PENGARUH MOTIVASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL INQUIRY TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISTEM DI MTS NU AL-SYAIRIYAH LIMPUNG BATANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : SUPRIYANTI NIM: 063811010
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
ABSTRAK SUPRIYANTI (NIM: 063811010), Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011. Studi ini membahas tentang pengaruh motivasi pembelajaran mealui model inquiry terhadap keaktifan siswa kelas VII dalam belajar materi ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui apakah model pembelajaran inquiry akan berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang dan 2). Mengetahui apakah motivasi pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di Mts Nu Al-Syairiyah Limpung Batang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena hasil penelitian ini berupa pengujian hipotesis melalui rumus regresi yang didapat data-datanya melalui penelitian lapangan yang berupa angket dan lembar observasi. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penliti adalah dengan: 1). Metode angket atau kuesioner ini dalam observasi digunakan untuk memperoleh data motivasi siswa dalam belajar materi ekosistem. 2). Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data keaktifan dalam proses belajar mengajar melalui lembar observasi. 3). Metode dokumentasi, dalam penelitian ini dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data-data berupa dokumen (profil sekolah) serta fotofoto kegiatan siswa dalam pembelajaran inquiry. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dengan model inquiry yang diterapakan dalam proses pembelajaran matei ekosistem di kelas VII MTs Nu AlSyairiyah Limpung Batang ini menunjukkan dari hasil angket yang disebar kepada siswa bahwa 100% siswa merasa termotivasi. Sedangkan dari segi keaktifan dari aspek affektif 90% siswa menjadi aktif dan dari aspek psikomotorik 80% siswa juga terlihat aktif dalam proses pembelajaran
ii
KEMENTERIAN AGAMA R.I. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax 7615387
PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010 Nama : SUPRIYANTI NIM : 063811010 Jurusan : Tadris Biologi Program Studi : Tadris Biologi telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi. Semarang, 13 Juni 2011 DEWAN PENGUJI Sekretaris,
Ketua,
Lianah, M.Pd. NIP: 19590313 198103 2 007
Dr. Ruswan, M.A. NIP: 19680424 199303 1 004 Penguji I,
Penguji II,
Nur Khasanah, S.Pd., M.Kes NIP.1975111 320050 1 2001
Drs. Achmad Suja’i, M.Ag NIP:19511005 197612 1 001
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Lianah, M.Pd. NIP: 19590313 198103 2 007
Drs. Sajid Iskandar Setyohadi NIP: 19480212 198703 1 001
iii
NOTA PEMBIMBING Semarang, April 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang Assalamu’alaikum wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010 Nama : Supriyanti NIM : 063811010 Jurusan : Pendidikan Biologi Program Studi : Pendidikan Biologi Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah. Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Pembimbing I,
Lianah M.Pd. NIP. 19590313198103 2007
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang,
April 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang Assalamu’alaikum wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010 Nama : Supriyanti NIM : 063811010 Jurusan : Pendidikan Biologi Program Studi : Pendidikan Biologi Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah. Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Pembimbing II,
Drs. Sayid Iskandar Setyohadi NIP. 19480212198703 1001
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Supriyanti
NIM
: 063811010
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 22 April 2011 Saya yang menyatakan,
Supriyanti NIM: 063811010
vi
TRANSLITERASI ARAB LATIN Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.
ﺍ
a
ﻁ
t}
ﺏ
b
ﻅ
z}
ﺕ
t
ﻉ
‘
ﺙ
s|
ﻍ
gh
ﺝ
j
ﻑ
f
ﺡ
h}
ﻕ
q
ﺥ
kh
ﻙ
k
ﺩ
d
ﻝ
l
ﺫ
z|
ﻡ
m
ﺭ
r
ﻥ
n
ﺯ
z
ﻭ
w
ﺱ
s
ﻩ
h
ﺵ
sy
ﺀ
’
ﺹ
s}
ﻱ
y
ﺽ
d}
Bacaan madd:
Bacaan diftong:
a> = a panjang
ﻭ = ﹶﺍau ﻱ = ﹶﺍa
i> = I panjang u> = u panjang
vii
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati dan penuh kebahagiaan skripsi ini penulis persembahkan kepada mereka yang telah membuat hidup ini lebih berarti. 1. Kepada kedua orang tuaku, Bapak Sukadri dan Ibu Sri mulyati yang selalu senantiasa penuh kesabaran dan cinta kasihnya selalu menyayangi dan mengasihiku, yang selalu mendukung dalam pembuatan skripsi ini. 2. Kakakku Agus supriyanto yang walaupun jauh tetap memberiku semangat serta dorongan untuk maju. 3. Adikku yang paling aku sayangi yang selalu memberikan tawa cerianya kepadaku. 4. Suamiku tercinta Yuda yang selalu memberiku semangat dan dukungan kapanpun dan dimanapun. 5. Semua keluargaku (nenek, paman, bibi dan sepupuku) yang sealau mendoakan untuk keberhasilanku. 6. Penghuni kos marina (mami Ririn, Ashaqi, Diar, Jupe, Anif, Khusnul, Mbak Dini, Rissa, dan Meli) yang sealu memberiku motivasi dalam pembutan skripsi ini. 7. Teman-teman TB ’06 (Eka, Hanief, Linda .H, Nining, Titin, Budi, Andi, Mbae Ali, Sukron, Romdon, Mahrus, Ulil, Mutakin, serta teman lainnya yang belum tertulis disini) yang selalu memberiku semangat.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim Alhamdulillahirabil’alamin, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis berupa kekuatan, kesabaran dan kemampuan berfikir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada hambatan yang berarti. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga-Nya. Berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya serta usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "PENGARUH MOTIVASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL INQUIRY TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISITEM DI MTS NU AL-SYAIRIYAH LIMPUNG BATANG TAHUN AJARAN 2009/2010” Penulis hanyalah lembaran kosong yang butuh banyak goresan pena, tanpa adanya bimbingan dari pihak-pihak yang selama ini memberikan fatwanya penulis kesulitan dalam menampakkan langkahnya, tanpa mengurangi rasa terima kasih mendalam penulis ucapkan kepada: 1.
Bapak Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan segenap Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah mendidik dan melayani penulis dengan ikhlas.
2.
Ibu Lianah M. Pd dan bapak Drs. Sajid Iskandar Setyohadi selaku dosen pembimbing yang dengan tulus ikhlas dan meluangkan waktu untuk mengarahkan dan memberi petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.
3.
Kepala sekolah MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang bapak Akhmad Makhali yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian disana
4.
Bapak, Ibu, nenek, kakak, adik dan suamiku tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan do’a demi tercapainya cita-cita penulis.
ix
Semoga amal baik mereka diterima oleh Allah SWT dan semoga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT baik di dunia maupun kelak di akhirat. Amiin. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif dan inovatif dari pihak manapun sangatlah penulis harapkan sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT tempat kembali, disertai harapan semoga skripsi ini dapat menambah khasanah keilmuan umat Islam dan memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amiin.
Semarang, 22 April 2011 Penulis
SUPRIYANTI NIM: 063811010
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING...............................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................
vi
HALAMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ............................................
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ..............................................................
ix
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................
xi
HALAMAN DAFTAR TABEL .....................................................................
xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................
xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN..................................................................xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................
3
C. Pembatasan Masalah ...............................................................
3
D. Perumusan Masalah ................................................................
9
E. Manfaat Penelitian ..................................................................
9
LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka.......................................................................
10
1. Motivasi......................................................................... ....
10
2. Belajar dan Pembelajaran.................................................. .
15
3. Materi Ekosistem...............................................................
20
4. Model Inquiry................................................................... .
27
5. Keaktifan........................................................................... .
31
xi
B. Kajian Pustaka..........................................................................
34
C. Pengajuan Hipotesis Penelitian ................................................
36
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ....................................................................
38
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................
38
C. Variabel Penelitian ..................................................................
38
D. Metode Penelitian ....................................................................
40
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...............
41
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
42
G. Teknik Penyusunan Alat Pengumpul Data.................................. 44 H. Teknik Analisis Data ................................................................ .
BAB IV
BAB V
46
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ..............................................
51
B. Pengujian Hipotesis ..................................................................
52
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................
55
D. Keterbatasan Penelitian ...........................................................
56
PENUTUP A. Simpulan……………………………………….….………....... 58 B. Saran–saran………………………………………..…………... 58 C. Penutup………………………………………….……………... 60
DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT PENDIDIKAN LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inquiry ......................................................... 31 Tabel 3.1 Interpretasi Koefisisen Korelasi Nilai r ......................................... 47 Tabel 4.1 Analisis Uji Regresi Motivasi Dan Keaktifan Siswa dengan Menggunakan Model Inquiry ........................................................ 53 Tabel 4.2 Taraf signifikan dengan taraf kesalahan 1% dan 5% serta n=40 .. 54
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Hierarki Kebutuhan Maslow ......................................................... 12 Gambar 2.2Model Sederhana Tentang Siklus Materi dan Arus Energi dalam Ekosistem ........................................................................... 24 Gambar 2.3Jaring-Jaring Makanan .................................................................. 25 Gambar 2.4Hubungan Guru Dan Siswa Sebagai Output ................................. 34 Gambar 2.5Peranan Aktif dan Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran. 34
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Silabus LAMPIRAN 2: RPP LAMPIRAN 3: Penggantian Nama Siswa Uji Coba dengan Kode Siswa LAMPIRAN 4: Kisi-Kisi Lembar Angket Uji Coba LAMPIRAN 5: Lembar Angket Uji Coba LAMPIRAN 6: Hasil Analisis Hasil Uji Coba Soal Angket LAMPIRAN 7: Penggantian Nama Siswa yang Diteliti dengan Kode Siswa LAMPIRAN 8: Kisi-Kisi Lembar Angket Motivasi LAMPIRAN 9: Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa LAMPIRAN 10: Analisis Hasil Angket Motivasi Pembelajaran LAMPIRAN 11: Rubrik Aktivitas Siswa pada Aspek Afektif LAMPIRAN 12: Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Aspek Afektif LAMPIRAN 13: Rubrik Aktivitas Siswa pada Aspek Psikomotorik LAMPIRAN 14:Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Aspek Psikomotorik LAMPIRAN 15: Lembar Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar LAMPIRAN 16: Lembar Diskusi 1 LAMPIRAN 17: Lembar Diskusi 2 LAMPIRAN 18: Analisis Uji Regresi LAMPIRAN 19 : Profil Sekolah Tahun Ajaran 2009/2010
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan bangsa. Agar dapat cerdas perlu pendidikan yang berkualitas. Peningkatan kualitas pendidikan, harus selalu diusahakan dari waktu ke waktu dari segi sarana dan prasarana, profesionalisme guru, maupun manajemen sekolah. Berdasarkan kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), pembelajaran harus dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa, pembelajaran harus dapat membuat siswa aktif di kelas. Siswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang. Di dalam diri seseorang terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif itulah yang mengendalikan perilaku siswa. Pendidikan perlu mengarahkan perilaku dan perbuatan menuju ke tingkat perkembangan yang diharapkan. Potensi yang hidup itu perlu mendapat kesempatan yang luas untuk
berkembang.
Tanpa
pengarahan
dikhawatirkan
terjadinya
penyimpangan, yang berakibat terganggunya bahkan rusaknya perkembangan siswa.1 Berdasarkan hasil observasi awal proses belajar mengajar (PBM) di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang terdapat kecenderungan perilaku guru dalam pembelajaran yang lesu dan pasif. Perilaku semacam ini diakibatkan suatu proses pembelajaran yang tidak banyak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, karena waktu tersita dengan penyajian materi yang serius, tidak mempergunakan media pembelajaran dalam penyampaian materi, siswa tidak termotivasi, dan tidak terdapat suatu interaksi dalam proses belajar mengajar (PBM). 1
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), cet. 1, hlm. 76.
1
2
Perlu diketahui bahwa pelajaran biologi terutama materi ekosistem, merupakan materi yang membutuhkan hafalan oleh siswa. Serta apabila metode pengajaran yang digunakan tidak bervariasi, akan mengakibatkan hilangnya motivasi belajar siswa dan sikap kepastian siswa di kelas. Padahal motivasi merupakan aspek penting dari pengajaran dan pembelajaran, karena siswa yang tidak punya motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar.2 Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.3 Dengan termotivasinya siswa dalam proses belajar mengajar (PBM), maka secara otomatis akan terbangun keaktifan siswa di kelas. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya,siswa mampu berpikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Martinis Yamin, 2007 diungkapkan ada tujuh aspek terjadinya keaktifan siswa, yaitu: 1. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran 2. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar. 3. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa. 4. Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar. 5. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa. 6. Kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran. 7. Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran.4 Untuk dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas serta menggali seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa, guru dapat menggunakan model pembelajaran inquiry sebagai metode mengajar, karena pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa jika selalu dikaitkan dengan dunia nyata dan dengan pendekatan yang mampu mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian utama. 2
John. W. Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), cet. 1, hlm. 509.
3
Ibid., hlm. 510.
4
Martinis Yamin, Op.Cit., hlm. 77.
3
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik.5 Sasaran utama kegiatan pembelajaran inquiry adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inquiry.6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, terdapat permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa, pembelajaran harus dapat membuat siswa aktif. 2. Adanya kelesuan dan dan kepasifan dalam pembelajaran disebabkan karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang variasi. 3. Proses pembelajaran di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang tidak banyak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4. Motivasi sangat penting dalam menentukan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 5. Model pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan tingkat keaktifan siswa, sehingga perlu adanya model pembelajaran yang tepat. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari salah pengertian atau kerancuan dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan istilah yang digunakan sebagai judul penelitian, sebagai berikut.
5
Nuryani Y. Rustaman, et.al, Strategi Belajar Biologi, (Universitas Pendidikan
Indonesia: Fakultas MIPA, 2003), hlm. 110-111. 6
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Surabaya:
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 135.
4
1. Pengaruh motivasi pembelajaran Berasal dari kata pengaruh, motivasi dan pembelajaran. Pengertian dari masing-masing katanya adalah sebagai berikut. Pengaruh adalah daya yang ada dari sesuatau (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.7 Berikut ini adalah beberapa pengertian dari motivasi: a. Motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. 8 b. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. c. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan. d. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dulu.9 f. Menurut MC. Donal dalam Sardiman menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.10
7
Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesis, (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), cet. 3, hlm.849. 8
John W Santrock, Op. Cit., hlm. 510.
9
Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet.
4, hlm. 1. 10
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010), hlm. 73.
5
Sedangkan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada guru. Jadi pengaruh motivasi pembelajaran adalah suatu daya yang ikut membentuk watak atau perbuatan seseorang melalui proses untuk mencoba mempengaruhi siswa yang dilakukan oleh guru agar siswa memperoleh ilmu pengetahuan,menguasai kemahiran dan tabiat, serta membentuk sikap agar menjadi lebih baik. 2. Model Inquiry Model inquiry berasal dari kata model dan inquiry, yang dimaksud model disini adalah model pembelajaran, pengertian dari masing-masing katanya yaitu. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lainlain.11 Pengertian inquiry menurut Sund (dalam Trianto, 2007), inkuiri yang dalam bahasa Inggrisnya Inquiry berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan, inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi.12 Inquiry merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas, yaitu dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.13
hlm. 75.
11
Trianto, Op. Cit., hlm. 5.
12
Ibid., hlm. 35.
13
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), cet. 6,
6
Model pembelajaran inquiry adalah pembelajaran yang dirancang untuk mengajak siswa secara langsung kedalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat.14 3. Keaktifan siswa Berasal dari kata keaktifan dan siswa. Pengertian dari masingmasing katanya adalah. Keaktifan berasal dari kata aktif, aktif dalam pembelajaran maksudnya adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh siswa. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru dituntut harus mampu menciptakan suasana yang memungkinkan siswa secara aktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan baru.15 Siswa adalah suatu organisme yang hidup, didalam dirinya beranekaragam kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang.16 Jadi keaktifan siswa adalah suatu organisme yang mempunyai kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang secara aktif untuk menemukan,
memproses,
mengkontruksi
ilmu
pengetahuan
dan
ketrampilan baru. 4. Belajar biologi Berasal dari kata belajar dan biologi, pengertian dari masingmasing katanya adalah. Berikut merupakan beberapa pengertian belajar. a. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya.17
14 15
Trianto, Op. Cit., hlm. 136. Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail,
2008), hlm. 46. 16
Martinis Yamin, Op. Cit., hlm. 76
17
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), cet. 5, hlm. 1.
7
b. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang atau peserta didik secara pribadi dan sepihak. c. Belajar merupakan proses aktif konstruktif yang terjadi melalui mental proses. Mental proses adalah serangkaian proses kognitif yang meliputi persepsi (perception), perhatian (attention), mengingat (memory), berpikir (thinking, reasoning), memecahkan masalah dan lain-lain.18 d. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman.19 e. Menurut Cronbach dalam Sardiman menyatakan “Learning is shown by a change in behaviour as a result of experience”.20 (Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu siswa menggunakan panca inderanya). Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur fisik dan fungsi alat-alat tubuh manusia dengan segala keingintahuan yang ada di sekitar atau lingkungannya.21 Belajar biologi berarti berupaya mengenali proses kehidupan nyata di lingkungan, atau belajar biologi dari aspek empiris (purpose in empirical evidence). Belajar biologi berarti berupaya mengenali diri sendiri sebagai makhluk atau belajar biologi dari aspek evaluasi (purpose in human institution).22 5. Materi Ekosistem Berikut ini pengertian ekosistem, yaitu: a. Ekosistem yaitu suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan adalah berhubungan dengan keanekaragaman species (species diversity). 18
Ismail, op.cit., hlm. 9.
19
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), cet. 2, hlm. 34.
20
Sardiman, Op. Cit., hlm. 20.
21
Nuryani Y. Rustaman, et.alla, op.cit., hlm. 14.
22
Ibid., hlm. 34.
8
b. Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi. c. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.23 d. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh–menyeluruh
dan
saling
mempengaruhi
dalam
membentuk keseimbangan stabilitas dan produktivitas lingkungan hidup ( UU RI No. 32 tahun 2009 Bab I Pasal 1 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup).24 e. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk dengan lingkungannya.25 Di SMP atau di MTs materi ekosistem merupakan suatu materi dalam mata pelajaran biologi yang diajarkan di kelas VII pada semester genap. Materi ekosistem ini merupakan materi yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. 6. MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Merupakan sekolah yang dibentuk oleh Yayasan NU, terletak di desa Plumbon Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Letak sekolah ini strategis, karena terletak di sebelah jalan raya yang menghubungkan 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Limpung dan Kecamatan Tersono. Dengan kondisi lingkungannya yang masih alami yaitu sebagai berikut: di sisi kiri terdapat lapangan bola yang cukup luas, sebelah kanan dan bagian belakang merupakan persawahan penduduk.
23
Indriyanto, Ekologi Hutan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet. 1, hlm. 19-20.
24
http: // akhdian. Net/ 2009/ 10/17/ download undang-undang-lingkungan-hidup-no-32-
tahun-2009/, diunduh pada hari minggu pukul 12: 00 tanggal 1 agustus 2010. 25
Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta: Djambatan,
2004), ed. 10, hlm.23.
9
7. Tahun ajaran 2009/ 2010 Merupakan tahun ajaran yang dimulai dari bulan juli 2009 dan berakhir pada bulan Juni 2010.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah model pembelajaran inquiry akan berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang tahun ajar 2009/ 2010? 2.
Apakah motivasi pembelajaran siswa tersebut akan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU AlSyairiyah Limpung Batang tahun ajar 2009/ 2010?
E. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian adalah: 1. Bagi Siswa a. Membiasakan siswa belajar secara mandiri, sehingga mampu bersikap dan berfikir kritis. b. Menumbuhkan rasa keterkaitan siswa dalam belajar siswa, karena materi dikaitkan dengan kehidupan nyata dan keseharian siswa. 2. Bagi Guru Memotivasi guru untuk meningkatkan kreativitasnya menyajikan metode belajar dalam proses belajar mengajar (PBM), sehingga dapat memperbaiki pembelajaran dan pengajaran yang ada. 3. Bagi Sekolah Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses kegiatan belajar mengajar, agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan tercapainya suatu tujuan pembelajaran sesuai dengan standar kelulusan berdasarkan kurikulum yang ada.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Motivasi a. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Motif dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku,
berupa
rangsangan,
dorongan,
atau
pembangkit tenaga
munculnya suatu tingkah laku tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.1 Menurut Eysenck dan kawan-kawan (dalam Slameto, 1995) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, serta arah umum dari yang tingkah laku manusia.2 Menurut Gates dan kawan-kawan (dalam Djaali, 2008) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis dan terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Adapun Greenberg (dalam Djaali,
2008)
menyebutkan
bahwa
motivasi
adalah
proses
membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan.
1
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
2
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
hlm. 3.
1995), cet. 3, hlm. 170.
10
11
Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu
guna
mencapai
suatu
tujuan
(kebutuhan).3
Motivasi
merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy), atau suatu keadaan yang kompleks (a complex state). Dan kesiapsediaan (prepararoty sel) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.4 Menurut
Mc.
Donald
(dalam
Oemar
Hamalik,
2009)
menyebutkan “Motivation is an energi change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction”. (motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan).5 Berdasarkan uraian di atas, pengertian motivasi adalah suatu proses membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku baik secara fisiologis maupun psikologis untuk mencapai suatu tujuan. b. Komponen-komponen motivasi Motivasi memiliki dua komponen, yaitu: 1) komponen dalam (inner component), ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Komponen
dalam
ialah
kebutuhan-kebutuhan
yang
ingin
dipuaskan.6
3 4
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. 3, hlm. 101. Alan Syamsuddin, Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), cet. 5, hlm. 37. 5
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 9, hlm.
6
Ibid., hlm. 159.
158.
12
2) komponen luar (outer component), ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.7
c. Fungsi Motivasi 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.8 d. Perspektif tentang motivasi 1. Perspektif humanistis Menekankan pada kapasitas siswa untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow.9 Dan dikenal sebagai teori kebutuhan (needs) yang digambarkan secara hierarki sebagai berikut. Aktualisasi diri Penghargaan / penghormatan Rasa memiliki dan rasa cinta / sayang Perasaan Aman dan Tenteram Kebutuhan Fisiologis Gambar 2. 1 Hierarki kebutuhan Maslow.10
7
Ibid., hlm. 159.
8
Ibid., hlm. 161.
9
John. W. Santrock, op.cit., hlm. 511.
10
Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 6.
13
Dalam dunia pendidikan, teori ini dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan siswa, agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dan sebaik mungkin.11 2. Perspektif Kognitif Menekankan
arti
penting
dari
penentuan,
tujuan,
perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan. Perspektif kognitif merekomendasikan agar siswa diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung jawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri.12 3. Perspektif Sosial Di sini siswa dapat berhubungan dengan orang lain, misalnya teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Siswa sekolah yang punya hubungan penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah.13
e. Jenis-jenis motivasi 1) Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini timbul dalam diri siswa sendiri. Misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, serta keinginan diterima oleh orang lain.14 Motivasi intrinsik berisi: (a) penyesuaian tugas dengan minat, (b) perencanaan yang penuh variasi, (c) umpan balik atas
11
Ibid., hlm. 6-7.
12
John. W. Santrock, op.cit., hlm. 513.
13
Ibid.
14
Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 162.
14
respons siswa, (d) kesempatan respons siswa yang aktif, dan (e) kesempatan siswa untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya.15 2) Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah dan persaingan.16 Motivasi ekstrinsik berisi: (a) penyesuaian tugas dengan minat, (b) perencanaan yang penuh variasi, (c) respon siswa, (d) kesempatan siswa yang aktif, (e) kesempatan siswa untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya, dan (f) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.17
f. Prinsip-prinsip Motivasi 1) Pujian lebih efektif daripada hukuman. 2) Semua mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat mendasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan. 3) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar. 4) Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain. 5) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi. 6) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru. 7) Motivasi yang besar erat kaitannya dengan kreativitas siswa.18 g. Teknik-teknik motivasi dalam pembelajaran 1) 2) 3) 4) 5)
Pernyataan penghargaan secara verbal. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. Menimbulkan rasa ingin tahu. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.
15
Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 9.
16
Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 163.
17
Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 9.
18
Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 163-168.
15
6) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. 7) Menggunakan kaitan yang unik dan tidak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami. 8) Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. 9) Menggunakan simulasi dan permainan. 10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum. 11) Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar. 12) Memahami iklim sosial dalam sekolah. 13) Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. 14) Memadukan motif-motif yang kuat. 15) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. 16) Merumuskan tujuan-tujuan sementara. 17) Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai. 18) Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa. 19) Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri. 20) Memberikan contoh yang positif.19 2. Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.20 Menurut Clifford T. Morgan yang dikutip oleh Mustaqim dalam Psikologi Pendidikan dijelaskan “learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience” (belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu).21 Belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian 19
Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 34-37.
20
Slameto, op.cit., hlm. 2.
21
Mustaqim, op.cit., hlm. 33
16
pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimiliki sebelumnya.22 Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.23 Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, dan mengajar berorentasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.24 Menurut Usman (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2009) pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Rancangan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1) Pembelajaran diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan lingkungan otentik. 2) Isi pembelajaran harus didesain agar relevan dengan karakteristik siswa. 3) Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan. 4) Penilaian hasil belajar terhadap siswa dilakukan secara formatif sebagai diadgnosis untuk menyediakan pengalaman belajar secara berkesinambungan dan dalam tingkat belajar sepanjang hayat.25 Berdasarkan uraian di atas, belajar merupakan proses untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang merupakan hasil pengalamannya sendiri. Sedangkan pembelajaran merupakan proses
22
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), cet. 2, hlm. 106. 23
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 117. 24
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2009), cet. 3, hlm. 11. 25
Ibid., hlm. 13-14.
17
interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada satu lingkungan yang sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. b. Jenis-jenis Belajar 1) Menurut Robert M. Gagne (dalam Mustaqim, 2001)yaitu: a) keterampilan motorik b) sikap c) kemahiran d) informal verbal e) pengetahuan kegiatan intelektual.26 2) Menurut Prof. Dr. Nasution (dalam Mustaqim, 2001)yaitu: a) belajar berdasarkan pengamatan b) belajar berdasarkan gerak c) belajar berdasarkan hafalan d) belajar karena masalah (pemecahan masalah) e) belajar berdasarkan emosi.27 3) Menurut Benyamin S. Bloom dkk, dikenal dengan sebutan “taxonomy of education objective”, yang dikutip oleh Mustaqim dalam Psikologi Pendidikan ada tiga jenis belajar yaitu: a) ranah kognitif b) ranah afektif c) ranah psikomotor.28 c. Teori-teori Belajar 1) Aliran skolastik Beranggapan bahwa belajar tidak lain adalah mengulangulang bahan yang dipelajari, makin sering diulang makin dikuasai.29 26
Mustaqim, Op. Cit., hlm. 35.
27
Ibid., hlm. 36.
28
Ibid., hlm. 36-39.
29
Ibid., hlm. 46.
18
2) Teori koneksionisme Torndike berpendapat bahwa belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antara stimulus dan respons.30 3) Teori Gestalt Dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight.31 Insight artinya: dimengertinya persoalan, hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu, hingga hubungan tersebut jelas dan akhirnya didapatkan kemampuan memecahkan problem. Insight ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a) sikap dan taraf kompleksitas situasi b) pengalaman c) integritas dan kematangan individu.32 4) Teori Belajar Menurut J. Bruner Menurutnya belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.33 5) Teori dari R. Gagne Gagne memberikan dua definisi yaitu: a) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku. b) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.34 6) Teori Bandura 30
Ibid., hlm. 48-49.
31
Slameto, op.cit., hlm. 9.
32
Mustaqim, op.cit., hlm. 58.
33
Slameto, op.cit., hlm. 11.
34
Ibid., hlm. 13.
19
Bandura
berpendapat
bahwa
proses
belajar
dengan
mengalami dan meniru apa yang ada di sekitarnya. Ia menamakan teorinya dengan “social learning” dengan menggunakan prinsip “modeling” dan “imitation”.35 d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.36 1) Faktor-faktor Intern a) Faktor Jasmaniah (1) Faktor kesehatan (2) Cacat tubuh. b) Faktor Psikologis Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis, yaitu: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.37 c) Faktor Kelelahan (1) Kelelahan jasmani, terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan
tubuh.38 (2) Kelelahan rohani, terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga
minat
menghasilkan sesuatu hilang.39 2) Faktor-faktor Ekstern a) Faktor-faktor nonsosial dalam belajar 35
Mustaqim, op.cit., hlm. 54.
36
Slameto, op.cit., hlm. 54.
37
Ibid., hlm. 54-55.
38
Ibid., hlm. 59.
39
Ibid., hlm. 59.
dan
dorongan
untuk
20
Misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar.40 b) Faktor-faktor Sosial dalam Belajar Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun tidak langsung hadir.41 3. Materi Ekosistem Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935. Beberapa definisi tentang ekosistem, yaitu: a. Menurut
A.G.
Tansley
(dalam
Indriyanto,
2006)menyatakan
ekosistem yaitu suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat struktur dan fungsi.42 b. Ekosistem yaitu tataran kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi. c. Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya dan di antara keduanya saling mempengaruhi.43 d. Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. e. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan keduanya saling mempengaruhi.44 40
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), cet.
2,hlm. 233. 41
Ibid., hlm. 234.
42
Indriyanto, op.cit., hlm. 19.
43
Ibid., hlm. 20.
44
Ibid., hlm. 20.
21
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, dan diantara keduanya saling mempengaruhi. a. Satuan-satuan Ekosistem 1) Komponen-komponen ekosistem Berdasarkan atas segi struktur dasar ekosistem, maka komponen ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu: a) Komponen biotik (komponen makhluk hidup),
misalnya
binatang, tetumbuhan, dan mikroba. b) Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah dan energi.45 Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hijr ayat 19-20 sebagai berikut.
&óx« Èe≅ä. ÏΒ $pκÏù $uΖ÷Fu;/Ρr&uρ zÅ›≡uρu‘ $yγŠÏù $uΖøŠs)ø9r&uρ $yγ≈tΡ÷Šy‰tΒ uÚö‘F{$#uρ ∩⊄⊃∪ tÏ%Η≡tÎ/ …çµs9 ÷Λäó¡©9 tΒuρ |·ÍŠ≈yètΒ $pκÏù ö/ä3s9 $uΖù=yèy_uρ ∩⊇∪ 5βρã—öθ¨Β Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekalikali bukan pemberi rizki kepadanya. (QS. Al-Hijr: 19-20)46 Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu: a) Komponen
autotrof,
yaitu
organisme
yang
mampu
menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri. Yang termasuk ke dalam komponen autotrof adalah golongan tetumbuhan. 45
Indriyanto, op.cit., hlm. 21.
46
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, (Bandung: CV. Jumanatul Ali-Art,
2005), hlm. 264.
22
b) Komponen heterotrof, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme lain. Yang termasuk ke dalam komponen heterotrofik adalah binatang, jamur dan jasad renik.47 Berdasarkan dari segi penyusunnya, ekosistem terdiri dari empat komponen, yaitu: a) Komponen abiotik (benda mati, atau nonhayati), yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari dan lain sebagainya. b) Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau.48 c) Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya binatang dan manusia yang makan organisme lain. (1) Konsumen pertama adalah golongan herbivora. (2) Konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora. (3) Konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar (karnivora tingkat tinggi). (4) Mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai parasit atau saproba. d) Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan dan manusia yang telah mati).49
b. Saling Hubungan antarkomponen ekosistem Hubungan antarkomponen dalam ekosistem menjelaskan terjadinya proses pemindahan dan energi. Tentang siklus materi dan arus energi di dalam ekosistem, dapat dilihat pada gambar 2. 2 berikut.
47
Indriyanto, op.cit., hlm. 21.
48
Ibid., hlm. 22.
49
Ibid., hlm. 22.
23
Gambar 2. 2 Model sederhana tentang siklus materi dan arus energi dalam ekosistem.50 1) Hubungan Trofik dalam ekosistem Setiap ekosistem memiliki suatu struktur trofik (tropic structure) dari hubungan makan memakan. Para ahli ekologi membagi spesies dalam suatu komunitas atau ekosistem ke dalam tingkat trofik berdasarkan nutriennya. Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung yang lainnya dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof atau produsen primer dan organisme heterotrof yang secara langsung atau tidak langsung bergantung pada hasil fotosintetik produsen primer.51
a) Rantai Makanan Rantai makanan adalah jalur di sepanjang perpindahan makanan dari tingkat trofik satu ke tingkat trofik yang lain, dan dimulai dengan produsen primer. 50
http:// shifadini9. Files. Wordpress. Com/ 2010/ 94/ untiled31. Jhpg. Diunduh pada
pukul 13: 22,m hari selasa tanggal 17 agustus 2010. 51
Neil A. Campbell, et.al, Biologi, Jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2004), cet. 5, hlm. 388-389.
24
Misalnya: Tumbuhan → hewan herbivora → hewan karnivora kecil → (belalang)
(tikus)
hewan karnivora besar (ular) b) Jaring-jaring makanan Jaring-jaring
makanan
adalah
hubungan
makan
memakan dalam suatu ekosistem dan umumnya saling menjalin.52 Untuk lebih jelaskan dapat dilihat pada gambar 2. 3 berikut.
Gambar 2.3 jaring-jaring makanan.53
c. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Makhluk Hidup 1) Ancaman dan Kerusakan Ekosistem di Indonesia Kerusakan dan perubahan habitat akibat kegiatan dan populasi manusia yang semakin meningkat dengan segala aspeknya merupakan faktor utama pemacu berbagai bentuk 52
Ibid., hlm 389.
53
http: // 203. 190. 188. 132/ biologi/ MO-75/ images/ gb. 12. Jpg, diunduh pada pukul
12: 09 hari selasa tanggal 17 agustus 2010.
25
kepunahan spesies dan menurunnya keanekaragaman sumber daya hayati alami secara meluas.54 Kegiatan-kegiatan manusia yang dapat merusak ekosistem, di antaranya adalah penebangan illegal, kebakaran hutan, perusakan hutan bakau yang kemudian dijadikan pembuatan tambak ikan dan udang, adanya pertambangan lepas pantai, serta dijadikannya laut dan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.55 Kerusakan alam karena ulah manusia ini sudah ditulis di dalam QS. Ar-Rum ayat 41-42 yang berbunyi
uÙ÷èt/ Νßγs)ƒÉ‹ã‹Ï9 Ĩ$¨Ζ9$# “ω÷ƒr& ôMt6|¡x. $yϑÎ/ Ìóst7ø9$#uρ Îhy9ø9$# ’Îû ߊ$|¡xø9$# tyγsß y#ø‹x. (#ρãÝàΡ$$sù ÇÚö‘F{$# ’Îû (#ρçÅ™ ö≅è%
∩⊆⊇∪ tβθãèÅ_ötƒ öΝßγ‾=yès9 (#θè=ÏΗxå “Ï%©!$#
∩⊆⊄∪ tÏ.Îô³•Β ΟèδçsYò2r& tβ%x. 4 ã≅ö6s% ÏΒ tÏ%©!$# èπt7É)≈tã tβ%x. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. Ar-Rum: 41-42).56 2) Usaha manusia dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati Pemerintah Indonesia telah menetapkan kawasan-kawasan yang dilindungi sebagai tempat pelestarian keanekaragaman hayati. Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990, kawasan yang dilindungi (kawasan konservasi) bagi pelestarian alam terbagi atas dua kelompok utama, yaitu kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. 54
Indrawan, et.al, Biologi Konservasi, (Jakarta: Yayasan Obor, 2004), hlm. 486.
55
Ibid., hlm. 488-489.
56
Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 409-410.
26
a) Kawasan Suaka Alam Merupakan kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun perairan, yang memiliki fungsi utama sebagai penyangga kehidupan. Terdapat dua kawasan, yaitu: (1) Cagar alam, yaitu tempat yang hanya dapat dilakukan kegiatan-kegiatan terbatas untuk kepentingan penelitian, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan kegiatan yang menunjang budidaya.57 (2) Suaka margasatwa, yaitu tempat yang berfungsi untuk melestarikan keanekaragaman atau keunikan jenis satwa, sehingga dimungkinkan dilakukan kegiatan pembinaan habitatnya untuk tujuan penelitian, pendidikan dan juga wisata terbatas.58 b) Kawasan Pelestarian Alam Merupakan kawasan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya hayati dan ekosistemnya secara lestari. Yang termasuk dalam kelompok kawasan ini adalah: (1) Taman Nasional, yaitu kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi serta
dimanfaatkan
untuk
tujuan-tujuan
penelitian,
pendidikan, serta menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.59 (2) Taman Hutan Raya, yaitu kawasan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan bukan
asli,
yang
dimanfaatkan
untuk
kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
57
Indrawan, et. al, Op. Cit., hlm. 512.
58
Ibid., hlm. 512.
59
Ibid., hlm. 512.
27
(3) Taman Wisata Alam, yaitu kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi.60 c) Hutan Lindung Hutan lindung adalah hutan-hutan yang fungsinya untuk melindungi kawasan hutan sebagai sumber daya air, tanah dan ekosistem, sehingga dapat memberikan perlindungan pada sistem penyangga kehidupan.61 Upaya nyata manusia dalam melestarikan keanekaragaman hayati adalah: a) Melakukan reboisasi terhadap lahan yang telah gundul salah satunya dengan pelaksanaan penanaman 1000 pohon disekitar kita. b) Melakukan penanaman hutan bakau disekitar pantai yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya abrasi. c) Melindungi tumbuhan maupun hewan langka yaitu dengan cara membuat tempat perlindungan khusus berupa cagar alam maupun suaka margasatwa. d) Adanya pelarangan penangkapan biota laut dengan pukat harimau maupun bahan kimia misalnya dengan racun atau bom. 4. Model Inquiry Inquiry merupakan perluasan proses discovery. Inkuiri yang dalam bahasa
Inggrisnya
inquiry
berarti
pertanyaan,
pemeriksaan
atau
penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Menurut Edmund “inquiry is an intellectual activity in which we seek to find out something not yet known or clearly understood”. 62 Inquiry adalah sebuah aktivitas intelek yang kita cari untuk menemukan sesuatu yang belum tahu atau secara jelas tidak dipahami).
60
Ibid., hlm. 512.
61
Ibid., hlm. 512.
62
Edmund C. Short, Form Of Curriculum Inquiry, (New York: State University, 1991),
hlm. 3.
28
Menurut Gulo (dalam Trianto, 2007) menyatakan bahwa strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.63 Inquiry berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian.64 Tujuan model pembelajaran inquiry adalah agar siswa tertantang untuk melakukan tugas, aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah, mencari sumber sendiri dan mereka belajar bersama dalam kelompok, siswa mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya, serta siswa diharapkan dapat berdebat, menyangga dan mempertahankan pendapatnya. Keunggulan penggunaan model pembelajaran inquiry adalah. a. Dapat membentuk dan mengembangkan “sel concept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik. b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka. d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri. e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. f. Situasi proses belajar menjadi lebih tertantang. g. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. i. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional. j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga merupakan dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.65
63
Trianto, op.cit., hlm. 135.
64
Nuryani Y. Rustaman, et.al, op.cit., hlm. 110-111.
65
Roestiyah NK, op.cit., hlm. 76-77.
29
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inquiry bagi siswa adalah. a. Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi. b. Inkuiri berfokus pada hipotesis c. Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta).66 Peran guru dalam pembelajaran model inquiry adalah. a. b. c. d. e.
Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat. Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. f. Manajer, mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas. g. Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.67 Langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran inquiry adalah sebagai berikut. a. Mengajukan pertanyaan atau permasalahan b. Merumuskan hipotesis c. Mengumpulkan data d. Analisis data e. Membuat kesimpulan.68 Berikut ini adalah tabel pembelajaran inquiry. Tabel 2.1 : Tahap Pembelajaran Inquiry.69 No 1.
Fase
Guru membimbing siswa mengidentifikasi
Menyajikan pertanyaan
2.
Perilaku Guru
atau dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru
masalah
membagi siswa dalam kelompok
Membuat hipotesis
Guru memberikan kesempatan pada siswa
66
Trianto, op.cit., hlm. 135.
67
Ibid., hlm. 136.
68
Ibid., hlm. 138.
69
Ibid., hlm. 141-142.
30
untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. 3.
Merancang
Guru memberikan kesempatan pada siswa
Percobaan
untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan, guru
membimbing
siswa
mengurutkan
langkah-langkah percobaan. 4.
Melakukan percobaan
Guru
membimbing
siswa
mendapatkan
untuk informasi melalui percobaan
memperoleh informasi 5.
Mengumpulkan dan
6.
Guru
memberi
menganalisis kelompok
untuk
kesempatan
pada
menyampaikan
tiap hasil
data
pengolahan data yang terkumpul
Membuat
Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan
kesimpulan
Ada tiga komponen yang dianggap esensial bagi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran inquiry, yaitu: a. Fungsi-fungsi kepemimpinan spesifik yang harus dilakukan di dalam kelompok. b. Peran-peran khusus bagi setiap anggota kelompok harus ditugaskan. c. Suasana emosional yang efektif dan bermakna harus dibangunkan dan dipelihara.70
70
hlm.225.
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 9,
31
Dengan cara pembelajaran inquiry ini siswa diharapkan meneliti berbagai masalah sosial sehingga mereka memperoleh: a. Pengetahuan b. Ketrampilan akademis c. Sikap dan nilai yang baik d. Keterampilan social.71
5. Keaktifan Keaktifan berasal dari kata aktif, aktif dalam pembelajaran maksudnya adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh siswa. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru dituntut harus mampu menciptakan suasana yang memungkinkan siswa secara aktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan baru.72 Keaktifan dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Mc. Keachie (dalam Martinis Yamin, 2007) ada tujuh aspek terjadinya keaktifan siswa, yaitu: a. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran. b. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar. c. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa. d. Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar. e. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa. f. Kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran. g. Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran.73 71
Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003), cet. 3, hlm. 18-19. 72
Ismail, op.cit., hlm. 46.
73
Martinis Yamin, op.cit., hlm. 71.
32
Di dalam kelas guru bertindak sebagai pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar, dan tercapainya suatu indikator yang dikehendaki. Di kelas siswa sebagai aktor / subyek, yang banyak berperan dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa tidak hanya pasif saja akan tetapi berperan juga membuat perencanaan, pelaksanaan, dan tercapainya suatu hasil (output) yang bertitik tolak pada kreativitas dan partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran. Skema hubungan ini sebagai berikut:
Guru
Merangsang peran aktif dan partisipasi
Siswa
Gambar 2. 4 Hubungan guru dan siswa sebagai output.74
Peran aktif dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran adalah untuk tercapainya suatu indikator dari kompetensi dasar yang telah dikembangkan dari materi pokok. Sebagaimana dalam gambar 5 berikut ini Peran aktif dan partisipasi siswa
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Gambar 2. 5 Peranan aktif dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.75 74
Ibid., hlm. 79
75
Ibid. hlm. 79.
33
Raka Joni dan Martinis Yamin menjelaskan bahwa peran aktif dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan manakala. a. Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa. b. Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar. c. Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal siswa (kompetensi dasar). d. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya dan mencipta siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep. e. Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan.76 Teknik menjadikan siswa aktif sejak awal, yaitu dengan cara. a. Pembentukan tim: membantu siswa menjadi lebih mengenal satu asma lain atau menciptakan semangat kerjasama dan kesalingtergantungan. b. Penilaian serentak, mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa. c. Pelibatan belajar secara langsung; menciptakan minat awal terhadap pelajaran.77 Menurut Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin ada sembilan aspek untuk menumbuhkan aktivitas partisipasi siswa, yaitu. a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Menjelaskan tuh instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa. c. Mengingatkan kompetensi prasyarat. d. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan dipelajari. e. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. f. Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. g. Memberikan umpan balik (feed back).
76 77
Ibid., hlm. 80-81. Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:
Nusamedia dan Nuansa, 2009), cet. 3, hlm. 13.
34
h. Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran.78 Belakangan secara aktif, walaupun menggunakan metode apa pun tetap saja menyita waktu. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk menghemat waktu ketika proses pembelajaran. a. Memulai proses pembelajaran pada waktunya. b. Memberikan instruksi yang jelas. c. Memberikan informasi visual semenjak awal. d. Membagikan materi pelajaran secara cepat. e. Mempercepat pelaporan sub kelompok.79 Bentuk kegiatan belajar aktif, menurut curriculum guiding comite of the Winsconsin Cooperative Educational Planning Program(dalam Oemar Hamalik, 2003) adalah sebagai berikut. a. b. c. d. e. f. g. h. i. B.
Kegiatan penyelidikan Kegiatan penyajian Kegiatan latihan mekanis Kegiatan apresiasi Kegiatan observasi dan mendengarkan Kegiatan ekspresi kreatif Bekerja dalam kelompok Percobaan Kegiatan pengorganisasian dan menilai.80
Kajian Pustaka Dalam penelitian ini peneliti telah melaksanakan penelusuran dan kajian sebagai sumber atau referensi yang memiliki kesamaan topik atau relevansi materi pokok permasalahan ini. Hal tersebut dimaksud agar tidak terjadi pengulangan terhadap penelitian sebelumnya untuk mencari sisi lain yang penting untuk diteliti, maka peneliti mencoba menelaah skripsi
78
Martinis Yamin, op.cit., hlm. 57.
79
Melvin L. Silberman, op.cit., hlm. 57.
80
Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 20-21.
35
sebelumnya untuk dijadikan sumber acuan dan perbandingan dalam penelitian. Adapun skripsi yang dimaksud sebagai berikut. 1. Skripsi yang disusun oleh Fitria Alwi Zarkasi (NIM: 440145543) pada tahun 2009, mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Discovery Inquiry pada Materi Ekosistem di SMP Negeri 1 Purwojati Kabupaten Banyumas”. Melakukan penelitian tindakan kelas dengan hasil penelitiannya adalah, hasil belajar aspek kognitif yang mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan siklus III sebesar 72, 5%; 75%; dan 95%. Hasil belajar aspek psikomotorik mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan III sebesar 77, 5%; 85%; dan 97, 5%. Hasil belajar aspek afektif mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan III sebesar 87, 5%; 95%; dan 97, 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode Discovery Inquiry memberikan hasil belajar lebih baik. 2. Skripsi yang disusun oleh Alfiyani Yuningrum (NIM: 4401405593) pada tahun 2009, mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA dengan judul “Penerapan Metode Discovery-Inquiry Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Jamur di SMAN 2 Kudus”. Hasil penelitiannya adalah, rata-rata hasil belajar siswa pada kelas X1 77, 79 dengan ketuntasan klasikal sebesar 94, 73%, kelas X2 rata-rata hasil belajar 76, 74 dengan ketuntasan klasikal sebesar 92, 10%. Sedangkan pada kelas X4 rata-rata hasil belajar 76, 81 dengan ketuntasan klasikal ≥85% siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu ≥70. Aktivitas siswa selama pembelajaran secara klasikal juga tergolong sangat aktif dengan rata-rata keaktifan 92, 10% pada kelas X1, 86, 84% pada kelas X2 dan 86, 84% pada kelas X4. Motivasi selama pembelajaran secara klasikal ≥75% siswa termasuk dalam kategori sangat termotivasi, dengan rata-rata motivasi 92, 10% pada kelas X1, 89, 47% pada kelas X2, dan 86, 84% untuk kelas X4. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui pembelajaran melalui metode Discovery Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas serta motivasi siswa dalam pembelajaran.
36
3. Skripsi yang disusun oleh Eka Sumaryani Agustina(NIM: 4401402043) pada tahun 2006, mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA dengan judul “Kualitas Proses Belajar Mengajar Konsep Invertebrata Menggunakan
Pendekatan
Guided
Discovery
Inquiry
di
SMA
Muhammadiyah I Semarang”. Hasil penelitiannya adalah, meningkatnya kualitas hasil belajar dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, dengan tingkat penguasaan konsep secara berturut-turut adalah 60%, 95%, dan 95%.jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran semakin meningkat dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga sebanyak 31%, 61%, dan 70% dengan kualitas secara berturut-turut kurang, cukup, dan baik. Motivasi belajar siswa meningkat dari sebelum pembelajaran 23% dan sesudah pembelajaran 74%. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui pendekatan Guided Discovery Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan serta motivasi siswa dalam pembelajaran. Dari ketiga skripsi yang dijadikan perbandingan oleh peneliti menunjukkan bahwa melalui metode Discovery Inquiry dan pendekatan Guided Discovery Inquiry ini sangat efektif dilaksanakan dalam pembelajaran biologi guna meningkatkan motivasi belajar, keaktifan, serta hasil belajar siswa. C. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan guru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoretis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.81
81
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2008), cet. 4, hlm. 64.
37
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.82 Hipotesis dari penelitian ini adalah: 1. Hipotesis diterima jika ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem. 2. Hipotesis ditolak jika tidak ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem.
82
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Pt.
Rineka Cipta, 2006), cet. 13, hlm. 71.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang besar manfaatnya bagi peneliti yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang akan diteliti, sehingga akan memudahkan peneliti untuk mengerjakan dan mencari datadata sebagai langkah penelitian. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui keaktifan siswa di kelas VII pada materi ekosistem dengan model inquiry dan untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang.
B. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data tentang pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang, maka penelitian ini dilakukan: waktu
: 19-29 Mei 2010
tempat
: MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang
alamat
: Jl. Raya Limpung-Tersono KM. 1, 5 Plumbon Limpung Batang.
C. Variabel Penelitian Variabel diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi atau keragaman.1 Variabel penelitan pada dasarnya adalah segala yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
1
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMM Press, 2004), cet. 2, hlm. 4.
38
39
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat/ nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Dalam penulisan skripsi ini digunakan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab peubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat).3 Variabel bebas juga dapat diartikan sebagai variabel yang apabila dalam suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel lain itu (diduga) akan dapat berubah keragamannya.4 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah motivasi pembelajaran siswa melalui model inquiry. Dengan indikator motivasi adalah: a. Siswa belajar dengan tekun dan ulet walaupun tanpa disuruh. b. Adanya minat belajar yang tinggi. c. Mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. d. Siswa mampu mempertahankan pendapatnya. e. Siswa berusaha mencari referensi sendiri untuk memperdalam pengetahuan. f. Semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Variabel Dependen Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.5 Dalam penelitian ini yang menjadi 2
Sugiyono, op. cit., hlm. 38.
3
Ibid., hlm. 39.
4
Tulus Winarsunu, loc. cit.
5
Sugiyono, loc. cit.
40
variabel dependen adalah keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem. Dengan indikator keaktifan meliputi aspek afektif dan aspek psikomotorik. a. Aspek afektif 1) Memperhatikan penjelasan guru. 2) Duduk tenang saat kegiatan diskusi berlangsung. 3) Kerja kelompok aktif dan terarah. 4) Bertanya tentang hal yang kurang dimengerti. 5) Mampu menerima pendapat maupun sanggahan dari teman. 6) Menyelesaikan tugas secara kelompok. 7) Membuat catatan diskusi. b. Aspek psikomotorik 1) Ketrampilan dalam mempertahankan alat dan bahan. 2) Kesiapan pribadi. 3) Ketrampilan memakai alat dan bahan. 4) Ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi data. 5) Kerjasama kelompok. 6) Kemampuan membuat kesimpulan.
D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.6 Eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis, peneliti dengan sengaja dan secara sistematis memasukkan perubahan-perubahan ke dalam gejala-gejala ilmiah dan kemudian mengamati akibat dari perubahan itu.7 6 7
Ibid., hlm. 72. Donald Ary, et. al, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007), cet. 3, hlm. 337.
41
Menurut Wiersman (dalam Emzir, 2010) eksperimen merupakan sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, yang sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Menurut Davis (dalam Emzir 2010) penelitian eksperimental didasarkan pada asumsi bahwa dunia bekerja menurut hukum-hukum kausal. Hukum-hukum ini adalah esensinya adalah linear, meskipun bersifat komplikatif dan interaktif. Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk menetapkan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi variabel kausal.8
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya.9 Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk diteliti, dan nantinya akan digeneralisasi. Generalisasi adalah suatu cara pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu yang lebih luas jumlahnya berdasarkan data yang diperoleh dari sekelompok individu yang sedikit jumlahnya.10 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa dan metode pembelajaran yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel yang selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap tingkat keaktifan siswa. Dan juga penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data tentang pengaruh model inquiry terhadap motivasi dan keaktifan siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian 8
Emzir, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2010), hlm. 63. 9
Sugiyono, op. cit., hlm. 80.
10
Tulus Winarsunu, op.cit., hlm. 12.
42
yang langsung dilakukan di medan. Jumlah populasi siswa kelas VII di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang adalah 80 siswa.
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.11 Sampel yang baik (biasa disebut sampel yang mewakili) adalah sampel yang anggota-anggotanya mencerminkan sifat dan ciri-ciri yang terdapat pada populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VII A yang berjumlah 40 siswa.
3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel data penelitian ini adalah teknik sampel non-random (non-random sampling), dimana individu yang menjadi anggota populasi tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel penelitian.12 Hal itu karena jumlah populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah sudah di tetapkan oleh peneliti. Dan yang digunakan adalah satu kelas sebagai kelas eksperimen sekaligus kelas kontrol.
F. Teknik Pengambilan Data Untuk mendapatkan data-data dari obyek penelitian diperlukan metode yang tepat digunakan untuk pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Metode Angket atau Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode atau instrumen.13 Kuesioner merupakan teknik 11
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 131.
12
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 89.
13
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 151.
43
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.14 Peneliti melakukan kontak langsung dengan responden, sehingga diharapkan akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, di mana responden dapat dengan sukarela memberikan data obyektif dan cepat. Bentuk angket yang digunakan sebagai skala pengukurannya adalah dengan menggunakan metode skala likert. Dan dalam bentuk check list (daftar lis), yaitu member jawaban dengan tanda cek (√).
2. Metode Observasi Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2007) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.15 Pengertian secara psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan permuatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan alat indra.16 Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi terstruktur, sehingga mengetahui dengan pasti variabel apa yang akan diamati. Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya ketika melakukan pengamatan.
3. Metode Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, diselidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.17 Tetapi dalam
14
Sugiyono, op. cit., hlm. 142.
15
Ibid., hlm. 145.
16
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 156.
17
Ibid., hlm. 158.
44
penelitian ini hanya digunakan dokumen-dokumen sekolah MTs NU AlSyairiyah dan juga digunakan gambar/ foto sebagai data dari penelitian.
G. Penyusunan Alat Pengumpul Data 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan yaitu tahap pembuatan angket. Bentuk angket yang digunakan sebagai skala pengukuran adalah dengan menggunakan metode skala likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.18 Dalam penelitian ini skala likert yang digunakan dalam bentuk check list (daftar lis). Daftar lis yaitu satu set daftar karakteristik atau kriteria yang memerlukan jawaban sederhana, misalnya dengan tanda cek (√), apabila setiap item telah terpenuhi.19
2. Tahap Uji Coba Setelah perangkat disusun, langkah selanjutnya adalah menguji coba pada siswa diluar sampel. Pada penelitian ini uji coba dilakukan pada siswa kelas VII B MTs NU Al-Syairiyah limpung Batang sebanyak 40 siswa, dengan alasan bahwa kelas uji coba setara tingkatan dengan kelas sampel. Angket yang diuji coba sebanyak 25 soal. Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui apakah instrumen layak digunakan sebagai alat pengambilan data atau tidak.
3. Analisis Perangkat Angket Langkah penting dalam kegiatan pengumpulan data adalah melakukan pengujian terhadap instrumen yang akan digunakan. Instrumen 18 19
Sugiyono, op. cit., hlm. 93. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasinya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), cet. 2, hlm. 172.
45
dalam penelitian ini adalah berupa angket atau kuesioner. Perangkat soal ini digunakan untuk mengungkapkan motivasi belajar siswa. Setelah perangkat soal angket diuji coba di kelas lain, langkah selanjutnya adalah menganalisis perangkat angket tersebut. Peneliti mengambil 15 soal sebagai alat pengambil data. Analisis perangkat angket ini meliputi validitas dan reliabilitas. a. Validitas Hasil penelitian dianggap valid (shahih) apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid.20 Untuk menghitung kevalidan sebuah instrument digunakan rumus korelasi product moment sebagai rumus validitas soal angket. rxy =
Ν ∑ ΧΥ − ∑ Χ∑ Υ
{Ν ∑ Χ
2
}{
− ( Χ) 2 Ν ∑ Υ 2 − (Υ ) 2
}
Keterangan rxy
: Korelasi antara variabel X dengan Y
N
: Banyaknya jumlah responden
X
: Jumlah responden yang menjawab selalu
Y
: Jumlah responden yang menjawab tidak pernah.21 Korelasi product moment dilambangkan ( r ) dengan ketentuan
nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negative sempurna; r =0, artinya tidak ada korelasi; dan r =1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai sebagai berikut.
20 21
Sugiyono , Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), cet. 12, hlm. 348. Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,
Komunikasi, dan Bisnis, (Bandung: Alfa Beta, 2009), hlm. 24.
46
Tabel 3. 1: interpretasi koefisien korelasi nilai r.22 Interval koefisien
Tingkat hubungan
0, 80 – 1, 000
Sangat kuat
0, 60 – 0, 799
Kuat
0, 40 – 0, 599
Cukup kuat
0, 20 – 0, 399
Rendah
0, 00 – 0, 199
Sangat rendah
b. Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Pengujian instrumen reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencoba mengurus instrumen sekali, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Rumus yang digunakan adalah rumus KR 20 (Kuder Richardson). 2 K St − ∑ PiZi r1 = (k − 1) St 2
Keterangan K: Jumlah item dalam instrumen Pi : Proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 Zi : 1 – Pi St2: Varians total.23
H. Teknik Analisis Data 1. Data aktivitas siswa dalam pembelajaran, percobaan, diskusi dan presentasi dianalisis dengan cara: a. Menghitung jumlah skor yang diperoleh untuk masing-masing siswa 22
Ibid., hlm. 81.
23
Sugiyono, op. cit., hlm. 359.
47
b. Menghitung rata-rata (mean)untuk masing-masing variabel dengan rumus: Me = ∑Xi N Dimana Me : Mean (rata-rata) ∑ : Epsilon (baca jumlah) Xi : nilai X ke i sampai n N : jumlah individu.24 c. Menghitung persentase tingkat aktivitas siswa Np:
R
X 100
SM Keterangan: Np
: nilai persen yang diharapkan
R
: skor yang diperoleh siswa
SM
: skor maksimum ideal.25
Presentase kriteria keaktifan siswa dengan parameter sebagai berikut: ≤ 49
: sangat kurang aktif
50-59 : kurang aktif 60-69 : cukup aktif 70-89 : aktif 90-100 : sangat aktif 2. Data hasil motivasi siswa dianalisis dengan cara: a. Menjumlah atau menghitung seluruh skor butir pernyataan yang telah terpilih siswa.
24
Ibid, hlm. 49,
25
M. Ngalim Purwanto, Prinsi-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, ( Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008), cet. 14., hlm. 102.
48
b. Menentukan kategori motivasi belajar siswa dengan parameter sebagai berikut. 1-15
: tidak termotivasi
16-30
: kurang termotivasi
31-45
: termotivasi
46-60
: sangat termotivasi
3. Uji Analisis Regresi Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil.26 Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi/ dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.27 Rumus untuk menghitung analisis regresi adalah sebagai berikut. = a + bx Keterangan: : subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan A : harga Y ketika harga X=0 (konstan) B : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen X : subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.28 Harga a dan b dapat dihitung dengan rumus: 26
Riduwan dan Sunarto, op. cit., hlm. 96.
27
Sugiyono, op. cit., hlm. 260.
28
Ibid., hlm. 261.
49
= (∑Y)(∑X2) – (∑X)(∑XY)
a
n∑X2 – (∑X)2 b
= n ∑XY – (∑X)(∑Y) n∑X2 – (∑X)2.29
Dalam menghitung uji linieritas regresi digunakan rumus: a. Jumlah kuadrat total = ∑Y2
JK(T)
b. Jumlah kuadrat koefisien a = (∑Y)2
JK(A)
n c. Jumlah kuadrat regresi ( b/a) JK(b/a)
= b{∑XY – (∑X)(∑Y)} n = {n∑XY – (∑X)(∑Y)}2 n{n∑X2 – (∑X)2
d. Jumlah kuadrat sisa = JK(T) – JK(A) – JK(b/a).30
JK(S)
Untuk menguji hipotesis nol,
dipakai
statistik
(Fhitung). Untuk menguji hipotesis nol kriterianya adalah apabila koefisien F hitung lebih besar dari harga F tabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih. Dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut n2. Jika F hitung > F tabel maka koefisien itu berarti (b≠0) sedangkan jika F hitung < F tabel maka koefisien arah regresi tidak berarti (b=0).31 Untuk hipotesis hubungan antara dua variabel. Ho
: jika ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem.
29
Ibid.,. hlm. 262.
30
Ibid., hlm. 265.
31
Ibid.,hlm. 273.
50
Ha
: jika tidak ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem
Rumus hubungan antara dua variabel. r
=
n∑ ΧΥ − ∑ Χ ∑ Υ
{n∑ Χ
2
}{
− ( Χ ) 2 n∑ Υ 2 − ( Υ ) 2
jika r hitung > r tabel berarti Ho diterima.32
32
Ibid., hlm. 275.
}
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data
tentang pengaruh penerapan suatu dua
metode pembelajaran di suatu kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs Nu-Al Syairiyah Limpung Batang Tahun ajaran 2009/2010. Sekolah sebagai tempat penelitian ini berdiri pada tanggal 13 mei 1986 di desa Plumbon kecamatan Limpung, yang didirikan oleh Yayasan Islam AlSyairiyah dengan ketua yayasannya Drs. H. Agus Musyafak. Pada tahun ajaran 2009/2010 mempunyai pengajar 20 orang, pegawai lima orang dan jumlah siswa secara keseluruhan 240 siswa, serta mempunyai 12 jenis sarana dan prasarana sebagai penunjang proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19-29 mei 2010 yang merupakan penelitian eksperimen. Kelas yang digunakan sebagai uji penelitian adalah kelas VII A dengan jumlah 40 siswa. Di sini diteliti melalui motivasi pembelajaran yang diterapkan melalui model inquiry ini dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas. Melalui lembar angket yang telah dibagikan kepada siswa setelah diterapkannya model inquiry dalam proses belajar mengajar bahwa kelas VII A dikategorikan sangat termotivasi dengan jumlah skor angket yang berbedabeda. Kalau dalam persen berarti 100% siswa dalam kategori sangat termotivasi. Hasil dari keaktifan siswa melalui lembar observasi diperoleh melalui dua aspek, yaitu:
51
52
1. Aspek afektif Ada 3 siswa (7, 5% siswa) dalam kategori sangat aktif, dan 37 siswa (92, 5% siswa) dalam kategori aktif, dengan nilai yang berbeda-beda. 2. Aspek psikomotorik Ada 3 siswa (7, 5% siswa) dalam kategori sangat aktif, 32 siswa (80% siswa) dalam kategori aktif, serta sisanya 5 siswa (12, 5 siswa) dalam kategori cukup aktif dengan jumlah nilai yang berbeda-beda pula.
B. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengolah data yang terkumpul, baik dari data observasi keaktifan maupun data angket siswa pada waktu kelas diterapkan model inquiry dengan tujuan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti dan dalam pembuktian menggunakan
uji
regresi.
Langkah–langkah
yang
digunakan
untuk
menganalisis uji hipotesis adalah sebagai berikut. Tabel 4. 1 Analisis uji regresi untuk motivasi dan keaktifan siswa melalui model inquiry Kode
X
Y
X²
Y²
XY
S-1
52
78.9
2704
6225.21
4102.8
S-2
55
80.7
3025
6512.49
4438.5
S-3
54
78.9
2916
6225.21
4260.6
S-4
51
72.7
2601
5285.29
3707.7
S-5
53
78.9
2809
6225.21
4181.7
S-6
50
78.6
2500
6177.96
3930
S-7
50
74.7
2500
5580.09
3735
S-8
52
82.5
2704
6806.25
4290
S-9
53
76.8
2809
5898.24
4070.4
S-10
50
74.4
2500
5535.36
3720
S-11
49
78.9
2401
6225.21
3866.1
S-12
50
86.1
2500
7413.21
4305
53
S-13
46
72.7
2116
5285.29
3344.2
S-14
54
82.7
2916
6839.29
4465.8
S-15
47
78.9
2209
6225.21
3708.3
S-16
53
82.5
2809
6806.25
4372.5
S-17
53
75
2809
5625
3975
S-18
49
77.1
2401
5944.41
3777.9
S-19
48
86.6
2304
7499.56
4156.8
S-20
51
81
2601
6561
4131
S-21
48
75
2304
5625
3600
S-22
51
79.5
2601
6320.25
4054.5
S-23
52
76.8
2704
5898.24
3993.6
S-24
51
92.3
2601
8519.29
4707.3
S-25
50
94.4
2500
8911.36
4720
S-26
51
75.3
2601
5670.09
3840.3
S-27
51
77.1
2601
5944.41
3932.1
S-28
53
70.9
2809
5026.81
3757.7
S-29
51
78.9
2601
6225.21
4023.9
S-30
49
77.4
2401
5990.76
3792.6
S-31
49
80.7
2401
6512.49
3954.3
S-32
48
92.3
2304
8519.29
4430.4
S-33
47
76.5
2209
5852.25
3595.5
S-34
48
77.4
2304
5990.76
3715.2
S-35
48
69.1
2304
4774.81
3316.8
S-36
51
78.6
2601
6177.96
4008.6
S-37
51
79.2
2601
6272.64
4039.2
S-38
53
72.9
2809
5314.41
3863.7
S-39
50
75
2500
5625
3750
S-40
50
78.9
2500
6225.21
3945
JUMLAH(∑)
2022
3156.8
102390
250291.98
159580
54
Dengan keterangan bahwa X adalah skor total pada analisis hasil angket motivasi pembelajaran melalui model inquiry. Sedangkan Y adalah keaktifan siswa yang diambil rata-ratanya dari aspek afektif dan aspek psikomotorik. Jumlah analisis uji regresi dari tabel diatas ditemukan hasil ratarata(mean) variabel X adalah 50, 55 dan hasil rata-rata variabel Y adalah 78, 92. Hasil perhitungan rumus regresi untuk tabel diatas ditemukan hasil untuk a ^
= 77, 852 dan b = 0, 021 sehingga Υ menjadi 77, 852 + 0, 021X. Dalam menghitung jumlah kuadrat ada beberapa bagian yang dihitung diantaranya adalah jumlah kuadrat total/JK (T) dengan hasilnya 250291, 98; jumlah kuadrat koefisien a/JK (A) dengan hasilnya 249134, 7; jumlah kuadrat regresi (b/a) / JK (b/a) dengan hasilnya 0, 0795; dan jumlah kuadrat sisa/ JK (S) dengan hasilnya 1157, 2005. Perhitungan uji hipotesis nol dengan dk pembilang n=1 dan dk penyebut n=38 ditemukan hasil Fh= 0, 003. Pada F tabel dengan taraf kesalahan antara 1% dan 5% dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 38 (n-2) adalah 4, 10 ( F tabel dapat dilihat pada lampiran). Untuk F hitung < F tabel baik pada taraf kesalahan antara 1% dan 5% dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien regresi tidak berarti (b= a). Perhitungan hipotesis antara dua variabel ditemukan hasil r = 0, 008. Sedangkan untuk r tabel (tabel dapat dilihat pada lampiran) dengan n = 40 serta taraf kesalahan 5% adalah 1, 312 dan taraf kesalahan 1% adalah 0, 403. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4. 2 berikut. Tabel 4. 2 Taraf signifikan dengan taraf kesalahan 1% dan 5% serta n = 40 r tabel dengan Taraf kesalahan
r hitung 5% 0,008
1%
1, 312
Tidak signifikan 0, 403
•
Keterangan
Tidak signifikan
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18
55
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Motivasi belajar siswa Angket motivasi belajar siswa terhadap proses belajar mengajar melalui model inquiry ini diberikan pada akhir pertemuan. Angket yang diberikan kepada siswa dalam bentuk skala likert. Dalam penelitian ini skala likert yang digunakan dalam bentuk check list (daftar lis). Siswa yang mengisi angket hanya dengan memberi tanda cek (√) pada kolom pengisian, sehingga mempermudah siswa dalam mengisi angket. Pada analisis hasil angket motivasi dengan jumlah siswa 40 dan soal angket 15, diperoleh bahwa semua siswa masuk dalam kategori sangat termotivasi dengan skor total angket yang beragam. Jumlah skor yang diperoleh siswa dari jumlah skor 46 sampai ada yang jumlah skornya 54. 2. Aktivitas (keaktifan) siswa Hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran materi ekosistem melalui model inquiry baik dari aspek afektif maupun aspek psikomotorik rata-rata siswa masuk dalam kriteria aktif. Pada aspek afektif diperoleh data ada 3 siswa masuk dalam kriteria sangat aktif dan sisanya sebanyak 37 siswa masuk dalam kriteria aktif. Pada aspek psikomotorik diperoleh data ada 3 siswa masuk dalam kriteria sangat aktif, 32 siswa masuk kriteria aktif, serta sisanya sebanyak 5 siswa masuk dalam kriteria cukup aktif. Pembelajaran melalui model inquiry ini siswa dapat terlibat dalam proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep meliputi observasi, menyelidiki, dan mencari informasi. Siswa harus mampu mencari, menemukan dan menggunakan kemampuan yang dimiliki dengan bantuan guru sebagai terhadap stimulus dari guru, sehingga interaksi yang aktif dapat menunjang hasil belajar yang diharapkan. Tujuan dari model inquiry ini adalah agar siswa melakukan tugas, aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah, mencari sumber sendiri dan belajar bersama kelompok, siswa mampu mengemukakan
56
pendapatnya dan merumuskan kesimpulannya nanti, menyangga dan mempertahankan pendapatnya. Pengamatan secara langsung yang dapat dilakukan siswa yang berkaitan dengan materi ekosistem adalah siswa dapat melakukan pengamatan dengan cara membuat kuadran dari tali raffia di luar ruangan (di lapangan), kemudian siswa dapat mengamati mahkluk hidup maupun makhluk tak hidup apa saja yang berada di dalam kuadran. serta dapat mengelompokkannya dalam golongan individu maupun populasi yang semuanya tergantung dari jumlahnya. Melalui kegiatan pengamatan siswa juga dapat diarahkan untuk dapat berfikir, dengan demikian siswa dapat memahami hasil pengamatannya sendiri serta dapat memahami dan melengkapi laporan hasil pengamatan, dan siswa mampu mendiskusikan hasil pengamatannya bersama kelompoknya
dan
dapat
mempresentasikannya
di
depan kelas.
Diterapkannya model inquiry sebagai metode pembelajaran di kelas ditandai dengan meningkatnya kompetensi siswa, menciptakan suasana kelas yang kondusif, siswa terlihat aktif dalam pembelajaran, siswa mempunyai motivasi untuk belajar, serta siswa memperoleh pengalaman belajar yang berarti.
D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti banyak kendala dan hambatan. Hal tersebut karena keterbatasan penulis dalam melaksanakan penelitian; misalnya pengetahuan yang dimiliki oleh penulis tentang materi yang diteliti. Meskipun demikian peneliti sudah seoptimal mungkin berusaha untuk menjalankan penelitian sesuai kemampuan, keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing. Hasil penelitian ternyata menunjukkan ketidak signifikan antara target dan hasil penelitian. Dari keterbatasan yang penulis paparkan di atas, dapat dikatakan dengan sejujurnya, inilah kekurangan dari penelitian yang peneliti lakukan di MTs Nu Al- Syairiyah Limpung Batang. Kekurangan hasil penelitian ini
57
diharapkan dapat ditutupi penelitian selanjutnya/disempurnakan oleh peneliti yang berbeda, atau selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini. Namun demikian, hasil-hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai simpulan sementara karena hal ini dapat diuji keabsahannya kembali, sehingga penelitian ini dilaksanakan dengan materi yang berbeda, dan kemungkinannya hasil yang didapatkan akan berbeda.
BAB V PENUTUP
A. SIMPULAN Setelah peneliti mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry terhadap Tingkat Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010” dan berdasarkan pelaksanaan rancangan yang telah ditetapkan di kelas seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulannya adalah: 1. Model pembelajaran inquiry berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dapat dilihat melalui observasi bahwa ketika siswa melakukan kegiatan pembelajaran di kelas siswa cenderung lebih memperhatikan penjelasan guru, duduk tenang saat diskusi sedang berlangsung, bertanya tentang hal yang kurang dimengerti, mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, serta membuat catatan hasil diskusi. Ketika proses pembelajaran melalui pengamatan, siswa dapat berlatih untuk mempersiapkan dan memakai alat serta bahan praktikum sendiri, berlatih untuk kerja kelompok, serta berlatih membuat kesimpulan hasil pengamatan. 2. Motivasi pembelajaran siswa melalui model inquiry berpengaruh terhadap keaktifan siswa dengan taraf signifikannya melalui r hitung adalah 0, 0008. Hasil tersebut berarti lebih kecil dari taraf signifikan r tabel baik pada taraf kesalahan 5% (1, 312) maupun taraf kesalahan 1% (0, 403) dengan n=40.
B. SARAN-SARAN Berdasarkan pengalaman dari fakta yang dihadapi oleh pengajar, baik sebelum maupun sesudah penelitian ini dijalankan ada beberapa hal yang
58
59
perlu diperhatikan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA khususnya biologi, yaitu: 1. Pelaksanaan model inquiry dalam proses belajar mengajar mempunyai pengaruh yang baik dalam meningkatkan motivasi belajar serta keaktifan siswa
dalam pengamatan, diskusi maupun presentasi, namun ketika
melakukan pengamatan ada siswa yang kurang konsentrasi dalam pengamatan, mereka ada yang bermain sendiri ketika proses pengamatan berlangsung. 2. Perlu persiapan lebih awal bagian pengajar untuk mempersiapkan alat dan bahan serta pembagian kelompok, akibatnya akan mengurangi waktu pengajaran. Penggunaan model inquiry dalam pembelajaran biologi kelas VII MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang menekankan pada aspek afektif dan psikomotorik, karena jika kedua aspek sudah terbangun maka aspek kognitif akan terbentuk dengan sendirinya. Untuk itu penulis bekerja sama dengan seluruh pihak yang berkompeten di bidang biologi kelas VII MTs Nu Al-Syairiyah Limpung, di antaranya yaitu: a. Guru Pembelajaran biologi terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan di mana dalam hal ini adalah dalam mencapai tujuan pembelajaran, maka peranan guru sebagai pelaku pembelajaran dituntut agar dapat meningkatkan perhatiannya terhadap semua komponen pembelajaran biologi sehingga kualitas pembelajaran biologi dapat mencapai hasil yang optimal. b. Untuk siswa Demi kelancaran proses pembelajaran biologi kelas VII MTs Nu Al-Syairiyah siswa diharapkan: 1) Tidak melakukan tindakan yang biasa mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 2) Disiplin waktu dan belajar dengan giat pelajaran biologi. 3) Mengikuti pelajaran dari jam pertama sampai akhir.
60
4) Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru. c. Kepada orang tua Hendaknya benar-benar ikut mengontrol kondisi anak di luar jam sekolah dalam proses belajar terutama mata pelajaran biologi. d. Bagi MTs Nu Al-Syairiyah 1) MTs Nu Al-Syairiyah Limpung merupakan tempat belajar para siswa, maka demi keberhasilan proses pembelajaran biologi kelas VII MTs Nu Al-Syairiyah Limpung perlu meningkatkan kualitas serta sarana prasarana yang menunjang proses pembelajaran terutama mata pelajaran biologi. 2) Mengalokasikan waktu dengan tepat sesuai dengan nama-nama siswa. 3) Pengontrol siswa di dalam jam sekolah.
C. PENUTUP Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan karunia serta kekuatan. Puji syukur dipanjatkan oleh penulis karena dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis selalu berdo’a memohon ketabahan dan bimbingan dari Allah, dengan harapan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan bagi penulis sendiri. Penulis sebagai manusia biasa pasti mempunyai kekurangan. Segala kekurangan itu memang keterbatasan. Untuk itu penulis meminta kritik serta saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta diridloi Allah SWT. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, cet. 13. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo, 2003, cet. 5. Ary, Donal, et. Al, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, cet. 3. Campbell, Neil. A, et. al, Biologi, Jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2004, cet. 3. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Jumatul Ali-Art, 2005. Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. 3. Emzir, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2004. Hamalik, Oemar, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2003, cet. 3, _______, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, cet. 2. _______, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet. 9. Indrawan, et. al, Biologi Konservasi, Jakarta: Yayasan Obor, 2004. Indriyanto, Ekologi Hutan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, cet. 1. Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail, 2008. Jihad, Asep dan Haris Abdul, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Presindo, 2009, cet. 3. Makmun, Alan Syamsudin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, cet. 5. Mulyasa,E, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.
Mustaqim, psikologi pendidikan, yogyakarta: pustaka pelajar, 2010, cet. 2. N.K,Roestiyah, strategi belajar mengajar, jakrta: PT Rineka Cipta, 2001, cet. 6. Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, cet. 14. Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistik untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, dan Bisnis, Bandung: Alfa Beta, 2009. Rustaman, Nuryani. Y, et. al, Strategi Belajar Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia: Fakultas MIPA, 2003 Santrock, John. W, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007, cet. 1. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2010. Short, Edmund. C, Form of Curriculum Inquiry, New York: State University, 1991. Silberman, Melvin. L, Active Learning 101 Cara Belajar Aktif, Bandung: Nusamedia dan Nuansa, 2009, cet. 3. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, cet. 3. Soemarwoto, Otto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta: Djambatan, 2004, ed. 10. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian , Bandung: Alfa Beta, 2007, cet. 12. _______, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfa Beta, 2008, cet. 14. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasinya, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, cet. 2. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, cet. 2. Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. 3. Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007.
Uno, Hamzah. B, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. 4. Winarsunu, Tulus, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, Malang: UMM Press, 2004, cet. 2. Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Sisiwa, Jakarta; Gaung Persada Press 2007, cet. 1. http://akhdian. Net/2009/10/17/download undang-undang-lingkungan hidup-no32-tahun-2009/, diunduh pada hari minggu pukul 12:00 tanggal 1 Agustus 2010. http://shifadating. Files. Wordpress. Com/2010/94/untiled31. jhpg. Diunduh pada pukul 113: 22, hari selasa, tanggal 17 Agustus 2010. http: //203. 190. 188. 132/biologi/Mo-75/images/gb. 12.jpg. diunduh pada pukul 12: 09, hari selasa, tanggal 17 Agustus 2010.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama NIM Tempat/Tanggal Lahir Alamat Asal Alamat Sekarang
: SUPRIYANTI : 063811010 : Batang, 20 Oktober 1988 : Babadan Rt 5/3 No. 40 Limpung Batang : Brumbung,Mranggen Demak
Jenjang Pendidikan : 1. SDN 02 Babadan Limpung Batang, Lulus Tahun 2000 2. SMP Negeri 1 Limpung Batang, Lulus Tahun 2003 3. SMA Negeri 1 Subah Batang, Lulus Tahun 2006 4. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2006
Penulis,
SUPRIYANTI NIM: 063811010
Lampiran 1 SILABUS Sekolah Kelas Mata Pelajaran
: MTs Nu Al-Syairiyah Limpung : VII (Tujuh) : IPA Biologi
Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Indikator
Penilaian Alokasi Bentuk Teknik Contoh Instrumen Waktu Instrumen
- Membedakan Gejala Alam - Melakukan 5.1 Observasi Lembar gejala alam pengamatan gejala observasi Melaksanakan Biotik dan kebendaan dan Abiotik alam kebendaan pengamatan pada objek biotik di objek secara kejadian pada objek ling-kungan sekitar. terencana dan abiotik melalui - Melakukan sistematis pengamatan. pengamatan gejala untuk alam berbentuk memperoleh PG Tes Tulis kebendaan pada informasi objek abiotik di gejala alam - Membedakan lingkungan sekitar. biotik dan gejala alam - Melakukan abiotik kebendaan dan pengamatan gejala kejadian pada keja-dian pada objek objek biotik
Amati perbandingan 2 × 40' gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek biotik dan abiotik.
Berikut ini manakah yang termasuk gejala alam kejadian pada objek biotik? a. bau
Sumber Belajar Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.25-29, dan lingkungan.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran biotik di lingkungan sekitar. - Melakukan pengamatan gejala keja-dian pada objek abiotik di lingkungan sekitar.
5.3 Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan
Mikroskop - Mencari informasi tentang bagianbagian dan fungsi mikroskop.
- Melakukan eksperimen dengan benar menggunakan mikroskop.
- Melakukan
Indikator melalui pengamatan.
Penilaian Alokasi Bentuk Teknik Contoh Instrumen Waktu Instrumen b. tumbuh c. warna d. ukuran
Tentukan dan - Mengenal bagian- Tes unjuk Uji petik sebutkan bagianbagian mikroskop. bagian mikroskop. kerja kerja - Menggunakan prosedur mikroskop dengan benar (mengatur fokus, pencahayaan, dan menemukan objek). - Membuat prediksi bangun 3 dimensi apabila tersedia hasil pengamatan 2 Tes dimensi (horizontal tertulis dan vertikal). - Membuat sayatan
Uraian
Jelaskan bagaimana cara membuat preparat irisan membujur batang.
Sumber Belajar
4 × 40' Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.2940, buku referensi yang relevan, dan alat-alat praktikum
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran eksperimen untuk membuat sayatan dan preparat basah. - Melakukan pembedahan untuk membuka penutup tubuh hewan.
5.4 Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam
Keselamatan - Mencari informasi Kerja melalui referensi tentang keselamatan kerja. - Studi pustaka tentang alat dan bahan-bahan yang berbahaya dalam pengamatan gejala alam.
Indikator
Penilaian Alokasi Bentuk Teknik Contoh Instrumen Waktu Instrumen
menurut arah Tes tertentu (melintang, tertulis membujur, dll). - Membuat preparat basah. - Melakukan pembedahan dengan alat dan cara yang tepat. - Memegang, membawa dan memperlakukan alat dan bahan secara aman. - Mendeskripsikan alat dan bahanbahan yang berbahaya.
Sumber Belajar
Uraian Bagaimana cara membedah ikan? Jelaskan menurut pengetahuanmu.
Tes unjuk Uji petik Lakukan dengan 2 × 40' kerja kerja prosedur yang benar prosedur cara membawa dan memperlakukan Tes tulis mikroskop. PG Manakah bahanbahan berbahaya yang dapat ditemukan di laboratorium? a. air Tes tulis b. asam sulfat
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.4448, buku referensi yang relevan,alat dan bahan praktikum
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
- Studi pustaka tentang simbolsimbol dalam laboratorium.
Indikator
- Mengindentifikasi simbol-simbol dalam laboratorium.
Penilaian Alokasi Bentuk Teknik Contoh Instrumen Waktu Instrumen PG c. alkohol d. larutan glukose Apakah arti simbol di bawah ini?
a. bahan yang mudah terbakar b. bahan yang beracun c. alat mudah pecah d. alat mudah mengalami korosi
Sumber Belajar
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Indikator
Ciri-ciri makhluk hidup
- Mengamati ciri-ciri makhluk hidup di lingkungan sekitar.
- Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
- Merumuskan karakteristik atau kekhasan ciri makhluk hidup berdasarkan hasil pengamatan. - Mengamati perbedaan ciri tumbuhan, hewan dan manusia.
Penilaian Alokasi Bentuk Teknik Instrumen Contoh Instrumen Waktu
Pernyataan berikut 2 × 40' ini berhubungan dengan ciri makhluk hidup, kecuali …. a. peka terhadap rangsang b. tumbuh dan berkem-bangbiak Tes unjuk c. memerlukan kerja - Membuat laporan Tes suhu terten-tu ciri-ciri makhluk kinerja produk untuk hidup berdasar pertumbuhan hasil observasi. d semua dapat Uraian berpindah tempat - Membedakan ciri Tes tumbu-han dan tertulis Pilihlah tiga hewan. makhluk hidup yang ada di sekitar dan identifikasilah 4 ciri serta buatlah laporannya. Tes tertulis
PG
Sumber Belajar Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.49-62 lingkungan,alat dan bahan praktikum
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Indikator
Penilaian Alokasi Bentuk Teknik Instrumen Contoh Instrumen Waktu
Sumber Belajar
Tuliskan 2 ciri makhluk hidup yang membedakan hewan dan tumbuhan 6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciriciri yang dimiliki
Klasifikasi Makhluk hidup
Tes - Mengidentifikasi - Membedakan tertulis ciri-ciri khusus yang makhluk hidup dimiliki organisme. yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ciri khusus kehidupan yang dimilikinya.
PG
Uraian Tes - Mencari informasi tertulis melalui referensi Uji petik tentang pentingnya - Mendeskripsikan kerja dilakukan klasifikasi pentingnya produk Tes makhluk hidup. dilakukan klasifikasi makhluk unjuk hidup. kerja - Melakukan klasifikasi makhluk
Ciri yang dengan mudah untuk membedakan antara kadal dan katak yaitu a. kepala b. kulit c. alat gerak d. ekor Mengapa makhluk hidup perlu diklasifikasikan? Dari gambar beberapa hewan yang sudah
2 × 40’ Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.63-78 lingkungan,alat dan bahan praktikum
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran hidup berdasar ciri yang dimiliki.
Indikator
Penilaian Alokasi Bentuk Teknik Instrumen Contoh Instrumen Waktu
-
Uraian Mengklasifikasikan beberapa makhluk Tes tertulis hidup di sekitar berdasar ciri yang diamati.
- Mengelompokkan organisme yang memiliki persamaan ciri dalam satu - Membuat kelompok tertentu. perbandingan ciriciri khusus tiap king-dom dalam sistem 5 kingdom.
6.3 Keragaman - Melakukan pengamatan sel dan Mendeskripsikan Pada Sistem jaringan dengan keragaman pada Organisasi menggunakan sistem organisasi Kehidupan mikroskop. kehidupan mulai dari tingkat sel
- Mendeskripsikan Tes Uji petik keragaman tingkat unjuk kerja sel berdasarkan kerja produk hasil pengamatan produk menggunakan mikroskop.
Sumber Belajar
tersedia, klasifikasikanlah berdasar ciri yang dapat diamati dan buatlah tabel klasifikasinya. Buatlah tabel perbandingan untuk menunjukkan ciriciri khusus tiap kingdom dalam sistem 5 kingdom.
Deskripsikan 4 × 40’ keragaman bentuk sel berdasarkan hasil pengamatan preparat awetan daun yang telah
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.79100, lingkungan, alat dan bahan
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
sampai organisme
- Melakukan identifikasi organorgan dan sistem organ pada manusia dan tumbuhan. - Mencari informasi melalui referensi tentang konsep sel, jaringan, organ dan sistem organ.
Indikator
Penilaian Alokasi Bentuk Teknik Instrumen Contoh Instrumen Waktu
Tes - Mendeskripsikan tertulis keragaman tingkat jaringan menurut sel-sel Tes penyusunnya. tertulis - Mendeskripsikan keragaman tingkat organ dan sistem organ berdasarkan Tes hasil pengamatan. tertulis - Mengkaitkan hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem organ penyusun tubuh.
Uraian
tersedia menggunakan mikroskop.
Uraian
Deskripsikan karakteristik sel penyusun jaringan palisade pada daun.
Uraian
Amatilah tumbuhan pacar air (Impatien balsamina) dan tuliskan namanama organ penyusunnya. Jelaskan hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem organ penyusun tubuh.
Sumber Belajar praktikum
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem Materi Pokok/ Kegiatan pembelajaran Kompetensi Pembelajar Dasar an 7.1 Ekosistem - Melakukan pengamatan Menentukan terhadap lingkungan ekosistem sekitar sebagai satuan dan saling ekosistem. hubungan - Menggali informasi dari antara nara sumber atau melihat komponen tayangan video tentang ekosistem komponen suatu satuan ekosistem yang spesifik (ekosistem sawah, ekosistem hutan, ekosistem danau). - Membuat beberapa model diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Penilaian Alokasi Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume Contoh Instrumen Waktu n 6 × 40’ Buku IPA Observasi Lembar Amatilah salah terpadu jl.1B Mengidentifikasik observasi satu contoh (Esis) h.101an satuan-satuan ekosistem yang 130, dalam ekosistem ada di sekitarmu dan menyatakan lingkungan alat dan jelaskan dan bahan matahari satuan-satuan merupakan sumber praktikum penyusunnya. energi utama. Indikator
Tugas - Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasar hasil pengamatan suatu ekosis-tem.
Tugas proyek Buatlah model diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem yang kamu amati! Lakukan dalam bentuk kerja
Materi Pokok/ Kompetensi Pembelajar Dasar an
Kegiatan pembelajaran
Keanekara - Mencari informasi 7.2 gaman Mengidentifik melalui studi pustaka makhluk asi-kan untuk merumuskan hidup pentingnya pentingnya dalam keanekaragam membudidayakan pelestarian tumbuhan dan hewan an makhluk hidup dalam ekosistem langka. pelestarian ekosistem
Indikator
- Mendefinisikan makhluk hidup yang tergolong langka.
Penilaian Alokasi Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume Contoh Instrumen Waktu n kelompok dan presentasikan di depan kelas pada saat yang ditetapkan.
Tes tulis
Isian
Makhluk hidup dinyatakan tergolong langka apabila ....
Tes lisan
Daftar pertanyaa - Menyebutkan Sebutkan 2 contoh n contoh tumbuhan hewan dan dan hewan yang tergolong makhluk tumbuhan langka hidup langka di Tes tulis di Indonesia. PG suatu lokasi. - Mengemukakan
Salah satu alasan
6 × 40’
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.131170, lingkungan, alat dan bahan praktikum
Materi Pokok/ Kompetensi Pembelajar Dasar an
7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Kegiatan pembelajaran
Indikator pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka.
Kepadatan - Mengumpulkan tulisanpopulasi tulisan yang terkait manusia dengan jenis, bentuk, dan - Membuat tulisan hubungann manfaat tumbuhan, hewan untuk mengenalkan ya dengan langka yang dilindungi. jenis, bentuk, dan lingkungan manfaat tumbuhan, hewan - Studi pustaka untuk langka yang merumuskan konsep dilindungi. kepadatan populasi. - Memprediksi hubungan antara
Penilaian Alokasi Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume Contoh Instrumen Waktu n pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka agar .... a. terjaminnya ketersediaan plasma nutfah b. jumlah Penugasan tumbuhan dan 2 × 40’ Tugas hewan tidak rumah berkurang c. memperindah Buku IPA alam terpadu jl.1B d. memutus (Esis) h.171Tes tulis kelangsungan 182, buku daur hara yang di referensi yang Uraian alam relevan, lingkungan, gambar dan Buatlah karangan foto Tes tulis untuk mengenalkan Uraian jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan
Materi Pokok/ Kompetensi Pembelajar Dasar an
Kegiatan pembelajaran - Mengkaji hubungan kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan melalui tayangan dan/atau gambar.
Penilaian Indikator Alokasi Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume Contoh Instrumen Waktu n populasi penduduk Tes tulis atau hewan langka dengan kebutuhan yang dilindungi air bersih dan Uraian Jelaskan hubungan udara bersih. antara populasi Tes tulis penduduk dengan Uraian kebutuhan air - Memprediksi bersih. hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan pangan. Jelaskan hubungan - Memprediksi antara populasi hubungan antara penduduk dengan populasi penduduk kebutuhan pangan. dengan ketersediaan Jelaskan hubungan populasi penduduk lahan. dengan ketersediaan - Menjelaskan pengaruh lahan. meningkatnya populasi penduduk Jelaskan terhadap kemungkinan kerusakan kerusakan
Materi Pokok/ Kompetensi Pembelajar Dasar an
Kegiatan pembelajaran
Indikator lingkungan
7.4 Pencemara - Studi pustaka untuk - Menjelaskan n dan konsekuensi merumuskan konsep Mengaplikasi Kerusakan kerusakan dan penebangan hutan kan peran dan pengaruhnya manusia Lingkunga pencemaran lingkungan. n terhadap dalam kerusakan pengelolaan lingkungan serta lingku-ngan upaya untuk mengatasinya mengatasi pencemaran dan kerusakan - Melihat gambar dan/atau lingkungan tayangan tentang aktivitas
Penilaian Alokasi Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume Contoh Instrumen Waktu n lingkungan yang dapat terjadi jika populasi penduduk terus meningkat.
Tes tulis
PG
Tes tulis
Uraian
Pernyataan: 4 × 40’ 1. menurunnya ketersediaan kayu 2. meningkatka n suhu udara secara global 3. meningkatny a kan-dungan O2 di udara menurunnya 4. ketersediaan air tanah
Buku IPA terpadu jl.1B (Esis) h.183207,buku referensi yang relevan, lingkungan, artikel, gambar dan foto
Materi Pokok/ Kompetensi Pembelajar Dasar an
Kegiatan pembelajaran manusia yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
- Merumuskan tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktivitas manusia.
Penilaian Indikator Alokasi Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume Contoh Instrumen Waktu n Manakah - Menjelaskan pernyataan yang pengaruh berhubungan pencemaran air, dengan udara dan tanah penebangan kaitannya dengan aktivitas manusia Penugasan Tugas hutan? rumah a. 1, 2, dan 3 dan upaya b. 1, 2, dan 4 mengatasinya. c. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4 - Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Jelaskan pengaruh pencemaran air terhadap kesehatan manusia. Buatlah suatu artikel cara menanggulangi pencemaran lingkungan. Silakan memilih topiknya, dapat
Materi Pokok/ Kompetensi Pembelajar Dasar an
Kegiatan pembelajaran
Indikator
Penilaian Alokasi Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume Contoh Instrumen Waktu n berkait dengan pencemaran udara, pencemaran tanah, atau pencemaran air.
Mengetahui Kepala MTs Nu Al-Syairiyah Limpung
Guru Mata Pelajaran IPA
Ahkmad Makhali, M.Ag
Rizki Murtikasari, S.Pd
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : MTs NU Al-SYAIRIYAH LIMPUNG BATANG : BIOLOGI : VII : IPA :2 : Ekosistem : 1.1 Satuan dalam ekosistem 1.2 Saling hubungan antar ekosistem 1.3 Upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup WAKTU : 4 JP(4 X 45 menit) STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem KOMPETENSI DASAR : 1.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS PROGRAM SEMESTER MATERI POKOK SUB MATERI POKOK
INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian ekosistem 2. Menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem 3. Melakukan kegiatan praktikum mengenai satuan makhluk hidup dalam ekosistem 4. Menjelaskan komponen-komponen ekosistem 5. Menjelaskan saling hubungan antar komponen ekosistem 6. Mendeskripsikan upaya manusia dalam melestarikan keanekaragaman makhluk hidup 7. Melakukan pengamatan terhadap komponen-komponen ekosistem TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem 2. Siswa dapat menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem 3. Siswa dapat menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem berdasarkan hasil kegiatan praktikum 4. Siswa dapat menyebutkan contoh dari satuan dari makhluk hidup dalam ekosistem berdasarkan hasil kegiatan praktikum 5. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen ekosistem 6. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen ekosistem berdasarkan hasil pengamatan 7. Siswa dapat menjelaskan saling hubungan antara ekosistem 8. Siswa dapat mendeskripsikan upaya manusia dalam melestarikan keanekaragaman makhluk hidup 9. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil pengamatan dan kegiatan praktikum di depan kelas
A. METODE PEMBELAJARAN 1. Metode ceramah 2. Metode Tanya – jawab 3. Metode praktikum 4. Metode diskusi 5. Metode presentasi B. MODEL PEMBELAJARAN Model inquiry C. SUMBER BELAJAR 1. Campbell, neil A, dkk, Biologi, Jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2004. 2. Indriyanto, Ekologi Hutan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. 3. Tim Sains, IPA Terpadu 1, Semarang: Aneka Ilmu, 2007. 4. internet D. ALAT DAN BAHAN LKS, tali raffia, mistar gulung dan lembar diskusi. E. SKENARIO PEMBELAJARAN Pertemuan pertama Kegiatan pembelajaran A. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa 2. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dengan menunjukkan tanaman jumlahnya satu atau lebih, dan memberikan pertanyaan apabila jumlah tanaman satu dinamakan apa dan apabila tanaman banyak dinamakan apa? 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru meminta siswa untuk menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran B. Kegiatan inti 1. Siswa diminta untuk membentuk kelompok, satu kelas terdiri dari enam kelompok( masing-masing terdiri dari enam-tujuh siswa) 2. Guru membagikan lembar petunjuk praktikum kepada setiap kelompok 3. Guru memberikan pengarahan kepada siswa mengenai kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan serta waktu yang diperlukan untuk kegiatan praktikum adalah 10 menit 4. Seluruh siswa diminta keluar lapangan untuk melaksanakan kegiatan praktikum 5. Guru meminta siswa masuk ke kelas dan duduk berdasarkan kelompoknya 6. Siswa diberi waktu 10 menit untuk mendiskusikan hasil
Waktu 5 menit
80 menit
praktikum 7. Guru meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas 8. Guru meminta siswa untuk bertanya apabila ada materi yang belum paham C. Penutup 1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kembali lembar diskusi yang telah diberikan 2. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 3. Guru mengucapkan salam
5 menit
Pertemuan kedua Kegiatan pembelajaran waktu A. Pendahuluan 5 menit 1. Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa 2. Guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran 3. Guru mengingatkan materi pertemuan sebelumnya B. Kegiatan Inti 80 menit 1. Guru menyampaikan materi melanjutkan pada pertemuan sebelumnya 2. Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya 3. Guru membagi lembar diskusi pada tiap-tiap kelompok 4. Guru menjelaskan tata cara diskusi serta waktu yang diperlukan untuk melaksanakan diskusi (waktu yang diperlukan adalah 10 menit) 5. Guru meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya 6. Guru meminta siswa untuk bertanya tentang materi apa yang belum paham C. Penutup 5 menit 1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi 2. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini 3. Guru mengucapkan salam F. PENILAIAN 1. Teknik penilaian 2. Bentuk instrumen 3. Lembar penilaian 4. Contoh instrumen
: lembar observasi : lembar observasi : lembar afektif dan psikomotorik :
a. Lembar observasi aspek afektif rubrik Skor
No
Aspek yang diamati
1 2
Memperhatikan penjelasan guru Duduk tenang saat kegiatan diskusi sedang berlangsung Kerja kelompok aktif dan terarah Bertanya tentang hal yang kurang dimengerti Mampu menerima pendapat maupun sanggahan dari teman Menyelesaikan tugas secara kelompok Membuat catatan hasil diskusi
3 4 5 6
1
2
3
4
7 Jumlah skor Penilaian aspek afektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Nilai: jumlah skor yang diperoleh X 100% Jumlah skor maksimum b. Lembar observasi aspek psikomotor rubrik No
Aspek yang diamati
1
Ketrampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan Kesiapan pribadi Ketrampilan memakai alat dan bahan Ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi Kerja sama kelompok Kemampuan membuat kesimpulan Jumlah skor
2 3 4 5 6
1
Skor 2 3
Penilaian aspek psikomotorik dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Nilai: jumlah skor yang diperoleh X 100% Jumlah skor maksimum
Batang, Mei 2010
4
Guru Mata Pelajaran Biologi,
Peneliti,
Rizki Murtikasari, S.Pd
Supiyanti NIM 063811010
Mengetahui, Kepala MTs NU Al-Syairiyah Limpung
Ahmad Makhali
Lampiran 3 Untuk mempermudah penulisan data maka untuk siswa yang mengisi angket uji coba diganti dengan kode UC No Nama siswa Kode siswa UC-1 Affan Saiful Umar 1 UC-2 Ajib Kurniawan 2 UC-3 Akhmad Khoirul Anam 3 UC-4 Choirul Imam 4 UC-5 Didik Irfan Syafii 5 UC-6 Eko Hermawan 6 UC-7 Ervina Salisati 7 UC-8 Fathul Rohmah 8 UC-9 Fifid Ristanto 9 UC-10 10 Fihkri Ramadanif UC-11 11 Fiki Fuailah UC-12 12 Fiki Mukharofah UC-13 13 Hidayatul Mudrikah UC-14 14 Imam Harifudin. R UC-15 15 Irna Safianti UC-16 16 Isrifatul Munifah UC-17 17 Muhammad Adib. M UC-18 18 Muhammad Alfian. C UC-19 19 Muhammad Kholid. F 20 Muhammad Amir Irsyad UC-20 UC-21 21 Muhammad Imron UC-22 22 Muhammad Ainul. B UC-23 23 Muhammad Faid. H UC-24 24 Mukhsinudin UC-25 25 Muthoharoh UC-26 26 Nova Faizal Anies. M UC-27 27 Nur Isnaeni UC-28 28 Nurul Muslikhah UC-29 29 Purwoko UC-30 30 Reni Dzakiatul Aqliyah UC-31 31 Resma Agustina UC-32 32 Retno Pramularsih UC-33 33 Rizka Khoirunisa UC-34 34 Siit Mutiati UC-35 35 Sri Wahyuni UC-36 36 Tri Wahyuni UC-37 37 Ulfa Maulida UC-38 38 Ulya Donitah UC-39 39 Wahyu Ulil Khusna UC-40 40 Yana Sri Pertiwi
Lampiran 4 Variabel Motivasi Belajar
KISI-KISI LEMBAR ANGKET UJI COBA No pernyataan Sub Indikator variabel Positif Negatif 2 1 Intrinsik 1. Belajar dengan tekun 2. Belajar dengan ulet 3 4 3. Adanya minat belajar 5 6, 9, 25
ekstrinsik
yang tinggi 4. Belajar ingin menjadi orang terdidik atau menjadi ahli dibidang tertentu dengan kemauan untuk berprestasi 5. Senang bekerja sendiri 6. Dapat mempertahankan pendapatnya 7. Senang mencari dan memecahkan masalah 8. Belajar demi memenuhi kewajiban 9. Belajar demi memperoleh hadiah 10. Belajar untuk menghindari hukuman 11. Belajar demi memperoleh pujian 12. Belajar demi menciptakan kesiapan dini dalam ulangan 13. Memiliki pengalaman pribadi dalam mencapai keberhasilan 14. Belajar karena pelajarannya menarik perhatian 15. Belajar karena suka dengan mata pelajaran tersebut 16. Belajar karena pelajarannya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
Jumlah pernyataan 2 2 4
10, 11
2
12 14
1 1
13
1
15
1 16
1
18
1
17
1
19
1 1
21 7
8
2
23
24
2
22
1
Lampiran 5 Lembar angket uji coba Nama:......................... LEMBAR MOTIVASI BELAJAR SISWA
Petunjuk pengisian 1. pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda cek (√ ) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai. 2. jawablah pertanyaan ini dengan sejujur-jujurnya. 3. angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai hasil belajar anda. Keterangan pilihan jawaban: SL : selalu SR : sering KD : kadang-kadang TP : tidak pernah No Pernyataan 1 Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru biologi 2 Saya mencontek teman dalam mengerjakan tugas dari guru biologi 3 Saya mengerjakan tugas rumah di sekolah 4 Saya mengerjakan tugas rumah di rumah 5 Saya lebih suka diam apabila ada pelajaran biologi yang kurang saya pahami 6 Saya bertanya pada guru apabila ada pelajaran biologi yang kurang saya pahami 7 Saya suka pelajaran biologi, karena pelajarannya menarik 8 Saya merasa bosan belajar biologi, karena materinya berupa hafalan 9 Saya belajar rajin dan teratur agar saya paham pelajaran biologi 10 Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita menjadi ahli biologi 11 Saya belajar rajin dan teratur untuk meraih nilai tertinggi 12 Saya merasa puas terhadap hasil belajar sendiri
SL
SR
KD
TP
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Saya tidak mengerjakan tugas sekolah yang saya anggap sulit saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya anggap benar Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi kewajiban Saya belajar dengan tekun untuk mendapatkan hadiah dari orang tua Saya rajin belajar walaupun tidak ada ulangan agar mendapatkan pujian dari orang tua Saya rajin belajar agar tidak dimarahi orang tua Saya belajar jika ada ujian Kegagalan yang berulang-ulang membuat saya malas belajar Saya mencari referensi lain untuk memperdalam pengetahuan tentang biologi Saya senang belajar biologi karena berhubungan dengan diri kita sendiri dan alam sekitar Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya jenuh di kelas Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang biologi
Keterangan: Untuk pernyataan positif Selalu :4 Sering :3 Kadang-kadang :2 Tidak pernah :1 Untuk pernyataan negatif Selalu :1 Sering :2 Kadang-kadang :3 Tidak pernah :4
Menentukan kategori motivasi belajar siswa dengan parameter sebagai berikut: Skor 1-15 : tidak termotivasi Skor 16-30 : kurang termotivasi Skor 31-45 : termotivasi Skor 46-60 : sangat termotivasi
ANALISIS HASIL ANGKET UJI COBA MOTIVASI PEMBELAJARAN SISWA
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
4
2
3
4
4
2
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
3
2
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
2
4
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
1
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
1
2
4
4
2
2
4
4
2
2
3
3
2
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
1
2
2
4
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
2
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
2
2
3
3
3
2
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
2
2
4
4
2
2
2
4
3
2
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
2
1
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
1
3
4
4
3
1
3
3
3
3
4
3
2
4
4
4
3
4
2
4
4
1
3
3
4
2
1
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
2
1
2
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
1
3
4
3
3
4
4
3
1
3
4
4
3
3
3
3
3
1
4
4
3
2
1
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
1
4
4
3
4
4
4
2
2
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
1
4
4
3
4
4
4
2
2
4
4
2
2
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
2
1
3
4
3
3
4
3
2
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
4
2
3
4
4
2
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
4
2
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
2
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
2
2
3
3
4
2
2
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
2
3
4
4
2
4
3
3
4
4
4
4
3
2
4
4
4
3
4
4
4
1
2
3
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
2
1
3
4
3
4
4
2
1
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
2
1
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
2
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
2
1
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
2
1
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
15
33
38
5
29
33
33
10
8
26
34
3
21
30
10
8
37
36
35
3
30
Lampiran 7
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Untuk mempermudah dalam pengolahan data, maka nama siswa diganti dengan kode siswa. Kelas VII A Nama siswa Kode siswa Akhmad Effendi S-1 Alfian Hidayat S-2 Alias Lutfiana S-3 Anas Fatul. L S-4 Ari Yulianto S-5 David Alfianto S-6 Dian Pratiwi S-7 Efa Yulianti S-8 Erniyanti S-9 Fariz Zulhilmi S-10 Fathahul Arifin S-11 Hasan Albana S-12 Hidayatul Fatikhah S-13 Ifan Fadila. A S-14 Ikhbirul Kusen S-15 Inne Za’rotul. A S-16 Irfan Fridenianto S-17 Kuswibisono S-18 Lalili Aslikhah S-19 Maghfirotus .S S-20 Mazizati Irsya S-21 Miftah Faridi S-22 Mirza Syahriya S-23 Muhamad Farizal S-24 Muhamad Rizal. Z S-25 Muhamad Farid. R S-26 Muhamad Hamzah. N S-27 Muhamad Fatkhur. R S-28 Muhamad Toha S-29 Multazam S-30 Nur Faizah S-31 Putri Mardiana S-32 Rizki Kurotul. A S-33 Rizki Kurniyati S-34 Rosidin S-35 Roudhotun. N S-36 Siti Amna S-37 Tri Kumala Dewi S-38 Winbangun Ijazani S-39 Yulfa ‘Arofah S-40
Lampiran 8 KISI-KISI LEMBAR ANGKET ANGKET MOTIVASI variabel Motivasi belajar
Sub variable Intrinsik
Ekstrinsik
Indikator 1. Belajar dengan tekun 2. Belajar dengan ulet 3. Adanya minat belajar yang tinggi 4. Belajar ingin menjadi peran terdidik atau menjadi ahli di bidang tertentu dengan kemauan untuk berprestasi 5. Dapat mempertahankan pendapatnya 6. Belajar demi memenuhi kewajiban 7. Belajar demi memperoleh pujian 8. Belajar untuk menghindari hukuman 9. Memiliki pengalaman pribadi dalam mencapai keberhasilan 10. Belajar karena mata pelajarannya menarik perhatian 11. Belajar karena suka dengan pelajaran tersebut 12. Belajar karena pelajarannya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
No. Pernyataan Positif negatif 1, 5
Jumlah pernyataan 2
2
1
3, 15
2
6, 7
2
8
1
9
1 10
1
11
1
12
1
4
1
14
1
13
1
Lampiran 9 Lembar angket motivasi belajar siswa LEMBAR MOTIVASI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATERI EKOSISTEM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY Petunjuk Pengisian 1. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda cek( √ ) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai 2. Jawablah pertanyaan ini dengan sejujur-jujurnya 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai hasil belajar anda. Keterangan Pilihan Jawaban: SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-kadang TP : Tidak pernah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pernyataan Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru biologi Saya mengerjakan tugas rumah di rumah Saya saya bertanya pada guru apabila ada pelejaran biologi yang kurang saya pahami Saya saya suka pelajaran biologi karena pelajarannya menarik Saya belajar rajin dan teratur agar saya paham pelajaran biologi Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita menjadi ahli biologi Saya belajar rajin dan teratur untuk meraih nilai tertinggi Saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya anggap benar Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi kewajiban Saya rajin belajar walaupun tidak ada ulangan agar mendapat pujian dari orang tua Saya rajin belajar agar tidak dimarahi orang tua Saya mencari referensi lain untuk memperdalam pengetahuan tentang biologi
SL
SR
KD
TP
13 14 15
Saya senang belajar biologi karena berhubungan dengan diri kita sendiri dan alam sekitar Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang biologi
Keterangan: Untuk pernyataan positif Selalu :4 Sering :3 Kadang-kadang :2 Tidak pernah :1 Untuk pernyataan negatif Selalu :1 Sering :2 Kadang-kadang :3 Tidak pernah :4 Menentukan kategori motivasi belajar siswa dengan parameter sebagai berikut: Skor 1-15 : tidak termotifasi Skor 16-30 : kurang termotifasi Skor 31-45 : termotifasi Skor 46-60 : sangat termotifasi
Lampiran 10 ANALISIS HASIL ANGKET MOTIVASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL INQUIRY
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 S-37 S-38 S-39 S-40
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 1 3 2 4 1 4 4 1 4 4 1 3 1 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 2
5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 1 4 4 3 1 3 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4
6 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 3 4 2 4 4 1 4 4 3 1 2 1 4 2 4 4 4 4 2 1 3 4 4 3 4
7 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 1 3 3 1 4 3 4 2 3
No Angket 8 9 10 2 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 1 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 1 3 2 4 4 4 2 1 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 1 4 2 1 4 4 3 4 2 1 3 3 2 3 3 1 4 2 4 4 4 2 4 2 3 4 3 3 4 2 3 4 2 2 4 4
11 4 3 4 1 4 1 3 3 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 1 2 4 4 4 3 2 4
12 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 3 1 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 1 4 4 1
13 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4
14 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4
15 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4
Skor Total 52 55 54 51 53 50 50 52 53 50 49 50 47 54 46 53 53 49 48 51 48 51 52 51 50 51 51 49 51 49 49 48 47 48 48 51 51 53 50 50
Kategori Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi Sangat Termotivasi
Lampiran 11 RUBRIK ASPEK AFEKTIF No Aspek yang diamati 1 Memperhatikan penjelasan guru a. Fokus, memperhatikan, menyimak, dan tidak gaduh b. Memperhatikan, menyimak, dan tidak gaduh c. Menyimak dan tidak gaduh d. Tidak menyimak dan ramai sendiri 2 Duduk tenang saat kegiatan diskusi berlangsung a. Siswa duduk tenang dengan seksama mengikuti jalannya diskusi b. Siswa duduk tetapi bicara sendiri c. Siswa duduk dengan banyak tingkah d. Siswa berdiri bahkan berjalan-jalan di kelas saat diskusi berlangsung 3 Kerja kelompok aktif dan terarah a. Berdiskusi, berpendapat, bertanya, dan bekerjasama b. Berdiskusi, memperhatiakan, bertanya tentang hal yang tidak dimengerti c. Berdiskusi, memperhatikan dan menyimak d. Tidak berpendapat dan tidak memperhatikan 4
5
6
Bertanya tentang hal yang kurang dimengerti a. Pertanyaan sesuai materi pelajaran, pertanyaan jelas, susunan kalimatnya benar, runtut dan sistematis b. Pertanyaan sesuai materi pembelajaran, tetapi susunan kalimatnya tidak benar sehingga pertanyaannya kurang jelas c. Pertanyaan kurang sesuai dengan materi pembelajaran, susunan kalimatnya kurang baik, meskipun pertanyaanya jelas d. Tidak pernah mengajukan pertanyaan Mampu meneerima pendapat maupun sanggahan dari teman a. Menampung dan menerima pendapat teman, menjawab sanggahan dari kelompok lain, mampu mempertahankan argumennya b. Menampung dan menerima pendapat teman, menjawab sanggahan dari kelompok lain c. Mempertahankan pendapatnya sendiri, mengajukan argumen yang sesuai d. Marah, tidak mau menerima pendapat dari teman atau kelompok lain Menyelesaikan tugas secara kelompok a. Bekerjasama menyelesaikan tugas kelompok, pembagian tugas, dibahas bersama, menghargai pendapat teman, bekerja dengan teratut sesuai dengan petunjuk b. Bekerjasama menyelesaikan tugas kelompok, menghargai pendapat teman c. Kurang dapat bekerjasama dalam menyelesaikan tugas secara kelompok d. Menelesaikan tugas secara individu, tidak menghargai pendapat teman
skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
7
Membuat catatan diskusi a. Siswa membuat catatan hasil diskusi( minimal tiga) dari kelompok lain b. Siswa mencatat hasil diskusi( minimal dua) dari kelompok lain c. Siswa hanya mencatat hasil diskusi kelompoknya sendiri d. Siswa tidak membuat catatn hasil diskusi kelompok
4 3 2 1
Lampiran 12 LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MATERI EKOSISTEM MELALUI MODEL INQUIRY Satuan pendidikan Materi pelajaran Materi pokok Sub materi pokok Aspek No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
: : : :
MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Biologi Ekosistem Satuan dalam ekosistem, saling hubungan antar ekosistem, dan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup. : Afektif
Nama Akhmad Effendi Alfian Hidayat Alias Lutfiana Anas Fatul. L Ari Yulianto David Alfianto Dian Pratiwi Efa Yulianti Erniyanti Fariz Zulhimi Fathahul Arifin Hasan Albana Hidayatul Fatikhah Ifan Fadila. A Ikhbirul Kusen Inne Zar’atul. A Irfan Fridenianto Kuswibisono Laili Aslikha Maghfirotus.S Mazizati Irsya Miftah Faridi Mirza Shahriya Muhamad Farizal Muhamad Rizal. Z Muhamad Farid. R Muhamad Hamzah. N Muhamad Fathkhur. R Muhamad Toha Multazam Nur Faizah Putri Mardiana Rizki Kurotul. A Rizki Kurniyati Rosidin
Aspek yang diamati A B C D E F G 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 2
Jumlah skor 22 23 22 22 22 23 22 24 22 23 22 26 22 23 22 24 21 21 24 22 21 20 22 26 26 20 21 21 22 20 23 26 23 20 20
Nilai 78, 6 82, 1 78, 6 78, 6 78, 6 82, 1 78,6 85, 7 78, 6 82, 1 78, 6 92, 9 78,6 82, 1 78, 6 85, 7 75 75 85, 7 78, 6 75 71, 4 78, 6 92, 9 92, 9 71, 4 75 75 78, 6 71, 4 82, 1 92, 9 82, 1 71, 4 71, 4
Ket Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat aktif Sangat aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat aktif Aktif Aktif Aktif
36 37 38 39 40
Roudhotun .N Siti Amna Tri Kumala Dewi Winbangun Ijazani Yulfa ‘Arofina
4 3 4 3 4
3 3 3 3 4
2 3 3 4 3
2 2 3 4 3
4 3 2 2 2
4 3 3 3 3
4 4 3 2 3
23 21 21 21 22
Keterangan: 1. Aspek Pengamatan A. memperhatikan penjelasa guru B. duduk tenang saat kegiatan diskusi sedang berlangsung C. kerja kelompok aktif dan terarah D. bertanya tentang hal yang kurang dimengerti E. mampu menerima pendapat maupun sanggahan dari teman F. menyelesaikan tugas secara kelompok G. membuat catatan hasil diskusi 2. Kriteria Pengamatan 1 : kurang baik 2 : cukup baik 3 : baik 4 : sangat baik 3. Penilaian N= Skor yang diperoleh siswa x 100 Skor maksimum ideal 4. Keterangan ≤ 50 : kurang aktif 51-69 : cukup aktif 70-89 : aktif 90-100 : sangat aktif
82, 1 75 75 75 78, 6
Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif
Lampiran 13 RUBRIK AKTIVITAS SISWA DALAM PENGAMATAN ( ASPEK PSIKOMOTORIK) No Aspek yang diamati Skor 1 Ketrampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan 4 a. Mampu mempersiapkan alat dan bahan dengan lengkap, benar, dan rapi 3 b. Mampu mempersiapkan alat dan bahan tidak lengkap tetapi benar dan rapi 2 c. Mampu mempersiapkan alat dan bahan tetapi tidak lengkap, tidak benar dan tidak rapi 1 d. Tidak mampu mempersiapkan alat dan bahan 2 Kesiapan pribadi 4 a. Menguasai langkah-langkah kerja, bekerja dengan tenang 3 b. Menguasai langkah kerja, bekerja tidak tenang 2 c. Kurang menguasai langkah-langkah kerja, sesekali melihat petunjuk praktikum di LKS 1 d. Tidak menguasai langkah-langkah kerja, selalu melihat petunjuk praktikum, sering bertanya pada teman 3 Ketrampilan memakai alat dan bahan 4 a. Membuat kuadrat memakai tali rapia di lapangan dengan benar dan rapi 3 b. Membuat kuadrat memakai tali rapia di lapangan dengan benar tetapi tidak rapi 2 c. Membuat kuadrat memakai tali rapia di lapangan tidak benar dan tidak rapi d. Tidak membuat kuadrat 1 4
5
6
Ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi data a. Melakukan pengamatan dengan cermat dan melakukan tabulasi data dengan benar dan lengkap b. Melakukan pengamatan dengan cermat dan melakukan tabulasi data dengan benar tetapi tidak lengkap c. Melakukan pengamatan dengan tidak cermat dan melakukan tabulasi data dengan benar dan lengkap d. Tidak melakukan pengamatan dan tidak melakukan tabulasi data Kerjasama kelompok a. Semua anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kompak b. Semua anggota kelompok dapat bekerjasama tetapi kurang kompak c. Hanya beberapa/ sebagian anggota kelompok bekerja d. Tidak ada anggota kelompok yang bekerja, semuanya menggantungkan kelompok lain Kemampuan membuat kesimpulan a. Mampu membuat kesimpulan dengan benar tanpa bantuan siapapun b. Mampu membuat kesimpulan dengan benar dengan bantuan guru c. Kurang mampu membuat kesimpulan walaupun sudah dibantu guru d. Tidak mampu membuat kesimpulan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Lampiran 14 LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MATERI EKOSISTEM MELALUI MODEL INQUIRY Satuan pendidikan Materi pelajaran Materi pokok Sub materi pokok Kelas Aspek
: : : :
MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Biologi Ekosistem Satuan dalam ekosistem, saling hubungan antar ekosistem, dan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup. : eksperimen : Psikomotorik
No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Akhmad Effendi Alfian Hidayat Alias Lutfiana Anas Fatul. L Ari Yulianto David Alfianto Dian Pratiwi Efa Yulianti Erniyanti Fariz Zulhimi Fathahul Arifin Hasan Albana Hidayatul Fatikhah Ifan Fadila. A Ikhbirul Kusen Inne Zar’atul. A Irfan Fridenianto Kuswibisono Laili Aslikha Maghfirotus.S Mazizati Irsya Miftah Faridi Mirza Shahriya Muhamad Farizal Muhamad Rizal. Z Muhamad Farid. R Muhamad Hamzah. N Muhamad Fathkhur. R Muhamad Toha Multazam Nur Faizah
A 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4
Aspek yang diamati B C D E 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 2 4 3 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 4 2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3
F 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
Jumlah skor 19 19 19 16 19 18 17 19 18 16 19 19 16 20 19 19 18 19 21 20 18 21 18 22 23 19 19 16 19 20 19
Nilai 79, 2 79, 2 79, 2 66, 7 79, 2 75 70, 8 79, 2 75 66, 7 79, 2 79, 2 66, 7 83, 3 79, 2 79, 2 75 79, 2 87, 5 83, 3 75 87, 5 75 91, 7 95, 8 79, 2 79, 2 66, 7 79, 2 83, 3 79, 2
Ket Aktif Aktif Aktif Cukup akif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Cukup aktif Aktif Akif Cukup aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat aktif Sangat aktif Aktif Aktif Cukup aktif Aktif Aktif Aktif
32 33 34 35 36 37 38 39 40
Putri Mardiana Rizki Kurotul. A Rizki Kurniyati Rosidin Roudhotun .N Siti Amna Tri Kumala Dewi Winbangun Ijazani Yulfa ‘Arofina
4 3 3 3 3 4 3 3 3
4 3 3 2 3 4 2 3 4
2 3 3 2 2 3 2 3 2
3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 2 3 2 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 17 20 16 18 20 17 18 19
Keterangan: 1. Aspek Pengamatan A. ketrampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan B. kesiapan pribadi C. ketrampilan memakai alat dan bahan D. ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi E. kerja sama kelompok F. kemampuan membuat kesimpulan 2. Kriteria Penilaian 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik 3. Penilaian N = Skor yang diperoleh siswa x100 Skor maksimum ideal 4. Keterangan ≤ 50 : kurang aktif 51-69 : cukup aktif 70-89 : aktif 90-100 : sangat aktif
91, 7 70, 8 83, 3 66, 7 75 83, 3 70, 8 75 79, 2
Sangat aktif Akif Aktif Cukup aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif
Lampiran 15 KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATERI EKOSISTEM MELALUI MODEL INQUIRY
satuan pendidikan : MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Materi pelajaran : Biologi Materi pokok: satuan dalam ekosistem, saling hubungan antar ekosistem, dan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Kode S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 S-37 S-38 S-39 S-40
Aspek Afektif 78. 6 82. 1 78. 6 78. 6 78. 6 82. 1 78. 6 85. 7 78. 6 82. 1 78. 6 92,9 78. 6 82. 1 78. 6 85. 7 75. 0 75. 0 85. 7 78. 6 75. 0 71. 4 78. 6 92. 9 92. 9 71. 4 75. 0 75. 0 78. 6 71. 4 82. 4 92. 9 82. 1 71. 4 71. 4 82. 1 75. 0 75. 0 75. 0 78. 6
Aspek Psikomotorik 79. 2 79. 2 79. 2 66. 7 79. 2 75. 0 70. 8 79. 2 75. 0 66. 7 79. 2 79. 2 66. 7 83. 3 79. 2 79. 2 75. 0 79. 2 87. 5 83. 3 75. 0 87. 5 75. 0 91. 7 95. 8 79. 2 79. 2 66. 7 79. 2 83. 3 79. 2 91. 7 70. 8 83. 3 66. 7 75. 0 83. 3 70. 8 75. 0 79. 2
Rata-rata (Y) 78. 9 80. 7 78. 9 72. 7 78. 9 78. 6 74. 7 82. 5 76. 8 74. 4 78. 9 86. 1 72. 7 82. 7 78. 9 82. 5 75. 0 77. 1 86. 6 81. 0 75. 0 79. 5 76. 8 92. 3 94. 4 75. 3 77. 1 70. 9 78. 9 77. 4 80. 7 92. 3 76. 5 77. 4 69. 1 78. 6 79. 2 72. 9 75. 0 78. 9
Lampiran 16 LEMBAR DISKUSI I Kelompok Nama
:………. : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Hari/ tanggal: ………..
A. Alat dan Bahan 1. Tali raffia 2. Mistar gulung B. Cara Kerja 1. Buatlah kelompok yang terdiri dari enam-tujuh orang 2. Buatlah kuadrat dari tali raffia dengan ukuran 1 m X 1 m 3. Tentukan halaman yang akan diamati 4. Dengan menggunakan kuadrat, amati makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang terdapat didalamnya, kemudian catat hasil pengamatanmu dalam tabel! C. Tabel hasil Pengamatan Nama Makhluk No Makhluk Hidup
Makhluk Tak Hidup
Jumlah
Keterangan Individu Populasi
Catatan: beri tanda( √ ) untuk makhluk hidup dan tanda ( x ) untuk makhluk tak hidup D. Pertanyaan 1. Jenis makhluk hidup apa saja yang kamu temukan? 2. Jenis makhluk tak hidup apa saja yang kamu temukan? 3. Jelaskan hubungan makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang terdapat di lingkungan tersebut? 4. Apakah yang dimaksud dengan individu? Berikan contoh dari individu berdasarkan hasil pengamatanmu! 5. Jelaskan pengertian populasi? Sebutkan contoh dari populasi berdasarkan hasil pengamatanmu! 6. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatanmu?
Lampiran 17 LEMBAR DISKUSI II
Kelompok
: …………………..
Nama
: 1.
Hari/ Tanggal : ……………..
2. 3. 4. 5. 6. 7. Susunlah jaring-jaring makanan dengan memberi tanda panah pada bagan berikut ini : Harimau Ular
Rubah Burung
Kelinci
Laba-laba Tikus
Belalang
Ulat
Tumbuhan hijau
Pertanyaan : 1. Berdasarkan diagram jaring-jaring makanan yang kalian buat, jelaskan pengertian jaring-jaring makanan ! 2. Buatlah 2 piramida makanan dari jaring-jaring makanan yang kalian buat !
Lampiran 18 Analisis uji regresi pada siswa yang menggunakan model inquiry pada mata pelajaran ekosistem di kelas VII Kode S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 S-37 S-38 S-39 S-40 JUMLAH(∑)
X 52 55 54 51 53 50 50 52 53 50 49 50 46 54 47 53 53 49 48 51 48 51 52 51 50 51 51 53 51 49 49 48 47 48 48 51 51 53 50 50 2022
Y 78.9 80.7 78.9 72.7 78.9 78.6 74.7 82.5 76.8 74.4 78.9 86.1 72.7 82.7 78.9 82.5 75 77.1 86.6 81 75 79.5 76.8 92.3 94.4 75.3 77.1 70.9 78.9 77.4 80.7 92.3 76.5 77.4 69.1 78.6 79.2 72.9 75 78.9 3156.8
X² 2704 3025 2916 2601 2809 2500 2500 2704 2809 2500 2401 2500 2116 2916 2209 2809 2809 2401 2304 2601 2304 2601 2704 2601 2500 2601 2601 2809 2601 2401 2401 2304 2209 2304 2304 2601 2601 2809 2500 2500 102390
Y² 6225.21 6512.49 6225.21 5285.29 6225.21 6177.96 5580.09 6806.25 5898.24 5535.36 6225.21 7413.21 5285.29 6839.29 6225.21 6806.25 5625 5944.41 7499.56 6561 5625 6320.25 5898.24 8519.29 8911.36 5670.09 5944.41 5026.81 6225.21 5990.76 6512.49 8519.29 5852.25 5990.76 4774.81 6177.96 6272.64 5314.41 5625 6225.21 250291.98
XY 4102.8 4438.5 4260.6 3707.7 4181.7 3930 3735 4290 4070.4 3720 3866.1 4305 3344.2 4465.8 3708.3 4372.5 3975 3777.9 4156.8 4131 3600 4054.5 3993.6 4707.3 4720 3840.3 3932.1 3757.7 4023.9 3792.6 3954.3 4430.4 3595.5 3715.2 3316.8 4008.6 4039.2 3863.7 3750 3945 159580
1.Menghitung rata-rata variabel X dan variabel Y a. untuk variabel X nilai meannya adalah: mean X
= ∑Xi N = 2022 40 = 50, 55
b.untuk variabel Y nilai meannya adalah: mean Y
= ∑Yi N = 3156, 8 40 = 78, 92
2. Menghitung rumus regresi pada kelas yang menerapkan model inquiry ^ Y = a + bx a
= (∑Y)(∑X2) – (∑X)(∑XY) N∑X2 – (∑X)2 = (3156, 8)(102390) – (2022)(159580) 40(102390) – (2022)2 = 553992 7116 = 77, 852
b
= N∑XY - (∑X)(∑Y) N∑X² - (∑X)² = 40(159580) – ( 2022)(3156, 8) 40(102390) – (2022)2 = 150, 4 7116 = 0. 021
^ Y = a + bx = 77, 852+ 0, 021X 3. Menghitung jumlah kuadrat a. Jumlah kuadrat total JK (T)
= ∑Y2 = 250291, 98
b. Jumlah kuadrat koefisien a JK (A)
= (∑Y)2 N =( 3156, 8)2 40 = 249134, 7
c. Jumlah kuadrat regresi (b/a) JK(b/a)
= b{∑XY – (∑X)(∑Y)} N = {N∑XY – (∑X)(∑Y)}2 N{N∑X 2– (∑X)2} = {40(159580) –(2022)(3156, 8)}2 40{40(102390) – (2022)2} = 22620, 16 284640 = 0, 0795
d. Jumlah kuadrat sisa JK(S)
= JK(T) – JK(a) – JK(b/a) = 250291, 98 – 249134, 7 – 0, 0795 = 1157, 2005
e. Untuk menguji hipotesis nol Fh
= S2reg S2sis
Dengan dk pembilang n= 1 dan dk penyebut = n-2 (38) Fh
= 0, 0795 30, 453 = 0, 003
F tabel dengan taraf kesalahan antara 1% dan 5% dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 38 (n-2) adalah 4. 10 F hitung < F table baik untuk taraf kesalahan antara 1% dan 5% kesimpulannya koefisien regresi tidak berarti (b = a) 4.Menghitung hipotesis antara dua variabel r
=
{n∑ Χ
=
n∑ ΧΥ − ∑ Χ ∑ Υ 2
}{
− ( ∑ Χ ) 2 n∑ Υ 2 − (∑ Υ ) 2
}
40(159580) − (2022)(3156,8) {40(102390) − (2022) 2 }{40(250291,98) − (3156,8) 2 }
= 150, 4 18149, 95051 = 0, 008 Taraf signifikan dengan taraf kesalahan 1% dan 5% serta n = 40 r hitung
r table dengan Taraf kesalahan 5%
0. 008
Keterangan
1%
1, 312
Tidak signifikan 0, 403
Tidak signifikan
Lampiran 19 LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF YAYASAN ISLAM AL- SYAIRIYAH
MTs NU AL – SYAIRIYAH LIMPUNG TERAKREDITASI B No.Kw.11.4/PP.03.2/624.25.08/2006 Jl.Raya Limpung –Tersono KM.1,5 Plumbon, Limpung, Batang 51271 Telp. ( 0285) 4468368 Website : mtsnualsyairiyahlimpung.blogspot.com e-mail :
[email protected]
PROFIL MADRASAH / SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
I. IDENTITAS MADRASAH / SEKOLAH : 1. Nama Madrasah / Sekolah 2. Alamat Madrasah / Sekolah a. Desa/kelurahan/Jalan b. Kecamatan c. Kabupaten d. Nomor Telp / HP 3. Didirikan Tanggal 4. Nomor Statistik 5. Jenjang Akreditasi 6. Status Madrasah / Sekolah a. SK dari b. Nomor c. Tanggal 7. Penyelenggara Madrasah / Sekolah 8. Yayasan Penyelenggara Nama Ketua Yayasan Alamat
: MTs NU AL SYAIRIYAH LIMPUNG :. : Plumbon, Jl Raya Limpung-tersono Km,1,5 : Limpung : Batang : ( 0285 ) 4468 368 : 13 Mei 1986 : 212.33.25.08. 017 : B : Swasta : Departemen Agama Kanwil Prop Jawa Tengah : Kw 11.4/4/PP.03.2/3607/2006 : 30 Juni 2006 : MTs NU Al Syairiyah Limpung : Yayasan Islam Al Syairiyah : Drs. H.AGUS MUSYAFAK : Pungangan, Limpung, Batang
II. IDENTITAS KEPALA MADRASAH / SEKOLAH : 1. Nama 2. NIP 3. Pendidikan Terakhir 4. Status SK dari Nomor Taggal 5. Alamat Rumah Batang
: AKHMAD MAKHALI,S.Ag :: SI PAI : GTT/GTY : YAYASAN ISLAM AL-SYAIRIYAH : 002/SK/YISA/VII/2004 : 18 Juli 2004 : Kemuning, Plumbon, Rt 01/02 Limpung, ( 085 869 184 171 )
III. KEADAAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 : No
Kelas
Jumlah Siswa
Jumlah Keseluruhan
Laki-laki
Perempuan
VII
48
40
88
VIII
40
46
86
IX
29
37
66
Jumlah
122
118
240
Keterangan
IV. DAFTAR NAMA – NAMA GURU DAN MATA PELAJARAN YANG DIAMPU : No
Nama / NIP
Pend Terakhir
Tahun Lulus
Mata Pelajaran
Mulai tugas di sini
SI SI D3 SI SLTA
1998 1991 1999 2005
Akidah Akhlak Quran Hdits Bahasa Jawa Penjas Ke NU an
20 Juli 1997
D3
1994
IPs
14 Juli 1986
1 2 3 4 5
Akhmad Makhai,S.Ag Drs. H.Agus Musyafak Istiqomah,A.Md Tarmidi,S.Pd H.Amin Syafii
6
H.M Yusro, Ba
7
Bambang Siswanto
SLTA
1983
Matematika
22 Juli 1986
8
Akhmad zaini
SLTA
1983
Bahasa Arab
14 Juli 1986
9 10 11 12 13
Jariyah Ali Mujib,S.Ag Purwaningsih,S.sos I Dian Irawati B, SE Fuji Hariyanti,S.pd
SLTA SI SI SI SI
1986 2001 2005 2005 2006
Kertangkes Bahasa Arab SKI IPs/ PKn Bahasa Inggris
23 Desember 1987 20 Juli 2003 21 Agustus 2005 17 Agustus 2005
14
SI
2007
Aqidah Akhlak
17 18
Nikmatul Wafiroh,S.Psi I Umamatul Faizah,S.Pd i M.Helmi Arifiyanto,S.Pd Rizki Murtika Sari,S.Pd Siti masrurotun,S.Pd
29 20
15 16
01 Juli 1992 01 Agustus 1990 14 Juli 1986 14 Juli 1986
21 September 2006 16 Juli 2007 16 Juli 2007
SI SI
2007 2006
Quran Hdits VII TIK
SI SI
2008 2008
IPA Terpadu Bahasa Indonesia
16 Juli 2007 14 Juli 2008 01 Januari 2009
M.dwi Saptono,S.Si
SI
2005
Penjas VII
14 Juli 2009
Hamam Nasrudin, S. Pd I
SI
2008
PKn VII
14 Juli 2009
V. DAFTAR NAMA – NAMA PEGAWAI : No
Nama / NIP
1 2
Solahudin Ali Mujib,S.Ag
Pend terakhir SLTA S1
Tahun Lulus 1984 2001
Jabatan Peng. Koperasi Ka.TU
Mulai Tugas disini 20 Juli 2001 20 Juli 2003
3 4 5
Muslimah M.Badrudin Sakhowi
SLTA SLTA SLTP
2003 2000 1991
TU Penjaga Penjaga
21 Juli 2003 16 Juli 2007 14 Juli 2008
VI. SARANA DAN PRASARANA : No 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12
Jenis Sarana prasarana Ruang Kelas Ruang Kepala Ruang Guru Ruang TU Ruang Perpustakaan R. Laboratorium Ruang UKS Kamar kecil Gudang Lap. Olah raga Kantin
Jumlah 6 1 1 1 1 2 1 8 1 1 1
Keterangan
Limpung, 29 Mei 2010 Kepala Madrasah
AKHMAD MAKHALI,S.Ag NIP. –
DOKUMENTASI SISWA SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI MODEL INQUIRY
Gbr. 1 Siswa sedang praktikum di lapangan
Gbr. 3 Siswa melakukan diskusi kelompok
Gbr. 5 Perwakilan salah satu siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
Gbr. 2 Siswa melakukan diskusi kelompok
Gbr. 4 Perwakilan salah satu siswa Menuliskan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis
Gbr. 6 Perwakilan salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru