PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STRUKTUR DAN KATEGORI FRASA ENDOSENTRIS ATRIBUTIF DALAM ARTIKEL OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI 1-4 MARET 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh: Margaretha Yoselfa Osewisok Kelen NIM: 131224048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STRUKTUR DAN KATEGORI FRASA ENDOSENTRIS ATRIBUTIF DALAM ARTIKEL OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI 1-4 MARET 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh: Margaretha Yoselfa Osewisok Kelen NIM: 131224048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: Allah Tri Tunggal Mahakudus yang telah melimpahkan kasih dan penyertaan kepada saya dalam mengarungi kehidupan. Bunda Maria yang setia mencintai dan mengasihi saya baik dalam keadaan bahagia, maupun sulit. Bapak Martinus Sinu Kelen dan Ibu Philomena Semoi Lebuan yang selalu setia mendoakan, mendukung, menasihati, dan memenuhi segala kebutuhan saya. Kedua adik saya Magdalena Nogo Kelen dan Agustina Sonya Temulin Kelen serta kakak saya Adrianus Peka Kelen yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada saya. Kedua nenek saya Margaretha Bango Weking dan Theresia Temulin Lebuan yang selalu mendoakan dan memotivasi saya. Kekasih saya Yosef Yuniar Baro Ola yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada saya. Keluarga besar Kelen dan Lebuan di Timika, Flores Timur, Denpasar, Batam, Jakarta dan Yogyakarta yang selalu mendukung saya.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO ”Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh”. Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. (Yohanes 21:6) Belajar tentang pikiran dan ilmu pengetahuan, tanpa belajar untuk memperkaya hati sama dengan tak belajar apa-apa. (Aristoteles)
Meskipun hidup seseorang dipenuhi banyak duri dan rumput, pasti selalu ada tempat di mana benih yang baik bisa bertumbuh. Percayalah pada Tuhan. (Paus Fransiskus) Kebaikan dalam tindakan terletak dalam menyelesaikannya hingga akhir. (Genghis Khan) Wajar jika kita memiliki kekurangan, tetapi suatu kesalahan jika tak memanfaatkan kelebihan. (Yosef Yuniar Baro Ola)
Bekerjalah dan berdoalah sepenuh hati, budayakan sikap positif, yakinlah segala perjuangan dan jerih payahmu akan terjawab. (Margaretha Yoselfa Osewisok Kelen)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Juli 2017 Peneliti,
Margaretha Yoselfa Osewisok Kelen
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Margaretha Yoselfa Osewisok Kelen
Nomor Mahasiswa
: 131224048
demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: STRUKTUR DAN KATEGORI FRASA ENDOSENTRIS ATRIBUTIF DALAM ARTIKEL OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI 1-4 MARET 2017 Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 Juli 2017 Yang menyatakan
Margaretha Yoselfa Osewisok Kelen
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Kelen, Margaretha Yoselfa Osewisok. 2017. Struktur dan Kategori Frasa Endosentris Atributif dalam Artikel Opini Surat Kabar Kompas Edisi 1-4 Maret 2017. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji struktur dan kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017. Peneliti mengkaji frasa karena pentingnya memahami konsep, macam, struktur, dan kategori frasa dalam berbahasa. Frasa yang diteliti adalah frasa yang hanya terdiri dari empat kata. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur dan kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian utama. Sumber data penelitian adalah 16 artikel opini dan data penelitian berupa kalimat yang mengandung frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata. Objek penelitian adalah frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Tahap pengumpulan data meliputi: pengumpulan surat kabar, pengumpulan artikel opini, membaca satu per satu dan menggarisbawahi frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman sebagai acuan. Tahap analisis data meliputi: mengidentifikasi struktur dan kategori, pengelompokan data berdasarkan struktur dan kategori, membahas satu per satu analisis data yang telah ditriangulasi, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima struktur dan satu kategori, yaitu struktur frasa 2 unsur pusat didahului 2 atribut, struktur frasa 2 unsur pusat diikuti 2 atribut, struktur frasa 1 unsur pusat diikuti 3 atribut, struktur frasa 3 unsur pusat diikuti 1 atribut, struktur frasa 3 unsur pusat didahului 1 atribut, dan kategori frasa nominal. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji struktur frasa lainnya, yaitu frasa endosentris koordinatif, frasa endosentris apositif, atau frasa eksosentris. Kata kunci: artikel opini, frasa endosentris atributif, struktur frasa, kategori frasa.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Kelen, Margaretha Yoselfa Osewisok. 2017. Structure and Category of Attributive Endocentric Phrases in the Opinion Articles of Kompas Newspaper Edition 1-4 March 2017. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education, Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University. This research examined the structure and category of attributive endocentric phrases consisting of four-words in the opinion article of Kompas newspaper edition 1-4 March 2017. The author examined the phrases because of the importance to understanding the concepts, types, structures, and categories of phrase in language. The phrases under study consisted of only four-words. The purpose of this research was to describe the structure and category of attributive endocentric phrases which consisted of four-words. This research employed qualitative descriptive research. The author acted as the main instrument of the research. The sources of research data were 16 opinion articles and research data were in the form of sentences containing attributive endocentric phrases consisting of four-words. The research object were attributive endocentric phrases consisting of four-words. Data collection in this research was documentation technique. The stages of data collection included: newspaper collection, opinion article collection, reading one by one and underlining attributive endocentric phrases consisting of four-words. This research used data analysis technique model of Miles and Huberman as the guideline. The stages of data analysis included: identifying structure and category, grouping data by structure and category, discussing analyzed data one by one that has been triangulated and drawing conclusions. The results showed that there were five structures and one category, ie phrase structures of 2 central elements preceded by 2 attributes, phrase structures of 2 central elements followed by 2 attributes, phrase structures of 1 central element followed by 3 attributes, phrase structures of 3 central elements followed by 1 attribute, phrase structures of 3 central elements preceded by 1 attribute, and category of nominal phrase. The author suggests further researchers to examine the structure of other phrases, ie coordinative endocentric phrases, apositive endocentric phrases, or exocentric phrases. Keywords: opinion article, attributive endocentric phrases, phrase structure, phrase category.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas berkat dan rahmatNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Struktur dan Kategori Frasa Endosentris Atributif dalam Artikel Opini Surat Kabar Kompas Edisi 1-4 Maret 2017” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih secara khusus kepada: 1.
Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.
Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.
3.
Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar membimbing dan mendukung peneliti menyelesaikan skripsi ini.
4.
A. Danang Satria Nugraha, M.A., selaku Dosen Triangulator yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memeriksa kebenaran data dan analisis penelitian ini.
5.
Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia atas semua ilmu dan motivasi yang telah diberikan selama perkuliahan.
6.
Robertus Marsidiq selaku Staf Sekretariat Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah membantu dalam urusan administrasi selama perkuliahan sampai pada pengujian skripsi ini.
7.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan buku-buku sebagai sumber informasi dan referensi selama perkuliahan sampai pada penulisan skripsi ini.
8.
Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) kabupaten Mimika dan PT. Freeport Indonesia yang telah menyalurkan beasiswa kepada peneliti.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
Kedua orang tua tercinta Martinus Sinu Kelen dan Philomena Semoi Lebuan, S.Pd. yang selalu mendoakan, mendukung, menasihati, dan memenuhi kebutuhan peneliti.
10. Kedua adik tercinta Magdalena Nogo Kelen dan Agustina Sonya Temulin Kelen serta kakak Adrianus Peka Kelen yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada peneliti. 11. Kekasih tercinta Yosef Yuniar Baro Ola yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada peneliti. 12. Keluarga besar peneliti di Timika, Flores Timur, Denpasar, Batam, Jakarta dan Yogyakarta yang selalu mendukung dan memotivasi peneliti. 13. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia angkatan 2013, teristimewa Maria Meltiana Suryati yang telah menjadi teman belajar dan berlatih selama perkuliahan. 14. Segenap pihak yang turut memberikan bantuan dan dukungan yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan. Namun, penelitian ini diharapkan tetap memberikan manfaat walaupun sedikit. Demikian yang dapat peneliti sampaikan.
Yogyakarta, 28 Juli 2017 Peneliti,
Margaretha Yoselfa Osewisok Kelen
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv MOTO .................................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xiv DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4 1.5 Batasan Istilah ................................................................................................ 5 1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................................... 9 2.2 Landasan Teori ............................................................................................... 11 2.2.1 Hakikat Frasa ....................................................................................... 12 2.2.2 Macam Frasa ........................................................................................ 18 A. Berdasarkan Distribusi Unsurnya ....................................................... 20
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Berdasarkan Kategorinya .................................................................... 27 2.2.3 Artikel Opini ........................................................................................ 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 47 3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 47 3.2 Sumber Data dan Data Penelitian .................................................................. 48 3.3 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 48 3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 49 3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 50 3.6 Triangulasi ...................................................................................................... 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 55 4.1 Deskripsi Data ................................................................................................ 55 4.2 Analisis Data .................................................................................................. 55 4.2.1 Struktur Frasa Endosentris Atributif .................................................... 56 A. Struktur Frasa 2 UP Didahului 2 Atr .................................................... 56 B. Struktur Frasa 2 UP Diikuti 2 Atr ........................................................ 58 C. Struktur Frasa 1 UP Diikuti 3 Atr ........................................................ 60 D. Struktur Frasa 3 UP Diikuti 1 Atr ....................................................... 63 E. Struktur Frasa 3 UP Didahului 1 Atr ................................................... 65 4.2.2 Kategori Frasa Endosentris Atributif ................................................... 68 A. Frasa Nominal ..................................................................................... 68 4.3 Pembahasan Hasil Analisis ............................................................................ 76 4.3.1 Struktur Frasa Endosentris Atributif .................................................... 76 4.3.2 Kategori Frasa Endosentris Atributif ................................................... 78 BAB V PENUTUP .............................................................................................. 81 5.1 Simpulan ........................................................................................................ 81 5.2 Implikasi ......................................................................................................... 81 5.3 Saran ............................................................................................................... 82 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 85 LAMPIRAN ........................................................................................................ 88 BIODATA PENELITI ..................................................................................... 166
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 1: Proses Terjadinya Frasa Menurut Harimurti Kridalaksana .................. 13 Bagan 2: Penggabungan Frasa Menurut Abdul Chaer ......................................... 15
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Triangulasi Data Frasa Endosentris Atributif ........................................ 90 Tabel 2: Triangulasi Analisis Struktur Frasa Endosentris Atributif ................... 100 Tabel 3: Triangulasi Analisis Kategori Frasa Endosentris Atributif .................. 130
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Permohonan Triangulasi ........................................................ 89 Lampiran 2: Hasil Triangulasi Data dan Analisis Data ....................................... 90
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa mempunyai dua macam bentuk, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan bahasa yang dianggap primer karena lambang yang digunakan adalah berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa tulisan bersifat sekunder karena merupakan rekaman visual, dalam bentuk hurufhuruf dan tanda baca dari bahasa lisan (Chaer, 2011: 1). Namun, dalam dunia modern ini kedua macam bentuk bahasa tersebut sama pentingnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kehadiran media massa sebagai penyalur informasi kepada masyarakat sangatlah penting. Adanya media massa, eksistensi bahasa Indonesia menjadi lebih baik. Dalam suatu media massa baik cetak maupun elektronik tentu saja mempunyai usaha percetakan atau penyiaran berita yang disebut pers. Peranan pers dalam perkembangan bahasa Indonesia besar sekali (Mohamad dalam Chaer 2013: 148). Tanpa ikut sertanya pers dalam penggunaan bahasa Indonesia, perkembangan itu tidak akan terjadi. Mengingat eksistensi bahasa Indonesia di media massa yang sudah baik itu, perlu adanya upaya untuk mempertahankan atau meningkatkannya lagi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membuat suatu komitmen, yaitu konsisten menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Menurut Alwi, dkk. (2010: 20-21) bahasa yang benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku, sedangkan bahasa yang baik adalah pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur. Pemakai
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
bahasa khususnya pihak redaksi di media massa dan juga orang-orang di luar pihak redaksi yang menjadi kontributor suatu media massa perlu menerapkan budaya sadar kaidah. Santosa dan Jaruki (2016: 10) mengemukakan bahwa sadar kaidah berbahasa Indonesia adalah sikap yang berpegang teguh dalam mematuhi norma, kriteria, kaidah, atau hukum-hukum yang berlaku dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama patuh menggunakan kaidah bahasa Indonesia untuk ragam tulis dan baku, serta mengangkat harga diri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat. Ketika berbahasa, orang menggunakan satuan-satuan bahasa dari yang terkecil, yaitu bunyi, kata, frasa, klausa, kalimat, sampai wacana. Frasa termasuk dalam satuan-satuan bahasa itu dan menduduki posisi ketiga. Menurut Ramlan (2005: 138) frasa adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Frasa hanya dapat menduduki satu fungsi dalam kalimat, yaitu sebagai subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Kehadiran frasa dalam suatu kalimat sangatlah penting karena frasa dapat memperjelas kata menjadi lebih spesifik dan mampu memperkecil ruang lingkup makna sebuah kata. Oleh karena itu, konsep, macam, struktur, dan kategori frasa perlu dipelajari secara utuh. Penelitian ini berfokus pada struktur dan kategori frasa endosentris yang atributif dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017. Frasa endosentris atributif adalah frasa yang terdiri dari unsur-unsur yang kedudukannya tidak setara, unsur yang satu tergantung pada unsur yang lain (Sukini, 2010: 25).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Berdasarkan pengamatan, frasa endosentris atributif merupakan salah satu jenis frasa yang paling sering digunakan dalam artikel opini. Peneliti juga membatasi frasa yang akan diteliti, yaitu frasa yang hanya terdiri dari empat (buah) kata. Lazimnya pembahasan mengenai frasa, hanya disajikan contoh-contoh frasa yang terdiri dari dua (buah) kata atau tiga (buah) kata saja. Hal ini mendorong peneliti untuk dapat memberikan model baru dalam pembahasan mengenai frasa. Alasan lain karena yang diteliti adalah struktur frasa berdasarkan jumlah kata yang menjadi unsur pusat dan atributnya maka perlu dibatasi pula jumlah kata pada frasa yang akan diteliti. Selain itu, peneliti juga telah mempertimbangkan beberapa aspek sebelum menentukan frasa yang akan diteliti, yaitu keterbatasan waktu, biaya, dan tentunya terkait dengan masalah penelitian. Peneliti bermaksud meneliti struktur dan kategori frasa endosentris atributif dalam artikel opini surat kabar Kompas karena artikel itu dibuat oleh orang-orang di luar pihak redaksi (kalangan bebas) dengan menggunakan bahasa Indonesia yang berkembang saat ini. Peneliti memilih surat kabar Kompas karena merupakan salah satu media cetak nasional yang sudah lama terbit, yakni sejak 28 Juni 1965 dan sudah dikenal oleh masyarakat. Adapun hal lain yang menjadi pertimbangan peneliti dalam memilih topik ini, yaitu belum ada satu pun mahasiswa S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang meneliti frasa. Hal ini terbukti melalui hasil pengamatan dan pencarian judul skripsi atau tugas akhir mahasiswa S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Yogyakarta yang telah lulus. Dengan demikian, peneliti merasa terdorong untuk meneliti topik ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan dua masalah yang menjadi fokus pada penelitian ini dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut. a.
Bagaimanakah struktur frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017?
b.
Apa saja kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. a.
Mendeskripsikan struktur frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017.
b.
Mendeskripsikan kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, guru bahasa Indonesia, dan peneliti lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
a.
Manfaat Teoretis Manfaat teoretis penelitian ini adalah sebagai sumber informasi pembelajaran
untuk meningkatkan pemahaman mengenai struktur dan kategori frasa endosentris atributif dalam bahasa Indonesia dan sebagai sumber rujukan atau referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai penggunaan frasa endosentris atributif dalam bahasa Indonesia. b.
Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan penjelasan mengenai
struktur dan kategori frasa endosentris atributif dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017, memberikan wawasan kepada mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan guru bahasa Indonesia mengenai model atau contoh frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata secara konkret dan kontekstual, memberikan wawasan kepada penulis artikel opini lainnya mengenai struktur dan kategori frasa endosentris atributif dalam artikel opini, dan memberikan wawasan kepada penulis buku teks bahasa Indonesia untuk tidak hanya memberikan contoh frasa yang terdiri dari dua atau tiga kata saja. 1.5 Batasan Istilah Untuk memberikan gambaran mengenai judul dan substansi dari penelitian ini, peneliti menyajikan beberapa batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
a. Frasa Frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih dan hanya menduduki satu fungsi unsur kalimat, yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan. b. Struktur Struktur adalah susunan atau pengaturan unsur; dalam linguistik: pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis (KBBI edisi keempat, 2008). c. Struktur frasa Struktur frasa adalah susunan pembentuk frasa yang dapat terdiri dari katakata atau bisa juga frasa, baik yang berkedudukan sebagai unsur pusat (UP) maupun sebagai atribut (Atr). d. Kategori Kategori adalah bagian dari sistem klasifikasi; dalam linguistik: golongan satuan bahasa yang anggotanya mempunyai perilaku sintaksis dan sifat hubungan yang sama (KBBI edisi keempat, 2008). e. Kategori frasa Kategori frasa adalah golongan frasa yang anggotanya mempunyai perilaku sintaksis dan sifat hubungan yang sama, seperti frasa nominal (benda), frasa verbal (kerja), frasa bilangan (numeral), frasa keterangan (adverbial), frasa depan (preposisional), dan frasa adjektival (sifat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
f. Frasa endosentris Frasa endosentris adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu dari unsurnya (Ramlan, 2005: 142). g. Frasa endosentris atributif Frasa endosentris atributif adalah frasa yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara (Ramlan, 2005: 143). h. Frasa nominal Frasa nominal adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal (Ramlan, 2005: 145). i. Frasa verbal Frasa verbal adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata verbal (Ramlan, 2005: 154). j. Frasa bilangan Frasa bilangan adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan (Ramlan, 2005: 162). k. Frasa keterangan Frasa keterangan adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan (Ramlan, 2005: 163). l. Frasa adjektival Frasa adjektival adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan adjektif (Sukini, 2010: 31).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
m. Artikel opini Artikel opini merupakan tulisan yang berisi opini mengenai permasalahan aktual dan kontroversial serta dilengkapi dengan fakta untuk medukung argumentasi. 1.6 Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini disusun sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku, yakni terdiri dari lima bab. Bab I adalah pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah yang diteliti, rumusan masalah atau batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab II adalah tinjauan pustaka yang meliputi: penelitian terdahulu yang relevan dan landasan teori. Bab III adalah metodologi penelitian yang meliputi: jenis penelitian, sumber data dan data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan triangulasi. Bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi: deskripsi data, analisis data, yaitu struktur dan kategori frasa endesentris atributif dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017 beserta pembahasan hasil analisis. Bab V adalah penutup yang meliputi: simpulan, implikasi, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Peneliti menemukan empat penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Namun, masih ada kemungkinan penelitian relevan lainnya yang belum sempat ditemukan. Tiga laporan berbentuk skripsi dan satu laporan berbentuk jurnal. Berikut dijelaskan keempat penelitian itu secara ringkas. Penelitian pertama dilakukan oleh Tommi Yuniawan dan Aprillia Firmonasari (2001) dengan judul Tipe Frasa Endosentrik Apositif dalam Bahasa Indonesia:
Suatu
Pendekatan
Sintaksis.
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mendeskripsikan tipe frasa endosentrik apositif pada konstruksi kalimat bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini adalah pertama, dilihat dari satuan bahasa yang menduduki unsur inti dan aposisi, tipe frasa endosentrik apositif dalam bahasa Indonesia dikategorikan menjadi sembilan macam, yaitu: kata + kata, kata + frasa, kata + klausa, frasa + kata, frasa + frasa, frasa + klausa, klausa + kata, klausa + frasa, klausa + klausa. Kedua, tipe frasa endosentrik apositif tersebut berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kalimat, kecuali yang berkonstruksi klausa + klausa berdistribusi pada awal dan tengah kalimat saja. Ketiga, terdapat tiga tipe frasa endosentrik apositif yang terdiri atas tiga unsur, yaitu: kata + kata + frasa, kata + kata + klausa, frasa + frasa + klausa. Penelitian kedua dilakukan oleh Novianingsih (2012) dengan judul Bentuk Frasa pada Wacana Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Karangan Dawud
Dkk
Penerbit:
Erlangga
2004.
9
Tujuan
penelitian
ini
adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
mengidentifikasi bentuk frasa berdasarkan distribusi dengan unsurnya dan mengidentifikasi bentuk frasa berdasarkan persamaan distribusi dengan kategori kata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan unsurnya terdapat 57,4% penggunaan frasa endosentrik atributif, 35,4% penggunaan frasa eksosentrik, 4,2% penggunaan frasa endosenstrik koordinatif, dan 2,9% penggunaan frasa endosentrik apositif. Berdasarkan kategorinya terdapat 53,4% penggunaan frasa verbal, 39,4% penggunaan frasa nominal, 4,3% penggunaan frasa depan, 2,4% penggunaan frasa bilangan, dan 0,2% penggunaan frasa keterangan. Penelitian ketiga dilakukan oleh Hadiyati Wulan Dani (2015) dengan judul Penggunaan Frasa dalam karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi tentang penggunaan frasa (eksosentris dan endosentris) dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan frasa dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan sebanyak 738 frasa dari 25 karangan. Penggunaan frasa endosentris sebanyak 443, sedangkan frasa eksosentris sebanyak 295. Penelitian keempat dilakukan oleh Dwaiskurny (2017) dengan judul Analisis Frasa Endosentris dan Frasa Eksosentris dalam Kumpulan Puisi “Malu Aku Jadi Orang Indonesia” Karya Taufiq Ismail. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan frasa endosentris dan frasa eksosentris dalam kumpulan puisi “Malu Aku Jadi Orang Indonesia” karya Taufiq Ismail. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pada buku kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Orang Indonesia” karya Taufiq Ismail terdapat penggunaan frasa endosentris dan frasa eksosentris pada beberapa puisi. Letak perbedaan keempat penelitian di atas dengan penelitian ini adalah Tommi Yuniawan dan Aprillia Firmonasari (2001) meneliti frasa endosentris apositif, sedangkan penelitian ini meneliti frasa endosentris atributif. Perbedaan dengan penelitian Novianingsih (2012) terletak pada masalah dan subjek penelitian. Novianingsih (2012) meneliti bentuk frasa pada wacana buku teks, sedangkan penelitian ini mengkaji struktur dan kategori frasa endosentris atributif dalam artikel opini pada surat kabar. Perbedaan penelitian Hadiyati Wulan Dani (2015) dan Dwaiskurny (2017) dengan penelitian ini adalah bahwa kedua penelitian itu mengkaji penggunaan macam frasa, sedangkan penelitian ini mengkaji struktur dan kategori frasa endosentris atributif. Subjek penelitian Hadiyati Wulan Dani (2015) adalah karangan narasi siswa, Dwaiskurny (2017) adalah kumpulan puisi, sedangkan penelitian ini adalah artikel opini pada surat kabar.
2.2 Landasan Teori Pada setiap penelitian teori digunakan sebagai landasan atau pisau analisis untuk membedah data. Teori yang digunakan pada penelitian ini tentu saja mengenai frasa endosentris atributif pada kajian sintaksis bahasa Indonesia. Berikut ini disajikan pokok-pokok teori yang telah dihimpun dari sejumlah ahli bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2.2.1 Hakikat Frasa Istilah frasa merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu phrase. Beberapa ahli bahasa Indonesia menyebut frasa dengan istilah frase, antara lain Ramlan, Chaer, Parera, dan Kridalaksana. Sebenarnya tidak ada perbedaan antara frasa dengan frase, kedua istilah tersebut memiliki makna yang sama. Pada penelitian ini menggunakan istilah frasa bukan frase. Peneliti hanya menggunakan satu istilah agar semua menjadi seragam dan tidak menimbulkan kebingungan. Menurut Ramlan (2005: 138) frasa ialah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Senada dengan Ramlan, Chaer (2008: 39) mengemukakan bahwa frasa dibentuk dari dua buah kata atau lebih dan mengisi salah satu fungsi sintaksis. Menurut Kridalaksana (2008:66) frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif; gabungan itu dapat rapat dan dapat renggang. Rahardi (2009: 67) juga memberi batasan mengenai frasa, yaitu satuan gramatikal yang berupa gabungan kata dan gabungan kata itu bersifat nonpredikatif. Adapun pendapat Parera (2009: 54) mengenai pengertian dasar frasa, yaitu suatu konstruksi yang dapat dibentuk oleh dua kata atau lebih, baik dalam bentuk sebuah pola dasar kalimat maupun tidak. Berdasarkan konsep atau pengertian frasa yang dikemukakan di atas dapat diinterpretasikan bahwa frasa terbentuk dari dua (buah) kata, tiga (buah) kata, empat (buah) kata, lima (buah) kata, atau lebih. Kata-kata yang membentuk frasa itu dapat berupa kata dasar atau kata jadian, sedangkan kata asal tidak. Kata asal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
merupakan leksem tunggal atau dapat disebut dengan istilah bakal kata. Sebelum menjadi kata dasar, leksem tunggal mengalami proses morfologis, yaitu derivasi zero. Setelah menjadi kata dasar, kata dapat dibentuk lagi melalui beberapa proses morfologis seperti afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan), dan abreviasi (pemendekan). Kata yang mengalami proses morfologis itu biasa disebut kata jadian. Kridalaksana (2010: 14) menggambarkan proses terjadinya frasa pada bagan berikut ini.
leksem tunggal
proses morfologis apasaja
kata
Penggabungan sintaksis leksem tunggal
proses morfologis apasaja
frasa
kata
Bagan 1 Proses Terjadinya Frasa
Penelitian ini berfokus pada frasa yang terdiri dari empat (buah) kata. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa kata-kata yang membentuk frasa itu dapat berupa kata dasar atau kata jadian. Dalam suatu frasa, kata dasar dan kata jadian tetap terhitung satu (buah) kata, misalnya: boneka beruang yang baru dan bonekaboneka beruang yang baru. Walaupun kata dasar boneka sudah mengalami proses morfologis reduplikasi (pengulangan) tetap masih terhitung satu (buah) kata bukan dua (buah) kata. Contoh di atas sekaligus menggambarkan frasa yang terdiri dari empat (buah) kata, yaitu boneka, beruang, yang, dan baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Ramlan (2005:139) mengemukakan bahwa frasa mempunyai dua sifat, yaitu satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih dan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa maksudnya, frasa itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa, yaitu S, P, O, PEL, atau KET. Ramlan juga menambahkan bahwa untuk menentukan unsur frasa yang terdiri dari dua kata dapat dilakukan dengan mudah, karena kedua kata itulah unsurnya. Sementara itu, jika frasa yang terdiri dari tiga kata atau lebih, harus memperhatikan prinsip hirarki dalam bahasa. Misalnya frasa gedung sekolah itu terdiri dari tiga kata, yaitu kata gedung, sekolah, dan itu. Kata itu mungkin berkaitan dengan frasa gedung sekolah sehingga frasa itu terdiri dari dua unsur, yaitu unsur gedung sekolah dan kata itu. Namun, ada kemungkinan kata itu berkaitan dengan kata sekolah, sehingga frasa gedung sekolah itu terdiri dari dua unsur, yaitu kata gedung dan frasa sekolah itu. Abdul Chaer (2011: 300) menambahkan bahwa dalam sebuah kalimat unsurunsur S, P, O, dan K masing-masing dapat berwujud dua buah kata atau lebih yang merupakan satu kesatuan, misalnya dalam kalimat Presiden Suharto sudah meresmikan jalan tol baru itu kemarin pagi. Frasa Presiden Suharto menduduki fungsi subjek, frasa sudah meresmikan menduduki fungsi predikat, frasa jalan tol baru itu menduduki fungsi objek, dan frasa kemarin pagi menduduki fungsi keterangan. Frasa yang terbentuk dari dua kata merupakan frasa yang paling sederhana. Pada contoh di atas terdapat tiga frasa yang terdiri dari dua kata, sedangkan satu frasa terdiri dari empat kata. Chaer (2011) menampilkan sebuah bagan yang menjelaskan proses penggabungan keempat kata itu sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
jalan
tol
baru
itu
tahap I tahap II tahap III
Bagan 2 Penggabungan Frasa
Pada tahap I, kata jalan dan kata tol digabungkan sehingga menjadi jalan tol. Kemudian pada tahap II, frasa jalan tol digabungkan lagi dengan kata baru menjadi jalan tol baru. Setelah itu, pada tahap III, frasa jalan tol baru digabungkan lagi dengan kata itu sehingga menjadi jalan tol baru itu. Gorys Keraf (1980: 137) memaparkan bahwa gabungan dua kata atau lebih itu membentuk suatu kesatuan yang dapat menimbulkan suatu makna baru yang sebelumnya tidak ada. Frasa dibentuk untuk semakin mempersempit ruang lingkup makna suatu kata yang sebelumnya tidak ada. Seperti contoh yang dikemukakan Chaer di atas, kata jalan merupakan unsur pusat, kata itu ditambahkan kata tol menjadi jalan tol, kemudian ditambahkan lagi kata baru menjadi jalan tol baru, dan ditambahkan lagi kata itu menjadi jalan tol baru itu. Kata jalan yang mula-mula bermakna tempat untuk lalu lintas orang (kendaraan dan sebagainya) ketika ditambahkan kata tol menimbulkan makna baru, yaitu tempat lalu lintas untuk orang (kendaraan dan sebagainya) yang bebas hambatan. Kemudian kehadiran kata baru dan itu juga menimbulkan makna baru, yaitu tempat lalu lintas orang (kendaraan dan sebagainya) yang bebas hambatan, yang baru, dan yang itu. Jadi, gabungan dua kata atau lebih dapat membuat kata (unsur pusat) menjadi spesifik dan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Khairah dan Ridwan (2014: 27) berpendapat bahwa frasa dapat tersusun dari ‗kata dan kata‘, ‗kata dan frasa‘, dan ‗frasa dan frasa‘. Berikut disajikan penjabarannya. seminar kata
nasional kata
beberapa mahasiswa Cina kata frasa seminar nasional bahasa Indonesia frasa frasa
Penjabaran di atas menunjukkan bahwa frasa memiliki struktur pembentuk yang bervariasi. Frasa yang terdiri atas dua kata tentu memiliki struktur pembentuk ‗kata dan kata‘. Frasa yang terdiri atas tiga kata tentu memiliki struktur pembentuk ‗kata dan frasa‘ atau ‗frasa dan kata‘, sedangkan frasa yang terdiri atas empat kata memiliki struktur pembentuk ‗frasa dan frasa‘, bisa juga ‗frasa dan kata‘ atau ‗kata dan frasa‘. Penelitian ini juga menelaah struktur pembentuk frasa seperti yang dikemukakan di atas. Namun, struktur yang dirumuskan berbeda dengan yang dikemukakan. Struktur frasa yang dirumuskan berdasarkan pada jumlah kata unsur pusat (UP) dan atribut (Atr) serta posisi unsur pusat dan atributnya (di depan atau di belakang). Dalam menentukan suatu frasa diperlukan ketelitian dan penyelidikan karena antara frasa dan kata majemuk memiliki kesamaan, yakni sama-sama terbentuk atas beberapa kata, Kridalaksana (2010: 104-105) mengemukakan bahwa terdapat beberapa ciri kata majemuk secara empiris yang membedakannya dengan frasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Ketaktersisipan, artinya di antara komponen-komponen kata majemuk tidak dapat disisipi apa pun. Misalnya, buta warna tidak bisa disisipi kata apa pun, sedangkan alat negara dapat disisipi partikel dari, menjadi alat dari negara. Jadi, alat negara merupakan frasa. Ciri lain adalah ketakterluasan, artinya komponen kata majemuk itu masing-masing tidak dapat diafiksasikan atau dimodifikasikan. Perluasan bagi kata majemuk hanya mungkin untuk semua komponennya sekaligus. Misalnya, kereta api dapat diafiksasikan menjadi perkeretaapian. Ciri lain lagi adalah ketakterbalikan, artinya komponen kata majemuk tidak dapat dipertukarkan. Gabungan seperti bapak ibu, pulang pergi, dan lebih kurang bukanlah kata majemuk, melainkan frasa koordinatif. Gabungan ini dapat memberi kesempatan kepada penutur untuk menyebut yang mana dahulu, sedangkan pada kata majemuk seperti arif bijaksana, hutan belantara, dan bujuk rayu harus tetap disebut seperti itu. Suhardi (2013: 21) juga mengemukakan pendapat terkait dengan perbedaan kata majemuk dengan frasa. Pertama, susunan struktur pada frasa dapat dibalikkan, sedangkan pada kata majemuk tidak dapat dibalikkan. Kedua, sebagian morfemnya dapat diulang, sedangkan kata majemuk sebagian morfemnya tidak dapat diulang, harus diulang seluruhnya. Ketiga, jenis morfem pada frasa adalah morfem bebas, sedangkan pada kata majemuk bisa salah satu konstituennya berupa morfem terikat. Berdasarkan pendapat beberapa ahli bahasa Indonesia di atas, dapat disimpulkan bahwa frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih dan hanya menduduki satu fungsi unsur kalimat, yaitu subjek, predikat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
objek, pelengkap, atau keterangan. Frasa juga lazim disebut sebagai satuan gramatik nonpredikatif, artinya hubungan antara kedua unsur yang membentuk frasa itu tidak berstruktur subjek-predikat atau berstruktur predikat-objek. Kehadiran frasa dalam suatu kalimat dapat memperjelas kata dan mempersempit ruang lingkup makna kata. Frasa memiliki kesamaan dan perbedaan mendasar dengan kata majemuk. Frasa dan kata majemuk sama-sama terdiri dari gabungan dua kata. Namun, frasa dapat disisipi partikel (dari, untuk, yang), sedangkan kata majemuk tidak dapat disisipi. Komponen kata pada frasa dapat diafiksasikan masing-masing, tetapi kata majemuk tidak dapat kecuali semua komponennya sekaligus. Selain itu, komponen kata pada frasa dapat diubah posisinya, sedangkan kata majemuk tidak dapat. 2.2.2 Macam Frasa Para ahli mengklasifikasikan frasa dengan cara yang berbeda-beda. Letak perbedaannya adalah pada penggunaan istilah atau sebutan terhadap macam frasa dan pada penjelasan atau pembahasannya. Misalnya Ramlan menyebut frasa endosentris, sedangkan Chaer memiliki istilah yang berbeda, yaitu frasa subordinatif. Namun, pada dasarnya kedua istilah atau sebutan itu sama. Pada penjelasan atau pembahasannya, Ramlan mengklasifikasikan frasa menggunakan dua cara,
yaitu berdasarkan distribusi unsurnya dan berdasarkan kategori
frasanya, sedangkan Chaer mengklasifikasikan frasa menggunakan dua cara, yaitu berdasarkan kedudukan dan hubungan kedua unsurnya. Berikut ulasan lebih rinci. Ramlan (2005) mengklasifikasikan frasa menggunakan dua cara, yaitu berdasarkan distribusi unsurnya dan berdasarkan kategori frasanya. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
distribusi unsurnya frasa digolongkan menjadi dua macam, yaitu frasa endosentris dan frasa eksosentris, sedangkan berdasarkan kategorinya digolongkan menjadi lima macam, yaitu frasa nominal, frasa verbal, frasa bilangan, frasa keterangan, dan frasa depan. Dalam bahasan mengenai kategori frasa, Ramlan juga mengemukakan hubungan makna antarunsur pada frasa. Abdul Chaer (2011) mengklasifikasikan frasa berdasarkan kedudukan dan hubungan kedua unsurnya. Berdasarkan kedudukan unsur, yaitu frasa koordinatif (kedudukan kedua unsur sederajat) dan frasa subordinatif (kedudukan kedua unsur tidak sederajat). Berdasarkan hubungan kedua unsurnya, dibedakan adanya frasa endosentris, yaitu yang salah satu unsurnya dapat menggantikan keseluruhannya dan frasa eksosentris, yaitu yang kedua unsurnya merupakan satu kesatuan. Ada pula klasifikasi frasa berdasarkan kategori, yaitu frasa nominal (benda), frasa verbal (kerja), frasa adjektival (sifat), dan frasa depan (preposisional). Sukini (2010: 21-32) juga mengklasifikasikan frasa menggunakan dua cara, yaitu berdasarkan distribusi unsur-unsurnya dan berdasarkan kelas katanya. Klasifikasi frasa berdasarkan distribusi unsurnya, meliputi: frasa endosentris koordinatif, frasa endosentris atributif, frasa endosentris apositif, frasa eksosentris direktif, dan frasa eksosentris konektif. Selanjutnya klasifikasi frasa berdasarkan kelas katanya, meliputi: frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa numeral, dan frasa preposisional. Masih banyak ahli yang mengklasifikasikan frasa. Namun, pada dasarnya macam frasa itu sama. Jadi, peneliti hanya mengulas pendapat beberapa ahli yang dianggap sebagai sumber primer. Perlu ditegaskan juga bahwa pada ulasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
mengenai macam frasa, peneliti menggunakan pendapat Ramlan sebagai acuan utama dan dimodifikasi dengan pendapat Chaer serta beberapa tambahan penjelasan dari ahli lain. Berdasarkan pendapat Ramlan (2005) dan Chaer (2011) di atas, frasa lazimnya diklasifikasikan berdasarkan dua kriteria, yaitu berdasarkan distribusi unsur-unsurnya dan kategorinya. Berdasarkan distribusi unsur-unsurnya frasa dibedakan menjadi dua macam, yaitu frasa endosentris dan frasa eksosentris, sedangkan berdasarkan kategorinya frasa dibedakan menjadi enam macam, yaitu frasa nominal (benda), frasa verbal (kerja), frasa bilangan (numeral), frasa keterangan (adverbial), frasa depan (preposisional), dan frasa adjektival (sifat). Berikut adalah ulasan lebih lanjut terkait macam frasa berdasarkan kedua kriteria di atas. A. Berdasarkan Distribusi Unsurnya 1. Frasa Endosentris Menurut Ramlan (2005: 142) frasa endosentris adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua maupun salah satu unsurnya. Frasa dua orang mahasiswa dalam klausa dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik dengan unsur dua orang, maupun dengan unsur mahasiswa. Berikut adalah jajaran persamaan distribusi itu. dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan dua orang ———— sedang membaca buku baru di perpustakaan ———— mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
dua orang mahasiswa ——— membaca buku baru di perpustakaan dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan dua orang mahasiswa sedang membaca buku —— di perpustakaan Begitu pula frasa sedang membaca yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, yaitu unsur membaca. Selain itu, frasa buku baru mempunyai persamaan distribusi dengan unsurnya, yaitu buku. Jadi, dapat dikatakan bahwa unsur yang menjadi pusat tidak dapat dihilangkan, tetapi unsur yang menjadi penjelas dapat dihilangkan. Abdul Chaer (2012: 226) memberi batasan mengenai frasa endosentris sebagai frasa yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Dengan kata lain, salah satu komponennya itu dapat menggantikan kedudukan keseluruhannya. Contoh: (1) Sonya sedang menulis artikel di kamar (2) Sonya menulis artikel di kamar Pada contoh (1), komponen keduanya adalah menulis dapat menggantikan kedudukan frasa tersebut, sehingga menjadi contoh (2). Abdul Chaer (2012: 227) juga menambahkan bahwa frasa endosentris lazim disebut frasa modifikatif karena komponen keduanya, yaitu komponen yang bukan inti atau hulu mengubah atau membatasi makna komponen inti atau hulunya. Misalnya, kata membaca dibatasi maknanya oleh kata sedang sehingga maknanya itu menjadi ‗perbuatan membaca itu tengah berlangsung‘. Begitu pula kata sekali dalam frasa mahal sekali membatasi makna kata mahal yang masih umum akan tingkat kemahalannya menjadi tertentu. Jadi, komponen kedua dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
frasa itu memodifikasi makna komponen intinya. Di samping itu, perlu diketahui bahwa letak komponen inti bisa pada posisi depan, seperti pada frasa mahal sekali, merah jambu, dan gadis cantik, tetapi dapat juga pada posisi belakang seperti sedang membaca, sangat lincah, dan seekor kucing. Ramlan (2005: 142-144) membedakan frasa endosentris menjadi tiga macam, yaitu frasa endosentis yang koordinatif, frasa endosentris yang atributif, dan frasa endosentris yang apositif. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tiga macam frasa endosentris tersebut. a. Frasa Endosentris yang Koordinatif Menurut Ramlan (2005: 142) frasa ini terdiri dari unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya itu dapat dibuktikan oleh kemungkinan unsurunsur itu dihubungkan dengan kata penghubung atau konjungsi dan atau atau. Contoh: (3) sawah ladang (4) kakak adik (5) satu dua (hari) (6) paman bibi (7) pembelajaran dan pelatihan (8) penelitian dan penyelidikan (9) makan atau minum Frasa ini juga biasa disebut frasa berinduk jamak karena mempunyai unsur pusat (UP) yang lebih dari satu. Misalnya, pada contoh (7) pembelajaran dan pelatihan, kedua kata itu merupakan unsur pusat (UP). b. Frasa Endosentris yang Atributif Ramlan (2005: 143) menyatakan bahwa berbeda dengan frasa endosentris yang koordinatif, frasa endosentris yang atributif terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung atau konjungsi dan atau atau. Contoh: (10) penelitian satu bulan (11) kampus swasta (12) sepatu baru (13) halaman sempit (14) anak itu (15) siang ini (16) sedang menulis (17) sangat cemas Kata-kata yang dicetak miring dalam frasa-frasa di atas merupakan unsur pusat (UP), yaitu unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frasa dan secara semantik merupakan unsur yang terpenting, sedangkan unsur lainnya merupakan atribut (Atr). Frasa ini juga biasa disebut frasa berinduk tunggal karena hanya memiliki satu unsur pusat (UP). Misalnya, pada contoh (12) sepatu baru, yang menjadi unsur pusat (UP) hanya kata sepatu. Parera
(2009:
56-57)
memaparkan
bahwa
konstruksi
frasa
endosentris atributif secara umum mempunyai empat variasi atau corak. Parera memberi simbol (X) untuk pusat dan (A) untuk atribut. Berikut keempat variasi konstruksi frasa endosentris atributif itu. (i) Atribut mendahului pusat Pola frasa AX. Contoh: tiap-tiap hari, saban bulan, pelbagai ragam, sebuah buku, sepatah kata, hampir terbenam, tidak datang, tidak baik, amat bagus, sering menangis, asyik bercakap-cakap, sudah habis (Parera, 2009: 56-57).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
(ii) Pusat di depan, atribut di belakang Pola frasa XA. Contoh: baik sekali, gunung berapi, kewajiban kita, uang pembayaran utang, pabrik pupuk Cilacap, tempat berhenti, guru besar luar biasa, kain batik buatan koperasi batik Mataram, kemampuan mengurus rumahtangganya sendiri, bangsa-bangsa Asia Afrika (Parera, 2009: 57). (iii) Pola atribut terpisah atau terbagi Pola frasa AXA. Contoh: sebuah mangga yang masak, tiga orang mahasiswa Indonesia, sangat baik sekali (Parera, 2009: 57). (iv) Pola atribut dengan pusat terpisah Pola frasa XAX Berdasarkan pemaparan Parera (2009) pola ini belum dijumpai dalam bahasa Indonesia. c. Frasa Endosentris yang Apositif Menurut Ramlan (2005: 144) frasa ini memiliki sifat yang berbeda dengan frasa endosentris yang koordinatif dan frasa endosentris yang atributif. Misalnya, pada frasa Ahmad, anak Pak Sastro unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung atau konjungsi dan atau atau dan secara semantik unsur yang satu, yakni unsur anak Pak Sastro, sama dengan unsur lainnya, yaitu sama dengan unsur Ahmad. Berdasarkan kesamaan itu, maka anak Pak Sastro dapat menggantikan unsur Ahmad. Berikut disajikan penjabarannya. Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar Ahmad –—————— sedang belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
——— anak Pak Sastro sedang belajar Unsur Ahmad merupakan UP, sedangkan unsur anak Pak Sastro merupakan aposisi (Ap). Berikut beberapa contoh lain frasa endosentris yang apositif. Contoh: (18) Bogor, kota hujan (19) Indonesia, bangsaku (20) Bapak Jokowi, Presiden RI (21) Anisa, sahabat sejatiku
2. Frasa Eksosentris Menurut Ramlan (2005: 142) frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Misalnya, frasa eksosentris dalam klausa dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan ialah unsur di perpustakaan. Berikut adalah jajaran ketidaksamaan distribusi itu. dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di ————— dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru — perpustakaan
Senada dengan Ramlan, Chaer (2012: 225) memaparkan bahwa frasa eksosentris adalah frasa yang komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Misalnya, frasa di pasar, yang terdiri dari komponen di dan komponen pasar. Secara keseluruhan atau secara utuh frasa ini dapat mengisi fungsi keterangan. Contoh: (22) dia berdagang di pasar (22a) *dia berdagang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
(22b) *dia berdagang pasar (Chaer, 2012: 225). Komponen di maupun komponen pasar tidak dapat menduduki fungsi keterangan dalam contoh (22), sebab jika dijajarkan seperti pada contoh (22a) dan (22b), konstruksi itu tidak gramatikal atau tidak berterima. Chaer (2012: 225) menambahkan bahwa frasa eksosentris biasanya dibedakan atas frasa eksosentris yang direktif dan frasa eksosentris yang nondirektif. Frasa eksosentris yang direktif komponen pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dan dari, dan komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata yang biasanya berkategori nomina. Karena komponen pertamanya berupa preposisi,
frasa
eksosentris yang direktif lazim juga disebut frasa preposisional. Berikut contoh frasa eksosentris direktif. Contoh: (23) di kantor (24) dari tepung terigu (25) demi kesejahteraan (26) dengan pisau (27) oleh bahaya longsor Frasa eksosentris nondirektif komponen pertamanya berupa artikulus, seperti si dan sang atau kata lain seperti yang, para, dan kaum, sedangkan komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata berkategori nomina, adjektifa, atau verba. Berikut contoh frasa eksosentris nondirektif. Contoh: (28) si kaya (29) sang kakak (30) yang rambutnya panjang (31) para mahasiswa Sanata Dharma (32) kaum cerdas humanis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
B. Berdasarkan Kategorinya 1. Frasa Nominal Menurut Ramlan (2005: 145-149) frasa nominal atau frasa benda ialah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nomina. Persamaan distribusi itu dapat diketahui melalui jajaran berikut. ia membeli baju baru ia membeli baju Frasa baju baru dalam klausa di atas mempunyai distribusi yang sama dengan kata baju. Kata baju termasuk golongan atau kategori kata nominal, karena itu frasa baju baru termasuk golongan atau kategori frasa nominal. Berikut contohcontoh lain frasa nominal. Contoh: (33) karyawan muda (34) mobil mewah (35) pramugari yang cantik (36) sepeda dayung itu (37) jembatan kayu ini (38) yang akan datang Ramlan (2005: 146-149) menambahkan secara kategori frasa nominal terdiri dari beberapa struktur sebagai berikut. a. Struktur N diikuti N Maksudnya frasa ini terdiri dari kata atau frasa nominal sebagai UP, diikuti oleh kata atau frasa nominal sebagai UP atau Atr. Jadi, semua unsurnya berupa kata atau frasa nominal. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (39) sawah ladang (40) kakak adik (41) paman bibi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
(42) jembatan kayu (43) dosen saya (44) sepeda dayung itu (45) kalung berlian (46) pabrik semen Frasa sawah ladang, kakak adik, dan paman bibi terdiri dari kata nominal semua, yaitu kata sawah, kakak, dan paman sebagai UP, diikuti kata ladang, adik, dan bibi sebagai UP pula, sedangkan frasa yang lain terdiri dari kata nominal, yaitu kata jembatan, dosen, sepeda dayung, kalung, dan pabrik sebagai UP, diikuti kata nominal, yaitu kata-kata kayu, saya, itu, berlian, dan semen sebagai Atr. b. Struktur N diikuti V Maksudnya frasa ini terdiri dari kata atau frasa nominal sebagai UP diikuti kata atau frasa verbal sebagai Atr. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (47) papan tulis (48) daftar hadir (49) kamar tidur (50) materi belajar (51) orang berkemeja c. Struktur N diikuti BIL Maksudnya frasa ini terdiri dari kata atau frasa nominal sebagai UP, diikuti kata atau frasa bilangan sebagai Atr. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (52) boneka tiga (53) dokter lima orang (54) kelapa sembilan buah (55) rumah dua petak (56) kertas sepuluh lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
d. Struktur N diikuti KET Maksudnya frasa ini terdiri dari kata atau frasa nominal sebagai UP, diikuti kata atau frasa keterangan sebagai Atr. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (57) makanan tadi malam (58) kegiatan hari ini e. Struktur N diikuti FD Maksudnya frasa ini terdiri dari kata atau frasa nominal sebagai UP, diikuti frasa depan sebagai Atr. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (59) sagu dari Papua (60) bingkisan untuk adik (61) penerbangan ke Timika (62) penilaian terhadap kasus ini (63) pembelajaran kepada mahasiswa f. Struktur N didahului BIL Maksudnya frasa ini terdiri dari kata atau frasa nominal sebagai UP, didahului oleh kata atau frasa bilangan sebagai Atr. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (64) tiga novel baru (65) dua buah gelas kaca (66) lima buah jeruk (67) dua pengamen (68) sepuluh ekor anjing g. Struktur N didahului Sd Maksudnya frasa ini terdiri dari kata atau frasa nominal sebagai UP, didahului oleh kata sandang sebagai Atr. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (69) si Aris (70) sang pahlawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
h. Struktur Yang diikuti N Maksudnya frasa ini terdiri dari kata yang sebagai penanda, diikuti kata atau frasa nominal sebagai aksisnya. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (71) yang ini (72) yang itu (Ramlan, 2005: 148). i. Struktur Yang diikuti V Maksudnya frasa ini terdiri dari kata yang sebagai penanda, diikuti kata atau frasa verbal sebagai aksisnya. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (73) yang akan berangkat (74) yang sangat mengantuk (75) yang lulus ujian (76) yang tercantik (77) yang berkemeja j. Struktur Yang diikuti BIL Maksudnya frasa ini terdiri dari kata yang sebagai penanda, diikuti kata atau frasa bilangan sebagai aksisnya. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (78) yang satu (79) yang empat buah (80) yang lima biji (81) yang kedelapan puluh k. Struktur Yang diikuti KET Maksudnya frasa ini terdiri dari kata yang sebagai penanda, diikuti kata atau frasa keterangan sebagai aksisnya. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (82) yang tadi malam (83) yang kemarin sore (84) yang hari ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
l. Struktur Yang diikuti FD Maksudnya frasa ini terdiri dari kata yang sebagai penanda, diikuti frasa depan sebagai aksisnya. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (85) yang dari Timika (86) yang ke Yogyakarta (87) yang untuk Antonia Abdul Chaer (2015: 130) menambahkan bahwa frasa nominal mempunyai struktur N + A, yaitu nominal diikuti adjektival (sifat). Misalnya, mobil rusak, gubuk reyot, ban kempes, radio antik, buku tebal. Adapun contoh lain sekolah dasar, pendidikan lanjut, bagian pengantar, juara pertama, perwira menengah. Selain itu, Chaer juga menjelaskan bahwa terdapat struktur N + Dem pada frasa nominal. Struktur ini memiliki komponen makna benda umum dan unsur kedua berkategori pronomina demonstratifa (ini, itu). Misalnya, anak itu, topi ini, mereka itu, pegawai itu, universitas itu. Abdul Chaer (2015: 135-138) memaparkan bahwa frasa nominal memiliki perluasan. Pada frasa nominal koordinatif (FNK) seluruh unsur pada FNK itu menjadi dasar perluasan, sedangkan pada frasa nominal subordinatif (FNS) yang menjadi dasar perluasan adalah unsur inti dari FNS itu. Frasa nominal sebagai pengisi fungsi subjek atau objek di dalam klausa bisa menjadi sangat panjang, jika memang diperlukan. (i) Perluasan Frasa Nominal Koordinatif (FNK) Makna gramatikal frasa ini hanya satu, yaitu menyatakan ‗gabungan‘ antara dua buah nominal dan banyak juga yang sudah berubah hanya memiliki makna bukan gabungan, melainkan satu kesatuan nominal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Misalnya, ayam itik bukan lagi bermakna ‗ayam dan itik‘ melainkan sudah bermakna ‗sekalian binatang ternak‘. Konsep makna yang berada di sebelah kiri nominal dan berada di sebelah kanan nominal dapat digunakan. Namun, akibat makna yang dimiliki menyebabkan konsep makna itu tidak digunakan. Berikut disajikan beberapa contoh frasa nominal koordinatif (FNK) yang diperluas baik ke kiri maupun ke kanan. Contoh: (88) bukan semua ayam itiknya (89) bukan hanya kampung halaman itu (90) cabe bawang itu saja (91) bukan sawah ladang itu saja (92) cuma ayah ibu kami saja (Chaer, 2015: 136). (ii) Perluasan Frasa Nominal Subordinatif (FNS) Makna gramatikal sebuah frasa nominal subordinatif (FNS) bila diperluas dengan konsep-konsep makna lain hanyalah berkenaan dengan nominal yang menjadi inti dari FNS itu. Misalnya, frasa sate kambing memiliki makna gramatikal ‗bahan‘, atau secara lengkap bermakna ‗sate yang terbuat dari daging kambing‘. Apabila di sebelah kiri diberi adverbia ingkar bukan, adverbia pembatas hanya, dan adverbia jumlah sepiring, maka makna ingkar, makna pembatas, dan makna jumlah hanya mengacu pada nominal inti frasa, yaitu sate. Semua konsep frasa nominal subordinatif (FNS) dapat ditambahkan menjadi FNS yang luas. Namun, karena komponen makna setiap nominal berbeda, maka hanya konsep-konsep makna tertentu saja yang dapat ditambahkan.
Berikut
disajikan
subordinatif (FNS) yang diperluas.
beberapa
contoh
frasa
nominal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Contoh: (93) cuma semangkok ketupat sayur padang (94) bukan guru fisika itu saja (95) sepotong besi bulat karatan ini (96) sebuah mobil mewah pejabat (97) dua orang siswa cerdas kesayangan beliau (Chaer, 2015: 137). (iii) Perluasan Frasa Nominal dengan Yang Frasa nominal dapat diperluas dengan kata, frasa lain, dan klausa dengan bantuan konjungsi yang. Hal ini dapat dilakukan berkali-kali. Berikut disajikan beberapa contoh perluasan frasa nominal dengan yang. Contoh: (98) buku fisika (98a) buku fisika yang baru terbit (98b) buku fisika yang baru terbit yang dibeli ayah kemarin (98c) buku fisika yang baru terbit yang dibeli ayah kemarin yang kulitnya berwarna biru (99) kakak saya (99a) kakak saya yang tinggal di Makasar (99b) kakak saya yang tinggal di Makasar yang bekerja sebagai polisi (99c) kakak saya yang tinggal di Makasar yang bekerja sebagai polisi yang sudah menikah (99d) kakak saya yang tinggal di Makasar yang bekerja sebagai polisi yang sudah menikah yang belum punya anak (Chaer, 2015: 137-138). 2. Frasa Verbal Menurut Ramlan (2005: 154) frasa verbal atau frasa kerja ialah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata verbal. Persamaan distribusi itu dapat diketahui melalui jajaran berikut. dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan dua orang mahasiswa –—— membaca buku baru di perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Frasa sedang membaca dalam klausa di atas mempunyai distribusi yang sama dengan kata membaca. Kata membaca termasuk golongan atau kategori kata verbal, karena itu frasa sedang membaca juga termasuk golongan atau kategori verbal. Berikut contoh-contoh lain frasa verbal. Contoh: (100) akan pergi (101) sudah datang (102) sering lari (103) dapat menyanyi (104) duduk lagi (105) makan dan minum (Ramlan, 2005: 154-155). Frasa akan pergi terdiri dari unsur akan dan pergi. Kata akan termasuk golongan kata tambah (T), sedangkan kata pergi termasuk golongan atau kategori kata verbal. Jadi, secara kategorial frasa tersebut terdiri dari T sebagai Atr diikuti V sebagai UP. Contoh-contoh lain sebagai berikut. Contoh: (107) sudah lulus (108) sering menulis (109) dapat berangkat (110) sedang berjalan-jalan (111) baru makan (112) tidak bekerja Kata-kata seperti akan, sudah, sering, dapat, sedang, baru, dan tidak dalam frasa-frasa di atas termasuk golongan kata tambah (T). Yang termasuk kata golongan T ialah kata-kata yang dalam frasa endosentris yang atributif berfungsi sebagai Atr bagi UP yang berupa kata golongan V. Selain kata-kata di atas, yang termasuk kata golongan T ialah kata-kata seperti mungkin, sering, tentu, pasti, belum, lagi, tengah, jarang, kerapkali, pernah, selalu, ingin, harus, wajib, perlu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
bisa, sanggup, bersedia, mau, boleh, amat, sangat, terlalu, kurang, sekali, saja, dan masih ada beberapa lagi. Frasa makan dan minum berbeda dengan frasa akan pergi. Kedua frasa itu terdiri dari kata golongan atau kategori V semua, yaitu kata makan, minum dihubungkan dengan konjungsi dan. Jadi, kedua frasa itu terdiri dari kata golongan V sebagai UP, diikuti kata golongan V sebagai UP juga. Berikut contohcontoh lainnya. Contoh: (113) bekerja dan berdoa (114) menyanyi dan menari (115) belajar dan berlatih (116) duduk atau berdiri (117) pulang atau pergi Chaer (2015: 138-143) memaparkan bahwa frasa verbal sebagai frasa yang mengisi atau menduduki fungsi predikat terdiri atas beberapa penyusunan dan perluasan sebagai berikut. a. Penyusunan Frasa Verbal Koordinatif (FVK) Frasa verbal koordinatif dapat disusun dari dua buah kata berkategori verbal. Misalnya, tambah kurang, jual beli, pulang pergi, mundur maju, dan naik turun. Frasa verbal koordinatif itu memiliki makna gramatikal ‗menggabungkan‘ sehingga di antara kedua kata itu dapat disisipkan konjungsi dan. b. Penyusunan Frasa Verbal Subordinatif (FVS) Frasa verbal subordinatif dapat disusun dari adverbia diikuti verbal, verbal diikuti adverbial, verbal diikuti nominal, dan verbal diikuti adjektival. Berikut disajikan beberapa penjelasan dan contoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
(i)
FVS berstruktur Adv + V yang bermakna gramatikal ‗ingkar‘ dapat disusun kalau unsur pertamanya berkategori adverbia dan berkomponen makna (+ ingkar), sedangkan unsur kedua berkategori verbal. Misalnya, tidak membayar, tak menginap, tiada berdoa, tidak mendengar, tiada merasakan.
(ii)
FVS berstruktur V + N yang bermakna gramatikal ‗alat‘ dapat disusun apabila unsur pertama berkategori verbal yang memiliki komponen (+ tindakan), sedangkan unsur kedua berkategori nominal yang memiliki komponen makna (+ alat). Misalnya, terjun payung, lempar cakram, lari gawang, lompat galah, uji materi.
(iii) FVS berstruktur V + A yang bermakna gramatikal ‗keadaan‘ dapat disusun apabila unsur pertama berkategori verbal yang meiliki komponen makna (+ tindakan), sedangkan unsur kedua berkategori adjektiva yang memiliki komponen makna (+ keadaan). Misalnya, lompat jauh, loncat indah, terjun bebas, jalan cepat, membaca nyaring. c. Perluasan Frasa Verbal Frasa verbal baik FVK maupun FVS dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan, terutama dengan unsur di sebelah kiri. Kategori adverbial yang menyampaikan
konsep-konsep
makna
‗ingkar‘,
‗frekuensi‘,
‗waktu‘,
‗pembatasan‘, dan sebagainya digunakan untuk memperluas frasa verbal. Misalnya, tidak mau datang, sudah akan datang, tidak hanya makan, belum tentu akan hadir, pasti tidak mau hadir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
3. Frasa Bilangan Menurut Ramlan (2005: 162) frasa bilangan atau frasa numeral ialah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan. Misalnya, frasa dua buah dalam dua buah rumah. Frasa ini mempunyai distribusi yang sama dengan kata dua. Persamaan distribusi itu dapat diketahui melalui jajaran berikut. dua buah rumah dua —— rumah Kata dua termasuk golongan atau kategori kata bilangan. Jadi, frasa dua buah termasuk golongan atau kategori frasa bilangan. Berikut contoh-contoh lain frasa bilangan. Contoh: (106) empat ekor (anjing) (107) lima botol (air mineral) (108) tujuh lembar (kertas) (109) dua puluh kilogram (tepung terigu) Kata empat, lima, tujuh, dan dua puluh dalam frasa-frasa di atas termasuk golongan atau kategori kata bilangan, sedangkan kata-kata ekor, botol, lembar, dan kilogram dalam frasa di atas termasuk golongan kata penyukat. Jadi, frasa bilangan tersebut terdiri dari unsur kata bilangan diikuti kata penyukat. Selain itu, terdapat juga frasa bilangan yang terdiri dari kata bilangan disertai kata tambah. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (110) hanya dua (111) cuma sepuh (112) lima saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
4. Frasa Keterangan Menurut Ramlan (2005: 163) frasa keterangan atau frasa adverbial ialah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan. Misalnya, frasa tadi malam yang mempunyai persamaan distribusi dengan kata tadi. Persamaan distribusi itu dapat diketahui melalui jajaran berikut. tadi malam Ahmad menghadiri pertemuan keluarga tadi –—— Ahmad menghadiri pertemuan keluarga Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah kata keterangan, yaitu kemarin, tadi, nanti, besok, lusa, sekarang. Berikut contoh-contohnya. Contoh: (113) kemarin sore (114) tadi malam (115) nanti siang (116) besok pagi (117) hari ini
5. Frasa Depan Ramlan (2005: 163) mengemukakan frasa depan atau frasa preposisional ialah frasa yang terdiri dari kata depan sebagai penanda, diikuti oleh kata atau frasa sebagai aksisnya. Berikut contoh-contoh frasa depan. Contoh: (118) di sebuah rumah (119) dengan sangat tenang (120) dari lima (121) sejak tadi pagi (Ramlan, 2005: 163). Frasa di sebuah rumah terdiri dari kata depan di sebagai penanda, diikuti frasa sebuah rumah sebagai aksisnya. Selanjutnya, frasa dengan sangat tenang terdiri dari kata depan dengan sebagai penanda, diikuti frasa sangat tenang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
sebagai aksisnya. Frasa dari lima terdiri dari kata depan dari sebagai penanda, diikuti kata lima sebagai aksisnya. Begitu pula frasa sejak tadi pagi terdiri dari kata depan sejak sebagai penanda, diikuti frasa tadi pagi sebagai aksisnya. Berikut contoh-contoh lainnya. Contoh: (122) ke Larantuka (123) dari kampung (124) terhadap temannya (125) tentang kasus ini (126) kepada mahasiswa (127) sejak tadi sore Kelima kategori frasa yang dikemukakan oleh Ramlan di atas sudah dapat mewakili kategori frasa menurut ahli-ahli bahasa Indonesia yang lain. Namun, ada satu kategori frasa yang tidak disebutkan oleh Ramlan. Sebenarnya kategori frasa itu tidak kalah penting dan perlu dipelajari juga, yaitu frasa adjektival (sifat). Peneliti melengkapi ulasan katerogi frasa menjadi enam poin berdasarkan pendapat Chaer.
6. Frasa Adjektival Menurut Abdul Chaer (2011: 321-322) frasa adjektival atau frasa sifat adalah frasa yang biasa menjadi unsur predikat di dalam kalimat dan mempunyai dua macam struktur, yaitu M-D dan D-M. Frasa adjektival berstruktur M-D memiliki unsur pertama (M) berupa kata keterangan derajat dan unsur kedua (D) berupa kata sifat. Misalnya, sangat baik, paling setia,lebih tebal, cukup luwes, kurang tepat. Frasa adjektival berstruktur D-M memiliki unsur pertama (D) berupa kata sifat dan unsur kedua (M) bisa berupa kata keterangan derajat atau kata benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
tertentu. Misalnya, indah sekali, kuat sekali, pandai sekali, merah jambu, kuning gading, hijau daun, biru laut, merah darah. Abdul Chaer (2015: 144-148) juga menyatakan bahwa frasa adjektival mempunyai beberapa penyusunan dan perluasan sebagai berikut. a. Penyusunan Frasa Adjektival Koordinatif (FAK) Frasa adjektival koordinatif dapat disusun dari dua buah kaata yang berkategori adjektival. Misalnya, baik buruk, tua muda, jauh dekat, lama baru. Frasa adjektival koordinatif itu memiliki makna gramatikal ‗pilihan‘ sehingga di antara kedua kata itu dapat disisipkan kata atau. Selain itu, ada pula frasa adjektival koordinatif yang bermakna gramatikal ‗sangat‘. Misalnya, tua renta, terang benderang, cantik molek, muda belia, segar bugar. b. Penyusunan Frasa Adjektival Subordinatif (FAS) Frasa adjektival subordinatif dapat disusun dari adjektival diikuti nominal, adjektival diikuti adjektival, adverbial diikuti adjektival, dan adjektival diikuti adverbial. Berikut disajikan beberapa penjelasan dan contoh. (i)
FAS berstruktur A + N yang bermakna gramatikal ‗seperti‘ dapat disusun
kalau
unsur
pertamanya
berkategori
adjektival
dan
berkomponen makna (+ warna), sedangkan unsur kedua berkategori nominal dan memiliki komponen makna (+ perbandingan). Misalnya, merah darah, kuning emas, hijau daun, biru langit, kuning gading. (ii)
FAS berstruktur A + A yang bermakna gramatikal ‗jenis warna‘ dapat disusun
kalau
unsur
pertamanya
berkategori
adjektival
dan
berkomponen makna (+ warna) dan unsur kedua berkategori adjektival
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
yang berkomponen makna (+ cahaya). Misalnya, merah terang, biru gelap, putih kelabu, coklat tua, hijau muda. (iii) FAS berstruktur A + V yang bermakna gramatikal ‗untuk‘ dapat disusun kalau unsur pertamanya berkategori adjektival dan memiliki komponen makna (+ sikap batin), sedangkan unsur kedua berkategori verbal dan memiliki komponen makna (+ tindakan). Misalnya, berani datang, takut pulang, malu bertanya, siap berjuang, berani mati. (iv) FAS berstruktur Adv + A yang bermakna gramatikal ‗derajat‘ dapat disusun kalau unsur pertamanya berkategori adverbia dan berkomponen makna (+ derajat), sedangkan unsur kedua berkategori adjektival dan berkomponen makna (+ keadaan). Misalnya, sangat indah, kurang bagus, lebih buruk, cukup baik, lebih pandai. (v)
FAS berstruktur A + Adv yang bermakna gramatikal ‗sangat‘ dapat disusun
apabila
unsur
pertamanya
berkategori
adjektival
dan
berkomponen makna (+ keadaan), sedangkan unsur kedua berkategori adverbial dan berkomponen makna (+ paling) dalam bentuk kata sekali. Misalnya, indah sekali, merah sekali, bagus sekali, tua sekali, lama sekali. c. Perluasan Frasa Adjektival Frasa adjektival dapat diperluas sesuai keperluan, terutama dengan menambah konsep-konsep makna di sebelah kiri unsur pusat frasa. Misalnya, sudah tua sekali, tidak merah muda, sudah sangat nakal sekali, lebih baru lagi, tidak hanya nakal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Sukini (2010: 31) juga mengemukakan bahwa frasa adjektival merupakan frasa yang memiliki distribusi sama dengan adjektif. Frasa ini terdiri atas induk berkategori adjektif dan modifikator berkategori apa pun yang secara keseluruhannya berperilaku sebagai adjektif. Berikut contoh-contoh frasa adjektival. Contoh: (128) sangat merdu (129) tidak yakin (130) amat indah (131) cantik nian (132) nikmat benar (133) panas terik (134) hitam legam (135) riang gembira (136) gagah berani (137) sehat walafiat (138) terang benderang (Sukini, 2010: 31).
2.2.3 Artikel Opini Kata ―artikel‖ dipahami sebagai karangan atau tulisan tentang suatu masalah berikut pendapat penulisnya tentang masalah itu yang dimuat di media massa cetak (Romli, 2006: 45-46). Romli menambahkan bahwa artikel sebagai karangan faktual nonfiksi tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya, dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan
fakta guna meyakinkan, mendidik,
menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur. Menurut Barus (2010: 152-154) artikel khusus atau spesial berbeda dengan tajuk rencana dan kolom, artikel ini ditulis sepenuhnya atas inisiatif para penulis dari ―orang luar‖. Artikel ini merupakan sumbangan artikel dengan topik-topik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
spesial, maksudnya adalah spesial bidang keahlian penulisnya. Ada penulis yang khusus menulis masalah ekonomi karena ia adalah seorang ekonom, lalu ada juga yang menulis masalah politik karena ia adalah seorang politikus atau pakar politik. Begitu pula dengan bidang lain seperti hukum, budaya, agama, dan pendidikan. Barus (2010: 152) menambahkan bahwa jenis tulisan ini dipakai para intelektual bangsa Indonesia tempo dulu sebagai alat perjuangan sehingga pers Indonesia disebut sebagai pers perjuangan. Artikel ini muncul sebagai forum pernyataan pendapat pikiran mengenai fakta, wacana, postulat, opini, kritik, saluran aspirasi kaum cendekiawan mengenai berbagai hal. Ditinjau dari segi penulisannya, artikel ini sangat argumentatif, teoretis, dan juga berisi pesan-pesan moral. Ada juga yang bersifat ilmiah, tetapi disampaikan dengan gaya yang sangat populer. Kuncoro berpendapat (dalam Rahardi, 2012: 29) artikel opini atau opini adalah tulisan lepas yang dibuat seseorang-lazimnya bukan orang yang berada dalam redaksi media yang bersangkutan- untuk mengupas masalah aktual atau masalah kontroversial tertentu. Artikel opini termasuk dalam kategori tulisan views. Rahardi (2012: 29) menambahkan bahwa ada dua macam hal yang sangat perlu diperhatikan dalam sebuah artikel opini, yakni masalah aktual dan masalah kontroversial. Jika kedua macam hal ini diabaikan hampir dipastikan artikel opini itu gagal dimuat di media. Opini tentu saja berbeda dengan berita. Berita landasannya adalah fakta, sedangkan opini landasannya adalah argumen. Opini merupakan ide, gagasan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
pendapat subjektif penulisnya (Sagiya, 2008 dalam Rahardi, 2012: 34). Dalam suatu artikel opini pokoknya adalah argumen. Fakta dan data memang diperlukan juga dalam berargumen. Namun, hanya sebagai pendukung atau pelengkap argumen. Proporsinya pun sangat berbeda karena lazimnya di dalam opini, data hanya diberi tempat sekitar 10% dari keseluruhan konstruksi opini itu, porsi yang paling besar adalah pada argumen itu sendiri, yakni sekitar 40% atau 50% sedangkan solusinya juga memiliki porsi yang tidak jauh berbeda dengan persentase argumen (Rahardi, 2012: 33). Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa artikel opini merupakan tulisan yang berisi opini mengenai permasalahan aktual dan kontroversial dari berbagai bidang serta dilengkapi dengan fakta untuk medukung argumentasi. Persentase antara opini dan fakta berbeda, opini harus lebih banyak daripada fakta. Artikel opini biasanya ditulis oleh orang di luar redaksi suatu media massa. Darmadi, dkk. (2006: 50-51) mengemukakan beberapa kiat dalam penulisan opini. Sebuah artikel opini dapat terwujud apabila ada cukup bahan tulisan berupa fakta-fakta, observasi, wawancara, dokumentasi, dan sebagainya. Materi-materi itu dikumpulkan sebanyak-banyaknya, lalu pikirkan apa yang ingi dikemukakan dalam artikel itu. Selain itu, sudut pandang tulisan dalam setiap alinea hendaknya merupakan pengembangan tahap demi tahap dan mengacu pada tema pokok. Pada tahap akhir, berpeganglah pada teori komposisi dalam tulis menulis, yaitu sebelum menulis, siapkan bahan-bahan secara lengkap. Saat menulis, duduklah dan mulailah menulis, dan setelah menulis, periksalah kembali tulisan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Darmadi, dkk. (2006: 50-51) juga menambahkan penjelasan mengenai aspekaspek yang perlu diperhatikan dalam menulis opini di media massa. Berikut disajikan satu persatu aspek-aspek itu. 1.
Harus ada rancangan gagasan yang jelas tentang fenomena tertentu (sedang hangat).
2.
Harus ada data dan fakta yang cukup untuk mendukung opini (ada pendapat-ada argumentasi).
3.
Punya kemampuan menulis yang dapat dibaca atau dicermati orang lain.
4.
Harus punya kejelian mengikuti perkembangan dan jeli menangkap fenomena untuk diangkat sebagai tulisan.
Selain itu, menurut Darmadi, dkk. (2006: 50-51) masih ada beberapa ketentuan umum yang juga perlu dipatuhi dalam penulisan opini sebagai berikut. 1.
Bukan karya hasil plagiasi, tetapi asli, tidak saduran, tidak terjemahan dan tidak merupakan rangkuman atau pendapat orang lain sepenuhnya.
2.
Belum pernah dimuat di media lain dan tidak secara bersama dikirim ke media lain.
3.
Topik yang dibahas merupakan sesuatu yang aktual, relevan dan menjadi titik persoalan dalam masyarakat.
4.
Substansi yang dibahas terkait dengan kepentingan umum, bukan kepentingan kelompok atau komunitas tertentu.
5.
Isi naskah mengandung hal yang baru dan belum pernah dikemukakan oleh orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
6.
Penyajian tidak berpanjang-panjang, tetapi menggunakan bahasa populer dan mudah ditangkap oleh pembaca, serta ditulis dengan spasi ganda atau kuarto dengan program words.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Struktur dan Kategori Frasa Endosentris Atributif dalam Artikel Opini Surat Kabar Kompas Edisi 1-4 Maret 2017 termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Arikunto (2009: 234) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, dan keadaan. Muhammad (2014: 34) mengatakan bahwa deskriptif sebenarnya adalah sifat data penelitian kualitatif. Dengan kata lain, wujud data penelitian kualitatif adalah kata-kata, gambar, dan angka-angka yang tidak dihasilkan melalui pengolahan statistika. Penelitian deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu, (2) menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel, tetapi diuraikan satu per satu, dan (3) variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakukan (Kountour, 2003: 105-106). Serupa dengan pandangan itu, Sukmadinata (2012: 73) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Peneliti menerapkan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena selaras dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu mendeskripsikan struktur dan kategori frasa endosentris atributif dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
3.2 Sumber Data dan Data Penelitian Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2013: 172). Sumber data penelitian ini adalah artikel opini yang dimuat pada surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017. Setiap hari artikel opini yang dimuat pada surat kabar Kompas berjumlah 4 artikel. Jadi, total artikel opini yang diteliti adalah 16 artikel. Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata. Objek penelitian ini adalah frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata. 3.3 Instrumen Penelitian Penelitian ini memerankan peneliti sebagai instrumen penelitian utama. Seperti yang dikemukakan Moleong (2008:168) bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Peneliti berperan sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. Sugiyono (2014: 59) menambahkan bahwa peneliti sebagai instrumen penelitian harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian. Validasi yang dimaksud meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, dan kesiapan peneliti. Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri. Menurut Arikunto (2010: 203) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah: angket, ceklis (check-list) atau daftar centang, pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
wawancara, pedoman pengamatan. Pemilihan instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul. Penelitian ini juga memanfaatkan jenis instrumen ceklis (check-list) atau daftar centang untuk memudahkan pemeriksaan data dan analisis data. Check-list atau daftar centang merupakan daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya (Arikunto, 2010: 202). Dalam penelitian ini check-list atau daftar centang dibuat sebelum tahap triangulasi. Jadi, setelah peneliti menghimpun data yang telah diperoleh, menganalisisnya, kemudian diperiksa atau dicek kebenarannya oleh triangulator. Apabila ada data yang bukan termasuk variabel penelitian, data itu langsung dieliminasi. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2014: 62). Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan observasi (pengamatan), wawancara, kuesioner (angket), dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Menurut Arikunto (2013: 274) teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dengan kata lain, objek yang diteliti adalah benda mati bukan benda hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Ghony dan Almanshur (2012: 200-204) mengemukakan dokumen terdiri atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat, dan dokumen resmi. Dokumen resmi terbagi atas dokumen internal dan eksternal. Dokumen yang diteliti pada penelitian ini adalah surat kabar dan jenis dokumennya adalah dokumen resmi eksternal. Hal ini didasari pada deskripsi mengenai dokumen resmi eksternal, yaitu berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya, majalah, buletin, pernyataan berita yang disebarluaskan. Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan teknik dokumentasi adalah sebagai berikut. 1) Mengumpulkan surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017. 2) Memotong artikel-artikel opini yang terbit pada 1-4 Maret 2017. Potongan-potongan artikel itu dikumpulkan sesuai dengan urutan halaman dan edisinya. 3) Membaca satu per satu artikel yang telah diurutkan sesuai edisi dan menggarisbawahi frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam setiap kalimat. 4) Mengetik data-data yang telah diperoleh ke dalam tabulasi check-list atau daftar centang untuk diperiksa oleh triangulator. 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, memutuskan apa yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
diceriterakan kepada orang lain (Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2008: 248). Sudaryanto (2015: 7) memaparkan bahwa sesuai dengan namanya “analisis”, tahap ini merupakan upaya sang peneliti menangani langsung masalah yang terkandung pada data. Data yang telah diperoleh langsung dibedah dan diidentifikasi masalahnya. Selain itu, analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Patton dalam Moleong, 2008: 280). Dalam rangka pengelompokan data tentu harus didasarkan pada sesuatu yang menjadi tujuan penelitian, yaitu memecahkan masalah yang memang menjadi fokus penelitian (Mahsun, 2007: 253). Dawson (2010) menambahkan bahwa analisis data kualitatif merupakan sebuah proses personal yang sangat penting. Dengan kata lain, setiap peneliti akan menghasilkan analisis yang berbeda-beda tergantung kedalaman dan ketajamannya. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (dalam Ghony dan Almanshur, 2014) menyatakan bahwa analisis data kualitatif menggunakan katakata yang selalu disusun dalam sebuah teks yang diperluas atau yang dideskripsikan. Pada saat memberikan makna pada data yang dikumpulkan, data tersebut dianalisis dan diinterpretasikan. Interpretasi dan penafsiran data dilakukan dengan mengacu pada rujukan teoretis yang berhubungan atau yang berkaitan dengan masalah penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah analisis data deskriptif kualitatif, dengan titik tekan pada penjelasan hubungan kausalitas antara variabel indikator, tetapi dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
tertentu dapat didukung oleh data berupa angka-angka sederhana, yaitu tabel frekuensi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan proporsi setiap kategori masing-masing variabel. Jadi, data yang terkumpul secara keseluruhan terdiri dari data kualitatif dan didukung oleh data kuantitaif, seluruh data itu selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif. Ghony dan Almanshur (2014: 307-310) menampilkan tiga proses dalam analisis data model Miles dan Huberman, yaitu proses reduksi data, proses penyajian data, dan proses menarik kesimpulan. Tiga proses ini yang dijadikan sebagai landasan analisis data pada penelitian ini. Berikut disajikan penjelasan lebih rinci. a. Proses Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lokasi penelitian. Reduksi data ini berlangsung secara terus-menerus selama kegiatan penelitian yang berorientasi kualitatif berlangsung. Analisis yang dilakukan peneliti selama tahap ini adalah melakukan pemilahan data, yaitu memeriksa kembali data kebenaran data yang akan dianalisis. b. Proses Penyajian Data Penyajian
data
merupakan
sekumpulan
informasi
yang
memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Beberapa bentuk penyajian data yang valid adalah bentuk matriks, grafik, jaringan, bagan, dan sebagainya. semua dirancang untuk menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Pada penelitian ini, bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
penyajian data yang diterapkan adalah dengan teks yang bersifat naratif dan juga dilengkapi penyajian data dalam bentuk tabulasi. c. Proses Menarik Kesimpulan Pada proses ini peneli mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan juga dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. Secara sederhana, makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekuatannya, dan kecocokannya,
yakni
yang merupakan
validitasnya. Apabila tidak dilakukan hal itu, yang dimiliki hanyalah cita-cita yang menarik mengenai sesuatu yang terjadi dan tidak jelas kebenaran dan kegunaannya. Pada penelitian ini, simpulan dibuat pada tahap akhir, yaitu setelah semua data dan analisis sudah valid. Peneliti menyajikan langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data yang dikembangkan dari model Miles dan Huberman sebagai berikut. 1) Mencermati dan memeriksa kembali data yang telah diperoleh. 2) Mengidentifikasi struktur frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata berdasarkan unsur pusat (UP) dan atributnya (Atr). 3) Mengidentifikasi kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata berdasarkan unsur pusat (UP) frasa itu. 4) Mengorganisasikan atau mengelompokkan data berdasarkan rumusan masalah. 5) Mendeskripsikan satu per satu analisis data yang telah diperiksa dan disetujui oleh triangulator secara detail dan terstruktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
6) Menarik kesimpulan atas hasil analisis data. 3.6 Triangulasi Menurut Moleong (2014: 330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Hal ini dilakukan untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data penelitian. Sugiono (2014: 83) menambahkan bahwa sebenarnya melakukan triangulasi adalah pengumpulan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik. Denzin (dalam Moleong, 2014: 330) mengemukakan empat macam teknik triangulasi, yaitu triangulasi yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yang memanfaatkan penyidik. Teknik triangulasi jenis ketiga ini dilakukan dengan cara memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data (Moleong, 2014: 331). Teknik triangulasi penyidik diharapkan mampu mengoreksi satu per satu data dan analisis data yang telah dilakukan peneliti agar kualitas hasil penelitian menjadi lebih baik dan tepercaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Data penelitian ini adalah berupa kalimat yang mengandung frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata. Dari 16 artikel opini selama empat edisi diperoleh data sebanyak 99 frasa. Data itu telah diseleksi dan disetujui melalui triangulasi. Sesuai dengan rumusan masalah, data dikelompokkan berdasarkan struktur frasa dan kategori frasa. Berdasarkan struktur frasa data dibagi menjadi lima jenis, yaitu frasa endosentris atributif berstruktur 2 kata sebagai unsur pusat (UP) didahului 2 kata sebagai atribut (Atr), frasa endosentris atributif berstruktur 2 kata sebagai unsur pusat (UP) diikuti 2 kata sebagai atribut (Atr), frasa endosentris atributif berstruktur 1 kata sebagai unsur pusat (UP) diikuti 3 kata sebagai atribut (Atr), frasa endosentris atributif berstruktur 3 kata sebagai unsur pusat (UP) diikuti 1 kata sebagai atribut (Atr), dan frasa endosentris atributif berstruktur 3 kata sebagai unsur pusat (UP) didahului 1 kata sebagai atribut (Atr). Berdasarkan kategori frasa hanya terdapat satu kategori, yaitu frasa nominal. 4.2 Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis model Miles dan Huberman sebagai landasan untuk mengembangkan langkah-langkah analisis data. Setelah data terkumpul, peneliti langsung mengidentifikasi struktur dan kategori berdasarkan unsur pusat dan atributnya. Kemudian data yang telah dianalisis dikelompokkan berdasarkan rumusan masalah. Sebelum peneliti mendeskripsikan
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
analisis data secara detail, analisis data itu diperiksa melalui tahap triangulasi. Berikut penyajian analisis data secara detail. 4.2.1 Struktur Frasa Endosentris Atributif Struktur frasa merupakan susunan pembentuk frasa yang dapat berupa katakata atau frasa, baik yang berkedudukan sebagai unsur pusat (UP) maupun sebagai atribut (Atr). Struktur frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat (buah) kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017 cukup bervariasi. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh lima struktur frasa endosentris atributif. Berikut pembahasan satu per satu struktur frasa itu. A. Struktur Frasa 2 UP Didahului 2 Atr Struktur frasa 2 UP didahului 2 Atr adalah susunan pembentuk frasa yang memiliki unsur pusat (UP) terdiri dari 2 kata dan atribut (Atr) yang terdiri dari 2 kata juga. Letak unsur pusat (UP) adalah di belakang atribut (Atr). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 3 frasa yang berstruktur ini. Berikut pembahasannya. (1)
Selama beberapa dekade AS melihat Iran sebagai salah satu ancaman utama. (data 01 edisi 1 Maret 2017)
(2)
Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini. (data 07 edisi 1 Maret 2017)
(3)
Sejarah menunjukkan bahwa jauh sebelum Arab Saudi mengalami oil boom dan menjadikannya salah satu negara terkaya di dunia, bahkan jauh sebelum negara Arab Saudi terbentuk, masyarakat Indonesia sudah bermigrasi ke dua Tanah Suci, Mekkah dan Madinah. (data 09 edisi 1 Maret 2017)
Unsur pusat (UP) frasa pada data 01 adalah ancaman utama karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur salah satu adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Kata ancaman merupakan bentuk kata jadian. Unsur ancaman utama terdiri dari 2 kata, begitu pula unsur salah satu terdiri dari 2 kata. Letak unsur ancaman utama berada di belakang unsur salah satu. Unsur pusat (UP) frasa pada data 07 adalah isu penting karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur salah satu adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Unsur isu penting terdiri dari 2 kata, begitu pula unsur salah satu terdiri dari 2 kata. Letak unsur isu penting berada di belakang unsur salah satu. Unsur pusat (UP) frasa pada data 09 adalah negara terkaya karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur salah satu adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Kata terkaya merupakan bentuk kata jadian. Unsur negara terkaya terdiri dari 2 kata, begitu pula unsur salah satu terdiri dari 2 kata. Letak unsur negara terkaya berada di belakang unsur salah satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
B. Struktur Frasa 2 UP Diikuti 2 Atr Struktur frasa 2 UP diikuti 2 Atr adalah susunan pembentuk frasa yang memiliki unsur pusat (UP) terdiri dari 2 kata dan atribut (Atr) yang terdiri dari 2 kata juga. Letak unsur pusat (UP) adalah di depan atribut (Atr). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 49 frasa yang berstruktur ini. Berikut pembahasan terhadap 5 frasa yang mewakili, sedangkan 44 frasa lainnya dilampirkan. (4)
Demokrasi kita hari ini, tak pelak lagi, mengarah pada demokrasi digital. (data 13 edisi 1 Maret 2017)
(5)
Ruang publik dunia maya telah jadi arena baru bagi proses diskusi, deliberasi, dan pertarungan politik. (data 14 edisi 1 Maret 2017)
(6)
Pasal 4 Permendikbud ini menyatakan bahwa profesor wajib menghasilkan karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi di samping wajib menulis buku dan menyebarluaskan gagasannya. (data 48 edisi 2 Maret 2017)
(7)
Selain privatisasi parsial Aramco, Saudi tentunya juga masih akan menempuh jalan reformasi yang panjang. (data 63 edisi 3 Maret 2017)
(8)
Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) sudah ditegaskan bahwa subyek hukum pelaku korupsi tidak saja orang, tetapi juga badan hukum atau korporasi. (data 79 edisi 3 Maret 2017)
Unsur pusat (UP) frasa pada data 13 adalah demokrasi kita karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur hari ini adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu demokrasi dan kita, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu hari dan ini. Letak unsur demokrasi kita berada di depan unsur hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Unsur pusat (UP) frasa pada data 14 adalah ruang publik karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur dunia maya adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu ruang dan publik, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu dunia dan maya. Letak unsur ruang publik berada di depan unsur dunia maya. Unsur pusat (UP) frasa pada data 48 adalah karya ilmiah karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang diterbitkan adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata diterbitkan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu karya dan ilmiah, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan diterbitkan. Letak unsur karya ilmiah berada di depan unsur yang diterbitkan. Unsur pusat (UP) frasa pada data 63 adalah jalan reformasi karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang panjang adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
jalan dan reformasi, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan panjang. Letak unsur jalan reformasi berada di depan unsur yang panjang. Unsur pusat (UP) frasa pada data 79 adalah subyek hukum karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur pelaku korupsi adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata pelaku merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu subyek dan hukum, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu pelaku dan korupsi. Letak unsur subyek hukum berada di depan unsur pelaku korupsi. C. Struktur Frasa 1 UP Diikuti 3 Atr Struktur frasa 1 UP diikuti 3 Atr adalah susunan pembentuk frasa yang memiliki unsur pusat (UP) terdiri dari 1 kata dan atribut (Atr) yang terdiri dari 3 kata. Letak unsur pusat (UP) adalah di depan atribut (Atr). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 32 frasa yang berstruktur ini. Berikut pembahasan terhadap 5 frasa yang mewakili, sedangkan 27 frasa lainnya dilampirkan. (9)
Kunjungan Menlu Retno itu disusul dengan kunjungan yang lebih tinggi dengan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi kepada Raja Salman pada September 2015. (data 05 edisi 1 Maret 2017)
(10) Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini. (data 06 edisi 1 Maret 2017) (11) Namun, ukuran yang lebih penting bagi keberhasilan kunjungan ini baru bisa dilihat jika terdapat peningkatan secara konisten dalam beberapa tahun ke depan. (data 11 edisi 1 Maret 2017) (12) Kita juga berhadapan dengan orang-orang yang mengetahui benar masyarakat kita belum dididik untuk menghadapi hoaks dengan kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
dingin sehingga mudah dipengaruhi dan pemerintah masih dalam tahap coba-coba dalam menanggulangi hoaks. (data 15 edisi 1 Maret 2017) (13) Oleh karena itu, Bung Karno pada 18 Agustus 1945 dalam pengesahan UUD 1945 di depan Sidang Paripurna PPKI menyebut UUD 1945 sebagai UUD kilat, sekaligus berpesan bahwa kelak kalau keadaan sudah tenteram akan memanggil kembali anggota MPR untuk merumuskan UUD yang lebih sempurna. (data 22 edisi 1 Maret 2017) Unsur pusat (UP) frasa pada data 05 adalah kunjungan karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang lebih tinggi adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata kunjungan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu kunjungan, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, lebih, dan tinggi. Letak unsur kunjungan berada di depan unsur yang lebih tinggi. Unsur pusat (UP) frasa pada data 06 adalah jumlah karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur tenaga kerja Indonesia adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu jumlah, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu tenaga, kerja, dan Indonesia. Letak unsur jumlah berada di depan unsur tenaga kerja Indonesia. Unsur pusat (UP) frasa pada data 11 adalah ukuran karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang lebih penting adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata ukuran merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu ukuran, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, lebih, dan penting. Letak unsur ukuran berada di depan unsur yang lebih penting. Unsur pusat (UP) frasa pada data 15 adalah orang-orang karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang mengetahui benar adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata mengetahui merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu orang-orang, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, mengetahui, dan benar. Letak unsur orang-orang berada di depan unsur yang mengetahui benar. Unsur pusat (UP) frasa pada data 22 adalah UUD karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang lebih sempurna adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata UUD (undang-undang dasar) merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu UUD, sedangkan atribut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
terdiri dari 3 kata, yaitu yang, lebih, dan sempurna. Letak unsur UUD berada di depan unsur yang lebih sempurna. D. Struktur Frasa 3 UP Diikuti 1 Atr Struktur frasa 3 UP diikuti 1 Atr adalah susunan pembentuk frasa yang memiliki unsur pusat (UP) terdiri dari 3 kata dan atribut (Atr) yang terdiri dari 1 kata. Letak unsur pusat (UP) adalah di depan atribut (Atr). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 9 frasa yang berstruktur ini. Berikut pembahasan terhadap 5 frasa yang mewakili, sedangkan 4 frasa lainnya dilampirkan. (14) Dalam kunjungan tersebut, Menlu Retno diterima oleh Raja Salman dan menjadikannya pejabat tinggi perempuan pertama dari negara sahabat yang diterima langsung oleh Raja Salman. (data 04 edisi 1 Maret 2017) (15) Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini. (data 08 edisi 1 Maret 2017) (16) Prosedur mapan, seperti mekanisme undang-undang dan peradilan, dianggap sebagai alat kepentingan elite belaka. (data 40 edisi 2 Maret 2017) (17) Sulit untuk tidak mengatakan bahwa aliansi militer Islam ini lebih ditunjukan untuk menghadang Iran dan proxy-nya di sejumlah negara seperti Hizbullah dukungan Iran di Lebanon dan Houthi di Yaman. (data 52 edisi 2 Maret 2017) (18) Namun, rancang bangun infrastruktur tersebut belum jelas, apakah penggilingan padi modern Bulog akan membeli gabah langsung dari petani atau kelompok tani, bersaing dengan penggilingan padi yang ada? (data 71 edisi 3 Maret 2017) Unsur pusat (UP) frasa pada data 04 adalah pejabat tinggi perempuan karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur pertama adalah atribut (Atr) karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Kata pejabat merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu pejabat, tinggi, dan perempuan, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu pertama. Letak unsur pejabat tinggi perempuan berada di depan unsur pertama. Unsur pusat (UP) frasa pada data 08 adalah peningkatan hubungan bilateral karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur ini adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Kata peningkatan dan hubungan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu pengingkatan, hubungan, dan bilateral, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu ini. Letak unsur peningkatan hubungan bilateral berada di depan unsur ini. Unsur pusat (UP) frasa pada data 40 adalah alat kepentingan elite karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur belaka adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata kepentingan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu alat, kepentingan, dan elite, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu belaka. Letak unsur alat kepentingan elite berada di depan unsur belaka. Unsur pusat (UP) frasa pada data 52 adalah aliansi militer Islam karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur ini adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu aliansi, militer, dan Islam, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu ini. Letak unsur aliansi militer Islam berada di depan unsur ini. Unsur pusat (UP) frasa pada data 71 adalah penggilingan padi modern karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur Bulog adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Kata penggilingan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu penggilingan, padi, dan modern, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu Bulog. Letak unsur penggilingan padi modern berada di depan unsur Bulog. E. Struktur Frasa 3 UP Didahului 1 Atr Struktur frasa 3 UP didahului 1 Atr adalah susunan pembentuk frasa yang memiliki unsur pusat (UP) terdiri dari 3 kata dan atribut (Atr) yang terdiri dari 1 kata. Letak unsur pusat (UP) adalah di belakang atribut (Atr). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 6 frasa yang berstruktur ini. Berikut pembahasan terhadap 5 data yang mewakili, sedangkan 1 data lainnya dilampirkan. (19) Sebuah warisan yang sangat mulia kalau saja Presiden JKW tanpa berpretensi hendak maju lagi dalam Pilpres 2019 mendatang, dalam sisa waktu kepemimpinannya menyiapkan sebuah Rancangan UUD baru sebagaimana amanat Bung Karno pada 18 Agustus 1945 tersebut di atas. (data 28 edisi 1 Maret 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
(20) Adalah tidak mungkin jika tanpa suatu alasan yang jelas, misalnya ada suatu pelanggaran berat, pemerintah akan dan dapat sewenang-wenang mencabut izin yang telah diberikan. (data 43 edisi 2 Maret 2017) (21) Wajar jika muncul berbagai ekspektasi yang besar terhadap rombongan yang tidak lazim sebanyak ini, dengan durasi yang juga panjang. (data 56 edisi 3 Maret 2017) (22) Sebab, saat ini tiga maskapai terbesar Timur Tengah (Emirates, Etihad, dan Qatar) juga berencana membuka penerbangan langsung dari Timur Tengah ke Yogyakarta. (data 58 edisi 3 Maret 2017) (23) Kehilangan devisa dalam jumlah besar memaksa Saudi untuk melakukan berbagai inisiatif yang signifikan. (data 60 edisi 3 Maret 2017) Unsur pusat (UP) frasa pada data 28 adalah Rancangan UUD baru karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur sebuah adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Unsur UUD dan Rancangan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu Rancangan, UUD, dan baru, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu sebuah. Letak unsur Rancangan UUD baru berada di belakang unsur sebuah. Unsur pusat (UP) frasa pada data 43 adalah alasan yang jelas karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur suatu adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata alasan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu alasan, yang, dan jelas, sedangkan atribut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
terdiri dari 1 kata, yaitu suatu. Letak unsur alasan yang jelas berada di belakang unsur suatu. Unsur pusat (UP) frasa pada data 56 adalah ekspektasi yang besar karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur berbagai adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata berbagai merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu ekspektasi, yang, dan besar, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu berbagai. Letak unsur ekspektasi yang besar berada di belakang unsur berbagai. Unsur pusat (UP) frasa pada data 58 adalah maskapai terbesar Timur Tengah karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur tiga adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Kata terbesar merupakan bentuk kata jadian. Unsur Timur Tengah merupakan satu kesatuan. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu maskapai, terbesar, dan Timur tengah, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu tiga. Letak unsur maskapai terbesar Timur Tengah berada di belakang unsur tiga. Unsur pusat (UP) frasa pada data 60 adalah inisiatif yang signifikan karena secara distribusional unsur tersebut sama dengan seluruh frasa, secara semantik merupakan unsur yang terpenting, tidak dapat ditanggalkan, dan berkedudukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
sebagai unsur yang diterangkan. Unsur berbagai adalah atribut (Atr) karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat (UP). Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata berbagai merupakan kata jadian. Unsur inisiatif yang panjang terdiri dari 3 kata, frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Unsur berbagai terdiri dari 1 kata. Letak unsur inisiatif yang panjang berada di belakang unsur berbagai.
4.2.2 Kategori Frasa Endosentris Atributif Kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017 tidak bervariasi. Berdasarkan hasil analisis data, hanya diperoleh satu kategori frasa endosentris atributif, yaitu frasa nominal atau frasa benda. Namun, pada pembahasan ini frasa nominal dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu frasa nominal 1 kata sebagai unsur pusat (UP), frasa nominal 2 kata sebagai unsur pusat (UP), dan frasa nominal 3 kata sebagai unsur pusat (UP). A. Frasa Nominal Menurut Ramlan (2005: 145) frasa nominal adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal. Dengan kata lain, frasa nominal merupakan frasa yang termasuk kategori nominal. Dalam menentukan kategori suatu frasa, hal yang harus diketahui dahulu adalah unsur pusat (UP) frasa itu karena kategori suatu frasa mengikuti kategori unsur pusatnya. Hasil analisis kategori frasa menunjukkan bahwa frasa nominal yang terdiri dari 1 kata sebagai unsur pusat (UP) sebanyak 32 frasa, frasa nominal yang terdiri dari 2 kata sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
unsur pusat (UP) sebanyak 52 frasa, dan frasa nominal yang terdiri dari 3 kata sebagai unsur pusat (UP) sebanyak 15 frasa. Berikut pembahasan terhadap 5 frasa nominal yang terdiri dari 1 kata sebagai unsur pusat (UP), sedangkan 27 frasa lainnya dilampirkan. (24) Oleh karena itu, Bung Karno pada 18 Agustus 1945 dalam pengesahan UUD 1945 di depan Sidang Paripurna PPKI menyebut UUD 1945 sebagai UUD kilat, sekaligus berpesan bahwa kelak kalau keadaan sudah tenteram akan memanggil kembali anggota MPR untuk merumuskan UUD yang lebih sempurna. (data 22 edisi 1 Maret 2017) (25) Masalahnya, apakah pendekatan yang sekadar mengandalkan ancaman sanksi berupa penghentian tunjangan kehormatan profesor merupakan instrumen yang tepat? (data 30 edisi 1 Maret 2017) (26) Jadi, tanpa harus mengancamkan sanksi pencabutan tunjangan kehormatan, sebetulnya sudah ada instrumen hukum yang bisa ditegakkan untuk melecut para profesor aktif menulis. (data 35 edisi 1 Maret 2017) (27) Sementara dalam demokrasi, rakyat itu adalah para warga negara, pekerja, asosiasi-asosiasi, partai-partai, dan seterusnya atau demos, rakyat dalam populisme adalah “massa yang tidak terdiferensiasi”. (data 39 edisi 2 Maret 2017) (28) Pertama, koalisi partai-partai konservatif kanan tidak dapat rukun saat berada dalam sistem pemerintahan; mereka secara ideologis bertikai satu sama lain. (data 41 edisi 2 Maret 2017) Unsur pusat (UP) frasa pada data 22 adalah UUD. Unsur UUD (undangundang dasar) termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna undang-undang yang menjadi dasar semua undang-undang dan peraturan lain dalam suatu negara, yang mengatur bentuk, sistem pemerintahan, pembagian kekuasaan, wewenang badan-badan pemerintahan, dan sebagainya, sedangkan atribut yang lebih sempurna termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 30 adalah penghentian. Unsur penghentian termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna hal menghentikan (mengakhiri, menyetop), begitu pula atribut tunjangan kehormatan profesor termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 35 adalah sanski. Unsur sanksi terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna tanggungan (tindakan, hukuman, dan sebagainya) untuk memaksa orang menepati perjanjian atau menaati ketentuan undang-undang, begitu pula atribut pencabutan tunjangan kehormatan termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 39 adalah massa. Unsur massa terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) jumlah yang banyak sekali; sekumpulan orang yang banyak sekali (berkumpul di suatu tempat atau tersebar), sedangkan atribut yang tidak terdiferensiasi termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Unsur pusat (UP) frasa pada data 41 adalah koalisi. Unsur koalisi terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh kelebihan suara dalam parlemen, begitu pula atribut partai-partai konservatif kanan termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Selanjutnya pembahasan terhadap 5 frasa nominal yang terdiri dari 2 kata sebagai unsur pusat (UP), sedangkan 47 frasa lainnya dilampirkan. (29) Jadi, menurut pendapat saya, kunci penyelesaian masalah ini lebih ada pada pihak Freeport. (data 46 edisi 2 Maret 2017) (30) Pasal 4 Permendikbud ini menyatakan bahwa profesor wajib menghasilkan karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi di samping wajib menulis buku dan menyebarluaskan gagasannya. (data 48 edisi 2 Maret 2017) (31) Selain privatisasi parsial Aramco, Saudi tentunya juga masih akan menempuh jalan reformasi yang panjang. (data 63 edisi 3 Maret 2017) (32) Fiskal yang sehat perlu dukungan partisipasi masyarakat melalui pembayaran pajak yang benar. (data 66 edisi 3 Maret 2017) (33) Kejatuhan harga gabah terjadi hampir setiap musim “normal” periode musim panen raya (Februari-Mei) yang mengambil pangsa produksi sekitar 50 persen dari total produksi gabah tahunan. (data 70 edisi 3 Maret 2017) Unsur pusat (UP) frasa pada data 46 adalah kunci penyelesaian. Unsur kunci penyelesaian terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kunci, sedangkan kata penyelesaian adalah atribut. Unsur kunci termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (11) alat untuk mencapai suatu maksud (seperti membongkar rahasia, memecahkan masalah, menentukan kalah menang, atau berhasil tidaknya sesuatu),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
begitu pula atribut masalah ini termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 48 adalah karya ilmiah. Unsur karya ilmiah terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata karya, sedangkan kata ilmiah adalah atribut. Unsur karya termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) hasil perbuatan; buatan; ciptaan, sedangkan atribut yang diterbitkan termasuk verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 63 adalah jalan reformasi. Unsur jalan reformasi terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata jalan, sedangkan kata reformasi adalah atribut. Unsur jalan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (7) perkembangan atau berlangsungnya (tentang perundingan, rapat, cerita, dan sebagainya), sedangkan atribut yang panjang termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 66 adalah pembayaran pajak. Unsur pembayaran pajak terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata pembayaran, sedangkan kata pajak adalah atribut. Unsur pembayaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna proses, cara, perbuatan membayar, sedangkan atribut yang benar termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 70 adalah total produksi. Unsur total produksi terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata total, sedangkan kata produksi adalah atribut. Unsur total termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) jumlah atau bisa juga (2) menyeluruh; sepenuh-penuhnya, begitu pula atribut gabah tahunan termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Selanjutnya pembahasan terhadap 5 frasa nominal yang terdiri dari 3 kata sebagai unsur pusat (UP), sedangkan 10 frasa lainnya dilampirkan. (34) Sulit untuk tidak mengatakan bahwa aliansi militer Islam ini lebih ditujukan untuk menghadang Iran dan proxy-nya di sejumlah negara seperti Hizbullah dukungan Iran di Lebanon dan Houthi di Yaman. (data 52 edisi 2 Maret 2017) (35) Larinya modal global menuju New York merupakan penjelasan kenapa indeks harga saham New York terus melonjak hingga rekor baru 20.821. (data 59 edisi 3 Maret 2017) (36) Kedua, negara produsen minyak terbesar di dunia ini pun ternyata harus ikhlas mendorong BUMN terbesarnya untuk “melantai” di bursa saham. (data 67 edisi 3 Maret 2017) (37) Namun, rancang bangun infrastruktur tersebut belum jelas, apakah penggilingan padi modern Bulog akan membeli gabah langsung dari petani atau kelompok tani, bersaing dengan penggilingan padi yang ada? (data 71 edisi 3 Maret 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
(38) Bagi Burhanuddin Muhtadi, dan saya kira dia benar, semua itu menggambarkan sebuah dualisme yang unik: jarak yang melebar antara aspek rasionalitas dan aspek emosional karena adanya sebuah isu kontroversial. (data 77 edisi 3 Maret 2017) Unsur pusat (UP) frasa pada data 52 adalah aliansi militer Islam. Unsur aliansi militer Islam terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur aliansi militer, sedangkan kata Islam adalah atribut. Dari kedua kata aliansi militer yang menjadi pusat adalah kata aliansi, sedangkan kata militer adalah atribut. Unsur aliansi termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna ikatan antara dua negara atau lebih dengan tujuan politik, sedangkan atribut ini termasuk kategori pronominal demonstrativa. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 59 adalah indeks harga saham. Unsur indeks harga saham terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata indeks, sedangkan unsur harga saham adalah atribut. Kata indeks termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan; (2) daftar harga sekarang dibandingkan dengan harga sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang, begitu pula atribut New York termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 67 adalah negara produsen minyak. Unsur negara produsen minyak terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur negara produsen, sedangkan kata minyak adalah atribut. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
kedua kata negara produsen yang menjadi pusat adalah kata negara, sedangkan kata produsen adalah atribut. Unsur negara termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; (2) kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya, sedangkan atribut terbesar termasuk kategori adjektival atau sifat. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 71 adalah penggilingan padi modern. Unsur penggilingan padi modern terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur penggilingan padi, sedangkan kata modern adalah atribut. Dari kedua kata penggilingan padi yang menjadi pusat adalah kata penggilingan, sedangkan kata padi adalah atribut. Unsur penggilingan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) proses, cara, perbuatan menggiling (padi, tebu, dan sebagainya); (2) tempat atau usaha menggiling (melumatkan, mengupas), begitu pula atribut Bulog termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusat (UP) frasa pada data 77 adalah dualisme yang unik. Unsur dualisme yang unik terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur dualisme, sedangkan unsur yang unik adalah atribut. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
dualisme termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) paham bahwa dalam kehidupan ini ada dua prinsip yang saling bertentangan; (2) keadaan bermuka dua, yaitu tidak sejalan, sedangkan atribut sebuah termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
4.3 Pembahasan Hasil Analisis Penelitian yang berjudul Struktur dan Kategori Frasa Endosentris Atributif dalam Artikel Opini Surat Kabar Kompas Edisi 1-4 Maret 2017 ini memiliki dua tujuan, yaitu mendeskripsikan struktur dan kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata. Berikut ini disajikan pembahasan hasil analisis struktur dan kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017. 4.3.1 Struktur Frasa Endosentris Atributif Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan lima struktur frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas, yaitu struktur frasa 2 kata sebagai unsur pusat didahului 2 kata sebagai atribut, struktur frasa 2 kata sebagai unsur pusat diikuti 2 kata sebagai atribut, 1 kata sebagai unsur pusat diikuti 3 kata sebagai atribut, struktur frasa 3 kata sebagai unsur pusat diikuti 1 kata sebagai atribut, dan struktur frasa 3 kata sebagai unsur pusat didahului 1 kata sebagai atribut. Struktur frasa yang paling banyak diterapkan adalah struktur frasa 2 kata sebagai unsur pusat diikuti 2 kata sebagai atribut, yaitu sebanyak 49 frasa. Kemudian disusul struktur frasa 1 kata sebagai unsur pusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
diikuti 3 kata sebagai atribut, yaitu sebanyak 32 frasa. Selanjutnya struktur frasa 3 kata sebagai unsur pusat diikuti 1 kata sebagai atribut, yaitu sebanyak 9 frasa, struktur frasa 3 kata sebagai unsur pusat didahului 1 kata sebagai atribut, yaitu sebanyak 6 frasa, dan yang paling sedikit adalah struktur frasa 2 kata sebagai unsur pusat didahului 2 kata sebagai atribut, yaitu sebanyak 3 frasa. Penelitian ini tentu berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan. Secara keseluruhan penelitian-penelitian itu hanya mengkaji penggunaan macam frasa belum sampai pada struktur frasa. Penelitian yang dilakukan oleh Tommi Yuniawan dan Aprillia Firmonasari (2001) juga menghasilkan struktur frasa, tetapi bukan berdasarkan unsur pusat dan atributnya. Penelitian itu menggunakan istilah tipe frasa bukan struktur frasa. Struktur frasa yang dihasilkan juga bukan menggambarkan unsur pusat dan atributnya, tetapi menggambarkan satuan-satuan bahasa pembentuk frasa, seperti: kata + kata, kata + frasa, frasa + kata, atau frasa + frasa. Selain itu, penelitian tersebut berfokus pada frasa endosentris yang apositif, sedangkan penelitian ini berfokus pada frasa endosentris yang atributif dan yang terdiri dari empat kata. Peneliti menemukan dan merumuskan struktur frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata berdasarkan pendapat Ramlan (2005: 143) mengenai konsep frasa endosentris yang atributif, yaitu frasa yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Ada yang berkedudukan sebagai unsur pusat dan ada juga yang berkedudukan sebagai atribut. Selaras dengan pendapat Ramlan hanya berbeda istilah penamaan terhadap macam frasa, Chaer (2011:302) mengemukakan bahwa frasa bertingkat atau frasa subordinatif adalah frasa yang kedudukan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
unsurnya tidak sama. Unsur yang satu kedudukannya sangat penting sehingga tidak dapat ditanggalkan, sedangkan unsur yang lain kedudukannya hanya merupakan penjelas saja atau tambahan saja sehingga dapat ditanggalkan. Unsur yang menjadi pusat dan atribut frasa yang terdiri dari empat kata dapat berbentuk kata atau frasa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kata yang menduduki posisi unsur pusat atau atribut, misalnya frasa perubahan yang sangat signifikan. Unsur pusat frasa itu berbentuk kata, yaitu perubahan, sedangkan atributnya berbentuk frasa, yaitu yang sangat signifikan. Unsur perubahan terdiri dari 1 kata, sedangkan unsur yang sangat signifikan terdiri dari 3 kata. Selain itu, letak atau posisi dari unsur pusat dan atribut (mendahului atau mengikuti) merupakan suatu komponen yang melengkapi rumusan struktur frasa pada penelitian ini.
4.3.2 Kategori Frasa Endosentris Atributif Hasil analisis data menunjukkan bahwa ternyata hanya terdapat satu kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata, yaitu frasa nominal atau frasa benda. Ramlan (2005: 145) memaparkan sebuah contoh frasa yang sederhana, yaitu baju baru. Frasa baju baru memiliki distribusi yang sama dengan unsur baju. Kata baju termasuk kategori kata nominal, karena itu frasa baju baru termasuk golongan frasa nominal. Hal ini menunjukkan bahwa kategori suatu frasa secara keseluruhan mengikuti kategori unsur pusat frasa itu meskipun kategori atributnya berbeda. Semua frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017 memiliki unsur pusat yang berkategori nominal. Namun, tidak semua atribut berkategori nominal juga. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
yang berkategori lain, yaitu verbal atau kerja, adjektival atau sifat, numeral atau bilangan, dan adverbial atau keterangan. Mungkin saja terdapat kategori frasa verbal, adjektival, adverbial, numeral, atau preposisional pada frasa endosentris atributif yang bukan terdiri dari empat kata. Satu-satunya kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata ini memang menjadi temuan secara apa adanya tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan apapun. Apabila dikaitkan dengan penelitian terdahulu yang relevan, terdapat persamaan dan perbedaan terutama pada penelitian yang dilakukan oleh Novianingsih (2012). Penelitian itu juga mengkaji kategori frasa, tetapi tidak membatasi frasa yang diteliti itu terdiri dari empat kata, tiga kata, atau sejumlah kata lainnya. Semua macam frasa dan jumlah kata pada setiap frasa diteliti kategorinya. Hal ini yang memberi pengaruh terhadap hasil penelitiannya. Kategori frasa yang ditemukan pada penelitian itu lebih dari satu kategori, yaitu frasa verbal, frasa nominal, frasa preposisional, frasa numeral, dan frasa keterangan. Penelitian ini hanya menemukan satu kategori frasa, yaitu frasa nominal karena berfokus pada macam frasa endosentris yang atributif dan juga frasa yang terdiri dari empat kata. Jadi, dapat dikatakan bahwa perbedaan suatu objek penelitian dapat menimbulkan perbedaan pada hasilnya pula. Pada bagian analisis data, ditampilkan beberapa contoh analisis kategori frasa nominal. Ulasan mengenai kategori frasa nominal itu dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan jumlah kata yang menjadi unsur pusatnya, yaitu frasa nominal yang terdiri dari 1 kata sebagai unsur pusat sebanyak 32 frasa, frasa nominal yang terdiri dari 2 kata sebagai unsur pusat sebanyak 52 frasa, dan frasa nominal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
terdiri dari 3 kata sebagai unsur pusat sebanyak 15 frasa. Selain itu, kategori atribut frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata cukup bervariasi. Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat beberapa kategori atribut frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata, yaitu kategori verbal sebanyak 17 frasa, kategori adjektival sebanyak 21 frasa, kategori numeral sebanyak 13 frasa, kategori pronominal demonstrativa sebanyak 3 frasa, kategori adverbial sebanyak 2 frasa, dan kategori nominal sebanyak 43 frasa. Pada atribut frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata terdapat kata penghubung atau konjungsi yang yang berfungsi untuk memperluas frasa itu. Menurut Chaer (2015: 137-138) frasa nominal dapat diperluas dengan kata, frasa lain, dan klausa dengan bantuan konjungsi yang. Hal ini dapat dilakukan berkalikali. Misalnya frasa buku matematika diperluas dengan bantuan kata penghubung atau konjungsi yang menjadi buku matematika yang baru terbit. Frasa yang mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang memiliki perbedaan dengan frasa nominal yang terbentuk dari kata yang, seperti yang akan pergi, yang baru berangkat, yang mau makan, dan sebagainya. Kata yang pada frasa yang mengalami perluasan tidak muncul di awal suatu frasa, biasanya selalu muncul di tengah-tengah frasa itu, sedangkan kata yang pada frasa nominal selalu muncul di awal suatu frasa. Pada penelitian ini terdapat beberapa frasa yang mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang, yaitu sebanyak 38 frasa. Namun, tidak ada frasa berkategori nominal yang didahului oleh kata yang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Analisis terhadap struktur dan kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017 menghasilkan dua simpulan untuk menjawab dua rumusan masalah. Pertama, ditemukan lima struktur frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata, yaitu struktur frasa 2 kata sebagai unsur pusat didahului 2 kata sebagai atribut, struktur frasa 2 kata sebagai unsur pusat diikuti 2 kata sebagai atribut, struktur frasa 1 kata sebagai unsur pusat diikuti 3 kata sebagai atribut, struktur frasa 3 kata sebagai unsur pusat diikuti 1 kata sebagai atribut, dan struktur frasa 3 kata sebagai unsur pusat didahului 1 kata sebagai atribut. Kedua, hanya ditemukan satu kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata, yaitu frasa nominal atau frasa benda. Jadi, dapat dikatakan bahwa struktur frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata cukup bervariasi, sedangkan kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata tidak bervariasi.
5.2 Implikasi Hasil penelitian terhadap 16 artikel opini pada surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017 menunjukkan bahwa penggunaan frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata sebanyak 99 frasa cukup bervariasi. Ditemukan lima struktur frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dan hanya satu kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata. Berbagai analisis
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
data dan pembahasan hasil analisis pada penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, khususnya pada mata kuliah sintaksis bahasa Indonesia. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat menjadi sumber referensi bagi guru bahasa Indonesia dalam mengembangkan materi pembelajaran mengenai frasa dan juga dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi penulis artikel opini lainnya dalam menggunakan frasa sehingga tetap menghasilkan dan memublikasikan tulisantulisan yang berkualitas.
5.3 Saran Penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya, tetapi masih ada kemungkinan
terdapat
kekurangan.
Peneliti
dengan
segala
keterbatasan
menyampaikan beberapa saran kepada beberapa pihak, yaitu mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, guru bahasa Indonesia, penulis artikel opini lainnya, dan penulis buku teks bahasa Indonesia, peneliti selanjutnya. Berikut penjelasan saran satu per satu. a.
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Peneliti sangat berharap mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia agar konsisten menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, secara khusus dalam penggunaan frasa endosentris atributif. Peran frasa dalam suatu kalimat cukup penting karena frasa dapat memperjelas suatu kata. Dengan demikian, perlu adanya pemahaman yang utuh terkait dengan struktur frasa dan kategori frasa. Selain itu, sebagai calon pengajar bahasa Indonesia sudah sepantasnya menguasai konsep, macam, struktur, dan kategori frasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
b.
Guru bahasa Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber atau bahan pembelajaran mengenai frasa endosentris atributif. Guru bahasa Indonesia juga dapat melengkapi penjelasan mengenai frasa dengan memberikan contoh-contoh yang konkret dan kontekstual misalnya dari surat kabar, majalah, buku teks, novel, dan sebagainya.
c.
Penulis artikel opini Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi penulis artikel opini lainnya mengenai struktur frasa dan kategori frasa. Hal ini juga bertujuan untuk memperkaya wawasan penulis artikel opini agar tetap konsisten menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar dapat meningkatkan kualitas suatu tulisan.
d.
Penulis buku teks bahasa Indonesia Peneliti berharap para penulis buku teks bahasa Indonesia yang membahas konsep frasa dan macam frasa untuk tidak hanya menyajikan contoh-contoh frasa yang terdiri dari dua kata atau tiga kata. Namun, penulis buku teks dapat menyajikan juga contoh frasa yang terdiri dari empat kata atau bahkan lebih. Hal ini bermaksud untuk memperkaya pengetahuan pembaca atau pembelajar dalam memahami frasa secara utuh.
e.
Peneliti selanjutnya Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum membahas frasa secara lengkap. Penelitian ini baru sampai pada struktur dan kategori frasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
endosentris atributif. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar mengkaji struktur dan kategori frasa endosentris yang koordinatif, struktur dan kategori frasa endosentris yang apositif atau mungkin struktur dan kategori frasa eksosentris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga. Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta. ____________. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. ____________. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. ____________. 2013. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Dani, Hadiyati Wulan. 2015. ”Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah: tidak diterbitkan. Darmadi dkk. 2006. Mahir Berjurnalistik. Yogyakarta: Amara Books. Dawson, Catherine. 2010. Metode Penelitian Praktis Sebuah Panduan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Pusat Bahasa), Jakarta: Depdiknas. Dwaiskurny. 2017. “Analisis Frasa Endosentris dan Frasa Eksosentris dalam Kumpulan Puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji: tidak diterbitkan. Ghony dan Almanshur. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: ArRuzz Media. Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah. Khairah dan Ridwan. 2014. Sintaksis Memahami Satuan Kalimat Perspektif Fungsi. Jakarta: Bumi Aksara.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Kontour, Ronny. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM. Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. __________________. 2010. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Muhammad. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Novianingsih. 2012. “Bentuk Frasa pada Wacana Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Karangan Dawud dkk Penerbit: Erlangga 2004”. Skripsi pada Program Studi Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS: tidak diterbitkan. Parera, Jos Daniel. 2009. Dasar-dasar Analisis Sintaksis. Jakarta: Erlangga. Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. ______________. 2012. Menulis Artikel Opini dan Kolom di Media Massa. Jakarta: Erlangga. Ramlan, M. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono. Romli, Asep Syamsul M. 2006. Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: Rosdakarya. Santosa dan Jaruki. 2016. Mahir Berbahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun. Bandung: Rosdakarya. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suhardi. 2013. Dasar-dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia. Yogyakarta: ArsRuzz Media Sukini. 2010. Sintaksis Sebuah Panduan Praktis. Surakarta: Yuma Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Yuniawan dan Firmonasari. 2001. “Tipe Frasa Endosentrik Apositif dalam Bahasa Indonesia: Suatu Pendekatan Sintaksis”. Jurnal Humaniora. 8 (2), 172181.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TRIANGULASI DATA Berikut ini adalah data penelitian frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017 yang perlu ditriangulasi oleh ahli atau pakar. Berilah tanda centang () pada kolom “setuju” atau “tidak setuju” yang menggambarkan penilaian Anda terhadap data yang terkumpul ini, kemudian berilah catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu kebenaran data penelitian ini. Tabel Artikel 1 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 6) No. Data (kalimat) Data 01 Selama beberapa dekade AS melihat Iran sebagai salah satu ancaman utama. 02 Arah baru ini terekam jelas saat Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan kunjungan kehormatan pertama kali kepada Raja Salman di Jeddah, Mei 2015. 03 Melihat konstelasi politik yang berkembang di kawasan Timteng itu pastilah bukan suatu kebetulan jika Presiden Joko Widodo memerintahkan Menlu Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada Mei 2015, hanya empat bulan setelah Raja Salman naik takhta. 04 Dalam kunjungan tersebut, Menlu Retno diterima oleh Raja Salman dan menjadikannya pejabat tinggi perempuan pertama dari negara sahabat yang diterima langsung oleh Raja Salman. 05 Kunjungan Menlu Retno itu disusul dengan kunjungan yang lebih tinggi dengan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi kepada Raja Salman pada September 2015. 06 Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini. 07 Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini. 08 Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini. 09 Sejarah menunjukkan bahwa jauh sebelum Arab Saudi mengalami oil boom dan menjadikannya salah satu negara terkaya di dunia,bahkan jauh sebelum negara Arab Saudi terbentuk, masyarakat Indonesia sudah bermigrasi ke dua Tanah Suci, Mekkah dan Madinah. 10 Keberhasilan pelaksanaan kunjungan ini, termasuk kesepakatan-kesepakatan yang ditandatangani, adalah
Setuju
Tidak Setuju
KET
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
12
satu hal. Namun, ukuran yang lebih penting bagi keberhasilan kunjungan ini baru bisa dilihat jika terdapat peningkatan secara konisten dalam beberapa tahun ke depan. Seberapa banyak saling kunjungan tingkat tinggi, seberapa banyak terjadi kenaikan volume perdagangan bilateral, seberapa banyak investasi Arab Saudi di Indonesia, seberapa banyak kedua negara bisa mengambil peran bersamadi forum OKI, seberapa banyak kedua negara dapat mengambil inisiatif bersama untuk kebaikan dunia Islam, dan lain-lain.
Tabel Artikel 2 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 6) No. Data 13 14 15
16
17
18
19 20
Data (kalimat)
Setuju
Demokrasi kita hari ini, tak pelak lagi, mengarah pada demokrasi digital. Ruang publik dunia maya telah jadi arena baru bagi proses diskusi, deliberasi, dan pertarungan politik. Kita juga berhadapan dengan orang-orang yang mengetahui benar masyarakat kita belum dididik untuk menghadapi hoaks dengan kepala dingin sehingga mudah dipengaruhi dan pemerintah masih dalam tahap coba-coba dalam menanggulangi hoaks. Dengan kata lain, operasionalisasi medsos secara global sesungguhnya digerakkan oleh institusi ekonomi yang motif dasarnya adalah komodifikasi. Pararel dengan itu, medsos yang kita nikmati juga tak sepenuhnya gratis karena perusahaan medsos sesungguhnya menghimpun data perilaku kita dan memanfaatkannya untuk aktivitas periklanan digital yang menembus ruang pribadi setiap orang. Dengan kemampuan tersebut, perusahaan medsos seperti Facebook menjadi kekuatan bisnis berskala global. Lebih jauh lagi mereka juga bermasalah dengan kedaulatan fiskal sejumlah negara. Perang melawan hoaks, sekali lagi, sangat ditentukan oleh konstribusi perusahaan yang menciptakan medsos sebagai medium utama persebaran hoaks.
Tidak Setuju
KET
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Artikel 3 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 7) No. Data (kalimat) Setuju Data 21 Dua kata kunci tentang demokrasi yang disampaikan Presiden Jokowi adalah “Demokrasi kita sudah kebablasan dan praktik politik demokrasi kita telah membuka peluang terjadinya artikulasi politik yang ekstrem seperti liberalisme, sektarianisme, fundamentalisme, terorisme, dan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ideologi Pancasila”. 22 Oleh karena itu, Bung Karno pada 18 Agustus 1945 dalam pengesahan UUD 1945 di depan Sidang Paripurna PPKI menyebut UUD 1945 sebagai UUD kilat, sekaligus berpesan bahwa kelak kalau keadaan sudah tenteram akan memanggil kembali anggota MPR untuk merumuskan UUD yang lebih sempurna. 23 Sekadar untuk konsolidasi kekuasaan saja, Presiden Joko Widodo sebagai pendatang baru yang bukan bagian dari “turbulensi” elite Jakarta perlu waktu dua setengah tahun, yang dengan kepiawaiannya, akhirnya bisa menaklukkan lingkaran kekuasaan yang membelenggunya. 24 Upaya keras pemerintah JKW menghentikan warisan birokrasi pemerintahan yang marak dengan praktik pungli, korupsi, kartel, dan mafia yang begitu masif, terstruktur, dan sistemik hingga saat ini belum melahirkan tanda-tanda perubahan yang berarti. 25 Upaya keras pemerintah JKW menghentikan warisan birokrasi pemerintahan yang marak dengan praktik pungli, korupsi, kartel, dan mafia yang begitu masif, terstruktur, dan sistemik hingga saat ini belum melahirkan tanda-tanda perubahan yang berarti. 26 Dengan demikian, semua penyimpangan, kekeliruan, kesalahan, bahkan kejahatan yang dilakukan birokrasi pemerintah–termasuk jajaran TNI dan Polri serta penegak hukum lainnya tak terkecuali para hakimnya– masing-masing mempunyai rujukan hukum yang legal secara yuridis formal. 27 Di sanalah dalam otokritiknya, Presiden juga menyampaikan kata kunci yang ketiga sebagai solusi, yaitu “Dengan membagi lahan-lahan yang tidak produktif kepada rakyat, dalam bentuk konsesikonsesi kecil kepada rakyat, koperasi, tanah adat sehingga asset-aset negara ini terdistribusi dengan baik dan menjadi property rights rakyat agar bisa mengakses ke layanan permodalan dan pembangunan sumber daya manusia melalui pelatihan vokasional”. 28 Sebuah warisan yang sangat mulia kalau saja Presiden JKW tanpa berpretensi hendak maju lagi dalam
Tidak Setuju
KET
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pilpres 2019 mendatang, dalam sisa waktu kepemimpinannya menyiapkan sebuah Rancangan UUD baru sebagaimana amanat Bung Karno pada 18 Agustus 1945 tersebut di atas. Sudah barang tentu kelak yang memutuskan tetap saja lembaga negara yang berkompeten, yaitu MPR.
Tabel Artikel 4 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 7) No. Data 30
31
32
33
34
35
Data (kalimat)
Setuju
Masalahnya, apakah pendekatan yang sekadar mengandalkan ancaman sanksi berupa penghentian tunjangan kehormatan profesor merupakan instrumen yang tepat? Menggugah semangat para profesor untuk kembali pada khitahnya, yakni mengajar, meneliti, dan menghasilkan karya ilmiah yang bermutu, harus diakui bukan hal mudah. Tunjangan kehormatan bagi guru besar adalah hak yang sudah seharusnya diterima profesor, implikasi dari perjalanan karier yang panjang sebagai pendidik. Di berbagai grup media sosial dan perbincangan di kalangan dosen, kita bisa melihat begitu banyak ketidaksetujuan dan sikap resistensi atas rencana penghentian tunjangan kehormatan bagi guru besar jika mereka tidak menghasilkan artikel ilmiah di jurnal internasional. Sebelum dikeluarkan Permenristekdikti No 20/2017, pemerintah sebetulnya telah mengeluarkan peraturan yang jika diterapkan secara konsisten akan dapat jadi penstimulasi para guru besar untuk meluangkan waktu menulis artikel ilmiah. Jadi, tanpa harus mengancamkan sanksi pencabutan tunjangan kehormatan, sebetulnya sudah ada instrumen hukum yang bisa ditegakkan untuk melecut para profesor aktif menulis.
Tidak Setuju
KET
Tidak Setuju
KET
Tabel Artikel 5 (edisi Kamis, 2 Maret 2017 halaman 6) No. Data (kalimat) Data 36 Filsuf Jerman abad ke-18, Immanuel Kant, pernah memberi nasihat tentang perkawinan. 37 Lembaga kuasa adalah hukum, seperti juga perkawinan yang dalam pengertian yang paling kasar adalah pendisiplinan seks. 38 Entah itu partai, seperti Front National, Lega Nord,
Setuju
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
40
41
42
Vlaam Belang, FPO, atau ormas, seperti Patriotische Europaer gegen die Islamisierung des Abendlandes (PEGIDA) dan ormas tertentu di Indonesia, dengan keragaman ideologi adalah kekuatan-kekuatan konservatif yang oportunis di negeri mereka masingmasing. Sementara dalam demokrasi, rakyat itu adalah para warga negara, pekerja, asosiasi-asosiasi, partai-partai, dan seterusnya atau demos, rakyat dalam populisme adalah “massa yang tidak terdiferensiasi”. Prosedur mapan, seperti mekanisme undang-undang dan peradilan, dianggap sebagai alat kepentingan elite belaka. Pertama, koalisi partai-partai konservatif kanan tidak dapat rukun saat berada dalam sistem pemerintahan; mereka secara ideologis bertikai satu sama lain. Kedua, ruang bertindak partai-partai kanan dibatasi oleh administrasi politis harian sehingga jurang antara janji-janji kampanye dan kenyataan makin lebar.
Tabel Artikel 6 (edisi Kamis, 2 Maret 2017 halaman 6) No. Data 43
44
45
46 47
Data (kalimat)
Setuju
Adalah tidak mungkin jika tanpa suatu alasan yang jelas, misalnya ada suatu pelanggaran berat, pemerintah akan dan dapat sewenang-wenang mencabut izin yang telah diberikan. Adalah tidak mungkin jika tanpa suatu alasan yang jelas, misalnya ada suatu pelanggaran berat, pemerintah akan dan dapat sewenang-wenang mencabut izin yang telah diberikan. Terhadap keberatan Freeport yang lain, di antaranya dalam hal kewajiban divestasi saham hingga 51 persen dan penerapan perpajakan yang tidak bersifat tetap sepanjang kontrak (nail down), tetapi mengikuti pengaturan perundangan yang berlaku (prevailing), sesungguhnya hal ini juga bukan merupakan permintaan pemerintah yang tanpa dasar. Jadi, menurut pendapat saya, kunci penyelesaian masalah ini lebih ada pada pihak Freeport. Kesediaan Freeport menyelesaikan perbedaan pandangan yang ada melalui jalan negosiasi dan bukan melalui arbitrase-meskipun hal ini dimungkinkan-dapat menjadi ukuran seberapa besar itikad baik Freeport di dalam berinvestasi di Indonesia.
Tidak Setuju
KET
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Artikel 7 (Kamis, 2 Maret 2017 halaman 7) No. Data 48
49 50
51
Data (kalimat)
Setuju
Pasal 4 Permendikbud ini menyatakan bahwa profesor wajib menghasilkan karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi di samping wajib menulis buku dan menyebarluaskan gagasannya. Untuk memantapkan pilihan simpang yang benar, semua gesekan dan hambatan harus kita singkirkan. Misalnya, untuk profesor produktif disediakan dana penelitian secara otomatis, diberikan tanggung jawab membimbing mahasiswa S-3 penerima beasiswa LPDP secara otomatis, serta fasilitas VIP dan VVIP lain. Artinya, pihak LPDP dan Kemristek dan Dikti hanya menunjuk profesor produktif yang diperkenankan membimbing mahasiswa S-3 berprestasi hebat.
Tidak Setuju
KET
Tidak Setuju
KET
Tidak Setuju
KET
Tabel Artikel 8 (edisi Kamis, 2 Maret 2017 halaman 7) No. Data 52
53 54
55
Data (kalimat)
Setuju
Sulit untuk tidak mengatakan bahwa aliansi militer Islam ini lebih ditunjukan untuk menghadang Iran dan proxy-nya di sejumlah negara seperti Hizbullah dukungan Iran di Lebanon dan Houthi di Yaman. Belum lama ini AS menjatuhkan sanksi baru atas Iran terkait dengan uji coba rudal balistik negeri itu. Sejak tahun lalu, Arab Saudi melancarkan Rencana Transformasi Ekonomi Nasional (Visi Arab Saudi 2030), yang intinya meninggalkan basis minyak. Bukan tidak mungkin Saudi akan mengonkretkan rencana pembangunan sekolah-sekolah di Indonesia via ormas-ormas yang dipercaya Saudi.
Tabel Artikel 9 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 6) No. Data 56
57
58
Data (kalimat) Wajar jika muncul berbagai ekspektasi yang besar terhadap rombongan yang tidak lazim sebanyak ini, dengan durasi yang juga panjang. Wajar jika muncul berbagai ekspektasi yang besar terhadap rombongan yang tidak lazim sebanyak ini, dengan durasi yang juga panjang. Sebab, saat ini tiga maskapai terbesar Timur Tengah
Setuju
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
60
61 62
63 64 65
66 67
(Emirates, Etihad, dan Qatar) juga berencana membuka penerbangan langsung dari Timur Tengah ke Yogyakarta. Larinya modal global menuju New York merupakan penjelasan kenapa indeks harga saham New York terus melonjak hingga rekor baru 20.821. Kehilangan devisa dalam jumlah besar memaksa Saudi untuk melakukan berbagai inisiatif yang signifikan. Meski rezeki minyak masih terus mengalir, masa depan harga minyak sulit diharapkan tinggi. China dan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia jelas merupakan target pasar yang potensial. Selain privatisasi parsial Aramco, Saudi tentunya juga masih akan menempuh jalan reformasi yang panjang. Saudi juga menghadapi pekerjaan rumah besar terkait kualitas sumber daya manusia. Kita lalu menyadari dengan sejumlah koreksi mendorong percepatan industrialisasi, bukan membiarkan tren deindustrialisasi, yakni degradasi kontribusi sektor industri dalam pembentukan PDB. Fiskal yang sehat perlu dukungan partisipasi masyarakat melalui pembayaran pajak yang benar. Kedua, negara produsen minyak terbesar di dunia ini pun ternyata harus ikhlas mendorong BUMN terbesarnya untuk “melantai” di bursa saham.
Tabel Artikel 10 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 6) No. Data 68
69
70
71
Data (kalimat) Kadar air gabah dan butir hampa atau hijau tinggi sehingga harga gabah kering panen (GKP) hanya sekitar Rp2.800 per kilogram, jauh di bawah ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) yang Rp3.700 per kilogram. Mengapa kejatuhan harga kerap berlangsung pada musim panen raya dan mengapa penggilingan padi gagal menyerap kelebihan produksi gabah musiman, padalah kesulitan utama mereka adalah bahan baku gabah dan kapasitas telantar tinggi? Kejatuhan harga gabah terjadi hampir setiap musim “normal” periode musim panen raya (Februari-Mei) yang mengambil pangsa produksi sekitar 50 persen dari total produksi gabah tahunan. Namun, rancang bangun infrastruktur tersebut belum jelas, apakah penggilingan padi modern Bulog akan membeli gabah langsung dari petani atau kelompok
Setuju
Tidak Setuju
KET
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
73
tani, bersaing dengan penggilingan padi yang ada? Namun, rancang bangun infrastruktur tersebut belum jelas, apakah penggilingan padi modern Bulog akan membeli gabah langsung dari petani atau kelompok tani, bersaing dengan penggilingan padi yang ada? Hal ini akan menciptakan insentif bagi penggilingan padi kecil untuk berinvestasi pada pengering mekanis karena pemasaran beras pecah kulit telah terbuka dan terjamin.
Tabel Artikel 11 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 7) No. Data 74
75
76
77
78
Data (kalimat)
Setuju
Namun, dalam Pilkada Jakarta putaran pertama bulan lalu, polarisasi dua elemen ini tampaknya agak ekstrem. Kenapa sebagian warga tidak memilih berdasarkan kepentingan “obyektif” untuk dipimpin seorang gubernur yang dianggap telah terbukti dan mampu memperbaiki kinerja pemerintahan ibukota kita? Fakta yang ditemukan Burhanuddin Muhtadi, lewat lembaga Indikator Politik Indonesia, penting untuk dipahami: 57 persen pemilih menganggap bahwa Basuki telah menodai agama; 27 persen berpendapat sebaliknya; dan 15 persen tidak tahu atau netral. Bagi Burhanuddin Muhtadi, dan saya kira dia benar, semua itu menggambarkan sebuah dualisme yang unik: jarak yang melebar antara aspek rasionalitas dan aspek emosional karena adanya sebuah isu kontroversial. Kombinasi semua itulah yang sejauh ini menjadi ciri khas demokrasi kita.
Tidak Setuju
KET
Tidak Setuju
KET
Tabel Artikel 12 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 7) No. Data 79
80
Data (kalimat)
Setuju
Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) sudah ditegaskan bahwa subyek hukum pelaku korupsi tidak saja orang, tetapi juga badan hukum atau korporasi. Pidana pokok untuk korporasi yang terbukti bersalah adalah denda dan jika tidak dibayar pengurusnya dapat dikenai hukuman kurungan hingga dua bulan.
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Artikel 13 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 6) No. Data 81
82
83
Data (kalimat)
Setuju
Keyakinan sejumlah kalangan bahwa penerimaan negara dari uang tebusan amnesti pajak akan melampaui target Rp 165 triliun pada akhir periode III pelaksanaan program amnesti pajak tampaknya akan sulit terwujud. Pertanyaannya, mengapa tren tebusan amnesti pajak pada periode II dan III merosot drastis dibandingkan periode I? Padahal, mereka inilah yang sesungguhnya menjadi prioritas program amnesti pajak.
Tidak Setuju
KET
Tidak Setuju
KET
Tidak Setuju
KET
Tabel Artikel 14 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 6) No. Data (kalimat) Data 84 Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, upaya percepatan serapan gabah oleh Kementerian Pertanian bersama institusi terkait tahun 2017 adalah melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (Tim Sergap) dan bermitra dengan swasta untuk penyewaan mesin pengering (dryer) dan pergudangan milik Bulog. 85 Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, upaya percepatan serapan gabah oleh Kementerian Pertanian bersama institusi terkait tahun 2017 adalah melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (Tim Sergap) dan bermitra dengan swasta untuk penyewaan mesin pengering (dryer) dan pergudangan milik Bulog. 86 Pemerintah bersama Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) sepakat akan menyerap jagung petani sesuai Permendag No 63/2016 pada harga Rp 3.150 per kg. 87 Dengan demikian, produksi dan harga akan terjaga serta bahan baku pakan ternak terjamin. 88 Terkait impor beras yang tercatat pada 2016, diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa impor itu adalah pelaksanaan rekomendasi impor 2015 atau merupakan luncuran impor 2015 yang belum selesai.
Setuju
Tabel Artikel 15 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 7) No. Data 89
Data (kalimat) PBB dalam dokumen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG)
Setuju
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
tahun 2015 menyepakati penurunan ketimpangan menjadi satu dari 17 tujuan utama SDG. Ini merupakan keanehan yang tidak baik (outliers).
Tabel Artikel 16 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 7) No. Data (kalimat) Data 91 Bagi Indonesia, ini kunjungan yang bersejarah dan fenomenal, mengingat kunjungan terakhir penguasa Saudi ke Indonesia terjadi pada 1970. 92 Kunjungan terakhir Raja Saudi ke Malaysia terjadi pada masa Raja Abdullah pada 2006. 93 Visi itu tidak terlepas dari adanya defisit anggaran Arab Saudi setelah harga minyak dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan. 94 Sebagaimana diketahui, minyak menjadi sumber utama pembiayaan kehidupan di Saudi. 95 Dalam kaitan ibadah umrah, Saudi ingin meningkatkan jumlah jemaah yang menjalankannya. 96 Jatuhnya harga minyak belakangan ini ikut serta dalam membangun Visi Saudi yang baru. 97 Kunjungan Raja Salman ke sejumlah negara di Asia itu dalam rangka mencari peluang investasi pengembangan ekonominya. 98 Tur Raja Salman itu juga digunakan untuk mencari investor yang mau membeli sebagian saham perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco. 99 Kebetulan saat ini yang menjadi Presiden AS adalah Trump yang cenderung isolatif.
Setuju
Tidak Setuju
KET
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TRIANGULASI ANALISIS DATA Berikut ini adalah analisis data penelitian: struktur dan kategori frasa endosentris atributif yang terdiri dari empat kata dalam artikel opini surat kabar Kompas edisi 1-4 Maret 2017 yang perlu ditriangulasi oleh ahli atau pakar. Berilah tanda centang () pada kolom “setuju” atau “tidak setuju” yang menggambarkan penilaian Anda terhadap analisis ini, kemudian berilah catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu kebenaran analisis ini. A. Struktur Frasa Tabel Artikel 1 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 01 Selama beberapa dekade AS melihat Iran sebagai salah satu ancaman utama.
Struktur Frasa 2 UP didahului 2 Atr
02
Arah baru ini terekam jelas saat Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan kunjungan kehormatan pertama kali kepada Raja Salman di Jeddah, Mei 2015.
2 UP diikuti 2 Atr
03
Melihat konstelasi politik yang berkembang di kawasan Timteng itu pastilah bukan suatu kebetulan jika Presiden Joko Widodo memerintahkan
2 UP diikuti 2 Atr
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah ancaman utama karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur salah satu adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata ancaman merupakan bentuk kata jadian. Unsur ancaman utama terdiri dari 2 kata, begitu pula unsur salah satu terdiri dari 2 kata. Letak unsur ancaman utama berada di belakang unsur salah satu. Unsur pusatnya adalah kunjungan kehormatan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur pertama kali adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata kunjungan dan kehormatan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kunjungan dan kehormatan, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu pertama dan kali. Letak unsur kunjungan kehormatan berada di depan unsur pertama kali. Unsur pusatnya adalah konstelasi politik karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang berkembang adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang.
KET
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
04
Menlu Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada Mei 2015, hanya empat bulan setelah Raja Salman naik takhta. Dalam kunjungan tersebut, Menlu Retno diterima oleh Raja Salman dan menjadikannya pejabat tinggi perempuan pertama dari negara sahabat yang diterima langsung oleh Raja Salman.
3 UP diikuti 1 Atr
05
Kunjungan Menlu Retno itu disusul dengan kunjungan yang lebih tinggi dengan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi kepada Raja Salman pada September 2015.
1 UP diikuti 3 Atr
06
Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini.
1 UP diikuti 3 Atr
07
Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan
2 UP didahului 2 Atr
Kata berkembang merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu konstelasi dan politik, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan berkembang. Letak unsur konstelasi politik berada di depan unsur yang berkembang. Unsur pusatnya adalah pejabat tinggi perempuan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur pertama adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata pejabat merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu pejabat, tinggi, dan perempuan, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu pertama. Letak unsur pejabat tinggi perempuan berada di depan unsur pertama. Unsur pusatnya adalah kunjungan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang lebih tinggi adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata kunjungan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu kunjungan, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, lebih, dan tinggi. Letak unsur kunjungan berada di depan unsur yang lebih tinggi. Unsur pusatnya adalah jumlah karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur tenaga kerja Indonesia adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu jumlah, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu tenaga, kerja, dan Indonesia. Letak unsur jumlah berada di depan unsur tenaga kerja Indonesia. Unsur pusatnya adalah isu penting karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur salah satu adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur isu penting terdiri dari 2 kata, begitu
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan bilateral ini. 08
Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini.
3 UP diikuti 1 Atr
09
Sejarah menunjukkan bahwa jauh sebelum Arab Saudi mengalami oil boom dan menjadikannya salah satu negara terkaya di dunia,bahkan jauh sebelum negara Arab Saudi terbentuk, masyarakat Indonesia sudah bermigrasi ke dua Tanah Suci, Mekkah dan Madinah. Keberhasilan pelaksanaan kunjungan ini, termasuk kesepakatan-kesepakatan yang ditandatangani, adalah satu hal.
2 UP didahului 2 Atr
Namun, ukuran yang lebih penting bagi keberhasilan kunjungan ini baru bisa dilihat jika terdapat peningkatan secara
1 UP diikuti 3 Atr
10
11
3 UP diikuti 1 Atr
pula unsur salah satu terdiri dari 2 kata. Letak unsur isu penting berada di belakang unsur salah satu. Unsur pusanya adalah peningkatan hubungan bilateral karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur ini adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata peningkatan dan hubungan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu pengingkatan, hubungan, dan bilateral, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu ini. Letak unsur peningkatan hubungan bilateral berada di depan unsur ini. Unsur pusatnya adalah negara terkaya karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur salah satu adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata terkaya merupakan bentuk kata jadian. Unsur negara terkaya terdiri dari 2 kata, begitu pula unsur salah satu terdiri dari 2 kata. Letak unsur negara terkaya berada di belakang unsur salah satu. Unsur pusatnya adalah keberhasilan pelaksanaan kunjungan berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur ini adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata keberhasilan, pelaksanaan, dan kunjungan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu keberhasilan, pelaksanaan, dan kunjungan, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu ini. Letak unsur keberhasilan pelaksanaan kunjungan berada di depan unsur ini. Unsur pusatnya adalah ukuran karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang lebih penting adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konisten dalam beberapa tahun ke depan.
12
Seberapa banyak saling kunjungan tingkat tinggi, seberapa banyak terjadi kenaikan volume perdagangan bilateral, seberapa banyak investasi Arab Saudi di Indonesia, seberapa banyak kedua negara bisa mengambil peran bersamadi forum OKI, seberapa banyak kedua negara dapat mengambil inisiatif bersama untuk kebaikan dunia Islam, dan lain-lain.
2 UP diikuti 2 Atr
dengan bantuan konjungsi yang. Kata ukuran merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu ukuran, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, lebih, dan penting. Letak unsur ukuran berada di depan unsur yang lebih penting. Unsur pusatnya adalah kenaikan volume karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur perdagangan bilateral adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata kenaikan dan perdagangan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kenaikan dan volume, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu, perdagangan dan bilateral. Letak unsur kenaikan volume berada di depan unsur perdagangan bilateral.
Tabel Artikel 2 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 13 Demokrasi kita hari ini, tak pelak lagi, mengarah pada demokrasi digital.
Struktur Frasa 2 UP diikuti 2 Atr
14
2 UP diikuti 2 Atr
Ruang publik dunia maya telah jadi arena baru bagi proses
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah demokrasi kita karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur hari ini adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu demokrasi dan kita, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu hari dan ini. Letak unsur demokrasi kita berada di depan unsur hari ini. Unsur pusatnya adalah ruang publik karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur
KET
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diskusi, deliberasi, dan pertarungan politik.
15
Kita juga berhadapan dengan 1 UP diikuti orang-orang yang mengetahui 3 Atr benar masyarakat kita belum dididik untuk menghadapi hoaks dengan kepala dingin sehingga mudah dipengaruhi dan pemerintah masih dalam tahap coba-coba dalam menanggulangi hoaks.
16
Dengan kata lain, operasionalisasi medsos secara global sesungguhnya digerakkan oleh institusi ekonomi yang motif dasarnya adalah komodifikasi.
2 UP diikuti 2 Atr
17
Pararel dengan itu, medsos yang kita nikmati juga tak sepenuhnya gratis karena perusahaan medsos sesungguhnya menghimpun data perilaku kita dan memanfaatkannya untuk aktivitas periklanan digital yang menembus ruang pribadi setiap
2 UP diikuti 2 Atr
dunuia maya adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu ruang dan publik, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu dunia dan maya. Letak unsur ruang publik berada di depan unsur dunia maya. Unsur pusatnya adalah orang-orang karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang mengetahui benar adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata mengetahui merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu orang-orang, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, mengetahui, dan benar. Letak unsur orang-orang berada di depan unsur yang mengetahui benar. Unsur pusatnya adalah operasionalisasi medsos karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur secara global adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata medsos (media sosial) merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu operasionalisasi dan medsos, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu secara dan global. Letak unsur operasionalisasi medsos berada di depan unsur secara global. Unsur pusatnya adalah ruang pribadi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur setiap orang adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu ruang dan pribadi, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu setiap dan orang. Letak unsur ruang pribadi berada di depan unsur setiap orang.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
orang. Dengan kemampuan tersebut, perusahaan medsos seperti Facebook menjadi kekuatan bisnis berskala global.
2 UP diikuti 2 Atr
19
Lebih jauh lagi mereka juga bermasalah dengan kedaulatan fiskal sejumlah negara.
2 UP diikuti 2 Atr
20
Perang melawan hoaks, sekali lagi, sangat ditentukan oleh konstribusi perusahaan yang menciptakan medsos sebagai medium utama persebaran hoaks.
2 UP diikuti 2 Atr
Unsur pusatnya adalah kekuatan bisnis karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur berskala global adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata kekuatan dan berskala merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kekuatan dan bisnis, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu berskala dan global. Letak unsur kekuatan bisnis berada di depan unsur berskala global. Unsur pusatnya adalah kedaulatan fiskal karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur sejumlah negara adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata kedaulatan dan sejumlah merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kedaulatan dan fiskal, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu sejumlah dan negara. Letak unsur kedaulatan fiskal berada di depan unsur sejumlah negara. Unsur pusatnya adalah medium utama karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur persebaran hoaks adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata persebaran merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu medium dan utama, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu persebaran dan hoaks. Letak unsur medium utama berada di depan unsur persebaran hoaks.
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Artikel 3 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 21 Dua kata kunci tentang demokrasi yang disampaikan Presiden Jokowi adalah “Demokrasi kita sudah kebablasan dan praktik politik demokrasi kita telah membuka peluang terjadinya artikulasi politik yang ekstrem seperti liberalisme, sektarianisme, fundamentalisme, terorisme, dan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ideologi Pancasila”. 22 Oleh karena itu, Bung Karno pada 18 Agustus 1945 dalam pengesahan UUD 1945 di depan Sidang Paripurna PPKI menyebut UUD 1945 sebagai UUD kilat, sekaligus berpesan bahwa kelak kalau keadaan sudah tenteram akan memanggil kembali anggota MPR untuk merumuskan UUD yang lebih sempurna. 23 Sekadar untuk konsolidasi kekuasaan saja, Presiden Joko Widodo sebagai pendatang baru yang bukan bagian dari “turbulensi” elite Jakarta perlu
Struktur Frasa 2 UP diikuti 2 Atr
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah artikulasi politik karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang ekstrem adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu artikulasi dan politik, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan ekstrem. Letak unsur artikulasi politik berada di depan unsur yang ekstrem.
1 UP diikuti 3 Atr
Unsur pusatnya adalah UUD karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang lebih sempurna adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata UUD (undang-undang dasar) merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu UUD, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, lebih, dan sempurna. Letak unsur UUD berada di depan unsur yang lebih sempurna.
2 UP diikuti 2 Atr
Unsur pusatnya adalah lingkaran kekuasaan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang membelenggunya adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang.
KET
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
waktu dua setengah tahun, yang dengan kepiawaiannya, akhirnya bisa menaklukkan lingkaran kekuasaan yang membelenggunya. 24
25
26
Upaya keras pemerintah JKW menghentikan warisan birokrasi pemerintahan yang marak dengan praktik pungli, korupsi, kartel, dan mafia yang begitu massif, terstruktur, dan sistemik hingga saat ini belum melahirkan tanda-tanda perubahan yang berarti. Upaya keras pemerintah JKW menghentikan warisan birokrasi pemerintahan yang marak dengan praktik pungli, korupsi, kartel, dan mafia yang begitu masif, terstruktur, dan sistemik hingga saat ini belum melahirkan tanda-tanda perubahan yang berarti.
2 UP diikuti 2 Atr
Dengan demikian, semua penyimpangan, kekeliruan, kesalahan, bahkan kejahatan yang dilakukan birokrasi pemerintah–termasuk jajaran TNI dan Polri serta penegak hukum lainnya tak terkecuali para hakimnya–masing-masing
2 UP diikuti 2 Atr
2 UP diikuti 2 Atr
Kata lingkaran, kekuasaan, dan membelenggunya merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu lingkaran dan kekuasaan, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan membelenggunya. Letak unsur lingkaran kekuasaan berada di depan unsur yang membelenggunya. Unsur pusatnya adalah upaya keras karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur pemerintah JKW adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu upaya dan keras, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu pemerintah dan JKW (Jokowi). Letak unsur upaya keras berada di depan unsur pemerintah JKW.
Unsur pusatnya adalah tanda-tanda perubahan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang berarti adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata tandatanda, perubahan, dan berarti merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu tanda-tanda dan perubahan, bergitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan berarti. Letak unsur tanda-tanda perubahan berada di depan unsur yang berarti. Unsur pusatnya adalah rujukan hukum karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang legal adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata rujukan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu rujukan dan hukum, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan legal. Letak unsur rujukan
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
28
29
mempunyai rujukan hukum yang legal secara yuridis formal. Di sanalah dalam otokritiknya, Presiden juga menyampaikan kata kunci yang ketiga sebagai solusi, yaitu “Dengan membagi lahan-lahan yang tidak produktif kepada rakyat, dalam bentuk konsesi-konsesi kecil kepada rakyat, koperasi, tanah adat sehingga aset-aset negara ini terdistribusi dengan baik dan menjadi property rights rakyat agar bisa mengakses ke layanan permodalan dan pembangunan sumber daya manusia melalui pelatihan vokasional”. Sebuah warisan yang sangat mulia kalau saja Presiden JKW tanpa berpretensi hendak maju lagi dalam Pilpres 2019 mendatang, dalam sisa waktu kepemimpinannya menyiapkan sebuah Rancangan UUD baru sebagaimana amanat Bung Karno pada 18 Agustus 1945 tersebut di atas. Sudah barang tentu kelak yang memutuskan tetap saja lembaga negara yang berkompeten, yaitu MPR.
hukum berada di depan unsur yang legal.
1 UP diikuti 3 Atr
Unsur pusatnya adalah lahan-lahan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang tidak produktif adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata lahanlahan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu lahan-lahan, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, tidak, dan produktif. Letak unsur lahan-lahan berada di depan unsur yang tidak produktif.
3 UP didahului 1 Atr
Unsur pusatnya adalah Rancangan UUD baru karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur sebuah adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur UUD dan Rancangan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu Rancangan, UUD, dan baru, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu sebuah. Letak unsur Rancangan UUD baru berada di belakang unsur sebuah.
2 UP diikuti 2 Atr
Unsur pusatnya adalah lembaga negara karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang berkompeten adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang.
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata berkompeten merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu lembaga dan negara, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan berkompeten. Letak unsur lembaga negara berada di depan unsur yang berkompeten. Tabel Artikel 4 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 30 Masalahnya, apakah pendekatan yang sekadar mengandalkan ancaman sanksi berupa penghentian tunjangan kehormatan profesor merupakan instrumen yang tepat?
Struktur Frasa 1 UP diikuti 3 Atr
31
Menggugah semangat para profesor untuk kembali pada khitahnya, yakni mengajar, meneliti, dan menghasilkan karya ilmiah yang bermutu, harus diakui bukan hal mudah.
2 UP diikuti 2 Atr
32
Tunjangan kehormatan bagi guru besar adalah hak yang sudah seharusnya diterima
2 UP diikuti 2 Atr
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah penghentian karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur tunjangan kehormatan profesor adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata penghentian, tunjangan, dan kehormatan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu penghentian, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu tunjangan, kehormatan, dan profesor. Letak unsur penghentian berada di depan unsur tunjangan kehormatan profesor. Unsur pusatnya adalah karya ilmiah karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang bermutu adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata bermutu merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu karya dan ilmiah, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan bermutu. Letak unsur karya ilmiah berada di depan unsur yang bermutu. Unsur pusatnya adalah perjalanan karier karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang panjang adalah atribut karena bertugas
KET
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
profesor, implikasi dari perjalanan karier yang panjang sebagai pendidik.
33
34
35
Di berbagai grup media sosial dan perbincangan di kalangan dosen, kita bisa melihat begitu banyak ketidaksetujuan dan sikap resistensi atas rencana penghentian tunjangan kehormatan bagi guru besar jika mereka tidak menghasilkan artikel ilmiah di jurnal internasional. Sebelum dikeluarkan Permenristekdikti No 20/2017, pemerintah sebetulnya telah mengeluarkan peraturan yang jika diterapkan secara konsisten akan dapat jadi penstimulasi para guru besar untuk meluangkan waktu menulis artikel ilmiah. Jadi, tanpa harus mengancamkan sanksi pencabutan tunjangan kehormatan, sebetulnya sudah ada instrumen hukum yang bisa ditegakkan untuk melecut para profesor aktif menulis.
1 UP diikuti 3 Atr
1 UP diikuti 3 Atr
1 UP diikuti 3 Atr
menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata perjalanan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu perjalanan dan karier, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan panjang. Letak unsur perjalanan karier berada di depan unsur yang panjang. Unsur pusatnya adalah rencana karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur penghentian tunjangan kehormatan adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata penghentian, tunjangan, dan kehormatan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu rencana, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu penghentian, tunjangan, dan kehormatan. Letak unsur rencana berada di depan unsur penghentian tunjangan kehormatan. Unsur pusatnya adalah penstimulasi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur para guru besar adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata penstimulasi merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu penstimulasi, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu para, guru, dan besar. Letak unsur penstimulasi berada di depan unsur para guru besar. Unsur pusatnya adalah sanksi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur pencabutan tunjangan kehormatan adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata pencabutan, tunjangan, dan kehormatan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu sanksi, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pencabutan, tunjangan, dan kehormatan. Letak unsur sanksi berada di depan unsur pencabutan tunjangan kehormatan. Tabel Artikel 5 (edisi Kamis, 2 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 36 Filsuf Jerman abad ke-18, Immanuel Kant, pernah memberi nasihat tentang perkawinan.
Struktur Frasa 2 UP diikuti 2 Atr
37
Lembaga kuasa adalah hukum, seperti juga perkawinan yang dalam pengertian yang paling kasar adalah pendisiplinan seks.
1 UP diikuti 3 Atr
38
Entah itu partai, seperti Front National, Lega Nord, Vlaam Belang, FPO, atau ormas, seperti Patriotische Europaer gegen die Islamisierung des Abendlandes (PEGIDA) dan ormas tertentu di Indonesia, dengan keragaman ideologi
2 UP diikuti 2 Atr
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah filsuf Jerman karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur abad ke-18 adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu filsuf dan Jerman, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu abad dan ke-18 (kedelapan belas). Letak unsur filsuf Jerman berada di depan unsur abad ke-18. Unsur pusatnya adalah pengertian karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang paling kasar adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata pengertian merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu pengertian, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, paling, dan kasar. Letak unsur pengertian berada di depan unsur yang paling kasar. Unsur pusatnya adalah kekuatan-kekuatan konservatif karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang oportunis adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata kekuatan-kekuatan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kekuatan-kekuatan dan konservatif, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata,
KET
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
adalah kekuatan-kekuatan konservatif yang oportunis di negeri mereka masing-masing. Sementara dalam demokrasi, 1 UP diikuti rakyat itu adalah para warga 3 Atr negara, pekerja, asosiasiasosiasi, partai-partai, dan seterusnya atau demos, rakyat dalam populisme adalah “massa yang tidak terdiferensiasi”.
40
Prosedur mapan, seperti mekanisme undang-undang dan peradilan, dianggap sebagai alat kepentingan elite belaka.
3 UP diikuti 1 Atr
41
Pertama, koalisi partai-partai konservatif kanan tidak dapat rukun saat berada dalam sistem pemerintahan; mereka secara ideologis bertikai satu sama lain.
1 UP diikuti 3 Atr
42
Kedua, ruang bertindak partaipartai kanan dibatasai oleh administrasi politis harian
2 UP diikuti 2 Atr
yaitu yang dan oportunis. Letak unsur kekuatan-kekuatan konservatif berada di depan unsur yang oportunis. Unsur pusatnya adalah massa karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang tidak terdiferensiasi adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata terdiferensiasi merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu massa, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, tidak, dan terdiferensiasi. Letak unsur massa berada di depan unsur yang tidak terdiferensiasi. Unsur pusatnya adalah alat kepentingan elite karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur belaka adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata kepentingan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu alat, kepentingan, dan elite, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu belaka. Letak unsur alat kepentingan elite berada di depan unsur belaka. Unsur pusatnya adalah koalisi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur partai-partai konservatif kanan adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata partaipartai merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu koalisi, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu partai-partai, konservatif, dan kanan. Letak unsur koalisi berada di depan unsur partai-partai konservatif kanan. Unsur pusatnya adalah ruang bertindak karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur partai-partai kanan adalah atribut karena bertugas
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga jurang antara janjijanji kampanye dan kenyataan makin lebar.
menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata partaipartai dan bertindak merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu ruang dan bertindak, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu partai-partai dan kanan. Letak unsur ruang bertindak berada di depan unsur partai-partai kanan.
Tabel Artikel 6 (edisi Kamis, 2 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 43 Adalah tidak mungkin jika tanpa suatu alasan yang jelas, misalnya ada suatu pelanggaran berat, pemerintah akan dan dapat sewenang-wenang mencabut izin yang telah diberikan.
Struktur Frasa 3 UP didahului 1 Atr
44
Adalah tidak mungkin jika tanpa suatu alasan yang jelas, misalnya ada suatu pelanggaran berat, pemerintah akan dan dapat sewenang-wenang mencabut izin yang telah diberikan.
1 UP diikuti 3 Atr
45
Terhadap keberatan Freeport yang lain, di antaranya dalam hal kewajiban divestasi saham
2 UP diikuti 2 Atr
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah alasan yang jelas karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur suatu adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata alasan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu alasan, yang, dan jelas, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu suatu. Letak unsur alasan yang jelas berada di belakang unsur suatu. Unsur pusatnya adalah izin karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang telah diberikan adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata diberikan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu izin, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, telah, dan diberikan. Letak unsur izin berada di depan unsur yang telah diberikan. Unsur pusatnya adalah pengaturan perundangan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang berlaku adalah atribut karena bertugas menerangkan
KET
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
47
hingga 51 persen dan penerapan perpajakan yang tidak bersifat tetap sepanjang kontrak (nail down), tetapi mengikuti pengaturan perundangan yang berlaku (prevailing), sesungguhnya hal ini juga bukan merupakan permintaan pemerintah yang tanpa dasar. Jadi, menurut pendapat saya, kunci penyelesaian masalah ini lebih ada pada pihak Freeport.
atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata pengaturan, perundangan, dan berlaku merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu pengaturan dan perundangan, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan berlaku. Letak unsur pengaturan perundangan berada di depan unsur yang berlaku. 2 UP diikuti 2 Atr
Kesediaan Freeport 2 UP diikuti menyelesaikan perbedaan 2 Atr pandangan yang ada melalui jalan negosiasi dan bukan melalui arbitrase-meskipun hal ini dimungkinkan-dapat menjadi ukuran seberapa besar itikad baik Freeport di dalam berinvestasi di Indonesia.
Unsur pusatnya adalah kunci penyelesaian karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur masalah ini adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata penyelesaian merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kunci dan penyelesaian, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu masalah dan ini. Letak unsur kunci penyelesaian berada di depan unsur masalah ini. Unsur pusatnya adalah perbedaan pandangan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang ada adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata perbedaan dan pandangan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu perbedaan dan pandangan, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan ada. Letak unsur perbedaan pandangan berada di depan unsur yang ada.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Artikel 7 (Kamis, 2 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 48 Pasal 4 Permendikbud ini menyatakan bahwa profesor wajib menghasilkan karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi di samping wajib menulis buku dan menyebarluaskan gagasannya.
Struktur Frasa 2 UP diikuti 2 Atr
49
Untuk memantapkan pilihan simpang yang benar, semua gesekan dan hambatan harus kita singkirkan.
2 UP diikuti 2 Atr
50
Misalnya, untuk profesor 2 UP diikuti produktif disediakan dana 2 Atr penelitian secara otomatis, diberikan tanggung jawab membimbing mahasiswa S-3 penerima beasiswa LPDP secara otomatis, serta fasilitas VIP dan VVIP lain.
51
Artinya, pihak LPDP dan Kemristek dan Dikti hanya
2 UP diikuti 2 Atr
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah karya ilmiah karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang diterbitkan adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata diterbitkan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu karya dan ilmiah, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan diterbitkan. Letak unsur karya ilmiah berada di depan unsur yang diterbitkan. Unsur pusatnya adalah pilihan simpang karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang benar adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata pilihan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu pilihan dan simpang, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan benar. Letak unsur pilihan simpang berada di depan unsur yang benar. Unsur pusatnya adalah dana penelitian karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur secara otomatis adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata penelitian merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu dana dan penelitian, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu secara dan otomatis. Letak unsur dana penelitian berada di depan unsur secara otomatis. Unsur pusatnya adalah mahasiswa S-3 karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur
KET
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjuk profesor produktif yang diperkenankan membimbing mahasiswa S-3 berprestasi hebat.
berprestasi hebat adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata berprestasi merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu mahasiswa dan S-3 (strata 3), begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu berprestasi dan hebat. Letak unsur mahasiswa S-3 berada di depan unsur berprestasi hebat.
Tabel Artikel 8 (edisi Kamis, 2 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 52 Sulit untuk tidak mengatakan bahwa aliansi militer Islam ini lebih ditunjukan untuk menghadang Iran dan proxy-nya di sejumlah negara seperti Hizbullah dukungan Iran di Lebanon dan Houthi di Yaman. 53 Belum lama ini AS menjatuhkan sanksi baru atas Iran terkait dengan uji coba rudal balistik negeri itu.
54
Struktur Frasa 3 UP diikuti 1 Atr
2 UP diikuti 2 Atr
Sejak tahun lalu, Arab Saudi 1 UP diikuti melancarkan Rencana 3 Atr Transformasi Ekonomi Nasional (Visi Arab Saudi 2030), yang intinya meninggalkan basis minyak.
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah aliansi militer Islam karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur ini adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu aliansi, militer, dan Islam, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu ini. Letak unsur aliansi militer Islam berada di depan unsur ini. Unsur pusatnya adalah rudal balistik karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur negeri itu adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu rudal dan balistik, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu negeri dan itu. Letak unsur rudal balistik berada di depan unsur negeri itu. Unsur pusatnya adalah Rencana karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur Transformasi Ekonomi Nasional adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata rencana merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu Rencana, sedangkan atribut
KET
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bukan tidak mungkin Saudi akan mengonkretkan rencana pembangunan sekolah-sekolah di Indonesia via ormas-ormas yang dipercaya Saudi.
1 UP diikuti 3 Atr
terdiri dari 3 kata, yaitu Transformasi, Ekonomi, dan Nasional. Letak unsur Rencana berada di depan unsur Transformasi Ekonomi Nasional. Unsur pusatnya adalah ormas-ormas karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang dipercayai Saudi adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata ormas-ormas dan dipercaya merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu ormas-ormas, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, dipercaya, dan Saudi. Letak unsur ormas-ormas berada di depan unsur yang dipercaya Saudi.
Tabel Artikel 9 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 56 Wajar jika muncul berbagai ekspektasi yang besar terhadap rombongan yang tidak lazim sebanyak ini, dengan durasi yang juga panjang.
Struktur Frasa 3 UP didahului 1 Atr
57
1 UP diikuti 3 Atr
Wajar jika muncul berbagai ekspektasi yang besar terhadap rombongan yang tidak lazim sebanyak ini, dengan durasi yang juga panjang.
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah ekspektasi yang besar karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur berbagai adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata berbagai merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu ekspektasi, yang, dan besar, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu berbagai. Letak unsur ekspektasi yang besar berada di belakang unsur berbagai. Unsur pusatnya adalah durasi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang juga panjang adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Unsur pusat terdiri dari 1
KET
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sebab, saat ini tiga maskapai terbesar Timur Tengah (Emirates, Etihad, dan Qatar) juga berencana membuka penerbangan langsung dari Timur Tengah ke Yogyakarta.
3 UP didahului 1 Atr
59
Larinya modal global menuju New York merupakan penjelasan kenapa indeks harga saham New York terus melonjak hingga rekor baru 20.821.
3 UP diikuti 1 Atr
60
Kehilangan devisa dalam jumlah besar memaksa Saudi untuk melakukan berbagai inisiatif yang signifikan.
3 UP didahului 1 Atr
61
Meski rezeki minyak masih terus mengalir, masa depan harga minyak sulit diharapkan
2 UP diikuti 2 Atr
kata, yaitu durasi, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, juga, dan panjang. Letak unsur durasi berada di depan unsur yang juga panjang Unsur pusatnya adalah maskapai terbesar Timur Tengah karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur tiga adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata terbesar merupakan bentuk kata jadian. Unsur Timur Tengah merupakan satu kesatuan. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu maskapai, terbesar, dan Timur tengah, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu tiga. Letak unsur maskapai terbesar Timur Tengah berada di belakang unsur tiga. Unsur pusatnya adalah indeks harga saham karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur New York adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata New York merupakan satu kesatuan. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu indeks, harga, dan saham, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu New York. Letak unsur indeks harga saham berada di depan unsur New York. Unsur pusatnya adalah inisiatif yang signifikan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur berbagai adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata berbagai merupakan kata jadian. Unsur inisiatif yang panjang terdiri dari 3 kata, frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Unsur berbagai terdiri dari 1 kata. Letak unsur inisiatif yang panjang berada di belakang unsur berbagai. Unsur pusatnya adalah masa depan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur harga minyak adalah atribut karena bertugas menerangkan atau
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tinggi.
62
China dan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia jelas merupakan target pasar yang potensial.
2 UP diikuti 2 Atr
63
Selain privatisasi parsial Aramco, Saudi tentunya juga masih akan menempuh jalan reformasi yang panjang.
2 UP diikuti 2 Atr
64
Saudi juga menghadapi pekerjaan rumah besar terkait kualitas sumber daya manusia
1 UP diikuti 3 Atr
65
Kita lalu menyadari dengan 1 UP diikuti sejumlah koreksi mendorong 3 Atr percepatan industrialisasi, bukan membiarkan tren deindustrialisasi, yakni
memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu masa dan depan, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu harga dan minyak. Letak unsur masa depan berada di depan unsur harga minyak. Unsur pusatnya adalah target pasar karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang potensial adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu target dan pasar, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan potensial. Letak unsur target pasar berada di depan unsur yang potensial. Unsur pusatnya adalah jalan reformasi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang panjang adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu jalan dan reformasi, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan panjang. Letak unsur jalan reformasi berada di depan unsur yang panjang. Unsur pusatnya adalah kualitas karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur sumber daya manusia adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu kualitas, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu sumber, daya, dan manusia. Letak unsur kualitas berada di depan unsur sumber daya manusia. Unsur pusatnya adalah degradasi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur kontribusi sektor industri adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu degradasi, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata,
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
67
degradasi kontribusi sektor industri dalam pembentukan PDB. Fiskal yang sehat perlu 2 UP diikuti dukungan partisipasi 2 Atr masyarakat melalui pembayaran pajak yang benar.
Kedua, negara produsen minyak 3 UP diikuti terbesar di dunia ini pun 1 Atr ternyata harus ikhlas mendorong BUMN terbesarnya untuk “melantai” di bursa saham.
yaitu kontribusi, sektor, dan industri. Letak unsur degradasi berada di depan unsur kontribusi sektor industri. Unsur pusatnya adalah pembayaran pajak karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang benar adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata pembayaran merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu pembayaran dan pajak, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan benar. Letak unsur pembayaran pajak berada di depan unsur yang benar. Unsur pusatnya adalah negara produsen minyak karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur terbesar adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata terbesar merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu negara, produsen, dan minyak, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu terbesar. Letak unsur negara produsen minyak berada di depan unsur terbesar.
Tabel Artikel 10 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 68 Kadar air gabah dan butir hampa atau hijau tinggi sehingga harga gabah kering panen (GKP) hanya sekitar Rp2.800 per kilogram, jauh di bawah ketentuan harga
Struktur Frasa 1 UP diikuti 3 Atr
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah harga karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur gabah kering panen adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu harga, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu gabah, kering, dan panen. Letak unsur harga berada di
KET
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pembelian pemerintah (HPP) yang Rp3.700 per kilogram. Mengapa kejatuhan harga kerap berlangsung pada musim panen raya dan mengapa penggilingan padi gagal menyerap kelebihan produksi gabah musiman, padalah kesulitan utama mereka adalah bahan baku gabah dan kapasitas telantar tinggi?
depan unsur gabah kering panen. 2 UP diikuti 2 Atr
70
Kejatuhan harga gabah terjadi 2 UP diikuti hampir setiap musim “normal” 2 Atr periode musim panen raya (Februari-Mei) yang mengambil pangsa produksi sekitar 50 persen dari total produksi gabah tahunan.
71
Namun, rancang bangun infrastruktur tersebut belum jelas, apakah penggilingan padi modern Bulog akan membeli gabah langsung dari petani atau kelompok tani, bersaing dengan penggilingan padi yang ada?
3 UP diikuti 1 Atr
72
Namun, rancang bangun infrastruktur tersebut belum jelas, apakah penggilingan padi modern Bulog akan membeli gabah langsung dari petani atau
2 UP diikuti 2 Atr
Unsur pusatnya adalah kelebihan produksi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur gabah musiman adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata kelebihan dan musiman merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kelebihan dan produksi, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu gabah dan musiman. Letak unsur kelebihan produksi berada di depan unsur gabah musiman. Unsur pusatnya adalah total produksi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur gabah tahunan adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata tahunan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu total dan produksi, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu gabah dan tahunan. Letak unsur total produksi berada di depan unsur gabah tahunan. Unsur pusatnya adalah penggilingan padi modern karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur Bulog adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata penggilingan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu penggilingan, padi, dan modern, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu Bulog. Letak unsur penggilingan padi modern berada di depan unsur Bulog. Unsur pusatnya adalah penggilingan padi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang ada adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok tani, bersaing dengan penggilingan padi yang ada?
73
Hal ini akan menciptakan insentif bagi penggilingan padi kecil untuk berinvestasi pada pengering mekanis karena pemasaran beras pecah kulit telah terbuka dan terjamin.
1 UP diikuti 3 Atr
penggilingan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu penggilingan dan padi, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan ada. Letak unsur penggilingan padi berada di depan unsur yang ada. Unsur pusatnya adalah pemasaran karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur beras pecah kulit adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata pemasaran merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu pemasaran, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu beras, pecah, dan kulit. Letak unsur pemasaran berada di depan unsur beras pecah kulit.
Tabel Artikel 11 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 74 Namun, dalam Pilkada Jakarta putaran pertama bulan lalu, polarisasi dua elemen ini tampaknya agak ekstrem.
75
Struktur Frasa 1 UP diikuti 3 Atr
Kenapa sebagian warga tidak 2 UP diikuti memilih berdasarkan 2 Atr kepentingan “obyektif” untuk dipimpin seorang gubernur yang dianggap telah terbukti dan mampu memperbaiki kinerja pemerintahan ibukota kita?
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah polarisasi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur dua elemen ini adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu polarisasi, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu dua, elemen, dan ini. Letak unsur polarisasi berada di depan unsur dua elemen ini. Unsur pusatnya adalah kinerja pemerintahan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur ibukota kita adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata pemerintahan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kinerja dan pemerintahan, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu ibukota dan kita. Letak unsur kinerja pemerintahan berada di depan unsur ibukota kita.
KET
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
77
78
Fakta yang ditemukan Burhanuddin Muhtadi, lewat lembaga Indikator Politik Indonesia, penting untuk dipahami: 57 persen pemilih menganggap bahwa Basuki telah menodai agama; 27 persen berpendapat sebaliknya; dan 15 persen tidak tahu atau netral. Bagi Burhanuddin Muhtadi, dan saya kira dia benar, semua itu menggambarkan sebuah dualisme yang unik: jarak yang melebar antara aspek rasionalitas dan aspek emosional karena adanya sebuah isu kontroversial.
1 UP diikuti 3 Atr
Unsur pusatnya adalah lembaga karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur Indikator Politik Indonesia adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu lembaga, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu Indikator, Politik, dan Indonesia. Letak unsur lembaga berada di depan unsur Indikator Politik Indonesia.
3 UP didahului 1 Atr
Kombinasi semua itulah yang sejauh ini menjadi ciri khas demokrasi kita.
2 UP diikuti 2 Atr
Unsur pusatnya adalah dualisme yang unik karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur sebuah adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata sebuah merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu dualisme, yang, dan unik, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu suatu. Letak unsur dualisme yang unik berada di belakang unsur sebuah. Unsur pusatnya adalah ciri khas karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur demokrasi kita adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu ciri dan khas, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu demokrasi dan kita. Letak unsur ciri khas berada di depan unsur demokrasi kita.
Tabel Artikel 12 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Struktur Data Frasa 79 Padahal, dalam Undang-Undang 2 UP diikuti Nomor 31 Tahun 1999 juncto 2 Atr
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah subyek hukum karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur
KET
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) sudah ditegaskan bahwa subyek hukum pelaku korupsi tidak saja orang, tetapi juga badan hukum atau korporasi. Pidana pokok untuk korporasi 1 UP diikuti yang terbukti bersalah adalah 3 Atr denda dan jika tidak dibayar pengurusnya dapat dikenai hukuman kurungan hingga dua bulan.
pelaku korupsi adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata pelaku merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu subyek dan hukum, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu pelaku dan korupsi. Letak unsur subyek hukum berada di depan unsur pelaku korupsi.
Unsur pusatnya adalah korporasi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang terbukti bersalah adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata terbukti dan bersalah merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu korporasi, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, terbukti, dan bersalah. Letak unsur korporasi berada di depan unsur yang terbukti bersalah.
Tabel Artikel 13 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 81 Keyakinan sejumlah kalangan bahwa penerimaan negara dari uang tebusan amnesti pajak akan melampaui target Rp 165 triliun pada akhir periode III pelaksanaan program amnesti pajak tampaknya akan sulit terwujud. 82 Pertanyaannya, mengapa tren
Struktur Frasa 2 UP diikuti 2 Atr
2 UP diikuti
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah uang tebusan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur amnesti pajak adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata tebusan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu uang dan tebusan, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu amnesti dan pajak. Letak unsur uang tebusan berada di depan unsur amnesti pajak. Unsur pusatnya adalah tren tebusan karena berkedudukan
KET
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
tebusan amnesti pajak pada periode II dan III merosot drastis dibandingkan periode I?
2 Atr
Padahal, mereka inilah yang sesungguhnya menjadi prioritas program amnesti pajak.
1 UP diikuti 3 Atr
sebagai unsur yang diterangkan. Unsur amnesti pajak adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata tebusan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu tren dan tebusan, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu amnesti dan pajak. Letak unsur tren tebusan berada di depan unsur amnesti pajak. Unsur pusatnya adalah prioritas karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur program amnesti pajak adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu prioritas, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu program, amnesti dan pajak. Letak unsur prioritas berada di depan unsur program amnesti pajak.
Tabel Artikel 14 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 84 Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, upaya percepatan serapan gabah oleh Kementerian Pertanian bersama institusi terkait tahun 2017 adalah melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (Tim Sergap) dan bermitra dengan swasta untuk penyewaan mesin pengering (dryer) dan pergudangan milik Bulog. 85 Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, upaya
Struktur Frasa 2 UP diikuti 2 Atr
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah upaya percepatan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur serapan gabah adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata percepatan dan serapan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu upaya dan percepatan, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu serapan dan gabah. Letak unsur upaya percepatan berada di depan unsur serapan gabah.
1 UP diikuti 3 Atr
Unsur pusatnya adalah Tim karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur Serap Gabah Petani
KET
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
percepatan serapan gabah oleh Kementerian Pertanian bersama institusi terkait tahun 2017 adalah melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (Tim Sergap) dan bermitra dengan swasta untuk penyewaan mesin pengering (dryer) dan pergudangan milik Bulog. Pemerintah bersama Gabungan 1 UP diikuti Pengusaha Makanan Ternak 3 Atr (GPMT) sepakat akan menyerap jagung petani sesuai Permendag No 63/2016 pada harga Rp 3.150 per kg.
87
Dengan demikian, produksi dan harga akan terjaga serta bahan baku pakan ternak terjamin.
2 UP diikuti 2 Atr
88
Terkait impor beras yang tercatat pada 2016, diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa impor itu adalah pelaksanaan rekomendasi impor 2015 atau merupakan luncuran impor 2015 yang belum selesai.
2 UP diikuti 2 Atr
adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata petani merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu Tim, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu Serap, Gabah, dan Petani. Letak unsur Tim berada di depan unsur Serap Gabah Petani.
Unsur pusatnya adalah Gabungan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur Pengusaha Makanan Ternak adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata gabungan, pengusaha, dan makanan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu Gabungan, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu Pengusaha, Makanan, dan Ternak. Letak unsur Gabungan berada di depan unsur Pengusahan Makanan Ternak. Unsur pusatnya adalah bahan baku karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur pakan ternak adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu bahan dan baku, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu pakan dan ternak. Letak unsur bahan baku berada di depan unsur pakan ternak. Unsur pusatnya adalah impor beras karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang tercatat adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata tercatat merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu impor dan beras, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata,
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu yang dan tercatat. Letak unsur impor beras berada di depan unsur yang tercatat. Tabel Artikel 15 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 89 PBB dalam dokumen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG) tahun 2015 menyepakati penurunan ketimpangan menjadi satu dari 17 tujuan utama SDG.
Struktur Frasa 1 UP diikuti 3 Atr
90
1 UP diikuti 3 Atr
Ini merupakan keanehan yang tidak baik (outliers).
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah dokumen karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata dokumen, tujuan, pembangunan, dan berkelanjutan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu dokumen, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu Tujuan, Pembangunan, dan Berkelanjutan. Letak unsur dokumen berada di depan unsur Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Unsur pusatnya adalah keanehan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang tidak baik adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata keanehan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu keanehan, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, tidak, dan baik. Letak unsur keanehan berada di depan unsur yang tidak baik.
KET
Analisis
KET
Tabel Artikel 16 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 91 Bagi Indonesia, ini kunjungan
Struktur Frasa 2 UP diikuti
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah kunjungan terakhir karena
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang bersejarah dan fenomenal, mengingat kunjungan terakhir penguasa Saudi ke Indonesia terjadi pada 1970.
2 Atr
92
Kunjungan terakhir Raja Saudi ke Malaysia terjadi pada masa Raja Abdullah pada 2006.
2 UP diikuti 2 Atr
93
Visi itu tidak terlepas dari adanya defisit anggaran Arab Saudi setelah harga minyak dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan.
1 UP diikuti 3 Atr
94
Sebagaimana diketahui, minyak menjadi sumber utama pembiayaan kehidupan di Saudi.
2 UP diikuti 2 Atr
berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur penguasa Saudi adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata kunjungan, terakhir, dan penguasa merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kunjungan dan terakhir, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu penguasa dan Saudi. Letak unsur kunjungan terakhir berada di depan unsur penguasa Saudi. Unsur pusatnya adalah kunjungan terakhir karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur Raja Saudi adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata kunjungan dan terakhir merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu kunjungan dan terakhir, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu Raja dan Saudi. Letak unsur kunjungan terakhir berada di depan unsur Raja Saudi. Unsur pusatnya adalah penurunan karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang cukup signifikan adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata penurunan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu penurunan, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, cukup, dan signifikan. Letak unsur penurunan berada di depan unsur yang cukup signifikan. Unsur pusatnya adalah sumber utama karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur pembiayaan kehidupan adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata pembiayaan dan kehidupan merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu sumber dan
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Dalam kaitan ibadah umrah, Saudi ingin meningkatkan jumlah jemaah yang menjalankannya.
1 UP diikuti 3 Atr
96
Jatuhnya harga minyak belakangan ini ikut serta dalam membangun Visi Saudi yang baru.
2 UP diikuti 2 Atr
97
Kunjungan Raja Salman ke sejumlah negara di Asia itu dalam rangka mencari peluang investasi pengembangan ekonominya.
2 UP diikuti 2 Atr
98
Tur Raja Salman itu juga digunakan untuk mencari
3 UP diikuti 1 Atr
utama, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu pembiayaan dan kehidupan. Letak unsur sumber utama berada di depan unsur pembiayaan kehidupan. Unsur pusatnya adalah jumlah karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur jemaah yang menjalankannya adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Kata menjalankannya merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu jumlah, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu jemaah, yang, dan menjalankannya. Letak unsur jumlah berada di depan unsur jemaah yang menjalankannya. Unsur pusat adalah Visi Saudi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang baru adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu Visi dan Saudi, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu yang dan baru. Letak unsur Visi Saudi berada di depan unsur yang baru. Unsur pusatnya adalah peluang investasi karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur pengembangan ekonominya adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Kata pengembangan dan ekonominya merupakan bentuk kata jadian. Unsur pusat terdiri dari 2 kata, yaitu peluang dan investasi, begitu pula atribut terdiri dari 2 kata, yaitu pengembangan dan ekonominya. Letak unsur peluang investasi berada di depan unsur pengembangan ekonominya. Unsur pusatnya adalah tur Raja Salman karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur itu
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
investor yang mau membeli sebagian saham perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco.
99
Kebetulan saat ini yang menjadi Presiden AS adalah Trump yang cenderung isolatif.
1 UP diikuti 3 Atr
adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Unsur pusat terdiri dari 3 kata, yaitu tur, Raja, dan Salman, sedangkan atribut terdiri dari 1 kata, yaitu itu. Letak unsur tur Raja Salman berada di depan unsur itu. Unsur pusatnya adalah Trump karena berkedudukan sebagai unsur yang diterangkan. Unsur yang cenderung isolatif adalah atribut karena bertugas menerangkan atau memperjelas unsur pusat. Frasa ini mengalami perluasan dengan bantuan konjungsi yang. Unsur pusat terdiri dari 1 kata, yaitu Trump, sedangkan atribut terdiri dari 3 kata, yaitu yang, cenderung, dan isolatif. Letak unsur Trump berada di depan unsur yang cenderung isolatif.
B. Kategori Frasa Tabel Artikel 1 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 01 Selama beberapa dekade AS melihat Iran sebagai salah satu ancaman utama.
Kategori Frasa frasa nominal
02
frasa nominal
Arah baru ini terekam jelas saat Menteri Luar Negeri RI Retno
Analisis
Setuju
Unsur pusatnya adalah ancaman utama. Unsur ancaman utama terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata ancaman, sedangkan kata utama adalah atribut. Kata ancaman termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) sesuatu yang diancamkan; (2) perbuatan (hal dan sebagainya) mengancam, sedangkan atribut salah satu termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kunjungan kehormatan. Unsur kunjungan kehormatan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata
Tidak setuju
KET
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Marsudi melakukan kunjungan kehormatan pertama kali kepada Raja Salman di Jeddah, Mei 2015.
03
Melihat konstelasi politik yang berkembang di kawasan Timteng itu pastilah bukan suatu kebetulan jika Presiden Joko Widodo memerintahkan Menlu Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada Mei 2015, hanya empat bulan setelah Raja Salman naik takhta.
frasa nominal
04
Dalam kunjungan tersebut, Menlu Retno diterima oleh Raja Salman dan menjadikannya pejabat tinggi perempuan pertama dari negara sahabat yang diterima langsung oleh Raja Salman.
frasa nominal
tersebut yang menjadi pusat adalah kata kunjungan, sedangkan kata kehormatan adalah atribut. Kata kunjungan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna perihal (perbuatan, proses, hasil) mengunjungi atau berkunjung; lawatan, sedangkan atribut pertama kali termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah konstelasi politik. Unsur konstelasi politik terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata konstelasi, sedangkan kata politik adalah atribut. Kata konstelasi termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) kumpulan orang, sifat, atau benda yang berhubungan; (2) keadaan, tatanan, sedangkan atribut yang berkembang termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah pejabat tinggi perempuan. Unsur pejabat tinggi perempuan terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur pejabat tinggi, sedangkan kata perempuan adalah atribut. Dari kedua kata pejabat tinggi yang menjadi pusat adalah kata pejabat, sedangkan kata tinggi adalah atribut. Kata pejabat termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna pegawai pemerintah yang memegang jabatan penting (unsur pimpinan), sedangkan atribut pertama termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
05
Kunjungan Menlu Retno itu disusul dengan kunjungan yang lebih tinggi dengan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi kepada Raja Salman pada September 2015.
frasa nominal
06
Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini.
frasa nominal
07
Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan hubungan bilateral ini.
frasa nominal
08
Mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi tetap menjadi salah satu isu penting dalam peningkatan
frasa nominal
pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kunjungan. Unsur kunjungan terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna perihal (perbuatan, proses, hasil) mengunjungi atau berkunjung; lawatan, sedangkan atribut yang lebih tinggi termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah jumlah. Unsur jumlah terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna banyaknya (tentang bilangan atau sesuatu yang dikumpulkan menjadi satu), begitu pula atribut tenaga kerja Indonesia termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah isu penting. Unsur isu penting terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata isu, sedangkan kata penting adalah atribut. Kata isu termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) masalah yang dikedepankan, sedangkan atribut salah satu termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah peningkatan hubungan bilateral. Unsur peningkatan hubungan bilateral terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur peningkatan, sedangkan unsur hubungan bilateral adalah
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan bilateral ini.
09
Sejarah menunjukkan bahwa jauh sebelum Arab Saudi mengalami oil boom dan menjadikannya salah satu negara terkaya di dunia,bahkan jauh sebelum negara Arab Saudi terbentuk, masyarakat Indonesia sudah bermigrasi ke dua Tanah Suci, Mekkah dan Madinah.
frasa nominal
10
Keberhasilan pelaksanaan kunjungan ini, termasuk kesepakatan-kesepakatan yang ditandatangani, adalah satu hal.
frasa nominal
11
Namun, ukuran yang lebih
frasa
atribut. Kata peningkatan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dan sebagainya), sedangkan atribut ini termasuk kategori pronominal demonstrativa. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah negara terkaya. Unsur negara terkaya terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata negara, sedangkan kata terkaya adalah atribut. Kata negara termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; (2) kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya, sedangkan atribut salah satu termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah keberhasilan pelaksanaan. Unsur keberhasilan pelaksanaan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata keberhasilan, sedangkan kata pelaksanaan adalah atribut. Kata keberhasilan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna perihal (keadaan) berhasil, begitu pula atribut kunjungan ini termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah ukuran. Unsur ukuran terdiri dari
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
penting bagi keberhasilan kunjungan ini baru bisa dilihat jika terdapat peningkatan secara konisten dalam beberapa tahun ke depan.
nominal
Seberapa banyak saling kunjungan tingkat tinggi, seberapa banyak terjadi kenaikan volume perdagangan bilateral, seberapa banyak investasi Arab Saudi di Indonesia, seberapa banyak kedua negara bisa mengambil peran bersamadi forum OKI, seberapa banyak kedua negara dapat mengambil inisiatif bersama untuk kebaikan dunia Islam, dan lain-lain.
frasa nominal
1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) hasil mengukur; (2) panjang, lebar, luas, besar sesuatu, format, sedangkan atribut yang lebih penting termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kenaikan volume. Unsur kenaikan volume terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kenaikan, sedangkan kata volume adalah atribut. Kata kenaikan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna perihal naik; peningkatan; penambahan, begitu pula atribut perdagangan bilateral termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
Tabel Artikel 2 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 13 Demokrasi kita hari ini, tak pelak lagi, mengarah pada demokrasi digital.
Kategori Frasa frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah demokrasi kita. Unsur demokrasi kita terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata demokrasi, sedangkan kata kita adalah atribut. Kata demokrasi termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) bentuk atau sistem pemerintahan
KET
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Ruang publik dunia maya telah jadi arena baru bagi proses diskusi, deliberasi, dan pertarungan politik.
frasa nominal
15
Kita juga berhadapan dengan orang-orang yang mengetahui benar masyarakat kita belum dididik untuk menghadapi hoaks dengan kepala dingin sehingga mudah dipengaruhi dan pemerintah masih dalam tahap coba-coba dalam menanggulangi hoaks. Dengan kata lain, operasionalisasi medsos secara global sesungguhnya digerakkan oleh institusi ekonomi yang motif dasarnya
frasa nominal
16
frasa nominal
yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat; (2) gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara, begitu pula atribut hari ini termasuk kategori adverbial atau keterangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah ruang publik. Unsur ruang publik terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata ruang, sedangkan kata publik adalah atribut. Kata ruang termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna sela-sela antara dua (deret) tiang atau antara empat tiang (di bawah kolong rumah), begitu pula atribut dunia maya termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah orang-orang. Unsur orang-orang terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna manusia, sedangkan atribut yang mengetahui benar termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah operasionalisasi medsos. Unsur operasionalisasi medsos terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata operasionalisasi, sedangkan kata medsos adalah atribut. Kata operasionalisasi termasuk kategori kata nominal
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah komodifikasi.
17
Pararel dengan itu, medsos yang kita nikmati juga tak sepenuhnya gratis karena perusahaan medsos sesungguhnya menghimpun data perilaku kita dan memanfaatkannya untuk aktivitas periklanan digital yang menembus ruang pribadi setiap orang.
frasa nominal
18
Dengan kemampuan tersebut, perusahaan medsos seperti Facebook menjadi kekuatan bisnis berskala global.
frasa nominal
19
Lebih jauh lagi mereka juga bermasalah dengan kedaulatan fiskal sejumlah negara.
frasa nominal
yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna pengoperasian, sedangkan atribut secara global termasuk kategori adjektival atau sifat. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah ruang pribadi. Unsur ruang pribadi terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata ruang, sedangkan kata pribadi adalah atribut. Kata ruang termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna sela-sela antara dua (deret) tiang atau antara empat tiang (di bawah kolong rumah), sedangkan atribut setiap orang termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kekuatan bisnis. Unsur kekuatan bisnis terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kekuatan, sedangkan kata bisnis adalah atribut. Kata kekuatan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) perihal kuat (tentang tenaga); (2) keteguhan; kekukuhan, sedangkan atribut berskala global termasuk kategori adjektival atau sifat. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kedaulatan fiskal. Unsur kedaulatan fiskal terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kedaulatan, sedangkan kata fiskal adalah atribut. Kata kedaulatan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna kekuasaan tertinggi atas
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Perang melawan hoaks, sekali lagi, sangat ditentukan oleh konstribusi perusahaan yang menciptakan medsos sebagai medium utama persebaran hoaks.
frasa nominal
pemerintahan negara, daerah, dan sebagainya, begitu pula atribut sejumlah negara termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah medium utama. Unsur medium utama terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata medium, sedangkan kata utama adalah atribut. Kata medium termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) ukuran sedang; (2) alat untuk mengalihkan atau mencapai sesuatu; (3) media, begitu pula atribut persebaran hoaks termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
Tabel Artikel 3 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 21 Dua kata kunci tentang demokrasi yang disampaikan Presiden Jokowi adalah “Demokrasi kita sudah kebablasan dan praktik politik demokrasi kita telah membuka peluang terjadinya artikulasi politik yang ekstrem seperti liberalisme, sektarianisme, fundamentalisme, terorisme, dan ajaran-ajaran yang
Kategori Frasa frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah artikulasi politik. Unsur artikulasi politik terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata artikulasi, sedangkan kata politik adalah atribut. Kata artikulasi termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) anat sendi; (3) lafal, pengucapan kata, sedangkan atribut yang ekstrem termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
KET
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bertentangan dengan ideologi Pancasila”. Oleh karena itu, Bung Karno pada 18 Agustus 1945 dalam pengesahan UUD 1945 di depan Sidang Paripurna PPKI menyebut UUD 1945 sebagai UUD kilat, sekaligus berpesan bahwa kelak kalau keadaan sudah tenteram akan memanggil kembali anggota MPR untuk merumuskan UUD yang lebih sempurna.
frasa nominal
23
Sekadar untuk konsolidasi kekuasaan saja, Presiden Joko Widodo sebagai pendatang baru yang bukan bagian dari “turbulensi” elite Jakarta perlu waktu dua setengah tahun, yang dengan kepiawaiannya, akhirnya bisa menaklukkan lingkaran kekuasaan yang membelenggunya.
frasa nominal
24
Upaya keras pemerintah JKW menghentikan warisan birokrasi pemerintahan yang marak dengan praktik pungli, korupsi, kartel, dan mafia yang begitu massif, terstruktur, dan sistemik
frasa nominal
Unsur pusatnya adalah UUD. Unsur UUD (undangundang dasar) termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna undangundang yang menjadi dasar semua undang-undang dan peraturan lain dalam suatu negara, yang mengatur bentuk, sistem pemerintahan, pembagian kekuasaan, wewenang badan-badan pemerintahan, dan sebagainya, sedangkan atribut yang lebih sempurna termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah lingkaran kekuasaan. Unsur lingkaran kekuasaan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata lingkaran, sedangkan kata kekuasaan adalah atribut. Kata lingkaran termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna garis melengkung yang kedua ujungnya bertemu pada jarak yang sama dari titik pusat; bundaran, sedangkan atribut yang membelenggunya termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah upaya keras. Unsur upaya keras terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata upaya, sedangkan kata keras adalah atribut. Kata upaya termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hingga saat ini belum melahirkan tanda-tanda perubahan yang berarti.
25
Upaya keras pemerintah JKW menghentikan warisan birokrasi pemerintahan yang marak dengan praktik pungli, korupsi, kartel, dan mafia yang begitu massif, terstruktur, dan sistemik hingga saat ini belum melahirkan tanda-tanda perubahan yang berarti.
frasa nominal
26
Dengan demikian, semua penyimpangan, kekeliruan, kesalahan, bahkan kejahatan yang dilakukan birokrasi pemerintah–termasuk jajaran TNI dan Polri serta penegak hukum lainnya tak terkecuali para hakimnya–masing-masing mempunyai rujukan hukum yang legal secara yuridis formal.
frasa nominal
27
Di sanalah dalam otokritiknya, Presiden juga menyampaikan kata kunci yang ketiga sebagai solusi, yaitu “Dengan membagi
frasa nominal
persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya), begitu pula atribut pemerintah JKW termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah tanda-tanda perubahan. Unsur tanda-tanda perubahan terdri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata tanda-tanda, sedangkan kata perubahan adalah atribut. Kata tanda termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) gejala; sudah tampaknya, sedangkan atribut yang berarti termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah rujukan hukum. Unsur rujukan hukum terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata rujukan, sedangkan kata hukum adalah atribut. Kata rujukan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) keterangan lanjutan mengenai suatu hal; (2) bahan sumber yang dipakai untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut; acuan; referensi, sedangkan atribut yang legal termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah lahan-lahan. Unsur lahan-lahan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna tanah terbuka; tanah garapan, sedangkan atribut yang tidak produktif termasuk kategori
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
29
lahan-lahan yang tidak produktif kepada rakyat, dalam bentuk konsesi-konsesi kecil kepada rakyat, koperasi, tanah adat sehingga asset-aset negara ini terdistribusi dengan baik dan menjadi property rights rakyat agar bisa mengakses ke layanan permodalan dan pembangunan sumber daya manusia melalui pelatihan vokasional”. Sebuah warisan yang sangat mulia kalau saja Presiden JKW tanpa berpretensi hendak maju lagi dalam Pilpres 2019 mendatang, dalam sisa waktu kepemimpinannya menyiapkan sebuah Rancangan UUD baru sebagaimana amanat Bung Karno pada 18 Agustus 1945 tersebut di atas.
Sudah barang tentu kelak yang memutuskan tetap saja lembaga negara yang berkompeten, yaitu MPR.
adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
frasa nominal
frasa nominal
Unsur pusatnya adalah Rancangan UUD baru. Unsur Rancangan UUD baru terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur Rancangan UUD, sedangkan kata baru adalah atribut. Dari kedua kata Rancangan UUD yang menjadi pusat adalah kata Rancangan, sedangkan kata UUD adalah atribut. Kata rancangan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna sesuatu yang sudah dirancang; hasil merancang; rencana; program; desain, sedangkan atribut sebuah termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah lembaga negara. Unsur lembaga negara terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata lembaga, sedangkan kata negara adalah atribut. Kata lembaga termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha, sedangkan atribut yang berkompeten termasuk kategori verbal atau kerja. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Tabel Artikel 4 (edisi Rabu, 1 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 30 Masalahnya, apakah pendekatan yang sekadar mengandalkan ancaman sanksi berupa penghentian tunjangan kehormatan profesor merupakan instrumen yang tepat?
Kategori Frasa frasa nominal
31
Menggugah semangat para profesor untuk kembali pada khitahnya, yakni mengajar, meneliti, dan menghasilkan karya ilmiah yang bermutu, harus diakui bukan hal mudah.
frasa nominal
32
Tunjangan kehormatan bagi guru besar adalah hak yang sudah seharusnya diterima profesor, implikasi dari perjalanan karier yang panjang sebagai pendidik.
frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah penghentian. Unsur penghentian termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna hal menghentikan (mengakhiri, menyetop), begitu pula atribut tunjangan kehormatan profesor termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah karya ilmiah. Unsur karya ilmiah terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata karya, sedangkan kata ilmiah adalah atribut. Unsur karya termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) hasil perbuatan; buatan; ciptaan, sedangkan atribut yang bermutu termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah perjalanan karier. Unsur perjalanan karier terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata perjalanan, sedangkan kata karier adalah atribut. Kata perjalanan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) perihal (cara, gerakan, dan
KET
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
34
35
Di berbagai grup media sosial dan perbincangan di kalangan dosen, kita bisa melihat begitu banyak ketidaksetujuan dan sikap resistensi atas rencana penghentian tunjangan kehormatan bagi guru besar jika mereka tidak menghasilkan artikel ilmiah di jurnal internasional. Sebelum dikeluarkan Permenristekdikti No 20/2017, pemerintah sebetulnya telah mengeluarkan peraturan yang jika diterapkan secara konsisten akan dapat jadi penstimulasi para guru besar untuk meluangkan waktu menulis artikel ilmiah. Jadi, tanpa harus mengancamkan sanksi pencabutan tunjangan kehormatan, sebetulnya sudah ada instrumen hukum yang bisa ditegakkan untuk melecut para profesor aktif menulis.
frasa nominal
sebagainya) berjalan; (2) jarak (jauh) yang dicapai dengan berjalan dalam waktu yang tertentu, sedangkan atribut yang panjang termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah rencana. Unsur rencana terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) rancangan (rangka sesuatu yang akan dikerjakan), begitu pula atribut penghentian tunjangan kehormatan termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
frasa nominal
Unsur pusatnya adalah penstimulasi. Unsur penstimulasi terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna pendorong, penggiat, stimulator, begitu pula atribut para guru besar termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
frasa nominal
Unsur pusatnya adalah sanski. Unsur sanksi terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna tanggungan (tindakan, hukuman, dan sebagainya) untuk memaksa orang menepati perjanjian atau menaati ketentuan undang-undang, begitu pula atribut pencabutan tunjangan kehormatan termasuk kategori nominal. Jadi, secara
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Tabel Artikel 5 (edisi Kamis, 2 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 36 Filsuf Jerman abad ke-18, Immanuel Kant, pernah memberi nasihat tentang perkawinan.
Kategori Frasa frasa nominal
37
Lembaga kuasa adalah hukum, seperti juga perkawinan yang dalam pengertian yang paling kasar adalah pendisiplinan seks.
frasa nominal
38
Entah itu partai, seperti Front National, Lega Nord, Vlaam Belang, FPO, atau ormas, seperti Patriotische Europaer
frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah filsuf Jerman. Unsur filsuf Jerman terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata filsuf, sedangkan kata Jerman adalah atribut. Kata filsuf termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) ahli filsafat; ahli pikir; (2) orang yang berfilsafat, sedangkan atribut abad ke-18 termasuk numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah pengertian. Unsur pengertian terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna gambaran atau pengetahuan tentang sesuatu di dalam pikiran; pemahaman, sedangkan atribut yang paling kasar termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kekuatan-kekuatan konservatif. Unsur kekuatan-kekuatan konservatif terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kekuatan-kekuatan, sedangkan kata konservatif adalah
KET
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gegen die Islamisierung des Abendlandes (PEGIDA) dan ormas tertentu di Indonesia, dengan keragaman ideologi adalah kekuatan-kekuatan konservatif yang oportunis di negeri mereka masing-masing. 39
Sementara dalam demokrasi, frasa rakyat itu adalah para warga nominal negara, pekerja, asosiasiasosiasi, partai-partai, dan seterusnya atau demos, rakyat dalam populisme adalah “massa yang tidak terdiferensiasi”.
40
Prosedur mapan, seperti mekanisme undang-undang dan peradilan, dianggap sebagai alat kepentingan elite belaka.
frasa nominal
41
Pertama, koalisi partai-partai konservatif kanan tidak dapat
frasa nominal
atribut. Kata kekuatan-kekuatan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) perihal kuat (tentang tenaga); (2) keteguhan; kekukuhan, begitu pula atribut yang oportunis termasuk kategori nominal. Kata yang hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah massa. Unsur massa terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) jumlah yang banyak sekali; sekumpulan orang yang banyak sekali (berkumpul di suatu tempat atau tersebar), sedangkan atribut yang tidak terdiferensiasi termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah alat kepentingan elite. Unsur alat kepentingan elite terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur alat kepentingan, sedangkan kata elite adalah atribut. Dari kedua kata alat kepentingan yang menjadi pusat adalah kata alat, sedangkan kata kepentingan adalah atribut. Kata alat termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu; perkakas; perabot, sedangkan atribut belaka termasuk adverbial atau keterangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah koalisi. Unsur koalisi terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rukun saat berada dalam sistem pemerintahan; mereka secara ideologis bertikai satu sama lain.
42
Kedua, ruang bertindak partaipartai kanan dibatasai oleh administrasi politis harian sehingga jurang antara janjijanji kampanye dan kenyataan makin lebar.
frasa nominal
KBBI edisi keempat (2008) bermakna kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh kelebihan suara dalam parlemen, begitu pula atribut partai-partai konservatif kanan termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah ruang bertindak. Unsur ruang bertindak terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata ruang, sedangkan kata bertindak adalah atribut. Kata ruang termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna sela-sela antara dua (deret) tiang atau antara empat tiang (di bawah kolong rumah), begitu pula atribut partai kanan termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
Tabel Artikel 6 (edisi Kamis, 2 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 43 Adalah tidak mungkin jika tanpa suatu alasan yang jelas, misalnya ada suatu pelanggaran berat, pemerintah akan dan dapat sewenang-wenang mencabut izin yang telah diberikan.
Kategori Frasa frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah alasan yang jelas. Unsur alasan yang jelas terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur alasan, sedangkan unsur yang jelas adalah atribut. Kata alasan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) dasar; asas; hakikat; (2) dasar bukti yang dipakai untuk menguatkan pendapat, sedangkan atribut suatu termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal
KET
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Adalah tidak mungkin jika tanpa suatu alasan yang jelas, misalnya ada suatu pelanggaran berat, pemerintah akan dan dapat sewenang-wenang mencabut izin yang telah diberikan.
frasa nominal
45
Terhadap keberatan Freeport yang lain, di antaranya dalam hal kewajiban divestasi saham hingga 51 persen dan penerapan perpajakan yang tidak bersifat tetap sepanjang kontrak (nail down), tetapi mengikuti pengaturan perundangan yang berlaku (prevailing), sesungguhnya hal ini juga bukan merupakan permintaan pemerintah yang tanpa dasar. Jadi, menurut pendapat saya, kunci penyelesaian masalah ini lebih ada pada pihak Freeport.
frasa nominal
46
frasa nominal
karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah izin. Unsur izin terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna pernyataan mengabulkan; persetujuan membolehkan, sedangkan atribut yang telah diberikan termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah pengaturan perundangan. Unsur pengaturan perundangan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata pengaturan, sedangkan kata perundangan adalah atribut. Kata pengaturan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna proses, cara, perbuatan mengatur, sedangkan atribut yang berlaku termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kunci penyelesaian. Unsur kunci penyelesaian terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kunci, sedangkan kata penyelesaian adalah atribut. Unsur kunci termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (11) alat untuk mencapai suatu maksud (seperti membongkar rahasia, memecahkan masalah, menentukan kalah menang, atau berhasil tidaknya sesuatu), begitu pula atribut masalah ini termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kesediaan Freeport frasa menyelesaikan perbedaan nominal pandangan yang ada melalui jalan negosiasi dan bukan melalui arbitrase-meskipun hal ini dimungkinkan-dapat menjadi ukuran seberapa besar itikad baik Freeport di dalam berinvestasi di Indonesia.
itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah perbedaan pandangan. Unsur perbedaan pandangan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata perbedaan, sedangkan kata pandangan adalah atribut. Kata perbedaan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna perihal yang berbeda; perihal yang membuat berbeda, sedangkan atribut yang ada termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
Tabel Artikel 7 (Kamis, 2 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 48 Pasal 4 Permendikbud ini menyatakan bahwa profesor wajib menghasilkan karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi di samping wajib menulis buku dan menyebarluaskan gagasannya.
Kategori Frasa frasa nominal
49
frasa nominal
Untuk memantapkan pilihan simpang yang benar, semua
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah karya ilmiah. Unsur karya ilmiah terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata karya, sedangkan kata ilmiah adalah atribut. Unsur karya termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) hasil perbuatan; buatan; ciptaan, sedangkan atribut yang diterbitkan termasuk verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah pilihan simpang. Unsur pilihan simpang terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang
KET
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gesekan dan hambatan harus kita singkirkan.
50
Misalnya, untuk profesor frasa produktif disediakan dana nominal penelitian secara otomatis, diberikan tanggung jawab membimbing mahasiswa S-3 penerima beasiswa LPDP secara otomatis, serta fasilitas VIP dan VVIP lain.
51
Artinya, pihak LPDP dan Kemristek dan Dikti hanya menunjuk profesor produktif yang diperkenankan membimbing mahasiswa S-3 berprestasi hebat.
frasa nominal
menjadi pusat adalah kata pilihan, sedangkan kata simpang adalah atribut. Kata pilihan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna yang dipilih atau hasil memilih, sedangkan atribut yang benar termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah dana penelitian. Unsur dana penelitian terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata dana, sedangkan kata penelitian adalah atribut. Kata dana termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna uang yang disediakan untuk suatu keperluan; biaya, sedangkan atribut secara otomatis termasuk kategori adjektival atau sifat. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah mahasiswa S-3. Unsur mahasiswa S-3 terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata mahasiswa, sedangkan kata S-3 adalah atribut. Kata mahasiswa termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna orang yang belajar di perguruan tinggi, sedangkan atribut berprestasi hebat termasuk kategori verbal atau kerja. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Artikel 8 (edisi Kamis, 2 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Kategori Data Frasa 52 Sulit untuk tidak mengatakan frasa bahwa aliansi militer Islam ini nominal lebih ditunjukan untuk menghadang Iran dan proxy-nya di sejumlah negara seperti Hizbullah dukungan Iran di Lebanon dan Houthi di Yaman.
53
Belum lama ini AS menjatuhkan sanksi baru atas Iran terkait dengan uji coba rudal balistik negeri itu.
54
Sejak tahun lalu, Arab Saudi frasa melancarkan Rencana nominal Transformasi Ekonomi Nasional (Visi Arab Saudi 2030), yang intinya meninggalkan basis minyak.
frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah aliansi militer Islam. Unsur aliansi militer Islam terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur aliansi militer, sedangkan kata Islam adalah atribut. Dari kedua kata aliansi militer yang menjadi pusat adalah kata aliansi, sedangkan kata militer adalah atribut. Unsur aliansi termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna ikatan antara dua negara atau lebih dengan tujuan politik, sedangkan atribut ini termasuk kategori pronominal demonstrativa. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah rudal balistik. Unsur rudal balistik terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata rudal, sedangkan kata balistik adalah atribut. Kata rudal termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna peluru kendali, begitu pula atribut negeri itu termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah rencana. Unsur rencana terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) rancangan (rangka sesuatu yang akan dikerjakan), begitu pula atribut transformasi ekonomi nasional termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat
KET
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bukan tidak mungkin Saudi akan mengonkretkan rencana pembangunan sekolah-sekolah di Indonesia via ormas-ormas yang dipercaya Saudi.
frasa nominal
(UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah ormas-ormas. Unsur ormas-ormas termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna organisasi massa, sedangkan atribut yang dipercaya Saudi termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
Tabel Artikel 9 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 56 Wajar jika muncul berbagai ekspektasi yang besar terhadap rombongan yang tidak lazim sebanyak ini, dengan durasi yang juga panjang.
Kategori Frasa frasa nominal
57
frasa nominal
Wajar jika muncul berbagai ekspektasi yang besar terhadap rombongan yang tidak lazim sebanyak ini, dengan durasi yang juga panjang.
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah ekspektasi yang besar. Unsur ekspektasi yang besar terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur ekspektasi, sedangkan unsur yang besar adalah atribut. Kata ekspektasi termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna pengharapan, sedangkan atribut berbagai termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah durasi. Unsur durasi terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna lamanya sesuatu berlangsung, sedangkan atribut yang juga panjang termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang
KET
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sebab, saat ini tiga maskapai terbesar Timur Tengah (Emirates, Etihad, dan Qatar) juga berencana membuka penerbangan langsung dari Timur Tengah ke Yogyakarta.
frasa nominal
59
Larinya modal global menuju New York merupakan penjelasan kenapa indeks harga saham New York terus melonjak hingga rekor baru 20.821.
frasa nominal
60
Kehilangan devisa dalam jumlah besar memaksa Saudi untuk melakukan berbagai inisiatif yang signifikan.
frasa nominal
berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah maskapai terbesar Timur Tengah. Unsur maskapai terbesar Timur Tengah terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur maskapai terbesar, sedangkan kata Timur Tengah adalah atribut. Dari kedua kata maskapai terbesar yang menjadi pusat adalah kata maskapai, sedangkan unsur terbesar adalah atribut. Kata maskapai termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna perseroan dagang; perusahaan (penerbangan, pelayaran), sedangkan atribut tiga termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah indeks harga saham. Unsur indeks harga saham terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata indeks, sedangkan unsur harga saham adalah atribut. Kata indeks termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan; (2) daftar harga sekarang dibandingkan dengan harga sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang, begitu pula atribut New York termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah inisiatif yang signifikan. Unsur inisiatif yang signifikan terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur inisiatif, sedangkan unsur yang signifikan adalah atribut. Kata inisiatif termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna prakarsa,
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Meski rezeki minyak masih terus mengalir, masa depan harga minyak sulit diharapkan tinggi.
frasa nominal
62
China dan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia jelas merupakan target pasar yang potensial.
frasa nominal
63
Selain privatisasi parsial Aramco, Saudi tentunya juga masih akan menempuh jalan reformasi yang panjang.
frasa nominal
sedangkan atribut berbagai termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah masa depan. Unsur masa depan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata masa, sedangkan kata depan adalah atribut. Kata masa termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) waktu, ketika, saat; (2) jangka waktu yang agak lama terjadinya suatu peristiwa penting; zaman, begitu pula atribut harga minyak termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah target pasar. Unsur target pasar terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata target, sedangkan kata pasar adalah atribut. Kata target termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna sasaran (batas ketentuan) yang telah ditetapkan untuk dicapai, sedangkan atribut yang potensial termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah jalan reformasi. Unsur jalan reformasi terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata jalan, sedangkan kata reformasi adalah atribut. Unsur jalan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (7) perkembangan atau berlangsungnya (tentang perundingan, rapat, cerita, dan sebagainya),
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Saudi juga menghadapi pekerjaan rumah besar terkait kualitas sumber daya manusia
frasa nominal
65
Kita lalu menyadari dengan sejumlah koreksi mendorong percepatan industrialisasi, bukan membiarkan tren deindustrialisasi, yakni degradasi kontribusi sektor industri dalam pembentukan PDB. Fiskal yang sehat perlu dukungan partisipasi masyarakat melalui pembayaran pajak yang benar.
frasa nominal
66
frasa nominal
sedangkan atribut yang panjang termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kualitas. Unsur kualitas terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna tingkat baik buruknya sesuatu; kadar, begitu pula atribut sumber daya manusia termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah degradasi. Unsur degradasi terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna penurunan (tentang pangkat, mutu, moral); kemunduran; kemerosotan, begitu pula atribut kontribusi sektor industri termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah pembayaran pajak. Unsur pembayaran pajak terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata pembayaran, sedangkan kata pajak adalah atribut. Unsur pembayaran termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna proses, cara, perbuatan membayar, sedangkan atribut yang benar termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kedua, negara produsen minyak frasa terbesar di dunia ini pun nominal ternyata harus ikhlas mendorong BUMN terbesarnya untuk “melantai” di bursa saham.
Unsur pusatnya adalah negara produsen minyak. Unsur negara produsen minyak terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur negara produsen, sedangkan kata minyak adalah atribut. Dari kedua kata negara produsen yang menjadi pusat adalah kata negara, sedangkan kata produsen adalah atribut. Unsur negara termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; (2) kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya, sedangkan atribut terbesar termasuk kategori adjektival atau sifat. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
Tabel Artikel 10 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 68 Kadar air gabah dan butir hampa atau hijau tinggi sehingga harga gabah kering panen (GKP) hanya sekitar Rp2.800 per kilogram, jauh di bawah ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) yang Rp3.700 per kilogram. 69 Mengapa kejatuhan harga kerap
Kategori Frasa frasa nominal
frasa
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah harga. Unsur harga terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang, begitu pula atribut gabah kering panen termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kelebihan produksi. Unsur
KET
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berlangsung pada musim panen raya dan mengapa penggilingan padi gagal menyerap kelebihan produksi gabah musiman, padalah kesulitan utama mereka adalah bahan baku gabah dan kapasitas telantar tinggi?
nominal
70
Kejatuhan harga gabah terjadi frasa hampir setiap musim “normal” nominal periode musim panen raya (Februari-Mei) yang mengambil pangsa produksi sekitar 50 persen dari total produksi gabah tahunan.
71
Namun, rancang bangun infrastruktur tersebut belum jelas, apakah penggilingan padi modern Bulog akan membeli gabah langsung dari petani atau kelompok tani, bersaing dengan penggilingan padi yang ada?
frasa nominal
kelebihan produksi terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kelebihan, sedangkan kata produksi adalah atribut. Unsur kelebihan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) keadaan melebihi yang biasa; keunggulan, begitu pula atribut gabah musiman termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah total produksi. Unsur total produksi terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata total, sedangkan kata produksi adalah atribut. Unsur total termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) jumlah atau bisa juga (2) menyeluruh; sepenuh-penuhnya, begitu pula atribut gabah tahunan termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah penggilingan padi modern. Unsur penggilingan padi modern terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur penggilingan padi, sedangkan kata modern adalah atribut. Dari kedua kata penggilingan padi yang menjadi pusat adalah kata penggilingan, sedangkan kata padi adalah atribut. Unsur penggilingan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) proses, cara, perbuatan menggiling (padi, tebu, dan sebagainya); (2) tempat atau usaha menggiling (melumatkan, mengupas), begitu pula atribut Bulog termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Namun, rancang bangun infrastruktur tersebut belum jelas, apakah penggilingan padi modern Bulog akan membeli gabah langsung dari petani atau kelompok tani, bersaing dengan penggilingan padi yang ada?
frasa nominal
73
Hal ini akan menciptakan insentif bagi penggilingan padi kecil untuk berinvestasi pada pengering mekanis karena pemasaran beras pecah kulit telah terbuka dan terjamin.
frasa nominal
nominal. Unsur pusatnya adalah penggilingan padi. Unsur penggilingan padi terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata penggilingan, sedangkan kata padi adalah atribut. Unsur penggilingan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) proses, cara, perbuatan menggiling (padi, tebu, dan sebagainya); (2) tempat atau usaha menggiling (melumatkan, mengupas), sedangkan atribut yang ada termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah pemasaran. Unsur pemasaran terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna proses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang dagangan, begitu pula atribut beras pecah kulit termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
Tabel Artikel 11 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 74 Namun, dalam Pilkada Jakarta putaran pertama bulan lalu, polarisasi dua elemen ini tampaknya agak ekstrem.
Kategori Frasa frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah polarisasi. Unsur polarisasi terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) yang memiliki makna (3) pembagian atas dua bagian yang berlawanan, begitu pula atribut dua elemen ini termasuk kategori
KET
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kenapa sebagian warga tidak frasa memilih berdasarkan nominal kepentingan “obyektif” untuk dipimpin seorang gubernur yang dianggap telah terbukti dan mampu memperbaiki kinerja pemerintahan ibukota kita?
76
Fakta yang ditemukan Burhanuddin Muhtadi, lewat lembaga Indikator Politik Indonesia, penting untuk dipahami: 57 persen pemilih menganggap bahwa Basuki telah menodai agama; 27 persen berpendapat sebaliknya; dan 15 persen tidak tahu atau netral. Bagi Burhanuddin Muhtadi, dan saya kira dia benar, semua itu menggambarkan sebuah dualisme yang unik: jarak yang melebar antara aspek rasionalitas dan aspek emosional karena adanya sebuah isu kontroversial.
77
frasa nominal
frasa nominal
nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kinerja pemerintahan. Unsur kinerja pemerintahan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kinerja, sedangkan kata pemerintahan adalah atribut. Unsur kinerja termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) prestasi yang diperlihatkan; (3) kemampuan kerja, begitu pula atribut ibukota kita termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah lembaga. Unsur lembaga terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha, begitu pula atribut indikator politik Indonesia termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah dualisme yang unik. Unsur dualisme yang unik terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang menjadi pusat adalah unsur dualisme, sedangkan unsur yang unik adalah atribut. Kata dualisme termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) paham bahwa dalam kehidupan ini ada dua prinsip yang saling bertentangan; (2) keadaan bermuka dua, yaitu tidak sejalan, sedangkan atribut sebuah termasuk kategori numeral atau bilangan. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kombinasi semua itulah yang sejauh ini menjadi ciri khas demokrasi kita.
frasa nominal
nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah ciri khas. Unsur ciri khas terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata ciri, sedangkan kata khas adalah atribut. Kata ciri termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna tanda khas yang membedakan sesuatu dari yang lain, begitu pula atribut demokrasi kita termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
Tabel Artikel 12 (edisi Jumat, 3 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 79 Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) sudah ditegaskan bahwa subyek hukum pelaku korupsi tidak saja orang, tetapi juga badan hukum atau korporasi. 80 Pidana pokok untuk korporasi yang terbukti bersalah adalah denda dan jika tidak dibayar pengurusnya dapat dikenai hukuman kurungan hingga dua
Kategori Frasa frasa nominal
frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah subyek hukum. Unsur subyek hukum terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata subyek, sedangkan kata hukum adalah atribut. Kata subyek termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) memiliki makna (1) pokok pembicaraan; pokok bahasan; (3) pelaku, begitu pula atribut pelaku korupsi termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah korporasi. Unsur korporasi terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna badan usaha yang sah, sedangkan atribut yang terbukti bersalah termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada
KET
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bulan.
atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
Tabel Artikel 13 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 81 Keyakinan sejumlah kalangan bahwa penerimaan negara dari uang tebusan amnesti pajak akan melampaui target Rp 165 triliun pada akhir periode III pelaksanaan program amnesti pajak tampaknya akan sulit terwujud.
Kategori Frasa frasa nominal
82
Pertanyaannya, mengapa tren tebusan amnesti pajak pada periode II dan III merosot drastis dibandingkan periode I?
frasa nominal
83
Padahal, mereka inilah yang sesungguhnya menjadi prioritas program amnesti pajak.
frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah uang tebusan. Unsur uang tebusan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata uang, sedangkan kata tebusan adalah atribut. Kata uang termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna alat tukar atau standar pengukuran nilai yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain, begitu pula atribut amnesti pajak termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah tren tebusan. Unsur tren tebusan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata tren, sedangkan kata tebusan adalah atribut. Kata tren termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna gaya mutakhir, begitu pula atribut amnesti pajak termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah prioritas. Unsur prioritas terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna yang
KET
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didahulukan dan diutamakan daripada yang lain, begitu pula atribut program amnesti pajak termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Tabel Artikel 14 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 6) Nomor Data (kalimat) Data 84 Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, upaya percepatan serapan gabah oleh Kementerian Pertanian bersama institusi terkait tahun 2017 adalah melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (Tim Sergap) dan bermitra dengan swasta untuk penyewaan mesin pengering (dryer) dan pergudangan milik Bulog. 85 Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, upaya percepatan serapan gabah oleh Kementerian Pertanian bersama institusi terkait tahun 2017 adalah melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (Tim Sergap) dan bermitra dengan swasta untuk penyewaan mesin pengering (dryer) dan pergudangan milik Bulog.
Kategori Frasa frasa nominal
frasa nominal
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah upaya percepatan. Unsur upaya percepatan terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata upaya, sedangkan kata percepatan adalah atribut. Kata upaya termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya), begitu pula atribut serapan gabah termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah tim. Unsur tim terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna kelompok atau regu, sedangkan atribut serap gabah petani termasuk kategori verbal atau kerja. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
KET
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Pemerintah bersama Gabungan frasa Pengusaha Makanan Ternak nominal (GPMT) sepakat akan menyerap jagung petani sesuai Permendag No 63/2016 pada harga Rp 3.150 per kg.
87
Dengan demikian, produksi dan harga akan terjaga serta bahan baku pakan ternak terjamin.
frasa nominal
88
Terkait impor beras yang tercatat pada 2016, diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa impor itu adalah pelaksanaan rekomendasi impor 2015 atau merupakan luncuran impor 2015 yang belum selesai.
frasa nominal
Unsur pusatnya adalah gabungan. Unsur gabungan terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) ikatan; berkas; (3) himpunan atau perserikatan yang terjadi atas beberapa perkumpulan, begitu pula atribut pengusaha makanan ternak termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah bahan baku. Unsur bahan baku terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata bahan, sedangkan kata baku adalah atribut. Kata bahan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna barang yang akan dibuat menjadi suatu benda tertentu, begitu pula atribut pakan ternak termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah impor beras. Unsur impor beras terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata impor, sedangkan kata beras adalah atribut. Kata impor termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri, sedangkan atribut yang tercatat termasuk kategori verbal atau kerja. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Artikel 15 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 89 PBB dalam dokumen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG) tahun 2015 menyepakati penurunan ketimpangan menjadi satu dari 17 tujuan utama SDG.
Kategori Frasa frasa nominal
90
frasa nominal
Ini merupakan keanehan yang tidak baik (outliers).
Analisis
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah dokumen. Unsur dokumen terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (1) surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan; (2) barang cetakan atau naskah karangan, begitu pula atribut tujuan pembangunan berkelanjutan termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah keanehan. Unsur keanehan terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna hal (keadaan, sifat, sesuatu) yang aneh, sedangkan atribut yang tidak baik termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
KET
Analisis
KET
Tabel Artikel 16 (edisi Sabtu, 4 Maret 2017 halaman 7) Nomor Data (kalimat) Data 91 Bagi Indonesia, ini kunjungan yang bersejarah dan fenomenal, mengingat kunjungan terakhir penguasa Saudi ke Indonesia terjadi pada 1970.
Kategori Frasa frasa nominal
Setuju Tidak setuju Unsur pusatnya adalah kunjungan terakhir. Unsur kunjungan terakhir terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kunjungan, sedangkan kata terakhir adalah atribut. Kata kunjungan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kunjungan terakhir Raja Saudi ke Malaysia terjadi pada masa Raja Abdullah pada 2006.
frasa nominal
93
Visi itu tidak terlepas dari adanya defisit anggaran Arab Saudi setelah harga minyak dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan.
frasa nominal
94
Sebagaimana diketahui, minyak menjadi sumber utama pembiayaan kehidupan di Saudi.
frasa nominal
keempat (2008) bermakna perihal (perbuatan, proses, hasil) mengunjungi atau berkunjung; lawatan, begitu pula atribut penguasa Saudi termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah kunjungan terakhir. Unsur kunjungan terakhir terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata kunjungan, sedangkan kata terakhir adalah atribut. Kata kunjungan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna perihal (perbuatan, proses, hasil) mengunjungi atau berkunjung; lawatan, begitu pula atribut Raja Saudi termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah penurunan. Unsur penurunan terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna proses, cara, perbuatan menurunkan, sedangkan atribut yang cukup signifikan termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah sumber utama. Unsur sumber utama terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata sumber, sedangkan kata utama adalah atribut. Kata sumber termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna asal, begitu pula atribut pembiayaan kehidupan termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Dalam kaitan ibadah umrah, Saudi ingin meningkatkan jumlah jemaah yang menjalankannya.
frasa nominal
96
Jatuhnya harga minyak belakangan ini ikut serta dalam membangun Visi Saudi yang baru.
frasa nominal
97
Kunjungan Raja Salman ke sejumlah negara di Asia itu dalam rangka mencari peluang investasi pengembangan ekonominya.
frasa nominal
98
Tur Raja Salman itu juga digunakan untuk mencari
frasa nominal
kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah jumlah. Unsur jumlah terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna banyaknya (tentang bilangan atau sesuatu yang dikumpulkan menjadi satu), begitu pula atribut jemaah yang menjalankannya termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah Visi Saudi. Unsur Visi Saudi terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata visi, sedangkan kata Saudi adalah atribut. Kata visi termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna (2) pandangan atau wawasan ke depan, sedangkan atribut yang baru termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah peluang investasi. Unsur peluang investasi terdiri dari 2 kata. Dari kedua kata tersebut yang menjadi pusat adalah kata peluang, sedangkan kata investasi adalah atribut. Kata peluang termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna kesempatan, begitu pula atribut pengembangan ekonominya termasuk kategori nominal. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah tur Raja Salman. Unsur tur Raja Salman terdiri dari 3 kata. Dari ketiga kata tersebut yang
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
investor yang mau membeli sebagian saham perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco.
99
Kebetulan saat ini yang menjadi Presiden AS adalah Trump yang cenderung isolatif.
frasa nominal
menjadi pusat adalah unsur tur, sedangkan unsur Raja Salman adalah atribut. Kata tur termasuk kategori kata nominal yang menurut KBBI edisi keempat (2008) bermakna perjalanan untuk bertamasya, sedangkan atribut itu termasuk kategori pronominal demonstrativa. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal. Unsur pusatnya adalah Trump. Unsur Trump terdiri dari 1 kata dan termasuk kategori kata nominal karena merupakan nama orang, sedangkan atribut yang cenderung isolatif termasuk kategori adjektival atau sifat. Kata yang pada atribut hanya sebagai kata penghubung atau konjungsi. Jadi, secara keseluruhan kategori frasa itu adalah frasa nominal karena memiliki unsur pusat (UP) yang berkategori nominal.
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
BIODATA PENELITI
Margaretha Yoselfa Osewisok Kelen lahir di Timika, Papua pada 27 Februari 1995. Ia mulai masuk dalam dunia pendidikan pada jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak tahun 2000 di TKK Tiga Raja Timika dan selesai tahun 2001. Ia masuk Sekolah Dasar pada tahun 2001 di SD YPPK Waonaripi Timika dan lulus tahun 2007. Pada tahun 2007-2010 ia menyelesaikan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP YPPK Santo Bernardus Timika. Kemudian ia melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan pada tahun 2010-2013 di SMK Negeri 1 Mimika. Pada tahun 2013 ia melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dengan mengambil konsentrasi pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada tahun 2017 ia berhasil menyelesaikan studi S-1, dengan skripsi yang berjudul “Struktur dan Kategori Frasa Endosentris Atributif dalam Artikel Opini Surat Kabar Kompas Edisi 1-4 Maret 2017”.