TUGAS DASAR PEMROGRAMAN KELAS C DOSEN PENGAMPU : IKA ATSARI DEWI, STP, MP
Disusun Oleh: Dewi Barizah
Anik Haryanti
135100307111005 blog.ub.ac.id/dewibarizah08
135100307111043 blog.ub.ac.id/anikharyanti
Dwiki Muhammad A.
135100300111070 blog.ub.ac.id/ dwikimuhangka JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
1. Dengan bantuan variabel array, simpan dan tampilkan sepuluh jenis musik ini: pop, dangdut, jazz, keroncong, reggae, acapella, rock, heavy metal, instrumental, blues
Output
2. Buatlah program untuk menghitung nilai rata-rata dari array yang berisi N buah data bertipe integer dimana N adalah banyaknya elemen array tersebut
Output
3. Buatlah program yang dapat menjumlahkan 3 buah matriks 2x2
Output
4. Buatlah program yang dapat melakukan perkalian 2 matriks berordo 3 x 2 dan 2 x 3 !
OUTPUT
5. Buatlah denah tempat duduk UNAS !
Output
6. Dengan array dan record simpan dan tampilkan data barang berikut: Nama: sari apel, kualitas: A, harga: 550 Nama: jenang apel, kualitas B, harga: 750 Nama: buah apel, kualitas C, harga: 950 Program
Output
7. Record Berisi Array
8. Array berisi Record
9. Salin String
10. piramida agroindustri
Output
11. Program Baca String
Output
12. Program Gabung String
Output
13. Program Tipe String
Output
14. GABUNG STRING
OUTPUT
15. MENGHAPUS SUBSTRING (DELETE)
OUTPUT
16. MENYISIPKAN STRING (INSERT)
OUTPUT
17. SISIP STRING
OUTPUT
18. PROSEDUR STANDAR (Str)
OUTPUT
19. PROSEDUR STANDAR VAL
20. PROGRAM SALIN STRING INFORMATIKA
21. Buatlah program yang terdiri dari 4 prosedur
a)
b)
c)
Buatlah program prosedur untuk menampilkan data
Buatlah program prosedur untuk memproses pilihan menu
Buatlah program prosedur untuk konversi dari satuan mil ke meter (1 mil=1,609meter)
d. Buatlah program prosedur untuk konversi dari satuan oz ke gram (1oz=28,349gram)
24. Cari contoh dari file teks !
Output a) Output Awal
b) Output Setelah Dipilih 1
c) Output Setelah Pilih “y”
25. File Bertipe
26. File Tak Bertipe
27. Abstraksi Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan. Abstraksi merupakan sebuah proses yang ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal. proses ini berangkat dari pengetahuan mengenai obyek individual yang bersifat spasiotemporal (ruang dan waktu). Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek dan membentuk konsep universal (Suarga, 2006). Contoh Abstraksi (Sismoro,2005): Contoh berikut akan menjelaskan penggunaan class abstrak dalam pemrograman Objek dalam Java. Kelas abstrak yang dibuat adalah kelas Animal, kemudian dengan dua jenis variabel, jumlah kaki dan warna. Ditambahkan method berdasarkan cara jalan dan suaranya public abstract class Hewan { private int jmlKaki; private Color warna; public abstract void jalan(); public abstract void suara(); } 28. Pembungkusan (Enkapsulasi) Dalam istilah berorientasi-objek, enkapsulasi berkaitan dengan penyembunyian informasi. Systemsistem yang tidak berorientasi-objek berdasarkan pada rutin dan subprogram yang berbagi-pakai data global, atau yang menerima data yang dikirimkan oleh pemanggil.Pendekatan berorientasiobjek, di pihak lain, mengadopsi konsep bahwa data dan fungsi mestinya dipaketkan bersama ke dalam sebuah kapsul tunggal. Bentuk kelas ini melayani maksud tersebut. Sebuah kelas terdiri dari elemen data dan elemen pemrosesan. Elemen data sebuah kelas disebut attribute, dan operasi pemrosesan disebut metodenya. Atribut dan metode merupakan anggota kelas: atribut adalah anggota data dan metode adalah fungsi anggota. Maksud enkapsulasi disini adalah menyembunyikan detail implementasi sementara memusatkan pada antarmuka. Tujuannya adalah membuat sebuah abstraksi yang memaksa programmer berpikir secara konseptual. Biasanya, anggota – anggota data dari sebuah kelas terlihat oleh penggunanya. Jika sebuah anggota data harus dibuat agar dapat diakses oleh client kelas, maka
kelas tersebut menyediakan sebuah metode yang memeriksanya dan mengembalikan nilainya. Saat sebuah kelas mengekspos anggota data, ia dikatakan memecahkan enkapsulasi(Suarga, 2006).. Contoh dalam hal ini, misal siswa (suatu object) sedang menulis (method). Maka detail dari tentang cara siswa itu menulis (bagaimana otot tangan itu bekerja untuk menulis, bagaimana sistem saraf pusat memerintahkan untuk menulis) kita tidak perlu mengerti. Kita hanya melihat si siswa sedang menulis. Contoh (Sismoro,2005): class Siswa { String nama; String nim; void isiData ( String namaku,String nimku ) { nama = namaku; nim = nimku; } String ambilNama() { return nama; } String ambilNim() { return nim; } } public class Mahasiswa
{ public static void main ( String [] args) { Siswa mahasiswa_itn = new Siswa(); //membuat variable instant mahasiswa_itn.isiData(“Dina Damayanti”,”0412585″); System.out.println( “Nama : ” + mahasiswa_itn.ambilNama()); System.out.println( “Nim : ” + mahasiswa_itn.ambilNim()); } }
29. Inheritence (Pewarisan) Pewarisan adalah keuntungan besar dalam pemrograman berbasis object karena suatu sifat atau method didefinisikan dalam superclass, sifat ini secara otomatis diwariskan dari semua subclasses. Jadi, Anda dapat menuliskan kode method hanya sekali dan mereka dapat digunakan oleh semua subclass. Dari konsep penurunan ini suatu kelas bisa diturunkan menjadi kelas baru yang masih mewarisi sifat-sifat kelas orangtuanya. Hal ini dapat dianalogikan dengan kelas manusia. Manusia merupakan turunan dari orang tuanya dan sifat-sifat orang tua diwarisi olehnya. Bisa ditarik kesimpulan bahwa semua kelas di dunia selalu memiliki hirarki yang menggambarkan silsilah kelas tersebut (Suarga, 2006). Sebagai contoh dari kasus ini menurut analogi di atas. Misalkan kita akan membuat class yang lebih spesifik dari ORANG yaitu siswa/student. Maka class ini mempunyai properti tambahan sekolah tempat dia belajar. Akan tetapi, semua properti sebagai orang ada juga pada class siswa ini. Contoh (Sismoro,2005): Public Class ORANG_TUA
‘variabel untuk menampung nama bapak
Private XBapak As String
‘variabel untuk menampung nama ibu Private XIbu As String
‘property (atribut/informasi) class Public Property Nama_Bapak() As String ‘Get : hanya ijinkan akses data Get Return XBapak End Get ‘Set : mengijinkan ubah data Set(ByVal value As String) XBapak = value End Set End Property
‘property (atribut/informasi) class Public Property Nama_Ibu() As String Get Return XIbu End Get Set(ByVal value As String) XIbu = value End Set
End Property
End Class
Turunkan dengan inheritance : Public Class ANAK_WANITA
‘membuat turunan dari base class Inherits ORANG_TUA Private XWanita As String Private XUsia_W As String
Public Property Nama_Wanita() As String Get Return XWanita End Get Set(ByVal value As String) XWanita = value End Set End Property Public Property Usia_Wanita() As Byte Get Return XUsia_W End Get Set(ByVal value As Byte)
XUsia_W = value End Set End Property End Class 30. Polymorphism (Polimorfisme) Polimorfisme (polymorphism) erat kaitannya dengan Pewarisan. Polimorfisme adalah pemikiran bahwa objek dinamis suatu kelas dasar dapat berperilaku seperti kelas turunan. Ketika objek tersebut menunjuk kelas dasar, objek tersebut berperilaku seperti kelas dasar, tetapi ketika objek tersebut menunjuk kelas turunan, objek tersebut berperilaku seperti kelas turunan. Dalam hal ini objek dapat memiliki beberapa bentuk, tergantung pada saat itu kelas mana yang ditunjuk. Yang perlu menjadi catatan, bahwa perubahan perilaku ini dari kelas dasar kepada kelas turunan, tidak dapat objek kelas turunan menunjuk kelas dasar. Polimorfisme dimungkinkan karena adanya mekanisme ikatan dinamis (dynamic binding). Ikatan dinamis adalah ikatan yang terjadi pada saat program dijalankan (run-time). Ikatan yang terjadi pada saat kompile disebut ikatan statis. Ikatan dinamis hanya dapat terjadi antara suatu objek dinamis dengan metode yang dinamis juga, dalam hal ini metode virtualnya (maya) (Suarga,2006). Contoh (Sismoro,2005) : class Binatang { public void info() { System.out.println(” Info tentang Hewan : “); } } class Herbivora extends Binatang { public void info() { System.out.println (“Info pada herbivora: Memakan makanan berupa tumbuh – tumbuhan”);
} } class Kelinci extends Herbivora { public void info() { System.out.println(“Info pada Kelinci: Memakan makanan berupa wortel”); } } public class Polimorfisme { public static void main(String[] args) { Herbivora herbivora; Kelinci kelinciku; Binatang hewan; herbivora=new Herbivora(); kelinciku=new Kelinci(); hewan=herbivora; hewan.info(); hewan=kelinciku; hewan.info(); } }
Daftar Pustaka Sismoro, H., Kusrini. 2005. Struktur Data dan Pemrograman dengan Pascal. Yogyakarta: Elang Emas. Suarga, Drs.2006. Algoritma dan pemrograman. Yogyakarta: Penerbit Andi