TATALAKSANA MALARIA
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Patihan
Puskesmas Patihan Kota Madiun
DWI YULIASTUTI, S.Sos, M.Si NIP. 19660704 198803 2 011
1. Pengertian
Malaria adalah suatu infeksi penyakit akut maupun kronik yang disebakan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah dengan gejala demam, menggigil, anemia dan pembesaran limpha
2. Tujuan 3. Kebijakan
Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan medis pada pasien dengan malaria. SK Kepala Puskesmas Patihan No.090/ /401.103.3/2016 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi Dan Wewenang Pejabat Fungsional Pada Puskesmas Patihan Kota Madiun
4. Referensi
Permenkes RI no 5 tahun 2014
Laboratorium sederhana untuk pembuatan hapusan darah, pemeriksaan darah rutin, dan pemeriksaan mikroskopis 6. Prosedur / Langkah 1. Menayakan keluhan pasien seperti demam yang hilang – Langkah timbul, pada saat demam hilang disertai dengan menggigil, BERKERINGAT , dapat disertai dengan sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nafsu makan menurun,sakit perut, mual muntah, dan diare. 2. Tanyakan faktor resiko nya yaitu : a. Riwayat menderita malaria sebelumnya b. Tinggal di daerah yang endemis malaria c. Pernah berkunjung 1-4 minggu di daerah endemic malaria d. Riwayat mendapat transfusi darah 3. Melakukan pemeriksaan fisik : a. Ukur BB, TD, suhu badan. b. Adanya tanda patognomonis : 1) Pada periode demam : Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh meningkat dapat sampai di atas 40°C dan kulit kering Pasien dapat juga terlihat pucat Nadi teraba cepat Pernafasan cepat (takipnue) 5. Alat dan Bahan
TATALAKSANA MALARIA
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Patihan
Puskesmas Patihan Kota Madiun
DWI YULIASTUTI, S.Sos, M.Si NIP. 19660704 198803 2 011
2) Pada
periode dingin dan berkeringat: Kulit teraba dingin dan berkeringat Nadi teraba cepat dan lemah Pada kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan kesadaran c. Kepala : konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis,dan pada malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk (rujuk) d. Toraks : terlihat pernapasan cepat e. Abdomen : teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga ditemukan asites f. Ginjal : bisa ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oligouri atau anuria (rujuk) g. Ekstremitas : akral teraba dingin merupakan tanda tanda syok (stabilkan dan rujuk) 4. Menegakan diagnosis : diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesa (trias malaria panas-menggigil-berkeringat) pemeriksaan fisik, dan ditemukan parasit plasmodium pada pemeriksaan mikroskopis hapusan darah tebal/tipis. 5. Tatalaksana : a. Pengobatan malaria falsiparum : 1) Lini pertama : FDC + primakuin Fixed dose combination (FDC) : 40mg dihydroartemisinin (DHA) + 320mg piperakuin (DHP). Untuk dewasa dengan BB sampai dengan 59 kg diberikan DHP peroral 3 tablet satu kali perhari selama 3 hari dan primakuin 2 tablet sekali sehari satu kali pemberian, sedang untuk BB>60kg diberikan 4 tablet DHP satu kali sehari selama 3 hari dan primakuin 3 tablet sekali sehari satu kali pemberian 2) Lini kedua : kina + doksisiklin/tetrasiklin +primakuin. Dosis kina 10mg/kgBB/kali (3x/hari selama 7 hari) Doksisiklin 3,5mg/kgBB perhari (2x/hari selama
TATALAKSANA MALARIA
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Patihan
Puskesmas Patihan Kota Madiun
DWI YULIASTUTI, S.Sos, M.Si NIP. 19660704 198803 2 011
b.
c.
d.
e.
f.
7 hari) Tetrasiklin 4-5mg/kgBB/kali (4x/hr selama 7 hari) Pengobatan malaria vivax dan ovale: 1) Lini pertama : FDC 1x/hari selama 3 hari, primakuin 0,25 mg/kgBB/hr selama 14 hari. 2) Lini kedua : kina+primakuin. Kina 10mg/kgBB/kali (3x/hr selama 7hr). Primakuin 0,25mg/kgBB/kali selama 14 hr Pengobatan malaria vivax yang relaps : 1) Diberikan lagi regimen DHP yang sama tetapi dosis primakuin ditingkatkan menjadi 0,5mg/kgBB/hari 2) Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila pemberian dosis 0,25mg/kgBB/hr sudah diminum selama 14 hari dan penderita sakit kembali dengan parasit positif dalam kurun eaktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah pengobatan. Pengobatan malaria malariae Cukup diberikan DHP 1 kali perhari selama 3 hari dengan dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan primakuin. Pengobatan infeksi campuran antara malaria falsiparum dengan malaria vivax / malaria ovale Pada penderita dengan infeksi campuran diberikan DHP 1 kali perhari selama 3 hari, serta DHP 1 kali perhari selama 3 hari serta primakuin dosis 0,25mg/kgBB selama 14 hari Pengobatan malaria pada ibu hamil 1) Trimester pertama diberikan kina tablet 3x 10mg/kgBB + klindamisin 10mg/kgBB selama 7 hari 2) Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP tablet selama 3 hari 3) Pencegahan/profilaksis digunakan doksisiklin 1
TATALAKSANA MALARIA
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Patihan
Puskesmas Patihan Kota Madiun
DWI YULIASTUTI, S.Sos, M.Si NIP. 19660704 198803 2 011
kapsul 100mg/hari diminum 2 hari sebelum pergi hingga 4 minggu setelah keluar /pulang dari daerah endemis. g. Pengobatan di atas diberikan berdasarkan berat badan penderita 6. Edukasi keluarga dan pasien bahwa kasus malaria berat, prognosisnya kurang baik. Pencegahan malaria dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk dengan kelambu, menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hari, mengobati pasien hingga sembuh dengan pengawasan minum obat 7. Diagram Alir (Jika diperlukan) 8. Unit Terkait
Loket Poli Umum Laboratorium Apotek
JUDUL
Puskesmas Patihan Kota Madiun
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : :
Kepala Puskesmas Patihan,
Dwi Yuliastuti, S.Sos, M.Si NIP. 19660704 198803 2 011
9. Rekaman Historis
N o
Halaman
Yang Diubah
Perubahan
Diberlakukan Tanggal
JUDUL
Puskesmas Patihan Kota Madiun
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : :
Kepala Puskesmas Patihan,
Dwi Yuliastuti, S.Sos, M.Si NIP. 19660704 198803 2 011