1
2 KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya telah tersusun dokumen Rencana Strategi ( RENSTRA )Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta tahun 2013 – 2018. Rencana Strategi ( RENSTRA) ini merupakan dokumen yang sangat penting sebagai pegangan dalam menentukan arah program / kegiatan selama 5 (lima) tahun kedepan. Dalam proses penyusunan Rencana Strategi ( RENSTRA ) ini telah diupayakan pengumpulan data baik dari internal maupun eksternal rumah sakit yang mencakup data-data dari seluruh wilayah karesidenan Surakarta dan di luar karesidenan Surakarta, mengenai data kependudukan dan data kesehatan. Hal ini disebabkan karena segmen pasar Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta sebagian besar dimanfaatkan oleh pengguna dari wilayah kabupaten sekitar kota Surakarta (20% pasien rawat jalan dari kabupaten Sukoharjo dan 20% pasien rawat jalan dari wilayah kabupaten Ngawi). Akhirnya kami berharap dokumen Rencana Strategi ( RENSTRA ) ini dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa akan senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran dan perlindungan serta jalan yang terang kepada kita semua dalam melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban kita.Amin.
/ Surakarta,
2013
Direktur RS Jiwa Daerah Surakarta,
Dr.ENDRO SUPRAYITNO,SpKJ.MSi Pembina Utama Muda NIP. 19601005 1986101 001
3 DAFTAR ISI HALAMAN COVER …………………………………………………………………………. 1 KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………
2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. 3 DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………… 5 DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………………………… 7 RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………………………………. 8 BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………
11
A. Latar Belakang .......................................................................................................11 B. Landasan Hukum ...................................................................................................13 C. Maksud dan Tujuan ............................................................................................. 14 D. Sistematika Penulisan ......................................................................................... .15
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RS JIWA DAERAH SURAKARTA ........................ 17 A. Tugas, fungsi dan Struktur Organisasi ...................................................................17 B. Sumber Daya .........................................................................................................20 C. Kinerja Pelayanan ................................................................................................. 30 D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ...............................................57
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ....................... 68 A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ................ 68 B. Telaah Visi, Misi dan Program Gubernur ............................................................ 69 C. Telaah Renstra Provinsi ........................................................................................ 71 D. Penentuan Isu-isu strategis .................................................................................... 72
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ........... 74 A. Visi dan Misi SKPD ............................................................................................ 74 B. Tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD ....................................................... 74 C. Strategi dan Kebijakan ......................................................................................... 74
4 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAA INDIKATIF ............................................................82
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .................................................................................................. 86
BAB VII PENUTUP ............................................................................................................... 88
5 DAFTAR TABEL
Hal Tabel 2.1
: Data kepegawaian menurut eselon dan golongan ………………….. 20
Tabel 2.2
: Data Kepegawaian menurut kelompok fungsional pendidikan …... 20
Tabel 2.3
: Bangunan/Gedung RS Jiwa Daerah Surakarta………………………22
Tabel 2.4
: Instalasi Penunjang RSJD Surakarta ………………………………..24
Tabel 2.6
: Peralatan Kantor dan Rumah Tangga ……………………………….25
Tabel 2.7
: Alat-alat Komunikasi ………………………………………………..26
Tabel 2.8
: Kapasitas TT ……………………………………………………… 27
Tabel 2.9
: Alat-alat Kesehatan …………………………………………………28
Tabel 2.10
: Jumlah Penduduk di wilayah karesidenan Surakarta & beberapa Kabupaten di sekitarnya …………………………………………….31
Tabel 2.11
: Data Kunjungan Pasien Rawat jalan & Rawat Inap ……………… 31
Tabel 2.12
: Segmen pasar berdasar kepesertaan ………………………………..32
Tabel 2.13
: Analisis Peta Persaingan …………………………………………… 33
Tabel 2.14
: Data kunjungan pasien gangguan jiwa di RS Pesaing th.2012 …… 33
Tabel 2.15
: Daya tarik pesaing terhadap konsumen …………………………….34
Tabel 2.16
: Daya tarik RSJD Surakarta terhadap konsumen ……………………34
Tabel 2.17
: Analisis segmen pasar ………………………………………………34
Tabel 2.18
: Analisa Manfaat …………………………………………………… 35
Tabel 2.19
: Analisa Detail ……………………………………………………….36
Tabel 2.20
: Anggaran Belanja APBD dan Realisasi …………………………….38
Tabel 2.21
: Anggaran Pendapatan 2008 – 20012 ………………………………..38
Tabel 2.22
: Capaian Kinerja Pelayanan berdasar kepesertaan 2008-2012 ……. 43
Tabel 2.23
: Capaian kinerja berdasarkan Indikator Kinerja pelayanan …………43
Tabel 2.24
: Kinerja Keuangan …………………………………………………..44
Tabel 2.25a
: Tabel SPM ………………………………………………………… 45
Tabel 2.25b
: Perhitungan estimasi berdasarkan target pendapatan ………………58
Tabel 2.26
: Proyeksi Pendapatan ………………………………………………..59
Tabel 2.27
: Prediksi Capaian kinerja berdasarkan indicator kinerja pelayanan….60
Tabel 2.28
: Prediksi capaian kinerja yan berdasar kepesertaan 2013-2018..
Tabel 2.29
:Analisa SWOT ………………………………………………………61
61
6 Tabel 4.1
: Analisis Asumsi Strategi …………………………………………….75
Tabel 4.2
: Analisis Asumsi Strategi …………………………………………….76
Tabel 4.3
: Tujuan dan sasaran jangka Menengah RSJD Surakarta ……………..80
Tabel 5.1
: Matrik Alur Pikir target kinerja program & kerangka pendanaan ….83
Tabel 5.2
: Lampiran Aplikasi SIPPD Renja ……………………………………85
Tabel 6.1
: Tabel Indikator Kinerja tahun2014-2018 ……………………………86
7 DAFTAR GRAFIK
Hal. Grafik 2.1
: Grafik SWOT …………………………………………………….. 64
Grafik 2.2
: Product Life Cycle ………………………………………………… 65
Grafik 2.3
: Posisi Bisnis RSJD Surakarta ………………………………………66
8 RINGKASAN EKSEKUTIF
Rumah Sakit Jiwa Daerah ( RSJD ) Surakarta merupakan salah satu rumah sakit jiwa milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan type kelas A mempunyai kapasitas 340 Tempat Tidur ( TT ) , terletak di Jalan Ki Hajar Dewantara No.80 Surakarta. Posisi RS Jiwa Daerah Surakarta cukup strategis karena berada di tengah-tengah wilayah cakupan Jawa Tengah, dan Jawa Timur sehingga mudah dijangkau oleh pelanggan. Dalam wilayah cakupan tersebut hanya ada 2 rumah sakit jiwa pemerintah yaitu RS Jiwa Daerah Surakarta dan RS Jiwa Dr.R.M.Soejarwadi Klaten. Dengan suasana dan lingkungan yang segar dan tidak terlalu bising seperti di perkotaan / kawasan industri sehingga sangat mendukung dalam proses penyembuhan pasien. Visi RS Jiwa Daerah Surakarta adalah “Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Jiwa Pilihan yang profesional dan Berbudaya”. Untuk mewujudkan visi perlu dijabarkan dalam Misi dan langkahlangkah stratejik, dengan didasari oleh nilai-nilai luhur yang diyakini akan mampu memberikan inspirasi kepada segenap karyawan dalam mewujudkan Visi Rumah Sakit. Berdasarkan analisa data 5 tahun ke belakang yaitu dari tahun 2008 – 2012, segmen pasar yang dilayani saat ini adalah pasien jiwa yang menggunakan biaya sendiri/umum (46%), Askes( 7%) , Jamkesda ( 7%), Jamkesmas ( 35%) dan PKMS ( 5%). Pada pasien yang membayar sendiri/umum terlihat adanya tren yang selalu meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini memberikan peluang bagi RS Jiwa Surakarta untuk pengembangan ke segmen pasar menengah ke atas. Sedangkan berdasarkan lokasi asal pengunjung, maka pengunjung terbanyak berasal dari Karesidenan Surakarta yang memang merupakan jangkauan terdekat rumah sakit. Hal menarik yang dapat dilihat di sini adalah cukup banyaknya pengunjung dari luar Karesidenan Surakarta (pada umumnya dari kabupaten lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur). Mengacu pada isu-isu strategis yaitu rendahnya kualitas sistem rujukan dan akses pelayanan kesehatan, kecenderungan pasien untuk memilih pelayanan kesehatan spesialistik dan teknologi canggih, tingginya persaingan pelayanan kesehatan di Jawa Tengah , maka RSJD Surakarta menyusun strategi dengan dasar analisis SWOT (Internal & Eksternal) yaitu strategi Offensive/Aggressive (kuadran I) untuk menekan kelemahan dan ancaman dengan kekuatan dan peluang yang sangat kuat. Dalam analisa SWOT, faktor internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan Rumah Sakit mempunyai skor yang positif, sedangkan faktor eksternal yang terdiri atas peluang dan ancaman yang dihadapi Rumah Sakit mempunyai skor positif. Berdasarkan hasil
9 analisa, RS Jiwa Daerah Surakarta termasuk kedalam kwadran I. Pada posisi ini maka strategi yang diambil adalah strategi agresif/offensif sebagai strategi untuk perbaikan internal dan strategi pertumbuhan diambil sebagai strategi untuk meningkatkan kepercayaan dan pangsa pasar.
Sementara berdasarkan asumsi makro dan mikro dan analisis asumsi strategi maka disusun strategi operasional yaitu pengembangan pelayanan unggulan dengan pemanfaatan teknologi kedokteran, pengembangan menejemen RS, pengembangan kualitas dan kuantitas SDM, pengembangan menejemen
organisasi,
pengembangan
promosi,
peningkatan
kesejahteraan
pegawai,
pengembangan kerjasama dengan pihak ketiga. Strategi tersebut dijabarkan dalam Program Pelayanan Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Program Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana RS dan Program Sumber Daya Kesehatan, sehingga dimasa yang akan datang RS mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan stratejik ditingkat lokal, nasional maupun global. Untuk itu disusunlah suatu Rencana Strategi RS Jiwa Daerah Surakarta tahun 2013 – 2018 sebagai arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan RS Jiwa Daerah Surakarta.
10
Bab : Satu
11 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mencapai cita-cita tersebut diselenggarakan
pembangunan
nasional
di
semua
bidang
kehidupan
yang
berkesinambungan, merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh,terpadu dan teratur. Termasuk pembangunan didalamnya adalah pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut semua segi kehidupan, baik fisik mental sosial ekonomi, yang meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya, harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan secara berangsurangsur berkembang ke arah keterpaduan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif, pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, dan dilaksanakan bersama pemerintah dan masyarakat. Pembangunan kesehatan termasuk didalamnya kesehatan jiwa diatur di dalam UndangUndang Kesehatan RI Nomor 23 Tahun 1992 dinyatakan bahwa Kesehatan Jiwa diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik intelektual maupun emosional melalui pendekatan peningkatan kesehatan. Pencegahan dan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan agar seseorang tetap dapat atau kembali hidup secara harmonis, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan/atau dalam lingkungan masyarakat. Pemerintah melakukan pengobatan dan perawatan, pemulihan dan penyaluran bekas penderita gangguan jiwa yang telah selesai menjalani pengobatan dan/atau perawatan ke dalam masyarakat.
12 Rumah Sakit Jiwa didirikan pada tahun 1918 dan diresmikan terpakai tanggal 17 Juli 1919 dengan nama “Doorganghuis voor krankzinnigen” dan dikenal pula dengan nama Rumah Sakit Jiwa “Mangunjayan” yang menempati areal seluas + 0,69 ha dengan kapasitas tampung sebanyak 216 TT. Pertama kali RS ini dipimpin oleh Dr.Engelhard kemudian dilanjutkan Dr.Semeru, Dr.Wignyobroto, Dr.R.M.Soejarwadi. saat ini direktur RS Jiwa Daerah Surakarta dijabat oleh seorang dokter spesialis kesehatan jiwa. Pada tahun 1986 terjadi ruislag dengan Pemda Dati II Kodia Surakarta dimana kantor RS Jiwa di jalan Bayangkara no.50 maka sejak tanggal 3 Pebruari 1986 RS Jiwa Surakarta menempati lokasi yang baru di tepian sungai Bengawan Solo di jalan Ki Hajar Dewantoro no.80 Surakarta. Tanah yang ditempati sekarang seluas 10 ha lebih dan luas bangunan kurang lebih 25.875,5 m2 dan daya tampung saat ini tersedia 340 TT. Penyerahan kewenangan Pusat kepada Daerah di bidang kesehatan diatur dalam Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai otonom, sedang Pusat hanya berwenang dalam membuat kebijakan, pedoman serta regulasi, fasilitasi dan standarisasi upaya-upaya kesehatan. Dengan adanya aturan tersebut memberi ruang gerak yang lebih besar bagi penyelenggaraan-penyelenggaraan pembangunan di Pusat maupun Daerah untuk membuat rencana pembangunan masing-masing. Tahun 2000 terjadi perubahan organisasi di Departemen Kesehatan RI, melebur Direktur Kesehatan Jiwa yang berada didalam lingkungan Direktorat Pelayanan Medik dan kemudian membentuk Kesehatan Jiwa Masyarakat yang berada dalam lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Pada Maret tahun 2001 Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat menyusun kebijakan Nasional Pembangunan Kesehatan Jiwa 2001 – 2005 yang memberikan arah kebijakan di bidang kesehatan jiwa dalam waktu lima tahun sesuai perubahan yang terjadi baik untuk tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun institusi-institusi yang terkait dengan upaya kesehatan jiwa.
13 Untuk menjabarkan kebijakan tersebut di atas, maka Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta perlu menyusun suatu dokumen yang dinamakan Rencana Strategi Pembangunan Kesehatan Jiwa 2013 – 2018 yang merupakan dokumen perencanaan untuk melaksanakan Program Pembangunan Kesehatan Jiwa secara bertahap.
B. Landasan Hukum 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; 6. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 7. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan badan Layanan Umum; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standart Pelayanan Minimal; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah nasional Tahun 2010 – 2014;
14 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2005-2025; 15. Peraturan Daerah Provinsi jawa Tengah nomor 8 tahun 2008 tentang Organisasi & Tata Kerja Rumah sakit Umum Daerah dan Rumah sakit Jiwa daerah Provinsi jawa Tengah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Petunjuk Teknis Pola Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum Daerah; 17. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Rumah sakit; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Gubernur jawa Tengah nomor 27 tahun 2011 tentang Penerapan dan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal RSUD dan RSJD Provinsi Jawa Tengah;
C.
Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategik RS Jiwa Daerah Surakarta Tahun 2013 – 2018 dimaksudkan sebagai bahan acuan dan pedoman dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi RS serta pencapaian Visi dan Misi secara berkesinambungan. Rencana Strategi RS merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Tahun 2013 – 2018 sesuai PERDA Nomor 4 Tahun 2009 khususnya kewenangan Urusan Wajib Kesehatan yang berkaitan dengan kebijakan peningkatan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Jawa Tengah. Perencanaan Strategik (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Tahun 2013 – 2018 ini disusun dengan tujuan sebagai berikut : a.
Terjabarkannya Visi, Misi serta Kebijakan lainnya dengan merumuskan program kegiatan dan pelayanan sebagai langkah strategi untuk mencapai visi, misi serta tujuan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;
b.
Tersedianya dokumen perencanaan pelayanan di bidang kesehatan jiwa dalam jangka waktu lima tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2018 yang akan menjadi pedoman kegiatan pelayanan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta;
c.
Tersusunnya tujuan dan sasaran pelayanan kesehatan terutama di bidang kesehatan jiwa;
15 d.
Menjadi pedoman dalam penyusunan Program dan Kegiatan, Rencana Kerja (Renja) Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran serta Rencana Kerja Lima tahunan sehingga dapat melaksanakan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 – 2018 yang memuat rincian kebijakan, strategi dan program khususnya pelayanan kesehatan sehingga visi Jawa Tengah yaitu “ Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari “ akan dapat tercapai.
e.
Sebagai pedoman dalam penyusunan evaluasi kinerja RS Jiwa Daerah Surakarta.
D. Sistematika Penulisan Dokumen Renstra Rumah Sakit Jiwa Daerah SurakartaTahun 2013 – 2018 terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra D. Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN RS JIWA DAERAH SURAKARTA A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RS B. Sumber Daya RS C. Kinerja Pelayanan D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi B. Telaah Visi Misi dan Program C. Telaah Renstra D. Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV VISI , MISI, TUJUAN DAN SASARAN , STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi RS Jiwa Daerah Surakarta B. Tujuan dan Sasaran C. Strategi dan Kebijakan BAB V. RENCANA PROGRAM & KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
16
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
17
Bab : Dua
18
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
A. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Sesuai Pergub nomor 97 tahun 2008, tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RS Jiwa Daerah Dr.Amino Gondohutomo dan RS Jiwa Daerah Surakarta Provinsi Jawa Tengah memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan khususnya usaha Pelayanan Kesehatan Jiwa dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan penyelenggaran pendidikan dan pelatihan,
penelitian
dan pengembangan
serta
pengabdian masyarakat.
Fungsi : 1.
Perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa;
2.
Pelayanan Penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa.
3.
Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan jiwa.
4.
Pelayanan Medis Kesehatan Jiwa.
5.
Pelayanan Penunjang Medis dan non Medis
6.
Pelayanan Keperawatan
7.
Pelayanan Rujukan
8.
Pendidikan dan Pelatihan tenaga kesehatan khususnya kesehatan jiwa.
9.
Penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.
10.
Pengelolaan
urusan
kepegawaian,
keuangan,
hukum,
hubungan masyarakat,
organisasi dan tatalaksana, serta rumah tangga /perlengkapan umum.
19 Struktur Organisasi Struktur
Organisasi Lembaga Perangkat Daerah Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah, dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi 2 (dua) Wakil Direktur,6 (enam) Kepala Bagian/Bidang dan 12 (dua belas) pejabat eselon IV a, adalah sebagai berikut : a.
Direktur
b.
Wakil Direktur Pelayanan Medis, membawahkan : 1). Bidang Pelayanan Medis,membawahkan : a). Seksi Pelayanan Rawat Inap dan Rujukan, b). Seksi Palayanan Rawat Jalan, Rehabilitasi dan Kesehatan Jiwa Masyarakat 2). Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahkan a). Seksi Keperawatan Rawat Inap dan Rujukan b). Seksi Keperawatan Rawat Jalan, Rehabilitasi dan Kesehatan Jiwa Masyarakat 3). Bidang Penunjang Medis, membawahkan : a). Seksi Penunjang Diagnostik b). Seksi Penunjang Non Diagnostik
c. Wakil Direktur Administrasi, membawahkan : 1). Bagian Perencanaan,Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, membawahkan : a). Sub Bagian Perencanaan,Monitoring dan Evaluasi b). Sub Bagian Pendidikan,Penelitian dan Pengembangan 2). Bagian Keuangan,membawahkan : a). Sub Bagian Akuntansi b). Sub Bagian Perbendaharaan dan Verifikasi 3). Bagian Umum,membawahkan : a). Sub Bagian Kepegaiwaian,Tata Usaha dan Hukum b). Sub Bagian Rumah Tangga dan Umum d. Kelompok Jabatan Fungsional Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta dapat dilihat pada bagian dibawah ini : Struktur Organisasi terlampir
20
STRUKTUR ORGANISASI
21 B. Sumber Daya RS Jiwa Daerah Surakarta Susunan Kepegawaian Kondisi umum mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta adalah sebanyak 441 orang pegawai yang terdiri dari : a. Data Kepegawaian menurut Eselon dan Golongan : Tabel : 2.1. Data Kepegawaian menurut eselon dan golongan NO.
ESELON/GOLONGAN
JUMLAH
1.
Eselon II B
1 orang
2.
Eselon III A
2 orang
3.
Eselon III B
6 orang
4.
Eselon IV A
12 orang
5.
Golongan IV
18 orang
6.
Golongan III
247 orang
7.
Golongan II
126 orang
8.
Golongan I
9.
Harlep (Harian Lepas)
1 orang
JUMLAH
28 orang 441 orang
b. Data Kepegawaian menurut kelompok Fungsional Pendidikan : Tabel : 2.2. Data Kepegawaian menurut kelompok fungsional Pendidikan NO.
JENIS KETENAGAAN
JUMLAH
I. MEDIS DAN PARAMEDIS 1.
Psikiater
7 orang
2.
Dokter Umum
3.
Dokter Gigi
4.
Sarjana Keperawatan + Ners
24 orang
5.
Sarjana Keperawatan
58 orang
6.
AKPER
7.
SPRG
1 orang
8.
SPRB/SPKSJ/SPK
4 orang
10 orang 2 orang
112 orang
22 II. PARAMEDIS NON PERAWAT 1.
Psikolog
7 orang
2.
Apoteker
3 orang
3.
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
4 orang
4.
Sarjana Teknik
1 orang
5.
Akademi Teknik Elektromedik(ATEM)
1 orang
6.
APRO/ATRO
3 orang
7.
AAK (Akademi Analis Kesehatan)
5 orang
8.
Sarjana Gizi
2 orang
9.
Sarjana Muda Perekam Medik
2 orang
10.
Sarjana Okupasi Terapi
2 orang
11.
D IV Fisioterapi
2 orang
12.
D IV Analis Kesehatan
1 orang
13.
Akademi Gizi (AKZI)
6 orang
14.
D III Kesehatan Gizi
2 orang
15.
D III Kesehatan Lingkungan
1 orang
16.
Sarjana Muda Terapi Wicara
1 orang
17.
Akademi Analis Farmasi (AAF)
9 orang
18.
SAA (Sekolah Asisten Apoteker)
1 orang
19.
Analis Kesehatan (SMAK)
1 orang
III. NON MEDIS 1.
Magister (S2)
14 orang
2.
Sarjana Ekonomi
10 orang
3.
Sarjana Administrasi Negara
4 orang
4.
Sarjana Komunikasi
1 orang
5.
Sarjana Pendidikan Luar Sekolah
1 orang
6.
Sarjana Pendidikan Luar Biasa
3 orang
7.
D IV Kesejahteraan Sosial
1 orang
8.
Sarjana Muda Teknik Elektro
2 orang
9.
SMA
49 orang
10.
SMEA
12 orang
23 11.
SMKK/SKKA
11 orang
12.
SPSA/SMPS
4 orang
13.
STM
7 orang
14.
SPMA
1 orang
15.
SMKI
1 orang
16.
ST
1 orang
17.
SMP
18.
SD
10 orang 9 orang
IV. PHL (Pegawai Harian Lepas) 1.
Dokter Umum
2.
Perawat
3.
Satpam/Penjaga kantor
Perlengkapan dan Fasilitas Rumah Sakit a. Tanah dan bangunan Rumah Sakit
Jiwa
Daerah
Surakarta
menempati tanah seluas ± 100.538 m² ,
sedangkan bangunan yang telah didirikan sejumlah 44 buah dengan luas bangunan secara keseluruhan ± 25.875,5 m². Bangunan tersebut terdiri dari : Tabel : 2.3. Bangunan / Gedung yang ada di RS Jiwa Daerah Surakarta NO.
NAMA BANGUNAN
LUAS
KET
1.
Gedung Poliklinik
1.860 M²
bertingkat
2.
Gedung Administrasi
1.788 m²
bertingkat
3.
Gedung Work Terapi
150 m²
4.
Gedung Gudang Material
150 m²
5.
Gedung Dapur Gizi
289 m²
6.
Loundry
153 m²
7.
Gedung Rawat Inap Klas II & III
2.275 m²
8.
Gedung Pertemuan
1.486 m²
bertingkat
24 9.
Gedung IGD
200 m²
10.
Gedung Bengkel
300 m²
11.
Bangsal Klas I
220 m²
12.
Asrama
300 m²
13.
Kamar Mayat
70 m²
14.
Masjid
81 m²
15.
Laboratorium
150 m²
16.
Gedung Terapi Gerak
250 m²
17.
Gedung Elektro Diagnostik
150 m²
18.
Gedung Elektro Terapi
150 m²
19.
Bangsal MPKP
300 m²
20.
Gedung Psikologi
150 m²
21.
Gedung IPSRS
150 m²
22.
Gedung Inst. Farmasi
23.
Bangsal VIP
340 m²
24.
Gedung Fisioterapi
150 m²
25.
Gedung Lab. MPKP
310 m²
26.
Gd.Tumbuh Kembang Anak (TKA)
100 m²
27.
Jalan Aspal
28.
Sarana Penghubung/selasar
29.
Gedung Satpam Timur
20 m²
30.
Gedung Satpam Barat
30 m²
31.
Gedung Napza
220 m²
32.
Gedung Gudang Afkr
100 m²
33.
Gedung Genset
181,75 m²
± 3.222 m² ± 2.329,10 m²
70 m²
25 34.
Gedung Poli Psikogeriatri
150 m²
35.
Gedung Psikogeriatri
300 m²
36.
Gedung Psikologi Executif
300 m²
bertingkat
37.
Gedung Asrama Baru
300 m²
bertingkat
38.
Gedung Asrama Baru Tahap II
300 m²
bertingkat
39.
Bangsal Gatotkaca
40.
Talut Bangsal Gatotkaca
41.
Bangunan IPAL
1 Unit
42.
Instalasi Air Bersih
1 Unit
43.
Jalan Lingkar
44.
Kantin Gedung Olah Raga
327,6 m² 360 m²
± 1.500 m² 70 m²
Sumber : data intern RS
Untuk masa mendatang masih dimungkinkan penambahan sesuai dengan kebutuhan.
b. Fasilitas Rumah Sakit Tabel : 2.4. Instalasi Penunjang RS Jiwa Daerah Surakarta No. 1.
Keterangan
Jumlah
Inst. Air Minum (PDAM)
1 sambungan
Inst.Sumur artesis
3 tempat
2.
Inst.Tandon air
5 buah
3.
Inst Listrik PLN
Daya 197 KVA
4.
Inst.Generator/Genset
Daya 500 KVA
5.
Inst.Pembakaran limbah infeksius (incinerator)
2 Unit dengan Kapasitas masing masing ± 1 m³ekali bakar
sumber : data intern RS
26 Tabel : 2.5. Sarana Transportasi dan alat angkut tidak bermesin RSJD Surakarta No.
Nama Kendaraan
Jumlah
1.
Kend.Roda 4 Dinas Operasional Pejabat Struktural
7 unit
2.
Kend.Roda 4 Dinas Operasional keg.pelayanan
1 unit
3.
Kend.Ambulance
2 unit
4.
Mobil Jenazah
1 unit
5.
Kend Roda 2 utk operasional
5 unit
6.
Troly pakaian
37 unit
7.
Troly makanan
4 unit
8.
Gerobag sampah
7 unit
9.
Microbis
1
Sumber : Data intern RS
Tabel : 2.6. Alat – alat kantor dan rumah tangga RS Jiwa Daerah Surakarta No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Mesin ketik
22 buah
2.
Mesin hitung
11 buah
3.
Lemari besi
60 buah
4.
Lemari kayu
86 buah
5.
Kursi putar/pejabat
23 buah
6.
Kursi kerja besi
733 buah
7.
Kursi tamu
8.
Kursi/bangku tunggu
146 buah
9.
Rak besi
78 buah
10.
Rak kayu
41 buah
11.
Meja kayu ½ biro dan 1 biro
571 buah
12.
Filling kabinet
93 buah
13.
Meja makan
20 buah
14.
Tempat tidur besi
375 buah
15.
Tempat tidur kayu
35 buah
16.
Mesin cuci kapasitas besar
3 unit
17.
Mesin setrika kap besar
2 unit
34 set
27 18.
Mesin pengering pakaian
3 unit
19.
Kompor gas ukuran besar
6 unit
20.
Alat pencuci piring/dishwasher
1 unit
21.
Kulkas/lemari es
55 unit (berbagai ukuran)
22.
AC window/split
141 buah
23.
Komputer
78 buah
24.
Televisi
90 buah
25.
Tape/VCD
18 buah
26.
Lap Top
33 buah
27.
Note Book
9 buah
28.
Kursi dan Meja Test
29.
LCD
30.
Kipas Angin
374 buah
31.
Printer
91 buah
32.
Dispenser
57 buah
33.
Water Filter
3 buah
34.
CCTV
9 buah
100 buah 4 buah
Tabel : 2.7. Alat-alat Komunikasi RS Jiwa Daerah Surakarta No.
Nama Alat
Keterangan
1.
Telephon
5 Sambungan
2.
Faximille
1 Sambungan
3.
Speedy
1 Unit
4.
Studio Radio Mini
1 Set
5.
PABX 284 Chennel
1 Unit
6.
Billing System
1 Jaringan, 45 line
28 Kapasitas Tempat Tidur :
340 TT
Kapasitas tempat tidur yang tersedia terdiri dari : Tabel : 2.8. Kapasitas Tempat Tidur NO.
KELAS
Kapasitas Tersedia
Perincian Ruang
Tersedia
1.
VIP
9 TT
R.Bisma
9 TT
2.
KELAS I
10 TT
R. Kresna
6 TT
R. Wisanggeni
3 TT
R. Dewi Kunthi
1 TT
R. Kresna
6 TT
R. Wisanggeni
3 TT
R. Dewi Kunthi
4 TT
R. Puntadewa
2 TT
R. Arjuna
5 TT
R. Sumbodro
2 TT
R. Wisanggeni
8 TT
3.
4.
KELAS II
KELAS III
JUMLAH
22 TT
299 TT
340 TT
R. Dewi Kunthi
8 TT
R. Puntadewa
15 TT
R. Arjuna
15 TT
R. Abimanyu
30 TT
R. Nakulo
30 TT
R. Sadewa
30 TT
R.Gatotkoco
30 TT
R. Sena
30 TT
R. Sumbodro
15 TT
R. Larasati
30 TT
R. Srikandi
30 TT
R. Drupadi
28 TT 340 TT
29 Peralatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta memiliki fasilitas-fasilitas peralatan dari yang sederhana hingga yang canggih dalam upaya memberikan pelayanan prima dan menyeluruh. Peralatan yang dimiliki antara lain : Tabel : 2.9. Alat-alat Kesehatan NO.
NAMA ALAT
JUMLAH
1.
EEG
2 unit
2.
Oxygen Consetrator
7 unit
3.
Short Wave Terapi
2 unit
4.
Brain Mapping
3 unit
5.
EKG
3 unit
6.
Elektro Shock Terapi
2 unit
7.
Dental Unit
4 unit
8.
Urine Analyser
1 unit
9.
EMG Ventilator
1 unit
10.
Densitometry
1 unit
11.
Anasthesi Mach
1 unit
12.
EEG Recorder
1 unit
13.
Pad Electro Short
1 unit
14.
Recovery Bed
1 unit
15.
ID Camera
1 unit
16.
Oxymetri
1 unit
17.
Auto Film Proses
2 unit
18.
Micros Trianglair
2 unit
19.
Full Auto Clinianalyser
1 unit
20.
Fotometer
4 unit
30 21.
Exercise Stain
1 unit
22.
Stimulator
1 unit
23.
Cryo Terapi
1 unit
24.
Commonwell Automatis
1 unit
25.
Paralel Bar Latihan Jalan
2 unit
26.
MMI
1 unit
27.
U Line Walker
28.
Minor Basic Instrument
2 unit
29.
Bed Beroda
9 unit
30.
Suctin Pump
4 unit
31.
Tread Mill
1 unit
32.
Patient Monitor
6 unit
33.
Emergyncy Medical
1 unit
34.
ICU Bed
1 unit
35.
Tabung Rontgen
2 unit
36.
Celdyn
1 unit
37.
Hemathology Analyser
2 unit
38.
Bachterigical Incubator
1 unit
39
Kursi Roda
5 unit
40.
Sterilisator
6 unit
5 buah
31 C. Kinerja Pelayanan RS Jiwa Daerah Surakarta 1. Kondisi Internal a. Kinerja Pelayanan Berbagai jenis pelayanan yang tersedia di RS Jiwa Daerah Surakarta terdiri dari pelayanan di dalam RS (Intramural) dan pelayanan di luar RS (Ekstramural) Jenis pelayanan di RS Jiwa Daerah Surakarta antara lain : 1). Pelayanan di dalam Rumah Sakit (Intramural) merupakan pelayanan yang sifatnya spesialistik, antara lain : a). Pelayanan Pencegahan : Promosi Kesehatan Jiwa; Pelatihan Kesehatan Jiwa; Pendidikan Kesehatan Jiwa; Penelitian Kesehatan Jiwa; Bimbingan Bakat, Kepribadian dan Perkawinan; Seminar Kesehatan Jiwa. b). Pelayanan Rawat Jalan :
Klinik Psikiatri Umum;
Klinik Psikiatri Sub-Spesialistik;
Kesehatan Jiwa Anak Remaja;
Klinik Tumbuh Kembang Anak;
Klinik Pemeliharaan Kesehatan Jiwa Pasca Rawat Inap;
Kesehatan Jiwa Dewasa;
Klinik Psikogeriatri;
Gangguan Mental Organik;
Ketergantungan Narkoba dan Zat Adiktif lain (NAPZA);
Klinik Psikologi;
Klinik Gigi dan Kesehatan Mulut;
Klinik Konsultasi Gizi;
c). Pelayanan Rawat Inap: -
Psikiatri Anak Remaja;
-
Psikiatri Dewasa;
-
Gangguan Mental Organik
-
Psikogeriatr
32 -
Ketergantungan Narkotika dan Zat Adiktif lain(NAPZA)
Pelayanan masing-masing tersedia kelas perawatan VIP, kelas I, kelas II, kelas III A dan kelas III B
d). Pelayanan Gawat Darurat: Pelayanan IGD; Pelayanan Intensif Psikiatrik e). Pelayanan Penunjang Diagnostik: Pelayanan Laboratorium; Drug Monitoring f). Pemeriksaan Diagnostik Elektromedik: Brain Mapping;
Elektro Kardiografi;
Pemeriksaan Radiologi;
Pemeriksaan EEG
Pemeriksaan Stress Analizer g). Pelayanan Psikologi
Konsultasi
Psikotest
Training
Terapi
h). Pelayanan Terapi Bio-Psiko-Sosial Pelayanan Farmasi; Pelayanan Fisioterapi; Terapi Kejang Listrik; Terapi Kejang Listrik dengan Anestesi (MECTA); Elektro Sleep Therapi; Terapi Relaksasi dan Terapi Psikomotor; Terapi Sosial Kultural; Psikoterapi Suportif/Reedukatif; Terapi Kelompok/Keluarga;.
33 i). Pelayanan Rehabilitasi: Pelayanan Rehabilitasi siang hari/Day Care; Terapi Okupasi dan Latihan Ketrampilan Kerja; Terapi Musik dan Rekreasi serta Terapi Gerak; Pelayanan Kerja Terlindung (Sheltered Workshop) Penyaluran dan Kunjungan Rumah (Home Visit) 2). Pelayanan kesehatan jiwa integrative di Puskesmas dan RSU Kabupaten / kota (Pelayanan yang dilakukan di luar RS Jiwa/Ekstramural)
dengan
kegiatan : 1.
Pelayanan Integratif Pelayanan kesehatan jiwa integrative di Puskesmas dan RSU kabupaten /kota dengan kegiatan : Pembinaan pelayanan kesehatan jiwa integrative Pelayanan Konsultasi Ahli Kesehatan Jiwa (Psychiatric Consultation & Liaison Psychiatry) Pelatihan terhadap tenaga medik / paramedik Puskesmas / RSU tentang kesehatan jiwa.
2.
Kegiatan Lintas Sektor Kegiatan Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Jiwa Lintas Sektor dalam wadah TPKJM dilakukan bersama-sama dengan instansi dan sektor-sektor yang berperan di dalam upaya peningkatan kesehatan jiwa masyarakat antara lain : Pemerintah Daerah DKK Kepolisian Dinas Sosial Instansi Kesehatan Lain Instansi Tenaga Kerja, LSM dll
Dengan tugas pokok : Upaya pelayanan kesehatan jiwa preventif/promotif Penanggulangan pasien psikotik gelandangan, terlantar dan korban pasung. Fasilitas penyuluhan kesehatan jiwa.
34 3).
Pelayanan lain-lain : 1.SK Sehat Jiwa untuk Sekolah / Pekerjaan 2.SK Sehat Jiwa untuk Calon legislatif / Eksekutif 3. Visum et repertum psychiatricum 4.SK Bebas Narkotik untuk Pelajar / mahasiswa 5.SK Bebas Narkotik untuk umum 6.Perawatan Jenasah 7.Ambulance 8. Hotline
service (konsultasi lewat telp.081 229 799 448) pada jam kerja
Capaian Kinerja Pelayanan 5 ( Lima) Tahun Terakhir RS Jiwa Daerah Surakarta Tabel No
: Layanan di Unit Elektromedik Jenis Tindakan
1 ECT CONVENSIONAL 2 ECT MECTA 3 EKG 4 EEG 5 BRAINMEPPING 6 FISIOTERAPI 7 RONTGEN 8 STREES MEPPING Sumber : Data intern RS
2008 696
2009 701
TAHUN 2010 666
2011 738
2012 546
369 761 3 6 2501 622 -
68 619 41 24 2055 812 13
66 600 54 2 2569 525 -
38 563 88 14 1541 503 -
133 515 108 4 1618 540 11
35
Tabel No.
: Layanan di Instalasi Farmasi Instalasi
1 R. Jalan
2 R. Inap
3 IGD
2008
2009
2010
2011
2012
Generik
51,48
53,721
26,953
65,693
70.560
Non Generik
11,627
13,763
5,772
13,679
12,363
0
0
77
Non Gnrk Luar Generik
29,767
28,633
7,613
38,962
46,463
Non Generik
7,816
8,009
2,385
4,607
4,549
0
0
34
Non Gnrk Luar Generik
13,454
12,4
5,2
9,811
13,626
Non Generik
4,465
3,944
2,007
3,113
3,115
0
135,864
0
Non Gnrk Luar Sumber : Data intern RS
Tahun
Jenis Obat
36 Tabel
: Layanan Instalasi Fisioterapi TAHUN
No
Jenis Tindakan
2008
2009
2010
2011
1 SWD
156
62
90
210
79
2 MWD
563
766
873
597
496
3 Infra Red
267
318
163
157
223
4 Ultra Sonic
490
176
370
237
208
5 Elektrikal Stim
38
104
64
51
0
6 Traksi
89
39
162
13
79
7 Cryo Terapi
54
13
3
0
21
8 Static Bicycle
243
91
40
35
10
9 Tredmill Exercise
746
580
672
979
1005
10 Ass Fisioterapi
121
1
0
16
0
Sumber : data intern RS
2012
37 Tabel No
: Layanan Instalasi Gawat Darurat Jenis Tindakan
Tahun 2008
2009
2010
2011
1 R. JALAN
1136
857
946
927
2012 817
2 R. INAP
2085
2282
2123
2147
2463
Sumber : Data intern RS
Tabel No
: Layanan Instalasi Gigi dan Mulut TAHUN Jenis Tindakan
2008
2009
2010
2011
2012
1 Pengobatan Pulpa 2 Penc. Gigi Sulung
62
42
14
30
6
85
8
29
5
-
3 Penc. Gigi Tetap 4 Tumpatan Gigi Tetap
74
39
51
50
74
55
51
55
34
86
5 Tumpatan Gigi Sulung
3
-
1
2
1
6 Tumpatan Gigi Smntr 7 Pengobatan Periodental 8 Pengobatan Abses
73
79
66
73
82
284
92
90
68
61
30
18
33
27
37
9 Lain-Lain
67
84
452
695
894
Sumber : Data intern RS
38
Tabel No
: Layanan di Instalasi Keswamas TAHUN
Jenis Tindakan 2008
2009
2010
2011
2012
1 Penyuluhan
54
25
51
27
70
2 Penerbitan Buletin 3 Integrasi
6
3
4
-
3
25
38
24
12
34
4 Razia PGOT
4
8
7
11
10
5 UPSK 6 Pengiriman Pasien Panti 7 Konslt Keluarga
-
-
-
3
2
5
10
1
-
-
19
71
137
163
125
Sumber : Data intern RS
39 Tabel No No 1 2 3 4 5
: Layanan Pasien GMO Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah Pasien R. Inap R. Jalan 59 464 81 818 80 1632 94 13 118 2059
Sumber : data intern RS
Tabel
: Layanan Pasien Napza
No
Tahun
1 2 3 4 5
2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah Pasien R. Inap R. Jalan 2 40 2 19 11 44 8 54 17 78
40
Tabel
: Layanan Instalasi Psikologi TAHUN
No
Jenis Tindakan
2008
2009
2010
2011
2012
1 Rujukan Dokter
516
459
406
424
367
2 SK Sehat Jiwa
420
393
251
129
169
3 SK Sakit Jiwa
2
-
1
1
-
4 SK Bebas Narkoba
455
683
273
63
47
5 Visum
25
19
19
9
9
6 Seleksi Karyawan
32
49
32
74
39
7 Evaluasi Psiko Pribadi
22
6
23
73
39
8 Tes IQ
6
2
12
89
31
9 Tes Bakat Minat
2
7
7
7
4
10 Konsultasi Psikologi
1
19
21
19
16
11 Konsultai Pasien Pulang 12 Konsultasi Keluarga
349
753
113
53
3
6
8
3
-
-
Sumber : Data intern RS
41
Tabel
: Layanan di Instalasi rawat jalan
No
Tahun
Jumlah Pasien
1 2
2008 2009
23.040 25.198
3
2010
24.279
4
2011
25.359
5
2012
26.490
42
Tabel : Layanan di Instalasi Radiologi No
Tahun
1 2 3 4 5
2008 2009 2010 2011 2012
Sumber : Data intern RS
Jumlah Pasien R. Inap 2156 660 494 467 492
R. Jalan 3043 154 80 36 48
43
Tabel No 1 2 3 4 5
: Layanan di Instalasi Rehabilitasi Jenis Tindakan
Terapi Kerja Terapi Gerak Terapi Kelompok Terapi Religius Terapi Rekreasi
Sumber : data intern RS
2008 9719 4939 571 5411 10334
2009 8201 4575 577 4232 9509
Tahun 2010 8411 4730 499 4843 9091
2011 10455 5533 449 5680 10892
2012 10514 5728 608 5994 11383
44
Capaian kinerja pelayanan berdasarkan cara pembayaran Tabel : 2.22. Segmen Pasar
Capaian kinerja pelayanan berdasarkan cara pembayaran Data Kegiatan 2010 2011
2012
Rata-rata
%
2008
2009
19.324
12.140
9.654
9.129
10.544 12.158
46,95
1.942
1.981
1.983
2.097
2.034
2.007
7,75
-
1.048
1.990
3.042
2.105
2.046
7,90
6.523
8.968
9.008
9.252
10.420
8.834
34,11 4,87
R.JALAN Masy Umum/Bayar sendiri ASKES Jamkesda Jamkesmas
415
1.066
1.644
1.839
1.346
1.262
28.204
25.203
24.279
25.359
26.449
25.898
1.241
840
690
646
731
829
65
70
110
101
122
93
3,56
-
494
580
599
385
514
19,66
1.109
1.072
1.069
1.110
1.506
1173
44,87
73
104
120
117
1.166
316
12,09
2.488
2.580
2.569
2.573
2.860
2.614
PKMS Jumlah R. INAP Masy Umum
ASKES Jamkesda Jamkesmas PKMS Jumlah
Sumber : data Internal RS
31,71
Trend
45 Berdasarkan capaian kinerja pelayanan 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan jiwa berdasarkan kepesertaan dapat dilihat prosentase tertinggi pada kepesertaan Jamkesmas yaitu untuk rawat jalan rata-rata 34,11% , sedangkan rawat inap rata-rata 44,87%. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat miskin yang perlu perhatian khusus dari pemerintah mengenai pelayanan kesehatan. Capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja Tabel : 2.23 Indikator Kinerja BOR
(
%) LOS (hari) TOI (kali/thn) BTO(hr/t hn) NDR( 0/00)
2009
Capaian
T
Capaian
T
65
61,56
70
58,44
73
30
28
30
24
30
9
16
9
17
9
8
9
9
per
< 25 0,0012
100
ng(orang )
23.6 68
Kunjung
47.3
an (kali)
36
Capaia
Capaia
Ratarata
Capaian
T
75
60
80
83,59
64,72
25
30
25
30
31
26
9
17
17
12
11
15
9
9
9
6
n 60
T
2012
17
9
9
n
Ket
nai k
< 25 0,00076
per 1000
0,000 78
25 per
< 25 0,0038
100
per 1000
0,0003 5
0 < < 45 0,0012
per
< 45 0,00076
1000
0 Pengunju
per 1000
< 45 per
2011
<
< 25
0 GDR
2010
T
100
(0/00)
Indikator kinerja
2008
per 1000
0,000 78
45 per
< 45 0,0038
100
per 1000
0,0003 5
0
23.204
48.145
24.1 41 48.7 56
25.198
52.056
27.2 98 50.2 19
24.27 9 50.30 5
25. 116 51. 726
25.359
52.465
25.3 59 53.2 78
26.449
24.897
54.135
51.421
nai k nai k
46 Berdasarkan capaian kinerja tersebut di atas dapat dilihat bahwa trend yang dicapai naik berdasarkan BOR
yaitu rata-rata 64,72%, jumlah pengunjung rata-rata 24.897 dan
jumlah kunjungan rata-rata 51.421
a.
Kinerja Keuangan Kinerja keuangan RS Jiwa Daerah Surakarta dapat diketahui dari realisasi target pendapatan RS, yaitu sbb :
Tabel : 2.24 Target dan Realisasi Pendapatan kurun waktu 5 tahun (2008 – 2012) TAHUN
TARGET
REALISASI
%
2008
11.050.000.000
7.327.655.515
66,31
2009
10.000.000.000
10.776.523.019
107,77
2010
11.000.000.000
11.619.623.469
105,63
2011
13.750.000.000
14.139.011.200
102,83
2012
13.900.000.000
15.125.622.421
108,82
Selain dari pendapatan, kinerja keuangan dapat diukur dari sbb : -
ROI
-
Cash Ratio
-
Current Ratio
-
Collection Periode
-
Perputaran Persediaan
-
Total Asset Turn over
-
Modal sendiri terhadap total asset (penjelasan masing-masing item menyusul)
STANDART PELAYANAN MINIMAL ( SPM ) YANG AKAN DICAPAI TH.2013-2018
Standart Pelayanan Minimal ( SPM ) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. SPM bersifat sederhana, konkrit, mudahh diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas waktu pencapaian. Atau SPM adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimum yang diberikan oleh badan Layanan Umum kepada masyarakat.
47 Standart Pelayanan Minimal (SPM) dimaksudkan sebagai penduan bagi RS Jiwa daerah Surakarta dalam
melaksanakan
perencanaan,
pelaksanaan,
pengendalian,
pengawasan
dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan SPM yang bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat.
STANDART PELAYANAN MINIMAL ( SPM ) Indikator, Target, Capaian dan Batas Waktu Pencapaian Tabel : 2.25 2010
JENIS PELAYA NAN Gawat Darurat
Rawat Jalan
2011
2012
Target
Capai an
Batas waktu cap
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
2. Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat
24 Jam
24 jam
1
24 Jam
24 jam
1
24 Jam
24 jam
1
3. Pemberi Pelayanan Kegawatdaruratan yang bersertifikat yang masih berlaku ATLS/BTLS/ACLS/ PPGD
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
4. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat 5 menit
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
5. Kepuasan Pelanggan
≥ 80 %
82.8 %
4
≥ 80 %
93,65 %
4
≥ 80 %
93,65 %
4
6. Kematian Pasien ≤ 24 Jam
2‰
0%
2
2‰
0%
2
2‰
0%
2
7. Pasien dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 2 Jam
100 %
100 %
4
100 %
100 %
4
100 %
100 %
4
8. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka
100%
100 %
1
100%
100 %
1
100%
100 %
1
9. Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana
1 Tim
1 Tim
2
1 Tim
1 Tim
2
1 Tim
1 Tim
2
4
100% Dokte r Spesia lis
4
100% Dokte r Spesia lis
100 %
4
INDIKATOR
1. Kemampuan Menangani Life Saving
1. Dokter Pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis
100% Dokte r Spesia lis
100 %
Target
Capai an
Batas waktu cap
Target
Capai an
Batas waktu Cap
100 %
48 2. Ketersediaan Pelayanan a. Anak Remaja b. NAPZA c.Gangguan Psikotik d.Gangguan Neurotik
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
2
100 %
100 %
2
100 %
100 %
2
90 %
90.7 %
5
90%
93,26 %
5
90%
93,26 %
5
a. Dokte r Spesia lis Jiwa dan Dokte r Umu m
100 %
5
100 %
5
100 %
5
100 %
5
b. Peraw at minim al pendid ikan D3
95.45 %
4
95.45 %
4
95.45 %
4
95.45 %
4
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
e. Mental Retardasi f. Mental Organik g. Psikogeriatri h. Tumbuh Kembang Anak 3. Jam Buka Pelayanan 08.00 s/d 13.00 Setiap Hari Kerja Kecuali Jum’at : 08.00 s/d 11.00 4. Waktu Tunggu Di Rawat Jalan 60 Menit 5. Kepuasan Pelanggan Rawat Inap
1. Pemberi Pelayanan di Rawat Inap
2. Dokter Penanggung jawab Pasien Rawat Inap
49 3. Ketersediaan Pelayanan a. Anak Remaja b. NAPZA c. Gangguan Psikotik d.Gangguan Neurotik
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
4. Jam Visite Dokter Spesialis : 08.00 s/d 14.00 setiap hari kerja
100 %
86.25 %
4
100%
86,25 %
4
100%
86,25 %
4
5. Kejadian Infeksi Nosokomial
Maks. 1,5 %
0.26 %
5
Maks. 1,5 %
0.26 %
5
Maks. 1,5 %
0.26 %
5
6. Tidak Adanya kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri
100 %
99.34 %
4
100%
100%
4
100%
100%
4
0,24 %
0.10 %
1
0,24 %
0,02%
1
0,24%
0,02%
1
Maks. 5%
5.86 %
1
Maks. 5%
1,0%
1
Maks. 5%
1,0%
1
90 %
-
4
90%
81,54 %
4
90%
81,54 %
4
100%
97%
5
100%
97%
5
100%
97%
5
1
≤6 mingg u
1
≤6 mingg u
4 Mingg u
1
e. Mental Retardasi f. Mental Organik g. Psikogeriatri h.Tumbuh Kembang Anak
7. Kematian Pasien > 48 Jam 8. Kejadian Pulang Paksa 9. Kepuasan Pelanggan 10. Kejadian readmission pasien gangguan jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan 11. Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa
Intensif Psikitri
≤6 mingg u
4 Mingg u (24 hari)
1. Rata-rata Penanganan Pasien Sub Akut
Maks. 7 hari
4 Hari
3
Maks. 2 hari
2. Rata-rata Penanganan Pasien Akut
Maks. 2 hari
2 Hari
3
Maks. 2 hari
3. Pemberi Pelayanan Unit Intensif Psikiatri
a. Dokte r Spesia lis Jiwa
5
a. Dokte r Spesia lis Jiwa
4
b. 100 % Peraw at minim al D3
b. 100 % Peraw at minim al D3
100 %
100 %
4 Mingg u (24 hari) 2 hari
3
2 Hari
3
100 %
100 %
Maks. 2 hari
(24 hari) 2 hari
3
Maks. 2 hari
2 Hari
3
5
a. Dokte r Spesia lis Jiwa
100 %
5
4
b. 100 % Peraw at minim al D3
100 %
4
50 Psikologi
1. Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Psikologi Individual
Maks. 3 hari
2 hari
1
Maks. 3 hari
2 hari
1
Maks. 3 hari
2 hari
1
2. Pelaksanaan Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Psikologi
100% Psikol og
100 %
1
100% Psikol og
100 %
1
100% Psikol og
100 %
1
≥ 80 %
-
4
≥ 80 %
80,46 %
4
≥ 80 %
80,46 %
4
1. Kejadian Drop Out Pasien Terhadap Pelayanan Rehabilitasi Psikososial Yang Direncanakan
Maks. 50%
0%
1
Maks. 50%
0%
1
Maks. 50%
0%
1
2. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Psikososial
Maks. 40%
0%
1
Maks. 40%
0%
1
Maks. 40%
0%
1
1. Waktu Tunggu Pelayanan ECT Premedikasi
Maks. 2 Jam
1 jam
1
Maks. 2 Jam
1 jam
1
Maks. 2 Jam
1 jam
1
2. Waktu Tunggu Pelayanan ECT Konvensional
Maks. 1 Jam
30 menit
1
Maks. 1 Jam
30 menit
1
Maks. 1 Jam
30 menit
1
3. Pelaksanaan Tindakan ECT Premedikasi dan Konvensional
100 % Tim
100 %
1
100 % Tim
100 %
1
100 % Tim
100 %
1
5
≥ 80 %
84,7%
5
≥ 80 %
84,7%
5
3. Kepuasan Pelanggan Rehabilita si Psikososia l
Elektro Terapi
4. Kepuasan Pelanggan Fisioterapi
Elektro Diagnosti k
≥ 80 %
1. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Fisioterapi
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
2. Kejadian Drop Out Pasien Terhadap Program Pelayanan Tindakan Fisioterapi
30 %
15.15 %
1
30 %
6,49% %
1
30 %
6,49%
1
3. Kepuasan Pelanggan
≥ 80 %
4
≥ 80 %
73,53 %
4
≥ 80 %
73,53 %
4
1. Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Elektro Diagnostik (EKG, EEG, Brain Mapping, Stress Analyzer )
100 % Dokte r Terlati h
100 %
4
100 % Dokte r Terlati h
100 %
4
100 % Dokte r Terlati h
100 %
4
2. Kejadian Kegagalan Pemeriksaan Elektro Diagnostik
Maks. 1%
0%
2
Maks. 1%
0%
2
Maks. 1%
0%
2
51 3. Kepuasan Pelanggan Radiologi
1. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto 2. Pelaksana Ekspertisi
3. Kejadian Kegagalan Pelayanan Rontgen
4. Kepuasan Pelanggan Laboratori um
1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
2. Pelaksana ekspertisi
Farmasi
Gizi
≥ 80 % Maks. 3 Jam Dokte r Spesia lis Radiol ogi
0%
100 %
5
≥ 80 %
84,7%
5
≥ 80 %
84,7%
5
5
Maks. 3 Jam
0%
5
Maks. 3 Jam
0%
5
5
Dokte r Spesia lis Radiol ogi
100 %
5
Dokte r Spesia lis Radiol ogi
98,08 %
5
0,19 %
1
Maks. Kerus akan foto 2 %
0%
1
75,28 %
5
≥ 80 %
75,28 %
5
5
Maks. 140 menit (kimia darah dan darah rutin)
100 %
5
100 %
5
Maks. Kerus akan foto 2 %
0%
1
Maks. Kerus akan foto 2 %
≥ 80 %
84.7 %
5
≥ 80 %
5
Maks. 140 menit (kimia darah dan darah rutin)
100 %
5
100 % Dokte r Berwe nang
Maks. 140 menit (kimia darah dan darah rutin)
100 %
100 %
100 % Dokte r Berwe nang
100 %
5
100 % Dokte r Berwe nang
3. Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
99,98 %
1
4. Kepuasan Pelanggan
≥ 80 %
5
≥ 80 %
82,65 %
5
≥ 80 %
82,65 %
5
1. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi
30 menit
20 menit
1
30 menit
20 menit
1
30 menit
100%
1
2. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan
60 menit
30 menit
1
60 menit
30 menit
1
60 menit
100%
1
3. Tidak Adanya Kesalahan Pemberian Obat
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
4. Penulisan Resep Sesuai Formularium
100 %
100 %
1
100 %
99,97 %
1
100 %
99,61 %
1
5. Kepuasan Pelanggan
≥ 80 %
2
≥ 80 %
78,63 %
2
≥ 80 %
78,63 %
2
1. Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien
90 %
2
90 %
99,12 %
2
90 %
99,79 %
2
96.18 %
52
Pelayanan GAKIN
Rekam Medik
Pengelola an Limbah
Administr asi dan Manajeme n
2. Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh Pasien
Maks. 20 %
8.88 %
1
Maks. 20 %
6,70%
1
Maks. 20 %
6,44%
1
3. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Diet
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
Pelayanan Terhadap Pasien GAKIN Yang Datang Ke Rumah Sakit Pada Setiap Unit Pelayanan
100 % Terlay ani
100 %
1
100 % Terlay ani
100 %
1
100 % Terlay ani
100 %
1
1. Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 1 X 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
2. Kelengkapan Informed Concent Setelah Mendapatkan Informasi Yang Jelas
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
3. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Jalan
≥ 10 menit
7 menit
1
≥ 10 menit
7 menit
1
≥ 10 menit
7 menit
1
4. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Inap
≥ 15 menit
30 menit
1
< 15 menit
15 menit
1
< 15 menit
15 menit
1
a. BOD < 30 mg/l
10 %
5
a. BOD < 30 mg/l
0%
5
a. BOD < 30 mg/l
0%
5
b. COD < 80 mg/l
10 %
5
b. COD < 80 mg/l
0%
5
b. COD < 80 mg/l
0%
5
c. TSS < 30 mg/l
10 %
5
. TSS < 30 mg/l
0%
5
. TSS < 30 mg/l
0%
5
d. PH 6–9
10 %
5
d. PH 6–9
0%
5
d. PH 6–9
0%
5
2. Pengelolaan Limbah Padat Infeksius Sesuai dengan Aturan
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
1. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Direksi
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
2. Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
1. Baku Mutu Limbah Cair
53 3. Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
4. Ketepatan Waktu Pengurusan Gaji Berkala
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
5. Karyawan Yang Mendapat Pelatihan Minimal 20 Jam Setahun
≥ 60 %
32,87 %
5
≥ 60 %
32,87 %
5
≥ 60 %
25%
5
120,1 7%
≥ 40 %
120,1 7%
2
2
≥ 40 %
2
149,6 0%
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
8. Kecepatan Waktu Pemberian Informasi Tentang Tagihan Pasien Rawat Inap
≥2 Jam
1,23 jam
2
≥2 Jam
1,23 jam
2
≥2 Jam
1,23 jam
2
9. Ketepatan Waktu Pemberian Imbalan (Insentif) Sesuai Kesepakatan Waktu
100 %
50%
1
100%
100%
1
100%
100%
1
24 Jam
24 jam
1
24 Jam
24 jam
1
24 Jam
24 jam
1
Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance / Mobil Jenazah di Rumah Sakit
Maks. 30 menit
30 menit
1
Maks. 30 menit
30 menit
1
Maks. 30 menit
30 menit
1
3. Waktu Tanggap Pelayanan Ambulance oleh Masyarakat Yang Membutuhkan
Maks. 1 Jam
1 jam
2
Maks. 1 Jam
1 jam
2
Maks. 1 Jam
1 jam
2
Pemulasar aan Jenazah
Waktu Tanggap Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
Maks. 2 Jam
2 jam
1
Maks. 2 Jam
2 jam
1
Maks. 2 Jam
2 jam
1
Pelayanan Pemelihar aan Sarana
1. Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat
80 %
100 %
5
80 %
100 %
5
80 %
100 %
5
2. Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
6.
Cost Recovery
7. Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan Keuangan
Ambulanc e/ Mobil Jenazah
1. Waktu Pelayanan Ambulance / Mobil Jenazah 2.
≥ 40 %
54
Pelayanan Laundry
Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarak at
3. Peralatan Laboratorium, Elektromedik, Alkes Lain Dan Alat Ukur Yang Digunakan Dalam Pelayanan Terkalibrasi Tepat Waktu Sesuai Ketentuan Kalibrasi
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
100 %
100 %
5
1. Tidak Adanya Kejadian Linen Yang Hilang
100 %
100 %
4
100 %
100 %
4
100 %
100 %
4
2. Ketepatan Waktu Untuk Penyediaan Linen Untuk Ruang Rawat Inap
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
100 %
100 %
1
1. Penyuluhan Kesehatan Jiwa Masyarakat
66.6 %
1
24 X / tahun
25x
1
1
24 X / tahun
25x
24 X / tahun
2. Integrasi Pelayanan Kesehatan Jiwa
(16 x) 24 X / tahun
45.83 %
1
12x/ta hun
14x
1
12x/ta hun
14x
1
1
12x/ta hun
19x
1
12x/ta hun
19x
1
5
≥ 80 %
75,97 %
5
≥ 80 %
75,97 %
5
(11 x) 3. Kerjasama Lintas Sektor
24 X / tahun
79.17 % (19 x)
4.
Pelayanan Kesehatan Jiwa Forensik
Pelayanan Pendidika n dan Pelatihan
Kepuasan Pelanggan
≥ 80 %
1. Waktu Tanggap Pelayanan Surat Keterangan Sehat Jiwa ≥ 1 Hari
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
2. Waktu Tanggap Pelayanan Surat Visum Et Repertum Psychiatricum ≤ 14 Hari
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
3. Waktu Tanggap Pelayanan Surat Bebas Narkoba ≤ 3 Hari
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
100 %
100 %
3
1. Waktu Tunggu Hasil Penilaian Praktek Klinik Keperawatan Jiwa ≤ 7 Hari
100%
2
100%
2
100%
6 hari 100 %
6 hari 100 %
6 hari 2 100 %
55
Pelayanan Klinik Tumbuh Kembang Anak
2. Waktu Tunggu Pembuatan Surat Keterangan Selesai Praktek rumah sakit ≤ 1 Hari
100%
3. Kepuasan Pelanggan
≥ 80%
85, 4%
5
≥ 80%
73,60 %
5
≥ 80%
73,60 %
5
1. Kemampuan Memantau Tumbuh Kembang Anak
100%
100 %
1
100%
100 %
1
100%
100 %
1
2
100% dokter Spesia lis Jiwa
2
100% dokter Spesia lis Jiwa
100 %
2
2
100%
2
100%
1
100%
1
100%
2. Dokter Pemberi Pelayanan di Klinik Tumbuh Kembang Anak
1 hari
1 hari 1
100%
100 %
100% dokter Spesia lis Jiwa
100 %
1 hari 1
100%
100 %
100 %
1 100 %
3. Ketersedian Pelayanan : a. Terapi Sensory Integration b. Terapi Wicara c. Terapi PerilakuKognitif d. Terapi Perilaku e. Terapi Gerak f. Terapi Keluarga
100%
100%
100%
100%
2
g. Terapi Bermain h. Terapi Kelompok i.Psikoterapi Individual j.Terapi Psikofarmaka k. Konseling l.PemeriksaanPsikolo gis 4. Jam Buka Pelayanan 08.00 – 13.00 setiap hari kerja, kecuali Jum’at jam 08.00 – 11.00 dan Sabtu 08.00 – 12.00
100%
5. Kepuasan Pelanggan
≥ 80 %
100 % 81,30 %
100 % 2
≥ 80 %
81,30 %
1 100 %
2
≥ 80 %
81,30 %
2
56 Analisa Ketersediaan Tenaga Tabel No I 1 2 3 4 5 6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 II
1 2
: Analisa Ketersediaan Tenaga th.2008 - 2012
Nama Jabatan T TENAGA KESEHATAN Psikiater Dokter Sp.Radiologi Dokter Sp.Syaraf Dokter Sp.Anastesi Dokter Sp.Anak Dokter Sp.Penyakit Dalam Dokter Sp.Penyakit kulit Dokter Sp.Patologi Klinik Dokter Umum Apoteker Psikologi Klinis Asisten Apoteker Perawat Nutrisionis Perawat Gigi Penyuluh Kes Masy. Analisis kepegawaian Pengkaji&peny usun produk hukum RS Perekam Medis Programer komputer Fisioterapis Akuntan Okupasi terapi Terapi Wicara Pramu Boga Penjaga kantor/Satpam Sanitarian Penata Rontgent TENAGA ADMINISTRA SI
Struktural Staf Administrasi
2008 Cap
2009 T
Cap
T
2010 Cap
2011 T
Cap
T
2012 Cap
2 1
1 0
2 1
1 0
4 1
2 0
10 1
2 0
14 1
3 0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1 1
0 0
1 1
0 0
1 1
0 0
1 1
0 0
1 1
0 0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1 1 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
1 1 0 1
11 3 5 1
3 2 0 1
11 5 5 14
4 4 0 13
11 7 7 20
4 6 0 13
8 5 4 1
8 4 1 1
8 5 4 1
8 4 2 1
190 5 4 2
190 5 3 1
210 6 4 2
210 5 4 1
230 7 4 4
230 6 4 3
-
-
-
-
-
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
5 1
1
5 1
1
5 1
1
6 1
1
7 1
1
2 1 1 0 2 10
2 1 1 1 1 13
2 1 1 0 1 10
2 1 1 1 1 5
2 1 1 1 1 5
4 1 1 2 1 5
2 1 1 1 1 5
2 1 1 1 2 13
1 0 1 0 2 10
2 1 1 1 2 13
1 2
1 1
1 2
1 1
1 2
1 2
2 2
2 2
4 4
3 3
21 167
21 167
21 167
21 167
21 167
21 167
21 190
21 190
21 200
21 200
57
Manajemen/Pejabat Struktural Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta saat ini telah sesuai dengan Perda Provinsi Jawa Tengah No.8 Tahun 2008, kebutuhan ketenagaan untuk Jabatan Struktural sudah terisi, kecuali Jabatan yang pejabatnya telah memasuki purna tugas.
Untuk Tenaga Medis dan Paramedis baik keperawatan maupun non keperawatan masih perlu adanya penambahan sesuai dengan kebutuhan untuk pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Kondisi Eksternal a. Profil Pasar RS Jiwa Daerah Surakarta Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta yang berlokasi di kota Surakarta merupakan jalur lalu lintas antara kota-kota besar di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Surakarta dikenal sebagai kota budaya, olah raga, pariwisata dan pusat perdagangan, memiliki luas wilayah 44,03 km2, jumlah penduduk 545.653
jiwa, dan tingkat kepadatan
11.000 jiwa/km2. (Data Th. 2012) Dari jumlah tersebut terdiri 266.724 laki-laki dan 278.929 perempuan. Komposisi penduduk menurut umur : lebih dari 65 tahun sebesar 23.496 jiwa, usia 15-64 tahun ( usia produktif ) 393.278 jiwa sedang usia kurang dari 15 tahun sebesar 128.879 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di Surakarta dikategorikan sudah melebihi ambang batas kelayakan kepadatan yaitu 12.390 jiwa /km2. Dengan tingginya kepadatan penduduk berakibat kompleknya permasalahan di masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan kecenderungan orang untuk mudah terkena gangguan jiwa ringan (depressi), dan gangguan kesehatan lainnya. Dari keadaan tersebut di atas RS Jiwa Daerah Surakarta memiliki pangsa pasar yang besar di wilayah kota Surakarta. Selain hal tersebut pelayanan kesehatan jiwa di wilayah eks Karesidenan Surakarta hanya ada di Kabupaten Klaten dan Kota Surakarta. Sehingga merupakan peluang bagi RS Jiwa Daerah Surakarta untuk mengembangkan berbagai pelayanan kesehatan jiwa untuk meraih pangsa pasar yang sangat besar tersebut. Di bawah ini data jumlah penduduk di wilayah Karesidenan Surakarta dengan beberapa Kabupaten di sekitar wilayah Karesidenan Surakarta.
58 Tabel : 2.10 Data Jumlah Penduduk di Wilayah Karesidenan Surakarta dan beberapa Kabupaten di sekitar wilayah Karesidenan Surakarta. No. 1.
Nama Kota/Kab SURAKARTA
Luas Wil (km2) 44.03
Jml Penduduk 503.421
2.
WONOGIRI
3. 4.
Kepadatan/km2
1.822,37
1.005.000
551,48
SUKOHARJO
466,66
824.238
1.766,25
KARANGANYAR
800,20
750.000
937,27
5.
SRAGEN
941,55
883.464
938,31
6.
BOYOLALI
1.015.531
930.531
916,69
7.
KLATEN
655,56
1.165.789
1.778,31
8.
11,00
BLORA
1.820,59
844.490
464
9.
GROBOGAN
1.975,86
1.413.328
715,3
10.
NGAWI
1.245,70
879.193
705,78
11.
MADIUN
1.010,21
662.278
655,58
Sumber : www.wikipedia.co.id Data kunjungan pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap dari berbagai daerah di wilayah cakupan RS Jiwa Daerah Surakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel : 2.11 Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap No.
Wilayah
2008 RJ
RI
Jumlah Pasien 2010
2009 RJ
RI
RJ
RI
2011 RJ
RI
RJ
RATA2
JML
2012 RI
RJ
RI
RJ
RI
25935
1464
5187
293
1
Surkarta
4279
270
6925
286
5677
297
4247
286
4807
325
2
Wonogiri
1831
241
1132
251
1986
249
2070
242
2077
326
9096
1309
1819
262
3
Sukoharjo
3408
304
3489
313
3451
288
3726
296
3986
195
18060
1396
3612
279
4
Karanganyar
2890
257
3348
298
3386
305
3933
298
4126
316
17683
1474
3537
295
5
Sragen
2052
334
1184
348
2147
340
4237
356
4561
431
14181
1809
2836
362
6
Boyolali
1869
206
1982
105
2092
221
2258
251
2327
217
10528
1000
2106
200
7
Klaten
1352
51
439
50
421
40
440
41
543
47
3195
229
639
46
8
Blora
220
35
179
25
165
32
183
59
208
122
955
273
191
55
9
Grobogan
341
52
421
67
347
60
337
49
316
92
1762
320
352
64
10
Ngawi
1248
173
816
204
788
178
735
133
700
106
4287
794
857
159
11
Magetan
902
138
807
117
749
91
739
83
767
88
3964
517
793
103
12
Madiun
1136
165
1211
156
850
118
783
86
673
92
4653
617
931
123
13
Ponorogo
623
139
693
136
739
179
677
139
574
116
3306
709
661
142
14
Pacitan
324
65
329
59
308
50
223
52
219
45
1403
271
281
54
15
Bojonegoro Lain-Lain Jateng Lain-Lain Jatim
67
8
66
7
101
19
50
14
77
14
361
62
72
12
597
61
409
77
574
85
586
166
531
207
2697
596
539
119
60
8
93
8
103
16
100
16
122
24
478
72
96
14
16 17
59 Dari data pasien di atas diperoleh gambaran untuk wilayah karesidenan Surakarta segmen pasar terbanyak 5 (lima) tahun ke belakang berasal dari kota Surakarta yaitu rata-rata sebesar 5187 untuk pasien rawat jalan, sedangkan untuk pasien rawat inap rata-rata 293. Untuk wilayah Jawa Tengah luar karesidenan Surakarta segmen pasar terbanyak dari Grobogan yaitu sebesar 352 untuk pasien rawat jalan sedangkan untuk pasien rawat inap 64. Untuk wilayah Jawa Timur segmen terbanyak dari Madiun yaitu sebesar 931 untuk pasien rawat jalan, sedangkan untuk pasien rawat inap dari Ngawi yaitu 159. Segmen Pasar Berdasarkan Cara pembayaran Tabel : 2.12 Data Segmen Pasar berdasarkan Cara Pembayaran Segmen Pasar R.JALAN&R.INAP Masyarakat Umum/Bayar sendiri ASKES Jamkesda Jamkesmas PKMS Jumlah
Data Kegiatan 2010 2011
2008
2009
20.565
12.980
10.344
9.775
2.007 7.632 488 30.692
2.051 1.542 10.040 1.170 27.783
2.093 2.570 10.077 1.764 26.848
2.198 3.641 10.362 1.956 27.932
Rata2 vol
%
11.275
12.988
46
2.156 2.490 11.926 1.462 29.309
2.101 2.049 10.007 1.368 28.513
7 7 35 5 100
Trend
2012
Dari data di atas dapat diketahui bahwa segmen pasar berdasar kepesertaan baik rawat jalan maupun rawat inap terbanyak berasal dari masyarakat umum, kemudian Jamkesmas, Askes dan Jamkesda, dan yang terendah PKMS. a. Peta Persaingan Tabel : 2.13
Analisis Peta Persaingan RSJD Surakarta
RS dr OEN
RS Puri Waluyo
Buruk..Baik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Buruk..Baik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Buruk...Baik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Buruk..Baik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Buruk...Baik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
Variabel Ukuran Ruang Reputasi Lokasi Orientasi Konsumen Keahlian Menejemen Fleksibilitas Tarif Jaminan Kepastian Kualitas Produk Reliabilitas
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
RS Panti Waluyo
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
RSUD dr.Moewardi
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
60 Pelayanan Variabilitas Produk Pelayanan Paripurna Promosi Customer Sevice Penampilan SDM Kelengkapan Alat
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
2 2 2 2
3 4 3 4 3 4 3 4 61
5 5 5 5
Hasil Akhir : RSJD Surakarta RSJ Puri Waluyo RSUD dr.Moewardi RSU Panti Waluyo RSU dr.Oen Jumlah
2 2 2 2
: : : : : :
3 4 3 4 3 4 3 4 43
5 5 5 5
2 2 2 2
3 4 3 4 3 4 3 4 51
5 5 5 5
2 2 2 2
3 4 3 4 3 4 3 4 45
5 5 5 5
2 2 2 2
3 4 3 4 3 4 3 4 49
5 5 5 5
61 ( 24% ) 51 ( 20% ) 49 ( 20% ) 45 ( 45% ) 43 ( 17% ) 249 ( 100% )
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat competitiveness RS Jiwa Daerah Surakarta masih di atas RSJ Puri Waluyo, RSUD dr.Moewardi Surakarta, RSU panti waluyo, dan RSU dr.Oen. Hal ini bisa dimengerti karena selain relatif lama dibandingkan keempat rumah sakit tersebut, RS Jiwa Daerah Surakarta juga merupakan RS tipe A dengan sub spesialisasi luas. Sedangkan posisi RS Jiwa Daerah Surakarta masih cukup baik dan ini merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan oleh RS Jiwa Daerah Surakarta.
Tabel : 2. 14 No
Persepsi Konsumen terhadap RS Pesaing Nama RS
Porsi Pasar
Tren
1
RS Puri Waluyo
20%
Naik
2
RSUD dr.Moewardi
5%
Naik
3
RSU Panti Waluyo
4%
Naik
4
RSU dr.Oen
4%
Naik
Sumber : analisis tim penyusun
Alasan Utama konsumen membeli kompetitor - Letak lebih strategis - Prestise - Tarif murah - Lokasi tengah kota - Letak lebih mudah dijangkau - Penanganan lebih cepat - Letak lebih mudah dijangkau - Prestise
61 Tabel : 2.15 No
Daya tarik RSJD Surakarta terhadap konsumen Segmen Pasar
1
Individu
2
Askes / Jamkesmas
Daya tarik yang ditawarkan - Biaya murah - Peralatan lengkap - Jenis pelayanan lengkap&paripurna - Biaya ditanggung Askes/Jamkesmas - Pelayanan lengkap
(perlu ditambahkann analisis ttg stigma negatip ttg perawatan pasien jiwa di rs khusus jiwa)
b.1. ANALISA PASAR Tabel : 2. 16
Analisis Segmen Pasar
Tren yang diminati saat ini
Strategi yang perlu dirancang untuk mengambil keuntungan dari tren ini Klinik Tumbuh Kembang Anak 1. Membangun unit pelayanan lengkap tersendiri 2. Merekrut tenaga profesional yang dibutuhkan Klinik Psikoneurotik 1. Menyediakan unit pelayanan yg lengkap & berada di IRJ 2. Menyiapkan SDM yg profesional dibidangnya 3. Melakukan promosi yg intensif Pelayanan Psikologi 1. Pengembangan jenis pelayanan Psikologi khususnya pelayanan psikologi yg komprehensif 2. Pengadaan Sarpras 3. Pendidkan & pelatihan SDM Pelayanan Psikogeriatri 1. Pemenuhan kebutuhan tenaga profesional 2. Pelatihan SDM(perawatan geriatri) Pelayanan Farmasi Klinik & 1. Pengembangan jenis pelayanan farmasi PIO 2. Pengadaan Sarpras 3. Pendidikan dan pelatihan SDM Pelayanan Dapur Snack 1. Membangun gedung untuk dapur snack 2. Pengadaan sarpras 3. Penambahan tenaga sesuai kebutuhan Pelayanan NAPZA Pelayanan 1. Pengembangan jenis pelayanan NAPZA Rehabilitasi Sosial 2. Pengadaan sarpras 1. Pengembangan fasilitas terapi sosial 3. Pendidikan & pelatihan SDM 4. Pelayanan Rehabilitasi Medik 2. Mempersiapkan SDM & fasilitas terapi yg Dan Pskiatrik representatif 3. Pengoptimalan penggunaan alat-alat fisioterapi & elektroterapi 4. Pengembangan fasilitas rehabilitasi Psikiatrik 5. Pendidikan & pelatihan SDM 6.
62 Berbagai layanan yang dijadikan unggulan tersebut menurut rencana akan dilakukan penyempurnaan secara bertahap selama 5 tahun ke depan ( 20013 – 2018) b.2. ANALISA MANFAAT
Tabel : 2.17 No 1 2
3 4
No 1
2
Analisis Manfaat Segmen Pasar
Kelas menengah bawah Kelas menengah atas
Keuntungan utama yg diinginkan ke Tarif ringan
Keuntungan tambahan yg diinginkan Kesembuhan cepat
ke Tarif rasional,pelayanan memuaskan, nyaman, privasi terjamin Asuransi Kesehatan Penanggungan penuh atas klaim Dokter/Tenaga Pelayanan memuaskan Kesehatan pengirim
Prosedur tidak berbelitbelit
Keuntungan utama yg diinginkan Pasien bayar sendri Kenyamanan dan privasi Kecepatan “kesembuhan” Pasien dibiayai pihak Persyaratan Administrasi ke 3 ( jamkesmas , mudah jamkesda, PKMS askes, JAMSOSTEK))
Keuntungan tambahan yg diinginkan Kecepatan pelayanan Prosedur Tidak berbelit belit Pelayanan memuaskan
Segmen Pasar
Pembayaran klaim lancar Rekomendasi atas pengelolaan pasca perawatan di RS
Analisis manfaat bagi individu maupun asuransi dan perusahaan tersebut memungkinkan RSJD Surakarta untuk bersaing dengan unit pelayanan sejenis baik pemerintah maupun swasta di karesidenan Surakarta dan sekitarnya. Hal ini ditunjang dengan pelaksanaan dan penyempurnaan sistem informasi RS yang terpadu.
63 b.3. ANALISA DETAIL Tabel : 2.18
Analisis Detail Pertanyaan kunci
Produksi seperti apa yg mereka inginkan untuk dikonsumsi? Apakah sebetulnya kebutuhan mereka? Bagaimanakah produk anda memuaskaan kebutuhan mereka?
bisa
Siapakah yg mempengaruhi didalam proses pembelian/pelayanan? Siapakah yg mengambil keputusan didalam proses pembelian?
Pertanyaan kunci Produksi seperti apa yg inginkan untuk dikonsumsi?
mereka
Apakah sebetulnya kebutuhan mereka?
Bagaimanakah produk anda memuaskaan kebutuhan mereka?
bisa
Siapakah yg mempengaruhi didalam proses pembelian/pelayanan? Siapakah yg mengambil keputusan didalam proses pembelian?
Pasar sasaran pertama(pasien RS) kelas menengah ke bawah 1. Layanan RS yg baik 2. Biaya terjangkau 1. Cepat sembuh 2. Penyakitnya segera ditangani 1. Memenuhi standart minimal peralatan & tenaga 2. Semua layanan berdasarkan SOP 3. Pemilihan obat generik atau sesuai DPHO 1. Keluarga 2. Dokter pengirim 1. Keluarga 2. Asuransi 3. Pihak ketiga lainnya Pasar sasaran pertama(pasien RS) kelas menengah ke atas Layanan RS yg profesional Prosedur tidak berbelit-belit Biaya rasional Cepat sembuh Penyakitnya segera ditangani Nyaman Privacy terjamin Memenuhi standart minimal peralatan & tenaga Semua layanan berdasarkan SOP Pemilihan obat dapat lebih leluasa sesuai kemampuan pasien dengan mempertimbangkan terapi yg rasional(berdasarkan hasil kultur & sensitivitas) Keluarga Dokter pengirim Keluarga
64 Pertanyaan kunci Produksi seperti apa yg inginkan untuk dikonsumsi?
Pasar sasaran sekunder (Asuransi) mereka Prosedur tidak berbelit-belit Laporan akurat pd perusahaan Tagihan tepat waktu Penaanggungan penuh atas klaim Apakah sebetulnya kebutuhan mereka? Cepat sembuh Penyakitnya segera ditangani Persyaratan lengkap Biaya rasional Bagaimanakah produk anda bisa SOP pelayanan bagi karyawan memuaskaan kebutuhan mereka? perusahaan jelas Kejelasan kesepakatan dgn perusahaan Obat sesuai DPHO Tagihan tepat waktu Siapakah yg mempengaruhi didalam Asuransi proses pembelian/pelayanan? Siapakah yg mengambil keputusan Asuransi didalam proses pembelian? Pasar sasaran sekunder (Dokter/tenaga kesehatan pengirim) Produksi seperti apa yg mereka Pelayanan memuaskan inginkan untuk dikonsumsi? Ada jawaban rujukan atas diagnosa pasien Ada rekomendasi pengelolaan penderita pasca perawatan di RS Apakah sebetulnya kebutuhan mereka? Pasien yg dikirim tertangani dg bik Bagaimanakah produk anda bisa Semua pelayanan & penunjang memuaskaan kebutuhan mereka? pelayanan dilaksanakan sesuai SOP Menyediakan tenaga subspesialis. Memberikan jawab rujukan & pengelolaan pasien pasca perawatan RS Siapakah yg mempengaruhi didalam Dokter/tenaga kesehatan proses pembelian/pelayanan? Siapakah yg mengambil keputusan Pasien didalam proses pembelian? Siapakah yg mempengaruhi didalam Asuransi proses pembelian/pelayanan? Siapakah yg mengambil keputusan Asuransi didalam proses pembelian? Pertanyaan kunci
65 D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta sebagai Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ) mempunyai peluang ke depan semakin besar, akan tetapi tantangan yang akan dihadapi juga semakin berat. Dengan sumber daya yang dimiliki telah mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi seperti yang tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 tahun 2008. Sampai dengan tahun 2013 ini gambaran kondisi kinerja RS Jiwa Daerah Surakarta dapat dijelaskan dengan menilai capaian kinerja terhadap Standart Pelayanan Minimal ( SPM ) yang telah ditetapkan. ANALISA SWOT Dari data – data tersebut di atas bisa dirangkum masalah-masalah yang menjadi kekuatan,
kelemahan,
peluang, dan ancaman yang ada atau dihadapi
oleh RSJD
Surakarta . Berikut ini
item-item dari keempat faktor tersebut yang bisa diukur dan dimasukkan
dalam analisa SWOT Tabel : 2.19 Data ukur untuk analisa SWOT No
URAIAN
KEKUATAN 1
2
3
4
5
KELEMAHAN 6
7
1
2
3
4
1
Pendanaan
V
2
Tarif
V
3
Ketersediaan obat
V
4
Ragam pelayanan
V
5
Sarana prasarana
V
6
Komitmen perubahan
7
Penelitian pengembangan
1
Rasio SDM
2
Struktrur organisasi
V
3
Kualitas pelayanan
V
4
Optimalisasi alat
V
5
Promosi
6
Budaya kerja
7
Lokasi
5
V V V
V V V JUMLAH
26
29
6
7
66 Semakin kecil jumlah score kekuatan menunjukan semakin kecil kekuatan
dalam
memberi pelayanan, semakin besar jumlah score kelemahan menujukkan semakin besar kelemahan dalam pelayanan Jumlah factor Internal = Jumlah Kunci kekuatan – Jumlah Kunci Kelemahan : 26 – 29 = -3 Angka Score -3 menunjukkan kelemahan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta lebih besar dari kekuatan yang dimiliki
Keterangan : Analisa internal memberi gambaran kekuatan dan kelemahan yang dimiliki RSJD Ska. Skore -3 (kelemahan) menunjukkan bahwa kelemahan yang dimiliki lebih besar dari kekuatan yang ada sehingga di dalam meraih peluang dan menghadapi ancaman lemah. Tabel : 2.20 Data ukur untuk analisa Internal dan Eksternal No
URAIAN
PELUANG 1
2
3
4
5
ANCAMAN 6
7
1
2
3
4
1
Pangsa pasar
2
Jejaring
V
3
Perubahan gaya hidup
V
4
Asuransi kesehatan
5
Iptek bidang kesehatan
V
6
Dukungan pemerintah
V
7
Pengembangan produk
V
1
Pesaing
2
Pengurangan subsidi
3
Eksodus sdm ahli
4
Kepemimpinan
V
5
Inflasi
V
6
Kepuasan pelanggan
V
7
Inofasi produk
5
V
V
V
JUMLAH
V V
V 30
27
6
7
67 Semakin besar Jumlah peluang, semakin besar peluang yang bisa diraih, semakin besar score ancaman semakin besar pula ancaman yang akan dihadapi dalam Meraih peluang Jumlah factor Eksternal = Jumlah Kunci peluang – Jumlah Kunci Ancaman : 30 – 27 = +3 Keterangan : Analisa eksternal mencoba untuk memberikan gambaran tentang kondisi eksternal rumah sakit yang merupakan peluang dan ancaman yang harus direbut dan dihadapi oleh rumah sakit. Beberapa peluang yang ada, merupakan pangsa yang harus diraih RSJD namun kemampuan untuk meraih ini lemah karena kekuatan yang dimiliki RSJ lebih kecil dari kelemahan nya Angka Score 3 (tiga) menunjukkan jumlah peluang yang bisa diraih terbuka lebar. Dari hasil perhitungan tersebut di atas diperoleh dua angka yang akan dimasukkan ke dalam koordinat untuk menentukan dimana posisi organisasi. Hasil kalkulasi analisis lingkungan Eksternal dan Internal : 1. Faktor lingkungan Internal
:-3
2. Faktor lingkungan Eksternal
:+3
GRAFIK SWOT KEKUATAN
Kuadran IV Defensif (bertahan)
Kuadran I Agresif (pertumbuhan)
A N C A M A N
3
P E L U A N G
-3 Kuadran III Likuidasi (Pengurangan)
KELEMAHAN
Kuadran II Rekonsiliasi (Penataan Ulang)
68
Keterangan : Ada peluang besar (3) yang harus diraih Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, namun peluang ini tidak bisa diraih karena kelemahan (-3) > kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada. Rekonsiliasi Menata ulang kualitas pelayanan Analisa SWOT dinilai berdasarkan kajian atas faktor internal dan eksternal RS. Faktor internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan RS mempunyai skor yang negatif yaitu -3. sedangkan faktor eksternal yang terdiri atas peluang dan ancaman yang dihadapi RS mempunyai skor yang positif yaitu 3. Sehingga berdasarkan hasil Analisa tersebut RS Jiwa Daerah Surakarta termasuk ke dalam kwadran II. Pada posisi ini maka strategi yang diambil adalah strategi rekonsiliasi sebagai strategi untuk perbaikan internal, meningkatkan
kekuatan
dan
menghilangkan
kelemahan
yang
dimiliki
untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan kepercayaan diri dalam meraih pangsa pasar (peluang yang ada) serta meminimalisasi ancaman.
Product Life Cycle Maturity
100%
75% Decline
50% Growth 25%
Introduction
69
Product life cycle terdiri dari 4 tahapan: 1. Introduction, yaitu fase pengenalan produk 2. Growth, yaitu fase pertumbuhan produk. Pada saat ini, permintaan akan produk sangat banyak. 3.Maturity, yaitu fase kedewasaan. Pada saat ini, permintaan akan produk mencapai puncaknya, mulai banyak pesaing yang meniru. 4. Decline, yaitu fase penurunan. Produk mulai tidak diminati konsumen. Posisi Bisnis RSJD Surakarta 100 CompetitiveCompetitive
Good 75
Warning
50
25
Danger
100
75
50
25
Maturiry
Posisi bisnis RS Jiwa Daerah Surakarta berada pada posisi ”danger”, sehingga strategi yang
diambil
adalah
meningkatkan
kualitas
pelayanan
dan
menggalakkan
promosi/pemasaran serta meningkatkan kemampuan SDM, sistem pelayanan yang ada dan sarana prasarana yang dimiliki. Bila hal ini tidak segera dilakukan, maka cepat atau lambat RSJ akan kehilangan kepercayaan dan ditinggalkan konsumen karena tidak bisa berkembang ke arah pertumbuhan, mungkin masuk ke kuadran III (likuidasi).
70
BAB : TIGA
71
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta dalam memasuki tahun anggaran 2013 masih dihadapkan berbagai masalah dan tantangan khususnya di bidang kesehatan antara lain: a.
Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tupoksi 1. Belum maksimalnya pemanfaatan pelayanan Psikoneurotik oleh masyarakat 2. Belum maksimalnya pemanfaatan pelayanan tumbuh kembang anak 3. Belum maksimalnya pemanfaatan pelayanan Napza 4. Belum maksimalnya pemanfaatan pelayanan Psikologi 5. Belum maksimalnya pemanfaatan pelayanan Gigi 6. Belum maksimalnya pemanfaatan pelayanan Fisioterapi 7. Belum maksimalnya pemanfaatan pelayanan laboratorium 8. Belum maksimalnya pemanfaatan pelayanan Radiologi 9. Belum maksimalnya pemanfaatan pelayanan Rehabilitasi 10. Masyarakat masih memandang bahwa yg disebut gangguan jiwa adalah gangguan jiwa berat 11. Belum maksimalnya upaya preventif dan promotif 12. Kurangnya SDM Spesialis dan Sub Spesialis Kedokteran Jiwa 13. Kurangnya SDM pendukung medis dan Administrasi 14. Belum optimalnya prosedur/mekanisme menejemen 15. Kurangnya Peralatan Penunjang pelayanan Keswa 16. Kurang optimalnya pemanfaatan fasilitas alat kesehatan yg sdh ada 17. Kurang optimalnya sistem informasi menejemen/SIMRS 18. Masih adanya stigma anggapan negatif masyarakat tentang RSJ 19. Kurangnya kesadaran untuk melestarikan budaya/sikap perilaku yg terkait dengan pemberian pelayanan
72 b. TELAAH VISI MISI DAN PROGRAM GUBERNUR JAWA TENGAH Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Seperti diketahui bersama bahwa Visi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 - 2018, yaitu : “ MENUJU JATENG SEJAHTERA DAN BERDIKARI “ Guna mewujudkan Visi tersebut terdapat Misi yang harus dilaksanakan, yaitu : Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah sbb : 1. Bangun Jateng berbasis Trisakti Bung Karno, berdaulat dibidang politik,berdikari dibidang Ekonomi, dan berkepribadian dibidang Kebudayaan. 2. Mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan,penanggulangan kemiskinan dan pengangguran 3. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang bersih, jujur dan transparan “mboten korupsi dan mboten ngapusi”. 4. Perkuat kelembagaan social masyarakat untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan 5. Perkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan proses pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 6. Meningkatkan kualitas pelayanan public untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. 7. Meningkatkan infrastruktur untuk percepatan pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
11 (sebelas) program unggulan Jawa Tengah, yaitu : 1. Meningkatkan dan memperluas pendidikan, politik masyarakat untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas; 2. Melaksanakan reformasi birokrasi berbasis kompetensi 3. Memperkuat sistem pelayanan publik secara cepat, murah, transparan dan terintegrasi; 4. Mewujudkan desa mandiri; 5. Meningkatkan kesejahteraan buruh; 6. Rakyat sehat; 7. Optimalisasi fasilitas penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah; 8. Peningkatan keadilan gender; 9. Infrastruktur dan sarana transportasi;
73 10. Ijo royo-royo 11. Peningkatan fungsi dan peran seni budaya Jawa.
Dari 11 (sebelas) program unggulan tersebut, RS Jiwa Daerah Surakarta dalam melaksanakan Program dan Kegiatan kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan dengan mengacu pada program 6 (enam),yaitu Rakyat Sehat dan Misi 6 (enam) yaitu Meningkatkan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. (Perlu disempurnakan,intinya adalah dukungan RSJD Surakarta terhadap pencapaian Visi Misi Gubernur)
2. Telaah Renstra K/L dan Renstra (perlu dikaji/telaah renstra Ditjend Bina Upaya Kesehata Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah) Memuat faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD dilihat dari sasaran jangka menengah Renstra K/L, SKPD Provinsi, Kabupaten/Kota. 3. Telaah RTRW dan KLHS Telaah RTRW danKLHS yang dimaksudkan adalah identifikasi faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS. Mengingat tupoksi RS Jiwa Daerah Surakarta adalah memberikan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat yang dilakukan di lingkungan rumah sakit maupun pelayanan langsung kepada masyarakat, dan selama lima tahun ke depan tidak melakukan pembangunan fisik skala besar yang berakibat pada perubhan bentang alam, menimbulkan pencemaran lingkungan maupun berpengaruh terhadap zona peruntukan lahan dan
sebaliknya kegiatan pelayanan RS Jiwa Daerah tidak
terpengaruh oleh RTRW dan KLHS, maka dalam dokumen Renstra RS Jiwa Daerah Surakarta Tahun 2013-2014 ini tidak dilakukan kajian atau telaah RTRW dan telaah KLHS.
4. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Berkaitan dengan penentuan isu-isu strategis dapat diimplementasikan dari matrik alur pikir sbb: a.
Isu strategis terkait dengan mutu pelayanan
Comment [G1]: DARI ISU UMUM KE ISU STRATEGIS--- DINILAI
74
b.
c.
-
Masih belum optimalnya prosedur dan mekanisme kerja
-
Belum optimalnya pemanfaatan berbagai jenis potensi pelayanan yang dimiliki
-
Adanya stigma anggapan negatif masyarakat tentang RSJ
Isu strategis terkait dengang profesionalisme SDM -
Masih kurangnya tenaga medis dokter spesialis dan sub spesialis kedokteran jiwa
-
Masih kurangnya tenaga administrasi dan tenaga medis dan paramedis
Isu strategis terkait dg Sarana Prasarana -
d.
Masih kurangnya sarpras penunjang
Isu strategis terkait dengan peningkatan “apresiasi/penghayatan” budaya(sikap dan perilaku) -
Masih rendahnya kesadaran untuk melestarikan budaya/sikap perilaku yg terkait dg pemberian pelayanan
75
Bab : EMPAT
76 BAB IV VISI , MISI , TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi
VISI RS Jiwa Daerah Surakarta : “Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Jiwa Pilihan yang Profesional Dan Berbudaya“.
Sedangkan MISI RS Jiwa Daerah Surakarta adalah : 1.
Memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu dan terjangkau masyarakat;
2.
Meningkatkan kualitas SDM dan menerapkan nilai-nilai budaya kerja aparatur;
3.
Mengembangkan sarana dan prasarana RS yang efektif dan efisien.
4.
Membudayakan sikap dan perilaku karyawan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan nilai-nilai keluhuran budaya Jawa dan kearifan lokal.
B. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSJD Surakarta TUJUAN : 1. Mewujudkan peningkatan derajad kesehatan jiwa masyarakat yang optimal; 2. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia; 3. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana RS; 4.
Mewujudkan sikap dan perilaku karyawan
sesuai dengan nilai-nilai keluhuran
budaya Jawa dan kearifan lokal.
SASARAN : 1.
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa masyarakat;
2.
Meningkatnya kualitas SDM dengan menerapkan nilai-nilai budaya kerja aparatur;
3.
Terpenuhinya sarana dan prasarana RS
4.
Terwujudnya perubahan sikap dan perilaku pegawai dalam memberikan pelayanan, sesuai dengan nilai-nilai keluhuran budaya Jawa dan kearifan lokal.
77 C. STRATEGI Merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam kebijakan dan program. Agar bisa menyusun strategi yang tepat dalam pembuatan Renstra, maka perlu dilakukan analisis secara tajam dan langkah-langkah sistematis mulai dari Analisis SWOT, yang meliputi Analisis Eksternal dan Internal, Analisis Asumsi Strategis, Posisi Rumah Sakit berdasarkan Analisis SWOT, Penetapan Strategi Utama.
1. ANALISIS ASUMSI STRATEGI Tabel : 4.1. Analisis Asumsi Strategis
PELUANG
KEKUATAN Asumsi Strategi SO 1. Optimalkan kualitas SDM & tenaga medis yang handal dan profesional untuk mengembangkan pelayanan unggulan 2.Akulturasi budaya learning organization/KBK untuk memantapkan kepedulian terhadap pelanggan 3. Optimalkan manajemen jaminan mutu untuk akreditasi dan ISO lebih lanjut 4. Optimalkan pengembangan pelayanan dan pelayanan unggulan untuk memperluas cakupan pelayanan kesehatan 5. Optimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana sebagai pendukung proses pelayanan 6. Optimalkan peralatan kedokteran yang modern dan canggih sebagai pendukung pelayanan unggulan 7. Optimalkan ketersediaan dana APBD/dana lain dalam pengelolaan pelayanan kesehatan 8. Optimalkan dukungan pemerintah provinsi ,legislatif dan stake holder dalam rangka PPK-BLUD sesuai Permendagri 61 Tahun 2007
KELEMAHAN Asumsi Strategi WO 1. Atasi kualitas SDM yang belum memadai dengan diklat & aplikasinya di lapangan 2. Atasi budaya reaktif yang tidak proporsional dan ketidakkonsistenan menjalankan SOP dengan pemantapan budaya learning organization / KBK 3. Atasi kurang optimalnya manajemen pemeliharaan & utilisasi peralatan dengan modal kemauan untuk melakukan perubahan 4. Dibangunnya sistem remunerasi dengan mengoptimalkan SIMRS untuk menerapkan budaya reward dan punishment 5. Tingkatkan komitmen SDM dengan PPK- BLUD sehingga RS dapat menerapkan sistem pentarifan dan remunerasi yang lebih adil dan proporsional.
78 Asumsi Strategi ST
Asumsi Strategi WT
1. Optimalkan pengembangan program pelayanan unggulan untuk memuaskan pasien 2.Pertahankan predikat akreditasi dan ISO untuk menghadapi kontrol/pengawasan pelayanan kesehatan yang tidak proporsional serta ancaman tuntutan hukum pelanggan terhadap rumah sakit guna meningkatkan kepuasan pelanggan. 3. Kurangi stigma masyarakat terhadap RSJ dengan pemantapan learning organization4. Optimalkan pelaksanaan SOP untuk kepastian biaya pasien
1.
Meningkatkan efisiensi pelayanan untuk pasien dengan jaminan asuransi kesehatan.
2.
Meningkatkan komitmen dan kualitas SDM dalam menghadapi ancaman tuntutan hukum pelayanan kesehatan oleh pelanggan
3.
Memperbaiki sistim pentarifan untuk pasien miskin
ANCAMAN
1.
22.. ASUMSI STRATEGIS Tabel : 4.2. Asumsi Strategis Asumsi Strategis Kekuatan & Peluang (SO)
Uraian 1. Optimalkan kualitas SDM & tenaga medis yang handal dan profesional untuk mengembangkan pelayanan unggulan 2. Akulturasi budaya learning organization/KBK untuk memantapkan kepedulian terhadap pelanggan 3. Optimalkan manajemen jaminan mutu untuk akreditasi dan ISO lebih lanjut 4. Optimalkan pengembangan pelayanan dan pelayanan unggulan untuk memperluas cakupan pelayanan kesehatan
Strategi 1. Peningkatan dan pengembangan kuantitas dan kualitas SDM untuk meningkatkan kompetensi 2. Pengembangan budaya organisasi 3. Pengembangan manajemen mutu RS 4. Pengembangan pelayanan unggulan dengan pemanfaatan teknologi kedokteran 5. Peningkatan manajemen sarana dan prasarana RS 6. Pengembangan promosi dan kerjasama dengan institusi lain/pihak ketiga 8. Pengembangan sistim perencanaan anggaran PPKBLUD
79
Kekuatan & Ancaman (ST)
Kelemahan & Peluang (WO)
5. Optimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana sebagai pendukung proses pelayanan 6. Optimalkan peralatan kedokteran yang modern dan canggih sebagai pendukung pelayanan unggulan 7. Optimalkan ketersediaan dana APBD/dana lain dalam pengelolaan pelayanan kesehatan 8. Optimalkan dukungan pemerintah provinsi ,legislatif dan stake holder dalam rangka PPK-BLUD sesuai Permendagri 61 Tahun 2007 1. Optimalkan pengembangan program pelayanan unggulan untuk memuaskan pasien 2.Pertahankan predikat lulus akreditasi dan ISO untuk menghadapi kontrol/pengawasan pelayanan kesehatan yang tidak proporsional serta ancaman tuntutan hukum pelanggan terhadap rumah sakit guna meningkatkan kepuasan pelanggan. 3. Kurangi stigma masyarakat terhadap RSJ dengan pemantapan learning organization 4. Optimalkan pelaksanaan SOP untuk kepastian biaya pasien 1.Atasi kualitas SDM yang belum memadai dengan diklat & aplikasinya di lapangan. 2. Atasi budaya reaktif yang tidak proporsional dan ketidakkonsistenan menjalankan SOP dengan
1. Pengembangan pelayanan unggulan dengan pemanfaatan teknologi kedokteran 2. Pengembangan manajemen mutu RS 3. Pengembangan promosi RS dan kerjasama dengan institusi lain/pihak ketiga 4. Pengembangan sistim remunerasi 5. Pengembangan SIMRS 6.Pengembangan manajemen keuangan RS
1. Peningkatan kompetensi SDM 2. Pengembangan manajemen karier 3. Peningkatan kesejahteraan karyawan 4.Pengembangan manejemen organisasi 5.Peningkatan manajemen logistik
80 pemantapan budaya learning organization / KBK 3. Atasi kurang optimalnya manajemen pemeliharaan & utilisasi peralatan dengan modal kemauan untuk melakukan perubahan 4. Dibangunnya sistem remunerasi dengan mengoptimalkan SIMRS untuk menerapkan budaya reward dan punishment 5. Tingkatkan komitmen SDM dengan PPK- BLUD sehingga RS dapat menerapkan sistem pentarifan dan remunerasi yang lebih adil dan proporsional. Kelemahan & Ancaman (WT)
1. Tingkatkan efisiensi pelayanan untuk pasien dengan jaminan asuransi kesehatan. 2. Tingkatkan komitmen dan kualitas SDM dalam menghadapi ancaman tuntutan hukum pelayanan kesehatan oleh pelanggan 3. Perbaiki sistim pentarifan untuk pasien miskin 4. Atasi peraturan yang tidak fleksibel dengan penerapan PPK-BLUD
6. Peningkatan manejemen operasional
1. Pengembangan pelayanan untuk maskin 2. Pengembangan budaya organisasi 3. Pemantapan manajemen operasional PPK-BLUD
81 D. STRATEGI UTAMA Dari uraian tersebut di atas, maka dipilih strategi utama sebagai faktor kunci keberhasilan sebagai berikut : -
Pengembangan pelayanan unggulan dengan pemanfaatan teknologi kedokteran
-
Pengembangan kualitas dan kuantitas SDM
-
Pengembangan manajemen mutu Rumah Sakit
-
Pengembangan manajemen organisasi (learning organization)
-
Pengembangan promosi dan kerjasama dengan institusi lain atau pihak ketiga
-
Peningkatan kesejahteraan pegawai dengan penerapan sistem remunerasi yang adil dan proporsional
-
Pengembangan manajemen organisasi yang meliputi manajemen keuangan, manajemen perencanaan dan manajemen sarana & prasarana RS yang berbasis SIM RS.
-
Peningkatan manajemen pengelolaan sarana dan prasarana rumah sakit
E. KEBIJAKAN 1.
Pemanfaatan teknologi kedokteran jiwa yang canggih untuk ketepatan dalam mendiagnosa dan pemberian terapi
2.
Pemanfaatan lembaga pendidikan yang bersertifikasi sebagai sarana peningkatan dan pengembangan SDM
3.
Penerapan menejemen mutu RS yang berstandar internasional
4.
Pemberian kesempatan bagi pegawai untuk pengembangan pembelajaran
5.
Pemanfaatan media dan pihak ketiga sebagai sarana promosi
6.
Peningkatan kinerja bagi seluruh pegawai
7.
Pemberian kesempatan untuk pengembangan kinerja berbasis SIMRS
8.
Peningkatan sarana prasarana rumah sakit dengan mengoptimalkan pemeliharaan dan utilisasi peralatan
82 Tabel :
4.3
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RS JIWA DAERAH SURAKARTA N O 1 1
TUJUAN
SASARAN
2
3
Pengembang an pelayanan keswa yg komprehensif
Meningkatnya mutu pelayanan keswa masyarakat
INDIKATOR SASARAN 4
2
Mengembang kan kualitas SDM
Meningkatnya kualitas SDM
1).% BOR keg pelayanan keswa masyarakat 2).Jumlah kunjungan Pelayanan keswa masyarakat 3). Jumlah pengunjung pelayanan keswamas % Pegawai yang mengikuti
3
Meningkatka n pemenuhan sarana & prasarana RS
Terwujudnya sarana dan prasarana RS
pelatihan/Bintek % pemenuhan sarana dan prasarana RS
2013 5
2014 6
TARGET KINERJA SASARAN TH 2015 2016 2017 7 8 9
2018 10
80%
82%
84%
87%
90%
93%
55.759
57.432
59.155
60.930
62.758
64.641
29.751
30.941
32.179
33.466
27.507
28.607
60%
65%
70%
75%
80%
85%
60%
65%
70%
75%
80%
90%
Comment [G2]: KONSTAN ?
83
BAB : Lima
84
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
A. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN Berdasarkan uraian Visi Misi RS Jiwa Daerah Surakarta yang kemudian dijabarkan dalam pelaksanaan program/kegiatan, untuk periode tahun 2013 – 2018 RS Jiwa Daerah Surakarta telah mengagendakan rencana program/kegiatan diantaranya : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : 1.1. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran 1.2. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman 2. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD Kegiatan : 2.1. Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan 3. Program Promosi dan Pemberdayaan Kegiatan : 3.1. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Kesehatan 3.2. Kegiatan Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan 4. Program Sumber Daya Manusia Kesehatan Kegiatan : 4.1. Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan SDM Kesehatan 5. Program Pelayanan Kesehatan Kegiatan : 5.1. Kegiatan Pemenuhan Sarana dan Penunjang Pelayanan Kesehatan 5.2. Kegiatan Pemenuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5.3. Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 5.4. Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan 6. Program Pendidikan Non Formal dan In Formal Kegiatan : 6.1. Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan
85 Tabel : 5.1. Matrik Alur Pikir target kinerja program dan kerangka pendanaan (terlampir)
86
87
Bab : VI
88
BAB VI INDIKATOR KINERJA RS JIWA DAERAH SURAKARTA
Tabel : 6.1 NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel Indikator Kinerja th. 2014 -2018
INDIKATOR KINERJA
BOR LOS BTO TOI NDR GDR Jumlah pengunjung rawat jalan Jumlah pengunjung rawat Inap Jumlah kunjungan IGD Jumlah kunjungan
Kondisi kinerja Awal Renstra s.d Des.2013 76,53% 30 10 8 0,9 ‰ 0,9 ‰ 28.098
Rencana target capaian tiap tahun
29.503
3328
3494
3669
3852
2817
2958
3106
3261
57.507
60.366
2014
2015
2016
2017
2018
80% 30
82% 30
84% 30
87% 30
90% 30
30.978
63.401
32.527 34.153
66.571
Kondisi kinerja pd Akhir Renstra 93% 30
35.861
32.604
4045
4247
3861
3424
3595
3269
69.900
73.395
66.730
Comment [G3]: KONSTAN ?
89
90
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategik ini diharapkan menjadi bahan acuan/pedoman dari penyusunan perencanaan yang lebih rinci yang tertuang dalam kegiatan tahunan termasuk langkahlangkah pelaksanaan kegiatan menuju terwujudnya visi dan misi Rumah sakit Jiwa Daerah Surakarta.
Dalam penyusunan Rencana Strategi kali ini melibatkan seluruh unit kerja/instalasi sebagai stakeholders RS Jiwa Daerah Surakarta, yang mana nantinya perencanaan tersebut dalam pelaksanaannya unit kerja/instalasi yang bersangkutan yang berperan penuh.
Secara periodik Rencana Strategi RS Jiwa Daerah Surakarta tersebut akan dilakukan evaluasi, dan penyempurnaan diisesuaikan kondisi dan perkembangan faktor yang mempengaruhi organisasi termasuk faktor internal dan eksternal yang akan bermanfaat, sebagai pijakan upaya pembenahan atau revisi dan peningkatan kegiatan dimasa mendatang.
Kepada berbagai pihak diharapkan saran dan kritiknya untuk penyempurnaan Renstra RS Jiwa Daerah Surakarta, menuju tujuan bersama seperti yang dicita-citakan yaitu menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Jiwa Pilihan yang Profesional Dan Berbudaya, dengan mengutamakan pelayanan bermutu yang memuaskan semua lapisan pelanggan.Amiiin.
Surakarta, Direktur RS Jiwa Daerah Surakarta,
dr..ENDRO SUPRAYITNO,SpKJ,MSi NIP. 19601005 198610 1 001
91