STRATEGI POSITIONING PROGRAM U2 (UJE & UDIN) TRANS 7 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: Pepen Fauzi NIM : 107051003124
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M
ABSTRAK
Pepen Fauzi 1070451003124 Strategi Positioning Program Religi U2 (Uje & Udin) Trans 7 Televisi sebagai media komunikasi untuk penyampaian informasi, pendidikan dan hiburan adalah satu media audio visual dengan jangkauan yang sangat luas. Televisi sangat efektif untuk kepentingan dakwah, karena kemampuannya yang dapat menjangkau daerah yang cukup luas dengan melalui siaran gambar sekaligus narasinya (suaranya). Untuk bisa bersaing dengan program lainnya dibutuhkan strategi –strategi serta manajemen yang baik. Program U2 (Uje & Udin) adalah jenis program religious varietyshow dalam bentuk baru. Dan waktu tayang bersaing dengan jenis program yang berbeda.Ini merupakan langkah kongkret pihak stasiun dalam mem-positioning suatu program. Strategi positioning adalah siasat dan perencanaan yang dibangun oleh stasiun televisi untuk memberikan citra diri dan produk yang ditawarkan kepada khalayak agar berhasil memperoleh posisi yang jelas yang mengandung arti dalam benak sasaran (konsumennya). Dalam hal ini peneliti membatasi strategi positioning program religi U2 (Uje&Udin) pada televisi Trans7 dalam episode 44,45 dan 46. Dan rumusan masalahnya adalah bagaimana strategi positioning yang dilakukan pada program religi U2 (Uje&Udin) Trans7? Bagaimana mengukur keberhasilan dari strategi positioning program religi U2( Uje & Udin) Trans 7 pada episode 44 dan 45? Teori pendukung dari strategi positioning ini dalam segi content/isi cerita ialah teori agenda setting. Jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Program U2 (Uje & Udin) menggunakan tranding topic sebagai stimulus para audiencenya.Teori ini menjelaskan mengapa ketika orang menggunakan media yang sama juga ikut membicarakan hal yang sama pula. Penelitian dengan judul Strategi positioning program religi U2: Uje & Udin TRANS 7 ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975:5) memdefinisikan “metodologi penelitian kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek maupun objek dan perilaku yang dapat di amati. Pendekatan itu diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh ). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah strategi postioning program U2 adalah berdasarkan ciri khas menetapkan konsep perjalanan ceramah dan sketsa. Dengan Uje sebagai narasumber dan Udin sebagai asisten ustad. Berdasarkan manfaat adalah Syi’ar, berdasarkan target audience adalah umat muslim yang terbagi dari berbagai usia, jenis kelamin dan status ekonomi. Dan berdasarkan program pesaing menetapkan pukul 07.30 bersaing dengan jenis program entertainment, information, News dan children series. Dan penetapan posisi berdasarkan kategori kategori Religious program (siaran keagamaan) namun dikemas dalam bentuk variety show.Mengenai keberhasilan dalam episode 44, 45 dan 46 melalui share dan rating. Program ini mengalami penurunan sebesar 0.1 poin dan penaikan 0.3 poin. Oleh karena itu, strategi positioning U2 (Uje & Udin) dirasa belum mendapati posisi yang optimal. Namun dengan demikian, program U2 (Uje & Udin) masih dalam perkembangan positif i
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta Alam yang penuh rahman dan rahim sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia ke jalan yang lurus dan terang benderang. Penyelesaian skripsi ini dapat tercapai karena mendapat banyak dukungan dan bantuan, baik berupa moril maupun materil, 1. Dr. M. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Pembantu Dekan I, Drs. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan II, Drs. Study Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan III, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. Jumroni, M.Si dan Umi Musyarrofah, MA selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dan mendukung penulis. 4. Drs. H. Sunandar Ibnu Noer M.Ag selaku pembimbing yang banyak mengarahkan dan memberikan petunjuk dalam proses penyusunan skripsi ini hingga selesai. 5. Terkhusus untuk kedua orang tuaku tercinta H. Abu Bakar Arsyad dan umi Hj. Asmarah yang telah memberikan kasih dan sayangnya sepanang masa serta kakakku dan adik-adikku tersayang yang telah memberikan motivasi,
ii
dukungan, semangat, do’a serta kasih sayang yang tiada henti kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah ikhlas memberikan ilmunya sebagai modal utama bagi penulis. 7. Seluruh Staf UIN yang telah membantu penulis dalam pembuatan surat untuk mendukung penelitian ini. 8. Seluruh Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama yang telah membantu peneliti dalam mengumpulkan bahan-bahan sebagai rujukan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Pihak Stasiun Televisi Trans7, mba’Indri bagian Hrd, Boris Sport7, mas Ucup Affendi dan Apriani selaku produser associate, Tansa Ginanjar, Erlinda Nur, Bang Abdul Jawad cameraman, Revino dan Harun. 10. Pihak keluarga Ust. Jeffri Al-Buchori yang telah ramah menerima penulis dikediamannya. Bang Udin nganga, Opie Kumis serta Daus yang sering berkelakar dan bersahabat. 11. Guru-guru pengajianku, Al-Habib As-sayid Ir.Ahyad Bin Abdullah Banahsan, KH. Abdul Jawad Dasuki, Ust. Syukur S. Ag yang telah memberikan ilmu dan ridhonya sehingga penulis dapat mengamalkan segala sesuatunya sehingga harapan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga semua ini menjadi berkah.Amiin Ya Robbal’alamin 12. Seluruh kawan-kawan Mahasiswa KPI angkatan 2007 khususnya kelas KPI A yang selalu memberikan canda dan tawa serta dukungan yang sangat berharga bagi penulis. Dan untuk sahabat-sahabatku terutama Feza, Mila, Ali, Fais,
iii
Adi, Ais, Uwi, Pranna, Uci, Kiki terima kasih untuk semangat dan do’a kalian, semoga persahabatan kita terjalin sampai akhir hayat nanti.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang terbaik kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan serta bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Amiin. Jazakallahu khoiron katsiron.. Jakarta, 20 September 2011
Pepen Fauzi
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
..............................................................................................
i
KATA PENGANTAR.................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
v
DAFTAR TABEL .......................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................
11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................
12
D. Metodologi Penelitian ..........................................................
13
E. Tinjauan Pustaka....................................................................
15
F. Sistematika Penulisan ...........................................................
17
LANDASAN TEORITIS A. Ruang Lingkup Televisi .......................................................
18
1.
Sejarah dan Perkembangan Televisi ................................
18
2.
Televisi Sebagai Media Dakwah .....................................
20
B. Ruang Lingkup Dakwah.........................................................
22
1.
Efektivitas Dakwah Melalui Televisi...............................
22
2.
Metode Dan Media Dakwah............................................
23
3.
Format Acara Dakwah di Televisi ...................................
27
C. Komunikasi Dalam Strategi Pemasaran..................................
29
1.
Pengertian Strategi .......................................................... v
29
2.
Tahap-Tahap Strategi ......................................................
33
3.
Strategi Positioning .........................................................
34
4.
Sistematika Perolehan Rating Televisi.............................
36
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Trans7 ........................................
43
1.
Sejarah Trans7 ................................................................
43
2.
Logo Trans7....................................................................
44
B. Visi dan Misi Trans7 ............................................................
44
C. Program-program Trans7 ......................................................
45
D. Struktur Organisasi Trans7.....................................................
47
E. Profil Program U2 (Uje & Udin) Trans7 ................................
48
1.
Sinopsis...........................................................................
48
2.
Profil Narasumber ..........................................................
49
a) Biografi Ust. Jeffry Al-Buchori ................................
49
b) Biografi Udin Nganga ..............................................
57
3.
Latar Belakang dan Tujuan Program U2 (Uje & Udin) ....
58
4.
Target Audience/ Pemirsa ...............................................
60
D. Tim Produksi Program U2 (Uje & Udin)................................
61
E. Stuktur Tim Produksi Program U2 (Uje & Udin)....................
64
BAB IV ANALISIS DATA A. Tahapan Strategi ..................................................................
65
B. Strategi Positioning ..............................................................
73
1.
Penetapan Posisi Berdasarkan Ciri Khas Program ...........
75
2.
Penetapan Posisi Berdasarkan Manfaat Program .............
77
vi
3.
Penetapan Posisi Berdasarkan Pengguna Tertentu/ Target Audience.........................................................................
78
4.
Penetapan Posisi Berdasarkan Program Pesaing ..............
79
5.
Penetapan Posisi Berdsarkan Kategori Program ..............
86
C. Mengukur Tingkat Keberhasilan dari Strategi Positioning Program U2 (Uje & Udin) episode 44,45 dan 46 .................... BAB V
81
PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................
89
B. Saran ....................................................................................
90
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
92
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Profil Program U2 (Uje & Udin) Trans7 .........................................
48
Tabel 2: Tim Produksi Program U2 (Uje & Udin).........................................
61
Tabel 3: Segmentasi Demografik Program U2 (Uje & Udin) Trans7 .............
79
Tabel 4: Program Komparasi Program U2 (Uje& Udin) Trans7 ....................
80
Tabel 5: General Program.............................................................................
82
Tabel 6: By Segment Program U2 (Uje& Udin) Trans7 ................................
84
Tabel 7: Programe Character Program U2 (Uje& Udin) Trans7 ....................
97
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Struktur Organisasi Trans 7 .........................................................
47
Gambar 2: Struktur Tim Produksi Program U2 (Uje & Udin) Trans7 ...........
61
Gambar 3: By Minute Program U2 (Uje& Udin) Trans7 ...............................
83
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kata televisi berasal dari Yunani dari istilah “tele”yang berarti jauh dan kata vision yang berarti penglihatan. Jadi televisi artinya transmisi gambar visual dari jarak jauh sebagai satu rangkaian elektronik atau pesawat televisi.1Televisi memiliki daya tarik sendiri, televisi menggabungkan unsur audio (pendengaran) dan unsur visual (penglihatan) karena menampilkan gambar hidup dan warna. Kedua aspek ini membuat televisi menarik perhatian masyarakat dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menonton. Televisi sebagai media komunikasi untuk penyampaian informasi, pendidikan dan hiburan adalah satu media audio visual dengan jangkauan yang sangat luas. Kartikasari mengutip pernyataan Sudrajat yang menjelaskan bahwa “pengertian televisi sesungguhnya adalah suatu perlengkapan elektronik yang pada dasarnya adalah sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara.2 Mengingat sifatnya terbuka, cakupan pemirsanya tidak mengenal usia dan meliputi seluruh lapisan masyarakat mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa luasnya jangkauan siaran dan cakupan pemirsanya, menjadikan media televisi sebagai media pembawa informasi yang besar
1
Readers Didest, How To Increase Your World Power, (Hongkong, Readers Digest Associatoin Far East Itd, 1975), h. 175-176 2 Tatiek Kartikasari et.al., Pesan-pesan Budaya Film Anak-anak dalam Tayangan Televisi, (Studi tentang pengaruh sistem modern terhadap prilaku sosial remaja Cianjur), (Depdikbud : Jakarta, CV Eka Putra, 1995), h. 30
1
2
dan cepat pengaruhnya terhadap pengetahuan, sikap, dan prilaku anggota masyarakat serta perubahan sistem dan tata nilai yang ada.3 Dari arahan ini peneliti membatasi bahwa ketertarikannya kepada bagaimana suatu program televisi dapat mempengaruhi masyarakat pada umumnya. Atau dengan kata lain, bagaimana program telvisi menanamkan sebuah sinyal pesan kepada benak mereka karena dari sinilah positioning sebuah produk dibutuhkan yang selanjutnya dibahas lebih dalam dibawah ini. Dalam perkembangannya sekarang televisi sudah memasyarakat seperti halnya radio.Kini hampir setiap orang sudah dapat menikmati siaran televisi. Televisi merupakan hasil teknologi komunikasi yang dapat menyiarkan suatu program dalam bentuk suara sekaligus gambar (audiovisual) dari stasiun yang memancarkannya. Mengutip dari buku (Darwanto:1994)
dikatakan
oleh
Dr.
Jack
Lyle,
Director
Of
Communication Institute The West Center pernah menyatakan di depan rapat staff Menteri Penerangan RI, tentang efektifitas dalam menjalankan fungsi televisi, ia menyatakan sebagai berikut : Bahwa televisi untuk kita sebagai "jendela dunia". Apa yang kita lihat melalui jendela ini sangat membantu dalam mengembangkan daya kreasi kita, hal ini seperti diungkapkan oleh Walter Lippman beberapa tahun lalu, bahwa dalam pikiran kita ada semacam ilustrasi gambar dan gambar-gambar ini merupakan sesuatu yang penting dalam hubungannya dengan proses belajar, terutama sekali yang berkenaan dengan orang, tempat situasi yang
3
Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, Media Televisi :tujuan, isi, pengelola serta dampaknya terhadap perubahan sistem nilai, (pengaruh tayangan program televisi terhadap perilaku anak dan pemuda), (Jakarta, BPPN, 1992), h. 1
3
tidak setiap orang bertemu mengunjungi, atau telah mempunyai pengalaman.4 Apabila kita melihat perkembangan pertelevisian di Indonesia, maka kita sangat bergembira dengan adanya kebijakan pemerintah yang membolehkan beroperasinya stasiun-stasiun televisi swasta seperti, RCTI, SCTV, MNC TV, TVONE, ANTV, INDOSIAR, TRANS 7, ,TRANS TV, JAK TV, O CHANNEL, ANTEVE, GLOBAL TVdan sebagainya. Dari sekian banyak stasiun televisi tersebut, kini telah hadir setiap hari di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang menyajikan program-program tayangan yang beraneka ragam, dari yang sifatnya hiburan, pendidikan, dakwah islamiyah dan lain sebagainya. Abad ini adalah abad informasi.Teknologi telah melahirkan media baru yang lebih efisien, efektif dan mencapai jangkauan yang lebih luas. Semua teknologi komunikasi dapat digunakan sebagai media dakwah, salah satunya adalah televisi. Media atau sarana dakwah adalah segala sesuatu yang dapat membantu juru dakwah dalam menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien, baik itu media cetak, media audio, media visual, maupun media audio-visual. Mengutip dari buku Drs. Muhaemin, menurut Dr. Abdul Karim Zaedan, media dakwah ada dua macam5:
4
Darwanto Sastro Subroto, Televisi sebagai Media Pendidikan, (Yogyakarta : Duta Wacana University Press, 1994), hal. 89 5 Drs. Slamet Muhaemin Abda, Prinsip-Prinsip Methodologi Dakwah Usaha Nasional, (Surabaya-Indonesia : 1994), cet. Ke-1, hal. 130-131
4
a) Media ekstern : yang mempunyai hubungan langsung dengan penggunaan
kesempatan
yang
lebih
menguntungkan
dalam
melaksanakan dakwah. b) Media intern : penyampaian dakwah dengan perantaraan bahasa, perbuatan (melalui akhlak) dan sikap juru dakwah sendiri. Menurut Drs. Slamet Muhaemin Abda, media dilihat dari empat sifat yaitu :
Media visual yaitu seperti film, gambar, dan foto.
Media auditif seperti radio, tape recorder, telepon, dan telegram.
Media audio-visual seperti film, televisi dan video.
Media cetak seperti buku, majalah, surat kabar, dan buletin. Setiap media memang memiliki kelebihan masing-masing, namun
banyak para pakar komunikasi yang mengatakan, bahwa jangkauan media TV jauh lebih besar dan lebih luas dari media lainnya. Tentu saja hal ini akan semakin mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi. Begitu juga dalam proses pelaksanaan dan perkembangan dakwah. Dilihat dari sisi dakwah, pasti saja media TV jauh lebih efektif dari pada jenis-jenis media lainnya.Selain itu, dakwah di TV memiliki relevansi sosiologi, mengingat mayoritas masyarakat kita beragama Islam. Secara ekonomis, dakwah di TV punya pangsa pasar yang potensial. Fungsi dakwah di TV biasa membantu individu dan masyarakat untuk
5
menemukan kembali dan memperkokoh nilai-nilai yang selama ini menjadi bagian dari identitas mereka.6 Khusus
seperti
media
TV,
kiranya
dapat
mengupayakan
pendekatan yang bervariasi seperti yang selama ini banyak dilakukan. Untuk tarikh dan akhlak misalnya akan lebih atraktif jika ingin lebih dekat dengan pendekatan “film” tentang masalah-masalah fiqh dengan pendekatan dialog atau tanya jawab dengan pemirsa dan sebagainya untuk menunjang keberhasilan dakwah. Oleh karena itu pesatnya perkembangan televisi-telivisi swasta di Indonesia menjadikan persaingan para marketer dalam dunia pertelevisian berkompetisi untuk membuat dan mengemas program televisinya agar berhasil dalam proses ideasi kepada konsumennya. Pada umumnya, televisi-televisi swasta di Indonesia tentunya merupakan televisi-televisi yang mempertimbangkan keuntungan (profit). Di samping itu programprogram tersebut juga sebagai citra diri dari perusahaan pertelevisian itu sendiri. Dengan cukup beragam program-program yang ditawarkan. Dari baragam program tersebut, stasiun televisi juga mempunyai program ke-rohanian, yaitu yang lebih dikenal program religi. Seperti misalnya tvOne dengan progam religinya “Damai Indonesiaku”, MncTV “Taman Hati”, Indosiar dengan “Mama&Aa” dan Trans7 dengan program religinya U2: Uje&Udin dan lain sebagainya. Televisi sangat efektif untuk kepentingan dakwah, karena kemampuannya yang dapat menjangkau daerah yang cukup luas dengan 6
194.
Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka), Jilid 16, Cet. I, h.
6
melalui siaran gambar sekaligus narasinya (suaranya). Dakwah melalui televisi dapat dilakukan dengan cara baik, dalam bentuk ceramah, sandiwara, pragmen ataupun drama. Dengan melalui televisi seorang pirsawan
dapat
mengikuti
dakwah,
seakan
ia
berhadapan
dan
berkomunikasi langsung di hadapan da'i. Sangat menarik dakwah melalui televisi, dan apalagi jika da'i benar-benar mampu menyajikan dakwahnya dalam suatu program yang mudah dan disenangi berbagai kalangan masyarakat.7 Kelebihan dakwah melalui media televisi dibandingkan dengan media lainnya adalah disamping menarik karena kemungkinan penyajian yang bervariasi, juga kemampuannya menjangkau daerah yang cukup luas. Seorang da'i hanya cukup duduk beraction di studio tanpa harus tergantung berkumpulnya komunikan, sebaliknya komunikan tidak lagi harus menyiapkan diri secara resmi mengikuti suatu program dakwah seperti halnya untuk menghadiri pengajian. Di tengah perubahan masyarakat dan bangsa, serta akselerasi perkembangan dunia, memang mau tidak mau dakwah islamiyah harus mengakomodir peran dan fungsi perangkat komunikasi dan informasi modern dengan segenap kemajuan teknologinya. Dengan menggunakan teknologi demikian dakwah islamiyah akan lebih efektif dan efisien, selain juga akan lebih luas lagi jangkauannya. Persoalannya tinggal bagaimana
7
Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metodologi dakwah, (Surabaya : al-Ikhlas, 1994), cet. Ke-1, hal. 87-89
7
setiap mendayagunakan dan menghasilgunakan segenap kecanggihan teknologi komunikasi tersebut secara optimal.8 Oleh karena itu kita juga harus menyadari, bahwa kemajuan di bidang teknologi dan alat-alat komunikasi massa mengharuskan kita untuk menyesuaikan dalam teknologi dan metodologi dakwah serta media dakwah. Jika tidak ada kesesuaian antara media dakwah dengan berbagai bidang teknologi alat-alat komunikasi, maka sulit rasanya kegiatan dakwah dapat berkembang. Dengan demikian jelaslah, bahwa secara fungsional televisi menjadi
perangkat
strategi
dan
universal
bagi
usaha
memacu
pembangunan mental spiritual dan akhlak masyarakat. Sejumlah kecanggihan yang dimiliki oleh televisi dengan segenap perkembangan artistik, estetik, dan etiknya dapat didayagunakan secara optimal untuk mendorong manusia mendalami ajaran agamanya secara lebih intens. Sumbangan televisi swasta terhadap dakwah Islam dapat pula ditampilkan melalui program-program acara lain, baik film, musik, atau sinetron dan lainnya. Program religi U2:Uje&Udin adalah kemasan baru dari produk yang telah dibuat oleh stasiun televisi Trans7. Program U2: Uje&Udin merupakan program mengenai perjalanan ceramah ust. Jefri Al-Bukhori serta asistennya ustad Udin Nganga (seorang comedian) dari tempat ke tempat lain untuk berdakwah. Diselingi dengan sketsa-sketsa pendek mengenai permasalahan dalam Islam antara Udin dengan Opie Kumis 8
A. Alatas Fahmi, Peran dan Fungsi Sosio Kultural TV Swasta dalam Dakwah Islam, (Jakarta : Salam, 2 Juli 1992), hal. 4
8
(pemeran pendukung yang juga comedian) yang sedang dibutkan oleh keduanya yang nantinya hal-hal ini dikupas dan dijelaskan oleh Uje secara mendetail berdasarkan nash-nash Al-Qur’an serta hadist-hadist berkaitan dengan permasalahan tersebut. Dalam penayangannya dibumbui dengan tayangan rohani Islam yang menggabungkan unsur dramatisasi dan juga unsur jenaka di dalam tayangan tersebut. Masalah-masalah Udin yang di jawab dengan tausyiah-tausyiah ust. Jefri Al- Buckhori yang dikemas sedemikian rupa sehingga menyejukkan hati serta membuat kita berfikir. Menampilkan kesan jenaka tetapi sarat nilai-nilai Islami. Mengenai syariat Islam, fiqih maupun ketauhidan kepada Tuhan Yang Maha Esa, ALLAH SWT. Dari sinilah peneliti terbesit gagasan dan ketertarikan untuk meneliti strategi atau kiat-kiat begaimana penetapan posisi (positioning) suatu program serta segementasi penonton program-program religi Islam yang ada pada suatu televisi-televisi swasta.Bahkan yang menjadi point penting program ini ditayangkan tidak dalam traffic program religi Islami pada umumnya, melainkan ditempatkan pada traffic program-program yang bukan program religious.Ini menjadikan tantangan lebih bagi pihak stasiun televisi dalam berkompetesi dengan program saingan atau bahkan sedikit banyak bisa saja ini menjadi strategi dalam memasarkan program tersebut agar menjadi alternative bagi pemirsanya untuk menjadikan program ini lebih kompetitif dibandingkan pada traffic yang pada umumnya. Di tengah maraknya program-program yang sangat mengiurkan keuntungan yang fenomenal seperti sinetron, FTV, dan lainnya.. Yang
9
membuat para marketer pertelevisian harus kreatif dalam mengemas program religi ini agar mempunyai daya saing dengan program-program lainnya. Kalau tidak bisa saja program ini bisa saja tergantikan dengan program religi lainnya atau lebih ironisnya lagi tergantikan dengan program selain program religi yang lebih mementingkan keuntungan semata.Lebih dalam lagi hal ini dibahas dalam positioning yang dilakukan oleh pihak stasiun televisi maupun marketer televisi tersebut. Menurut William F. Glueck dan Laurence Jauch, mendefinisikan strategi sebagai sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahhan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melaui pelaksaan yang tepat oleh organisasi.9 Dan strategi positioning adalah siasat dan perencanaan yang dibangun oleh stasiun televisi untuk memberikan citra diri dan produk yang ditawarkan kepada khalayak agar berhasil memperoleh posisi yang jelas yang mengandung arti dalam benak sasaran (konsumennya).10 Menurut Philip Kotler (1997) definisi positioning “the act of designing the company’s affering and image so what occupy a meaningful and distinct competitive positioning the taeget costumers mind”. Strategi positioning adalah tindakan yang dilakukuan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil
9
William F. Gluck, Lawrence R. Jauch, Manajemen stratgis dan kebijakan Perusahaan, edisi ke-dua, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 1992), h.239. 10 Mahmud Machfoesz. Komunikasi Pemasaran Modern.(Penerbit Cakra Ilm. 2010), h. 133-134
10
memperoleh posisi yang jelas megandung arti dalam benak sasaran (konsumennya)11. Dan jika dikaitkan dengan salah satu teori media komunikasi, positioning ini bisa dikatakan mendekati teori agenda setting. Teori agenda setting diperkenalkan oleh Marvel Mc Combs dan Donald L. Shaw dalam tulisan mereka yang berjudul “The Agenda Setting Function Of Mass Media” yang telah diterbitkan dalam public opnion quertly pada tahun 1972. Teori agenda setting berbicara tentang dampak dari suatu media. Jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.12 Agenda setting terjadi ketika sinkronisasi antara agenda media dengan agenda khalayak yang mempunyai kepentingan yang sama. Yang kemudian melahirkan agenda kebijakan. Ketika suatu issue yang diangkat dan di anggap penting oleh khalayak. Jika khalayak tidak mempunyai mainsheet yang sama, (sinkronisasi) maka agenda setting tidak akan terjadi. Agenda kebijakan yang salah satu pointernya adalah support (dukungan) ini mempunyai 2 efek, yaitu efek langsung; issue itu ada atau tidak pada benak khalayak, dan kedua efek lanjutan; persepsi, tindakan13. Teori ini sedikit banyak bisa saja diterapakan
dalam program
tersebut sebagai salah satu langkah dalam mensiasati untuk menarik perhatian penonton televisi. Dan penelitian ini menggunakan model
11
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. (Jakarta : Prehallindo, 1997 9th.ed. )Vol.1. 12 Tommy Suprapto, M.S. Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi, (Yogyakarta:Media Pressindo, 2009) .cet.ke-1 hal.49-50 13
Ibid. h. 50
11
symbolic interactionsm memahami interaksi sosial yang ada dalam pemberinaan makna atau kesamaan nilai-nilai. Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini diberi judul “Strategi Positioning Program Religi U2 (UJE & UDIN) TRANS 7”.
B. Batasan dan Rumusan masalah Dalam hal ini peneliti membatasi strategi positioning program religi U2:Uje&Udin pada televisi Trans7 dalam episode 44, 45 dan 46 dalam share dan rating. Dan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: a. Bagaimana strategi positioning yang dilakukan pada program religi U2:Uje&Udin Trans7? b. Bagaimana mengukur keberhasilan dari strategi positioning program religi U2: Uje & Udin Trans 7 pada episode 44, 45 dan 46 melalui share dan rating tersebut?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu umum dan khusus sebagai berikut: a. Secara umum penelitian ini bertujuan mencari dan mengumpulkan informasi atas permasalahan yang telah dirumuskan serta analisis mengenai strategi positioning program religi U2: Uje & Udin Trans 7 melalui data-data primer dan sekunder yang diperoleh dalam penelitian.
12
b. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengolah informasi seputar judul penelitian sebagai laporan hasil penelitian dalam bentuk skirpsi sebagimana
syarat kelulusan program S1
Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta. 2.
Manfaat penelitian Secara teoritis penelitian ini diupayakan untuk memberikan hasil
penelitian berupa karya ilmiyah yang diharapkan mampu menambahkan referensi pustaka tentang dunia pertelevisian. Khususnya dalam komunikasi pemasaran mengenai suatu program pertelevisian yakni program religi. Dan juga peneliti berharap hasil penelitian dapat menjadi sumber dan penelitian –penelitian selanjutnya dan memberi kontribusi ilmiah bagi kegiatan-kegiatan akedemis lainnya. Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang upaya pemahaman tentang strategi positioning program pada stasiun televisi khususnya program religi, pada masalah komunikasi pemasaran perusahaan pertelevisian. Agar perusahaan lebih memberikan perhatian dan pengamatan sehingga output dari program-program religi dalam meningkat dan sejalan dengan visi misi pertelevisian selain itu program religi juga memberkan citri diri perusahaan yang semakin positif.
D. Metodologi Penelitian 1.
Metode Penelitian Penelitian dengan judul Strategi positioning program religi U2: Uje
& Udin TRANS 7 ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975:5) memdefinisikan “metodologi
13
penelitian kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek maupun objek dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan itu diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh )14.
2.
Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang peneliti pakai adalah tekhnik
pengumpulan data kualitatif. Pengumpulan data kualitatif berupa pengumpulan data dalam bentuk kalimat, kata dan gambar. a. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.15 Observasi dilaukan dengan cara mengadakan kunjungan langsung ke stasiun televisi TRANS 7 Jakarta Selatan. b. Interview guide, berisikan daftar pertanyaan yang sifatnya terbuka dan ingin memperoleh jawaban yang mendalam. Yakni jawaban yang diharapkan luas, terinci, dan selengkap mungkin16. Yang ditujukan kepada produser associate program U2 (Uje & Udin) TRANS 7 saudara Ucup Affendi, maupun pihak yang terkait lainnya disertai dengan data-data yang diperlukan. c. Dokumentasi, adalah rekaman peristiwa yag lebih dekat dengan percakapan , menyangkut persoalan pribadi, dan memerlukan 14
Bagong Suyanto dan Sutinah.Metode Penelitian Sosial.Jakarta:Kencana, 2007, cet.ke
3, h. 166. 15
Suharismi, Arikuntoro, prosedur penelitian:Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1998, cet ke-2, hal.54 10
Ibid, h.56
14
interpretasi yang berhubungan sangat dekat dengan konteks rekaman tersebut. dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan membaca buku-buku, referensi dan literatur yang relevan dengan pokok permasalahan. Dokumentasi tersebut berupa catatan, naskah, dokumern terkait terkait.
Adapun teknik penulisan skripsi ini, berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta CeQDA Tahun 2007.
3.
Teknik Analisa Data Maksud dari analisis data adalah proses pengumpulan data dan
mengurutkannya ke dalam pola dan pengelompokkan data.
Burhan
Bungin dalam bukunya Analisis Data Penelitian Kualitatif mengemukakan analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dalam analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna memecahkan masalah penelitian.17 Dalam proses analisis data penulis menelaah semua sumber data yang tersedia, yang bersumber dari hasil wawancara dengan beberapa pihak staf, pekerja media, humas dan pihak yang terkait.
17
.h.131
Burhan Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif.Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003,
15
4.
Teknik Keabsahan Data Untuk memeriksa keabsahan data penulis menggunakan tekhnik
triangulasi. Tekhnik tringulasi merupakan tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap pemeriksaan terhadap sumber lain.18
5.
Instrumen Dan Alat bantu Pada penelitian kualitatif, kegiatan pencatatan data lebih banyak
bergantung pada diri sendiri, dengan menjadi instrumen penelitian, peneliti dapat senantiasa menilai keadaan dan mengambil keputusan.19
E. Tinjauan Pustaka Dan dalam menentukan penelitian ini, penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) maupun perpustakaan umum Universitas Syarief Hidayatullah (UIN) Jakarta. Melihat beberapa judul penelitian yang terdahulu yang mempunyai kajian yang linear. Terdapat satu skipsi karya Dwi Wahyuni Asriani tahun 2009, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) D dengan judul Strategi Positioning radio Gema Annisa sebagai Radio Dakwah 102, 8 Fm.
18
Prof. Dr. Lexy. J. Moloeng, M.A. Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2007). H.330-332 19 Ibid. h.19
16
Sedangkan penulis menyusun skirpsi berjudul Strategi Positioning Program Religi U2 ( Uje & Udin) TRANS 7 oleh Pepen Fauzi tahun 2011. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Wahyuni Asriani adalah subjek dan objeknya adalah pendengar radio siaran ceramah di Radio Gemma Annisa dan metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan penelitian ini pendekatan kualitatif sebagai rangka mencari data pada yang menjelaskan mengenai strategi positioning program religi itu sendiri serta tingkat keberhasilan strategi positioning itu sendiri (mount efficacy).. Yang diharapkan dapat melengkapi penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Dengan subjek peneltian adalah humas TRANS 7 serta praktisi yang terkait. Dan objeknya adalah program religi U2:Uje & Udin TRANS 7.
17
F. SISTEMATIKA PENULISAN Penelitian ini akan dibahas terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri daei sub-sub, yakni: BAB I
PENDAHULUAN
membahas
latar
belakang
masalah,
perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORITIS membahas ruang lingkup televisi, televisi sebagai media dakwah, komunikasi dalam strategi pemasaran, dan sistematika perolehan rating televisi.
BAB III
GAMBARAN UMUM STASIUN TELEVISI TRANS 7 membahas sejarah dan perkembangan stasiun trans 7, visi dan misi stasiun televisi trans 7, program-program televisi trans 7, struktur perusahaan stasiun televise trans 7. Deskripsi Program Religi U2: Uje & Udin di TRANS 7,
BAB IV
ANALISA DATA DAN HASIL TEMUAN membahas tahapan-tahapan strategi, strategi positioning program religi U2:Uje & Udin TRANS 7, Mengukur keberhasilan maupun penurunan dari strategi positioning program religi U2:Uje & Udin TRANS 7 episode 44, 45 dan 46.
BAB V
PENUTUP kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. RUANG LINGKUP TELEVISI 1. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Televisi Di Indonesia Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, televisi mempunyai pengertian, pengubahan gambar (serta suara) menjadi sinyal listrik kemudian disalurkan dengan perantaraan kabel atau gelombang elektro magnetik untuk diubah menjadi bentuk semula oleh pesawat penerima. Karena televisi merupakan peranti yang mengubah pantulan cahaya obyek menjadi deretan pulsa-pulsa listrik. Tabung kamera tersedia dalam berbagai bentuk dan jenis, namun pada umumnya memiliki dua bagian penting, yakni permukaan peka cahaya berfungsi untuk mengubah pantulan cahaya obyek menjadi muatan listrik membentuk citra elektris (electrical image). Berkas dibangkitkan oleh penembak elektron kemudian dipindahkan ke seluruh permukaan bermuatan listrik.1 Televisi dari segi etimologis berasal dari kata “tele” yang artinya jauh dan “vision” yang berarti penglihatan. Segi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan penglihatannya oleh gambar2. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini yaitu dengan gambar dan suara yang diproduksi di
1
Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pusaka), Jilid 16, cet. ke-1, h.
194 2
Lathief Rosyidi, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi, (Medan: Firma Rimbow, 1989), cet. ke-2, h. 221
18
19
suatu tempat (studio televisi) dan dapat dilihat dari tempat “lain” melalui sebuah perangkat penerima (televisi set). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, mengandung arti, televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar obyek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya.3 Istilah televisi sendiri baru dicetuskan pada tanggal 25 Agustus 1906, di Kota Paris, yang saat itu di kota tersebut berlangsung pertemuan para ahli bidang elektronika dari berbagai negara.4 Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa televisi yang dimaksud di sini adalah televisi siaran yang dapat dilakukan melalui transmisi atau pancaran dan dapat juga disalurkan melalui kabel (televisi kabel). Dalam sistem transmisi atau pancaran gambaran dan suara yang dihasilkan oleh kamera elektronik diubah menjadi gelombang elektro magnetik dan selanjutnya transmisi melalui pemancar. Gelombang elektro magnetik ini diterima oleh sistem antena yang menyalurkan ke pesawat penerima (pesawat televisi). Di pesawat televisi lalu gelombang elektro magnetik diubah kembali menjadi gambar dan suara yang dapat kita
3
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), cet. ke-3, h. 59 4 JB. Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, (Bandung: Alumni, 1986), h. 49
20
nikmati di layar televisi. Sedangkan pada televisi kabel gelombang elektro magnetik tersebut disalurkan melalui kabel ke pesawat penerima. Jelas televisi siaran, untuk dapat diterima di rumah harus melalui proses-proses tertentu. Kecanggihan yang ada pada televisi ini bila tidak ditunjang dengan sumber daya manusia menyebabkan televisi yang diterima menjadi tontonan yang membosankan. Karenanya untuk menjadikan televis siaran ini tetap survive, maka dibutuhkan tenaga-tenaga handal di bidangnya dan juga manajerial yang kuat, sedikitnya ada delapan hal yang harus dimiliki individu-individu di televisi siaran, individu yang handal tersebut harus memiliki : a. Keahlian di bidang masing-masing b. Tanggung jawab profesi c. Kreativitas d. Sifat untuk bekerja sama (tidak egoistis) e. Kepemimpinan bijaksana (tegas tapi tidak kaku) f. Kesadaran pada fungsinya masing-masing g. Satu tekad untuk mencapai satu tujuan dengan baik yaitu siaran televisi. Memiliki pandangan jauh ke depan di bidang perangkat keras.
2. Televisi sebagai Media Dakwah Berdakwah menggunakan media teknologi komunikasi (televisi), merupakan salah satu bentuk pengoptimalan fungsi teknologi tersebut. Kegiatan dakwah pada dasarnya tidak berbeda dengan kegiatan
21
komunikasi secara umum dalam berkomunikasi kecanggihan media di samping komponen lain, komunikator, isi pesan, komunikan dan feedback, merupakan salah satu faktor sukses tidaknya suatu aktivitas komunikasi. Media televisi khususnya sebagai hasil teknologi merupakan saluran yang bisa dipergunakan untuk memperluas jangkauan dakwah islamiyah, karena itu penguasaan IPTEK sangat penting termasuk infra strukturnya. Dakwah merupakan kekuatan moral yang mampu menggerakkan perubahan sosial serta menawarkan satu alternatif dalam membangun dinamika masa depan umat, dengan menempuh cara dan strategi yang lentur, kreatif dan bijak.5 Kehadiran televisi berbagai stasiun televisi baik nasional maupun swasta secara tidak langsung menjadikan alternatif tontonan yang sangat luas bagi pemirsa di rumah dan bagi pengelola stasiun televisi, menjadi suatu kewajiban untuk menampilkan paket acara-acara menarik televisi merupakan tempat yang potensial untuk berdakwah. Hal tersebut bisa dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Roper Organization (AS) 1982, menyebutkan bahwa TV mempunyai kredibilitas 53 %, surat kabar 22 %, majalah 28 %, dan radio 6 %.6 Dari hasil penelitian tersebut kita maupun pihak pengelola harus tanggap bahwa dakwah di televisi itu lebih efektif karena ditonton banyak orang terlebih mayoritas negara kita 85 % pemeluk agama Islam, maka sudah selayaknya para pengelola televisi bisa menghadirkan paket-paket
5
Makalah, Asep Saipul Muhtadi, Dakwah Dalam Pluralisme Masyarakat Modern Bisri Hasanuddin, Dakwah untuk Desa Global Dunia Islam, (Jakarta: Pelita, 13 Desember 1991) 6
22
acara
dengan
nuansa
islami
sebagai penghormatan
dan
sebagai
penyeimbang bagi tayangan yang lebih tertuju kepada politis, informatif dan hiburan.
B. RUANG LINGKUP DAKWAH 1. Efektifitas Dakwah melalui Media Televisi Abad ini adalah abad informasi. Teknologi telah melahirkan media baru yang lebih efisien, efektif dan mencapai jangkauan yang lebih luas. Semua teknologi komunikasi dapat digunakan sebagai media dakwah, salah satunya adalah televisi. Televisi sangat efektif untuk kepentingan dakwah, karena kemampuannya yang dapat menjangkau daerah yang cukup luas dengan melalui siaran gambar sekaligus narasinya (suaranya). Dakwah melalui televisi dapat dilakukan dengan cara baik, dalam bentuk ceramah, sandiwara, pragmen ataupun drama. Dengan melalui televisi seorang pirsawan
dapat
mengikuti
dakwah,
seakan
ia
berhadapan
dan
berkomunikasi langsung di hadapan da'i. Sangat menarik dakwah melalui televisi, dan apalagi jika da'i benar-benar mampu menyajikan dakwahnya dalam suatu program yang mudah dan disenangi berbagai kalangan masyarakat.7 Kelebihan dakwah melalui media televisi dibandingkan dengan media lainnya adalah disamping menarik karena kemungkinan penyajian yang bervariasi, juga kemampuannya menjangkau daerah yang cukup luas. 7
Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metodologi dakwah, (Surabaya : al-Ikhlas, 1994), cet. Ke-1, hal. 87-89
23
Seorang da'i hanya cukup duduk beraction di studio tanpa harus tergantung berkumpulnya komunikan, sebaliknya komunikan tidak lagi harus menyiapkan diri secara resmi mengikuti suatu program dakwah seperti halnya untuk menghadiri pengajian.
2. Metode dan Media Dakwah Metode dakwah berasal dari bahasa Jerman methodica artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani, metode berasal dari kata methodos artinya jalan, yang dalam bahasa Arab disebut thariq.8 Dalam bahasa Inggris, metode berasal dari kata method, yang mempunyai arti pelajaran atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dengan hasil yang efektif.9 Metode dakwah berarti jalan atau cara atau teknik berkomunikasi yang digunakan oleh seorang da'i dalam menyampaikan risalah Islam kepada masyarakat (mad'u) yang menjadi obyek dakwahnya.10 Dari pengertian ini dapat diketahui agar dakwah bisa berhasil haruslah diketahui metode yang digunakannya. Pedoman dasar atau prinsip penggunaan metode dakwah Islam sudah termaktub dalam alQur'an dan Hadits Rasulullah SAW. Dalam al-Qur'an, metode dakwah ini disebutkan dalam surat anNahl ayat 125, dimana diterangkan dengan jelas tentang cara berdakwah.
8
Hasanuddin, Op.cit., hal. 35 Masdar Helmi, Problem Dakwah Islamiyah dan Pedoman Mubaligh, (Semarang : CV. Toha Putra, 1969), hal. 34 10 Said bin Ali Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, (Jakarta : Gema Insani Press, 1994), cet. Ke-1, hal. 101 9
24
Dengan kata lain, pada ayat tersebut Allah memberikan penjelasan yang dapat dijadikan patokan, bagaimana seharusnya berdakwah itu. Allah pun memberikan ketentuan, agar ajaran Islam itu disampaikan dengan hikmah yang kita terjemahkan dengan kebijaksanaan, sesuai dengan kebutuhan yang ada. Allah berfirman dalam Surat an-Nahl ayat 125 :
Artinya : “Seruah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara baik.” (An Nahl/ 16: 125). Dari ayat di atas menunjukkan bahwa metode dakwah itu ada tiga cara, yaitu dengan hikmah, dengan nasihat/pelajaran dengan baik (mau'izhah hasanah), dan dengan mujadalah (berdebat dengan cara yang baik).11
1. Dengan Hikmah (bijaksana) Menurut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud an-Nasafi 12:
ﻞﹸ ﺍﹾﳌﹸﺰِﻳﻖ ﻟِﻠﹾﺤﺿِﺢﻞﹸ ﹾﺍﳌﹶﻮﻟِﻴ ﺍﻟﺪﻮﻫﺔِ ﻭﻜﹶﻤﺤﺔِ ﺍﻟﹾﻤﺤﺤِﻴﻘﹶﺎﻟﹶﺔِ ﺍﹾﻟﺼ ﺑﺎِﻟﹾﻤﺔِ ﺍﹶﻱِﺑﺎﻟﹾﺤِﻜﹾﻤ .ٍﺔﻬﺒﻟِﻠﹾﺸ
11
Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet. Ke-1, hal. 34 12 Ibid, hal 35
25
Artinya : "Dakwah dengan bil Hikmah adalah dakwah dengan menggunakan perkataan yang benar dan pasti yaitu dalil yang menjelaskan kebenaran dan menghilangkan keraguan". Menurut Toha Yahya Omar, "hikmah adalah bijaksana, artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya dan kitalah yang harus berpikir, berusaha menyusun dan mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan dan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang oleh Tuhan".13 Menurut al-Maraghi dalam kitab tafsirnya, "hikmah adalah perkataan yang tepat lagi tegas yang dibarengi dengan dalil yang dapat menyingkap kebenaran dan melenyapkan keserupaan".14 Menurut Ali Mustafa Ya'kub, "hikmah adalah sebagai ucapanucapan yang tepat dan benar atau argumen-argumen yang kuat dan meyakinkan".15 Dari penjelasan para ahli di atas dalam memberikan definisi hikmah, penulis dapat menyimpulkan bahwa hikmah adalah perkataan dan perbuatan yang tepat berdasarkan ilmu, dalam arti menyesuaikan kepada keadaan zaman yang tidak bertentangan dengan agama Allah.
2. Dengan Mau'izhah Hasanah (nasehat/pelajaran yang baik)
ﻢﻬﻔِﻌﻨﺎ ﻳﺗﻘﺼﺪ ﻣﺎ ﻭ ﺑِﻬﻢﻬﺎﺻِﺤﻨ ﺗﻚ ﺍِﻧﻬِﻢﻠﹶﻴ ﻋﻔِﻰﺨ ﻻﹶﻳ ﺍﻟﱠﺘِﻲﻫِﻲﺔ ﻭﻨﺴﻋِﻈﹶﺔﹸ ﺍﻟﹾﺤﻮﺍﹶﻟﹾﻤ .ِ ٰﺍﻥ ﺑِﺎﻟﹾﻘﹸﺮﺎ ﺍﹶﻭﻬﻓِﻴ
13
Hasanuddin, Op.cit., hal. 36 M. Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta : al-Amin Press, 1997), hal. 21 15 Ali Mustafa Ya'kub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1997), hal. 121 14
26
Artinya : "Al-Mau'izhatil hasanah yaitu perkataan-perkataan yang tidak tersembunyi bagi mreka, bahwa engkau memberikan nasihat dan menghendaki manfaat kepada mereka, atau dengan al-Qur'an.16 Mau'izhah hasanah juga merupakan nasihat-nasihat yang baik atau memberi peringatan, kata-kata, ucapan, dan teguran yang baik.17 Dengan lemah lembut dan perkataan yang enak didengar dan memberi pelajaran atau nasihat akan dapat membuka hati yang keras, dan akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari pada dengan ancaman dan penghinaan. Jadi mau'izhah hasanah adalah nasihat yang baik, yaitu dengan anjuran dan didikan yang baik serta dengan ajaran-ajaran yang mudah dipahami. Memberi nasihat merupakan cara yang mudah dalam berdakwah yang bisa dilakukan oleh seorang muslim, ia tidak harus melalui mimbar di masjid atau majelis taklim tapi cukup dengan obrolan biasa atau diskusi ringan yang menyejukkan. 3. Dengan Mujadalah (berdebat dengan cara yang baik) Dalam Tafsir Jalalain disebutkan :
ِﺎﺗِﻪﺎﺀً ﺍِﻟﹶﻰ ﺍﷲِ ﺑِﺎﹶﻳﻋ ﻛﹶﺎﻟﺪﻦﺴ ﺍﹶﺣ ﻫِﻲﻟﹶﺔﹸ ﺍﻟﱠﺘِﻲﺎﺩﺠ ﺍﻟﹾﻤ ﺍﹶﻱﻦﺴ ﺍﹶﺣ ﻫِﻲ ﺑﺎِﻟﱠﺘِﻲﻢﺎﺩِﻟﹾﻬﺟﻭ .ِﺘِﻪﺠﺎﺀٍ ﺍِﻟﹶﻰ ﺣﻋﺍﻟﺪﻭ Artinya : "Berbantahan yang baik yaitu mengajak ke jalan Allah SWT dengan menggunakan ayat-ayat-Nya dan hujjah-Nya".18
16
Hasanuddin, Op.cit., hal. 37 Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, (Malaysia : Nuur Niaga SDN, BHD, 1996), hal. 27 18 Hasanuddin, op.cit. 17
27
Menurut M. Mansyur Amin, "berdebat dengan cara yang lebih baik artinya adalah berdakwah dengan jalan mengadakan tukar pikiran yang sebaik-baiknya.19 Metode debat merupakan cara praktis yang ideal untuk mencapai cita-cita mulia yang diharapkan, yaitu untuk menegakkan kebenaran.20 Dengan cara demikian, kita dapat mengetahui letak keluasan ilmu Islam untuk diterangkan kepada orang lain. Yang tadinya pendapat kita benar dan yang lain salah, dalam metode debat ini kita dapat mengetahui kebenaran yang baik atau sesungguhnya dan membetulkan aqidah yang batil. Adapun bentuk-bentuk metode dakwah yang lainnya antara lain :
3. Format Acara Dakwah di TV Dakwah bukan lagi merupakan acara yang kaku dan penuh uraian dogmatis kaidah agama, tetapi sudah mengarah ke berbagai topik masalah kehidupan sehari-hari sebagai aplikasi dari ajaran agama, tanpa menghilangkan unsur hiburan. acara dakwah di TV memiliki beberapa jenis21,
Format diantaranya:
1. Monolog
Seorang
ulama
membawakan
satu
topik
dan
menjabarkannya berdasarkan pandangan agama. 19
M. Mansyur Amin, op.cit., hal. 30 Muhammad Husain Fadhlullah, Metodologi Dakwah al-Qur'an, (Jakarta : Lentera, 1997), cet. Ke-1, hal. 40 21 Purnomo, “Dakwah Kontemporer,” hal. 100-101 20
28
Cara ini bila tidak dibawakan dengan menarik, maka tidak akan disukai oleh penonton.
Dalam kondisi tertentu masih ditampilkan, misalnya untuk ulama di luar kota, karena peralatan syuting yang dibawa terbatas.
2. Dialog
Dakwah seperti ini belum lama dikembangkan, yaitu sejak TV swasta mulai mengudara.
Dialog dipandu oleh pembawa acara, kemudian ada satu orang atau lebih ulama atau narasumber, bintang tamu dan peserta diskusi.
Dakwah dengan format ini umumnya digemari pemirsa karena ada interaksi antar pengisi acara, sehingga terasa acara menjadi hidup.
Dialog ini juga dilaksanakan dalam siaran langsung (live).
Bentuk dialog yang lain adalah MOS (man on the street), gabungan antara dialog di studio dengan komentar orang-orang yang ditemui di jalanan atau berbagai tempat.
3. Film Cerita Dakwah dapat juga dikemas dalam bentuk film cerita, dengan berbagai isinya, baik drama, sejarah maupun sinetron yang akhir-akhir ini makin mempopulerkan Indonesia. Film
29
dakwah Islam diharapkan tidak hanya berkutat pada tataran religius
formalitas
belaka,
tetapi
berani
menyentuh
permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat (baik masalah agama dan sosial). Sebagaimana yang dikatakan oleh Abdurrahaman Wahid: “…film-film dakwah di masa datang hanya akan menjadi tontonan yang berharga kalau mampu mengembangkan keberanian untuk melepaskan diri dari bentuk penyampaian formalitas belaka, disamping mampu membebaskan diri dari pelemparan dan penanganan masalah secara sesisi belaka. Kebebasan “bentuk penggarapan masalah” dan keragaman “penyajian masalah” adalah keharusan mutlak, kalau kita merasa ikut terlibat dengan masa depan film sebagai medium dakwah agama Islam…”22 4. Liputan Perjalanan Liputan perjalanan ke tempat-tempat yang bernilai sejarah Islam, umumnya cukup menarik. Peninggalan kuno pada zaman kejayaan Islam yang ada di Spanyol, Maroko, Mesir, dan sebagainya, merupakan informasi sejarah Islam yang banyak digemari pemirsa. 4. KOMUNIKASI DALAM STRATEGI PEMASARAN 1. Pengertian Strategi Kata “Strategi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos” (stratus yakinmiliter atau memimpin) yan berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral peramg dalam membuat rencana 22
Abdurrahman wahid, ”Pergulatan Negara, Agama, dan Kebudayaan,” (Depok: DESANTARA, 2001), Cet. Ke-2, hal. 195.
30
untuk memenagkan perang, konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sring diwarnai perang dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang.23 Para Kompetiror bisnis di era 1990-an menjelaskan bahwa strategi adalah hal menetapkan arah kepada “manajemen” dalam arti orang sebagai sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana menidentifikasikan kondisi
yang
memberikan
keuntungan
terbaik
untuk
membantu
memenangkan persaingan di dalam pasar. Dengan kata lain. Definisi strategi mengandung dua komponen yaitu: Future Intentions atau tujan jangka panjang dan competitive advantage atau keunggulan bersaing.24 Future Intentions atau jangka panjang diartikan sebagai pengembangan wawasan jangka panjang dan menetapkan komitmen untuk mencapainya. Dalam kamus istilah manajemen, strategi didefinisikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan dalam waktu dan ukuran.25 Beberapa definisi strategi yang diberikan oleh para ahli, diantaranya adalah: a) Menurut Chaldler yang dikutip oleh Supriyono, strategi adalah penentuan dasar (goals) jangka panjang dan tujuan perusahaan
23
Handrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back to Basic Approach,(Jakarta; PT. Gravindo Utama, 2003) h.19 24 Crown Dirgantoro, Manajemen Stratejik; Konsep, kasus dan Impelementasi, (Jakarta;Grasindo Utama, 2004), Cet,ke-2,h.5 25 Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen,(Jakarta: Balai Aksara, 1983), cet.ke-2, h.245
31
serta pemakaian cara-cara bertindak dan alokasi sumber-sumber yang diperlukan mencapai tujuan.26 b) Menurut Fred R. David, stratrgiadalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar.27 c) Menurut Prof. Dr. A.M. Kardiman, strategi adalah penentuan tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi serta pemilihan cara-cara bertindak dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Jadi strategi menyangkut soal peraturan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan agar dalam jangk oanjang tidak kalah bersaing.28 d) Menurut Prof. Onong Uchyana Efendi, MA. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan tesebut,strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana teknik operasionalnya.29
26
Supriono, manajemen Stratejik dan Kebijaksanaan Bisnis, (Yogyakarta; BPFE, 1885),
h.9 27
Fred R. David, Strategic Management Konsep, edisi 10, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006),h.16 28 A.M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen,(Jakarta: PT. Prohallindo),h.58. 29 Onong Uchyana,Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 1992), cet.ke-4, h.32
32
e) Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai tuntutan perubahan lingkungan.30 f) Menurut Strainer dan minner. Strategi adalah penetapan misi perusahaan, penentapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tentu untuk mecapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.31 g) Menurut Drs. Syarif Usman, strategi adalah kebijaksanaan mengerakkan dan membimbing seluruh potensi (kekuatan, daya dan kemampuan) bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.32 h) Menurut William F. Glueck dan Laurence Jauch, mendefinisikan strategi sebagai sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahhan dengan
tantangan
lingkungan
dan
yang
dirancang
untuk
memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melaui pelaksaan yang tepat oleh organisasi.33
30
Sondang Siagian, Analisa Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta; PT. Gunung Agung, 1986), cet. Ke-2, h.17 31 George Stainer dan John Minner, Manajemen Stratejik, (Jakarta; Erlangga), h.20 32 Rafiudin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), cet.ke-2,h.76 33 William F. Gluck, Lawrence R. Jauch, Manajemen stratgis dan kebijakan Perusahaan, edisi ke-dua, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 1992), h.239.
33
Strategi juga bias diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagi dan pengguna kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.34 5. Tahap –Tahap Strategi Proses strategi terdiri dari tiga tahap:35 a) Perumusan Strategi Yang termasuk dalam perumusan strategi adalah mengembangkan tujuan,mengenali peluang dan ancaman ekternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, emgnhasilkan strategi alternative dan memilih strategi terntu yang akan dilaksankan. b) Implementasi Strategi Impelenatsi (pelaksaan) strategi merupakan realisai daripada strategi yang akan dipilih. Strategi yang dipilh harus dapat dilaksanakan secara konsisten. Untuk itu perlu dibangun suatu struktur organisasi yang cocok, anggaran yang memadai, stem yang jelas dan kemapuan para pengelolanya. c) Evaluasi Strategi Tahap terakhir dari proses manajeman adalah melakukan pengendalain aktivitas pekerjaan dan mengevaluasikan prestasi pekerjaan. Proses pengendalian adalah bagaimana cara pemantauan dilakukan dalam mengimplematasikan strategi pilihan, apakah terjadi penyimpangan atau kesenjangan. System pengendalian strategi 34 35
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta; Andi Press, 2001), cet. Ke-5, h.3. Ibid, h. 13
34
sangatlah penting untuk menjamin efisiensi dan efektifitas perusahaan. Tujuan utama dari pengendalian strategi adalah untuk memastikan bahwa implemtasi itu sudah tepat atau belum dan berjalan secara efisien. 6. Positioning Setelah segmen potensial dapat diidentifikasikan dan segmen yang dijadikan sasaran promosi telah dipilih, perusahaan harus tetaap memilih penetapan posisi (positioning) untuk produk atau jasa dalam fikiran konsumen yang berada di segmen yang telah dipilih. Penetetapan posisi produk (positioning) adalah penetapan arti produk di dalam pikiran konsumen menurut ciri atau arti pentingnya berasarkan pembandingan dengan produk lainnya.
Posisi produk merupakan rangkaian persepsi,
kesan, dan perasaan yang kompleks yang menjadi pedoman untuk melakukan pembandingan dengan produk pesaing. Konsumen menetapkan posisi produk dengan atau tanpa bantuan pemasar.
Penetapan posisi produk seringkali dipandang sebagai elemen yang sangat penting dalam strategi pemasaran perusahaan. Lebih dari itu, penetapan posisi mengarahkan seluruh bauran pemasaran perusahaan. Laporan penetapan posisi yang jelas merupakan penentu arah aktivitas promosi. 36 Definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam 36
134-135
Mahmud Machfoesz. Komunikasi Pemasaran Modern.Penerbit Cakra Ilham. 2010. Hal.
35
buku “Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).37 Menurut Philip Kotler (1997) definisi positioning “the act of designing the company’s affering and image so what occupy a meaningful and distinct competitive positioning the taeget costumers mind”. Strategi positioning adalah tindakan yang dilakukuan maerketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas megandung arti dalam benak sasaran (konsumennya)38. Positioning merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan modern saat ini. Perpustakaan yang awalnya mempunyai konsep sebagai institusi nirlaba mulai mengadopsi strategi ini untuk berkembang menjadi perpustakaan modern yang inovatif dan berusaha kreatif menjual produk jasanya. Positioning sendiri tidak terlepas dari hal-hal yang bersifat regulasi, Membangun citra atau brand image pasar dan melakukan repositioning dan strategi diferensiasi jika dikemudain hari produk mereka masuk ke dalam hukum “product Life Cycle”.39 Strategi positioning adalah siasat dan perencanaan yang dibangun oleh stasiun televisi untuk memberikan citra diri dan produk yang
37
http://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi/ http://jungkirbalik.wordpress.com/2008/05/04 postioning-sebuah-konsep 39 http://okyw.blogsome.com/positioning-dalam-pemasaran-layanan-perpustakaan/
38
36
ditawarkan kepada khalayak agar berhasil memperoleh posisi yang jelas yang mengandung arti dalam benak sasaran (konsumennya).40 Bagaimana merencanakan sebuah produk perusahaan yang akan disungguhkan kepada masyarakat berupa jasa, informasi dan materi. Begitu beragam yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan dalam setiap produktivistasnya. Oleh kerena itu sungguh dibutuhkan strategi positioning agar mengandung arti dalam benak mayarakat. Dalam menetapkan posisi, pemasar dapat melakukan menerapkan bebrapa strategi sebagai berikut: a) Penetapan posisi berdasarkan cirri khas. Misalnya dengan karakter atau pemeran tertentu, tokoh popular, format serta konsep tertentu. b) Penetapan posisi berdsarakan manfaat. Misalnya manfaat program untuk informasi, edukasi, hiburan. c) Penetapan posisi berdasarkan target audience. Misalnya untuk program untuk semua umur, dewasa maupun yang terbagi atas golongan, usia, jenis kelamin dan strata sosial. d) Penetapan posisi berdsarkan program pesaing. Misalnya, entertainmen,infotainment, information. e) Penetapan berdasarkan perbedaan kategori. Misalnya feature, talkshow, varietyshow, dialog, music.41 7. Sistematika Perolehan Rating Televisi 40
Mahmud Machfoesz. Komunikasi Pemasaran Modern.Penerbit Cakra Ilm. 2010 Hal.
41
Ibid. hal 135
133
37
Rating adalah kata penentu kemenangan atau kekalahan dalam dunia pertelevisian di Indonesia. Kalau sebuah program televisi mendapat rating yang tinggi, maka dapat di asumsikan akan ada banyak pendapatan dari iklan yang akan masuk ke televise tersebut. Namun sebaliknya bila rating sebuah program turun televisi tersebut kehilangan pemasukan iklan.42 Walaupun rating televisi bukan satu-satunya patokan yang dijadikan oleh pengelola stasiun televise dalam mengambil keputusan tetapi realitasnya tetap rating dan share menjadi suatu yang di anggap sangat penting oleh semua pihak yang berhubungan dengan siaran televisi. Hal tersebut menyebabkan rating dan share sebagai mata uang baru diduania pertelevisian Indonesia. Jika para pengelola stasiun TV mengacuhkan dan tidak peduli terhadap keberadaan rating televisi sedangkan pengiklan mau memasarkan produknya hanya di program yang ratingnya tinggi. Berikut penjelasan mengenai bagaimana mengukur dan memanfaatkan rating. Secara umum, rating adalah evaluasi atau penilaian atas sesuatu. Rating merupakan data kepermirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebgai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. Pengertian yang lebih mudah,
42
Share rating (Rating Sun May 21, 2011 6:01 am), di akses pada tanggal 10 Mei 2011 melalui groups.yahoo.com/groups/cfbe/30513xm1xm=1&1=1-235k
38
rating adalah jumlah orang yang menonton program televisi tertentu terhadap populasi televisi yang di persentasekan.43 Rating adalah presentasi dari penonton suatu acara dibandingkan dengan total atau spesifik populasi pada satu waktu tertentu. Dalam hal ini yng diukur adalah kuantitas bukan kualitasnya, seperti halnya menjual tiket bioskop. Rating hanya mengukur keluar-masuknya penonton tiap menit.44 Selain itu angka rating dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, misalnya durasi suatu program, program tandingan, kualitas persepsi pengkapan siaran serta penonton yang ada (jadawal tayang, waktu-waktu incidental juga pola kebiasaan penonton di daerah tertentu).
Data
kepemirsaan
TV
itu
dihasilkan
berdasarkan
survei
kepemirsaan TV (TV Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survei kepemirsaan televisi kini diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). Sebenarnya ada perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama, tetapi para stakeholders dari data kepemirsaan TV itu, seperti pengelola stasiun televisi, pengiklan, media, dan lainnya yang berlangganan rating tersebut, lebih mempercayakan terhadap hasil data kuantitatif yang dihasilkan oleh AGB NMR. AGB NMR merupakan perusahaan survei kepemirsaan TV terbesar di dunia. Dalam tugasnya, AGB NMR mengacu pada pandangan global ”Global Guidelines for TV
43
Shareratingtelevisi(Wikipedia,2006).Online.darihttp://72.14.235.132.seacrh?q=cache:B e8gMNRwLOs:fpengertian+rating+dalam+dunia+pertelevisian+adalah&cd=1&ct=clnk&gl=id 44 Erica L.Panjaitan. Matinya Rating Televisi, (Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,2006),cet.ke-1,hal-29
39
Audience Measurement (GGTAM)” yang dibuat oleh Audience Research Method (ARM) Group.45
Pengoperasian dan prosedur standar survei kepemirsaan TV yang mengacu pada GGTAM harus melalui tujuh proses pokok. Ke tujuh proses tersebut adalah:
1. TV Establishment Survey,
2. Pemilihan Panel,
3. Metering Equipment (TVM-5): pemasangan di rumah tangga panel,
4. Pengumpulan Data (On-line Polling),
5. The Production (Pollux System),
6. TV Monitoring,
7. Pengiriman Data (via Arianna).
Pra-survei dilakukan untuk menjaring calon panel. Survei awal ini disebut TV Establishment Survey. TV Establishment Survey dilakukan di kota-kota yang menjadi cakupan survei kepemirsaan TV AGB NMR. Di Indonesia dilakukan di 10 kota besar. Yaitu, Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, dan Banjarmasin. Tahap ini dilakukan untuk menentukan
45
Share Faklhina mengenal lebih jauh rating televisi (2009, 16 maret) ugm.ac.id Diakses pada anggal 27 Juli 2011dari http://72.14.235.132/se arch?q=cache:Be8gMNRwLOs:res yjf,blog. ugm .ac .id/ +pengertian+rating+dalam+dunia+pertelevisian+adalah&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
40
besaran populasi individu yang mempunyai televisi di rumah tangganya sebagai jumlah pemirsa potensial suatu kota. Selain itu, TV Establishment Survey juga memberikan informasi karakteristik demografi individu di rumah tangga tersebut (seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, dsb), serta karakteristik rumah tangga (seperti informasi pengeluaran rumah tangga, kepemilikan barang, kondisi rumah, dsb; yang akan menentukan kategori kelas sosial ekonomi rumah tangga tersebut).
Cara yang dilakukan adalah AGB NMR yang telah mempunyai referensi setiap Rukun Tetangga (RT). RT tersebut dipilih secara random untuk di survei. Misalnya, dipilih 500 RT untuk disurvei, kemudian AGB NMR mengirim petugas lapangannya untuk memetakan 500 RT tersebut. Per RT dipilih 50 rumah. Kalau misalnya di suatu RT kurang dari 50 rumah, maka perhitungan dilanjutkan ke RT berikutnya. Tetapi, apabila RT tersebut memiliki lebih dari 50 rumah, maka survei dihentikan di rumah ke-50. 50 rumah dalam satu RT itu disebut Primary Sampling Unit (PSU). Selanjutnya, pada masing-masing PSU didata demografinya. Hasil pendataan tersebut dikompilasi, dan dipilih secara acak rumah tangga untuk dijadikan panel dengan mempertimbangkan proporsi umur, jenis kelamin, serta kelas sosial ekonomi dalam sebuah populasi televisi (People Using Television/ PUT). Lalu diperolehlah rumah tangga yang cocok dijadikan panel (responden).46
Setelah calon panel terpilih, petugas lapangan AGB NMR kemudian mengajukan permohonan untuk menjadikan sebuah rumah tangga sebagai panel. Apabila rumah tangga tersebut menyetujui, maka petugas AGB NMR akan
46
Share Faklhina mengenal lebih jauh rating televisi (2009, 16 maret) ugm.ac.id Diakses pada anggal 27 Juli 2011dari http://72.14.235.132/se arch?q=cache:Be8gMNRwLOs:res yjf,blog. ugm .ac .id/ +pengertian+rating+dalam+dunia+pertelevisian+adalah&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
41
memasang peoplemeter (metering equipment) TVM-5. Peoplemeter TVM-5 yang dipasang di setiap TV dilengkapi dengan handset remote control, base unit, display unit, dan transmission unit. Handset remote control mirip dengan remote control biasa, bedanya di handset ini tertera angka yang disesuaikan dengan anggota keluarga. Misalnya, angka 1 = ayah, angka 2 = ibu, angka 3 = anak pertama, angka 4 = anak kedua. Khusus untuk pembantu ada tombol tersendiri, supaya mereka tidak memencet tombol anggota rumah tangga. Tetapi data kepemirsaan pembantu tidak akan diproses karena mereka bukan anggota tetap rumah tangga tersebut. Semua anggota rumah tangga harus menekan tombol, jika mereka akan menonton TV, begitu juga kalau mereka sudah selesai menonton TV. Di Indonesia, sebuah keluarga hanya bisa menjadi panel selama 2 tahun saja. Walaupun terkadang dalam prakteknya ada juga yang sudah lebih dari 2 tahun.Data yang terekam oleh peoplemeter TVM-5 ini kemudian diambil. Pengambilan data di Indonesia dilakukan melalui dua sistem, yaitu on-line dan off-line. Pada system on-line, data diambil setiap hari antara jam 2 pagi sampai jam 6 pagi melalui sistem transmisi data dengan menggunakan jaringan telepon seluler (GSM) yang diset secara otomatis dan dihubungkan dengan system pengolahan data AGB NMR di Jakarta. Sedangkan untuk system off-line, data direkam ke dalam sebuah modul, dan dilakukan pengambilan setiap seminggu sekali oleh petugas lapangan AGB NMR. Modul ini kemudian dihubungkan dengan pembaca modul di kantor AGB NMR. Proses ini dilakukan setiap hari minggu.
Data yang telah dikumpulkan, kemudian diproses dan diproduksi oleh system Pollux yang berada di server AGB NMR di Jakarta dan juga terkoneksi ke
42
kantor pusat di Switzerland dengan back-up support di Kuala Lumpur. Pollux adalah sistem produksi dan penerimaan data kepemirsaan televisi yang lengkap dan
terintegrasi
yang
mengkombinasikan
standar
internasional
dengan
transparansi, dalam arti pelaporan yang luas dan fleksibel pada semua fase produksi datanya. Kemudian data kepemirsaan yang telah diproduksi oleh Pollux menjadi sebuah database yang berisi konsumsi televisi menit per menit yang mewakili populasi. Database ini kemudian digabung dengan data monitoring program dan iklan televisi yang diproduksi oleh sistem monitoring TV Events untuk database di dalam perangkat lunak analisis TV Arianna.
Arianna merupakan software khusus yang inovatif, fleksibel, dan modular sesuai dengan kebutuhan masing-masing stakeholders. Software Arianna harus dimiliki oleh setiap pelanggan data kepemirsaan TV AGB NMR untuk dapat membaca data kepemirsaan TV tersebut. Untuk melihat data kepemirsaan televisi yang diambil melalui system on-line, dapat di-download setiap jam 10 pagi setiap harinya. Sedangkan untuk system off-line, dapat di-download setiap hari rabu setiap minggunya.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Profil Stasiun Televisi PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) Menara Bank Mega lantai 20 Jln. Kapten P Tendean Kav 12-14 A Jakarta 12790 A. Sejarah dan Perkembangan Trans 7 1. Sejarah Trans7 TRANS7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian yang aktif. TRANS7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan kerjasama strategis antara Para Group dan KKG, TV7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai TRANS7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7.
43
44
Di bawah naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para Group, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif. 2. Logo Trans7 Logo TRANS7 membentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan ketegasan, karakter yang kuat, serta kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah
beradaptasi.
Birunya
yang
hangat
tetapi
bersinar
kuat
melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat di antara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan membawa TRANS7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.
B. Visi dan Misi Trans 7 1.
Visi Visi dan Trans 7 yaitu menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian bangsa yang membumi.
2.
Misi Trans 7 memiliki beberapa misi diantaranya:
a) Berorientasi kepada kepuasan pemirsa melalui penyajian program acara yang berkualitas baik dibidang hiburan, berita atau informasi maupun program-program lainnya.
45
b) Mambangun dan mengembangkan kekekuatan melalui ketegasan, karakter yang kuat, kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah beradaptasi.
C. Program-Program Trans7 TRANS7 berkomitmen untuk menyajikan yang terbaik bagi pemirsanya, dengan menyajikan program informasi seperti Redaksi yang hadir setiap pagi, siang, sore, dan malam yang dikemas secara apik dan dinamis, update dan informatif. TRANS7 juga menghadirkan program berita dan dokumenter lainnya seperti Selamat Pagi, TKP, Asal Usul, dan Jejak Petualang yang memberikan wawasan unik dan berbeda bagi pemirsa. Tidak kalah informatif, program hiburan seperti I-Gosip Pagi, I-Gosip Siang, dan I-Gosip News, dan Wara Wiri, semakin lengkap menambah cakrawala di ruang keluarga. Program variety show seperti Full Color dan Komedi Lawak (Kolak) juga selalu dinantikan. TRANS7 juga pernah hadir dengan Empat Mata yang pernah menjadi program fenomenal di Indonesia. Kini Tukul dan Vega ’Ngatini’ hadir kembali di TRANS7 lewat program Bukan Empat Mata. Program sport TRANS7 juga selalu dinantikan oleh para pecinta olahraga. para pecinta otomotif, MotoGP dan Superbike mengajak Anda untuk memacu adrenalin di lintasan balap kelas dunia. TRANS7 juga menyajikan tayangan informasi olahraga setiap hari di layar pemirsa, di antaranya Sport7, One Stop Football, dan Galeri Sepakbola Indonesia. TRANS7 juga tidak melupakan pemirsa cilik dengan memberikan pengetahuan dan hiburan bagi mereka. Bocah Petualang dan Si Bolang Jalanjalan menghadirkan keunikan kehidupan anak-anak di seluruh penjuru
46
Indonesia. Laptop Si Unyil dan Buku Harian Si Unyil memberikan ilmu pengetahuan yang mendasar bagi para pemirsa cilik. Jalan Sesama yang merupakan adaptasi dari Sesame Street juga dipercayakan untuk ditayangkan di TRANS7. Melalui Cita-citaku, TRANS7 berusaha menghadirkan keseharian profesi yang dicita-citakan anak-anak. Dan program informasi seputar agama yaitu U2:Uje&Udin, Rahasia Sunnah, Harmoni Islam, Musafir, Ust. Yusuf Mansyur dan Unyil dan Mata Hati. Dilengkapi dengan sajian film-film berkualitas, Theater7 hadir pada momen-momen spesial, mengisi layar kaca anda. Serial-serial unggulan juga kerap kami hadirkan seperti Smalville, Supernatural, dan Heroes. Jangan lupakan pula program-program musik yang menyuguhkan persembahan para pemusik Indonesia lewat sajian Musik Spesial, 60 Minutes dan On The Spot.1
1
Artikel diambil pada dari http://www.trans7.co.id
47
D. Struktur Organisasi Trans 7 Gambar 1 Struktur Manajemen
Komisaris Utama Chairil Tanjung
Direktur Utama Atiek Nur Wahyuni
Direktur Wishnutama
Direktur FRM CH Suswati Handayani E. F. KADIV NEWS Titin Rosmasari
KADIV PROGRAMMING
KADIV
KADIV TECHNICAL
Achmad Ferizqo
PRODUKSI
AND PRODUCTION
Herty Purba
SERVICES Azuah Syahril
48
E. Profil Program U2: Uje Dan Udin TABEL 1 PROFIL PROGRAM U2: UJE & UDIN TRANS 7 Mata acara Format Jenis program Waktu Siar Durasi Frekuensi Lingkup Materi
Sasaran Tujuan Sifat
U2: UJE & UDIN Ceramah dan Sketsa Religious Variety Show Minggu, 07.30 30 Menit 1X Dalam Sepekan Pembahasan materi –materi agama dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat dan tutunan beribadah. Umat Islam Syi’ar Rekaman atau Tapping
Deskripsi Mata Acara U2: UJE & UDIN TRANS7: 1. Sinopsis U2 (Uje & Udin) sebuah program yang mengangkat tema kehidupan sehari-hari dan bisa dijadikan sebuah contoh yang didasarkan ilmu syariat islam. Judul program ini diambil dari singkatan kedua nama host-nya yaitu Uje (Jeffry Al Buchori) dan Udin. U2 menampilkan juga kegiatan tausi’ah yang dilakukan oleh Uje di berbagai daerah. Dalam setiap perjalannya, Uje ditemani oleh Udin – sang asisten. Udin yang berkarakter sok tau dan banyak bertanya, selalu mendapatkan jawaban atas masalahnya dari Uje berdasarkan akidah dan cara pandang seorang muslim yang baik. Program religi U2:Uje&Udin adalah kemasan baru dari sebuah jenis program yaitu, religious variety show..Sketsa-sketsa yang dilakukan
49
Uje (Ust. Jefri dengan Udin (Pelawak dan juga pemain sinetron) berceritakan kisah keseharian yang bernilai Islami. Masalah-masalah Udin yang di jawab dengan tausyiah-tausyiah ust. Jefri Al- Buckhori yang mensejukkan hati serta mengajak kita berfikir dam bersyukur kepada Allah Swt. 2. Profil Narasumber a) Biografi Ust. Jeffry Al-Buchori Ustadz Jeffry Al Buchori yang dikenal dengan sebutan Uje adalah da'i kondang di Indonesia yang biasa tampil dengan bahasa-bahasa anak muda sehingga tidak jarang Uje diberi julukan Ustadz gaul. Kepiawaiannya dalam berda'wah mendorong lapisan masyarakat dari banyak kalangan menerima cara berda'wahnya. Uje adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara, lahir di Budi Rahayau, 12 April 1973 dari pasangan H. Ismail Modal (Alm) dan Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana. Ust Jefri memiliki kakak yang pertama Alm. Ust. H. Abdullah Riyad, kakak kedua Ust. H. Aswan Faisal, adik yang keempat H. Decky Fajar dan yang kelima Ustz Hj. Nona.2 Kisah Perjalanan Hidup Ust. Jeffri Al-Buchori3 Sejak kecil Uje telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Hal ni terbukti saat duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ust. H. Abdullah Riyad dan Ust. H. 2
Share uje centre (2006, 19 juni).Kapanlagi.com(online). Diakses pada tanggal 29 Juli 2011 dari http://biografiustadzmuda.blogspot.com/2009/11/profile-ustadz-h-jefri-al-bukhori.html 3 http://id.wikipedia.org/wiki/Jeffry_Al_Buchori
50
Aswan Faisal, bersekolah di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Gintung, Jayanti Tangerang. Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Seringkali saat teman-temannya menunaikan salat, ia diam-diam tidur atau kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama 4 tahun dari 6 tahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah. Masa Kelam Kehidupan Yang Lalu 4 Masa kanak-kanak Uje yang masih terbilang cukup agamis itu tidak berlangsung lama. Menjelang remaja, ia justru semakin nakal. Ia pernah dimarahi ibunya yang sedang mengajar karena merasa sangat terganggu dengan suara gitar dan nyanyiannya yang sangat keras. Saking marahnya, sang ibunda sampai membentaknya, “Hei, setan!” Kenakalannya pun semakin menjadi saat ia masuk pesantren. Bahkan akhirnya Uje dikeluarkan dari pondok. Suatu waktu, guru Uje tidak tahan lagi atas sikapnnya tersebut. Begitu masuk, Uje ditimpuk pakai penghapus. Kemudian, karena kesal, saya ‘mengembalikan’ penghapus itu dengan cara yang sama. Keluar dari pesantren, ia masuk Madrasah Aliyah, yang cuma bisa dijalaninya selama satu tahun. Ia dikeluarkan, karena berkelahi. Pendidikan yang carut marut dan pergaulan yang tidak terkontrol membawa Jefri masuk dunia yang liar.
4
Share uje centre (2006, 19 juni).Kapanlagi.com(online). Diakses pada tanggal 29 Juli 2011 dari http://biografiustadzmuda.blogspot.com/2009/11/profile-ustadz-h-jefri-al-bukhori.html
51
Saat usianya baru 16 tahun, ia sudah mulai mengenal dunia malam. Ia hanya masuk sekolah saat ujian. Setiap malam ia lebih sering berada di diskotek untuk menari. Tiap ke diskotek, diam-diam Uje mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Karena bakat, Uje pun kemudian menjadi penari yang bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain. Bahkan beberapa kali Uje berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer. Belum puas, Uje juga mencoba merambah dunia fotomodel dan ikut fashion show di beberapa diskotek. Akhirnya, meski dengan nilai paspasan Uje berhasil lulus SMA pada tahun 1990. Usai SMA ia menjajal kemampuan aktingnya dengan menjadi pemeran pengganti dalam beberapa sinetron. Aktingnya mulai dilirik sutradara. Tahun itu juga Uje mendapat peran di sinetron "Pendekar Halilintar" yang pada waktu itu sinetron masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan artis film. Sementara itu hubungan Jefri dengan kedua orangtuanya semakin memburuk. Apihnya (panggilan Uje kepada ayahnya) mati-matian menentang kegiatan Uje. Haji Ismail Modal sangat mengenal kelamnya dunia yang tengah digeluti anaknya. Karena, di masa mudanya Ismail juga pernah berkecimpung di dunia film. Ayahnya pernah main di film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Tapi Uje tetaplah Uje. Terlebih setelah ia menyabet gelar Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja, yang diadakan TVRI tahun 1991. Waktu itu Uje sangat bangga, karena merasa menang dari orangtuanya.
52
Kesombongannya makin menjadi. Ia merasa, jalan hidup yang dititinya adalah yang terbaik baginya.5
Kecanduan narkoba Setelah bergelimang uang, Jefri semakin tidak terkendali. Semua jenis kemaksiatan pernah dicobanya. Ia pun sempat bertahun-tahun menjadi pecandu berat narkoba. Bahkan malam pengantinnya dengan Pipik Dian Irawati, gadis Semarang yang dinikahinya 7 September 1999, dilewatinya dengan kondisi sakaw dan menikmati putaw semalaman. Tapi saat itu istrinya justru semakin tertantang untuk melepaskan Uje dari jeratan benda terkutuk itu. Uje memang beruntung. Istrinya tidak hanya cantik, tetapi juga tabah dan ulet. Dengan sabar Pipik menemani Jefri melewati hari-hari sakaw-nya. Juga pada malam-malam saat suaminya menderita paranoia, dikejar mimpi buruk dan ilusi menakutkan. Saat itu Jefri memang tengah dijauhi teman-temannya, yang kewalahan dengan kelakuan buruk yang semakin menjadi-jadi saat ketagihan. Uje sempat mengalami masa-masa paranoid, sekitar setahun. Pada masa itulah Uje menyadari bahwa ia tidak memiliki siapa-siapa kecuali Allah SWT. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Seburuk apa pun manusia di mata Allah, Dia tidak pernah meninggalkannya. Perlahan Uje mulai terkontrol. Terlebih ketika mendengar Pipik hamil, ia berusaha keras menghentikan kebiasaan buruknya. Selain mengikuti terapi dengan Prof. Dr. Dadang Hawari, Uje juga mempunyai cara tersendiri melawan 5
Share uje centre (2006, 19 juni).Kapanlagi.com(online). Diakses pada tanggal 29 Juli 2011 dari http://biografiustadzmuda.blogspot.com/2009/11/profile-ustadz-h-jefri-al-bukhori.html
53
kecanduannya. Saat keinginan untuk mengonsumsi putaw datang dan tak tertahankan, ia menghukum dirinya dengan melukai tubuhnya sendiri. Cara ini, menurut Pipik, lumayan efektif meski awalnya sempat membuatnya ngeri.Kini, enam tahun setelah pernikahannya, ibu dua anak Jefri, Adiba Khanza Az-Zahra dan Muhammad Abi Dzar Al-Ghifari, ini bisa tersenyum lega. Suaminya bukan saja sembuh dari kecanduan narkoba, tetapi juga telah berhasil mengembalikan dirinya sendiri ke jalan Allah. Uje, meneruskan jejak orangtuanya, kini dikenal sebagai seorang pendakwah yang sangat digemari. Uje bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, Uje masih berstatus sebagai pemakai. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Pipik yang bersedia dinikahi secara siri pada 7 September 1999. Dua bulan kemudian mereka menikah resmi di Semarang. Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro. Masa taubat6 Setelah masa perenungan, Uje kembali memulai mengaji di berbagai majelis taklim di ibu kota. Ia juga berguru kepada beberapa ulama, salah satunya adalah K.H. Ali Saman. Terhadap gurunya yang satu ini Uje sangat terkesan dengan pola hidupnya yang bersahaja. Setelah mengikuti berbagai taklim dan pengajian, ia mulai merasakan ketenangan 6
Share uje centre (2006, 19 juni).Kapanlagi.com(online). Diakses pada tanggal 29 Juli 2011 dari http://www2.searchresultsdirect.com/parking.php4?domain=ujecentre.com®istrar=3 48972&keyword=Live%20Radio&eq=d6c4b62270e416f0c0c0d5a156055f8090b76e41e19b36ae7 23133b027d7ae90fc3c67402ae3777ee4f263986436628f&ac300=1
54
dalam hidup. Tahun 2000 ia menjadi penyuluh gerakan anti narkoba. Ini pun awalnya tidak disengaja. Saat itu salah satu kakaknya, Ustaz Abdullah Riyadh (kini almarhum), yang seharusnya menjadi pembicara, berhalangan hadir, karena harus ke Singapura. Uje dipaksa menggantikan ceramahceramah Ramadhan di beberapa masjid dan kantor. Masa lalunya yang kelam justru dijadikan salah satu modal berdakwah, terutama terhadap kaum muda. Berbagai pengalaman dan kiat menghindari dunia hitam memang lebih efektif bila disampaikan oleh orang yang pernah bergelimang di dalamnya. Gayanya yang khas dengan iringan pelantunan ayat-ayat Al-Quran dan celetukan-celetukan ala remaja yang membumbui ceramahnya sangat digandrungi kawula muda. Wajah tampannya juga memesona kaum ibu dan remaja putri.Sejak itu ia merambah
jalan
dakwah,
dan
mulai
dikenal
sebagai
mubalig.
Popularitasnya kian meroket ketika beberapa stasiun televisi swasta mengontraknya untuk memberi tausiah di sinetron religi. Berbagai acara, seperti Kuliah Pagi, Astagfirullah (SCTV), Di Ambang Fajar (RCTI), Kuasa Illahi dan Suratan Takdir (TPI), Musafir (ANTV), dan Sentuhan Qalbu (TransTV), pun dihiasi wajah dan nasihat-nasihatnya. Uje juga dikenal memiliki bakat tarik suara, sehingga sebuah perusahaan rekaman menawarkannya untuk rekaman. Kemudian Uje merilis album perdananya, "Lahir Kembali", yang diproduksi Forte Record dan diedarkan oleh Nada Hijrah. Di tengah kesibukannya sebagai dai dan membintangi beberapa sinetron keagamaan, ia pun masih menyempatkan diri membuka pengajian
55
di kediamannya. “Namanya Majelis Taklim I Like Monday. Jadwal acara taklim yang diselenggarakan dua minggu sekali ini banyak diikuti para eksekutif, businessman, anak muda, artis, dan lain-lain. Uje sengaja memilih nama I Like Monday untuk majelis taklimnya sebagai penghormatan terhadap hari kelahiran, hijrah, dan wafatnya Rasulullah SAW. Konsep yang ditawarkan majelis taklim yang diadakan setiap Senin malam ini adalah pengkajian kasus-kasus yang sedang hangat di masyarakat dan dikupas dengan materi-materi yang sederhana. Dalam setiap pengajian yang diselenggarakannya, Uje sendiri jarang tampil sebagai pembicara utama. Ia justru lebih sering mengundang pembicara atau ustadz dari luar. Dengan begitu, menurutnya, ia bisa menyerap ilmu dari pembicara yang hadir di majelisnya.Sejak menempati rumah barunya di kawasan Pondok Indah, Ustaz Jefri menghiasi hari-harinya dengan berbagai kegiatan bermanfaat bagi umat. Ia juga berharap, di rumah barunya ini bisa lebih memperhatikan buah hatinya, Adiba dan Abizar. Rupanya sang ustaz, dengan pengalaman masa mudanya, sangat khawatir dengan pengaruh lingkungan yang bisa dengan mudah merusak seorang anak. Setelah menjadi ustaz, masih sering terngiang di telinganya wejangan gurunya semasa di pesantren, almarhum K.H. Ahmad Rifai Arif, pengasuh Ponpes Darul Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang, yang mengingatkan pentingnya introspeksi diri. “Dari mana kita datang? Sekarang ada di mana? Dan akan ke mana? Kalian tidak harus menjadi ulama, karena yang terpenting adalah memiliki iman yang kuat.7 7
2011 dari
Share uje centre (2006, 19 juni).Kapanlagi.com(online). Diakses pada tanggal 29 Juli
56
Hal yang menyadarkan Uje dari kehidupan semu adalah saat dirinya diajak umroh oleh ibu dan kakaknya. Sebagai awal dari usaha pertaubatan, Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya alm. Ust. H. Abdullah Riyad, untuk melanjutkan dakwah kakaknya di Jakarta. Sebab alm Ust. H. Abdullah Riyad mendapatkan kepercayaan dari MUIS (Majlis Ugame Islam Singapura) untuk menjadi Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh, bersebelahan dengan Maqam Habib Nuh Al Habsyi, Palmer Road, Singapura. Uje berdakwah pertama kali di sebuah masjid di Mangga Dua. Pipik Dian Irawati, istrinya, menuliskan teks dakwah yang mesti disampaikan saat itu. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp 35.000 dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istrinya. Dari situlah Uje mulai berdakwah lewat majelis taklim, mushola, masjid, dan perlahan-lahan bisa seperti sekarang ini, dikenal oleh masyrakat banyak dikagumi oleh seluruh kalangan. Selain itu Uje, juga menyampaikan dakwahnya dalam bentuk lagu-lagu Islami, debut albumnya, Lahir Kembali diluncurkan 2006 lalu. Beberapa lagu diciptakannya sendiri dan dinyanyikan bersama penyanyi lagu-lagu religius muslim, seperti Opick, bahkan pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam mini album Ungu bertajuk Para Pencari-Mu (2007).
Centerhttp://www2.searchresultsdirect.com/parking.php4?domain=ujecentre.com®ist rar=348972&keyword=Live%20Radio&eq=d6c4b62270e416f0c0c0d5a156055f8090b76e41e19b 36ae723133b027d7ae90fc3c67402ae3777ee4f263986436628f&ac300=1
57
b) Biografi Udin Nganga8 Seorang seniman betawi yang lahir dari sanggar Lenong gambang keromong selendang putih, Udin atau yang lebih dikenal dengan Udin “Nganga” lahir di Jakarta pada tanggal 19 Februari 197I. Kata “Nganga” ini di ambil dari bahasa betawi yang artinya mulutnya selalu terbuka. Beralamat di Jalan Curug agung RT 002/010 no.18 Tanah baru beji Depok. Seniman yang juga pelawak yang cukup popular ini sudah banyak membintangi berbagai sinetron, Ftv maupun program-program tv lainnya. antara lain, Para pencari Tuhan (DGC production house), Mat angin(DGC production house) , melati (trans corp), Batak betawi (viandra production house), Bukan sity nurbaya (viandra production house) -Usaha Gawat Darurat (karnos film), Si doel(karnos film), Pedang keadilan -Uje_Udin (trans corp), OKB (trans corp), Overa Van java (trans corp) , Sinden Gosip (trans corp) , Genk hijau (sponsor sampurna hijau) dan Banyak Lainnya. Karakternya yang konyol serta sok tau itu seringkali mengundang rasa jengkel bagi lawan mainnya sedangkan bagi yang menonton akan tertawa dan bergumam lucu. Seorang memotiviasi pribadinya untuk selalu membuat orang tertawa ini, dipasangkan dalam program U2 sebgai asisten Uje. Yang bertugas mengatur schedule Uje dan menemani keseharian Uje maupun perajalan menyampaikan tausyiah-tausyiah ke berbagai tempat.
8
Share Perjalanan Karier Udin Nganga (2009, 18 Agustus) wordpress. Diakses pada tanggal 27 Juli 2011dari http://radenmasnews.wordpress.com/page/2/?q=perjalan+karier+udn+nganga&ie=utf8&o e=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a#hl=id&client=firefoxa&rls=org.mozilla:en US:official&sa=X&ei=G3BrT o75OceIrAeZ0oDHBQ&ved=0CBQQvwUoAQ&q=tanggal+lahir+udin+nganga&sp
58
3. Latar Belakang dan Tujuan Program U2: Uje & Udin Tujuan mata acara program U2: Uje & Udin adalah yang pertama adalah sebagai tontonan alternatif dari Syi’ar Islam dalam bentuk lain. Program-program Syi’ar yang telah diadakan sebelumnya biasanya berbentuk
talkshow
dan
Tanya
jawab
seperti
program-program
sebelumnya dari sisi stasiun televisi Trans 7 sendiri maupun televisi luar. Bertolak dari visi dan misi stasiun televisi Trans 7 yaitu menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta misinya yaitu berorientasi kepada kepuasan pemirsa melalui penyajian program acara yang berkualitas baik dibidang hiburan, berita atau informasi maupun program-program lainnya maka lahirlah program U2: Uje & Udin. Sebuah bentuk lain dari Syi’ar Islam yang menyajikan tayangan yang penuh dengan informasi seputar pengetahuan Islam dalam bentuk perjalanan Ust. Jeffri Al-Buchori dalam memberikan tausyiahtausyiahnya dari tempat ke tempat. Sosok Ust. Jeffri Al-Buchori atua lebih akrab dikenal Uje ini dipilih karena beralasan sosok Uje mampu menampilkan seorang muslim yang baik dan hangat di mata khalayak. Selanjutnya sosok Uje yang sudah cukup popular di kalangan masyarakat sebagai Da’I kondang serta dijukuli sebagai ust. “Gaul” karena gaya bahasa yang dituturkan oleh Uje ini seperti bahasa-bahasa yang seringkali diuacapkan juga serta dimengerti anak-anak muda dewasa ini, diharapkan mampu menimbulkan kedekatan serta antusiasisme para pemirsanya sehingga mudah beradapatasi secara cepat . kemudian selanjutnya sosok Udin yang dijadikan atau diberikan peran sebagai asisten Ustad Jefri Al-
59
Buchori. Udin yang dikenal dengan sosok comedian yag cukup popular dengan sifat banyolnya dan sok tau menemani Uje dalam berpergian perjalanan ceramahnya. Sebagai asisten Uje dalam selingan ceramah sosok udin seringkali bertanya kepada Uje atas apa yang menjadi tema ceramah saat itu. Kadangkala tampil sebagai pembuka ceramah Uje, Udin bersama Opie kumis disini sebagai pemeran pendukung mereka saling beradu argument dengan gimmick-gimmick yang biasa mereka mainkan sebagai pelawak/ comedian tetapi tidak lepas dari pembahasan yang nantinya akan ditmpilkan dalam ceramah Uje. Hal ini dilakukan bertujuan sebagai pelepas kehangatan dari kondisi yang tadinya “kaku” menjadi ramai penuh dengan canda tawa. Tidak lain metode ini untuk me”refresh” atau menyegarkan suasana untuk mengikat antusias penonton maupun para hadirin saat itu. Begitupun dengan format kedua, yaitu sketsa. Sketsa atupun cerita pendek ini menceritakan kehidupan sehari Uje yang ditemani sanag asisten Udin. Biasanya dimulai dengan sautu masalah yang sedang di perdebatkan oleh keduanya yaitu Udin dan Opie kadangkala sosok Opie ini digantikan oleh Daus (mail) yang sama saja selalu berseteru dengan Udin. Dengan gimmick-gimmick khusus yang menimbulkan gelak tawa bagi orang lain yang melihatnya. Setelah itu hadrilah sosok Uje yang menengahi permasalah itu berdasarkan akidah dan cara pandang seorang muslim yang baik. Tidak lain, Kemasan lain seperti itu diharapkan mampu mengikat antusias penonton dalam secara tidak langsung mendalami pengetahuan
60
mengenai serta menangani permasalahan berdasarkan cara pandang seorang muslim yang baik.
4. Target Audience/ pemirsa Target audience adalh memilih satu atau beberapa segmen yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemaaran program dan promosi. Terkadang targeting disebut juga dengan selecting karean audiens harus diseleksi. Peusahaan harus meiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya
pada
beberapa
meninggalkan bagian lainnya.9
bagian
saja
Setelah
(segmen) melakukan
audien
dan
evaluasi
perbedaan segmen, perusahaan selanjutnya mentapkan jumlah dan tipe pangsa untuk dilayani. Targeting bukan sesuatu yang mudah. Pasar sasaran terdiri dari sekelompok konsumen dengan beraeka cirri kebutuhan yang harus dipenuhi.10 Target dari program U2: Uje dan Udin adalah seluruh umat muslim yang terbagi dari usia, jenis kelamin, perbedaan ekonomi dan lainnya. masyarakat khusunsya di Indonesia yang mayoritas muslim ini tentunya mempunyai beragam pemasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Semua permasalahan itu seyogyanya dapat diselesaikan secara akidah dan pandangan muslim yang baik. Program U2: Uje & Udin ini sedikit banyak berupaya mengambil bahan permasalahan dari kehidupan sehari-sehari tersebut serta mengadopsinya menjadi berbagai
9
Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Brodcasting, (Yogyakarta: Agromedia Pustaka, 2006), cet.ke-1, h.60-78 10 Mahmud Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern, (Yogyakarta:Cakra Ilmu, 2010), cet.ke-1,h.131
61
sketsa pendek dengan solusi yang diberikan oleh Uje nantinya berdasarkan dalil-dalil dan nash Al-Qur;an yang bersangkutan.
D. Tim Produksi Program U2 (Uje & Udin) Trans7 TABEL 2 TIM PRODUKSI PROGRAM U2 (UJE & UDIN) NO 1 2 3 4 5 6. 7 8 9. 10.
Nama La Ode Yuliarti Bahar Ucup Affandi, Apriani Tansa Ginanjar Erlinda Nur Tisna Rias Pratiwi Ustad Jefri Al-Bukhori Udin Nganga Opie Kumis, Daus Mail
Peran Kepala Departemen Produksi 2 Eksekutif Produser Produser Associate Produser Kreatif Asisten Produser Unit Produksi Manajemen Narasumber Assisten Ustad Pemeran Pendukung
Peran yang dilakukan Tim produksi: Kepala Departemen Produksi, sesorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan sekaligus sebagai penaggung jawab produksi oleh kerena itu tugasnya adalah sebagai filter terakhir dari program yang ingin dtayangankan apakah sudah layak tayang atau masih ada kesalahan-kesalahan dalam mengikuti prosedur penayangan keseluruhan. Eksekutif Produser, seseorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan. Ia harus menpunyai kemampuan menuangkan ide/ pemikirannya dalam pembuatan program televisi. Selain itu
62
mampu mengelola dan melakukan koordinasi, kontribusi dan distibusi pekerjaan/ produksi secara sistematis, efektif dan efisien. Associate Produser/ Produser pelaksana, seseorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam segi teknis pelaksaan produksi satu mata acara siaran, tugasnya dilapangan untuk mengendalikan produksi yang sedang ditanganinya. Mengisi atau menyumbang ide maupun menyelaraskan produksi agar program terlihat apik dan sempurna. Menetapkan waktu dana lokasi shooting, mempersiapkan pemeran/talent. Oleh karena itu, associate produser atau produser pelaksana ini memiliki peran yang sangat strategis dalam sebuah produksi televisi. Kreatif, pekerjaannya adalah membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya artistic, sebagai kreatif ia harus mampu mengubah ide kedalam betuk naskah yang merupakan imajinasi dari sebuah proses pengindraan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik. Juga mempersiapkan berbagai keperluan seperti kostum talent, aksesoris talent dan sebagainya guna merefleksikan situasi kondisi maupun ruang yang telah di imajinasikan agar sesuai dengan scenario yang telah di inginkan. Asisten Produser/ PA, tugasnya adalah membatu produser pelaksana dalam mengatur dan mengendalikan proses produksi. Dari proses pra produksi, produksi serta pasca produksi. Unit Production Management (UPM), adalah seseorang yang bertugas menyediakan kebutuhan utama logistic yang diperlukan dalam setiap elemenelemen produksi dan mengawasi setiap penggunaan dana produksi, ia harus selalu ada di lokasi.
63
Penata Cahaya/ Lightingman, mendesain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi, baik produksi ddalam studio maupun luar studio. Ia harus dapat menyeimbangkan keterbatasaan secara teknis medium televisi dengan melakukan kreasi untuk memperoleh efek pencahayaan yang bisa mneghasilkan gambar yang jernih dan terang. Audio Engineer/ Soundman, seseorang yang mengoperasikan peralatan audio di lokasi shooting. Mempersiapkan audio yang akan digunakan untuk para pemeran/ talent. Ia bertanggung jawab dalam pengoperasikan peralatan audio yang digunakan dalam proses produksi. Camera Operator / Cameraman, sesorang yang bertugas mengoperasikan kamera
dan
bertanggunng
jawab
dalam
pengembilan
gamabar.
Ia
mengoperasikan kamera dengan tripod atau maupun dolly baik dengan menggunakan kamera mini atau Electronic News Gathering (ENG) yang digunakan di luar atau di lokasi shooting.
64
Gambar 2. Struktur Tim Produksi Mata Acara U2: Uje & Udin KADIV PRODUKSI Herty Purba
KADEP 2 La Ode
EKSEKUTIF PRODUSER
EKSLUTIF PRODUSER
R. Boer
Yuliarti
PRODUSER Bahar
ASSOCIATE PRODUSER Ucup Affendi, Apriani
KREATIVE
P.A
Tansa Ginanjar
Erlinda Nur
Sumber : Trans 7 Tim Produksi Program U2
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. TAHAPAN STRATEGI Proses dari pemasaran terdiri dari analisis pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi, merancang program, mengorganisis, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran. Tugas utama yang dihadapi manajemen pemasaran adalah menganilisis peluang jangka panjang potensial berdasarkan pengalaman pasar dan kompetisi intinya. Mendapatkan target pasar yang menarik merupakan bagian utama dari strategi pemasaran, pada umumnya sebuah perusahaan tidak perlu harus melayani kebutuhan semua orang. Agar berhasil seharusnya perusahaan dapat menitikberatkan pada sebagain dari konsumen yang cukup luas dimana mereka itu bersedia untuk membayar atas pelayanan atau pemeuhan kebutuhan mereka tersebut.1 Kehadiran televisi berbagai stasiun televisi baik nasional maupun swasta secara tidak langsung menjadikan alternatif tontonan yang sangat luas bagi pemirsa di rumah dan bagi pengelola stasiun televisi, menjadi suatu kewajiban untuk menampilkan paket acara-acara menarik televisi merupakan tempat yang potensial untuk berdakwah. Hal tersebut bisa dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Roper Organization (AS) 1982, menyebutkan bahwa TV mempunyai kredibilitas 53 %, surat kabar 22 %, majalah 28 %, dan radio 6 %.2
1
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta; Andi Press, 2001), cet. Ke-5, h.3 Bisri Hasanuddin, Dakwah untuk Desa Global Dunia Islam, (Jakarta: Pelita, 13 Desember 1991) 2
65
66
Dari hasil penelitian tersebut kita maupun pihak pengelola harus tanggap bahwa dakwah di televisi itu lebih efektif karena ditonton banyak orang terlebih mayoritas negara kita 85 % pemeluk agama Islam, maka sudah selayaknya para pengelola televisi bisa menghadirkan paket-paket acara dengan nuansa islami sebagai penghormatan dan sebagai penyeimbang bagi tayangan yang lebih tertuju kepada politis, informatif dan hiburan. ANALISIS: 1. Perumusan Strategi Yang termasuk dalam perumusan strategi adalah mengembangkan tujuan,mengenali peluang dan ancaman ekternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, megnhasilkan strategi alternatif dan memilih strategi terntu yang akan dilaksanakan.3 Tahap pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Dalam merumuskan strategi program U2 (Uje & Udin), pihak manejemen stasiun mengawali dengan pembuatan program kerja berjangka satu tahun. Rencana program kerja dilakukan pada awal tahun pertama dan juga terkadang mendekati bulan-bulan terakhir menjelang pergantian tahun. Pembuatan program kerja dilakukan dengan membuat pertemuan dengan semua pihak manajemen, Pemimpin umum, Pemimpin perusahaan, editor sampai kepada divisi-divisi yang terkait. Tahap ini merupakan tahap menganilisis peluang dan potensi dalam pasar serta faktor-faktor pendukung dan penghambat. Mengenai bentuk program apa yang diminati, informasi apa yang dibtuhkan sampai
3
Ibid, hal-13
67
kepada biaya yang dibutuhkan serta parther kerja atau sponshorship yang segera ditetapkan. Sebgai contoh saat ini, Parher kerja yang telah ditentukan untuk program U2: Uje & Udin adalah Mcdonald dengan frekuensi penayanan iklan 5-6 kali per segmen, dalam satu segmen program U2: Uje & Udin memetapkan 18 sampai 19 penayangan iklan berselingan dengan pengiklan-pengiklan lainnya. Program kerja ini bisa saja tidak berlangsung seperti biasa dan sama. pihak stasiun televisi terus melihat perkembangan pasar dan perkembangan program-program yang dimiliki, apakah sudah dinilai cukup mempunyai potensi dalam skala besar atau tidak, jika dirasa program-program yang sudah ada masih dirasa kurang optimal maka program kerja dapat diadakan sewaktu-waktu. Disesuaikan dengan prekemabngan pasar yang ada. Melihat perkembangan program-program tersebut yang biasa dilakukan dengan evaluasi strategi. Dari evaluasi real time, mingguan, bulanan maupun evaluasi tahunan. Tentunya pihak stasiun televisi salah satu langkah kongketnya adalah melihat ini melalui perolehan share dan rating. Seperti yang telah kita ketahui share dan rating adalah pengganti mata uang dalam dunia pertelivisian. Karena pihak pengiklan atau sponsorship akan selalu memantau perkembangan sebuah program malalui share dan rating berdasarkan survey kepemersiaan TV (TV Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survey kepermisaan televisi kini diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR).
68
Dengan demikian setelah melewati tahap-taahap tersebut program U2: Uje & Udin ditetapkan sebagai program Syi’ar dalam kategori jenis program religious varietyshow dalam bentuk berbeda serta frekuesi tayang berbeda dengan program-program sejenisnya. Dengan format perjalanan ceramah dan sketsa yang terbagi dalam 3 segmen dengan durasi 30 menit. Dengan perincian bodyprogram 21-23 menit. Dan 7-9 menit dialokasikan untuk pihak pengiklan atau sponsorship. Deegan frekunsi 1x tayang pada pukul 07. 30 pagi per-pekan program religi U2 (Uje & UDIN) diharapan mampu menjadi alternatif tontonan yang menginformasikan pengetahuan Islam dengan kemasan yang unik, mecerdaskan, sarat nilai-nilai pengetahuan Islam sekaligus menghibur.
2. Implementasi Strategi Tahap
selanjutnya
adalah
implementasi
strategi,
setelah
menetapkan perumusan yang efektif , selanjutnya divisi manajemen dan divisi marketing melaksanakan strategi yang ditetapkan. Dengan memasarkan dengan menjalin kerja sama dengan pihak –pihak pengiklan maupun sponshorship. Stasiun televisi Trans7 yang sudah cukup mumpuni dewasa ini, dalam naungan Trans corpora, tidak menemukan kesulitan yang cukup berarti dalam mencari partner-partner kerja maupun sponshorship dalam mengawali pengiklan dalam program-program yang ingin diluncurkan. Karena pada sebelumnya pihak stasiun televisi Trans7 telah meimliki partner atau pengiklan yang telah bekerja sama sebelumnya. Tentunya
69
didukung oleh tenaga-tenaga professional yang dimiliki dengan melakukan pendekatan-penedekatan serta penawaran-penawaran harga dan potensi pasar. Diselingi dengan promo-promo program lain Trans7 maupun promo-promo dari perusahaan yang berbeda bidang dari Paragroup. Dari segi produk, yaitu program U2: Uje & Udin melakukan dengan pengembangan langkah kerja membangun forum-forum diskusi dan Tanya jawab seputar permasalahan atau tema yang sedang atau akan ditayangkan dalam program U2:Uje & Udin melalui akun jejaring sosial seperti twitter dan Facebook. Dari segi content, atau segi isi cerita program U2: Uje & Udin mengikuti men-sisipi permasalahan-permasalahan maupun issue yang berkembang pada masayarakat. Mengadopsi permasalahan tersebut menjadi sebuah sketsa –sketsa dan diberi masukan atau solusi nantinya oleh Ust. Jeffri Al-Buchori dengan akidah dan cara pandang muslim yang baik. Isu-isu yang beredar dalam ranah politik maupun ranah hiburan. Maupun tentunya isu-isu ini di angkat oleh seorang da’I pada saat ceramah, isu-isu yang tengah berada di dalam masyarakat dapat dijadikan berbincangan hangat oleh seorang da’I. pengadopsian yang menjadi berbincagan hangat dari suatu isu, tidak lain merupakan efek dari media itu sendiri. Seperti yang dijelaskan dalam Teori media komunikasi yakni Teori agenda setting. Teori agenda setting diperkenalkan oleh Marvel Mc Combs dan Donald L. Shaw dalam tulisan mereka yang berjudul “The Agenda Setting Function Of Mass Media” yang telah diterbitkan dalam public opnion
70
quertly pada tahun 1972. Teori agenda setting berbicara tentang dampak dari suatu media. Jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.4 Teori ini menjelaskan mengapa ketika orang menggunakan media yang sama juga ikut membicarakan hal yang sama pula. Walaupun persepsi dan perasaan setiap orang dalam menanggapi hal itu berbeda, tetapi pada dasarnya mereka tetap membicarakan hal yang sama. Salah satu efek penting yang menandai penggunaan media massa oleh khalayak adalah munculnya kesadaran dan pengetahuan mengenai suatu topik atau persoalan munculnya kesadaran dan pengetahuan tersebut sering tidak disadari masyarakat sebagai suatu akibat yang memang diinginkan kalangan media massa melalui penyajian suatu topik tertentu. Menurut teori agenda setting, media massa memang tidak dapat mempengaruhi orang untuk berubah sikap tetapi dengan fungsinya sebagai gate keeper (penjaga gawang atau penyaring) yang memilih suatu topik dan persoalan tertentu dan mengabaikan yang lain. Dengan menonjolkan suatu persoalan tertentu dan mengesampingkan yang lain, media membentuk citra atau gambaran dunia seperti yang disajikan dalam media massa. (Rakhmat, 1989:259-260), ini berarti media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang dan mempengaruhi persepsi khalayak tentang yang dianggap penting.
4
Tommy Suprapto, M.S. Pengantar Teori (Yogyakarta:Media Pressindo, 2009) .cet.ke-1 hal.49-50
Dan Manajemen Komunikasi,
71
Bernard Coher, (1963) seorang ahli politik dengan singkat menyatakan asumsi dasarnya mengenai agenda setting, menurutnya : “Media massa lebih sekedar memberi informasi atau opini media massa mungkin saja kurang berhasil mendorong orang untuk memikirkan sesuatu, tetapi media massa sangat berhasil mendorong khalayak untuk menentukan apa yang perlu dipikirkan”. (Rakhmat, 1989:227) Hampir satu dasa warsa Mc Combs dan Shaw mengemukakan agenda setting khalayak terhadap persoalan tersebut, singkatnya apa yang dianggap penting media dianggap penting oleh masyarakat dan apa yang dilupakan oleh media massa juga akan luput dari perhatian masyarakat. Dalam uraian ini tergambarkan efek media yang kuat untuk mempengaruhi persepsi masyarakat.
3. Evaluasi Strategi Tahap akhir adalah evaluasi Implementasi strategi. Evaluasi strategi dilakukan tentunya untuk mengukur keberhasilan yang dicapai serta menetapakan atau mengembangkan tujuan seanjutnya. Apakah strategi yang telah dijalankan sudah efektif mengenai pasar sasaran atau belum. Evaluasi yang dilakukan pihak manajemen stasiun televisi Trans7 adalah sebagai berikut: a) Evaluasi real time, evaluasi yang memang dilakukan sewaktuwaktu dan kapanpun jika dibutuhkan.evaluasi ini kerap terjadi
72
karena pola perubahan keinginan pasar sasaran. Maupun perubahan kondisi pembiayaan produksi. b) Evaluasi Mingguan, evaluasi ini dilakukan setiap minggunya. Melihat perkembangan pangsa pasar sudahkah berjalan efektif dan efisien atau belum per episode. Mengenai evaluasi produk, yakni program dengan melihat satu episode per pekan terdapat laporan mingguan yang diterima dari AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). Dari laporan tersebut terlihat share dan rating by minute program U2: Uje & Udin. Dari situ akan terlihat jelas dari menit ke menit mana yang diminati atau kurang diminati. Point share tertinggi dan point share terendah. Point terendah akan segera diperbaiki pada episode selanjutnya. c) Evaluasi
Bulanan,
mengumpulkan
tahap
ini
laporan-laporan
evaluasi
yang
mingguan
serta
digunakan frekuensi
pengiklan. Secara kuntitatif akan dihitung dan dilihat dan dianalisis seteleh itu dirangking episode per pekan apakah program U2: Uje & Udin lebih cenderung memiliki point share serta frekuensi iklan lebih baik dari bulan bulan sebelumnya atau tidak. Jika belum optimal, evaluasi dari tim produksi harus segera diperbaiki dan seterusnya. d) Evaluasi Tahunan, tahap evaluasi ini yang sangat menentukan mengenai eksistensi program tersebut. Jika secara content baik dan informatif serta pangsa pasar menunjang maka program tersebut bisa
berlanjut.
Jika
sebaliknya
maka
program
ini
tidak
73
diperpanjang dan pihak manajemen segera menetapkan strategistrategi lain dengan membuat program pengganti maupun bentuk baru.Biasanya evaluasi dilakukan oleh pimpinan umum, serta seluruh divisi-divisi terkait.
B. STRATEGI POSITIONING Setelah segmen potensial dapat diidentifikasikan dan segmen yang dijadikan sasaran promosi telah dipilih, perusahaan harus tetaap memilih penetapan posisi (positioning) untuk produk atau jasa dalam fikiran konsumen yang berada di segmen yang telah dipilih. Penetetapan posisi produk (positioning) adalah penetapan arti produk di dalam pikiran konsumen menurut ciri atau arti pentingnya berasarkan pembandingan dengan produk lainnya. Posisi produk merupakan rangkaian persepsi, kesan, dan perasaan yang kompleks yang menjadi pedoman untuk melakukan pembandingan dengan produk pesaing. Konsumen menetapkan posisi produk dengan atau tanpa bantuan pemasar. Penetapan posisi produk seringkali dipandang sebagai elemen yang sangat penting dalam strategi pemasaran perusahaan. Lebih dari itu, penetapan posisi mengarahkan seluruh bauran pemasaran perusahaan. Laporan penetapan posisi yang jelas merupakan penentu arah aktivitas promosi. 5
5
Mahmud Machfoesz. Komunikasi Pemasaran Modern.Penerbit Cakra Ilham.
2010. Hal. 134-135
74
Definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).6 Menurut Philip Kotler (1997) definisi positioning “the act of designing the company’s affering and image so what occupy a meaningful and distinct competitive positioning the taeget costumers mind”. Strategi positioning adalah tindakan yang dilakukuan maerketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas megandung arti dalam benak sasaran (konsumennya)7. Positioning merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan modern saat ini. Perpustakaan yang awalnya mempunyai konsep sebagai institusi nirlaba mulai mengadopsi strategi ini untuk berkembang menjadi perpustakaan modern yang inovatif dan berusaha kreatif menjual produk jasanya. Positioning sendiri tidak terlepas dari hal-hal yang bersifat regulasi, Membangun citra atau brand image pasar dan melakukan repositioning dan strategi diferensiasi jika dikemudain hari produk mereka masuk ke dalam hukum “product Life Cycle”.8
6
http://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi/ Mahmud Machfoesz. Komunikasi Pemasaran Modern.(Yogyakarta,Penerbit Cakra Ilmu. 2010 ) cet.1 Hal. 133-134 8 Ibid, hal. 132 7
75
Strategi positioning adalah siasat dan perencanaan yang dibangun oleh stasiun televisi untuk memberikan citra diri dan produk yang ditawarkan kepada khalayak agar berhasil memperoleh posisi yang jelas yang mengandung arti dalam benak sasaran (konsumennya).9 Bagaimana merencanakan sebuah produk perusahaan yang akan disungguhkan kepada masyarakat berupa jasa, informasi dan materi. Begitu beragam yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan dalam setiap produktivistasnya.
Oleh
kerena
itu
sungguh
dibutuhkan
strategi
positioning agar mengandung arti dalam benak mayarakat.
ANALISIS: Dalam penetapan posisi, pemasar dapat menerapkan beberapa strategi sebagai berikut: 1. Penetapan posisi berdasarkan ciri khas suatu program Penetapan posisi Program U2: Uje & Udin merujuk pada 2 konsep, pertama adalah program ini menceritakan perjalanan ceramah ust. Jefri AlBuchori atau yang lebih dikenal Uje ditemani Udin yang diperankan sebagai assisten ust. Jefri dalam berdakwah dari tempat ke tampat lain. Dan konsep yang kedua program ini selingi oleh sketsa-sketsa mengenai keseharian ust.jefri dalam mengatasi atau memutuskan perkara-perkara berbagai hal dalam pandangan ajaran Islam. perkara-perkara ini, biasaya dimulai oleh Udin sebagai asistennya. Terakadang karena Udin sudah menganggap sebagai asisten ust. Jefri, ia seringkali memutuskan perkara 9
Mahmud Machfoesz. Komunikasi Pemasaran Modern.(Yogyakarta,Penerbit Cakra Ilmu. 2010 ) cet.1 Hal. 133-134
76
yang dihadapinya sendiri. Bahkan ketika sedang mendapati masalah mengenai perkara dalam pandangan Islam dengan rekannya atau temannya. Disini sebagai pemeran pendukung adalah Opie kumis, daus mail dan pemeran pendukung lainnya. oleh karena itu, ketika perkara itu memanas datanglah uje sebagai penengah serta menyelesaikan perkara itu dengan baik disertai dalil-dalil yang bersangkutan. Sebagai konsep selingan ini memang disengaja disertai dengan gimmick yang berisi plesetan, banyolan atau candaan dari keduanya. Karena keduanya memang adalah seorang comedian atau pelawak yang sudah dikenal masyarakat luas. Konsep ini digunakan sebagai selingan berupa candaan yang lucu dalam menaggapi perkara-perkra tersebut. Bertujuan agar tontonan ini menjadi lebih menarik dan menghibur. Diharapkan dapat menjadi alternative dalam mengikat permirsanya. Selain mendapat pengetahuan serta tausyiah-tausyiah Uje, pemirsa juga mendapatkan suasana yang santai, hangat dan menghibur. Dari segi content, atau segi isi cerita program U2: Uje & Udin mengikuti men-sisipi permasalahan-permasalahan maupun issue yang berkembang pada masayarakat. Mengadopsi permasalahan tersebut menjadi sebuah sketsa –sketsa dan diberi masukan atau solusi nantinya oleh Ust. Jeffri Al-Buchori dengan akidah dan cara pandang muslim yang baik. Isu-isu yang beredar dalam ranah politik maupun ranah hiburan. Maupun tentunya isu-isu ini di angkat oleh seorang da’I pada saat ceramah, isu-isu yang tengah berada di dalam masyarakat dapat dijadikan berbincangan hangat oleh seorang da’I.
77
Komparasi dari konsep-konsep ini yang menjadi ciri khas rogram tersbut. Agar dikenal sebagai program dakwah yang sarat nilai-nilai Islam yang dikemas secara ringan dan menghibur. Komparasi ini juga sebagai terobosan program religi yang berbeda dari program-program yang sudah ada di dalam stasiun televisi Trans7 sendiri maupun stasiun-stasiun telivisi lainnya. 2. Penetapan posisi berdasarkan manfaat program Penetapan posisi Program U2: Uje & Udin bedasarkan manfaat pertama adalah sebagai program informatif yang berisikan ajaran-ajaran islam yang dibawa dalam perjalanan ceramh Ust. Jefri atau uje dari tempat ke tempat lain atau dengan kata lain program ini menayangan rekam jejak uje dalam mensyi;arkan dakwah Islam dari tempat ke tempat lain. Serta menyelesaikan perkara-perkara yang dihadapi Udin sebagai asisten dalam memutuskan
hukum-hukum
islam
menggunakan
dalili-dalil
yang
bersangkutan. seperti jual beli, perkara sholat, zakat dan lain-lain. Dan yang kedua adalah kemasan yang hangat dan penuh canda. Dikarenakan dalam perjalan ceramah uje yang ditemani Udin seringkali berbuat ulah yang membuat orang lain menertawakannya. dan ketika dalam bentuk sketsapun seperti itu, ketika menghadapi sesuatu seringkali udin dan opie bertengkar maupun berdebat dalam memutuskan perkara tertentu. Dengan candaan atau banyolan keduanya, seringkali permirsa atau audience tersenyum maupun tertawa terpingkal –pingkal. Karena memang keduanya adalah pelawak ulung yang sudah dikenal masyarakat luas oleh karena itu pemirsa tidak heran dengan karakter mereka tersebut
78
ketika harus bertatapan dengan Uje sewaktu mereka bertengkar sambil berkelakar. Dengan bijak Uje pun menegahi dan memberikan solusi pada keduanya dengan dalili-dalil serta nash Al-Qur;an yang bersangkutan. Dalam al-Qur'an, metode dakwah ini disebutkan dalam surat anNahl ayat 125, dimana diterangkan dengan jelas tentang cara berdakwah. Allah berfirman dalam Surat an-Nahl ayat 125 : 125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dari ayat di atas menunjukkan bahwa metode dakwah itu ada tiga cara, yaitu dengan hikmah, dengan nasihat/pelajaran dengan baik (mau'izhah hasanah), dan dengan mujadalah (berdebat dengan cara yang baik). 3. Penetapan posisi berdasarkan pengguna tertentu/ target audience. Penetapan posisi Program U2: Uje & Udin dalam hal target audience, umumnya adalah masyarkat luas dari berbagai usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi. Segmentasi audience bisa dilihat dibawah ini:
79
TABEL 3 Description (grouped) U2 UJE & UDIN Market Variable Target\
TVR
ISO Week
Total Individuals MALE FEMALE KIDS MALE (5-14) KIDS FEMALE (5-14) TEEN MALE (15-24) TEEN FEMALE (15-24) ADULT MALE (25-34) ADULT FEMALE (25-34) MATURE MALE (35-44) MATURE FEMALE (35-44) OLDIES MALE (45-54) OLDIES FEMALE (45-54) GRAND MALE (55-60+) GRAND FEMALE (55-60+) SES A SES B SES C SES D SES E SES AB
ALL-Markets Share
Index
17
18
17
18
17
18
1.4 1.4 1.4 0.7 0.5 1.6 0.9 1.9 1.7 1.4 0.6 1.3 4.5 1.6 2.1 1.0 1.9 1.4 1.6 0.7 1.6
1.4 1.7 1.2 1.5 1.4 2.4 0.5 1.7 1.9 1.1 0.5 2.1 1.9 0.6 1.2 0.5 1.4 1.4 2.3 0.7 1.1
10.7 11.0 10.4 4.1 2.9 13.2 7.2 15.6 12.2 15.1 5.2 9.7 29.7 13.8 15.9 9.3 12.4 10.1 12.8 6.4 11.6
11.0 13.2 8.9 8.0 7.0 21.5 5.5 18.0 13.1 10.8 4.7 14.0 13.5 5.9 11.8 3.8 10.3 10.7 17.5 7.1 8.2
100 99 101 52 33 109 64 136 121 101 44 91 314 112 147 67 136 99 111 50 112
100 116 84 103 99 170 35 121 133 79 36 146 133 39 82 34 98 99 160 49 77
Sumber: Divisi Produksi Uje & Udin Trans7
Segmentasi demografik yaitu jenis kelamin,berbagai usia serta kelas-kelas sosial menjadi target audience Program U2: Uje & Udin. 4. Penetetapan posisi berdasarkan program pesaing. Penetapan posisi Program U2: Uje & Udin berdasarkan pesaing cukup berbeda dengan program-program lain yang sejenisnya. Program ini penetapan traffic tayangnya adalah jam 07.30 oleh karena itu program pesaingnya berbeda-beda. Dari entertainment, information, News dan children series Penetapan posisi berdasarkan program pesaing ini masuk
80
kedalam program komparasi. Penetapan ini diharapkan sebagai alternatif sebuah tontonan di pagi hari kepada pemirsa setianya dirumah. Penetapan posisi berdasarkan program pesaing bisa dilihat dibawah ini: TABEL 4 Target
Market
Activity
Date
Total Individuals
ALL-Markets
Non Bedtime Viewing
01/05/2011
Variable
Channel\
Description
Typology level 2
STime
ETime
TVR
Share
000s
TRANS7
U2 UJE & UDIN
Religious:Variety Show
7:26:50
7:59:09
1.4
11.0
TRANS
MENJAMU TAMU
Entertainment:Talkshow
7:00:03
7:59:01
1.5
11.6
766
JELAJAH
Information:Travel/Lifestyle/Leisure
7:59:02
8:32:35
1.4
10.5
747
RCTI
SCTV IVM
ANTV
746
DARIPADA MANDI
Entertainment:Talkshow
6:58:15
7:56:27
1.5
11.7
767
DORAEMON
Children:Series Anim/Puppe
7:56:28
8:24:05
2.2
16.2
1,148
INBOX ARENA MUSIK*999# INDOSAT
Entertainment:Music
6:54:18
8:52:46
2.3
17.8
1,212
BEY BLADE
Children:Series Anim/Puppe
7:13:42
7:46:12
1.4
10.8
711
DIAMOND & PEARL
Children:Series Anim/Puppe
7:46:13
8:19:54
1.5
11.0
776
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
7:00:12
7:46:15
0.8
6.1
400
KADO KEJUTAN ANTV
Filler:Quiz
7:46:16
7:52:52
0.3
2.6
179
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
7:52:53
8:01:22
1.3
9.4
659
GTV
SPONGEBOB SQUAREPANTS
Children:Series Anim/Puppe
6:00:00
7:59:59
2.3
20.2
1,227
TVONE
APA KABAR INDONESIA(F05)
News:TalkShow
6:33:32
8:31:34
0.5
4.2
280
MNCTV
BIMBINGAN ROHANI
Religious:Preach/Dialog
7:00:51
7:28:34
0.2
1.6
101
MICKEY MOUSE CLUB HOUSE
Children:Series Anim/Puppe
7:28:35
8:01:01
0.6
4.9
333
Sumber : Divisi Produksi Uje & Udin Trans7
Penjelasan: tabel ini menjelaskan pendapatan share dan rating dalam segi penetapan waktu yang bersamaan dengan penayangan program U2 (Uje& Udin). Stime (Start time) adalah waktu dimulainya penayangan program, ETime (Estimate Time) adalah jam tayang program yang telah habis, TVR (TV Rating) adalah rating program tersebut, Share adalah share/pembagian per point yang didapat dan 000s adalah hitungan by second program. 5. Penetapan Posisi berdasarkan perbedaan kategori program Penetapan posisi Program U2: Uje & Udin berdasarkan kategori program adalah jenis variety show lebih rincinya religious varietyshow. Program U2:Uje & Udin memang dibuat sebagai program Syi’ar Islam
81
dalam bentuk yang akrab dan informatif. Program-program Syi’ar yang telah diadakan sebelumnya biasanya berbentuk talkshow dan Tanya jawab seperti program-program sebelumnya dari sisi stasiun televisi Trans 7 sendiri maupun televisi luar. Bertolak dari visi dan misi stasiun televisi Trans 7 yaitu menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta misinya yaitu berorientasi kepada kepuasan pemirsa melalui penyajian program acara yang berkualitas baik dibidang hiburan, berita atau informasi maupun programprogram lainnya maka lahirlah program U2: Uje & Udin. Sebuah bentuk lain dari Syi’ar Islam yang menyajikan tayangan yang penuh dengan informasi seputar pengetahuan Islam dalam bentuk perjalanan Ust. Jeffri Al-Buchori dalam memberikan tausyiah-tausyiahnya dari tempat ke tempat. Sosok Ust. Jeffri Al-Buchori atua lebih akrab dikenal Uje ini dipilih karena beralasan sosok Uje mampu menampilkan seorang muslim yang baik dan hangat di mata khalayak C. Mengukur tingkat keberhasilan dari strategi positioning program religi U2: Uje & Udin Trans 7 pada episode 45 dan 46 Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, setiap episodeepisode program U2 yang ditayangkan memiliki evaluasi-evaluasi tertentu. Untuk melihat dan mengukur keberhasilan strategi positioning yang telah di tetapkan dalam tiap-tiap episode pihak manejemen dan tim produksi melihat dengan menggunakan laporan mingguan. Disini sebgaai sampel dan bahan analisa peneliti menggunakan laporan mingguan episode 44, 45 dan 46. Laporan mingguan ini bersumber yang berdasarkan survey kepemersiaan TV
82
(TV Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survey kepermisaan televisi kini diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). a) Episode 44, 45 dan 46 ANALYSIS PERFORMANCE.
TABEL 5 1. General Program WEEK
Episode
TANGGAL
1114 1115 1116 1117 1118
42 43 44 45 46
3-Apr-11 10-Apr-11 17-Apr-11 24-Apr-11 1-May-11
REDAKSI PAGI 1.2 / 10.8 1.1 / 10.2 1.1 / 9.1 1.2 / 10.1 1.3 / 11.1
PROGRAM 07.30 - 08.00 UJE & UDIN (U2) 1.1 / 8.5 1.2 / 10.0 1.5 / 10.7 1.4 / 10.7 1.4 / 11.0
TABIR SUNNAH 0.8 / 6.4 1.7 / 12.9 1.4 / 10.3 1.5 / 11 1.1 / 7.7
GAMBAR 3 BY MINUTE U2 (UJE & UDIN) 14 12 10 8 6 4 2 0
W
02 11
9.1 7.7
9.6 7.9
6.6
5.9
1
W
W
SHARE RATING
0.7 1.2 0.9 1.2 1.3 1
04 11
10.9 10.710.7 10 10 8.9 8.9 8.5
10.3 8.7
06 11
W
08 11
W
0.9 1.4 1.1 1.2 1.3 1.1 1.2 1.5 1.4
10 11
W
12 11
W
14 11
W
16 11
Sumber : Laporan Mingguan Divisi Produksi Program U2 (Uje& Udin) Trans7
Analisis: Lembar pertama mengenai analysis performance terdapat: General program, mengenai penjelasan share dan rating dari 5 episode kebelakang (sebagai acuan perbandingan) serta perbandingan program sebelum dan sesudah program U2 (Uje&Udin). Episode yang terurut paling bawah yang menjadi penjelasan episode minggu ini. Bisa kita lihat
83
di episode 41 share 1.3 dan rating 10.0, episode 42 share turun 0,2 menjadi 1.1 dan rating 8.5, episode 43 share naik 0,1 menjadi 1.2 dan rating 10.0, episode 44 share naik 0.3 menjadi 1.5 dan rating 10.7 dan episode 45 share turun kembali 0,1 menjadi 1.4. By Minute, share dan rating terekam tiap menitnnya dalam lembaran laporan mingguan lembar pertama ini. Dari sini dapat dilihat dengan jelas naik dan turun share dan rating point per point. diatas hanyalah pada menit ke-16 lebih lengkapnya by minute dibawah ini:
Sumber : Divisi produksi program U2 (Uje & Udin) Trans7
Penjelasan: bagian putih adalah segmen pertama, bagian hitam adalah pengiklan. Dan seterusnya hingga segmen ketiga habis. By Segment, selanjutnya di lembar kedua dalam laporan mingguan divisi produksi mengenai share dan rating yang masuk per segmen.
84
Target
Market
Activity
Date
Total Individuals
ALL-Markets
Non Bedtime Viewing
01/05/2011
Variable Channel\
Description
Typology level 2
TRANS7
U2 UJE & UDIN
Religious:Variety Show
7:26:50
7:59:09
1.4
11.0
746
TRANS
MENJAMU TAMU
Entertainment:Talkshow
7:00:03
7:59:01
1.5
11.6
766
JELAJAH
Information:Travel/Lifestyle/Leisure
7:59:02
8:32:35
1.4
10.5
747
DARIPADA MANDI
Entertainment:Talkshow
6:58:15
7:56:27
1.5
11.7
767
DORAEMON
Children:Series Anim/Puppe
7:56:28
8:24:05
2.2
16.2
1,148
SCTV
INBOX ARENA MUSIK*999# INDOSAT
Entertainment:Music
6:54:18
8:52:46
2.3
17.8
1,212
IVM
BEY BLADE
Children:Series Anim/Puppe
7:13:42
7:46:12
1.4
10.8
711
DIAMOND & PEARL
Children:Series Anim/Puppe
7:46:13
8:19:54
1.5
11.0
776
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
7:00:12
7:46:15
0.8
6.1
400
KADO KEJUTAN ANTV
Filler:Quiz
7:46:16
7:52:52
0.3
2.6
179
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
7:52:53
8:01:22
1.3
9.4
659
GTV
SPONGEBOB SQUAREPANTS
Children:Series Anim/Puppe
6:00:00
7:59:59
2.3
20.2
1,227
TVONE
APA KABAR INDONESIA(F05)
News:TalkShow
6:33:32
8:31:34
0.5
4.2
280
MNCTV
BIMBINGAN ROHANI
Religious:Preach/Dialog
7:00:51
7:28:34
0.2
1.6
101
MICKEY MOUSE CLUB HOUSE
Children:Series Anim/Puppe
7:28:35
8:01:01
0.6
4.9
333
RCTI
ANTV
STime
ETime
TVR
Share
Sumber : Divisi produksi program U2 (Uje & Udin) Trans7
Penjelasan: kolom pertama part, menjelaskan pembagian per segment, kolom kedua talaent menjelaskan pemeran yang masuk dalam per segmen tersebut, deskripsi menjelaskan narasi cerita dari naskah skenario, dan yang terakhir dalam kolom performance menjelaskan perkembangan share. In addalah share yang masuk saat awal segmen dimulai, peak adalah share tertinggi yang di dapat tiap per segmen dan out adalah share yang di dapat pada saat per segmen itu habis. Program Komparasi, sebagai pembanding mata acara program U2 (Uje & Udin) dengan program saingan pada stasiun-stasiun televisi lainnya.
000s
85
Setelah itu menjelaskan pembagian share dan rating pada programprogram tersebut. Target
Market
Activity
Date
Total Individuals
ALL-Markets
Non Bedtime Viewing
01/05/2011
Variable Channel\
Description
Typology level 2
TRANS7
U2 UJE & UDIN
Religious:Variety Show
7:26:50
7:59:09
1.4
11.0
746
TRANS
MENJAMU TAMU
Entertainment:Talkshow
7:00:03
7:59:01
1.5
11.6
766
JELAJAH
Information:Travel/Lifestyle/Leisure
7:59:02
8:32:35
1.4
10.5
747
DARIPADA MANDI
Entertainment:Talkshow
6:58:15
7:56:27
1.5
11.7
767
DORAEMON
Children:Series Anim/Puppe
7:56:28
8:24:05
2.2
16.2
1,148
SCTV
INBOX ARENA MUSIK*999# INDOSAT
Entertainment:Music
6:54:18
8:52:46
2.3
17.8
1,212
IVM
BEY BLADE
Children:Series Anim/Puppe
7:13:42
7:46:12
1.4
10.8
711
DIAMOND & PEARL
Children:Series Anim/Puppe
7:46:13
8:19:54
1.5
11.0
776
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
7:00:12
7:46:15
0.8
6.1
400
KADO KEJUTAN ANTV
Filler:Quiz
7:46:16
7:52:52
0.3
2.6
179
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
7:52:53
8:01:22
1.3
9.4
659
GTV
SPONGEBOB SQUAREPANTS
Children:Series Anim/Puppe
6:00:00
7:59:59
2.3
20.2
1,227
TVONE
APA KABAR INDONESIA(F05)
News:TalkShow
6:33:32
8:31:34
0.5
4.2
280
MNCTV
BIMBINGAN ROHANI
Religious:Preach/Dialog
7:00:51
7:28:34
0.2
1.6
101
MICKEY MOUSE CLUB HOUSE
Children:Series Anim/Puppe
7:28:35
8:01:01
0.6
4.9
333
RCTI
ANTV
STime
ETime
TVR
Share
Sumber : Divisi produksi program U2 (Uje & Udin) Trans7
Penjelasan: tabel ini menjelaskan pendapatan share dan rating dalam segi penetapan waktu yang bersamaan dengan penayangan program U2 (Uje& Udin). Stime (Start time) adalah waktu dimulainya penayangan program, ETime (Estimate Time) adalah jam tayang program yang telah habis, TVR (TV Rating) adalah rating program tersebut, Share adalah share/pembagian per point yang didapat dan 000s adalah hitungan by second program. Programe character, Menjelaskan mengenai share melalui pembagian audience secara demografik. Segmentasi ini terbagi dalam tingkat usia, jenis kelamin dan status social.
000s
86
TABEL 7 Description (grouped) U2 UJE & UDIN Market
ALL-Markets
Variable
TVR
Share
Index
ISO Week
Target\
16
17
16
17
16
17
Total Individuals
1.5
1.4
10.7
10.7
100
100
MALE
1.9
1.4
13.4
11.0
125
99
FEMALE
1.1
1.4
8.0
10.4
75
101
KIDS MALE (5-14)
1.0
0.7
6.3
4.1
69
52
KIDS FEMALE (5-14)
0.6
0.5
3.7
2.9
41
33
TEEN MALE (15-24)
3.3
1.6
21.4
13.2
222
109
TEEN FEMALE (15-24)
1.4
0.9
11.1
7.2
93
64
ADULT MALE (25-34)
1.8
1.9
13.9
15.6
119
136
ADULT FEMALE (25-34)
1.3
1.7
9.8
12.2
86
121
MATURE MALE (35-44)
2.0
1.4
16.3
15.1
137
101
MATURE FEMALE (35-44)
1.0
0.6
7.4
5.2
67
44
OLDIES MALE (45-54)
1.2
1.3
9.1
9.7
83
91
OLDIES FEMALE (45-54)
1.8
4.5
12.5
29.7
118
314
GRAND MALE (55-60+)
1.0
1.6
10.2
13.8
70
112
GRAND FEMALE (55-60+)
0.6
2.1
4.3
15.9
41
147
SES A
0.8
1.0
6.4
9.3
51
67
SES B
2.0
1.9
12.1
12.4
137
136
SES C
1.6
1.4
11.3
10.1
109
99
SES D
1.6
1.6
11.3
12.8
107
111
SES E
0.2
0.7
2.5
6.4
13
50
SES AB
1.6
1.6
10.6
11.6
108
112
Sumber : Divisi produksi program U2 (Uje & Udin) Trans7
Penjelasan: data demografik ini terbagi atas segementasi audience, yaitu: a) Berdasarkan usia dan jenis kelamin. Usia ini terbagi menjadi KIDS MALE (anak laki-laki 5-14 tahun), KIDS FEMALE (anak perempuan 5-14 tahun), TEEN MALE (remaja laki-laki 15-24 tahun), TEEN FEMALE (remaja perempuan 5-14 tahun), ADULT MALE (laki-laki dewasa 25-34 tahun), ADULT FEMALE (wanita dewasa 25-34 tahun), MATURE MALE (laki-laki usia matang 35-44 tahun), MATURE
87
FEMALE (Perempuan usia matang 35-44 tahun), OLDIES MALE (laki-laki usia lanjut 45-54 tahun), OLDIES FEMALE (perempuan usia lanjut 45-54 tahun) GRAND MALE( laki-laki manula 55-60 tahun lebih), GRAND FEMALE (wanita manula 55-60 tahun lebih). b) Status ekonomi. SES A,SES B, SES C, SES D, SES E dan SES AB. Menurut sumber yang dapat golongan ini tidak dijelaskan rincinan dari sebuah pendapatan ekonomi. Hanya keterangan SES A adalah status ekonomi pendapatan tertinggi dan SES AB adalah status ekonomi terendah. c) Pada kolom All-markets, 16 dan 17 adalah episode sebelumnya dengan episode saat ini. Sebagai pembandingan dan pengukuran penaikan atau penurunan share dan rating. d) Index sebagai daftar perhitungan berdasarkan persenatase untuk mengetahui naik atau turunnya share dan rating. b) Penaikan dan penurunan share dan rating episode 44, 45 dan 46 Pada episode 44 share 1,5 dan rating 10. 7 dan pada episode 45 share turun sebesar 0.1 poin menjadi 1.4 dan rating tetap dengan 10.7. Kemudian pada episode 46 share tetap dengan 1.4 namun rating naik 0.3 menjadi 11.0. Dari episode 44 ke 45 Jumlah audience cukup stabil namun ada beberapa yang turun tapi masih potensial, yaitu Teen Male, Mateure male, dan SES C. Episode 45 ke 46. Jumlah audience cukup stabil namun ada beberapa yang turun Grand Male-Female dan SES B. Ada juga audience yg turun namun masih jadi audience potensial, yaitu adult male, Oldies Female. Audience yang belum naik di week ini adala SES A dan Kids Female, Teen Female.
88
Dengan demikian melihat penurunan dan penaikan share dan rating ini dari program U2 (Uje & Udin) dapat menentukan langkah apa yang selalnjutnya yang akan dilakukan. Di setiap segementasi demografik ini terjadi penurunan dan kenaikan share dan rating. Untuk
meningkatkan share dan rating tersebut
tentunya membutuhkan siasat-siasat dan kerja sama dari tim prodiksi hingga tim manajemen. Dapat disimpulkan adanya penaikan dan penurunan share dan rating yang terlihat dari segmentasi demografik serta komparasi program pembanding, didukung frekuensi pengiklan dipandang positif atau dengan dengan kata lain program tersebut masih potensial dan memungkinkan untuk diperpanjang. Sedangkan jika suatu program tersebut mangalami penurunan share dan rating terus-menerus maka program itu kemungkinan besar akan di drop out maupun terganti oleh program-program baru lainnya yang dianggap lebih potensial.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan dari uraian bab sebelumnya penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Strategi postioning program U2 (Uje & Udin) adalah program Syi’ar. Menampilkan perjalanan ceramah Uje dan sketsa. Menggunkan penetapan posisi berdasarkan ciri khas yaitu karakter atau narasumber Uje dan Udin sebagai asisten. Penetapan posisi berdsarkan manfaat yaitu Syi’ar, penetetapan posisi berdasarkan target audience yaitu umat muslim. Dan terbagi dari segmentasi demografik usia, jenis kelamin dan status social ekonomi. Penetapan posisi berdasarkan program pesaing dengan jam tayang 07.30 dengan program pesaing kategori entertainment, information, News dan children series. Dan penetapan posisi berdasarkan kategori kategori Religious program (siaran keagamaan) namun dikemas dalam bentuk variety show. 2. Dan mengukur keberhasilan dari strategi positioning program U2: Uje & Udin Trans 7 pada episode 44, 45 dan 46 melalui share dan rating adalah pada episode 44 share 1,5 dan rating 10. 7 dan pada episode 45 share turun sebesar 0.1 poin menjadi 1.4 dan rating tetap dengan 10.7. Kemudian pada episode 46 share tetap dengan 1.4 namun rating naik 0.3 menjadi 11.0. Dari episode 44 ke 45 Jumlah audience cukup stabil namun ada beberapa yang turun tapi masih potensial, yaitu Teen Male, Mateure
89
90
male, dan SES C. Episode 45 ke 46. Jumlah audience cukup stabil namun ada beberapa yang turun Grand Male-Female dan SES B. Ada juga audience yg turun namun masih jadi audience potensial, yaitu adult male, Oldies Female. Audience yang belum naik di week ini adala SES A dan Kids Female, Teen Female. Disimpulkan strategi yang dilakukan dirasa belum berjalan optimal namun dengan demikian dari penurunan dan penaikan share dan rating, program U2 (Uje & Udin) masih dalam perkembangan positif.
B. SARAN-SARAN 1. Kehadiran televise berbagai stasiun televise baik nasional maupun swasta secara tidak langsung menjadikan alternative tontonan yang sangat luas bagi pemirsa di rumah dan bagi pengelola stasiun televisi, menjadi suatu kewajiban untuk menampilkan paket acara-acara menarik televise merupakan tempat yang potensial untuk berdakwah. Hal tersebut bias dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Roper Organization (AS) 1982, menyebutkan bahwa TV mempunyai kredibilitas 53 %, sura tkabar 22 %, majalah 28 %, dan radio 6 %.1 2. Dari hasil penelitian tersebut kita maupun pihak pengelola harus tanggap bahwa dakwah di televise itu lebih efektif karena ditonton banyak orang terlebih mayoritas Negara kita 85 % pemeluk agama Islam, maka sudah selayaknya para pengelola televise bias menghadirkan paket-paket acara
1
1991)
BisriHasanuddin, DakwahuntukDesa Global Dunia Islam, (Jakarta: Pelita, 13 Desember
91
dengan nuansa islami sebagai penghormatan dan sebagai penyeimbang bagi tayangan yang lebih tertuju kepada politis, informative dan hiburan. 3. Dari peneliti pribadi, program U2 (Uje&Udin) diharapkan dapat lebih menambahkan durasi penayangan dalam traffic program stasiun televise Trans7 serta perjalanan tauyiah-tauyia h Uje yang diperpanjang seandainya memungkinkan. 4. Pengadopsian tranding topic adalah langkah yang tepat untuk menstimulus permirsa guna mendapatkan antusiaisme yang lebih dari masyarakat.
93
DAFTAR PUSTAKA Darwanto Sastro Subroto. Televisi sebagai Media Pendidikan,. Yogyakarta : Duta Wacana University Press, 1994. Readers Didest, How To Increase Your World Power, (Hongkong, Readers Digest Associatoin Far East Itd, 1975), h. 175-176 Tatiek Kartikasari et.al., Pesan-pesan Budaya Film Anak-anak dalam Tayangan Televisi, (Studi tentang pengaruh sistem modern terhadap prilaku sosial remaja Cianjur), Depdikbud : Jakarta, CV Eka Putra, 1995), h. 30 Gun-gun Heryanto. Komunikasi Politik di Industri Citra. Jakarta :PT. Laswell Visitama, 2010. Hal. 25-26. 1 Marshall McLuhan, Understanding Media: The Extensions of Man (New York: McGrawHill Book Co., 1964). 1 Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, Media Televisi :tujuan, isi, pengelola serta dampaknya terhadap perubahan sistem nilai, (pengaruh tayangan program televisi terhadap perilaku anak dan pemuda), (Jakarta, BPPN, 1992), h. 1 1
Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka), Jilid 16, Cet. I, h. 194
Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metodologi dakwah, (Surabaya : al-Ikhlas, 1994), cet. Ke-1, hal. 87-89 Alatas Fahmi, Peran dan Fungsi Sosio Kultural TV Swasta dalam Dakwah Islam, (Jakarta : Salam, 2 Juli 1992), hal. 4 1
William F. Gluck, Lawrence R. Jauch, Manajemen stratgis dan kebijakan Perusahaan, edisi ke-dua, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 1992), h.239. 1 Mahmud Machfoesz. Komunikasi Pemasaran Modern.(Penerbit Cakra Ilm. 2010), h. 133-134 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : Prehallindo, 1997 9th.ed.Vol.1. 1
Tommy Suprapto, M.S. Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi, Yogyakarta:Media Pressindo, 2009.cet.ke-1 hal.49-50 1
Bagong Suyanto dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial.Jakarta:Kencana, 2007, cet.ke 3, h. 166. 1 Suharismi, Arikuntoro, prosedur penelitian:Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1998, cet ke-2, hal.54 Burhan Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif.Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003, .h.131
94
Prof. Dr. Lexy. J. Moloeng, M.A. Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2007). H.330-332 Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pusaka), Jilid 16, cet. ke-1, h. 194 1
Lathief Rosyidi, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi, (Medan: Firma Rimbow, 1989), cet. ke-2, h. 221 Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif Analisis TPI, Tesis, (Yogyakarta: 1998) 1
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), cet. ke-3, h. 59 1
JB. Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, (Bandung: Alumni, 1986), h. 49 Bisri Hasanuddin, Dakwah untuk Desa Global Dunia Islam, (Jakarta: Pelita, 13 Desember 1991) Masdar Helmi, Problem Dakwah Islamiyah dan Pedoman Mubaligh, (Semarang : CV. Toha Putra, 1969), hal. 34 1
Said bin Ali Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, (Jakarta : Gema Insani Press, 1994), cet. Ke-1, hal. 101 1 M. Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta : al-Amin Press, 1997), hal. 21 1
Ali Mustafa Ya'kub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1997), hal. 121 Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, (Malaysia : Nuur Niaga SDN, BHD, 1996), hal. 27 1 Muhammad Husain Fadhlullah, Metodologi Dakwah al-Qur'an, (Jakarta : Lentera, 1997), cet. Ke-1, hal. 40 Proyek Penerapan Bimbingan dan Dakwah/Khutbah Agama Islam Pusat, "Risalah Metodologi Dakwah Terhadap Narapidana", 1997, hal. 36 1
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, "Pedoman Guru Agama Lanjutan Atas", (Jakarta : 1974), hal. 15 DR. Hamzah Ya'kub, "Publisistik Islam : Teknik Dakwah dan Leadership", (Bandung : Diponegoro, 1998), hal. 47-48 1 Abdul Munir Mulkan, "Idiologisasi Gerakan Dakwah", (Yogyakarta : SIPERS, 1996), hal. 58 R.H.A Suminto, "Problematika Dakwah, (Jakarta : Tintamas, 1973), hal. 47
95 1
Abdurrahman wahid, ”Pergulatan Negara, Agama, dan Kebudayaan,” (Depok: DESANTARA, 2001), Cet. Ke-2, hal. 195. Handrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back to Basic Approach, (Jakarta; PT. Gravindo Utama, 2003) h.19 1 Crown Dirgantoro, Manajemen Stratejik; Konsep, kasus dan Impelementasi, (Jakarta;Grasindo Utama, 2004), Cet,ke-2,h.5 1 Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen,(Jakarta: Balai Aksara, 1983), cet.ke-2, h.245 Supriono, manajemen Stratejik dan Kebijaksanaan Bisnis, (Yogyakarta; BPFE, 1885), h.9 1 Fred R. David, Strategic Management Konsep, edisi 10, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006),h.16 1 A.M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen,(Jakarta: PT. Prohallindo),h.58. 1 Onong Uchyana,Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 1992), cet.ke-4, h.32 Sondang Siagian, Analisa Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta; PT. Gunung Agung, 1986), cet. Ke-2, h.17 1 George Stainer dan John Minner, Manajemen Stratejik, (Jakarta; Erlangga), h.20 1 Rafiudin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), cet.ke-2,h.76 1 William F. Gluck, Lawrence R. Jauch, Manajemen stratgis dan kebijakan Perusahaan, edisi ke-dua, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 1992), h.239. Mahmud Machfoesz. Komunikasi Pemasaran Modern.Penerbit Cakra Ilham. 2010. Hal. 134-135 http://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi/ 1 http://jungkirbalik.wordpress.com/2008/05/04 postioning-sebuah-konsep 1 http://okyw.blogsome.com/positioning-dalam-pemasaran-layanan-perpustakaan/ 1 Mahmud Machfoesz. Komunikasi Pemasaran Modern.Penerbit Cakra Ilm. 2010 Hal. 133-134
RM. Sunarto, Program Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, (Yogyakarta, Cakra Ilmu) cet.1, h. 42-47 1 Share rating (Rating Sun May 21, 2011 6:01 am), di akses pada tanggal 10 Mei 2011 melalui groups.yahoo.com/groups/cfbe/30513xm1xm=1&1=1-235k Shareratingtelevisi(Wikipedia,2006).Online.darihttp://72.14.235.132.seacrh?q=cache:Be8 gMNRwLOs:restyif pengertian+rating+dalam+dunia+pertelevisian+adalah&cd=1&ct=clnk&gl=id 1 Erica L.Panjaitan. Matinya Rating Televisi, (Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,2006),cet.ke1,hal-29 Shareratingtelevisi(Wikipedia,2006).Online.darihttp://72.14.235.132.seacrh?q=cache:Be8 gMNRwLOs:restyif pengertian+rating+dalam+dunia+pertelevisian+adalah&cd=1&ct=clnk&gl=id http://72.14.235.132/search?q=cache:Be8gMNRwLOs:resyjf,blog.ugm.ac.id/+pengertian +rating+dalam+dunia+pertelevisian+adalah&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Brodcasting, (Yogyakarta: Agromedia Pustaka, 2006), cet.ke-1, h.60-78
HASIL WAWANCARA Narasumber: Ucup Affendi Jabatan: Associate Produser Tempat: TimeLine Video Editing Post Tanggal: 22 Juli 2011 T= TANYA
J=JAWAB
1. T: Termasuk dalam jenis apa program U2 (Uje& Udin itu)? J: Program U2 (Uje & Udin) termasuk kedalam jenis program religious variety show dalam bentuk yang berbeda. Dan formatnya adalah program Syi’ar. Dengan 2 bentuk konsep, yaitu perjalanan ceramah Uje dan sketsa.
2. T: apa latar belakang program U2 (Uje & Udin)? Program U2 (Uje & Udin) dilatarbelakangi oleh kebutuhan informasi masyarakat. Segementasi penonton dari data yang kami miliki.Dan kedua adalah kebutuhan dari pihak stasiun kami, bertolak dari visi dan misi yang telah ketahui. Trans7 selalu berusaha menyajikan tayangan yang berkualitas, informatif dan mudah beradaptasi dengan masyarakat. Nah, darisitulah program U2 ini lahir. Pada awalanya sebuah program dibuat untuk jangka waktu satu tahun kedepan. Tergantung perkembagan program itu sendiri
3. T: bagaiamana dengan segmentasi penontonnya/ target audience? J: ya sebgai program Syiar, tetntunya targetnya adalah seluruh umat muslim, terutama di Indonesia ini. Segementasi nanti bisa kita liat dalam laporan mingguan program U2(Uje & Udin)
4. T: Dalam penetapan waktu tayang, mengapa program U2 ini berada pada jam 08.30? dan harus berani bersaing dengan program dari jenis yang berbeda-beda? J: sebenarnya dalam penayangan waktu suatu program itu yang mengatur dari bagian traffic program, menurut saya itu menjadi strategi perusahaan kami dalam melihat peluang pasar. Diharapkan program U2 ini menjadi alternatif sebuah tontonan mengenai nilai-nilai ajaran Islam yang disampaikan dalam tausyiah-tausyiah uje dan dalam sketsanya. Maka dari itu karena program ini bersaing dengan program umum atau non-religious. Kehadiran udin serta pemain Opie dan daus menjadi penyegar sebelum masuk ke ceramah Uje. Hal ini dilakukan unuk menarik antusiaisme penonton dan pemirsa dirumah. Makanya program ini dikemas secara ringan tetapi sarat nilai-nilai ajaran Islam.
5.T:Apakah itu menjadi positioning program U2 yang dilakukan pihak Trans7? J: Bisa dikatakan seperti itu, karena memang program U2 dibuat sedemikian rupa dari analisis peluang pasar perusahaan kami.
5. T: Bagaimana mengukur keberhasilan dari postioning program U2 ini? J: sebagai stasiun televisi tentunya kami melihat perkembangan suatu program melalui share dan rating. Share dan rating adalah sebgai mata uang baru untuk dunia pertelevisian. Seperti yang kita ketahui, tentunya share dan rating ini
yang akan dilirik oleh pengiklan atau pihak-pihak sponsorship ini. Keberhasilan ini dilirik melalui penurunan dan peningkatan share dan rating itu sendiri. Terutama dari episode per episode.
7.T:isa diterangkan mengenai penjelasA penaikan dan penurunan share dan rating dalam episode-esiode itu? J: oke bisa, kita ambil sampel dari laporan mingguan episode 45. disini bisa kamu lihat ada beberapa espisode dengan share dan rating masing-masimg, ada analisys performance, by, minute, by segmen, program komparasi dan program character, nah program character ini kita bisa lihat segmentasi penonton progra U2. 8.T:Selain itu adakah cara lain untu melihat perkembangan program U2? J: Sebenarnya share dan rating sudah cukup mewakili perkembangan tiap-tiap epsiode. Sekalipun memang ada cara lain. Selain itu juga kami seluruh staff selau melakukan evaluasi, ada evaluasi sewaktu-waktu, evaluasi mingguan, evaluasi bulnan dan evaluasi tahunan. 9. T: Terakhir, share dan rating menjadi hidup dan matinyasuatu program? J: ya, bisa dibilang seperti itu. Share dan rating adalah penentu dilanjutkan atau taidaknya suatu program. Yang seperti dijelskan sebelumnya. Awalnya program baru ini di jangka untuk satu tahun kedepan kemudina dari situ ada evaluasi-evaluasi dan tergantung perkembangan program itu. Ya klo share dan ratng turun artinya program iu harus di cut.
T:Sekian dan terimakasih atas waktu dan kerja samanya mas. J: sama-sama, goodluck yah skripsinya.
Peneliti
Pepen Fauzi
Nasumber
Ucup Affendi
i 1aQ
LAPORAN MINGGUAN DIVISI PRODUKSI Nama Posisi Tanggal Program
: Ucup Affandi : Associate Producer : 4 Mei 2011 (1117) : Uje & Udin
ANALYSIS PERFORMANCE. GENERAL PROGRAM
WEEK
Episode
TANGGAL
1113 1114 1115 1116 1117
41 42 43 44 45
27-Mar-11 3-Apr-11 10-Apr-11 17-Apr-11 24-Apr-11
REDAKSI PAGI 1.2 / 10.5 1.2 / 10.8 1.1 / 10.2 1.1 / 9.1 1.2 / 10.1
PROGRAM 07.30 - 08.00 UJE & UDIN (U2) 1.3 / 10.0 1.1 / 8.5 1.2 / 10.0 1.5 / 10.7 1.4 / 10.7
TABIR SUNNAH 0.7 / 5.2 0.8 / 6.4 1.7 / 12.9 1.4 / 10.3 1.5 / 11
BY MINUTE U2 (UJE & UDIN)
9.1 7.7
9.6 7.9
6.6
SHARE RATING
11 16 W
11 14 W
11 12 W
11 10 W
11 08 W
W
11 06
0.7 1.2 0.9 1.2 1.3 1 0.9 1.4 1.1 1.2 1.3 1.1 1.2 1.5 1.4
11 04
1
10.9 10.710.7 10 10 8.9 8.9 8.5
10.3 8.7
5.9
W
11 02
14 12 10 8 6 4 2 0
W
1.
2.
BY SEGMENT
PERFORMANCE PART
TALENT
Segment 1
Segment 2
Segment 3
3.
DESKRIPSI EPS 45 WEEK 1117 = 1.4 / 10.7
1. Uje 2. Udin 3. Opie
- Sketsa Baca Al quran : Udin sedang baca qur’an, lalu datang opie untuk ikut membaca. Udin marahin opie karena opie belum wudhu. Udin bilang wajib wudhu kalo mau megang dan baca qur’an - Ceramah Villa Dago Pamulang : Tanda orang yang celaka, tentang istri soleha, agama adalah nasihat. Gimmick udin nanya tentang neraka dan gimmick uje-udin yang mengumpulkan sedekah
1. Uje 2. Udin 3. Opie
- Sketsa suara makmum lebih keras dari imam : Udin yang jadi makmum bacaan shalatnya lebih keras dari opie yang jadi imam. - Ceramah Jagakarsa : shalat yang selingkuh, ampunan seorang hamba allah, gimmick udin datang , menjaga hati dari sifat iri hati dan dengki.
1. Uje 2. Udin 3. Opie
- Ceramah Jagakrasa : menjaga mulut dari memaki dan berdusta, gimmick udin soal berkat, cerita uje tentang seorang maling yang dan kyai (gimmick udin jadi kyai), berbohong demi kebaikan, menjaga hati dari sesuatu yang diharamkan dan dari saudara yang menyakitkan hati. - Gimmcik udin shalawat dan main rebana sambil nyanyi
IN
PEAK
OUT
9.1
13.1
13.1
8.6
12.4
12.4
9.3
15.7
11.9
PROGRAM KOMPARASI Target
Market
Activity
Date
Total Individuals
ALL-Markets
Non Bedtime Viewing
24/04/2011
Variable Channel\
Description
TRANS7
U2 UJE & UDIN
Religious:Variety Show
7:28:06
8:00:38
1.4
10.7
748
TRANS
MENJAMU TAMU
Entertainment:Talkshow
6:58:48
7:50:45
1.6
12.3
827
JELAJAH
Information:Travel/Lifestyle/Leisure
7:50:46
8:24:18
1.7
12.4
883
RCTI
Typology level 2
STime
ETime
TVR
Share
000s
DARIPADA MANDI
Entertainment:Talkshow
7:04:18
7:57:17
1.7
13.3
911
DORAEMON
Children:Series Anim/Puppe
7:57:18
8:28:20
2.5
18.4
1,314
SCTV
INBOX ARENA MUSIK*999# INDOSAT
Entertainment:Music
6:59:36
8:52:26
2.3
17.3
1,205
IVM
BEY BLADE
Children:Series Anim/Puppe
7:11:57
7:47:38
1.4
11.0
754
DIAMOND & PEARL
Children:Series Anim/Puppe
7:47:39
8:22:44
1.3
9.7
690
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
6:59:19
7:47:56
0.6
5.0
338
KADO KEJUTAN ANTV
Filler:Quiz
7:47:57
7:53:25
0.6
4.1
288
ANTV
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
7:53:26
8:00:16
1.0
7.1
498
XX,BOM FIGHTER
Children:Series Anim/Puppe
8:00:17
8:28:57
0.2
1.3
92
GTV
SPONGEBOB SQUAREPANTS
Children:Series Anim/Puppe
5:55:21
8:03:12
1.8
15.8
955
TVONE
APA KABAR INDONESIA(F05)
News:TalkShow
6:31:54
8:30:10
0.6
4.9
324
MNCTV
MICKEY MOUSE CLUB HOUSE
Children:Series Anim/Puppe
7:23:40
8:01:04
0.7
5.0
347
4.
PROGRAM CHARACTER Description (grouped) U2 UJE & UDIN Market
ALL-Markets
Variable
TVR
Share
Index
ISO Week
16
17
16
17
16
17
Total Individuals
1.5
1.4
10.7
10.7
100
100
MALE
1.9
1.4
13.4
11.0
125
99
FEMALE
1.1
1.4
8.0
10.4
75
101
KIDS MALE (5-14)
1.0
0.7
6.3
4.1
69
52
KIDS FEMALE (5-14)
0.6
0.5
3.7
2.9
41
33
TEEN MALE (15-24)
3.3
1.6
21.4
13.2
222
109
TEEN FEMALE (15-24)
1.4
0.9
11.1
7.2
93
64
ADULT MALE (25-34)
1.8
1.9
13.9
15.6
119
136
ADULT FEMALE (25-34)
1.3
1.7
9.8
12.2
86
121
MATURE MALE (35-44)
2.0
1.4
16.3
15.1
137
101
MATURE FEMALE (35-44)
1.0
0.6
7.4
5.2
67
44
OLDIES MALE (45-54)
1.2
1.3
9.1
9.7
83
91
OLDIES FEMALE (45-54)
1.8
4.5
12.5
29.7
118
314
GRAND MALE (55-60+)
1.0
1.6
10.2
13.8
70
112
GRAND FEMALE (55-60+)
0.6
2.1
4.3
15.9
41
147
SES A
0.8
1.0
6.4
9.3
51
67
SES B
2.0
1.9
12.1
12.4
137
136
SES C
1.6
1.4
11.3
10.1
109
99
SES D
1.6
1.6
11.3
12.8
107
111
SES E
0.2
0.7
2.5
6.4
13
50
SES AB
1.6
1.6
10.6
11.6
108
112
Target\
KESIMPULAN Eps # 45 ( 24 April 2011 ) : Share U2 episode 45 tetap, namun rating turun ( 0.1 / 0.0 ). Untuk treatment U2 sebenarnya tidak ada yang berubah, hanya materi ceramah dan sketsa nya saja yang berubah. Ceramah masih jadi peak tertinggi. Jumlah audience cykup stabil namun ada beberapa yang turun tapi masih potensial, yaitu Teen Male, Mateure male, dan SES C. Di Week 1118 , U2 mengalami kenaikan rating dan share di daily-nya 1.5 / 12.2 Action Plan : Mencoba membikin satu tempat ceramah untuk 1 episode Selain udin, di setiap ceramah akan coba menghadirkan opie juga PREPARED BY
Ucup Affandi Associate Producer
APPROVED BY
Yuliarti Executive Producer
La Ode Dept Head Produksi
i
LAPORAN MINGGUAN DIVISI PRODUKSI Nama Posisi Tanggal Program
: Ucup Affandi : Associate Producer : 11 Mei 2011 (1118) : Uje & Udin
ANALYSIS PERFORMANCE. GENERAL PROGRAM
WEEK
Episode
TANGGAL
1114 1115 1116 1117 1118
42 43 44 45 46
3-Apr-11 10-Apr-11 17-Apr-11 24-Apr-11 1-May-11
PROGRAM 07.30 - 08.00 UJE & UDIN (U2) 1.1 / 8.5 1.2 / 10.0 1.5 / 10.7 1.4 / 10.7 1.4 / 11.0
REDAKSI PAGI 1.2 / 10.8 1.1 / 10.2 1.1 / 9.1 1.2 / 10.1 1.3 / 11.1
TABIR SUNNAH 0.8 / 6.4 1.7 / 12.9 1.4 / 10.3 1.5 / 11 1.1 / 7.7
BY MINUTE U2 (Uje & Udin) 14 12 10 8 6 4 2 0
9.6
9.1 7.9
7.7
10.9 10.710.711 10 10 8.9 8.9 8.5
10.3 8.7 6.6
5.9
11 18
W
11 16 W
11 14 W
11 12
W
11 10 W
11 08 W
11 06 W
11 04
W
SHARE RATING
1 0.7 1.2 0.9 1.2 1.3 1 0.9 1.4 1.1 1.2 1.3 1.1 1.2 1.51.41.4
11 02 W
1.
2.
BY SEGMENT
PERFORMANCE PART
TALENT 1. Uje 2. Udin 3. Opie
Segment 1
1. Uje 2. Udin 3. Opie Segment 2
Segment 3
3.
DESKRIPSI EPS 46 WEEK 1118 = 1.4 / 11.0 - Sketsa : Udin dan opie shalat berjamaah. Udin yang jadi imam dan opie jadi makmum. Dalam shalat tersebut, di mulut udin nyelip sisa makanan, udin mencoba mencongkel sisa makanan tersebut. Setelah itu udin juga mencoba meludahkan sisa makanan tersebut. Opie yang melihat membatalkan shalat udin. Datang uje menjelaskan hukumnya tentang saia makanan yang nyelip di gigi dalam shalat dan meludah dalam shalat - Ceramah Jagakarsa : tentang muka rasul yang memancarkan sinar terang, Di yaumul mahsyar, orang yang tidak bisa melihat wajah rasul adalah orang-orang yang baqil /pelit, yaitu orang yang ketika disebut nama rasul tidak mau bershalawat. Cerita rasul yang menyebut penduduk surga pada seorang bapak tua, menjauhkan diri dari sifat dengki -
-
1. Uje 2. Udin
-
Sketsa makmum masbuk : Udin jadi makmum dan Uje jadi imam, Opie datang untuk msabuk menepuk bahu udin sebagai isyarat untuk mundur. Namun udin tidak mau mundur utnuk merapikan shaf sehingga opie mengangkat badan udin. Mereka bertengkar lalu Uje menjelaskan masalah shaf masbuk Ceramah SMA 28 : Cerita nabi adam sebagai manusia pertama yang diciptakan sebagai mahluk sosial. Hawa diciptakan dari tulang rusuk nabi adam Manusia adalah mahluk yang memiliki kebutuhan, islam adalah agam yang gaul / silahturahmi. Gimmick udin datang Ceramah SMA 28 : Gimmcik udin membungkus berkat, Uje melantunkan surat al-baqorah 30-32
IN
PEAK
OUT
9.2
12.9
12.1
8.9
14.6
14.6
8.9
13.7
13.7
PROGRAM KOMPARASI Target
Market
Total Individuals
Activity
ALL-Markets
Non Bedtime Viewing
Date 01/05/2011
Variable Channel\
Description
TRANS7
U2 UJE & UDIN
Religious:Variety Show
7:26:50
7:59:09
1.4
11.0
746
TRANS
MENJAMU TAMU
Entertainment:Talkshow
7:00:03
7:59:01
1.5
11.6
766
JELAJAH
Information:Travel/Lifestyle/Leisure
7:59:02
8:32:35
1.4
10.5
747
RCTI
DARIPADA MANDI
Entertainment:Talkshow
6:58:15
7:56:27
1.5
11.7
767
Typology level 2
STime
ETime
TVR
Share
000s
DORAEMON
Children:Series Anim/Puppe
7:56:28
8:24:05
2.2
16.2
1,148
SCTV
INBOX ARENA MUSIK*999# INDOSAT
Entertainment:Music
6:54:18
8:52:46
2.3
17.8
1,212
IVM
BEY BLADE
Children:Series Anim/Puppe
7:13:42
7:46:12
1.4
10.8
711
DIAMOND & PEARL
Children:Series Anim/Puppe
7:46:13
8:19:54
1.5
11.0
776
ANTV
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
7:00:12
7:46:15
0.8
6.1
400
KADO KEJUTAN ANTV
Filler:Quiz
7:46:16
7:52:52
0.3
2.6
179
MORNING SHOCK(R)
Entertainment:Reality Show
7:52:53
8:01:22
1.3
9.4
659
GTV
SPONGEBOB SQUAREPANTS
Children:Series Anim/Puppe
6:00:00
7:59:59
2.3
20.2
1,227
TVONE
APA KABAR INDONESIA(F05)
News:TalkShow
6:33:32
8:31:34
0.5
4.2
280
MNCTV
BIMBINGAN ROHANI
Religious:Preach/Dialog
7:00:51
7:28:34
0.2
1.6
101
MICKEY MOUSE CLUB HOUSE
Children:Series Anim/Puppe
7:28:35
8:01:01
0.6
4.9
333
4.
PROGRAM CHARACTER
Description (grouped) U2 UJE & UDIN Market Variable
TVR
ALL-Markets Share
Index
ISO Week Target \
17
18
17
18
17
18
Total Individuals MALE FEMALE KIDS MALE (5-14) KIDS FEMALE (5-14) TEEN MALE (15-24) TEEN FEMALE (15-24) ADULT MALE (25-34) ADULT FEMALE (25-34) MATURE MALE (35-44) MATURE FEMALE (35-44) OLDIES MALE (45-54) OLDIES FEMALE (45-54) GRAND MALE (55-60+) GRAND FEMALE (55-60+) SES A SES B SES C SES D SES E SES AB
1.4 1.4 1.4 0.7 0.5 1.6 0.9 1.9 1.7 1.4 0.6 1.3 4.5 1.6 2.1 1.0 1.9 1.4 1.6 0.7 1.6
1.4 1.7 1.2 1.5 1.4 2.4 0.5 1.7 1.9 1.1 0.5 2.1 1.9 0.6 1.2 0.5 1.4 1.4 2.3 0.7 1.1
10.7 11.0 10.4 4.1 2.9 13.2 7.2 15.6 12.2 15.1 5.2 9.7 29.7 13.8 15.9 9.3 12.4 10.1 12.8 6.4 11.6
11.0 13.2 8.9 8.0 7.0 21.5 5.5 18.0 13.1 10.8 4.7 14.0 13.5 5.9 11.8 3.8 10.3 10.7 17.5 7.1 8.2
100 99 101 52 33 109 64 136 121 101 44 91 314 112 147 67 136 99 111 50 112
100 116 84 103 99 170 35 121 133 79 36 146 133 39 82 34 98 99 160 49 77
KESIMPULAN U2 episode 46 rating tetap, share turun ( 0 / 0.3 ). Treatment ceramah Uje saat ada Udin di episode ini cukup menarik, Udin mampu memberi lawakan yang lucu serta ditanggapi oleh penonton ceramah, dari Uje sendiri bisa memberi ruang pada udin untuk melakukan gimmick. Ceramh Uje di segmen 2 dan 3 mampu menambah audience teen male, hal ini bisa dikarenakan tempat ceramahnya merupakan sekolah SMA (SMA 8 Jakarta). Jumlah audience cukup stabil namun ada beberapa yang turun Grand Male-Female dan SES B. Ada juga audience yg turun namun masih jadi audience potensial, yaitu adult male, Oldies Female. Audience yang belum naik di week ini adala SES A dan Kids Female, Teen Female. U2 episode 47 mendapat rating dan share 1.6 / 11.4 (daily) , naik dari episode sebelumnya. Action Plan : Mencoba membikin satu tempat ceramah untuk 1 episode Selain udin, di setiap ceramah akan coba menghadirkan opie juga PREPARED BY
Ucup Affandi Associate Producer
APPROVED BY
Yuliarti Executive Producer
La Ode Dept Head Produksi