1
HALAMAN JUDUL
PERANCANGAN SEPEDA Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman
KARYA ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana dalam Bidang Desain Produk
Oleh
Gema Wahyudi 210000018
PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK FAKULTAS ILMU REKAYASA UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA 2014
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
2
ABSTRAK
Universitas Paramadina Program Studi Desain Produk, 2014 Gema Wahyudi / 210000018 PERANCANGAN SEPEDA UNTUK PENGGUNAAN PADA MALAM HARI AGAR LEBIH AMAN DAN NYAMAN 19 Halaman, 1 Tabel, 5 Gambar Bersepeda kini bukan hanya sebagai sebuah olahraga, namun berkembang menjadi sebuah lifestyle. Kegiatan bersepeda menjadi salah satu cara bagi masayrakat untuk menghindari kemacetan dan polusi. Salah satunya adalah dengan bersepeda pada malam hari. Namun, para pengendara sepeda menghadapi berbagai permsalahan ketika bersepeda pada malam hari seperti kurangnya faktor keamanan pada sepeda yang digunakan, kurangnya keselamatan pengendara ketika bersepeda pada malam hari, pengendara sepeda sering tidak terlihat oleh pengendara motor dan mobil, dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi bagi para pengendara sepeda dengan cara melakukan pengembangan desain pada sepeda agar timbul rasa aman dan nyaman pada saat bersepeda. Penelitian menjadi dasar dari proses perancangan sepeda untuk malam hari bagi para pengendara agar lebih aman dan nyaman. Penelitian ini menggunakan metode angket yang disebarkan kepada para pengendara, wawancara dan studi literatur yang kemudian dianalisa dan dilakukan studi model atas pengembangan desain yang telah dihasilkan. Penelitian ini menghasilkan sepeda dengan pengembangan fitur lampu sen sebagai tanda bagi pengendara ketika berbelok, penempatan lampu depan dengan watt yang lebih terang, dan perancangan pannier atau cargo untuk membawa barang. Fitur yang ada dapat disesuaikan dengan kondisi bersepeda serta membuat gaya yang berbeda namun tetap diterima oleh pasar. Kata kunci : sepeda, fitur, malam, keterlihatan Daftar Pustaka: (10) (2002 s.d 2011)
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
3
PENDAHULUAN
Bersepeda kini bukan sekedar sebuah olahraga saja, namun sebagai sebuah lifestyle. Kini banyak masyarakat yang menggunakan sepeda untuk pergi ke kantor, kampus, dan tempat lainnya. Biasanya, para pesepeda yang bike to work berangkat pada subuh dan balik pada malam hari. Banyak kendala yang muncul terutama bagi pesepeda yang tinggal di daerah perkotaan seperti di Jakarta yang setiap hari berhadapan dengan kemacetan dan polusi. Perdebatan yang terjadi: apakah bersepeda betul-betul menyehatkan atau malah menambah penyakit ( polusi ). Salah satu solusi yang ditemukan oleh para peseda adalah dengan bersepda pada malam hari. Hal ini juga berhubungan dengan para pesepeda yang bike to work. Bersepeda pada malam hari tentunya akan terhindar dari polusi dan kemacetan. Malam hari, udara lebih sejuk, terlindung dari teriknya matahari. Jika malamnya tepat, kemacetan pun sudah reda. Sebetulnya, ini kondisi bagus untuk para pesepeda jika ingin menggowes. Polusi minim, begitu pula kemacetan. Konon pula, bersepeda malam hari memberikan pengalaman dan sensasi yang berbeda, ketimbang bersepeda siang hari. Segala pemandangan kota akan terasa berbeda pada malam hari. Belum lagi, tambahan lampu kota dan lampu mobil yang berkelapkelip. Acara menggowes pasti jauh lebih menyenangkan. Namun, sayangnya di malam hari keselematan pengendara sepeda tidak aman karena kurangnya faktor keamanan yang mendukung pada sepeda yang digunakan. Para pengendara sepeda kerap kali tidak terlihat oleh para penggunaa sepeda motor atau mobil. Alhasil banyak kecelakaan sepeda yang terjadi. Menurut riset dari Cochrane Collaborative tahun 2009, 40% kecelakaan para pengendara sepeda terjadi pada malam hari. Visibility dari pengendara sepeda sangat dibutuhkan ketika bersepeda pada malam hari. Namun belum banyak sepeda yang memenuhi kebutuhan para pengendara untuk bersepeda di malam hari. Penulis melihat tidak adanya sepeda yang representatif untuk digunakan pada malam hari. Visibility sepeda pada malam hari masih kurang, padahal hal ini sangat diperlukan tidak hanya oleh pengendara tetapi juga pengendara lain seperti mobil dan sepeda motor untuk mengetahui keberadaan para pengendara. Selama ini, para pesepeda hanya menambahkan aksesoris-aksesoris tambahan pada sepeda yang mereka gunakan seperti lampu depan atau reflektor cahaya. Dalam penelitian kali ini,penulis akan meriset apa saja yang dibutuhkan para pesepeda untuk gowes pada malam hari. Selain itu, penulis juga akan meriset teknik atau Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
4
teknologi apa yang dapat digunakan pada sepeda agar para pesepeda aman bersepeda pada malam hari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengajak para pengendara sepeda agar lebih jitu dalam memilih sepeda untuk malam hari yang akan mereka gunakan. Selain itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman melalui desain sepeda yang dapat dipakai pada siang hari (umum) dan juga pada malam hari tentunya (khusus). Manfaat dari penelitian kali ini adalah para pengendara sepeda tidak perlu khawatir jika ingin bersepeda pada malam hari karena fitur yang ditawarkan oleh sepeda dan atau aksesoris pada sepeda ini memberikan efek aman dan nyaman. Para pengendara sepeda juga tidak perlu membeli aksesoris tambahan lagi untuk dipasang di sepeda, sehingga menekan biaya untuk aksesoris sepeda.
Rancangan Penelitian Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh para pengendara sepeda ketika bersepeda pada malam hari. Selain itu penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran jelas tentang kondisi bersepeda pada malam hari. Dalam penelitian ini, penulis telah memiliki subjek penelitian yaitu para pengendara sepeda (bikers). Diharapkan dari penelitian ini didapat gambaran akurat tentang kendala dan kebutuhan dasar para pengendara sepeda yang melakukan kegiatan berepeda pada malam hari. Selain itu juga untuk menyajikan informasi tentang style serta kebisaan para pengendara yang nantinya akan memberikan pengaruh terhadap desain sepeda ini.
Objek Penelitain Dalam penelitian ini, pengendara sepeda yang tergabung dalam Komunitas Bike to Work Indonesia (www.b2w-indonesia.or.id) menjadi objek penelitian, yang nantinya diharapkan dapat memberikan informasi tentang sepeda yang sering digunakan, kendala yang ditemui ketika bersepeda pada malam hari, serta kebutuhan apa yang menjadi keinginan para pengendara untuk melakukan kegiatan bersepeda pada malam hari. Anggota dalam komunitas ini tidak hanya berasal dari Jakarta, namun juga Bandung, Medan, Aceh hingga Kalimantan. Pengumpulan data lapangan dan observasi dilakukan pada saat car free day, tanggal 24 Maret 2013 di Bundaran HI dan Gelora Bung Karno, Jakarta. Observasi dan pengamatan Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
5
langsung dilakukan selama 3 jam mulai pukul 07.00 – 10.00 WIB. Kegiatan Car Free Day dipilih dikarenakan pada kegiatan ini, banyak para pengendara sepeda yang melakukan kegiatan bersepeda. Sedangkan penyebaran angket dilakukan secara online melalui docs.google.com. angket disebarkan selama 4 hari mulai dari tanggal 20 Maret 2013 hingga 23 Maret 2013. Target usia dari responden adalah 20 tahun hingga 60 tahun. Sedangkan untuk lokasi, penulis tidak membatasi area para responden, namun masih dalam lingkup wilayah Indonesia. Dari penyebaran angket selama 4 hari, didapat 36 responden.
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
6
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, yaitu: “…memberikan gambaran tentang fenomena tertentu atau aspek kehidupan tertentu dari masyarakat yang diteliti (Masri Singarimbun, 1989).” Morris memberikan dua pengertian metode deskriptif, yaitu : “(1) mendeskripsikan gejala-gejala a yang diteliti, (2) Mempelajari hubungan antara gejala-gejala yang diteliti (Morris Rosenberg, 1968).” Dalam penelitian ini penulis memakai 3 metode penelitian yaitu : a. Wawancara, wawancara dilakukan kepada para pengguna sepeda yang tergabung dalam komunitas bike towork secara random. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan mendalam langsung dari penggunanya. b. Penyebaran Angket, angket disebarkan kepada para pengguna sepeda yang sesuai dengan profil konsumen. Angket disebaran secara online melalui google documents. Angket disebarkan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan konsumen terhadap sepeda untuk malam hari. c. Studi Literatur, studi literatur dilakukan untuk mendapatkan data pendukung yang dapat memperkuat data penelitian yang didapat. Adapun yang menjadi fokus dalam studi literatur adalah pencarian data pendukung tentang sejarah sepeda, bagian-bagian sepeda, jenis-jenis sepeda, dan ergonomi sepeda. Selain itu, penulis juga mencari data tentang kompetitor sepeda untuk malam yang ada serta psikologis dari para pengendara sepeda. Studi literatur ini menggunakan buku, artikel, jurnal, serta literatur dari internet. Selain itu, penulis juga melakukan observasi lapangan. Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan (Raco, 2010, p. 112). Dalam penelitian kualitatif, data tidak akan diperoleh dibelakang meja, tetapi harus terjun langsung ke lapangan, ke komunitas, ke organisasi. Data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, atau interaksi manusia. Dalam penelitian kali ini, penulis mengobservasi komunitas sepeda bike to work yang ada di Jakarta. Dalam observasi ini, penulis mengamati perilaku para pesepeda ketika mereka melakukan kegiatan bersepeda.
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
7
Teknik Analisis Data Untuk mengevaluasi hasil penelitian, maka proses pengolahan data menggunakan teknik analisis metode kualitatif, berbentuk deskriptif yaitu berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia yang bisa di amati (Taylor dan Bogdan, 1984 ) data kualitatif dapat di pilah menjadi 3 jenis (Patton 1990) : 1. Hasil pengamatan : uraian rinci tentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkah laku yang di amati di lapangan 2. Hasil pembicaraan : kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang pengalaman, sikap, keyakinan, dan pemikiran mereka dalam kesempatan wawancara mendalam 3. Bahasa tertulis : petikan atau keseluruhan dokumen, surat menyurat, rekaman dan kasus sejarah. Selain itu, penulis juga akan menganalisa data hasil kuisioner dengan menggunakan metode tabel, dengan tahapan sebagai berikut: 1. Table Hasil Kuisioner, tabel ini memuat pemetaan hasil kuisioner dengan merekapitulasi jawaban para responden atas pertanyaan yang diberikan serta melihat jawaban mana yang paling banyak dipilih dan mendapatkan respon. 2. Tabel Interpretasi Hasil Kuisioner, tabel ini memuat hasil kuisioner terbanyak yang kemudian diinterpretasikan sesuai dengan kebutuhan konsumen. 3. Tabel Permasalahan, tabel ini memuat hasil interpretasi dari kebutuhan konsumen yang kemudian dicari permasalahan apa yang ada dalam kebutuhan tersebut. 4. Tabel Prioritas Permasalahan, tabel ini memuat permasalahan yang dihadapai oleh konsumen serta urutan yang menjadi prioritas penulis nantinya dalam proses perancangan. 5. Tabel Solusi, tabel ini memuat permasalahan yang dihadapi serta solusi apa yang ditawarkan oleh penulis. Satu solusi dapat menyelesaikan lebih dari satu permasalahan. 6. Tabel Indikator, tabel ini memuat indicator apa saja yang harus diuji pada produk akhir
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
8
Keuntungan Bersepeda
Bicycling Improves Your Health Sejak tahun 2000-an, bersepeda menjadi salah satu olahraga yang banyak peminatnya. Bersepeda memiliki banyak manfaat bagi pengendaranya, salah satunya adalah meningkatkan kesehatan. Sebagai sebuah olahraga, bersepeda cukup banyak membakar kalori. Dengan bersepeda sejauh 216 mil, kita telah membakar kalori hingga 10,152 kalori.1
Bicycle Makes Financial Senses Kegiatan bersepeda juga memiliki manfaat terhadap kondisi keuangan anda. Dengan bersepeda dari rumah ke kantor dengan jarak 50-70 Km menggunakan mobil, kita dapat menghemat $200/bulan. Bersepeda dapat menekan keuangan khususnya pengeluaran transportasi untuk bekerja dengan adanya kegiatan bike to work.
Bicycle Makes Environmental Sense Kegiatan bersepeda merupakan salah satu usaha untuk menyelamatkan lingkungan dari polusi dan kemacetan. Bersepeda memberikan dampak positif terhadap kondisi lingkungan, terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta. Dengan bersepeda sejauh 216 mil, kita mengurangi 210 LBS of CO2 2 di udara.
1
Dikutip dari report desain “ Electrik Bike Commuter Urban/Studio” oeh James Sloss, Carlie Barrett, Andrew Leehmuis, Ben Coughlin, Rachcel Lang, Emmanuel Carrillo pada hal 23 dengan judul Bennefit of Cycling. 2
Dikutip dari report desain “ Electrik Bike Commuter Urban/Studio” oeh James Sloss, Carlie Barrett, Andrew Leehmuis, Ben Coughlin, Rachcel Lang, Emmanuel Carrillo pada hal 23 dengan judul Bennefit of Cycling.
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
9
Gambar 1. Manfaat kegiatan bersepeda Sumber: Report desain “ Electrik Bike Commuter Urban/Studio” oeh James Sloss, Carlie Barrett, Andrew Leehmuis, Ben Coughlin, Rachcel Lang, Emmanuel Carrillo
Dari sebuah report desain “ Electrik Bike Commuter Urban/Studio” dengan bersepeda sejauh 216 miles, maka kita telah membakar kalori sebanyak 10,152 kalori, menghemat 32.40 gas, dan me-reduce 210 lbs dari CO2.
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
10
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian ini didapat hasil dimana ada beberapa permasalahan yang harus ditemui oleh pengguna sepeda serta solusi apa yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
No 1
2
Permasalahan
Solusi
Pengendara sepeda tidak terlihat oleh
Dirancang
pengendara
yang juga dapat berfungsi
lain
(mobil,
sepeda
lampu
Kompetitor
motor) yang ada di belakang sepeda
sebagai lampu sen
Menambahkan lampu agar dapat
Menambahkan
melihat jalanan dengan jelas serta
untuk berbelok
belakang
lampu
sen
Tidak ada di kompetitor
Tidak ada di kompetitor
penambahan fitur khusus agar dapat dikenali oleh pengendara dari arah yang berlawanan. 3
Lampu yang ada belum cukup terang
Ditambahkan lampu dengan
Satu
kompetitor
menerangi jalanan pada kegiatan
watt yang lebih terang
menyelesaikan solusi
bersepeda malam hari 4
Kesulitan membawa banyak barang
Dirancang
sebuah
ketika beraktivitas dan bekerja setiap
tempat penyimpanan/ pannier
hari.
untuk
meletakkan
cargo/
Satu
kompetitor
menyelesaikan solusi
barang-
barang ketika bersepeda 5
Gaya sporty
tidak cocok untuk
malam hari
Dirancang
sepeda
dengan
gaya yang lebih masculine,
Satu
kompetitor
menyelesaikan solusi
cool, gagah,handal 6
Trek
atau
dilalui
Ditambahkan per atau shockt
terkadang tidak mulus dan banyak
di bagian bawah tempat duduk
berlubang
jalanan
sehingga
yang
sering
Tidak ada di kompetitor
tidak
nyaman ketika bersepeda
Analisis SWOT Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan analisis SWOT untuk mempertajam proses pendesainan. Analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dari produk yang sudah ada untuk memaksimalkan produk yang akan dirancang. Dalam analisis ini kita dapat memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
11
faktor diatas dimana kekuatan dapat mengambil keuntungan dari peluang yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan dari peluang yang ada, dan mampu menghadapi ancaman yang ada. Dengan menggunakan analisi ini, kita dapat menciptakan sebuah stratgegi baru yang nantinya akan diterapkan untuk produk yang akan dirancang. Berikut beberapa poin penting dari keempat faktor yang ada dalam analisis SWOT.
Strenght (Kekuatan) 1. Memiliki lampu belakang yang juga langsung berfungsi sebagai lampu sen 2. Memiliki lampu dengan watt yang lebih terang 3. Memiliki sebuah cargo/ tempat penyimpanan/ pannier untuk meletakkan barangbarang ketika bersepeda 4. Menambahkan lampu agar dapat melihat jalanan dengan jelas serta penambahan fitur khusus agar dapat dikenali oleh pengendara dari arah yang berlawanan. 5. Memiliki gaya yang lebih sesuai untuk malam hari 6. Memiliki per atau shoot di bagian bawah tempat duduk yang sesuai dengan medan gelap
Weakness (Kelemahan) 1. Biaya produksi dan perawatan mahal 2. Beban sepeda lebih berat
Opportunity (Peluang) 1. Belum dilakukan oleh kompetitor 2. Pasar pengendara sepeda sangat besar untuk sepeda pada malam hari 3. Lebih menarik karena memiliki gaya yang berbeda
Threats (Ancaman) 1. Harga jual lebih mahal 2. Desain belum akrab dimata konsumen 3. Brand dan popularitas kompetitor
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
12
4. Fitur dan desain sepeda uang hanya cocok untuk penggunaan pada malam hari, sedangkan kosumen lebih menyukai sepeda yang dapat dipakai kapan saja 5. Maintenance yang lebih sulit dan biaya perawatan yang lebih mahal
Strategi Pengembangan Desain Berdasarkan hasil analisa SWOT diatas, maka penulis merancang sebuah strategi baru untuk melakukan pengembangan desain sepeda untuk malam hari. Strategi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: “Merancang sepeda dengan desain lampu sen yang handal dan stabilitas yang tinggi pada saat membawa barang dengan tetap mempertimbangkan biaya dan efisiensi pada perawatan. Fitur yang ada dapat disesuaikan dengan kondisi bersepeda serta membuat gaya yang berbeda namun tetap dapat diterima pasar.” Untuk mengembangkan desain, maka diperlukan indikator untuk menguji dan memperbanyak alternatif dari sketsa.
Pengembangan Desain Sebagai langkah pengembangan desain sesuai dengan startegi yang telah ditetapkan, maka
penulis
membuat
sebuah
image
board
untuk
memperkaya
desain
dan
pengembangannya. Penulis menggunakan image board sebagai salah satu cara brainstorming dengan keyword masculine. Dalam pengembangan desain, ada bebeapa tahap yang harus dilalui, seperti sketsa ide, pencarian bentuk lampu, penempatan lampu, frame, hingga styling bentuk sepeda secara keseluruhan. Dalam perancangan kali ini saya mengambil sebuah keyword yaitu masculine. Diharapkan desain sepeda ini dapat mencerminkan keyword yang saya angkat.
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
13
Gambar 2. Image board untuk sepeda malam dengan kata kunci Masculine Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 3. Pencarian bentuk frame Sumber: dokumentasi pribadi
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
14
Untuk memperoleh desain yang masculine, penulis melakukan brainstorming pada frame sepeda. Selain itu penulis juga menerapkan metode ini untuk mendapatkan posisi lampu depan dan belakang sepeda yang cocok untuk penerangan pada malam hari.
Gambar 4. Alternatif desain sepeda dengan pengembangan lampu, stang, kompartemen dan rangka Sumber: Dokumentasi pribadi
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
15
Gambar 5. Final Desain Sumber: Dokumentasi pribadi
Setelah melalui proses pengembangan desain, maka didapat sebuah desain akhir yang memiliki fitur desain yang dapat membantu pengendara dalam mengatasi masalah bersepeda pada malam hari. Desain akhir memiliki desain yang unik pada bagian fork dan belakang sepeda dengan alat bantu penerangan berupa lampu di bagian depan, fork serta di bagian bawah tempat duduk. Desain akhir juga dilengkapi dengan sebuah pannier untuk menyimpan barang yang diletakkan di bagian dudukan belakang. Sepeda juga dilengkapi dengan special sign sebagai penanda sepeda. Selain itu, pada bagian pedal juga dilengkapi dengan lampu yang akan menciptakan cahaya ketika pedal di kayuh. Komunitas bike to work
yang biasanya pulang pada malam hari sangat
membutuhkan sebuah sepeda yang khusus dan unik karena kondisi yang mereka lalui pada malam hari tentunya berbeda pada saat bersepeda di siang hari, seperti lampu, lampu sen, lampu belakang, cargo atau pannier, perlatan untuk repair (tool box seperti tang, pompa dan sebagainya). Untuk itu, hasil dari perancangan ini dapat sangat membantu para pengendara sepeda untuk bersepeda pada malam hari. Dari hasil penelitian (kuisioner dan wawancara), pengendara membutuhkan sebuah sepeda khusus untuk penggunaan pada malam hari yang dapat menunjang visibility mereka saat bersepeda pada malam hari dengan gaya yang unik. Selain itu sepeda ini juga dapat mereka gunakan dalam berbagai situasi dan kondisi seperti pada siang hari
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
16
Adapun nilai inovasi yang ditawarkan dari proses perancangan ini adalah perancangan lampu sen sebagai tanda bagi pengendara ketika berbelok. Selain itu, penulis juga merancang fitur khusus berupa lampu yang dapat menjadi tanda bagi pengendara lain bahwa itu adalah sepeda. Fitur diletakkan di tempat yang strategis agar pengendara lain dapat melihat dengan jelas. Lampu depan juga ditempatkan di tempat yang strategis dengan watt yang lebih besar agar pengendara dapat melihat jalan lebih jelas. Penulis juga merancang pannier atau cargo sebagai tempat membawa barang dan menambahkan shock atau per di bawah tempat duduk. Selain itu, style frame juga mencerminkan kesan masculine sehingga cocok digunakan pada malam hari.
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
17
PENUTUP
Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan bersepeda pada malam hari atau hari gelap membutuhkan sebuah sepeda khusus agar tercipta rasa aman dan nyaman bagi pengendara ketika bersepeda. Penelitian ini menghasilkan sebuah solusi untuk menjawab permasalahan yang timbul dari kegiatan bersepeda pada malam hari yaitu dengan merancang sebuah sepeda untuk penggunaan pada malam hari. Sepeda ini memiliki fitur-fitur desain yang dapat menyelesaikan masalah serta memenuhi kebutuhan para pengendara seperti merancang lampu sen untuk berbelok dan lampu sen ditempatkan di area yang strategis sehingga dapat dilihat secara jelas oleh pengendara lain ketika pengendara ingin berbelok. Selain itu, terdapat juga fitur lampu depan dan belakang sebagai sarana untuk mengenali pengendara sepeda sehingga pengendara sepeda dapat terlihat jelas dan dapat mengurangi angka kecelakaan sepeda pada malam hari. Lampu depan juga dipilih dengan watt yang lebih besar dan ditempatkan dengan ketinggian dan kemiringan yang pas agar pengendara dapat melihat jalan lebih jelas. Sepeda juga dilengkapi dengan cargo untuk menyimpan barang yang dibutuhkan para pengendara sepeda dan di tempatkan di area belakang agar tidak mengganggu pengendara ketida mengayuh sepeda. Ukuran dari cargo disesuaikan dengan barang-barang yang diperlukan oleh pengendara sepeda sehingga cocok digunakan dan ditempatkan di atas sepeda.
Saran Diharapkan dengan adanya penelitian dan desain sepeda baru ini, masyarakat akan lebih peduli terhadap keselamatan bersepeda tidak hanya pada siang hari tetapi juga malam hari. Untuk mendukung keselamatan pengendara sepeda, pemerintah hendaknya mendukung program jalan untuk pengendara agar kecelakaan pengendara sepeda yang ditabrak karena memakai jalan biasa tidak teradi lagi. Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan pada masa mendatang agar pengembangan produk sepeda menjadi lebih baik dan lebih matang sehingga layak untuk diproduksi secara missal dan dipasarkan. Pengembangan dan pengujian indikator serta fitur-fitur baru akan menjadikan produk sepeda ini terus berkembang dan selalu memenuhi kebutuhan masyarakat serta menjadi solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi oleh pengendara sepeda. Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
18
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Buku
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. Margono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif; Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo. Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia. Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wiyancoko, D. (2010). Desain Sepeda Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Media Elektonik
http://desain-sepeda.blogspot.com/2011/06/desain-sepeda-malam-bercahaya.html http://gowes.inilah.com/read/detail/1841265/tips-pakaian-gowes-di-malam-hari http://madiunkingdom.blogspot.com/2012/10/video-sepeda-yang-dilengkapi-sinar-superlaser-untuk- malam-hari.html
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.
19
BIODATA PENULIS
Pas Foto
Nama
: Gema Wahyudi
Tempat & Tanggal Lahir
: Tapaktuan, 28 Mei 1992
NIM
: 210000018
Program Studi
: Desain Produk
Jenjang
: S-1
Perancangan Sepeda Untuk Penggunaan Pada Malam Hari Agar Lebih Aman dan Nyaman. Gema WAHYUDI.