VI. STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN INVESTASI SUBSEKTOR PERKEBUNAN Dl KABUPATEN SlAK Strategi pengembangan investasi subsektor perkebunan di Kabupaten Siak harus berpusat pada upaya mendorong percepatan perubahan dari kondisi tidak kondusif untuk berinvestasi menjadi kondusif dalam berinvestasi. Dua tantangan utama dalam pengembangan investasi subsektor perkebunan di Kabupaten Siak adalah: (1) Sejauh mana kemampuan pemerintah daerah Kabupaten Siak dalam merespon peluang investasi saat ini, dan (2) Sejauh mana komitmen dari pemerintah daerah Kabupaten Siak untuk menarik investor menanamkan investasinya di Kabupaten Siak. Berdasarkan analisis SWOT yang telah dibahas pada halaman 99 diperoleh sembilan strategi yang dapat ditempuh dalam upaya pengembangan investasi subsektor perkebunan di Kabupaten Siak. Tiga urutan ieratas dari sembilan strategi, di~ilihuntuk menentukan program-program pengembangan investasi subsektor perkebunan, yakni: (1) Pengembangan usaha subsektor perkebunan berdasarkan potensi daerah; (2) Menjalin kerjasama yang sating men$untungkan dalam penanaman modal; (3) Pelayanan satu atap dalam perijinan investasi. Alasan pemilihan, karena ketiga alternatif strategi tersebut mempunyai skor tertinggi berdasarkan perhitungan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) dan ha1 ini dapat mewakili dari sembilan alternatif strategi yang dihasilkan. Tiga strategi yang menjadi prioritas, harus diwujudkan dalam bentuk program yang jetas dan tepat. Setelah ditetapkan prioritas alternatif strategi pengembangan investasi subsektor perkebunan di kabupaten Siak, selanjutnya
dikomunikasikan kembali kepada
stakeholder
untuk
dapat
merumuskan program-program pembangunan daerah. Program-program yang akan dijalankan harcs memperhatikan selurun aspeK yang ada daiarn kegiaran
pengembangan investasi subsektor perkebunan serta kesiapan lembaga terkait sehingga diperoleh output sesuai dengan strategi yang dilakukan. 6.1. Pengembangan usaha subsektor perkebunan berdasarkan potensi daerah, dengan program yang akan dilaksanakan: (a) Peningkatan investasi melalui optimalisasi potensi daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Siak perlu mendorong partisipasi swasta meningkatkan masuknya investasi ke daerah. Potensi daerah yang layak ditawarkan kepada swasta untuk meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian Kabupaten Siak meliputi bidang usaha industri pengolahan kelapa sawit, karet, kelapa dan sagu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan investasi antara lain, melalui (1) menawarkan paket investasi bidang usaha industri hilir kelapa sawit; (2) pembuatan profit proyek investasi; (3) pembuatan buku dan leaflet promosi investasi; (4) mengikuti event-event promosi investasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kebijakan operasional yang
perlu dikeluarkan oleh Pemda adalah memberikan kemudahan kepada para pengusaha untuk mengembangkan kegiatan yang berkaitan dengan subsektor perkebunan dan menyiapkan sumberdayanya. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya jumlah dan nlai investasi riil PMDN dan PMA khususnya subsektor perkebunan di kabupaten Siak. Menurut Mattjik (2005) rnengatakan bahwa, manfaat dari partisipasi swasta adalah (a) menciptakan kesernpatan berusaha, (b)
menyerap lebih
banyak
tenaga
kerja, (c)
melaksanakan
pengembangan produk baru, (d) mewujudkan pengembangan ekspor, (e) meningkatkan penerimaan pemerintah dari pajak. Komoditi perkebunan yang sesuai untuk dikembar,y%snmencakup kelapa sawit, karet, itelapa, kopi dan sagu. Komoditi Itslapa sawlt sudah
dikembangkan cukup luas terutama meialui pola perkebunan besar baik perusahaan
perkebunan
pemerintah
maupun
swasta,
dengan
manajemen dan kelembagaan yang cukup memadai. Permasalzhar? yang masih perlu diatasi dalam pengembangan agribisnis kelapa sawit adalah industri hilir CPO dan pabrik pengolahan CPO untuk kebun kelapa sawit rakyat. Untuk lebih meningkatkan nilai tambah dari usaha agribisnis perkebunan, khususnya minyak sawit, perlu dibangun industri lanjutan minyak sawit seperti pabrik sabun dan pabrik margarin. Pembangunan pabrik pengolahan lanjutan ini dapat dilakukan pada kawasan industri dan dikembangkanmelalui investasi swasta/investor. (b) Pengembangan komoditas unggulan perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing usaha perkebunan, menjamin pangsa pasar yang dituju, menghindari monopoli usaha subsektor perkebunan dengan partisipasi penuh
dari
masyarakat,
penerapan
organisasi
modern
yang
berlandaskan kepada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bentuk kdgiatan yang dapat dilakukan melalui program ini antara lain:(l) pengembangan strategi pemasaran(2) pengembangan kegiatan penelitian yang berbasis teknologi informasi, (3) pengembangan industri perbenihan,
dan
(4)
mengadakan
kegiatan
pelatihan
dan
pendampingan dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Sasaran dari program pengembangan komoditas unggulan yang kompetitif antara lain meningkatnya kualitas produk dan meningkatnya volume ekspor yang diakibatkan meningkatnya perrnintaan pasar.
6.2. ivienjalin kerjasama yang salicg menguntungkan dalam penanaman modal;
Pengembangan investasi subsektor perkebunan memeriukan modal yang besar, ketersediaan teknologi, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung serta ketersediaan sumber daya manusia yang handal. Untuk itu diperlukan kerjasama yang sejajar dalam pengelolaan usaha berskala besar, membentuk dan membangun jaringan (networking) bisnis yang kuat, serta penelitian dan pengembangan selanjutnya. Program yang ditawarkan yakni kerjasama investasi antar daerah dan regional, dengan kegiatan (1) kerjasama investasi kabupaten Siak
dengan
kabupaten tetangga
(Bengkalis, Pelalawan, Kampar dan Pekanbaru); (2) mengikuti kegiatan IMS-GT bidang investasi; (3) penyertaan modal pemerintah daerah. 6.3. Pelayanan satu atap dalam perijinan investasi Strategi pelayanan satu atap (one stop service) yang berkualitas dan profitable, dapat diwujudkan dengan penerapan paradigma baru dalam manajemen pengelolaan dan pengembangan untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi dengan cara: (a). Program peningkatan pelayanan Bentuk kegiatan dari program ini antara lain : (1) menyusun standar pelayanan yang cepat, tepat, memuaskan, transparan dan non diskrimintaif dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas. Dari pelayanan ini diharapkan dapat memperpendek rantai birokrasi sehingga lebih efisien dan efektif. (2) Mengernbangkan konsep indeks tingkat kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur optimalisasi pelayanan oleh aparatur pemerintah khususnya kepada kalangan investor. Saiah satu usaha untuk merealisasikan ha1 tersebut dimulai dengan kesediaan dari pihak Pemerintah Caerah mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada pengcmbangan investasi subsektor perkebunan. lmplementasi dari penerapan good corpcrate gcvernance 1ai;lnya adalah d ~ i i g a n
melakukan tertib administrasi baik administrasi keuangan maupun administrasi umum lainnya. Dengan penerapan good corporate governance diharapkan muncul kepercayaan investor terhadap program pengembangan investasi subsektor perkebunan di kabupaten Siak. (3) membuat peraturan daerah yang mengatur tentang penyelenggaraan investasi untuk menjamin kepastian hukum.
(b) Restrukturisasi kelembagaan, diperlukan untuk memperkuat hubungan yang baik antara Pemda dengan investor kearah positif (win win solution) bagi kedua belah pihak. Kegiatan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah perbaikan kelembagaan yang menangani masalah investasi, yaitu penyusunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja kemudian diikuti dengan mengisi orang orang yang sesuai dengan struktur baru dan profesional. (c) Program Pengembangan SDM
Pemerintah Kabupaten Siak harus menyiapkan aparat yang profesional untuk mengisi struktur organisasi baru yang akan dibentuk. Kegiatan yang harus dilakshnakan adalah (1) mengadaan pendidikan dan pelatihan fungsional dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis teknis aparat dalam bidang investasi secara berkala.
Tabel 36. Matrik Rmcana Program Pengembangan lnvestasi Sub Sektor Perkebunan Tahun Anggaran 2007 di Kabupaten Siak No
Program1Aegiatan
Pelaksanal P. Jawab
Sasaran
Waktu
Menciptakan kesernpatan berusaha Membuka lapangan kerja baru
Meningkatnya jurnlah dan nlai investasi PMDN dan PMA subsektor perkebunan
1 tahun
Tujuan
Dukungan Program1 Proyek lain
Lokasi
-Peningkatan lnvestasi rnelalui optirnalisasi potonsi daerah : a: ~enawarkanpaket investasi bidang usaha industri hilir kelapa sawit.
BPI KAB. SlAK
-
-
KIB Kab. Siak
-
Dinasl lnstansi Pendukung
Peningkatan sarana jalan Pelabuhan
Dinas PU Dinas Perhubungan
b. Pembuatan profil proyek investnsi
BPI KAB. SlAK
Mernbarikan inforrnasi feasibility studi subsektor perkebunan
Memudahkan investor rnencari bidang usaha yang dirninati
3 bulan
Kab. Siak
Pengernbangan komoditas ungulan
Distanbun
c. Pernbualan b ~ kdan ~ ' leaflet
BPI KAB. SlAK
Penyebarluasan infoimasi peluang investasi
Menarik investor berinvestasi
3 bulan
Kab. Siak
Pengernbangan data base perkebunan
Distanbun
BPI KAB. SlAK
Menlpromosikan potensi daerah
Menarik rninat Investor untuk menanarnkan rnodalnya
5x2 rninggu
Jakarta, Pekanbaru, Batam, Singapura, Malaka
Promosi pariwisata
Dinas Pariwisata
Distanbun
Mernperluas pangsa pasar
Meningkatnya ekspor
1 thn
Pekanbaru, Kab. Siak
Kerjasarna Perdagangan
Perindag
b. Pengembancan kegiatan penelitian yarlg be1ba:.is teknolo(~iinforrnasi
Distanbun
Peningkatan inforrnasi dan teknilogi perkebunan
Tersedianya inforrnasi dan teknologi perkebuna I
1 tahun
Kab. Siak
Pernbuatan Website dan intranet
KPDE
c. Pengembansan indgstri pet benihan
Distanbun
Peningkatan rnutu kornoditas
Tersedianya bibit unggul
5 tahun
Kab. Siak
Peningkatan kerjasarna dengan swasta
BAPPEDA
prornosi 'nvestasi d. Mengikuti evelit-evcn' promosi in ~eslasibaik di tingkat nasional mauFun internasional
Petigernbangan kornodi as unggulan per1.e Junan : a. Pengembangan stratogi pernasar; n
Perkiraan biaya (Rp.juta)
-d. Mengadakan kegiatan Distanbun pelatihan dan ~endan~pingan dalam upaya 3emberdayaar1 masyarak 2t
Meningkatkan SDM
Meningkatl.an keterampilan dan kemandirian masyarakat
3 bulan
Kab. Siak
Pendampingan dan bantuan moda
Setda
Meningkatkan kerjasama yang saling sinergis
Tercapainya nota kesepakatan bersama di bidang investasi perkebunan
5 tahun
Kab.Siak, Pelalawan, Bengkalis, Kampar, Pekanbaru
Forum Pembangunan wilayah pesisir
BAPPEDA
b. Menginclti kegiatan IMS-GT bidang investxi
Bappeda
Meningkatnya Kerjasama Regional
Meningkatnya PMA
2x1 tahun
Padang, Kualalumpur
Promosi Pariwisata
Dinas Pariwisata
c. Penyertaan n-odal pemerintah di~eraP
Kabag. Perekonomian
Meningkatkan perekonomian daerah
Menambah income daerah
1 tahun
Siak
Pengembangan perkebunan kelapa sawit dan nenas
Distanbun
BPI
Memperpendek rantai birokrasi
Meningkatkan pelayanan perizinan
3 bulan
Kab. Siak
Restrukturisasi kelembagaan
Bag. Ortal
b. Mengembans kan konsep indeks tingka; kapuasan masyarakat s-.bayai tolak ukur optimalisz.si pelayanan oleh aparatu: pemerintah
BPI
Peningkatan pelayanan publik
Meningkatkan tingkat kepuasan investor terhadap pelayanan pemerintah
3 bulan
Kab. Siak
Pemberdayaan konsumen
Disperindag
Pengembangan :;DM : Mengadakan pendidikan dan pelatihan fungsion~l
BPI
Meningkatkan kemampuan teknis aparat dalam bidang investasi
2 minggu
Kab. Siak
Pelatihan managernen kerja
Bag. Kepegawaian
Menjalin kerjasima yang saling menguntungkan dalam penannman mo,lal : a. Ksrjdsama investasi kabupaten Siak dengan kabul)i~ten telangga (Bengk alis, Polalawan, Kampni' dan Pekanbaru)
Pelayanan satu ata? dalarn perijinan 'nvestzsi a. Menyusun stltndar pelayanan ya i g cepat, tepat. memuaskan, rlznsparan dan non diskrimint aii
Peningkatan SDM aparat