SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN JASA SERVICE PADA BENGKEL DONI MOTOR WARENG Ayu Dwi Sulistiani 21213537
Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan Masalah • Bagaimana sistem akuntansi penjualan jasa service yang digunakan pada Bengkel Doni Motor Wareng agar memudahkan dalam pengolahan data pelayanan.
Batasan Masalah • Membatasi masalah hanya menyangkut pada proses penerimaan pelanggan, proses perawatan sampai pada proses penerimaan pembayaran dan pengembalian kendaraan ke pelanggan dengan menggunakan sistem akuntansi berbasis komputer terhadap Bengkel Doni Motor Wareng.
Tujuan Penulisan 1. Mengetahui sistem akuntansi penjualan jasa service yang telah berjalan pada Bengkel Doni Motor Wareng sudah efektif atau tidak.
Pembahasan Bagian Pendaftaran START
Prosedur sistem Akuntansi
Menerima Pelanggan
Mendengar Keluhan
Melakukan kompromi harga dengan pelanggan
Membuat bon dan SPK 2 lembar
Membuat kartu antri
Kunci Motor SPK1 SPK2 Bon1
1
Bon2 Kartu antri N
Pelanggan
Gambar 4.4 Bagian Pendaftaran Ket
: SPK = Surat Persetujuan Kerja
Pembahasan Bagian Mekanik 1
Prosedur sistem Akuntansi
Kunci Motor SPK1
Melakukan servis
Ya Pergantian Sparepart Lapor ke Sparepart Counter
Memberitahu pelanggan
Tidak
Terima Sparepart dan melakukan pemasangan
Mencatat perubahan harga pada SPK 1 Melakukan Tes jalan
Memberitahu informasi servis berkala
Kunci Motor SPK1
2
Ket
Gambar 4.5 Bagian Mekanik : SPK = Surat Persetujuan Kerja
Pembahasan Bagian Kasir 2
Prosedur sistem Akuntansi
Pelanggan Kunci Motor
Kartu antri
SPK1 Bon1
Mencocokkan SPK dan kartu Antri
Menyelesaikan administrasi
Menerima pembayaran
Melakukan penjurnalan dan menghasilkan bon 2 lembar
Spk1
jurnal
Bon1
Bon1 Kunci Motor
Bon2 Pelanggan N
END
Gambar 4.6 Bagian Kasir Ket
: SPK = Surat Persetujuan Kerja
Hasil Penelitian •
•
Prosedur penjualan jasa pada bagian pendaftaran biasanya bagian pendaftaran menerima pelanggan yang datang lalu mendengar keluhan dari pelanggan kemudian bagian pendaftaran melakukan kompromi harga dengan pelanggan. Setelah kesepakatan terjadi maka bagian pendaftaran membuat Kartu Antri dan Surat Persetujuan Kerja (SPK) 1 lembar, Kartu Antri diberikan kepada pelanggan. SPK bersama dengan kunci motor diserahkan untuk bagian mekanik. Pada bagian mekanik, mereka menerima SPK bersama dari bagian pendaftaran. Dari data yang terdapat dalam SPK tersebut, bagian mekanik melakukan service. Pada saat melakukan service, jika bagian mekanik memerlukan pergantian sparepart maka bagian mekanik memberitahu pelanggan terlebih dahulu. Lalu setelah ada persetujuan dari pelanggan, bagian mekanik melapor ke Sparepart Counter yang kemudian menerima sparepart yang diminta dan melakukan pemasangan sparepart. Setelah proses tersebut, bagian mekanik mencatat perubahan harga pada SPK. Kemudian setelah service selesai, bagian mekanik melakukan test jalan kemudian memberitahu kepada pelanggan tentang informasi service berkala ke pelanggan. Setelah prosedur tadi selesai, bagian mekanik menyerahkan SPK bersama kunci motor ke bagian kasir.
Hasil Penelitian • Bagian kasir yang menerima SPK bersama kunci motor dari bagian mekanik serta menerima Kartu Antri dari pelanggan kemudian mencocokan SPK dan Kartu Antri yang diterima. Selanjutnya menyelesaikan administrasi, menerima pembayaran dari pelanggan atas penjualan jasa yang diberikan, melakukan penjurnalan yang menghasilkan jurnal dan Bon sebanyak 2 lembar lalu menyerahkan Bon 1 bersama kunci motor ke pelanggan kemudian mengarsip tetap SPK dan Bon 2. • Dengan adanya penjurnalan maka pemilik bengkel dapat memantau setiap aktivitas aliran penerimaan dan pengeluaran dana yang digunakan untuk kegiatan operasional pada usaha penjualan jasa miliknya serta menambah kelengkapan data dalam arsip bersama-sama dengan SPK dan Bon 2.
Kesimpulan & Saran Kesimpulan Setelah melakukan pembahasan mengenai prosedur dan penerapan sistem akuntansi penjualan jasa pada Bengkel Doni Motor Wareng, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem akuntansi yang digunakan dalam Bengkel Doni Motor Wareng belum efektif karena pengarsipan dokumen mereka masih manual belum terkomputerisasi dan prosedur sistem akuntansi dalam Bengkel Doni Motor Wareng belum diterapkan secara efektif karena ada satu bagian yang mengerjakan 2 tugas bagian yang berbeda dimana bagian kasir mengerjakan 2 tugas yang seharusnya dikerjakan oleh bagian pendaftaran. Prosedur sistem akuntansi penjualan tunai yang diusulkan penulis dibuat untuk dapat mengatasi kekurangan dan dengan harapan dapat menambah efektivitas kerja. Saran Untuk memperbaiki kelemahan dalam proses pengadaan jasa, penulis memberikan saran diantaranya : usulan terhadap pembuatan sistem akuntansi untuk Bengkel Doni Motor Wareng agar dapat dipakai untuk mewakili semua informasi yang ada selama bengkel tersebut berjalan, penambahan karyawan untuk melengkapi kekosongan jabatan pada struktur organisasi dan pada bagian yang diusulkan terutama pada Bagian Mekanik supaya penerapan prosedur sistem akuntansi dapat berjalan dengan efektif, adanya seseorang yang bertanggung jawab atas kualitas pelayanan jasa yang diberikan kepada pelanggan oleh tiap bagian yang ada pada Bengkel Doni Motor Wareng.