SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA
MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA Rachmad Fuji Sanjuli dan Meylia Elizabeth Ranu Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
[email protected] ABSTRACT Archive Management System has an important role as a source of information and media documentation. As a source of information, then archives the material or data for making a decision appropriately, so that the archive can be said to be a system where each other are interwoven in one bond is intact because the archive can support an organization's program of activities, both in terms of planning, execution and control of the organization concerned duties ranging from events leading up to the decision making. Archives as media documentation, the archive is official evidence that can be accounted for government activities, therefore, be mandatory for every employee who works on archival unit in this organization to carry out their duties properly, so that the service correspondence can more effectively and efficiently, as for the purpose of this research was to analyze the Archives Management System in the Department Public Works of Highway and Drainage the city of Surabaya. In research, researchers used a descriptive research method with qualitative approach. The research seeks to develop concepts and facts to answer how deeply Archive Management System in the Department Public Works of Highway and Drainage the city of Surabaya. Archive Management System that uses an incorporation system of number and system of date, This is even less effective, It is even less effective but it has already well underway, because the use of a combined procedure between centralization and decentralization. Keyword : Archive, Management, System
ABSTRAK Sistem Pengelolaan Arsip memiliki peranan penting sebagai sumber informasi dan media dokumentasi. Sebagai sumber informasi, maka arsip merupakan bahan/data untuk pengambilan suatu keputusan secara tepat, sehingga arsip dapat dikatakan suatu sistem dimana satu sama yang lain saling berkaitan dalam satu ikatan yang utuh, karena arsip dapat menunjang suatu program kegiatan organisasi, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian tugas organisasi yang bersangkutan mulai dari kegiatan terdepan sampai pada kegiatan pengambilan keputusan. Arsip sebagai media dokumentasi, maka arsip merupakan bukti resmi yang dapat dipertanggungjawabkan untuk kegiatan pemerintah, oleh karena itu menjadi kewajiban bagi setiap pegawai yang berkerja pada unit kearsipan dalam organisasi ini untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, agar pelayanan surat menyurat bisa lebih efektif dan efisien, adapun tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Sistem Pengelolaan Arsip di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berupaya mengembangkan konsep dan fakta secara mendalam untuk menjawab bagaimanakah Sistem Pengelolaan Arsip di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Sistem Pengelolaan arsip di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya menggunakan sistem nomor dan sistem tanggal yang masih kurang efektif tetapi sudah berjalan dengan baik, dikarenakan menggunakan prosedur gabungan antara sentralisasi dan desentralisasi. Kata kunci : Sistem, Pengelolaan, Arsip.
1
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
setiap pegawai yang berkerja pada unit kearsipan PENDAHULUAN
dalam organisasi ini untuk melaksanakan tugasnya
Setiap pekerjaan kantor, baik pemerintah maupun
swasta
penyimpanan,
memerlukan pencatatan,
dengan baik, agar pelayanan surat menyurat bisa
penciptaan,
lebih efektif dan efisien.
pemeliharaan,
Untuk menangani arsip dengan baik, maka
penyusutan, penghapusan, dan pengelolaan surat,
diperlukan suatu sistem pengelolaan arsip yang
baik surat masuk maupun surat keluar sampai
baik pula yang meliputi penciptaan, penyimpanan,
dengan
pemeliharaan, penyusutan dan pemusnahan arsip.
penghapusan
surat
dengan
sistem
pengelolaan arsip tertentu dan dapat dipertanggung-
SOP
jawabkan secara hukum. Arsip sebagai salah satu
pelaksanaan
kegiatan perkantoran memiliki peranan yang sangat
penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, sampai
penting. Arsip yang dimiliki oleh organisasi harus
dengan
dikelola dengan baik akan membantu tugas
konvensional maupun arsip elektronik (ANRI
pimpinan serta membantu mekanisme kerja dari
nomor 20 pasal 1 tahun 2012).
Pengelolaan
Arsip
pengelolaan
penyusutan
arsip,
adalah arsip
baik
petunjuk
mulai
dari
untuk
arsip
seluruh pegawai instansi yang bersangkutan dalam
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
pencapaian tujuan. Informasi yang diperlukan
Pematusan Kota Surabaya dalam operasionalisasi
melalui arsip dapat menghindari salah komunikasi,
penyelenggaraan jalan dan pematusan berpedoman
mencegah
pada keputusan Walikota Surabaya nomor 62 tahun
adanya
duplikasi
pekerjaan
dan
membantu mencapai efisiensi kerja. Sistem
memiliki
Strategi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
peranan penting sebagai sumber informasi dan
Pematusan Kota Surabaya, Tahun 2011-2015).
media dokumentasi. Sebagai sumber informasi,
Sistem pengelolaan arsip yang ada di Dinas
maka
untuk
Pekerjaan Umum dan Pematusan kota Surabaya
pengambilan suatu keputusan secara tepat, sehingga
yaitu: 1)Surat atau dokumen masuk ke TU, setelah
arsip dapat dikatakan suatu sistem dimana satu
itu data di input ke dalam komputer. 2)Surat yang
sama yang lain saling berkaitan dalam satu ikatan
sudah di data akan diserahkan kepada sekretaris
yang utuh, karena arsip dapat menunjang suatu
untuk disetujui atau tidaknya surat tersebut, surat
program kegiatan organisasi, baik dari segi
yang disetujui atau tidak akan diserahkan ke TU
perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian
untuk dilakukan pendataan kembali. 3)Surat atau
tugas organisasi yang bersangkutan mulai dari
dokumen disimpan oleh TU untuk diarsipkan.
arsip
kegiatan
Pengelolaan
merupakan
terdepan
Arsip
2010 tentang rincian tugas dan fungsi. (Rencana
bahan/data
sampai
pada
kegiatan
Walaupun kearsipan mempunyai peranan
pengambilan keputusan.
yang penting dalam administrasi, namun didalam
Arsip sebagai media dokumentasi pada
kegiatan perkantoran masih banyak kantor-kantor
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
(pemerintah
Pematusan Kota Surabaya sebagai bukti resmi yang
melakukan penataan arsip dengan baik. Hal ini juga
dapat
dialami oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
dipertanggungjawabkan
untuk
kegiatan
pemerintah, oleh karena itu menjadi kewajiban bagi
dan
2
maupun
Pematusan
Kota
swasta)
Surabaya.
yang
belum
Berdasarkan
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
observasi peneliti menemukan beberapa fenomena,
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota
fenomena pertama yang terjadi adalah pada ruang
Surabaya.
penyimpanan berkas dokumen kurang luas atau penataan susunan kurang baik, yang menimbulkan
KAJIAN PUSTAKA
arsip sukar ditemukan kembali apabila dibutuhkan
Pengertian Arsip Arsip adalah “arsip merupakan salah satu
dan dapat menyebabkan proses sistem pengelolaan arsip bisa terhambat.
produk pekerjaan kantor (office work). Produk
Fenomena kedua adalah masih ditemukan
pekerjaan kantor (office work) lainnya adalah
arsip yang menumpuk sehingga membuat proses
formulir, surat, dan laporan” (Amsyah, 2002:4).
pengelolaan
dalam
Perkataan arsip yang dalam bahasa Belanda archief
penanganannya serta dapat mengakibatkan arsip
berasal dari bahasa Yunani yaitu arche. Perubahan
hilang atau rusak. Fenomena ketiga adalah pegawai
bentuk kata arche menjadi archea yang selanjutnya
lupa untuk mengembalikan arsip yang dipinjam
berubah pula menjadi archeon. Menurut arti kata
ketempat penyimpanan arsip. Fenomena ini jelas
itu sendiri maka arche berarti permulaan dan berarti
sangat memperlambat sistem pengelolaan arsip
pula jabatan atau kekuasaan serta fungsi peradilan.
dalam faktor efisiensi waktu dan pemeliharaan
Archea berarti dokumen atau catatan tentang
arsip. Adanya sistem pengelolaan kearsipan yang
masalah
baik, teratur dan terarah dapat memudahkan para
beluknya. Archeon berarti Balai Kota tempat
pegawai untuk menemukan kembali arsip dalam
dilangsungkan
waktu yang cepat dan penataan arsip yang baik
masalah pemerintahan.
dapat meminimalis terjadinya kerusakan arsip.
Arsip
arsip
menjadi
lama
pemerintahan
dengan
pengurusan
sendiri
segala
seluk
dokumen/catatan
mirip
benar
dengan
Dengan demikian sistem pengelolaan arsip dapat
perkataan bahasa latin archium yang berarti balai
berjalan semakin lancar.
kota. Dari asal kata serta pengertiannya maka arsip
Dari fenomena tersebut, maka dilakukan
dapat berarti dokumen dan juga tempat/balai kota.
penelitian dengan judul “Sistem Pengelolaan arsip
Dalam Bahasa Inggris, arsip dinyatakan dengan
di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
istilah file, yang berasal dari Bahasa Latin felum
Pematusan Kota Surabaya”
yang berarti tali atau benang. Pada awalnya orangorang Amerika menyatukan warkat dengan cara
Rumusan Masalah
mengikatnya dengan tali atau benang. Dalam
Rumusan masalah dalam penelitian ini
bahasa Arab disebut warkat yang berarti surat.
adalah bagaimanakah Sistem Pengelolaan Arsip di
Menurut pengertian tersebut, maka surat
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan
dapat
Kota Surabaya?
arsip
apabila
memenuhi
persyaratan sebagai berikut: 1)Surat tersebut harus
Tujuan Penelitian Tujuan
dikatakan
penelitian
masih mempunyai kepentingan (bagi lembaga, ini
adalah
untuk
organisasi, instansi, perseorangan) baik untuk masa
menganalisis Sistem Pengelolaan Arsip di Dinas
kini maupun untuk masa yang akan datang. 2)Surat
3
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
tersebut,
karena
kepentingan
masih
harus
mempunyai disimpan
nilai
2009 mengenai kearsipan).
dengan
Kemudian
pemerintah
mengeluarkan
mempergunakan suatu sistem tertentu sehingga
kembali UU RI No. 8 Tahun 1997 tentang dokumen
dengan mudah dan cepat ditemukan apabila
perusahaan. Menurut UU nomor 43 Tahun 2009
sewaktu-waktu diperlukan kembali.
mengenai kearsipan, beberapa pengertian mengenai
Sedangkan menurut beberapa ahli arsip
arsip dan kearsipan telah terangkum di dalam Bab I
adalah “kumpulan warkat yang disimpan secara
Ketentuan Umum Pasal 1. Berikut ini pengertian
teratur
suatu
arsip dan kearsipan menurut UU No. 43 Tahun
kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat
2009: 1)Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan
ditemukan kembali” (Sugiyono, 2011). Jelas bahwa
dengan arsip. 2)Arsip adalah rekaman kegiatan atau
arsip merupakan penunjang kegiatan perkantoran
peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai
maka arsip harus mudah ditemukan apabila
dengan perkembangan teknologi informasi dan
dibutuhkan.
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga
berencana
karena
mempunyai
Menurut pengertian tersebut, warkat yang
negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
selanjutnya disebut arsip harus memenuhi syarat
perusahaan,
sebagai berikut: 1)Warkat tersebut harus masih
kemasyarakatan,
mempunyai kegunaan. 2)Warkat tersebut harus
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
disimpan secara teratur dan berencana. 3)Warkat
dan bernegara.
tersebut dapat ditemukan dengan mudah dan cepat
Arsip
apabila diperlukan kembali. Mengingat
arti
organisasi dan
dinamis
politik,
organisasi
perseorangan
adalah
dalam
arsip
yang
digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip,
arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.
Pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang
4)Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya
besar terhadap arsip. Hal ini terbukti dengan
merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan
dikeluarkannya
Undang-
operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui,
Undang (UU) yang mengatur tentang kearsipan
dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.
Nasional. Peraturan pertama kali yang mengatur
5)Arsip
tentang kearsipan Nasional ialah UU nomor 19
penggunaannya tinggi dan/atau
Tahun 1961,
6)Arsip
beberapa
pentingnya
peraturan
tentang pokok-pokok
kearsipan
aktif
inaktif
adalah
arsip
adalah arsip
yang
frekuensi
terus menerus. yang
frekuensi
Nasional, yang dimuat dalam lembaran Negara
penggunaannya telah menurun. 7)Arsip statis
tahun 1961 No. 310, tambahan lembaran Negara
adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip
No. 2368. Kemudian UU tersebut dicabut dan
karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis
diganti dengan UU nomor 7 Tahun 1971 tentang
retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang
ketentuan-ketentuan pokok kearsipan Nasional,
telah diverifikasi baik secara langsung maupun
yang dimuat dalam lembaran Negara tahun 1971
tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik
nomor 32, tambahan lembaran Negara nomor 2964.
Indonesia (ANRI) dan/atau lembaga kearsipan.
(UU ini telah diganti dengan UU Nomor 43 Tahun
8)Arsip terjaga adalah arsip Negara yang berkaitan
4
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
dengan keberadaan dan kelangsungan hidup Bangsa
informasi
adalah
dan Negara yang harus dijaga keutuhan, keamanan,
mengumpulkan,
dan keselamatannya. 9)Arsip umum adalah arsip
memproses,
yang tidak termasuk dalam kategori arsip terjaga.
dan/atau
suatu
teknik
menyiapkan,
menyimpan,
mengumumkan,
menyebarkan
untuk
menganalisis,
informasi.
4)Dokumen
Sedemikian lengkap UU No. 43 Tahun
elektronik adalah setiap informasi elektronik yang
2009 ini mewadahi pengertian arsip dan kearsipan.
dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau
Tinggal
disimpan
bagaimana
penerapannya
dalam
dalam
bentuk
analog,
digital,
pengelolaan arsip bagi kehidupan kebangsaan,
elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang
organisasi, perusahaan dan perkantoran sehingga
dapat
pada akhirnya dapat terwujud dunia kearsipan tanah
melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk
air yang terkelola secara optimal, efektif dan
tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar,
efisien. Dari beberapa rumusan di atas, dapat
peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda,
disimpulkan bahwa arsip adalah kumpulan surat
angka, kode akses, simbol atau perforasi yang
atau kumpulan warkat yang mengandung arti dan
memiliki makna hanya dapat dipahami oleh orang
mempunyai
yang mampu memahaminya. 5)Sistem elektronik
kegunaan baik
organisasi
maupun
bagi kepentingan
bagi
pribadi/perorangan/individu
kepentingan
yang
dilihat,
adalah
disimpan
ditampilkan,
serangkaian
elektronik
yang
dan/atau
perangkat
berfungsi
mengumpulkan,
ditemukan
menyimpan,
menampilkan,
mengirimkan,
dan
apabila
sewaktu-waktu
diperlukan. Pemerintah
juga
mengeluarkan
UU
prosedur
mempersiapkan,
sedemikian rupa sehingga dengan mudah dan cepat kembali
dan
didengar
mengolah,
menganalisis, mengumumkan,
menyebarkan
informasi
elektronik.
Republik Indonesia (RI) Nomor 11 tahun 2008
Sedangkan pada Bab III Pasal 5 UU No.
tentang informasi dan transaksi elektronik pada Bab
43 Tahun 2009: 1)Informasi elektronik dan/atau
I Ketentuan Umum Pasal 1 yang dimaksud sebagai
dokumen
berikut: 1)Informasi elektronik adalah satu atau
merupakan alat bukti hukum yang sah. 2)Informasi
sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak
elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau
terbatas
peta,
hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat 1
rancangan, foto, Electronic Data Interchange
merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai
(EDI), surat elektronik (e-mail), telegram, teleks,
dengan hukum acara yang berlaku di Indonesia.
telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode
3)Informasi
akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang
elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan
memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang
sistem elektronik sesuai dengan ketentuan yang
mampu memahaminya.
2)Transaksi elektronik
diatur dalam UU ini. 4)Ketentuan mengenai
adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik
menggunakan
komputer,
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku
dan/atau media elektronik lainnya. 3)Teknologi
untuk: (a)Surat yang menurut UU harus dibuat
pada
tulisan,
komputer,
suara,
gambar,
jaringan
5
elektronik
dan/atau
elektronik
hasil
dan/atau
cetaknya
dokumen
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
dalam
bentuk
tertulis,
dan
(b)Surat
beserta
Pentingnya Arsip Bagi Suatu Kantor
dokumennya yang menurut UU harus dibuat dalam
Menurut beberapa ahli bahwa “arsip bukan
bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh
hanya berupa bundelan-bundelan kertas saja, tetapi
pejabat pembuat akta.
lebih dari itu. Arsip memiliki arti dan peranan yang
Pengertian kearsipan sendiri berasal dari
besar dalam organisasi” (Amsyah, 2002). Sebuah
perkataan arsip atau filing yang berasal dari
arsip tidaklah terdiri dari kertas saja (dalam arti
perkataan
administrasi
sebagai fisik), akan tetapi yang lebih penting adalah
perkantoran filing atau penyimpanan warkat adalah
bagaimana kertas itu dapat memberikan informasi.
kegiatan menaruh warkat-warkat dalam suatu
Setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi dapat
tempat penyimpanan secara tertib menurut sistem,
direkam pada arsip.
file.
Dalam
kamus
susunan dan tata cara yang telah ditentukan,
Selain itu arsip juga diangap penting
sehingga pertumbuhan warkat-warkat itu dapat
karena memiliki nilai guna menurut The Liang Gie
dikendalikan dan setiap kali diperlukan dapat
(2000), nilai guna arsip yaitu: 1)Nilai Kegunaan
secara cepat ditemukan kembali.
Administrasi: Seorang pimpinan hendaknya dapat
Dari
rumusan
tersebut
diatas
dapat
mengurus atau menyelesaikan setiap persoalan
disimpulkan pula bahwa kearsipan (filing) adalah
yang
suatu proses kegiatan pengaturan arsip mulai dari
membuat keputusan dengan tepat. Untuk dapat
pembuatan
cara
membuat keputusan dengan tepat perlu adanya
penyimpanan arsip. Pengaturan tersebut dibantu
catatan-catatan atas peristiwa yang telah terjadi.
dengan mempergunakan sistem tertentu, sehingga
dengan tersedianya warkat yang diperlukan untuk
arsip-arsip
menyelesaikan sesuatu persoalan, berarti warkat
arsip
dapat
sampai
dengan
ditemukan
tata
kembali
ketika
diperlukan.
dihadapi
tersebut
dengan
dapat
sebaik-baiknya
mempunyai
nilai
serta
kegunaan
administrasi. 2)Nilai Kegunaan Hukum: Apabila timbul persoalan dan perlu diselesaikan menurut
Jenis-Jenis Arsip Jenis arsip ialah “bentuk arsip bisa
hukum maka sesuatu warkat dapat pula digunakan
beragam, tidak hanya berupa lembaran kertas dan
sebagai
bahan
pembuktian
tulisan pada umumnya” (Amsyah, 2002). Namun
Kegunaan Keuangan: Warkat mempunyai nilai
dalam setiap kantor, arsip memang terutama berupa
kegunaan keuangan apabila sesuatu warkat itu
surat/warkat/dokumen berbentuk lembaran kertas
dapat
bertulisan. Adapun jenis arsip antara lain: 1)Arsip
keuangan. 4)Nilai Kegunaan Haluan Organisasi:
menurut Subjek dan Isinya. 2)Arsip menurut
Sesuatu warkat dapat berguna sebagai landasan
Bentuk dan Wujud Fisik. 3)Arsip menurut Nilai
untuk mengambil kebijakan atau haluan sesuatu
atau Kegunaannya. 4)Arsip menurut Undang-
organisasi dalam mencapai tujuannya. 5)Nilai
Undang (UU) 43 Tahun 2009.
Kegunaan Organisasi: Sesuatu warkat dapat pula
menimbulkan
digunakan
untuk
akibat
dasar
hukum.
atau
3)Nilai
menyangkut
pelaksanaan
suatu
pekerjaan. 6)Nilai Kegunaan Sejarah: Warkat dapat
6
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
pula berguna sebagai bahan sejarah karena warkat
menjelaskan
dapat menerangkan peristiwa yang terjadi pada
diciptakan,
masa lampau. 7)Nilai Kegunaan Penelitian: Warkat
kegiatannya. (b)Nilai guna informasional, yaitu
dapat berguna sebagai bahan untuk pengembangan
arsip yang mempunyai nilai
ilmu
bahan
ditentukan oleh isi atau informasi yang terkandung
penelitian. 8)Nilai Kegunaan Penerangan: Warkat
dalam arsip itu bagi kegunaan berbagai kepentingan
dapat berguna sebagai bahan untuk memberikan
penelitian dan kesejarahan tanpa dikaitkan dengan
penerangan kepada khalayak ramai.
lembaga
pengetahuan
Sedangkan Republik Indonesia
lebih
lanjut
menurut
atau
Arsip
Nasional
tentang
bagaimana
dikembangkan,
atau
instansi
instansi
itu
fungsi
dan
diatur
guna informasional
penciptanya,
seperti
mengenai orang, tempat, benda, fenomena, masalah
ditinjau dari kepentingan
dan sejenisnya.
penggunaan arsip maka nilai guna arsip didasarkan
Setiap pimpinan dalam kehidupan sehari-
pada kegunaan nilai guna primer dan nilai guna
hari selalu dihadapkan dengan berbagai masalah
sekunder. (ANRI nomor 20 tahun 2012). 1)Nilai
yang menuntut penanganan dan pemecahan yang
guna primer, yaitu arsip yang didasarkan pada
tepat serta dapat diterapkan. Setiap tugas-tugas
kegunaan
fungsi
yang dilakukan tersebut harus dilaksanakan dengan
lembaga/instansi pencipta arsip. Nilai guna primer
penuh pertimbangan dan perhitungan-perhitungan
meliputi: (a)Nilai guna administrasi, yaitu nilai
yang akurat. Agar pertimbangan dan perhitungan
guna arsip yang didasarkan pada kegunaan bagi
itu akurat maka sangat diperlukan informasi atau
pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga atau instansi
keterangan-keterangan
pencipta
sebagai bahan dalam menentukan keputusan atau
pelaksanaan
arsip.
(b)Nilai
tugas
guna
dan
hukum,
yaitu
yang
kebijaksanaan.
bukti-bukti yang mempunyai kekuasaan hukum atas
keterangan ini dapat ditemukan / diperoleh dari
hak dan kewajiban warga negara dan pemerintah.
berbagai catatan/naskah yang disebut arsip. Mengingat
atau
dijadikan
mempunyai nilai guna hukum apabila berisikan
(c)Nilai guna keuangan, yaitu yang mempunyai
Informasi
dapat
pentingnya
keterangan-
arsip
dalam
nilai guna keuangan, berisi segala hal ihwal yang
organisasi maka yang menjadi peranan arsip yaitu:
menyangkut keuangan. (d)Nilai guna ilmiah dan
1)Sebagai Alat Bantu Ingatan Organisasi: Arsip
teknologi, yaitu bernilai guna ilmiah dan teknologi
merupakan pusat ingatan dari setiap organisasi.
mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai
Arsip bukan hanya sebagai fisik saja, akan tetapi
akibat hasil penelitian murni atau terapan. 2)Nilai
juga informasi yang ada di dalam arsip tersebut.
guna sekunder, yaitu arsip yang mempunyai
Apabila arsip yang dimiliki oleh organisasi kurang
pengertian atau sebagai tolak ukur apakah berkas,
baik
data atau dokumen itu bernilai bagi kepentingan
memengaruhi tingkat reputasi atau perkembangan,
Negara dan ilmu pengetahuan di kemudian hari.
sehingga organisasi tersebut akan mengalami
Nilai guna sekunder meliputi: (a)Nilai guna
hambatan-hambatan.
pembuktian, yaitu apabila mengandung fakta dan
menampung beraneka ragam bahan informasi yang
keterangan
berguna maka perlu disusun suatu rencana program
yang
dapat
digunakan
untuk
7
pengelolaannya
maka
Karena
akibatnya
arsip
akan
dapat
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
pengelolaan arsip sehingga bila diperlukan arsip
ciri penyelenggaraan sistem arsip yang baik yaitu :
dapat dengan cepat dan tepat disajikan. 2)Sebagai
1)Mengurus sedikit warkat/arsip. 2)Warkat yang
Bahan atau Alat Pembuktian: Setiap transaksi
berkualitas.
kegiatan
menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
yang
memerlukan informasi
dilakukan
oleh
pembuktian.
sangat
organisasi
Keabsahan
ditentukan
oleh
suatu
3)Warkat
yang
selektif.
4)Dapat
Dapat disimpulkan sistem pengelolaan
bukti-bukti
arsip adalah
paduan tata cara yang sistematis
otentik. Dalam hal ini arsip sebagai rekaman setiap
dalam mengolah arsip agar tersimpan dengan aman
peristiwa dapat dijadikan sebagai alat pembuktian.
dan dapat ditemukan dengan mudah sewaktu
3)Sebagai Bahan Pengambilan Keputusan: Arsip
diperlukan. Sistem pengelolaan arsip yang baik
dapat memberikan informasi yang diperlukan
harus sesuai dengan kondisi organisasi, sederhana,
apabila
keputusan.
mudah dimengerti dan mudah dioperasikan, mudah
4)Sebagai Barometer/Alat Ukur Kegiatan Suatu
diadaptasikan bila ada perubahan sistem serta
Organisasi:
fleksibel
seseorang
akan
Setiap
membuat
aktifitas
yang
dilakukan
dan
elastis murah,
untuk aman,
menampung
organisasi selalu direkam dalam warkat. Rekaman
perkembangan,
akurat.
Bagi
peristiwa tersebut dapat dijadikan sebagai bahan
lembaga, departemen atau perusahaan swasta yang
pertanggungjawaban. Pengelolaan warkat-warkat
tidak begitu luas, dapat pula menyelenggarakan
dengan baik akan memudahkan setiap orang dalam
susunan organisasi arsip dengan lebih sederhana
melaksanakan kegiatan. Pelayanan akan berjalan
dan mudah, dengan tidak mengurangi tugas
dengan lancar apabila didukung oleh informasi
penyelenggaraan arsip yang hemat dan cermat serta
yang tersedia.
praktis.
Arsip dapat memberikan informasi dalam
ANRI (Peraturan kepala Arsip Nasional
menunjang aktifitas organisasi, sehingga jika
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2012 tentang
pencarian data maupun informasi melalui arsip
pedoman pengelolaan unit kearsipan pada lembaga
tidak
Negara)
dapat
segera
diperoleh
maka
akan
menjelaskan jawab
bahwa dalam
unit
kearsipan
mengganggu pelaksanaan aktifitas organisasi. Arsip
bertanggung
menyusun
sistem
yang tidak tertata dengan baik dapat mencerminkan
pengelolaan arsip, yang tertuang dalam Standar
kinerja yang buruk suatu organisasi.
Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan arsip atau manual arsip, yang terdiri dari: 1)SOP tentang penciptaan arsip yang terdiri dari: (a)Tata naskah
Sistem Pengelolaan Arsip Sistem kearsipan adalah “suatu sistem,
dinas. (b)Pengurusan surat. (c)Sistem klasifikasi
metode atau cara yang dipergunakan dalam
keamanan
penyimpanan
dan
kembali
penggunaan dan pemeliharaan arsip antara lain:
arsip/dokumen”
(Amsyah,
Meliputi
(a)Klasifikasi arsip. (b)Pemberkasan arsip aktif.
kegiatan planning, organizing, actuating dan
(c)Pengelolaan arsip aktif. (d)Penataan arsip inaktif.
controlling. Agar sistem arsip dapat berjalan secara
(e)Pemeliharaan dan perawatan arsip. (f)Program
efektif dan efisien, maka harus berpedoman pada
arsip vital. (g)Pengelolaan arsip media baru.
penemuan 2002:71).
8
dan
akses
arsip.
2)SOP
tentang
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
(h)Pemberkasan, pelaporan, dan penyerahan arsip
apabila surat tersebut sewaktu-waktu diperlukan.
terjaga. (i)Tata cara alih media arsip. (j)Autentikasi
(Amsyah, 2002). Sedangkan Menurut Moekijat
arsip. 3)SOP tentang penyusutan arsip antara lain:
(2002) bahwa secara umum sistem penyimpanan
(a)Jadwal Retensi Arsip. (b)Pemindahan Arsip.
arsip (filing system) ada 5 cara, yaitu: (a)Sistem
(c)Pemusnahan Arsip. (d)Penyerahan Arsip.
abjad
(alphabetical
system)
adalah
sistem
Petugas arsip harus dapat melakukan hal-
penyimpanan arsip dengan menggunakan metode
hal yang berhubungan dengan pengelolaan arsip
penyusunan secara abjad atau alfabetis (menyusun
seperti
nama dalam urutan nama-nama
melakukan
persiapan
penataan
arsip,
menentukan indek berkas, menata kartu kendali,
mulai dari
A
sampai dengan Z).
menata sekat dan menata folder dalam sekat. Selain
Sistem abjad lebih cocok digunakan
itu, petugas arsip juga harus dapat mengetahui
terhadap arsip yang dasar penyusunannya dilakukan
kapan penyusutan suatu arsip harus dilakukan
terhadap nama orang, nama organisasi, nama
sehingga dapat mendayagunakan arsip dinamis
lokasi/tempat, nama benda dan masalah/subyek.
sebagai berkas kerja maupun sebagai referensi dan
Dalam menggunakan sistem abjad dibutuhkan
memantapkan penyelamatan arsip yang bernilai
mengindeks
tinggi serta dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
menentukan ciri/tanda dari sesuatu dokumen yang
lain pada masa datang.
akan dijadikan petunjuk/tanda pengenal untuk
yaitu
memudahkan
cara
mengetahui
menemukan
tempat
dan
dokumen
disimpan. (b)Sistem perihal / masalah / subyek
Ruang Lingkup Sistem Pengelolaan Arsip Ruang lingkup sistem pengelolaan arsip
(subject system) disebut juga sistem masalah
dalam penelitian ini meliputi: 1)Penciptaan Arsip:
merupakan
Menurut Ricks dan Gow Penciptaan arsip/warkat
didasarkan pada pokok masalah surat. Sebelum
(records creation) adalah penulisan surat, memo,
menerapkan sistem subyek, terlebih dahulu harus
petunjuk/instruksi,
gambar,
disusun pedomannya yang dijadikan sebagai dasar
kopian, output komputer, film dan sebagainya yang
penataan arsip pada tempat penyimpanannya.
kemudian didistribusikan atau disampaikan kepada
Pedoman tersebut disebut pola klasifikasi. Dalam
seseorang
(perusahaan).
penyusunan pola klasifikasi arsip, unsur fungsi,
(Yohannes, 2006). Sedangkan menurut ANRI
struktur dan masalah saling menunjang satu dengan
Pencipta Arsip adalah “pihak yang mempunyai
lainnya.
dan
formulir,
atau
laporan,
organisasi
kemandirian dan otoritas dalam pelaksanaan fungsi,
sistem
Unsur
penyimpanan
fungsi
yang
arsip
tercermin
yang
dalam
tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan
kegiatan operasional dapat dijadikan sebagai dasar
arsip dinamis”. ANRI (ANRI pasal 1 nomor 25
untuk menyusun klasifikasi arsip. (c)Sistem nomor
tahun 2012). 2)Penyimpanan Arsip: Penyimpanan
(numerical system) adalah suatu sistem penataan
arsip adalah pekerjaan yang dilaksanakan pada
arsip berdasarkan nomor-nomor kode tertentu yang
penyimpanan sebuah surat agar penemuan surat
ditetapkan untuk setiap arsip. Dalam sistem nomor
yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat
terdapat beberapa variasi, antara lain sistem nomor
9
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
menurut Decimal Dewey, sistem nomor menurut
wilayah
Terminal Digit, Middles Digit, Soundex System,
2)Pemeliharaan
Duplex Numeric, dan Straight-Numeric. Sistem
pemeliharaan arsip adalah “usaha-usaha yang
Nomor yang umum digunakan adalah sistem nomor
dilakukan
Decimal Dewey (Dewey Decimal Classification)
kerusakan dan kemusnahan”. (Najaf, 2012). Jadi
atau Universal Decimal Classification (UDC) yang
pemeliharaan arsip merupakan usaha pengamanan
mengelompokkan semua subyek yang mencakup
arsip agar terawat dengan baik, sehingga mencegah
keseluruhan ilmu pengetahuan manusia ke dalam
kemungkinan adanya kerusakan dan hilangnya
suatu susunan yang sistematis dan teratur. Sistem
arsip.
ini
biasa
digunakan
di
perpustakaan
untuk
yang
menjadi Arsip:
untuk
Menurut
jangkauannya.
Menurut
menjaga
arsip
Sulistyo-Basuki
Wursanto
dari
tata
segala
kerja
penempatan buku-buku dan pembuatan nomor
pemeliharaan arsip meliputi kegiatan pengaturan
buku. (d)Sistem tanggal (chronological system)
arsip di rak, membersihkan dan menghilangkan
yaitu sistem penyimpanan surat yang didasarkan
debu serta pembetulan letak arsip. (Najaf, 2012).
kepada tanggal surat diterima (untuk surat masuk)
3)Penyusutan Arsip: Penyusutan arsip adalah
dan tanggal surat dikirim (untuk surat ke luar).
kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara
Dalam suatu surat biasanya ada 3 tanggal
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke Unit
terdiri dari tanggal surat dibuat/diketik, tanggal
Kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki
surat
yang
nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada
Namun
lembaga kearsipan. (ANRI pasal 1 nomor 25 tahun
penyimpanan surat dengan sistem ini berdasarkan
2012). 4)Pemusnahan Arsip: Pemusnahan Arsip
tanggal
surat
adalah “kegiatan memusnahkan arsip yang tidak
bersangkutan. Untuk mengetahuinya maka dalam
mempunyai nilai kegunaan dan telah melampaui
sistem ini diperlukan buku arsip yang berfungsi
jangka waktu penyimpanan”. (ANRI pasal 1 nomor
sebagai
25 tahun 2012).
dikirim/diterima
menyebutkan
tanggal
permasalahan
penerimaan
alat
disimpan
dan
atau
pencatat saja.
(geographical
surat.
pengiriman
surat-surat
(e)Sistem
system)
yang
akan
wilayah/daerah
adalah
suatu
sistem
METODE PENELITIAN
penyimpanan arsip berdasarkan wilayah atau
Jenis Penelitian
daerah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Penyusunan
arsip-arsip
dilakukan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan
berdasarkan pembagian wilayah daerah yang
kualitatif
menjadi alamat suatu surat. Warkat yang disimpan
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
dalam
alamiah”. (Sugiyono, 2012). Sedangkan menurut
folder-folder
pada
umumnya
diatur
adalah
Taylor
penelitian
mendefinisikan
yang
berdasarkan metode abjad atas dasar wilayah.
Bogdan
Dalam penerapannya juga perlu disusun daftar
pendekatan kualitatif ialah prosedur penelitian yang
klasifikasi wilayah. Sistem ini sudah digunakan
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
oleh PT. Pos dan giro dengan menggunakan daerah
tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat
10
dan
“metode
bahwa
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
diamati. (moleong, 2011:4). Artinya data yang
latar
dikumpulkan nantinya bukan berupa angka-angka,
mendapatkan informasi yang dapat dipercaya dan
melainkan kata-kata dan bahasa dari naskah
tidak memakan waktu yang lama maka peneliti
wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi,
menggunakan
memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang
partisipan sebagai subjek penelitian. Informan
menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah
kunci adalah orang pertama yang dipilih karena
ingin menggambarkan realita empirik di balik
dianggap lebih mengetahui tentang masalah yang
fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas.
diteliti, informan pertama dalam penelitian ini
Penelitian
deskriptif digunakan
penelitian
(Moleong
informan
:
2011).
kunci
dan
Untuk
informan
untuk
adalah Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
Marga dan Pematusan kota Surabaya yaitu bpk Ir.
telah
peneliti
Ach. Sugeng Wibowo, Kepala Sub. Bagian dan
dengan
Kepegawaian yaitu ibu Ir. Endang Roesmalawati
terkumpul.
menggunakan pendekatan
Pertimbangan
penelitian kualitatif
diungkapkan
oleh
deskriptif
ini
sebagaimana Moleong
yang
dan
pegawai
sekretariat
yaitu
ibu
Endang
(2011):
Nurdiyanti, S.Sos, MM. Karena Informan kunci
1)Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah
lebih mengetahui tentang keadaan yang ada pada
apabila berhadapan dengan kenyataan ganda.
lokasi penelitian.
2)Metode ini secara tidak langsung hakikat
Objek Penelitian
hubungan antara peneliti dan responden. 3)Metode
Objek dalam penelitian ini adalah Sistem
ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan
Pengelolaan Arsip di Dinas Pekerjaan Umum Bina
manajemen pengaruh bersama terhadap pola-pola
Marga dan Pematusan kota Surabaya.
nilai yang dihadapi. Teknik Pengumpulan Data Penentuan teknik pengumpulan data yang
Dari definisi para ahli di atas dapat disintetiskan bahwa penelitian deskritif dengan
tepat sangat menentukan kebenaran ilmiah suatu
pendekatan kualitatif adalah penelitian dengan
penelitian.
tujuan utama memahami fenomena yang dialami
Selain
itu
penentuan
teknik
pengumpulan data yang sesuai dengan masalah
oleh peneliti dengan memberikan gambaran atau
yang diteliti akan membantu memperlancar tujuan
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
penelitian yang telah ditetapkan. Tehnik yang
tentang suatu keadaan secara alamiah.
digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1)Wawancara. 2)Dokumentasi.
Subyek dan Obyek Penelitian Subjek Penelitian
Teknik Analisis Data
Subjek penelitian merupakan informan
Teknik Analisis data dalam penelitian ini
atau orang-orang yang akan memberikan berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk
berlangsung
bersamaan
pengumpulan
data.
Miles
dengan dan
proses Huberman
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi
kualitatif
11
dilakukan
secara
interaktif
dan
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
penelitian, yaitu : 1)Liza Dwi Ariyana selaku
sehingga datanya sudah jenuh. Ada tiga tahapan
pegawai sekretariat. 2)Ema Lusiana selaku pegawai
dalam analisis data yaitu data reduction, data
sekretariat.
display, dan conclusion drawing / verification (Sugiyono, 2012).
PEMBAHASAN
Reduksi data (data reduction) berarti merangkum,
memilih
hal-hal
yang
Sistem
pokok,
Pengelolaan
Arsip
di
Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
Surabaya yang meliputi:
tema dan polanya. Dengan demikian data yang
Penciptaan Arsip Dinas Pekerjaan Umum Bina
telah direduksi akan memberikan gambaran yang
Marga dan Pematusan Kota Surabaya
lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
Proses
penciptaan
arsip
pada
Dinas
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota
mencari bila diperlukan.
Surabaya yaitu surat masuk maupun surat keluar
Pada
penyajian
data
(data
display)
pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
dilakukan penyajian informasi melalui bentuk teks
Pematusan Kota Surabaya menggunakan asas
naratif yang menggambarkan data yang diperoleh
sentralisasi dan asas desentralisasi dengan sistem
setelah melalui tahap reduksi data.
nomor dan sistem tanggal yang artinya bahwa
Pada tahap ke tiga adalah penarikan
proses pengurusan surat baik itu surat masuk
kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing /
maupun surat keluar dilakukan bersama-sama yaitu
verification)
antara sekretariat yang diwadahi oleh sekretaris dan
yaitu
kesimpulan
awal
yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
sub
berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
penyampaian
untuk mendukung pada tahap pengumpulan data
kearsipannya dilakukan oleh masing-masing sub
berikutnya.
awal
bagian tetapi proses pemberian nomor dilakukan
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten,
oleh sekretariat dan sebaliknya untuk surat masuk,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
penyampaian
kesimpulan yang kredibel.
sekretariat yang kemudian diteruskan ke kasi/sub
Tetapi
apabila
kesimpulan
bagian
lainnya
dimana
surat
keluar
surat
masuk
dalam dan
hal
ini
penanganan
dilakukan
oleh
Uji keabsahan data dalam penelitian ini
bagian lainnya, hal ini sudah benar Menurut Ricks
dilakukan dengan triangulasi sumber. “Triangulasi
dan Gow bahwa Penciptaan arsip/warkat (records
sumber digunakan untuk menguji keabsahan data
creation)
dilakukan dengan cara mengecek data yang
petunjuk/instruksi,
diperoleh melalui sumber” (Sugiyono, 2012).
kopian, output komputer, film dan sebagainya yang
Dalam penelitian ini menerapkan pemeriksaan
kemudian didistribusikan atau disampaikan kepada
melalui sumber
seseorang
dengan pertanyaan yang sama.
Sumber dalam penelitian ini adalah 2-3 orang
adalah
dan
(Yohannes, 2006).
anggota sekretariat selain yang dijadikan subyek
12
penulisan formulir,
atau
surat,
memo,
laporan,
gambar,
organisasi
(perusahaan).
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
Dalam proses penciptaan arsip/surat juga
Pemeliharaan Arsip Dinas Pekerjaan Umum
ada kendala yaitu salah penulisan dan salah alamat
Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya
kirim surat masuk maupun surat keluar sedangkan
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
solusinya adalah dengan mengembalikan surat
Pematusan Kota Surabaya telah menggunakan
tersebut untuk direvisi yaitu diperbaiki kembali
peralatan yang ada dan sesuai dengan teori Menurut
dengan diberi paraf kepala bagian. Dan maupun di
Wursanto bahwa pemeliharaan arsip adalah “usaha-
kembalikan ke instansi pengirim surat serta kendala
usaha yang dilakukan untuk menjaga arsip dari
dalam segi SDM adalah masih belum bisa mencipta
segala kerusakan dan kemusnahan”. (Najaf, 2012).
dan menata arsip dengan rapi dalam hal ini perlu
Arsip di dinas tersebut dijaga dengan tata kerja
dilakukan seminar tentang arsip sehingga pegawai
meliputi menghindarkan arsip dari sinar matahari
dapat terampil dalam mencipta dan menata arsip
secara
dengan baik.
penyimpanan arsip, memberi kapur barus dan
Penyimpanan Arsip Dinas Pekerjaan Umum
menyemprotkan cairan anti rayap supaya arsip
Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya
tidak rusak. Hal ini sudah baik menurut Sulistyo-
Proses
penyimpanan
arsip
di
langsung,
mengatur
suhu
ruang
Basuki bahwa “tata kerja pemeliharaan arsip
Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota
meliputi
Surabaya menggunakan sistem nomor dan sistem
membersihkan dan menghilangkan debu serta
tanggal. Pernyataan ini didukung oleh teori bahwa
pembetulan letak arsip”. (Najaf, 2012).
secara
Penyusutan Arsip Dinas Pekerjaan Umum Bina
umum
sistem
penyimpanan
arsip
menggunakan sistem nomor dan sistem tanggal.
kegiatan
pengaturan
arsip
di
rak,
Marga dan Pematusan Kota Surabaya
(Moekijat, 2002). Dengan menggunakan sistem
Penyusutan arsip pada Dinas Pekerjaan
nomor dan sistem tanggal akan dapat memperlancar
Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya
penyimpanan arsip dan mempermudah penemuan
berjalan dengan baik dan sesuai dengan teori
kembali surat maupun arsip.
Menurut ANRI bahwa Penyusutan arsip adalah
Dalam proses
penyimpan
arsip
juga
kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara
terdapat kendala yaitu kurangnya tenaga arsiparis.
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke Unit
Mengakibatkan kearsipan pada Dinas Pekerjaan
Kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki
Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya
nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada
ini masih harus dibenahi kembali, serta masih
lembaga kearsipan. (ANRI pasal 1 nomor 25 tahun
terbatasnya alat dan ruang penyimpanan arsip,
2012). Hal ini dapat dilihat dari adanya prosedur
menurut penelitian terdahulu oleh H.M. Nawawi
dalam penyusutan arsip dinas itu sendiri, dimana
Dg. Sibalali mengemukakan “Sistem kearsipan
arsip inaktif yang digudangkan dan sudah melalui
akan menjadi optimal jika menggunakan peralatan
pencatatan dari sekretariat dipindahkan ke gudang
yang sesuai”. (nawawi, 2012). Dengan demikian
induk.
peralatan penyimpanan arsip yang telah digunakan
Pemusnahan Arsip Dinas Pekerjaan Umum
harus disesuaikan dengan jenis arsip tersebut.
Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya
13
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
Pemusnahan arsip adalah kegiatan akhir
dengan baik, dalam proses pemeliharaan arsip dinas
dari kearsipan, Dalam pemusnahan arsip Dinas
tersebut sudah menggunakan peralatan yang ada
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan sudah
untuk mencegah kerusakan arsip. Dalam proses
sesuai dengan Perda 3 tahun 2013 Tentang
penyusutan arsip pada dinas tersebut sudah berjalan
Penyelenggaraan Kearsipan Kota Surabaya, di
dengan cukup baik, ini dilihat dari adaanya
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan
prosedur penyusutan arsip itu sendiri. Serta dalam
Kota Surabaya arsip yang berumur kurang lebih 10
proses pemusnahan arsip dinas tersebut sudah
tahun
dan
berjalan dengan baik, ini dapat dilihat dari adanya
dikoordinasikan dengan badan arsip. Dan didukung
kesepakatan antara Dinas Pekerjaan Umum Bina
dari teori Menurut ANRI
Marga dan Pematusan Kota Surabaya dengan
akan
dilaksanakan
pemusnahan
Pemusnahan Arsip
adalah kegiatan memusnahkan arsip yang tidak
Badan Kearsipan.
mempunyai nilai kegunaan dan telah melampaui
Sistem
Pengelolaan
arsip
di
Dinas
jangka waktu penyimpanan. (ANRI pasal 1 nomor
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota
25 tahun 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Surabaya menggunakan sistem nomor dan sistem
dalam pelaksanaan
Dinas
tanggal yang masih kurang efektif tetapi sudah
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota
berjalan dengan baik, dikarenakan menggunakan
Surabaya telah bekerja sama dengan Badan
prosedur
Kearsipan Kota.
desentralisasi. Hal tersebut terbukti dari hasil
Sistem
pemusnahan
Pengelolaan
arsip,
Arsip
yang
observasi
gabungan
langsung
antara
dan
sentralisasi
wawancara
dan
dengan
menggunakan penggabungan sistem nomor dan
informan yang mengungkapkan sebagai pengelola
sistem tanggal alangkah baiknya bila ditambah
dan penanggungjawab bahwa setiap sub bagian
dengan sistem wilayah misalnya penggabungan tiga
benar-benar menyimpan sendiri arsipnya (arsip asli)
sistem sekaligus antara sistem nomor, sistem
dan adanya sub pengontrolan dari sekretariat yang
tanggal dan sistem wilayah agar dalam Sistem
memberikan penomoran dan tanggal, serta adanya
Pengelolaan Arsip bisa lebih optimal.
ruang lain yang menjadi pusat penyimpanan duplikat arsip.
SIMPULAN Setelah dilakukan penelitian tentang bagaimanakah
DAFTAR PUSTAKA
“Sistem Pengelolaan arsip di Dinas Pekerjaan
Amsyah. Zulkifli. 2002. Manajemen Kearsipan.
Umum
Bina
Marga
dan
Pematusan
Kota
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Surabaya”, maka dapat disimpulkan:
Arsip
Dalam proses penciptaan arsip Dinas
Nasional
Republik
Peraturan
Kepala
Indonesia. Arsip
2012.
Nasional
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
Surabaya belum bisa menciptakan asip dengan
2012 Tentang Pedoman Pengelolaan
baik, dalam proses penyimpanan arsip dinas
Unit Kearsipan Pada Lembaga Negara
tersebut sudah melakukan penyimpanan arsip
dan Peraturan Kepala Arsip Nasional
14
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
Konvensional
2012 Tentang Pedoman Pemusnahan
Yogyakarta: Gava Media.
Arsip. (http://www.anri.go.id, Diakses
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi.
18 April 2013). Bakhtaruddin,
Febdia
Najaf,
Komputer.
Arsip
Nst.
2012.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
di
Kantor
Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.
Pengadilan Tinggi Padang. Jurnal Informasi
Perpustakaan
Alfabeta.
dan
Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian.
Kearsipan, (online), Vol. 1, No. 1.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
(http://download.portalgaruda.org
The Liang Gie. 2000. Administrasi Perkantoran
/article.php?article=24649&val=1516,
Modern. Yogyakarta : Liberty.
Diaksesunduh 14 Februari 2015).
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan
Lestari, Tri Pamuji. 2013. Kontribusi Sistem
Penilaian Skripsi Universitas Negeri
Pengarsipan dan Layanan Satu Atap
Surabaya. UNESA.
Terhadap Efisiensi Kerja di Dinas
Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2009 tentang Kearsipan dan Undang-
Kabupaten
Lamongan.
Jurnal
undang Republik Indonesia No. 43
Administrasi
Perkantoran
(JPAP),
Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan
(online),
Vol.
1,
No.
(https://ejournal.unesa.ac.id.
3.
Undang-Undang Republik Indonesia
Diakses
Nomor
13 Mei 2014). Moekijat.
Basis
Bandung : CV. Alfabeta.
Pemeliharaan
Ilmu
ke
2002.
11
Tahun
2008
tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.
Administrasi
Perkantoran.
(http://www.litbang.depkes.go.id/regul
Bandung : CV. Mandar Maju.
asi/uu, Diaksesunduh 18 April 2013).
Moleong. Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian
Wirjokusumo, Iskandar dan Ansori, Soemardji.
Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
2009. Metode Penelitian Kualitatif.
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia
Surabaya: Unesa University Press.
Indonesia.
Yanur, Desi. 2010. Pengaruh Sistem Kearsipan
Sibali, H.M. Nawawi, Dg. 2010. Penerapan Sistem
Terhadap Efisiensi Kerja Pegawai
Arsip Pada Kantor Arsip Daerah
pada Subbag Kepegawaian dan Umum
Kabupaten Kutai Barat. Jurnal eksis,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Online),
Provinsi Jawa Barat. (online), Skripsi
Vol.
6,
No.
2.
(http://karyailmiah.polnes.ac.id/Downl
tidak
oad-PDF. Diakses 18 April 2013).
repository.upi.edu, Diakses 18 April
Sugiarto, Agus dan Teguh Wahyono. 2005.
2013).
Manajemen Kearsipan Modern dari
15
diterbitkan.
(http//www.