Studi Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa Ahmad Sahdun (09110037) Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini diawali dengan suatu permasalahan mengenai keteladanan dan budi pekerti orang tua serta hubungan antara Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti siswadalam keluarga siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Keteladanan Orang Tua siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu MojolawaranKecamatan Gabus Kabupaten Pati. 2) Budi Pekerti siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu MojolawaranKecamatan Gabus Kabupaten Pati. 3) Hubungan antara Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu MojolawaranKecamatan Gabus Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian untuk mencari hubungan antara dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini hubungan variabelnya menggunakan hubungan simetris, adapun rumus yang digunakan adalah korelasi product moment dengan analisa data statistik kuaantitatif. Data berupa angka – angka dari variabel (X) dan variabel (Y) keduanya dihubungkan, dicari taraf hubungan apakah keduanya mempunyai hubungan atau kaitan. Dengan demikian dalam penelitian ini populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti, populasi pada skripsi ini adalah siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati berjumlah 70 siswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu: 1) Tingkat Keteladanan Orang Tua siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati adalah sebesar29,64 masuk dalam interval 26 – 33, yang berarti berkategori baik. 2) Tingkat Budi Pekerti siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati adalah sebesar 26,7 masuk dalam interval 26 –33, yang berarti berkategori baik. 3) adanya hubungan yang positif dan signifikan antara Keteladanan Orang Tua dengan Budi Pekerti siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati dengan koefisien korelasi sebesar 0,728 yang lebih besar dari rt= 0,235 (taraf signifikasi 5 %) dan r t = 0,306 (taraf signifikasi 1 %). Dengan demikian berarti bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara keteladanan orang tua dengan budi pekerti siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terbukti bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara keteladanan orang tua dengan budi pekerti siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati. Saran yang diajukan adalah bagi Kepala Madrasah hendaknya Kepala Madrasah menjadi Orang Tua pertama disekolah yang selalu memberikan keteladanan bagi siswanya demi terciptanya siswa yang berbudi pekerti luhur. Bagi Guru untuk memonitoring perilaku anak, sehingga anak tidak terjerumus dalam perilaku dan lingkungan yang negatif. Bagi Orang Tua untuk meningkatkan tingkat keteladanan orang tua terutama yang berkaitan dengan pendidikan jiwa anak, contohnya ialah : membuat tata tertib bagi anak yang berkaitan dengan aturan belajar, waktu beribadah dan beretika sehingga anak terbiasa dengan hal-hal yang baik. Kata Kunci : budi pekerti, studi korelasi, keteladanan PENDAHULUAN Pada dasarnya perkembangan tehnologi akan selalu menimbulkan dampak dalam kehidupan masyarakat.Sebagai dampak perkembangan tehnologi, terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat, termasuk hubungan orang tua dan anak-anaknya. Akhir-akhir ini banyak muncul berbagai fenomena kenakalan yang terjadi pada remaja, seperti membolos, tawuran, pencurian, seks bebas, narkoba, dan banyak lagi fenomena lain, yang merupakan
JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG
suatu penyimpangan perilaku sehingga dapat
1
menggangu ketentraman diri sendiri dan orang lain. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja, faktor dari mereka sendiri, keluarga, masyarakat, ataupun dari lingkungan sekolah. Keluarga merupakan faktor utama karena tidak berfungsinya orang tua sebagai figur teladan. Orang tua memiliki rasa cinta dan kasih sayang terhadap anak-anaknya. Allah menanamkan perasaan itu dalam diri manusia antara lain untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenis mereka dimuka bumi, perasaan itulah yang membuat orang tua mampu bersabar dalam memelihara, mengasuh, mendidik anak serta memperhatikan segala kemaslahatanya. Orang tua hendaknya mempunyai tanggung jawab pada anak terutama dalam pendidikan yang baik pada anak-anaknya. Tugas dan tanggung jawab dalam keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, latihan ketrampilan, dan pendidikan kesosialan seperti tolong menolong. Tercantum dalam undang – undang RI No. 2 Tahun 1989 yang dikutip oleh Umar Tirta Raharja dan Lasula dinyatakan bahwa “ Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan ketrampilan “. Kualitas lingkungan keluarga dan cara keteladanan dalam keluarga akan mempengaruhi tingkat budi pekerti anak, baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertera dalam GBHN bahwa pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi Budi Pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.Budi pekerti mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia, budi pekerti merupakan pedoman pembimbing dan pendorong dalam diri manusia untuk mencapai kualitas yang lebih baik dan sempurna. Budi pekerti merupakan alat pengembangan dan pengendalian yang penting. Orang tua sangat berperan dalam pembentukan budi pekerti diantaranya adalah keteladanan orang tua, memberikan teladan merupakan cara yang efektif daripada bahasa, karena bisa memberikan gambaran dan isyarat yang jelas untuk dapat ditirukan. Orang tua yang bijaksana akan senantiasa memberikan contoh yang baik pada anaknya. Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti. Contoh baik yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya antara lain : ketaatan dan ketaqwaan, Ikhlas, santun, tanggung jawab dan sabar. Bila seseorang beriman menuntut ilmu maka seharusnya akan bertambah keimananya dan bertaqwa, merupakan ciri kepribadian seorang muslim. Orang tua yang bertaqwa akan mendidik anakanaknya bertaqwa juga. Suasana keluarga yang bertaqwa amat berpengaruh dalam menyiapkan pribadi anak, adanya ketaqwaan dalam mendidik dan memperlakukan anak-anak menghasilkan anakanak yang juga bertaqwa. Kondisi rumah yang tenang, damai, dipenuhi suasana untuk banyak mengingat Allah, akan mendukung anak menjadi tenang yang membentuk pribadi yang percaya diri dan tuma’ninah
JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG
2
(tenang). Melalui suasana rumah tersebut akan melahirkan sikap dan kepribadian anak yang stabil dan khusu’. Selain itu anak bisa lebih tampil percaya diri dalam tugas menuntut ilmu untuk menjadi manusia yang berilmu dan bertaqwa. Orang tua diharapkan memberikan keteladanan yang terbaik dengan perbuatan dan perilakunya. Dengan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian skripsi dengan judul “ Study Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa MTS Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati Tahun 2012/2013”. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keteladanan orang tua Keteladanan adalah perbuatan atau hal-hal yang patut ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain. Keteladanan juga dapat diartikan sebagai pemberian teladan atau contoh dari pihak lain, Misalnya orang tua, guru, teman, pemimpin sumber idola dan sebagainya. Keteladanan orang tua adalah perilaku dari orang tua (ayah, ibu) yang patut ditiru dan dicontoh oleh anak-anaknya. Pengertian Budi Pekerti Sebelum mengartikan budi pekerti, penulis akan menjelaskan arti kata “Budi”,yaitu a. Akal (Sebagai alat batin untuk menimbang baik buruk, benar salah) b. Tabiat, watak, akhlaq, perangai c. Kebaikan atau perbuatan buruk d. Daya upaya Sedangkan pekerti berarti tabiat, akhlaq, watak Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budi pekerti adalah akal, tabiat, akhlaq, perangai dan daya upaya untuk menimbang baik buruk.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif uji korelasi. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data yang sebenarnya terjadi dilapangan. Penelitian uji korelasional adalah suatu penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel lain. Dalam hal ini mencari data, ada tidaknya hubungan antara variabel, dan apabila ada seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Sedangkan bersifat kuantitatif berarti menekankan analisi pada data numerikal (angka) yang diperoleh dengan metode statistik. PopulasiDan Sample Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG
3
kesimpulanya, dan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus pati kelas 8-3 dan 8-4 yang berjumlah 70 siswa. Tabel 1. Data jumlah siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu No
Jenis Kelamin
Jumlah (Siswa)
1.
Laki – Laki
48 siswa
2.
Perempuan
22 siswa
Jumlah
70 siswa
2. Sampel Sampel dan populasi itu saling berhubungan, sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi, untuk mewakili populasi dalam arti sampel harus bersifat representatif. Berkaitan dengan hal tersebut, Suharsimi Arikunto memberikan pedoman yaitu apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar (lebih dari 100 orang) dapat menggunakan sampel. Menurutnya sampel diambil antara 10 % - 15 % hingga 20 % - 25 % atau bahkan boleh lebih dari 25 % dari jumlah populasi yang ada. Berdasarkan pendapat diatas maka cara pengambilan sampel dilakukan melalui metode sensus artinya semua anggota populasi menjadi sampel karena jumlah populasi kurang dari 100. Sampel dalam penelitian ini adalah 70 siswa. Variabel dan Indikator Variabel adalah gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya maupun dalam lingkarannya. Dalam penelitian ini, penulis menetapkan dua buah variabel, yaitu : 1. Variabel Bebas (x) Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atas unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala atau faktor. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah keteladanan orang tua. 2. Variabel Terikat (y) Variabel terikat adalah variabel yang kedudukannya sangat tergantung oleh variabel lain. Jadi variabel terikat yaitu sejumlah gejala serta faktor atau unsur keberadaan atau kemunculan yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah budi pekerti. Metode Pengumpulan Data Jenis sumber data ada 2 yaitu: a. Sumber data primer yaitu pengambilan data yang dihimpun langsung dari peneliti
JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG
4
b. Sumber data sekunderyaitu pengambilan data melalui tangan kedua. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data sebagai berikut : 1. Metode Observasi 2. Metode Interview 3. Metode Angket 4. Metode Dokumentsi
HASIL PENELITIAN
Sehubungan dengan hipotesis yang penulis ajukan yaitu “ Ada pengaruh yang signifikan antara Keteladanan Orang Tua dengan Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus”, maka untuk
menganalisa data yang terkumpul penulis
menggunakan rumus korelasi product momet. Adapun rumus korelasi product moment adalah seebagai berikut :
r xy
=
NXY (X )(Y ) [ NX 2 (X ) 2 ][ NY 2 (Y ) 2 ]
berdasarkan tabel persiapan analisa diperoleh data sebagai berikut : N
= 70
∑X 2
= 2.075
∑X
= 65.013
∑Y
= 1.869
∑Y2 = 52.815 ∑XY = 57.730 r xy
=
NXY (X )(Y ) [ NX (X ) 2 ][ NY 2 (Y ) 2 ] 2
70 𝑥 57.730 −(2.075) (1.869) 70 𝑥 65.013 − 2.075 2 70 𝑥 52.815−(1.869)²
= = = =
4.041.100 − 3.878.175 4.550.910 −4.305.625 3.697.050 −3.493.161 162.925 245.285 𝑥 203.889 162.925 50.010.913.365 162.925
= 223.631,1994445319 r xy = 0,728 Jadi hasil perhitungan atau r hitung adalah sebesar 0,728
JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG
5
Pembahasan Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa korelasi Keteladanan Orang Tua (x) dengan Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus (y) dengan rumus product oment sebesar 0,728. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan daftar tabel korelasi product moment pada taraf signifikan sebesar 5% dan N = 70, maka diperoleh r tabel = 0,235. Dengan demikian koefisien rxy = r hitung = 0,728 adalah lebih besar dari r tabel = 0,235. r hitung > r tabel yaitu : 0,728 > 0,235 yang berarti bahwa hubungan antara keteladanan orang tua tehadap budi pekerti siswa adalah tinggi. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh penulis yaitu hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ Ada pengaruh yang signifikan antara Keteladanan Orang Tua dengan Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus” diterima karena terbukti kebenarannya, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Keteladanan Orang Tua dengan Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus. Dengan hasil tersebut diatas maka dalam penelitian ini hipotesis yang penulis gambarkan terbukti bahwa Keteladanan Orang Tua sangat mempengaruhi Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penulisan skripsi dengan judul “ Study Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun pelajaran 2012/2013 ” dari hasil analisis data dilapangan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat keteladanan orang tua siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati berdasarkan hasil rata-rata jawaban angket siswa ditemukan nilai sebesar 29,64 masuk dalam interval 26 – 33, yang berarti berkategori baik. 2. Tingkat budi pekerti siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati berdasarkan hasil ratarata jawaban angket siswa ditemukan nilai sebesar 26,7 masuk dalam interval 26 –33, yang berarti berkategori baik. 3. Berdasarkan analisa korelasi tentang hubungan antara keteladanan orang tua dengan budi pekerti siswa di MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati ditemukan
rxy 0,728, kemudian
dikonsultasikan pada r tabel product moment dengan taraf signifikasi 5 % diperoleh nilai r tabel = 0,235dan pada taraf signifikasi 1 % diperoleh nilai r t = 0,306, maka diketahui nilai rxy ternyata berada diatas / lebih besar dari batas penolakan keduanya. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis yang berbunyi “ Ada korelasi yang signifikan antara keteladanan orang tua dengan budi
JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG
6
pekerti siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati” diterima baik pada taraf signifikasi 5 % dan 1 %.
DAFTAR PUSTAKA
AnasSudiyono, PengantarStatistikPendidikan, (PT. Raja GrapindoPersada: Jakarta, 2000) ArmaiArief, PengantarIlmudanMetodologiPendidikan Islam, (CiputatPers; 2002) FuadIhsan, Dasa-dasarKependidikan, ( RinekaCipta: Jakarta, 1995) HeryNoer, IlmuPendidikan Islam ( PT. Logos WacanaIlmu : 99 ) Mansur, PendidikanAnakUsiaDiniDalam Islam (PustakaPelajar :Yogyakarta , 2005) RHA.Soenarjo, Alqur’andanterjemahanya, (Semarang : CV. Toha Putra, 1989), Riduwan, BelajarMudahPenelitian, ( Alfabeta: Bandung, 2004) Sjarkawi, PembentukanKepribadianAnak, (Bumi Aksara:Jambi,2006) Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Alfabeta:Bandung,2006) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Rineka Cipta: Jakarta, 1996) Surya M, BinaKeluarga, (Aneka Ilmu: Semarang, 2001) Tim Pengembangkurikulum BI, StrategiPengintegrasianPendidikan Budi Pekerti, (Unnes ) Umar Tirta Raharja dan Lasula, Pengantar Pendidikan, (Rineka Cipta: Jakarta, 2000)
JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG
7