TUGAS KELOMPOK PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI Dosen Pengampu : Arie Febrianto Mulyadi, STP, MP.
Nama Kelompok : 1. Nur Eko Wahyudin
(125100300111026) http://blog.ub.ac.id/wahyunews
2. Bendhy Kristian Hajar
(125100300111042) http://blog.ub.ac.id/bendhy78
3. Benydiktus Yoga Kurnia
(125100300111066) http://blog.ub.ac.id/benydiktus
4. Sulthon Atmaja Tri
(125100300111064) http://blog.ub.ac.id/wahyunews
JURUSAN/KELAS : TIP/L
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013
1. Resume Vitamin a. Vitamin A (Retinol)
Kandungan Buah-buahan yang mengandung banyak vitamin A pada umunya adalah buah matang pohon yang berwarna kuning, jingga, dan merah. Kandungan vitamin A banyak terdapat pada buah-buahan seperti papaya, semangka, kesemek, manga, tomat, pisang, jeruk koprok, anggur, dan nanas. Sedangkan pada sayuran, yang mengandung vitamin A pada umumnya dari sayuran daun yang berwarna hijau tua. Sayuran daun tersebut diantaranya wortel, daun singkong, daun papaya, daun melinjo, daun katuk, kangkung, bayam kentang, ubi jalar merah, dan buncis (Djing,2005).
Fungsi Bagi Kesehatan Vitamin A sangat besar manfaatnya bagi kesehatan mata maupun kerja fungsi organ lainnya. Beberapa manfaat vitamin A diantaranya sebagai berikut (Djing,2005) : a. Merupakan Vitamin utama bagi mata yang berfungsi dalam proses penglihatan atau visual. b. Untuk pertumbuhan serta perkembangan sel-sel organ, terutama pada hati dan mata. c. Untuk pembuatan hormone adrenalin. d. Untuk proses reproduksi e. Menunjang kegiatan hormone kelenjar gondok atau tiroid f. Untuk regenerasi sel-sel kulit, rambut, dan kuku. g. Meningkatkan system kekebalan tubuh.
Defisiensi Pentingnya vitamin A membuat ketersediaannya dalam tubuh harus selalu terpenuhi. Kekurangan (Defisiensi) vitamin A dapat berakibat fatal, baik pada usia anak-anak maupun orang dewasa. Efek yang muncul akibat kekurangan vitamin A pada anak-anak dan orang dewasa sebagai berikut (Djing,2005) : a. Pada anak-anak a. Dapat menghambat pertumbuhan. b. Mudah terserang infeksi dan peradangan. c. Menyebabkan buta atau rabun senja. b. Pada orang dewasa a. Kulit menjadi kering dan bersisik, rambut rontok, serta kuku rapuh. b. Daya tahan tubuh lemah. c. Kekuatan otot tubuh berkurang. d. Menyebabkan butaatau rabun senja.
Suapan Anjuran Berdasarkan angka kecukupan gizi, kebutuhan harian vitamin A orang dewasa berkisar 500-700 RE. selain berkhasiat untuk menjaga kesehatan
mata, betakaroten yang terkandung dalam vitamin A juga berperan sebagai antioksidan yang sangat berguna menghambat proses penuaan dini sekaligus menyehatkan tubuh secara menyeluruh. Proses penuaan juga menyebabkan menurunnya fungsi sel-sel mata yang akhirnya mengganggu penglihatan. Apabila proses penuaan sel-sel tubuh dapat diperlambat, tentunya kesehatan mata bisa terjaga lebih lama (Djing, 2005).
Kehilangan Akibat Pemanasan (pengolahan) dan Penyimpanan Pengaruh panas terhadap nilai gizi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor suhu saja, tetapi juga dipengaruhi lama waktu pemanasan. Sebenarnya tidak ada perbedaan nilai gizi suatu bahan akibat pemanasan, selama pemanasan yang diterapkan tidak berlebihan dan tidak terlalu lama. vitamin A (β-karoten) dapat rusak akibat pemanasan. Vitamin A akan stabil dalam kondisi ruang hampa udara, namun akan cepat rusak ketika dipanaskan dengan adanya oksigen, terutama pada suhu tinggi. Vitamin tersebut akan rusak seluruhnya apabila dioksidasi dan didehidrogenasi. Pengukusan menghasilkan kerusakan lebih sedikit dibandingkan perebusan (Rahayu, 2012). Penanganan, penyimpanan dan pengawetan bahan pangan sering menyebabkan terjadinya perubahan
nilai gizi. Selama penyimpanan
kandungan vitamin A dapat menga lami penurunan terus menerus hingga menjadi rusak. Penyimpanan dalam suhu kamar kamar, penguapan air menyebabkan struktur sel yang semula utuh menjadi layu sehingga enzim askorbat oksidase akan dibebaskan dengan cara kontak langsung dengan asam askorbat dan akibatnya vitamin A mengalami kerusakan. Penyimpanan buahbuahan pada kondisi yang menyebabkan kelayuan akan menurunkan kandungan vitamin A dan C dengan cepat karena adanya proses respirasi dan oksidasi (Rahayu, 2012).
b. Vitamin B1 (Tiamin)
Kandungan
Vitamin B1 (Thiamine) adalah vitamin yang digunakan dalam memproses karbohidrat dan lemak untuk kesehatan otot dan saraf. Sayuran yang menjadi sumber dari vitamin B1 antara lain kacang panjang dan daunnya, buncis, kacang-kacangan, kuning telur, dan kacang kapri (Hartin, 2006).
Fungsi Bagi Kesehatan Vitamin B1 (Thiamine) memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh, diantaranya (Nia, 2013) : a. Meningkatkan energy tubuh. b. Mencegah anemia. c. Membantu metabolism glukosa. d. Mencegah fungsi otak. e. Menjaga system pencernaan f. Mencegah neuropati.
Defisiensi Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan timbulnya penyakit, diantaranya (Prapti, 2010) :
a. Penyakit beri-beri. Hal ini dapat terjadi jika beras yang dikonsumsi digiling sempurna atau pada anak yang menderita penyakit gastrointestinal (gangguan pencernaan) menahun, seperti diare kronis. b. Terganggunya fungsi susunan saraf pusat. Energy dalam susunan saraf pusat hampir seluruhnya tergantung pada metabolism karbohidrat. Jika terjadi kekurangan tiamin, penggunaan glukosa oleh jaringan saraf menurun 50-60%. Sel-sel neuron susunan saraf pusat akan membengkak dan mudah terangsang sehingga akan timbul rasa sakit yang memancar sepanjang perjalanan satu saraf perifer atau lebih. Pada keadaaanyang lebih berat dapat terjadi paralisis dan atrofi otot yang menyebabkan kelemahan hebat. c. Melemahnya otot jantung dan terganggunya sirkulasi darah. d. Gangguan saluran cerna, seperti indigesti, konstipasi berat, anoreksia, dan atoni lambung. Semua efek tersebut terjadi karena otot polos dan kelenjarkelenjar saluran cerna tidak mendapat cukup energi dari metabolism karbohidrat.
Suapan Anjuran RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan (Hendra, 2013).
Kehilangan Akibat Pemanasan (pengolahan) dan Penyimpanan Tiamin dapat larut dalam air dan tidak tahan panas. Karena itu, tiamin akan menghilang dari bahan makanan yang direbus dan mudah dihancurkan oleh panas dalam media netral. Sumber terpenting tiamin diantaranya beras, gandum, sayur-sayuran, buah-buahan, susu, kuning telur, daging, dan kacangkacangan (Prapti, 2010).
c. Vitamin B2 (Riboflavin)
Kandungan Vitamin B2 (Riboflavin) adalah vitamin yang penting untuk pertumbuhan anak, perbaikan dan pemeliharaan jaringan, serta perolehan energy dari makanan. Susu, hati, kuning telur, dan ikan adalah sumber vitamin B2. Sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian hanya sedikit mengandung riboflavin (Hartin, 2006).
Fungsi Bagi Kesehatan Vitamin B2, berguna untuk melindungi bagian kulit yang tertutup selaput tipis seperti bibir, lidah, atau mata. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan bibir mudah luka, radang, hingga gangguan penglihatan (Kinkin,2003).
Defisiensi Penyakit Akibat Defisiensi Riboflavin (Vitamin B2) (Hasib,2003): a. Cheilosis (bibir meradang). b. Stomatis angular (sudut mulut pecah). c. Glossitis (lidah licin berwarna keunguan). d. Bisa mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan.
Suapan Anjuran Pada vitamin B2 jumlah yang dianjurkan adalah 1.1 miligram untuk wanita, 1.3 untuk pria, 1.4 untuk wanita hamil dan 1.6 untuk wanita menyusui. Dengan asupan vitamin B2 yang rendah, manusia dapat hidup tanpa menunjukkan gejala-gejala defisiensi yang berarti. Namun, kebanyakan ahli sependapat bahwa kecukupan vitamin B2 akan menjamin kesehatan yang baik. Kebutuhan vitamin B2 berbeda-beda, tergantung umur, berat badan,serta asupan energy dan protein (Faisal, 2009).
Kehilangan Akibat Pemanasan (Pengolahan) dan Penyimpanan Vitamin B2 berupa Kristal bentuk jarum yang mempunyai titik lebur 282oC. larutannya berwarna kuning. Vitamin B2 larut dalam basa, tetapi larut dalam benzene, aseton, dietileter, dan kloroform. Dalam suasana asam atau
netral, cukup stabil karena panas, tetapi dalam suasana basa tidak stabil pada pemanasan (Damin,2009). d. Asam Nikotinat
Kandungan Paling banyak terdapat pada hati, daging (ayam/sapi), telur, ikan, kacangkacangan, susu, dan avokad (Vita, 2010).
Fungsi Bagi Kesehatan Dalam fungsinya, asam nikotinat adalah vitamin penurun lemak yang mencegah penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol, dan memperbaiki aliran darah pada kasus terjadinya penyumbatan pembuluh daraf perifer. Vitamin ini tergolong vitamin nonesensial dan dapat dibuat oleh tubuh dengan mengubah triptofan sebagai bahan bakunya. Bentuk niasin yang efektif untuk pelindung jantung adalah sebagai senyawa inositol hexaniacinate juga
berguna
untuk
membantu
melepaskan
energy
dari
makanan,
mempertahankan system susunan saraf dan rambut.().
Defisiensi Kekurangan niasin/asam nikotinat akan menyebabkan gejala yang dikenal sebagai pellagra, ditandai dengan terjadinya kulit pecah-pecah dan bersisik(dermatitis),
otak
berfungsi
tidak
sempurna
sehingga
sering
bingung(demensia), dan diare akibat melemahnya produksi lender pada system pencernaan (gcja).
Suapan Anjuran Untuk dosis suapan anjuran adalah RDA 20 mg sehari
Kehilangan Akibat Pemanasan (pengolahan) dan Penyimpanan Pemanasan kembali sayuran beku dapat menghilangkan niasin sebesar 12%. Namunpada beberapa kasus kehilangannya bisa mencapai 26%, dimana dua per tiganyadisebabkan oleh leaching. Pemanasan, konsentrasi dan dehidrasi mempengaruhi jumlah dan bentuk vitamin B3. Pada proses penyimpanan yang baik dilakukan pada suhu ruang atau dalam lemari es dengan catatan durasi waktu yang tidak boleh lebih dari 1 minggu (Arta, 2013).
e. Vitamin C (Asam Askorbat) buah Nama buah
Kandungan vitamin C
Jambu biji
108 miligram setiap 100 gram
Kiwi
100 miligram per 100 gram
kelengkeng
84 miligram per 100 gram kelengkeng
Pepaya
78 miligram per 100 gram buah pepaya
Paprika merah
190 miligram dari 100
Stroberi
56,7 miligram per 100 gram
Jeruk
54 miligram setiap 100 gram
Apel
5 miligram pada 100 gram
sayur Nama sayur
Kandungan vitamin C
Brokoli
118 miligram setiap 100 gram
Kubis
160,8 miligram setiap 2 cangkir kubis
Kembang kol
50 miligram per 100 gram
Tomat
34 miligram per 100 gram
cabe
84 miligram per 100 gram
produk Nama produk
Kandungan vitamin C
Nutrisari (sweet guava)
90 miligram per 11 gram (100 % AKG)
Indomie rasa baso sapi
0% AKG
Indomie rasa soto mie
6% AKG
Indomie rasa kaldu ayam
6% AKG
Indomie rasa ayam special
6% AKG
Fungsi Vitamin C Bagi Kesehatan 1. Antioksidan bagi tubuh yang diperlukan untuk menangkal radikal bebas dan mencegah kanker. Penyakit berat semacam kanker dapat dicegah dengan bantuan vitamin c. 2. Meningkatkan fungsi metabolisme tubuh yang berguna dalam memperbaiki jaringan, meningkatkan fungsi kelenjar adrenal dan merawat gusi. 3. Mencegah atherosclerosis atau pengerasan arteri akibat timbunan kolesterol jahat. 4. Membantu pembentukan kolagen yang berguna dalam pembentukan struktur tulang, pembuluh darah dan kesehatan kulit. 5. Meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. 6. Menyerap zat besi yang baik untuk pembentukan sel darah merah. 7. Membuang racun, vitamin bergabung dengan toksin dan keluar dari tubuh dalam bentuk urine.
Akibat Kekurangan Vitamin C beberapa tanda akibat kekurangan dari vitamin C seperti luka lambat sembuh, cepat lesu, nyeri sendi, kulit sangat kering dan bersisik, mudah terkena selesema atau bersin, mudah tertekan atau stress.
Suapan Anjuran (Vitamin C) Bagi Tubuh
golongan umur 0-6 bulan 7-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun Pria 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun Ringan Sedang Berat
vitamin c (miligram) 30 35 40 45 45 50 60 60 60 60 60
>60 tahun Wanita 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun Ringan Sedang Berat >60 tahun Hamil Menyusui 0-6 bulan 7-12 bulan 13-24 bulan
60 50 60 60 60 60 60 60 +10 +25 +10 +10
Pengaruh Pemanasan Dan Penyimpanan Terhadap Vitamin C Sifat vitamin Cadalah mudah berubah akibat oksidasi namunstabil jika merupakan kristal (murni). Menurut Wills et al (1981) penyimpanan padasuhu rendah dapat mengurangi kegiatan respirasi dan metabolisme, memperlambat proses penuaan, mencegah kehilangan air dan mencegah kelayuan. Namun Linder (1992) menyebutkan bahwa walaupun dalam keadaan temperatur rendah dan kelembaban terpelihara, 50% vitamin C akan hilang dalam 3-5 bulan.
f. Vitamin D (Kolkalsiferol)
Kandungan Vitamin D Dalam Buah, Sayur Dan Produk Manusia mendapat vitamin D dari beberapa cara, antara lain dari pengaruh sinar matahari, diet dan suplemen. Makanan yang mengandung vitamin D adalah yogurt, telur, susu, keju, Minyak hati ikan cod, Jamur, Kedelai, Susu, Udang, Tuna, Jus jeruk, Kaviar, Margarin, Tahu, Salami dan Sosis beserta makanan yang mengandung bahan-bahan tersebut. Sumber yang lain adalah sayur seperti bayam dan sawi hijau. Untuk produk laut atau makhluk hidup air yang mengandung vitamin D adalah ikan tongkol, ikan sarden, dan ikan salmon. Makanan yang mengandung vitamin D yang lain adalah jus jeruk dan sereal.
Fungsi Vitamin D Bagi Kesehatan Vitamin D aktif berperan dalam meningkatkan absorsi kalsium di usus melalui interaksi kalsium dengan reseptor vitamin D diusus. Kalsium dibutuhkan untuk membuat osteoclast menjadi matang yang berperan dalam mempertahankan kadar calsium dan phosphor dalam sirkulasi darah dan memberi calsium beserta phosphor untuk mineralisasi pembentukan tulang.. Peran lain vitamin D dalam mencegah kanker usus adalah melalui perannya membuat pasase usus lancer sehingga menghindari adanya kontak lama antara zat-zat yang diasup tidak sehat dengan usus. Peran lain Vitamin D diluar dalam pembentukan tulang adalah dalam proses control 200 gen-gen tubuh. Vitamin D berperan dalam hal proliferasi sel, apoptosis(kematian sel) dan angiogenesis(pembentukan pembuluh darah). Bila kadar vitamin D kurang akan berakibat proliferasi sel terganggu sehingga tubuh akan merespon dengan pertumbuhan sel yang abnormal. Vitamin D juga berperan sebagai potent imunomodulator yang menghasilkan monosit dan makrofak dalam liposakarida dalam suatu proses infeksi. Seseorang dengan kadar vitamin D kurang 20 ng permililiter, 20-30 persen berpotensi terjadi kanker colon, prostate, dan payudara. Risiko berkembangnya islet antibodies yang berperan pada penyakit autoimum pada seorang anak berkurang bila ibu selama hamil cukup kadar vitamin D.
Akibat Kekurangan Vitamin D Keluhan yang dirasakann pada kekurangan vitamin D adalah osteomalacia yaitu rasa sakit tulang akibat kurangnya kadar zat mineral dalam struktur tulang. Diagnosa seseorang mengalami osteomalacia diketahui dengan timbulnya rasa sakit berlebihan bila tulang sternum(dada) dan daerah tibia (tungkai)ditekan.
Suapan Anjuran (Vitamin D) Bagi Tubuh Karena begitu banyaknya manfaat yang didapat bila kadar vitamin D cukup dalam tubuh maka dianjurkan, kita untuk mulai anak sampai dewasa
makan 200 IU vitamin D setiap hari sampai usia 50 tahun dan dosis kebutuhan ditingkatkan dengan bertambahnya usia, misal 400 IU pada usia 51 sampai 70 tahun. Dosis ditingkatkan bila seseorang tidak ada kontak dengan matahari menjadi 800 sampai 1000 IU perhari. Pada keadaan tertentu bila kita mendapat kasus defisiensi vitamin D, untuk mempertahankan kadar vitamin D yang cukup dengan cara memberikan kapsul vitamin D2 50,000 IU sekali seminggu selama 8 minggu, kemudian di ulang dalam setiap 2-4 minggu. Bisa juga untuk menjaga kadar vitamin D normal dengan komsumsi 100,000 IU vitamin D3 setiap 3 bulan, dengan tujuan mengurangi risiko terjadi opatah tulang; Seorang ibu menyusui tetap perlu mendapat tambahan 4000 IU vitamin D3 untuk menjamin kadar yang cukup dalam ASI nya. Hal ini penting karena kadar Vitamin D dalam ASI sedikit rendah yakni 20 IU.perliter. Untuk mendapatkan vitamin D3 dari matahari cukup menjemur tulang tangan dan kaki setiap hari, selama 5-30 menit antara jam 10 pagi sampai 3 siang hari.
Pengaruh Pemanasan Dan Penyimpanan Terhadap Vitamin D Stabilitas vitamin D dipengaruhi oleh pelarut pada saat vitamin tersebut dilarutkan, namun akan sdtabil apabila dalam bentuk kristal disimpan dalam botol gelas tidak tembus pandang. Pada umumnya vitamin D stabil terhadap panas, asam dan oksigen.
Vitamin ini akan rusak secara perlahan-lahan
apabila suasana sedikit alkali, terutama dengan adanya udara dan cahaya.
g. Vitamin E (Tokoferol)
Kandungan Vitamin E Dalam Buah, Sayur Dan Produk
Nama
Kandungan vitamin C
Bayam
3,5 miligram dalam setiap 100 gram
Kacang almond
Setiap 100 gram almond mengandung setidaknya 26,3 miligram
Kacang pinus
9,3
miligram
vitamin
E
yang
ditemukan dalam sajian 100 gram
bisa
Paprika merah
30 miligram setiap 100 gram
Cabai merah
100 gram bubuk cabai adalah 30 miligram.
Biji bunga matahari
100 gram sajiannya, biji bunga matahari mengandung 36,6 miligram
Daun kemangi dan oregano
7,38 miligram dalam setiap penyajian 100 gram
Aprikot kering
4,3 miligram dalam setiap 100 gram
Acar buah zaitun
100 gram buah zaitun dalam bentuk acar mengandung 3,81 vitamin E
talas
2,9 miligram vitamin E pada setiap 100 gram
Nutrisari (sweet guava)
4 mg per 11 gram
Fungsi Vitamin E Bagi Kesehatan Vitamin E memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, di antaranya adalah: •
Vitamin E adalah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel dalam tubuh dari kerusakan yang disebabkan radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
•
Vitamin E adalah produk kecantikan alami yang paling efektif. Vitamin E banyak ditambahkan pada produk kecantikan kulit, seperti pelembab, bedak, lotion dan sebagainya.
•
Penelitian juga menunjukkan bahwa vitamin E dapat mencegah kanker seperti kanker payudara dan kanker prostat.
Akibat Kekurangan Vitamin E Kekurangan vitamin bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti: •
gangguan sistem reproduksi dan infertilitas
•
menurunnya fungsi sel darah merah
•
gangguan penglihatan seperti katarak
•
gangguan neurologis
•
kelainan fungsi otak ,otot dan sumsum tulang belakang
•
kelainan kulit
Suapan Anjuran (Vitamin E) Bagi Tubuh Gol. Umur 0-6 bulan 7-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun Pria 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun Ringan Sedang Berat >60 tahun Wanita 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun Ringan Sedang Berat >60 tahun Hamil Menyusui 0-6 bulan 7-12 bulan 13-24 bulan
Vitamin E (mg) 3 4 6 7 7 10 10 10 10 10 10 10 8 8 8 8 8 8 8 10 12 10
Pengaruh Pemanasan Dan Penyimpanan Terhadap Vitamin E Tokoferol bersifat stabil pada proses perebusan asam tanpa adanya oksigen dan juga akan stabil terhadap sinat tampak (visible light). Vitamin ini bersifat tidak stabil pada suhu kamar dengan adanya oksigen, alkali, garam feri dan ketika terekspos pada sinar ultra violet. Diduga kehilangan tokoferol terjadi ketika terjadi oksidasi lemak dalam proses penggorengan terendam
(deep-fat frying).
Hal ini terutama disebabkan karena terjadi destruksi
tokoferol oleh derivat asam lemak yang secara kimia aktif, yang terbentuk selama pemanasan dan oksidasi.
2. Resume Tentang Mineral a. Kalsium Kalsium adalah unsur kimia dengan simbol dan Ca nomor atom 20. Kalsium adalah logam alkali tanah yang lunak berwarna abu-abu, dan merupakan salah satu unsur yang paling berlimpah di bumi selain magnesium. Kalsium menghasilkan spektrum warna merah bata. Kalsium sebagai penyusun tulang dan gigi terdapat juga pada batu kapur, pualam(CaCO3). Fungsi kalsium adalah membentuk matriks tulang dan gigi, membantu proses penerimaan rangsang pada otot dan saraf, membantu dalam proses hantaran transmisi impuls, memelihara fungsi otot jantung, melindungi tubuh terhadap absorpsi zat-zat kimia radio aktif, mengatur kontraksi dan relaksasi serabut otot, dan juga mengaktifkan enzim-enzim tertentu (Lestari,2004). Konsumsi kalsium untuk usia di bawah 50 tahun, tubuh tidak dapat menyerap lebih dari 500 mg kalsium pada satu kali konsumsi. Jadi, apabila mengkonsumsi 1000 mg kalsium untuk 1 hari, konsumsi harus dilakukan secara terpisah sebanyak 2 kali di waktu yang berbeda pada hari tersebut. Sedangkan bila konsumsi kalsium melebihi batas tersebut, kalsium tersebut akan dilepaskan keluar dari tubuh lewat air urine, feces, dan keringat. Dibandingkan dengan makhluk hidup lain, kadar kalsium yang terkandung pada urine manusia merupakan yang paling tinggi(Lestari,2004). Beberapa klaim penyakit akibat kelebihan kalsium memang sering disebutkan, seperti kalsifikasi (pengapuran), hypercalcemia (kadar kalsium yang berlebihan pada darah), kerusakan ginjal, penurunan penyerapan mineral yang lain selain kalsium, dan kanker prostat. Namun, yang sering terjadi di masyarakat kita justru sebaliknya. Batas maksimal dari asupan kalsium per hari bagi manusia dari usia 1 tahun ke atas adalah dari 2500 mg per hari. Batas ini jauh dari rata-rata konsumsi kalsium masyarakat Indonesia, yang rata-rata hanya mengkonsumsi 254 mg kalsium tiap harinya. Pengolahan roti dari terigu dapat mengurangi ketersediaan kalsium karena terjadinya ikatan kompleks dengan fitin(Grosvenor, 2002).
Berikut tabel kandungan bahan pangan tinggi kalsium: Kalsium/100 g Berat
Sayuran
Kalsium/100 g Berat
Buah
Bahan
Bahan
Daun kelor
1077 mg
Salak bali
94 mg
Daun sawi
200 mg
Srikaya
127 mg
Bayam
166 mg
Nanas
22 mg
Daun pepaya
353 mg
Pisang ambon
30 mg
Daun Singkong
166 mg
Jambu biji putih
31 mg
Tauge
166 mg
Jeruk manis
23 mg
Wortel
46 mg
Mangga
20 mg
b. Besi Zat besi (Fe)berfungsi membawa oksigen dalam darah, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu pembentukan energi, dan menjaga kondisi mental. Zat besi (Fe) merupakan jenis mineral mikro esensial yang mempunyai fungsi penting di dalam tubuh. Dibutuhkan dengan jumlah konsumsi sekitar 1.5-2.2 mg per- harinya, zat besi mempunyai fungsi penting di dalam tubuh antara lain sebagai media transportasi bagi oksigen dari paru-paru ke berbagai jaringan tubuh serta juga akan berfungsi sebagai katalis dalam proses penpindahan energi di dalam sel. Sebagai jenis mineral mikro esensial, kekurangan zat besi di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa dampak negatif antara lain berkurangnya kekebalan tubuh, menurunnya daya konsentrasi, menurunnya
daya
ingat,
menurunnya
performa
belajar,
mudah
marah,
berkurangnya nafsu makan, dan menurunnya kebugaran tubuh(Sieck,2003). Di dalam tubuh, fungsi utama zat besi adalah dalam
produksi komponen
pembawa oksigen yaitu hemoglobin dan mioglobin. Hemoglobin terdapat di dalam sel darah merah dan merupakan protein yang berfungsi untuk untuk mengangkut oksigen ke berbagai jaringan-jaringan tubuh sedangkan mioglobin terdapat di dalam sel otot dan berfungsi untuk menyimpan dan mendistribusikan oksigen ke dalam sel-sel otot. Selain berfungsi untuk memproduksi hemoglobin dan mioglobin, zat besi juga dapat tersimpan di dalam protein feritin, hemosidirin di dalam hati, serta di dalam sumsum tulang
belakang. Sebagai indikator level jumlah zat besi di dalam tubuh, feritin yang bersirkulasi di dalam darah dapat digunakan untuk menilai status zat besi di dalam tubuh(Sieck,2003). Zat besi banyak terkandung di dalam produk hewani terutama daging merah, telur serta ikan selain itu zat besi juga banyak terkandung di dalam berbagai jenis kacangkacangan seperti kacang kedelai dan kacang hijau, berbagai jenis sayuran dan juga buahbuahan.
Secara
umum,
berdasarkan
sumbernya,
zat
besi
mempunyai
efesiensi
penyerapan yang berbeda di dalam tubuh. Zat besi yang berasal dari produk
hewani atau disebut juga sebagai besi-hem akan lebih mudah diserap oleh tubuh, sedangkan zat besi yang bersumber dari sayuran-sayuran dan buah-buahan atau yang disebut sebagai besi-nonhem akan lebih sukar diserap oleh tubuh. (kbl) Tabel sumber zat besi (per 100 gr).
Produk
Kandungan Mineral Fe(mg)
Daging
2,2 – 5
Telur
1,2 - 1,5
Ikan
1,2 - 4
Kacang Kedelai
15,7
Kacang Hijau
6
Meskipun beberapa komponen pangan rusak dalam proses pemanggangan bahan pangan, proses tersebut tidak mempengaruhi kandungan mineral dalam bahan pangan. Sebaliknya, perlakuan panas akan sangat mempengaruhi absorpsi atau penggunaan beberapa mineral, terutama melalui pemecahan ikatan, yang membuat mineral-mineral tersebut kurang dapat diabsorpsi meskipun dibutuhkan secara fisiologis. Beberapa mineral seperti zat besi, kemungkinan akan teroksidasi (tereduksi) selama proses pemanggangan dan akan mempengaruhi absorpsi dan nilai biologisnya(Omaye, 2004).
c. Natrium Natrium atau sodium merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh. Kadar natrium di dalam tubuh sekitar 2 persen dari total mineral. Tubuh orang dewasa sehat
mengandung 256 gram senyawa natrium klorida (NaCl) yang setara dengan 100 gram unsur natrium. Kadar natrium normal pada serum 310-340 mg/dL. Natrium berfungsi sebagai komponen enzim, DNA, RNA dan ATP, menjaga keseimbangan asam basa, menjaga tekanan osmosis darah, berperan dalam absorpsi glukosa, dan berperan menjaga tansmisi saraf dan otot. Natrium dibutuhkan manusia yaitu500 mg/hari, dengan batasan paling tinggi 6 g/hari. Natrium dapat kita temukan pada daging, garam, mentega dan produk peternakan. Seseorang yang kekurangan natrium akan mengalami lesu, kejang otot, mual, syok dan kelelahan. Kandungan Natrium Dalam Beberapa Makanan(Mg /100 Gram) No
NAMA MAKANAN
NATRIUM
1
POPCORN / SNACK
300 mg
2
ROTI TAWAR
530 mg
3
SAOS BOTOL
600 mg
4
MENTEGA
780 mg
5
AYAM GORENG
800 mg
6
HAMBURGER
800 mg
7
KENTANG GORENG
900 mg
8
MARGARIN
950 mg
9
SOUP
1060 mg
10
SOSIS
1100 mg
11
KORNET
1750 mg
12
TELOR ASIN
2200 mg
13
KECAP ASIN
4000 mg
14
IKAN ASIN
6000 mg
Natrium dan hidrogen bereaksi pada suhu diatas 200 ºC untuk membentuk natrium hidrida. Natrium hampir tidak bereaksi dengan karbon serta tidak bereaksi dengan halogen. Natrium terkandung dalam banyak makanan terutama dalam bentuk garam dapur. Natrium diperlukan manusia untuk menjaga keseimbangan sistem cairan tubuh. Unsur ini juga dibutuhkan untuk berfungsinya saraf dan otot. Namun, terlalu banyak natrium dapat merusak ginjal dan meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi. Jumlah natrium yang harus dikonsumsi seseorang setiap hari bervariasi untuk tiap individunya. Reaksi natrium dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida yang sangat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Eksposur sangat parah bisa menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan bronkitis kimia. Kontak parah dengan kulit bisa memicu gatal-gatal, kesemutan, luka bakar termal dan kaustik yang membuat kerusakan kulit permanen. Sedangkan kontak dengan mata bisa menyebabkan kerusakan permanen dan kehilangan penglihatan. d. Iodine Iodine atau Iodium adalah salah satu mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Iodium diperlukan untuk membentuk hormon tiroksin yang diperlukan tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan, sejak janin hingga dewasa. Bahan makanan yang kaya iodium di antaranya terdapat pada ikan laut, kerang dan kepiting. Selain itu, kebutuhan iodium dapat diperoleh dari garam yang telah disuplementasi dengan iodium. Laut merupakan sumber utama yodium. Oleh karena itu makanan laut berupaikan, udang, dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber yodium yang baik. Di daerah pantai, air dan tanah mengandug banyak yodium sehingga tanaman yang tumbuh didaerah pantai mengandung cukup banyak yodium.
Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka ikan serta hasil olahannya. Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu seharihari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari. Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Kelebihan yodium ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan. Jika tidak segera diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia, sistem pernafasan melemah, penderita mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya terjadi gagal jantung. Namun, apabila kekurangan Iodin atau yodium pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan. Tabel Kandungan Yodium Dalam Makanan Jenis makanan
Keadaan segar(µ/gram)
Keadaan kering(µ/gram)
Ikan air tawar
17 – 40
68 - 194
Ikan air laut
163-3180
471-4591
Kerang
308-1300
1292-4987
Daging hewan
27-97
-
Susu
35-56
-
Telur
(93)
-
Serealia biji
22-72
34-92
Buah
0-29
62-277
Tumbuhan polong Sayuran
23-36
223-245
12-201
204-1636
Secara statistik tidak adanya pengaruh yang signifikan antara lamanya waktu pemanasan terhadap kadar iodium dalam garam dapur. Namun, penggunaan garam dapur untuk memasak juga perlu di perhatikan. Karena pencampuran garam dapur dengan bahanbahan lain juga akan mempengaruhi tingkat iodine dari garam tersebut. kadar iodat dalam beberapa bumbu masak tersebut mengalami penurunan. Bahkan menurut hasil penelitian tersebut, jenis bumbu seperti cabai, terasi, ketumbar dan merica dapat hilang sama sekali (100 %) kandungan iodium garam, atau dengan kata lain bumbu masak dapat merusak iodium garam. kadar iodat dalam beberapa bumbu masak tersebut mengalami penurunan. Bahkan menurut hasil penelitian tersebut, jenis bumbu seperti cabai, terasi, ketumbar dan merica dapat hilang sama sekali (100 %) kandungan iodium garam, atau dengan kata lain bumbu masak dapat merusak iodium garam.
3. Jurnal Tentang Pengolahan Produk A. CONTOH PRODUK BERBASIS KARBOHIDARAT : TEPUNG Proses pembuatan: Menurut (Richana,2004), tepung umbi ialah bentuk hasil pengolahan bahan dengan cara penggilingan atau penepungan. Pada proses penggilingan, ukuran bahan diperkecil dengan cara diremuk yaitu ditekan dengan gaya mekanis dari alat penggiling. Perbedaan dengan proses tepung pati terletak pada adanya proses ekstraksi dengan cara pengepresan, pengendapan untuk memisahkan patinya. Proses pembuatan tepung umbi dilakukan dengan cara kering (Gambar 1) dan proses pembuatan tepung pati dengancara basah (Gambar 2).
Parameter yang diuji : 1.
Kadar air Kadar air tepung dan pati yang dihasilkan berkisar pada 6,06 -11,06%. Jumlah air
dalam bahan akan mempengaruhi daya tahan bahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh mikroba maupun serangga. Pengeringan pada tepung dan pati bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai batas tertentu sehingga pertumbuhan mikroba dan aktivitas enzim penyebab kerusakan pada tepung dan pati dapat dihambat. Batas kadar air mikroba masih dapat tumbuh ialah 14-15%. 2.
`Kadar Abu kadar abu tepung berkisar 2,87-3,81%, sedangkan kadar abu tepung pati 0,16
2,5%. Kadar abu pada pati cenderung lebih rendah dibanding tepung umbi, hal ini dipengaruhi
oleh perbedaan proses pengolahan tepung dan pati. Pati diperoleh dari
ekstraksi dan pencucian yang berulang-ulang dengan air. Hal tersebut menyebabkan mineral tersebut
akan terlarut air dan ikut terbuang bersama ampas.
3.
Kadar Lemak Secara umum, tepung umbi mengandung kadar lemak lebih tinggi dibanding
tepung pati,karena proses ekstraksi dan pencucian akan menghilangkan kadar lemak. Kadar lemak dalam pati dan tepung dapat mengganggu proses gelatinisasi karena lemak mampu
membentuk kompleks dengan amilosa sehingga menghambat keluarnya
amilosa dari
granula pati. Selain itu sebagian besar lemak akan diabsorbsi oleh
permukaan granula
sehingga berbentuk lapisan lemak yang bersifat hidrofobik di
sekeliling granula. Lapisan
lemak tersebut akan menghambat pengikatan air oleh
granula pati. Hal ini menyebabkan
kekentalan dan kelekatan pati berkurang akibat
jumlah air berkurang untuk terjadinya pengembangan granula pati ( lemak tepung umbi dan tepung pati berkisar 0,09-2,24%. 4.
Kadar Protein Secara umum, tepung umbi mengandung kadar protein yang lebih tinggi
dibanding
tepung pati,karena proses ekstraksi dan pencucian akan menghilangkan
kadar protein. Tepung pati dengan kadar protein yang tinggi kurang menyebabkan viskositas pati menurun, hal ini menyebabkan mutu pati menurun sehingga tidak diharapkan dalam pemanfaatannya. Tepung suweg, ubi kelapa dan gembili mempunyai kadar protein yang tinggi, secara yaitu berturut-turut 5,22% ; 6,66% ; dan 6,11% . Sedangkan pada tepung ganyong sangat rendah 0,73%. 5.
Kadar serat kasar Kadar serat kasar terdiri atas selulosa dengan sedikit lignin dan hemiselulosa.
Kadar serat tepung dan pati dipengaruhi oleh umur panen umbi segarnya. Jika kadar pati pada umbi telah mencapai optimum, maka selanjutnya pati pada umbi akan terus turun secara perlahan dan mulai terjadi perubahan pati menjadi serat. Kadar serat tepung berkisar 2,29-5,64%, sedangkan untuk pati 0,33-2,06%. 6.
Kadar pati dan amilosa Umbi-umbian tersebut berkadar pati dalam jumlah yang sangat tinggi yaitu pada
tepung umbi berkisar 39,36-52,25%, sedangkan kadar pati dalam bentuk ekstrak pati
umbi berkisar 45,75-63,31%. Kadar pati pada tepung ganyong sebesar 40,18% dan tepung pati
sebesar 55,32%. Kadar amilosa dan amilopektin sangat berperan pada saat
proses gelatinisasi, retrogradasi dan lebih menentukan karakteristik pasta pati menunjukkan pati
yang berkadar amilosa tinggi mempunyai kekuatan ikatan hidrogen
yang lebih besar
karena jumlah rantai lurus yang besar dalam granula, sehingga
membutuhkan energi yang
lebih besar untuk gelatinisasi.
B. CONTOH PRODUK BERBASIS LEMAK : MAYONNAISE Proses pembuatan : 1. Disiapkan bahan-bahan yang akan digunakan. 2. Dipisahkan kuning telur ayam buras dari putih telur. 3. Ditimbang minyak nabati dan kuning telur untuk setiap perlakuan serta air, cuka, gula, garam, lada dan mustard. 4. Dicampur air, gula, garam, lada, mustard 1/3 bagian dari total cuka dan kuning telur dengan menggunakan mixer sampai homogen, kemudian ditambahkan minyak nabati secara bertahap sambil terus diaduk dan ditambahkan pula cuka secara bergantian dengan minyak nabati. Pencampuran dilakukan ada suhu 650C. 5. Dilakukan pengisian dalam gelas dan ditutup rapat, siap untuk dilakukan analisa
Diagram alir :
Telur ayam
Dipisahkan kuning telur dengan putih telur
Ditimbang
cuka
Minyak nabati
Dicampur air, gula, garam, lada, mustard 1/3 bagian dari total cuka dan kuning telur dengan menggunakan mixer sampai homogen & dengan suhu 650C
Parameter yang diuji (Amertaningtyas,2006) : 1. Viskositas Jumlah fase internal yang lebih besar daripada fase eksternal dapat meningkatkan viskositas emulsi, karena partikel-partikelnya terdesak dalam sistem emulsi. Viskositas mayonnaise standar yang ada di pasaran sebesar 3346,6667 cp. 2. pH Minyak nabati mempunyai ph yang cenderung netral, dimana minyak nabati termasuk kedalam golongan lemak yang netral, sehingga tidak mempengaruhi ph mayonnaise. Ph mayonnaise normal adalah 3,70. 3. Kadar air Kadar air mayonnaise yang dihasilkan diperoleh dari kandungan air bahan baku yang digunakan, yaitu kadar air kuning telur, cuka dan penambahan air. Kadar air mayonnaise standar yang ada di pasaran adalah 21,8910%. 4. Kadar protein protein mayonnaise adalah protein yang bermutu tinggi karena berasal dari kuning telur yang
mengandung asam-asam amino esensial. Sumber protein mayonnaise berasal dari
kuning telur ayam. peningkatan konsentrasi minyak nabati dan kuning telur akan meningkatkan kadar protein mayonnaise. Kadar protein mayonnaise standar sebesar 1,4307%. 5. Kadar lemak Peningkatan konsentrasi minyak nabati dan kuning telur ayam dapat meningkatkan kadar lemak mayonnaise. Minyak nabati adalah bahan utama dalam pembuatan mayonnaise yang merupakan lemak dalam bentuk cair, sehingga peningkatan konsentrasi minyak akan meningkatkan kadar lemak. Kadar lemak mayonnaise standar yang ada di pasaran adalah 80,7253%.
C. CONTOH PRODUK BERBASIS PROTEIN: YOGHURT Proses pembuatan : Menurut (Askar,2005), Proses pembuatan yoghurt yaitu, susu bubuk sebanyak 160 gr ditambah gula sebanyak 20 gr dan ditambah air panas suhu 900 C sebanyak 1 liter, didinginkan sampai suhu 37-400 C. Kemudian ditambah stater S Thermophillus dan L.bulgaricus sebanyak 60 gr, lalu diaduk merata. Selanjutnya ditutup dengan plastik polietilen yang telah dilobangi. Pemeraman dilakukan pada suhu 370 C selama 4 – 6 jam. Bila terbentuk rasa asam dan teksturnya kental, berarti telah terjadi fermentasi. Diagram alir:
Parameter yang diuji: 1.
Kadar air Kadar air pada yoghurt yang bahan dasarnya susu adalah sekitar 87,5 %. Kadar air sangat berpengaruh terhadap penampakan yoghurt yang berupa cairan kental semi padat.
2.
Kadar protein Besarnya kadar protein yoghurt sangat ditentukan oleh kualitas bahan dasarnya yaitu susu, semakin tinggi kadar protein susu semakin baik kualitas yoghurt yang dihasilkannya. kadar protein minimal pada yoghurt yang telah ditetapkan standar mutu (SNI) adalah sebesar 3,5%.
3.
Kadar lemak Besarnya Kadar lemak ditentukan oleh bahan dasarnya. Jika bahan dasar yang dipergunakan adalah susu murni, maka yoghurt akan mengandung lemak yang tinggi. Kadar lemak yoghurt ditetapkan SNI adalah sebesar 3,8 %.
maksimum
yang telah
4.
Total padatan Total padatan menurut standar mutu yoghurt minimal 8,2 %. Total padatan berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi dan memperbaiki kekentalan, tekstur dan bentuk yoghurt yang dihasilkan.
5.
Total asam Asam pada yoghurt terbentuk dari hasil fermentasi karbohidrat susu (laktosa) oleh bakteri biakan menjadi asam laktat. Kandungan total asam pada yoghurt yang baik adalah sekitar 0,85 - 0,95%.
6.
pH Nilai pH pada produk yoghurt berkisar dari nilai 3,68 - 4,15. Nilai pH akan berpengaruh terhadap kerusakan yoghurt.
DAFTAR PUSTAKA Amertaningtyas,Dedes & Firman,Jaya.2006. Sifat Fisiko-Kimia Mayonnaise dengan Berbagai Tingkat Konsentrasi Minyak Nabati dan Kuning Telur Ayam Buras.Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan. vol:21 No:1. Malang. Anwar, Faisal. 2009. Makan Tepat Badan Sehat. Jakarta Selatan : PT. Mizan Publika. Apriadji, Wied Harry. 2002. Makan Enak utk Sehat, Bahagia, & Awet Muda. Gramedia: Jakarta. Arta, Katerina. 2013. http://katherinearta.wordpress.com/2008/02/07/kebutuhan-vitaminsehari/. Diakses tanggal 05 November 2013 pukul 11.50. Askar, Suryah & Sugiarto .2005. Uji Kimiawi dan Organoleptik sebagai Uji Mutu Yoghurt.Jurnal Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian. vol:2 . Bogor. Djing, O.G. 2005. Terapi Mata dengan Pijat dan Ramuan. Jakarta: Penebar Plus Grosvenor, M.B and Smolin, L.A. 2002. Nutrition: From Science to Life. Harcourt College Publishers: Philadelphia Hasib, Ade. 2003. Akibat Kekurangan Vitamin B2 dan Cara Pencegahannya. Yahoo Answer Hendra, H. 2013. Suplemen B Complex Yang Baik Dikonsumsi Bagi Tubuh. Yahoo Answer. Kinkin, s.2003. Tampil cantik dengan perawatan sendiri. Bandung : Gramedia Pustaka Utama Lestari, Sri.2004. Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia. PT Kawan Pustaka: Jakarta. Nia,p.2013. 5 Manfaat Vitamin B1 Selain Sembuhkan Beri-Beri. Jakarta : Erlangga. Omaye, S. 2004. Food and Nutritional Toxicology. CRC Press: Boca Raton, USA Rahayu, Suwarsi, Enni dan Pribadi, Putik. 2012. Kadar Vitamin dan Mineral dalam Buah Segar dan Manisan Basah Karika Dieng (Carica pubescens Lenne & K.Koch). Jurnal Biosaintifika 4 (2) (2012).
Richana,Nur & Titi,Chandra Sunarti.2004.Karakterisasi Sifat Fisikokimiatepung Umbi dan Tepung
Pati
dari
Umbi
Ganyong,
Suweg,
Ubi
kelapa
dan
Gembili.Jurnal
Pascapanen.Vol:1 No:1. Bogor. Rozaline, Hartin. 2006. Terapi Jus Buah dan Sayur. Jakarta : Niaga Swadaya Sieck, Gary C. 2003. Journal of Applied Physiology. Vol: 94. No.38-42 Sumardjo, Damin. 2005. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Utami, Prapti. 2010. Jus untuk kecerdasan, kesehatan dan Daya Tahan Tubuh Anak. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka. Vita, R. 2010. Seluk-beluk food suplement. GM health
LAMPIRAN
Literatur a. Kalsium
c. Natrium