2014/3/28
SOCIAL HEALTH INSURANCE (JKN) IN INDONESIA Base on the Law No.40 of 2004 on the National Social Security System (SJSN) and the law No. 24 of 2011 on National Social Security Administering Bodies (BPJS), Drg M KAMARUZZAMAN MSc Chief Division of Health Insurance CENTER FOR HEALTH FINANCING AND INSURANCE MINISTRY OF HEALTH REP OF INDONESIA
Indonesia
• Islands : 17,508 • Land area : 1,919,440 Million-Sq Km • Provinces : 33 • Districts : 497 • Population : 237,6 (2010) • Poverty : 13 % 2
1
2014/3/28
BACKGROUND • Indonesia has developed social health insurance since 2005 namely Health insurance for the poor ( JPKMM/ASKESKIN). • In order to achieve UHC in Indonesia, the program changes and cover not only the poor but also near poor and vulnerable people. This program namely JAMKESMAS. • By Law No 40/2004 (SJSN) and law no 24/2011 (BPJS) stipulated that all indonesian people should entitled National Health Insurance (JKN)
BACKGROUND
2
2014/3/28
BACKGROUND
KONDISI CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN SAAT INI DI INDONESIA 72% (> 176 JUTA JIWA)
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
3
2014/3/28
WHY HEALTH INSURED ?
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BACKGROUND RISK
CONVENTIONAL RISK
NATIONAL SECURITY ACT
NON CONVENTIONAL RISK
SOCIAL SECURITY ACT
4
2014/3/28
BACKGROUND • WHY HEALTH INSURED ?
Double burden : COMM DEASES VS NCD DIRECT PAYMENT /fee for services Supply Induced Demand HI-TECH MEDICAL DEVICES Emerging Deseases Unpredicted the cost of for health services needed Asimetric information consumer ignorance No regulation for national solidarity Fragmented health sytem
National social securty act
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE ARE THE RIGHTS OF THE PEOPLE AND THE GOV’T OBLIGATORY
A. NATIONAL CONSTITUTION : 1. PANCASILA (5. SOCIAL WELFARE FOR ALL INDONESIAN PEOPLE )
2. UUD 1945 artcle 28 H (1) and 34 STATE SHOULD DEVELOP NAT’L SOC SEC SYST FOR ALL
3. LAW No 40/2004 for NSSS and LAW no 24/2011 for BPJS By implementing Nat’l social security system we fulfiled basic need for all people
3. Midterm Nat’l Development Plan 2005 - 2014
B. GLOBAL COMMITMENT : UN HUMAN RIGHTS DECLARATION
WHO ACT NO 58/2005
5
2014/3/28
JAMINAN KESEHATAN MENUJU UNIVERSAL HEALTH COVERAGE MERUPAKAN KOMITMEN GLOBAL
1948 UN Declaration 1948 Human Right Article 25 (1) SOCIAL HEALTH PROTECTION IS BASIC HUMAN RIGHT
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Pancasila Social Welfare and justice for All people
58th /2005 WHA Resolution WHA in geneve
Every countries should developed UHC through social Health Insurance Mechanism
Vision & Mission PROGRAM PRIORIITY OF MOH 11
Dunia menuju Universal Health Coverage
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
6
2014/3/28
Jaminan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage)
Adalah salah satu bentuk perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang layak melalui penerapan sistem kendali biaya dan kendali mutu, dan diselenggarakan berdasarkan prinsip asuransi sosial dan equitas bagi seluruh penduduk di wilayah Republik Indonesia JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATAN
1. Peningkatan KIA & KB 2. Perbaikan gizi masyarakat 3. Pengendalian penyakit menular & tidak menular dan kesling 4. Pemenuhan SDM Kes 5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, safety, mutu, penggunaan obat/makanan 6. Jamkesmas 7. Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis 8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier
28/03/2014
Vision and Priority 7 PRIORITAS REFORMASI KESEHATAN 1. JAMKES 2. Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) 3. Ketersediaan Obat dan Alkes di setiap fasilitas kesehatan 4. Reformasi birokrasi pembangunan kesehatan 5. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 6. Penanganan daerah bermasalah kesehatan 7. Rumah sakit Indonesia kelas dunia
bbb
Univedrsal Coverage 2014
RPJMN 2010 - 2014
MDG 2015
VISI : Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
14
7
2014/3/28
NATIONAL HEALTH INSURANCE (JKN)
WHY SJSN • A FEW PEOPLE BEING COVERAGE BY MANY HEALTH INSURANCE SCHEMES. • VARIETY OF BENEFIT PACKAGES AMONG MANY INSURANCE SCHEMES • THE NEED FOR SINCRONISED • THE NEED FOR EXPANDING HI COVERAGE • THE NEED FOR COMPREHENSIVE PACKAGE ACCORDING TO THE MEDICAL NEED
8
2014/3/28
National Social Security System Law No. 40/2004
The essence: Synchronies implementation of social security in Indonesia
The purpose: To guarantee protection and social welfare for all
(*) Indonesian National Social Security Council (NSSC/SJSN)
17
Social Security Programs In Indonesia BPJS I
1. Health Care Insurance 2. Working accidental protection 3. Old age saving (pension)
BPJS II
4. Death benefits (Life insurance) 5. Pension 18
9
2014/3/28
Social Health Insurance Concepts 1
All citizens who works (formal or informal sectors) AddtoYour Text and earns income shall contribute the program
2 For those who are poor and near poor , gov’t will pay the premium
3 4 5
Guarantee for basic benefits Gradual implementation
Government’s role as regulator
19
PRINCIPLE OF SOCIAL HEALTH INSURANCE SOCIAL INSURANCE SCHEMES MAY DIFFER FROM ONE TO ANOTHER BUT BASE ON THE LAW NO 40/2004, WE HAVE 9 (NINE) PRINCIPLE ELEMENTS ARE THAT : 1- “BPJS” ARE NON FOR PROFIT ORIENTED 2- PRUDENTIAL 3- FINANCED BY MEMBER CONTRIBUTIONS 4- COMPULSARY PARTICIPATION 5- MUTUAL AIDS 6- PORTABILITY 7- EQUITY 8- TRANSPARENT AND ACCOUNTABLE 9- FUNDS ARE INVESTED TO EARN FURTHER INCOME RETURNED TO MEMBERS THROUGH IMPROVED BENEFITS
10
2014/3/28
1 Januari 2014 PT ASKES Jamkesmas Kemkes
1 Juli 2015
2029
BPJS heath HI
Kemhan TNI, POLRI PT Jamsostek
BPJS labour
BPJS labour
BPJS labour
WAP, DB, OS, P
PT TASPEN
PT TASPEN
PT ASABRI
PT ASABRI
MECHANISM OF SHI (JKN)
CLINICS
BENEFIT >>> Pelayanan beneficiary
HOSP
HEALTH SERVICES DELIVERI
PREMIUM ((PAID BY GOV’T
Personal care
HOSP
MOU
BPJS FOR HEALTH
DR N MIDWIFE
HC
REFFERAL Rujukan
coverage :
• Beneficiary (membership) • Health services MINISTRY of HEALTH • benefit Public Health Services 22 package • financing
11
2014/3/28
ALUR PELAYANAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN
Kapitasi
Peserta rujukan
Puskesmas/ Dokter Keluarga
Penguatan pada pelayanan primer Fungsi preventif dan promotif
darurat
INA-CBG’s
Rumah Sakit
resep obat
Rujuk balik resep obat rujuk balik
Apotek
UU SJSN pasal 22 dan 23
Sistem Pelayanan terstruktur dan berjenjang
Tersier
Sekunder Gatekeeper
??
sebagai kontak pertama pada
pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan sesuai dengan Pedoman Pelayanan Medik.
Primer
Rujukan balik
Rujukan
12
2014/3/28
KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER
Kompetensi
Etc
Dermatology
Ophthalmology
Pediatrics
II
Surgery
Spesialis
Obs-Gynecology
Internal Medicine
III
Mahal
Family Medicine Dokter
I
Kedokteran Dasar
Sub-Spesialis Spesialis DK / DU / Dokter Pelayanan Primer
III II Ib Ia Murah
SAAT INI
Bidang ilmu kedokteran
GOAL
Marjinalisasi Dokter Pelayanan Primer
Revitalisasi Dokter Pelayanan Primer melalui program pendidikan dokter
Dokter yang mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan kesehatan individu dan keluarga
Kondisi ini tidak mendukung JKN
Iuran JKN member
premium
Nominal /percentage
PBI/poor people
NILAI NOMINAL (per jiwa)
Rp. 19.225,-
Govt civil Servant/military/ police and ret
5% (per familly)
2% employee 3% employer
Ranap kelas 1, kelas 2 Pasal 16B, 23
4,5 % (per fam) and 5% (per fam)
s/d 30 Juni 2015: 0,5% dari employee 4% employer
Ranap kelas 1, kelas 2 Pasal 16C, 23
Formal worker
note Ranap kelas 3 Pasal 16A, 23
mulai 1 Juli 2015: 1% dari pekerja 4% dari pemberi kerja Informal worker
NILAI NOMINAL (per jiwa)
1. Rp 25,500,2. Rp 42,500,3. Rp 59,500,-
1. Ranap kelas 3 2. Ranap kelas 2 3. Ranap kelas 1 Pasal 16F, 23
13
2014/3/28
MEMBERSHIP (BENEFICIARY)
14
2014/3/28
KEPESERTAAN JKN
Iuran
Peserta
Kepesertaan
PNS., TNI/POLRI, SWSTA )
2
Bersifat Wajib
Pekerja dan Pemberi Kerja
Penerima upah
1
3
Kelompok/ /Kel/Individu
Non Penerima Upah ( PENSIUN, VETERAN, INVESTOR, PEMBERI KERJA DLL)
PBI
Pemerintah
(ex jamkesmas, PHK lebih 6 bln, Cacat total dll)
PBI = Penerima Bantuan Iuran
86,4 juta PBI 2,6 PBI dr non KTP Sebagian kecil jamkesda
Peta Jalan Menuju Kepesertaan Semesta (UHC)
121,6 juta peserta dikelola BPJS Keesehatan Penduduk yang dijamin di berbagai skema 148,2 jt jiwa
90,4juta belum jadi peserta
2012
50,07 jJuta pst dikelola oleh Badan Lain 73,8 juta belum jadi peserta
2013
2014
Pengalihan Peserta JPK Jamsostek, Jamkesmas, TNI Polri ke BPJS Kesehatan Perpres Dukungan Operasional Kesehatan bagi TNI Polri Penyusunan Sisdur Kepesertaan dan Pengumpulan
Iuran
Pemetaan Perusahaan dan sosialisasi
Sinkronisasi Data Kepesertaan: JPK Jamsostek, Jamkesmas dan Askes PNS/Sosial -- NIK
257,5 juta peserta (semua penduduk) dikelola BPJS Keesehatan
KEGIATAN: Pengalihan, Integrasi, Perluasan `Perusahaan USAHA BESAR USAHA SEDANG USAHA KECIL USAHA MIKRO
2015
2014 20% 20% 10% 10%
2015 2016 50% 50% 30% 25%
2016
2018
2019
75% 100% 75% 100% 50% 70% 100% 40% 60% 80%
2017
100%
Tingkat Kepuasan Peserta 85%
2017
2018
2019
Integrasi Kepesertaan Jamkesda/PJKMU dan askes komersial ke BPJS Kesehatan
Pengalihan Kepesertaan TNI/POLRI ke BPJS Kesehatan
Perluasan Peserta di Usaha Besar, Sedang, Kecil & Mikro B S K
20%
50%
75%
100%
20%
50%
75%
100%
10%
30%
50%
70%
100%
100%
Pengukuran kepuasan peserta berkala, tiap 6 bulan Kajian perbaikan manfaat dan pelayanan peserta tiap tahun
15
2014/3/28
KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN KBUMN 2008-2011 Kinerja Kepesertaan Jumlah peserta per 31 Januari 2014:
No. A
Kelompok Peserta
Jumlah
Peserta PBI 1
PBI (APBN)
2
PBI (APBD)
3.586.564
Sub Total A
89.986.564
B
86.400.000
Jumlah pendaftar peserta baru sebagai peserta mandiri masih terus bertambah sebagai refleksi kebutuhan mendesak atas Jaminan Kesehatan, serta kepercayaan masyarakat yang besar
Peserta Non PBI 1
Eks Askes Sosial
2
TNI
955.720
3
POLRI
788.260
4
Pekerja Mandiri
342.388
5
Badan Usaha Sub Total B
16.137.133
8.222.181 26.445.682
Total A+B
116.432.246
Peningkatan pelayanan pendaftaran peserta mandiri antara lain dilakukan pendaftaran melalui website (± 14.000 peserta)
Jumlah peserta per tgl. 14 Februari 2014 mencapai 117.172.858 jiwa, termasuk peserta Pekerja Mandiri sebanyak 635.321 jiwa. 31
KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN KBUMN 2008-2011 Kinerja Kepesertaan Jumlah peserta per 31 Januari 2014:
No. A
Kelompok Peserta
Jumlah
Peserta PBI 1
PBI (APBN)
2
PBI (APBD)
3.586.564
Sub Total A
89.986.564
B
86.400.000
Jumlah pendaftar peserta baru sebagai peserta mandiri masih terus bertambah sebagai refleksi kebutuhan mendesak atas Jaminan Kesehatan, serta kepercayaan masyarakat yang besar
Peserta Non PBI 1
Eks Askes Sosial
2
TNI
955.720
3
POLRI
788.260
4
Pekerja Mandiri
342.388
5
Badan Usaha Sub Total B Total A+B
16.137.133
8.222.181 26.445.682 116.432.246
Peningkatan pelayanan pendaftaran peserta mandiri antara lain dilakukan pendaftaran melalui website (± 14.000 peserta)
Jumlah peserta per tgl. 14 Februari 2014 mencapai 117.172.858 jiwa, termasuk peserta Pekerja Mandiri sebanyak 635.321 jiwa. 32
16
2014/3/28
CHALLENGES • ESTIMATE 70 MILLIONS DATA OF INFORMAL WORKER AND 40 MILLIONS DATA OF FORMAL WORKER FROM 235 MILLIONS OF ENTIRE PEOPLE • NO BASELINE DATA FOR INFORMAL WORKER • The main problem are how to identified and reach are informal worker to participate in National Health Insurance
17