EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ISLAMIC COURSEWARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MATERI AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA DI KELAS XI MA ZAINURRAHMAN CIKEUSAL KETANGGUNGAN BREBES TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh : ALBAB ADIB MUHAMMAD NIM : 063111131
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
ABSTRAK
Albab Adib Muhammad (NIM. 063111131). Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan media pembelajaran Islamic courseware dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian “Posttest-Only Control Design”, karena bertujuan untuk menganalisis dari adanya pengaruh treatment, yakni penggunaan media pembelajaran Islamic Courseware pada kelas eksperimen. Teknik analisis terhadap data penelitian menggunakan metode komparasional dengan teknik analisis uji t. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes, yang berjumlah 43 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrument test untuk memperoleh data tentang hasil belajar instrument test sebelum digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk pengujian validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran, dan menggunakan metode dokumentasi sebagai pelengkap. Data penelitian yang sudah terkumpul dianalisis menggunakan teknik statistik. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dari hasil test yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar (post test) pada kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran Islamic courseware adalah 78.09, sedangkan rata-rata hasil belajar (post test) pada kelas kontrol yang tidak menggunakan media Islamic courseware adalah 68.95. Berdasarkan hasil uji komparasi (uji ttest) yaitu diperoleh thitung = 4.361 dan ttabel = 1.68. karena thitung > ttabel berarti Ho ditolak, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok berbeda secara signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang artinya bahwa penerapan media pembelajaran Islamic courseware efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes. Berdasarkan hasil ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan motivasi berprestasi secara memadai.
NOTA PEMBIMBING Semarang, 31 Mei 2012 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012 Nama : Albab Adib Muhammad NIM : 063111131 Jurusan/Prodi : PAI Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. Pembimbing I,
H. Mursid, M. Ag NIP. 19670305 200112 1 001
NOTA PEMBIMBING Semarang, 31 Mei 2012 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012 Nama : Albab Adib Muhammad NIM : 063111131 Jurusan/Prodi : PAI Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. Pembimbing II,
Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag. NIP. 19691114 199403 1 003
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Telp./Fax. (024) 7601291. 7615387 Semarang 50185
PENGESAHAN Skripsi Saudara Nomor Induk
: Albab Adib Muhammad : 063111131
Jurusan Judul Skripsi
: Pendidikan Agama Islam : Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012
telah diujikan dalam sidang munaqasah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S.1) dalam Ilmu Pendidikan Islam. Semarang, Juni 2012 DEWAN PENGUJI Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Drs. Darmuin, M.Ag NIP. 19640424 199303 1 003
Hj. Nur Asiyah, S.Ag, M.S.I NIP. 19710926 199803 2 002
Penguji I
Penguji II
Dr. Musthofa, M.Ag NIP. 19710403 199603 1 002
Ahmad Muthohar, M.Ag NIP. 19691107 199603 1 001
Pembimbing I
Pembimbing II
H. Mursid, M.Ag NIP. 19670305 200111 2 001
Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag NIP. 19691114 199403 1 003
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/ Program Studi
: Albab Adib Muhammad : 063111131 : PAI (Pendidikan Agama Islam)
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 31 Mei 2012 Saya yang menyatakan,
Albab Adib Muhammad NIM. 063111131
PERSEMBAHAN
Dengan Mengucapkan Syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan kepercayaan, dukungan, do’a dan restunya, serta kasih sayang yang tak terhingga sehingga menjadikanku seperti ini. 2. Kakak dan Adikku yang telah memberi semangat dalam perjuanganku menggapai harapan. 3. Alm. nenekku tercinta Hj. Malihah yang senantiasa mendo'akan dan memberikan wejangan istimewa. Semoga Allah SWT. memberikan tempat yang istimewa di samping-Nya. Amin. 4. Sahabat-sahabatiku Sindikat Rongewunem (Almapaba 2006), kebersamaan kita dalam suka dan duka akan menjadi kenangan yang senantiasa menjaga ikatan kekeluargaan. 5. Keluarga besar PMII Rayon Tarbiyah, PMII Komisariat Walisongo, PMII Cabang Kota Semarang. 6. Kawan-kawan “Balapikir" KSMW (Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo), Kang Dul Badri (M. Abdullah Badri), sahabat dan teman diskusi yang selalu memberikan pencerahan. 7. Para penghuni Villa Kahyangan (Mz Teguh “Bobo” Wibowo, sang Jenderal Buaya Abdulloh Hadziq, Pak Guru yang super sibuk Muh. Wiji Marjuki, mas artis M. Abdul Ghoni, Faisol Yusuf “Ketek” AM., “Opik” Ainur Rofiq, yang sekarang digantikan posisinya oleh “Dek Qoqo” Qowimul Adib. 8. Penghuni IRCOS (Ikatan Remaja Kos-kosan), sesepuh mas Suroso, Akhwan Ahadi Ihsan, Kak Hafidz Afrizal, dkk.
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang berkat limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012” dapat disajikan, shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW yang telah menuntun manusia ke jalan yang telah diridhai Allah. Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi kelancaran dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Dr. Sudja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak Nasirudin, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PAI, dan bapak H. Mursid, M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan PAI IAIN Walisongo Semarang. 3. Bapak H. Mursid, M.Ag., selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi. 4. Bapak Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi. 5. Bapak dan Ibu dosen serta segenap karyawan/wati yang secara langsung ikut berpartisipasi. 6. Kepala MA Zainurrahman yang telah memberikan izin mengadakan penelitian. 7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah membesarkan, mendidik, dan menyayangi dengan sepenuh hati. 8. Seluruh anggota keluarga yang telah memberi dukungan yang sangat berharga. 9. Sahabat-sahabatiku mahasiswa PAI 2006 tercinta yang selalu memberi dukungan serta do’a sehingga terselesaikannya skripsi ini.
Teriring doa semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan dari semuanya dengan sebaik-baik balasan. Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Semarang,
Mei 2012
Albab Adib Muhammad NIM. 063111131
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
ABSTRAK ........................................................................................................
ii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................... iii PENGESAHAN PENGUJI .............................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii DAFTAR ISI .....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7 C. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
BAB II
: MEDIA PEMBELAJARAN ISLAMIC COURSEWARE DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK A. Media Pembelajaran ................................................................. 9 1. Pengertian Media Pembelajaran ......................................... 9 2. Islamic Courseware ............................................................ 11 3. Islamic
Courseware
sebagai
Media
Pembelajaran
Akidah Akhlak ................................................................... 12 B. Belajar ...................................................................................... 14 1. Pengertian Belajar ............................................................... 14 2. Prinsip-prinsip Belajar ........................................................ 16 3. Unsur-unsur Belajar ........................................................... 17 4. Teori-teori Belajar .............................................................. 18
C. Hasil Belajar ............................................................................. 20 1. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 20 2. Ruang Lingkup Hasil Belajar ............................................. 20 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. 20 D. Pembelajaran Akidah Akhlak ................................................... 22 E. Kajian Pustaka .......................................................................... 23 F. Rumusan Hipotesis ................................................................... 25 BAB III
: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................... 26 B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 28 C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 28 D. Variabel dan Indikator .............................................................. 28 E. Metode Penentuan Subyek ....................................................... 29 F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30 1. Metode Pengumpulan Data ................................................ 30 2. Alat Pengumpulan Data ..................................................... 31 G. Teknik Analisis Data ................................................................ 35 1. Analisis Tahap Awal Penelitian ......................................... 35 2. Analisis Tahap Akhir Penelitian ........................................ 39
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................ 42 B. Analisis Data ............................................................................ 45 C. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 58 D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 59 E. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 60
BAB V
: PENUTUP A. Simpulan ................................................................................... 62 B. Saran ......................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL Tabel 4.1
: Data Nilai Pre Test dan Post Test ...........................................
Tabel 4.2
: Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas
47
Eksperimen .............................................................................
48
Tabel 4.3
: Daftar nilai frekuensi observasi Kelas Eksperimen ...............
49
Tabel 4.4
: Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Kontrol ...................................................................................
51
Tabel 4.5
: Daftar nilai frekuensi observasi Kelas Kontrol ......................
52
Tabel 4.6
: Hasil Perhitungan chi kuadrat Nilai Awal .............................
52
Tabel 4.7
: Sumber Data Homogenitas .....................................................
53
Tabel 4.8
: Data Uji Bartlett .....................................................................
53
Tabel 4.9
: Sumber Data Perhitungan Varians .........................................
54
Tabel 4.10 : Hasil Uji Kesamaan Dua rata-rata ..........................................
55
Tabel 4.11 : Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal ..............................
55
Tabel 4.12 : Data Validitas Butir Soal ........................................................
56
Tabel 4.13 : Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir Soal ...........
57
Tabel 4.14 : Data Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................................
58
Tabel 4.15 : Perhitungan Koefisien Daya Pembeda Butir Soal ..................
58
Tabel 4.16 : Data Daya Beda Butir Soal ....................................................
59
Tabel 4.17 : Data Hasil Uji Normalitas Data Akhir ...................................
59
Tabel 4.18 : Hasil Perhitungan t-test ..........................................................
61
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Umum tentang MA Zainurrahman 2. Tinjauan Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4. Kisi-Kisi Soal Uji Coba 5. Soal Tes Uji Coba 6. Lembar Jawaban 7. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba 8. Data Nilai Awal 9. Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Eksperimen 10. Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Kontrol 11. Homogenitas Data Awal 12. Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Awal 13. Analisis Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, dan Taraf Kesukaran Butir Soal 14. Contoh Hasil Perhitungan Validitas Soal 15. Contoh Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal 16. Contoh Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran 17. Contoh Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal 18. Data Nilai Post Test 19. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Eksperimen 20. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kontrol 21. Uji Homogenitas Post Test 22. Uji Perbedaan Rata-Rata Pihak Kanan Post Test 23. Daftar Distribusi Z 24. Daftar Kritik Uji t 25. Tabel Nilai Chi Kuadrat 26. Tabel Nilai-nilai r Product Moment
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi karena pada diri setiap orang disebabkan adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.1 Pendidikan merupakan suatu usaha menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral.2 Allah SWT mengutus para Rasul setelah Adam A.S kepada umat manusia untuk membimbing mereka dari kondisi yang gelap kepada kondisi terang-benderang,
dari
kondisi
serba
tidak
berperadaban
menjadi
berperadaban melalui al-Kitab, al-Hikmah, dan pendidikan. Maksud ini ditegaskan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya sebagai berikut:3
Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sesungguh, Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al-Baqarah: 129).4
1
Azhar Arsyad, dkk, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Cet.
5, hlm. 1. 2
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 22. 3 Hery Noer Aly dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta: Friska Agung Insani, 2003), hlm.12. 4 Mahmud Yunus, Tafsir Qur‟an Karim 30 Juz, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1973), hlm. 27.
Seorang pendidik sebagai pihak pengajar idealnya dapat mengendalikan, memimpin dan mengarahkan siswa, sebaliknya peserta didik juga dituntut keaktifannya dalam kegiatan belajar mengajar sehingga terjadi hubungan timbal balik yang signifikan antara pendidik dan peserta didik. Proses pembelajaran tidak cukup hanya dengan interaksi antara peserta didik dengan pendidik, belajar dengan lingkungan merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan. Karena pada dasarnya pendidikan lebih menekankan pada pendekatan ketrampilan proses sehingga peserta didik menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori dan sikap ilmu di pihak peserta didik yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitasnya. Belajar
merupakan
unsur
yang
sangat
penting
dalam
setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan bergairahnya belajar, siswa dapat mencapai tujuan pengajaran dengan mudah, sebab bukan guru yang memaksakan siswa untuk mencapai tujuan, melainkan siswalah yang berperan aktif untuk mencapai tujuan pembelajaran.5 Dalam Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 disebutkan bahwa “pendidikan nasional bertujuan bertambahnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.6 Dalam proses pembelajaran umumnya peserta didik membuat catatan dalam bentuk tulisan panjang yang mencakup seluruh isi materi pelajaran, sehingga catatan terlihat sangat monoton dan membosankan. Dan ketika dilakukan ulangan atau mengerjakan soal latihan siswa akan mengeluarkan energi yang sangat besar untuk dapat mengingat dan menuliskan kembali
5
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm. 3. 6 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing, 2008), hlm. 114.
catatan-catatan yang pernah dibuatnya. Tentu saja, hal tersebut merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan dan siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil saja materi yang diajarkan. Selain itu, para peserta didik meskipun mendapatkan nilai yang tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, namun mereka tampak kurang mampu menerapkan perolehannya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap ke situasi yang lain. Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge) dan nilai (transfer of value) dari apa yang disampaikan oleh pendidik. Cara penyampaian serta media yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pencapaian meaningful learning atau pembelajaran yang penuh makna. David Paulus Ausubel, seorang psikolog Amerika yang mencetuskan gagasan tentang teori belajar meaningful learning menyatakan bahwa pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang terdapat dalam struktur kognitif peserta didik. Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa pembelajaran ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi, atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif peserta didik.7 Era globalisasi memberikan dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan, secara umum atau khusus dunia pendidikan Islam. Perkembangan zaman yang semakin modern diharapkan pula akan mampu mengangkat mutu dalam proses pembelajaran itu sendiri. Dengan laju perkembangan yang progresif dalam ilmu pendidikan dan teknologi, seperti halnya perkembangan pesat dalam berbagai peralatan canggih baik berupa perangkat keras (hardware)
maupun
perangkat
lunak
(software),
hendaknya
dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya selalu menggunakan metode-metode konvensional serta media yang sederhana diharapkan mampu 7
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 73.
beradaptasi dengan perubahan yang ada. Contoh kecilnya ketika pada umumnya pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dengan alat bantu sederhana dan seadainya, maka dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi bisa menerapkan media-media berbasis teknologi tersebut dalam kegiatan belajar belajar. Media yang digunakan bisa berupa audiovisual gerak, video, cetak atau beberapa teknologi berbasis komputer lainnya. Seorang pendidik -khususnya guru agama- hendaknya menyadari bahwa pendidikan agama bukanlah sekedar mentransferkan pengetahuan agama dan melatih keterampilan anak-anak dalam melaksanakan ibadah atau hanya membangun intelektual dan menyuburkan perasaan keagamaannya saja. Akan tetapi, guru berusaha melahirkan peserta didik yang beriman, berilmu dan beramal shaleh. Dengan menyadari perannya, maka seorang guru harus bertindak sebagai pendidik yang sebenarnya dan mencerminkan perilaku keseharian dan kepribadian sekaligus spiritualisme dalam hubungan antara manusia dan Khalik. Dalam prakteknya Akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman; pengejawantahannya adalah penanaman nilai-nilai akhlak pada peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tentang nilai biasanya dilakukan oleh guru dengan metode ceramah. Dengan metode yang demikian peserta didik akan mudah lupa dengan apa yang disampaikan oleh guru. Untuk mempermudah peserta didik mengingat apa yang disampaikan guru serta untuk mempermudah peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran akidah akhlak adalah dengan membuatkan
media
pembelajaran
melalui
pemanfaatan
multimedia
(multimedia learning). Multimedia learning ini bisa menggunakan media pembelajaran Islamic courseware. Yakni sebuah software pembelajaran berbasis powerpoint yang didesain sedemikian rupa, dan dikombinasikan dengan beberapa software lainnya seperti corel draw, adobe photoshop, dan beberapa software pendukung lainnya. Melalui program inilah diharapkan proses pembelajaran
yang penuh makna dapat terwujud. Selain itu, nilai-nilai pendidikan agama yang dibekalkan kepada siswa tersebut dapat menghasilkan kemampuan intelektual atau ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dengan tetap berbasis pada nilai keimanan, akhlak, psikologis, dan sosial yang tinggi pula, sehingga siswa mampu menghadapi berbagai macam persoalan yang terus berkembang di masyarakat.8 Di lain pihak kondisi masyarakat yang hidup di sekitar MA Zainurrahman pada umumnya adalah masyarakat menengah ke bawah. Akan tetapi, meskipun begitu motivasi belajar masyarakat bisa dikatakan cukup baik dan perlu ditumbuhkembangkan. Adapun mereka yang mampu lebih memilih menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan yang lebih ternama. Berdasarkan studi langsung di lapangan yang dilakukan di MA Zainurrahman, terdapat beberapa kelemahan dalam penerapan media pembelajaran berbasis multimedia, terutama dalam mata pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini berdampak terhadap hasil belajar yang diperoleh peserta didik yang berada pada taraf rendah, sehingga perlu ditingkatkan lagi. Itu terbukti dari hasil tes formatif pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 yang menunjukkan bahwa masih banyak nilai peserta didik yang berada di bawah KKM yaitu 70 untuk mata pelajaran akidah akhlak.9 Sementara ini peneliti menduga bahwa penyebab hasil belajar peserta didik di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes masih rendah adalah sebagai berikut: 1. Sistem pembelajaran masih konvensional, di mana proses pembelajaran didominasi oleh guru, peserta didik hanya duduk mendengarkan dan mengerjakan perintah guru. 2. Guru menganggap bahwa di dalam kelas peserta didik memiliki kesamaan, baik dari kesiapan belajar, motivasi belajar, dan sebagainya.
8
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Misaka Galiza, 2003), hlm. 10. 9 Hasil dokumentasi MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes, yang diperoleh pada tanggal 14 Mei 2012.
3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi, serta minimnya penggunaan media
pembelajaran
yang
dapat
membantu
proses
kelancaran
pembelajaran. 4. Tidak semua peserta didik mempunyai buku pegangan mata pelajaran akidah akhlak, bahkan sebagian besar dari mereka tidak memilikinya. Proses pembelajaran seperti di atas hanya akan membuat peserta didik mudah lupa, karena yang aktif hanya guru. Sedangkan peserta didik hanya bertindak sebagai pihak yang pasif, duduk dan diam mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru. Hal seperti itu tentu tidak akan menimbulkan kesan yang mendalam pada diri peserta didik dalam proses pembelajaran. Sehingga materi yang sudah dipelajari akan mudah lupa. Melalui media pembelajaran Islamic courseware inilah diharapkan ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik, dan motivasi serta minat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran semakin tinggi. Di samping itu dengan adanya media pembelajaran ini, guru diharapkan akan lebih termotivasi untuk lebih berani dalam membuat inovasiinovasi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Sehubungan dengan itu, peneliti menawarkan sebuah penelitian pada pembelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. Materi tersebut diambil sebagai salah satu contoh materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes.
B. Rumusan Masalah Agar penelitian ini dapat terarah dengan baik serta mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: Seberapa efektif penerapan media pembelajaran Islamic Courseware untuk meningkatkan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011/2012?
C. Manfaat Penelitian Secara umum manfaat penelitian dengan judul “Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012” adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peserta Didik a. Dapat menciptakan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. b. Dapat meningkatkan aktivitas, kreatifitas, dan hasil belajar siswa. 2. Bagi Guru a. Dapat digunakan sebagai perbaikan dalam proses belajar mengajar dalam hal pemilihan media pembelajaran yang aplikatif serta merangsang peran serta siswa. b. Dapat dijadikan alternatif sekaligus solusi bagi guru dalam hal pengelolaan suatu pembelajaran demi meningkatkan kesiapan serta hasil belajar siswa. 3. Bagi Sekolah Memberi
masukan
dalam
proses
penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran di kelas. Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam mata pelajaran aqidah akhlak. 4. Bagi Peneliti a. Mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam mata pelajaran aqidah akhlak. b. Mendapatkan gambaran hasil belajar pada mata pelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware serta memberi bekal bagi peneliti agar siap untuk terjun dalam dunia pendidikan secara langsung.
BAB II MEDIA PEMBELAJARAN ISLAMIC COURSEWARE DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Gerlach dan Ely (1971), seperti dikutip Azhar Asyhad dalam Media Pembelajaran menyatakan “A medium, concerved is any person, material or event that establishes condition which enable the learner to acquire knowledge, skill and attitude”. Media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.10 Dalam perspektif yang lain Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006) mendefinisikan media sebagai wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.11 Sedangkan menurut Association for Education and Communication Technology (AECT), media didefinisikan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk suatu proses penyaluran pesan/informasi.12 Ahmad Rohani (1997) memberikan istilah terhadap media yang khusus digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran sebagai media instruksional edukatif. Media berfungsi sebagai sarana yang membantu proses komunikasi, karena pada dasarnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara pendidik dan peserta didik.13 10
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),
hlm.3. 11
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006). hlm. 120. 12 Arif S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996), cet. 4, hlm. 6. 13 Ahmad Rohani, Media Istruksional Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hlm. 1.
Adapun yang dimaksud dengan pembelajaran, menurut Zainal Arifin dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran (2011), menyatakan bahwa: “Pembelajaran dalam arti luas adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan”.14 Pembelajaran harus bersifat interaktif dan komunikatif. Artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling memengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja. Serta komunikasi yang dibangun antara peserta didik dengan guru, atau sebaliknya, antar sesama peserta didik dan sesama guru harus dapat saling memberi dan menerima serta memahami.15 Media
merupakan
salah
satu
sarana
untuk
mempermudah
penyampaian materi dari pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu, kedua faktor tersebut sangat saling berhubungan, sebab jika salah satu saja tidak terpenuhi, sudah barang tentu akan berdampak pada hasil akhir yang diperoleh tidak maksimal. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media memiliki arti yang cukup penting, karena melalui media kerumitan atau ketidakjelasan bahan pelajaran atau materi yang disampaikan dapat diminimalisir. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan menggunakan media, bahkan media dapat mengkronketkan keabstrakan bahan ajar yang disampaikan kepada peserta didik, sehingga peserta didik akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang bahan ajar yang disampaikan. Melalui penggunan media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar 14
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), cet.
3, hlm. 10. 15
Ibid., hlm. 11.
mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi minat dan hasil belajar siswa. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media sebagai alat atau perantara yang digunakan oleh seorang guru dalam rangka agar siswa lebih mampu berfikir sehingga dapat mengenal dan memahami apa yang telah dipelajari dengan lebih baik. Selain itu, media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang berfungsi menyalurkan pesan dan informasi yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar mengajar. 2. Islamic Courseware Islamic Courseware merupakan sebuah piranti lunak atau program komputer yang didesain untuk digunakan sebagai media pembelajaran akidah akhlak dalam rangka meningkatkan hasil belajara peserta didik pada suatu materi tertentu. Pada dasarnya, Islamic Courseware termasuk media pembelajaran yang dibuat menggunakan aplikasi program Microsoft Powerpoint. program Microsoft Powerpoint adalah salah satu program Microsoft Office yang digunakan untuk membuat atau mendesain suatu presentasi.16 Keuntungan dalam pembuatannya adalah tidak serumit seperti Visual Basic, Macromedia flash atau Dream weaver, di mana harus benar-benar mengerti bahasa pemograman komputer seperti javascript dan lain-lain. Di dalam pembuatannya sendiri, tak jauh beda seperti halnya kita membuat presentasi powerpoint, hanya bedanya pada penyimpanan hasil akhirnya saja sebagai file powerpoint show, atau disingkat pps. Langkahlangkahnya adalah memasukkan Teks, Gambar, Suara dan Video, membuat tampilan menarik, membuat hyperlink, menyimpan file pada format pps (powerpoint show). Keuntungan lainnya adalah kita tidak perlu membeli piranti lunak karena sudah berada di dalam Microsoft Office. 16
Heni A. Puspitosari, Having Fun with Microsoft Powerpoint 2007, (Yogyakarta: Skripta Media Kreative, 2010), cet. 1, hlm. 3.
3. Islamic Courseware sebagai Media Pembelajaran Akidah Akhlak Pemanfaatan Islamic Courseware dalam pembelajaran akidah akhlak merupakan rangkaian proses pembelajaran interaktif, yang berlangsung di laboratorium komputer sekolah dalam pembelajaran akidah akhlak pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, di mana dalam program Islamic Courseware ditanamkan menu-menu yang mengantarkan pada materi akidah akhlak dengan menggunakan program Islamic Courseware sebagai media pembelajarannya. Model belajar mengajar dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif, tentu saja tidak lepas dari penggunaan perangkat komputer. Sedangkan penggunaan perangkat komputer sebagai media pengajaran sendiri dikenal dengan nama pengajaran dengan bantuan komputer atau Computer Assisted Instruction (CAI), yaitu pemanfaatan komputer untuk penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.17 Sedangkan penggunaan komputer dalam pendidikan menuntut guru mempunyai kompetensi mengajar dengan alat teknologi pendidikan modern ini. Heinich dkk. sebagaimana Azhar Asyhad dalam media pembelajaran, mengemukakan sejumlah kelebihan yang ada pada media komputer sebagai media pembelajaran antara lain: 1. Memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami materi pelajaran. 2. Siswa dapat mengontrol sendiri aktivitas belajarnya. 3. Komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar 4. Komputer dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang bersifat individual. 5. Komputer dapat menyampaikan materi pelajaran dengan tingkat realisme yang tinggi. 6. Komputer dapat menayangkan kembali hasil belajar siswa dan materi pelajaran yang telah lalu untuk menambah pemahaman siswa.18
17 18
139.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, .... hlm. 93. Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.138-
Islamic Courseware merupakan media pembelajaran yang berisi materi yang sesuai dengan pembelajaran dan dilengkapi dengan menu dalam bentuk tombol yang akan mengarahkan pengguna pada sub-sub materi sesuai kebutuhan pembelajaran yang diadakan. Sumber belajar dalam kajian ini adalah materi serta konsep-konsep dalam mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, yang sudah ditanamkan di dalam program Islamic Courseware. Selain itu juga dilengkapi dengan soal latihan untuk mengetahui kemampuan dan seberapa jauh peningkatan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan Islamic Courseware ini, di mana tiap soal harus dijawab oleh pengguna kemudian peserta didik akan menganalisis jawaban yang diberikan untuk mengetahui kebenarannya. Di dalam proses pembelajaran yang interaktif, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi, tetapi juga menerima umpan balik dari siswa dan memberikan penguatan reinforcement terhadap hasil belajar yang telah mereka tempuh. Heinich dkk. (1992) mengajukan model perencanaan menggunakan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE. Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pengajaran sebagai berikut: 1. Menganalisis karekteristik umum kelompok sasaran, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal. 2. Menyatakan atau merumuskan tujuan pengajaran. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan media dan urut-urutan penyajian dan kegiatan belajar. 3. Memilih, momodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat, dengan pertimbangan efektivitas dan efisiensi waktu. 4. Menggunakan materi dan media. Setelah materi dan media yang tepat diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya. 5. Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa memberikan respon dan umpan balik mengenai keefektivan proses belajar mengajar dengan media yang digunakan. 6. Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai
tujuan pengajaran, keefektivan media, pendekatan, dan guru sendiri.19 Dengan penggunaan program aplikasi pembelajaran interaktif ini diharapkan akan memperjelas penyampaian materi serta makna dan kesan yang pada peserta didik, sehingga mereka akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Namun di samping itu, pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar tentu saja mempunyai kelebihan dan kelemahaanya. Adapun kelebihan dan kekurangan dari jenis media pembelajaran seperti ini adalah sebagai berikut: a) Kelebihannya yaitu : 1) Media ganda. Teks, audio, grafis, gambar diam, dan media gambar hidup dapat dikombinasikan dalam satu sistem yang mudah digunakan 2) Partisipasi pembelajaran. Dalam hal ini adanya interaksi melalui media video audio dalam kegiatan pembelajaran 3) Individualisasi. b) Kelemahannya yaitu: 1) Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan 2) Memerlukan peralatan komputer multimedia 3) Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan 4) Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama20 B. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang mencakup segala yang dipikirkan dan dikerjakan, dan sebaiknya belajar ini dibiasakan sejak manusia masih kecil. Begitu pentingnya belajar bagi manusia, Allah SWT menempatkan perintah belajar pada tempat pertama kali, sebagaimana ayat yang pertama kali turun adalah perintah untuk membaca. Hal ini dinyatakan dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Yaitu:
19 20
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, .... hlm. 65-67. Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, …. hlm. 139.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq: 1-5)21 Ada beberapa definisi tentang belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain dapat diuraikan sebagai berikut : a) Menurut Cronbach, seperti yang dikutip dalam interaksi dan motivasi belajar mengajar (Sardiman A.M. : 2006): “learning is how by a in behavior as result of experience”. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa belajar yang efektif adalah melalui pengalaman dalam proses pembelajaran, seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat inderanya.22 b) Lyle E. Bourne dan JR., Bruce R. Ekstrand dalam psikologi pendidikan (Mustaqim : 2001), menyatakan: “learning as a relatively permanent change in behaviour traceable to experience and practice”. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan.23 c) Slameto, sebagaimana dikutip Syaiful Bahri Djamarah dalam psikologi belajar juga merumuskan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
21
Mahmud Yunus, Tafsir Qur‟an Karim 30 Juz, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1973),
hlm. 910. 22
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), hlm. 20. 23 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 33.
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 24 d) Menurut Clifford T. Morgan dapat dijelaskan sebagai berikut “Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of post experience”. Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu.25 e) Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid dalam kitab atTarbiyah wa Thuruqut at-Tadris, mendefinisikan belajar sebagai berikut:
ِ َّعلُّ َم ُه َو تَ ْغيِْي ُر ِِف ِذ ْه ِن الْ ُمتَ َعلِّ ِم يُطَْرأُ َعلَى ِخْب َرٍة َسابَِق ٍة َ ا َّن الت 26 ث فِْي َها تَ ْغيِْي ًرا َج ِديْ ًدا ُ فَيَ ْح ُد ”Belajar adalah perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru”. Dari beberapa rumusan para ahli di atas, dapat dirumuskan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman dan latihan dalam interaksinya dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi: pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, kebiasaannya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, daya pikir, dan aspek lain yang ada pada individu. 2. Prinsip-prinsip Belajar Belajar memiliki beberapa prinsip yang mencakup tiga ranah pembelajaran; afektif, kognitif, dan psikomotorik. Berikut adalah prinsipprinsip belajar yaitu: Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: 24
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2011), cet. Ke-
3, hlm. 13. 25
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, ... hlm. 33. Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, at-Tarbiyah wa Thuruqut at-Tadris, (Mesir: Darul Ma’arif, 1968), hlm 169. 26
a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. d) Positif atau berakumulasi. e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f) Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig yang dikutip dalam bukunya Agus Suprijono, belajar sebagai any relatively permanent change in an organism‟s behavioral repertoire that occurs as a result of experience. g) Betujuan dan terarah. h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar dalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalamanpengalamam pada dasarnya adalah hasil dari interaksi peserta didik dengan lingkungannya.27 3. Unsur-unsur Belajar Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling berkaitan mengkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud adalah: a) Motivasi Siswa Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. b) Bahan Belajar Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat perhatian oleh guru. c) Alat Bantu Belajar Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif. d) Suasana Belajar Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar mengajar. Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai, tak tenang, dan banyak gangguan, sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang efektif. e) Kondisi Subjek Belajar 27
Agus Suprijono, Cooperative Learning; Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 4-5.
Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar. Siswa dapat belajar secara efisien dan efektif apabila berbadan sehat, memiliki inteligensi yang memadai, siap untuk melakukan kegiatan belajar, memiliki bakat khusus, dan pengalaman yang bertalian dengan pelajaran, serta memiliki minat untuk belajar.28 4. Teori-teori Belajar a) Teori Belajar menurut Piaget Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangan sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap ini bersifat hirarkhis, artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya.29 Kesalahan yang biasanya terjadi dalam proses pembelajaran adalah guru selalu membuat satu pemahaman bahwa peserta didik memiliki situasi dan kondisi yang sama, baik motivasi belajar, tingkat kecerdasan ataupun daya tangkap terhadap pemahaman materi. Melalui
media
pembelajaran
Islamic
courseware
inilah
diharapakan kesalahan itu mampu diminimalisir, dengan asumsi bahwa media pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi dan respon peserta didik dalam proses pembelajaran, serta terciptanya suasana belajar yang interaktif dan komunikatif. Ketika ada beberapa anak yang memiliki tingkat pemahaman yang lebih lambat, mereka bisa mempelajarinya kembali pada ruang dan waktu yang tidak harus sama dan dengan beberapa tahapan yang dibiasakan. b) Teori Belajar menurut J. Bruner Belajar menurut Bruner tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi
28
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 50-
29
C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm.
52. 36-37.
sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.30 Proses pembelajaran tidak semata-mata harus selalu terpaku pada kurikulum serta beberapa aturan terikat lainnya. Itu artinya bahwa unsur-unsur tersebut harus lebih bisa menyesuaikan dengan kondisi peserta didik serta lingkungan di sekitarnya. Karena tidak semua peserta didik berangkat dari satu pemahaman yang sama. Melalui media inilah diharapkan kendala yang terjadi pada peserta didik hubungannya dengan proses pembelajaran akan dapat diatasi. c) Teori dari R. Gagne Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu: 1) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku; 2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.31 Berangkat dari teori Gagne tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar pendidik diharapkan bisa menjadi motivator. Dengan kreativitas seorang pendidik, pelajaran akan lebih mudah diterima oleh peserta didik. Media pembelajaran Islamic courseware ini paling tidak menjadi alternatif bagi pendidik untuk mentransfer pengetahuan dengan cara yang lebih menyenangkan. d) Teori belajar bermakna David Ausubel Menurut David Ausubel dijelaskan bahwa proses pembelajaran bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif peserta didik.32 Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa pembelajaran ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi, atau situasi baru dengan 30
Ibid., hlm. 42. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, …. hlm. 22. 32 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, …. hlm. 73. 31
komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif peserta didik.
C. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut
Nana
Sudjana
hasil
belajar
didefinisikan
sebagai
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar pada hakikatnya merupakan kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.33 2. Ruang Lingkup Hasil Belajar Hasil belajar peserta didik dapat diklasifikasi ke dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. a) Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, sintesis, dan evaluasi. b) Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. c) Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan persetual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif serta interpretatif.34 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik di sekolah, secara garis besar faktor tersebut adalah:
33
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 14, hlm. 22. 34 Ibid., hlm. 22-23.
a) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa) Yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik seperti mata, telinga, bakat dan minat peserta didik.35 Faktor internal meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis, yang setidak-tidaknya ada lima faktor yang tergolong faktor psikologis yaitu, intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa.36 Seperti yang kita ketahui, manusia tidak akan memperoleh sebuah keberhasilan saat dalam dirinya sendirinya tidak mau berubah menjadi lebih baik, lebih-lebih muncul sifat pesimis dalam bertindak. Hal ini dapat mempengaruhi segala aktifitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. b) Faktor Eksternal (faktor yang ada di luar diri siswa) Yang termasuk faktor eksternal siswa di antaranya yaitu: lingkungan sosial yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa, lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Sedangkan lingkungan non-sosial yaitu berupa gedung dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, serta keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.37 Keberadaan lingkungan sekitar tentunya harus diperhatikan, ini tidak lepas dari kenyamanan seseorang. Saat kondisi lingkungan sekitar aman dan nyaman dapat dipastikan kita memperoleh sebuah hasil yang maksimal, jika dibandingkan saat kondisi disamping kita sebaliknya. c) Faktor Pendekatan belajar Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini 35
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 132. 36 Ibid., hlm. 133. 37 Ibid., hlm. 137-138.
berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu (Lowson, 1991).38 Pendekatan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa selain faktor internal dan eksternal. Contohnya dengan adanya belajar bersama maka hasilnya akan lebih berkesan, oleh karena itu hasil belajar peserta didik akan lebih mudah untuk ditingkatkan. Dalam pembelajaran tidak lepas dari tujuan awal dari pembelajara itu sendiri, yaitu terkait dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. Namun perlu diperhatikan berhasil dan tidak pembelajaran itu sendiri tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun eksternal, serta pendekatan yang dilakukan. Oleh karena itu, harus ada upaya agar pencapaian itu dapat maksimal. Islamic courseware sebagai media pembelajaran yang didesain dengan perpaduan teknologi diharapkan mampu menjadi alat untuk mempermudah proses pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.
D. Pembelajaran Akidah Akhlak Pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.39 Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan 38
Ibid., hlm. 139. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing, 2008), hlm. 113. 39
belajar peserta didik baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.40 Sedangkan yang dimaksud dengan akidah akhlak adalah “salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah (MTs)/SMP”.41 Pembelajaran akidah akhlak merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang menitikberatkan pada akidah akhlak sebagai materi pembelajarannya. Adapun tujuan pembelajaran akidah akhlak adalah: a) Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah akhlak sehingga menjadi manusia muslim yang berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT; b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manfestasi dari ajaran dan nilai-nilai aqidah Islam.42
E. Kajian Pustaka Penelitian tentang penggunaan media-media pembelajaran (multimedia learning) dalam kegiatan belajar mengajar telah banyak dilakukan. Yang menjadi perbedaan antara satu dengan lainnya hanya bentuk media elektronik yang digunakan, bisa berbentuk audiovisual gerak, cetak, video ataupun media komputer lainnya. Dalam hal ini peneliti lebih spesifik melakukan penelitian dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur audio-visual dan atau video. Penelitianpenelitian yang telah ada diharapkan bisa menjadi pembanding sekaligus referensi yang relevan dengan permasalahan yang peneliti angkat, sekaligus
40
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, , … hlm. 10. Kementerian Agama Republik Indonesia, Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Program IPA, IPS, dan Bahasa, (Jakarta: Dirjen Pendis Kemenag, 2010), hlm. v. 42 Ibid. 41
sebagai bahan pertimbangan untuk membandingkan masalah-masalah yang diteliti baik dari segi metode dan objek penelitian. Pertama Ati Hamidah (NIM 033111181). “Efektivitas Media Audio dalam Pembelajaran Akidah Akhlak (Studi Tindakan Pada Siswa Kelas VIII di MTs N 2 Semarang Tahun Ajaran 2008-2009)”. Penelitian ini merupakan studi tindakan (action research) dengan menggunakan instrumen observasi. Lebih spesifik peneliti menggunakan media pembelajaran berupa audio dalam kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan penerapan media tersebut mampu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan dari penggunaan media audio menunjukkan adanya relevansi yang signifikan terhadap peningkatan pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs N 2 Semarang. Hal ini dapat dilihat dari skor efektivitas yang dihasilkan mencapai standar kelulusan. Kedua
Abdul
Basith
(NIM
3101205).
“Pengaruh
Penggunaan
Multimedia Terhadap Minat Belajar Siswa dalam Materi Ibadah Haji di Madrasah Aliyah NU Banat Kudus”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang kemudian data hasil dari lapangan diperoleh dengan menggunakan metode survei serta menggunakan teknik analisis korelasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan atau pengaruh yang signifikan antara penggunaan multimedia terhadap minat belajar siswa. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi atau pengaruh yang cukup signifikan antara keduanya. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dalam penelitian dengan pencapaian skor pada interval yang memenuhi standar kelulusan. Adapun pada penulisan skripsi ini peneliti lebih menitikberatkan pada kajian tentang penerapan media pembelajaran Islamic courseware dalam proses pembelajaran peserta didik, yang difokuskan pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di Kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes. Dengan adanya penerapan
media pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
F. Rumusan Hipotesis Hipotesis berasal dari dua penggalan kata yaitu “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.43 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.44 Bisa juga dikatakan bahwa hipotesis merupakan dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Artinya bahwa hipotesis sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dari hasil penelitian. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya. Dalam hal ini, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa penerapan media pembelajaran Islamic courseware efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di Kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012.
43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 14, hlm. 110. 44 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 63.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian adalah salah satu media yang digunakan dalam menulis dengan prosedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah suatu upaya dan bukan hanya sekedar pengamatan yang diteliti dari suatu objek yang sudah tetap (fixed) tingkat kebenarannya, sebab kebenaran di sini bersifat tentatif.45 Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah penelitian kuantitatif yang lebih bersifat pada jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang tidak mementingkan kedalaman data, yang penting dapat merekam data sebanyak-banyaknya dari populasi yang luas.46 Pada umumnya penelitian ini identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan umum (teori) ke hal khusus sehingga penelitian ini harus ada landasan teorinya. Metode penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain “Posttest-Only Control Design”, karena dalam tujuan penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment. Adapun pola desain penelitian ini sebagai berikut.47
R1 R2
45
X
O1 O2
Keterangan: R1 : kelompok Eksperimen R2 : kelompok kontrol X : treatment O1 : hasil pengukuran pada kelompok eksperimen O2 : hasil pengukuran pada kelompok kontrol
Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), hlm. 8. 46 Ibid., hlm. 13. 47 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. 6, hlm. 112.
Skema penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Data nilai ulangan harian pelajaran akidah akhlak pada materi akhlak terpuji adil, rida, amal saleh, persatuan dan kerukunan di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes
Kelas XI A dengan media pembelajaran Islamic courseware sebagai kelas eksperimen
Kelas XI B dengan model pembelajaran Konvensional sebagai kelas kontrol
PBM pada materi pokok akhlak terpuji dalam pergaulan remaja Tes tentang materi pokok akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Analisis tes tentang materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja Membandingkan tes tentang materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol Menyusun hasil penelitian
Kelas eksperimen diterapkan pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware. Sedangkan kelas kontrol dibiarkan tanpa diperlakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware. Setelah proses belajar mengajar selesai, untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dilakukan posttest di kedua kelas sampel dengan menggunakan soal evaluasi yang sama. Dari hasil skor posttest kedua kelas sampel dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan rata-rata atau uji t pihak kanan dari skor pencapaian tersebut untuk mengetahui apakah perbedaan skor pencapaian pada kedua kelas sampel itu signifikan atau tidak secara statistik.
B. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data tentang pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware serta upayanya dalam peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik, maka penelitian ini akan dilakukan terhadap peserta didik kelas XI pada semester genap tahun ajaran 2011/2012, pada tanggal 14 – 26 Mei 2012. Adapun penelitian ini akan dilaksanakan di MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes.
C. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan jumlah dari objek penelitian.48 Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011-2012 yang berjumlah 43 siswa. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.49 Menurut Suharsimi Arikunto apabila subyek penelitiannya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 %. Berdasarkan pada hal tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi, karena subyek yang diteliti kurang dari 100.
D. Variabel dan Indikator Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa “variabel adalah konstrak (construct) atau sifat yang akan dipelajari”. Sedangkan Kidder (1981) mendefinisikan variabel sebagai “suatu kualitas (qualities) di mana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya”.50 Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
48
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 14, hlm. 173. 49 Ibid., hlm. 174. 50 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, …. hlm. 61.
1. Variabel bebas (independent variable),51 yaitu pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware. 2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu hasil belajar kognitif siswa kelas XI di MA Zainurrahman pada mata pelajaran akidah akhlak. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini adalah: “sekurangkurangnya 80% dari jumlah siswa memperoleh nilai pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja >70, sesuai dengan KKM pelajaran akidah akhlak MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes”.
E. Metode Penentuan Subyek Untuk menentukan subyek penelitian didasarkan pada alasan: peserta didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang menjadi subyek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan pembagian kelas tidak berdasarkan ranking. Dalam penelitian ini akan diambil dua kelas sebagai objek penelitian: 1. Kelas Eksperimen Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberi perlakuan khusus (pembelajaran akidah akhlak dengan media pembelajaran Islamic courseware), dalam penelitian ini dipilih kelas XI A sebagai kelas eksperimen. 2. Kelas Kontrol Kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberi perlakuan khusus (pembelajaran konvensional), pada penelitian ini kelas dipilih kelas XI B sebagai kelas kontrol. Pertimbangan yang lain didasarkan pada uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata. Data nilai awal yang digunakan adalah nilai ulangan harian bab sebelumnya yaitu perilaku terpuji adil, rida, amal saleh,
51
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan hasil belajar. Lihat: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. Ke-6, hlm. 61.
persatuan dan kerukunan. Tujuan dari tiga analisis tersebut adalah sebagai uji prasyarat dalam menentukan subyek penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh penelitian untuk mengumpulkan data. Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Observasi Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena
yang diselidiki. Observasi
dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan.52 Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang sudah diamati secara langsung yang berkenaan dengan fisik MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes seperti sarana dan prasarana, letak geografis dan untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware. b. Metode Dokumentasi Suharsimi Arikunto mendefinisikan metode dokumentasi sebagai “cara mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda,
dan
sebagainya”.53
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
mengumpulkan data berupa nama-nama peserta didik yang termasuk dalam populasi dan sampel, serta untuk memperoleh data nilai hasil belajar akidah akhlak pada materi perilaku terpuji adil, rida, amal saleh, persatuan dan kerukunan.
52 53
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 168. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ... hlm. 274.
c. Metode Tes Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu angka.54 Tes adalah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.55 Metode ini digunakan peneliti untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik yang telah melakukan pembelajaran akidah akhlak dengan memberikan soal-soal sebagai evaluasi setelah pembelajaran berlangsung, serta untuk menganalisis dan merefleksi tindakan selanjutnya. 2. Alat Pengumpulan Data a. Tahap Persiapan Uji Coba Soal 1) Materi dan Bentuk Tes 2) Metode Penyusunan Perangkat Tes Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut. a) Pembatasan terhadap bahan yang diteskan Dalam penelitian ini bahan yang akan diteskan adalah materi pokok akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. b) Menentukan tipe soal Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe soal pilihan ganda. b. Pelaksanaan Tes Uji Coba Setelah perangkat tes tersusun, kemudian diujicobakan di kelas uji coba untuk di uji butir soal apakah butir soal tersebut memenuhi kualifikasi soal yang baik untuk digunakan dalam penelitian.
54
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.
55
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,... hlm. 185.
170.
c. Analisis Perangkat Tes Uji Coba Untuk mengetahui apakah butir soal memenuhi kualifikasi sebagai butir soal yang baik sebelum digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah peserta didik terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda butir soal. Setelah diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda kemudian dipilih butir soal yang memenuhi kualifikasi untuk digunakan dalam pengukuran kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a) Analisis Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah rumus korelasi product moment56:
rxy
N x
N xy x y 2
x
2
N y
2
y
2
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara x dan y N = jumlah peserta didik Σx = skor total butir soal Σy = skor total Σxy = jumlah perkalian x dengan y b) Analisis Reliabilitas Menghitung varians dengan rumus57:
S2
56
X
2
2 X
N
N
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D …. hlm. 255. 57 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 97.
Keterangan: S2
: Varians
X
: simpangan X dari X , yang dicari dari X- X
N
: banyaknya subjek pengikut tes
Menghitung reliabelitas dengan rumus KR-20 2 n S pq r11 S2 n 1
Keterangan: r11
: reliabelitas tes secara keseluruhan
S2
: varian
p
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq
: jumlah hasil kali p dan q
n
: banyaknya item yang valid
c) Analisis Tingkat Kesukaran Ditinjau dari segi kesukaran, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
peserta didik untuk mempertinggi usaha
penyelesaiannya. Soal yang terlalu sulit akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencobanya lagi karena di luar jangkauan kemampuannya.58 Tingkat kesukaran soal untuk pilihan ganda dan soal uraian dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: P
B JS
Keterangan:
P = Indeks kesukaran B = jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar.
JS = jumlah seluruh peserta didik yang ikut tes. 58
Ibid., hlm 207.
Adapun tolak ukurnya sebagai berikut: a) 0,00 < P ≤ 0,30 (Soal sukar) b) 0,30 < P ≤ 0,70 (Soal sedang) c) 0,70 < P ≤ 1,00 (Soal mudah) d) Batas lulus ideal 5,5 untuk sekala 0-1059 d) Analisis Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Pada indeks diskriminasi ada tanda negatif. Tanda negatif pada indeks diskriminasi digunakan jika sesuatu soal ”terbalik” menunjukkan kualitas test. Yaitu anak yang pandai disebut bodoh dan anak yang bodoh disebut pandai.60
Rumus
untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
D
B A BB PA PB JA JB
Keterangan:
D = Daya pembeda soal B A = Banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab
benar J A = Banyaknya peserta didik kelompok atas BB = Banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab
benar J B = Banyaknya peserta didik kelompok bawah
PA = Banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab
benar
59 60
Ibid., hlm. 210. Ibid., hlm 211-214.
PB = Banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab
benar Kriteria Daya Pembeda (D) untuk kedua jenis soal adalah sebagai berikut.61 0,00 D 0,20 (jelek) 0,20 < D 0,40 (cukup) 0,40 < D 0,70 (baik) 0,70 < D 1,00 (baik sekali)
G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Tahap Awal Penelitian a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan apabila peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subjek, objek, kejadian, dan lain- lain. Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan rumus Chi kuadrat Square dengan prosedur sebagai berikut:62 1) Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. 2) Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus : K= 1 + (3,3) log n 3) Menentukan panjang interval : P=
Re n tan g Kelas ( R) Banyakkelas
4) Membuat tabel distribusi frekuensi 5) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval 6) Menghitung rata-rata X 1 ( X ), dengan rumus :
61 62
Ibid., hlm. 218. Nana Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung : PT. Tarsito, 200), cet. Ke-3, hlm. 47.
X=
fi.xi fi
f 1 = frekuensi yang sesuai dengan tanda X i x i = tanda kelas interval 7) Menghitung variansi, dengan rumus : 2
S =
n fi.xi 2 ( fi.xi)
2
n(n 1)
8) Menghitung nilai Z, dengan rumus : Z =
XX S
X = batas kelas
X = rata-rata S = standar deviasi 9) Menentukan luas daerah tiap kelas interval 10) Menghitung frekuensi teoritik (Ei), dengan rumus : Ei = n x Ld dengan n jumlah sampel 11) Membuat daftar frekuensi observasi (Oi), dengan frekuensi teoritik sebagai berikut : Daftar Frekuensi Observasi Kelas
Bk
Z
L
Oi
Ei
(Oi Ei ) 2 Ei
12) Menghitung nilai Chi kuadrat (χ 2 ), dengan rumus : k
2
Oi Ei 2
i 1
Ei
Keterangan:
2 : harga Chi-Kuadrat Oi : frekuensi hasil pengamatan Ei : frekuensi yang diharapkan
k : banyaknya kelas interval 13) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian digunakan rumus : k – 1, dimana k adalah banyaknya kelas interval dan taraf signifikansi 5%. 14) Menentukan harga 2 tabel 15) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian : 2 2 jika hitung > tabel maka data berdistribusi tidak normal dan 2 2 sebaliknya jika hitung < tabel maka data berdistribusi normal.
b. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas) Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui beberapa kelompok mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak: Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas dua kelompok adalah63: H0
: σ12 = σ22
Ha
: σ12 σ22
Rumus yang digunakan adalah: F=
var ians terbesar var ians terkecil
Kedua kelompok mempunyai varians yang sama apabila menggunakan = 5% menghasilkan F F(1/2.α)(v1, v2) dengan: v1 = n1 – 1 (dk pembilang) v2 = n2 – 1 (dk penyebut) Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas lebih dari dua kelompok adalah:
H 0 : 12 22 ... k2 H 1 : 12 22 ... k2
63
Ibid., hlm. 250-251.
Rumus yang digunakan adalah:64
2 (ln10){B (ni 1) log si2 } dengan
B log s 2 ni 1
dan
S2
ni 1si ni 1
2
2 Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika hitung <
2 untuk taraf nyata 5% dengan dk = k – 1. tabel
c. Uji Kesamaan Rata-Rata Analisis data dengan uji t digunakan untuk menguji hipotesis: H0
: μ1 =μ2, rata-rata skor pretest dari kedua kelompok sama.
Ha
: μ1 ≠μ2, rata-rata skor pretest dari kedua kelompok berbeda.
μ1
: rata-rata skor pretest dalam kelompok eksperimen.
μ2
: rata-rata skor pretest dalam kelompok kontrol.
Maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus:65 X1 X 2
t s
1 1 n1 n 2
dengan
S2
(n1 1) s12 (n2 1) s 22 n1 n2 2
Keterangan:
X1
: skor rata-rata dari kelompok eksperimen
X 2 : skor rata-rata dari kelompok kontrol
64 65
n1
: banyaknya subjek dari kelompok eksperimen
n2
: banyaknya subjek dari kelompok kontrol
s12
: varians kelompok eksperimen
s 22
: varians kelompok kontrol
Ibid., hlm. 263. Ibid., hlm. 239
s2
: varians gabungan Dengan kriteria pengujian terima H0 apabila – t_tabel <
t_hitung < t_tabel, t tabel t1 1
dengan derajat kebebasan (dk)
2
n1 n2 2 , taraf signifikan 5% dan tolak H0 untuk harga t lainnya.
2. Analsis Tahap Akhir Penelitian a. Uji Normalitas Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan langkahlangkah uji normalitas pada analisis tahap awal. b. Uji Homogenitas Langkah-langkah
pengujian
kesamaan
dua
varians
(homogenitas) sama dengan langkah-langkah uji kesamaan dua varians (homogenitas) pada analisis tahap awal. c. Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji Pihak Kanan) Teknik statistik yang digunakan adalah teknik t-test pihak kanan untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi.66 Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut. H0 : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan rata-rata dari gain kedua kelompok). Ha : μ1 > μ2 (rata-rata gain kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata gain kelompok kontrol). μ1 = rata-rata gain kelompok eksperimen μ2 = rata-rata gain kelompok kontrol.
66
Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMM press, 2007), Cet . 4, hlm. 87.
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1) Jika n1 n2 dan 12 22
x1 x2
t
s12 s 22 n1 n2
dengan:
S2
(n1 1) s12 (n2 1) s 22 n1 n1 2 Kriteria pengujian H0 ditolak jika t
w1t1 w2 t 2 dan H0 w1 w2
diterima untuk harga t lainnya. Dengan w1
s12 s2 , w2 2 , n1 n2
t1 t (1 )( n1 1) , dan t 2 t (1 )( n2 1)
2) Jika n1 n2 dan 12 22
x1 x 2
t s
1 1 n1 n2
dengan s2
(n1 1) s12 (n2 1) s 22 n1 n1 2
3) Jika n1 n2 dan 12 22 67
t
67
x1 x2 (n1 1) s12 (n2 1) s 22 n1 n2 2
1 1 n1 n2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D), …. hlm. 273-274.
Keterangan: x1
: skor rata-rata dari kelompok eksperimen
x2
: skor rata-rata dari kelompok kontrol
n1
: banyak subjek kelompok eksperimen
n2
: banyak subjek kelompok kontrol
s12
: varians kelompok eksperimen
s 22
: varians kelompok kontrol
s2
: varians gabungan
Kriteria pengujian: tolak H0 jika t-hitung ≥ t-tabel dengan derajat kebebasan (dk) n1 n2 2 , peluang (1-α) dan terima H0 untuk harga t lainnya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen terbagi dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen (kelas XI A) dan kelas kontrol (XI B). Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan pembelajaran
antara
kelas
eksperimen
dengan
menggunakan
media
pembelajaran Islamic courseware dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. 1. Kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran Islamic courseware a. Tahap persiapan Kelas XI A sebagai kelas eksperimen yang pada saat pembelajarannya
menggunakan
media
pembelajaran
Islamic
courseware, sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan ditentukan materi pelajarannya dan menyusun rencana pembelajaran. Materi yang dipilih adalah akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. Instrumen yang dijadikan evaluasi adalah instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban, tetapi hanya satu pilihan yang tepat dan benar. b. Tahap pelaksanaan Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran). Untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik peneliti mengambil nilai pretest dari hasil ulangan pada materi sebelumnya. Setelah itu guru menjelaskan atau menerangkan materi dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware yang ditampilkan pada layar LCD proyektor dengan alat bantu komputer. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan seksama, dan diberikan kesempatan untuk turut
berinteraksi dalam proses pembelajaran agar mereka lebih memahami materi yang disampaikan. Setelah guru selesai menjelaskan materi, peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya. Kemudian dalam pertemuan selanjutnya agar materi lebih jelas guru menjelaskan kembali keseluruhan materi dalam bentuk media pembelajaran Islamic courseware yang ditampilkan melalui layar setelah itu menyimpulkan materi yang telah disampaikan. c. Tahap evaluasi Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi setelah melakukan proses pembelajaran. Nilai pre test dan nilai post test dapat dilihat pada tabel 4.1. 2. Kelas kontrol yang tetap menggunakan pembelajaran konvensional a. Tahap persiapan Kelas
XI
B
sebagai
kelas
kontrol
yang
pada
saat
pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional, sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan ditentukan materi pelajarannya dan menyusun rencana pembelajaran. Materi yang dipilih adalah akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. Instrumen yang dijadikan evaluasi adalah instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban, tetapi hanya satu pilihan yang tepat dan benar. b. Tahap pelaksanaan Pembelajaran yang dilakukan pada kelas ini aalah dengan tetap menggunakan
pembelajaran
konvensional.
Untuk
mengetahui
pengetahuan awal peserta didik peneliti mengambil nilai pretest dari hasil ulangan pada materi sebelumnya. Setelah itu guru menjelaskan atau menerangkan materi dengan menggunakan ceramah. Sedangkan peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan seksama, memanfatkan seluruh inderanya untuk memahami materi yang disampaikan. Setelah guru selesai menjelaskan materi, peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya. Kemudian dalam pertemuan selanjutnya agar materi lebih jelas guru menjelaskan kembali
keseluruhan
materi
konvensional,
dengan
setelah
itu
tetap
menggunakan
menyimpulkan
materi
pembelajaran yang
telah
disampaikan. c. Tahap evaluasi Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi setelah melakukan proses pembelajaran. Nilai pre test dan nilai post test dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test PRE TEST No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
XI A (Eksperimen) 62 70 62 62 66 49 60 75 55 65 60 75 66 60 67 68 57 55 63 70 67 46
XI B (Kontrol) 70 77 65 47 70 45 55 65 70 67 55 60 55 74 70 60 75 55 60 75 55
POST TEST XI A (Eksperimen) 80 85 75 70 75 80 75 85 75 80 70 85 75 90 93 70 80 75 80 70 75 75
XI B (Kontrol) 70 80 65 80 65 70 60 70 65 70 60 83 75 65 70 55 70 75 60 65 75
∑ N
1380 22 62.73 54.40 7.38
X S2 S
1325 21 63.10 87.59 9.36
1718 22 78.09 41.13 6.41
1448 21 68.95 53.55 7.32
B. Analisis Data 1. Analisis Data Nilai Awal a. Uji Normalitas Nilai Pretest 1) Uji normalitas nilai pre test kelas eksperimen Hipotesis: H0: data berdistribusi normal Ha: data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis k
O EE 2
2
i
i 1
i
i
2 2 Kriteria yang digunakan adalah terima H0 jika hitung < tabel
Pengujian Hipotesis: Nilai maksimal
= 75
Nilai minimal
= 46
Rentang nilai (R)
= 75 – 46 = 29
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 22 = 5.430 = 5 kelas Panjang kelas (P)
= 29/5 = 5.8 = 6 Tabel 4.2
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen No.
x
xi x
( xi x) 2
1 2 3
62 70 62
-0.73 7.27 -0.73
0.53 52.89 0.53
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
62 66 49 60 75 55 65 60 75 66 60 67 68 57 55 63 70 67 46 1380
Rata rata( X )
S2
-0.73 3.27 -13.73 -2.73 12.27 -7.73 2.27 -2.73 12.27 3.27 -2.73 4.27 5.27 -5.73 -7.73 0.27 7.27 4.27 -16.73
X n
X
i
0.53 10.71 188.44 7.44 150.62 59.71 5.17 7.44 150.62 10.71 7.44 18.26 27.80 32.80 59.71 0.07 52.89 18.26 279.80 1142.36
1380 62.727 22
X
2
n 1 1142.36 (22 1)
S 2 54.3983 S 54.3983 S 7.37552 Tabel 4.3 Daftar nilai frekuensi observasi Kelas Eksperimen Kelas
Bk
Zi
P(Zi)
Luas Daerah
Oi
Ei
Oi Ei 2 Ei
45.5 46
-2.34 8.63 -1.52 9.77 -0.71 10.91 0.10 12.04 0.92 13.18 1.60 #REF !
– 51 51.5
52
– 57 57.5
58
– 63 63.5
64
– 69 69.5
70
– 75 74.5
Jumlah
0.4505 0.1346
2
0.2563
3
0.2820
7
0.1875
6
0.0718
4
0.3159 0.0596 0.2224 0.4099 0.4817 22
4.3 #### 8.2 #### 9.0 #### 6.0 #### 2.3 #### X² =
1.2359 3.2989 0.4540 0.0000 1.2614 6.2502
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai pre test kelas XI 2 A untuk α 5%, dengan dk = 5 – 1 = 4 diperoleh hitung = 6.2502, 2 2 2 dan tabel = 9,49. Karena hitung < tabel , maka data tersebut
berdistribusi normal. 2) Uji normalitas nilai pre test kelas kontrol Hipotesis: H0: data berdistribusi normal Ha: data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis k
2 O EE
2
i
i 1
i
i
2 2 Kriteria yang digunakan adalah terima H0 jika hitung < tabel
Pengujian hipotesis Nilai maksimal
= 77
Nilai minimal
= 45
Rentang nilai (R)
= 77 – 45 = 32
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 21 = 5.363 = 5 kelas Panjang kelas (P)
= 32/5 = 6.4 = 6
Tabel 4.4 Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Kontrol No.
x
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
70 77 65 47 70 45 55 65 70 67 55 60 55 74 70 60 75 55 60 75 55 1325
Rata rata( X )
S
2
X n
X
i
xi x
( xi x) 2
6.90 13.90 1.90 -16.10 6.90 -18.10 -8.10 1.90 6.90 3.90 -8.10 -3.10 -8.10 10.90 6.90 -3.10 11.90 -8.10 -3.10 11.90 -8.10
47.68 193.34 3.63 259.06 47.68 327.44 65.53 3.63 47.68 15.25 65.53 9.58 65.53 118.91 47.68 9.58 141.72 65.53 9.58 141.72 65.53 1751.81
1325 63.095 21
X
n 1 1751.81 (21 1)
S 2 87.59048 S 87.59048 S 9.358978
2
Tabel 4.5 Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Kontrol Kelas
47
–
Bk
Zi
P(Zi)
46.5
-1.77 -15.02 -1.13 -16.96 -0.49 -18.90 0.15 -20.84 0.79 -22.78 1.33 #REF!
0.4505
52 52.5
53
–
58 58.5
59
–
64 64.5
65
–
70 70.5
71
–
76 75.5
Jumlah
Luas Oi Daerah 0.1346
1
0.2563
5
0.2820
3
0.1875
7
0.0718
3
0.3159 0.0596 0.2224 0.4099 0.4817 19
Ei
Oi
4.3 -1.0896 8.2 -2.0748 9.0 -2.2829 6.0 -1.5179 2.3 -0.5812 X² =
Ei Ei
2
2.5394 1.2498 4.0213 0.1667 0.2147 8.1919
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai pre test kelas XI B 2 untuk α 5%, dengan dk = 5 – 1 = 4 diperoleh hitung = 8.1919, dan 2 2 2 tabel = 9,49. Karena hitung < tabel , maka data tersebut berdistribusi
normal. Data hasil perhitungan di atas rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal No
Kelas
2 hitung
2 tabel
Keterangan
1
XI A
6.2502
9.49
Normal
2
XI B
8.1919
9.49
Normal
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai awal
mempunyai
varian
yang
sama
(homogen).
Pengujian
homogenitas data dilakukan dengan uji Barlett. Dikatakan homogen 2 2 jika hitung < tabel , untuk taraf nyata 5% dengan dk = k – 1. Di
bawah ini disajikan sumber data nilai awal. Tabel 4.7 Sumber Data Homogenitas Sumber variasi Jumlah N
X Varian (S2) Standar deviasi (S)
XI A 1380 22 62.73
XI B 1325 21 63.10
54.40 7.38
87.59 9.36
Tabel 4.8 Uji Bartlett Sampel dk = ni - 1 1 2 Jumlah
S2
n
21 20 41 i
1s12
nn 1
1/dk
B Logs 2
si 2
Log si2
0.0476 54.398 1.736 0.0500 87.590 1.942
n
2894,173 70,583583 41 i
1
B 1,848741 41
B 75,79837 x 2 hitung Log10B ni 1 log s i2
x 2 hitung 2,30258575,7984 75,296 x 2 hitung 1,155765
dk.Log si 2
dk * si2
36.447 38.849 75.296
1142.364 1751.810 2894.173
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh data untuk α = 5% 2 2 dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh hitung = 1.155 dan tabel = 3.841. 2 2 Karena hitung < tabel , maka homogen.
c. Uji Kesamaan Rata-Rata Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai rata-rata yang identik atau sama pada tahap awal sebelum dikenai treatment. Tabel 4.9 Sumber Data Perhitungan Varians Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah N
1380 22
1325 21
x Varians (s2) Standart deviasi (s)
62.7273 54.3983 7.3755
63.0952 87.5905 9.3590
n1 1s12 n2 1s22
S
n1 n2 2
22 154,3983 21 187,5909
S
22 21 2
= 8.40176
x1 x 2
t S
t
1 1 n1 n2 62,73 63.10
8.4017611
= -0.144
1 1 22 21
Tabel 4.10 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Kelas N Minimum Maximum Eksperimen 22 46 75 Kontrol 21 45 77
Mean 62.72 63.09
Dari uji kesamaan rata-rata diperoleh thitung = -0.144. Dengan taraf nyata 5% dan dk = 41 diperoleh ttabel = 2.01. Dengan demikian ttabel < thitung < ttabel yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen relatif sama. Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok sampel dalam keadaan sepadan (berangkat dari kondisi awal yang sama). 2. Analisis Uji Coba Instrumen 1) Analisis Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item tes. Soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan sedangkan item yang valid berarti item tersebut dapat digunakan untuk merepresentasikan materi pokok bentuk akar. Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan N = 32 dan taraf signifikan 5% didapat rtabel = 0.349. Jadi item soal dikatakan valid jika rhitung > 0.349 (rhitung lebih besar dari 0.349). Diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.11 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Validitas No Soal Keterangan rhitung rtabel 1 2 3 4 5 6 7
0.837 0.748 0.502 0.670 0.746 0.532 0.187
0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0.586 0.509 0.452 0.498 0.686 0.480 0.201 0.594 0.572 0.204 0.437 0.479 0.091 0.495 0.411 0.668 0.561 -0.122
Tidak valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Tabel 4.12 Data Validitas Butir Soal No Soal Jumlah Presentase (%)
Kriteria Valid
0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24
20
(80%)
7, 14, 17,20, 25
5
(20%)
2) Analisis Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrument. Instrument yang baik secara akurat memiliki jawaban yang konsisten. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11 = 0.872 dengan taraf signifikan 5% dan n = 25 diperoleh rtabel = 0.349. Karena r
11
> rtabel, maka soal tersebut reliabel. Hal ini menunjukkan
bahwa instrumen reliabel.
3) Analisis Tingkat Kesukaran Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal apakah soal tersebut memiliki kriteria sedang, sukar atau mudah. berdasarkan hasil perhitungan butir soal diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.13 Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir No. Soal Tingkat Kesukaran Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0.63 0.63 0.63 0.69 0.50 0.72 0.25 0.59 0.66 0.56 0.59 0.75 0.63 0.28 0.56 0.34 0.31 0.69 0.53 0.59 0.53 0.50 0.41 0.44 0.31
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Tabel 4.14 Data Tingkat Kesukaran Butir Soal Nomor Soal
Jumlah
Prosentase (%)
7, 14
2
8
Sedang
1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
21
84
Mudah
6, 12
2
8
Kriteria Sukar
4) Analisis Daya Beda Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.15 Perhitungan Koefisien Daya Pembeda Butir Soal No. Soal Daya Pembeda Keterangan 1 0.75 Baik Sekali 2 0.63 Baik 3 0.63 Baik 4 0.38 Cukup 5 0.63 Baik 6 0.31 Cukup 7 0.25 Cukup 8 0.56 Baik 9 0.31 Cukup 10 0.38 Cukup 11 0.44 Baik 12 0.50 Baik 13 0.63 Baik 14 0.06 Jelek 15 0.50 Baik 16 0.56 Baik 17 0.13 Jelek 18 0.38 Cukup 19 0.44 Baik 20 0.06 Jelek
21 22 23 24 25
0.44 0.38 0.56 0.50 -0.13
Baik Cukup Baik Baik Sangat jelek
Tabel 4.16 Data Daya Beda Butir Soal Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup
Baik Sangat baik
Nomor Soal 25
Jumlah 1
Prosentase (%) 4
14, 17, 20
3
12
4, 6, 7, 9, 10, 18, 22
7
28
2, 3, 5, 8, 11, 12, 13, 15, 16, 19, 21, 23, 24,
13
52
1
1
4
3. Analisis Tahap Akhir a. Uji Normalitas Nilai Posttest Uji normalitas data dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Data akhir yang digunakan untuk menguji normalitas adalah nilai post test. Kriteria pengujian yang digunakan untuk taraf signifikan α = 5% 2 2 dengan dk = k – 1. Jika hitung < tabel , maka data berdistribusi normal 2 2 dan sebaliknya jika hitung > tabel , maka data tidak berdistribusi
normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.17 Data Hasil Uji Normalitas Data Akhir Kelompok
2 hitung
Eksperimen Kontrol
7.8624 8.5023
Dk
2 tabel
Keterangan
5 5
9.49 9.49
Normal Normal
Terlihat dari tabel tersebut bahwa Uji normalitas post test pada kelas eksperimen (XI A) untuk taraf signifikan α = 5% dengan dk = 5 2 2 2 – 1 = 4, diperoleh hitung = 7.8624 dan tabel = 9.49. Karena hitung <
2 , maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. tabel
Sedangkan Uji normalitas post test pada kelas kontrol (XI B) 2 untuk taraf signifikan α = 5% dengan dk = 5 – 1 = 4, diperoleh hitung 2 2 2 = 8.5023 dan tabel = 9.49. Karena hitung < tabel , maka dapat
dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Penghitungan
uji
homogenitas
untuk
sampel
dengan
menggunakan data nilai hasil belajar (pre test). Diperoleh Fhitung = 0.3559864, dengan peluang 12 dan taraf signifikansi sebesar α = 5%, serta dk pembilang = 22 – 1 = 21 dan dk penyebut = 21 – 1 = 20 yaitu F0,5(21,
20)
= 2.11 Terlihat bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini berarti bahwa
data bervarian homogen. c. Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan) Hasil penghitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar pada mata pelajaran akidah akhlak peserta didik kelas XI A dan XI B berdistribusi normal dan homogen. Untuk menguji perbedaan dua ratarata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Dari penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelompok eksperimen
X 1 = 78.09 dan rata-rata kelompok kontrol X 2 = 68.95, dengan n1 = 22 dan n2 = 21 diperoleh thitung = 4.361. Dengan α = 5% dan dk = 41 diperoleh ttabel = 1.68. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti rata-rata hasil belajar pada materi akidah akhlak dengan media pembelajaran Islamic courseware lebih baik daripada rata-rata hasil belajar dengan metode konvensional.
C. Pengajuan Hipotesis Setelah dilakukan uji prasyarat, pengujian kemudian dilakukan dengan pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah nilai kemampuan akhir (nilai posttest). Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir setelah peserta didik diberi perlakuan, di mana diharapkan bila terjadi perbedaan pada kemampuan akhir adalah karena adanya pengaruh perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test (uji pihak kanan) dalam pengujian hipotesis sebagai berikut. H 0 = 1 2 :
rata-rata hasil belajar akidah akhlak yang diajar dengan media pembelajaran Islamic courseware tidak lebih besar atau sama dengan rata-rata hasil belajar akidah akhlak yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional.
H 1 = 1 2 :
rata-rata hasil belajar akidah akhlak yang diajar dengan media pembelajaran Islamic courseware lebih besar dari pada ratarata hasil belajar akidah akhlak yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional.
Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Perhitungan t-test Kelas
n
Eksperimen 22 Kontrol
21
X
78.0909 68.9524
s2
S
thitung
ttabel
22+21-2=41 4.361
1.68
Dk
41.1342 6.4136 53.5476 7.3176
Menurut tabel hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh untuk kemampuan akhir kelas eksperimen dengan media pembelajaran Islamic courseware diperoleh rata-rata 78.0909 dan standar deviasi (SD) adalah 6.4136, sedangkan untuk kelas kontrol dengan langsung metode konvensional diperoleh rata-rata 68.9524 dan standar deviasi (SD) adalah 7.3176. Dengan dk = 22 + 21 – 2 = 41 dan taraf nyata 5% maka
diperoleh ttabel = 1.68. Dari hasil perhitungan t-test thitung = 4.361. Jadi dibandingkan antara thitung dan ttabel maka thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, berarti rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware lebih baik daripada rata-rata hasil belajar akidah akhlak dengan metode konvensional.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan perhitungan t-test, diperoleh thitung = 4.361 sedangkan ttabel = 1.68. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel artinya rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar akidah akhlak pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja yang diajar dengan metode konvensional. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan media pembelajaran Islamic courseware pada mata pelajaran akidah akhlak lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar. Untuk melihat gambaran yang lebih luas bagaimana perolehan nilai posttest peserta didik pada mata pelajaran akidah akhlak, dapat dilihat pada histogram berikut: 14 12
10 8 Kelas Eksperimen
6
Kelas Kontrol
4
2 0 50-59
60-69
70-79
80-89
90-99
Gambar: Histogram Nilai Posttest
Dari histogram di atas, terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol dengan perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 78.09 dan nilai rata-rata kelas kontrol 68.95. Keefektifan tersebut juga didukung dengan ketuntasan belajar kelas eksperimen sebesar 100%. Prosentase tersebut merupakan perolehan yang sangat memuaskan dibandingkan kelas kontrol yang mencapai ketuntasan klasikal sebesar 57 %. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit dengan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware. Dalam proses pembelajaran guru hanya berfungsi sebagai mediator dan fasilitator yang menyediakan fasilitas dan situasi pendukung sedangkan peserta didik dituntut untuk menemukan konsep dan mengembangkannya sendiri sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware lebih efektif daripada pembelajaran konvensional pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011/2012.
E. Keterbatasan Penelitian Dalam sebuah penelitian pastilah terdapat kekurangan meskipun telah berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin. Hal ini diakibatkan karena masih banyaknya keterbatasan-keterbatasan selama pelaksanaan penelitian diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Keterbatasan Tempat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes untuk dijadikan tempat penelitian. Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang berbeda, tetapi kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang penulis lakukan.
2. Keterbatasan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. 3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. Dari berbagai keterbatasan yang penulis paparkan di atas maka dapat dikatakan bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang penulis lakukan di MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes. Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan lancar.
BAB V PENUTUP
A. SIMPULAN Deskripsi data dan analisis penelitian tentang efektivitas penerapan media pembelajaran Islamic courseware dalam meningkatkan hasil belajar kognitif materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011-2012, pada skripsi ini dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen (kelas XI A) dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja adalah (78.09). Sedangkan rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol (kelas XI B) dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja adalah (68.95). Dari hasil perhitungan t test, t hitung 4.361 dan
ttabel 1.68 .
Karena
thitung ttabel ,
maka
hal
ini
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional terdapat perbedaan secara signifikan. Hal ini didasarkan pada nilai hasil belajar peserta didik yang memenuhi KKM (70) untuk mata pelajaran akidah akhlak adalah 100% untuk kelas eksperimen. Prosentase tersebut merupakan hal yang memuaskan jika dibandingkan dengan hasil belajar pada kelas kontrol yang hanya mencapai 57% dari total jumlah peserta didik yang memenuhi KKM. Dari simpulan di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Islamic courseware efektif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011/2012.
B. SARAN Mengingat pentingnya media pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran
dan
sehubungan
dengan
hasil
penelitian
ini
peneliti
menyarankan sebagai berikut: 1. Pembelajaran akidah akhlak pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware diharapkan menjadi solusi dari berbagai permasalahan dalam hal pemanfaatan
media
pembelajaran
yang
pembelajaran
yang dilaksanakan di
dapat
digunakan
dalam
MA Zainurrahman Cikeusal
Ketanggungan Brebes. 2. Untuk melaksanakan pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan media
pembelajaran
Islamic
courseware
sebaiknya
guru
harus
mempersiapkannya secara matang dan materi harus yang sesuai dengan karakteristiknya, hal ini dilakukan untuk menghindari kesulitan peserta didik dalam mengembangkan materi. 3. Selain pertimbangan materi, sebaiknya guru mampu mendesain media pembelajaran yang akan digunakan dengan sebaik dan semenarik mungkin. Tujuannya agar peserta didik menjadi lebih termotivasi dan minat belajarnya pun akan meningkat. 4. Pembelajaran
dengan
menggunakan
media
pembelajaran
Islamic
courseware hendaknya harus terus dikembangkan dan diaplikasikan karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik. 5. Sebaiknya ada penelitian yang lebih lanjut guna pengembangan dan peningkatan pembelajaran yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Hery Noer dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung Insani, 2003. Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, cet. 3. Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. -----------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 14. Arsyad, Azhar, dkk, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. 5. Aziz, Shaleh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, at-Tarbiyah wa Thuruqut atTadris, Mesir: Darul Ma’arif, 1968. Budiningsih, C. Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2000. -----------------, Psikologi Belajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2011, cet. 3. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Kementerian Agama Republik Indonesia, Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Program IPA, IPS, dan Bahasa, Jakarta: Dirjen Pendis Kemenag, 2010. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif, Bandung: PT. Refika Aditama, 2009. Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV. Misaka Galiza, 2003. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Pustaka Pelajar, 2001. Puspitosari, Heni A., Having Fun with Microsoft Powerpoint 2007, Yogyakarta: Skripta Media Kreative, 2010), cet. 1. Rohani, Ahmad, Media Istruksional Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997. Rohman, Roli Abdul dan M. Khamzah, Akidah Akhlak Jilid 2 untuk Kelas XI Madrasah Aliyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008. Sadiman, Arif S., dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996, cet. 4. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006. Sudjana, Nana, Metoda Statistika, Bandung : PT. Tarsito, 200, cet. 3. -----------------, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, cet. 14. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. 6. Suprijono, Agus, Cooperative Learning; Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing, 2008.
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Winarsunu, Tulus, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, Malang: UMM press, 2007, Cet . 4. Yunus, Mahmud, Tafsir Qur‟an Karim 30 Juz, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1973.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama
: Albab Adib Muhammad
Tempat/Tanggal lahir : Brebes, 30 Oktober 1987 Alamat asal
: Cikeusal Kidul, RT/RW 01/01 Ketanggungan, Brebes
Alamat sekarang
: Villa Kahyangan Blok B 09 Ngaliyan Semarang
Nomor HP
: 085 740 715 981
Pendidikan Formal
: MI Al-Adhhar, lulus tahun 2000 MTs Al-Adhhar, lulus tahun 2003 MA Zainurrahman, lulus tahun 2006 IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah angkatan 2006
Non Formal
: Pondok Pesantren Aswaja Zainurrahman Brebes
Pengalaman Organisasi: : 1. Koordinator Departemen Kewirausahaan PMII Rayon Tarbiyah 2008-2009 2. Departemen Pengkaderan PMII Komisariat Walisongo 2009-2010 3. Departemen Pers dan Wacana PMII Cabang Kota Semarang 2010-2011 4. Sekretaris UKM Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) IAIN Walisongo 2009 5. Wakil Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM/SMF/MPM) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2007-2008 6. Sekretaris Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) Tarbiyah IAIN Walisongo 2009 7. Sekretaris Senat Mahasiswa Institut (SMI) IAIN Walisongo 2010 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Semarang, Mei 2012 Saya yang bersangkutan,
Albab Adib Muhammad NIM. 063111131
Lampiran 1
DATA UMUM TENTANG MA ZAINURRAHMAN CIKEUSAL KETANGGUNGAN BREBES
1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Zainurrahman yang berada di Desa Cikeusal Kidul Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes berdiri pada tahun 2003, yang dirintis oleh Bapak KH. Chusnan Zein. Pendirian ini disebabkan atas keprihatinan akan lemahnya lulusan MTs/SMP yang melanjutkan ke jenjang selanjutnya yakni MA/SMA. Hal ini disebabkan karena pada saat itu belum ada jenjang pendidikan tingkat lanjut setelah MTs/SMP di daerah tersebut. Adapun mereka yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi hanya mereka yang mampu dari segi finansial. Pada awal berdirinya, MA Zainurrahman yang berada di bawah naungan Yayasan Miftah Al-Falah masih bertempat di rumah bapak KH. Chusnan Zein, MA. Bangunan di belakang rumah beliau merupakan sebuah Pondok Pesantren yang juga masih di bawah naungan yayasan yang sama. Kegiatan pembelajaran pada kurun waktu 4 tahun pertama masuk pada siang hari dari mulai pukul 12.30 sampai dengan 17.30 WIB. Kemudian pada tahun 2010 MA Zainurrahman pindah untuk menempati sebuah bangunan baru dengan luas ± 1500 m2, yang terdiri dari ruangan kelas X 2 ruang, kelas XI 2 ruang, kelas XII 2 ruang, ditambah ruang Kepala Sekolah, ruang TU, ruang guru, ruang BP/BK, ruang ibadah, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, dan ruang olah raga. Setelah menempati bangunan baru kegiatan pembelajaran MA Zainurrahman dilaksanakan pada pagi hari. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1 Data Sarana dan Prasana Jumlah Kondisi Kondisi Kategori Kerusakan Ruang Baik Rusak R S B 1. Ruang Kelas 6 6 2. Ruang Kepala 1 1 3. Ruang Guru 1 1 4. Ruang TU 1 1 5. Ruang BP/BK 1 1 6. Ruang OSIS 7. Ruang UKS 8. Ruang Ibadah 1 1 9. Perpustakaan 1 1 10. Lab. IPA 11. Lab. Biologi 12. Lab. Fisika 13. Lab. Kimia 14. Lab. Komputer 1 1 15. Lab. Bahasa 1 1 16. Toilet Guru 1 1 17. Toilet Siswa 2 1 1 1 18. Gudang 19. Ruang Olahraga 1 1 20. Ruang lainnya Sumber: Dokumentasi dari data profil lengkap MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes pada tahun ajaran 2011/2012. No
Jenis Sarana
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, pihak manajemen MA Zainurrahman terus melakukan beberapa pembenahan, mulai dari penambahan tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini dapat diketahui dari beberapa perubahan di antaranya sebagai berikut: a. Dibangunnya gedung baru yang lebih memadai dengan penambahan ruang kelas, sarana dan prasarana pendidikan b. Adanya penambahan tenaga pendidik, sesuai dengan spesialisasi masingmasing c. Penambahan jam pelajaran di luar jam sekolah untuk meningkatkan kemampuan keagamaan peserta didik
2. Letak Geografis MA Zainurrahman beralamat lengkap di Jl. KH. Wahid Hasyim No. 12 Desa Cikeusal Kidul Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes 52263, yang berjarak ± 15 kilometer dari kecamatan. Walaupun letaknya berada di pinggir kota akan tetapi mudah dijangkau, sebab posisinya cukup strategis dan tidak perlu susah-susah untuk menemukannya. Adapun tata letak MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes adalah sebagai berikut:
Sebelah selatan : berbatasan dengan rumah warga
Sebelah utara
: berbatasan dengan rumah warga
Sebelah barat
: berbatasan dengan jalan raya
Sebelah timur
: berbatasan dengan musholla
Jika dilihat dari sudut pandang lingkungan sekitarnya yang berada jauh dari keramaian kota, maka MA Zainurrahman memiliki keuntungan dengan tidak adanya suara-suara bising ataupun gangguan lainnya yang bisa mengganggu proses belajar mengajar. 3. Visi dan Misi Sekolah a. Visi: “Membangun masyarakat yang beriman, berakhlak mulia, cerdas, dan berprestasi melalui pendidikan yang murah dan berkualitas”. b. Misi: 1) Meningkatkan
keimanan,
ketakwaan,
dan
akhlakul
karimah
masyarakat di tengah gencarnya globalisasi dan modernisasi 2) Mengembangkan dan memberdayakan warga belajar untuk cinta ilmu pengetahuan sehingga cerdas, berprestasi, dan mandiri dalam kehidupan 3) Menyediakan pendidikan Islam yang murah dan berkualitas sehingga dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan
4. Keadaan Peserta Didik, Guru dan Karyawan MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes a. Peserta Didik Berkenaan dengan kondisi peserta didik di MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes sangat variatif, ada yang pintar secara akademis, ada yang mempunyai kelebihan yang lain seperti kemampuan menjalin hubungan sosial, ada yang aktif ada yang pendiam, dan masih banyak karakter peserta didik yang tidak bisa teridentifikasi secara lengkap, sebab butuh waktu yang lebih panjang untuk mempelajari mereka. Keragaman tersebut ada karena mereka berasal dari latar belakang keluarga yang tidak sama. Tetapi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa peserta didik di MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes aktif dalam mengikuti pelajaran. Adapun data peserta didik 3 tahun terakhir secara rinci sebagai berikut: Tabel 2 Data Peserta Didik Kelas X Kelas XI Kelas XII Jml Jumlah Jumlah Jumlah Rom Siswa bel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel 2009/2010 37 2 44 2 25 1 106 5 2010/2011 36 2 44 2 28 1 108 5 2011/2012 35 2 43 2 32 1 110 5 Tahun Ajaran
Sumber: Dokumentasi dari data profil lengkap MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes pada tahun ajaran 2011/2012. b. Guru Guru merupakan salah satu faktor penentu dalam proses belajar mengajar. Maka ketersediaan tenaga pendidik dalam suatu lembaga pendidikan yang berkualitas dan mempunyai dedikasi yang tinggi sangat penting adanya. Di MA Zainurrahman, memiliki tenaga pendidik dan karyawan sebanyak 19 orang, terdiri dari guru sebanyak 18 orang, TU sebanyak 1 orang. Adapun jenjang pendidikan guru lulusan S2 sebanyak 2 orang, jenjang S1 sebanyak 15 orang, dan jenjang SMA sebanyak 1 orang. Data pendidik dan tenaga kependidikan secara rinci sebagai berikut:
Tabel 3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan No
Keterangan Jumlah Tenaga Pendidik 1 Guru PNS DPK 2 Guru Tetap Yayasan 7 3 Guru Tidak Tetap Yayasan 11 4 Guru Kontrak Tenaga Kependidikan 1 TU 1 Jumlah 19 Sumber: Dokumentasi dari data profil lengkap MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes pada tahun ajaran 2011/2012. Adapun data tentang pendidikan Guru yang ada di MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes adalah sebagai berikut: Tabel 4 Data Tingkat Pendidikan Tenaga Pendidik Jumlah dan status pendidik Tingkat GTT / Pendidik No GT / PNS Jumlah Pendidikan Bantu L P L P 1 SMA 2 2 2 Strata 1 3 3 6 3 15 3 Strata 2 1 1 2 Jumlah 4 4 8 3 19 Sumber: Dokumentasi dari data profil lengkap MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes pada tahun ajaran 2011/2012. 5. Pembelajaran Akidah Akhlak di MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Kegiatan belajar mengajar (KBM) di MA Zainurrahman berlangsung mulai pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 13.30 WIB. Sudah menjadi tradisi di MA Zainurrahman sebelum memulai KBM peserta didik diwajibkan membaca nadzom „aqidatul awam, dan khusus untuk hari jum’at dan sabtu membaca surat Yasin dan diakhiri dengan do’a.
Pembelajaran Akidah Akhlak sendiri di MA Zainurrahman mendapatkan dua jam mata pelajaran setiap minggunya, di mana dalam setiap jamnya dialokasikan waktu selama 45 menit. Adapun yang memegang guru mata pelajaran Akidah Akhlak di MA Zainurrahman yaitu bernama Ibu Nur Hidayati, M.Ag. Proses pembelajaran Akidah Akhlak di MA Zainurrahman belum dapat berjalan secara optimal di samping faktor dari kurangnya kreativitas guru dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada untuk dijadikan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Juga minimnya ketersediaan buku materi serta buku penunjang untuk bisa memenuhi kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak. Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan pada saat proses pembelajaran pada mata pelajaran akidah akhlak, bahwa strategi pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional. Hal ini sangat disayangkan, karena sebenarnya sekolah tersebut memiliki sarana dan prasana yang cukup lengkap. Di sana terdapat laboratorium komputer dan bahasa yang sebenarnya bisa dimanfaatkan pada saat proses pembelajaran. Akan tetapi adanya fasilitas tersebut tidak bisa dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya oleh guru pada saat proses pembelajaran. Metode
pembelajaran
konvensional
yang
diterapkan
di
MA
Zainurrahman tentu memiliki banyak kelemahan. Pengaruh yang jelas terlihat dari hasil belajar yang diraih oleh peserta didik. Nilai KKM yang berada pada angka 70 menjadikan banyaknya peserta didik yang tidak tuntas dalam materi pelajaran akidah akhlak. Selain itu, minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran akidah akhlak menjadi rendah. Permasalahan tersebut di atas sebenarnya bisa dihindari jika saja guru memiliki keinginan yang kuat untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran Islamic courseware yang peneliti tawarkan bisa menjadi solusi yang tepat dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan minat belajar peserta didik.
Media pembelajaran Islamic courseware merupakan media interaktif yang berisi materi yang sesuai dengan pembelajaran dan dilengkapi dengan menu dalam bentuk tombol yang akan mengarahkan pengguna pada sub-sub materi sesuai kebutuhan pembelajaran yang diadakan. Sumber belajar dalam kajian ini adalah materi serta konsep-konsep dalam mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. Dengan desain media pembelajaran Islamic courseware yang dibuat semenarik mungkin, maka akan menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran akidah akhlak. Tumbuhnya minat belajar peserta didik diharapkan akan mampu meningkatkan hasil belajar mereka pada mata pelajaran akidah akhlak. Media pembelajaran Islamic courseware ini juga dilengkapi dengan soal latihan, fungsinya adalah untuk mengetahui kemampuan dan seberapa jauh peningkatan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media ini. Di mana setiap soal harus dijawab oleh pengguna kemudian peserta didik akan menganalisis jawaban yang diberikan untuk mengetahui kebenarannya.
Lampiran 2
TINJAUAN MATERI AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA
A. Pengertian Remaja Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Remaja adalah seorang anak yang bisa dibilang berada pada usia tanggung, mereka bukanlah anak kecil yang tidak mengerti apa-apa, tapi juga bukan orang dewasa yang bisa dengan mudah akan membedakan hal mana yang baik dan mana yang berakibat buruk. Menurut ajaran Islam, masa remaja adalah masa yang penuh dengan tantangan yang harus dilewati oleh seseorang, juga disebutkan dalam ajaran Islam remaja juga disebut dengan baligh di mana pada masa inilah seseorang mulai dituliskan amal perbuatannya, baik itu perbuatan baik ataupun perbuatan buruk, dengan kata lain bahwa pada masa inilah seseorang mulai dikenai hukum dan aturan agama islam. Sebagaimana hadits Rasullullah SAW yang artinya," remaja hari ini adalah pemimpin remaja masa yang akan datang, adalah bahwa masa remaja itu adalah masa penentuan seseorang terhadap masa depannya, jika seseorang dapat melewati masa remaja dengan baik dan menyalurkan potensinya kepada hal yang positif, maka masa depannya juga akan positif, tetapi sebaliknya jika seseorang pada masa remajanya menyalurkan potensi yang dia miliki kepada hal yang negatif maka besar kemungkinan masa depannya juga akan negatif. Adapun aspek yang berkembangan bagi remaja yaitu, perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan kepribadian dan sosial.
B. Perkembangan Emosi Masa Remaja Masa remaja adalah masa transisi, masa yang penuh dengan godaan dan cobaan. Masa ini rawan terpengaruh dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Mereka biasanya cenderung menggunakan emosinya daripada akal sehatnya.
Terdapat beberapa keadaan emosi pada usia remaja yang paling menonjol, di antaranya: 1. Gangguan jiwa berat sering kali muncul pertama kali pada usia remaja, yaitu skizofrenia 2. Gangguan kepribadian seringkali muncul dengan tanda-tanda, seperti suka berbohong, melakukan tindakan kriminal, penyalahgunaan obat bius, minuman keras, bolos sekolahm ikut kelompok kejahatan, atau mencobacoba sesuatu yang tidak lazim 3. Menantang atau melawan tatanan dari sistem kehidupan yang menurutnya tidak sesuai 4. Mencari perhatian dengan menonjolkan kelebihan yang dimilikinya sehingga keberadaannya ingin diakui 5. Butuh akan cinta dengan mulai merasakan adanya kecenderungan pada lawan jenis 6. Terikat dengan kelompok sehingga sering terjadi konflik antara anak dan orang tuanya 7. Ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru 8. Mencari figur idola di luar, yang dirasa paling baik bagi dirinya.
C. Nilai negatif pergaulan remaja Pergaulan remaja identik dengan grup atau genk-genk, yang selalu membuat kerusuhan dan tawuran. Mereka juga cenderung hedonis dan dan selalu mengagungkan hawa nafsunya. Ada beberapa perilaku yang harus diwaspadai oleh para remaja dalam kehidupan kesehariannya: 1. Suka keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas 2. Bermalas-malasan dan suka menunda atau meringankan pekerjaan 3. Ragu-ragu dan cenderung bimbang menjalani kehidupan 4. Sering mengecilkan kemampuan dan potensi diri sendiri 5. Mementingkan bermain ataupun santai daripada belajar 6. Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan
7. Kecenderungan untuk mengabaikan segala kebiasaan baik, seperti malas belajar, beribadah, dan berkarya 8. Munculnya praktik hidup sehari-hari dengan gaya hidup penuh santai, duduk-duduk di pinggir jalan, main-mainan yang memakan waktu lama (nongkrong, playstation, dll), bersenda gurau berlebihan, jalan-jalan pagi atau sore pada hari libur, menonton TV berlebihan, serta menonton hiburan yang bersifat hura-hura dan tidak mendidik.
D. Akhlak dalam pergaulan remaja Ada beberapa prinsip-prinsip dalam pergaulan remaja, yaitu: 1. Mampu mengontrol dan membawa diri dalam situasi 2. Mencari kawan yang baik dan dapat memotivasi untuk mengembangkan potensi diri 3. Mengembangkan sikap tanggung jawab terhadap semua tugas yang diemban sehingga dapat mempersiapkan masa depan yang gemilang 4. Mengembangkan kemampuan diri untuk mencapai prestasi ataupun kematangan diri, sehingga memiliki kemampuan dan modal yang cukup untuk menyongsong masa depan 5. Tidak mudah larut dalam kesenangan dan pergaulan yang bebas karena kebiasaan
ini
akan
menguras
segala
kemampuan
dan
dapat
menghancurkan masa depan Selain itu juga terdapat beberapa hal khusus yang perlu mendapat perhatian para remaja dalam hubungan bermasyarakat: 1. Mengucapkan dan menjawab salam. Islam mengajarkan kepada sesama muslim untuk saling mengucapkan salam apabila bertemu atau bertamu. 2. Berjabat tangan. Rasululah saw. mengajarkan bahwa untuk lebih menyempurnakan salam dan menguatkan tali ukhuwah islamiyah, sebaiknya ucapan salam diikuti dengan berjabat tangan (bersalaman), jika memungkinkan. Tentunya hal itu harus dilakukan dengan penuh keikhlasan, penuh perhatian, keramahan, dan muka yang manis.
3. Khalwat (berdua-duaan antara pria dan wanita). Rasulullah SAW. melarang pria dan wanita berkhalwat karena yang ketiga adalah setan. Khalwat adalah berdua-duaan antara pria dan wanita yang bukan mahram tanpa ada orang ketiga. 4. Mencari teman yang baik. Mencari teman yang baik merupakan suatu kebenaran yang telah diterima dan dikutikan oleh pengalaman. Tingkah laku keseharian remaja akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan bermain bersama teman-temannya. Lambat laun pasti akan terpengaruh oleh lingkungan tersebut, baik ataukah buruk.
E. Membina akhlak remaja Tegak atau tidaknya sebuah keluarga tergantung pada keharmonisan dalam memberikan kasih sayang dan pengertian kepada anggota keluarga yang lain. Orang tua (ayah dan ibu) merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam lingkungan keluarga. Maka dari itu, orang tua hendaknya memberikan contoh yang baik dalam setiap perilaku kesehariannya. Karena orang tua merupakan tonggak atau contoh konkret bagi anak, selain itu orang tua juga sebagai pendidik pertama dan utama selain pendidikan yang anak dapatkan di lembaga pendidikan formal.
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: : : : : : :
MA Zainurrahman Akidah Akhlak XI/Genap Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja 2 x 45 menit Membiasakan Perilaku Terpuji - Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergauan remaja : - Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja - Mengidentifikasi bentuk-bentuk perkembangan pada perilaku dalam pergaulan remaja - Menganalisis tentang bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja - Menyimpulkan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja serta bentuk dan contohnya
A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja 2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja 3. Menganalisis tentang bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpauji dalam pergaulan remaja 4. Menyimpulkan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja serta bentuk dan contoh-contohnya 5. B. Materi Pembelajaran : Pengertian dan contoh-contoh akhlak terpuji dalam pergaulan remaja C. Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi interaktif dengan media pembelajaran Islamic courseware
D. Langkah Pembelajaran: No 1.
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Awal : o Guru memberikan salam pembuka o Apersepsi dan motivasi tentang pelajaran yang lalu o Menyampaikan tujuan pembelajaran dan strategi yang
5 menit
akan digunakan dengan media pembelajaran Islamic courseware serta menjelaskan cara penggunaannya. 2.
Kegiatan Inti : o Guru menjelaskan materi tentang pengertian dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware. o Guru memberikan ilustrasi tentang bentuk dan contohcontoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja melalui media pembelajaran Islamic courseware.
35 menit
o Mendiskusikan dalam kelompok tentang pengertian serta contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. o Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang pengertian serta contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. 3.
Kegiatan Penutup : o Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran yang dicapai. o Guru mengevaluasi proses pembelajaran yang telah berlangsung dan memberikan pekerjaan rumah o Guru mengucapkan salam penutup
5 menit
E. Media dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar : Komputer dan LCD Proyektor 2. Sumber Belajar : Roli Abdul Rohman, M. Khamzah, Akidah Akhlak Jilid 2 untuk Kelas XI Madrasah Aliyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008. dan LKS Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI 3. Penilaian : a. Prosedur Tes: 1) Tes Awal 2) Tes Proses 3) Tes Akhir b. Jenis Tes: 1) Tes Awal 2) Tes Proses 3) Tes Akhir c. Alat Tes
: Tidak Ada : Ada : Ada : Tidak Ada : Tertulis : Tertulis : Terlampir
Cikeusal, Mei 2012 Mengetahui, Guru Mapel Akidah Akhlak
Peneliti,
Nur Hidayati, M.Ag NIP.-
Albab Adib Muhammad NIM. 063111131
Mengetahui, Kepala MA Zainurrahman
M. Misbahuddin, S.Pd.I NIP. -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator
: : : : : : :
MA Zainurrahman Akidah Akhlak XI/Genap Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja 2 x 45 menit Membiasakan Perilaku Terpuji - Menunjukkan nilai negatif akibat perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan : - Mendeskripsikan nilai negatif akibat pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan - Mengidentifikasi nilai negatif akibat pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan - Menganalisis perilaku dan nilai negatif akibat pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan - Menyimpulkan nilai negatif dan positif pergaulan remaja dalam fenomena kehidupan
A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Mendeskripsikan nilai negatif akibat pergulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan 2. Mengidentifikasi nilai negatif akibat pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan 3. Menganalisis perilaku dan nilai negatif akibat pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan 4. Menganalisis nilai negatif dan positif pergaulan remaja dalam fenomena kehidupan B. Materi Pembelajaran : Nilai negatif dalam pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam C. Model Pembelajaran : Ceramah dan diskusi interaktif dengan media pembelajaran Islamic courseware
D. Langkah Pembelajaran: No
Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal : o Guru memberikan salam pembuka o Apersepsi dan motivasi tentang pelajaran yang lalu. o Menyampaikan tujuan pembelajaran dan strategi yang akan digunakan dengan media pembelajaran Islamic courseware serta menjelaskan cara penggunaannya. Kegiatan Inti : o Guru menjelaskan materi tentang pergaulan dalam remaja yang tidak islami, dan membandingkannya dengan nilai positif pergaulan remaja yang islami dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware. o Guru memberikan ilustrasi tentang pergaulan dalam remaja yang tidak islami, nilai positif pergaulan remaja yang islami. o Mendiskusikan dalam kelompok tentang pergaulan dalam remaja yang tidak islami dan yang islami, serta menunjukkan beberapa hikmah yang ada di dalamnya. o Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang pergaulan dalam remaja yang tidak islami dan yang islami, dan menunjukkan beberapa hikmah yang ada di dalamnya, serta memperkuatnya dengan dalil naqli. Kegiatan Penutup : o Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran yang dicapai. o Guru mengevaluasi proses pembelajaran yang telah berlangsung dan memberikan pekerjaan rumah o Guru mengucapkan salam penutup
2.
3.
Waktu
5 menit
35 menit
5 menit
E. Media dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar : Komputer dan LCD Proyektor 2. Sumber Belajar : Roli Abdul Rohman, M. Khamzah, Akidah Akhlak Jilid 2 untuk Kelas XI Madrasah Aliyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008. dan LKS Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI 3. Penilaian : a. Prosedur Tes: 1) Tes Awal : Tidak Ada 2) Tes Proses : Ada 3) Tes Akhir : Ada b. Jenis Tes: 1) Tes Awal : Tidak Ada 2) Tes Proses : Tertulis 3) Tes Akhir : Tertulis c. Alat Tes : Terlampir
Cikeusal, Mei 2012 Mengetahui; Guru Mapel Akidah Akhlak
Peneliti,
Nur Hidayati, M.Ag NIP.-
Albab Adib Muhammad NIM. 063111131
Mengetahui, Kepala MA Zainurrahman
M. Misbahuddin, S.Pd.I NIP. -
Lampiran 4 KISI-KISI SOAL UJI COBA
No 1.
2.
Kompetensi Dasar Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Menunjukkan nilai negatif akibat perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan
: Akidah Akhlak : MA : MA Zainurrahman : XI/ II : Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja : 60 menit : Membiasakan Perilaku Terpuji Indikator
- Mengidentifikasi bentuk-bentuk perkembangan pada perilaku dalam pergaulan remaja - Menganalisis tentang bentuk dan contohcontoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja - Mengidentifikasi nilai negatif akibat pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan
Jml Bentuk Soal Soal
Waktu
5 Pilihan ganda 60 Menit
Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Sekolah Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Standar Kompetensi
13
7
Pilihan ganda
Lampiran 5 SOAL UJI COBA MATERI POKOK AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA
Kerjakan soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat! 1. Pada masa remaja terjadi pertumbuhan biologis yang sangat pesat. Adapun perubahan biologis yang menonjol pada anak wanita adalah mengalami masa .... a. Menstruasi d. Asimilasi b. Fluktuasi e. Emansipasi c. Eliminasi 2. Makin hari, perilaku remaja kita makin menjadi negatif dan mengarah pada perilaku asusila, maksudnya suatu tindakan yang menyalahi norma .... a. Kehidupan d. Kerukunan b. Pergaulan e. Kemanusiaan c. Kebiasaan 3. Berikut ini yang biasanya terjadi pada masa usia remaja, kecuali .... a. Mengalami gangguan berat d. Mencari perhatian b. Mencari figur idola e. Takut berkomunikasi c. Melawan tatanan yang tidak sesuai dengan kemauannya 4. Pada usia remaja sering kali muncul gangguan skizofrenia, maksudnya adalah jenis gangguan .... a. Fisik yang disebabkan faktor penyakit b. Pikiran yang disebabkan pembawaan c. Jiwa yang disebabkan syaraf atau kegilaan d. Organ yang disebabkan kurang gerak e. Emosi yang disebabkan kurang istirahat 5. Salam sebagai sapaan dan doa yang dianjurkan dalam agama Islam. Salam yang diucapkan sekurang-kurangnya adalah .... a. As-salamu wu’alaikum d. Wa’alaikum salam b. As-salamu mina waminkum e. As-salamu’alaikum c. Bis-salamu’alaikum minna 6. Pada usia remaja sering kali muncul gangguan kepribadian, di antaranya dapat dilihat dari tanda-tandanya .... a. Suka berbohong, abaikan tugas, minuman keras, dan bolos sekolah b. Suka berbohong, cuek dengan teman, minuman keras, dan bolos sekolah c. Suka berbohong, tidak komunikatif, minuman keras, dan bolos sekolah
d. Suka berbohong, tindakan kriminal, minuman keras, dan bolos sekolah e. Suka berbohong, tidak bisa diam, minuman keras, dan bolos sekolah 7. Islam menganjurkan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam apabila bertemu atau bertamu. Di antara tujuan dari salam adalah .... a. Agar rasa kebersamaam sesama dapat selalu terjaga dengan baik b. Agar rasa persaudaraan sesama dapat selalu terpelihara dengan baik c. Agar rasa kekompakan sesama dapat selalu terbina dengan baik d. Agar rasa kasih sayang sesama dapat selalu terpupuk dengan baik e. Agar rasa kepemilikan sesama dapat selalu terkontrol dengan baik 8. Rasulullah saw. mengajarkan bahwa untuk lebih menyempurnakan salam, sebaiknya diikuti dengan berjabat tangan jika memungkinkan. Di antara manfaat berjabat tangan adalah untuk menguatkan .... a. Kebersamaan berusaha d. Mental dan percaya diri b. Perjanjian yang teguh e. Ikatan perjanjian sesama c. Tali ukhuwah islamiyah 9. Seorang pria tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan isteri atau mahramnya, begitu pula sebaliknya. Salah satu hikmahnya adalah .... a. Sebagai tindakan netral dari perbuatan yang banyak manfaatnya b. Sebagai tindakan utama dari perbuatan yang lebih besar hasilnya c. Sebagai tindakan pertama dari perbuatan yang lebih besar nilainya d. Sebagai tindakan perbaikan dari perbuatan yang lebih amalnya e. Sebagai tindakan preventif dari perbuatan yang lebih besar dosanya 10. Berjabat tangan haruslah dilakukan dengan penuh keikhlasan yang tercermin dari cara bersalaman. Adapun berjabat tangan yang diajarkan Nabi Muhammad saw. adalah harus dengan penuh .... a. Semangat, kesantunan, dan muka manis b. Keinginan, kesopanan, dan muka manis c. Kemauan, keseriusan, dan muka manis d. Harapan, kesungguhan, dan muka manis e. Perhatian, keramahan, dan muka manis 11. Pada banyak kasus banyak ditemukan muda-mudi, bahkan orang tua sekali pun mudah sekali jatuh ke lembah perzinaan yang haram dan keji. Indikasi awalnya adalah .... a. Sering bersenang-senang dalam berbagai kesempatan b. Sering berdua-duaan dalam berbagai situasi dan keadaan c. Sering berhadapan dalam berbagai situasi dan keadaan d. Sering kerkenalan dalam berbagai situasi dan keadaan e. Sering bersamaan dalam berbagai situasi dan keadaan
12. Berduaan antara pria dan wanita yang bukan mahram tanpa ada orang ketiga dilarang. Perbuatan tersebut disebut .... a. Berkhalwat d. Bermuhibah b. Berkhitbah e. Berkhidmat c. Berta’aruf 13. Islam melarang dengan tegas setiap remaja muslim berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram. Tujuan dari pelarangan perbuatan ini adalah tindakan .... supaya tidak terjatuh ke lembah dosa. a. Peringatan d. Pembinaan b. Penyadaran e. Pencegahan c. Penegasan 14. Cara mendidik anak dan menanggulangi tindak kriminal remaja adalah .... a. Menjalankan semua norma dalam bentuk seutuhnya b. Menjalankan paradigma Islam dalam bentuk seutuhnya c. Menjalankan siasah Islam dalam bentuk seutuhnya d. Menjalankan saqafah Islam dalam bentuk seutuhnya e. Menjalankan syariat Islam dalam bentuk seutuhnya 15. Tegak atau tidaknya sebuah keluarga tergantung kepada keharmonisan pimpinan keluarga, terutama dalam memberikan hal pokok, yaitu .... a. Perhatian dan peringatan kepada anggota keluarga b. Kasih sayang dan pengertian kepada anggota keluarga c. Pemberian dan penjelasan kepada anggota keluarga d. Nasihat dan penyadaran kepada anggota keluarga e. Pembinaan dan penyatuan kepada anggota keluarga 16. Orang yang suka berkhianat dan ingkar janji akan berdampak .... a. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai b. Menumbuhkan kepuasan batin bagi orang lain c. Dipercaya oleh orang lain d. Menurunkan martabat dirinya dalam pandangan orang lain e. Memuaskan kepuasan dalam dirinya 17. Sebagian kewajiban orang tua atas anaknya adalah memberi nama yang baik dan mengajar baca tulis agar pandai serta mandiri. Apabila anak telah menjadi dewasa, orang tua memiliki kewajiban pokok, yaitu .... a. Memperkenalkan dengan seorang yang menjadi idamannya b. Mencarikannya seorang muslimah yang menjadi idamannnya c. Mempersuntingkan seorang wanita yang menjadi idamannya d. Menikahkannya dengan seorang yang menjadi idamannya e. Mempertemukan dengan seorang yang menjadi idamannya
18. Pada dasarnya, remaja memerlukan adanya hubungan harmonis dengan sesama anggota keluarganya dan nuanasa khusus, yaitu .... a. Suasana akseleratif, kritis, jujur, dan kekeluargaan b. Suasana pasif, kritis, jujur, dan kerjasama c. Suasana agresif, kritis, jujur, dan kebersamaan d. Suasana demokratis, kritis, jujur, dan keterbukaan e. Suasana kreatif, kritis, jujur, dan kompetitif 19. Dalam pembinaan dan pembentukan akhlak mulia pada diri remaja, orang tua perlu mengenal berbagai teori psikologi. Tetapi, faktor yang paling penting dan menentukan adalah .... a. Kasih sayang dan niat yang benar dalam membina remaja b. Keharmonisan dan iktikad yang benar dalam membina remaja c. Kesatuan dan dugaan yang benar dalam membina remaja d. Kenyamanan dan nasihat yang benar dalam membina remaja e. Keselarasan dan sikap yang benar dalam membina remaja 20. Anak wanita pada masa remaja, mulai tampil cantik menarik, seperti berhias dan berpakaian indah. Apa yang ditampilkan wanita menjadi tanda kesiapan, yaitu .... a. Melakukan pergaulan untuk dapat menyalurkan keinginan b. Melangsungkan perkawinan untuk melanjutkan keturunan c. Mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya d. Mengambil peranan untuk menentukan identitas diri e. Melakukan penyesuaian diri dengan situasi dan kondisi 21. Abad modern membawa dampak pada pergeseran nilai hidup. Contoh dari pergeseran nilai adalah ... a. Study club d. Saling memahami b. Night club e. Diskusi c. Toleransi 22.
ِِ ) ۲: (املائدة... لب َو الَتّ ْق َوى َوالَتَ َع َاونُ ْوا َعلَى اْ ِال ِْْث َواْلعُ ْد َو ِان ّ َْوتَ َع َاونُ ْوا َعلَى ا Perintah yang terkandung dalam ayat tersebut adalah .... a. Berlaku jujur dan adil dan taqwa d. Tolong menolong dalam kebaikan b. Berbuat baik kepada kedua orang tua e. Amanah dan menepati janji c. Saling memahami antar sesama
23. Berusaha menjaga diri agar menunaikan secara baik apa yang dipercayakan kepada dirinya, merupakan contoh perilaku .... a. Ta’aruf dan tafahum d. Tasamuh dan ta’awun b. Amanah dan menepati janji e. Jujur dan adil c. Tafakur dan ingkar 24. Memahami kondisi sesama teman dalam rangka meningkatkan persahabatan merupakan perilaku .... a. Ta’awun d. Tafahum b. Tasamuh e. Tafakur c. Ta’adul 25. Sebelum orang tua mengubah akhlak remaja agar menjadi lebih baik, terlebih dahulu harus mempersiapkan diri untuk menjadi teladan sehingga pengaruhnya .... a. Segala perkataan dan sikap dapat diterima dengan ihklas b. Segala kalimat dan tindakan dapat diterima dengan sabar c. Segala peringatan dan harapan dapat diterima dengan wajar d. Segala nasihat dan bimbingan dapat diterima dengan jelas e. Segala ucapan dan pemberian dapat diterima dengan utuh
Lampiran 6 LEMBAR JAWABAN SOAL UJI COBA Nama : ………………………… Kelas : ………………………… No. Absen : ……………………. 1.
a
b
c
d
e
16.
a
b
c
d
e
2.
a
b
c
d
e
17.
a
b
c
d
e
3.
a
b
c
d
e
18.
a
b
c
d
e
4.
a
b
c
d
e
19.
a
b
c
d
e
5.
a
b
c
d
e
20.
a
b
c
d
e
6.
a
b
c
d
e
21.
a
b
c
d
e
7.
a
b
c
d
e
22.
a
b
c
d
e
8.
a
b
c
d
e
23.
a
b
c
d
e
9.
a
b
c
d
e
24.
a
b
c
d
e
10.
a
b
c
d
e
25.
a
b
c
d
e
11.
a
b
c
d
e
26.
a
b
c
d
e
12.
a
b
c
d
e
27.
a
b
c
d
e
13.
a
b
c
d
e
28.
a
b
c
d
e
14.
a
b
c
d
e
29.
a
b
c
d
e
15.
a
b
c
d
e
30.
a
b
c
d
e
Lampiran 7
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA MATERI POKOK AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA
1. A
6. D
11. B
16. D
21. B
2. E
7. B
12. A
17. B
22. D
3. E
8. C
13. E
18. D
23. B
4. C
9. E
14. E
19. E
24. D
5. E
10. E
15. B
20. D
25. D
Lampiran 8 DATA NILAI AWAL
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22
Eksperimen (XI A) Pretest 62 70 62 62 66 49 60 75 55 65 60 75 66 60 67 68 57 55 63 70 67 46
∑ N
= =
1380 22
1325 21
X S2 S
=
62.73
63.10
= =
54.40 7.38
87.59 9.36
Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21
Kontrol (XI B) Pretest 70 77 65 47 70 45 55 65 70 67 55 60 55 74 70 60 75 55 60 75 55
Lampiran 9 UJI NORMALITAS NILAI AWAL KELAS EKSPERIMEN (XI A)
Hipotesis: Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis (Oi Ei )2 Ei i 1 k
2
Kriteria yang digunakan diterima jika H0 : 2 hitung 2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
= 75
Nilai minimal
= 46
Rentang nilai (R)
= 75 – 46 = 29
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 22 = 5.430 = 5 kelas Panjang kelas (P)
= 29/5 = 5.8 = 6
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen No.
x
xi x
( xi x) 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
62 70 62 62 66 49 60 75 55 65 60
-0.73 7.27 -0.73 -0.73 3.27 -13.73 -2.73 12.27 -7.73 2.27 -2.73
0.53 52.89 0.53 0.53 10.71 188.44 7.44 150.62 59.71 5.17 7.44
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Rata rata( X )
S
2
75 66 60 67 68 57 55 63 70 67 46 1380
X n
X
i
12.27 3.27 -2.73 4.27 5.27 -5.73 -7.73 0.27 7.27 4.27 -16.73
150.62 10.71 7.44 18.26 27.80 32.80 59.71 0.07 52.89 18.26 279.80 1142.36
1380 62.727 22
X
2
n 1 1142.36 (22 1)
S 2 54.3983 S 54.3983 S 7.37552
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Eksperimen Ei Kelas
46
–
Bk
Zi
P(Zi)
45.5
-2.34 8.63 -1.52 9.77 -0.71 10.91
0.4505
51 51.5
52
–
57 57.5
58
–
63
Luas Daerah
Oi
0.1346
2
0.2563
3
0.2820
7
0.3159 0.0596
Oi Ei 2 Ei
4.3 #### 8.2 #### 9.0
1.2359 3.2989 0.4540
63.5 64
–
69 69.5
70
–
75 74.5
Jumlah Keterangan:
0.10 12.04 0.92 13.18 1.60 #REF!
0.2224 0.1875
6
0.0718
4
0.4099 0.4817
Bk
= Batas kelas bawah – 0,5
Zi
= Bilangan bantu atau bilangan standar
22
#### 6.0 #### 2.3 #### X² =
0.0000 1.2614 6.2502
P( Z i ) = Nilai Z i pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar dari O s/d Z
Ei
= frekuensi yang diharapkan
Oi
= frekuensi hasil pengamatan
2 2 Untuk = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh hitung = 6.2502, tabel = 9,49 2 2 Karena hitung < tabel , maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 10 UJI NORMALITAS NILAI AWAL KELAS KONTROL (XI B)
Hipotesis: Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis (Oi Ei )2 Ei i 1 k
2
Kriteria yang digunakan diterima jika H0 : 2 hitung 2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
= 77
Nilai minimal
= 45
Rentang nilai (R)
= 77 – 45 = 32
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 21 = 5.363 = 5 kelas Panjang kelas (P)
= 32/5 = 6.4= 6
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen No.
x
xi x
( xi x) 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
70 77 65 47 70 45 55 65 70 67
6.90 13.90 1.90 -16.10 6.90 -18.10 -8.10 1.90 6.90 3.90
47.68 193.34 3.63 259.06 47.68 327.44 65.53 3.63 47.68 15.25
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
55 60 55 74 70 60 75 55 60 75 55 1325
Rata rata( X )
S
2
X n
X
i
-8.10 -3.10 -8.10 10.90 6.90 -3.10 11.90 -8.10 -3.10 11.90 -8.10
65.53 9.58 65.53 118.91 47.68 9.58 141.72 65.53 9.58 141.72 65.53 1751.81
1325 63.095 21
X
2
n 1 1751.81 (21 1)
S 2 87.59048 S 87.59048 S 9.358978
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Kontrol
Kelas
47
–
Bk
Zi
P(Zi)
46.5
-1.77 -15.02 -1.13 -16.96 -0.49 -18.90
0.4505
52 52.5
53
–
58 58.5
59
–
64
Ei
Luas Daerah
Oi
0.1346
1
0.2563
5
0.2820
3
0.3159 0.0596
4.3 -1.0896 8.2 -2.0748 9.0
Oi
Ei Ei
2
2.5394 1.2498 4.0213
64.5 65
–
70 70.5
71
–
76 75.5
Jumlah Keterangan:
0.15 -20.84 0.79 -22.78 1.33 #REF!
0.2224 0.1875
7
0.0718
3
0.4099 0.4817
Bk
= Batas kelas bawah – 0,5
Zi
= Bilangan bantu atau bilangan standar
19
-2.2829 6.0 -1.5179 2.3 -0.5812 X² =
0.1667 0.2147 8.1919
P( Z i ) = Nilai Z i pada tabel luas dibawah lengkung kurva normal standar dari O s/d Z
Ei
= Frekuensi yang diharapkan
Oi
= Frekuensi hasil pengamatan
2 2 Untuk = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh hitung = 8.1919, tabel = 9,49
2 2 Karena hitung < tabel , maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 11 UJI HOMOGENITAS DATA AWAL ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (XI A) DAN KONTROL (XI B)
Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas ini adalah dua kelompok yaitu:
H 0 : 12 22 ... k2 H 1 : 12 22 ... k2 Rumus yang digunakan adalah:
2 (ln10){B (ni 1) log S i2 } dengan
B log S ni 1 2
dan
ni 1S i S ni 1
2
2
Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika
2 2 hitung < tabel untuk taraf
nyata 5% dengan dk = k – 1. Sumber Data Homogenitas Sumber variasi Jumlah N
X Varian (S2) Standar deviasi (S)
XI A 1380 22 62.73
XI B 1325 21 63.10
54.40 7.38
87.59 9.36
Uji Bartlett
Sampel 1 2 Jumlah
dk = ni - 1 21 20 112
1/dk 0.0476 0.0500
si 2
Log si 2
dk.Log si 2
dk * si2
54.398 87.590
1.736 1.942
36.447 38.849 75.296
1142.364 1751.810 2894.173
s
2
n 1 s n 1 i
2
=
i
B = B = B =
2894.173
i
(Log s2 ) 1.848741
41
=
70.589589
(ni - 1) 41
75.79837
2 (ln 10){B (ni 1) log S i 2 2 2,302585{75.7984 75.296} 2 1.155765
2 2 Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh hitung = 1.155 dan tabel = 2 2 3.841. Karena hitung < tabel , maka homogen.
Lampiran 12
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA NILAI AWAL ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (XI A) DAN KONTROL (XI B)
Hipotesis: H 0 : 1 2 H a : 1 2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: t
x1 x 2 1 1 s n1 n 2
Dimana, S
n 1 1s12 n 2 1s22 n1 n 2 2
Ha diterima apabila
t (11 2 t t (11 2 )( n1 n2 2)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah N
1380 22
1325 21
62.7273
63.0952
54.3983 7.3755
87.5905 9.3590
X Varians (S2) Standart deviasi (S)
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
S
t
22 154.3983 21 187.5909 8.40176 22 21 2
62.73 63.10 0.144 1 1 8.4017611 22 21
Pada = 5% dengan dk = 22 + 21 - 2 = 41 diperoleh t(0.95)(41) = 2.0195
-2.0195
-0.144
2.0195
Karena t berada pada daerah penerimaan H0, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen tidak ada perbedaan dengan kelompok kontrol.
ANALISIS ITEM SOAL PILIHAN GANDA MATERI POKOK AKIDAH AKHLAK No
No Soal
Kode
No Soal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
A-14
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
A-13
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
3
A-18
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
4
A-32
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
5
A-12
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
6
A-23
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
7
A-08
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
8
A-10
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
9
A-17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
10
A-09
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
11
A-11
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
12
A-21
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
13
A-01
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
14
A-02
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
15
A-05
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
16
A-07
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
17
A-28
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
18
A-03
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
19
A-04
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
20
A-15
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
21
A-20
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
22
A-24
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
23
A-26
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
24
A-27
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
25
A-30
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
26
A-31
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
27
A-06
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
28
A-16
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
29
A-19
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
30
A-25
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
31
A-29
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
32
A-22
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
Validitas
Jumlah
20
20
20
22
16
23
8
19
21
18
19
24
20
9
18
11
10
22
15
19
Mp
17.00
16.60
15.50
15.86
17.56
15.17
15.13
16.05
15.38
15.56
15.63
15.54
15.40
15.11
16.28
17.82
15.00
14.95
16.20
13.68
15
Mt
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13.25
13
p
0.63
0.63
0.63
0.69
0.50
0.72
0.25
0.59
0.66
0.56
0.59
0.75
0.63
0.28
0.56
0.34
0.31
0.69
0.47
0.59
0
q
0.38
0.38
0.38
0.31
0.50
0.28
0.75
0.41
0.34
0.44
0.41
0.25
0.38
0.72
0.44
0.66
0.69
0.31
0.53
0.41
0
pq
0.2344
0.2344
0.2344
0.2148
0.2500
0.2021
0.1875
0.2412
0.2256
0.2461
0.2412
0.1875
0.2344
0.2021
0.2461
0.2256
0.2148
0.2148
0.2490
0.2412
0.24
St
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5.78
5
0.837
0.748
0.502
0.670
0.746
0.532
0.187
0.586
0.509
0.452
0.498
0.686
0.480
0.201
0.594
0.572
0.204
0.437
0.479
0.091
0.4
Va
rpbis ttabel
Dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 di peroleh rtabel = Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Tidak
JBA
16
15
15
14
13
14
6
14
13
12
13
16
15
5
13
10
6
14
12
10
JBB
4
5
5
8
3
9
2
5
8
6
6
8
5
4
5
1
4
8
5
9
JSA
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
JSB
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
DP
0.75
0.63
0.63
0.38
0.63
0.31
0.25
0.56
0.31
0.38
0.44
0.50
0.63
0.06
0.50
0.56
0.13
0.38
0.44
0.06
0
Baik sekali
Baik
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Jelek
Baik
Baik
Jelek
Cukup
Baik
Jelek
B
JBA + JBB
20
20
20
22
16
23
8
19
21
18
19
24
20
9
18
11
10
22
17
19
JSA + JSB
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
0.63
0.63
0.63
0.69
0.50
0.72
0.25
0.59
0.66
0.56
0.59
0.75
0.63
0.28
0.56
0.34
0.31
0.69
0.53
0.59
0
Kriteria
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Seda
Kriteria soal
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipa
Daya Pembeda
Kriteria
0.349
Tingkat Kesukaran
Kriteria
IK
Reliabilitas
k
20
Spq St
2
r11 kriteria
5.7285 33.438 0.8723 reliabel
Lampiran 14 Contoh Analisis Validitas Soal Pilihan Ganda
Rumus : rxy
NXY (X )(Y ) {NX 2 (X ) 2 }{NY 2 (Y ) 2 }
Keterangan : N
= jumlah responden.
X
= jumlah skor tiap item.
Y
= jumlah skor total.
XY
= jumlah skor perkalian X dan Y.
Apabila rhitung rtabel maka dianggap signifikan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No
Kode
Butir soal no 1 (X)
Skor Total (Y)
Y2
XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
A-14 A-13 A-18 A-32 A-12 A-23 A-08 A-10 A-17 A-09 A-11 A-21 A-01 A-02 A-05 A-07 A-28
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
23 21 21 20 20 19 19 18 18 17 17 17 16 16 15 15 13
529 441 441 400 400 361 361 324 324 289 289 289 256 256 225 225 169
23 21 21 20 20 19 19 18 18 17 17 17 16 16 15 15 0
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A-03 1 13 169 13 A-04 1 12 144 12 A-15 0 12 144 0 A-20 1 12 144 12 A-24 1 10 100 10 A-26 0 8 64 0 A-27 0 8 64 0 A-30 0 7 49 0 A-31 0 7 49 0 A-06 0 7 49 0 A-16 0 6 36 0 A-19 0 6 36 0 A-25 0 6 36 0 A-29 0 5 25 0 A-22 0 5 25 0 Jumlah 20 429 6713 339 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh: Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1 Mp = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1 339 = 20 = 16.95 Mt
= =
Jumlah skor total Banyaknya siswa 429 32
= 13.41 p
Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1 Banyaknya siswa 20 = 32 =
= 0.63 q
= 1
St
=
p =
6713
1
0.63
429 32
2
= 0.38
= 5.48
32
rpbis =
16.95
13.41 5.48
0.63 0.38
= 0.835
Pada taraf signifikansi 5%, dengan N = 32, diperoleh ttabel =
0.349
Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir item tersebut valid.
Lampiran 15 PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA Rumus: 2 n S pq r11 S2 n 1
Keterangan: r11 N P Q
: : : :
reliabilitas yang dicari jumlah soal yang valid proporsi peserta tes menjawab benar proporsi peserta tes menjawab salah
S2
:
varian
Kriteria Interval
Kriteria
r11 < 0,2
Sangat rendah
0,2 < r11 < 0,4
Rendah
0,4 < r11 < 0,6
Sedang
0,6 < r11 < 0,8
Tinggi
0,8 < r11 < 1,0
Sangat tinggi
Berdasarkan tabel pada analisis uji coba, diperoleh: N
= 20
∑pq = 5.7285
S2 =
X2
r11 [
( X ) 2
N
N
179776 6688 ( ) 32 = 33.4375 32
20 33.4375 5.7285 ][ ] 0.8723 20 1 33.4375
Nilai koefisien korelasi tersebut pada interval 0,6-0,8 dalam kategori tinggi.
Lampiran 16 CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL NOMOR 1 Rumus
IK
JB A JB B JS A JS B
Keterangan: IK : JBA : JBB : JSA : JSB : Kriteria
0.00 0.30 0.70
Indeks kesukaran Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah Banyaknya siswa pada kelompok atas Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Interval IK IK = < IK < < IK < < IK < IK =
Kriteria Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah Terlalu mudah
0.00 0.30 0.70 1.00 1.00
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kelompok Atas Kode Skor A-14 1 A-13 1 A-18 1 A-32 1 A-12 1 A-23 1 A-08 1 A-10 1 A-17 1 A-09 1 A-11 1 A-21 1 A-01 1 A-02 1 A-05 1 A-07 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kelompok Bawah Kode Skor A-28 0 A-03 1 A-04 1 A-15 0 A-20 1 A-24 1 A-26 0 A-27 0 A-30 0 A-31 0 A-06 0 A-16 0 A-19 0 A-25 0 A-29 0 A-22 0
Jumlah IK
= =
16 16
+ 32
Jumlah
4
4
0.63
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang.
Lampiran 17 CONTOH PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL PILIIHAN GANDA MATERI POKOK LOGARITMA Rumus
DP
JB A JB B JS A JS B
DP
JB A JB B JS A
ATAU Keterangan: DP : Daya Pembeda JBA
:
Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
JBB
:
Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JSA
:
Banyaknya siswa pada kelompok atas
Kriteria
0.00 0.20 0.40 0.70
Interval DP DP < < DP < < DP < < DP < < DP <
0.00 0.20 0.40 0.70 1.00
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas No Kode Skor 1 A-14 1 2 A-13 1 3 A-18 1 4 A-32 1 5 A-12 1 6 A-23 1 7 A-08 1 8 A-10 1 9 A-17 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kelompok Bawah Kode Skor A-28 0 A-03 1 A-04 1 A-15 0 A-20 1 A-24 1 A-26 0 A-27 0 A-30 0
10 11 12 13 14 15 16
A-09 A-11 A-21 A-01 A-02 A-05 A-07 Jumlah
DP =
16 16
1 1 1 1 1 1 1 16
-
10 11 12 13 14 15 16 17
A-31 A-06 A-16 A-19 A-25 A-29 A-22 Jumlah
0 0 0 0 0 0 0 4
4 16
= 0.75
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda sangat baik
Lampiran 18 DATA NILAI POSTTEST No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22
∑ N
X S2 S
= = = = =
Eksperimen (XI A) Posttest 80 85 75 70 75 80 75 85 75 80 70 85 75 90 93 70 80 75 80 70 75 75
Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21
Kontrol (XI B) Posttest 70 80 65 80 65 70 60 70 65 70 60 83 75 65 70 55 70 75 60 65 75
1718 22
1448 21
78.09 41.13 6.41
68.95 53.55 7.32
Lampiran 19
UJI NORMALITAS NILAI POSTTEST KELAS EKSPERIMEN (XI A) Hipotesis: Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis (Oi Ei )2 Ei i 1 k
2
Kriteria yang digunakan diterima jika H0 : 2 hitung 2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai Maksimal Nilai Minimal Rentang Nilai (R) Banyak Kelas (K) Panjang Kelas (P)
= 93 = 70 = 93 - 70 = 23 = 1 + (3,3) log 22 = 5.430 = 5 kelas 35 = = 4.6 = 5 5
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen No.
X
X X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
80 85 75 70 75 80 75 85 75 80 70 85 75 90 93
1.91 6.91 -3.09 -8.09 -3.09 1.91 -3.09 6.91 -3.09 1.91 -8.09 6.91 -3.09 11.91 14.91
(X X )2
3.6446 47.7355 9.5537 65.4628 9.5537 3.6446 9.5537 47.7355 9.5537 3.6446 65.4628 47.7355 9.5537 141.8264 222.2810
16 17 18 19 20 21 22
70 80 75 80 70 75 75
-8.09 1.91 -3.09 1.91 -8.09 -3.09 -3.09
1718 X= 2
S =
65.4628 3.6446 9.5537 3.6446 65.4628 9.5537 9.5537 863.8182
X 1718 = 78.0909 22 n
( x x ) 2
n 1 S = 6.41359
=
863.82 = 41.1342 (22 1)
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Eksperimen
Kelas
Bk 69.5
70
–
74 74.5
75
–
79 79.5
80
–
84
–
89 89.5
90
–
94 93.5
Jumlah
P(Zi)
-1.34 -8.59 -0.56 -9.21 0.22
0.4535
1.00 -10.44 1.78 -11.06 2.40 #REF!
Ei Ei
Luas Daerah
Oi
Ei
0.1097
4
0.0343
0.2107
8
4.4 #### 8.4 ####
0.2624
5
10.5
2.8779
0.3438 0.1331
-9.83 84.5
85
Zi
Oi
0.1293 0.2145
3
0.1097
2
0.3438 0.4535 22
#### 8.6 #### 4.4 #### X² =
0.0217
3.6290 1.2996 7.8624
2
Keterangan: Bk = Batas kelas bawah – 0,5 = Bilangan Bantu atau Bilangan Standar Zi P( Z i ) = Nilai Z i pada tabel luas dibawah lengkung kurva normal standar
Ei
dari O s/d Z = frekuensi yang diharapkan
Oi
= frekuensi hasil pengamatan
2 Berdasarkan perhitungan uji normalitas di atas, diperoleh hitung = 7.8624
2 2 2 tabel dan tabel = 9.49 dengan dk = 5-1 = 4, 5% . Jadi hitung berarti data
yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai posttest pada kelompok eksperimen berdistribusi normal.
Lampiran 20 UJI NORMALITAS NILAI POSTTEST KELAS KONTROL (XI B)
Hipotesis: Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis (Oi Ei )2 Ei i 1 k
2
Kriteria yang digunakan diterima jika H0 : 2 hitung 2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai Maksimal
= 83
Nilai Minimal
= 55
Rentang Nilai (R)
= 83 - 55 = 28
Banyak Kelas (K)
= 1 + (3,3) log 21 = 5.363 = 5 kelas
Panjang Kelas (P)
=
28 = 5.6 = 6 5
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelompok Kontrol No.
X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
70 80 65 80 65 70 60 70 65 70
X X 1.05 11.05 -3.95 11.05 -3.95 1.05 -8.95 1.05 -3.95 1.05
(X X )2
1.10 122.05 15.62 122.05 15.62 1.10 80.15 1.10 15.62 1.10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
X=
60 83 75 65 70 55 70 75 60 65 75 1448
-8.95 14.05 6.05 -3.95 1.05 -13.95 1.05 6.05 -8.95 -3.95 6.05
80.15 197.34 36.57 15.62 1.10 194.67 1.10 36.57 80.15 15.62 36.57 1070.95
X 1448 = 68.9524 21 n
( X X ) 2 1070.95 = = 53.5476 (21 1) n 1 S = 7.3176
S2 =
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Kontrol
Kelas
Bk 54.5
55
–
60 60.5
61
–
66 66.5
67
–
72 72.5
73
–
78 78.5
79
–
84 83.5
Jumlah
Zi
P(Zi)
-1.98 -3.91 -1.16 -4.34 -0.34 -4.77 0.48 -5.20 1.30 -5.63 1.99 #REF!
0.4750
Oi
Luas Daerah
Oi
Ei
0.0881
4
0.2097
5
0.2913
6
0.2367
3
0.1125
3
3.4 #### 8.2 #### 11.4 #### 9.2 #### 4.4 #### X² =
0.3869 0.1772 0.1141 0.3508 0.4633 21
Ei Ei
0.0926 1.2352 2.5295 4.2062 0.4388 8.5023
2
Keterangan: Bk
= Batas kelas bawah – 0,5
Zi
= Bilangan bantu atau bilangan standar
P( Z i ) = Nilai Z i pada tabel luas dibawah lengkung kurva normal standar dari O s/d Z
Ei
= Frekuensi yang diharapkan
Oi
= Frekuensi hasil pengamatan
2 Berdasarkan perhitungan uji normalitas di atas, diperoleh hitung = 8.5023
2 2 2 tabel dan tabel = 9.49 dengan dk = 5-1 = 4, 5% . Jadi hitung berarti data
yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai posttest pada kelompok kontrol berdistribusi normal.
Lampiran 21 UJI HOMOGENITAS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (XI A) DAN KELOMPOK KONTROL (XI B) Sumber Data Sumber Variasi Jumlah N
Kelas Kontrol 1448 21
Kelas Eksperimen 1718 22
X Varians (S2)
68.9524
78.0909
53.54762
41.1342
Standart deviasi (S)
7.3176
6.4136
Tabel Uji Bartlett
Sampel
dk = ni - 1
1/dk
Si2
Log Si2
dk.Log Si2
dk * Si2
1 2 Jumlah
20 21 41
0.0500 0.0476
53.5476 41.1342
1.7287 1.6142
34.5748 33.8983 137.198
1070.9524 863.8182 1934.771
S
2
(n 1)S (n 1) i
i
2
i
1934.771 47.189526 41
B ( LogS 2 ) (ni 1)
B = (1.6738456)(41) B = 68.62767
2 (ln 10)( B (ni 1) log S i 2 ) 2 (2,3025851)(68.62767 68.4731) 2 0.3559864 2 Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh hitung = 0.356 2 2 2 dan tabel = 3.84. Karena hitung < tabel , maka homogen.
Lampiran 22 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (XI A) DAN KONTROL (XI B)
Hipotesis H 0 : 1 2 H a : 1 2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
t'
x1 x2 (n1 1) s12 (n2 1) s 22 n1 n2 2
1 1 n1 n2
Ha diterima apabila t > t 1 ( n1 n2 2)
t(1- a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah N
1718 22
1448 21
78.0909
68.9524
41.1342 6.4136
53.5476 7.3176
X 2
Varians (S ) Standart deviasi (S)
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
t'
78,09 68,95 (22 1)41.1342 (21 1)53.5476 1 1 22 21 2 22 21
t ' 4.361 Pada = 5% dengan dk = 22 + 21 - 2 = 41 diperoleh t(0.95)(41) =1.68
1,67
4.361
Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen ada perbedaan dengan kelompok kontrol.
Lampiran 23 LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVA NORMAL STANDAR DARI 0 S/D Z z 0 0,0 0000 0,1 0398 0,2 0793 0,3 1179 0,4 1554 0,5 1915 0,6 2258 0,7 2580 0,8 2810 0,9 3159 1,0 3413 1,1 3643 1,2 3849 1,3 4032 1,4 4192 1,5 4332 1,6 4452 1,7 4554 1,8 4641 1,9 4713 2,0 4772 2,1 4821 2,2 4861 2,3 4898 2,4 4918 2,5 4938 2,6 4953 2,7 4965 2,8 4974 2,9 4981 3,0 4987 3,1 4990 3,2 4993 3,3 4995 3,4 4997 3,5 4998 3,6 4998 3,7 4999 3,8 4999 3,9 5000
1 0040 0438 0832 1217 1591 1950 2291 2612 2612 3186 3448 3665 3869 4049 4207 4345 4463 4564 4649 4719 4778 4826 4864 4896 4920 4940 4955 4966 4975 4982 4987 4991 4993 4995 4997 4998 4998 4999 4999 5000
2 0080 0478 0871 1255 1628 1985 2324 2642 2939 3212 3461 3686 3888 4066 4222 4357 4474 4573 4656 4726 4783 4830 4868 4898 4922 4941 4956 4967 4976 4982 4987 4991 4994 4995 4997 4998 4999 4999 4999 5000
3 0120 0517 0910 1293 1664 2019 2357 2673 2967 3238 3485 3708 3907 4082 4236 4370 4484 4582 4664 4732 4788 4864 4871 4901 4925 4943 4957 4968 4977 4983 4988 4991 4994 4986 4997 4998 4999 4999 4999 5000
4 0160 0557 0948 1331 1700 2054 2389 2703 2995 3264 3508 3729 3925 4099 4251 4382 4495 4591 4671 4738 4793 4838 4875 4904 4927 4945 4959 4969 4977 4984 4988 4992 4994 4996 4997 4998 4999 4999 4999 5000
5 0199 0596 0987 1368 1736 2088 2422 2734 3023 3289 3531 3749 3944 4115 4265 4394 4505 4599 4678 4744 4798 4842 4878 4906 4929 4946 4960 4970 4978 4984 4989 4992 4994 4996 4997 4998 4999 4999 4999 5000
6 0239 0636 1026 1406 1772 2123 2454 2764 3051 3315 3554 3770 3962 4131 4279 4406 4515 4608 4686 4750 4808 4846 4881 4909 4931 4948 4961 4971 4979 4985 4989 4992 4994 4996 4997 4998 4999 4999 4999 5000
7 0279 0675 1064 1443 1808 2157 2486 2794 3078 3340 357 3790 3980 4147 4292 4419 4525 4616 4693 4756 4808 4850 4884 4911 4932 4949 4962 4972 4979 4985 4989 4992 4994 4996 4997 4998 4999 4999 4999 5000
8 0319 0714 1103 1480 1844 2190 2517 2823 3106 3365 3599 3810 3997 4162 4306 4429 4535 4625 4699 4761 4812 4854 4887 4913 4934 4951 4963 4973 4980 4986 4990 4993 4995 4997 4997 4998 4999 4999 4999 5000
9 0359 0743 1141 1517 1879 2224 2549 2852 3133 3389 3621 3830 4015 4177 4319 4441 4545 4633 4706 4767 4817 4857 4890 4916 4936 4952 4964 4974 4981 4986 4990 4993 4995 4997 4998 4998 4999 4999 4999 5000
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. Ke-6, hlm. 453.
Lampiran 24
0 db 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
Z
t 0,995 t 0,99 t 0,975 t 0,95 t 0,925 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 2.65 2.39 2.00 1.67 1.46 2.65 2.39 2.00 1.67 1.46 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 2.64 2.38 1.99 1.66 1.45 2.64 2.38 1.99 1.66 1.45 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 Sumber: Excel for Windows [=TINV( , db)]
t 0,90 1.30 1.30 1.30 1.30 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29 1.29
t 0.75 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68
t 0.70 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53
t 0.60 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
t 0.55 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13
Lampiran 25 TABEL NILAI CHI KUADRAT
d.b 50% 30% 20% 10% 0.45 1.07 1.64 2.71 1 1.39 2.41 3.22 4.61 2 2.37 3.66 4.64 6.25 3 3.36 4.88 5.99 7.78 4 4.35 6.06 7.29 9.24 5 5.35 7.23 8.56 10.64 6 6.35 8.38 9.80 12.02 7 7.34 9.52 11.03 13.36 8 8.34 10.66 12.24 14.68 9 9.34 11.78 13.44 15.99 10 10.34 12.90 14.63 17.28 11 11.34 14.01 15.81 18.55 12 12.34 15.12 16.98 19.81 13 13.34 16.22 18.15 21.06 14 14.34 17.32 19.31 22.31 15 15.34 18.42 20.47 23.54 16 16.34 19.51 21.61 24.77 17 17.34 20.60 22.76 25.99 18 18.34 21.69 23.90 27.20 19 19.34 22.77 25.04 28.41 20 20.34 23.86 26.17 29.62 21 21.34 24.94 27.30 30.81 22 22.34 26.02 28.43 32.01 23 23.34 27.10 29.55 33.20 24 24.34 28.17 30.68 34.38 25 25.34 29.25 31.79 35.56 26 26.34 30.32 32.91 36.74 27 27.34 31.39 34.03 37.92 28 28.34 32.46 35.14 39.09 29 29.34 33.53 36.25 40.26 30 30.34 34.60 37.36 41.42 31 31.34 35.66 38.47 42.58 32 32.34 36.73 39.57 43.75 33 33.34 37.80 40.68 44.90 34 34.34 38.86 41.78 46.06 35 35.34 39.92 42.88 47.21 36 36.34 40.98 43.98 48.36 37 37.34 42.05 45.08 49.51 38 38.34 43.11 46.17 50.66 39 39.34 44.16 47.27 51.81 40 Sumber: Excel for Windows [=Chiinv( , db)]
5% 3.84 5.99 7.81 9.49 11.07 12.59 14.07 15.51 16.92 18.31 19.68 21.03 22.36 23.68 25.00 26.30 27.59 28.87 30.14 31.41 32.67 33.92 35.17 36.42 37.65 38.89 40.11 41.34 42.56 43.77 44.99 46.19 47.40 48.60 49.80 51.00 52.19 53.38 54.57 55.76
1% 6.63 9.21 11.34 13.28 15.09 16.81 18.48 20.09 21.67 23.21 24.73 26.22 27.69 29.14 30.58 32.00 33.41 34.81 36.19 37.57 38.93 40.29 41.64 42.98 44.31 45.64 46.96 48.28 49.59 50.89 52.19 53.49 54.78 56.06 57.34 58.62 59.89 61.16 62.43 63.69
Lampiran 26 TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
3 4 5
Taraf Signifikan 5% 1% 0.997 0.999 0.950 0.990 0.878 0.959
27 28 29
6 7 8 9 10
0.811 0.754 0.707 0.666 0.632
0.917 0.874 0.834 0.798 0.765
30 31 32 33 34
0.361 0.355 0.349 0.344 0.339
0.463 0.456 0.449 0.442 0.436
70 75 80 85 90
0.235 0.227 0.220 0.213 0.207
0.306 0.296 0.286 0.278 0.270
11 12 13 14 15
0.602 0.576 0.553 0.532 0.514
0.735 0.708 0.684 0.661 0.641
35 36 37 38 39
0.334 0.329 0.325 0.320 0.316
0.430 0.424 0.418 0.413 0.408
95 100 125 150 175
0.202 0.195 0.176 0.159 0.148
0.263 0.256 0.230 0.210 0.194
16 17 18 19 20
0.497 0.482 0.468 0.456 0.444
0.623 0.606 0.590 0.575 0.561
40 41 42 43 44
0.312 0.308 0.304 0.301 0.297
0.403 0.398 0.393 0.389 0.384
200 300 400 500 600
0.138 0.113 0.098 0.088 0.080
0.181 0.148 0.128 0.115 0.105
21 22 23 24 25
0.433 0.423 0.413 0.404 0.396
0.549 0.537 0.526 0.515 0.505
45 46 47 48 49
0.294 0.291 0.288 0.284 0.281
0.380 0.376 0.372 0.368 0.364
700 800 900 1000
0.074 0.070 0.065 0.062
0.097 0.091 0.086 0.081
N
N
Taraf Signifikan 5% 1% 0.381 0.487 0.374 0.478 0.367 0.470
N 55 60 65
Taraf Signifikan 5% 1% 0.266 0.345 0.254 0.330 0.244 0.317
26 0.388 0.496 50 0.729 0.361 Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. ke-6, hlm. 455.