SISTEM PAKAR UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PADA MESIN MOBIL Naskah Publikasi
diajukan oleh Media Rizka 07.11.1662 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
EXPERT SYSTEM TO SOLVE PROBLEMS ON A CAR ENGINE SISTEM PAKAR UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PADA MESIN MOBIL Media Rizka Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta ABSTRACT Today computer technology is growing in its use. Begining used as `calculators and computers. Along with the times, computers are widely used in various fields. For example in the automotive, health and so on. One use of technology that can be used as an expert system. Expert system is a system that attempted to adopt human knowledge to computer, so that computers can solve problems that are usually performed by experts. Expert systems are usually used for consulting, analysis and diagnosis, help decisionmaking, and others. One implementation of expert systems in the automotive field is to know the problems in the engine. Expert system to help solve the problems on this engine is expected to be able to answer these questions to help resolve problems with the car machine. completion issue in this case starts from the identification of the damage with initial data from the customer, then the data is sent in order to know where the location of the damage then put forward solutions to help resolve the problem on the car. Keywords : expert systems, car, analysis and design
1.
Pendahuluan Dewasa ini teknologi komputer sudah semakin berkembang dalam penggunaannya.
Pada awalanya komputer digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan diberbagai bidang. Misalnya pada bidang otomotif, kesehatan dan sebagainya. Salah satu pemanfaatan teknologi yaitu dapat digunakan sebagai sistem pakar. Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah yang biasanya dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar biasanya digunakan untuk konsultasi, melakukan analisis dan diagnosis, membantu pengambilan keputusan, dan lain-lain. Salah satu implementasi sistem pakar pada bidang otomotif
yaitu mengetahui
permasalahan pada mesin mobil. Mobil adalah kendaraan beroda empat yang ditenagai oleh sebuah mesin. Banyak pengguna mobil yang masih awam dengan mesin kendaraanya, mereka hanya mengunakan mesin mobil sebagai alat transportasi tetapi kurang mengerti seluk beluk tentang mesin mobil. Dengan adanya sebuah sistem aplikasi yang mampu menjawab pertanyaan seputar kerusakan mobil tidak hanya memanfaatkan mobil sebagai alat transportasi tetapi sedikit banyak mereka akan sedikit akan tahu tentang mesin mobil. Sistem pakar untuk menyelesaikan permasalahan pada mesin mobil ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam membantu menyelesaikan permasalahan pada mesin mobil. Kecerdasan yang ditunjukan oleh suatu entitas buatan adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence ). Kecerdasan diciptakan dan dimasukan ke dalam suatu mesin komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan oleh manusia. Walaupun kecerdasan buatan memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, kecerdasan buatan membentuk cabang pada
ilmu komputer. Berhubungan dengan perilaku,
pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam
kecerdasan buatan menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomasikan tugas-tugas pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Pakar dalam masalah ini diidentifikasikan sebagai seorang ahli teknisi mesin yang berpengalaman dalam permasalahan seputar mesin mobil, sedangkan user atau penggunanya adalah masyarakat umum yang ingin mengetahui seputar apa saja kerusakan yang terjadi pada kendaraannya, teknisi mesin pembantu ahli mesin untuk menambah pengetahuannya seputar permasalahan pada mesin mobil. Dengan sistem pakar ini diharapkan dapat ditentukan letak-letak kerusakan pada mesin mobil dan solusi untuk membantu menyelesaikan permasalahan pada mesin mobil. 2.
Landasan Teori 2.1
Kecerdasan Buatan Para ilmuan memiliki dua cara pandang yang berbeda mengenai AI
(Artificial Intelegence) yaitu memandang AI sebagai ilmu yang hanya fokus pada proses berpikir dan memandang AI sebagai bidang ilmu yang focus pada tingkah laku (Suyanto: 2007). Definisi AI yang paling tepat untuk saat ini adalah acting rationally dengan pendekatan rational agent. Hasil ini berdasarkan pemikiran bahwa komputer dapat melakukan penalaran secara logis dan juga bisa melakukan aksi 1
secara rasional berdasarkan hasil penalaran tersebut. 2.2
Sistem Pakar Sistem pakar (arhami: 2005) adalah salah satu cabang dari artificial
intelegence yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia oleh seorang pakar dan dirancang untuk
1
Suyanto, 2007, Atificial Intelligence, Informatika, Bandung. Hal 7
dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan di semua bidang. Seorang pakar adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Sifat utama sistem pakar adalah ketergantungan sistem ini pada pengetahuan manusia dalam suatu bidang dalam menyusun strategi pemecahan persoalan yang dihadapi oleh sistem. Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar. Knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge yang terdapat dalam buku, majalah dan orang yang mempunyai pengetahuan dalam suatu bidang. Istilah sistem pakar, sistem
knowledge-base atau sistem pakar
knowledge-base sering digunakan dalam arti yang sama. Kebanyakan orang mengunakan istilah sistem pakar karena lebih sigkat.2 2.3
Sejarah Sistem Pakar Perkembangan kecerdasan buatan merupakan terobosan baru dalam dunia
komputer. Kecerdasan buatan berkembang setelah perusahaan General Electric mengunakan komputer pertama kali di bidang bisnis . pada tahun 1956, istilah kecerdasan buatan mulai dipopulerkan oleh John McCharty sebagai suatu tema ilmiah di bidang komputer yang diadakan di Dartmounth College. Pada tahun 1941 telah ditemukan alat penyimpanan dan pemrosesan informasi. Penemuan tersebut dinamakan komputer elektronik yang dikembangkan di USA dan Jerman. Komputer pertama ini memerlukan ruangan yang luas dan ruang AC yang terpisah. Saat itu komputer melibatkan konfigurasi ribuan kabel
2
Arhami, Muhamad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta. Hal 2
untuk menjalankan sebuah program. Hal ini sangat meropotkan programmer. Pada tahun 1949, berhasil dibuat komputer yang mampu menyimpan progam sehingga membuat pekerjaan untuk memasukan program menjadi lebih mudah. Penemuan ini menjadi dasar untuk pengembangan program yang mengarah ke AI. Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts mengemukakan tiga hal, yaitu : a. Pengetahuan fisiologi dasar dan fungsi sel syaraf dalam otak b. Analisis formal tentang logika proposisi c. Teori komputasi turing 2.4
Ciri–ciri Sistem pakar Sistem pakar
strategi
heruistik
merupakan program-program paraktis yang mengunakan yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang bersifat khusus (spesifik) (Arhami: 2005). Di sebabkan oleh keberagamannya dan sifatnya yang berdasarkan pengetahuan, maka sistem pakar mempunyai ciri : a.
Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilakan langkahlangkah maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian
b.
Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya
c.
Heuristic
dalam
mengunakan
pengetahuan
untuk
mendapat
penyelesaiannya
3
d.
Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer
e.
Memiliki kemampuan dalam beradaptasi
3
Arhami, Muhamad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta. Hal 6
2.5
Komponen-Komponen Dasar Sistem Pakar Suatu sistem disebut sebagai sistem pakar apabila mempunyai ciri dan
karakteristik tertentu. Hal ini juga harus didukung oleh komponen-komponen sistem pakar yang mampu mengambarkan tentang ciri dan karakteristik tersebut (arhami: 2005). Sitem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pegembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation enviroinment) (Turban:
1995).
Lingkungan
pengembang
sistem
pakar
digunakan
untuk
memasukan pengetahuan pakar kedalam sistem lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar. Berikut digambarkan pada arsitektur tentang hubungan antara lingkungan pengembangan (development environment) dengan lingkungan konsultasi (consultation enviroinment) pada sistem pakar. Pada komponen sistem pakar sebenarnya dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur penting dari pengembangan sistem pakar yaitu adanya pakar, pemakai dan sistem. Pakar adalah orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian khusus akan suatu bidang (Turban : 1995). Dalam sistem, pengalaman tersebut disimpan sebagai basis pengetahuan dan basis aturan. Sedangakan pemakai adalah orang yang ingin berkonsultasi dengan pakar dengan mengunakan sistem yang menghubungkan antara pakar dan pemakai dengan fasilitas-fasilitas yang ada pada sistem tersebut 3.
Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1
Analisis Sistem Analisis sistem yang dijelaskan dalam pembahasan ini merupakan
gambaran keseluruhan tentang sistem pakar yang dibuat mengenai kerusakan tentang mesin mobil dan alternatif solusi yang ditawarkan untuk membantu menyelesaikan kerusakan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka disusun beberapa analisis yang dilakukan, yaitu :
3.1.1
Menganalisa Kebutuhan Informasi Pemakai Sistem Analisis kebutuhan pemakai sistem meliputi informasi tentang
perangkat keras dan perangkat lunak yang dipakai untuk membangun sistem pakar dalam menyelesaikan permasalahan pada mesin mobil Perangkat keras yang digunakan adalah : a. Prosesor intel Pentium 3 b. DDR – SDRAM 128 Mhz c.
Monitor SVGA 15”
d. VGA DDR 128 MB 64 Bit Perangkat lunak yang digunakan : a. Bahasa Pemrograman Visual Basic 2008 b. XML 3.1.2
Analisis Data Analisis data yang dilakukan yaitu menganalisis data tentang
penyebab kerusakan mesin mobil, data tentang alternatif solusi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada mesin mobil tersebut. Selanjutnya data tersebut diolah, diproses dan dibagi ke dalam beberapa tabel-tabel menjadi satu basis data tentang kerusakan mesin mobil dan solusi-solusi yang ada. 3.1.3
Analisis Kerja Analisis kerja adalah analisis dari proses-proses kerja yang
terlibat dalam pelaksanaan perbaikan kerusakan mesin mobil. Hasil analisis kerja adalah masih mengunakan seoraang ahli mesin dan teknisi mesin untuk mengecek kerusakan yang terjadi pada mesin mobil pelanggan bengkel tersebut.
3.1.4
Analisis Teknologi Analisis
teknologi
pada
sistem
pakar
untuk
membantu
permasalahan pada mesin mobil yang dibuat akan dibuat berorientasi pada teknologi desktop application. Sistem pakar ini dapat digunakan di client ataupun di server. 3.2
Akuisisi Pengetahuan Akuisisi pengetahuan pada sistem pakar kerusakan mesin mobil didapat dari: 1. Beberapa buku sistem pakar, seperti: a. Konsep Dasar Sistem Pakar b. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi c. Artikel-artikel dan jurnal dari internet
3.3
Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk
mengodekan
pengetahuan
dalam
sebuah
sistem
pakar
yang
berbasis
pengetahuan. Pengkodean dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting problema dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan problema. Representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem pakar untuk membantu kerusakan pada mesin mobil menggunakan metode kaidah produksi. Sitem
pakar
untuk
membantu
kerusakan
pada
mesin
mobil
membutuhkan basis pengetahuan dan mesin inferensi untuk mengetahui solusi dari kerusakan yang terjadi pada mesin mobil . Basis pengetahuan ini bersifat fakta-fakta yang dibutuhkan oleh sistem, sedangkan mesin inferensi digunakan untuk menganalisa fakta-fakta yang dimasukkan pengguna hingga dapat ditemukan suatu kesimpulan
3.4
Mekanisme Inferensi Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan
penelusuran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi satu sampai kondisi aturan itu benar. Secara umum ada dua teknik utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan, yaitu penulusuran maju (forward chaining) dan penulusuran mundur (backward chaining). Proses pelacakan kedepan (forward chaining) pada sistem analisa kerusakan mesin dapat digambarkan sebagai berikut :
informasi
Cek dalam basis aturan
benar Simpan aturan
Cek apakah ada
tersebut
aturan yang sesuai salah benar Cari aturan
Cek aturan berikutnya
berikutnya
salah
selesai
Gambar 3.1 Proses pelacakan kedepan Dalam mencari kerusakan mesin dan mencari penyebab gangguan mesin akan dimulai dengan memberikan pertanyaan mengenai gangguan yang
dialami atau dengan memberikan daftar macam kerusakan sehingga diperoleh suatu diagnosa kerusakan dan hasil akhir kesimpulan kerusakan mesin tersebut. Bentuk pencarian kesimpulan tentang kerusakan dapat digambarkan sebagai berikut:
mulai
Baca data bagian mesin pada gejala kerusakan
tidak Daftar pertanyaaan ya
Kerusakan yang terjadi pada kolom macam kerusakan
Dapatkan kesimpulan berupa penyebab kerusakan dan solusi
selesai
Gambar 3.2 Bentuk pencarian kesimpulan tentang kerusakan
4.
Implementasi Dan Pembahasan 4.1
Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada
keadaan yang sebenarnya sehingga diketahui apa sistem tersebut benar-benar dapat menghasilkan tujuan yang diinginkan. Pada sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan Mesin mobil
ini di implementasikan dengan
mengunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.Net 2008, sedangkan pengetahuan disimpan pada basis data menggunakan XML. bagian-bagian yang harus dipenuhi dalam membuat sistem pakar, yaitu: 4.2
Pemasukan Data Tampilan di bawah digunakan untuk menginputkan semua data baik dari
jenis perusak, gejala kerusakan, dan pengendalian perusak. Menu ini digunakan untuk pakar, dimana seorang pakar harus menginputkan nama dan password terlebih dahulu.
GamForm login pakar Gambar 4.1 Form login pakar
Gambar 4.2 Form menu utama – pakar 4.3
Mesin Inferensi Mesin inferensi adalah keahlian yang dibutuhkan disimpan di dalam
knowledge base (basis pengetahuan), komputer diprogram sehingga dapat menghasilkan solusi. Penelusuran yang dipakai dalam pembangunan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan kereta api adalah menggunakan runut maju (forward chaining), yaitu konsultasi dimulai dari memilih gejala kerusakan sehingga mendapat solusi permasalahan. Gambar di bawah ini merupakan user interface untuk mesin inferensi, yang dimulai dari login sampai perbaikan.
Gambar 4.3 Form password – pemakai
Untuk pemakai, langsung pilih menu Pemakai kemudian klik login, setelah login di klik maka tampilan menu utama pemakai akan ditampilkan.
Gambar 4.9 Form menu utama – pemakai Gambar 4.4 Form menu utama – pemakai 4.4
Kelebihan Dan Kelemahan Sistem yang baru ini dinilai lebih baik dibandingkan dengan
sistem manual yang selama ini berjalan di Subur Ban Bengkel Purwokerto, sehingga layak untuk diterapakan. Adapun beberapa kelebihan sistem pakar ini adalah sebagai berikut : a. Dapat menghemat waktu dalam proses pencarian kerusakan serta menentukan solusi dari kerusakan mesin mobi. b. Meminimalkan tingkat kesalahan yang terjadi pada penentuan letak keruasakan mesin mobil, dibandingkan dengan penentuan letak kesalahan dengan mengunakan system manual. c.
Output interface dari system pakar ini dibuat sedemikian rupa sehingga pengguna/ user dapat mengerti tentang maksud yang
disampaikan oleh system pakar untuk menyelesaikan permasalahan pada mesin mobil. Disamping kelebihan sistem pakar yang diterapkan untuk mengantikan system lama, tentu saja ada kelemahannya. Adapun kelemahan dari system pakar ini adalah : a. Data kerusakan mesin mobil masih terbatas/ kurang, sehingga perlu diadakan penambahan data macam kerusakan , data gejala kerusakan, data penyebab kerusakan dan solusi kerusakan b. Kekurangan data kerusakan yang ada dapat mengakibatkan penelusuran tidak ditemukan tentang penyebab kerusakan, dan solusi dari kerusakan tersebut. c.
Sistem pakar ini tidak dapat melakukan dua pencarian kerusakan mesin mobil dalam satu kali penelusuran.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1986, Dasar-dasar Automobile, Device Division Toyota Astra Motor, ………..Jakarta Arhami, Muhamad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta. Kusumadewi, Sri, 2002, Artificial Intelegence (Teknik dan Aplikasi), Graham Ilmu, ……….Yogyakarta. Suratman, Maman, 2001, Servis Dan Reparasi Auto Mobil, Pustaka Grafika, ………...Bandung. Suyanto, 2007, Atificial Intelligence, Informatika, Bandung. http://www.w3.org/tr/2000/rec-xml-20001006 diakses pada tanggal 3 maret 2011 http://idhaclassroom.com/2007/09/15/artikelterbaru/kecerdasan_buatan.html.diakses pada tanggal 18 maret 2011