SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
Analisis Regresi Lisensi Dokumen: Copyright © 2010 ssista.wordpress.com Seluruh dokumen di ssista.wordpress.com dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ssista.wordpress.com.
I.
Analisa Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan, dan hal ini diselidiki sifat hubungannya. Jika salah satu variabel (tunggal) dikatakan variabel tak bebas(terikat), maka variabel lainnya bersifat bebas (independent). Analisa regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelidiki hubungan antara dua atau lebih variabel yang dimaksud diatas. Model ini untuk memprediksi variabel tersebut. Pada umumnya, variabel tak bebas (dependent) dinyatakan dengan Y sebagai variabel respon. Jika ada sebanyak k-variabel bebas (independent) misalnya X1, X2, …, Xk maka kvariabel ini disebut variabel prediktor. Persamaan garis regresi yang dibentuk adalah:
Y = α + β1X1 +β 2 X 2 + .....+β k X k + ε
, dikatakan sebagai
persamaanregresi linier
ganda. Jika variabel prediktornya hanya satu persamaannya menjadi Y = α + β X + ε , disebut persamaan regresi linier sederhana. Dalam regresi linier, untuk setiap pasangan observasi (x i , yi ); i = 1, 2,..., n akan memenuhi persamaan yi = a + bx i + ei ; dimana ei adalah galat/eror atau kesalahan ukur. Persamaan garis yang melalui titik–titik koordinat pada diagram pencar dinamakan penduga garis linier atau regresi linier. Secara matematis dinyatakan dengan persamaan
:
yˆ = a + bx , dimana: 1 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
n ∑ x i yi - ∑ x i ∑ y i ∑ yi ∑ x i - ∑ x i ∑ yi dan b= 2 2 2 n ∑ xi - ( ∑ xi ) n ∑ x i - ( ∑ x i )2 2
a=
Dalam perkenbangannya, sejalan dengan kemajuan dibidang komputer statistik, analisis regresi telah menjadi sangat bervariasi: •
Regresi sederhana, untuk sebuah variabel dependent dan satu buah variabel independent.
•
Regresi berganda, untuk lebih dari satu variabel independent an satu variabel dependent.
•
Regresi dengan Dummy variabel, yaitu jika data variabel independent ada yang bertipe nominal.
II.
•
Regresi ordinal, untuk data variabel dependent yang berjenis ordinal.
•
Log regresion, untuk data variabel dependent yang berjenis nominal.
•
Regresi polinomial, yaitu model regresi yang tidak berbebntuk linier.
Analisa Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah suatu metode statistik umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variable dependen dengan beberapa variable independen. Tujuan analisis berganda adalah menggunakan nilai-nilai variable independen yang diketahui untuk meramalkan nilai variable dependen. Bentuk regresi linier berganda diilustrsikan dalam bagan berikut :
Y1
X11 X22 ... ... ... ... X1k
Y2
X21 X22 ... ... ... ... X2k
.
..
...
...
.
..
...
...
Yn
Xn1 Xn2 ... ... ... ... Xnk
2 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
Jika suatu variable dependen bergantung pada lebih dari satu variable independen, maka hubungan antara keduanya adalah Regresi Berganda (multiple regression). Misalnya, tingkat penjumlahan produk sebagai fugsi dari promosi, pelayanan, dan harga produksi. Gaji sekarang merupakan fungsi dari gaji mula-mula, tingkat pendidikan, posisi pekerjaan, dan pengalaman kerja. Bentuk matematis dari analisis linier berganda adalah : Y = β 0 + β 1 X1 + β 2 X2 + …..+ β k Xk + ε Dengan :
β
0, β 1, β 2 ……, β k adalah
koefisien regresi
X1,X2………………… Xk adalah variable independen
ε adalah suatu variable random yang berdistribusi normal dengan nilai rata-rata (rata-rata ε ) dan merupakan Varians ε . 1. Pengujian Kelinieran Model
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan linier antara variabel dependen (Y) dengan variable independen X1,X2,X3……… Xk. hipotesis yang digunakan adalah : H0 : b1 = b2 … = bk = 0 (model regresi berganda tidak signifikan, atau tidak ada hubungan antara kedua variabel). H1 : bi ≠ 0 (model regresi berganda signifikan, atau ada hubungan linier antara kedua variabel) Hipotesis diatas dikaitkan dengan uji nyata regresi yang diperoleh, maka sttistik uji yang digunakan adalah : Fhit =
MSregresi MSresidual
Pengambilan keputusan sebagai berikut : Bila : Fhit > Ftabel tolah H0 Fhit < Ftabel terima H0 3 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
Bila kita menggunakan software SPSS, maka pengambilan keputusan sebagai berikut : Nilai Sig. < α tolak H0 Nilai Sig. ≥ α terima H0 2. Hipotesis dan Pengujian Koefisien Regresi Parsial
Hipotesisnya sebagai berikut : H0 : b1 = b2 … = bk = 0 (model regresi berganda tidak signifikan, atau tidak ada hubungan antara kedua variabel). a. H1 : bi ≠ 0 (ada hubungan linier antara variabel independen dan dependen) b. H1 : bi > 0 (ada hubungan linier antara variabel independen dan dependen secara positif) c. H1 : bi < 0 d. (ada hubungan linier antara variabel independen dan dependen secara negatif) Selain uji diatas, kita masih menguji nilai koefisien dari nilai b hasil prediksi nilai
β yang diperoleh dari sample. Dengan hipotesisnya adalah : H0 : b = β (koefisien regresi tidak signifikan) H0 : b ≠ β (koefisien regresi signifikan) Pengambilan Keputusan pada pengujian hipotesis dilakukan sebagai berikut : 1. Kalau thit < -t α /2 atau thit > t α /2
/2
kesimpulannya H0 ditola. Kalau -t α
kesimpulan terima H0. Nilai t α
/2
/2
≤ thit ≤ t α
diperoleh dari tabel t dengan nilai α
/2
pada
derajat bebas n – 2 dimana α /2 adalah taraf nyata. 2. Kalau thit > t α kesimpulannya H0 ditolak. Kalau thit ≤ t α kesimpulannya terima H0. 3. Kalau thit < -t α kesimpulan H0 ditolak, sedangkan thit ≥ -t α kesimpulannya terima H0. 3. Multiple Regression Dengan formulasi matrik
4 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
Dengan notsi mtriks analisis regresi berganda dapat ditulis sebagai : Y=XB+ ε Y1 Y 2 Y= B= Yn
β o β 1 . ε = . β k
1 X 11 X 21 ε 1 ε 1 X 12 X 22 2 . X = . ε k 1 X 1n X 2 n
X k1 X k2
X kn
Asumsi 1. E (Si) = 0 nilai harapan untuk seti variabel pengganggu = 0 E (ε 1 ) E (ε ) 2 = E (ε i )
0 0 =0 0
2. E( ε i. ε j) = 0, i ≠ j E ( ε i2) = ∂ 2 3. Matrik X merupakan rank k
4. Pendugaan Koefisien Regresi (Metode Blue) b1 b b = 2 Y = xb + e = e = Y – xb bn e1 y1 1 x11 x 21 x31 e y 2 = 2 - 1 x12 x 22 x32 en y n 1 x1n x 2 n x3n e ei
y
x
x k1 b0 x k 2 b1 x kn bk
b
= yi – b0 – b1x11 – b2x22........bk.xki
5 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
Σ ei = Σ (yi – b0 – b1x1i – b2x2i…….bkxki)2 ∂Σei 2 = 2. Σ (yi – b0 – b1x1i – b2x2i…….bkxki) (-1) ∂b0 ∂Σei 2 = 2. Σ (yi – b0 – b1x1i – b2x2i…….bkxki) (-x1i) ∂b1 ∂Σei 2 = 2. Σ (yi – b0 – b1x1i – b2x2i…….bkxki) (-xki) ∂bbk Disederhnakan n b0 + b1 Σ x1i + b2 Σ x2i + ………. + bk Σ ki = Σ yi b0 Σ x1i + b1 Σ x1i + b2 Σ x1i x2i + …….. + bk Σ x1ixk = Σ x1iyi b0 Σ xki + b1x1i xki + b2 Σ x2ixki + ……. + bk Σ x2ki = Σ xkiyi b = (x’x)-1x’y nb0 + b1 Σ x1 + b2 Σ x2 = Σ yi b0 Σ x1 + b1 Σ x12 + b2 Σ x1x2 = Σ x1y b0 Σ x2 + b1 Σ x1x2 + b2 Σ x22 = Σ x2y b0 = y - b1 x1 - b2 x 2 var (b) = ∂ 2(x’x)-1 var (b) = s2b = s2e (x’x)-1 Se 2 =
Σei 2 n − k −1
n = jumlah observasi k = dalam variabel bebas
contoh : x1 = index pendapatan nasional x2 = index harga impor suatu komoditi y = idex impor suatu komoditi X1 100
104
106
111
111
115
120
124
126
X2 100
99
110
126
113
103
102
103
98
Y
106
107
120
110
116
123
133
137
100
6 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
Σ
x1 : 1017
Σ
x2 : 954
Σ y : 1052
Σ x12 : 115571 Σ x22 : 124288 Σ x1y : 119750
Σ x2y : 111433 Σ x1x2: 107690 Pertanyaan : carilah persamaan regresi linier berganda yˆ = b0 + b1 x1 + b2 x2 + e Penyelesaian : Dengan b0 = -49.341, b1 = 1, 364, b2 = 0, 114 Maka : yˆ = -49.341 + 1, 364 x1 + 0, 114 x2 (24,061)
(0,143)
(0,143)
Sb0
Sb1
Sb2
Hipotesis : H0 : β 1 = 0 H1 : β 1 ≠ 0 thit =
1,364 = 9,5385 0,143
α = 5% t 0,025 (9-2-1) = 2,447 (tabel t) thit > ttabel
maka kesimpulannya H0 ditolak. Berarti ada hubungan antara index
pendapatan suatu negara dengan index harga impor.
5. Koefisien determinasi Berganda R2y. x1x2 = 1 – JKgalat (n − 1) S 2 y n
JK galat =
∑(y i =1
i
− yˆ i ) 2
7 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
i =1
∑ yi 2 − bo ∑ yi − b1 ∑ x11 yi − b2 ∑ x2i yi
JK galat = Contoh :
Nilai mahasiswa dipengaruhi oleh frekuensi membolos dan nilai ujian. Σ x1 : 725
Σ x2y : 3581
Σ x12 : 44475
Σ x1x2 : 2540
Σ x1y : 61685
Σy
: 1011
Σ x2 : 43
Σ y2
: 85905
x22
: 195
n
: 12
carilah R2 determinasinya. penyelesaian : 2
s2 y =
(Σy i ) 2 (1011) 2 85905 − n 12 = n −1 11
Σy i −
s2y = 66,2045 JK galat =
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
i =1
∑ yi 2 − bo ∑ yi − b1 ∑ x11 yi − b2 ∑ x2i yi
= 85905 – 27.547.1011 – 0,922.61685 – 0,284.3581 = 164.409
164.409 R2y. x1x2 = 1 – JKgalat2 = 1 − (11)66,045 (n − 1) S y = 0,7742 artinya 77,42 % total keragaman y dapat dijelaskan oleh model
yˆ = 27.547 + 0,922 x1 + 0,284x2 6. Koefisien Korelasi Parsial ryx2.x 1 variabel kontrol
8 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
ryx2 .x1 =
ryx2 − ryxi .ry 2 x1 (1 − r 2 yxi )(1 − r 2 x 2 x1 )
contoh : diketahui : misalnya y : berat bayi x1: pajang bayi x2 : ukuran dada bayi ryx1y : 0,2627 rx1x2 : 0,1549 rx2y : 0,7845 r2yx1 : 0,0690 r2yx2 : 0,0240 ryx2 .x1 =
ryx2 − ryxi .ry 2 x1 (1 − r yxi )(1 − r x 2 x1 ) 2
2
=
=
0,7845.0,2627.0,1540 (1 − 0,0690)(1 − 0,0240)
0,7438 = 0,7803 0,9532
contoh :
Misalnya ada contoh acak dan pengamatan dengan k buah nilai yang berbeda, yaitu x1,x2,.........xk Misalkan ada n1 pengamatan untuk x = x1 n2 pengamatan untuk x = x2 nk pengamatan untuk x = xk k
k buah nilai yang berbentuk yaitu x1,x2,.........xk n = ∑ ni i =1
yij : nilai k-j bagi peubah acak yi yi : jumlah nilai-nilai dalam contoh
9 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
λi 2 Fhit =
λi 2
λ = Σyij 2
(Σy ij ) yi − − b 2 (n − 1) s 2 x ~ Ftabel (k-2),(n-k) dimana λ = Σ nj n 2
2
( k − 2)
2
(n − k ) 2
2
y −Σ i nj
H0 : garis regresi linier Hi : garis regresi tidak linier Contoh :
Hubungan antara skor test (x) dengan nilai (y) X:
50
55
65
55
70
65
70
55
70
50
55
Y:
74
76
90
85
87
94
98
91
91
76
74
x1 : 50
n1 : 2
y1 : 150
x2 : 55
n2 : 4
y2 : 316
x3 : 65
n3 : 3
y3 : 269
x4 : 70
n4 : 3
y4 : 276
269 2
276 2 10112
150 2
316 2
− λ2 = + + + − (0,897) 2 (11)(61,174) = 8,1506 4 3 3 12 2
λ 2 2 = Σy ij 2 − Σ y i 2 n j = 852+....+742 – (150 2 2 + 316 2 4 + 269 2 3 + 276 2 3) = 178,6667 Fhit =
8,1506 (4 − 2) = 0,1825 178,6667 (12 − 4)
Ftabel = F0,05 (2,8)
Kesimpulannya : Karena Fhit < Ftabel maka H0 diterima, artinya garis regresinya linier 7. Pemeriksan sisaan
Tujuan pemeriksan sisaan adalah :
10 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
Untuk memeriksa apakah asumsi regresi itu dipenuhi dan apakah ada data yang tidak mengikuti pola umum. Plot. 1. Plot sisaan menurut besarnya • •
X
xxx x x x xxx X X X X X X
xxxxxx
•
x xxxxx
•
x xx xxx xxx
x sisaan
2. Plot sisaan menurut pengambilan “waktu” 3. Plot sisaan dengan yˆ i 4. Plot sisaan terhadap s i 5. Plot sisaan menurut setiap cara yang wajar sesuai dengan masalah yang dihadapi. 8. Autokorelasi
Adalah korelasi antara urutan sesama urutan catatan dari waktu ke waktu. Yang sangat terkait denan autokorelasi adalah data yang berhubungan dengan waktu, misalnya data tentang ekspor dan impor Fhit
KTregresi KTsisaan
= . Semakin kecil KTsisaan maka Fhit menjadi besar dan ditolak.
Pengaruh Autokorelasi •
Anggapan ε i ~N(0, ∂ )2 merupakan normal baku
•
KT sisaan yang merupakan penduga ragam lebih kecil dari sesungguhnya, sehingga selang kepecayan yang dihasilkan lebih pendek, akibatnya uji statistik yang tidak signifikan menjadi signifikan.
•
Penduga β merupakan variasi kecil tidak berlaku.
Dalam model : y i = β 0 + β 1 x1 + ε 1 Misal : ε 1 = ρε i −1 + v i 11 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
ρ < 1 vi bebas satu dengan yang lain vi ~ N(0, ∂ 2)
ε i = vi + ρε i −1 = vi + ρ (vi −1 + ρ εi −1 ) = vi + ρvi −1 + ρ 2ε i −1 + ..... + .... ~
∑ρ v t
=
i =0
i −t
~
Jadi :
∑ρ
t
i =0
E ( vi −t ) = 0
Variance- variance dari matrik kesalahan pengganggu E (ε i 2 ) E (ε 1ε 2 ) .... E (ε i ε n ) 2 E (ε 2 ε i ) E (ε i ) .... E (ε 2 ε n ) vc.E (Σ _ Σ T ) = .... 2 E (ε n ) E (ε n ε i ) E (ε n ε 2 ) E( ε i2) = E (ερ t vi −t ) 2 = E (vi ) + ρ 2 E (vi −1 + ρ 2 v1− 2 + .......) 2 2
= E (vi ) + ρ 2 E (vi −1 ) + ρ 4 vi −1 + ......... 2
= (1 + ρ 2 + ρ 4 + .....)∂ 2 v =
∂2 = ∂e 2 2 1− ρ
Jika s = 1 + ρ 2 + ρ 4 + ....
ρ 2 s = ρ 2 + ρ 4 + ρ 8 + ........ dan s − ρ 2 s = (1 + ρ 2 + ρ 4 + .....) − ( ρ 2 + ρ 4 + ρ 8 + .......) = 1 jadi : s − ρ 2 s = (1 − ρ 2 ) s = 1
12 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
sehingga : s =
1 1− ρ 2
1 2 jadi : E (ΣΣT ) = ∂ ρ ~~~ ρ n −1
ρ 1
ρ n−2
ρ2 ρ ρ n −3
ρ n −1 ρ n− 2 1
9. Peemeriksaan Autokorelasi
1. Autokorelasi Positif H0 : ρ = 0 H1 : ρ > 0 •
d > du H0 diterima
•
d < dl H0 ditolak
•
dl ≤ du tidak dapat disimpulkan
2. Autokorelasi Negatif H0 : ρ = 0 H1 : ρ < 0 •
(4-d) > du H0 diterima
•
(4-d) < dl H0 ditolak
•
dl ≤ (4-d) ≤ du tidak dapat disimpulkan
3. H0 : ρ = 0 H1 : ρ ≠ 0 •
Jika d > dl atau 4-d < dl H0 ditolak
•
Jika d > du atau 4-d > du H0 diterima
•
Selainyya tidak dapat didefenisikan
Taraf nyata 2 α , du dan dl dari tabel Contoh : Dik : yˆ = 20,8545 + 1,9419 xt : Σ xt
= 83 13 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
: Σ yt
= 515,7
: Σ xt2
= 463
: Σ xtyt
= 2630
: Σ et2
= 42,140
: Σ e2t-1
= 41,86
: Σ (et-et-1)2
= 23,491
: Σ et.et-1
= 29,969
ujilah apakah ada uji auto korelasi positif? n
d=
∑ (e t −2
t
− et −1 ) 2
Σet
2
=
23,491 = 0,5575 42,140
H0 : ρ = 0
α : 5%
dl : 1,13
H1 : ρ > 0
k=1
du : 1,38
d : 0,5575
n
k =1
15
dl
du
1,3
1,38
16 17
d > du d < dl ya kesimpulan tolah H0 ada hubungan Autokorelasi positif. 10. Prosedur Iterasi
14 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
y = β 0 + β 1 x1 + ε i
ε i = ρε i −1 + v i , maka y i = β 0 + β 1 x1 + ε i menjadi... y i = β 0 + β 1 x1 + ρε i −1 +v i ε i −1 = y i −1 − β 0 − β 1 x1−1 y i = β 0 + β 1 x1 + ρ ( y i −1 − β 0 − β 1 x1−1 ) + v1 ( y i − ρy i −1 ) = ( β 0 − ρβ 0 ) + β i ( x i − ρx i −1 ) + v i y i ' = β 0 '+ β 1 x1 + vi
i = 2,3,......n
β 0 ' = β 0 − ρβ 0 y i ' = y i − ρy i −1 xi ' = xi − ρxi −1
E (vi ) = 0, E (vi ) = ∂ 2 e 2
dan...E (vi − vi −1 ) = 0
untuk semua
sisa ei digunakan untuk memperkirakan autokorelasi ρ untuk auto regresi tingkat
Σe e pertama ρˆ = i i −1 , Σei −1
xi = xi − ρˆxi −1 2
y i = y i − ρˆy i −1 2
11. Kolinearitas
Penyebabnya : 1. Hubungan dalam satu fariabel hampir sempurna 2. Suatu faktor dukur labih dari satu kali, dalam inci maupun meter. 3. Terlalu banyak variabel bebas yang kita masukkan meskipun model tersebut sdah jenuh. Akibat Kolinieritas Dua peubah atau lebih dalam satu regresi, maka penduga koefisien dari peubah yang bersangkutan tidak lagi tunggal, melainkan tak tehingga, sehingga tidak mungkin lagi kita menafsirkan. Misalkan : x1,x2 merupakan hubungan x2 = kx1, k, bilangan konstanta
15 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.
SSI STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND Sekretariat : Jln. Bimasakti No:3 Pengok Yogyakarta 55222 Tlp. (0274) 544504 E-mail :
[email protected] Blog : http://ssista.wordpress.com/
x1 x2 y
x11 x 21 y1
x12 x 22 y2
... x1n ... x 2 n ... y n
Metode kuadrat terkecil tidak dapat menghasilkan penduga b0,b1,...bk yang BLUE karena r(x’x)
1 x12 x 22
n = Σ x11 Σ x 21
... 1 ... x 1n ... x 2 n
Σ x11 2 Σ x11 Σ x11 x 21
1 x11 1 x 12 1 x1n
x 21 x 22 x 2 n
Σ x 21 Σ x11 x 21 2 Σ x 21
b2 x k n (x’x) = k .Σx11 Σx 21
Σx11 2 k .Σx11 k .Σx11 x 21
Σx 21 k .Σx11 x12 2 Σx 21
x2 = kx11 n (x’x) = k .Σx11 k .Σx11
Σx11 k .Σx11 2 kΣx11
2
k .Σx11 2 k 2 .Σx11 2 k 2 Σx11
b3 - b2 n (x’x) = k .Σx11 0
Σx11 2 k .Σx11 0
k .Σx11 2 k 2 Σx11 0
16 http://ssista.wordpress.com/
Please purchase 'e-PDF Converter and Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.