STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ADZIKRA DALAM MEMBANGUN CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON JAMAAH HAJI DAN UMRAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: Husni Al-Ghifari NIM: 1110051000206
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
ABSTAK Husni Al-Ghifari : 1110051000206 STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ADZIKRA DALAM MEMBANGUN CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON JAMAAH HAJI DAN UMRAH PT. ADzikra adalah perusahaan biro travel yang berdiri sejak tahun 2003 dengan lebih fokus pada perjalanan ibadah Haji dan umrah, ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang sangat sakral dan ibadah yang sangat diidamkan oleh umat muslim khususnya di Indonesia. Namun banyaknya Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) saat ini, menjadikan mereka saling bersaing untuk menjaring pelanggan sebanyak mungkin. Terlebih lagi penipuan terhadap masyarakat dalam perjalanan ibah haji dan umrah yang dilakukan oknum travel haji dan umrah. Maka sangat penting bagi perusahaan PT. ADzikra dalam membentuk citra perusahaan yang baik. Citra merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena citra merupakan kesan secara keseluruhan terhadap sebuah perusahaan. Berdasarkan konteks diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi public relations travel PT. ADzikra dalam membangun citra perusahaan, serta bagaimana public relations dalam perusahaan dalam membentuk dan menjaga kepercayaan jamaah haji dan umrah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah metode yang berlandaskan pada kondisi objyek yang alamiah sesuai dengan kenyataan. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, dengan analisa data bersifat deskriptif yaitu menggambarkan realitas yang dikaji. Sedangkan teknik penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara dan dokumentasi. Maka dari keseluruhan data yang terkumpul akan dijabarkan apa adanya dan akan dicari satu tiik temu untuk kemudian disimpulkan. Strategi yang diterapkan sesuai dengan teori strategic planning for public relations oleh Ronald D.Smith yang dinamai the nine step of strategic public relations. Dan citra yang dibentuk melalui empat komponen yang dijelaskan Jhon S. Nimpone yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Peran Public relations dalam perusahaan adalah sebagai komunikator, stabilitator, dan fasilitator perusahaan. Setelah dilakukan penelitian, strategi perusahaan PT. ADzikra travel haji dan umrah dalam membangun citra perusahaan dilakukan dengan meningkatkan pelayanan kepada jamaah, komnikasi yang intensif dengan jamaah. Citra perusahaan PT. ADzikra travel haji dan umrah sudah cukup baik dan berhasil sampai saat ini, dengan keberangkatan jamaah lebih dari seribu orang tiap tahunnya. Perkembangan perusahaan selama 13 tahun lebih yang menjadikan perusahaan mampu beradaptasi dengan pasar dengan strategi yang tepat dan matang serta pendekatan yang dilakukan dan peran publik relations dalam perusahaan.
Kata Kunci : strategi, travel, publik relations, citra, perusahaan, kepercayaan, jamaah haji, umrah. i
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayat serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah kepada umat manusia melalui ajaran Al-Qur’an dan hadits. Skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations PT. ADzikra dalam Membangun Citra dan Kepercayaan Calon Jamaah Haji dan Umrah” diharapkan mampu menyumbang ilmu pengetahuan baik dalam strategi pemasaran, publik relation maupun komunikasi dalam perusahaan Dalam proses penyusunannya, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan dan arahan, juga motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada; 1. Dekan Fakultas dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA. 2. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Bapak. Drs. Masran, M. Ag. 3. Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Ibu. Fita Faturokhmah, M. Si. 4. Dosen Pembimbing Penulis, Bapak H. Zakaria, MA. atas bimbingan, waktu, wawasan serta dorongan motivasi kepada penulis. 5. Bapak serta Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan curahan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.
ii
6. Pimpinan serta staf pengawai perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan pemimpin serta staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani dan memberikan fasilitas literatur kepada penulis. 7. Staf serta pegawai Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Kasubag Tata Usaha yang telah memberikan pelayanan serta fasilitas kepada penulis 8. Kepada pihak PT. ADzikra Bapak Husein Alwi Syatri selaku HRD perusahaan, penulis haturkan banyak terimakasih atas bantuan, fasilitas serta waktu luangnya. Juga kepada narasumber penulis Bapak Ali Farihin selaku Manager Oprasional PT. ADzikra dan Ibu Retty Grace Imelda selaku kepala Divisi Marketing PT. ADzikra yang telah meluangkan waktunya untuk wawancara dan bahan data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. 9. Orang tua tersayang, ayahanda Asep Suryana dan Ibunda Ayi Sadiyah yang telah menumpahkan segala curahan kasih sayang dan perjuangannya dalam memberikan kesempatan pendidikan baik moril, maupun materil kepada penulis. 10. Kakak adik penulis Wulan Asnuri, Milati Mustaqimah dan Ghina Al-Pani serta seluruh keluarga besar Himkani yang terus memotivasi dan dukungan baik moril maupun materil. 11. Teman-teman Kalacitra seperjuangan Ali Wafa, Abdul Jalil, Zam-zam, Fahri dan Ibnu Muhammad serta banyak lagi yang tidak bisa penulis
iii
cantumkan. Anggota Kalacitra serta pengurus Kalacitra terimakasih atas dukungan dan motivasi yang kalian berikan kepada penulis. 12. Teman-teman Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Angkatan 2010, Ahmad Sahroji, Bayu Kelana, Recca, Razes, 13. Teman-teman kostan, Adrian, Rupi, Rais, Alif, dan Dendi Abdul Qudus. Masih banyak teman teman maupun guru atau dosen yang tidak bisa penulis cantumkan satu persatu, maka dari itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan terimakasih banyak kepada semua yang sudah berpartisipasi dan bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari bentuk sempurna, namun penulis berharap karya tulis ini bisa bermanfaat bagi para civitas akademik maupun masyarakat umum di masa yang akan datang. Terimakasih!
Jakarta, 07 Maret 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ……………………………………………………………………….. .. i KATA PENGANTAR………………………………………………………........... ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. v
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah………………………………. 10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………..................... 10 D. Metodologi Penelitian………………………………………... 11 E. Tinjauan Pustaka……………………………………………... 16 F. Sistematika Penulisan………………………………………... 17
BAB II
LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi …………………………………………... 19 B. Public Relation dan Ruang lingkupnya………………………. 22 1.
Pengertian Public Relation………………………………... 22
2.
Fungsi dan Tujuan Public Relation……………………….. 25
3.
Peran Public Relation……………………………………... 26
4.
Jenis-Jenis Public Relation………………………………... 28
C. Strategi Public Relation (the Nine Steps of Strategic Public Relations- Ronald D. Smith) ………………………………… 30 D. Citra dan Ruang lingkupnya (Jhon S. Nimpoene)…………… 33 1.
Pengertian Citra…………………………………………… 33
2.
Jenis- Jenis Citra…………………………………………... 34
v
3.
Proses Pembentukan Citra………………………………… 35
4.
Manfaat Membangun Citra Perusahaan……………........... 36
E. Konsep Kepercayaan………………………………………….37
BAB III
1.
Pengertian Kepercayaan…………………………………... 37
2.
Faktor Pembentuk Kepercayaan………………………….. 38
GAMBARAN UMUM PT. ADZIKRA TRAVEL A. Sejarah berdirinya PT. ADzikra…...…………………………. 39 B. Visi Misi PT. ADzikra…………...…………………………... 41 C. Struktur Organisasi PT. ADzikra…...………………………... 42 D. Pembimbing Haji dan Umrah PT. ADzikra……...…………... 43 E. Produk- Produk PT. ADzikra…...……………………………. 43 F. Domisili Perusahaan PT. ADzikra...…………………………. 49
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Strategi Membangun Citra Perusahaan………………………. 50 B. Strategi Menjaga Kepercayaan Calon Jamaah……………...... 54 C. Peran Public Relations PT. ADzikra………...……………….. 69
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………... 75 B. Saran……...…………………………………………………...77
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 79 LAMPIRAN
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Era sekarang ini, dunia perekonomian di Indonesia semakin berkembang dengan pesat, terlebih lagi dengan adanya internet yang bisa mengakses atau publikasi secara luas dengan mudah. Persaingan di bidang usahapun semakin ketat dan meningkat, banyak perusahaan yang terus berusaha untuk mengembangkan perusahaan masing-masing dengan memperluas pasar dan jaringan distribusinya. Terlebih lagi bertambah banyaknya pesaing baru dalam dunia usaha, sama halnya dengan perusahaan di bidang jasa, khusunya di bidang jasa travel haji dan umrah, berbagai promosi iklan produk jasa Travel Haji dan umroh sangat bersaing dalam upaya meraih peminat dari masyarakat. Maka perusahaanpun semakin berlomba-lomba dalam memperbaiki kinerjanya dan mendorong adanya strategistrategi baru baik terhadap produk maupun pemasarannya, sehingga menyediakan produk dan jasa yang beraneka ragam dengan kualitas yang lebih baik. Tidak sedikit biro jasa travel haji umrah menawarkan harga yang lebih murah yang dapat menarik perhatian konsumen agar para calon jamaah haji dan umrah memakai jasa biro travel tersebut. Ibadah haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang sakral dan bernilai tinggi di dalam ajaran agama Islam, karena ibadah tersebut merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk agama Islam yang mampu, baik jasmani dan rohani, juga dari segi materil maupun fisik dan mental. 1
2
Haji adalah melakukan perjalanan atau kunjungan untuk beribadah di Baitullah (Ka’bah) pada waktu yang telah ditentukan yaitu diantaranya: wukuf, thawaf, sa’I, berdo’a dan berserah diri kepada Allah SWT serta ibadah lain sesuai aturan Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW dalam ajaran agama islam.
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS.Ali’Imraan [03]; ayat ke: 97) Dalam penyajian dan usaha untuk meraih peminat dari konsumen dan masyarakat tidak terlepas dari usaha public relations perusahaan atau juga bagian pemasaran yang mengkomunikasikan dan mempublikasikan kelebihan-kelebihan produk-produk perusahaan tersebut dengan baik, agar dapat diterima oleh khalayak. Proses penyajian tersebut tentunya berdasarkan riset dan evaluasi perusahaan, untuk menunjang perkembangan dan kemajuan perusahaan, riset dan evaluasi kinerja perusahaan dalam melakukan kegiatannya merupakan hal yang sangat wajib bagi setiap perusahaan dalam menilai kekurangan kinerja perusahaan sehingga dapat menjadi lebih baik dan diterima oleh pelanggan, yakni publik atau masyarakat itu sendiri. Bagian terpenting itu adalah bagaimana kualitas dan pelayanan perusahaan, terlebih lagi untuk perusahaan jasa seperti biro travel. Selain itu publikasi dan
3
pemasaran, adalah hal pokok bagi perusahaan dalam menginformasikan sesuatu atau promosi untuk mendapatkan perhatian dan ketertarikan, serta minat dari public atau masyarakat terhadap produk atau program perusahaan. Untuk menciptakan hal tersebut perlu dilakukan komunikasi yang baik, sehingga informasi tersebut dapat diterima masyarakat. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan maupun informasi dari komunikator ke komunikan baik melalui media atau secara langsung. Houland Janis, dan Kelley (1953) menyatakan komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimuli dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang- orang (khalayak).1 Namun menurut Carl I. Hovland komunikasi adalah proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain (komunikan). Dengan berarti komunikasi merupakan suatu proses di mana seseorang menyampaikan pesannya. Baik dengan lambang bahasa maupun dengan isyarat, makna, atau gaya, sehingga keduanya dapat mengerti apa yang sedang dikomunikasikan. 2 Begitu juga dalam sebuah perusahaan, ada beberapa pihak atau bagian yang ditugaskan untuk menjadi subyek dari komunikator tersebut atau dalam perusahaan disebut humas atau biasa dengan istilah public relations atau bagian pemasaran seperti di perusahaan PT. ADzikra travel yaitu divisi marketing.
1
Rochajat Harun dan Elvinaro.Andianto. Komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial (Perspektif Dominan Kaji ulang dan Teori Kritis) (Jakarta: PT. Raya Etnafindo Persada. 2011) h. 2 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN dan UIN pers, 2007), h. 20-21.
4
Marketing public relations sangat erat kaitannya dengan dunia usaha, persaingan dunia usaha menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat berakibat jumlah penjualan produk dari waktu ke waktu akan mengalami pasang surut. Gelombang naik turunnya penjualan tersebut dapat kecil dan dapat pula semakin besar. Kenyataan inilah yang mengundang perusahaan untuk berpikir faktor apakah yang dapat mempengaruhi perkembangan penjualan produknya. Dalam pemasaran diperlukan adanya kemampuan pengetahuan produk dan teknik menjual guna mempermudah dalam menjalankan tugasnya serta meningkatkan penjualan. Sedangkan daya juang diperlukan agar bersemangat dan mempunyai kekuatan secara spiritual serta tidak merasa bosan dan bimbang dalam pekerjaannya. Public relations adalah fungsi manajmen yang menilai sikap publik, menunjukan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik.3 Tugas dan fungsi public relations yang paling dasar adalah melakukan komunikasi timbal balik (komunikasi dua arah) antara perusahaan dengan pihak publik, dengan tujuan untuk menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya suatu tujuan tertentu. Kegiatan yang dilakukan public relations sangat berpengaruh besar karena berhubungan erat dengan opini public masyarakat dan perubahan sikap masyarakat. Public relations disini juga berperan untuk mengatasi segala situasi atau permasalahan di luar perusahaan seperti, jika ada pemberitaan negatif terhadap perusahaan atau produk perusahaan, maka public
3
Wahidin saputra dan Ruli Nasrullah, public Relations 2.0 Teori dan Praktik Publik Relations di Dunia Cyber,(Jakarta : Gramata Publishing, 2011),h 3.
5
relations di tuntut untuk berusaha menutup semua issue negatif tersebut dan membangun pemahaman yang positif dari publik terhadap perusahaan. Keberadaan public relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya. Pada dasarnya tujuan public relations adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan, memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra positif terhadap perusahaan atau lembaga tersebut. Hal tersebut disebabkan karena publik relations yang merupakan salah satu front liner atau bagian depan yang terpenting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Kegiatan public relations pada hakikatnya merupakan bagian dari teknik kegiatan berkomunikasi (technique of communication) dengan ciri khas komunikasi dua arah (two way traffic communication) antara lembaga atau organisasi yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak public relations menganalisa untuk mengetahui efeknya atau feedback, apakah berdampak baik terhadap citra, atau sebaliknya menjadi negatif atau kurang menguntungkan posisi organisasi atau lembaga bersangkutan di mata masyarakat.4 Sekarang ini public relations sebagai penunjang yang dihadapkan dengan realita sebenarnya, yang mana tidak terlepas dari apakah fakta tersebut baik, buruk atau jelas dan tidak jelas. public relations dituntut untuk mampu menjadikan orang lain atau publik memahami suatu pesan, agar tercipta citra atau reputasi yang positif
4
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1997), h 19.
6
terhadap lembaga yang diwakilinya. Oleh karena itu public relations membutuhkan strategi yang jelas, matang, dan terarah dalam usaha pencapaian tujuan. Strategi merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga tertentu dengan tujuan jangka panjang agar kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan baik dan sesuai rencana. Public relations harus dituntut memiliki strategi yang kreatif dan ide-ide yang banyak, agar bisa menghadapi segala jenis kondisi perusahaan terutama dalam membangun dan menjaga citra perusahaan. Citra merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Reputasi dan prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan melalui public relations. Dengan adanya public relations dituntut untuk mampu menjadikan orang lain memahami pesan yang disampaikan. Citra yang baik akan membuahkan hasil yang baik juga untuk perkembangan sebuah perusahaan. Membangun dan menjaga sebuah citra perusahaan memanglah bukan tugas yang mudah, dibutuhkan strategi khusus untuk membangun dan menjaga citra perusahaan. Terdapat beberapa jenis citra yang harus dibangun oleh perusahaan dalam menjaga reputasi demi kemajuan perusahaannya. Dalam hal ini, citra yang akan dibahas adalah citra perusahaan (corporate image). Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini terbentuk dari berbagai macam hal, antara lain yaitu riwayat atau sejarah perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraih dan lain sebagainya. 5
5
h 62.
M. Linggar Anggoro, Teori & profesi kehumasan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005). Cet, 4
7
Citra dan reputasi yang baik tidak dapat dibeli, melainkan didapat. Perusahaan tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, maka yang tidak boleh dilupakan adalah dukungan dari para konsumen atau masyarakat. Dukungan dapat berupa niat baik atau dukungan dari para pegawai, peraturan pemerintah yang kondusif, dan lain-lain. Tanpa dukungan itu semua, terkadang tidak tampak nyata, suatu badan atau bisnis akan mampu bertahan. Untuk mendapatkan citra yang baik, dibutuhkan kepercayaan dari mitra perusahaan atau pelanggan. Kepercayaan yang kuat membuahkan persepsi yang baik dan efek citra positif bagi seseorang atau lembaga dan organisasi. Menurut Luarn dan Lin kepercayaan adalah sejumlah keyakinan spesipik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji). Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka). Competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan predictability (konsistensi prilaku pihak yang dipercaya). 6 Dari sekian banyak jenis perusahaan di Indonesia, perusahaan Travel Haji dan umrah merupakan salah satu biro jasa yang berkembang cukup pesat dan semakin bertambah banyak, demikan juga dengan kasus penipuan terhadap calon jemaah Haji dan umrah yang tidak sedikit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal itu sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat mengingat berita mengenai penipuan
6
Erna Ferinadewi “Merek dan Psikologi Konsumen” (Surabaya : Universitas Kristen Petra, 2008) h. 147.
8
jamaah haji dan umrah hamper tiap tahun seperti dilansir oleh Tempo “Marak Penipuan, Empat Asosiasi Haji Bentuk Penanggulangan”.7 Banyaknya kasus dan penipuan yang terjadi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut mengakibatkan keresahan masyarakat dan persepsi yang buruk bagi citra perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) travel resmi yang lain, Republika online “MLM Haji Ilegal Rusak Citra PIHK Resmi”.8 Perusahaan PT. ADzikra adalah salah satu perusahaan jasa travel haji dan umrah yang cukup besar dan mapan dalam bergerak di bidang travel haji dan umrah, serta mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan travel haji dan umrah yang lain, ADzikra merupakan anggota dari HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji) dan KPWM (Komunitas Penyelenggara Wisata Muslim) juga menjadi salah satu biro perjalanan Haji, Umrah dan wisata Islam yang tergabung dalam Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Indonesia merupakan salah satu Negara yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam, dan Haji merupakan salah satu ibadah yang wajib dan penting bagi umat muslim, serta merupakan bagian dari rukun Islam seperti yang terkandung dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Fathul Bari syarah kitab Bukhari :
7
https://m.tempo.co/read/news/2015/12/22/090730003/marak-penipuan-empat-asosiasi-hajibentuk-penanggulangan. pkl 19:30 04 Februari 2016. 8 http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/11/04/01/liz2x5-mlm-hajiilegal-rusak-citra-pihk-resmi. pkl 19:35 04 Februari 2016.
9
ش َها َد ِة أَنْ الَ ِإلَهَ ِإالا ا َاء َ س ْ بُنِ َي ْا ِإل س ْو ُل َِّ َأ ِإقَ ِام ال ا ُ َُّ َأ أَنا َُ َّ ام َر ِ صالَ ِة َأ ِإ ْيت ٍ سالَ ُم َعلَى َخ ْم 9
ان َ ض َ ََ ص ْو ِم َر َ ت َأ ِ ال از َكا ِة َأ َح ِّج ا ْلبَ ْي
"Islam ditegakkan di atas lima perkara, per-saksian bahwasanya tiada Ilah yang sebenarnya selain Allah Subhannahu wa Ta'ala dan bahwasanya Muhammad adalah Rasul utusan Allah Subhannahu wa Ta'ala , menegakkan shalat, menunaikan zakat, mengerjakan ibadah haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan." (HR. AlBukhari dan Muslim) Ibadah Haji ini menjadi idaman dan cita-cita bagi setiap muslim, namun tidak setiap orang mampu menggapai dan mencapai idamannya, karena Allah Subhannahu wa Ta'ala hanya mewajibkannya bagi mereka yang mampu dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh syari'atnya. Sebagaimana telah ditetapkan pula bahwa ibadah ini diwajibkan hanya sekali seumur hidup. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perlu adanya penelitian secara mendalam pada aspek bagaimana strategi pencitraan dan memperoleh kepercayaan masyarakat terhadap biro travel Haji dan Umrah
di perushaan PT. ADzikra
mengingat maraknya kasus penipuan oleh oknum biro travel terhadap jamaah Haji dan Umrah, maka dari itu peneliti tertarik untuk menyajikan sebuah skripsi yang berjudul : STRATEGI PUBLIC
RELATION PT. ADZIKRA
DALAM
MEMBANGUN CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON JAMAAH HAJI DAN UMRAH
9
hal.63.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani, Fathu Bari,Syarh Kitab Bukhari. (Dar El-hadist:2004 juz 1:
10
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas agar pembahasan lebih rinci pada satu permasalahan maka penulis membatasi kajian ini pada strategi Public Relations PT. ADzikra dalam Membangun Citra dan Kepercayaan Calon Jamaah Haji dan Umrah. Calon Jamaah di sini ialah masyarakat umum atau juga masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji atau umrah yang mengetahui informasi dan pengetahuan tentang travel PT. ADzikra. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana strategi public relations ADzikra PT. dalam membangun citra perusahaan? b. Bagaimana strategi public relations ADzikra PT. dalam menjaga kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah? c. Bagaimana peran public relations ADzikra PT dalam perusahaan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian bertujuan untuk menegetahui public relations PT. ADzikra dalam membuat strategi serta langkah langkah yang tepat untuk bisa membangun citra perusahaan dan kepercayaan masyarakat sebagai calon jemaah Haji dan Umrah. 2. Tujuan Khusus
11
a.
Untuk mengetahui strategi dalam langkah-langkah yang diterapkan oleh Public Relations PT. ADzikra dalam membangun citra perusahaan
b. Untuk mengetahui strategi public relations PT. ADzikra dalam menjaga kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah. c. Serta mengetahui peran Public Relations PT. ADzikra dalam perusahaan. Adapun manfaat penelitian adalah : 1. Manfaat Akademis : Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan wawasan mengenai konsep-konsep yang dikemas tentang strategi dan peran dalam membangun citra perusahaan dan kepercayaan masyarakat serta sebagai referensi kepustakaan dibidang ilmu komunikasi. 2. Manfaat Praktis : Penelitian ini diharapkan menjadi masukan khususnya bagi peneliti dan umumnya untuk masyarakat luas, khususnya bagi yang menggeluti bidang public relations di dalam ilmu komunikasi, yang kemudian direalisasikan dalam bentuk tindakan konkret dari konsep dan wacana yang disajikan serta acuan bagi PT. ADzikra dalam membangun ctra dan kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah. D. Metodelogi Penelitian 1. Pendekatan Kualitatif Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yakni penelitian yang dilalui dengan proses observasi, pengumpulan data yang akurat berdasarkan fakta di lapangan disertai dengan wawancara narasumber. “penelitian kualitatif
12
dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan pada umumnya bersifat kualitatif.10 Dalam penelitian ini metode dimanfaatkan adalah wawancara, observasi, dan pemanfaatan dokumen baik data atau dokumentasi visual. 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek penelitian adalah PT. ADzikra sedangkan objeknya dalah strategi public relations/humas internal PT. ADzikra dalam membangun citra dan kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor PT. ADzikra Travel di Pusat Niaga Duta Mas Fatmawati, Jakarta Selatan. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015. 4. Tahap Penelitian a. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang digunakan periset untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dibedakan dengan metodologi dari riset yang digunakan para periset, yakni riset kualitatif dan kuantitatif. Para periset kualitatif yang penulis pakai pada riset ini adalah observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Ide penelitian kualitatif adalah dengan sengaja memilih narasumber dan informasi (atau
10
Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat, UIN Jakarta Press, 2006) h. 41.
13
dokumen atau bahan-bahan visual lain) yang dapat memberikan jawaban terbaik pertanyaan penelitian.11 Teknik pengumpulan data tersebut diantaranya ialah : 1) Observasi Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedang ditelitinya 12 Dalam praktik penggunaannya, metode observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis sesuai dengan tingkat keterlibatan peneliti dalam atau terhadap proses penelitian yaitu, observasi dengan ikut terlibat dalam kegiatan komunitas yang diteliti (participant observation) dan observasi tidak terlibat (non participant observation). Participant observation dibagi menjadi dua jenis : pertama, peneliti yang melibatkan diri secara total dalam setiap proses dan aktifitas masyarakat yang ditelitinya (total participant observation), yang kedua peneliti ikut mengambil bagian sampai tingkat tertentu dalam kegiatan-kegiatan penting, namun hanya sebatas melakukan pengamatan (active participant observation).13
11
John W.Creswell, Desain Penelitian:Pendekatan kualitatif dan kuantitatif, (Jakarta: KIK Press, 2003) h.143. 12 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2003) h. 221. 13 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif , (Yogyakarta:LKIS,2007) h. 114.
14
2) Wawancara Wawancara adalah salah satu cara untuk mencari fakta dengan meminjam indera (mengingat dan merekonstruksi) sebuah peristiwa, mengutip pendapat dan opini narasumber14 Wawancara yang dilakukan secara berhadap-hadapan yang sangat banyak memberikan kemungkinan penggalian informasi lebih dalam dan luas karena sebelumnya dilakukan perjanjian lebih dulu dengan narasumber, dengan topik pembahasan yang sudah disiapkan berupa pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya sudah disusun. Wawancara ini ditujukan kepada subjek yang akan diwawancarai adalah pimpinan manager oprasional yakni Bapak Ali Farihin dan public relations atau bagain marketing, yaitu Ibu Retty Grace Imelda yang menjalankan tugas dan fungsi public relations di perusahaan biro travel haji dan umrah PT. ADzikra. 3) Dokumentasi Yaitu peneliti mengumpulkan bahan dokumentasi segala kegiatan atau informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penulis dan mengumpulkan data-data melalui telaah. Yang kemudian dijadikan bahan argumentasi, seperti buku, arsip, internet dan mem print out beberapa dokumen yang memberikan informasi tambahan sesuai dengan tujuan penelitian. Dokumendokumen dan data tersebut diantaranya ialah; Dokument legalitas biro travel
14
Jalaludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h 24.
15
PT. ADzikra, akta pendirian perseroan terbatas PT. ADzikra, tanda daftar perusahaan perseroan terbatas, brosur perjalanan haji dan umrah PT. ADzikra, dokumen domisili badan usaha PT. ADzikra, dokumen penetapan kembali izin biro perjalanan ibadah umrah, keputusan direktur jendral penyelenggara Haji dan Umrah NOMOR D/88 /2015. Dokumentasi visual perjalanan umrah PT. ADzikra, dokumen sample iklan PT. ADzikra di media cetak, data jamaah tahun 2011 sampai 2014, data hasil wawancara dengan manager oprasional PT. ADzikra Ali Farihin, data hasil wawancara dengan marketing PT. ADzikra Retty Grace Imelda. b. Teknik Pengolahan Data Setelah diperoleh data dengan melakukan observasi dan wawancara, langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data hasil observasi dilakukan dengan cara mencatat hasil dari apa yang diamati di lapangan, kemudian menuliskannya kembali. Sesudah itu data-data yang sudah diolah akan dianalisis oleh penulis. Teknik pengolahan data ini menggunakan teori model kerja penelitian komunikasi yaitu: 1. Mengidentifikasi maslaah teoritis penelitian, 2. Merumuskan pernyataan masalah, 3. Mendefinisikan istilah dalam pernyataan masalah, 3. Memilih dan melaksanakan metodologi penelitian, 5. Mengamati data empiris, dan 6. Menganalisis hasil temuan dan pengamatan.15
15
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Andi offset, 2004) h. 45.
16
c. Analisis data Data yang telah masuk kemudian dianalisa peneliti. Dengan menggunakan teknik analisa deskriptif. Fungsi analisis deskriptif yaitu memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh.16 Dan peneliti berusaha menggambarkan objek penelitian apa adanya sesuai dengan kenyataan. Peneliti berupaya mendeskripsikan kembali data-data yang teleh terkumpul tentang strategi public relations PT. ADzikra dan upaya perusahaan dalam membangun citra dan kepercayaan jamaah haji dan umrah, serta peran public relations PT. ADzikra dalam perusahaan. E. Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan karya ilmiah atau skripsi, sebelumnya penulis melakukan pengamatan dan tinjauan pustaka terhadap skripsi-skripsi sebelumnya yang memiliki kemiripan dengan penelitian yang akan dilakukan, dengan tujuan agar terhindar dari kesamaan-kesamaan penelitian. Skripsi-skripsi yang memiliki kemiripan tersebut diantaranya ialah : Skripsi yang berjudul Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah PT.Patuna Tour dan Travel oleh Dzul Kifli dengan NIM : 105053001783 (Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2010). 16
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, h. 25.
17
Skripsi berjudul Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel Maktour oleh Shofa Sholihin dengan NIM : 107053002267 (Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2011). Skripsi berjudul Strategi Public Relations Badan Wakaf Indonesia Dalam Mensosialisasikan Wakaf Tunai oleh Fatmawati Harahap dengan NIM : 109051000106 (Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2013). Skripsi berjudul Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh Penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur oleh Tania dengan NIM : 1110051000028 (Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2014). Skripsi sebelumnya yang berkaitan dengan biro travel haji umrah meneliti tentang bagaimana manajemen perusahaan, dan skripsi yang berkaitan dengan public relations, subjek dan objek penelitiannya lebih kepada komunikasi persuasif, seperti di badan wakaf tunai dan asuransi syari’ah, kemudian peran public relations pada bank syari’ah dan di radio, serta banyak lagi penelitian-penelitian yang memang berbeda dengan penelitian yang peneliti kaji pada skripsi ini. F. Sistematika Penulisan Dalam
sistematika
penulisan
skripsi
ini,
maka
peneliti
membagi
pembahasannya ke dalam lima bab yang dibagi menjadi beberapa sub-sub bab. Sistemtika penulisan tersebut adalah sebagai berikut :
18
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini meliputi penjelasan tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II
: LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan kajian teoritis mengenai pengertian strategi, teori tentang public relations yang menjelaskan definisi public relations, fungsi dan tujuan public relations, peran public relations, dan strategi public relations. Kemudian menjelaskan tentang citra, melipti pengertian citra, jenis-jenis citra dan proses pembentukan citra. Dan teori atau konsep kepercayaan, serta factor yang membentuk kepercayaan. BAB III
: GAMBARAN UMUM TENTANG PT. ADZIKRA
Bab ini memaparkan mengenai profil PT. ADzikra, visi dan misi PT. ADzikra struktur organisasi PT. ADzikra, pembimbimg jamaah PT. ADzikra, serta produkproduk PT. ADzikra. BAB IV
: TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang temuan temuan dan analisis public relations PT. ADzikra mengenai strategi yang dilakukan oleh public relations dalam membangun citra perusahaan dan peran public relations PT. ADzikra dalam perusahaan. BAB V
: PENUTUP
Bab ini meliputi tentang kesimpulan dan saran dari penulis. DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Strategi Strategi merupakan sebuah perencanaan jangka panjang seseorang atau sebuah organisasi terhadap sebuah tujuan yang akan dicapai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa strategi adalah keahlian mengatur atau merencanakan tentang suatu kegiatan guna meraih suatu target atau sasaran. 1 Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “strategos” yang berarti “komandan militer”, pada zaman demokrasi Athena. Pada awalnya strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu peperangan. 2 Menurut J. L. Thompson strategi adalah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir.
Hasil
akhir
menyangkut
tujuan
dan
sasaran
organisasi.
Bennett
menggambarkan organisasi sebagai arah yang di pilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. 3 Strategi sebagai tindakan perubahan atau penyesuaian dalam bentuk produk dan jasa, misalnya pengurangan biaya ataupun pengelolaan kualitas (incremental) secara terus menerus dengan cara menaikaan atau meningkatkan produk dan jasa dari perusahaan dalam hal penjualan, dan pelayanan. Serta dilakukan berdasarkan sudut
1
Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, (Jakarta : PT. Media Pustaka Phoenx, 2008), h. 25. 2 Komarudin, Enslikopedi Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.ke-1, h. 539. 3 Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 2.
19
20
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan tetap maupun tidak tetap agar tertarik dengan produk yang ditawarkan di masa yang akan datang.4 Fred R. David dalam bukunya “Strategic Management: Concepts and Cases” mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture. Sedangkan manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Sedangkan Menurut Henry Mintzberg: A pattern in a stream of decisions or actions. kutipan dari buku “Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah Operasional” / J. Hutabarat dan M. Huseini, dikatakan bahwa: Dalam bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).5 Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendi, M.A, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu perencanaan
4
Husein Umar, Strategi Management in Action, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001),
5
https://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi html. (pkl 17:20. 02 Mei)
h. 31. 2015.
21
tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan peta arah saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik oprasionalnya. 6 Dari beberapa pengertian di atas strategi dapat diambil kesimpulan sebagai tindakan atau konsep perencanaan panjang yang matang untuk keberhasilan sebuah tujuan atau hasil akhir yang diinginkan. Strategi merupakan hal sangat penting terutama dalam sebuah lembaga atau perusahaan dalam menentukan arah tujuan yang telah ditetapkan, sehingga mendapatkan hasil yang baik dan optimal. Perusahaan yang mempunyai strategi yang kreatif dan matang dapat mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan yang menjadi acuan perusahaan itu berdiri sehingga menjadi keunggulan dan memajukan perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah satu faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lngkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya suatu organisasi.7 Model proses strategi manajemen pada dasarnya meliputi tiga langkah utama yang saling berkaitan. Pertama, perumusan strategi (strategy formulation), kedua, implementasi
strategi
(strategy implementation) dan ketiga,
evaluasi dan
pengendalian strategi (strategy control). Tiga langkah utama tersebut dapat dinyatakan lebih spesifik dalam langkah-langkah kongkret yang dilakukan manajemen dalam menyusun strategi manajemen yaitu berikut ini:
6
Onong Uchjana Effendi, lmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992) h. 32. 7 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), edisi 2, h. 3.
22
a. Menetapkan bisnis apa yang akan djalankan perusahaan dan cita-cita atau harapan yang ingin dicapai pada masa depan. b. Menerjemahkan vsi dan misi kedalam suatu tujuan strategis yang terukur dan berbagai target kinerja yang harus dicapai c. Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan target. Dalam penyusunan strategi diikuti pula penetapan policy atau kebjaksanaan yang akan menjadi jembatan terhadap implementasi. d. Melakukan evaluasi terhadap kinerja dan jika perlu melakukan berbagai penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan pelaksanaanya sesuai dengan situasi terbaru yang dihadapi perusahaan.8 B. Public Relation dan Ruang lingkupnya 1. Pengertian Public Relations Pada hakekatnya public relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana di dalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan/perusahaan dengan publiknya. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, public relations merupakan suatu fungsi management di sini diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga/ perusahaan di suatu pihak, dengan publik di pihak lain. W. Emerson Reck, Direktur Public Relation Universitas Colgate menyatakan public relation adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan
8
h. 4-5.
Bambang Haria, Strategi Manajemen Memenangkan Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia),
23
tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (kemauan baik) dari publik.9 Secara harfiah public relations terdiri dari dua kata yakni public dan relations. Public bisa dikatakan adalah kelompok orang atau masyarakat. Publik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang banyak. Berbeda dengan pengertian massa secara umum, publik tidak berkumpul dalam suatu tempat tertentu melainkan tersebar. Publik mempunyai tujuan yang lebih terarah, pandangan terhadap masalah, dan menentukan sikap serta menentukan pilihan. Dalam komunikasi, pengertian public tidak jauh berbeda dengan massa. Dalam komunikasi, publik dapat diartikan sebagai orang-orang yang datang menonton atau mengunjungi. 10 Public dalam public relations hanyalah merupakan kelompok orang, yang mempunyai hubungan dengan kepentingan tertentu yang timbul karena adanya masalah tertentu, yaitu issue.11 Issue di sini ialah beberpa orang atau kelompok yang mempunyai tujuan atau mempunyai permasalahan dalam cakupan yang sama. Relations diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah : “Hubungan-hubungan” dalam arti menyangkut banyak hubungan.12
9
Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung:Remaja Rosda Karya,2010). H. 12. 10 http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/15/perbedaan-publik-massa-kerumunan-kelompokdan-organisasi-290434.html pkl 19:30 04 Mei 2015. 11 Soekarno Setyodarmodjo, Public Relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya, (Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003), h.2. 12 Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung, 2007) h. 63.
24
Menurut The International public relations Association (IPRA) sebuah organisasi profesi ditingkat internasional, memberikan definisi Public Relations sebagai berikut : “public relations is a management function, of e continuing and planed character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy and support of those with whom they are or may be concerned – by evaluating public opinion abaout themselves, in order to correlate, as far as possible, their own policies and procedures, the achieves by planned and widespread information moe productive cooperation and more efficient fulfillment of their commont interests.”13 Public relations adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara kesinambungan, melalui organisasi- organisasi atau lembagalembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait ada sangkut pautnya dan yang diduga akan ada kaitannya dengan cara memiliki opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efesien, yang terencana dan tersebar luas). Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in Word Marketing mengatakan bahwa PR adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik.14 Definisi umum tentang public relations disimpulkan lebih spesifik lagi, yaitu public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau
13
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2004), cet.
ke-2, h. 14. 14
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar- dasar Public Relations. h. 13.
25
lembaga, gagasan atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya. 15 Dalam buku dasar-dasar public relations oleh Wilcox dan Cameron juga mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.16 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa public relations adalah manajemen komunikasi dua arah dengan publik eksternal dan
internal untuk
mendapatkan pengertian, kepercayaan, dukungan dan kerjasama. 2. Fungsi dan Tujuan Public Relations Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika menjalankan tugas dan oprasionalnya, baik sebagai komunikator, mediator, ataupun organisator, menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis (1992) adalah sebagai berikut : a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 15
Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002) Cet. Ke-3. h. 40. 16 Http://pr-komunikasi.blogspot.com/2012/05/strategi-komunikasi-public-relations.html (pkl 04:00 10 Mei) 2015.
26
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal. c. Menciptkan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan organisasi. e. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. f. Oprasional dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.17 3. Peran Publik Relations Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Public relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Public relations bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan. Adapun peran public relations menurut Dozier & Broom antara lain : a. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
17
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Realtions 2.0 Teori dan Pratik Public Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011). h. 49-50.
27
Seorang praktisi public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Communicator Fasilitator ). b. Fasilitator Komunikasi (Comunication Fasilitator) Dalam hal ini, praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya. c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Proses Fasiltator) Peranan praktisi public relations dalam pemecahan masalah persoalan public relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional d. Teknisi Komunikasi (Communication Technician) Peranan communications technician ini menjadikan praktisi public relations sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in organization.18 Peran publik relations pada intinya adalah sebagai berikut: a. Sebagai comunicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang di awali dengan publiknya.
18
https://www.academia.edu/6881418/Pengertian_Tujuan_dan_Fungsi_Public_Relations Pengertian, Tujuan dan Fungsi Public Relations (pkl 14:15 tgl 20 Mei) 2015.
28
b. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajmen organisasi atau perusahaan. d. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. 19 4. Jenis-Jenis Publik Relations a). Public Relations pemerintahan Public relations Pemerintahan pada dasarnya bersifat politis. Bagian public realations di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan peerintahan seperti member informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi dan juga memberikan pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.20 b). Public Relations Industri dan Bisnis Public relations disini merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan. Public relations indutri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi, sebab industri dan bisnis memiliki orientasi pada keuntungan (profit oriented). Beberapa penerapan public relations dalam industri dan bisnis meliputi hubungan dengan pelanggan, peran public relation terhadap 19
Wahidin Saputra & Ruli Nasrullah, Public Relations 2.0; Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. h. 50. 20 Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas. h. 37.
29
marketing, hubungan dengan pemegang saham, karyawan, pers, dan dengan pemerintahan.21 c). Publik Relations Sosial 1. public relations penegak hukum Penegak hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik. Termasuk dalam hal ini public relations dalam kepolisian. 2. Public relations organisasi keagamaan Organisasi-organisasi keagamaan sekarang banyak memiliki staf yang mengurusi publikasi, publisitas, penerangan, pengumpulan dana dan penyelenggaraan special event. 3. Publik relations profesi Tujuan utama dari penerapan profesi adalah untuk mendapat pengakuan akan keprofesionalan dan publikasi tentang apa yang dilakukan bagi kepentingan masyarakat banyak. 4. Publik relations organisasi sukarela Organisasi suka rela memerlukan nasihat ahli public realtions dan menggunakan pendekatan kehumasan.22
C. Strategi Publik Relations (the Nine Steps of Strategic Public Relations- Ronald D. Smith) 21 22
Ibid. h. 41. Ibid. h. 41-43.
30
Menurut Ahmad S. Adnan saputra, MA, MS, Presiden Institute Bisnis dan Manajemen Jayakarta, memberikan batasan pengertian tentang strategi public relations, yaitu adalah alternatife optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu public relations (public relations plan)23. Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatankegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek. Menurut Ronald D. Smith dalam buku (Strategic Planning for Public Relations) terdapat sembilan langkah yang kemudian terbagi dalam empat tahap untuk membuat strategic plan yang dinamai the Nine Steps of Strategic Public Relations.
Tahap
pertama
adalah
formative
research;
langkah
pertama,
menganisnalisa situasi, menjadi langkah awal yang krusial, sangat pentinguntuk melihat kesempatan dan hambatan yang akan nada pada program yang direncanakan; langkah kedua, menganalisa kondisi organisasi, yang meliputi tiga aspek dalam organisasi yaitu lingkungan internal, persepsi public (mengenai reputasi organisasi), lingkungan eksternal (competitor bahkan pendukung); langkah ketiga, menganalisa publik utama (target pasar). Tahap kedua strategi, yang meliputi; langkah keempat,
23
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi). (Jakarta : PT. Raja Grafindo persada, 2001) Edisi Revisi. Cet, ke-3. h. 52
31
membuat goals dan tujuan; langkah kelima, merumuskan aksi dan respon, membuat langkah-langkah apa yang harus dilakukan berbagai situasi; langkah ke-enam, membuat komunikasi yang efektif, pesan apa yang akan disampaikan, siapa yang akan menyampaikan pada public. Tahap ketiga taktik; langkah ketujuh memilih taktik
komunikasi,
memilih
saluran
apa
yang
akan
digunakan
dalam
memnyampaikan pesan seperti face to face communication, controlled media (iklan dan promosi), atau news media; langkah kedelapan penerapan strategic plan, mengatur budget dan jadwal untuk berkomunikasi. Tahap dan langkah terakhir adalah mengevaluasi strategic plan.24 Dapat dikatakan juga bahwa strategi public relations adalah suatu kerangka optimal melalui penggunaan media yang terencana untuk mencapai tujuan public relations. Terdapat tiga jenis strategi public relations yaitu sebagai berikut: A. Strategi persuasif Strategi persuasif memiliki ciri-ciri : 1) Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya. 2) Public relations sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupa membentuk sikap dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi. 3) Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian
24
Ronald D. Smith, Strategic planning for public Relations, (New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc 2004). h. 119.
32
4) Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan terus menerus dilakukan agar peran tersebut terpelihara dan berjalan dengan baik. B. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi edukatifinformatif): 1) Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. 2) Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis melakukan analisa SWOT (Streng, Weaknesses, Opportunities, Threats). C. Strategi yang dibentuk oleh dua komponen 1) Komponen sasaran Yaitu satuan segmen yang akan digarap (stakejolder yang dipersempit menjadi public sasaran (target publik). 2) Komponen sarana Yaitu melalui pola dasar „the 3 C‟s option‟ yaitu : a) Conservation (mengukuhkan). b) Change (mengubah). c) Crystalization (mengkristalkan).25
25
Ahmad Kurnia,http://manajemen komunikasi. blogspot.com / search / label / Public % 20 Relations. Diakses (pkl 21:00 tgl. 29 Mei). 2015.
33
D. Citra dan Ruang lingkupnya ( Jhon S. Nimpoene ) a. Pengertian Citra Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian citra adalah "gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk". Citra adalah Image, the impression, the feeling, the conception which with the public has of company; a consciusly created impression of an object, person or organization. Citra adalah perasaan gambaran publik terhadap perusahaan, organisasi atau lembaga; kesan yang disengaja diciptakan dari satu objek, orang atau organisasi.26 Citra adalah pesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang atau suatu objek bisa diketahui dari sikapnya terhadap objek. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.27 Citra adalah suatu gambaran persepsi seseorang atau publik terhadap lembaga atau perusahaan, dan bisa juga terhadap seseorang, (seperti tokoh masyarakat misalnya atau seseorang yang mempunyai pengaruh besar terhadap lingkunganya) sesuai dengan apa yang dilihat, diketahui, dan sesuai dengan informasi pengetahuan yang dimiliki publiknya. Citra yang baik akan menimbulkan persepsi yang baik juga dan citra yang buruk akan menimbulkan persepsi yang buruk pula, citra merupakan
26
Elvirno Ardianto, Handbook of Public Relation, (Bandung: Simbiosa Rekatana Media,2011)
h. 62. 27
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 114.
34
bagian hal yang sangat penting dalam public relations, terutama bagi seseorang atau lembaga yang mempunyai tujuan yang menyangkut publiknya atau masyarakat. Citra mencerminkan pemikiran emosi dan persepsi individu atas apa yang mereka ketahui. Terkadang, persepsi diyakini sebagai realitas karena persepsi membentuk citra. Untuk itu, diperlukan peningkatan dan pemasaran citra (image marketing) yang bukan sekedar tampil elegan dengan iklan atau menyatakan sebagai yang terbesar atau yang terbaik, melainkan lebih dari itu mengupayakan agar nama dan reputasi (perusahaan/produk) serta persepsi publik semakin positif. Kumpulan citra di benak khalayak atau publik membentuk reputasi korporat (corporate image). Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait tindakan-tindakan perusahaan pada masa mendatang dibandingkan dengan pesaing utamanya. Jadi, reputasi bisa baik atau buruk, besar atau kecil, kuat atau lemah.28 b. Jenis-Jenis Citra Frank Jefkins, dalam bukunya public Relations (1994) dan buku lainnya Essential Of Publik Relations (1998) mengemukakan jenis- jenis citra antara lain : 1. The mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya. 2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman public eksternal. Citra ini bisa bertentangan dengan mirror image.
28
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2011), cet ke-2 h. 99.
35
3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum public eksternal memperoleh informasi secara lengkap. 4. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.29 c. Proses Pembentukan Citra Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan prilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan.30 Proses pembentuka citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh Jhon S. Nimpoene dalam buku Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, terdapat empat komponen dalam pembentukan citra antara lain; 1. Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi inilah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.
29 30
Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, h. 117. Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation. h. 114.
36
2. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus keyakinan ini akan timbul apabila individu harus diberikan informasi- informasi yang cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. 3. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respon seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan- kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. 4. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan prilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara cara tertentu. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap ini juga dapat diperteguh atau diubah.31 d. Manfaat Membangun Citra Perusahaan Citra perusahaan dipandang sebagai salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas pemasaran. Oleh karena itu sangat layak kalau citra dipandang sebagai salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya perusahaan membangun dan mengelola citra perusahaan yaitu : 31
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, (Dasar-dasar Public Relations), h. 115-116.
37
a. dapat merangsang penjualan b. dapat membangun nama baik perusahaan c. membangun identitas bagi karyawannya d. mempengaruhi investor dan lembaga-lembaga keuangan e. memajukan hubungan baik dengan suatu komunitas, dengan pemerintah, dengan tokoh masyarakat dan dengan para opinion leaders f. mendapatkan posisi dalam persaingan.32 E. Konsep Kepercayaan 1. Pengertian Kepercayaan Menurut Luarn dan Lin dalam Erna Ferrinadewi kepercayaan adalah sejumlah keyakinan spesipik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji). Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka). Competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan predictability (konsistensi prilaku pihak yang dipercaya). 33 Kepercayaan adalah hasil dari kejujuran dan kepuasan serta penepatan janji yang diberikan. Dalam bisnis kepercayaan adalah hal terpenting bagi konsumen atau mitra kerja perusahaan dalam membina sebuah hubungan.
32
http://arziqimahlil-blog.blogspot.com/2014/05/citra-dalam-public-relations.html pkl 14:22 05 Juni 2015. 33 Ferinadewi Erna “Merek dan Psikologi Konsumen” Surabaya : (Universitas Kristen Petra, 2008). h. 147.
38
Morgan dan Hunt menyebutkan kepercayaan dan komitmen adalah perantara kunci dalam membangun hubungan jangka panjang bagi pelanggan yang memiliki orientasi hubungan yang tinggi terhadap organisasi.34 Dalam konsep relationship marketing, kepercayaan merupakan salah satu dimensi dari relationship marketing untuk menentukan sejauhmana yang dirasakan suatu pihak mengenai integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain. Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa lalu dan interaksi sebelumnya. Suatu pengalaman konsumsi dapat didefinisikan sebagai kesadaran dan perasaan yang dialami konsumen selama pemakaian produk atau jasa35 2. Faktor pembentuk Kepercayaan Dalam mengukur kepercayaan terhadap merek diperlukan penentuan atribut dan keuntungan dari sebuah merek. Pembahasan tentang kepercayaan terhadap merek akan lebih lengkap dengan menjelaskan tiga komponen sikap : a. Kepercayaan sebagai komponen kognitif : kepercayaan konsumen tentang merek adalah karakteristik yang diberikan konumen pada sebuah merek. Seorang pemasar harus mengembangkan atribut dan keuntungan dari produk untuk membentuk keperayaan terhadap merek ini. b. Komponen afektif : evaluasi terhadap merek. Sikap konsumen kedua adalah evaluasi terhadap merek. Komponen ini merepresentasikan evaluasi
34
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan.trustteori konsep menurut.html (pkl 21:59 05 April). 2016. 35 Fandy Tjicptono, Perspektif Manajemen Pemasaran Kontemporer. (Yogyakarta : Andi Offset, 2000). h.. 74.
39
konsumen secara keseluruhan terhadap sebuah merek. Kepercayaan konsumen terhadap sebuah merek bersifat multi dimensional karena hal itu diterima dibenak konsumen. c. Komponen konatif : niat melakukan pembelian, komponen ketiga dari sikap adalah dimensi konatif yaitu kecenderungan konsumen untuk berprilaku terhadap objek, dalam hal ini diukur dengan niat untuk melakukan pembelian.36 Pendekatan yang juga perlu dilakukan untuk membentuk kepercayaan dan hubungan adalah dengan mendengarkan, yang merupakan kunci membangun kepercayaan karena tiga faktor penting : 1. Pelanggan lebih cenderung mempercayai seseorang yang menunjukkan rasa hormat dan apa yang dikatakannya. 2. Pelanggan cenderung lebih mempercayai perusahaan bila perusahaan mendengarkan dan membantu masalah-masalahnya. 3. Semakin banyak pelanggan memberitahu maksudnya, semakin besar rasa kepercayaannya.37
36
Kottler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. (Jakarta : PT. Index Gramedia Group, 2008). h. 102. 37 http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan-trust-m kkl nmenurut.html.(pkl 22.30 Februari). 2016.
BAB III GAMBARAN UMUM TRAVEL HAJI UMRAH PT. ADZIKRA
A. Sejarah berdirinya PT. ADzikra Indonesia merupakan Negara dengan populasi masyarakat yang begitu banyak dan mayoritas penduduknya beragama Islam, di mana setiap tahunnya ratusan ribu umat islam Indonesia memenuhi panggilan untuk melaksanakan ibadah Haji dengan tulus dan ikhlas bahkan setiap bulannya ribuan penduduk tak jarang melaksanakan ibadah umrah. Banyak pula perusahaan yang menyediakan dan memberikan layanan perjalanan untuk kebutuhan keberangkatan Haji dan Umrah, salah satunya adalah perusahaan PT. ADzikra. Biro travel PT. ADzikra merupakan salah satu biro travel berizin yang memberikan pelayanan terbaik demi kelancaran, keamanan, dan keabsahan ibadah haji dan umrah, sehingga apa yang menjadi cita- cita dan harapan para calon jemaah haji dan umrah dapat terwujud. PT. ADzikra adalah sebuah lembaga biro perjalanan Haji Umrah dan wisata islami yang didirikan pada tanggal 26 Februari 2003 berdasarkan Akta Notaris Hajjah Huriah Sadeli No.6 dan izin penyelenggaraan umrah No D/38/2012 dan haji No. D/326/2014.1 Pada awalnya ADzikra adalah divisi Haji dan Umrah pada tahun 2002 dari PT. Andiarta Dewata Wisata yang berdiri pada tahun 1997 kemudian menjadi PT pada tahun 2003, nama ADzikra sendiri bermula dari pimpinan komisaris PT. Andi
1
http://www.adzikra.com/sekilas-adzikra/ pkl 10:30 28 April 2015.
39
40
Arta yakni Andiarta dan istrinya. Perkembangan PT. ADzikra bisa dibilang cukup pesat, dan terus meningkat, serta semakin dikenal oleh banyak masyarakat. Kepopuleralitasanya di kuatkan oleh faktor adanya Ust. Arifin Ilham yang menjadi pembimbing Haji dan umrah, dan menjadi ikon di dalam perusahaan PT. ADzikra beliau sendiri mempunyai Majelis dan mengajar disana yakni di pondok majelis Adzikra yang bertempat di Sentul Bogor, sehingga mempunyai kesamaan yang erat dan menjadi nilai jual bagi travel PT. ADzikra. Bahkan banyak masyarakat menganggap bahwa biro travel PT. ADzikra adalah perusahaan yang dimiliki oleh Ust. Arifin Ilham, meskipun keterlibatan beliau di perusahan biro travel Adzikra PT hanya sebatas sebagai pembimbing ibadah Haji dan umrah. “Kata ADzikra sendiri dengan huruf A yang besar dan D yang besar menandakan A yaitu Andiarta dan Dewata, karena memang travel haji PT. ADzikra berawal dari divisi haji di travel Andiarta dan masih satu cakupan grup perusahaan.”2 Dalam
12
tahun
melayani
masyarakat,
PT.
ADzikra
konsisten
memberangkatkan rata-rata 5 kali rombongan setiap bulan, baik untuk umrah reguler, umrah dengan jadwal dan permintaan khusus, umrah Jumatain (dua Jumat), perjalanan khusus jejak Islam (wisata ke negara-negara bersejarah Islam seperti Turki, Mesir, Uzbekistan, Maroko dan Spanyol) dan umrah bulan Ramadhan. ADzikra senantiasa memprioritaskan pelayanan bagi jamaah agar senantiasa nyaman dalam melaksanakan ibdah sesuai dengan slogan perusahaan “Ibadah Anda Ibadah Kami” maka perusahaan sangat fokus dan memprioritaskan pelayanan terhadap jamaah. 2
Wawancara dengan Ali Farihin (Manager oprsional ADzikra PT.). Jakarta 15 Juni 2015.
41
Saat ini ADzikra memiliki PIP (Pusat Informasi dan Pelayanan) di 32 kota, dengan PIP ada di hampir setiap kota besar di Indonesia seperti Batam, Medan, Palembang, Surabaya, Banjarmasin dan Makassar.3 Pusat informasi dan pelayanan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam pelayanan informasi sehingga terjangkau, berjalan lancar dan cepat.
B. Visi dan Misi Visi dan Misi perusahaan biro jasa travel Haji dan umrah PT. ADzikra yaitu : 1. Visi yaitu : Menjaga sunnah Rasul dalam beribadah Haji dan umrah. Melayani dengan baik masyarakat sebagai penyedia perjalanan Haji, umrah dan wisata islami. 2. Misi yaitu : Menyelenggarakan perjalanan ibadah haji umrah dan wisata islami dengan kualitas terbaik untuk mencapai ibadah yang mabrur. Menjadikan biro travel yang lebih ideal dan sebagai panutan bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan haji, umrah dan wisata islami.4
C.
Struktur Organisasi PT. ADzikra
3 4
http://www.adzikra.com/sekilas-adzikra/ Wawancara dengan Ali Farihin (Manager Oprsional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
42
Komisaris Utama
: Susi Salamah
Direktur Utama
: R.Firdaus Noval K, Lc
Direktur
: Hilman Fauzi, Lc
HRD/General Affair
: Husein Alwi Syatri
Manager Oprasional
: Ali Farihin Mubarokah
Staff Marketing
: 1. Retty Grace Imelda 2. Sri Wahyuni 3. Sultan
Pembimbing Ibadah
: Ust. Johari Nasrudin
Pembimbing Kesehatan
:
Dr. Anna Uyainah Zain Nasir SpPo, Mars Accounting
: Erna Puji Astuti
Kasir
:
Sri Rahayu Ruhyati Winingsih Staff Dokumen
: 1. Muhammad Nurdin 2. Mulyadi 3. Hendra Ismail Asmat 4. Dedy : Redy Heryadi5
Staff IT
D. Pembimbing Jamaah Haji Umroh 1. Ust. Johari Nasrudin 2. Ust. Muhammad Arifin Ilham 5
Dokumen PT. ADzikra travel
43
3. Ust. Muhammad Husein Qadafi 4. Ust. Abdul Syukur Yusuf 5. Ust. H. Rasyid M.A
E. Produk-produk PT. ADzikra Dalam pelaksanaan kegiatannya ADzikra PT. mempunyai pilihan produkproduk perjalanan haji dan umrah plus wisata islami yang ditawarkan dalam peenjualannya. Dalam setiap paket dibedakan atas waktu pemberangkatan dan harga, harga sewaktu waktu dapat berubah sesuai dengan kebijakan perintah para pemimpin perusahaan ADzikra PT. Paket paket perjalanan tersebut antara lain : 1. Program Haji a. Haji Khusus : program Haji khusus dalah program dimana jamaah dalam melaksanakan ibadah haji selama 26 hari, dengan fasilitas penginapan sebagai berikut : Hotel Madinah : Shofwah Orchid/Setaraf Hotel Makkah : Al-Haram/Setaraf Pesawat : Saudi Airlines
Dengan biaya sebagai berikut BIAYA : Quad
Triple
Double
44
USD 9.500
USD 10.000
USD 10.500
Program ini dengan biaya USD 9.500 untuk satu orang/karmar dan USD 10.000 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 10.500 2. Program Umrah a. UMROH ADZIKRA 9 HARI (ANSHOR) BIAYA : Quad USD 2.150
Triple USD 2.200
Double USD 2.300
Program ini dengan biaya USD 2.150 untuk satu orang/kamar dan USD 2.200 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.300. Perlengkapan, Airport Tax dan Handling FASILITAS : Hotel Madinah : Dallah tayba /setaraf*4 Hotel Makkah : Al-Massa /setaraf*4 Pesawat : Saudia Airlines
b. UMROH ADZIKRA 10 HARI (ANSHOR) BIAYA : Quad USD 2.150
Triple USD 2.250
Double USD 2.300
45
Program ini dengan biaya USD 2.150 untuk satu orang/kamar dan USD 2.250 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.300. Perlengkapan, Airport Tax dan Handling FASILITAS : Hotel Madinah : Dallah tayba /setaraf*4 Hotel Makkah : Al-Massa /setaraf*4 Pesawat : Saudia Airlines c. UMROH ADZIKRA 10 HARI (MUHAJIRIN) BIAYA : Quad USD 1.950
Triple USD 2.000
Double USD 2.100
Program ini dengan biaya USD 1.950 untuk satu orang/kamar dan USD 2.000 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.100. Perlengkapan, Airport Tax dan Handling FASILITAS : Hotel Madinah : Dallah Tayba/setaraf*4 Hotel Makkah : Al-Massa/setaraf*4 Pesawat : Oman Air
d. UMROH BERSAMA USTADZ ARIFIN ILHAM BIAYA :
46
Quad USD 2.650
Triple USD 2.750
Double USD 2.850
Program ini dengan biaya USD 2.650 untuk satu orang/kamar dan USD 2.750 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.850 FASILITAS : Hotel Madinah : Al-Haram /setaraf*5 Hotel Makkah : Shofwah Orchid /setaraf*5 Pesawat : Saudia Airlines
e. UMROH BERSAMA DUA USTADZ (USTADZ JOHARI & USTADZ ABDUL SYUKUR) BIAYA : Quad USD 2.050
Triple USD 2.100
Double USD 2.200
Program ini dengan biaya USD 2.050 untuk satu orang/kamar dan USD 2.100 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.200.
FASILITAS : Hotel Madinah : Dallah Tayba /setaraf*4 Hotel Makkah : Elaf Kinda /setaraf*4 Pesawat : Saudia Airlines
47
F. UMROH MILAD ADZIKRA BIAYA :
Quad Triple Double USD 1.900 USD 2.000 USD 2.100 Program ini dengan biaya USD 1.900 untuk satu orang/kamar dan USD 2.000 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.100. FASILITAS : Hotel Madinah : Al-Mira Hotel Makkah : Sourfah Pesawat
: Oman Air
c. UMROH ADZIKRA PLUS DUBAI BIAYA : Quad USD 3.100
Triple USD 3.200
Double USD 3.300
Program ini dengan biaya USD 3.100 untuk satu orang/kamar dan USD 3.200 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 3.300.
Perlengkapan, Airport Tax dan Handling FASILITAS
48
Madinah Royal Dyar
Makkah Elaf Kindah
Dubai Hall Mark
d. UMROH PLUS ISTAMBUL BIAYA : Quad USD 3.150
Triple USD 3.200
Double USD 3.300
Program ini dengan biaya USD 3.150 untuk satu orang/kamar dan USD 3.200 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 3.300.
Perlengkapan, Airport Tax dan Handling FASILITAS Madinah Royal Dyar
Makkah Elaf Kindah
Istambul Gonen
e. UMROH PLUS AL AQSA BIAYA : Quad USD 3.300
Triple USD 3.400
Double USD 3.500
Program ini dengan biaya USD 3.300 untuk satu orang/kamar dan USD 3.400 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 3.500. Perlengkapan, Airport Tax dan Handling
49
FASILITAS Madinah Royal Dyar
Makkah Elaf Kindah
Jerusalem Golden Walls
F. Domisili Perusahaan Pusat Niaga Duta Mas Fatmawati, Blok C 2 No. 11-12 Jl. RS Fatmawati No. 39 Jakarta Selatan Telp : (021) 723 1344 | Fax : (021) 724 5630 | SMS : 0812 1010 3232.
Website
:
www.ADzikra.com
/
[email protected]
/
Email @FB
:
:
[email protected]
adzikrahajiumrohtour
@Twitter
:
@ADzikraHajiUmra (Retty : 081316910360) (Yuyun : 085212030488) (Ali Farihin : 081511446656) (Nicco : 085717800101).
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Strategi
Public Realations PT. ADzikra dalam Membangun Citra
Perusahaan Travel ADzikra merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa biro perjalanan Haji dan Umrah. ADzikra juga adalah salah satu perusahaan travel Haji dan umrah yang berijin dan tergabung dalam Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang ada di Indonesia dari 640 perusahaan travel PIHK di Indonesia 1 Dalam upaya membangun citra PT. ADzikra di masyarakat, perusahaan menentukan strategi yang tepat agar program yang di rencanakan dapat terwujud dengan baik khususnya divisi public relations atau marketing yang ada di perusahaan ADzikra. Terlebih lagi banyaknya saingan atau perusahaan biro jasa travel yang ada di Indoonesia khususnya travel Haji dan umrah, perkembangan dibidang travel semakin pesat dan bersaing dengan harga yang sangat murah, dan semakin banyak perusahaan di bidang sektor jasa biro travel, ditambah banyak oknum pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga banyak pula masyarakat di Indonesia yang akan menunaikan ibadah Haji atau umrah terbengkalai dan menjadi pusat perhatian masyarakat. Citra merupakan salah satu faktor terpenting dalam sebuah perusahaan, terutama perusahaan biro jasa travel Haji dan umrah, mengingat banyaknya kasus penipuan yang tejadi terhadap calon jamaah haji umrah. Maka dari itu perusahaan 1
http://haji.kemenag.go.id/v2/basisdata/daftar-ppiu?cari=&page=64 pkl 21:30 02 Maret 2016.
50
51
PT. ADzikra yang bergerak dibidang Travel Haji dan umrah yang sudah berdiri sejak lama dan resmi terdaftar di Kementrian Agama Republik Indonesiamaka dari itu diperlukan strategi yang tepat guna mendapatkan citra yang baik dan kepercayaan masyarakat Indonesia khusnya calon jamaah Haji dan umrah. Strategi yang digunakan ADzikra dalam membangun citra dan pemasarannya tersebut yaitu, meliputi peningkatan pelayanan terhadap jamaah haji umrah, membangun sosialisasi dan silaturahmi dan komunikasi yang baik secara rutin bagi jamaah. Menurut Ronald D. Smith dalam buku strategic planning for Public Relations terdapat Sembilan langkah yang kemudian terbagi dalam empat tahap untuk membuat strategic plan untuk public relations yang dinamai the Nine Steps of Strategic Public Relations. 1. Tahap pertama adalah formative research; perusahaan PT. ADzikra menganalisa situasi dan kondisi baik itu dari segi harga, pasar, dan minat publik, serta permasalahan-permasalahan yang sekiranyan menjadi hal yang krusial untuk di kaji lebih awal pada program yang akan direncanakan,; langkah ke-dua, menganalisa kondisi perusahaan PT. ADzikra baik dari dalam atau diluar perusahaan, serta persepsi publik terhadap perusahaan; langkah ke-tiga, menganalisa publik utama (target pasar). 2. Tahap ke-dua strategi, yang meliputi; langkah ke-empat, PT. ADzikra membuat goals dan tujuan dan target pencapaian pelanggan atau peserta calon jamaah haji umrah; langkah ke-lima, merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan; langkah ke-enam, membina komunikasi yang
52
continue dan selalu memberikan informasi-informasi bagi jamaah haji dan umrah. 3. Tahap ke-tiga taktik; langkah ke-tujuh memilih taktik komunikasi, pembuatan brosur, iklan dikoran Republika, website dan media sosial, atau news media; dan juga promosi secara langsung face to face communication, langkah ke-delapan penerapan strategic plan, mengatur budget dan jadwal untuk komunikasi atau promosi, serta budgeting kegiatan. 4. Tahap dan langkah terakhir adalah mengevaluasi perencanaan secara keseluruhan. PT. ADzikra membuat strategi atau dinamakan schedule plann yang memang dilakukan perusahaan demi menunjang batasan-batasan atau acuan dalam mengelola perkembangan dan kemajuan bagi perusahaan. “Kami melakukan schedule plann atau penentuan perencanaan dan kami melakukan evaluasi keseluruhan dengan mengkaji permasalahan dan solusi yang harus diterapkan.”2 PT. ADzikra mengkaji permasalahan dan membuat perencanaan dalam usaha membangun citra perusahaan, menegenali situasi pasar dan harga sangatlah penting dan menjadi tolak ukur dalam menentukan penjualan yang akan dilaksanakan. Perusahan juga melihat bagaimana situasi dan kondisi masyarakat sebagai konsumen dalam memilih dan memilah biro travel mana dan seperti apa, yang menjadi perhatian public dalam menentukan jasa perusahaan untuk memfasilitasi tujuan atau perjaanan ibadah haji dan umrah. Membuat persepsi yang diinginkan dari publik adalah patokan 2
Wawancara dengan Ali Farihin (Manager Oprsional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
53
dalam meraih citra, sehingga masyarat merasa yakin dalam menentukan pilihan. Persepsi yang dibuat ADzikra adalah dengan memunculkan tokoh publik atau peranan mubaligh yakni ustadz Arifin Ilham. Ustadz Arifin menjadi ikon atau simbol dalam perusahaan PT. ADzikra dan juga sekaligus menjadi salah satu pembimbing jamaah haji dan umrah. Menentukan target perolehan jamaah dalam perushaan ADzikra juga bagian dari planning strategi perusahaan, perumusan tersebut dilakukan sebulan sekali dan setahun sekali serta evaluasi secara keseluruhan kegiatan dan pengambilan kebijakan baik harga dan produk yang ditawarkan. “Ada dua perumusan yang pertama satu bulan sekali dan kedua satu tahun sekali baik dalam perumusan strategi maupun evaluasi keseluruhan”3 Taktik yang tepat dalam mengaplikasikan strategi yang telah disusun sangatlah penting, seperti pemilihan media sebagai alat dalam publikasi dan penyebaran informasi mengenai produk dan harga serta informasi-informasi perjalanan, fasilitas, dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kemudian dilakukan evaluasi keseluruhan dimana perusahaan PT. ADzikra dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan dari strategi dan kegiatan, serta apa yang sudah dilaksanakan. Juga dapat mengetahui perbedaan-perbedaan dengan perusahaan biro travel haji dan umrah yang lain, yang dijadikan pembanding atau kelebihan perusahaan dalam pemasaran dan meraih minat serta citra yang positif dari publik. Evaluasi juga bisa menjadi penentu dalam merumuskan strategi yang
3
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
54
digunakan untuk kelanjutan tahap kedepannya, sehingga kelemahan dan kekurangan dari strategi yang sudah diterapkan sebelumnya tidak terulang kemabali. B. Strategi Public Relations dalam Menjaga Kepercayaan Calon Jamaah 1. Peningkatan pelayanan Pelayanan yang baik akan menciptakan kepercayaan dari para jamaah ADzikra. Dengan kepercayaan itu, citra yang memang sengaja dibentuk oleh PT. ADzikra akan terbangun. Strategi ini digunakan karena menurut Ibu Retty Grace Imelda selaku divisi pemasaran marketing PT. ADzikra. “Strategi ADzikra dalam membangun dan menjaga citra perusahaan adalah bagaimana membuat jamaah menilai dengan baik perusahaan ADzikra, maka dari itu kami memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin dengan baik semampu kami, dengan begitu citra yang baik akan tumbuh dari jamaah dan pemasaranpun dilakukan dari mulut kemulut”.4 Jamaah merupakan pihak penting dalam usaha membangun dan menjaga citra perusahaan ADzikra. Dengan adanya kepercayaan dari pihak jamaah maka perkembangan perusahaan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, perusahaan memberikan pelayanan yang terbaik agar kepercayaan yang diberikan oleh jamaah ADzikra akan tetap terjaga serta menjadikan sebuah pemasaran yang dilakukan jamaah itu sendiri dan secara tidak langsung mempengaruhi pemahaman publiknya terhadap citra perusahaan PT. ADzikra. “ADzikra memberikan pelayanan yang cukup mewah seperti hotel bintang empat sampai bintang lima bagi jamaah,
kami juga selalu terbuka bagi
jamaah yang memberikan keluhan dan langsung di tanggapi dengan cepat meskipun ada juga jamaah yang mengeluh padahal dikarenakan mereka sendiri tapi kami tanggapi dan layani dengan sebaik baiknya”5 4 5
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015. Wawancara dengan Ali Farihin (Manager Oprsional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
55
Selain harga yang bersaing, kenyamanan dan pelayanan yang baik bagi setiap pembeli atau dalam hal ini ialah jamaah Haji umrah, merupakan salah satu bagian terpenting dalam dunia perekonomian khususnya dibidang jasa travel . Dari beberapa pelayanan seperti hotel yang diberikan ADzikra Travel diantaranya seperti hotel AlHaram di Madinah, hotel Elaf-Kinda di Makkah dan hotel Dallah Tayba di Madinah Fasiltas penginapan yang disediakan dari bintang empat dan lima, yang memang kategorinya berbeda-beda sesuai dengan paket yang ditawarkan dan harga jual. Kepuasan dan kenyamanan dalam beribadah haji atau umrah adalah hal utama dalam menjaga citra perusahaan, sehingga pelayanan yang maksimal ini menjadi kategori yang paling penting bagi perushaan ADzikra PT. travel haji dan umrah. Haji dan umrah merupakan ibadah yang sakral karena tidak semua orang bisa menunaikan ibadah tersebut, ditambah ibadah tersebut bisa dilakukan hanya sekali seumur hidup seorang muslim, maka dari itu ADzikra memberikan pelayanan yang diberikan semaksimal mungkin agar dapat memberikan kepuasan bagi jamaah. Seperti dalam selogan ADzikra yakni “ibadah anda ibadah kami”. 2. Media Pemasaran dan Publikasi Dalam pemasaran dan membangun dan menjaga citra perusahaan, ADzikra melakukan publikasi dan pemasaran baik langsung maupun tidak langsung, di antara publikasi yang dilakukan secara tidak langsung yaitu seperti : promosi melalui brosure, media online seperti facebook, twitter, website. ADzikra juga melakukan pemasaran di media cetak nasional yakni di koran harian republika. “ADzikra melakukan pemasaran atau public relation dalam menyampaikan pesan dari perusahaan kepada public baik media secara langsung maupun
56
tidak langsung seperti di pengajian-pengajian atau Brosur, Pamplet, media social, broadcast di bbm, Website ADzikra PT dan iklan di Koran republika.”6 Pemasaran dan publikasi merupakan salah satu peranan penting dalam informasi yang diberikan kepada masyarakat umumnya dan khususnya para jamaah, ditambah perkembangan digitalisasi di era modern sekarang ini, juga menjadikan semua pihak baik dari perushaan sebagai komunikator atau publik sebagai komunikan diuntungkan, karena informasi dapat mudah diakses dan diperoleh melalui media online tanpa batasan waktu dan jarak. Akan tetapi selain dari pada itu PT. ADzikra dalam pemasaran dan publikasinya juga melalui media cetak nasional yang memang menjadi bergeoning sebagai sarana dalam upaya menjaga citra dan memperoleh keyakinan masyarakat akan martabat perusahaan serta sebgai perusahaan yang cukup besar dan sudah lama berkecimpung dalam travel haji dan umrah. 3. Tempat Tempat yang strategis dapat membantu layanan informasi kepada publik, serta membuat pelanggan atau jamaah senantiasa mudah dalam mendapatkan akses informasi atau pelayanan jika membutuhkan atau harus datang ke tempat atau kantor ADzikra Travel. Pembentukan dan upaya menjaga citra ADzikra juga dari segi tempat dapat membantu publik atau masyarakat dalam persepsi mereka masingmasing dengan lokasi yang jelas, sehingga dapat membantu keyakinan masyarakat terhadap sebuah perusahaan.
6
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
57
Sesuai dengan Surat Keterangan Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan nomor surat 3665/27.1.1/31.74.07.1010 / -1.755.13 / 2015 tentang Domisili Badan Usaha Perusahaan ADzikra bertempat Pusat Niaga Duta Mas Fatmawati, Blok C 2 No. 11-12 Jl. RS Fatmawati No. 39 Kelurahan Cipete Utara Kec. Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan. Dengan akta perusahaan : Notaris Hj. Huriah Sadeli, SH Nomor 02 tanggal 14 Desember 2008.7 Lokasi yang jelas dan resmi terdaftar sebagai perusahaan merupakan eksistensi bahwa perusahaan tersebut benar dan salah satu tanda legalitas keberadaan sebuah lembaga atau dalam hal ini perusahaan ADzikra PT. dalam paying hukum yang ada di Indonesia. 4. Public figure Dalam meraih citra yang baik, PT. ADzikra travel haji dan umrah juga didukung dengan public figur yang menjadi icon ADzikra yaitu Ust. Arifin Ilham meskipun didalamnya tidak ada kontrak kerja sama apapun yang mengikat dalam urusan materil namun ADzikra lebih kepada pendekatan silaturahmi. Ust Arifin ilham juga menjadi pembimbing haji umroh di ADzikra namun pada waktu tertentu saja, tapi tidak hanya Ust. Arifin Ilham saja yang menjadi public figure dalam travel ini ada Ust Johari Nasrudin yang juga menjadi icon dan pembimbing, meskipun yang menjadi icon khusus dan popular dan lebih dominan yaitu Ust. Arifin Ilham. “Ust Arifin Ilham Hanya menjadi Pembimbing Haji umroh di ADzikra, beliau juga menjadi icon di ADzikra”
7
Dokumen PT. ADzikra.
58
“Kami membangun public pigur dalam penjualan program kami dengan pembimbing Haji atau Umrah berkualitas yang kami berikan. Sedangkan penghambatnya mungkin dari harga jika tiba-tiba harga naik, karena harga yang kami tawarkan juga melihat kenaikan dollar terhadap rupiah.” 8 Selain untuk memperoleh citra, pembentukan publik figure merupakan guna mencari perhatian khalayak, baik terhadap suatu produk maupun terhadap sebuah perusahaan itu sendiri, publik figure bisa menjadi nilai jual dalam memperoleh pelanggan. PT. ADzikra sebagai perusahaan biro travel haji menjadikan ustadz Arifin ilham sebagai nilai jual dalam produk yang ditwarkan bagi publik. Arifin ilham yang memang sebagai da’i kondang dan sering mengisi acara ceramah dan dzikir di sebuah program televisi serta tokoh masyarakat dan mempunyai majelis dzikir ADzikra di Sentul, Bogor. Sejak berdirinya perusahaan PT. ADzikra sebagai biro travel haji dan umrah pada tahun 2003 sudah membentuk publik figure dengan usatadz Arifin Ilham sebagai nilai jual bagi perusahaan, serta nama ADzikra sendiri mempunyai kesamaan dengan majelis dzikir ustadz Arifin Ilham yaitu majelis dzikir Adzikra. Nilai jual dan kesamaan inilah yang membentuk persepsi dan memperoleh perhatian dari masyarakat terhadap perusahaan ADzikra meskipun secara teknis peran ustadz Arifin Ilham hanya sebagai pembimbing jamah haji dan umah. Efek yang dihasilkan memang sangat berpengaruh bagi perkembangan perusahaan, mengingat kepopuleran ustadz Arifin Ilham ditambah ia juga menjadi pembimbing dan icon di PT. ADzikra Sekarang ini banyak travel haji dan umrah yang memang sedikit banyaknya menggunakan pola dan metode, banyak biro travel haji dan umrah memunculkan tokoh dan icon untuk menjadikan publik figur dalam perusahaan masing-masing. Banyaknya perusahan biro travel haji dan umrah bermunculan dan berkembang
8
Wawancara dengan Ali farihin (Manager oprasional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
59
membuat persaingan semakin ketat dan berlomaba-lomba dalam menggunakan strategi yang diterapkan guna memperoleh jamaah yang loyal dan banyak.
5. PIP ( Pusat Informasi Pemasaran ) Dalam pemasaran produk-produk ADzikra dan sekaligus untuk mempermudah pelayanan informasi bagi publik dan jamaah, ADzikra memasarkan produk haji dan umrahnya melalui brosure pamphlet, broadcast BBM dan sms, media online facebook twitter dan website. Namun Selain itu ADzikra juga mempublikasikan produknya melalui programnya yaitu PIP pusat Informasi dan Pemasaran. “Kami mempunyai beberpa agen di beberapa daerah baik di jawa maupun di luar jawa seperti di Sumatra di Lombok dan banyak daerah lainnya kepanjangan tangan ADzikra ini disebut PIP (Pusat Informasi dan Pemasaran)”.9 PIP (Pusat Informasi Pemasaran) ini adalah kepanjangan tangan PT. ADzikra travel yang berbentuk personal agent yang secara informasinya secara manual dan sederhana. Pusat informasi pemasaran ini tersebar di berbagai daerah dengan penaggung jawabnya masing-masing. Sarana pemasaran ini untuk menunjang pemasaran di daerah sebagai pelayanan informasi bagi masyarakat, sekaligus metode pemasaran yang dibentuk untuk meningkatkan dan menjaga citra perusahaan. Pemasaran yang dilakukan PT. ADzikra sama halnya dengan perusahaanperusahan biro travel haji dan umrah yang lainnya namun yang menjadi pembeda dalam pemasaran dan publikasinya PT. ADzikra juga menggunakan metode PIP (Pusat Informasi Pemasaran). Metode ini juga bisa dilakukan oleh siapapun dengan 9
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
60
mendaftarkan dirinya menjadi Pusat Informasi Pemasaran (PIP) dengan aturan, syarat dan ketentuan yang ada di PT. ADzikra travel haji umrah. Sistem PIP ini menggunakan sistem komisi per jamaah dengan perjanjian hitam di atas putih. Pusat Informasi Pemasaran (PIP) ini tersebar di 32 daerah di Indonesia daftar PIP tersebut dantaranya ialah : PIP Bogor, dengan penganggung jawab Rosyid Bin Abu Bakar. PIP Banyuwangi Jawa Timur, dengan penaggung jawab Adi Mutohar. PIP Batam, dengan penanggung jawab Ahmad Sanusi Iskandar. PIP Batu Raja Sumatra Selatan, dengan penanggung jawab Aulia Patm Djulian. PIP Bekasi Timur, dengan penanggung jawab Muhammad Husein. PIP Bintaro Jakarta Selatan, dengan penanggung jawab Zalfikar D. PIP Bogor Jawa Barat, dengan penaggung jawab Gamar Awadh Al Haj. PIP Cengkareng Barat, dengan penanggung jawab Zainudin. PIP Cileduk Tangerang, dengan penaggung jawab H. MA. Rasyid HD,S.Ag. PIP Cireundeu Tangerang, dengan penanggung jawab Rista Ristiawati. PIP Cimanggis Depok, dengan penanggung jawab Alfah Cordea Imalutha MM. PIP Jasingga Bogor, dengan penaggung jawab KH. Embas Hasan Basri. PIP Yogyakarta, dengan Penanggung jawab Drs.H.Muhammad Nasikh Ridwan, Mpa. PIP Kebon Jeruk Jakarta Barat, dengan penanggung jawab Rini Astuti. PIP Kalimantan Barat, dengan penanggung jawab H. Muchtar Dinet. PIP Bandar Lampung, dengan penanggung jawab Antar Kamal ST. PIP Lombok, dengan penanggung jawab M.Shiddiq Mahfudz. PIP Magetan Jawa Timur, dengan penagggung jawab Sundiyat Marwan. PIP Malang Jawa timur, dengan penanggung jawab Leosi Esfandiari. PIP Sumatra Utara, dengan penanggung jawab Angel Novicke Daniel, SH. PIP Palembang, dengan penanggung jawab Junaidah. PIP Tangerang Selatan, dengan penanggung
61
jawab H. Wawan Suwandi. PIP Samarinda, dengan penanggung jawab H. Ahmad Rizani, Spd. PIP Sentul Bogor, dengan penanggung jawab Arifin Ilham. PIP Serang Banten, dengan penanggung jawab Hj. RT. Ella Syatibi. PIP Surakarta Jawa Tengah, dengan penanggung jawab Diah Heksi Retno Utami. PIP Sukabumi Jawa Barat, dengan penanggung jawab Emmah Fatimah Umar Deggel. PIP Surabaya, dengan penanggung jawab H. Muhammad Smeith. PIP Kota Tangerang, dengan penanggung jawab KBIH All Ikhlas. PIP Jati Uwung Tangerang, dengan penanggung jawab Fahar Rahmat Zulkarnaen. PIP Tasikmalaya, dengan penanggung jawab Qomarudin. PIP Tebet Jakarta Selatan, dengan penanngung jawab Mira Delfia. Proses membentuk citra bukan hanya dari segi membangun citra itu sendiri akan tetapi hal yang harus diperhitungkan dan diperhatikan juga bagaimana menjaga citra yang sudah terbangun, serta memaksimalkan kekuatan citra perusahaan dan memastikan bahwa strategi yang sudah dibangun memiliki prospek yang jelas dan baik secara terus menerus. ADzikra travel haji dan umrah menjaga citra perusahaan dengan berbagai strategi dan metode yang sudah di perhitungkan dengan matang baik dari segi pelayanan yang maksimal terhadap jamah, pemasaran dan publikasi, membuat public figure, tempat atau lokasi perusahaan yang jelas, serta Pusat Informasi Pemasaran (PIP). Proses pembentukan citra dalam perusahaan PT. ADzikra sesuai dengan pengertian system komunikasi dijelaskan oleh Jhon S. Nimpoene dalam buku Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, terdapat empat komponen dalam pembentukan citra
62
sesuai yang sudah dijelaskan di bab dua, komponen komponen itu antara lain; persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap.10 a. Persepsi, ADzikra membuat persepsi publik sesuai dengan pengamatan lingkungan yaitu memberikan icon atau public figure yaitu ustadz Arifn Ilham di dalam pemasaran perusahaan dalam menjual produk-produk kepada public dan masyarakat. membuat persepsi masyarakat terbangun dan yakin atas citra yang dimiliki ADzikra PT. b. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus; ADzikra memberikan pelayanan yang optimal dalam menjaga citra serta memberikan pengaruh kesan yang baik sehingga jamaahpun merasa nyaman dan puas. Kepercayaan dan keyakinan masyarakat semakin diperkuat dengan adanya pelayanan yang maksimal dalam proses kegiatan haji dan umrah bahkan pemasaran itu sendiri dijalankan dengan sendirinya oleh jamaah karena memang memberikan pelayanan yang memuaskan. c. Motivasi;
selain
akses
informasi
melalui
media
online
facebook,
twitter,website, ADzikra mempunyai pusat informasi di berbagai daerah sebagai sarana kepada jamaah dan publiknya. Saran dan pra sarana yang menyediakan informasi yang bisa mendetail sekaligus pemasaran dan strategi serta metode yang berbeda dengan pesaing atau industri yang sama sebagai biro travel haji dan umrah.
10
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (Dasar-dasar Public Relations),h. 115-116.
63
d. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap ini juga dapat diperteguh atau diubah.; ADzikra tetap menjaga komunikasi dan silaturahmi kepada jamaah dan pelanggannya baik sebelum melaksanakan haji umroh maupun setelahnya. Menjalin komunikasi yang baik, turut mengundang jamaah dalam acara dan kegiatan seperti milad ADzikra serta memberikan apresiasi seperti promo harga terhadap jamaah yang mempunyai loyalitas. Aspek-aspek hal itulah yang membuat pelanggan atau jamaah merasa dianggap dan special sehingga memberi kesan yang baik dan senang. Persepsi masyarakat atau calon jamaah Haji dan umrah dihadapkan dengan keberadaan publik figure yang menjadi nilai jual perusahaan PT. ADzikra travel haji dan umrah, kenyamanan dan kepuasan dari pelayanan yang didapat sehingga memberi dampak positif terhadap citra perusahaan yang kuat dan loyal, maka tidak heran jika PT. ADzikra tidak hawatir dengan persaingan dan semakin banyak bermunculan biro travel haji dan umrah. “Kamipun
punya
pasar
sendiri
sehingga
ADzikra
tidak
terlalu
mengkhawatirkan hal tersebut, masing masing biro travel mempunyai pasar tersendiri misalkan Maktour, pasar dan sasaran mereka sudah jelas kalangan kelas atas, begitupun ADzikra pasar kami dari kelas bawah, menengah sampai kelas atas namun kebanyakan kelas menengah kebawah”. 11
11
Wawancara dengan Ali farihin (Manager oprasional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
64
Pelayanan yang maksimal serta komunikasi yang baik terhadap jamaah yang mendorong pembentukan citra perusahaan terhadap publik semakin baik, ditambah pembentukan PIP (Pusat Informasi Pemasaran) yang berada di berbagai daerah yang menjadikan ADzikra sebagai perusahaan yang dipercaya oleh publiknya. Namun dari semua itu tidak dipungkiri bahwa setiap perusahaan pasti memiliki kekurangan dan hambatan, hambatan travel ADzikra PT. yang paling krusial salah satunya bisa dikatakan sama dengan perusahaan biro travel haji yang lain, yaitu kenaikan harga dollar yang memang sangat kuat pengaruhnya terhadap nilai tukar rupiah, yang bisa mempengaruhi harga yang bisa sewaktu waktu berubah bahkan melonjak. “Penghambatnya mungkin dari harga jika tiba-tiba harga naik, karena harga yang kami tawarkan juga melihat kenaikan dollar terhadap rupiah.”12 Kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar merupakan salah satu faktor penghambat bagi hampir semua kalangan dan bidang usaha termasuk PT. ADzikra sebagai perusahaan biro jasa travel haji dan umrah dengan menggunakan mata uang dollar sebagai salah satu mata uang internasional yang digunakan dalam bertransaksi, baik dari segi transportasi, pelayanan akomodasi penginapan, makan, dan lain sebagainya di luar Indonesia. Maka dari itu para perusahaan biro travel haji dan umrah membuat strategistrategi dengan pengamatan dan analisis serta evaluasi masing-masing dalam memperoleh jamaah sebanyak mungkin, persaingan dan idea kreatif dimulai dari
12
Wawancara dengan Ali farihin (Manager oprasional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
65
harga produk yang pareatif dan memunculkan icon atau publik figure yang bisa mencuri perhatian publik. Citra adalah hal paling utama dalam sebuah perusahaan dimana persepsi atau pemahaman masyarakat mengenai perusahaan tersebut, baik dan buruknya citra perusahaan tergantung bagaimana publik menilai perusahaan itu sendiri, dan kemajuan dan perkembangan perusahaan khususnya travel haji dan umrah tergantung minat dan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut. “Citra yang baik merupakan factor terpenting khususnya didalam sebuah perusahaan atau dagang, perkembangan dan kemajuan perusahaan dapat terwujud oleh masyarakat dan pelanggannya, kalau citra perusahaannya buruk, tidak akan ada kemajuan malah bisa jadi sebaliknya”.13 Oleh karena itu perlunya membangun dan menjaga citra perusahaan PT.ADzikra travel haji dan umrah, citra positif itu terbangun karena adanya kepercayaan dari jamaah, jamaah adalah pelanggan yang menjadi sasaran perusahaan dalam perusahaan PT. ADzikra. Kepercayaan itu terlihat dan dari hasil perolehan dan minat jamaah yang memakai biro jasa travel haji dan umrah PT. ADzikra. Kepercayaan dari jamaah merupakan aset dan nilai terpenting bagi PT. ADzikra sebagai perusahaan di bidang jasa, kepercayaan dinilai untuk mengikat hubungan yang baik terhadap pelanggan atau jamaah. Sebagaimana yang dijelaskan Fandy Tjiptono dalam Perspektif Manajemen Pemasaran Kontemporer dalam konsep relationship marketing, kepercayaan merupakan salah satu dimensi dari relationship marketing untuk menentukan 13
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
66
sejauhmana yang dirasakan suatu pihak mengenai integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain. Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa lalu dan interaksi sebelumnya. Suatu pengalaman konsumsi dapat didefinisikan sebagai kesadaran dan perasaan yang dialami konsumen selama pemakaian produk atau jasa. Kepercayaan PT. ADzikra terbentuk melalui strategi-strategi yang diambil dalam membangun citra perusahaan, hubungan yang baik serta pelayanan maksimal yang diberikan kepada jamaah, serta didukung dengan faktor adanya public figure yaitu ust. Arifin Ilham menjadi sangat kuat dalam menentukan pilihan pengambilan keputusan memakai biro jasa travel ADzikra. Selain aset yang sangat penting kepercayaan dari jamaah ini juga sekaligus menjadi gambaran atau nilai dari perusahaan PT. ADzikra dalam perkembangan perusahan dari naik dan turunnya serta minat publik terhadap perusahaan. Perolehan yang di hasilkan PT. ADzikra dengan strategi yang dipakai dalam meraih citra dan kepercayaan jamaah sudah efektif, dilihat dari hasil perolehan pertahun yang tidak kurang ari seribu orang berikut tabel hasil perolehan jamaah PT. ADzikra dari tahun 2011 sampai 2014.
67
Perolehan Jamaah ADzikra PT. Tour & Travel Tahun 2011 -2014 Keterangan Tahun Perolehan Bulan Jumlah 2011 1748 Februari 48 Maret 310 April 259 Mei 202 Juni 198 Juli 471 Agustus 260 Tahun
Perolehan
2012
1314
Tahun
Perolehan
2013
1536
Tahun
Perolehan
2014
1225
Keterangan Bulan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Jumlah 66 202 185 107 102 610 42
Keterangan Bulan Jumlah Januari 71 Februari 272 Maret 163 April 355 Juni 500 Juli 158 Milad 17 Keterangan Bulan Jumlah Januari 59 Februari 83 Maret 144 April 83 Mei 247 Juni 125 Juli 185 Agustus 49 Desember 250
68
Strategi yang diterapkan ADzikra Travel cukup efektif dalam memperoleh citra dan kepercayaan dari calon jamaah Haji dan umrah dilihat dari data jamaah pertahun yang tidak kurang dari seribu orang dari 2011 sampai 2014. Perolehan jamaah ADzikra ditahun 2011 tercatat 1.748 0rang, 2012: 1.314 orang. 2013: 1.536 orang. Dan di 2014: 1.225 orang. Presentase perolehan jamaah ADzikra terbilang stabil dengan keberangkatan jamaah yang tidak kurang dari seribu orang setiap tahunnya, strategi yang di pakai PT. ADzikra dalam membangun dan menjaga citra perusahaan membuat angkat perolehan yang memang tidak sedikit setiap tahunnya, jumlah perolehan pada tahun 2011 dengan 1.748 orang dan paling banyak dibulan Maret yakni 310 orang dan di bulan Juli sebanyak 471 orang. Kemudian pada tahun 2012 dengan total peroleh 1.314 orang dan yang paling banyak pada bulan maret 202 dan bulan Juli 610 orang. Kemudian perolehan jamaah PT. ADzikra pada tahun 2013 mencapai 1.536 orang dengan keberangkatan paling banyak pada bulan April sebanyak 355 orang dan keberangkatan pada bulan Juni 500 orang. Sedangkan pada tahun 2014 yaitu 1.225 dengan perolehan paling banyak di bulan Mei 247 orang dan di bulan Desember 250 orang. Selain dari paket regular, keberangkatan tersebut berupa keberangkatan dari paket yang beragam, seperti paket plus Istambul, umrah ramadhan, paket plus Dubai, paket umrah plus Turki, dan paket lainnya, dengan rata-rata lima kali keberangkatan seacara rutin setiap bulannya.
69
Tabel diagram statistik perolehan jamaah ADzikra dari tahun 2011-2014 2000 1800 1600 1400
1200 1000 800 600 400 200 0 2011
2012
2013
2014
Tabel diagram statistik diatas menunjukan kestabilan perusahaan biro jasa Travel ADzikra PT. dalam memperoleh jamaah atau peminat terhadap perusahaan, dengan mengukur skala nominal di angka 1.000 dan mebentuk variable Horizontal, penurunan yang terdapat pada tahun 2012 dan 2014
cenderung tidak begitu
signifikan karena masih berada dipusaran atas angka 1.000 ditambah meningkat lagi pada tahun 2013, Pun demikian pada tahun 2014 yang diakibatkan faktor kenaikan dollar terhadap rupiah, yang kenaikan dollar terhadap kurs rupiah adalah salah satu pengahambat yang menjadi persoalan terhadap naiknya pula harga yang ditawarkan perusahaan ADzikra Travel terhadap masyarakat. C. Peran Public Relation ADzikra PT. Peran merupakan dimana orang atau institusi melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang menjadi tugasnya. Public relations PT. ADikra sangat berperan dalam membangun dan menjaga citra perusahaan. Public relations mempunyai peran
70
sebagaimana fungsinya sebagai penunjang manajemen dan membina hubungan dengan pihak publik dan jamaah, selain itu public relations juga melakukan peran sesuai dengan hak dan kewajibannya. Namun demikian dalam struktur organisasi perusahaan, keberadaan public relation di dalam perusahaan ADzikra PT sendiri tidak ada namun secara tugas dan fungsi berada dalam tanggung jawab divisi pemasaran atau divisi marketing, sehingga peran public relations didalam perusahaan berada dalam divisi marketing atau bisa disebut marketing public relations. Tugas dan tanggung jawab public relations di dalam perusahaan ADzikra sangat berat dengan tanggung jawab dan tugas yang banyak seperti halnya dikatakan Retty Grace Imelda selaku divisi marketing PT. ADzikra. “Peran marketing pada intinya adalah menjual dan memasarkan produk perusahaan, meningkatkan pelanggan calon jamaah di ADzikra, menjaga nama baik perusahaan dimata masyarakat, menjaga hubungan yang baik kepada calon jamaah haji umroh ADzikra maupun jamaah yang sudah melaksanakan haji dan umroh di ADzikra , mengadakan acara seperti milad ADzikra. Namun dalam hal ini kerja marketing menjadi doble job dikarenakan divisi marketing merangkap tugas dan fungsi publik relations. Maka dari itu kita jua menjadi ujung tombak perusahaan. Menjadi pendukung manager dan staf ahli dalam menjaga stabilisasi perusahaan ADzikra dan fasilitator khlayak dengan perusahaan”.14
14
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
71
Penjabaran peran public relations tersebut diantaranya ialah : 1. Sebagai komunikator, melakukan hubungan timbal balik dengan publiknya public relations mendengarkan apa yang disampaikan oleh public atau jamaah baik secara langsung maupun melalui media yang telah disediakan oleh perusahaan misalnya melalui facebook Twitter dan website ADzikra travel atau melalui PIP yang ada di daerah masing-masing, selain itu public relations juga ditunjuk sebagai juru bicara perusahaan. 2. Sebagai sarana central informasi perusahaan ADzikra Travel 3. Sebagai penjual atau pemasar produk-produk yang dimiliki perusahan ADzikra travel kepada masyarakat. 4. Meningkatkan perolehan pelanggan jamaah PT. ADzikra 5. Berusaha menjaga nama biak perusahaan agar citra perusahaan selalu baik dan positif di kalangan masyarakat dan publiknya. 6. Sebagai peranan back up management pendukung dalam fungsi management didalam PT. ADzikra 7. Sebagai fasilitaltor; fasilitator disini maksudnya public relations bertugas untuk menjadi penghubung baik dari perusahaan atau intansi terhadap perusahaan maupun perusahaan dengan masyarakat umum atau jamaah. 8. Sebagai stabilitator perusahaan jika perusahaan mengalami keadaan yang tidak diinginkan ata menstabilkan keadaan yang ada di perusahaan. Citra terbentuk di dalam sebuah perusahaan merupakan hasil dari kerjsa keras semua karyawan perusahaan dan hasil dari kepercayaan para jamaah dan masyarakat. Setiap perusahaan pasti menginginkan citra yang baik untuk perusahaan begitu pula
72
pada PT. ADzikra. Citra yang diinginkan oleh perusahaan ini adalah perusahaan yang murni legal secara hukum yang ada di Indonesia dan berdasarkan prinsipprinsip syari’ah dengan tujuan untuk memberikan kemaslahatan kepada masyarakat banyak. secara specifik yang berperan dalam pembentukan citra di Adzikra yaitu divisi-divisi yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti divisi marketing, costumer service dan peran agen kemitraan yang tersebar di kota-kota dan daerah di Indonesia. Public relations selalu berusaha untuk menjalankan aktifitas sesuai dengan hak dan kewajibannya aktifitasnya dalam langkah meningkatkan citra antara lain. Memberikan support kepada mitra kerja secara langsung atau tidak misalnya dengan mengadakan training dan kegiatan kegiatan yang bersifat edukasi Menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan yang dilakukan oleh PT. ADzikra melalui iklan berita berita di surat kabar atau majalah kegiatan yang dilakukan oleh PT. ADzikra memang sengaja dipublish agar masyarakat melihat bagaimana sisi dari PT. ADzikra seperti halnya ketika melakukan acara milad ADzikra ulang tahun perusahaan ADzikra. Peran publik relations PT. ADzikra dilakukan seiring dengan berjalannya pemasaran yang dilakukan oleh divisi marketing di dalam perusahaan ADzikra. Sosialisasi kepada masyarakat dan memberikan informasi terkait perusahaan atau yang menyangkut keberangkatan haji dan umrah PT. ADzikra dilakukan oleh divisi marketing. Namun dengan posisi divisi marketing yang seperti itu perusahaan tetap terkoordinir dengan baik dan berjalan lancar.
73
PT. ADzikra travel haji dan umrah dalam proses sosialisasinya diantaranya yaitu pelanggan atau jamaah melaksanakan haji dan umroh melalui biro jasa travel PT. ADzikra tetap dijaga komunikasi yang baik berupa undangan acara-acara PT. ADzikra atau pengajian pengajian dan ceramah serta memeberikan informasi informasi terkait dengan perjalana dan kebutuhan jamaah didalam perusahaan PT. ADzikra. Perusahaaan ADzikra sangat menjaga hubungan dengan pihak pelanggan atau jamaah haji dan umroh di ADzikra karena perusahaan ADzikra menilai bahwa pemasaran juga bisa dilakukan oleh pelanggan itu sendiri citra baik perusahaan dan penilaian pelanggan baik ketika melaksanakan kegiatan haji umroh dan sebelum dan setelahnya sangat berpengaruh besar akan pemasaran yang ada di perusahaan Citra terbangun bukan hanya penampilan luar dari perusahaan akan tetapi juga sangat bersar bagiannya dari penilaian pelanggan atau jamaah. Maka dari itu perusahaan sangat menjaga hubungan dengan pelanggan serta memberikan pelayanan yang maksimal terhadap pelanggan atau jamaah sehingga citra ADzikra terbangun sendiri dari masyarakat.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan temuan data penelitian maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut : 1. Strategi yang digunakan PT. ADzikra dalam membangun citra perusahaan yaitu sesuai dengan teori Ronald D. Smith dalam buku strategic planning of public relations yang dinamai The Nine Steps of strategic public relations yang dilakukan kedalam empat tahap diantaranya ialah : Pertama; formative research (menganalisa segmentasi pasar dan membuat schedule plann perencanaan program dan produk PT. ADzikra Ke-dua; membuat goal dan tujuan pencapaian target. Ke-tiga; taktik yang dilakukan dalam mencapai target berupa media pemasaran yang akan dilakukan. Ke-empat; evaluasi keseluruhan, dari perencanaan serta mengukur kelebihan dan kekurangan dari proses rencana dan strategi serta hasil yang telah diperoleh, ntuk dikaji lebih lanjut agar menggapai hasil yang lebih baik. 2. Strategi dalam menjaga citra dan kepercayaan calon jamaah haji dan umrah berupa
dengan
Peningkatan
pelayanan
sebaik
mungkin;
perusahaan
mengutamakan pelayanan yang maksimal dalam memperoleh citra positif dari jamaah. Sehingga pemasaran itu juga terbangun oleh jamaah sendiri terhadap calon jamaah atau masyarakat. media promosi baik secara langsung maupun menggunakan brosure, publikasi dan pemasaran di website resmi ADzikra, media social serta iklan di media cetak. Dalam mencapai tujuan perusahaan, 75
76
public relations PT. ADzikra menggunakan pendekatan komunikatif, persuasive dan promorsional terhadap jamaah dan publiknya. Pendekatan ini dilakukan agar tugas dan fungsi serta tujuan dari publik relations berjalan dengan baik yang menghasilkan kepercayaan publik. PT. ADzikra menciptakan publik figure yang membentuk persepsi yang baik atau good will dari masyarakat terhadap perusahaan yang menjadikan ustadz Arifin Ilham sebagai icon bagi perusahaan ADzikra. Citra yang terbentuk menjadikan perusahaan semakin popular dan membuat efek yang kuat terhadap perushaan dalam melakukan pemasaran serta menjaga citra dan kepercayaan publik. Membuat Pusat Informasi Pemasaran (PIP) yang tersebar di 32 daerah diberbagai tempat, dalam menjangkau pemasaran dan membentuk dan menjaga citra baik perusahaan. Pusat informasi pemasaran ini adalah sarana dan pra sarana publik dalam pelayanan dan akses informasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat terhadap perushaan PT. ADzikra. Proses kesemuanya itu juga sesuai dengan pengertian system komunikasi oleh Jhon S. Nmpoene dalam buku Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto yakni empat komponen pembentukan citra diantaranya ialah : Persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. 3. Peran publik relations dalam perusahaan PT. ADzikra mencakup dalam pemasaran di divisi marketing yang fungsi dan tanggung jawabnya tidak hanya sebagai juru bicara PT. ADzikra maupun penghubung terhadap perusahaan, akan tetapi juga bertindak sebagai fasilitator dan stabilitator keadaan perusahaan. Dan menjadi ujung tombak perusahaan dalam menjaga dan
77
meningkatkan penjualan atau perolehan jamaah. Membina hubungan yang continue secara rutin dalam pemasaan dan publikasinya dari kegiatan yang dilakukan berupa agenda perjalanan keberangkatan haji umrah maupun acara atau program yang ada di PT. ADziikra seperti milad ADzikra. Divisi marketing ini juga menjadi back up managemen dan staf ahli dalam kebijkan penetapan harga serta produk yang di akan dijual. B. Saran – saran Berdasarkan pemaparan yang telah penulis bahas dan teliti, ada beberpa saran yang ingin penulis kemukakan diantaranya ialah : 1. Hendaknya citra positif yang telah dimiliki perusahaan PT. ADzikra di jaga dengan sebaik mungkin dan ditingkatkan, karena citra tersebut dapat menjadi sebuah strategi pemasaran untuk memperoleh keunggulan dari perusahaan biro jasa travel haji dan umrah yang lain. 2. Sebagai perusahaan jasa penulis menyarankan agar PT. ADzikra yang bergerak dibidang travel haji dan umrah selalu memperhatikan dinamisme harapan dan keinginan pelanggan agar mudah untuk memenuhi keinginan mereka sehingga tercipta pelanggan yang loyal. 3. Untuk pihak perusahaan PT. ADzikra disarankan untuk divisi publik relations dipisahkan dengan divisi marketing. Karena dengan kinerja divisi publik relations yang terpisah akan lebih efesien dan memperkuat citra perusahaan juga publik relations tidak melakukan kinerja marketing. 4. Mengingat persaingan penyelenggara ibadah haji dan umrah semakin tumbuh dan berkembang saat ini, penulis menyarankan agar perusahaan PT. ADzikra
78
mengembangkan idea atau produk yang menjadi pembeda diantara perusahaan travel haji dan umrah yang lain. 5. Publikasi yang dilakukan lebih ditingkatkan dan lebih intens sebagai sarana penyebarluasan citra yang dimiliki PT. ADzikra dan mencoba sarana media audio visual televisi (TV). Demikian kesimpulan dan saran dari penulis yang dapat disampaikan dalam penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi maupun kalangan masyarakat umum.
DAPTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. Ke- 4. 2005. Ardianto, Elvinaro. Handbook of Public Relation. Bandung: Simbiosa Rekatana Media. 2011. Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, Cet. Ke-2. 2011. Bulaeng, Andi. metode penelitian komunikasi kontemporer, Yogyakarta: Andi, 2004. Dokumen data jamaah 2011-2014 ADzikra PT. Travel Haji Umrah dan Wisata Islami Effendi, Uchjana Onong. lmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 1992. Haria, Bambang. Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis. Malang: Bayumedia. Harun, Rochajat. dan Andianto, Elvinaro. Komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial. Jakarta: PT. Raya Etnafindo Persada. 2011. Jumroni dan Suhaimi. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006 . Komarudin. Enslikopedi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. Ke-1. 1994. Kusumastuti, Frida. Dasar-Dasar Humas. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, Cet. Ke -2, 2004. Kottler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta : PT. Index Gramedia Group, 2008. Oliver, Sandra. Strategi Public relations, Jakarta: Erlangga, 2006. Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Cet. Ke-1. Yogyakarta:LKIS,2007. Rachmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-1. 2002. Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Jakarta: Lembaga penelitian UIN dan UIN press, 2007.
79
80
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997. Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi). Jakarta: PT Raja Grafindo persada, Edisi Revisi, Cet. Ke-3. 2001. Ruslan, Rosady. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-3. 2002. Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Saputra, Wahidin dan Nasrullah, Ruli. public Relations 2.0 Teori dan Praktik Publik Relations di Dunia Cyber. Jakarta: Gramata Publishing, 2011. Setyodarmodjo, Soekarno. Public Relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya. Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003. Smith, Ronald D. Strategic Planning for Public Relations. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc, 2004. Soemirat, Soleh. Dan Ardianto, Elvinaro. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2010. Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa ndonesia Edisi Baru. Jakarta: PT. Media Pustaka Phoenx, 2008. Tjiptono, Fandy, Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer, Edisi 1 Yogyakarta : Andi. 2000. Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi, edisi 2, 2002. Umar, Husein. Strategi Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001. W. Creswell, John. Desain Penelitian:Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: KIK Press, 2003. Yulianita, Neni. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung. 2007.
81
Wawancara Wawancara pribadi dengan Ali Farihin (Manager oprsional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015. Wawancara pribadi dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 05 Juli 2015. Internet. https://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi html pkl 17:20. 02 Mei 2015 http://pr-komunikasi.blogspot.com/2012/05/strategi-komunikasi-public-relations.html pkl 04:00 10 Mei. https://www.academia.edu/6881418/Pengertian_Tujuan_dan_Fungsi_Public_Relation Pengertian, Tujuan dan Fungsi Public Relations pkl 14:15 tgl 20 mei 2015. Ahmad Kurnia, Spd.MM,. http://manajemen komunikasi. blogspot.com / search / label / Public % 20 Relations. Diakses pkl 21:00 tgl. 29 Mei 2015. http://arziqimahlil-blog.blogspot.com/2014/05/citra-dalam-public-relations.html.pkl 14:22 05 Juni 2015. http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan-trustmenurut.html http://haji.kemenag.go.id/v2/basisdata/daftar-ppiu?cari=&page=64 pkl 21:30 02 Maret 2016. http://www.adzikra.com
Skripsi Dzul Kifli, Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah PT.Patuna Tour dan Travel (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010).
82
Shofa Sholihin, Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel Maktour (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011). Fatmawati Harahap, Strategi Public Relations Badan Wakaf Indonesia Dalam Mensosialisasikan Wakaf Tunai (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013). Tania, Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh Penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).