARAH (episodik)
LARUT AIR: golongan amin, peptida, protein
Beredar bebas TANPA BERIKATAN Dengan protein
TIDAK LARUT AIR: Steroid, tiroid, hormon pertumbuhan
BERIKATAN dengan Protein pembawa 18
Feedback negatif
HIPOTHALAMUS Hormone releasing Hormone inhibiting
HIPOFISIS Hormon Trofik
Faktor lain
ORGAN ENDOKRIN SASARAN Hormon 19
Kelainan endokrin: • Hipofungsi hormon • Hiperfungsi hormon • Kelainan reseptor Kegunaan hormon secara klinis: 1. Hormone replacement therapy hipotiroid kongenital 2. Menghalangi kerja hormon lain GH sebagai hormon antiinsulin 3. Mendiagnosis kelainan tertentu uji stimulasi, uji supresi 4. Mengobati penyakit non endokrin tertentu DDAVP pada enuresis 20
21