1 SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi...
SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh: ALDY AFRIZAL NIM: 107093002953
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1435 H
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: ALDY AFRIZAL 107093002914
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1435 H
ii
iii
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 29 Agustus 2014
ALDY AFRIZAL 10709300253
v
ABSTRAK ALDY AFRIZAL, Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penjualan PT. Fitrafood. Di bawah bimbingan Syopiansyah Jaya Putra dan Elsy Rahajeng.
PT. Fitrafood sebagai suatu perusahaan distribusi makanan olahan sebagaimana perusahaan yang bergerak dibidang distribusi lainnya memerlukan pendataan penjualan dan persediaan yang terintegrasi, namun berdasarkan observasi dilapangan terdapat masalah pada pendataan pemesanan, pengiriman, persediaan, dan penjualan yang masih menggunakan media kertas sehingga membutuhkan banyak tempat untuk penyimpanan sehingga rentan rusak dan hilang. Data persediaan yang tidak realtime membutuhkan waktu lama dalam proses pemesanan dan belum adanya sistem yang memberikan laporan secara realtime dan update kepada General manager sehingga kesulitan dalam pengambilan keputusan. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah sebuah aplikasi sistem informasi monitoring penjualan untuk mengelola data pemesanan, pengiriman, persediaan, dan penjualan yang terintegrasi dan realtime serta adanya forecasting dalam pembuatan laporannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode RAD (Rapid Application Development) dengan UML (Unified Modeling Language) sebagai tools pengembangannya. Sedangkan pembuatan aplikasinya sendiri menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk pengolahan databasenya. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi monitoring penjualan yang dapat meminimalisir kesalahan di dalam melakukan pendatan pemesanan, pengiriman, persediaan, dan penjualan sehingga memudahkan dalam pencarian documen penjualan dan dapat membantu kegiatan operasional penjualan dan persediaan peroduk, serta dengan menggunakan metode trend linier hasil perhitungan untuk forecasting penjualan yang akan datang dapat memudahkan general manager dalam pengambilan keputusan.
Kata Kunci: Rancang bangun, PT. Fitrafood, Sistem Informasi Monitoring Penjualan, Rapid Application Development, Unified Modeling Language, forecasting, PHP, MySQL. V Bab + XXII Halaman + 207 Halaman + 79 Gambar + 49 Tabel + Pustaka + Lampiran Pustaka Acuan (56, 2000 - 2014)
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah dan nikmatNya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi ini adalah ”Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penjualan PT. Fitrafood”. Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang didapatkan baik dari segi moral maupun segi material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada: 1.
Kedua Orang Tua yang sangat penulis hormati Bapak Edialis M.Nur dan Ibu Siti Rimbun Suri, S.pd yang telah mendidik dengan kesabaran dan kasih sayangnya yang tiada henti. Dan juga selalu memberikan dukungan moril hingga materil dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah. SWT selalu melimpahkan rahmat rahim dan ampunan-Nya kepada mereka. Amin. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala yang telah diberikan. “I love you”.
2.
Bapak. DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
vii
3.
Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi serta Nia Kumaladewi, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dosen Pembimbing I yang secara bijaksana dan kooperatif telah memberikan bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara moral maupun teknis serta selalu meluangkan waktu dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
5.
Ibu Elsy Rahajeng, MTI selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, arahan tentang penulisan skripsi yang baik dan selalu meluangkan waktu untuk dapat bertukar pikiran serta memberikan pemikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
6.
Seluruh Dosen dan Staff karyawan Program Studi Sistem informasi yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
7.
Seluruh Staff PT. Fitrafood yang telah memberikan waktu luangnya, data dan informasi yang bermanfaat.
8.
Saudaraku dan kakak-kakakku Rio Okto Reno dan Nuraini, Uni Titi terima kasih atas motivasi dan dukungannya. kalian adalah orang-orang terbaik yang penulis miliki.
9.
Teruntuk Wulan dwi damayanthi yang telah sabar mengingatkan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas doa dan dukungannya.
viii
10.
Terimakasih untuk Bayu, yang telah memberikan bimbingan pada tahap coding
11.
Teman-teman seperjuangan Sistem Informasi angkatan 2007, khususnya SIC dan SIK. Hasan, Ari, Dirgan, Hasybi, Hafaz, Krisna, Tohir, Tri Ady, Rangga, Ramadhani, Firmansyah, Anas dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu Terima kasih untuk kebersamaan yang terjalin begitu hangat dan kerjasamanya, kalian semua begitu hebat.
12.
Teman-teman IPA 3 (Danu, Setho, Citra, Hari, Sandi) Terima kasih untuk segala gangguannya selama penulisan skripsi ini, dan kepada teman-temannya wulan yang selalu memotivasi dan mendoakan.
13.
Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, maaf jika saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Pada kesempatan ini saya juga memohon maaf yang sebesar-besarnya dan
menyadari bahwa karya ini belumlah sempurna, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca melalui e-mail [email protected]. Akhir kata saya berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Amien.
Jakarta, 29 Agustus 2014
ALDYAFRIZAL
ix
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ................................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. v ABSTRAK ........................................................................................................... vi KATA PENGANTAR......................................................................................... vii DAFTAR ISI...........................................................................................................x DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xxi BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1 1.1
Latar Belakang............................................................................................... 1
Metode Penelitian ...........................................................................................6 1.6.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................................6 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ..............................................................7
Sistem ...........................................................................................................11 2.2.1 Karakteristik Sistem......................................................................... 11 2.2.2 Klasifikasi Sistem ............................................................................ 13
2.3
Pengertian Data dan Informasi .....................................................................15 2.3.1 Data dan Informasi........................................................................... 15 2.3.2 Data.................................................................................................. 15 2.3.3 Informasi .......................................................................................... 15
2.4
Pengertian Sistem Informasi.........................................................................17
2.5
Monitoring ....................................................................................................18 2.5.1 Peran Pengawasan............................................................................ 19 2.5.2 Tipe - tipe pengawasan ................................................................... 20 2.5.3 Alasan – alasan pengawasan diperlukan.......................................... 20 2.5.4 Hambatan – hambatan dalam pengawasan ...................................... 21 2.5.5 Solusi dalam mengatasi hambatan di bidang pengawasan .............. 22
2.6
Sistem Monitoring ........................................................................................23
2.7
Penjualan.......................................................................................................25 2.7.1 Perbedaan antara Penjualan dengan Pemasaran ...............................25 2.7.2 Strategi Penjualan .............................................................................26
2.8
Sistem Informasi Penjualan ..........................................................................26
xi
2.8.1 Konsep Pemesanan .......................................................................... 26 2.8.2 Pengertian Pengiriman..................................................................... 27 2.8.3 Pengertian Pembayaran.................................................................... 27 2.8.4 Konsep Persediaan Produk .............................................................. 27 2.8.4.1 Pengertian Persediaan Produk ........................................... 28 2.8.4.2 Fungsi Persediaan Produk.................................................. 28 2.8.4.3 Manajemen Inventory........................................................ 30 2.9
BAB IV SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN..................109 4.1
Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning)......................................109 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................................109 4.1.1.1 Sejarah PT. Fitrafood........................................................ 109 4.1.1.2 Logo Perusahaan............................................................... 110 4.1.1.3 Visi Perusahaan................................................................. 110 4.1.1.4 Misi Perusahaan................................................................ 110 4.1.1.5 Struktur Organisasi ........................................................... 111 4.1.1.6 Tugas dan Tanggung Jawab.............................................. 111 4.1.2
Analisa Sistem yang Berjalan.........................................................113
Analisis Keputusan (Decision Analysis)........................................ 121
4.1.7
Sistem Usulan ................................................................................ 123
4.1.8
Metode Trend Linier...................................................................... 124
Perancangan (Workshop Design) ...............................................................126 4.2.1 Desain Proses.................................................................................. 126 4.2.2.1 Use Case Diagram ............................................................. 126 4.2.1.2 Activity Sistem Informasi Monitoring Penjualan............... 146 4.2.1.3 Sequence Sistem Informasi Monitoring Penjualan............ 160 4.2.2
Contoh Use Case Diagram ............................................................ 73
Gambar 2.10 Contoh Use Case Include .............................................................. 75 Gambar 2.11 Contoh Use Case Extend ............................................................... 75 Gambar 2.12 Contoh Activity Diagram Login.................................................... 77 Gambar 2.13 Contoh Sequence Diagram Login ................................................. 79 Gambar 2.14 Contoh Class Diagram Sistem Informasi Monitoring Penjualan...81 Gambar 2.15 Contoh Mapping dari Class Diagram ke RDBMS Tabel.............. 84 Gambar 3.1
Gambar 4.10 Activity Diagram Manage User....................................................147 Gambar 4.11 Activity Manage Produk...............................................................148 Gambar 4.12 Activity Diagram Buat Sales Order (SO).....................................149 Gambar 4.13 Activity Diagram Input Surat Jalan ..............................................150 Gambar 4.14 Activity Diagram manage persediaan...........................................151 Gambar 4.15 Activity Diagram input Invoice....................................................152 Gambar 4.16 Activity Diagram Verifikasi Pembayaran Customer....................153 Gambar 4.17 Activity Diagram laporan pesanan ...............................................154 Gambar 4.18 Activity Diagram Laporan Persediaan..........................................155 Gambar 4.19 Activity Diagram Laporan Penjualan ...........................................156 Gambar 4.20 Activity Diagram Laporan Best sales ...........................................157 Gambar 4.21 Activity Diagram Laporan Customer............................................158 Gambar 4.22 Activity Diagram Forecasting.......................................................159 Gambar 4.23 Activity Diagram Logout..............................................................160 Gambar 4.24 Sequence Diagram Login .............................................................161 Gambar 4.25 Sequence Diagram Manage User .................................................162 Gambar 4.26 Sequence Diagram Manage Produk .............................................163 Gambar 4.27 Sequence Diagram Buat Sales Order (SO) ..................................164 Gambar 4.28 Sequence Diagram Buat Surat jalan (SJ) .....................................165
xviii
Gambar 4.29 Sequence Diagram Manage Persediaan .......................................165 Gambar 4.30 Sequence Diagram Buat Invoice ..................................................166 Gambar 4.31 Sequence Diagram Verifikasi Pembayaran Customer..................167 Gambar 4.32 Sequence Diagram laporan Pesanan ............................................167 Gambar 4.33 Sequence Diagram Laporan Persediaan.......................................168 Gambar 4.34 Sequence Diagram Laporan Penjualan ........................................169 Gambar 4.35 Sequence Diagram Laporan Best Sales & Marketing ..................170 Gambar 4.36 Sequence Diagram Laporan Best Customer .................................171 Gambar 4.37 Sequence Diagram forecasting.....................................................172 Gambar 4.38 Sequence Diagram logout.............................................................173 Gambar 4.39 Form Input Pesanan......................................................................174 Gambar 4.40 Form Input Kategori .....................................................................174 Gambar 4.41 Form Input Produk .......................................................................174 Gambar 4.42 Form Input User ...........................................................................175 Gambar 4.43 Ubah Password.............................................................................175 Gambar 4.44 Output Laporan Pesanan...............................................................176 Gambar 4.45 Output Laporan Persediaan ..........................................................176 Gambar 4.46 Output Laporan Penjualan............................................................177 Gambar 4.47 Output Laporan Best Sales & Marketing .....................................177 Gambar 4.48 Output Laporan Best Customer ....................................................178 Gambar 4.49 Output Forecasting .......................................................................178 Gambar 4.50 Class Diagram Sistem Informasi monitoring penjualan ..............181 Gambar 4.51 Mapping Class Diagram ...............................................................182
xix
Gambar 4.52 Penjabaran Mapping Class Generalisasi User..............................183 Gambar 4.53 Penjabaran Mapping Class Produk ..............................................183 Gambar 4.54 Penjabaran Mapping Class Pesanan.............................................184 Gambar 4.55 Penjabaran Mapping Class Penjualan ..........................................184 Gambar 4.56 Penjabaran Mapping Class User ..................................................185 Gambar 4.57 Schema Database .........................................................................189 Gambar 4.58 Struktur Menu Sales & Marketing ...............................................197 Gambar 4.59 Struktur Menu Admin...................................................................197 Gambar 4.60 Struktur Menu Finance .................................................................198 Gambar 4.61 Struktur Menu Warehouse............................................................198 Gambar 4.62 Struktur Menu General Manager............................................... 199 Gambar 4.63 Perancangan Interface login .........................................................200
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Penjualan Dengan Pemasaran............................... 25 Tabel 2.2 Penjualan Produk Dimsum Chesnut Bulan Maret Tahun 2010-2014 33 Tabel 2.3 Metode Kuadrat Terkecil ................................................................... 34 Tabel 2.4 Perkiraan Penjualan............................................................................ 35 Tabel 2.5 Studi Literatur Sejenis........................................................................ 38 Tabel 2.6 Pengujian Buat Sales Order (SO)....................................................... 68 Tabel 2.7 Notasi Activity Diagram .................................................................... 76 Tabel 2.8 Notasi Sequence Diagram.................................................................. 78 Tabel 2.9 Notasi Class Diagram......................................................................... 81 Tabel 2.10 Contoh Data to Location CRUD Matrix............................................ 88 Tabel 3.1 Daftar wawancara satu ....................................................................... 94 Tabel 3.2 Daftar wawancara satu ....................................................................... 94 Tabel 3.3 Daftar Studi Literatur ......................................................................... 96 Tabel 4.1 Analisis PIECES ...............................................................................120 Tabel 4.2 Penjualan Produk Dimsum Chesnut Bulan Maret Tahun 2010-2014124 Tabel 4.3 Metode Kuadrat Terkecil ..................................................................125 Tabel 4.4 Perkiraan Penjualan...........................................................................126 Tabel 4.5 Identifikasi Aktor ..............................................................................127 Tabel 4.6 Identifikasi Use Case Sistem Informasi Monitoring Penjualan ........128 Tabel 4.7 Narasi Use Case Loginr.....................................................................131 Tabel 4.8 Narasi Use case Manage User ..........................................................132
xxi
Tabel 4.9 Narasi Use case Manage Produk ......................................................133 Tabel 4.10 Narasi Use case Input Sales Order....................................................134 Tabel 4.11 Narasi Use case Input Surat Jalan .....................................................135 Tabel 4.12 Narasi Use case Manage Persediaan.................................................136 Tabel 4.13 Narasi Use case Input Invoice...........................................................137 Tabel 4.14 Narasi Use case Menginput Pembayaran Customer .........................138 Tabel 4.15 Narasi Use case Laporan Pesanan.....................................................139 Tabel 4.16 Narasi Use case Laporan Persediaan ................................................140 Tabel 4.17 Narasi Use case Laporan Penjualan ..................................................141 Tabel 4.18 Narasi Use case Laporan Best Sales .................................................142 Tabel 4.19 Narasi Use case Laporan Best Customer ..........................................143 Tabel 4.20 Narasi Use case Forecasting.............................................................144 Tabel 4.21 Narasi Use case Logout.....................................................................145 Tabel 4.22 Identifikasi Objek Potensial ..............................................................179 Tabel 4.23 Objek yang di usulkan.......................................................................180 Tabel 4.24 Matriks CRUD ..................................................................................186 Tabel 4.25 Tabel User .........................................................................................190 Tabel 4.26 Tabel Akses........................................................................................190 Tabel 4.27 Tabel Pegawai ...................................................................................191 Tabel 4.28 Tabel Produk .....................................................................................192 Tabel 4.29 Tabel Kategori...................................................................................192 Tabel 4.30 Tabel Persediaan ...............................................................................193 Tabel 4.31 Tabel Customer .................................................................................193
Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di Indonesia yang semakin pesat dan
penyebaran berbagai macam informasi yang semakin luas dengan media internet. Seiring dengan berjalannya waktu, sebuah perusahaan akan melakukan perbaikanperbaikan untuk membuat perusahaan tersebut lebih maju dan berkembang, eksekutif dalam memimpin perusahaan sangat membutuhkan data-data yang dapat menghasilkan informasi bagi perusahaan, apabila perusahaan mempunyai masalah yang dapat mengganggu berjalannya proses bisnis yang dilihat melalui data perusahaan tersebut, eksekutif dapat mengambil suatu keputusan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam perusahaan yang dipimpinnya. Seperti Zhang et al (2003) yang meneliti tentang sebuah sistem monitoring dengan studi kuantitatif yang dapat membantu dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan suatu sumber daya di masa depan. Menurut yucheng et al (2010) sistem monitoring pada sebuah organisasi/perusahaan yang lebih berfokus pada hal real time monitoring. Dalam sistem monitoring ini dibagi menjadi 2 modul fungsional utama: modul yang pertama monitoring penggunaan sumber daya yang di sajikan dengan tampilan log, yang kedua monitoring sumber daya sistem jarak jauh secara real time selama operasi pada server dan catatan data pemantauan dalam database yang kemudian disajikan kedalam tampilan kurva/grafik. Selanjuatnya Ellitan dan Anatan (2007)
1
2
mengatakan dalam dunia usaha, inovasi dan keunggulan teknologi merupakan komponen penting dalam strategi bersaing. Sistem ini nantinya digunakan untuk dapat memberikan kemudahan bagi para karyawan pada Bagian penjualan yang terkait dengan proses pemesanan, pengiriman, persediaan, produksi dan keuangan. PT Fitrafood adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam distributor produk makanan premium. Berdasarkan pengamatan sementara peneliti proses pencatatan dokumen penjualan dan laporan penjualan masih menggunakan Ms.Excel sehingga belum terdokumentasi dengan baik dan menyulitkan dalam mengelola data saat dibutuhkan. Media penyimpanan dan laporan yang masih menggunakan kertas akan memperlambat proses pencarian data dan proses merekap data pemesanan, pengiriman, persediaan, dan penjualan setiap bulannya. Dalam proses pemesanan yang dilakukan marketing atas pesanan Customer , marketing melakukan cek ketersediaan produk ke admin kemudian admin menanyakan ke bagian Warehouse, jika produk yang dibutuhkan tidak ada atau kurang maka pemesanan dikembalikan lagi ke marketing untuk ditanyakan kembali pada Customer
apakah memesan sesuai persediaan atau mengganti
produk pemesanan. Saat ini proses pengambilan data hasil penjualan hingga sampai kepada general manager masih dilakukan secara manual, yaitu data produk dari bagian gudang maupun data pemesanan dari bagian marketing harus disampaikan terlebih dahulu kepada Admin untuk dikelola dan kemudian diserahkan kepada general manager apabila ada permintaan. Sistem di PT Fitrafood belum dapat memperkirakan penjualan di masa mendatang dengan baik, sehingga pemenuhan permintaan pasar kurang optimal.
3
Data hasil penjualan yang tidak menentu setiap harinya menyebabkan data hasil penjualan yang diterima general manager tidak realtime dan tidak menyeluruh. Hal ini mengakibatkan kebijakan pembelian yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan hasil penjualan
yang sebenarnya.
Sedangkan
general manager
membutuhkan forecasting penjualan untuk perencanaan pembelian produk. Akibatnya terjadi penumpukan produk apabila perhitungan ramalan jumlah penjualan jauh lebih besar dari hasil penjualan sebenarnya. Hal ini mengakibatkan pengalokasian modal yang tidak efektif. Sebaliknya perhitungan ramalan jumlah penjulan yang tidak tepat juga mengakibatkan kekurangan produk apabila perkiraan penjualan jauh lebih sedikit dari hasil penjualan sebenarnya. Selain itu Data penjualan yang terdapat dalam perusahaan hanya berupa data penjualan yang dilakukan oleh semua sales & marketing setiap bulannya, sehingga General Manager belum bisa melakukan monitoring terhadap sales & marketingnya yang melakukan penjualan dengan baik dan semakin meningkat. Melihat permasalahan diatas, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat membantu general manager dalam mengambil keputusan strategis, terutama yang berkaitan dengan bidang penjualan. Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul skripsi “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penjualan PT Fitrafood”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan Latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut :
4
a. Proses pencatatan menggunaan media penyimpanan kertas yang beresiko terhadap kehilangan data ataupun rusak. b. Data persediaan yang tidak realtime membutuhkan 2 kali proses pemesanan. c. Tidak adanya sistem forecasting yang dapat membantu general manager dalam mengambil keputusan. d. Tidak
adanya
Sistem
yang
menampilkan
penjualan
sales
&
marketingnya. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana merancang bangun sistem informasi monitoring penjualan yang dapat mengelola data pemesanan, pengiriman, persediaan, penjualan, dan dapat meyajikan laporan secara up to date?” 1.3
Batasan Masalah Agar pembahasan pada penelitian ini tidak terlalu luas namun dapat
mencapai hasil yang optimal, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut: a. Ruang lingkup penelitian terbatas pada PT Fitrafood dan yang terlibat adalah Sales & Marketing, Admin, Finance, Warehouse, dan General Manager b. Sistem informasi monitoring penjualan hanya fokus terhadap proses penjualan meliputi pemesanan, persediaan, pengiriman, pembuatan laporan, dan forecasting.
5
c. Metodologi yang digunakan yaitu Rapid Aplication Development (RAD). d. Alat bantu (tools) yang digunakan yaitu bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Prepocessor) serta MySQL sebagai databasenya., dan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat bantu pendeskripsian dan desain system. 1.4
Tujuan Penelitian a. Analisa dan desain sistem informasi monitoring penjualan yang terintegrasi antara proses pemesanan, pengiriman, persediaan, dan penjualan b. Merancang bangun sistem informasi yang mampu menyimpan data pemesanan, persediaan, invoice, pengiriman dan penjualan di dalam sebuah database yang baik c. Menampilkan laporan pesanan, penjualan, persediaan produk, dan forecasting yang terintegrasi dan update kepada manager. d. Menghasilkan sistem informasi monitoring penjualan yang dapat mengidentifikasi dan menganalisa hasil penjualan.
1.5
Manfaat Penelitian Dengan adanya Sistem Informasi Monitoring Penjualan tentunya
diharapkan akan memberi banyak manfaat, antara lain sebagai berikut: a. Memberikan gambaran secara umum tentang rancang bangun sistem informasi monitoring penjualan.
6
b. Memudahkan general manager dalam memonitor proses penjualan di perusahaan. c. Penyimpanan data dokumen penjualan dapat terdokumentasi dengan baik dan mudah untuk pencarian serta update. d. Dengan adanya sistem informasi monitoring penjualan diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga perusahaan akan menjadi efisien dan efektif dalam bekerja e. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi untuk Penelitianpenelitian Sejenis berikutnya. 1.6
Metodologi Penelitian
1.6.1
Metode Pengumpulan Data Pada metode penumpulan data disini melalui beberapa cara, yaitu : 1. Observasi, merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2008). 2. Wawancara, komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008). 3. Studi pustaka, dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi penelitian. 4. Studi literatur, dilakukan dengan membaca dan menelaah literatur dari jurnal-jurnal, tugas akhir atau skripsi, serta thesis yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti.
7
1.6.2
Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan metode berorientasi objek dengan model pengembangan Rapid Application Development (RAD). Menurut Kendall dan Kendall (2008) RAD memiliki tahapan-tahapan berikut: 1.
Requirement Planning (Perencanaan Kebutuhan) Pada tahap ini, user dan analyst mengadakan pertemuan untuk melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan.
2.
Workhop Design (Proses Desain) Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabla terdapat ketidaksesuaian pada desain.
3.
Implementation (Implementasi) Setelah program selesai, baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahann atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi. Dalam metode pengembangan sistem ini menggunakan notasi UML (Unified Modelling Language). Diagram yang digunakan dalam
8
penelitian ini yaitu, Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram. 1.7
Sistematika Penulisan Dalam penyusunan laporan Skripsi ini sistematika penulisan terdiri dari
lima (bab), uraian masing-masing bab tersebut adalah: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dalam rancang bangun
sistem
monitoring
penjualan,
metode
pengembangan sistem dan mendefinisikan tools yang diperoleh dari berbagai sumber yang menjadi landasan dan penulisan skripsi ini. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci tentang metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem, metode analisa yang digunakan serta adanya kerangka penelitian dari penelitian yang dilakukan pada PT. Fitrafood.
BAB IV
SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang organisasi, sejarah dan struktur organisasi PT. Fitrafood.
9
Bab ini juga berisi analisa permasalahan, analisa kebutuhan sistem, dan perancangan sistem yang diusulkan, meliputi perancangan database, interface hingga implementasi dari sistem ini. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan diuraikan kesimpulan yang dapat diambil dari penyusunan laporan Skripsi ini serta saran-saran untuk memperbaiki dan mengembangkan lebih lanjut dari penyusunan Skripsi ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Rancang Bangun
2.1.1 Rancang Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat program. Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk memberi gambaran yang jelas lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik yang terlibat. Perancangan harus berguna dan mudah dipahami sehingga mudah digunakan. Perancangan adalah Sebuah Proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaanya. Perancangan atau rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menterjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem di implementasikan (Pressman, 2009). 2.1.2 Bangun Pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan (Pressman, 2009). Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang 10
11
terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian pengertian rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki sistem yang sudah ada. 2.2
Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan
prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu fungsi yang dapat diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan (Turban dan Aronson, 2005). Selanjutnya sistem adalah sekumpulan objek, ide, berikut saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama (Prahasta , 2005). 2.2.1 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu (Ladjamudin, 2005), yaitu: a. Komponen Sistem Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. b. Batasan Sistem Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya
atau
dengan
lingkungan
luarnya.
Batas
sistem
ini
12
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. d. Penghubung Sistem Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini, sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. e. Masukan Sistem Merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. f. Keluaran Sistem Merupakan hasil dari pemrosesan sistem, yang bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainnya. g. Pengolahan Sistem Merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.
13
h. Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan. 2.2.2 Klasifikasi Sistem Klasifikasi sistem menurut parameter pengklasifikasiannya (Putra dan Subiyakto, 2006), yaitu: a.
Bentuk, menurut bentuknya sistem diklasifikasin menjadi: - Sistem Abstrak (abstract system), adalah sistem yang secara fisik tidak dapat diwujudkan tetapi secara konseptual dapat dijelaskan. Contohnya adalah sistem ketuhanan. - Sistem Fisik (Phisic System), adalah sistem yang secara fisik dapat diwujudkan bentuknya. Contohnya adalah sistem transportasi, sistem komputer dan sistem akuntansi.
b.
Penciptaan
Sistem
oleh
Manusia,
Menurut
parameter
ini
sistem
diklasifikasikan menjadi: - Sistem Alamiah (natural system), adalah sistem yang secara alamiah sudah ada di sekitar kehidupan manusia. Contohnya adalah sistem tata surya, sistem sosial masyarakat dan lain sebagainya. - Sistem Buatan Manusia (human made system), adalah sistem yang secara langsung terwujud ada keterlibatan manusia sebagai pencipta sistem
14
tersebut walaupun secara tidak absolut manusia adalah pencipta sistem tersebut. Contohnya adalah sistem komputer dan lain sebagainya. c.
Tingkat Kepastian, menurut tingkatan kepastiannya sistem diklasifikasikan menjadi: - Sistem pasti (deterministic system), adalah sistem yang dapat secara pasti dapat dinyatakan dalam penentuan komponen-komponennya, khususnya pada ketentuan prosesnya yang secara pasti dapat ditentukan hasilnya. Contohnya adalah sistem perhitungan terhadap bilangan riil. - Sistem probabilistik adalah sistem yang tidak dapat secara pasti dapat dinyatakan dalam penentuan komponen-komponennya, khususnya pada ketentuan prosesnya yang secara tidak pasti dapat ditentukan hasilnya. Contohnya adalah sistem perhitungan statistik, sistem penunjang keputusan dan lain sebagainya.
d.
Hubungan dengan Lingkungan Luar, system diklasifikasikan menjadi: - Sistem Tertutup (Closed System), adalah system yang tidak mempunyai hubungan dengan lingkungan luar sebagai top system dan dalam siklus hisupnya system ini tidak melakukan pertukaran masukan atau keluaran dari lingkungannya. - Sistem Terbuka (Opened System), adalah system yang bekerja melakukan pertukaran masukan dan keluaran dari lingkungan luar system, digambarkan sebagai jalur atau garis umpan balik (feedback) pada model umum system.
15
2.3
Pengertian Data dan Informasi
2.3.1 Data dan Informasi Istilah data dan informasi seringkali digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masingmasing konsep yang berbeda (Prahasta, 2005). Perbedaan antara data dan informasi sering menjadi titik awal untuk memahami sistem informasi (Kadir, 2003). 2.3.2
Data Data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal
yang penting dalam organisasi (Whitten dan Bentley, 2008). Selanjuatnya data merupakan bahasa, simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep. Singkatnya data merupakan suatu kenyataan apa adanya (Prahasta, 2005). 2.3.3
Informasi Informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi
bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima (Whitten dan Bentley, 2008). Informasi adalah data yang telah diproses
atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti.
Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima. Informasi adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, manajer, staf atau orang lain di dalam suatu
16
organisasi atau perusahaan (Prahasta, 2005). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003). Berikut adalah kriteria suatu informasi yang baik (Kadir, 2003): 1. Relevansi. Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan. 2. Kelengkapan dan keluasan. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. 3. Kebenaran. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapat dibuktikan. Informasi berasal dari data, dan data adalah fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi. 4. Terukur. Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya. 5. Keakuratan. Kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan. 6. Kejelasan. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, diagram, dan lain-lain. Namun, bentuk penyajiannya harus benar dan menjadikan pemakai mudah memahami maknanya.
17
7. Keluwesan. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi. 8. Ketepatan waktu. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang baik adalah informasi yang sesuai (relevan) dengan kebutuhan, tepat waktu, dan tidak menimbulkan keragu-raguan (Lippeveld et all, 2000). 2.4
Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005). Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten dan Bentley, 2008).
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi (Kadir, 2003) Seperti yang kita lihat pada gambar 2.2 sistem informasi mempunyai
18
komponen-komponen sebagai berikut (Kadir, 2003): a. Perangkat keras (hardware) Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. b. Perangkat lunak (software) atau program Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data. c. Prosedur Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. d. Orang Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. e. Basis data (database) Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. f.
Jaringan komputer dan komunikasi data Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.5
Monitoring Monitoring merupakan bagian dari pengamatan, pengumpulan informasi,
pengawasan dan tidak lanjut. Secara definisi, monitoring adalah pengamatan dan pengawasan dalam suatu kegiatan dalam hubungan dengan hasil dan pengaruhnya. Tujuan monitoring adalah pertama untuk meyakinkan bahwa
19
masukan dan keluaran telah berjalan sesuai dengan perencanaan. Kedua, untuk membuat dokumen tentang kegunaaan masukan, aktifitas dan hasil. Selanjutnya, untuk menjaga deviasi dari tujuan awal dan hasil yang diharapkan. ilmu pengawasan menjadi salah satu alat dalam mewujudkan suatu pengontrolan pekerjaan dalam mendukung visi dan misi organisasi (Fahmi, 2012). 2.5.1 Peran Pengawasan Secara
umum
ada
beberapa
manfaat
yang
diperoleh
dengan
diberlakukannya pengawasan pada suatu organisasi, yaitu : 1. Pengawasan memiliki peran penting terutama dalam memastikan setiap pekerjaan terlaksana sesuai dengan direncanakan. 2. Disamping itu pengawasan juga memiliki peran dalam membantu manajer dalam mengawal dan mewujudkan keinginan visi dan misi perusahaan ,dan tidak terkecuali telah menempatkan manajer sebagai pihak yang memiliki wewenang sentral di suatu organisasi. 3. Pengawasan bernilai positif dalam membangun hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan. Karena manajer yang efektif menggambarkan pengawasan untuk membagi-bagi informasi, memuji pelaksanaan yang baik dan melihat mereka yang memerlukan bantuan serta menentukan bantuan jenis apa yang mereka perlukan. 4. Pengawasan
yang baik memiliki peran dalam menumbuhkembangkan
keyakinan para stakeholders pada organisasi. Stakeholders adalah mereka yang memiliki kepedulian tinggi pada organisasi. Mereke yang dikategorikan
20
sebagai stakeholders adalah pemerintah, kreditur, supplier (pemasok), investor, akuntan publik, akademisi, lembaga penilai, karyawan, dan lain-lain. 2.5.2 Tipe - tipe pengawasan Ada tiga tipe pengawasan (Fahmi, 2012), yaitu : 1. Pengawasan pendahuluan pengawasan pendahuluan atau sering disebut steering controls dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpanganpenyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkikan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. 2. Pengawasan concurrent pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelumkehiatan-kegiatan bias dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan double-check yang lebih menjamin ketetapan pelaksanaan suatu kegiatan. 3. Pengawasan umpan balik dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. 2.5.3 Alasan – alasan pengawasan diperlukan Alasan-alasan pengawasan (monitoring) diperlukan (Fahmi, 2012), yaitu: 1. Agar kualitas output yang dihasilkan menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan banyak pihak, khususnya pengguna produk.
21
2. Terbentuknya konsep manajemen sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak komisaris maupun manajemen perusahaan. Misalnya pihak komisaris perusahaan menginginkan perolehan dividen tahun ini adalah 12 persen, maka karena pengawasan yang diakukan begitu ketat oleh pihak komisaris pada kinerja dari manajemen perusahaan maka akhrinya taget 12 persen tersebut tercapai. 3. Dengan adanya pengawasan maksimal diharapkan tujuan dan keinginan terbentuknya
Good
Corporate
Governace(GCG)
akan
dapat
diwujudkan, pembentukan GCG lebih lanjut telah memposisikan terwujudnya
organisasi
yang
bersih
(clean
organization)
dan
manajemen yang profesional. 2.5.4
Hambatan – hambatan dalam pengawasan dalam rangka menciptakan suatu model pengawasan yang baik maka
dibuatnya sistem pengawasan (monitoring). Sistem pengawasan (monitoring) bertujuan untuk membentuk suatu model kerja pengawasan dengan mengacu pada aturan-aturan yang berlaku dan diharapkan. Pengharapan itu baik bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Namun dalam kenyataan sering sistem pengawasan tersebut tidak bisa berlangsung atau dijalankan secara baik atau dengan kata lain sistem pengawasan tersebut mengalami penolakan dari pihak-pihak tertentu. Tentunya penolakan terhadap suatu sistem dianggap sebagai sebuah hambatan, dan dalam kenyataannya penolakan tersebut disebabkan oleh berbagai sebab. Penolakan terhadap sistem pengawasan terjadi dalam keadaan yang berikut (Fahmi, 2012):
22
1. Sistem pengawasan itu mengukur prestasi dalam suatu daerah baru. 2. Sistem pengawasan itu menggantikan suatu sistem dimana orang mempunyai investasi besar dalam pemeliharannya. 3. Standar-standar ditetapkan tanpa partisipasi. 4. Hasil-hasil dari sistem pengawasan itu tidak diumpan balik (feed back) kepada mereka yang prestasinya diukur. 5. Hasil –hasil dari sistem pengawasan itu disampaikan ke level yang lebih tinggi dalam organisasi dan dipakai dengan sistem imbalan (reward system). 6. Orang yang terkena oleh sistem itu relatif puas dengan hal-hal sebagaimana adanya dan mereka melihat diri mereka sendiri terikat (committed) pada organisasi. 7. Orang yang terkena sistem itu rendah harga diri dan authoritarianism mereka. 2.5.5
Solusi dalam mengatasi hambatan di bidang pengawasan Untuk mengatasi agar terciptanya pengawasan yang berlangsung secara
baik, maka setiap hambatan dalam bidang pengawasan harus dicarikan solusi (Fahmi, 2012). Adapun bentuk solsui tersebut adalah: 1. Menciptakan hubungan antara tingkat atas dan bawah agar terbentuknya suatu control yang maksimal sampai dengan tingkat sub sistem. 2. Memahami konsep efektivitas. Konsep efektivitas melihat dari segi waktu dan sebaiknya pengawasan yang dilakukan melihat pada konsep time schedule, dengan tujuan agar setiap pengerjaan tugas dapat
23
diselesaikan sesuai dengan target yang diinginkan. Karena jika suatu pekerjan selesai diatas target maka artinya terjadinya pemborosan dari segi waktu dan lebih jauh pada biaya (cost), sementara manajer perusahaan sering mengedepankan persoalan efisiensi. 3. Perusahaan perlu mengembangkan suatu standar acuan kerja yang representatif dan modern. Dengan tujuan setiap pihak yang bekerja di organisasi tersebut harus memantuhi dan menerapkan standar acuan kerja tersebut, sehingga jika suatu saat ada teguran, sanksi dan berbgai bentuk penegakan aturan lainnya semua itu telah bersumber pada standar tersebut, dengan begitu diharapkan kondisi homogen akan berlangsung secara stabil. 4. Menerapan konsep “the right man and the right place” artinya menempatkan seseorang sesuai dengan posisinya. Dengan begitu diharapkan setiap pekerjaan ditangani oleh mereka yang benar-benar mampu untuk menyelesaikannya. 2.6
Sistem Monitoring Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dari
berbagai sumber daya (Ohara, 2005). Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang real time.
24
Gambar 2.2 Proses Dalam Sistem Monitoring Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar seperti yang terlihat pada gambar 2.3 , yaitu: 1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring, seperti lalu-lintas jaringan, informasi hardware, dan lain-lain. 2. Selanjuatnya kita melakukan analisis data monitoring dengan malakukan pemilihaan, penyaringan, dan memperbarui data monitoring. 3. Data hasil monitoring yang telah dianalisis ditampilkan dalam bentuk table, kurva, dan gambar. Aksi yang terjadi di antara proses-proses dalam sebuah sistem monitoring adalah berbentuk service, yaitu suatu proses yang terus-menerus berjalan pada interval waktu tertentu. Proses-proses yang terjadi pada suatu sistem monitoring dimulai dari pengumpulan data seperti data dari network traffic, hardware information, dan lain-lain yang kemudian data tersebut dianalisis pada proses analisis data dan pada akhirnya data tersebut akan ditampilkan. Pada beberapa aplikasi sistem monitoring, akses benar-benar dibatasi dari local host terminal saja. Pertanyaannya apakah bisa dilakukan monitoring dari jarak jauh, dimana semua data yang dikumpulkan dari terminal komputer yang berada di lokasi
25
berbeda dengan instrumennya misalnya dengan menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) atau bahkan internet. Untuk menjalankan sistem monitoring yang seperti ini sangat memungkinkan sekali dapat dilakukan dengan menggunakan interface program yang dapat menjembatani pengguna melalui web browser pada remote terminal. Interface program ini disebut CGI (Common Gateway Interface) yang biasanya tersedia pada linux. 2.7
Penjualan Pengertian penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli
dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan (Armstrong dan Kotler, 2008). Penjualan merupakan aktivitas utama perusahaan (Ladjamudin, 2005). Pendapatan perusahaan sangat ditentukan oleh besar kecilnya penjualan. Kegiatan penjualan itu sendiri berhubungan erat dengan kegiatan marketing atau pemasaran, dimana penjualan merupakan bagian dari marketing. Bagi perusahaan distributor, kegiatan penjualan menjadi tugas para salesman. 2.7.1 Perbedaan antara Penjualan dengan Pemasaran Perbedaan antara penjualan dan pemasaran adalah sebagai berikut (Alma, 2008): Tabel 2.1 Perbedaan Antara Penjualan Dengan Pemasaran Penjualan
Pemasaran
Menekankan kegiatan pada produk Menekankan pada apa yang diinginkan dan jasa
oleh konsumen
26
Mula-mula membuat produk atau Mula-mula
meneliti
jasa, kemudian berusaha menjualnya
konsumen,
diinginkan
apa
yang
kemudian
merancang bagaimana membuat produk tersebut
agar
memuaskan
selera
konsumen Berorientasi
pada
tercapainya
volume
bagaimana Berorientasi pada keuntungan dalam arti penjualan laba total, bukan laba per unit produk
sebesar-besarnya Rencana biasanya bersifat jangka Rencana dibuat jangka panjang, dalam pendek, dalam arti produk atau jasa arti sekarang harus dipasarkan sekarang
memikirkan
pertumbuhan
perusahaan di masa yang akan datang
2.7.2 Strategi Penjualan Strategi penjualan adalah perencanaan aktivitas penjualan: metode klien mencapai perbedaan kompetitif dan sumber daya yang tersedia. Penjualan strategi sangat penting, jika tidak daerah yang paling penting yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan Anda. Coming up with the perfect formula regarding sales and marketing strategies is imperative for your success. Datang dengan rumus yang sempurna tentang penjualan dan strategi pemasaran adalah suatu keharusan bagi keberhasilan Anda ( Ladjamudin, 2005). 2.8
Sistem Informasi Penjualan Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
27
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan (Ladjamudin, 2005). 2.8.1 Konsep Pemesanan Pemesanan adalah suatu proses permintaan produk atau jasa yang dilakukan oleh pelanggan atau Customer (Nickerson, 2001). Untuk mendukung dari suatu proses pemesanan, dilakukan sebuah sistem pemesanan atau order system. Tujuan dari sistem pemesanan untuk menerima pemesanan dari pelanggan baik produk maupun jasa dan juga menyiapkan pesanan dalam suatu bentuk yang dapat digunakan dalam bisnis. Pesan adalah kata baku dari pemesanan yang memiliki arti "hendak membeli supaya dikirim". pesanan adalah produk yang dipesan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). 2.8.2 Pengertian Pengiriman Menurut (Mulyadi, 2001) sistem pengiriman produk adalah suatu kegiatan mengirim produk dikarenakan adanya transaksi penjualan produk dagang. Penjualan terdiri dari transaksi penjualan baik produk maupun jasa, baik secara tunai atau kredit. 2.8.3 Pengertian Pembayaran Pembayaran mengandung beberapa arti, yaitu dalam arti sempit pembayaran adalah pelunasan hutang oleh debitur kepada kreditur yang bisa dilakukan dalam bentuk uang maupun produk (Rijan dan Koesoemawati, 2009).
28
Pembayaran yang sudah dilaksanakan biasanya disertai bukti atau tanda bukti pembayaran atau dalam sehari – hari disebut dengan kuintansi. Pembayaran dalam arti luas dapat dikatakan sebagai pemenuhan suatu prestasi. Hal ini berlaku bagi pihak yang menyerahkan uang sebagai harga pembayaran, maupun pihak yang menyerahkan benda sebagaimana yang diperjanjikan. 2.8.4 Konsep Persediaan Produk Berikut ini merupakan pengertian teori dasar yang berhubungan dengan kasus yang akan dianalisis, yaitu sebagai berikut : 2.8.4.1 Pengertian Persediaan Produk Istilah persediaan disini maksudnya menunjukkan produk-produk yang dimiliki perusahaan. Persediaan dapat mengambil bentuk yang tergantung pada jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan. Pada perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk, persediaan produk merupakan salah satu unsur yang paling efektif dalam operasional perusahaan produk harian yang dapat disajikan dalam bentuk laporan persediaan produk. Persediaan adalah produk-produk yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual kembali (Soemarso, 2004). Persediaan terjadi apabila jumlah bahan atau produk yang diadakan (dibeli atau dibuat sendiri). Persediaan produk adalah suatu aktiva yang meliputi produk-produk milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode usaha yang normal (Assauri, 2004).
29
2.8.4.2 Fungsi Persediaan Produk Persediaan produk pada hakikatnya bertujuan untuk mempertahankan kontinuitas eksistensi suatu perusahaan dengan mencari keuntungan atau laba perusahaan itu. Caranya adalah dengan memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan dengan menyediakan produk yang diminta. Fungsi persediaan adalah sebagai berikut (Rangkuti, 2004). 1. Fungsi Batch Stock atau Lot Size Inventory. Penyimpanan persediaan dalam jumlah besar dengan pertimbangan adanya potongan harga pada harga pembelian. 2. Fungsi decoupling Merupakan fungsi perusahaan untuk mengadakan persediaan decouple, dengan mengadakan pengelompokan operasional secara terpisah-pisah. 3. Fungsi Antisipasi Merupakan persediaan bahan yang fungsinya untuk penyelamatan jika terjadi keterlambatan datangnya pesanan bahan dari pemasok atau supplier. Tujuan utama adalah untuk menjaga proses konversi agar tetap berjalan dengan lancar. Alasan yang kuat untuk menyediakan inventory adalah untuk hal-hal yang berhubungan dengan skala ekonomi dalam pengadaan dan produksi produk, untuk kebutuhan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu, untuk fleksibilitas didalam fasilitas penjadwalan distribusi produk, untuk spekulasi didalam harga atau biaya, dan untuk ketidakpastian tentang waktu pesanan perlengkapan dan kebutuhan.
30
Ketika menghadapi permintaan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu, pihak manajemen dapat melakukan pemesanan produk (inventory) selama periode permintaan yang sedikit untuk mengantisipasi periode permintaan yang tinggi. Inventory ini membuat manajemen dapat beroperasi secara tetap sepanjang musim, dan dapat menghindari biaya produksi yang berubah-ubah. Penyediaan inventory bertujuan untuk menghadapi kondisi ketidakpastian. Permintaan produk tidak bisa diketahui secara pasti, oleh karena itu perlu diramalkan untuk meminimalisir kerugian akibat over stock atau permintaan yang melampaui ramalan, perhitungan persediaan produk harus dilakukan dengan hatihati dan teliti. 2.8.4.3 Manajemen Inventory Pengendalian terhadap persediaan atau inventory control adalah aktifitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk produk, pengendalian inventory ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan (Sumayang, 2003). Harus ada keseimbangan antara mempertahankan tingkat inventory yang tepat dengan pengaruh keuangan minimum terhadap pelanggan. Jika investasi sangat besar akan mengakibatkan biaya modal yang sangat besar, sehingga akan mengakibatkan juga biaya operasi yang tinggi (Sumayang, 2003).
31
2.9
Konsep Supply Chain
2.9.1 Pengertian Supply Chain Supply chain adalah jaringan yang terdiri dari beberapa perusahaan yang secara bersama sama berkerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan tersebut biasanya terdiri dari supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan perusahaan pendukung lainnya, seperti perusahaan jasa logistik (Pujawan, 2005). Supply chain adalah aliran material, informasi, uang, dan jasa dari supplier bahan baku, kepabrik, ke gudang, sampai ke pelanggan akhir (Turban dan Aronson, 2005). Jadi, dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa supply chain adalah jaringan perusahaan yang saling berkerja sama dan terdiri dari aliran material, informasi, uang, dan jasa dari supplier, perusahaan, sampai ke pelanggan akhir. 2.9.2 Pembagian Supply Chain Secara umum supply chain dapat dibagi menjadi tiga bagian utama (Turban dan Aronson, 2005): 1. Upstream supply chain Bagian upstream dari supply chain terdiri dari aktivitas yang melibatkan perusahaan dengan pemasoknya (dapat berupa perusahaan manufaktur, maupun jasa). Kegiatan utama dalam supply chain bagian upstream adalah procurement yang merupakan proses dimana perusahaan melakukan kegiatan kegiatan dengan tujuan untuk medapatkan akses terhadap sumber daya (dapat
32
berupa produk, keterampilan, kemampuan, fasilitas) yang diperlukan perusahaan untuk melakukan proses bisnis utama mereka. 2. Internal supply chain Bagian internal dari supply chain melibatkan semua proses internal yang dilakukan untuk mengubah input dari supplier menjadi output yang dihasilkan perusahaan. Aktivitas internal utama ini juga dikenal dengan istilah value chain, yang merupakan penghubung antara pelanggan (B2C) dan pemasok (B2B) yang dalam hubungannya mengubah produk dan jasa yang didapatkan dari supplier menjadi produk dan jasa yang memiliki nilai bagi pelanggan. 3. Downstream supply chain Bagian downstream dari supply chain melibatkan semua aktivitas yang bertujuan untuk menyampaikan produk akhir perusahaan ke pelanggannya. Perhatian utama dalam bagian downstream dari supply chain dipusatkan pada kegiatan distribusi, penyimpanan atau pergudangan, transportasi, dan layanan pasca penjualan. 2.10
Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu
keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (Guess), tetapi dengan menggunakan teknik-
33
teknik tertentu, maka peramalan menjadi lebih sekedar perkiraan. Peramalan dapat dikatakan perkiraan yang ilmiah (Educated Guess). Setiap pengambilan keputusan yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka pasti ada peramalan yang melandasi pengambilan keputusan tersebut (Assauri, 2004). Terdapat dua pendekatan untuk melakukan peramalan yaitu dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Metode peramalan kualitatif digunakan ketika data historis tidak tersedia. Metode peramalan kualitatif adalah metode subyektif (intuitif). Metode ini didasarkan pada informasi kualitatif. Dasar informasi ini dapat memprediksi kejadian-kejadian di masa yang akan datang. Keakuratan dari metode ini sangat subjektif (Makridakis, 2009). Berikut data penjualan produk Dimsum Chesnut pada bulan maret periode tahun 2010-2014. Tabel 2.2 Penjualan Produk Dimsum Chesnut Bulan Maret Tahun 2010-2014 Produk Dimsum Chesnut Dimsum Chesnut Dimsum Chesnut Dimsum Chesnut Dimsum Chesnut
Tahun
Penjualan (pcs)
2010
35
2011
36
2012
40
2013
40
2014
43
2.10.1 Metode Trend Linear Pola Trend terjadi bila ada kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut.
34
Gambar 2.3 Pola Trend Linier Menurut Assauri (2004) cara statistik dalam melakukan peramalan dengan metode trend secara matematis. Metode ini menggunakan bentuk umum: Y = aX + b Sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Y’ = a.X + b Dimana:
Y’
= variabel tak bebas hasil ramalan
X
= variabel bebas berupa periode waktu
Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Method) maka harga konstanta a dan b diperoleh dari persamaan di bawah ini: ∑Y
= n.a + b. ∑ X
∑ XY = a ∑ X + b ∑ X2 Berikut ini merupakan contoh simulasi metode trend linier pada penjualan produk dimsum chestnut PT. Fitrafood dengan mengambil data bulan maret pada periode tahun 2010-2014: Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Methode) Tabel 2.3 Metode Kuadrat Terkecil
35
Tahun
x
Penjualan (y)
x2
xy
2010
-2
35
4
-70
2011
-1
36
1
-36
2012
0
40
0
0
2013
1
40
1
40
2014
2
43
4
86
Jumlah
∑x=0
∑y= 194
∑x2=10
∑xy= 20
Rumus persamaan garis trend linier, y = ax+b x = tahun a = koefisien regresi b = konstanta a = ∑xy : ∑x2 b = ∑y : n, n adalah jumlah data Tentukan persamaan garis regresi dengan memasukkan ke dalam rumus a = ∑xy : ∑x2 = 20 : 10 = 2 b = ∑y : n = 194 : 5 = 38.8 persamaan regresi diperoleh, y = 2x + 38,8 Setelah rumus persamaan regresi didapat, kita dapat memperkirakan jumlah penjualan tahun berikutnya dengan memasukkan kedalam rumus. Tabel 2.4 Perkiraan Penjualan Tahun
Persamaan
Perkiraan Penjualan (pcs)
36
2.11
2015
y = 2 (2015 - 2012) + 38,8
44.8
2016
y = 2 (2016 - 2012) + 38,8
46.8
2017
y = 2 (2017 - 2012) + 38,8
48.8
2018
y = 2 (2018 - 2012) + 38,8
50.8
2019
y = 2 (2019 - 2012) + 38,8
52.8
Metodologi Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik, dalam melakukan
atau mengerjakan suatu hal. Jadi, metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu (McLeod dan Schell, 2008). Penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut. Dari itu, penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru (Nazir, 2005). Landasan teori yang digunakan dalam metodologi penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 2.11.1 Metodologi Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan
37
data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Dalam melakukan pengumpulan data, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: 1.
Observasi Observasi adalah teknik penemuan fakta dimana analis sistem turut
berpartisipasi atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktifitas untuk mempelajari sistem (Whitten dan Bentley, 2008). Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2008). 2.
Wawancara Wawancara yaitu komunikasi dua arah yang dilakukan untuk mendapatkan
data dari responden
(Jogiyanto, 2008). Wawancara (interview) telah diakui
sebagai teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan tanya jawab sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada fungsi yang bersangkutan. (Jogiyanto, 2008) Wawancara adalah teknik penelusuran fakta dimana analis sistem mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui interaksi face-to-face. Tujuan dari wawancara adalah menemukan fakta, validasi fakta, kejelasan fakta, antusiasme, mengidentifikasi persyaratan, menyatukan ide dan persyaratan (Whitten dan Bentley, 2008). 3.
Studi Pustaka Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, dilakukan
studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literature-
38
literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, catatan, makalah dan artikel baik cetak maupun elektronik dan hasil penulisan karya ilmiah lainnya (Gulo, 2002). Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi serta situs-situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul (Nazir, 2005). Adapun studi pustaka ialah cara penelitian yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku pustaka, dan website tertentu yang dijadikan pendukung dalam penelitian yang dilakukan (Jogiyanto, 2005). 4.
Studi Literatur Dilakukan dengan membaca dan menelaah literatur dari jurnal-jurnal,
tugas akhir atau skripsi, serta tesis yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti (Nazir, 2005). Berikut ini merupakan beberapa penelitian sejenis yang digunakan oleh peneliti sebagai bahan perbandingan:
Tabel 2.3 Studi Literatur Sejenis No
Nama
Lia Via
Judul
Tahun
Kelebihan
Kekurangan
Pengembangan
Sistem ini memiliki Laporan
Sistem
kemudahan
Monitoring
Help Desk
Pada
1
data
untuk yang
mengetahui masalah- ditampilkan 2010
Pratiwi
Pusat
Teknologi
Informasi Komunikasi
dan
masalah yang terjadi hanya sebatas pada karena
jaringan, laporan selama pencatatan satu bulan.
39
Pendidikan
laporan
(PUSTEKKOM)
dilakukan
Kementrian
sistematis.
Pendidikan Nasional
Kesimpulan
(KEMENDIKNAS)
dapat
diketahui
secara
langsung
masalah secara
data
tanpa menghitungnya terlebih
dahulu
karena
sudah
tersimpulkan secara otomatis. memberikan Perubahan data kemudahan terhadap yang eksekutif
di
dalam tampilkan
mendapatkan Sistem
data-
Informasi
masih
berupa
data hasil produksi Muhammad
Monitoring
Hasil
2
input 2010
Aussie
dari
dari bagian gudang
Produksi Pada PT.
berbagai fg. serta data-data
Tranka Kabel
bagian, belum pemesanan
dari terotomatis
bagian
marketing dari
transaksi
untuk perbandingan pemesanan. secara
cepat
dan
40
fleksibel. Memudahkan manajer
penjualan
dalam Rancang
melakukan Belum
Bangun monitoring
Sistem
Monitoring
M. Reza 3
mencakup
Penjualan
Mitra
penjualan
dan proses
pemesanan
setiap transaksi
mitra-nya
karena persediaan
2013
Ramadhan
dan
pada PT. Andhika Redline Pertiwi telah
terintragrasi produk.
dengan
jaringan
internet Memudahkan
4
Marwaziah
Perancangan Sistem
dalam
Informasi Penjualan
transaksi
dan
Pemesanan
Produk
2011
Berbasis
dan
melakukan Belum penjualan mencakup pemesanan mengenai
karena
WEB
user
telah persediaan
terintragrasi dengan produk jaringan internet
5
Perancangan Sistem
Sistem penjualan ini
Sitti
Informasi Penjualan
telah
Nurbaya
dan Inventori pada
Ambo
PT. Oriental Chitra
produk dan transaksi manager
International
penjualan.
2012
mencakup Belum adanya
mengenai persediaan laporan kepada
41
2.11.2 Metodologi Analisis dan Perancangan Sistem 2.11.2.1 Analisis Sistem a.
Pengertian Analisis Sistem Analisis sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan
pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah dan kebutuhankebutuhan yang memicu proyek (Whitten dan Bentley, 2008). Area bisnis dipelajari dan dianalisa untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang tidak bekerja, dan apa yang dibutuhkan. Menurut Ariesto (2002), analisis sistem adalah proses menentukan kebutuhan sistem apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan klien, bukan bagaimana sistem tersebut diimplementasikan. Tahap analisa dimulai ketika adanya permintaan akan sistem baru atau perbaikan dari sistem yang telah ada. Permintaan ini disebabkan karena kinerja yang tidak memadai.Tim analisa sistem kemudian mendefinisikan kebutuhan informasi sistem yang sedang berjlana dengan melakukan wawancara atau membagikan
kuesioner
serta
melakukan
pengamatan.
Informasi
yang
dikumpulkan terutama mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan.
b.
Tahapan Analisis Sistem Tahapan dalam analisis sistem adalah sebagai berikut (Bodnar dan
Hopwood, 2012):
42
1. Melakukan survei terhadap sistem yang sedang berjalan sekarang. 2. Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan informasi. 3. Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan sistem (system requirements). 4. Mengembangkan suatu laporan analisis sistem. 2.11.2.2 Perancangan Sistem a.
Pengertian Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah tahap awal dimana pendekatan awal untuk
menyelesaikan masalah dipilih. Selama perancangan sistem, struktur keseluruhan diputuskan (Nugroho, 2005). b.
Tahapan Perancangan Sistem Tahapan dalam perancangan sistem adalah sebagai berikut (Bodnar dan
mempresentasikan pemahaman illustrator dari suatu situasi (Mathiassen , 2000). Dengan demikian, dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi di antara
43
pemakai dalam sistem dan mendapatkan sebuah gambaran dari situasi dengan cepat. Untuk memulai rich picture adalah dengan menggambarkan entitas yang penting, seperti orang, objek fisik, organisasi, peran, dan tugas. Orang dapat berupa pengembangan sitem (system developer), pengguna (user), pelanggan, dan lain-lain. Objek fisik dapat berupa mesin, perangkat, atau persediaan di gudang.Tempat mendeskripsikan lokasi orang dan benda. Organisasi dapat berupa keseluruhan perusahaan, departemen atau proyek yang melibatkan beberapa perusahaan. Peran dan tugas mengikat orang kepada organisasi yang merefleksikan tanggung jawab atas tugas-tugas spesifik (Mathiassen , 2000). Setelah entitas yang relevan dideskripsikan, lalu hubungan di antara entitas-entitas tersebut di deskripsikan. Proses merupakan hubungan yang paling mendasar di antara entitas dalam suatu rich picture. Sebuah proses mendeskripsikan aspek-aspek dari situasi yang berubah, tidak stabil, atau di bawah pengembangan. Secara grafis, proses dapat diilustrasikan dengan arah panah. Proses meliputi pekerjaan, produksi, pemrosesan informasi, perencanaan, pengendalian, proyek pengembangan, dan perubahan organisasi (Mathiassen, 2000).
44
(8) Surat jalan yang sudah di tanda tangan
(7) Mengirimkan produk ke customer beserta Surat Jalan
(6) Surat jalan, beserta produknya
Packing Shiping (9) Bukti pengiriman barang berupa surat jalan
(5) Surat jalan, Produk
Customer (1) Menawarkan Produk
(2) Memberikan pesanan produk
warehouse (3) Memberikan surat penawaran produk
Sales & Marketing
(3) Mengembalikan surat penawaran produk (10) Surat jalan rangkap ke tiga
(4) Memberikan sales order
Admin
(12) Memberikan laporan Keuangan & penjualan
General Manager
(11) Invoice
Finance
Gambar 2.4 Contoh Rich Picture Sistem Berjalan
Secara umum, proses bisnis yang sedang berjalan pada PT. Fitrafood adalah sebagai berikut : 1. Sales & marketing menawarkan produk kepada Customer 2. Customer memesan produk melalui telepon dan faximile ke bagian sales &
45
marketing. 3. Sales & marketing memberikan pemesanan Customer kepada admin untuk di cek stok produk yang tersedia dan di buatkan sales order apabila stok mencukupi, apabila tidak mencukupi admin akan mengembalikan penawaran kepada sales & marketing untuk di beritahukan kepada Customer . 4. Staf admin akan membuat SO (Sales Order) rangkap dua. Rangkap pertama akan diserahkan ke bagian Warehouse untuk keluarnya produk bersama 5. Warehouse akan membuat surat jalan tiga rangkap dan mengeluarkan produk pesanan Customer ke bagian packing. 6. Bagian Packing melakukan pengecekan dan packing produk yang dikirim ke Customer berdasarkan surat jalan lalu menyerahkan produk dan surat jalan ke bagian shipping. 7. Surat Jalan akan dibawa oleh bagian shipping agar bagian shipping dapat mengirimkan produk ke Customer . 8. Customer
menandatangani Surat Jalan sebagai bukti pengiriman produk.
Surat jalan rangkap pertama akan di berikan kepada Customer
beserta
produk. 9. Surat jalan rangkap kedua dan ketiga akan dibawa kembali oleh staf shipping untuk dikembalikan kepada bagian Warehouse. 10. a. Surat jalan rangkap ke tiga di serahkan ke bagian Finance sebagai bukti pengiriman. a. Surat jalan rangkap ke dua akan di arsipkan
11. Finance akan membuat Invoice dan mengirimkannya ke Customer
agar
46
dilakukan pembayaran 1 minggu setelah produk diterima 12. Finance akan memberikan laporan penjualan setiap bulannya kepada General Manager
2.12
Metodologi Pengembangan Sistem
2.12.1 SDLC (System Development Life Cycle) Dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, SDLC adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem yang tediri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance) (Britton & Jill, 2001). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode sisklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle) (Britton & Jill, 2001). 2.12.2 JAD (Joint Application Development) Latar belakang untuk digunakannya JAD adalah untuk menyingkat waktu (sekaligus biaya) yang diperlukan dalam wawancara pribadi, untuk meningkatkan mutu hasil informasi yang diperoleh, serta untuk menciptakan identifikasi lebih
47
banyak pengguna dengan sistem informasi baru sebagai hasil proses-proses yang partisipatif (Kendall dan Kendall, 2008). Berikut ini kondisi yang mendukung penggunaan JAD (Kendall dan Kendall, 2008): 1. Kelompok pengguna gelisah dan menginginkan sesuatu yang baru, bukan solusi standar untuk suatu problem khusus. 2. Budaya organisasional mendukung perilaku penyelesaian masalah bersama antar pegawai dari level yang berbeda-beda. 3. Penganalisis memprediksi bahwa jumlah ide-ide yang bisa dihasilkan melalui wawancara empat-mata tidak sebanyak ide yang dihasilkan dari perluasan pengamatan kelompok. 4. Workflow organisasional memungkinkan ketiadaan personnel kunci selama waktu dua sampai empat hari. a. Kelebihan JAD (Kendall dan Kendall, 2008): 1. Penghematan waktu. 2. Perkembangan yang cepat. 3. Pengembangan kepemilikan sistem informasi. 4. Pengembangan desain yang kreatif. b. Kerugian Penggunaan JAD (Kendall dan Kendall, 2008): 1. JAD membutuhkan komitmen waktu sepenuhnya dari 18 sampai 20 partisipan.
48
2. Desain sistem yang dihasilkan tidak memuaskan terjadi karena kurangnya persiapan pelaksanaan JAD, dan laporan/ dokumen yang dibutuhkan tidak lengkap. 3. Keahlian-keahlian organisasional dan budaya organisasional yang diperlukan tidak cukup bisa dikembangkan sehingga memungkinkan upaya-upaya bersama yang lebih produktif dalam menyusun JAD. 2.12.3 RAD ( (Rapid Application Development) Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metode Rapid Application Development (RAD). RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek
terhadap
pengembangan
pengembangan
perangkat
mempersingkat
waktu
sistem
lunak.
yang
yang
RAD
biasanya
mencakup
secara
diperlukan
suatu
konseptual dalam
metode bertujuan
Siklus
Hidup
Pengembangan Sistem (SHPS) tradisional antara perancangan dan penerapan sistem informasi. (Kendall dan Kendall, 2010). Berikut keunggulan dan kelemahan RAD: 2.12.3.1 Keunggulan Model RAD 1.
Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3 bulan dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efisien.
2.
RAD mengikut tahapan pengembangan system seperti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reuseable object) sehingga pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu lebih singkat.
49
3.
Memerlukan biaya yang lebih sedikit dan mementingkan dari segi bisnis dan teknik.
4.
Berkonsentrasi pada sudut pandang user dan menyediakan perubahan secara cepat sesuai permintaan user.
5.
Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan spesifikasi sistem.
6.
Waktu, biaya, dan effort minimal.
2.12.3.2 Kelemahan Model RAD 1.
RAD memerlukan
sumber daya manusia
yang memadai untuk
menciptakan jumlah tim RAD yang baik. 2.
RAD menuntut pengembangan dan pelanggan yang memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapai sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek.
3.
Kecepatan yang tinggi dengan biaya minimal kemungkinan besar hasil kualitasnya rendah.
4.
Proyek mungkin berakhir dengan lebih banyak tambahan kebutuhan daripada yang telah dipenuhi.
5.
Potensial adanya penambahan fitur karena fitur yang sekarang hasilnya asal-asalan.
6.
Potensial tidak sesuainya desain dan implementasi.
7.
Potensial tidak konsistennya penamaan dan dokumentasi.
8.
Sangat sulit membuat modul yang dapat digunakan kembali.
50
2.12.3.3 Kondisi Sesuai RAD 1.
Proyek dengan skala kecil sampai medium dengan waktu pendek
2.
Fokus pada lingkup tertentu, misalnya pada objek bisnis yang telah didefiniskan dengan baik.
3.
Bukan aplikasi dengan komputasi yang kompleks.
4.
User tahu pasti area yang harus dimiliki aplikasi.
5.
Manajemen memiliki komitmen terhadap keterlibatan user.
6.
Spesifikasi kebutuhan sudah benar-benar diketahui.
7.
Anggota tim memiliki keahlian yang baik.
8.
Komposisi tim stabil.
9.
Ada kontrol proyek yang efektif.
2.12.3.4 Kondisi Tidak Sesuai RAD 1.
Proyek yang terlalu besar dan kompleks.
2.
Proyek yang bersifat aplikasi real-time atau menangani hal-hal kritis.
3.
Sistem dengan komputasi tinggi.
4.
Lingkup dan objek bisnis proyek belum jelas.
5.
Pengumpulan spesifikasi kebutuhan membutuhkan waktu lama.
6.
Banyak orang yang harus terlibat dalam proyek.
7.
Membutuhkan lingkup daerah yang luas.
8.
Tim proyek besar dengan koordinasi tinggi.
9.
Komitmen pihak manajemen dengan user rendah.
10. Banyak teknologi baru digunakan untuk membangun aplikasi.
51
2.13.3.5 Syarat-syarat dan Tahap Pengembangan (RAD) RequirmentsPlanning
Indentify Objectivies and Information Requirements
RAD Design Workshop
Work with Users to Design System
Implementation
Build The System
Introduce the New System
Gambar 2.4 Fase RAD (Kendall dan Kendall, 2010) 1. Fase Perencanaan Persyaratan (Requirments Planning) Dalam tahap ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam membangun sistem dengan mengidentifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem, dan berorientasi pada pemecahan masalah bisnis (Kendall & Kendall, 2010). Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuantujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari kedua kelompok tersebut; tidak hanya menunjukkan proposal atau dokumen. Selain itu, juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda dalam organisasi. Dalam fase ini pula, saat syarat-syarat informasi sedang disebutsebut, Anda bisa bekerja dengan CEO (bila ini merupakan sebuah organisasi besar) serta dengan para perencana strategik. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan problem-problem perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall dan Kendall, 2010). Gambaran masalah bisnis di perusahaan seperti:
52
-
Gambaran Umum Perusahaan Organisasi bukanlah suatu tujuan melainkan alat bagi manusia untuk mencapai tujuan. Organisasi berkaitan dengan pengembangan kerangka kerja dimana keseluruhan pekerjaan dibagi kedalam komponen-komponen yang dapat dikelola dengan tujuan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan. Organisasi adalah struktur atau mekanisme yang memungkinkan benda hidup untuk bekerja bersama (Wukir, 2013). Pengertian organisasi sebagai kerangka hubungan mengacu pada struktur hubungan antara pekerjaan dan posisi yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu. Organsisi sebagai kelompok orang-orang yang berkontribusi melalui usaha mereka dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi sebagai sistem menunjukkan konsep bahwa organisasi terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing mempunyai sifat yang unik, kemampuan dan hubungan timbal balik (Wukir, 2013).
-
Sistem Berjalan dan Usulan Analisis sistem berjalan adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka (Whitten dan Bentley, 2008). Secara mendasar, analisis sistem adalah mengenai pemecahan masalah. Berikut dengan beberapa pendekatan-pendekatan analisis sistem untuk pemecahan masalah (Whitten dan Bentley, 2008).
-
Identifikasi Kebutuhan User dan Sistem
53
Analisis kebutuhan merupakan bagian dari proses kebutuhan perangkat lunak yang berperan menjembatani jurang yang sering terjadi antara level rekayasa kebutuhan dan perancangan perangkat lunak. Analisis kebutuhan memungkinkan
pengembang
membangun
model-model
yang
akan
diterjemahkan ke dalam data, arsitektur, antarmuka, dan procedural perancangan menjadi perancangan perangkat lunak (Pressman, 2009). Functional requirement adalah deskripsi dari aktivitas dan layanan yang harus disediakan sebuah system atau Kebutuhan yang terkait dengan fungsi produk, misalnya system informasi harus mampu mencetak laporan, system informasi harus mampu menampilkan grafik, dan lainlain (rossa dan shalahuddin, 2013) Nonfunctional requirement adalah deskripsi dari fitur, karakteristik dan batasan lain yang menentukan kepuasan sistem.
2. Fase Workshop Desain RAD Fase desain workshop RAD adalah mendesain dan memperbaiki fase yang paling dapat digolongkan sebagai workshop. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototype kerja yang sebenarnya dan analis memperbaiki modul yang dirancang (menggunakan beberapa software) berdasarkan tanggapan pengguna (Kendall & Kendall, 2010). Desain prototype seperti:
a. Desain Proses Proses sistem informasi merespons kejadian dan kondisi bisnis dan
54
mentransformasi data menjadi informasi yang berguna. Pemodelan proses membantu memahami interaksi dengan lingkungan sistem, sistem lain, dan proses lain (Whitten dan Bentley, 2008). Pada tahapan ini menggambarkan alur proses sistem yang di bangun dengan bantuan notasi Diagram UML seperti Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. b. Desain Input Data capture adalah identifikasi dan penambahan data baru. Penambahan data baru tersebut dapat berasal dari source document. Source document adalah form yang digunakan untuk menyimpan transaksi perusahaan, khususnya data-data yang ada pada transaksi tersebut (Whitten dan Bentley, 2008). Desain source document sangat membutuhkan kecermatan, layout dan keterbacaan akan mempengaruhi kecepatan data entry. Data entry adalah suatu proses translasi source data atau dokumen ke dalam format yang mudah dibaca oleh komputer (Whitten dan Bentley, 2008). Berikut langkah-langkah proses desain input (Whitten dan Bentley, 2008): 1. Mengidentifikasi input sistem dan memeriksa persyaratan logika. 2. Memilih kontrol GUI yang sesuai. 3. Mendesain, memvalidasi, dan mengetes input. 4. Mendesain source document (jika perlu).
c. Desain Output
55
Output menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah komponen yang paling dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja. Oleh karena itu, output menjadi basis penilaian akhir manajemen terhadap kesuksesan sebuah sistem (Whitten dan Bentley, 2008). Output dapat digolongkan ke dalam dua karakteristik, yaitu: 1. Distribusi dan audiens output Salah satu cara untuk menggolongkan output adalah dengan melihat distribusi mereka apakah ke dalam atau di luar perusahaan, dan orangorang yang membaca dan menggunakan output. Internal output digunakan untuk para pemilik dan pengguna sistem dalam sebuah perusahaan (Whitten dan Bentley, 2008). Berikut tiga jenis output internal (Whitten dan Bentley, 2008): -
Detailed report – output internal yang menggambarkan informasi dengan sedikit atau bahkan tanpa pemeriksaan.
-
Summary report – output internal yang mengelompokkan berbagai informasi bagi manajer.
-
Exception report – output internal yang menyaring data untuk menunjukkan informasi yang berisi perkecualian-perkecualian atau standar tertentu.
Eksternal output merupakan kebalikan dari internal output. Output ini ditujukan kepada konsumen, pemasok, mitra bisnis, dan badan pemerintahan. Output eksternal menyimpulkan dan melaporkan transaksi bisnis (Whitten dan Bentley, 2008).
56
2. Metode implementasinya. -
Printed output – media yang sering digunakan untuk output computer adalah kertas – printed output. Printed output dapat dihasilkan oleh impact printer
-
Screen output – media output komputer yang mengalami pertumbuhan paling cepat adalah display online dari informasi pada peralatan display visual.
d.
Desain Database Database adalah kumpulan file yang saling terkait. Database tidak hanya merupakan kumpulan file. Record pada setiap file harus memperbolehkan hubungan-hubungan untuk menyimpan file-file lain. Kemampuan untuk berbagi pakai data yang sama di banyak aplikasi dan sistem merupakan keuntungan database. Field merupakan unit terkecil dari data yang berarti untuk disimpan pada sebuah file atau database. Ada empat tipe field yang dapat disimpan yaitu: primary key, secondary key, foreign key, dan descriptive field (Whitten dan Bentley, 2008). Pada tahapan ini mendefinisikan dan merancang kebutuhan database pada sistem yang di bangun.
e.
Desain Interface Pada tahapan ini menghasilkan dan merancang tatap muka sistem yang akan di bangun. Proses desain interface dimulai dengan menentukan jenis pengguna, human factor, dan petunjuk human engineering yang akan
57
mempengaruhi desain antarmuka pengguna. Jenis pengguna sistem (system user) diklasifikasikan menjadi dua (Whitten dan Bentley, 2008), yaitu: Expert User, adalah pengguna komputer yang berpengalaman yang banyak menghabiskan waktunya untuk menggunakan program aplikasi khusus. Novice User atau Casual User, adalah pengguna komputer yang pengalamannya lebih sedikit, atau bahkan pada saat-saat tertentu saja. Adapun masalah human factor adalah sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 2008): Terlalu banyak menggunakan akronim komputer Desain yang tidak jelas atau kurang intuitif Tidak mampu membedakan antara tindakan pilihan (“Apa yang harus saya lakukan selanjutnya?”) Pendekatan pemecahan masalah yang tidak konsisten Ketidakkonsistenan desain Beberapa faktor human engineering penting harus digabungkan pada desain (Whitten dan Bentley, 2008): Pengguna sistem harus selalu menyadari apa yang harus dilakukan selanjutnya. Beberapa situasi membutuhkan beberapa tipe feedback: Screen harus diformat sehingga segala jenis tipe informasi, perintah, dan pesan selalu muncul pada area tampilan umum yang sama.
58
Pesan, perintah, atau informasi harus ditampilkan dengan cukup panjang (secukupnya) sehingga pengguna sistem dapat membacanya. Gunakan atribut tampilan (display attributes) dengan hemat. Nilai yang salah pada field dan jawaban yang harus dimasukkan oleh pengguna harus ditentukan. Berkenaan dengan error, pengguna seharusnya tidak diperkenankan untuk meneruskan langkah sebelum memperbaiki error tersebut. Jika pengguna melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan akibat yang parah, maka keyboard harus dikunci untuk mencegah semua input lain dan perintah untuk memanggil analis atau technical support harus ditampilkan. 3. Fase Implementasi Sebagai sistem yang dibangun dan disempurnakan, sistem baru atau sistem parsial diuji dan diperkenalkan kepada organisasi ketika membuat sistem baru, tidak ada kebutuhan untuk menjalankan sistem lama secara paralel (Kendall& Kendall, 2010). Tahapan implementasi yang terkait dengan penelitian ini:
a. Pemrograman (Coding) Tujuan fase konstruksi adalah untuk membangun dan menguji sebuah sistem fungsional yang memenuhi persyaratan bisnis dan desain dan untuk mengimplementasi antarmuka sistem yang baru.
59
Aspek utama dari fase ini ialah pemrograman sistem (Whitten dan Bentley, 2008). b. Pengujian Kemampuan pengujian perangkat lunak hanya seberapa mudah (program komputer) dapat diuji. Karakteristik sebagai berikut menyebabkan perangkat lunak diuji (Pressman, 2009):
Pengoperasian. "Semakin baik bekerja, lebih efisien dapat diuji." Jika sistem yang dirancang dan dilaksanakan dengan kualitas dalam pikiran, relatif sedikit bug akan memblokir pelaksanaan tes, yang memungkinkan pengujian untuk kemajuan tanpa cocok dan mulai.
Observabilitas. "Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda uji."
Input
disediakan
sebagai
bagian
dari
pengujian
menghasilkan output yang berbeda. Menyatakan sistem dan variabel yang terlihat atau queriable selama eksekusi. Keluaran yang salah dengan mudah diidentifikasi. Kesalahan internal dideteksi secara otomatis dan dilaporkan. Source code dapat diakses.
Pengendalian. "Semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak, semakin banyak pengujian dapat diotomatisasi dan dioptimalkan." Perangkat lunak dan Pernyataan perangkat keras dan variabel dapat dikontrol langsung oleh teknisi tes.
60
Uji dapat dengan mudah ditentukan, diotomatisasi, dan diproduksi ulang.
Decomposability.
"Dengan
mengontrol
ruang
lingkup
pengujian, kita bisa lebih cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian ulang yang lebih cerdas". Sistem perangkat lunak dibangun dari modul independen yang dapat diuji secara independen.
Kemudahan. "Semakin sedikit ada untuk menguji, semakin cepat kita bisa mengujinya." Program ini harus menunjukkan kemudahan fungsional, kemudahan struktural, dan kode kemudahan.
Stabilitas. "Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit gangguan pengujian." Perubahan ke perangkat lunak jarang terjadi, dikendalikan saat mereka melakukan dan tidak membatalkan tes yang ada. Pemulihan perangkat lunak dengan baik dari kegagalan.
Dimengerti. "Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin cerdas kita akan menguji." Desain arsitektur dan ketergantungan antara komponen internal, eksternal, dan berbagi dipahami dengan baik. Dokumentasi teknis adalah langsung diakses, terorganisasi dengan baik, spesifik, rinci, dan akurat. Perubahan desain dikomunikasikan kepada penguji.
61
2.13
Object Oriented
2.13.1 Pengertian Object Oriented Yang dimaksud dengan berorientasi
objek
adalah
bahwa
mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilaku (behaviour) yang mengaturnya (Sholiq, 2006). Objek adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang memiliki atribut dan perilaku sebagai suatu operasi pengaturnya. Objek-objek yang mempunyai atribut dan operasi yang sama dapat dikelompokkan dalam sebuah kategori yaitu kelas. Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yangdisebut
objek.
Model-model
OOA
adalah
gambar-gambar
yang
mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perpsektif, seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten dan bentley. 2008). Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka (Whitten dan bentley. 2008). Pada pemrograman, berorientasi objek didefinisikan sebagai suatu cara membuat program yang mempunyai beberapa keuntungan yang menggunakan pendekatan component-based dalam pengembangan perangkat lunak, dimana hal pertama yang dilakukan adalah membuat sebuah sistem yang merupakan kumpulan objek-objek.
62
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pemodelan sistem informasi berorientasi objek. Berikut adalah aspek penting tersebut (Munawar, 2005). 1. Abstraksi (abstraction) adalah proses memfilter atribut dan operasi pada suatu obyek, sehingga hanya atribut dan operasi yang dibutuhkan saja yang tinggal. 2. Pewarisan sifat (inheritance) adalah konsep dimana metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek class dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek class lainnya. Dengan demikian apapun atribut dan operasi dari class akan dimilki pula oleh semua obyek yang di-inherit/ diturunkan dari class tersebut. 3. Banyak bentuk (polymorphism) adalah suatu operasi dengan nama yang sama, tetapi jika diberikan pada objek yang berbeda akan mengakibatkan operasi yang berbeda. 4. Pembungkusan
(encapsulation)
atau
yang
sering
disebut
dengan
penyembunyian informasi (information hiding) adalah menyembunyikan kompleksitas dari luar dan hanya membuka operasi-operasi yang diperlukan saja terhadap objek-objek yang lain. 5. Pengiriman pesan (message sending) diperlukan sebagai alat komunikasi antara objek yang satu dengan objek yang lainnya. Suatu objek mengirim sebuah pesan kepada objek lain untuk menjalankan sebuah operasi dan objek yang menerima akan memberikan respon untuk menjalankan operasi tersebut.
63
6. Asosiasi
(association)
adalah
hubungan
antar
objek
yang
saling
membutuhkan. Hubungan ini bisa satu arah ataupun lebih dari satu arah. Di dalam konsep asosiasi terdapat sebuah aspek penting yaitu multiplicity. Multiplicity adalah jumlah kejadian minimum dari suatu objek atau class untuk satu kejadian tunggal dari objek atau class yang terkait. 7. Agregasi
(agregation)
adalah
bentuk
khusus
dari
asosiasi
yang
menggambarkan seluruh bagian suatu objek merupakan bagian dari objek yang lain. 2.13.2 Keuntungan / Manfaat Object Oriented Object Oriented (OO) memberikan beberapa manfaat atau keuntungan dalam pengembangan sistem, diantaranya (Munawar, 2005): 1. Dapat mendeskripsikan kebanyakan fenomena yang diekspresikan dengan bahasa natural (alami). Sebagai contoh, objek dapat disamakan dengan benda atau yang menunjukkan sesuatu seperti orang atau persediaan produk. Atribut dapat dikatakan sebagai sifat yang memberi karakter pada suatu objek. Sedangkan behaviour mendekati kata kerja atau mendeskripsikan aksi atau pengaruh. 2. Object Oriented memberikan kejelasan informasi dalam konteks sistem. 3. Sangat dekatnya hubungan antara Object Oriented analysis, Object Oriented design, Object Oriented user interface dan Object Oriented programming. Saat tahap analisis, pengembang menggunakan objek untuk menentukan kebutuhan sistem. Saat perancangan, pengembang menggunakan objek-objek
64
ini
untuk
mendeskripsikan
sistemnya
sendiri.
Pengembang
juga
menggunakan objek-objek tersebut sebagai konsep sentral saat pemrograman. 2.13.3 Manfaat Metode Pengembangan Sistem Berorientasi Objek. Pengadopsian teknologi berorientasi objek karena memiliki keunggulan atau manfaat sebagai berikut (Booch et al. 2007): a. Bekerja yang mendekati kognisi/pemahaman manusia. b. Menghasilkan sistem yang lebih fleksibel terhadap perubahan. c. Mendorong penggunaan kembali komponen perangkat lunak. d. Mengurangi resiko pengembangan sistem. e. Membantu mengeksploitasi keampuhan bahasa pemrograman berbasis objek. 2.13.4 Perbandingan Pendekatan Berorientasi Objek Dengan
Terstruktur Perbedaan yang paling dasar dari pendekatan terstruktur dan pendekatan Object Oriented adalah pada metode berorientasi fungsi atau aliran data/ Data Flow Diagram (DFD)/ pendekatan terstruktur, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hierarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil. Sementara pada metode berorientasi objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem. Pendekatan berorientasi objek saat ini berkembang cukup pesat karena mempunyai kelebihan dalam peningkatan produktivitas karena mempunyai reusability yang cukup tinggi dibanding dengan pendekatan lain. Kelas-kelas
65
dalam pemrograman berorientasi objek dapat dengan mudah dimanfaatkan untuk sistem lain yang dikembangkan. Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Sedangkan metode adalah suatu cara,
teknik
yang
sistematik
untuk
mengerjakan
sesuatu.
Metodelogi
pengembangan sistem berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsepkonsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk pengembangan suatu informasi (Jogiyanto, 2005). 2.14
Analisis PIECES Analisis PIECES merupakan kerangka kerja dalam mengklarifikasi
masalah yang terjadi dalam sebuah organisasi. Kerangka kerja analisis PIECES (Whitten dan Bentley, 2008) ialah sebagai berikut: 1.
P Performance (Kinerja) Kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja.
2.
I Information (Informasi) Kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan informasi (dan data).
3.
E Economic (Ekonomi) Kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan ekonomi, biaya kontrol, atau meningkatkan keuntungan.
4.
C Control (Kontrol)
66
Kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan kontrol atau keamanan. 5.
E Eficiency (Efisien) Kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi orang dan proses.
6.
S Services (Pelayanan) Kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan kepada pelanggan, pemasok, mitra, karyawan dan sebagainya.
2.15
Pengujian Blackbox Testing Konsep black box testing digunakan untuk merepresentasikan sistem yang
cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam, item-item yang diuji dianggap “gelap” karena logiknya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar. Pada black box testing, kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Pada black box testing, dicobakan beragam masukan dan memerikasa keluaran yang dihasilkan. Teknik black box testing juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario di mana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang didefinisika dengan usecase dan informasi analisis yang lain (Hariyanto, 2004). Pengujian dengan menggunakan black box testing untuk berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang
67
sepenuhnyamenggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2002) Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut (Pressman, 2002) 1.
Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2.
Kesalahan interface
3.
Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4.
Kesalahan kinerja
5.
Inisialisasi dan kesalahan terminasi Menurut pressman (2002), langkah pertama pada pengujian black box
adalah memahami objek yang dimodel dalam perangkat lunak dan hubungan yang akan menghubungkan objek tersebut. Maka langkah selanjutnya adalah menentukan sederetan pengujian yang membuktikan bahwa semua objek memiliki hubungan yang diterapkan satu dengan lainnya. Dengan kata lain, pengujian perangkat lunak ini dimulai dengan membuat grafik dari objek-objek yang penting dan hubungan objek-objek serta kemudian memikirkan sederetan pengujian yang akan mencakup grafik tersebut sehingga masing-masing objek dan hubungan digunakan dan kesalahan ditemukan (Pressman, 2002). Salah satu contoh uji coba black box yaitu uji coba validasi. Uji coba ini dapat dikatakan berhasil jika fungsi - fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan harapan pemakai. Contohnya pengujian sistem tersebut adalah berikut : a. Buat Sales Order (SO)
68
Tabel 2.6 Pengujian Buat Sales Order (SO) Pengujian Buat Sales Order Actor Sales & Marketing Menu Pesanan Sub Menu Sales Order Aktivitas rancangan 1. Klik menu Pesanan => sub menu Sales Order proses
2. Akan tampil list Sales Order (SO). Klik Tambah untuk menambah Sales Order baru, Edit untuk mengubah data Sales Order, Hapus Untuk menghapus Sales Order dan Pesanan Produk untuk mennginput produk yang di pesan. Serta fungsi Search untuk mencari Sales Order (SO)
3.Klik Tambah => Masukkan informasi Customer pada Sales Order (SO). Lalu Klik tombol Save untuk menyimpan, dan Back untuk kembali.
69
4. Klik Pesanan Produk akan tampil list produk yang di pesan pada salah satu sales order
5. Apabila klik Tambah pada pesanan produk adalah untuk menambah produk yang ang di pesan Customer dan klik Delete apabila ingin menghapus salah satu produk pesanan. 6. Klik Tambah => mengisi form produk pesanan sesuai dengan persediaan yang ada => klik Save
Tanda
Peringatan Kesalahan
- “jumlah pesanan melebihi persediaan”
70
Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
2.16
- “Berhasil Menambahkan Data” [Masuk ke halaman List Sales Order] Sesuai Sesuai Marketing berhasil membuat sales order
Unified Modelling Language (UML) UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasi dan
membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek, menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak, didukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat XML (XMI). Standar UML dikelola oleh OMG (object management group) (Hariyanto, 2004). Tujuan utama perancangan UML adalah: 1. Menyediakan bahasa permodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti. 2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas konsep-konsep inti. 3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses pengembangan tertentu.
71
4. Menyediakan bisnis formal untuk pemahaman bahasa permodelan. 5. Mendorong pertumbuhan pasar kakas berorientasi objek. 6. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti komponen, kolaborasi, framework dan pattern.
2.16.1 UML Diagram UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Diagram UML menyajikan perspektif yang berbeda mengenai sistem informasi. Bagian berikut menjelaskan berbagai diagram UML beserta pengertiannya (Whitten dan bentley. 2008).
2.16.1.1 Use case Diagram Use case Diagram menunjukkan hubungan antara actor dan Use cases. Diagram ini dapat ditemukan di dalam UML, diagram ini pada dasarnya menjelaskan hal yang sama seperti yang terdapat di tabel aktor. Actor dan Use case adalah dua elemen utama di dalam penjelasan mengenai Use case Diagram. Mereka dapat terhubung satu sama lain, dengan demikian indikasi bahwa pemberian actor dalam sebuah diagram dapat berpartisipasi dalam pemberian Use case. Actor dan Use case juga saling terkait melalui penggunaan struktur class diagram. Notasi dalam Use Case:
a. Aktor (actor) Aktor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Aktor menginisiasi kegiatan sistem, yakni sebuah use case,
72
dengan maksud melengkapi beberapa tugas bisnis yang menghasilkan sesuatu yang dapat diukur. Aktor mewakili sebuah peran yang dipenuhi oleh seorang pengguna yang berinteraksi dengan sistem dan tidak berarti menggambarkan individu ataupun nama pekerjaan tunggal.
Gambar 2.6 Contoh Notasi Aktor (Nugroho, 2005) b. Use Case Use case adalah deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor. Use case digunakan untuk menstrukturkan perilaku pada suatu model. Secara grafis, use case digambarkan dengan elips tegas yang berisi namanya.
Gambar 2.7 Contoh Notasi Use Case (Nugroho, 2005) c. Interaction Interaksi adalah suatu perilaku yang mencakup himpunan pesan-pesan (message) yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu fungsi tertentu. Perilaku kumpulan objek-objek atas operasi individual bisa dispesifikasi dengan interaksi. Sebuah interaksi terdiri dari beberapa unsur, yaitu pesan-pesan urutan aksi (perilaku yang dihasilkan oleh sebuah pesan), serta link (hubungan antara objekobjek).
73
Gambar 2.8 Notasi Interaction (Nugroho, 2005) d. Relationship Relasi/relationship digambarkan sebagai bentuk garis antara dua simbol dalam Use Case Diagram. Relasi antar aktor dan use case disebut juga dengan asosiasi/association. Asosiasi ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana hubungan antara keduanya. Relasi antara use case dengan use case: a. Include: pemanggilan use case oleh use case lain atau untuk menggambarkan suatu use case termasuk di dalam use case lain. Digambarkan dengan garis berpanah dengan tulis <> b. Extend : digunakan untuk menunjukan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case lain jika kondisi atau syarat tertentu terpenuhi. Digambarkan dengan garis berpanah dengan tulis <<extend>>.
Logout <>
Login
Manage User
Sales & Marketing
Buat Invoice Finance
<<extend>>
Cetak Invoice
Buat Sales Order Manage Produk
General Manager
Cetak Surat Jalan
Input Pembayaran Customer <<extend>>
Lihat Laporan Persedian
<<extend>>
Admin
Buat Surat Jalan
Manage Persediaan
Gambar 2.9 Contoh Use Case Diagram
Warehouse
74
Berikut penjelasan dari Use Case : 1. Terdapat 5 aktor dalam use case diagram diatas, yaitu sales & Marketing, admin, finance, Warehouse dan General Manager. 2. Tulisan yang berada dalam bentuk elips disebut use case, dimana dalam use case diagram diatas use case tersebut antara lain, login, logout, Manage User, Manage Produk, Buat Sales Order, Buat Surat Jalan, Cetak Surat Jalan, Manage persediaan, Buat Invoice, cetak Invoice, Input Pembayaran, Lihat Laporan Persediaan. 3. Sales & Marketing dapat melakukan registrasi, login, logout, dan Buat Sales Order di dalam sistem informasi monitoring penjualan PT. Fitrafood. 4. Admin dapat melakukan login, logout, manage user dan manage produk di dalam sistem informasi monitoring penjualan PT. Fitrafood. 5. Finance dapat melakukan login, logout, Buat invoice, cetak Invoice dan input pembayaran Customer di dalam sistem informasi monitoring penjualan PT. Fitrafood. 6. Warehouse dapat melakukan login, logout, Buat Surat Jalan, Cetak Surat Jalan dan manage persediaan di dalam sistem informasi monitoring penjualan PT. Fitrafood. 7. General Manager dapat melakukan login, logout, melihat laporan pesanan, laporan persediaan, laporan best sales & marketing, laporan best Customer , dan forecasting di dalam sistem informasi monitoring penjualan PT. Fitrafood.
75
8. Garis bertuliskan <> pada use case login ke logout menunjukkan bahwa untuk dapat melakukan logout sebelumnya harus login terlebih dahulu. Logout <>
Login
General Manager
Gambar 2.10 Contoh Use Case Include 9. Garis bertuliskan <<extend>> pada use case cetak surat jalan ke buat surat jalan dan use case lain yang serupa menunjukkan bahwa cetak surat jalan merupakan tambahan fungsional dari proses surat jalan. Cetak Surat Jalan <<extend>>
Buat Surat Jalan Warehouse
Gambar 2.11 Contoh Use Case Extend 2.16.1.2 Activity Diagram Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
76
Tabel 2.4 Notasi Activity Diagram (Whitten dan Bentley, 2008) No.
Simbol
Fungsi
1
Swimlane1
Menujukkan siapa yang bertanggung jawab melakukan aktivitas dalam suatu diagram.
Swimlane
2
Menujukkan dimana aliran kerja itu dimulai. Start State
3
Menujukkan End State
4
Activity1
dimana
aliran
kerja
itu
berakhir.
Action state adalah langkah-langkah dalam sebuah activity. Action bisa terjadi saat
Action State
memasuki activity, meninggalkan activity, atau pada event yang spesifik.
5
Menunjukkan dimana sebuah perlu dibuat dalam aliran kerja. Decission
keputusan
77
Activity Diagram Login User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Masukkan username dan Password
Menampilkan pesan kesalahan
Login
Menampilkan menu sesuai level user
Gambar 2.12 Contoh Activity Diagram Login Berikut penjelasan dari activity diagram di atas: 1. Notasi activity Diagram pada sistem informasi monitoring penjualan dimana kotak user dan sistem informasi monitoring penjualan sebagai swimlin. 2. User memulai kegiatan dengan “masukkan username dan password” 3. User memilih login. 4. Sistem melakukan pengecekan data yang dilambangkan dengan decission apabila data valid maka akan tampil pesan berhasil lalu masuk ke halaman home, jika tidak maka kembali ke halaman login. 5. Untuk akhiran sistem disebut sebagai final state yang diberi tanda bulatan hitam dengan lingkaran.
78
2.16.1.3 Sequence Diagram Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek dan dalam sekuensi apa (Whitten dan Bentley, 2008). Tabel 2.8 Notasi Sequence Diagram (Whitten dan Bentley, 2008) Simbol
Keterangan Biasanya berupa tepi dari sistem, seperti user interface atau suatu alat yang berinteraksi
Boundary
dengan sistem lain Merupakan periode yang dibutuhkan saat melakukan operasi.
Activation Merepresentasikan entitas yang berada di luar sistem,mereka bisa berupa manusia, atau perangkat sistem lain. Relasi ini digunakan untuk memanggil operasi atau metode yang dimiliki oleh suatu objek.
Message
menyelesaikan
mengharuskan
proses
baru
kita
kemudian
memanggil proses berikutnya. Relasi ini menunjukkan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri.
79
Gambar 2.13 Contoh Sequence Diagram Login Berikut penjelasan dari sequence diagram di atas: 1. Aktor melakukan operasi login dengan memasukkan username dan password ke dalam form login. 2. Dari form login akan memanggil data username dan password ke dalam tabel user di database. 3. Dilakukan pengecekan data username dan password. 4. Apabila data username dan password cocok maka login berhasil dan masuk ke halaman home. 5. Apabila data username dan password tidak cocok maka login gagal dan muncul pesan peringatan. 2.16.1.4 Class Diagram Class Diagram merupakan kumpulan class dan object. Oleh karena itu pengertian class sangat penting sebelum merancang class diagram. Class sebagai
80
satu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Class terkadang disebut sebagai kelas objek (object class). Secara alami, objek yang berupa buku analisis desain dan buku pemrograman kita kelompokan dalam satu kelas, yaitu kelas buku. (Widodo dan Herlawati, 2011) Sebuah kelas sebagai suatu definisi sumber daya yang termasuk di dalamnya informasi-informasi yang menggambarkan fitur suatu entitas dan bagaiman penggunaannya (Widodo dan Herlawati, 2011). Sedangkan objek adalam entitas yang bersifat unik yang mengikuti aturan-aturan yang sudah didefinisikan dalam kelasnya. Kelas menggambarkan suatu kelompok yang memiliki kesamaan keadaan dan perilaku. Kelas merupakan cetak biru suatu objek dalam sistem orientasi objek. Dapat dikatakan kelas adalah sejenis alat pengklasifikasi. Visibility
atau
Ketampakan
digunakan
untuk
menspesifikasikan
ketampakan atribut dan operasi dari kelas-kelas lain. UML mengadopsi ketampakan di C++, yaitu 1. Public, disimbolkan dengan “+”, dapat diakses operasi-operasi di luar kelas. 2. Protected, disimbolkan dengan “#”, hanya dapat diakses operasi-operasi di kelas dan kelas-kelas turunannya. 3. Private, disimbolkan dengan “-“, hanya dapat diakses operas-operasi di kelas.
Tabel 2.9 Notasi Class Diagram (Whitten dan Bentley, 2008) Notasi
Keterangan
81
Class 1. class name 2. attributes 3. behaviors
1 2 3
Association Agregation Generalization
Hubungan antar class dapat digambarkan dengan notasi pada contoh kasus Class Diagram berikut: Customer - id_customer - nama_customer - alamat - no_tlp + Tampil() + Tambah() + Ubah() + Hapus() sales_marketing
Class Diagram
pesanan
1 memiliki
1..*
- Id pesanan - id user - id customer - id produk - No_So - jumlah pesan - tanggal order - status + Tampil() + Tambah() + Ubah() + Hapus()
1
Invoice 1
memiliki
pengiriman 1
memiliki
1
1
- id pengiriman - id pesanan - No_SJ - tanggal + Tampil() + Tambah()
- id invoice - id pesanan - No_Invoice - tanggal + Tampil() + Tambah() 1
memiliki
memiliki
1..* 1..*
mengelola
Warehouse
General_Manager
Finance
Admin
1
User - Id_User - Username - Password - nama - NIP - tanggal lahir - Level - Jenis Kelamin - email - alamat - jabatan - no_tlp - joindate + Tampil() + Tambah() + Ubah() + Hapus()
- Id penjualan 1..* - id invoice - Tanggal_penjualan + Tampil() 1..*
memiliki memliki memiliki
1
Forecasting - peramalan penjualan - periode tahun + Tampil()
1
Best Sales & Marketing - nama - total penjualan + Tampil()
Best Customer - nama - total penjualan + Tampil()
1
Gambar 2.14 Contoh Class Diagram Sistem Informasi Monitoring Penjualan Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa: 1. Tabel user merupakan generalisasi dari sales & marketing, admin, finance, Warehouse, dan general manager karena memiliki atribut yang sama. 2. Tabel produk merupakan agregasi dari tabel pesanan karena produk adalah bagian dari atribut tabel pesanan.
82
3. Tabel user memiliki asosiasi dengan tabel pesanan karena user dapat melakukan kegiatan yang ada di tabel pesanan. Hubungan kardinalitas antara tabel user dengan tabel pesanan adalah 1...* (satu ke banyak) yang artinya seorang user dapat melakukan banyak pesanan.
2.16.1.5 Mapping Problem Domain Object to an RDBMS Format Menurut Dennis et al. (2005) cara memetakan problem domain object dalam class diagram ke format RDBMS ada delapan tahapan, yaitu: 1. Petakan semua class konkret dalam problem domain ke tabel RDBMS. Jika, problem domain class abstrak memiliki beberapa subclass langsung, petakan juga ke dalam tabel RDBMS. 2. Petakan atribut bernilai tunggal ke dalam kolom tabel. 3. Petakan metode untuk disimpan di dalam prosedur atau modul program. 4. Petakan agregasi yang bernilai tunggal dan hubungan asosiasi dengan kolom yang dapat menyimpan primary key dari tabel terkait, yaitu, menambahkan foreign key ke dalam tabel. Lakukan hal tersebut untuk kedua sisi yang berhubungan. 5. Petakan atribut multi-valued dan buat hubungan one-to-many dari tabel yang asli ke tabel yang baru. 6. Petakan multi-valued agregasi dan hubungan asosiasi ke tabel asosiatif baru yang menghubungkan dua tabel asli bersama-sama. Masukkan primary key dari kedua tabel tersebut ke dalam tabel asosiatif yang baru, yaitu menambahkan foreign key ke tabel.
83
7. Untuk hubungan agregasi dan asosiasi dengan tipe campuran, copy primary key dari sisi single-valued (1..1 atau 0..1) ke kolom baru pada tabel yang memiliki hubungan multi-valued (1..* atau 0..*) yang dapat menyimpan primary key dari tabel terkait. Yaitu menambahkan foreign key ke tabel multi-valued. 8. Untuk hubungan generalisasi, pastikan bahwa primary key dari subclass sama dengan primary key dari superclass. Multiplicity dari hubungan asosiasi yang baru dari subclass ke superclass harus 1..1. Jika superclass konkret, yaitu mereka dapat menginisiasi sendiri, maka multiplicity dari superclass ke subclass adalah 0..*, jika tidak konkret hubungannya adalah 1..1. Selanjutnya, Exclusive-or (XOR) harus ditambahkan kedalam asosiasi. Lakukan langkah ini untuk setiap superclass. Atau, sesuaikan inheritance dengan menyalin atribut superclass ke semua subclass dan hapus superclass dari desain.
84
Berikut ini adalah contoh mapping dari class diagram ke RDBMS tabel: Customer - id_customer - nama_customer - alamat - no_tlp + Tampil() + Tambah() + Ubah() + Hapus() sales_marketing
Class Diagram
pesanan
1 memiliki
1..*
- Id pesanan - id user - id customer - id produk - No_So - jumlah pesan - tanggal order - status + Tampil() + Tambah() + Ubah() + Hapus()
1
Invoice - id invoice - id pesanan - No_Invoice - tanggal + Tampil() + Tambah()
1
memiliki
pengiriman 1
memiliki
- id pengiriman - id pesanan - No_SJ - tanggal + Tampil() + Tambah()
1
1
1
memiliki
1..* 1..*
mengelola
Warehouse
produk
1
User
General_Manager
Finance
Admin
- Id_User - Username - Password - nama - NIP - tanggal lahir - Level - Jenis Kelamin - email - alamat - jabatan - no_tlp - joindate + Tampil() + Tambah() + Ubah() + Hapus()
Gambar 2.14 Contoh Mapping dari Class Diagram ke RDBMS Tabel 1. Tahapan Pertama dalam maping diagram yaitu Petakan Semua class kongkrit
85
dalam problem domain ke tabel RDBMS. Hilangkan Semua operasi pada class diagram ke dalam tabel. 2. Maka pada bagian RDBMS tabel class sales & marketing, admin, finance, Warehouse, dan general manager akan hilang karena merupakan Class Abstrak karena memiliki hubungan Generalisasi dengan Class User sehingga tidak menjadi tabel. 3. Class produk dipetakan menjadi tiga tabel berikut: tbl_produk, tbl_kategori dan tbl_persediaan. 4. Class Pesanan dipetakan menjadi dua tabel berikut: tbl_pesanan dan tbl_pesanan_produk. 5. Class best sales & marketing, best Customer , dan forecasting tidak menjadi tabel dalam maping diagram dikarenakan Class Abstrak. 6. Class User dipetakan menjadi dua tabel berikut: user dan akses.
2.17
Pengertian Database Menurut Laudon dan Laudon (2002), sebuah sistem komputer mengatur
data dalam sebuah hirarki yang dimulai dengan bit dan byte dan kemudian berkembang menjadi fields, records, files dan database. Bit merepresentasikan unit terkecil dari sebuah datadi dalam komputer. Kumpulan dari bit dinamakan byte yang merepresentasikan sebuah karakter tunggal yang dapat berupa huruf, angka atau simbol-simbol lain. Pengelompokkan karakter-karakter menjadi sebuah kata, sekumpulan kata atau kumpulan angka yang lengkap dinamakan sebuah field. Sekumpulan dari field-field yang saling berhubungan menghasilkan
86
sebuah record. Sekumpulan dari record-record yang memiliki tipe yang sama disebut sebagai sebuah file. Sekumpulan dari file-file yang saling berhubungan menciptakan sebuah database. Menurut Laudon dan Laudon (2002), sebuah record menggambarkan sebuah entity. Entity merupakan orang, tempat, benda ataupun kejadian di mana informasi dimaintain. Setiap karakteristik atau kualitas yang menggambarkan sebuah entity khusus dinamakan atttribute.Setiap record di dalam sebuah file seharusnya minimal memiliki satu field yang secara unik mengidentifikasi record tersebut sehingga record tersebut dapat diterima, di-update, atau diurutkan. Field yang mengidentifikasi setiap record dinamakan key field. Berdasarkan
teori-teori
tersebut,
Laudon
dan
Laudon
(2002)
mengemukakan bahwa database adalahsekumpulan data yang diorganisasikan untuk menjalankan banyak aplikasi-aplikasi secara efisien dengan melakukan sentralisasi data dan meminimalisasi pengulangan data. Setiap database dapat berisi/memiliki sejumlah objek database (Connolly dan Carolyn, 2005), yangantara lain yaitu: a. Field Field adalah sekumpulan kecil dari kata atau sebuah deretan angka-angka.
b. Record Record adalah kumpulan dari field yang berelasi secara logis. Contoh: nama, alamat, nomor telepon, dan sebagainya.
87
c. File File adalah kumpulan dari record
yang berelasi secara logis.
Contoh:berkas transaksi supermarket yang mempunyai record tanggal, kode produk, dan harga.
d. Entity Entity adalah orang, tempat, benda, atau kejadian yang berkaitan dengan informasi yang disimpan. Contoh: mahasiswa, pelayan dan sebagainya.
e. Atttribute Atttribute adalah setiap karakteristik yang menjelaskan suatu entity. Contoh: nama mahasiswa, umur pelayan, dan sebagainya.
f. Primary key Primary key adalah field yang nilainya unik yang tidak sama antara satu record dan record yang lain. Primary key sebagai tanda pengenal dari suatu field.
g. Foreign Key Foreign key adalah field yang nilainya berguna untuk menghubungkan Primary key lain yang berada pada tabel yang berbeda.
h. Candidate Key Candidate Key yaitu field yang menjadi calon dijadikannya PrimaryKey.
88
i. CompositeKey Composite Key yaitu Primary Key yang lebih dari satu dalam table.
j. Alternate Key Alternate Key yaitu Candidate Key yang gagal menjadi Primary Key
2.18
CRUD Matrix CRUD (Create, Read, Update, Delete) matrix adalah matrix yang
digunakan untuk memetakan requirement data pada lokasi dalam sistem, (Whitten, 2004). Tabel 2.10 Contoh Data to Location CRUD Matrix Location Sales & Admin Marketing Entity – Attribute Produk
CRUD
R
Id_Produk
CRUD
R
nm_produk
CRUD
R
Id_Katagori
CRUD
R
Harga
CRUD
R
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa: 1. Tabel tersebut mempunyai 5 entitas dan attribut yaitu Produk, Id_ Produk, Nm_Produk, Id_Kategori. Marketing.
Dan dua aktor yaitu Admin dan Sales &
89
2. Dalam aktifitasnya Admin dapat membuat (C), membaca (R), mengedit (U), dan menhapus (D) entitas dan attribut Produk, Id_ Produk, Nm_Produk, Id_Kategori.. 3. Sales & Marketing dalam aktifitasnya dapat membaca (R) entitas dan attribut Produk, Id_ Produk, Nm_Produk, Id_Kategori. 2.19
PHP (Hypertext Preprocessor) PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP adalah
bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini atau dalam kata lain bisa diartikan sebuah bahasa pemrograman web yang bekerja di sisi server (server side scripting) yang dapat melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan sintaks-sintaks HTML biasa. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. Banyak kelebihan-kelebihan yang terdapat pada PHP ini, diantaranya adalah (paranginangin, 2006): 1.
PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan CGI, seperti mengumpulkan data, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies. Bahkan lebih daripada kemampuan CGI.
2.
Dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain LINUX, UNIX, MICROSOFT WINDOWS, MAC OS X, RISC OS.
90
3.
Mendukung web server, seperti APACHE, MICROSOFT INTERNET INFORMATION SERVER (MIIS), PERSONAL WEB SERVER (PWS), AUDIUM, XITAMI dan masih banyak yang lainnya.
4.
Tidak terbatas hanya pada hasil keluaran HTML, tetapi memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF dan movie flash.
5. 2.20
Mendukung banyak database. MySQL MySQL ialah multi user database yang menggunakan bahasa Structure
Query Language (SQL). MySQL mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 70.000.000 baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data. MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management system- DBMS) yang sangat populer di dalam pemrograman berbasis web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP. Pada dasarnya bahasa query SQL secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian (Priyanto, 2007): 1. DDL (Data Defintion Language) DDL adalah bahasa-bahasa SQL yang digunakan untuk membuat, memanipulasi atau menghapus schema yang ada di dalam database. Bahasa yang terdapat di dalam DDL hanya berhubungan dengan schema database, tidak berhubungan dengan data yang ada di dalamnya. Schema adalah struktur yang dimiliki oleh sebuah database. 2. DML (Data Manipulation Language)
91
DML adalah bahasa-bahasa SQL yang digunakan untuk memanipulasi data yang terdapat di dalam database seperti membuat data, menghapus data dan lain-lain. Bahasa DML relatif lebih banyak digunakan sehari-hari dibandingkan perintah DDL. 3. DCL (Data Control Language) DCL adalah bahasa-bahasa SQL yang digunakan untuk mengatur user MySQL. Selain ketiga golongan perintah di atas, terdapat beberapa golongan perintah MySQL lainnya (Priyanto, 2007): 1. MySQL Utility MySQL Utility adalah golongan perintah-perintah MySQL yang digunakan sebagai perlengkapan MySQL. Perintah MySQL yang termasuk golongan ini adalah DESCRIBE dan USE. 2. Transactional and Locking Transactional dan locking adalah perintah-perintah MySQL yang berhubungan dengan proses transaksi. MySQL memiliki lisensi open source GNU General Public License (GPL) ataupun lisensi komersial non GPL. MySQL menjadi populer untuk digunakan dimungkinkan karena kemudahan untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database di perusahaan-perusahaan dalam skala menengah kecil (Sidik, 2006)
92
2.21
XAMPP
XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstal dan mengkonfigurasikannya secara otomatis dan auto konfigurasi (Supriyanto, 2005).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian terhadap rancang bangun Sistem Informasi Monitoring Penjualan pada PT Fitrafood menggunakan beberapa metode sebagai berikut: 3.1
Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian skripsi ini, penulis menggunakan beberapa cara sebagai berikut: 3.1.1 Observasi Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis melakukan tahap pengumpulan data yang pertama dengan melakukan observasi langsung pada bulan Februari 2014 – Maret 2014 di PT Fitrafood yang berlokasi di jl. Imam bonjol km 2.6 kawasan industri no.8 karawaci, Tangerang - Banten. Pada tahap observasi ini didapatkan profil lengkap (Sejarah, Visi, Misi, Struktur Organisasi), Proses bisnis PT Fitrafood. 3.1.2 Wawancara Dalam tahap ini, untuk menunjang proses pengumpulan data, penulis melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait di PT Fitrafood:
93
94
Tabel 3.1. Daftar wawancara satu Hari dan Tanggal
Senin, 3 Maret 2014
Narasumber
Selamet Santoso
Jabatan Narasumber
General Manager
Kesimpulan
Dari hasil wawancara ini, penulis mendapatkan informasi tentang gambaran umum, visi misi, Struktur
Organisasi
PT.
Fitrafood.
Dengan
diketahuinya gambaran umum, visi misi, Struktur Organisasi PT. Fitrafood yang memudahkan penulis dalam mempelajari alur penjualan dan dokumen yang ada pada PT. Fitrafood.
Tabel 3.2. Daftar wawancara dua Hari dan Tanggal
Senin, 3 Maret 2014
Narasumber
Nuraini Soenjoto
Jabatan Narasumber
Admin
Kesimpulan
Dari hasil wawancara ini, penulis mendapatkan informasi tentang proses bisnis yang berjalan, dokumen
yang
penjualan,
dan
memudahkan
berhubungan laporan
penulis
PT.
dalam
dengan
kegiatan
Fitrafood
yang
mempelajari
alur
penjualan dan dokumen yang ada pada PT.
95
Fitrafood.
Dari tahap wawancara tersebut, dikumpulkan data dan informasi berupa tugas dan fungsi tiap-tiap unit kerja, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tiap-tiap unit kerja, serta pemanfaatan TI terhadap tiap-tiap unit kerja. 3.1.3 Studi Pustaka Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, e-book, artikel-artikel, jurnal, makalah, dan lain-lain. 3.1.4 Studi Literatur Studi literatur dalam penelitian ini dilakukan untuk menambah referensi teori-teori yang digunakan dalam penelitian serta mempelajari literatur yang dapat mendukung penelitian terhadap Sistem Informasi Monitoring Penjualan. Sumbersumber yang dapat dijadikan sumber literatur antara lain tugas akhir atau skripsi sejenis, tesis dan jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti. Berikut ini merupakan beberapa penelitian sejenis yang bersumber dari skripsi, dan jurnal:
96
Tabel 3.3 Daftar Studi Literatur No 1
Subjek
Keterangan
Nama
Lia Via Pratiwi
Tahun
2010
Jenis
Skripsi, Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Tekhnologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul
Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk Pada Pusat Teknologi
Informasi
(PUSTEKKOM)
dan
Kementrian
Komunikasi Pendidikan
Pendidikan Nasional
(KEMENDIKNAS) Kesimpulan Sistem ini memiliki kemudahan untuk mengetahui masalahmasalah yang terjadi pada jaringan, karena pencatatan laporan masalah dilakukan secara sistematis. Kesimpulan data dapat diketahui secara langsung tanpa menghitungnya terlebih dahulu karena sudah tersimpulkan secara otomatis. 2
Nama
Muhammad Aussie
Tahun
2010
Jenis
Skripsi, Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Tekhnologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul
Sistem Informasi Monitoring Hasil Produksi Pada PT. Tranka Kabel
Kesimpulan Sistem informasi monitoring hasil produksi ini memberikan kemudahan terhadap eksekutif dalam mendapatkan data-
97
data hasil produksi dari bagian gudang fg. serta data-data pemesanan dari bagian marketing untuk perbandingan secara cepat dan fleksibel. 3
Nama
M. Reza Ramadhan
Tahun
2013
Jenis
Skripsi, Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Tekhnologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul
Rancang Bangun Sistem Monitoring Penjualan Mitra pada PT. Andhika Redline Pertiwi
Kesimpulan Sistem
ini
memudahkan
manajer
penjualan
dalam
melakukan monitoring penjualan dan pemesanan setiap mitra-nya karena telah terintragrasi dengan jaringan internet. 4
Nama
Marwaziah
Tahun
2011
Jenis
Skripsi, Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Tekhnologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul
Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pemesanan Produk Berbasis WEB
Kesimpulan Sistem ini memudahkan user dalam melakukan transaksi penjualan dan pemesanan karena telah terintragrasi dengan jaringan internet 5
Nama
Sitti Nurbaya Ambo
98
Tahun
2012
Jenis
Skripsi, Sistem Informasi, Universitas Gunadarma
Judul
Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International
Kesimpulan Sistem penjualan ini telah mencakup mengenai persediaan barang tetapi belum mencakup pembuatan laporan kepada Manager 6
Nama
Samuel
Olumuyiwa
Olusanya,
Oluremi
Adelowo,
Babatunde Jelili Sufian Tahun
2014
Jenis
Journal of Economics and Finance
Judul
Impact of Computerized Banking Monitoring Information System onthe Performance of Nigerian Banking Industry. (A Case Study of Zenith Bank Plc.)
Kesimpulan
Penelitian ini merupakan implementasi dari sistem monitoring perbankan yang terkomputerisasi pada Zenith
Bank
Nigeria
Plc.
Komputerisasi
sistem
informasi monitoring perbankan pada perbankan industri Nigeria merupakan salah satu cara untuk mengurangi penipuan dan beberapa aktivitas yg tak biasa dalam transfer Online. 7.
Nama
Kristina Pitula, Daniel Sinnig and T. Tadhakrishnan
Tahun
2008
99
Jenis
Jurnal Internasional, Faculty of Engineering and Computer Science, Concordia University, Montreal
Judul
Making
Technology
Fit: Designing
an
Information
Management System For Monitoring Social Protection Programmes in St. Kitts Kesimpulan
Sistem informasi mendukung pengolahan data elektronik merupakan bagian integral dari strategi ini. IMS menyediakan repositori elektronik yang mendukung akses yang tepat, konsisten dan up-to-date data serta pelaporan.
8.
Nama
Paul de Vries and Robbert Faber
Tahun
2007
Jenis
The Romanian Economic Journal
Judul
Towards a Real Estate Monitoring Information Sy s t e m i n R om a ni a
Kesimpulan
Dalam penelitian ini menghasilakan Perkembangan set database, prosedur dan penunjuk yang membolehkan proses evaluasi pada pasar real estate Rumania. Dengan menggunakan
database
tersebut
system
informasi
monitoring mendapatkan pandangan ke dalam nilai pasar sesungguhnya dari properti yang baru terjual. Dengan menggunakan hedonic regression dan karakteristik lingkungan dapat diperkirakan harga rumah.
100
9.
Nama
Angel A. Juan, Thanasis Daradoumis, Javier Faulin, and Fatos Xhafa
Tahun Jenis
2007 International Journal of Scientific and Research Publications, Spanish Ministry of Education
Judul
Developing an Information System for Monitoring Student’s Activity in Online Collaborative Learning
Kesimpulan
Model sistem Monitoring yang dipaparkan dalam makalah ini telah sukses digunakan untuk melacak aktivitas grup dan murid di beberapa kursus program sarjana Online yang ditawarkan di Open University of Catalonia. Kursus ini melibatkan kolaborasi praktek belajar jangka panjang berbasis proyek. Monitoring laporan mingguan digunakan instruktur agar dengan mudah melacak aktivitas grup dan murid pada pencapaian tertentu, mengumpulkan feedback dari murid dan menggabungkan grup dengan aktivitas low degree. Model sistem informasi telah terbukti menjadi alat Monitoring yang inovatif untuk instruktur Online sejak sistem menyediakan mereka dengan informasi yang berharga yang dapat menambah nilai untuk peran mereka sebagai supervisor dari proses belajar
International Journal of Scientific and Research Publications, University of Pune, Maharastra, India.
Judul
Implementation of Real Time Bus Monitoring and Passenger Information System
Kesimpulan Dalam makalah ini, RTPIS melacak lokasi saat ini dari semua bus dan memperkirakan waktu kedatangan mereka di tempat pemberhentian yang berbeda pada masing-masing rute. Perkiraan diperbaharui setiap saat bis mengirimkan sebuah perbaharuan. Informasi ini diberitahukan kepada penumpang melalui display terminal di halte bis, GUI berbasis Web dan aplikasi smartphone berbasis android. Penelitian ini menyediakan kebutuhan pelanggan, supir dan administrator sistem Transport. Dengan adanya GPS dan jaringan sellular, melacak kendaraan secara realtime untuk manajemen transportasi yang lebih baik menjadi mungkin.
3.2
Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penulisan ini
adalah menggunakan metode berorientasi objek dengan model pengembangan
102
Rapid Application Development (RAD), metode ini merupakan metode yang cocok dalam pengembangan aplikasi ini karena lebih menekankan pada pembuatan aplikasi dengan pendekatan kepada user dalam mencapai solusi dari permasalahan yang ada. Adapun dalam tahapan pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa aktifitas yang tentunya sesuai dengan tahapan yang sebelumnya telah dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu: 3.2.1 Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning) Pada tahap ini, penulis mengadakan pertemuan dengan bapak selamet sebagai user untuk melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Adapun dari pertemuan tersebut diperoleh perencanaan yang akan dibuat di dalam sistem: a. Gambaran Umum PT Fitrafood, seperti sejarah perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi serta tugas pokok dan fungsinya. b. Analisis Sistem Berjalan di PT. Fitrafood, menjelaskan sistem yang di pakai dalam proses pemesanan, persediaan, penjualan, pengiriman dan laporan sebelum
adanya
Sistem
Informasi
Monitoring
Penjualan
dengan
menggunakan Rich Picture dan diagram alir. c. Identifikasi Masalah, menguraikan masalah dalam proses pemesanan, persediaan, penjualan, pengiriman dan laporan beerdasarkan analisa sistem yang berjalan di PT. Fitrafood d. Analisis Kebutuhan Sistem, menentukan kebutuhan fungsional dan non fungsional untuk user dan sistem dalam proses pemesanan, persediaan,
103
penjualan, pengiriman dan laporan beerdasarkan Identifikasi Masalah di PT. Fitrafood e. Analisis PIECES, menentukan permasalahan dengan metode analisis PIECES berdasarkan Performance, Information, Economic, Control, Eficiency, dan Service. f. Sistem Usulan, menguraikan tentang beberapa usulan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan dengan menggunakan Rich Picture. g. Forecasting, memberikan peramalan penjualan dengan menggunakan metode trend linier 3.2.2
Proses Desain (Workhop Design) Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-
perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan penulis. Keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. Pada tahap ini, akan di buat perancangan dari sistem yang akan dibangun berdasarkan perencanaan kebutuhan, meliputi perancangan proses, perancangan input/output, perancangan database, dan perancangan interface. Proses desain akan menggunakan perancangan sistem notasi UML yang digambarkan dalam Microsoft Visio sebagai tool system design.
104
1. Perancangan Proses Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penjualan menggunakan tools Unified Modelling Language (UML), dengan tahapan sebagai berikut: a. Use Case Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang menjelaskan aktifitas yang dilakukan sistem informasi monitoting penjualan yang akan dibangun dan siapa saja actor yang berinteraksi dengan sistem informasi monitoring penjualan ini. 1. Identifikasi Actor, pada tahap ini penulis mengidentifikasi actor-actor yang terlibat dalam sistem ini dan apa saja tugas-tugasnya di dalam sistem informasi monitoring penjualan. 2. Perancangan Use Case, pada tahap perancangan use case ini penulis menggambarkan use case beserta hubungannya dengan actor-actor yang terlibat di dalam sistem. 3. Use Case Narrative, menjelaskan secara narasi diagram use case sistem informasi monitoring penjualan ini. b. Activity Diagram, pada tahap perancangan diagram ini menggambarkan berbagai alir aktifitas apa yang dilakukan user dan sistem dalam sistem informasi monitoring penjualan ini, serta bagaimana masing-masing alir berawal sampai bagaimana mereka berakhir. c. Sequence Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan oleh sistem informasi monitoring penjualan untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi antar
105
class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi. 2. Perancangan Input/output Pada tahap ini penulis membuat perancangan input/output sesuai dengan keinginan user berdasarkan perencanaan kebutuhan dan perancangan proses digambarkan dalam Microsoft Visio sebagai tool system design. 3. Perancangan Database Pada tahap ini penulis membuat perancangan input/output sesuai dengan keinginan user berdasarkan perencanaan kebutuhan, perancangan proses dan perancangan input/output digambarkan dalam Microsoft Visio sebagai tool system design. a. Potensial Objek, Pada tahap ini penulis membuat daftar potensial objek dari hasil analisis usecase narrative untuk membantu membuat class diagram. b. Class Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang menunjukkan hubungan antara class dalam sistem informasi monitoring penjualan ini dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan. c. CRUD Matriks pada tahap ini penulis memetakan requirement data pada lokasi dalam sistem. d. Oprimasi Database, Pada tahap ini penulis memetakan (mapping) class diagram yang sudah terbentuk ke dalam relational database management sistem.
106
e. Schema Database, Pada tahap ini penulis merancang schema database dari class diagram yang sudah terpetakan ke dalam relational database management sistem. f. Spesifikasi Database, Pada tahap ini penulis membuat daftar spesifikasi database dari setiap tabel yang ada pada schema database. 4. Perancangan Interface Pada tahap ini penulis menggambarkan rancangan antar muka sistem (interface) dibuat untuk menggambarkan rancangan tampilan sistem yang akan dibuat berdasarkan perencanaan kebutuhan, perancangan proses dan perancangan input/output. digambarkan dalam Microsoft Visio sebagai tool system design. 3.2.3
Implementasi (Implementation) Setelah proses desain (meliputi perancangan proses, perancangan
input/output,
dan perancangan database) dan perancangan interface selesai
maka selanjutnya dilakukan implementasi. Dalam tahap ini implementasi sistem monitoring penjualan yang akan dilakukan diantaranya: a. Coding Program Coding program dilakukan untuk membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring Penjualan. Dalam tahap ini sistem dirancang berdasarkan proses desain (meliputi perancangan proses, perancangan input/output,
dan
perancangan database) dan perancangan interface. Lalu dilakukan pembuatan aplikasi dengan menggunakan software pendukung, Software yang digunakan adalah XAMPP versi 3.0.12 yang mencakup: Apache versi 2.4 untuk web server,
107
PHP versi 5.4.4 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.10 untuk database-nya. Selain itu, penulis juga menggunakan Notepad++ dan Adobe Dreamweaver CS3 sebagai software editor dan Adobe Photoshop CS3 untuk mengolah gambar. Kemudian menguji aplikasi yang telah dibuat. b. Pengujian Sistem Setelah Coding Program selesai pada tahap ini dilakukan pengujian untuk mendapatkan sistem yang baik berdasarkan pemrograman yang telah dilakukan sebelum digunakan pada PT. Fitrafood. Untuk pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing, yaitu suatu pendekatan untuk menguji apakah setiap fungsi di dalam program dapat berjalan dengan benar. Berikut beberapa proses yang dilakukan penulisan dalam pengujian ini, yaitu: a). Fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input maupun output. b). Kesalahan interface. c). Kesalahan dalam struktur data atau akses database. 3.3
Kerangka Berpikir Penyusunan hasil penelitian skripsi “Rancang Bangun Sistem Informasi
Monitoring Penjualan Pada PT Fitrafood” terdiri dari dua metode. Pertama, mulai dari metode pengumpulan data yang terdiri atas observasi, wawancara, studi pustaka, dan studi literatur. Kedua, metode analisis dan perancangan sistem dengan menggunakan model Rapid Application Development (RAD) dan tool Unified Modelling Language (UML). Adapun kerangka berpikir penelitian yang dilakukan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
108
Mulai
Sejarah PT. Fitrafood Visi & Misi PT. Fitrafood Observasi
Struktur Organisasi PT. Fitrafood
Wawancara
Tugas Pokok & Fungsi PT. Fitrafood
Identifikasi Masalah
Metode Pengumpulan Data
Studi Pustaka
Gambaran Umum PT.Fitrafood
Diagram Alir
Analisis Sistem Berjalan Studi Literatur
Rich Picture Identifikasi Masalah
Requirement Planning
Analisis Kebutuhan Sistem Analisis PIECES
Kebutuhan Fungsional Kebutuhan Non Fungsional
Sistem Usulan
Rich Picture
Forecasting
Metode Trend Linier
Perancangan proses
Identifikasi Actor
Use Case Diagram
Identifikasi Usecase
Activity Diagram
Use Case Narrative
Sequence Diagram Desain Input & Output Metode Pengembangan Sistem (Rapid Application Development)
Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning) Dalam
fase
ini,
pengguna
dan
penganalisis
bertemu
untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan problem-problem pada PT. Fitrafood. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan Perusahaan. 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.1 Sejarah PT. Fitrafood PT Fitrafood berdiri pada tanggal 2 Agustus 1995. PT Fitrafood didirikan dan memiliki kantor di Jl. Imam Bonjol KM 2.6 Kawasan Industri No 8 Karawaci, Tangerang. PT Fitrafood adalah distributor produk makanan olahan dan salah satu pemasoknya adalah HSH Frozen Foods Sdn, yang bergerak dalam bidang penjualan makanan olahan seperti fresh seafood, steam dimsum, snack & pastries. Semua produk PT Fitrafood sesuai dengan standar yang menekankan keamanan pangan dan tersimpan dalam ruang yang temperaturnya stabil. PT Fitrafood terus berkembang dengan menjual produknya dan mendapat respon yang cukup baik dari pasar dalam penjualan produknya. Perkembangan yang semakin pesat mendorong PT Fitrafood untuk menata perusahaannya pada 109
110
tahun 2002. Produk--produk produk yang dijual oleh PT Fitrafood sudah dijual kepada Customer yang berada di luar Jakarta. Dengan luasnya jangkauan penjualan PT Fitrafood hingga di luar Jakarta membuat permintaan yang semakin meningkat dan perusahaan ini dikenal d sebagai salah satu distributor besar di Jakarta dan sekitarnya dengan dipasarkan ke restoran dan hotel. 4.1.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo PT. Fitrafood 4.1.1.3 Visi Perusahaan “Menjadi perusahaan yang kuat dan professional, ddengan Jaringan Distribusi yang Mengutamakan Kualitas dan Pelayanan kepada Pelanggan dan Mitra Bisnis.” 4.1.1.4 Misi Perusahaan 1. Menjual produk-produk produk produk unggulan yang terkemuka dan m memperluas Jaringan Distribusi di Seluruh Jakarta dan Sekitarnya 2. Memberikan Pelayanan Terbaik dengan didukung didukung Tenaga Kerja yang Terlatih dan Handal 3. Menyediakan produk-produk produk produk pilihan dengan cita rasa tinggi, inovatif , harga terjangkau dan memastikan ketersediannya bagi Customer .
111
4. Menambah efisiensi dan efektifitas kegiatan administrasi dan informasi pada perusahaan melalui penerapan teknologi dan memperbaiki proses bisnis. 4.1.1.5 Struktur Organisasi OWNER
GENERAL MANAGER
FINANCE
SALES & MARKETING
WAREHOUSE
PACKING
Gambar 4.2
SHIPPING
SALES & MARKETING
HRD
ADMIN
Struktur Organisasi PT Fitrafood
4.1.1.6 Tugas dan Tanggung Jawab 1. Owner Owner adalah pemilik modal yang membiayai semua modal yang harus di keluarkan untuk kebutuhan perusahaan tersebut. 2. General Manager General Manager memiliki tugas untuk mengendalikan jalannya perusahaan agar sesuai dengan visi misi perusahaan yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu, General Manager memiliki tugas untuk membuat dan menetapkan kebijakan pembelian produk, membuat rencana strategis, serta menetapkan prosedur untuk kemajuan perusahaan. Menerima dan meminta
112
laporan dari tiap bagian atau unit kerja secara berkala. memberikan laporan kepada Owner mengenai kondisi internal dan eksternal perusahaan. 3. Finance Bagian Finance yang bertugas untuk menyusun laporan penerimaan dan pengeluaran, memberikan informasi laporan keuangan kepada General Manager. Selain itu bagian finance juga bertugas untuk mengkoordinasi dan mengawasi pengeluaran atau pemasukan perusahaan. Serta menghitung PPN dan membuat laporan pajak. 4. Sales & Marketing Sales & Marketing bertugas menjaga dan mempertahankan hubungan yang baik dengan para Customer , melakukan penawaran produk kepada Customer , melakukan strategi promosi secara efektif dan efisien agar dapat mencapai pasaran yang lebih luas dan dapat menjangkau sejauh mungkin Customer -Customer yang potensial serta mencapai target penjualan jangka pendek maupun jangka panjang. 5. Admin Administrasi bertugas untuk menerima dan memeriksa pesanan dari sales & marketing, membuat Sales Order. serta merekap laporan penjualan sales & marketing. 6. Warehouse Bertugas untuk mengontrol stok produk yang diperjual belikan agar tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan stok di gudang penyimpanan, membuat laporan jumlah produk yang keluar dan masuk gudang.
113
7. Packing Melakukan packing produk yang akan dikirim ke Customer . Melakukan pengecekan sebelum di packing untuk menjaga kualitas produk agar Customer tidak merasa kecewa. 8. Shipping Shipping bertugas untuk memberikan pelayanan kepada para Customer dengan membantu pengantaran produk yang telah dipesan kepada Customer 4.1.2
Analisa Sistem yang Berjalan Mempelajari sistem yang sedang berjalan di dalam PT. Fitrafood bertujuan
untuk mengetahui kelemahan dan hal-hal yang perlu dikembangkan pada sistem. Analisis sistem ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sistem dan masalah yang terdapat pada sistem yang sedang berjalan. Berikut merupakan Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan pada PT. Fitrafood :
114
(8) Surat jalan yang sudah di tanda tangan
(7) Mengirimkan produk ke customer beserta Surat Jalan
(6) Surat jalan, beserta produknya
Packing Shiping (9) Bukti pengiriman barang berupa surat jalan
(5) Surat jalan, Produk
Customer (1) Menawarkan Produk
(2) Memberikan pesanan produk
warehouse (3) Memberikan surat penawaran produk
Sales & Marketing
(3) Mengembalikan surat penawaran produk (10) Surat jalan rangkap ke tiga
(4) Memberikan sales order
Admin
(12) Memberikan laporan Keuangan & penjualan
General Manager
(11) Invoice
Finance
Gambar 4.3 Rich picture sistem berjalan
Secara umum, proses bisnis yang sedang berjalan pada PT. Fitrafood adalah sebagai berikut : 1. Sales & marketing menawarkan produk kepada Customer 2. Customer memesan produk melalui telepon dan faximile ke bagian sales &
115
marketing. 3. Sales & marketing memberikan pemesanan Customer kepada admin untuk di cek stok produk yang tersedia dan di buatkan sales order apabila stok mencukupi, apabila tidak mencukupi admin akan mengembalikan penawaran kepada sales & marketing untuk di beritahukan kepada Customer . 4. Staf admin akan membuat SO (Sales Order) rangkap dua. Rangkap pertama akan diserahkan ke bagian Warehouse untuk keluarnya produk. 5. Warehouse akan membuat surat jalan tiga rangkap dan mengeluarkan produk pesanan Customer ke bagian packing. 6. Bagian Packing melakukan pengecekan dan packing produk yang dikirim ke Customer berdasarkan surat jalan lalu menyerahkan produk dan surat jalan ke bagian shipping. 7. Surat Jalan akan dibawa oleh bagian shipping agar bagian shipping dapat mengirimkan produk ke Customer . 8. Customer
menandatangani Surat Jalan sebagai bukti pengiriman produk.
Surat jalan rangkap pertama akan di berikan kepada Customer
beserta
produk. 9. Surat jalan rangkap kedua dan ketiga akan dibawa kembali oleh staf shipping untuk dikembalikan kepada bagian Warehouse. 10. a. Surat jalan rangkap ke tiga di serahkan ke bagian Finance sebagai bukti pengiriman. b. Surat jalan rangkap ke dua akan di arsipkan
11. Finance akan membuat Invoice dan mengirimkannya ke Customer
agar
116
dilakukan pembayaran paling lambat 1 minggu setelah produk diterima. 12. Finance akan memberikan laporan keuangan & penjualan setiap bulannya kepada General Manager Berikut merupakan Diagram Alir dari sistem yang sedang berjalan pada PT. Fitrafood : Diagram Alir Persediaan No.
Deskripsi
Sales & Marketing
Admin
Finance
Warehouse
General Manager
Mulai
Keterangan - Warehouse -
1
Produk masuk dari produsen
2
Mengecek produk
- Warehouse - Delivery Order Produsen - Daftar Produk
3
Memberikan Laporan Persediaan produk
- Warehouse - Daftar Produk
4
Melihat Laporan Persediaan produk
- General Manager - laporan persediaan produk - daftar produk
Selesai
Gambar 4.4 Diagram Alir Persediaan Diagram Alir Pemesanan No.
Deskripsi
1
Meberikan pesanan costumer
2
Mengecek persediaan produk
3
Memberikan Laporan Persediaan produk
4
Membuat Surat Sales Order
Sales & Marketing
Admin
Finance
Warehouse
General Manager
Keterangan
Mulai - Sales & Marketing - Pesanan Customer
- Admin - Pesanan Customer - Data Persediaan produk
Persediaan tidak ada
Persediaan tidak ada
- Warehouse -Data persediaan Produk - Admin - Sales Order - Data Pesanan Customer
Selesai
Gambar 4.5 Diagram Alir Pemesanan
117
Diagram Alir Pengiriman General Manager
No.
Deskripsi
1
Membuat Surat Jalan
- Finance - Invoce - daftar Pesanan
2
Mengirimkan Produk ke customer
- warehouse - surat jalan - daftar Pesanan
3
Membuat Invoice
Sales & Marketing
Admin
Finance
Warehouse Mulai
Keterangan
- Warehou se - Invoice, surat jalan - Produk Selesai
Gambar 4.6 Diagram Alir Pengiriman 4.1.3
Identifikasi Masalah Sistem yang ada di PT. Fitrafood masih bersifat manual dengan pencatatan
seluruh dokumen penjualan dan persediaan produk menggunakan aplikasi MsWord dan Ms-Excel Sehingga sering mengalami keterlambatan dalam laporan penjualan kepada General Manager. Laporan yang di berikan kepada general manager di print menjadi berkas laporan penjualan & persediaan produk. Selain itu belum adanya suatu sistem informasi yang memudahkan General Manager untuk me-monitoring informasi dan proses penjualan di perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan yang strategis. Hasil observasi yang dilakukan oleh penulis maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang terjadi di PT. Fitrafood: a. Pada proses pencatatan dalam kegiatan pemesanan, SO (Sales Order), Surat Jalan, Invoice, dan persediaan produk di gudang masih bersifat manual yaitu pada kertas. Penggunaan media penyimpanan kertas akan berakibat rentan terhadap kehilangan data ataupun rusak.
118
b. Karyawan menggunakan software Microsoft Excel dalam menginput datadata dari kertas tadi ketika akan dibuatkan laporan. Membutuhkan ketelitian yang tinggi dan waktu yang cukup lama, sehingga karyawan merasa sulit dalam mengelola data-data pemesanan, pengiriman, persediaan, dan finance yang tidak saling terintegrasi. c. Proses pembuatan laporan dirasakan terlalu lama dan sering belum ter update, sehingga pembuatan kebijakan penjualan yang dilakukan oleh General Manager membutuhkan proses yang lama dan rumit. d. Belum adanya data forecasting penjualan yang dapat membantu General manager melakukan kebijakan pembelian produk. Untuk memudahkan pihak perusahaan PT. Fitrafood khususnya pada bagian yang terkait dalam proses penjualan, maka dikira perlu penulis membangun sistem monitoring penjualan yang dapat menampilkan laporan dalam bentuk tabel dan grafik, sehingga dapat memangkas waktu lebih cepat dan efisien dalam mengakses dan menganalisis data dalam pengambilan keputusan.
4.1.4
Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirement Analysis) Tahapan analisis kebutuhan digunakan untuk memperjelas kebutuhan
terhadap sistem yang akan dibangun. Tahap analisis kebutuhan sistem terbagi menjadi dua, yaitu:
119
4.1.4.1 Analisis Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement Analysis) Analisis kebutuhan fungsional menjelaskan layanan apa yang dapat diberikan oleh sistem. Adapun analisis kebutuhan sistem informasi monitoring penjualan PT. Fitrafood adalah sebagai berikut: 1. General Manager menggunakan sistem ini untuk melihat laporan pesanan dari Customer , laporan persediaan produk, laporan penjualan, laporan penjualan setiap sales & marketing, laporan penjualan tiap Customer nya dan forecasting penjualan. Laporan tersebut akan digunakan sebagai bahan dalam mengambil suatu keputusan dalam mengambil kebijakan dalam perusahaan. 2. Bagian Sales & Marketing menggunakan sistem ini untuk membuat sales order (Sales Order) yang sudah terintegrasi menjadi laporan pesanan dari Customer yang akan disampaikan ke General Manager. 3. Admin Menggunakan sistem ini untuk manage user, input kategori & produk. 4. Bagian Finance menggunakan sistem ini untuk membuat Invoice dan verifikasi pembayaran dari Customer untuk menjadi laporan penjualan yang akan disampaikan ke General Manager. 5. Bagian Warehouse menggunakan sistem ini untuk membuat surat jalan, input data persediaan dan memanage persediaan produk yang akan menjadi laporan persediaan produk yang disampaikan ke General Manager.
120
4.1.4.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional (Non Functional Requirement Analysis) Analisis kebutuhan non fungsional menjelaskan kebutuhan eksternal sistem, mencakup keamanan, legalitas dan kinerja dari sistem. Adapun kebutuhan non fungsional sistem informasi monitoring penjualan PT. Fitrafood adalah sebagai berikut: 1. setiap user memiliki username dan password sendiri dan memiliki hak aksesnya masing-masing. 2. Sistem memiliki tingkat keamanan yang baik seperti penggunaan enkripsi pada password. Sistem dapat menjalankan fungsinya dengan cepat dan dengan tingkat kesalahan yang minimal. 4.1.5
Analisis PIECES Tabel 4.1. Analisis PIECES
Jenis Kebutuhan
Penjelasan Mengurangi tingkat kesalahan pada pembuatan
(Performance) Sales Order, Surat Jalan dan Invoice Memberikan ramalan penjualan kepada General manager. Mencegah terjadinya penyimpanan data yang (Information) redundant. Memudahkan penyajian laporan dengan pembuatan
121
fitur print. Mencegah hilangnya data-data mengenai pesanan, pengiriman, dan Invoice. Data terdokumentasi dan terstruktur. Mengurangi Biaya yang disebabkan penyediaan (Economic) media penyimpanan yang masih berupa kertas. Meningkatkan keamanan terhadap pelaksanaan (Control) proses penyimpanan dokumen-dokumen penjualan. General manager dapat melakukan pemantauan terhadap proses penjualan. Kegiatan pencatatan SO (Sales Order), SJ (Surat (Eficiency) jalan), persediaan produk, dan invoice dalam satu sistem. Menghasilkan laporan yang update dan realtime (Service) kepada general manager
4.1.6
Analisis Keputusan (Decision Analysis) Dari tahapan analisis sebelumnya telah diketahui permasalahan dari sistem
yang sedang berjalan, persyaratan dan kebutuhan yang diinginkan, maka tahapan selanjutnya adalah analisis keputusan yaitu menentukan komponen-komponen dari sistem usulan yang akan dirancang, dibangun, dan diimplementasikan. Berikut merupakan komponen-komponen yang dibutuhkan:
122
1. Data Master Proses perekaman data-data yang berhubungan dengan penjualan, yaitu data penjualan, data Customer , dan data persediaan produk. Seluruh data ini terkait pada proses laporan penjualan di dalam perusahaan. 2. Pencetakan Sebagian data master bisa di print sebagai arsip perusahaan dan laporan penjualan. 3. Menentukan Hak Akses (user) Dalam hal ini sistem harus dibatasi sesuai dengan level user yang berhak memakai sistem ini. Setiap pengguna hanya dapat mengakses fitur-fitur dalam sistem sesuai bagiannya masing-masing. Setelah
mengetahui
komponen-komponen
sistem
yang
diusulkan
selanjutnya adalah menentukan jenis perangkat sistem yaitu berupa tools atau alat untuk
merancang
dan
mengimplementasikan
sistem
usulan
sehingga
menghasilkan arsitektur sistem usulan dan yang terpenting adalah pemahaman terhadap jenis tools yang akan digunakan karena harus sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsi-fungsi sistem yang terdapat didalamnya. Di dalam sistem yang lama, proses pengolahan datanya dilakukan secara manual, sedangkan pada sistem informasi monitoring penjualan yang akan dikembangkan
adalah
sistem
informasi
terkomputerisasi
dan
konsep
pengembangan aplikasi ini menggunakan UML (Unified Model Language). Sedangkan bahasa pemrograman menggunakan PHP dan mengimplementasikan
123
sistem database menggunakan MySQL. 4.1.7
Sistem Usulan Dari hasil analisis sistem berjalan, identifikasi masalah dan analisis
kebutuhan sistem, maka sistem yang diusulkan untuk membangun sistem informasi monitoring penjualan agar dapat mempermudah menjalankan proses bisnisnya, ialah sebagai berikut:
Marketing
Warehouse
Finance - Input Sales Order (SO) - lihat status order
- Manage Produk - Proses Surat Jalan
Sistem Monitoring Penjualan
- Input invoice - Input Pembayaran dari Customer
- Manage User - input kategori & produk
- Melihat laporan pesanan barang - Melihat laporan penjualan - Melihat laporan persediaan - Melihat laporan best sales - Melihat laporan best customer - Melihat forecasting penjualan
Admin
General manager
Gambar 4.7 Rich Picture Sistem Usulan Berikut adalah penjelasan sistem usulan: 1.
Bagian Sales & Marketing menggunakan sistem untuk menginput pesanan.
2.
Sistem mengecek persediaan produk
3.
Warehouse menginput data produk yang masuk
4.
Warehouse membuat surat jalan berdasarkan Sales Order
124
5.
Finance membuat Invoice
6.
Stok produk akan berkurang secara otomatis sesuai dengan pesanan
7.
Setelah produk dikirim dan Customer melakukan pembayaran, bagian Finance melakukan verifikasi pembayaran
8.
General manager bisa melihat laporan dan status pesanan produk
9.
General manager bisa melihat laporan persediaan produk
10. General manager bisa melihat laporan penjualan 11. General manager bisa melihat laporan best sales & marketing berdasarkan penjualannya 12. General manager bisa melihat laporan best Customer
berdasarkan
penjualannya 13. General manager bisa melihat Forecasting penjualan 4.1.8
Metode Trend Linier Berikut ini merupakan simulasi metode trend linier pada PT. Fitrafood.
Pada simulasi ini mencoba untuk menghitung penjualan produk Dimsum Chesnut pada bulan maret periode tahun 2010-2014. Tabel 4.2 Penjualan Produk Dimsum Chesnut Bulan Maret Tahun 2010-2014 Produk Dimsum Chesnut Dimsum Chesnut Dimsum Chesnut Dimsum Chesnut
Tahun
Penjualan (pcs)
2010
35
2011
36
2012
40
2013
40
125
Dimsum Chesnut
2014
43
Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Methode) Tabel 4.3 Metode Kuadrat Terkecil Tahun
x
Penjualan (y)
x2
xy
2010
-2
35
4
-70
2011
-1
36
1
-36
2012
0
40
0
0
2013
1
40
1
40
2014
2
43
4
86
Jumlah
∑x=0
∑y= 194
∑x2=10
∑xy= 20
Rumus persamaan garis trend linier, y = ax+b x = tahun a = koefisien regresi b = konstanta a = ∑xy : ∑x2 b = ∑y : n, n adalah jumlah data Tentukan persamaan garis regresi dengan memasukkan ke dalam rumus a = ∑xy : ∑x2 = 20 : 10 = 2 b = ∑y : n = 194 : 5 = 38.8 persamaan regresi diperoleh, y = 2x + 38,8 Setelah rumus persamaan regresi didapat, kita dapat memperkirakan jumlah penjualan tahun berikutnya dengan memasukkan kedalam rumus.
126
Tabel 4.4 Perkiraan Penjualan Tahun
Persamaan
Perkiraan Penjualan (pcs)
2015
y = 2 (2015 - 2012) + 38,8
44.8
2016
y = 2 (2016 - 2012) + 38,8
46.8
2017
y = 2 (2017 - 2012) + 38,8
48.8
2018
y = 2 (2018 - 2012) + 38,8
50.8
2019
y = 2 (2019 - 2012) + 38,8
52.8
4.2
Perancangan (Workshop Design)
4.2.1
Desain Proses Dalam fase ini, akan menjelaskan rancangan proses sistem informasi
monitoring penjualan pada PT. Fitrafood dengan menggunakan tools UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari beberapa tahap, antara lain ialah: 4.2.2.1 Use Case Diagram Use case diagram mendeskripsikan interaksi antar aktor pada PT. Fitrafood.
1. Identifikasi Aktor Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap pelaku yang terlibat dalam proses penjualan pada PT. Fitrafood, dapat diidentifikasikan beberapa aktor yang
127
akan terlibat dalam penggunaan sistem informasi monitoring penjualan, yaitu: Sales & marketing, Admin, Finance, Warehouse, general manager. Identifikasi aktor ini berguna untuk menjelaskan apa saja yang dilakukan oleh para aktor dalam Sistem Informasi Monitoring Penjualan ini. Adapun penjelasan detail dari masing-masing aktor ialah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Identifikasi Actor No.
Actor
Depcription
Sales & 1.
Orang yang membuat Sales Order (SO). Marketing
2.
Admin
3.
Finance
Orang yang memanage user dan manage produk Orang yang membuat Invoice, dan verifikasi pembayaran Customer . Orang yang membuat surat jalan (SJ) dan memanage
4.
Warehouse persediaan. Orang yang melihat dan memantau data-data yang General
5.
telah disampaikan kedalam sistem untuk memperoleh Manager informasi.
2. Indentifikasi Use Case Tabel 4.6 Identifikasi Use Case Sistem Informasi Monitoring Penjualan No. Use Case Name
Description
Actor
128
Use Case ini menggambarkan proses 1.
Login
input data username dan password
ALL
untuk dapat masuk ke dalam sistem
2.
Use case ini menggambarkan kegiatan
Sales &
user menginputkan data pesanan.
Marketing
Buat Sales Order
Use case ini menggambarkan kegiatan 3.
Buat surat jalan
Warehouse user membuat Surat jalan. Use case ini menggambarkan kegiatan
4.
Manage User
user untuk melakukan penambahan
Admin
atau perubahan data user Use case ini menggambarkan kegiatan 5.
Buat Invoice
Finance user menmbuat invoice.
6.
Verifikasi
Use case ini menggambarkan kegiatan
Pembayaran
user melakukan verifikasi pembayaran
Customer
Customer .
Finance
Use case ini menggambarkan kegiatan 7.
Manage produk
user untuk melakukan tambah, edit
Admin
dan hapus produk Use case ini menggambarkan kegiatan Manage 8.
user untuk melakukan penambahan
Warehouse
persediaan atau perubahan data persediaan/stok LihatLaporan
Use case ini menggambarkan kegiatan
General
Pesanan
user dalam melihat data pesanan.
Manager
9.
129
Use case ini menggambarkan kegiatan Lihat Laporan 10.
General user dalam melihat data persediaan
Persediaan Produk
Manager produk. Use case ini menggambarkan kegiatan
Lihat Laporan 11.
General user dalam melihat laporan penjualan
Penjualan
Manager secara periodik. Use case ini menggambarkan kegiatan
Lihat Laporan Best 12.
General user dalam melihat penjualan Sales
Sales
Manager terbanyak. Use case ini menggambarkan kegiatan
Lihat Laporan Best 13.
General user dalam melihat Customer yang
Customer
Manager melakukan transaksi terbanyak. Use case ini menggambarkan kegiatan
General
user dalam melihat forecasting.
Manager
14. Lihat Forecasting
Use Case ini menggambarkan proses 15. logout
ALL untuk dapat keluar dari sistem
3. Use Case Sistem Informasi Monitoring Penjualan
130
Manage Customer
Logout <>
Login
Sales & Marketing
Cetak Invoice Finance
Buat Sales Order
<<extend>>
Buat Invoice
<> <>
<<extend>>
Buat Surat Jalan
<>
<<extend>>
Lihat Laporan Pesanan
Lihat Laporan Penjualan
Cetak Surat Jalan <<extend>> <<extend>>
Lihat Forecasting
<<extend>>
<<extend>>
Lihat Laporan Best Sales & Marketing
General Manager
<<extend>>
Lihat Laporan Persedian
Warehouse
Verifikasi Pembayaran
Lihat Laporan Best Customer
Manage Persediaan <<extend>>
Manage Produk
Admin
Manage User
Gambar 4.8 Use Case Diagram Sistem Informasi Monitoring Penjualan
4. Use Case Narrative
131
Use case narrative merupakan pemaparan naratif tentang kegiatan yang dilakukan oleh actor dan respon yang diberikan oleh sistem sesuai dengan yang terjadi pada sistem informasi monitoring penjualan yang dirancang ini. Pada use case narrative ini dijelaskan urutan kegiatan yang dilakukan sistem dan actor. Tabel berikut dibawah ini merupakan use case narrative dari sistem informasi monitoring penjualan. 1.
Use Case Login Tabel 4.7 Narasi Use Case Login
Use case Name
Login
Use case Id
SIMP001
Actor
ALL
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan user untuk masuk ke dalam system
Pre condition
User membuka sistem informasi monitoring penjualan
Trigger
Use case ini dilakukan oleh semua user untuk masuk ke dalam sistem
Typical course of
Actor Action
events
System response 2.
1. Input username dan password, kemudian memilih Login.
Alternate courses
Verifikasi username dan password user.
3.
Menampilkan halaman Home
2a. Jika username atau password salah maka kembali ke
132
no. 1 Conclusion
Data sesuai dalam database
Post condition
User masuk ke dalam menu utama system sesuai akses user
2.
Use Case Manage User Tabel 4.8 Narasi Use Case Manage User
UsecaseName
Manage User
Use case Id
SIMP002
Actor
Admin
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan admin untuk melakukan manage user
Pre condition
Login
Trigger
Use case ini dilakukan ketika menambah dan mengedit informasi serta akses user.
Typical course of events
ActorAction 1. Pilih tambah
System response 2. Menampilkan forminput
3. Mengisi data user 4. Pilih save
5. Menambah data user dalam database
Alternate courses
1a. Jika ingin merubah data dapat memilih menu edit 2a. Menampilkan form edit 3a. edit data user
133
4a. Memilih menu save 5a. Merubah data user dalam database 1b. jika ingin menentukan akses user pilih list akses 2b. Menampilkan list akses 3b. Mengedit list akses 4b. Memilih menu save Conclusion
Data berhasil diinput/diubah
Post condition
-
3.
Use Case Manage Produk Tabel 4.9 Narasi Use Case Manage Produk
UsecaseName
Manage Produk
Use case Id
SIMP003
Actor
Admin
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan admin untuk melakukan manage produk
Pre condition
Login
Trigger
Use case ini dilakukan ketika menambah dan mengedit informasi produk dan kategori.
Typical course of events
ActorAction 1. Pilih submenu
System response 2. Menampilkan list produk
produk 3. Pilih tambah
4. Menampilkan form input
134
5. Mengisi data produk 6. Pilih save
7. Menyimpan data produk dalam database
1a. Jika ingin informasi kategori dapat memilih submenu
Alternate courses
kategori 2a menampilkan list kategori 3a. Jika ingin merubah data dapat memilih menu edit 4a. Menampilkan form edit 4b. menampilkan form input kategori 5a. Merubah data produk dalam database 5b. Mengisi data kategori 5c. Merubah data kategori dalam database 7a. Menyimpan data kategori kedalam database Conclusion
Data berhasil diinput/diubah
Post condition
-
4.
Use Case Buat Sales Order (SO) Tabel 4.10 Narasi Use Case Buat Sales Order (SO)
UsecaseName
Buat Sales Order
Use case Id
SIMP004
Actor
Sales & Marketing
Description
Use case ini menggambarkan user dalam membuat Sales Order (SO).
135
Pre condition
User memilih Menu pesanan submenu buat sales order (SO)
Trigger
Use case ini dilakukan agar user dapat membuat sales order setelah mendapatkan data pesanan dari Customer .
Typical course of events
ActorAction 1. Memilih menu pesanan,
System response 2.
Sistem akan
submenu buat sales
menampilkan list
order (SO)
sales order (SO)
3. Pilih tambah
4.
Sistem akan menampilkan form sales order
5. Mengisi data Sales Order 6. Klik save
7.
Menambahkan data Sales Order (SO) kedalam database
8. Klik produk pesanan
9.
Sistem akan menampilkan list Produk yang di pesan
10. Klik tambah
11. Sistem akan menampilkan form isian
12. Mengisi data Produk
136
yang di pesan sesuai persediaan 13. Klik save
14. Menambahkan data produk yang di pesan
Alternate courses
3a. jika ingin merubah dapat memilih edit 4a. Sistem akan menampilkan form edit 5a. Edit sales order (SO) 6a. Klik save 7a. Merubah data sales order (SO) kedalam database 10a. Klik delete apabila ingin menghapus data produk yang dipesan
Conclusion
Data berhasil diinput
Post condition
Melihat data pesanan
5.
Use Case Buat Surat Jalan Tabel 4.11 Narasi Use Case Buat Surat Jalan
Use case Name
Buat Surat Jalan
Use case Id
SIMP005
Actor
Warehouse
Description
Use Case ini menggambarkan kegiatan membuat surat jalan untuk pengiriman produk
Pre condition
User memilih menu pengiriman
Trigger
Use case ini dilakukan agar Bagian Warehouse dapat
137
membuat surat jalan Typical course of events
Actor Action 1. Memilih menu
Sistem response 2. Menampilkan list
Pengiriman submenu buat
surat jalan yang siap
surat jalan
dibuat
3. Klik buat
3. Sistem
membuat
surat jalan 4. Klik print
4. Sistem
akan
mencetak surat jalan Alternate Course
3a: Jika klik lihat maka sistem akan menampilkan surat jalan
Post condition
6.
Surat jalan berhasil disimpan ke dalam database.
Use Case Manage Persediaan Tabel 4.12 Narasi Use Case Manage Persediaan
UsecaseName
Manage Persediaan
Use case Id
SIMP006
Actor
Warehouse
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan Warehouse untuk melakukan manage persediaan
Pre condition
Login
Trigger
Use case ini dilakukan ketika menambah dan mengedit persediaan produk.
138
Typical course of events
ActorAction 1. Memilih menu
System response 2. Menampilkan list
manage produk
persediaan produk
submenu persediaan 3. Klik tambah
4. Menampilkan form
persediaan
tambah persediaan persediaan
5. Mengisi form tambah persediaan 6. Klik save
7. Menambah persediaan dalam database
3a. Jika ingin merubah data dapat memilih menu edit
Alternate courses
4a. Menampilkan form edit 5a. edit data persediaan 6a. Memilih menu save 5a. Merubah data persediaan dalam database Conclusion
Data berhasil diinput/diubah
Post condition
-
7.
Use Case Buat Invoice Tabel 4.13 Narasi Use Case Buat Invoice
Use case Name
Buat Invoice
Use case Id
SIMP007
139
Actor
Finance
Description
Use Case ini menggambarkan kegiatan membuat Invoice oleh bagian Finance.
Pre condition
User mengklik menu Finance
Trigger
Use case ini dilakukan Finance untuk membuat Invoice
Typical course of events
Actor Action 1. Memilih
menu
Sistem response finance 2. Menampilkan
submenu buat invoice 3. Klik buat
list
Invoice 4. Menyimpan invoice ke database
5. Klik print Post condition
8.
6. Mencetak invoice
Finance berhasil membuat dan mencetak Invoice
Use Case Verifikasi Pembayaran Customer Tabel 4.14 Narasi Use case Verifikasi Pembayaran Customer
Use case Name
Input Pembayaran dari Custumer
Use case Id
SIMP008
Actor
Finance
Description
Use Case ini menggambarkan kegiatan Bagian Finance menginput pembayaran dari Customer
Pre condition
User mengklik menu finance
Trigger
Use case ini dilakukan Bagian
Finance dalam
memberikan laporan penjualan perusahaan.
140
Typical course of events
Actor Action 1. Memilih
menu
submenu
Sistem response finance 2. Menampilkan
Verifikasi
list
order Customer
pembayaran. 3. Klik proses
4. Sistem
menyimpan
data ke database Post condition
Bagian Finance berhasil menyimpan pembayaran dari Customer
9.
Use Case Lihat Laporan Pesanan Tabel 4.15 Narasi Use Case Lihat Laporan Pesanan
Use case Name
Lihat Laporan Pesanan
Use case Id
SIMP009
Actor
General Manager
Description
Use Case ini menggambarkan kegiatan user melihat laporan pesanan produk Customer
Pre condition
User mengklik menu Laporan
Trigger
Use case ini dilakukan agar user dapat mengetahui laporan pesanan dan status pesanannya sudah sampai mana
Typical course of events
Actor Action 1. Actor laporan
memilih dan
Sistem response menu 2. Mempilkan
submenu
pesanan
laporan beserta
141
laporan Pesanan 3. Klik Print Post condition
statusnya 4. Mencetak Laporan
Laporan Pesanan Produk Customer
berhasil di
tampilkan
10.
Use Case Lihat Laporan Persediaan Tabel 4.16 Narasi Use case Lihat Laporan Persediaan Produk
Use case Name
Lihat Laporan Persediaan
Use case Id
SIMP010
Actor
General Manager
Description
Use Case ini menggambarkan kegiatan General Manager untuk melihat Laporan Persediaan Produk
Pre condition
User memilih menu Laporan
Trigger
Use case ini dilakukan agar user dapat mengetahui persediaan produk di gudang
Typical course of events
Actor Action 1.
General Manager memilih 2. Mempilkan laporan menu Persediaan Produk
3. Post condition
11.
Sistem response
Klik Print
persediaan produk 4. Mencetak Laporan
Laporan persediaan produk berhasil dicetak
Use Case Lihat Laporan Penjualan Tabel 4.17 Narasi Use case Lihat Laporan Penjualan
142
Use case Name
Lihat Laporan Penjualan
Use case Id
SIMP012
Actor
General Manager
Description
Use Case ini menggambarkan kegiatan user dalam melihat laporan penjualan
Pre condition
User mengklik menu Laporan
Trigger
Use case ini dilakukan agar General Manager dapat membuat kebijakan promosi setelah melihat laporan penjualan
Typical course of events
Actor Action 1. Actor
memilih
Sistem response menu 2. Mempilkan laporan
Penjualan 3. Klik
Periode
penjualan laporan 4. Menampilkan
secara periodik dan klik
laporan
lihat
secara periodik
5. Klik Print Post condition
12.
penjualan
6. Mencetak Laporan
Laporan Penjualan berhasil di tampilkan
Use Case Lihat Laporan Best Sales & Marketing Tabel 4.18 Narasi Use Case Laporan Best Sales & Marketing
143
Use case Name
Lihat Laporan Best Sales & Marketing
Use case Id
SIMP012
Actor
General Manager
Description
Use Case ini menggambarkan kegiatan General Manager dalam melihat laporan Best sales & marketing
Pre condition
User mengklik menu Laporan
Trigger
Use case ini dilakukan oleh General manager setelah Finance menginput pembayaran Customer agar General manager dapat melihat laporan penjualan sales & marketing.
Typical course of events
Actor Action
Sistem response
1. Memilih menu laporan dan submenu best sales 2. Klik
laporan
secara 3. Menampilkan laporan
periodik 4. Klik Print Post condition
13.
secara periodik 5. Mencetak Laporan
Laporan best sales berhasil di tampilkan
Use Case Lihat Laporan Best Customer Tabel 4.19 Narasi Use Case Laporan Best Customer
Use case Name
Lihat Laporan Best Customer
Use case Id
SIMP013
Actor
General Manager
144
Use Case ini menggambarkan kegiatan General
Description
Manager dalam melihat laporan Best Customer Pre condition
User mengklik menu Laporan
Trigger
Use case ini dilakukan oleh General manager setelah Finance menginput pembayaran Customer agar General manager dapat melihat laporan berdasarkan Customer .
Typical course of events
Actor Action
Sistem response
1. Memilih menu laporan dan
submenu
best
Customer 2. Klik
laporan
secara 3. Menampilkan laporan
periodik 4. Klik Print Post condition
secara periodik 5. Mencetak Laporan
Laporan best Customer berhasil di tampilkan
14. Use Case Forecasting Tabel 4.20 Narasi Use Case Forecasting Use case Name
Forecasting
Use case Id
SIMP014
Actor
General Manager
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan General manager dalam melihat Forecasting penjualan
Pre condition
Input pembayaran Customer
145
Trigger
Use case ini dilakukan oleh General manager setelah Finance menginput pembayaran Customer agar General manager dapat melihat forecasting penjualan.
Typical course of events
Actor Action
Sistem response
1. Memilih menu laporan dan submenu forecasting 2. Pilih periode yang akan dilihat
3. Menampilkan forecasting penjualan sesuai periode yang dipilih
Conclusion
User melihat forecasting penjualan.
Post condition
-
15.
Use Case Logout Tabel 4.21 Narasi Use Case Logout
Use case Name
Logout
Use case Id
SIMP015
Actor
Marketing, Finance, Warehouse, Produksi, General Manager
Description
Use Case ini menggambarkan kegiatan user dalam keluar dari sistem ini
Pre condition
User mengklik masuk ke dalam sistem
Trigger
Use case ini dilakukan user telah selesai menggunakan
146
sistem ini Typical course of events
Actor Action 1. Klik Logout
Sistem response 2. Mengeluarkan
dari
sistem Keluar dari sistem
Post condition
4.2.1.2 Activity Sistem Informasi Monitoring Penjualan Activity Sistem Informasi Monitoring Penjualan menggambarkan aktifitasaktifitas yang terjadi dalam sistem dan user. Berikut ini adalah Activity Diagram yang terdapat pada sistem informasi monitoring penjualan PT. Fitrafood: 1.
Activity Login Activity Diagram Login User
Masukkan username dan Password
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Username dan password salah
Login Username dan password benar
Menampilkan menu sesuai level user
Gambar 4.9 Activity Diagram Login Pada activity diagram login ini, user harus mengisikan username dan password. Setelah berhasil memasukkan username dan password lalu sistem memverfikasi dan menampilkan halaman utama sesuai dengan level user. 2.
Activity Manage User
147
Activity Diagram Manage User Sistem Informasi Monitoring Penjualan
User
Pilih Menu admin
Menampilkan List User
Pilih User
Pilih List Akses
Pilih Edit
Pilih Tambah
Menampilkan Form Registrasi
Menginput Data User Menampilkan Data User Mengubah Data User Menampilkan Akses User Mengubah Data User
Pilih Save
Pilih Back Menampilkan List User
Gambar 4.10 Activity Diagram Manage User Pada activity diagram ini user memilih menu admin dan submenu user selanjutnya sistem akan menampilkan list user, kemudian Admin klik edit, tambah, atau list akses pada user datanya. Sistem akan menampilkan form edit user, tambah user, atau list akses user. kemudian admin mengedit data user diikuti klik simpan. Activity ini dilakukan jika user ingin menambah, mengedit, dan mengatur akses user pada sistem. 3.
Activity Manage Produk
148
Activity Diagram Manage Produk Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Us er
Pilih Menu Manage Barang
Pilih submenu produk
Pilih submenu kategori
Pilih Edit
Menampilkan List kategori
Pilih Tambah Menampilkan Form kategori
Mengisi data kategori
Pilih back
Pilih save
Menampilkan Lis t produk
Pilih Edit
Pilih Tambah Menampilkan Form Produk Mengisi data kategori
Pilih back
Pilih save
Gambar 4.11 Activity Manage Produk Pada activity diagram ini user memilih menu Manage Produk lalu submenu kategori atau submenu produk selanjutnya sistem akan menampilkan list kategori apabila memilih submenu kategori, kemudian user klik edit atau tambah pada datanya. Sistem akan menampilkan form kategori. kemudian User mengedit
149
data kategori diikuti klik simpan. sistem akan menampilkan list produk apabila memilih submenu produk, kemudian user klik edit atau tambah pada datanya. Sistem akan menampilkan form produk. kemudian User mengedit data produk diikuti klik simpan. Activity ini dilakukan jika user ingin menambah dan mengedit produk. 4.
Activity Buat Sales Order (SO) Activity Diagram buat Sales Order User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu Pesanan
Memilih submenu buat Sales Order Menampilkan Form Isian
Mengisi Form Sales Order Pilih Save
Menampilkan Data Sales Order
Pilih Produk
Menampilkan Form Isian Mengisi Form Produk yang di pesan
Pilih Save
Menampilkan List Sales Order
Gambar 4.12 Activity Diagram Buat Sales Order (SO) Pada activity diagram ini aktifitas yang terjadi adalah actor yang ingin membuat sales order (Sales Order). Pembuatan Sales Order ini dilakukan langsung ke sistem dan sudah terintegrasi dengan sistem laporan pesanan dari konsumen yang terkomputerisasi.
150
5.
Activity Buat Surat Jalan
Activity Diagram buat surat jalan (SJ) User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu Pesanan
Memilih Submenu buat Surat Jalan Menampilkan Form Proses Surat Jalan
Klik Proses
Data Berhasil diproses
Gambar 4.13 Activity Diagram Buat surat jalan
Pada activity diagram ini user melakukan buat surat jalan. Tujuan dari proses ini adalah membuat surat pengiriman produk yang akan dibawa oleh shipping dalam menjalankan tugas distribusinya.
6.
Activity Manage Persediaan
151
Activity Diagram Manage Persediaan Sistem Informasi Monitoring Penjualan
User
Pilih Menu Manage barang Menampilkan List persediaan
Pilih persediaan
Pilih delete
Pilih Edit
Pilih Tambah
Menginput Data persediaan
Menampilkan Form tambah persediaan
Menampilkan data persediaan
Mengubah Data Persediaan
Pilih Save
Pilih Back Menampilkan List persediaan
Gambar 4.14 Activity Diagram Manage Persediaan
Pada activity diagram ini user melakukan manage produk di gudang meliputi proses pencatatan tambah maupun edit. Proses ini dimulai dengan membuka menu Manage Produk dan submenu persediaan. Lalu sistem akan
152
menampilkan data persediaan produk di gudang. Actor mengklik tambah untuk menambah stok persediaan produk lalu mengisi data produk yang masuk kemudian klik save. Dan sistem menyimpan data produk di gudang tersebut ke dalam database.
7.
Activity Buat Invoice Activity Diagram Buat Invoice User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu Finance
Memilih submenu buat Invoice Menampilkan Form Invoice
Klik Proses
Data Berhasil diproses
Gambar 4.15 Activity Diagram buat Invoice
Pada activity diagram ini user melakukan pembuatan invoice. Tujuan dari proses ini adalah membuat Invoice yang berguna sebaagai penagihan pembayaran
153
pada Customer . Proses dalam activity ini dilakukan pertama-tama dengan membuka menu Finance submenu buat invoice. Lalu sistem akan menampilkan form Invoice. Setelah mengklik proses maka sistem akan menyimpan data Invoice. 8.
Activity Verifikasi Pembayaran Customer Activity Diagram Validasi Pembayaran User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu Pesanan
Memilih submenu Verifikasi Pembayaran Menampilkan Form Verifikasi Pembayaran
Klik Verifikasi
Data Berhasil diproses
Gambar 4.16 Activity Diagram Verifikasi Pembayaran Customer
Pada activity diagram ini actor yang terlibat adalah bagian Finance. Tujuan dari proses ini adalah menginput pembayaran dari Customer
yang
mengintergrasikan dengan sistem penjualan. Pada proses ini actor memulai dengan membuka menu pembayaran Customer kemudian sistem menampilkan
154
form pembayaran Customer . Lalu actor menginput form pembayaran Customer dan mengklik save dan sistem menyimpan kedalam database pembayaran. 9.
Activity Lihat Laporan Pesanan Activity Diagram Lihat Laporan Pesanan User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu laporan
Memilih Submenu laporan pesanan Menampilkan laporan pesanan
Gambar 4.17 Activity Diagram Lihat laporan pesanan
Pada activity diagram ini actor yang terlibat adalah Manager. Tujuan dari proses ini adalah melihat laporan pesanan Customer yang berguna untuk untuk mengetahui sudah sampai mana proses order tersebut. Proses ini dimulai dengan membuka menu laporan dan submenu laporan pesanan lalu sistem akan menampilkan laporan pesanan Customer .
10.
Activity Lihat Laporan Persediaan
155
Activity Diagram Lihat Laporan Persediaan User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu laporan
Memilih Submenu laporan persediaan Menampilkan laporan persediaan
Memilih Sesuai Kategori Menampilkan laporan persediaan sesuai kategori
Gambar 4.18 Activity Diagram Lihat Laporan Persediaan
Pada activity diagram ini actor yang terlibat adalah Manager. Tujuan dari proses ini adalah Manager dapat melihat atau mencetak laporan persediaan produk di gudang. Proses ini dimulai dengan membuka menu laporan dan submenu Laporan persediaan lalu sistem akan menampilkan laporan persediaan produk tersebut. 11.
Activity Lihat Laporan Penjualan
156
Activity Diagram Lihat Laporan Penjualan User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu laporan
Memilih Submenu laporan penjualan
Filter laporan secara periodik Menampilkan laporan Penjualan Secara periodik
Gambar 4.19 Activity Diagram Lihat Laporan Penjualan
Pada activity diagram ini actor yang terlibat adalah Manager. Tujuan dari proses ini adalah melihat laporan penjualan yang dapat digunakan sebagai bahan keputusan bagi pengembangan perusahaan yang lebih baik kedepannya. Proses ini dimulai dengan membuka menu laporan dan submenu Laporan penjualan lalu sistem akan menampilkan laporan penjualan secara periodik.
12.
Activity Laporan Best Sales & Marketing
157
Activity Diagram Lihat Laporan best sales & marketing User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu laporan
Memilih Submenu laporan Best Sales & Marketing
Filter laporan secara periodik Menampilkan laporan Best Sales Secara periodik
Gambar 4.20 Activity Diagram Lihat Laporan best sales
Pada activity diagram ini actor yang terlibat adalah Manager. Tujuan dari proses ini adalah melihat laporan penjualan tiap sales & marketing yang dapat digunakan sebagai bahan keputusan bagi pengembangan perusahaan yang lebih baik kedepannya. Proses ini dimulai dengan membuka menu laporan dan submenu Laporan best sales & marketing lalu sistem akan menampilkan laporan best sales & marketing.
13.
Activity Lihat Laporan Best Customer
158
Activity Diagram lihat Laporan Best Customer User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu laporan
Memilih Submenu laporan Best Customer
Filter laporan secara periodik Menampilkan laporan Best Customer Secara periodik
Gambar 4.21 Activity Diagram Lihat Laporan Best Customer
Pada activity diagram ini actor yang terlibat adalah Manager. Tujuan dari proses ini adalah melihat laporan penjualan tiap Customer yang dapat digunakan sebagai bahan keputusan bagi promosi perusahaan yang lebih baik kedepannya. Proses ini dimulai dengan membuka menu laporan dan submenu Laporan best Customer lalu sistem akan menampilkan laporan best Customer .
14.
Activity Forecasting
159
Activity Diagram Forecasting (Peramalan) User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
Memilih menu laporan
Memilih Submenu forecasting
Filter forecasting secara periodik Menampilkan forecasting Secara periodik
Gambar 4.22 Activity Diagram Forecasting
Pada Activity Diagram ini menggambarkan user untuk melihat forecasting sesuai dengan periode yang dipilih yang berguna dalam mengambil kebijakan pembelian produk dengan melihat trend pada Customer .
15.
Activity Logout
160
Activity Diagram Login User
Sistem Informasi Monitoring Penjualan
klik logout
keluar dari sistem dan menampilkan halaman login
Gambar 4.23 Activity Diagram Logout
Pada activity diagram logout ini menjelaskan tentang user yang keluar dari sistem yaitu dengan cara mengklik Logout dan sistem akan membawa keluar dari sistem dan menampilkan halaman login.
4.2.1.3 Sequence Sistem Informasi Monitoring Penjualan Sequence diagram ini menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, digambarkan pada sequence diagram berikut ini:
1.
Sequence Login
161
Actor
Form Login
User
Masukkan Username & Password Username & Password
Cek Data
Login Berhasil Halaman Beranda Login Gagal Halaman Login
Gambar 4.24 Sequence Diagram Login
Dalam sequence diagram ini user sebelum masuk ke dalam sistem untuk mengakses fitur-fitur yang terdapat dalam sistem ini harus melakukan login terlebih dahulu. Proses dalam login ini user membuka aplikasi lalu akan muncul halaman login dan user harus memasukkan username dan password. Setelah itu sistem akan menVerifikasi username dan password yang dimasukkan. Setelah username dan password valid maka sistem akan membuka halaman utama sesuai dengan level hak akses user.
2.
Sequence Manage User
162
Manage User
Admin
User
Pilih Menu Admin Pilih Submenu User Get Data User Tambah User
Menampilkan Data User
Edit Data User Edit Akses User Menampilkan Form Isian Mengisi Form Data User Mengedit akses User klik Save Menyimpan Data User Menampilkan Halaman Data User
Gambar 4.25 Sequence Diagram manage user
Gambar di atas menggambarkan interaksi antar objek pada proses pengaturan user. Proses diawali saat user (admin) memilih menu admin dan submenu user, kemudian sistem akan menampilkan data user. Admin dapat mengubah, menambah dan mengatur akses user sesuai kebutuhan sistem.
3.
Sequence Manage Produk
163
Manage Produk
Admin
Kategori
Produk
Pilih Menu manage Produk Pilih Submenu Kategori Get Data Menampilkan Data kategori Tambah Kategori Edit Kategori klik Save Menyimpan Data Kategori Pilih Submenu Produk Get Data Get Data
Tambah Produk
Menampilkan Data Produk
Edit Kategori klik Save Menyimpan Data Produk
Gambar 4.26 Sequence Diagram Manage Produk
Dalam sequence diagram Manage produk ini, admin memilih menu manage produk dan submenu kategori. Setelah form untuk input
data
muncul, lalu
masukkan data SO kemudian Marketing menginput data-data Customer
dan
produk pesanan setelah itu memilih tombol save, sistem lalu menyimpan data tersebut ke dalam database.
4.
Sequence Buat Sales Order (SO)
164
Sales & Marketing
Form SO Produk
Form SO
pesanan Produk
pilih menu pesanan pilih submenu sales order klik tambah menampilkan form SO mengisi form SO klik save klik produk klik tambah menampilkan form produk SO mengisi form produk SO klik save menyimpan order pesanan
Gambar 4.27 Sequence Diagram Buat sales order (Sales Order) Dalam sequence diagram SO (Sales Order) ini, marketing memilih menu pesanan dan submenu sales order (SO). Setelah form untuk input data muncul, lalu masukkan data SO kemudian Marketing menginput data-data Customer dan produk pesanan setelah itu memilih tombol save, sistem lalu menyimpan data SO tersebut ke dalam database.
5.
Sequence Buat Surat Jalan
165
Warehouse
Pengiriman Produk
Form SJ
pilih menu pesanan pilih submenu proses surat jalan menampilkan List Surat jalan klik proses menyimpan data
Gambar 4.28 Sequence Diagram Buat Surat Jalan (SJ) Dalam sequence diagram buat surat jalan, Warehouse memilih menu pesanan dan submenu sales jalan (SJ). Setelah list surat jalan yang siap di proses muncul, lalu kemudian Warehouse memilih tombol proses. sistem lalu menyimpan data pengiriman produk tersebut ke dalam database. 6.
Sequence Manage Persediaan
Manage Persediaan
Admin
Persediaan
Pilih Menu manage Produk Pilih Submenu persediaan Get Data Menampilkan Data persediaan Tambah Kategori Edit Kategori klik Save Menyimpan Data Produk
Gambar 4.29 Sequence Diagram Manage Persediaan Gambar sequence diagram manage produk ini menjelaskan proses
166
memanage produk di gudang yang dapat di lakukan oleh Bagian Warehouse selaku aktor. Dimulai Bagian Warehouse sebagai aktor dari proses ini menginput Produk dan kemudian klik save. Maka sistem akan menyimpan perubahan data persediaan produk tersebut. 7.
Sequence Buat invoice
Form invoice
financce
invoice
pilih menu invoice pilih submenu invoice menampilkan List invoice klik proses menyimpan data
Gambar 4.30 Sequence Diagram Buat Invoice
Dalam sequence diagram ini menjelaskan proses membuat Invoice yang dilakukan Bagian finance sebagai aktor. Aktor memilih menu Invoice, kemudian sistem akan menampilkan form invoice. Lalu aktor mengklik proses maka data Invoice akan di simpan ke database.
8.
Sequence Verifikasi Pembayaran Customer
167
Form invoice
Finance
Penjualan
pilih menu invoice pilih submenu pembayaran menampilkan List invoice klik proses menyimpan data
Gambar 4.31 Sequence Diagram Verifikasi Pembayaran Customer
Dalam sequence diagram ini menjelaskan proses menginput Pembayaran Customer yang dilakukan Bagian Finance sebagai aktor. Aktor memilih menu invoice submenu pembayaran, kemudian sistem akan menampilkan list pembayaran Customer . Lalu aktor memilih proses kemudian sistem akan menyimpan ke database penjualan. 9.
Sequence Laporan Pesanan
General Manager
GUI
Pesanan
pilih menu laporan pilih submenu laporan pesanan get data menampilkan Laporan pesanan
Gambar 4.32 Sequence Diagram Laporan Pesanan
Gambar sequence diagram melihat laporan pesanan produk dari Customer
168
ini digunakan oleh manager sebagai aktor untuk melakukan proses melihat laporan pesanan produk dari Customer . aktor memilih menu laporan pesanan produk. Kemudian sistem menampilkan laporan pesanan produk beserta statusnya. 10.
Sequence Laporan Persediaan
General Manager
GUI
Persediaan
pilih menu laporan pilih submenu laporan persediaan get data menampilkan Laporan persediaan pilih berdasarkan kategori get data menampilkan Laporan persediaan berdasarkan kategori
Gambar 4.33 Sequence Diagram Laporan Persediaan
Gambar sequence diagram melihat laporan persediaan produk ini digunakan oleh manager sebagai aktor untuk melakukan proses melihat laporan persediaan produk.
11.
Sequence Laporan Penjualan
169
General Manager
GUI
Penjualan
pilih menu laporan pilih submenu laporan penjualan get data menampilkan Laporan penjualan klik laporan secara periodik get data menampilkan Laporan penjualan secara periodik
Gambar 4.34 Sequence Diagram Laporan Penjualan
Gambar sequence diagram melihat laporan penjualan ini digunakan oleh manager sebagai aktor untuk melakukan proses melihat laporan penjualan baik secara keseluruhan maupun secara periodik. Pertama aktor memilih menu pesanan produk. Kemudian sistem menampilkan grafik laporan penjualan secara keseluruhan. Lalu aktor memfilter grafik laporan penjualan berdasarkan periode bulan atau tahun. Sistem akan menampilkan grafik secara periodik yang telah di filter oleh manager. Kemudian jika manager ingin mencetak grafik laporan penjualan maka manager harus mengklik print, maka sistem akan mengkonversi format grafik laporan penjualan tersebut kedalam bentuk PDF.
12.
Sequence Laporan Best Sales & Marketing
170
General Manager
GUI
Penjualan
User
pilih menu laporan pilih submenu best sales get data get data menampilkan Laporan best sales klik laporan secara periodik get data get data menampilkan Laporan best sales secara periodik
Gambar 4.35 Sequence Diagram Laporan Best Sales & Marketing
Gambar sequence diagram melihat laporan best sales & marketing ini digunakan oleh manager sebagai aktor untuk melakukan proses melihat laporan best sales & marketing baik secara keseluruhan maupun secara periodik.
13.
Sequence Laporan Best Customer
171
General Manager
GUI
Penjualan
Customer
pilih menu laporan pilih submenu best customer get data get data menampilkan Laporan best Customer klik laporan secara periodik get data get data menampilkan Laporan best customer secara periodik
Gambar 4.36 Sequence Diagram Laporan Best Customer
Gambar sequence diagram melihat laporan best customer ini digunakan oleh manager sebagai aktor untuk melakukan proses melihat laporan pembelian tiap Customer baik secara keseluruhan maupun secara periodik.
14.
Sequence Forecasting
172
General Manager
GUI
Penjualan
pilih menu laporan pilih submenu Forecasting klik forecasting secara periodik get data perhitungan forecastng menampilkan forecasting secara periodik
Gambar 4.37 Sequence Diagram Forecasting Gambar sequence diagram melihat Forecasting digunakan oleh General manager sebagai aktor untuk melakukan proses melihat peramalan penjualan secara periodik.
15.
Sequence Logout
173
User
Logout
User
klik logout keluar sistem user keluar user berhasil keluar sistem
Gambar 4.38 Sequence Diagram Logout Gambar sequnce diagram ini menejelaskan tentang proses keluar dari sistem yang dilakukan oleh semua aktor yang terlibat dalam sistem ini. Dengan mengklik logout dan sistem akan membawa aktor ke halaman login user.
4.2.2 Desain Input/Output 4.2.2.1 Desain Input Rancangan masukkan (input) yang dibuat untuk sistem informasi monitoring penjualan ini adalah beberapa form sebagai berikut :
1. Form input data Customer saat buat sales order (SO)
174
Nama Customer Alamat Perusahaan
: :
No. Telepon/HP Tanggal Pesan
: :
Gambar 4.39 Form input pesanan 2. Form input Katagori
Nama Kategori
:
Gambar 4.40 Form input Kategori
3. Form input produk
Nama Produk : Kategori : Harga :
Gambar 4.41 Form input produk 4. Form Input User
175
No. Identitas Nama Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat
: : : : :
Telepon/HP Email Jabatan Tingkat Username Password
: : : : : :
Gambar 4.42 Form Input User
5. Ubah Password
Password Lama Password Baru
: :
Gambar 4.43 Ubah Password 4.2.2.2 Desain Output Keluaran dari sistem informasi monitoring penjualan berupa beberapa laporan untuk General Manager. Berikut adalah rancangan output dari sistem informasi monitoring penjualan: 1. Laporan Pesanan
176
LAPORAN PESANAN
No
No. SO
Nama
Alamat
Tanggal Order
Gambar 4.44 Output Laporan Pesanan
2. Laporan Persediaan LAPORAN PERSEDIAAN
Kategori : Kode Barang
Nama Barang
Jumlah
Gambar 4.45 Output Laporan Persediaan
3. Laporan Penjualan
Status
177
LAPORAN PENJUALAN
Tanggal Verifikasi
Kode Produk
Nama Produk
Jumlah Pesanan
Harga Satuan
Gambar 4.46 Output Laporan Penjualan
4. Laporan Best Sales & Marketing LAPORAN BEST SALES & MARKETING
NO.
NO. Identitas
Nama Pegawai
Total Penjualan
Gambar 4.47 Output Laporan Best Sales & Marketing
5. Laporan Best Customer
Total Harga
178
LAPORAN BEST CUSTOMER
NO.
Nama
Alamat
Total Transaksi
Gambar 4.48 Output laporan Best Customer
6. Forecasting FORECASTING
kategori
NO.
Kode Produk
Bulan
Nama Produk
Gambar 4.49 Output Forecasting 4.2.3 Desain Database Sebelum mendesain database, penulis mengidentifikasikan objek potensial terlebih dahulu untuk menyusun class diagram. Objek potensial didapat dari temuan “objek” pada usecase narrative. Berikut adalah tabel identifikasi objek potensial sistem informasi monitoring penjualan: Tabel 4.22 Identifikasi Objek Potensial
179
No
Objek Potensial
Alasan
1
Login
X
Tidak relevan
2
Sales & Marketing
User dari sistem
3
Admin
User dari sistem
4
Warehouse
User dari sistem
5
Finance
User dari sistem
6
Eksekutif
User dari sistem
7
User
Generalisasi dari aktor
8
Username
X
Salah Satu attribute dari User
9
Password
X
Salah Satu attribute dari User
10
Produk
√
Produk
11
Pemesanan
√
Pemesanan
12
Pengiriman
√
Pengiriman
13
Invoice
√
Invoice
14
Penjualan
√
Penjualan
15
Best Sales & marketing
√
Best Sales & marketing
16
Best Customer
√
Best Customer
17
Forecasting
√
Forecasting
18
Form Input
X
Tidak relevan
19
Menu
X
Bagian dari Interface
20
Search
X
Output dari sistem
21
Logout
X
Tidak relevan
180
Tabel 4.23 Objek yang di usulkan Sales & Marketing
Pemesanan
Admin
Pengiriman
Warehouse
Invoice
Finance
Penjualan
Eksekutif
Best Sales & marketing
User
Best Customer
Produk
Forecasting
4.2.3.1 Class Diagram Class diagram menggambarkan objek-objek yang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan antara kelas objek yang terjadi di dalam sistem informasi monitoring penjualan. Class diagram dari sistem informasi monitoring penjualan ini adalah sebagai berikut:
181
Gambar 4.50 Class Diagram Sistem Informasi Monitoring Penjualan
4.2.3.2 Mapping Database Mapping class diagram digunakan untuk menjebatani antara class diagram ke format Relational Database Management System (RDBMS) tabel. Berikut ini adalah gambar mapping class diagram ke RDBMS tabel.
182
Gambar 4.51 Mapping Class Diagram Berdasarkan gambar mapping class, ada beberapa class yang mengalami perubahan: 1. Tahapan Pertama dalam
maping diagram yaitu Petakan Semua class
kongkrit dalam problem domain ke tabel RDBMS. Hilangkan Semua
183
operasi pada class diagram ke dalam tabel. 2. Maka pada bagian RDBMS tabel class sales & marketing, admin, finance, Warehouse, dan general manager akan hilang karena merupakan Class Abstrak karena memiliki hubungan Generalisasi dengan Class User sehingga tidak menjadi tabel.
Gambar 4.52 Penjabaran Mapping Class Generalisasi User 3. Class produk dipetakan menjadi dua tabel berikut: tbl_produk, tbl_kategori dan tbl_persediaan.
Gambar 4.53 Penjabaran Mapping Class Produk 4. Class Pesanan dipetakan menjadi dua tabel berikut: tbl_pesanan dan tbl_pesanan_produk.
184
Gambar 4.54 Penjabaran Mapping Class Pesanan 5. Class best sales & marketing, best Customer , dan forecasting tidak menjadi tabel dalam maping diagram dikarenakan Class Abstrak.
Gambar 4.55 Penjabaran Mapping Class Penjualan
185
6. Class User dipetakan menjadi dua tabel berikut: user dan akses.
nama NIP tanggal_lahir jenis_kelamin email alamat jabatan no_telp
Gambar 4.57 Schema Database 4.2.3.5 Spesifikasi Database Berikut ini adalah tabel spesifikasi database dari sistem informasi monitoring penjualan ini:
190
1.
User Nama Tabel
: User
Primary Key
: Id_user
Foreign Key
: id_akses, id_pegawai
Tipe
: Master Tabel 4.25 Tabel User
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_user
Int
5
Id user
Id_akses
Int
5
Id akses
Id_pegawai
Int
5
Id Pegawai
Username
Varchar
20
Username
Password
Varchar
20
Password user
2.
Akses Nama Tabel
: akses
Primary Key
: id_akses
Foreign Key
:-
Tipe
: Master Tabel 4.26 Tabel Akses
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_akses
int
5
Id akses
nama_Akses
Varchar
20
Nama akses
191
3.
Pegawai Nama Tabel
: tbl_pegawai
Primary Key
: id_pegawai
Foreign Key
:-
Tipe
: Master Tabel 4.27 Tabel Pegawai
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_pegawai
int
5
Id Pegawai
Nama
Varchar
50
Nama pegawai
NIP
Varchar
20
No. identitas
Tanggal_lahir
date
Jenis_kelamin
Varchar
10
Jenis kelamin
email
Varchar
20
Email
alamat
Varchar
50
Alamat
jabatan
Varchar
20
Jabatan
No_tlp
Varchar
15
Nomor telepon
4.
Tanngal lahir
Produk Nama Tabel
: tbl_Produk
Primary Key
: Id_Produk
Foreign Key
: Id_Katagori
Tipe
: Master
192
Tabel 4.28 Tabel Produk Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_Produk
int
5
Id produk
nm_produk
Varchar
50
Nama produk
Id_Kategori
int
5
Id Katagori
Harga
Decimal
5.
20,2
Harga produk
Kategori Nama Tabel
: tbl_kategori
Primary Key
: Id_Kategori
Foreign Key
:-
Tipe
: Master Tabel 4.29 Tabel Kategori
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_Kategori
Int
5
Id Katagori
Nama_Kategori
Varchar
20
Nama Katagori
6.
Persediaan Nama Tabel
: tbl_persediaan
Primary Key
: Id_persediaan
Foreign Key
: id_kategori, id_produk
Tipe
: Transaksi
193
Tabel 4.30 Tabel Persediaan Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_persediaan
Int
5
Id persediaan
Kode_produk
Varchar
20
Kode produk
Id_kategori
Int
5
Id kategori
Id_produk
Int
5
Id produk
Jml_produk
Int
5
Jumlah produk
Tgl_input
timestamp
7.
Tanggal input
Customer Nama Tabel
: Customer
Primary Key
: Id_Customer
Foreign Key
:-
Tipe
: Master Tabel 4.31 Tabel Customer
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_Customer
Int
5
Id Customer
Nm_Customer
Varchar
20
Nama Customer
Alamat
Text
No_tlp
varchar
Alamat 20
No telepon
194
8.
Pemesanan Nama Tabel
: tbl_pesanan
Primary Key
: id_pesanan
Foreign Key
: Id_user, id_Customer
Tipe
: Transaksi Tabel 4.32 Tabel Pesanan
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
id_pesanan
Int
5
Id pemesanan
Id_user
Int
5
Id user
Id_Customer
Int
5
Id Customer
No_so
Varchar
20
Nomor SO
Tgl_order
Timestamp
Status
Int
9.
Tanggal pesanan 1
Status order
Pesanan produk Nama Tabel
: tbl_pesanan_produk
Primary Key
: id_pesanan_produk
Foreign Key
: id_pesanan, id_persediaan, id_kategori
Tipe
: Transaksi Tabel 4.33 Tabel Pesanan Produk
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
id_pesanan_produk
Int
5
Id pemesanan
id_pesanan
Int
5
Id pemesanan
195
Id_persediaan
Int
5
Id persediaan
Id_kategori
Int
5
Id kategori
Jml_pesanan
Int
5
Jumlah pesanan
10. Pengiriman Nama Tabel
: tbl_pengiriman
Primary Key
: id_pengiriman
Foreign Key
: id_pesanan
Tipe
: Transaksi Tabel 4.34 Tabel Pengiriman
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Id_ pengiriman
Int
5
Id pengiriman
Id_ pesanan
Int
5
Id pemesanan
Varchar
20
No surat jalan
timestamp
-
no_ sj Tgl_buat
11. Invoice Nama Tabel
: Invoice
Primary Key
: id_invoice
Foreign Key
: id_so
Tipe
: Transaksi
Keterangan
196
Tabel 4.35 Tabel Invoice Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_invoice
Int
5
Id invoice
Id_ pesanan
Int
5
Id pemesanan
No_Invoice
Varchar
20
Nomor Invoice
Tgl_buat
timestamp
Tanggal Invoice
12. Penjualan Nama Tabel
: tbl_penjualan
Primary Key
: Id_Penjualan
Foreign Key
: id_Invoice
Tipe
: Transaksi Tabel 4.36 Tabel Penjualan
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_Penjualan
Int
5
Id penjualan
id_Invoice
Int
5
Id invoice
Tgl_Verifikasi
timestamp
4.2.4
Desain Interface
4.2.4.1 Perancangan Struktur Menu Dalam tahapan ini, akan dirancang struktur menu berdasarkan jenis proses pada sistem informasi monitoring penjualan yang akan dibangun. Perancangan struktur menu ini dimulai dari menu utama dan submenu berdasarkan dengan
197
tugas dan wewenang aktor dalam sistem ini, diantaranya menu sales & marketing, menu admin, menu finance, menu Warehouse dan menu general manager.
1. Menu Sales & Marketing Sistem Informasi Monitoring Penjualan Masukkan username & Password Menu Aplikasi Untuk Sales & Marketing
Manage Produk
Admin
Pesanan
Pengiriman
Finance
Laporan
Change Password
Logout
Sales Order (SO)
Status Order
Gambar 4.58 Struktur Menu Sales & Marketing
2. Menu Admin Sistem Informasi Monitoring Penjualan Masukkan username & Password
Menu Aplikasi Untuk Admin
Manage Produk
Admin
User
Pesanan
Pengiriman
Finance
Laporan
Kategori
Produk
Gambar 4.59 Struktur Menu Admin
Change Password
Logout
198
3. Menu Finance Sistem Informasi Monitoring Penjualan Masukkan username & Password
Menu Aplikasi Untuk Finance
Admin
Manage Produk
Pesanan
Pengiriman
Finance
Laporan
Change Password
Logout
Change Password
Logout
Invoice
Rekap Invoice
Validasi Pembayaran
Gambar 4.60 Struktur Menu Finance
4. Menu Warehouse Sistem Informasi Monitoring Penjualan Masukkan username & Password Menu Aplikasi Untuk Warehouse
Admin
Manage Produk
Pesanan
Persediaan
Pengiriman
Finance
Laporan
Surat Jalan Rekap Surat Jalan
Gambar 4.61 Struktur Menu Warehouse
199
5. Menu General Manager Sistem Informasi Monitoring Penjualan Masukkan username & Password Menu Aplikasi Untuk General Manager
Admin
Manage Produk
Pesanan
Pengiriman
Finance
Change Password
Laporan
Logout
Laporan Pesanan Laporan Persediaan Laporan Penjualan Best Sales & Marketing Best Customer Forecasting
Gambar 4.62 Struktur Menu General Manager
4.2.4.2 Perancangan Tatap Muka (Interface) Dalam tahapan ini, akan di rancang tampilan tatap muka (interface) dari sistem informasi monitoring penjualan yang akan dibangun. Perancangan interface ini akan dibagi menjadi beberapa halaman sesuai dengan tugas dan wewenang aktor dalam sistem ini. Berikut adalah perancangan tatap muka (interface) dari sistem informasi monitoring penjualan PT Fitrafood:
200
a. Tampilan login
LOGIN
User Name : Password :
Login
Gambar 4.63 Perancangan Interface Login Menampilkan halaman login bagi semua user. Halaman ini merupakan awal sebelum masuk kedalam system informasi monitoring penjualan PT. Fitrafood. Untuk Lengkapnya bisa dilihat di lampiran 3. 4.3
Implementation
4.3.1 Pengujian Sistem (testing) Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem informasi monitoring penjualan PT Fitrafood. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian external (Blackbox Testing). Hasil print out dari testing selengkapnya dapat dilihat di lampiran 3.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan skripsi ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Dengan adanya Sistem Informasi Monitoring Penjualan proses pencatatan dan penyimpanan sudah terdokumentasi dan update. 2. Karyawan dapat mengelola data-data pemesanan, pengiriman, persediaan, dan penjualan yang sudah terdokumentasi dalam satu Sistem Informasi Monitoring Penjualan sehingga tidak terjadi 2 kali proses. 3. Sistem
Informasi
Monitoring Penjualan menghasilkan forecasting
penjualan setiap bulannya yang dapat membantu General Manager dalam pengambilan keputusan. 4. Sistem Informasi Monitoring Penjualan menghasilkan laporan penjualan sales & marketingnya yang update. 5.2 Saran Beberapa saran dari hasil penulisan untuk pengembangan lebih lanjut atas sistem yang dirancang adalah sebagai berikut: 1. Diharapkan ada penulis lain yang mengembangkan hingga sistem informasi logistik pada perusahaan tersebut. 2. Diharapkan ada penulis lain yang mengembangkan hingga sistem informasi sumber daya manusia pada perusahan tersebut. 3. Diharapkan ada penulis yang mengkaji keamanan sistem agar data lebih terjamin keamanannya.
201
DAFTAR PUSTAKA Alma. 2008. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alphabeta. Ambo SN. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International. Jakarta: Universitas Gunadarma Anatan, L., Ellitan L. 2007. Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dan Praktis. Bandung: Alfabeta. Armour, F., Miller G. 2001. Advanced Use Case Modelling: Software System 1th Edition. Addison-Wesley Professional. Armstrong, G., Kotler, P. 2008. Principles of marketing, 12 th ed, New Jersey: Prentice Hall Assauri, S. 2004, Manajemen produksi dan operasi. Edisi revisi, jakarta : universitas indonesia Aussie M. 2010. Sistem Informasi Monitoring Hasil Produksi Pada PT. Tranka Kabel. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Bodnar, GH., Hoopwood WS. 2012. Accounting Information Systems 11th Edition. Pearson Prentice Hall USA. Booch, Grady, Jacobson, Ivan and Rumbaugh, James. 2007. Object Oriented Analysis and Design with Aplication 2nd edition. United States of America Britton, C., Jill D. 2001. Object-Oriented System Chandurkar S, Mugade S, Sinha S, Misal M, Borekar P. 2013. Implementation of Real Time Bus Monitoring and Passenger Information System. International Journal of Scientific and Research Publications, Volume 3, ISSN 22503153. 202
203
Connolly, Thomas M. Begg, Carolyn E. 2005. Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation and Management. 4th Edition. Addison Wesley, USA. Dennis, Alan. Wixom, Barbara H. Tegarden, David. 2005. System Analysis and Design with The Unified Modelling Language. New York: McGraw Hill. Fahmi I, 2012. Manajemen Teori, kasus, dan solusi. Bandung: Alfabeta Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data: Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya, Bandung: Informatika. Jogiyanto, HM. 2008. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. 3
Jogiyanto, HM. 2008. Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Juan AA, Daradoumis T, Faulin J, Xhafa F. 2007. Developing an Information System for Monitoring Student’s Activity in Online Collaborative Learning. Spanish Ministry of Education under grants TSI2005-08225C07-05 and EA2007-0310. Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Kendall, KE, Kendall, JE. 2008. System Analysis and Design. Hafidh TA, penerjemah, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, terjemahan dari: Pearson Education. Kendall, KE., Kendall JE. 2010. System Analysis and Design. Hafidh TA, penerjemah, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia
204
Ladjamudin, Al bahra bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Laudon, Kenneth C, Laudon, Jane P. 2002. Management Information System: Managing The Digital Firm. Upper Saddle River, NewJersey: Prentice Hall, Inc. Lippeveld, et al. 2000. Design and Implementation of Health Information Systems. Geneva: World Health Organization. Ma’arif & hendri, tanjung., 2006. Manajemen operasi. Jakarta: grasindo Marwaziah. 2011. Perancangan Sistem Informasi
Penjualan dan Pemesanan
Produk Berbasis WEB. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Mathiassen, L, Munk-Madsen, Andreas, N, Peter Axel, Stage, J. (2000). Object Oriented Analysis & Design First edition. Aalborg, Denmark: Marko Publishing ApS. McLeod, RJ., Schell G. 2008. Management Information Systems 10th Edition. Prentice Hall. Mulyadi. 2001. Sistem akuntansi. Edisi tiga. Jakarta: salemba empat Nazir, M. 2005. Metodologi Penilitian. Surabaya: Galia Indonesia. Nickerson, R. C. 2001. Business and information Systems (2nd edition). New jersey: Prentice Hell. Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional Dengan MySQL. Yogyakarta: Penerbit Andi. Olusanya SO, Adelowo O, Sufian BJ. 2014. Impact of Computerized Banking Monitoring Information System onthe Performance of Nigerian Banking
205
Industry (A Case Study of Zenith Bank Plc). IOSR Journal of Economics and Finance (IOSR-JEF) e-ISSN: 2321-5933, p-ISSN: 2321-5925.Volume 3, Issue 3 Pitula K, Sinnig D, Tadhakrishnan T. 2008. Making Technology Fit: Designing an Information Management System For Monitoring Social Protection Programmes in St. Kitts. Faculty of Engineering and Computer Science, Concordia University, Montreal. Prahasta E. 2005. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Edisi Revisi. Bandung: Informatika. Pratiwi LV. 2010. Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk Pada Pusat Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
Pendidikan
(PUSTEKKOM)
Kementrian Pendidikan Nasional (KEMENDIKNAS). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Pressman, R. 2009. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. 7th Edition. McGraw-Hill International Edition. Putra, SJ., Subiyakto A. 2006. Pengenalan Sistem Informasi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ramadhan MR. 2013. Rancang Bangun Sistem Monitoring Penjualan Mitra pada PT. Andhika Redline Pertiwi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen persediaan: aploikasi di bidang bisnis. Jakarta: grafindo persada Rijan, Yunirman. Koesoemawati, Ira. 2009. Cara mudah membuat surat perjanjian kontrak dan surat penting lainnya. Cetakan pertama. Jakarta: raih asa sukses.
206
Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Informatika Bandung Shelly, Gary B, dan Rosenblatt, Harry J. 2012. System Analysis And Design Nine Edition. USA: Course Technology. Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek UML. Yogyakarta: Graha Ilmu Soemarso S R. 2004. Akuntansi suatu pengantar. Buku satu. Edisi lima. Jakarta: salemba empat Sumayang, Lulu (2003). Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Salemba Empat Turban E, Aronson JE. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Diterjemahkan oleh Dwi Prabantini. Edisi 7. Yogyakarta: Penerbit ANDI Vries P, Faber R. 2007. Towards a Real Estate Monitoring Information Sy s t e m i n R om a ni a. The Romanian Economic Journal Welling, Luke. Thomson, Laura. 2001. PHP & MySQL Web Development. USA: Sams Publishing. Whitten, Jeffrey L et al. 2004. Metode Analisis & Desain Sistem: Edisi Ke-6. Yogyakarta: Penerbit Andi. Whitten, JL., Bentley LD. 2008. Introduction to System Analysis and Design. McGraw Hill: New York, USA. Widodo Pudjo, Prabowo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informastika.
207
Wukir, SH. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah.Jakarta:Multi Presindo Yucheng L, Yubin. 2010. A Monitoring system Design program based on B/S Mode. Proc. Int Intelligent Computation technology and Automation (ICICTA) conf. 2010. 1. 184-187 Zhang X, freschl JL, schopf JM, 2003. A performance study of monitoring and information services for distributed systems. Proc. 12th IEEE Int high Performance distributed computing symp. 2003. 270-281.
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
Hasil Wawancara 1 Hari dan Tanggal
Senin, 3 Maret 2014
Narasumber
Selamet Santoso
Jabatan Narasumber
General Manager
Tema
Profil PT. Fitrafood
Tujuan
Mengetahui gambaran umum profil PT. Fitrafood
Poin Utama Wawancara: 1. Bagaimana profil PT. Fitrafood? 2. Bagaimana Struktur organisasi di PT. Fitrafood? Apa saja tugas dan fungsinya? 3. Bagaimana alur proses bisnis yang saat ini berjalan di PT. Fitrafood Hasil Wawancara: Dari hasil wawancara ini, penulis mendapatkan informasi tentang gambaran umum, visi misi, Struktur Organisasi PT. Fitrafood. Dengan diketahuinya gambaran umum, visi misi, Struktur Organisasi PT. Fitrafood yang memudahkan peneliti dalam mempelajari alur penjualan dan dokumen yang ada pada PT. Fitrafood.
Hasil Wawancara 2 Hari dan Tanggal
Senin, 3 Maret 2014
Narasumber
Nuraini Soenjoto
Jabatan Narasumber
Admin
Tema
Proses Penjualan PT. Fitrafood
Tujuan
Mengetahui Alur Proses Penjualan PT. Fitrafood Dan Kendalanya
Poin Utama Wawancara: 1. Bagaimana Proses Bisnis Penjualan Di PT. Fitrafood? 2. Adakah kendala dari sistem yang saat ini berjalan? 3. Apakah PT fitrafood memiliki sistem informasi berbasis computer? 4. Bagaimana dengan pembuatan dokumen penjualan dan disimpan dimana dokumen tersebut? 5. Apabila saya buatkan sistem seperti apa yang di harapkan? Hasil Wawancara: 1. Dimulai dari Pesanan produk dari customer, admin menanyakan stok persediaan produk di gudang, jika ada maka akan dibuatkan Sales Order, kemudian bagian Warehouse akan membuatkan Surat jalan untuk pengiriman produk, setelah produk diterima oleh customer bagian finance akan membuat invoice dan mengirimnya ke customer. Customer akan melakukan pembayaran 1 minggu setelah produk diterima dan pembayaran biasanya dilakukan dalam bentuk transfer. Kemudian bagian finance akan
memberikan laporan penjualan kepada General manager. 2. Iya karena proses order penjualan yang masih manual akan memakan waktu karena tidak terintegrasinya bagian-bagian yang berhubungan dengan proses penjualan
sehingga
menyulitkan
karyawan
dalam
mengelola
data
pemesanan, pengiriman, persediaan, dan laporan penjualan. Media penyimpanan dan laporan yang masih menggunakan media kertas akan memperlambat proses pencarian data dan dalam pengambilan keputusan oleh general manager. Sehingga berdampak pada penggunaan modal yang tidak maksimal. Selain itu laporan yang di berikan kepada general manager tidak update dan realtime. 3. Belum ada, sejauh ini apabila ada transaksi penjualan produk dilakukan secara manual dan di buat laporannya ke dalam Ms. Excel. 4. Untuk data berupa kertas dikumpulkan dalam satu map dan disimpan di lemari, dan untuk laporan bulanan di simpan di computer dalam bentuk MS. Excel. 5. Untuk saat ini di sini membutuhkan sistem yang bisa membantu dalam proses penjualan, terutama pembuatan dan penyimpanan dokumen penjualan dan laporannya yang update bisa di pantau langsung oleh General Manager.
LAMPIRAN III
1.
DESAIN INTERFACE
SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
PESANAN
PESANAN
CHANGE PASSWORD
Logout
CHANGE PASSWORD
Logout
Sales Order (SO) Status Order (SO)
Sales Order (SO) Status Order (SO)
Search
Tambah
No
No. SO
Nama
Alamat
Tanggal Order
Refresh
Nama Customer Alamat Perusahaan
: :
No. Telepon/HP Tanggal Pesan
: :
Aksi
Back
(Pesanan)
Save
(Buat Sales Order (SO)) SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
Admin
Manage Produk
PESANAN
Password Lama Password Baru
Pengiriman
Finance
PESANAN
CHANGE PASSWORD
Laporan
Logout
: : Cancel
CHANGE PASSWORD
Logout
Sales Order (SO) Status Order (SO)
Nama Customer Alamat Perusahaan
: :
No. Telepon/HP Tanggal Pesan
: :
Save
Back
(Ubah Password)
(Pesanan Produk) SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
ADMIN USER
CHANGE PASSWORD
Manage Produk
ADMIN
Logout
USER
Kategori
Manage Produk
CHANGE PASSWORD
Nama Kategori
Nama Produk : Kategori : Harga :
: Back
Save
Back
(Input Kategori)
SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
Logout
LAPORAN
Lapor an Pesanan
Laporan Pesanan
Lapor an Persediaan
Laporan Persediaan
Lapor an Penjualan
Best Customer
Forecasting
Forecasting
No. SO
Nama
Alamat
Tanggal Order
Status
Logout
LAPORAN PERSEDIAAN
Laporan Best sales
Best Customer
No
CHANGE PASSWORD
Laporan Penjualan
LAPORAN PESANAN
Lapor an Best sales
Save
(Input produk)
SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
CHANGE PASSWORD
Logout
Kategori Produk
Produk
LAPORAN
Save
Kategori : Kode Barang
Print
Print
Nama Barang
Jumlah
(Laporan Pesanan)
(Laporan Persediaan) SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
CHANGE PASSWORD
LAPORAN
Laporan Pesanan
Laporan Persediaan
Laporan Persediaan
Laporan Penjualan
Best Customer Forecasting Kode Produk
Nama Produk
LAPORAN PENJUALAN
Laporan Best sales
Best Customer Forecasting Tanggal Verifikasi
Jumlah Pesanan
Harga Satuan
Total Harga
Tanggal Verifikasi
Kode Produk
Nama Produk
Jumlah Pesanan
Harga Satuan
Total Harga
Print
Print
(Laporan Penjualan)
(Laporan Best Sales & marketing) SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD
LAPORAN
Logout
Laporan Penjualan
LAPORAN PENJUALAN
Laporan Best sales
CHANGE PASSWORD
LAPORAN
Logout
Laporan Pesanan
CHANGE PASSWORD
LAPORAN
Logout
CHANGE PASSWORD
Logout
Laporan Pesanan
Lapor an Pesanan
Laporan Persediaan
Lapor an Persediaan
Laporan Penjualan
Lapor an Penjualan
LAPORAN BEST CUSTOMER
Lapor an Best sales
LAPORAN BEST CUSTOMER
Laporan Best sales Best Customer
Best Customer
Forecasting
Forecasting NO.
Nama
Alamat
NO.
Total Transaksi
Print
(Laporan Best Customer)
Nama
Alamat
Print
(Forecasting)
Total Transaksi
2 TESTING 2.1 Pengujian Proses Pesanan b. Buat Sales Order (SO) Pengujian Buat Sales Order Actor Sales & Marketing Menu Pesanan Sub Menu Sales Order Aktivitas rancangan 7. Klik menu Pesanan => sub menu Sales Order proses
8. Akan tampil list Sales Order (SO). Klik Tambah untuk menambah Sales Order baru, Edit untuk mengubah data Sales Order, Hapus Untuk menghapus Sales Order dan Pesanan Produk untuk mennginput produk yang di pesan. Serta fungsi Search untuk mencari Sales Order (SO)
9. Klik Tambah => Masukkan informasi Customer pada Sales Order (SO). Lalu Klik tombol Save untuk menyimpan, dan Back untuk kembali.
10.Klik Pesanan Produk akan tampil list produk yang di pesan pada salah satu sales order
Apabila klik Tambah pada pesanan produk adalah untuk menambah produk yang di pesan Customer dan klik Delete apabila ingin menghapus salah satu produk pesanan. 11.Mengisi form produk pesanan sesuai dengan persediaan yang ada => klik Save
Peringatan Kesalahan
- “jumlah pesanan melebihi persediaan”
Tanda
Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
- “Berhasil Menambahkan Data” [Masuk ke halaman List Sales Order] Sesuai Sesuai Marketing berhasil membuat sales order
2.1.Pengujian Pengujian Proses Pengiriman a. Buat surat jalan Pengujian Buat surat jalan Actor Warehouse Menu Pengiriman Sub Menu Buat surat jalan Aktivitas rancangan 1. Klik menu Pengiriman => Sub Menu Buat surat proses jalan
Pada proses ini kita akan memulai untuk pembuatan Surat Jalan berdasarkan Pesanan yang sudah dibuat.
2. Akan tampil list surat jalan yang siap di proses => klik Proses
Pada gambar diatas ada tombol lihat untuk melihat detail pesanan dan tombol Proses untuk membuat surat jalan.
3. Sistem akan menampilkan detail pesanan seletah di Klik Proses, maka selanjutnya Klik Print untuk mencetak surat jalan
Pada Gambar diatas ada tombol Print untuk mencetak Surat jalan.
4. Hasil Print
Tanda
Peringatan
Pada gambar diatas adalah hasil print dari Surat Jalan yang di proses -
Kesalahan Kesesuaian Sistem Hasil Warning Accept Keterangan
[Masuk ke Halaman list surat jalan ] Sesuai Surat jalan berhasil di buat
2.3 Pengujian Proses Finance a. Buat Invoice Pengujian Buat Invoice Actor Finance Menu Finance Sub Menu Buat Invoice Aktivitas rancangan 1. Klik menu Finance => Sub Menu Invoice proses
2. Akan tampil list invoice yang siap di proses => Klik Proses
Pada gambar diatas dilakukan klik proses untuk membuat invoice berdasarkan pesanan 3. Klik Print untuk mencetak Invoice
Tanda
Peringatan Kesalahan Kesesuaian Sistem Hasil Warning Accept Keterangan
Pada gambar diatas adalah hasil print dari invoice yang di proses [Masuk ke Halaman list invoice] Sesuai invoice berhasil di buat
b. Verifikasi Pembayaran Pengujian Verifikasi Pembayaran Actor Finance Menu Finance Sub Menu Verifikasi Pembayaran Aktivitas rancangan 1. Klik menu Finance proses Pembayaran
Sub
Menu
Verifikasi
2. Klik Verifikasi
Peringatan Kesalahan Tanda Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
Pada gambar diatas adalah ketika melakukan verivikasi pembayaran dari customer. [Masuk ke Halaman list Verifikasi Pembayaran] Sesuai Pembayaran Customer Sudah di Verifikasi
5. Pengujian Proses Manage Produk a. Kategori Pengujian Kategori Actor Admin Menu Manage Produk Sub Menu Kategori Aktivitas rancangan 1. Klik menu Manage Produk Sub Menu Kategori proses
2. Akan tampil list kategori, klik Tambah untuk menambah kategori, atau klik edit untuk mengubah
3. Masukkan Data Kategori, lalu Klik Save untuk menyimpan.
Peringatan Kesalahan Tanda Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan b. Produk Pengujian Produk Actor Menu Sub Menu Aktivitas rancangan proses
Pada gambar diatas adalah ketika kita mengklik Tambah atau Edit maka akan keluar form isian untuk diisi yang dilanjutkan dengan malakukan klik save untuk menyimpan [Masuk ke Halaman list Kategori ] Sesuai Kategori berhasil di buat/edit
Admin Manage Produk Produk 1. Klik menu Manage Produk Sub Menu Produk
2. Klik Tambah Untuk menambah data produk, atau klik edit untuk mengedit
3. Setelah mengisi data produk, Klik Save untuk menyimpan
Peringatan Kesalahan Tanda Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
Pada gambar diatas adalah form isian data produk yang akan diisi dilanjutkan dengan klik save untuk menyimpan [Masuk ke Halaman list Produk] Sesuai Data Produk berhasil di buat/edit
c. Persediaan Pengujian Persediaan Actor Menu Sub Menu Aktivitas rancangan proses
Warehouse Manage Produk Persediaan 1. Klik menu Manage Produk Sub Menu Persediaan
2. Akan tampil list persediaan. Klik Tambah Stok untuk menambah persediaan produk, Klik Edit untuk mengubah data persediaan.
3. Klik Tambah => Masukkan persediaan yang akan ditambah
Peringatan Kesalahan Tanda Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
Pada gambar diatas adalah form isian data persediaan yang akan diisi dilanjutkan dengan klik save untuk menyimpan [Masuk ke Halaman list persediaan] Sesuai Persediaan berhasil di tambah
6. Pengujian Proses Laporan a. Laporan Pesanan Pengujian Laporan Pesanan Actor General Manager Menu Laporan Sub Menu Laporan Pesanan Aktivitas rancangan 1. Klik menu Laporan Sub Menu Laporan Pesanan proses
2. Akan tampil data pesanan semua Customer beserta status ordernya. Klik Print untuk mencetak laporan
Pada gambar diatas akan tampil semua pesanan dari customer dengan no.so, nama, alamat, tanggal order, dan status pesanannya. Serta ada tombol print untuk mencetak laporan. 3. Hasil Print
Pada gambar diatas adalah hasil print dari laporan pesanan apabila General manager membutuhkannya. Peringatan Kesalahan Tanda Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
[Masuk ke Halaman laporan pesanan ] Sesuai Laporan pesanan berhasil ditampilkan
b. Laporan Persediaan Pengujian Laporan Persediaan
Actor General Manager Menu Laporan Sub Menu Laporan Persediaan Aktivitas rancangan 1. Klik menu Laporan Sub Menu Laporan persediaan proses
2. Filter laporan berdasarkan kategori => Klik Print untuk mencetak laporan
Pada gambar diatas akan tampil semua persediaan beserta jumlahnya, dan dapat di filter berdasarkan kategori. Serta ada tombol print untuk mencetak laporan 3. Hasil Print
Peringatan Kesalahan Tanda Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
Pada gambar diatas adalah hasil print dari laporan persediaan apabila General manager membutuhkannya. [Masuk ke Halaman laporan persediaan ] Sesuai Laporan persediaan berhasil ditampilkan
c. Laporan Penjualan Pengujian Laporan Penjualan Actor General Manager Menu Laporan Sub Menu Laporan Penjualan Aktivitas rancangan 1. Klik menu Laporan Sub Menu Laporan Penjualan proses
2. Filter laporan secara periodik
Pada gambar diatas dilakukan filter laporan yang ingin ditampilkan secara periodik. 3. Klik Print untuk mencetak laporan
Pada gambar diatas ditampilkan laporan penjualan beserta grafik afik yang sudah di filter secara periodik. Serta adanya tombol print untuk mencetak laporan laporan.
4. Hasil print
Pada gambar diatas adalah hasil print dari laporan penjualan apabila General manager membutuhkannya.
Peringatan Kesalahan Tanda Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
[Masuk ke Halaman Laporan penjualan] Sesuai Laporan Penjualan berhasil ditampilkan
d. Laporan Best Sales & Marketing Pengujian Best Sales & marketing Actor General Manager Menu Laporan Sub Menu Laporan Best Sales & Marketing Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Laporan Sub Menu Laporan Best Sales & Marketing
2. Filter laporan secara periodik
Pada gambar diatas dilakukan filter laporan yang ingin ditampilkan secara periodik. 3. Klik Print untuk mencetak laporan
Pada gambar diatas ditampilkan laporan penjualan sales & marketingnya beserta grafik yang sudah di filter secara periodik. Serta adanya tombol print untuk mencetak laporan.
4. Hasil print
Peringatan Kesalahan Tanda Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
Pada gambar diatas adalah hasil print dari laporan best sales ales & marketing apabila General manager membutuhkannya. [Masuk ke Halaman Laporan Best Sales & Marketing] Sesuai Laporan Best Sales & Marketing berhasil ditampilkan
e. Laporan Best Customer Pengujian Best Customer Actor General Manager Menu Laporan Sub Menu Laporan Best Customer Aktivitas rancangan 1. Klik menu Pengiriman Sub Menu Best Customer proses
2. Filter laporan secara periodik
Pada gambar diatas dilakukan filter laporan yang ingin ditampilkan secara periodik. 3. Klik Print untuk mencetak laporan
Pada gambar diatas ditampilkan laporan pembelian Customernya beserta grafik yang sudah di filter secara periodik. Serta adanya tombol print untuk mencetak laporan. Tanda
Peringatan Kesalahan Kesesuaian Sistem Hasil Warning Accept Keterangan
[Masuk ke Halaman laporan Best Customer ] Sesuai laporan Best Customer berhasil di tampilkan
f. Forecasting (Peramalan) Pengujian Verifikasi Pembayaran Actor General Manager Menu Laporan Sub Menu Forecasting Aktivitas rancangan \ proses
1. Klik menu laporan Sub Menu forecasting
2. Filter secara periodik
Peringatan Kesalahan Tanda Kesesuaian Sistem Warning Hasil Accept Keterangan
Pada gambar diatas ditampilkan forecasting (peramalan) yang sudah di filter secara periodik. Serta adanya tombol print untuk mencetak laporan. [Masuk ke Halaman Forecasting] Sesuai Forecasting berhasil di tampilkan
LAMPIRAN V
Index.php <meta http-equiv="ContentType" content="text/html; charset=utf-8" /> SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN PT. FITRAFOOD <script src="js/jquery-1.8.2.min.js" type="text/javascript"> <script src="js/kilau.js" type="text/javascript"> <script> $(window).load(function( ) { $('#kilau').shiningImage(); });
} yearRange: 'c-80:c+0' }); }); function komit(){ var noidentitas=document.f1.noiden titas.value; var nama=document.f1.nama.value; var jk=document.f1.jk.value; var jabatan=document.f1.jabatan.va lue; var tingkat=document.f1.tingkat.va lue; var password=document.f1.password. value;"; if(empty($id_user)){ echo "var username=document.f1.username. value;"; }else{ echo "var username='$$username';";