Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
ISSN : 2089-6948
PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Sulbahri Madjir *) Dosen MM UTP*) Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com ; E-mail :
[email protected]
ABSTRACT The Study examine the impact of Leadership, Motivation and Work Dicipline on Employee Performance at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office. The airn of this report is to know the effect of Leadership. Motivation and Work Dicipline on Employee Performance at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office. The data collected by Questioner. The population in the research is the Employment at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office amount 101 People, 30 with Stratified Sampling and Proporsional Random Sampling and only 71 people were used Intested Instrument. From the processing of the data obtained coefficients regression for Variable Leadership (X1) is 0,414, the coefficients regression for Motivation (X2) is 0,575 and the coefficients regression for Motivation (X2) is 0,575 and the coefficients regression form work Dicipline (X3) is 0,184, while the constant value is 15,178 so the Multiple Regrssion Equation on this research are : Y = 15,178 + 0,414X1 + 0,575X2 + 0,184X3. From the computer analysis, the correlation coefficient (r) was 0,866 or 86,60% means that it has a strong relationship between the dependent and independent variable 2 the determination coefficient (R ) was 0,739. The value showed that the interaction behween Leadership, Motivation and work Dicipline contribution at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office employee was 73,90%, and the other 26,1% was influenced by other variables were not observed in this research. The implementation of the research hoped that at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office could develop the Leadership and increase the employee Motivation Work Disipline to get the goals (employee work) of the institution.
Selain motivasi, disiplin kerja kepemimpinan juga disinyalir sebagai faktor utama yang diketemukan secara konsisten dalam pembentukan kinerja pegawai. Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan saat ini belum menunjukan kinerja yang optimal, rendahnya kinerja pegawai dikarenakan kurangnya kesadaran dan kemampuan pegawai, disamping dipengaruhi faktor kepemimpinan dan motivasi seorang pemimpin yang ideal harus mampu memberikan arahan kepada pegawai agar dapat meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan organisasi. Upaya pimpinan untuk meningkatkan kinerja pegawai yang secara kumulatif akan berpengaruh pada peningkatan kinerja lembaga atau organisasi. Secara umum pimpinan diharapkan pada persoalan bagaimana dapat menciptakan suatu situasi yang kondusif agar bawahan atau orang yang dipimpinnya memperoleh kepuasan individual dan semangat kerja sehingga mereka bersedia bekerja sesuai tujuan dan memiliki komitmen dan etos kerja yang tinggi demi keberhasilan dan tercapainya tujuan organisasi.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menjalankan aktivitas organisasi guna mencapai tujuan. Maju mundurnya suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut, karena hal ini akan menentukan kinerja organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh memberikan kontribusi bagi hasil kinerja dan efektivitas organisasi. Motivasi dasar bagi kebanyakan orang menjadi pegawai pada suatu organisasi tertentu adalah untuk mencari nafkah. Berarti apabila di satu pihak seseorang menggunakan pengetahuan keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya untuk berkarya pada suatu organisasi, di lain pihak ia mengharapkan menerima imbalan tertentu. Konsep disiplin merupakan sikap ketaatan terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku dalam organisasi. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
507
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
ISSN : 2089-6948
B. Identifikasi Masalah Sesuai uraian diatas dapat diidentifikasi masalah kinerja pegawai di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan diantaranya: 1. Kepemimpinan yang belum mendukung terciptanya iklim kerja yang baik. 2. Motivasi untuk menciptakan kinerja masih kurang. 3. Disiplin Kerja masih kurang ini terlihat dari kehadiran dan ketepatan waktu jam bekerja sering terlambat atau bahkan tidak masuk. 4. Rasa tanggung jawab terhadap organisasi masih rendah. 5. Kurangnya ketaatan para pegawai terhadap peraturan organisasi 6. Kurangnya kerjasama antara pegawai dan pimpinan 7. Sikap dan tingkah laku pegawai dalam melaksanakan tugas belum optimal 8. Pengetahuan dan keterampilan pegawai belum optimal 9. Sikap mendukung kelompok masih kurang karena masih ada pegawai yang tidak peduli terhadap pekerjaan 10. Perencanaan dan koordinasi masih kurang ini terlihat dengan baik tidak adanya jadwal khusus dalam bekerja. 11. Kinerja pegawai Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan Selatan pada belum optimal. 12. Kurangnya komitmen pegawai terhadap penyelesaian suatu pekerjaan sehingga hasil dari pekerjaan tersebut kurang baik.
Hipotesis dalam penelitian ini diantaranya Pengaruh kepemimpinan , Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, dalam waktu 3 (tiga) bulan dari bulan Desember 2013 sampai bulan Maret 2014. B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan yang berjumlah 101 orang. Adapun pengambilan sampel tersebut dengan Sampel Jenuh, yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan sebanyak 101 orang. Dari 101 orang tersebut akan digunakan untuk uji coba sebanyak 30 orang. Sedangkan 71 orang lagi sebagai data penelitian. C.
C. Perumusan Masalah Adapun masalah dalam penelitian ini diantaranya : Apakah kepemimpinan , Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan. D.
Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan membuktikan bahwa Pengaruh kepemimpinan , Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan. E.
Hipotesis Penelitian
508
Teknik Analisis Data. 1. Uji persyaratan analisis a. Uji Normalitas Data Penelitian yang dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji –t dan uji-F menurut suatu asumsi yang harus diuji, yaitu populasi harus berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Data Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi penelitian digunakan hipotesis-hipotesis sebagai berikut : Ho = data populasi bervarian homogen Ha = data populasi tidak bervarian homogen Sedangkan untuk membuktikan hipotesis tersebut digunakan uji Levene statistic dengan bantuan program SPSS. Untuk menguji homogenitasnya adalah tabel test of homogenitas of varience. Koefisiensi statistik yang diambil yaitu harga koefisiensi statistic based of
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
c.
2.
ISSN : 2089-6948
mean untuk masing-masing variabel yang diuji. Uji Linearitas Penelitian linearitas dalam penelitian ini menggunakan analisis data anova.
b3 = koefisien regresi variabel disiplin kerja e = standar error diuji dengan signifikasi alpha=0,05 b) Koefisien Korelasi Kuat dan ;emahnya korelasi antara variabel tidak ada ukuran yang pasti, menurut Young (2002:317), ukuran korelasi diterjemahkan sebagai berikut : 1) 0,70-1,00 (baik positif atau minus) menunjukkan adanya derajat asosiasi yang tinggi. 2) 0,40- <0,70 (baik positif atau minus) menunjukkan hubungan yang substansi 3) 0,20-0,40 (baik positif atau minus) menunjukkan menunjukkan adanya korelasi yang rendah 4) <0,20 (baik positif atau minus) korelasi dapat diabaikan c) Koefisien determinasi Untuk mengambil seberapa jauh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat maka perlu diketahui nilai koefisien 2 determinasi atau penentuan R . 2 Nilai R tersebut ini berkisar antara 2 0 – 1 semakin mendekati 1 nilai R tersebut berarti semakin besar variabel independen (X) mampu menerangkan variabel independen 2 (Y). Analisis terhadap R Square (R ) ini digunakan untuk menegtahui sejauh mana variabel bebas (X1,X2,X3) dapat menerangkan hubungan perubahan variabel terikat (Y). Sifat-sifat R square sangat dipengaruhi oleh banyak variabel bebas dimana semakin banyak variabel bebas semakin besar nilai R square.
Analisis Data a. Analisis deskriptif Statistik deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dimiliki sehingga sama sekali tidak melakukan penarikan kesimpulan terhadap gugus data induknya yang lebih besar (populasi) b. Analisis butir instrumen Untuk menganalisis data deskriptif tentang nilai indikator dan item pernyataan setiap variabel, digunakan skala penafsiran sebagai berikut : Skala Penafsiran Nilai Indikator No Interval Nilai Penafsiran 1 0 < 1,00 Tidak Baik 2 1,00 < 2,00 Kurang Baik 3 2,00 < 3,00 Cukup Baik 4 3,00 < 4,00 Baik 5 4,00 < 5,00 Sangat Baik c.
Analisis inferensial a) Regresi linier berganda Untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan (X1), motivasi (X2), dan disiplin kerja (X3) terhadap kinerja pegawai (Y), digunakan rumus analisis regresi dengan pengembangan sebagai berikut : Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e Dimana : Y = Kinerja Pegawai X1 = Kepemimpinan X2 = Motivasi X3 = Disiplin kerja A = konstanta b1 = koefisien regresi variabel kepemimpinan b2 = koefisien regresi variabel motivas
Pengujian Hipotesis Penelitian
509
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
1.
ISSN : 2089-6948
Hipotesis 1 Pengujian secara signifikan digunakan uji serentak (uji F) untuk membuktikan hipotesis tiga penelitian ini. Adapun kriteria pengujiannya adalah terima Ho jika Sig F >0,05 dan tolak Ho (terima H1), jika Sig F <0,05 Ho : kepemimpinan motivasi dan disiplin kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja H1: kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
2.
Hipotesis 2 Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji parsial (uji-t). Adapun kriteria pengujiannya adalah terima Ho, jika sig >0,05 dan tolak Ho (terima H1), jika Sig <0,05 Ho: kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja H1: kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
3.
Hipotesis 3 Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji parsial (uji-t). Adapun kriteria pengujiannya adalah terima Ho, jika sig >0,05 dan tolak Ho (terima H1), jika Sig <0,05 Ho: motivasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja H1: motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
4.
Hipotesis 4 Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji parsial (uji-t). Adapun kriteria pengujiannya adalah terima Ho, jika sig >0,05 dan tolak Ho (terima H1), jika Sig <0,05 Ho: Disiplin secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja H1: Disiplin secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
HASIL PENELITIAN DAN INTERPRESTASI A. Uji Instrumen Penelitian Dalam pengujian instrumen penelitian, yang terdiri dari validitas dan uji reliabilitas, diperoleh sebagi berikut : 1. Uji validitas Hasil uji validitas koefisien korelasi semua butir skor total diatas 0,3, sehingga semua butir pertanyaan/instrumen variabel kinerja pegawai. Kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja dengan butir 20 butir pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden dapat dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi instrumen penelitian, instrumen dinyatakan reliabel jika alat ukur yang digunakan aman karena bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda hasil pengujian reabilitas menunjukkan bahwa seluruh item yaitu 20 pertanyaan dari variabel Kinerja Pegawai, Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja adalah reliabel dengan nilai alpha. Nilai alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Dengan demikian setiap pernyataan untuk semua kategori Kinerja Pegawai, Kepemiminan,
510
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
ISSN : 2089-6948
Motivasi dan Disiplin Kerja yang sudah valid adalah reliabel. B.
Dari hasil diatas dapat diketahui keempat variabel penelitian mempunyai varian sama (homogen), karena signifikansinya lebih besar dari 0,05.
Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Penggunaan normalitas untuk sampel uji persyaratan disini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS. Dari hasil uji normalitas di dapat kesimpulan bahwa asmpy.sig(2-teiled) merupakan nilai p variabel kinerja sebesar 0,917, motivasi sebesar 1,584 dan disiplin 0,917, motivasi sebesar 1,584 dan disiplin kerja sebesar 1,539 dengan probabilitas di atas 0,05 maka fungsi distribusi populasi yang mewakili sampel distribusi data normal. b. Uji Homogenitas Data Pengujian ini dilakukan untuk mencari keseragaman data dari varian. Hal ini dapat dilihat dari signifikan yang lebih besar dari 0,05 dan angka Levene Statistic yang diperoleh. Hasil pengujian Homogenitas dari keempat variabel sebagaiberikut :
c.
Test of homogeneity of variances Kinerja (Y) Levense df1 df2 Sig. Statistic 3,939 11 57 .321 Test of homogeneity of variances Kepemimpinan (X1) Levense df1 df2 Sig. Statistic 6,520 11 57 .237 Test of homogeneity of variances Motivasi (X2) Levense df1 df2 Sig. Statistic 2,975 11 57 .549
C.
Test of homogeneity of variances Disiplin Kerja (X3) Levense df1 df2 Sig. Statistic 4,309 11 57 .392
511
Uji Linearitas Uji linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One Way Anova program SPSS dengan tarif signifikan 5% (α=0,05) 1. Uji Linearitas antara variabel kepemimpinan (1) dengan kinerja (Y) Berdasarkan perhitungan uji linearitas dengan Anova didapatkan nilai sig pada baris deviation sebesar 0,147 nilai yang diperoleh >α 5%, maka Ho diterima berarti variabel budaya organisasi (X1), dengan kinerja (Y) mempunyai hubungan yang linier. 2. UjiLinearitas antara Variabel Motivasi (X2) dengan Kinerja (Y) Berdasarkan perhitungan uji linearitas dengan Anova didapat nilai sig. Pada baris deviation sebesar 0,129 nilai yang diperoleh >α 5%, maka Ho diterima berarti motivasi (X2) dengan kinerja (Y) mempunyai hubungan yang linear. 3. Uji linearitas antara variabel uji linearitas dengan Anova didapatkan nilai sig pada baris deviation sebesar 0,712 nilai yang diperoleh >α 5%, maka Ho diterima berarti variabel disiplin (X3) dengan kinerja (Y) mempunyai hubungan yang linier.
Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Dalam penelitian ini ada tiga variabe; bebas yaitu variabel kepemimpinan (X1), motivasi (X2), dan disiplin (X3). Sedangkan untuk variabel terikat atau tidak bebas yaitu kinerja (Y)
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
a.
Deskripsi Variabel Kinerja(Y) Dari data yang terkumpul setelah diolah tentang data kinerja Pegawai Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatanmelalui instrumen yang diberikan kepada 71 responden, maka diperoleh skor terendah sebanyak 78 dan skor tertinggi sebanyak 93, kemudian dari data yang terkumpul setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 87,01, simpangan baku 3,897, median 86,83 dan modus 90. Dari data tersebut menunjukkan bahwa ratarata hitung (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel kinerja pegawai dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
Gambar 1. Grafik Variabel Kinerja (Y) b.
ISSN : 2089-6948
menunjukkan bahwa rata-rata (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan distribusi frekuensi variabel Kepemimpinan Pegawai sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
Gambar 2 Grafik Histogram Variabel Kepemimpinan c.
Histogram
Variabel Kepemimpinan (X1) Hasil pengolahan data tentang variabel kepemimpinan yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada 71 responden sebanyak 20 butir pertanyaan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa skor terendah 79 dan skor tertinggi 95. Data terkumpul setelah diolah maka menghasilkan rata-rata (mean) sebesar 88,24, simpangan bakunya 4,097, median sebesar 88,82, dan modusnya sebesar 92. Data tersebut
512
Variabel Motivasi (X2) Untuk mengetahui diskripsi data vriabel Motivasi Pegawai Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, peneliti berupaya mengumpulkan data tentang Motivasi Pegawai terhadap 7 responden. Dari hasil pengolahan data tentang Motivasi Pegawai yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada responden sebanyak 20 butir pertanyaan maka hasil penelitian menunjukkan bahwa skor terendah 78 dan skor tertinggi 93. Data yang terkumpul tersebut setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) 86,55 simpangan bakunya 3,311 median 87,17 dan modus 87. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata yang tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi variabel Motivasi sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
Gambar 3 Grafik variabel Motivasi d.
ISSN : 2089-6948
Analisis Butir Instrumen Setelah dilakukan tabulasi terhadap setiap butir pernyataan/pernyataan pada setiap variabel yang diteliti, maka dilakukan analisis butir-butir In menghtrumen. Analisis dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dari setiap butir pertanyaan/pernyataan. Dengan dilakukannya analisis butir instrumen, maka dapat diketahui dimensi dan indikator mana yang masih lemah dari setiap instrumen variabel yang diteliti dan dapat dijadikan saran perbaikan.
3.
Analisis Inferensial a. Regresi Linier Berganda Hasil perhitungan komputer menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel Kepemimpinan (X1) 0,414, Motivasi (X2) 0,575, Disiplin Kerja (X3) 0,184 dan juga menghasilkan nilai konstanta sebesar 15,178, sehingga persamaan Regresi Liniear Berganda adalah sebagai berikut : Y = 15,178 + 0,414X1 +0,575X2+0,184X3 + E b. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Hasil analisis statistik yang dilakukan dengan bantuan komputer meliputi koefisien korelasi Product Momen. Nilai-nilai koefisien product moment tersebut ternyata terdapat hubungan yang positif atau signifikan atau dapat digeneralisasikan, setelah dikonsultasikan dengan nilai (r) pada harga kritik product Moment, menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen berupa Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja dengan variabel devenden (Kinerja Pegawai) lebih
Histogram
Variabl Disiplin Kerja (X3) Untuk mengetahui disiplin data variabel Disiplin Kerja Pegawai Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, peneliti berupaya mengumpulkan data tentang Disiplin Kerja Pegawai terhadap sejumlah 71 responden. Dari hasil pengolahan data tentang Disiplin Kerja Pegawai yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada responden sebanyak 20 butir pertanyaan, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa skor terendah 78 dan skor tertinggi 93. Data yang terkumpul tersebut setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) 86,41 simpangan bakunya 3,045 median 87,04 dan modus 87. Data tersebut menunjukkan bahwa ratarata yang tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi variabel Disiplin Kerja sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
Gambar 4 Grafik variabel Disiplin kerja
2.
Histogram
513
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
ISSN : 2089-6948
besar 0,5 dengan angka sebesar ini menunjukkan adanya hubungan positif yang erat antara variabel Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai dengan koefisien korelasi 0,866 dan koefisien determinasinya sebesar 0,739. Interpretasi Hasil Penelitian 1. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel Kepemimpinan (X1) sebesar 0,414, Motivasi (X2) 0,575, Disiplin Kerja (X3) 0,184 dan juga menghasilkan nilai konstanta sebesar 15,178. Hasil perhitungan tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut : Konstanta sebesar 15,178 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2) dan Sisiplin Kerja (X3) (secara matematika X1, X2 dan X3 adalah 0) maka Kinerja Pegawai tetap sebesar 15,178 unit ekor. Hal ini bisa dipahami, karena masih banyak variabel lain yang belum dimasukkan dalam penelitian ini, seperti variabel Pendidikan dan Pelatihan, Komunikasi dan lain-lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dengan melihat besarnya koefisien regresi bahwa variabel Kepemimpinan (X1) 0,414 atau sama dengan 41,40% artinya kecenderungan proyeksi
-
-
514
perubahan antara variabel Kepemimpinan (X1) dengan variabel Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel Kepemimpinan sebesar 100%, maka mengakibatkan perubahan atau peningkatan perubahan atau peningkatan pula pada variabel Kinerja Pegawai 41,40% dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Koefisien regresi Variabel Motivasi (X2) sebesar 0,575. Artinya kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Motivasi dengan Kinerja Pegawai menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan Motivasi sebesar 100% akan mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada Kinerja Pegawai 57,50% dengan pengujian t variabel ini signifikan dengan tingkat signifikan sebesar 5% Koefisien regresi Variabel Disiplin Kerja (X3) sebesar 0,184. Artinya Kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Motivasi dengan Kinerja Pegawai menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan Disiplin Kerja sebesar 100% akan mengakibatkan perubahan atau peningkatan pula pada Kinerja
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
2.
3.
4.
ISSN : 2089-6948
Pegawai 18,40% dengan pengujian t variabel ini signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Ketiga variabel bebas tersebut variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2) dan Disiplin Kerja (X3) mempunyai korelasi yang kuat dan positif terhadap Kinerja Pegawai, artinya Bila variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Disiplin Kerja (X3) meningkatkan Kinerja Pegawai begitu pula sebaliknya, apabila variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2) Disiplin Kerja (X3) menurun maka Kinerja Pegawai juga akan menurun. Bahwa antara variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Disiplin Kerja (X3) mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel Kinerja Pegawai (Y) terdapat korelasi sebesar 0,866 termasuk pada katagori tingkat hubungan yang sangat kuat dan Korelasi tersebut signifikan, karena setelah dikonsultasikan dengan nilai (r) pada tabel kritik (r) product moment, nilai (r) hitung lebih besar dari nilai (r) tabel. 2 Koefisien determinasi (R ) sebesar 0,739, nilai tersebut dapat ditafsirkan bahwa besarnya persentase pengaruh antara variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Disiplin Kerja (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y) Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan.
Dengan kata lain kontribusi efektif atau dapat dijelaskan oleh variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Disiplin Kerja (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y) Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan adalah sebesar 73,90% sedangkan selebihnya 26,1% dijelaskan/dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Secara parsial, variabel Kepemimpinan berpengaruh secara nyata terhadap kinerja pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-t dimana nilai t-hitung signifikansi lebih kecil daro 15% (α=0,05), variabel Motivasi berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-t dimana nilai t-hitung lebih kecil dari nilai ttabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (α=0,05), demikian juga variabel Disiplin Kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-t dimana nilai t –hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (α=0,05). 2. Secara simultan, variabel Kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan Disiplin Kerja (X3) secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-F dimana nilai Fhitung lebih kecil dari nilai F-tabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (α=0,05). 3. Dilihat dari korelasi parsial variabel Kepemimpinan, variabel Motivasi dan variabel Disiplin Kerja terdapat hubungan yang erat dan positif (searah) dengan Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari
515
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
4.
ISSN : 2089-6948
nilai r lebih besar dari 0,50 dengan tingkat signifikansi 5% (α=0,05). a. Dari hasil koefisien korelasi R=0,866, artinya hubungan antara variabel Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja sangat erat dan searah (korelasi positif) sebesar 86,60%. b. Diperoleh koefisien Determinasi 2 (R =0,739). Hasil ini secara statistik sangat signifikan artinya 73,90% secara bersama-sama dapat menjelaskan pengaruh dari variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Pegawai, sedang sisanya 26,10% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
3.Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Upaya meningkatkan Disiplin Kerja dalam rangka memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai adalah : Pertama, menggunakan pendekatan persuasif, maksudnya agar pimpinan dapat memberikan situasi yang kondusif untuk bekerja lebih giat, misalnya menghargai pegawai yang berdisiplin tinggi, memberikan contoh bekerja dengan penuh semangat dan terus menerus memberikan contoh yang baik dalam disiplin bekerja. Kedua, memberikan teguran dan tindakan sesuai dengan aturan dan tindakan sesuai dengan aturan yang ada bila pegawai tidak disiplin, misalnya dengan memberikan surat peringatan. Ketiga, secara terus menerus mensosialisasikan Tata Tertib pegawai, Aturan-aturan dan hal-hal lain. C.Saran 1. Agar pihak pimpinan terus menerus berupaya untuk memberikan Kepemimpinan yang baik dan memberikan motivasi dalam dalam meningkatkan Kinerja Pegawai, memberikan contoh Disiplin kerja yang baik, sehingga dengan sadar mereka secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai Indikator variabel Kinerja Pegawai. 2. Perlu adanya peningkatan Kinerja pegawai melalui aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna, peningkatan Kepemimpinan melalui penyesuaian diri dan peningkatan Motivasi melalui adanya pengakuan serta peningkatan Disiplin Kerja melalui ‘Sikap dihargai’. 3. Diharapkan dilakukan penelitian lanjutan yang mengkaji masalah-masalah Kinerja Pegawai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan berbagai variabel bebas lainnya.
B. Implikasi 1. Upaya meningkatkan Kepemimpinan Upaya meningkatkan Kepemimpinan dalam rangka memberi kontribusi terhadap kinerja Pegawai, diantaranya sebagai berikut : Pertama, Pimpinan memberikan petunjuk cara melaksanakan program kerja. Pengambilan keputusan oleh pimpinan sesuai tujuan, Pimpinan mampu mengkoordinasikan dan mengarahkan bawahan dalam pencapaian tugas. Kedua, Pimpinan membimbing dan menjelaskan peraturan yang berlaku ditempat kerja, Kreatifitas dalam memimpin dikuasai oleh pimpinan, Kewibawaan pimpinan terhadap bawahan. Ketiga, Pimpinan memberikan tanggung jawab penuh kepada bawahannya dalam menjalankan tugas, menerapkan kejujuran bekerja pada bawahannya.
DAFTAR PUSTAKA
2.Upaya Meningkatkan Motivasi Upaya meningkatkan Motivasi dalam rangka memberi kontribusi terhadap kinerja Pegawai adalah : Pertama, menggunakan pendekatan motivasi, maksudnya agar pimpinan dapat memberikan dorongan kepada pegawai lebih berprestasi dengan memberikan penghargaan dan imbalan sesuai dengan prestasinya. Kedua, memberikan bonus dan intensif yang sesuai dengan ketentuan bagi yang berprestasi.
Armstrong, Michael, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia. A. Handbook of Human Resource Management (Terjemahan Sofyan Ckmate dan Haryanto).PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi III. Jakarta : Rineka Cipta. Dessler, Gong, 2002 Manajemen Personalia, Teknik dan Konsep Modern. Terjemahan : Agus Dharma, Jakarta Erlangga, Edisi Ketiga, Jakarta.
516
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
ISSN : 2089-6948
Haryono, Siswoyo, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Unanti Palembang. Haryono, Siswoyo, 2008. Statistika Penelitian Manajemen dengan Bantuan Program SPSS. Unanti, Palembang. Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE Imam Mujiono, 2002, Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta. Kartono, K. 2001. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raya Grafindo Persada. Jakarta Melayu SP. Hasibuan, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta Mangkunegara, Anwar Prabu, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung Rosdakarya. Muchdarsyah Sinungan, 2005, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Bumi Aksara. Jakarta Perencanaan Strategis Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, 2014, Palembang. Nawawi, 2003. Perilaku Organisasi, Konsep dan Aplikasinya.PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Suhardi Sigit, 2003, Perilaku Organisasi, Yogyakarta, BPFE Sulbahri Madjir, Kamsrin Sa’i, Baidowi Abdhie, 2011, Panduan Pengolahan Data dengan Program SPSS, Penerbit Unsri Palembang Siagian, 2002. Organisasi Kepemimpinan Perlaku Administrasi. Gunung Agung. Jakarta. Soelaiman, Sukmalana, 2005. Langkah dan Kebijakan Evaluasi Kinerja, Universitas Tridinanti Palembang. Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta, Bandung. Thoha, Miftah, 2001, Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Thoha, Miftah, 2001, Kiat Memimpin Dalam Abad 21, PT Raja Grafindo Persada, Somantri, Ating. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Pustaka Setia. Jakarta. Thomson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia: Salemba Empat, Jakarta
517
Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014
ISSN : 2089-6948
518