BAB VI RANCANGAN PROGRAM STRATEGIK
6.1. Metode Perancangan Strategi dan Program. Logical Framework Approach (LFA) adalah instrumen analitis dalam menyusun rencana yang berorientasi pada hasil/sasaran, kelompok target dan dilaksanakan secara partisipatif. LFA membantu perencana dengan menonjolkan elemen program dalam konsistensi logis yang saling berkaitan yaitu : input, aktivitas yang direncanakan dan hasil yang diharapkan serta hubungan relatifnya dengan sasaran (obyective) dan tujuan (goal) yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 07 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2007-2012, visi Pemerintah Daerah adalah ”Terwujudnya Masyarakat Lampung Barat yang CEKATAN” (Cerdas, Kreatif, Aman, Taqwa dan Andalan). Berdasarkan visi tersebut telah ditetapkan lima misi pembangunan Kabupaten Lampung Barat dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, yaitu : 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama, serta mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. 2. Mengentaskan kemiskinan berbasiskan kegiatan ekonomi kerakyatan serta pembangunan yang berwawasan lingkungan dan kesinambungan. 3. Meningkatkan
pelayanan
kesehatan
dan
pendidikan
berkualitas
dan
umum,
jaringan
transportasi
dan
terjangkau. 4. Meningkatkan
kualitas
pelayanan
komunikasi. 5. Meningkatkan kesadaran politik, hukum, dan demokratisasi guna menciptakan pemerintahan yang bersih dan baik dan mewujudkan keamanan, ketertiban dan kenyamanan. Untuk melaksanakan misi tersebut di atas, diperlukan pembiayaan yang cukup untuk kegiatan pemerintahan dan pembangunan daerah. Oleh sebab itu diperlukan
77
arah kebijakan keuangan daerah kabupaten Lampung Barat. Adapun arah pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Lampung Barat adalah : 1. Mendorong meningkatkan pendapatan daerah dari komponen-komponen penerimaan pendapatan asli daerah (PAD). 2. Mengupayakan total PAD tahun berjalan, minimal sama besar dengan penerimaan pada tahun sebelumnya. 3. Dana perimbangan tahun berjalan diharapkan minimal sama besarnya dari realisasi tahun sebelumnya, di samping ketepatan dan kelancaran realisasinya. 4. Peningkatan penggalian pendapatan asli daerah (PAD) melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah. 5. Peningkatan kemampuan pengelolaan BUMD/Perusda. 6. Optimalisasi dana perimbangan, dana dekonsentrasi serta sumber dana lain dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Lampung. 7. Pendayagunaan potensi pinjaman dan obligasi daerah serta pengembangan pembiayaan indikatif. 8. Revitalisasi aset-aset pemda. 6.2. Perumusan Strategi Pengembangan Potensi Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lampung Barat. Berdasarkan arah pengelolaan pendapatan daerah kedua dan keempat di atas, metode LFA yang digunakan untuk merumuskan strategi dan program terhadap permasalahan pengembangan potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah di Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut :
78
Tabel 6.14. Matrik Logframe Pengembangan Potensi Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lampung Barat
Inti Penjelas Tujuan : Meningkatnya Kontribusi PAD terhadap Total Pendapatan Daerah.
Guna : Berkurangnya ketergantungan pembiayaan pemda terhadap pusat/ meningkatnya sumber pembiayaan pemda. Hasil/Output 1. 2.
Data- data Penjelas Indikator Pengukuran Tujuan Yang diperlukan Indikator Pengukuran pencapaian tujuan : a. Meningkatnya PAD dari Pajak dan - Laporan dari Dinas Retribusi Daerah sebesar 15% Pendapatan. pertahun. b. Meningkatnya Kontribusi dari Laba Perusahaan Daerah. Indikator pengukuran pencapaian kegunaan : a. Meningkatknya Sumber-sumber -Laporan dari masingpotensi pendapatan asli daerah. masing dinas pengelola pendapatan.
Indikator Pengukuran Pencapaian Hasil :
Meningkatnya penerimaan dari a. Realisasi penerimaan dari pajak, pajak daerah dan retribusi retribusi daerah dan laba perusahaan Daerah. daerah tercapai sesuai target yang Meningkatnya penerimaan dari ditetapkan. laba perusahaan daerah. b. Subyek ajak dan retribusi daerah membayar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Realisasi pajak dan retribusi daerah serta laba perusahaan daerah
Asumsi Penting Untuk Tujuan Jangka Menengah : - Pertumbuhan ekonomi meningkat. - Pendapatan Perkapita meningkat. Untuk mencapai tujuan : a. Validitas data obyek dan subyek (pajak dan retribusi daerah) b. Penagihan sesuai dengan rencana. Untuk Mencapai Kegunaan : Seluruh Penerimaan disetor secara bruto ke Kas Daerah.
0
Tabel 6.15. Aktivitas dan Jadwal Waktu. Sumber-Sumber
Asumsi Untuk Pencapaian Output
Aktivitas/Input 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 2.1.
Pendataan obyek dan retribusi daerah Revisi perda dan penyusunan perda retribusi daerah yang baru. Investasi pembangunan pertokoan Sosialisasi perda revisi dan perda baru. Perbaikan sistem informasi manajemen (SIM) Revitalisasi Perusahaan Daerah Air Minum.
Tahun Aktivitas Pendataan
2009
2010
2011
2012
XXXXX
XXXXX
XXXXX
Xxxxxxxx
Penyusunan perda
XXXXX
Anggaran APBD Penyuluhan
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
Pengadaan
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
Perbaikan kinerja
XXXXX
Pendataan sesuai dengan potensi. Persetujuan Legislatif Persetujuan Legislatif Sesuai dengan sasaran Persetujuan Legislatif Persetujuan Legislatif
1
Tabel 6.16. Rencana Tindak. Kegiatan 1 Pendataan obyek, subyek pajak dan Retribusi daerah.
Kegiatan sebelumnya 2 Pendataan dilakukan parsial oleh Dispenda, Dinas pengelola PAD yang lain belum melakukan pendataan.
Kegiatan yang akan Dilaksanakan 3 Pendataan dilakukan oleh seluruh Dinas Pengelola PAD
2.
Revisi perda dan penyusunan perda retribusi daerah yang baru.
Penyusunan rancangan revisi perda dan perda baru, yang dikoordinasikan dengan dinas pengelola pendapatan dan pihak legeslatif.
3
Investasi pembangunan pertokoan.
Belum dilakukan revisi perda, karena masih 9 perda yang sudah tidak sesuai dengan kondisi riil saat ini. Dan masih ada obyek retribusi yang belum ada perdanya seperti Surat izin Praktek Dokter, Bidan, Paramedis, Apotek dan toko obat. Pembangunan Pertokoan memerlukan investasi yang besar, dan dilaksanakan bertahap melalui dana APBD.
1.
Melakukan koordinasi ke Departemen Perdagangan untuk mendapat dana pembantuan pembangunan pertokoan/los tertutup dan terbuka.
Argumentasi 4 Untuk mengetahui potensi, perlu dilakukan pendataan obyek, subyek pajak dan retribusi daerah. Hal ini sebagai langkah awal untuk pembuatan target dan pemungutan. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan saat penagihan dan momen tertentu. Dengan adanya revisi perda, akan berdampak terhadap perubahan tarif, yang mengakibatkan meningkatnya PAD. Begitu pula dengan adanya obyek retribusi yang baru, maka akan terjadi tambahan penerimaan PAD.
Dengan adanya pembangunan pertokoan/los terbuka dan tertutup, aktivitas perekonomian akan dinamis. Karena dengan dilengkapi fasilitas perdagangan. PAD yang diterima adalah sewa ruko, los terbuka dan tertutup setiap bulan/tahun.
Lanjutan Tabel 6.16.
2
4.
5
6
1 Sosialisasi perda revisi dan perda baru (pajak dan retribusi daerah). Perbaikan sistem informasi manajemen.
Revitalisasi PDAM
2 Kegiatan ini belum dilakukan. Belum dilakukan
3 Penyuluhan kepada masyarakat
Adanya pengadaan perangkan keras dan lunak untuk data base wajib pajak dan retribusi daerah pada setiap dinas pengelola pendapatan asli daerah. Investasi instalasi sebesar Perbaikan kinerja 20 Milyar pada tahun PDAM melalui 2008. Namun revitalisasi Managemen managemen dan pengelolaannya belum revisi perda PDAM diperbaiki. (tarif)
4 Masyarakat mengerti akan hak dan kewajibannya, sehinga akan timbul kesadaran untuk membayar pajak dan retribusi daerah. - Adanya validasi data, sehingga diketahui fluktuasi obyek dan subyek pajak dan retribusi setiap saat. - Berkurangnya tingkat kebocoran dan meningkatnya pengawasan.
Meningkatnya pelayanan air bersih serta meningkatnya kontribusi laba perusahaan daerah terhadap PAD.
3