semanTIK, Vol.3, No.1, Jan-Jun 2017, pp. 39-46 ISSN : 2502-8928 (Online)
39
SISTEM PENENTU MENU HARIAN PASIEN PENYAKIT ASAM URAT Hadi Ibrahim Tri Saputra*1, Bambang Pramono2, Isnawaty3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail : *
[email protected],
[email protected],
[email protected] *1,2,3
Abstrak Dalam penanganan pasien di Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Dietisien tidak menyimpan data makanan yang dikonsumsi pasien dan untuk penyajian menu makanan harian pasien tidak dilakukan pendataan secara komputerisasi untuk menjadi data rekam medik pasien. Penyajian menu makanan yang berlaku di Rumah Sakit Bahteramas Kendari ialah dengan siklus menu 10 hari makanan berbeda. Dietisien adalah perawat dari poli gizi dan instalasi gizi yang bertugas untuk melakukan konsultasi gizi pasien di rumah sakit. Harris Benedict adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan kebutuhan Angka Metabolisme Basal (AMB) dan kilokalori harian. Tahap perhitungan kebutuhan kalori menggunakan metode Harris Benedict ialah dengan cara menentukan nilai Angka Metabolisme Basal (AMB), faktor aktivitas, dan faktor Stress. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dietisen dalam menentukan siklus menu pasien adalah Indeks Massa Tubuh yang merupakan batasan untuk menentukan berat badan normal orang dewasa. Selain itu, Berat Badan Ideal juga merupakan salah satu faktor bobot optimal dari tubuh untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah sistem penentu menu harian pasien penyakit Asam Urat yang dapat membantu petugas Dietisien dalam melakukan pelayanan kepada pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit Bahterahmas menggunakan Metode Harris Benedict. Kata kunci— Status Gizi, Rumah Sakit Bahteramas, Metode Harris Benedict, Rekam Medis. Abstract In the management of patients at the Hospital Bahteramas Kendari, dietisien not store the data of food consumed and the patient's daily diet of patients presenting no computerized data collection to be patient medical records. Food menu prevailing in Kendari Bahteramas Hospital is the 10-day cycle menu of different foods. Dietisien is the nurse of poly nutrition and nutritional installation charge for nutritional counseling patients in the hospital. Harris Benedict is a method used to estimate basal metabolic needs of the numbers (AMB) and kilocalories daily. Phase calorie requirement calculations using the Harris Benedict is by determining the numerical value of basal metabolism (AMB), an activity factor, and Stresss factors. Several factors are taken into consideration in determining the cycle menu dietisen patients is the Body Mass Index which is a limit to determine normal weight adults. In addition, Ideal Weight is also a factor weight of the body to maintain optimal health and fitness. The results obtained in this study is the determinant of the system daily diet of gout patients who can assist officers dietisien in the services, outpatient and inpatient in hospital Bahterahmas using the Harris Benedict method. Keywords— Nutritional Status, Bahteramas Hospital, Harris Benedict Algorithm, Medical Record. 1. PENDAHULUAN
dikonsumsi. Keseimbangan konsumsi makanan dapat menentukan kesehatan esehatan merupakan bagian terpenting seseorang. Terlalu banyak mengonsumsi satu dalam hidup, namun masih jarang jenis makanan tanpa mengimbanginya dengan orang peduli dengan kesehatannya makanan lain bisa mengakibatkan gangguan sendiri. Salah satu cara menjaga kesehatan kesehatan. Mengonsumsi makanan yang adalah dengan memperhatikan makanan yang terdiri dari beranekaragam golongan makanan Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
K
Sistem Penentu Menu Harian Pasien Penyakit Asam Urat
40 sehat yang sesuai dengan kebutuhan jumlah kalori yang dibutuhkan akan sangat membantu dalam menjaga kesehatan. Sebagian orang lebih cenderung memilih makanan yang mengenyangkan dan memiliki rasa yang nikmat tanpa menghiraukan kandungan gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu diusulkan suatu sistem penentuan menu harian pasien penyakit Asam Urat yang dapat memberikan saran menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan kalori pasien dan memberikan informasi total kebutuhan kalori, status gizi dan berat badan ideal pasien. 2. METODE PENELITIAN 2.1
Penyakit Asam Urat Penyakit Asam Urat atau dikenal sebagai penyakit Gout merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh penimbunan Kristal Monosodium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi (Gout Arthritis), benjolan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh dan batu pada saluran kemih. Gout atau Asam Urat adalah penyakit dimana terjadi penumpukan Asam Urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan Asam Urat yang kadarnya tinggi [1]. Diet dan perbaikan gaya hidup dapat mengurangi frekuensi serangan akut dan keperluan terhadap obat akan berkurang atau hilang sama sekali. Diet juga dapat membantu, walaupun penurunan Asam Urat Serum tidak banyak. Obesitas dapat mengakibatkan peningkatan produksi Asam Urat oleh tubuh, sedangkan penurunan berat badan akan menurunkan kadar Asam Urat Serum. 2.2
Pola Makan Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit [2]. Pola makan dapat diartikan suatu kebiasan menetap dalam hubungan dengan konsumsi makan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan ; makanan pokok, sumber protein,
sayur, buah, dan berdasarkan frekuensi: harian, mingguan, pernah, dan tidak pernah sama sekali. Dalam hal pemilihan makanan dan waktu makan manusia dipengaruhi oleh usia, selera pribadi, kebiasaan, budaya dan sosial ekonomi [3]. Nutrisi sangat berguna untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Selain karena faktor kekurangan nutrisi, akhir-akhir ini muncul penyakit akibat salah pola makan seperti kelebihan makan atau makan makanan yang kurang seimbang. Bahkan, kematian akibat penyakit yang timbul karena pola makan yang salah atau tidak sehat belakangan ini cenderung meningkat. Penyakit akibat pola makan yang kurang sehat tersebut diantaranya Diabetes Mellitus, Asam Urat, penyakit Kanker dan beberapa penyakit Kardiovaskuler. Salah satu cara penyembuhan suatu penyakit dengan mengontrol asupan makanan dengan menyesuaikan jumlah kebutuhan kalori harian. Penentuan pola pembagian makanan perhari sangatlah penting bagi kesehatan. Rumus menentukan konsumsi zat gizi ditunjukkan pada Persamaan (1), (2), (3), (4), (5). = 25% = 10% = 30% = 10% = 25%
(1) (2) (3) (4) (5)
Keterangan: = Kebutuhan Kalori = Total Kebutuhan Kalori 2.3
Status Gizi Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih. Status gizi baik atau optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin, jika keadaan sebaliknya terjadi gizi kurang. Dengan mempertahankan berat badan sesuai dengan rentangan berat badan yang ideal, seseorang dapat mengoptimalkan kesehatan dan kebugaran tubuh serta menghindarkan kita dari potensi untuk
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Saputra, Pramono dan IsnawatyIJCCSISSN: 1978-1520
munculnya penyakit. Status gizi di bagi menjadi 2 bagian, yaitu indeks massa tubuh dan berat badan ideal.
= Tinggi Badan Tabel 2 menunjukkan Daftar Berat Badan Ideal.
1) Indeks Massa Tubuh (IMT) Indeks Massa Tubuh adalah batasan yang digunakan untuk menentukan berat badan normal orang dewasa. IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya berhubungan dengan kelebihan dan kekurangan berat badan [4]. Rumus IMT tersebut ditunjukkan pada Persamaan (6). = /( ) (6) Keterangan : = Indeks Massa Tubuh = Berat Badan = Tinggi Badan Batas ambang IMT pada Tabel 1 ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Batas ambang normal laki-laki adalah 20,1-25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7-23,8. Tabel 1 Batas Ambang IMT IMT < 17,0 17,0 – 18,5 18,5 – 25,0 25,0– 27,0 > 27,0
Kategori Status Gizi Gizi Kurang Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih Gizi Lebih
Kategori Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk Sangat Gemuk
2) Berat Badan Ideal Berat Badan Ideal adalah bobot optimal dari tubuh untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Perhitungan berat badan ideal menggunakan rumus Brocha, dibedakan antara berat badan ideal untuk pria dan wanita. a) Berat Bedan Ideal Pria Persamaan (7) menunjukkan Bedan Badan Ideal Pria. =(
− 100) − (10%
(
− 100))
Rumus (7)
Keterangan : = Berat Badan Ideal = Tinggi Badan b) Berat Badan Ideal Wanita Persamaan (8) menunjukkan Bedan Badan Ideal Wanita. =(
− 100) − (15%
Keterangan : = Berat Badan Ideal
(
− 100))
Rumus (8)
41
Tabel 2 Berat Badan Ideal
2.4
Metode Harris Benedict Metode Harris Benedict adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan kebutuhan Angka Metabolisme Basal (AMB) dan kilokalori harian. Tahap perhitungan kebutuhan kalori menggunakan metode Harris Benedict ialah dengan cara menentukan nilai AMB, Faktor Aktivitas dan Faktor Stress [5]. 1) Angka Metabolisme Basal (AMB) AMB adalah kebutuhan kalori minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital seperti proses Pernapasan, Peredaran Darah, Pekerjaan Ginjal dan lain-lain. AMB dipengaruhi oleh Umur, Jenis Kelamin, Berat Badan dan Tinggi Badan. Persamaan (9) dan (10) menunjukkan Rumus metode Harris Benedict untuk menentukan AMB. ) + (5 ) − = 66 + (13,7 (9) − (6,8 ) (1,8
= 655 + (9,6 ) − (4,7 )
)+
(10)
Keterangan: = Berat Badan (Kg) = Tinggi Badan (Cm) = Umur (Tahun) 2) Faktor Aktivitas Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi sehingga menyebabkan pembakaran energi. Untuk memperkirakan kebutuhan
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
Sistem Penentu Menu Harian Pasien Penyakit Asam Urat
42 kalori, nilai AMB masih harus dikalikan dengan Faktor Aktivitas (FA). Adapun rumus Faktor Aktivitas ditunjukkan oleh Persamaan (11). (11) =
Keterangan : = Angka Metabolisme Basal = Faktor Aktivitas Tabel 3 menunjukkan faktor aktivitas. Tabel 3 Faktor Aktivitas No
Aktivitas
Faktor
1
Istirahat di tempat tidur
1,2
2
Tidak terikat di tempat tidur
1,3
3) Faktor Stress Berbeda dengan orang sehat, kebutuhan energi untuk orang sakit tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas tetapi juga dipengaruhi oleh faktor trauma atau Stress. Hasil perkalian AMB dan Faktor Aktivitas masih harus dikali dengan Faktor Stress untuk mendapatkan Total Kebutuhan Kalori Harian. Adapun rumus Faktor Stress ditunjukkan oleh Persamaan (12). (12) =
Keterangan : = Angka Metabolisme Basal = Faktor Aktivitas = Faktor Stress
Tabel 4 Stress/Trauma
menunjukkan
Tabel 4 Faktor Stress/Trauma
Faktor
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1
Implementasi Sistem Sistem ini dikembangkan berbasis Dekstop. Adapun antarmuka (interface) hasil implementasi berdasarkan perancangan aplikasi adalah sebagai berikut. 1) Tampilan Halaman Login Pada tampilan Halaman Login, User harus memasukkan Username dan Password yang sudah diatur sebelumnya oleh User, agar User dapat masuk ke dalam Menu Utama aplikasi dan menjalankan Aplikasi Kelayakan Usaha. User dapat menekan tombol untuk masuk dalam aplikasi dan tombol untuk keluar dari Halaman Login. Tampilan Halaman Login ditunjukkan oleh Gambar 1.
Gambar 1 Halaman Login Login 2) Tampilan Halaman Data Pasien Pada tampilan Halaman Data Pasien, User memasukkan Biodata dari User yang sedang bertugas dan Biodata Pasien yaitu Nama Dietisien, Nama Pasien, Ruangan, Tanggal Masuk, Jenis Kelamin, Usia, Berat Badan, Tinggi Badan, Faktor Aktivitas dan Faktor Stress Pasien. User dapat menekan tombol untuk memasukkan data dan tombol untuk pindah ke halaman hasil perhitungan dan saran menu makanan, tombol untuk keluar dari halaman data pasien. Tampilan Halaman Data Pasien ditunjukkan oleh Gambar 2.
Gambar 2 Halaman Data Pasien IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Saputra, Pramono dan IsnawatyIJCCSISSN: 1978-1520
3) Tampilan Halaman Hasil Perhitungan dan Saran Menu Makanan Pada tampilan Halaman Hasil Perhitungan dan Saran Menu Makanan, User memilih pasien yang telah di-input. Pada halaman ini, setelah User memilih pasien yang telah diinput, User akan mengetahui hasil perhitungan Kebutuhan Kalori, Status Gizi dan Berat Badan Ideal Pasien. Setelah User memilih pasien, User dapat memasukkan Data Saran Makanan, tombol Masukkan untuk memasukkan Data Makanan ke masingmasing tabel dan tombol Hapus untuk menghapus Data Makanan dari masing-masing tabel. Selain itu User dapat menekan tombol Menu untuk memberikan Data Saran Makanan dari sistem. User juga dapat menekan tombol Print untuk mencetak Hasil Perhitungan dan Saran Menu Makanan sebagai arsip dan tombol Exit untuk keluar dari aplikasi. Tampilan Halaman Hasil Perhitungan dan Saran Menu Makanan ditunjukkan oleh Gambar 3.
43
Kebutuhan Kalori Malam, Total Input Pagi, Total Input Siang dan Total Input Malam. 4) Tampilan Halaman Insert, Update dan Delete Data Makanan Pada tampilan Halaman Insert, Update dan Delete Data Makanan, User dapat mengelola Data Makanan yang ada dalam sistem. Tombol Insert untuk memasukkan Data Makanan Baru, Update untuk mengubah Data Makanan yang telah ada dan Delete untuk Menghapus Data Makanan. Tampilan Halaman Insert, Update dan Delete Data Makanan ditunjukkan oleh Gambar 4.
Gambar 4 Halaman Insert, Update dan Delete 3.2
Perbandingan Perhitungan Manual dan Perhitungan Sistem Pengujian dengan perhitungan manual yaitu dengan cara membuat beberapa data buatan dan membandingkan hasil perhitungan manual dengan perhitungan yang dihasilkan oleh sistem.
Gambar 3 Halaman Hasil Perhitungan dan Saran Menu Makanan
1) Perbandingan Perhitungan Manual dan Perhitungan Sistem a) Perhitungan Manual dan Perhitungan Sistem Pasien Laki-Laki Perhitungan dilakukan dengan data sesuai pada tabel data percobaan. Dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Data Percobaan Perhitungan Manual
Pada Halaman Hasil Perhitungan dan Saran Menu Makanan mempunyai 3 nilai hasil perhitungan yaitu nilai Hasil Kebutuhan Kalori Menggunakan Metode Harris Benedict, Nilai Status Gizi dan Nilai Berat Badan menggunakan rumus Brocha. Halaman Hasil Perhitungan dan Saran Menu Makanan juga menampilkan Batas Kebutuhan Kalori Pagi, Batas Kebutuhan Kalori Siang, Batas Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
Sistem Penentu Menu Harian Pasien Penyakit Asam Urat
44 1. Angka Metabolisme Basal (AMB) Rumus Angka Metabolisme Basal (AMB) berdasarkan Persamaan (9) yaitu −
sama yaitu kebutuhan kalori pasien 2299.505 Kkal. Menu Makanan yang diberikan oleh sistem ditunjukkan oleh Gambar7 .
) + (5 ) − (6.8 ) = 66 + (13.7 = 66 + (13.7 45) + (5 160) − (6.8 65) = 66 + 616.5 + 800 − 442 = 1040.5
2. Faktor Aktivitas Rumus Faktor Aktivitas Persamaan (11) yaitu
berdasarkan
= = 1040.5 1.3 = 1352.65
3. Faktor Stress Rumus Faktor Persamaan (12).
Stress
berdasarkan
=
= 1040.5 1,3 1.7 = 2299.505 ℎ = 2299.505
Jadi Hasil Kebutuhan Kalori Harian yang dibutuhkan oleh Tn. Sirita ialah 2299,505 Kkal. Data yang sama yang dimasukkan pada sistem Gambar 5.
Gambar 7 Menu Makanan b) Perhitungan Manual dan Perhitungan Sistem Pasien Perempuan Perhitungan dilakukan dengan data sesuai pada tabel data percobaan ditunjukkan oleh Tabel 6. Tabel 6 Data Percobaan Perhitungan Manual
1. Angka Metabolisme Basal (AMB) Rumus Angka Metabolisme Basal (AMB) berdasarkan Persamaan (9) yaitu : Gambar 5 Data Percobaan Sistem Data hasil yang diperoleh dari perhitungan pada sistem ditunjukkan oleh Gambar 6.
) + (1.8 ) − (4.7 ) = 655 + (9.6 = 655 + (9.6 60) + (1.8 165) − (4.7 55) = 655 + 576 + 297 − 258.5 = 1269.5
2. Faktor Aktivitas Rumus Faktor Aktivitas Persamaan (11) yaitu :
berdasarkan
= = 1269.5 1.3 = 1650.35
3. Faktor Stress Rumus Faktor Persamaan (12) yaitu :
Stress
berdasarkan
=
Gambar 6 Hasil Percobaan Sistem
= 1269.5
1.3 1.4 = 2310.49
Dari hasil pengujian sistem, yaitu dengan ℎ = 2310.49 membandingkan antara perhitungan manual Jadi hasil Kebutuhan Kalori Harian yang dengan perhitungan dengan menggunakan dibutuhkan oleh Ny. Fitriah ialah 2310,49 sistem menghasilkan hasil perhitungan yang IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Saputra, Pramono dan IsnawatyIJCCSISSN: 1978-1520
Kkal. Data yang sama yang dimasukkan pada system yang ditunjukkan oleh Gambar 8.
45
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan hasil pengujian yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan. Pembuatan Sistem Penentu Menu Harian Pasien Penyakit Asam Urat ini,dapat membantu petugas Dietisien dalam melakukan pelayanan kepada pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit Bahterahmas. 5. SARAN
Gambar 8 Data Percobaan Sistem Data hasil yang diperoleh dengan perhitungan pada sistem dapat dilihat pada Gambar 9.
Saran-saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut terhadap Penelitian ini yaitu : 1. Aplikasi ini diharapkan kedepannya dikembangkan dengan menggunakan metode lain untuk mencapai keakuratan data dalam kasus tertentu. 2. Aplikasi ini diharapkan kedepannya dikembangkan dengan menggunakan fungsi Autosuggest untuk memenuhi kebutuhan kalori menu makanan yang belum terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA [1] Juandi,
J.O., Pengertian Gout https://www.scribd.com/document/24 9920286/bab2-asam-urat-pdf, Jakarta, Diakses tanggal 28 Desember 2016.
Gambar 9 Hasil Percobaan Sistem Dari hasil pengujian sistem, yaitu dengan membandingkan antara perhitungan manual dengan perhitungan dengan menggunakan sistem menghasilkan hasil perhitungan yang sama yaitu kebutuhan kalori pasien 2310,49 Kkal. Dan menu makanan yang di berikan oleh sistem dapat dilihat pada Gambar 10.
[2] Kementerian
Republik Indonesia 2013, http//www.gizikia.depkes.go.id. Jakarta, Diakses tanggal 29 April 2016.
[3] Almatsier, S., 2010, Penuntun Diet,
PT.Gramedia Pustaka Palmerah Barat. Jakarta.
Utama.
[4] Supriasa, 2001, http//www.repository.
usu.ac.id,Medan, Diakses tanggal 27 April 2016 [5]
Hartono, A., 2006, “Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit”, Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta.
Gambar 10 Menu Makanan Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
46
Sistem Penentu Menu Harian Pasien Penyakit Asam Urat
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page