Edisi No : 147 | Tahun XIII Maret 2015 ISSN 1978 - 8080
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
SINERGI ESA HILANG DUA TERBILANG
REFERENSI
TEBING
TINGGI
DELI
00147
9 771979 800885
MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI SINERGI|MARET 2015
w w w. t e b i n g t i n g g i k o t a . g o . i d
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Dari Redaksi
Selain itu, tidak dibahas dan disahkannya Ranperda aset itu, menjadikan persoalan aset tumbuh seperti duri dalam daging Pemko Tebing Tinggi. Hal itu terbukti, ketika 2011, Pemko Tebing Tinggi harus menerima catatan disclaimer dari BPK RI, karena ketidak jelasan pengelolaan aset dimaksud. Lebih parah dari itu, cacat yang tak disengaja itu pun kemudian, diarahkan menjadi senjata bagi public untuk melakukan tekanan terhadap kinerja Pemko Tebing Tinggi. Hingga kini, dugaaan yang dilansir sebuah LSM Jakarta bahwa Tebing Tinggi kota terkorup, menjadi ingatan public yang susah untuk dihilangkan. Padahal, dugaan itu terjadi karena kesalahan yang sePimpinan Redaksi benarnya tak ada kaitannya dengan Drs.BAMBANG SUDARYONO moral para birokrat kota ini. Kami pun mengajukan sejumlah tulisan dalam upaya memahami apa dan Pembaca budiman… bagaimana aset itu sebenarnya, anpa terasa tiga bu- kemudian bagaimana pengelolaanlan sudah hari-hari nya dan apa pula dasar hukumnya. di tahun 215 berjalan tanpa kom- Pembaca sekalian… promi. Hari-hari itu Selain itu, dalam edisi ini seolah berjalan menggilas siapa saja yang terlena. Seperti pedang sejumlah rubric juga ami tampilyang tajam, waktu akan memeng- kan meski dengan ritme kerja yang gal siapa saja yang terlena. Seperti terkesan tergesa-gesa. Ada rubric silet, w a k t u a k a n memotong pendidikan, ada pula rubric kesnadi kehidupan kita tanpa rasa ehatan, tak lupa pula rubric lingkasihan, sehingga b a g i mereka kungan hidup, wanita, hukum, paryang lalai, tanpa sadar dirinya su- lementaria, agama maupun sosial. Untuk rubric pendidikan, dah berada di ujung kehidupan. Edisi Sinergi di bulan ada cerita tentang upaya SMAN 2 ketiga 2015 ini, memfokuskan ka- membangun masjid megah di komjian utamanya pada persoalan aset plek sekolah mereka. Upaya itu Pemko Tebing Tinggi yang selama dilakukan dengan gotong royong ini cenderung menjadi pembic- sebagai wujud kepedulian warga araan tanpa ujung. Telah mencapai sekolah meningkatkn semangat empat tahun Ranperda soal pen- spiritualitas. Pada rubric ekonomi, gelolaan aset Pemko Tebing Tinggi kami masih emfokuskan mata pada terpendam di DPRD, tanpa ada niat persoalan mendasar masyarakat untuk membahasnya. Parahnya, kecil, yakni gas 3kg yang terus saja keengganan untuk membahas Ran- bergejolak dalam penyediaannya perda itu didasari oleh asumsi poli- di tengah masyarakat kecil. Pertik yang salah dari DPRD sendiri. mainan gas itu, telah meningkatRanperda itu tidak dibahas, ka- kan ketidak percayaan masyarakat rena diasumsikan, menjadi upaya atas p e n g e l o l a a n n e g e r i ini. Persoalan gas 3kg ini diPemko Tebing Tinggi menghapus sejumlah aset yang ada selama ini. hubungkan dengan kian beratnya
T
2
tanggung jawab wanita terhadap kehidupan rumah tangga mereka, setelah berbagai bahan pokok naik, akibat fluktuasi dunia. Begitu pula di halaman parlementaria, terjadi proses sulit dalam penempatan pedagang kaki 5 di berbagai lokasi inti kota. Sejak lama,memang persoalan pedagang kaki 5 menjadi pembahasan di kalangan legislative, karena banyak tarik menarik dalam berbagai kepentingan antara satu dengan lainnya. DPRD memang memfokuskan pembahasan dalam masalah pedagang ini, karena persoalannya memang sudah berlarut-larut. Selain itu, pada rubrik lain, kami juga menyuguhkan sejumlah rubrik yang kami nilai penting, misalnya dalam rubrik hukum yang membahas komitmen Koramil 13 dalam rangka pelestarian Balai Kerapatan Kerajaan Negeri Padang yang kini menjadi markas mereka. Koramil 13 berjanji akan terus melestarikan bangunan itu, karena bangunan itu merupakan identitas kota Tebing Tinggi yang masih tersisa hingga kini. Akhirnya, dari meja redaksi kami yang menjadi pelaksana dalam kegiatan penerbitan majalah ini berharap apa yang kami lakukan akan mendapat apresiasi positif dari pembaca sekalian. Lebih kurang kami mohon maaf dan mengucapkan selamat menikmati suguhan kami ini. Wassalam. @
SINERGI|MARET 2015
DAFTAR
ISI
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
EDISI 147 | Maret 2015
SINERGI REFERENSI TEBING TINGGI DELI
TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI NO.480.05/ 286 TAHUN 2002
2. 4. 6. 7.
KETUA PENGARAH
Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM ( WaliKota Tebing Tinggi )
WAKIL KETUA PENGARAH
14.
PENGENDALI
15.
Ir.H.OKI DONI SIREGAR ( Wakil WaliKota Tebing Tinggi )
H. Johan Samose Harahap, SH, MSP (Sekdako Tebing Tinggi Deli )
PENANGGUNG JAWAB
Ir. H. Zainul Halim (Asisten Administrasi Umum )
PIMPINAN REDAKSI
18.
Drs. Bambang Sudaryono (Kabag Adm. Humas PP)
19.
WAKIL PIMPINAN REDAKSI
20. 21. 22. 28. 39. 40. 42. 43. 46. 48. 49. 51. 57. 58. 59.
Maslina Dalimunthe.SE (Kasubag Adm. Humas PP)
BENDAHARA : Zulhadin, SH
KOORDINATOR LIPUTAN Drs Abdul Khalik, MAP
SEKRETARIS REDAKSI Dian Astuti REDAKSI
Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda, Ulfa Andriani,S.Sos
LAYOUT DESAIN GRAFIS Aswin Nasution, ST
FOTOGRAFER :
Sulaiman Tejo, Agung Purnomo
KOORDINATOR DISTRIBUSI
SALAM REDAKSI MOMENTUM SINERGITAS Mengelola Aset Daerah UTAMA Mengenal Aset Pemko Tebing Tinggi Menertibkan Aset Negara Penertiban Aset-Aset Negara/Daerah Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah PENDIDIKAN SMAN 2 Tebing Tinggi Bangun Masjid Megah EKONOMI Balada BBM Dan GAS 3 Kg Di Tebing Tinggiomi Di Tebing Tinggi Terdapat 12 Jenis Pangan Turun, 7 Naik KESEHATAN Sebagian Besar Jajanan Di SMP T.Tinggi Tak Penuhi Syarat HUKUM Siap Lestarikan Balai Kerapatan Negeri Padang Tebing Tinggi LINGKUNGAN HIDUP WANITA LENSA PEMKO PEMKO KITA PARLEMENTARIA AGAMA SOSIAL OPINI RAGAM CERPEN BUDAYA JURNAL ILMIAH INFO NASIONAL IKLAN OVOP GRATIS TEPIAN
Edi Suardi, S.Sos Ridwan Tomy Erlangga
LIPUTAN DAN REPORTER
Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi ESA HILANG DUA TERBILANG
Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya. Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Eimail :
[email protected] Facebook :
[email protected]
SINERGI|MARET 2015
JAJARAN REDAKSI TA H U N 2 0 1 5
Koordinator Liputan Pimpinan Redaksi Wakil Pimpinan Redaksi Drs.BAMBANG SUDARYONO MASLINA DALIMUNTHE,SE Drs.ABDUL KHALIK,MAP
Redaksi RIZAL SYAM
Layout Desain Grafis ASWIN NAST,ST
Koordinator Distributor EDI SUARDI
Sekretaris Redaksi DIAN ASTUTI
Distributor RIDWAN
Bendahara ZULHADIN, SH
Distributor TOMY ERLANGGA
Redaksi JUANDA
Foto Grafer Sinergi AGUNG PURNOMO
Redaksi KHARUL HAKIM
Foto Grafer Sinergi SULAIMAN
3
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Momentum ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Sinergitas
Mengelola Aset Daerah
B
arang milik daerah atau aset daerah, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pemerintahan daerah. Adanya aset daerah dikarenakan adanya anggaran belanja daerah atau barang yang talah dihibahkan untuk daerah. Aset daerah adalah kekayaan daerah yang harus dijaga dan dikelola dengan baik. Barang Milik Daerah berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2004 adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang didapat secara sah. Selanjutnya pengertian Barang Milik Daerah berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2006, adalah sebagai berikut: 1. Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD. 2. Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, meliputi: a. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis. b. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian /kontrak. c. Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, atau d. Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Sedangkan aset daerah, sebagaimana dikutip dari Modul Diklat Teknis Manajemen Aset Daerah, LAN-2007, seperti berikut ini: Asset atau Aset ( dengan satu ‘s’) yang telah di Indonesiakan secara umum adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai: 1. Nilai ekonomi (economic value), 2. Nilai komersial (commercial value) atau 3. Nilai tukar (ex-
6
change value); yang dimiliki oleh instansi, organisasi, badan usaha ataupun individu perorangan. Dengan demikian, aset adalah barang, yang dalam pengertian hukum disebut benda, yang terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (Intangible), yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu instansi, organisasi, badan usaha atau individu perorangan. Sedangkan pengertian Aset sebagaimana disebut dalam Buletin Teknis, Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP), adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Pengelolaan aset daerah mejadi kewajiban dari kita semua. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi menjaga keberadaan aset daerah tersebut. Karena itu penelolaan yang diperlukan adalah meliputi: 1. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; 2. Pengadaan; 3. Penerimaan, penyimpanan dan penyaluran; 4. Penggunaan; 5. Penatausahaan; 6. Pemanfaatan; 7. Pengamanan dan pemeliharaan; 8. Penilaian; 9. Penghapusan 10. Pemindahtanganan; 11. Pembinaan, pengawasan
dan pengendalian; 12. Pembiayaan; 13. Tuntutan ganti rugi. Kendatian demikian, pengelolaan Barang Milik Daerah atau aset daerah sebagai bagian dari Pengelolaan Keuangan Daerah yang dilaksanakan secara terpisah dari Pengelolaan Barang Milik Negara. Pelaksanaan pengelolalaan ini harus berdasarkan pada beberapa asas: 1. Azas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah di bidang pengelolaan BMD yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang dan Kepala Daerah sesuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing;2. Azas kepastian hukum, yaitu pengelolaan BMD harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundangundangan;3. Azas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan BMD harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar; 4. Azas efisiensi, yaitu pengelolaan BMD diarahkan agar BMD digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal; 5. Azas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan BMD harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat; 6. Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan BMD harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD serta penyusunan neraca Pemerintah Daerah. (Khairul Hakim) SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Utama
SINERGI
Photo Sinergi/ist
Mengenal Aset Pemko Tebing Tinggi
D
alam sebuah dialog yang dilakukan wartawan dengan mantan wali kota Tebing Tinggi Drs. H. Amiruddin Lubis, di kediamannya sekira 2013 lalu, terungkap kisah bahwa Drs. H. Amiruddin Lubis kala memimpin (1975-1985) giat melakukan pembangunan fisik di kota Tebing Tinggi. Pembangunan fisik itu terkait dengan program Instruksi Presiden (Inpres) dengan fokus pada sektor pendidikan dan kesehatan, selain sektor ekonomi. Diakui mantan wali kota Tebing Tinggi itu, saat membangun sekolah maupun pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), banyak lahan yang diberikan oleh masyarakat secara cuma-cuma alias tanpa dibayar. Luas lahan yang diberikan untuk pertapakan sekolah dan puskesmas itu, terkaSINERGI|MARET 2015
dang bisa mencapai 1 hektar lebih. Lahan pemberian secara gratis itu tersebar di berbagai kampung dan hingga kini lahan dan bangunan sekolah dan puskesmas terus digunakan oleh pemerintah kota. Ada belasan komplek sekolah yang kini masih terus beroperasi, demikian pula dengan puskesmas. Namun, seiring dengan waktu, lahan yang dihibahkan masyarakat kepada Pemko Tebing Tinggi di masa wali kota Drs. H. Amiruddin Lubis, mulai dipermasalahkan ahli waris. Dari sejumlah kabar, ada ahli waris yang menyerahkan lahan sekolah kepada Pemko Tebing Tinggi mulai mempertanyakan lahan itu, bahkan ada yang sudah menggugatnya. Malangnya, Pemko Tebing Tinggi sendiri tidak memiliki arsip terkait dengan hibah lahan untuk bangunan sekolah dan puskesmas
itu. Akhirnya, ada di antara lahan itu, kemudian harus ‘kembali’ kepada ahli waris, karena alas hak atas lahan sekolah itu tak dimiliki Pemko Tebing Tinggi. Aset Pemko Tebing Tinggi, tidak hanya di masa mantan Wali Kota Drs.H Amiruddin Lubis saja, tapi sebelum beliau, banyak aset Pemko Tebing Tinggi yang disumbangkan oleh para wali kota yang pernah memimpin kota Tebing Tinggi. Sebut saja, misalnya Kantor Tarigan, berupa lahan SMAN 1 dan SMAN 3 (eks SPG) kota Tebing Tinggi. Atau lahan GOR Marah Halim di Jalan Thamrin yang merupakan aset Pemko Tebing Tinggi di masa mantan walikota H. Sanggup Ketaren. Sedangkan lahan perluasan yang diperoleh mantan wali kota Hj. Rohani Darus Daniel. SH seluas 48 hektar, di Kel. Tanjung
7
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Utama
Marulak, Kec. Rambutan, faktanya kini banyak yang telah beralih kepada berbagai kalangan dengan proses yang juga harus dipertanyakan. Potensi adanya gugatan terhadap aset Pemko Tebing Tinggi, ke depan akan semakin meninggi, mengingat kebutuhan lahan yang semakin besar, sehingga godaan untuk mengambi kembali aset yang dihibahkan kepada Pemko Tebing Tinggi akan berlanjut. Apalagi potensi itu sendiri dipicu oleh sikap acuh tak acuh atau paling tidak lamban dari Pemko Tebing Tinggi terhadap pendataan dan pendaya gunaan aset. Salah satu di antara potensi hilangnya aset, adalah terjadinya regrouping terhadap sejumlah SD di kota Tebing Tinggi. Dari banyak regrouping itu, ada lahan yang akhirnya terlantar atau diberikan kepada instansi lain, dengan alas hak hibah yang juga dipertanyakan. Kepala Badan Kesatuan Bang sa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Amas Muda, SH, dalam perbincangan dengn SINERGI, mengakui adanya potensi akan hilangnya aset Pemko Tebing Tinggi, jika tidak dilakukan pendataan dan pengesahan aset Pemko Tebing Tinggi, khususnya terhadap lahan sekolah dan puskesmas yang awalnya hibah masyarakat. Meski diakui Pemko Tebing Tinggi melalui Bagian Barang Daerah sudah mulai melakukan pendataan dan pengesahan aset. Bahkan, diakui sejumlah aset sudah didirikan plank untuk menyatakan status lahan dan banguna sebagai milik Pemko Tebing Tinggi. “Kita sekarang sedang berlomba dengan waktu, mempertahankan aset atau malah kehilangan aset,” tegas Kaban Kesbangpol dan Linmas Amas Muda, SH. Alasannya, dari banyak aset Pemko Tebing Tinggi, ada lahan yang kepemilikannya belum jelas, padahal di atas lahan itu terdapat bangunan milik Pemko Tebing Tinggi.
8
Tak hanya itu, selain pendataan aset yang lamban, banyak pula di antara aset yang terdaftar justru tak pernah dihapus. Akibatnya, aset bergerak yang sudah puluhan tahun, bahkan ‘bangkainya’ pun sudah tak ada, tetap terdaftar sebagai aset. Menurut Amas Muda, SH, ada banyak aset bergerak mulai dari kenderaan hingga kepada alata-alat kantor semisal kursi, meja dan lain sebagainya, masih terdaftar dalam buku aset, padahal bangkai dari aset itu saja pun sudah tak ada lagi. Tidak mengherankan jika kemudian, aset itu tetap dihargai dalam audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. “Setahu saya inilah pangkal masalah terjadinya tudingan dari LSM, bahwa ada korupsi di Pemko Tebing Tinggi, karena data aset ada, tapi fakta aset itu sendiri tak ada,” ungkap Amas Muda, dalam perbincangan di ruang kerjanya. Akibat lain, adalah terjadinya disclaimer atas laporang keuangan Pemko Tebing Tinggi pada 2012 lalu, karena banyak di antara aset itu tak terlihat lagi wujudnya. Kondisi anomali aset itu, parahnya berbuntut panjang ketika DPRD kota Tebing Tinggi sendiri tak mau mengesahkan penghilangan aset Pemko Tebing Tinggi yang memang sudah tak ada. Justru ketidak mauan itu, berlatar belakang pada kecurigaan ke mana larinya aset di maksud. Padahal, aset yang dicurigai itu, adalah aset bergerak yang lazimnya merupakan aset habis pakai, semacam kenderaan bermotor, alat-alat tulis dan alat-alat penunjang pekerjaaan. Anggota DPRD kota Tebing Tinggi Ogamota Hulu, SH, MH, melansir bahwa Ranperda Aset yang diajukan Pemko Tebing Tinggi, telah ‘ngangkrak’ tak dibahas selama empat tahun. Akhirnya, Ranperda aset itu dikembalikan kepada Pemko Tebing Tinggi untuk diperbaiki, setelah empat tahun tak dibahas Dewan. Melihat kondisi demikian, sudah seharusnya ada upaya dari Pemko Tebing Tinggi untuk mngoptimalkan kinerja dalam rangka
menyelamatkan aset Pemko Tebing Tinggi yang awalnya sebagian besar merupakan hibah masyarakat untuk pembangunan kota ke depan. Akan sangat riskan, jika pegorbanan masyarakat yang menghibahkan lahannya untuk pembangunan justru belakangan statusnya menjadi tak jelas, bahkan bisa hilang. Demikian pula dengan aset bergerak yang banyak diparsoalkan masyarakat yang tidak mendapat informasi tentang aset Pemko Tebing Tinggi, sehingga menjad cerita miring yang merusak citra Pemko Tebing Tinggi. Ada beberapa hal yang harus segera dilaksanakan oleh Pemko Tebing Tinggi, yakni meyakinkan DPRD bahwa Ranperda itu penting untuk menjadi dasar hukum dalam menghilangkan aset yang memang sebenarnya sudah tidak ada lagi, karena berbagai faktor, khususnya pada aset bergerak. Dasar hukum itu, akan menjadi modal bagi Pemko Tebing Tinggi dan DPRD, dalam rangka penataan kembali aset-aset yang ada saat ini, sebelum persoalan yang ada berkepanjangan, sehingga memakan energi birokrasi yang bersifat percuma. Sedangkan aset tak bergerak, seperti tanah dan bangunan sudah saatnya dipercepat pendataannya dan pendaftarannya ke BPN untuk memperjelas status hukum aset itu. Sinergisitas antara Pemko dan DPRD kota Tebing Tinggi sangat diperlukan, dalam bentuk kesepahaman dan saling percaya terhadap keberadaan aset bergarak maupun tak bergerak. Sebab, jika pembahasan Ranperda Aset di mulai dari sikap tidak mempercayai mitra kerja, sama saja dengan memunculkan potensi kegagalan yang besar, sehingga Ranperda aset yang tak dibahas akan menjadi beban sejarah di masa mendatang. Membuang sikap tidak percaya terhadap mitra kerja, adalah salah satu saran terpenting agar kunci masalah aset ini bisa dibuka dan persoalan bisa diurai secara baik. Wallahu a’lamu bi ash shawab. **kh SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Utama
SINERGI
Menertibkan Aset Negara
D
i media cetak dan elektronik diberitakan, dalam penertiban aset sering terjadi keributan atau penolakan seperti dalam pengosongan atau penertiban rumah dinas, tanah, atau bangunan milik negara. Bahkan, baru-baru ini seorang mantan petinggi TNI juga mempunyai masalah hukum yang berkaitan dengan aset negara. Ini menandakan ada permasalahan dalam pengelolaan aset negara. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah menegaskan, pengelolaan aset negara ditangani Menteri Keuangan selaku bendahara umum negara, sedangkan pimpinan kementerian/ lembaga negara merupakan pengguna barang milik negara. Paradigma dalam pengelolaan aset ini
Photo Sinergi/ist
SINERGI|MARET 2015
perlu disosialisasikan ke berbagai instansi Ke me nte r ia n/le mba ga ataupun terhadap masyarakat yang mendapat manfaat dalam penggunaan barang milik negara. Aset negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara atau yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, seperti hibah/sumbangan, pelaksanaan dari perjanjian/kontrak, ketentuan undang-undang, atau putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Agar tugas dan fungsi pengelolaan aset dapat berjalan dengan baik perlu ada dukungan bukan hanya dari internal pengelola, seperti sikap profesional dalam mengelola aset, prosedur kerja dan kebijakan yang baik, tetapi juga dukungan berbagai lembaga atau instansi pengguna, mulai proses
inventarisasi sampai dengan pertanggungjawabannya. Untuk tercapainya upaya ini perlu kerja keras mengingat problematika pengelolaan aset negara sangat kompleks Basis data Penertiban barang milik negara meliputi kegiatan inventarisasi, penilaian, dan sertifikasi seluruh aset negara agar tercapai pengelolaan yang tertib, efektif (berdaya guna), efisien (berhasil guna), dan akuntabel. Tujuannya untuk melakukan pemutakhiran pembukuan barang milik negara pada sistem aplikasi, mewujudkan penatausahaan di seluruh satuan kerja instansi pemerintah pusat, menyajikan koreksi nilai aset tetap, dan melakukan tindak lanjut penatausahaan dan pengelolaan yang tertib dan optimal. Apabila hal ini telah terlaksana akan diperoleh basis data yang baik.
Photo SINERGI/ist
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Utama
Dengan basis data yang baik akan dapat diketahui aset apa saja yang (masih) dimiliki/ dikuasai dan di mana keberadaan barang milik negara tersebut. Pengelola akan mengetahui siapa yang bertanggung jawab atau yang memanfaatkannya dan berapa nilai aset yang dimiliki/dikuasai. Selanjutnya, bagaimana pemanfaatan dari setiap aset yang dimiliki/ dikuasainya, yang kemudian dilakukan pengamanan administratif yang didukung dengan pengamanan fisik dan yuridis yang baik. Apabila basis data baik, pemanfaatannya harus memberi nilai tambah bagi kepentingan ekonomi nasional dan bagi kemakmuran rakyat. Institusi pengelola aset selanjutnya dituntut dapat melakukan prinsip pemanfaatan yang optimal, sehingga aset yang telah didata dan dinilai seperti rumah dinas, tanah, bangunan, stadion, jembatan, irigasi, mercusuar, atau stasiun pemancar, tidak menjadi modal sia-sia yang tidak bermanfaat. Penertiban aset bukan sekadar tindakan administratif menginventarisasi dan menilai aset, tetapi untuk mengetahui nilai aset negara secara keseluruhan dan jumlah serta nilai aset yang idle. Hal itu harus dilakukan dengan benar, yaitu inventarisasi dan penilaian dilakukan sesuai dengan standar metodologi, dan lengkap, yaitu menyeluruh terhadap aset negara di semua instansi pemerintah termasuk unit vertikal di bawahnya. Kontribusi pengelolaan aset negara yang baik akan diperoleh, penghematan belanja modal dan belanja pemeliharaan, memberikan kontribusi peningkatan penerimaan negara bukan pajak (apabila aset dapat memberi manfaat ekonomi dan sosial) dan sebagai pendukung pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara melalui jami-
10
Photo SINERGI/ist
nan aset (underlying asset). Untuk mencapai hal tersebut perlu rencana strategis yang jelas, karena perencanaan strategis ini menyangkut keputusan sekarang untuk kepentingan masa mendatang. Peran Masyarakat Dalam penertiban aset negara, penjelasan kepada pemangku kepentingan perlu dilakukan terus-menerus agar dapat diperoleh pemahaman yang baik dan persepsi yang sama mengenai pengelolaan aset negara. Rasa ikut memiliki masyarakat terhadap aset negara juga perlu ditumbuhkan yang diwujudkan dalam bentuk keterlibatan masyarakat dalam merawat dan mengamankan aset negara dengan baik, sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengamanan dan pemeliharaan aset negara. Selama ini, ada pandangan sebagian anggota masyarakat, barang milik negara adalah milik rakyat secara bersama, yang diwujudkan adanya usaha untuk memanfaatkan dan memiliki/ menguasai tanpa memperhatikan kaidah-kaidah hukum yang
berlaku, seperti penguasaan ruma h dina s, pe nye r obo ta n d a n penjarahan tanah-tanah negara. Hakikat dari penertiban diharapkan dapat menciptakan keadaan yang lebih baik dalam pengelolaan aset negara dan adanya tertib administrasi pengelolaan aset dapat mencegah asset laundering, yaitu beralihnya aset negara melalui penyelundupan hukum tanpa disadari pengelola aset. Untuk itu, diperlukan keberanian dan terobosan dalam mengoptimalkan aset negara sehingga memberi manfaat dari aspek penerimaan dan dari sisi pengelolaan administrasi. Tanpa hal itu, kita hanya akan mengulang pola lama yang tidak menghasilkan sesuatu yang baru dalam pengelolaan aset negara, padahal di satu sisi, upaya ini menghabiskan energi, waktu, dan biaya yang tidak sedikit. Apabila fungsi pengelolaan aset dapat berjalan dengan baik maka upaya mewujudkan pengelolaan aset negara yang profesional, sehat, dan modern dapat tercapai. Untuk itu, mari benahi aset negara. Kalau bukan sekarang kapan lagi. Tredi Hadiansyah, Opini Pikiran Rakyat, 22 Februari 2010. SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Utama
SINERGI
Penertiban Aset-Aset Negara/Daerah; Tanggung Jawab Siapa? Latar Belakang
Setiap tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selalu ada belanja modalnya. Belanja modal dimaksud adalah belanja yang digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan. Belanja modal tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun dan menjadi kekayaan negara/daerah atau aset negara/daerah. Dengan dana yang tersedia setiap tahun, Pemerintah telah banyak membangun berbagai sarana dan prasarana fisik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Photo Sinergi/ist
Sarana dan prasarana fisik tersebut antara lain berupa pengadaan tanah, pembangunan jalan, jembatan, gedung, pelabuhan, bandar udara, saluran irigasi, pembangkit tenaga listrik, alat angkut baik angkutan darat maupun angkutan udara, teknologi informasi dan lain-lain disediakan oleh pemerintah dengan menggunakan dana yang diperoleh dari masyarakat dan disalurkan melalui APBN/APBD. Semua barang-barang yang dibeli dengan menggunakan APBN atau perolehan lainnya yang sah menjadi kekayaan negara atau barang milik negara. Barang milik negara yang berasal dari APBN atau perolehan lainnya yang sah berada di bawah pengurusan atau penguasaan kementerian/ lembaga negara, lembaga pemerintah non kementerian, serta unit-unit dalam lingkungannya yang terdapat baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan jangkauan yang tersebar dan luas serta jumlah yang sangat banyak maka kekayaan negara harus dikelola/ dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) SINERGI|MARET 2015
dengan menganut asas fungsional, kepastian hukum, transparansi (keterbukaan), efisiensi akuntabilitas publik, dan kepastian nilai. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006, dan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan pemindahtanganan Barang Milik Negara, dikatakan bahwa proses pengelolaan BMN seperti halnya siklus logistik diawali dari Perencanaan kebutuhan dan penganggaran, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan dan Pemeliharaan, Penilaian, Penghapusan, Pemindahtanganan, Penatausahaan, Pengawasan dan pengendalian BMN, dimana dalam pengelolaannya harus terorganisir dengan baik sejak dari perencanaan kebutuhan sampai pengawasan dan pengendalian sehingga dapat terlihat dengan jelas siapa-siapa yang bertanggung jawab atas keberadaan dan penggunaan kekayaan negara tersebut. Berdasarkan PP No. 6 Tahun 2006 akan terlihat juga tugas dan tanggungjawab pengelola/pengguna BMN, Pejabat pengelolaan barang milik negara, Penyelenggara kegia-
tan, kewenangan dan tanggung jawab pejabat pengelola BMN serta ruang lingkup pengelolaan BMN. Dalam prakteknya, berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih ditemukan bahwa pengelolaan kekayaan negara belum sesuai dengan yang diharapkan, banyaknya permasalahan yang dihadapi karena pengelolaannya atau administrasinya yang tidak tertib, yaitu dengan banyaknya kejadian dimana aset/milik negara/ daerah tidak dapat dikuasai negara/ pemerintah daerah dan bisa lepas dari kepemilikan negara/daerah, seperti terjadinya penyerobotan BMN, asetaset yang tidak memiliki bukti kepemilikan lengkap sehingga berpotensi menyebabkan sengketa, terungkapnya dugaan korupsi penjualan lahan milik negara oleh pegawai bersangkutan. Dengan banyaknya kasuskasus yang terjadi dalam pengelolaan BMN seperti tersebut di atas membuktikan tidak becusnya pengelolaan BMN oleh pejabat/pengguna BMN, sehingga perlu adanya pemahaman tentang penatausahaan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN dengan tujuan agar terwujud tertib administrasi dan sekaligus akan mendukung tertib pengelolaan BMN. ** kh
11
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Utama
Photo Sinergi/ist
Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah Aset atau barang daerah merupakan potensi ekonomi yang dimiliki oleh daerah. Potensi ekonomi bermakna adanya manfaat finansial dan ekonomi yang bisa diperoleh pada masa yang akan datang, yang bisa menunjang peran dan fungsi pemerintah daerah sebagai pemberi pelayanan publik kepada masyarakat. Pemahaman akan aset bisa berbeda antara ilmu perencanaan, manajemen keuangan, dan akuntansi. Sumber Aset Daerah Aset daerah diperoleh dari dua sumber, yakni dari APBD dan dari luar APBD. Secara singkat, berikut pengertian dan implikasi kedua sumber aset ini: 1. Aset yang bersumber dari pelaksanaan APBD merupakan output/outcome dari terealisasinya belanja modal dalam satu tahun anggaran. Namun, pengakuan besarnya nilai aset tidak sama dengan besaran anggaran belanja modal. Penafsiran atas Permendagri No.13/2006memang
12
memungkinkan kita menyataan bahwa besaran belanja modal sama dengan besaran penambahan aset di neraca. Hal ini kurang pas jika neraca dipandang dari konsep akuntansi, karena penilaian suatu aset haruslah sebesar nilai perolehannya (konsep full cost). Artinya, seluruh biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan (ready to use) haruslah dihitung sebagai kos aset bersangkutan. Dalam konsep anggaran kinerja, biaya yang dikeluarkan adalam semua biaya
yang menjadi masukan (input) dalam pelaksanaan kegiatan yang menghasilkan aset ini. Dengan demikian, termasuk di dalamnya belanja pegawai dan belanja barang & jasa, selain dari belanja modal tentunya. Jadi, kos untuk aset adalah seluruh pengeluaran untuk mencapai outcome. 2. Aset yang bersumber dari luar pelaksanaan APBD. Dalam hal ini, pemerolehan aset tidak dikarenakan adanya realisasi anggaran daerah, baik anggaran belanja modal maupun SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Utama
SINERGI
belanaj pegawai dan belanja barang & jasa. Pemda sering menerima aset dari pihak lain, seperti lembaga donor dan masyarakat. Saat ini, beberapa daerah menerima penambahan aset yang cukup signifikan dari pihak lain, seperti di Aceh, Sumut, dan DIY. Di Aceh, ALGAP dan LGSP memberikan sumbangan peralatan kerja seperti komputer jinjing, jaringan internet, dan printer. Belum lagi pembangunan gedung untuk perkantoran dari NGO asing.
Pengelolaan Aset Pengelolaan aset daerah diatur dalam PP No.6/2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Permendagri No.17/2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah. Lingkup pengelolaan aset dimaksud meliputi (1) perencanaan kebutuhan dan penganggaran, (2) pengadaan, (3) penggunaan, (4) pemanfaatan, (5) pengamanan dan pemeliharaan, (6) penilaian, (7) penghapusan, (8) pemindahtanganan, (9) penatausahaan, dan (10) pembinaan, pengawasan, dan pengendalian. Sepertinya sudah diatur dengan sangat lengkap, mulai dari hulu sampai hilir. Tapi, mengapa di daerah tetap terjadi masalah? Beberapa Isu Penting terkait Aset Daerah 1. Perencanaan dan penganggaran. Pada praktiknya, di daerah sering dianggarkan sesuatu yang tidak dibutuhkan, sedangkan yang dibutuhkan tidak dianggarkan. Hal ini bisa terjadi karena adanya kepentingan-kepentingan tertentu, seperti rente, yang diterima oleh aparatur daerah sebelum pengadaan barang dilaksanakan. Di sebuah daerah, ketika kami diminta menyusun APBD-nya, ternyata ada beberapa aset yang sudah diterima dan dipakai, padahal dianggarkan saja belum. Pihak supplier (fihak ketiga) biasanya cuma bilang: ambil saja SINERGI|MARET 2015
Photo SINERGI/ist
dulu, masalah pembayaran kan bisa diatur dalam APBD.
2. Pengadaan. Tahapan ini paling sulit. Selain rawan dengan praktik korupsi, “ancaman” menjadi tersangka (lalu menjadi terpidana) cukup besar. Oleh karena itu, masalaha yang paling sering muncul adalah: mekanisme pengadaannya penunjukan langsung, pemilihan langsung, atau tender bebas? Yang unik, banyak aparatur daerah yang tidak mau menjadi panitia pengadaan karean takut terjerat kasus korupsi. Akibatnya, jikapun ikut ujian sertifikasi (sebagai syarat menjadi panitia pengadaan barang dan jasa sesuai Keppres No.80/2003), umumnya sengaja tidak meluluskan diri. Artinya, mendingan ndak lulus daripada menjadi panitia lelang. Wah! 3. Pemeliharaan. Setiap pemeliharaan terkait dengan anggaran untuk pemeliharaan. Belanja pemeliharaan ternyata salah satu objek belanja yang paling sering difiktifkan pertanggungjawabannya. Jika dicermati dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), atau dalam Perhitungan APBD, biasanya anggaran belanja pemeliharaan terealisasi
100%. Habis tak bersisa. Yang menarik, berdasarkan penelitian di negara-negara berkembang, terutama di Afrika dan Amerika Latin (IMF, 2007; World Bank, 2008) fenomena ghost expenditures merupakan hal yang biasa. Artinya, alokasi untuk pemeliharaan selalu dianggarkan secara incremental meskipun banyak aset yang sudah tidak berfungsi atau hilang. hal ini terjadi karena tidak adanya transparansi dalam penghapusan dan pemidahtanganan aset-aset pemerintah. 4. Penghapusan. Penghapusan aset bermakna tidak ada lagi nilai suatu aset yang akan dicantumkan di neraca. Penghapusan dari buku besar dilakukan setelah kepemilikan aset tersebut tidak lagi di daerah, tetapi di pihak lain atau dimusnahkan atau dibuang. Dalam persepktif akuntansi, penghapusan dilakukan dengan cara membuat jurnal, misalnya: mendebit rekening Ekuitas Dana-Diinvestasikan dalam Aset Tetap dan mengkredit Aset Tetap. Syukriy Abdullah, www.syukry.wordpress.com, 21/3/2015. (Dikutip kh Untuk Sinergi).
13
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pendidikan
jid s a M n u g n a B i g g in T g SMAN 2 Tebin ni m lu A n a ti a h r e P n a k p a Megah, Har PEMBANGUNAN masjid SMAN 2 yang tengah berlangsung berharap dari bantuan alumni sekolah. Sinergi/A.Khalik
SMAN 2 kota Tebing Tinggi di Jalan Yos
Sudarso, Kel. Rantau Laban, Kec. Rambutan, saat ini sedang membangun masjid megah di komplek sekolah itu. Pembangunan itu dilakukan sebagai upaya peningkatan kegiatan iman dan taqwa di sekolah yang umumnya punya guru dan siswa mayoritas muslim. Kepala SMAN 2 kota Tebing Tinggi Drs. Sariono didampingi Ketua Panitia Pembangunan Faisal, ST dan Wakilnya SM Herlambang, SPd, Senin (23/3), mengatakan pembangunan masjid di komplek SMAN 2, sudah sejak lama diupayakan, mengingat saat ini saja rasio siswa dan guru, total mencapai 1.057 orang, sedangkan 690 di antaranya beragama Islam. “Mushalla yang selama ini menampung kegiatan keagamaan sudah tak memenuhi kebutuhan, jadi kita upayakan bangunan masjid,” terang Drs. Sariono. Diharapkan, pembangunan masjid akan mampu meningkatkan semangat beragama di kalangan guru dan siswa, misalnya melalui sholat zhuhur berjamaah serta sebagai sarana dakwah bagi pembinaan mental siswa, dalam mendukung program Pemko Tebing Tinggi, sebagai kota religius. “Kita juga berharap masjid nantinya bisa digunakan masyarakat sekitar,” imbuh Sariono. Ketua Panitia Faisal, ST, mengatakan pembangunan masjid SMAN 2 ini akan menelan dana sekira Rp450 juta. Bangunan masjid nantinya berukuran 10 x 10 meter dengan penambahan teras kiri, kanan dan depan selebar masing-masing 3 meter. “Artinya total keseluruhan bangunan masjid mencapai 16 x 16 meter dengan tinggi bangunan 4 meter,” kata Faisal. Selain itu akan dibangun juga kamar marbot masjid dan gudang.
14
Menurut Faisal, ST, pembangunan masjid itu merupakan swadaya guru dan siswa SMAN 2 melalui infak yang bergulir di antara siswa, sebelum jam pelajaran. Di mana, infak itu tidak hanya melibatkan siswa, tapi juga seluruh guru yang ada. Namun, diakui mengandalkan infak guru dan siswa saja tidak cukup, sehingga panitia juga mengedarkan permohonan kepada Pemko Tebing Tinggi, BUMN dan BUMD di sekitar sekolah, perusahaan swasta, juga dari masyarakat muslim umumnya. Terkait itu, Wakil Ketua Panitia SM Herlambang, SPd, mengatakan potensi terbesar yang diharapkan dalam pembangunan masjid SMAN 2 itu, adalah keberadaan alumni SMAN 2 yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini, potensi alumni memang kurang mendapat perhatian, namun dalam pekerjaan besar membangun sarana peribahan untuk siswa SMAN 2 potensi alumni akan dioptimalkan.“Kita mengharapkan sumbangan dari alumni yang umumnya sudah menjadi orang besar agar mau berprestasi dalam pembangunan ini,” harap Herlambang. Kepada para dermawan dan alumni SMAN 2 kota Tebing Tinggi, panitia telah mempersiapkan sejumlah rekening untuk sarana memberikan bantuan, yakni BNI Cabang Tebing Tinggi No. Rek. 037161761 a.n. Panitia Pembangunan Masjid SMAN 2 Tebing Tinggi, juga di Bank Danamon Sudirman Tebing Tinggi No. Rek. 003585187143 a.n Mustika Putri. Sedangkan untuk berinfak barang-barang bangunan, bisa langsung di antar ke SMAN 2 Tebing Tinggi Jalan Yos Sudarso Km 5. Telp. 0621-22223. Sedangkan konfirmasi via panitia, yakni Faisal 081396641079 atau Mustika Putri, SPd, 085276560780. **.Tim Sinergi SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Ekonomi
SINERGI
Balada BBM Dan GAS 3 Kg Di Tebing Tinggi PASCA penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin dan solar beberapa hari lalu, hampir seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota Tebing Tinggi diserbu masyarakat. Bahkan, tidak hanya pemilik kenderaan yang antri mengisi kenderaan, puluhan pengecer terlihat mengantri BBM dengan menggunakan jerigen. Pantauan di salah satu SPBU di kawasan Jalan KL. Yos Sudarso Kota Tebing Tinggi, antrian panjang sejumlah kenderaan bersamaan dengan antrian jerigen milik pengecer untuk membeli BBM jenis bensin. Saat dikonfirmasi, pihak Humas SPBU No 14.206.162 Jalan KL Yos Sudarso Kampung Lalang Tebing Tinggi, Panggabean mengaku pihaknya tetap memprioritaskan pemilik kenderaan bermotor dari pada pembeli dengan menggunakan jerigen. Terkait langkanya BBM khususnya jenis bensin di sejumlah SPBU di kota itu, Panggabean mengaku kondisi itu akibat tersendatnya angkutan transportasi BBM dari Pertamina ke SPBU. “Sudah dua hari ini pasokan BBM ke SPBU kami tersendat karena masalah angkutan dari Pertamina. Kemarin hanya 16 KL (kiloliter) yang masuk sedangkan hari ini, baru-baru ini, hanya 18 KL yang masuk, kami masih menunggu hingga pukul 24.00 Wib orderan sebanyak 40 KL yang sampai saat ini belum masuk juga, coba tanyakan saja ke Pertamina ya,” tambah dia. Pasca pengumuman penurunan harga BBM yang disesuaikan dengan harga minyak dunia serta harga-harga kebutuhan lainnya oleh Presiden Jokowi, hampir SINERGI|MARET 2015
seluruh SPBU mengalami kelangkaan stock BBM. Banyak pemilik kenderaan bermotor, mengaku terpaksa membeli BBM ke pengecer dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 8.000 per liter. “Sudah dua hari ini mau beli bensin tidak ada di SPBU, terpaksa beli di galon kecil (pengecer) dari pada sepeda motor tidak bisa jalan yah terpaksa beli ketengan lah,” kata Dermawan, warga Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan Tebing Tinggi. Akibatnya turunnya harga minyak dunia tersebut, BBM jenis premium resmi turun dari Rp 7.600 menjadi Rp 6.600 per liter dan solar turun dari Rp 7.250 per liter Rp 6.400 per liter mulai Senin, 19 Januari 2015 pukul 00.00 WIB. Penurunan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan penurunan harga minyak dunia. Menurut Menteri ESDM Sudirman Said, harga baru premium dan solar baru berlaku mulai Senin, 19 Januari 2015 agar para pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak mengalami kerugian. Walaupun antrian jeregen cukup panjang saat penurunan harga BBM kemarin, tapi kami tetap memprioritaskan pemilik kenderaan, karena tidak mungkin kami mengusir pembeli meskipun mereka menggunakan jerigen”, terang Panggabean. Antrian Terus Berlangsung Sementara itu, antrian gas 3 kg juga terus berlangsung di kota Tebing Tinggi. Pemandangan itu terus terlihat, terutama di distributor dan pengecer bahan bakar yang banyak di konsumsi
masyarakat menengah ke bawah itu. Harganya pun variatif, namun selalu dalam kondisi harga tak stabil dari berada di atas harga eceran tertinggi. Dari pantauan, satu bulan belakangan, masyarakat harus antri untuk membeli gas 3 kg sejak pagi di berbagai lokasi penjualan gas, mulai dari distributor hingga ke pengecer. Seperti di Jalan Sudirman, Kel. Tj. Marulak, Kec. Rambutan, PT Deli Alam Jaya Lestari, setiap hari diserbu masyarakat untuk mendapatkan gas. Mereka datang pagi kemudian antri, dengan menyusun tabung pengganti di depan ruko distributor gas itu. Hal sama terlihat pula, misalnya di Jalan Cemara, Kel. Rambung, Kec. T.Tinggi Kota, di mana setiap pagi pengecer yang menjual gas harus bersitegang dengan pembeli. Pasalnya, pengecer gas, tidak bisa menjual gas kepada masyarakat, karena pasokan gas yang diperolehnya sudah dipesan lebih dulu oleh pelanggan lain, padahal pasokan terbatas. “Masak pengecer bilang, gas itu sudah ada yang pesan, dia bilang pemesannya orang-orang khusus,” ungkap Dewok, warga Kel. Bagelen, Kec. Padang Hilir. Tak hanya antri, masyarakat juga dikeluhkan dengan harga gas yang variatif dan cenderung suka-suka pengecer. Untuk gas 3 kg harga di pengecer umumnya mencapai Rp20ribu hingga Rp25 ribu. Bahkan, pada wilayah-wilayah pinggiran kota, ditemukan harga gas mencapai Rp28 ribu/tabung. “Cemana lah di rumah mau masak juga, terpaksalah dibeli,” ujar Sumarni, warga Desa Kuta Pinang, Kec. Tebing Syahbandar, Sergai, Senin (8/12).
15
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Ekonomi
MASYARAKAT Tebing Tinggi yang harus natri mendapatkan GAS 3 Kg di pangkalan. Sinergi/Khalik Namun, pasokan gas 3 kg yang terbatas serta harganya yang berada jauh di atas HET, bukan tanpa pasal. Salah seorang pengecer sempat mengeluh, karena pengguna gas 3 kg bukan hanya rumah tangga, tapi kini sudah digunakan pengusahapengusaha, seperti rumah makan dan usaha-usaha lainnya. “Mereka beralih ke gas 3 kg, karena gas 12 kg harganya mahal. Bayangkan kini mencapai Rp145 ribu,” cetus pengecer yang minta namanya tak dimuat. Sebelumnya, agen resmi gas elpiji PT Deli Jaya Alam Lestari Tebing Tinggi, Mincu mengaku pihaknya tidak bisa menolak pembelian gas yang dilakukan oleh pengecer karena tidak ada peraturan pemerintah yang melarangnya. “Setiap hari saat membuka toko sudah ratusan warga (pengecer) yang mengantri beli gas, hanya dua jam saja semua gas elpiji 3 Kg ludes terjual, kami tidak bisa larang karena tidak ada peraturan yang melarang mereka beli disini”, tandas dia.
16
Gas 3Kg Terus Langka Dan Mahal Masyarakat yang menjadi konsumen gas 3kg di kota Tebing Tinggi terus menjerit, karena kesulitan mencari bahan bakar untuk warga kurang mampu itu. Tak hanya sulit, gas 3kg yang merupakan konversi dari minyak tanah itu menjadi komoditi mahal, karena satu tabung harganya bisa mencapai Rp30 ribu. Pantauan, di salah satu pangkalan gas 3kg di Jalan Gatot Subroto, kemarin, warga harus rela antri berjam-jam hanya untuk mendapatkan gas. Namun, karena pasokan terbatas, banyak d antara pengantri yang tidak mendapatkan gas, sehingga pulang dengan tangan hampa. Tabung gas yang dipasok terbatas, langsung diburu warga, sehingga kurang dari sejam tabung gas itu amblas. Salah seorang warga pengantri Yogi, menyatakan kecewa terhadap persediaan gas di kota Tebing Tinggi. “Ampun lah, mohon sama pemerintah agar bijaksana menangani kelangkaan ini,”
ujar warga. Menurut Yogi, dulu pemerintah melakukan konversi dari minyak tanah ke gas, maksudnya supaya masyarakat tidak susah. Kini, justru sebaliknya masyarakat kian menderita, karena keadaannya lebih parah dari sebelumnya. Diterangkan, akibat gas langka, harga gas 3kg di pangkalan hanya Rp18 ribu. Tapi, begitu sampai di pengecer harga gas bisa melejit hingga Rp30 ribu/ tabung. “Kalau sudah seperti ini, masyarakat kecil yang akan hancur, harusnya pemerintah bertanggung jawab,” keluh dia. Sementara pemilik pangkalan Togu Sirait, mengaku tidak bisa melayani permintaan pembelian gas dari warga, karena pasokan yang diterimanya terbatas. Menurut Togi, jarah pasokan untuk pangkalannya hanya 80 tabung, sedangkan warga yang antri bisa mencapai 200 orang. “Kalau sudah macam gini siapa yang mau disalahkan,” bilang Togu. Selain itu, dari banyak tabung yang dimiliki warga, banyak pula di antaranya tabung yang sudah kadaluarsa. Kondisi tabung demikian jelas membahayakan bagi pemiliknya. “Tadi ada banyak tabung yang statusnya kadaluarsa, jadi terpaksa ditolak,” ujar pemilik pangkalan. Kelangkaan tabung gas 3kg sudah berlangsung di kota Tebing Tinggi beberapa bulan belakangan, meski pun sejumlah agen pasokannya ditambah. Bahkan, keagenan juga melakukan operasi pasar, namun seolah-olah tak punya arti. “Kalau selisih harga antara gas 3kg dan gas 12 kg seperti sekarang wajar jadi langka, karena gas untuk warga miskin itu dioplos,” ujar Lesmana Andika, aktifis masyarakat di Kelurahan Lubuk Baru. Asw
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Ekonomi
SINERGI
Selama Februari-Maret, Di Tebing Tinggi Terdapat 12 Jenis Pangan Turun, 7 Naik DALAM dua bulan terakhir, Februari dan Maret, terdapat 12 jenis bahan pangan pokok strategis yang mengalami penurunan dan tujuh jenis lainnya mengalami kenaikan di pasar kota Tebing Tinggi. Bahan pangan yang cenderung menurun terdapat pada jenis kebutuhan penunjang seperti sayur-sayuran, sedangkan yang naik pada jenis lauk pauk. Hal itu berdasarkan laporan Kantor Ketahanan Pangan Pemko Tebing Tinggi, selama Fabruari-Maret yang diperoleh, Senin pekan ketiga Maret, dalam rangka rapat Tim Pemantau Harga Daerah (TPHD) kota Tebing Tinggi. Ke 12 bahan pangan yang naik, yaitu, jagung pupil dari Rp4.500 menjadi Rp5.000/kg, kacang tanah dari Rp18.000 menjadi Rp19.000/kg, bawang merah dari Rp20.000 menjadi Rp24.000/kg, sedangkan bawang putih stabil. Kemudian untuk jenis daging, terdapat kenaikan daging ayam ras dari Rp16.500 menjadi Rp17.000/kg. Ikan merupakan komiditi yang cenderung naik, misalnya ikan tongkol dari Rp26.000 naik menjadi Rp28.000/kg, ikan gembung Rp35.000 menjadi Rp42.000/kg, dan ikan dencis dari Rp25.000 menjadi Rp26.000/kaleng. Sedangkan jenis sayuran yang turun, yakni sawi dari Rp6.000 menjadi Rp8.000/ikat. Barang-barang komoditi yang turun menunjukkan jenis pangan beragam. Khusus untuk beras, semua jenis stabil selama Februari-Maret. Sedangkan bahan pangan yang turun, meliputi kacang kedele dari Rp10.000 menjadi Rp9.000/kg, ubi kayu dari Rp2.500 menjadi Rp2.000/kg, ubi jalar dari Rp5.000 menjadi Rp4.000/kg. Selanjutnya, semua jenis cabe mengalami penurunan, misalnya cabe merah dari Rp20.000 turun menjadi Rp14.000, cabe hijau dari Rp11.000 menjadi Rp10.000/kg, sedangkan cabe kecil turun dari Rp23.000 menjadi Rp18.000/kg. Untuk jenis telur terdapat penurunan, misalnya telur ayam ras dari Rp1.200 menjadi Rp1.100/butir, telur itik dari Rp2.000 mejadi Rp1.700/butir. SINERGI|MARET 2015
Selain itu, terjadi juga penurunan pada komoditi tomat dari Rp6.000 menjadi Rp4.000/kg, kol dari Rp3.000 menjadi Rp2.500/kg, kacang panjang harganya stabil Rp6.000/ikat, sedangkan terong ungu dan kecil mengalami penurunan dari Rp7.000 menjadi Rp6.000/kg. Kakan Ketahanan Pangan Pemko Tebing Tinggi Sabaruddin, S.Sos, MM, mengatakan kenaikan pada sejumlah komoditi pangan, erat kaitannya dengan musim panen pada sentra-sentra produksi, misalnya di Karo dan Simalungun. Sedangkan kenaikan harga pada jenis ikan, bersifat fluktuatif sesuai dengan dinamika nelayan di sekitar kota Tebing Tinggi, misalnya Pagurawan dan Bedagai. “Tapi secara umum, harga komoditi di kota Tebing Tinggi mengalami penurunan,” tegas Sabaruddin, di ruang kerjanya. Sementara itu, sejumlah komoditi non pangan, yakni gas 3 kg dalam kondisi langka. Akibatnya, harga normal di pangkalan sesuai ketentuan pemerintah, yakni Rp18.000/tabung menjadi liar dan tak stabil. Hingga di pengecer harga gas 3 kg bisa mencapai Rp30.000/tabung. Sedangkan gas 12 kg mencapai Rp136 ribu/tabung. Tim Sinergi
17
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Kesehatan
Hasil Penelitian, Sebagian Besar Jajanan Di SMP T.Tinggi Tak Penuhi Syarat
SALAH satu sekolah yang jadi sampel penelitian penganan jajanan anak sekolah (PJAS) oleh Balai POM Medan. Sinergi/A. Khalik
BALAI
Besar Pengawas Obat dan Makanan di Medan, dalam laporan tertulisnya menyimpulkan dari enam SMP di kota Tebing Tinggi jadi sampel penelitian, sebagian besar pangan jajanan anak sekolah (PJAS) tidak memenuhi syarat. Hanya sebagian kecil pangan jajanan anak sekolah yang memenuhi syarat. Hal itu disampaikan Balai POM di Medan, melalui surat No. HM.03.01.82.825.03.15.3141 tanggal 16 maret 2015, perihal laporan hasil Pelaksanaan KIE Keamanan P J A S dan Pengujian in Sito, kepada Dinas Pendidikan kota Tebing Tinggi. Adapun sekolah yang jadi sampel penelitian, yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 4, SMPN 9, SMP Ir. H. Djuanda dan SMP Diponegoro. Sedangkan produk jajanan yang diteliti meliputi, roti bakar, es lengkong, bakso rebus, risol, bakso goreng, es doger, es timun, teh manis, bakso dan bakso/tahu. Dari hasil pemeriksaan pada laboratorium mobil Balai POM, dua jenis makanan di SMPN
18
1, yakni roti bakar dan es lengkong, disimpulkan terdapat mikrobiologi coliform di dalam makanan roti bakar, sehingga panganan itu tidak memenuhi syarat (TMS). Sedangkan pada es lengkong terdapat mikrobiologi TPC, sehingga disimpulkan minuman itu TMS. Di SMPN 4, dilakukan penelitian terhadap bakso rebus dan risol, di mana hasilnya bakso rebus mengandung mikrobiologi TPC, Coliform dan E . C o l i , sehingga dinyatakan TMS. Sedangkan panganan risol dinyatakan memenuhi syarat (MS). Kemudian, hasil penelitian sampel di SMPN 9, terhadap panganan bakso goreng, es doger dan es timun, diperoleh data bakso goreng mengandung mikrobiologi TPC, Coliform dan E. Coli, sehingga dinyatakan TMS. Sedangkan pada minuman es doger, mengandung mikrobiologi yang sama, dan dikategorikan TMS. Namun pada minuman es timun, dinyatakan memenuhi syarat. Pada SMP swasta Ir. H. Djuanda, dilakukan penelitian sampel terhadap teh manis dan
bakso. Diperoleh hasil teh manis mengandung mikrobiologi TPC, Coliform dan E.Coli, sehingga dinyatakan TMS, sedangkan pada jenis makanan bakso dinyatakan memenuhi syarat. Lalu, pada SMPN 2 dengan sampel penelitian bakso/ tahu, ditemukan juga jenis mikrobiologi TPC dan Coliform, sehingga panganan itu dinyatakan TMS. Pun demikian di seluruh sekolah yang dijadikan sampel, ada hal positif yang ditemukan dari hasil penelitian itu. Di mana zat-zat makanan berbahaya, sejenis formalin dan boraks, tidak ditemukan seluruhnya pada makanan yang diteliti. Demikian pula pada jenis bahan kimia lain semisal M. Yellow dan rhodamin B. Boraks dan formalin merupakan zat kimia yang bila dikonsumsi terus menerus akan menimbulkan kanker. Demikian pula dengan M. Yellow dan rhodamin B. Namun, mikrobiologi TPC, Coliform dan E.Coli bisa menjadi penyebab manusia mengalami diare. **.Kh SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Hukum
Koramil 13, Siap Lestarikan Balai Kerapatan Negeri Padang Tebing Tinggi K O M A N D O Rayon Militer (Koramil) 13 kota Tebing Tinggi, menyatakan kesiapan untuk menjaga dan melestarikan Balai Kerapatan Kerajaan Negeri Padng Tebing Tinggi. Kesiapan itu sebagai bentuk pembinaan territorial (Binter) terhadap berbagai aset sejarah yang membutuhkan penyelamatan. Hal itu ditegaskan Danramil 13 Kapten Inf. Solehan, saat menerima silaturrahmi pemangku adat Kerajaan Negeri Padang Tebing Tinggi di ruang kerjanya, Markas Koramil 13 di Jalan KF Tandean, Kamis (19/3). Pemangku adat Negeri Padang yang bersilaturrahmi, Khuzamri Amar, SE, Juanda, Drs. Abdul Khalik, MAP, M.I.Kom dan Tengku Machmud. Diungkapkan, sebagai aset sejarah Balai Kerapatan ini sangat penting artinya, karena menyangkut identitas kota Tebing Tinggi. Jika Balai Kerapatan yang dulunya menjadi kantor Zelfbestuur Padang hilang, maka sejarah kota Tebing Tinggi di masa lalu turut hilang. Atas dasar itu, ujar Kapten Inf. Sole-
han, Koramil 13 yang menempati Balai Kerapatan itu siap melestarikan dan melindungi bangunan itu. Diakui Danramil, belakangan ini banyak kalangan yang mencoba untuk menguasai Balai Kerapatan itu. Bahkan, telah ada pula oknum yang mengukur areal Balai Kerapatan yang kini masih menjadi Markas Koramil 13. Namun, upaya itu ditentang, karena Koramil 13 tahu asal usul balai kerapatan itu. “Kita tidak izinkan mereka mengukur areal ini,” tegas Solehan. Danramil juga menyatakan siap bekerjasama dengan pemangku adat Kerajaan Negeri Padang dalam melindungi aset sejarah kota Tebing Tinggi itu. Kapten Inf. Solehan, juga membeberkan ada sejumlah lahan yang berada dalam pengawasan TNI, misalnya areal perumahan Batalyon di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir dan perumahan TNI di Kel. Persiakan, Kec. Pd. Hulu dan lahan di Jalan Sudirman yang mulai diklaim sejumlah kalangan. “Malah di komplek batalyon sudah ada yang di-
jual. Kita sedang perjuangkan agar dikembalikan,” terang Danramil. Pemangku adat Negeri Padang diwakili Khuzamri Amar, SE, menyampaikan maksud silaturrahmi, selain dalam upaya mempererat hubungan, juga menginformasikan keberadaan pemangku adat. Pemangku adat Negeri Padang Tebing Tinggi berharap dukungan dari Koramil 13 dalam pelaksanaan kegiatan adat nantinya. “Dalam waktu dekat akan dilaksanakan pelantikan penghulu adat, program itu membutuhkan dukungan Koramil 13,” harap Khuzamri Amar gelar Datuk Mufti Kerajaan Negeri Padang Tebing Tinggi. Dalam pertemuan itu disepakati, pemangku adat dan Koramil 13 akan bertemu dengan Wali Kota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, dalam rangka pelestaian Balai Kerapatan Kerajaan Negeri Padang Tebing Tinggi itu. “Kita akan sampaikan maksud ini kepada wali kota,” tandas Khuzamri Amar. **.Juan
DANRAMIL 13 kota Tebing Tinggi Kapten Inf. Solehan bersama pemangku adat Kerajaan Negeri Padang Tebing Tinggi meninjau bangunan bersejarah Balai Kerapatan yang juga markas Koramil 13. Sinergi/A. Khalik SINERGI|MARET 2015
19
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Lingkungan Hidup
WALIKOTA Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunadi Hasibuan, MM mengingatkan, saat ini pola penanaman yang cenderung homogen atau satu jenis pohon tertentu, belum mampu meminimalisir dampak pemanasan global, sehingga penganeka ragaman tanaman harus jadi program bersama.
TANAM POHON “Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan. MM saat melakukan penanaman bibit pohon Tualang di areal SMKN 4 yang merupakan bantuan BPDAS Wampu Ular”.
“Mari kita bersama-sama mengembangkan aneka pohon sebagai tanaman dalam rangka kebijakan penanaman hutan kota”, ajakan itu disampaikan Walikota Tebing Tinggi saat membuka ‘Gerakan Penanaman Hutan Kota dan Peresmian Prasasti Tanaman Arboterum (koleksi pohon), Kamis (26/2), di SMKN 4 Jalan Sofyan Zakaria Kelurahan Bagelen Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi.
Masyarakat Diajak n o h o P a k e n A n a k g n a b m Tanam Dan Ke Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Wampu Ular dengan Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi itu dihadiri Kepala BPDAS Wampu Ular Muhammad Sofyan SE MSi, Kadis Pertanian Marimbun Marpaung, para pimpinan SKPD Pemko Tebing Tinggi serta Danramil 13 Kapten Inf Solehan. Walikota melanjutkan, sejak lama kearifan lokal yang ada di masyarakat telah mengajarkan kepada kita tentang keaneka ragaman hayati. Para pendahulu kita, selalu memberi nama kampung dengan menggunakan nama-nama tumbuhan yang banyak terdapat di kawasan itu. Misalnya, kampung tualang, kampung durian, kampung jati, kampung nenas, atau kampung bulian. “Semua nama kampung itu diambil dari nama
20
pepohonan, selain nama etnis. Di Tebing Tinggi hal demikian juga banyak kita temukan,” ungkap Umar Zunaidi. Dengan demikian, tambah Walikota, gerakan penanaman hutan kota melalui tanaman arboterum (aneka pohon) merupakan momentum membangun kembali kearifan lokal dari orang tua kita di masa lalu. “Tidak hanya SMKN 4 sebagai sekolah adiwiyata, kita minta semua sekolah dan SKPD melakukan kegiatan yang sama,” pinta Walikota. Kadis Pertanian Marimbun Marpaung SP MSi mengatakan, kegiatan gerakan penanaman hutan kota melalui penanaman pohon arboterum bekerjasama dengan BPDAS Wampu Ular. Kota Tebing Tinggi melalui SMKN 4 menerima bantuan 7.500 bibit
pohon aneka jenis dan spesies terpilih, secara bertahap. “Pada tahap pertama diberikan 2.500 bibit pohon mahoni dan 5.000 bibit pohon berbagai spesies”, jelasnya. Sedangkan melalui SMKN 4 yang menjadi sekolah pembina untuk sekolah adiwiyata lain, akan disalurkan pula 500 bibit pohon arboterum. Selain itu akan diberikan bantuan alat-alat pembuatan biopori, untuk 15 sekolah adiwiyata binaan SMKN 4. Kepala BPDAS Wampu Ular M Sofyan SE MSi mengatakan, akan menyalurkan pula bantuan bibit pohon penghijauan berupa 20 ribu bibit pohon sengon, 5 ribu bibit pohon aren dan 5 ribu bibit pohon mangga. “Semua kita berikan bantuan mendukung gerakan penanaman arboterum ini,” ujarnya **.Tim Sinergi SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Wanita
SINERGI
Lebih Baik Memakai Kompor Gas, Asal Elpiji Tidak Langka Oleh : Zikri Sikumbang,Ba
Selama saya memasak masakan untuk dirumah dan untuk jualan memakai kompor menggunakan gas elpiji sangat praktis, tidak seperti beberapa tahun sebelumnya kami mempergunakan kompor minyak lampu, sangat repot sekali, selesai masak saya terpaksa membersihkan kompor dan alat dapur lainnya hitam dan jorok yang dipergunakan untuk masak, ya maklum namanya jualan lontong. Hal ini diungkapkan Aniyah ( 45 ) didampingi suaminya Azuar di ( 47 ) sehari – hari sebagai pengendara bettor, yang beralamat dilingkungan V Kelurahan Bandar Sakti Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi. Ketika ditemui penulis di tempat usahanya jualan lontong, dipojok seputaran komplek Pajak Mini Jalan Sudirman Kota Tebing Tinggi. “ Saya Jualan lontong juga jual kopi dan teh manis kata Anisyah kepada penulis sambil meladeni pembeli. Selanjutnya dikatakan, pertama jualan lontong ini pada 16 tahun yang lalu, kami mempergunakan kompor minyak lampu. Kemudian dapat bantuan dari Pemerintah 1 buah kompor mempergunakan gas inilah yang dipergunakan hingga saat sekarang ini, belum dapat diganti dengan kompor gas yang baru, karena hasil usaha lontong ini sehari – hari pas – pasan saja, belum lagi untuk biaya anak kuliah dan sekolah SMA. Itupun sudah dibantu oleh ayah anak – SINERGI|MARET 2015
anak ini dengan usaha tambahan pengendara bettor (Beca bermotor). “ Sebenarnya selama yang dipergunakan. Belakangan ini s an g at k u ran g ad a p en j u al an gas di kedai maupun dipangkalan, kalaupun ada tetapi harganya berpariasi dari Rp. 20.000,h i n g g a Rp. 23.000,- bahkan ada mencapai lebih dari itu, pada hal sebelumnya hanya sekitar Rp. 13.000, sampai Rp. 15.000,kata suami Anisyah menimpali. Seperti kami ini yang tergolong masyarakat menengah kebawah, berjualan lontong satu piring harganya Rp. 3000,- berapalah untungnya lagi, jika harga elpiji yang 3 kg harganya begitu tinggi. Itupun barangnya payah dicari dikota ini, kadang hamper setengah hari baru dapat 1 tabung, yah tidak masalah dengan harga yang tinggi, tetapi hendaknya gas elpiji pada dijual pada pangkalan atau pada pengecer, lanjut Anisyah kesal. Selnjutnya diungkapkan Anisyah sedikit air mata berlinang akibat kendala yang dihadapinya sehari – hari, jualan lontong dan dibantu oleh suami sebagai pengendara Betor, hasilnya dikumpul sedikit - sedikit untuk biaya kuliah anak di perguruan tinggi UNIVA Medan, biaya kuliahnya Rp. 2,5 juta pertahun, dan biaya lainnya tidak kurang dari Rp. 620.000,- perbulan, saat ini anaknya nomor 2 dari 4 orang bersaudara, kuliahnya telah masuk tingkat semester 4. Sedangkan anaknya nomor 3 masih duduk dibangku sekolah kelas 1 SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, juga memerlukan biaya sekitar Rp. 480.000,- perbulan, sejumlah itulah yang harus dicelengkan paling sedikit Rp. 50.000,- perhari untuk mereka berdua, dan yang paling ke-
cil juga masih sekolah di TK Swasta. Anaknya nomor 1 lelaki tau diuntung dengan nasib orang tuanya, bekerja makan gaji di Kalimantan. “Untunglah kami bertempat tinggal nompang dirumah orang tua sendiri, yang sekaligus mengurus orang tua yang sudah tua” kata suaminya. Kata Azuardi pengemudi Betor sambil membantu istrinya jualan lontong, sangat sulitnya untuk membeli gas elpiji dikota ini karena para konsumen pedagang eceran yang dating ke kota Tebing Tinggi membeli dan memborong gas elpiji, berani membeli dengan harga yang tinggi sekitar Rp. 20.000,- dipangkalan, kemudian mereka jual didesa luar kota dengan harga yang tinggi sekitar Rp. 24.000,- pertabung isinya 3 kh, kata Azuardi yang selalu keliling membeli gas elpiji disuruh istrinya. Lain lagi keluhan Ibu Heny warga jalan Mandailing Kelurahan Bandarsono kepada penulis, ketika memasak gulai lemak, tiba – tiba gas elpiji dalam tabungnya habis, sedangkan gulai belum sempurna masak. Terpaksa minta tolong kepada temannya untuk membelikan gas, setelah keliling mencari gas satu tabung, dapatnya disebuah desa perbatasan Kota Tebing Tinggi. Dengan harga tidak sesuai lagi Rp. 23.000,- per kg. sementara teman saya pergi mencari gas, terpaksa meminjam kompor mempergunakan minyak lampu untuk meneruskan memasak masakan lainnya, ujar Heny kepada Penulis kesal sekali. Ditambah oleh Anisyah yang alumni dari SMEA Kota Tebing Tinggi mengatakan, seandainya pasokan gas elpiji yang disalurkan oleh Pertamina ke daerah Kota Tebing Tinggi kepangkalan yang ada, hanya untuk warga Kota Tebing Tinggi gas itu cukup dan tidak sempat langka. Disamping itu juga diharapkan kepada Pemerintah agar dituliskan pada tabung gas Harga Eceran Terendah (HET), kemudian agar tidak diperjual belikan kepada warga dari luar Kota Tebing Tinggi, semoga harapan kami dari wong cilik didengar oleh yang berkompeten di Kota Tebing Tinggi.
21
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Lensa Pemko ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT DAN PERSAYARATANYA
ACARA PEMBUKAAN MTQ KE- 47 KECAMATAN PADANG HILIR DI HALAMAN KANTOR CAMAT PADANG HILIR
22
SINERGI|MARET 2015
Lensa Pemko
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
PELATIKAN PENGURUS DAERAH WANITA ISLAM (MUSLIM WOMEN ASSOCIATION)
PENYERAHAN BANTUAN BUKU TABUNGAN CSR OLEH BANK SUMUT KEPADA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI
SINERGI|MARET 2015
23
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Lensa Pemko PELANTIKAN PEJABAT ESELON II, III DAN IV DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI
24
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Lensa Pemko PERAYAAN IMLEK BERSAMA MASYARAKAT DAN PEMKO TEBING TINGGI
PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD TAHUN 2016 KOTA TEBING TINGGI
SINERGI|MARET 2015
25
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Lensa Pemko SOSIALISASI PERATURAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM TAHUN 2015
TEMU RAMAH (COFFEE MORNING) MUSPIDA DENGAN TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA, TOKOH PEMUDA
26
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Lensa Pemko
SINERGI
PEMBUKAAN PEKAN RAYA SUMATERA UTARA KE-44 TAHUN 2015
PAVILIUN PEMKO TEBING TINGGI PADA PRSU KE-44 TAHUN 2015
SINERGI|MARET 2015
27
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
Musrenbang Kota Tebin Tinggi 2015, Tolok Ukur Hadapi Masyarakat Ekonomi Asean (Mea) mengharapkan agar kabupaten/kota di Sumut mendukung prioritas pembangunan Sumut ini, dengan mensinkronkan antara program provinsi dengan kabupaten/kota. “Langkah-langkah strategis perencanaan pembangunan dengan dasar PDRB tidak lagi memakai sembilan sektor, tapi telah dirubah menjadi 17 kategori, hal ini agar selalu bersama BPS kabupaten/kota,” ujar Gubsu. Sebelumnya Kepala Bappeda Kota Tebing Tinggi Gul Bakhri Sireagr SIP PUKUL GONG “Musrenbang Tahun 2015 di Kota Tebing Tinggi ditandai dengan pemukulan gong oleh Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan beserta M.Si melaporkan, unsur muspida setempat”. kegiatan Musrenbang dilaksanakan keputusan strategis yang mampu Walikota Tebing 11-12 Maret 2015, menyertamelanjutkan pembangunan kota Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hakan forum kmunikasi pimpinan di masa mendatang,” harapan itu sibuan MM mengatakan, Musyadaerah, DPRD, Kepala SKPD, warah Perencanaan Pembangunan disampaikan Walikota Tebing Kadin, LSM, KPM, kelompok (Musrenbang) Kota Tebing Tinggi Tinggi pada kegiatan Musrenbang masyarakat, dewan pendidikan, kota Tebing Tinggi, Rabu (11/3), 2016 sangat strategis, karena organisasi asosiasi profesi, para di gedung Balai Kartini Jalan hasil Musrenbang ini nantinya lurah dan kelompok lain yang Imam Bonjol kota setempat. akan menjadi tolok ukur bagi terkait. Gubsu diwakili Asisten pengembangan kota mengha Musrenbang, lanjut Gul Kesejahteraan Sosial Pemprovsu dapi Masyarakat Ekonomi Asean Bakhri, akan membahas ranH. Zulkarnain SH, M.Si dalam (MEA). cangan RKPD 2016 mencakup sambutannya mengatakan, Pemer Disamping itu, Kota indikasi rencana program priintah Provinsi Sumatera Utara Tebing Tinggi juga akan oritas pembangunan tahun 2016 menargetkan pada 2016, pendamenggelar Pilkada di 2016, di disesuaikan dengan kemampuan patan domestik regional bruto mana dana yang dianggarkan pendanaan. “Capaian indikator untuk perhelatan akbar demokrasi (PDRB) rakyat Sumut mencapai kinerja daerah, komitmen bersama Rp 40,96 juta per kapita. Selain itu sangat besar, sehingga memantara pemangku kepentingan butuhkan pemikiran yang matang. itu ditargetkan pula penciptaan untuk mempedomani prioritas Namun demikian, Walikota meng- wirausaha baru di Sumut sepembangunan 2016 yang diselerbanyak 12 ribu wirausaha baru, ingatkan agar PNS tidak terlibat askan dengan prioritas nasional dukungan terhadap pembangunan dalam kancah politik di Pilkada (Nawa Cita), prioritas provinsi ruang kelas baru mencapai 9.000 2016 nantinya. dan prioritas kota”, jelasnya. ruang kelas. “Kita berharap Mus Ditambahkan, Pemprovsu renbang ini akan menghasilkan **.Ina
28
SINERGI|MARET 2015
Pemko kita
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
BERIKAN "Asiseten I Bidang Pemerintahan, Drs. Agussalim Purba didampingi Kadis Sosnaker, Syaiful Fahri memberikan bantuan RTLH kepada warga kurang mampu".
107 Warga Kurang Mampu Di Tebing Tinggi Terima RTLH
Sebanyak 107 Kepala
Keluarga (KK) Kurang mampu menerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) di Balai Kartini Jalan Imam Bonjol, Selasa sore (17/3). Walikota Tebing Tinggi yang diwakilkan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan,Drs. Agusalim Purba mengatakan bahwa Pemerintah Kota Tebing Tinggi berupaya semaksimal mungkin untuk mengentaskan permasalah rumah tidak layak huni di Kota Tebing Tinggi. “Tahun ini, anggaran kita hanya bisa menampung 107 warga kurang mampu,”jelasnya. Menurutnya, kepada warga yang menerima bantuan stimulan RTLH diharapkan agar segera SINERGI|MARET 2015
membangun rumahnya. Ini semua dilakukan Pemko Tebing Tinggi dalam upaya untuk mengentaskan bidang kemiskinan dan perbaikan ekonomi warga. Anggota DPRD Komisi III, Murli Purba menjelaskan bahwa masyarakat yang belum menerima bantuan RTLH diharapkan bersabar. Memang masih banyak warga belum menerima RTLH dikarena persayaratan seperti surat tanah dengan sertifikat Camat belum dimiliki. “Tahun depan, DPRD Tebing Tinggi akan berusaha lebih menambah jumlahnya,” terangnya. Sementara itu, Kadis Sosnaker, H. Syaiful Fahri MSI menjelaskan pada tahun 2105 ini tercatat sebanyak 107 warga kurang mampu menerima bantuan RTLH bagi warga kurang mampu. Bantuan yang diberikan kepada
penerima RTLH yaitu berupa dana Rp15 juta untuk pembelian bahan bangunan dan Rp3 juta untuk upah tukang setelah dipotong pajak sebesar 6 persen. Lima kecamatan yang ada, Kecamatan Rambutan sebanyak 25 rumah, Kecamatan Bajenis 23 rumah, Kecamatan Padang Hulu 24 rumah, Kecamatan Padang Hilir 21 rumah dan Kecamatan Tebing Tinggi Kota sebanyak 14 rumah. Margono (45) warga Kecamatan Rambutan sangat berterimah kasih kepada Pemko Tebing Tinggi melalui Dinsosnaker yang telah memberikan bantuan RTLH atau Atap, Lantai dan Dinding (Aladin) kepada warga kurang mampu. “Kami akan membangunnya dalam waktu dekat ini,” kata Margono. **.Ina
29
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
30
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
SINERGI|MARET 2015
31
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
ggi 2016
a Tebing Tin ot K g an b en sr u M il as H
Arah Pembangunan Menuju Pusat Jasa Dan Perdagangan WALIKOTA Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM mengatakan, fokus dan arah pembangunan di kota itu mengacu pada Perda No. 3 tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2016 yang memasuki tahun ke lima, sekaligus merupakan tahun ketiga RPJMD Provinsi Sumut tahun 2013-2018 dan persiapan untuk menyongsong tahun kedua RPJMN tahun 2015-2019. “Tahap pembangunan 2016 Kota Tebing Tinggi terutama diarahkan untuk mendukung tercapainya Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa dan Perdagangan serta Industri yang maju dan modern. Perlu kami tekankan bahwa partisipasi aktif warga masyarakat dalam memelihara hasil pembangunan sangat diharapkan”, demikian pointer
arahan walikota diwakili Sekdako Tebing Tinggi Johan Samose Harahap, SH, MSP pada penutupan Musrenbang tahun 2016, Kamis sore (12/3) di gedung Balai Pertemuan Kartini kota Tebing Tinggi. Disebutkan bahwa tahap pembangunan kota 2016 merupakan tahapan perwujudan Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera. “Pada tahap pembangunan ini, Kota Tebing Tinggi menjadi pusat jasa dan perdagangan yang maju dan modern serta pusat seni dan budaya yang berkembang”, ujar walikota. Menurut Walikota, usulan kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Provinsi Sumatera Utara akan disampaikan ke provinsi pada tanggal 20 Maret 2015 dan akan dibahas dalam forum Musrenbang
SKPD Provinsi Sumut, sedangkan khusus APBN tahun 2016 selambat-lambatnya tanggal 13 maret 2016 disampaikan ke Bappeda Kota Tebing Tinggi dengan dilengkapi studi kelayakan (FS), Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). “Khusus untuk dana DAK agar usulannya dibawa langsung oleh SKPD yang mengusulkan dana dimaksud ke kementerian atau lembaga terkait, dan harus sudah disampaikan pada bulan Maret 2015 sebelum Musrenbangnas, sedangkan usulan kegiatan yang merupakan hasil sinkronisasi dan kompilasi forum gabungan SKPD yang dihasilkan pada Desk Prioritas Pembangunan tahun 2016 merupakan bahan rancangan akhir RKPD tahun 2016 untuk ditetapkan sebagai dokumen RKPD tahun 2016”, tandas walikota. **ay.
Photo SINERGI/ist
32
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
Bank Sumut Syari'ah Tebing Tinggi Salurkan CSR Pendidikan PT Bank Sumut menyerahkan dana corporate sosial responsibility (CSR) untuk penyediaan sarana pendidikan kepada empat institusi pendidikan di Kota Tebing Tinggi, masingmasing MIS Tarbiyah Islamiyah Tebing Tinggi, MAS Al Washliyah Tebing Tinggi, STIT Al Hikmah Tebing Tinggi dan Yayasan Dipanegara Kota Tebing Tinggi. Dana CSR berupa satu set proyektor beserta layar untuk menunjang kegiatan pendidikan di empat institusi pendidikan tersebut disalurkan oleh Bank Sumut Cabang Syariah Tebing Tinggi secara simbolis oleh Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM bersama Kapolres AKBP Drs. H. Enggar Pareanom S.Sos. SIK dan Pemimpin Bank Sumut Cabang Syariah Tebing Tinggi Fahmi Ichwan Siregar SH pada kegiatan Safari Subuh Pemko Tebing Tinggi di Masjid Al Inayah Kampung Wetan, Jumat (27/2) kemarin.
Pemimpin Bank Sumut Cabang Syariah Tebing Tinggi Fahmi Ichwan Siregar, SH dalam siaran persnya kepada wartawan, Sabtu (28/2) menyampaikan, dana CSR yang disalurkan adalah bagian dari laba (keuntungan) Bank Sumut yang dibagikan pada tahun 2014. “Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah, setiap perusahaan yang berstatus BUMN atau BUMD wajib untuk menyisihkan sebagian laba atau keuntungan tahunan untuk kepedulian sosial di wilayah kerjanya masing-masing”, terangnya. Menurutnya, pemberian dana CSR itu merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sehingga masyarakat juga merasakan manfaat keberadaan Bank Sumut Syariah di Tebing Tinggi. Ditambahkan bahwa penyaluran program dana CSR ini tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan tetapi juga bisa pada bidang-bidang sosial lainnya. Pada kesempatan itu, Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar
Zunaidi Hasibuan, MM menyampaikan ucapan terima kasih atas program CSR yang disalurkan oleh Bank Sumut Cabang Syariah Tebing Tinggi dan berharap agar Bank Sumut Syariah Tebing Tinggi bisa memberikan kontribusi yang lebih bagi perkembangan ekonomi masyarakat terutama untuk menghindarkan masyarakat dari praktek-praktek pembiayaan yang tidak sehat khususnya di Kota Tebing Tinggi. Sedangkan kepada pihak institusi pendidikan penerima bantuan dana CSR Bank Sumut itu, walikota berpesan agar menjaga dan merawat serta memanfaatkan bantuan sarana pendidikan tersebut dengan sebaik-baiknya, untuk kemajuan dunia pendidikan di Kota Tebing Tinggi, “Manfaatkanlah bantuan sarana pendidikan ini dengan sebaik-baiknya dan jangan disia-siakan, sebab masih banyak yang membutuhkannya tapi belum saatnya menerima bantuan seperti ini”, pesan Umar Zunaidi Hasibuan. **ay.
CSR BANK SUMUT “Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan MM bersama Kapolres AKBP. H .Enggar Pareanom dan Pimca BankSumut Syari’ah Tebing Tinggi Fahmi Ichwan Siregar, SH foto bersama penerima bantuan sarana pendidikan dana CSR PT Bank Sumut”. SINERGI|MARET 2015
33
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
83 Pejabat Esselon Pemko Tebing Tinggi Dilantik
DILANTIK “Sebanyak 83 orang pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemko Tebing Tinggi dilantik Walikota Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan MM”
S E B A N YA K 83 pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemko Tebing Tinggi dilantik Walikota Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan MM, Kamis sore (5/3) di Gedung Hj. Sawiyah Nasution Jalan Sutomo Kota Tebing Tinggi Berdasarkan Permen PAN dan RB RI No.13/2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pelantikan ini merupakan yang terakhir dari PP No.9/2003 tentang wewenang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS. Para pejabat yang dilantik antara lain, pejabat eselon II b Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan yang selama ini dijabat H.M. Yunus Matondang kini dijabat Syahnan Hasibuan, SH, sedangkan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) yang 34
selama ini dijabat Syahnan digantikan dengan Suriadi M.Pd yang sebelumnya Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi. Sedangkan pejabat lain diantaranya, Sekretaris Dinas Pendidikan yang selama ini dijabat Suriadi kini diisi oleh Dra. Safniwati yang sebelumnya Sekretaris pada Dinas Pendapatan, bersama mereka turut dilantik 22 orang pejabat eselon III, dan 60 orang eselon IV. Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM mengatakan, nantinya dalam pengisian pejabat pimpinan tinggi pratama baik eselon IIa maupun IIb pada instansi pemerintah daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif, paling kurang pada tingkat kabupaten/kota yang bersagkutan, atau antar kabupaten/ kota dalam satu provinsi.
“Kedepan, pengisian jabatan pimpinan tinggi paratama pada instansi pemerintah kabupaten/kota dilakukan secara terbuka dan kompetitif dikalangan PNS dengan memperhatikan rekam jejak jabatan dan integritas serta persyaratan lainnya”, imbuh walikota. Pada kesempatan itu, walikota mengharapkan para pejabat yang dilantik agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. “Perlu saya ingatkan bahwa jabatan yang diemban adalah implementasi dari kepercayaan dan akuntabilitasnya harus dilakukan dengan baik, jabatan itu adalah amanah, bukan milik saudara selamanya, maka lakukanlah tugas dengan baik”, tandas walikota. **.tm SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Pemko kita
SINERGI
Warga Prasejahtera Dilatih Membuat Keset Kaki
SEMATKAN “Staf Ahli Walikota Tebing Tinggi Bidang Ekonomi H. Ismail Budiman SH didampingi Kadis Sosnaker H. Syaiful Fahri SP MSI menyematkan tanda peserta dimulainya pelatihan membuat keset kaki bagi warga kurang mampu di kota itu”.
Sebanyak 50 orang warga prasejahtera yang masuk dalam kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dilatih membuat kerajinan keset kaki oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disnaker), Selasa (3/3) di Jalan Gunung Lauser Kota Tebing Tinggi.
Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasiuan, MM diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Ismail Budiman SH berharap, pelatihan membuat keset kaki bagi warga kurang mampu itu bisa membantu dalam peningkatan ekonomi keluarga. Dia berharap Ilmu yang didapat nantinya bisa diterapkan di rumah masing-masing. “Para peserta pelatihan hendaknya bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik. Apa yang menjadi arahan instruktur haruslah dipahami agar bisa dipraktekkan”, harapnya. Menurut walikota, pengolahan barang bekas dari perca kain ini merupakan limbah sampah dari para pengusaha-pengusaha SINERGI|MARET 2015
konveksi dan biasanya langsung dibakar kalau tidak dipergunakan lagi. “Tetapi dengan olahan tangan terampil, sampah kain ini bisa mendatangkan rezeki tambahan,” ujar Ismail Budiman, SH. Sementara itu, Kadis Sosnaker H. Syaiful Fahri, SP. MSi mengatakan, pelatihan selama 10 hari terhitung tanggal 3 hingga 13 Maret ini melibatkan peran serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) se Kota Tebing Tinggi dalam hal pendataan peserta pelatihan. “Sebanyak 50 orang peserta PMKS ini dilatih membuat keset kaki melalui jahit tangan. Pelatihan terhitung mulai tanggal 3-13 Maret 2015,” jelasnya.
Menurut dia, kegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan warga dalam mengolah bahan bekas dari perca kain. “Nantinya hasil produk dari masyarakat yang terbaik akan di tampilkan dalam pameran di Kota Medan. Peserta diharapkan terus hadir mengikuti pelaksanaan pelatihan karena ini gratis serta tidak dipungut biaya apapun”, katanya. Salah Seorang peserta, Sri Widianti (25) dari Kelurahan Rantau Laban mengaku bersyukur bisa menjadi salah satu peserta pelatihan membuat keset kaki, karena hasilnya nanti bisa menambah perekonomian keluarga. **.ag
35
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
Tanamkan Pendidikan Agama Pada Anak Sejak Dini
BUNDA PAUD “Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tebing Tinggi Hj. Sri Kurnianingsih Umar Zunaidi mengingatkan para guru-guru TK Paud agar menanamkan pendidikan agama sejak dini”
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tebing Tinggi Hj. Sri Kurnia Ningsih Umar Zunaidi mengingatkan para guru-guru TK Paud agar menanamkan pendidikan agama kepada anak didiknya, terutama tentang sholat dan tata caranya mulai dari yang membatalkannya, bagaimana gerak sholat yang benar dan mengambil air wudhu. “Pendidikan agama itu penting sejak dini, karena dimasa kecil ini daya serap anak-anak untuk mengerti dan belajar sangat tinggi. Diharapkan para orang tua murid untuk terus juga memberikan pendidikan ilmu agama dirumah selain mendapatkannya di sekolah,” pesan Ketua TP.PKK Kota Tebing Tinggi saat mengunjungi PAUD Nursyifa di Kelurahan Tanjung Marulak Kecamatan Rambu36
tan serta Posyandu Bunda di Kelurahan Pasar Gambir Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Rabu (25/2). K e t u a T P. P K K Tebing Tinggi yang juga Bunda PAUD Kota Tebing Tinggi itu juga meminta agar para orang tua dan guru membiasakan anak didiknya untuk mencuci tangan selama 21 hari agar terbiasa dengan perilaku yang baik dan hidup sehat. Disamping itu juga, dia meminta kepada anak-anak didik agar menghormati orang tua dan guru juga para sahabat-sahabatnya. “Dengan membiasakan hidup bersih, maka kesehatan anak-anak kita akan terjaga sehingga bisa tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas dan berakhlak mulia”, ajaknya. Salah seorang pengelola PAUD Nursyifa, Ibu Rabiyah mengatakan, anak-anak didiknya
selama ini terus diajari tentang pemahaman bacaan ayat-ayat Al Qur’an dan tata cara ibadah sholat guna membentengi diri sejak dari dini melalui ilmu agama tersebut, dan jika kelak dewasa nanti, anakanak itu akan mudah menerapkannya. “Paud kami memang memperioritaskan pendidikan ilmu agama Islam seperti tata cara sholat dan membaca Al Qur’an”, katanya. Rabiyah juga menyampaikan terimakasih atas kunjungan Bunda PAUD Kota Tebing Tinggi ke sekolah yang dikelolanya. “Saya dan para guru pengajar serta anak didik sangat senang telah di kunjungi Bunda Paud, kami berharap kunjungan ini bisa membuat anakanak termotivasi menjadi lebih bersemangat dalam belajar”, katanya. **.dn SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
Limbah Kain Perca Diolah Jadi Hiasan Mewah
Pelatihan kerajinan keset kaki yang dilaksanakan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Tebing Tinggi selama sepuluh hari ternyata mampu menghasilkan produk-produk home industri dari limbah sampah perca kain menjadi berbagai hiasan beraneka jenis bahkan terkesan mewah. Bukan hanya keset kaki saja, tetapi tas-tas menarik, sarung bantal dan lukisan dari perca kain juga mampu dihasilkan oleh 50 orang warga miskin yang terdaftar sebagai Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) yang dilatih setiap hari oleh instruktur di Dinsosnaker Tebing Tinggi. Kadis Sosnaker Tebing Tinggi H Syaiful Fahri SP MSI disela-sela penutupan pelatihan kerajinan keset kaki, Sabtu (14/3) mengatakan, hasil dari olahan warga dari kain perca menjadi produk unggu-
lan yang terbaik akan ditampilkan di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). “Terutama produk seperti tas, keset kaki, bantal dan lukisan akan ditampilkan di PRSU”, jelas Fahri. Kepada warga yang dilatih diberikan bantuan alat-alat seperti jarum jahit, benang dan kain perca sepuluh kilogram untuk diolah menjadi keset kaki dan produk lainnya. Hasil kerajinan ini nantinya akan terus diawasi oleh pihak Dinsosnaker dan pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kota Tebing Tinggi. Salah seorang warga, Supartik mengatakan pelatihan ini sangat mendidik warga terutama kaum ibu-ibu yang tidak mempunyai aktivitas padat. Dengan mendapat pelatikan membuat produk dari kain perca, maka secara otomatis akan membantu
perekonomian keluarga. “Dirumah nantinya, kami akan tetap membuat berbagai kerajinan tangan dari kain perca. Terpenting, masalah pemasaran agar pihak Dinsosnaker bisa memfasilitasi,” cetus Supartik. Sementara itu, Kordinator TKSK Kota Tebing Tinggi, Sopian mengatakan bahwa peserta pelatihan jahit keset kaki menggunakan jarum jahit tangan adalah memang benar warga kurang mampu yang terdaftar sebagai penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS), dengan adanya pelatihan ini, secara otomatis, kita bisa membuka lapangan kerja yang baru kepada ibu-ibu rumah tangga yang mau menambah penghasilan. “Hasil kerajinannya sangat cantik dan unik, ke depan ini akan menjadi industri olahan rumah tangga,” terangnya. **.dn
SERAHKAN “Kadis Sosnaker Kota Tebing Tinggi H. Syaiful Fahri memperlihatkan hasil kerajinan olahan lukisan dari limbah sampah kain perca”.
SINERGI|MARET 2015
37
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
Demam Batu Akik Tingkatkan Ekonomi Kreatif di Tebing Tinggi
LIHAT “Walikota Tebing Tinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan melihat kontes dan pameran batu akik yang digelar Asosiasi Pencinta Batu dan Permata Kota Tebing Tinggi di Ramayana Departement Store Jalan Sudirman”. Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan. MM menilai, demam batu akik yang selama ini melanda hampir di setiap daerah bahkan kini merambah ke Kota Tebing Tinggi telah memunculkan banyak pengrajin batu sehingga meningkatkan ekonomi kreatif di masyarakat. Menurut Umar Hasibuan, di Indonesia terdapat daerah yang masyarakatnya semua berpenghasilan dari kerajinan batu mulia dan akik yaitu Kota Martapura Kabupaten Banjar. Masyarakat disana, katanya, mampu berpenghasilan jutaan rupiah dalam perminggunya. “K i t a b e r h a r a p , Tebing Tinggi bisa seperti Kota Martapura. Demam batu ini sangat membangkitkan perekonomian keluarga. Kita mendukung kontes batu dan pameran batu ini, diharapkan kontes batu ini nantinya mampu mengangkat nama Tebing Tinggi, bahkan bisa dijadikan
38
ajang pariswista”, kata Umar Zunaidi Hasibuan saat membuka acara kontes dan pameran batu akik yang digelar Asosiasi Pencinta Batu dan Permata Kota Tebing Tinggi, Kamis sore (26/3), di Ramaya Departement Store Jalan Sudirman kota setempat. U m a r b e r h a r a p kepada para pengerajin ataupun penjual batu mulia di Tebing Tinggi agar selalu bersikap jujur dalam menawarkan barang dagangannya, kalau batu itu batu mulia katakan sebenarnya dan bila batu itu sintesis maka katakan sintensis. “Untuk memiliki ciri tersediri, pengerajin batu asal Tebing Tinggi harus mampu menciptkan ikatan (ring) khusus motif Kota Tebing Tinggi sehingga mampu diangkat sampai ke tingkat nasional”, imbuhnya. Kepada Kadis Kouperindag Tebing Tinggi, Umar Zunaidi meminta agar menata pedagang batu serta pengerajin di
kawasan Pasar Ekonomi Kreatif di Terminal Bandar Kajum Tebing Tinggi. Sedangkan kepada para pedagang dan pengrajin batu akik diminta agar mau ditata teratur supaya terlihat indah, serta harga batu benar-benar bisa terukur. Ketua Asosiasi Pencinta Batu dan Permata Kota Tebing Tinggi, H Arifin Takasu mengatakan, kontes batu yang digelar selama empat hari (26-29 Maret 2015) itu diikuti oleh ratusan pecinta batu akik dan batu mulai. Beberapa jenis batu yang di konteskan mulai dari batu Bacan, Solar, Sungai Dare, batu Kecubung dan banyak lagi jenis batu lainnya. Dia sangat berharap ke depan, Walikota Tebing Tinggi memberi dukungan dan permodalan bagi pengerajin batu akik. “Kalau bisa diharapkan ke depan pengerajin diberikan bantuan permodalan”, harapnya. Di salah satu stand kontestan, batu Bacan dibandrol mulai harga Rp 1,5 juta hingga Rp 200 juta per batu cincin, namun di stand H Amir Sembiring, selain menjual batu cincin juga menyediakan bongkahan yang hargannya berpariasi dari Rp 20 ribu untuk jenis bongkahan kecil hingga Rp 300 ribu per kilogram. “Bongkahan batu Reflesia ini baru dua minggu lalu 1 ton kita ambil di Bengkulu, sekarang sisanya 300 kg. Perbongkahan kita jual dari harga Rp 20 ribu perbongkahan kecil hingga Rp 300 ribu per kilogram”, jelas Amir. Tampak hadir Kapolres Tebing Tinggi AKBP Enggar Pareanom, Wakil Walikota Ir Oki Doni Siregar, Anggota DPRD Hendri Rivai, Ketua Asosiasi Pencinta Batu dan Permata Sumatera Utara Marjohan Batubara, Kadisporabudpar H Azhar Efendi Lubis, Kadis Kouperindag Syahnan Hasibuan dan ratusan masyarakat pencinta batu Kota Tebing Tinggi. **.sl SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Parlementaria
P RDP "Anggota Komisi II DPRD Tebing Tinggi melakukan rapat dengar pendapat dengan Dispenda, Satpol PP, Dinas Kauperindag, Camat Bajenis dan Lurah Durian terkait relokasi pedagang di kawasan Kampung Bicara Jalan Prof. Dr. Hamka Kota Tebing Tinggi".
enataan pedagang kaki lima di kawasan Kampung Bicara Jalan Prof. Dr. Hamka Kota Tebing Tinggi menjadi polemik dikalangan anggota dewan, dinas terkait, camat dan lurah. Pasalnya, para pedagang kaki lima tersebut selalu membuat kemacetan pada pagi hari dan malam akibat banyaknya aktivitas perdagangan terutama parkir kenderaan yang tidak beraturan. Dalam rapat dengan pendapat (RDP) anggota DPRD Komisi II, Dinas Pendapatan, Dinas Kauperindag, Satpol PP, Camat Bajenis dan Lurah Durian di Ruang Sidang DPRD, Rabu sore (18/3) belum mendapatkan kesimpulan untuk merelokasi pedagang kemana. Kasatpol PP, M Guntur Harahap mengatakan pihaknya hanya menjalankan Peraturan Daerah (Perda) untuk menertibkan para pedagang kaki lima yang berdagang dibadan jalan sehingga mengganggu ketertiban lalulintas warga yang melintas, selain itu, pedagang yang tidak tertib sangat menganggu keindahan kota.
Penataan Pedagang Kaki Lima Di Tebing Tinggi Jadi Polemik
Dimana pihak-pihak yang terkait selalu membuang badan seolah permasalahan pedagang tidak menjadi tanggung jawab mereka, tetapi hanya menjadi tanggung jawab Satpol PP. "Inilah selama ini yang kami rasakan. Dinas terkait seolah buang badan dan tidak mau bertanggung jawab", ungkap Guntur. Kasat Pol PP Tebing Tinggi berharap pihak DPRD dan dinas terkait untuk saling tanggung jawab dan memberikan dukungannya agar penertiban pedagang nantinya bisa berjalan dengan baik tanpa ada kepentingan lain diatas kepentingan pribadi. “Kalau di Tebing Tinggi terkait masalah pedagang ini, ada langit diatas langit, maksudnya ada kepentingan elit politik didalamnya", terang Guntur. Menanggapi pernyataan tersebut, Dinas Pendapatan Daerah melalui Kabid Pasar M SINERGI|MARET 2015
Situmeang mengatakan bahwa permasalahan pedagang kaki lima bukan wewenang pihak Dispenda yang menanganinya, pihaknya hanya melakukan pengutip retribusi yang sudah diatur dalam Perda. “Semua pedagang yang berjualan di Kota Tebing Tinggi wajib dikutip retribusinya. Masalah pedagang kaki lima, kita tidak ada menangani", cetus M Situmeang. Kedapan, kami berharap kepada pihak DPRD Tebing Tinggi untuk memberikan kesempatan tentang pengajuan draf untuk pembinaan para pedagang kaki lima sehingga tidak terjadi lagi saling tuduh karena permasalahan pedagang kaki lima, tandasnya. Hasil kesimpulan sementara oleh Komisi II DPRD Tebing Tinggi yang diketuai Husein dan Ogamota Hulu, Zaenal Arifin, Basar Nasution kepada istansi terkait masalah relokasi pedagang
kaki lima yang ada di Jalan Prof Dr Hamka Kota Tebing Tinggi adalah, meminta kepada Dispenda untuk melakukan penataan pedagang supaya tertib, bersih, indah dan tidak mengganggu ketertiban lalulintas yaitu sebelum pedagang direlokasi ketempat lain. Mendorong pihak Dispenda untuk secepatnya menyiapkan regulasi yang berkenaan dengan pembinaan terhadap pedagang kaki lima. Tenda yang dipasang nantinya adalah tenda bongkar pasang dan kalau sudah ada tempat relokasi, pedagang harus siap dipindahkan. “Kami meminta kepada Pemko Tebing Tinggi melalui Dispenda untuk benarbenar menata pedagang kaki lima sehingga kedepan, Tebing Tinggi bisa indah, nyaman, asri dan tertib lalulintas,”terangnya. **.juan
39
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Agama
USAHA kecil penjualan pakaian bekas, meski dinilai rendah tapi mampu membangkitkan ekonomi rakyat kecil
10 Dosa Besar Penyebab Rezeki Terhambat ADA 10 dosa besar yang dilakukan seorang mukmin akan menghambar rezekinya dari Allah. Selain itu, ada pula lima amalan yang akan meningkatkan rezeki seseorang apabilan dilakukan dengan konsisten. Dalam keadaan demikian, agar rezeki bisa mengalir tanpa hambatan, maka harus dihindari 10 dosa besar itu dan mengerjakan lima amalan yang dianjurkan. Hal itu disampaikan Ustadz Amin Bin Sapan, di acara
40
seminar bertajukan ‘Kun Fayakun for Business’ yang dilaksanakan eMiracle, Owner Medan, baru-baru ini, di gedung Hj. Sawiyah Nasution. Acara itu dihadiri ratusan jemaah majelis taklim dari dalam dan luar kota. Menurut Usyadz Amin Bin Sapan, kesepuluh dosa besar yang akan menghambar rezeki itu, yakni syirik kepda Allah, meinggalkan sholat, durhaka kepada dua orang tua. Kemudian, perbuatan berzina, memakan harta yang bu-
kan haknya, meminum minuman keras/mabuk, memutus silaturrahmi antar sesama, menjadi saksi palsu atau bersumpah palsu atau berbohong, kikir atau pelit dan berghibah. “Jika 10 dsa besar ini dikerjakan terus menerus, maka akan memunculkan masalah dalam kehidupan kita, karena Allah menghambat rezeki kita. Itu merupakan azab,” ujar Dewan Dirkesi eMiracle, yayasan bentukan Ustadz Yusuf Mansur.
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Agama
Namun, ada sejumlah amalan yang jika dilakukan seorang muslim, akan melancarkan rezekinya, karena Allah membuka pintu rezeki baginya dari langit maupun bumi. Kelima amalan itu, adalah sholat fardhu diawal waktu, melaksanakan tahajjud, sholat dluha, membaca Alquran dan rajin bersedekah. “Semua amalan itu membuk apintu rezeki,” tambah Ustadz Amin. Dalam bisnis Islam, ada pendekatan yang disebut dengan ‘kun fayakun’ di mana dalam kegiatan bisnis. Kata ‘kun’ dimaknakan sebagai adanya niat mencari rezeki, kemudian seorang mukmin menetapkan hati dan dirinya untuk berbisnis di jalan Allah. Sedangkan kalimat ‘fayakun’ merupakan proses melaksanakan kegiatan bisnis, yang didahuli dengan kegiatan berusaha secara maksimal sambl berdoa, kemudian hasilnya diserahkan kepada ketentuan Allah. Di gedung MUI kota Tebing Tinggi di Jalan Pendidikan, Gerakan Islam Peduli (GIP) melaksanakan kegiatan penyuluhan asuransi syari’ah dari salah satu perusahaan asuransi syariah. Ketua GIP Muslim Istiqamah, SE, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman yang jelas terhadap sistem asuransi berdasarkan syariah. Banyak di antara umat Islam yang terjebak ke dalam sistem asuransi konvensional. Padahal, secara syari sistem asuransi konvensional bermasalah. “Kita ajak masyarakat Islam untuk memahami asuransi berdasarkan ketentuan syariah,” terang Muslim.
SINERGI|MARET 2015
BMT Membangun Ekonomi Syariah Sementara itu, Wali Kota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, meminta agar baitul mal wat tamwil (BMT) menjadi sarana dalam membangun ekonomi syariah. BMT juga diharapkan mampu member solusi permodalan di kalangan pelaku ekonomi mikro, bahkan dalam urusan keuumatan. Hal itu disampaikan di acara pembukaan BMT ‘Mitra Ummat’ kota Tebing Tinggi, belum lama ini, di kantor lembaga itu, Jalan Diponegoro, Kel. Rambung, ec. T.Tinggi Kota. Terlihat hadir Sekdako Johan Samose Harahap, SH, MSP, ngan “Terkadang pasa sah su ah ik hendak men karena a, mengadakan pest i peluang an. In kesulitan keuang mestinya ng ekonomi ya se n Umar sa dimanfaatkan,” pe uan. ib Zunaidi Has
Ketua MUI Drs. H. Ahmad Dalil Harahap, Pinbuk Sumut, pimpinan Ormas Islam dan jajaran SKPD serta undangan lainnya. Dikatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 ditargetkan 5,8 persen, di mana pertumbuhan itu mengandalkan sektor ekonomi kreatif. BMT sebagai salah satu pelaku ekonomi hendaknya melihat target itu sebagai peluang, dengan mendukung kegiatan ekonomi kreatif. Wali Kota mengaku prihatin, karena
SINERGI
selama ini kota Tebing Tinggi belum memiliki BMT, padahal potensinya menjanjikan. Selain itu, Wali Kota mengingatkan BMT juga tidak bisa melepaskan diri dari kegiatan ekonomi berisfat keagamaan, misalnya walimatul urusy (pernikahan). Sebelumnya, Ketua BMT Mitra Ummat Ir. H. Syafriudi Saf, dalam laporannya mengatakan pembukaan BMT ini merupakan gagasan yang ditelurkan Wali Kota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM saat melaksanakan safari Shubuh ke berbagai masjid. Dari hasil rembug sejumlah ulama dan ustadz, BMT ini berhasil didirikan. Syafriudi juga menjelaskan, kunci kekuatan BMT ini terletak pada kemampuan menjalin silaturrahmi di antara sesame umat Islam di kota Tebing Tinggi. Diakui, dalam pendirian BMT Mitra Umat, dana awal yang dialokasikan senilai Rp300 juta. Di saat pembukaan, sudah terkumpul dana Rp40 juta dari sejumlah nasabah yang mendepositokan dananya BMT Mitra Ummat. Lembaga keuangan mikro ini, saat pembukaan menjalin kerjasama dengan Dnas Pendidikan, MUI, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan sejumlah majelis taklim. “Keberadaan lembaga umat ini diharapkan akan memperkuat usaha BMT Mitra Ummat nantinya,” tandas Syafriudi. **.duan
41
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Sosisal
Booming Batu Akik Dan Perajinnya
B
Foto : Cari-toko.com Umumnya para pecinta batu akik itu dapat menerimanya dengan senang hati . karena keinginannya bisa terkabul. Dan harga yang harus di bayarnya juga tidak begitu mahal. Umumnya harga yang penulis dengar dari beberapa peminat batu akaik itu, setiap hasil gosokan batu akik itu berkisar antara dua puluh lima ribu rupiah sampai lima puluh ribu rupiah. Setiap batu apapun namanya, harganya tidak jauh berbeda atau sama. Sebut saja namanya, mulai dari harga murah hingga setengah mahal. Semua harga yang harus di bayar kepada perajin batu akik iti, semua sama. Tak berbeda walau beda nama. Begitulah yang penulis dapay informasi yang di peroleh dari beberapa penggemar batu akik. Dengan demikian kesempatan kerja mencari makan sudah terbuka sedikit bagi para pengrajin , yang mungkin sebelum ini masih sukar mendapat pesanan kerja dari penggemar batu. Dengan demikian untuk keperluan sehari hari bisa terpenuhi, mungkin saja lebih dari yang diharapkannya, berapa yang bisa ia terima dari hasil kerjanya dalam satu hari kerja. Sudah pasti untuk kebutuhan hidup sehari harinya bisa di penuhinya. Hal ini penulis dapatkan keterangan dari salah satu pekerja yang sehari harinya mengerjakan batu akik untuk di bentuk sebagai hiasan jari pemakainya. Dengan senang hati ia bercerita kepada penulis, dengan boomingnya batu akik ini kebutuhan hari hari untuk makan dan belanja anak sekolah mudah mudahan bisa tertutupi. Ini sangat membantu kami untuk tetap bertahan, selama masih banyak yang menimpa batu akik kepada kami. Dan kami bisa hidup lebih layak lagi. Inilah pertolongan tuhan kepada kita. Kita memang memiliki alam
42
ooming batu akik tidak saja bia dinikmati oleh penggemarnya, namun tidak bisa tidak oleh perajin batu akik itu sendiri. Lihatlah banyak kita dapati di berbagai jalan banyak perajin batu akik membuka atau menggelar kerja mereka di alam terbuka. Beberapa tahun sebelumnya, kita hanya dapati seorang yang mengerjakan batu akik yang terletak di muka t o k o y a n g t e r d a p a t d i j a l a n s u d i r m a n Te b i n g T i n g g i . Kini kita tidak bisa temukan di beberapa tampat mereka bekerja menggelar kerjaannya. Tak satupun yang tidak ada penggemarnya. Banyak kita dapati orang orang yang datang membawa bahan batu akik untuk di bentuk menurut kemauannya. Dan di pekerja dengan senang hati dapat menerimanya dan mudah mudahan keinginan si pemesan itu bisa di layani.
yang kaya. Mulai dari atas tanah sampai kedalam tanah, bumi kita menghasilkan yang apat menghidupkan kita semua. Tinggal kita bagaimana kita menyikapinya dan rasa syukur kepada tuhan yang menciptakan alam ini. Bersukur dan menjaga keadaan alam dan tidak merusak annya, sudah salah satu cara kita mensyukuru nikmat yang diberikanya kepada kita. Salah seorang perajin batu akik yang penulis kenal, bererita kepada penulis, awalnya ia bukanlah pekerja batu akik. Ia pernah bekerja di slah satu bank di kota ini. Kemudian ia tak merasa tenang , kemudian ia keluar sebelum keluar tanda pegawainya. Lalu ia kerja dengan keluarga dari ibunya. Smapai ia berkeluarga dengan pasangannya sewaktu masih kuliah di medan. Kenapa ia tertari untuk bekerja sebagai perajin batu akik? dari pihak mertuanya yang di medan, hampir semua ipar iparnya yang lelaki semuanya bekerja sebagai perajin batu akik. Dengan memperhatikan awalnya, kemudian mencoba mengerjakanya . ternyata ia bisa mengerjakannya denagan baik. Sejak saat itu ia mencoba menerima pesanan batu akik dari seorang pecinta batu akik. Hasil kerja ternyata mendapat perhatian beberapaorang pencinta batu akik. Mulailah ia mengerjakannya dengan hati dan penuh perhatian. Dan selalu memperhatikan hasil kerja ipar iparnya tersebut. Kemudian ia lengkapilah segala keperluan untuk mengerjakan batu akik yang di pesan orang. Mulai membeli mesin pemotong sampai mesin untuk membentuk batu akik. Selalu ia berhati hati memperhatikan jenis batu yang akan di kerjakannya. Mulai dari kekerasan dan sampai kepada warna yang tepat
untuk bagian depan batu akik itu. D e n g a n d e m i k i a n hasil kerjanya akan mendapat perhargaan dari pemesan batu akik yang akan dikerjakannya itu. Hal ini menambah kepercayaan orang yang akan m e m e s a n untuk batu akik kepunyaan pemesan tersebut. Kalau kita perhatikan cara ia bekerja dalam membentuk batu akik itu, memang perlu keseriusan pekerjanya. Dan akan menghasikan kerja yang maksimal. Dan tanpa banyak bicara yang perlu bukti kerja, hasilnya apa? P u a s t i d a k h a s i l kerjanya, kalau tida para pemesan akan pindah ketempat lain karena masih banyak tempat untuk memesan batu akik untuk di jadikan cincin penghias jari. Bahkan menurut sebahagian pecinta batu akik, bisa menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi. Tidak saja hanya sebagai hiasan belaka, tapi juga bisa meningkatkan derajat si pemakai batu cincin yang memang bisa membawa perubahan dalam pergaulan di tengah masyarakat. Biasanya si pemakai batu akik akan bercerita satu sama lain tentang batu akik yang dipakainya. Bisa bisa mereka saling mengandalkan tentang harga beli batu akiknya. Demikian pengaruh batu akik di kalangan masyarakat pecinta batu akik dan hal ini akan bermuara kepada perajin batu akik, dan kerja mereka akan menjadi lebih repot dalam melayani para penggemar batu akik di sekelilingnya. Antara lain pengaruh natu akik di tengah masyarakat kita dan ini membawa berkah kepada perajin batu akik sebagai batu hiasan jari si pemakainya. Booming batu akik tidak saja untuk para penggemar batu akik tapi juga berkah bagi perajin batu akik. Iya kan? **. Rz SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Opini
K
SINERGI
Kalau Aku Jadi ...
etika menjelang hari pemungutan suara pada pemilihan legislatif, banyak orang anggota partai peserta pemilihan umum mencalonkan diri menjadi anggota dewan perwakilan rakyat daerah.khususnya buat daerah pemilihan kota tebing tinggi ada ratusan orang yang terdaftar. Mereka masing masing mewakili partai yang terdaftar sebagai peserta pemilu. Diluar itu , tak mungkin orang yang sebagai anggota partai menjadi peserta. Paling paling bisa bertindak sebagai tim sukses dari calon anggota legislatif. Dan bertindak untuk mencari orang orang yang bisa di rekrut sebagai calon pemilih. Dengan memberikan pengarahan oleh calon yang bersangkutan, para calon pemilih mendapat pengertian apa itu pemilihan umum, teristimewa bagi calon pemilih pemula. Dengan demikian di harapkan tidak terjadi kesalahan dalam menentukan pilihannya kelak. Dan hasilnya benar, maka calon anggota legislatif itu akan menduduki kursi yang sudah disediakan untuk para pemenang. Jadilah ia seorang anggota dewan yang terhormat. Dan mendapat penghasilan tiap bulannya. Sekian juta rupiah. Penghasilannya akan bertambah, kalau ia bisa menjdi seorang yang berfikir ekonomi untuk menambah penghasilannya. Dan hal ini sudah menjadi rahasi umum setiap anggota dewan akan mendapat tambahan dengan berbuat sebagai pemborong,misalnya. Hal ini akan membuat ia tak keberatan memberikan orang orang yang telah membantunya dalam pemilihan yang lalu. Hal ini sudah merupakan suatu keadaan yang berlaku di kalangan anggota dewan pada masa lalu. Hampir setiap anggota dewan berbuat seperti itu untuk bisa memberi bantuan kepada orang yang telah menolongnya untuk memenangkan pemilihan. Mana mungkin ia akan memberikan hasil bulanannya untuk diberikan kepada orang lain. Sedangkn ia juga mempunyai keluarga yang harus di hidupinya. Hasil bulanannya itulah yang di bawanya pulang untuk keluarganya serta kebutuhan lainnya. Belum lagi untuk keperluan anaknya yang sedang bersekolah. Ya kalau masih tingkat sekolah dasar, kebutuhannya belum begitu besar. Tapi anak anaknya sekolah lebih tinggi bahkan kalau ada yang sedang kuliah,betapa SINERGI|MARET 2015
besarnya biaya yang harus dikeluarkannya. Kebutuhannya itu harus di tanggulanginya setiap bulan, tak bisa tak ada harus ada. Kalau anak itu akan bersekolah dan bahkan kuliah. Tanggung jawab sebagai orang tua tak menghindar dari kewajiban itu. Makanya banyak orang menganggap menjadi anggota dewan pasti senang dan berpenghasilan besar. Betul kalau kita kaji dari satu sisi saja. Kerja mereka datang isi daftar hadir. Kemudian sidang kalau ada yang harus di bicarakannya. Kalau tidak mereka duduk - duduk saja dan berbincang masalah apa saja yang timbul dalam kelompok itu. Tiap bulan teken uang penghasilannya. Kalau sesekali bisa teken bon untuk keperluan yang mendadak. Gampang saja bisa menghasilkan uang dengan mudah. Begitulah gambaran anggota dewan pada masa lalu dan apa mungkin hal ini akan beulang kembali. Kita hanya bisa menanti waktu yang berjalan sesuai dengan kondisi yang berlaku di masanya. Suatu waktu anggota dewan akan mengadakan pertemuan dengan masyarakat dalam suasana reses yang diadakan. Mereka yang bergabung dalam rombongan tersebut akan memberikan ceramah tentang program yang akan di laksanakan oleh pemerintah tentang pembangunan yang akan di kerjakan unuk daerah ini. Pada masyarakat di beri kesempatan untuk mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang akan dijawab atau akan menjadi bahan untuk di bicarakan dalam sidang dewan perwakilan rakyat daerah kelak. Dengan menerima masukan usul - usul dari masyarakat itu akan mejadi bahan para anggota dewan dalam musyawarah yang akan diadakan. Hal ini sangat membantu para anggota dewan tersebut. Dengan demikian telah terjadi hubungan timbal balik antara anggota dewan dengan masyarakat, dimana mereka berasal dari daerah pemilihannya. Karena telah menerima masukan dari yang hadir dalam pertemuan itu, para anggota dengan mudah melihat dan mendengar apa apa yang telah di sampaikan oleh masyarakat. Melihat hal ini kita dapat merasakan situasi yang positif tentang anggota dewan bekerja sebagai wakil rakyat yang telah menerima mandat dari masyarakat. Tinggal masyarakat menunggu hasil kerja para anggota dewan dalam
melaksanakan kewajibannya sebagai orang telah menerima tugas dari rakyat. Apakah benar mereka melakukan tugas itu dengan sepenuh hati tanpa memperhitungkan laba ruginya bagi mereka sendiri. Tapi yang jelas hal itu sudah merupakan hutang yang harus di bayar. Karena ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak dalam era pembangunan masa kini. Segala sesuatunya harus di bangun untuk kepentingan rakyat. Ada yang menarik dalam hal ini,tentang sikap anggota dewan yang sekarang cepat tanggap dengan apa yang di laporkan masyarakat kepadanya. Misalnya ada masyarakat melaporkan adanya perjudian yang terselubung dalam sebuah rumah. Setelah mendapat informasi tentang alamat dan daerahnya tempat kejadian anggota dewan,cepat bertindak menuju ketempat yang disebutkan. Dan ternyata kegiatan perjudian tersebut langsug di tutup dan tidak bisa bermain kembali. Dengan sikap seperti yang di tunjukkan oleh anggota dewan,telah membuat masyarakat telah menerima sikap yang sportif dan positif. Dan pasti anggota masyarakat memberi repon penghargaan juga. Melihat hal ini, seorang dengan tenang berkata kalau seperti itulah kerja anggota dewan yang terhormat, masyarakat akan menjadi lebih tenang dalam kehidupannya sehari hari. Semuanya bisa di bangun milai dari yang besar sampai jalan setapak di kelurahan,ini membuat rakyat gampang untuk bisa keluar masuk melalui jalan setapak ini. Dan kehidupannya juga lebih baik. Karena mereka bisa berusaha membwa barang dari kampung menuju kota untuk di jual di pasar. Banyak yang bisa di perbuat para anggota dewan dalam masa priodenya dan masyarakat bisa menikmati pembangunan yang di bangun pemerintah daerah. Dengan demikian keberhasilan pembangunan mendapat apresiasi dari anggota masyarakat. Kalau aku, kata seorang teman akan berbuat seperti itu bila aku menjadi seorang anggota dewan dan menjadi ingatan mereka apa yang di perbuat oleh anggota dewan tersebut. Dengan demikian aku telah berjasa kepada sesama. Semoga hal menjadi perhatian kita bersama . Iya kan ? Rz
43
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Opini
Menjadi Besar Dengan Berbesar Hati Oleh : Ary Miranda, S.Stp
S
aya suka bercerita.Tapi karena tahu Saya bercerita tidak sebaik yang lain, Saya juga suka mendengar cerita. Mendengar cerita dari orang lain soal hidupnya selalu berhasil menarik perhatian Saya. Karena Saya percaya setiap cerita adalah pelajaran, termasuk cerita bohong sekalipun. Mengajarkan diri Saya, untuk tidak gampang percaya. Mudah-mudahan Kita sepakat sampai disini bahwa sebuah cerita adalah pelajaran. Layaknya sebuah pelajaran, cerita juga menawarkan tingkatan-tingkatan kesulitan di dalamnya. Pelajaran eksak tentulah tidak sama dengan pelajaran sosial. Pelajaran eksak jauh lebih sulit apalagi di dalamnya ada urusan hitung menghitung ketimbang
44
pelajaran sosial yang sifatnya lebih banyak tulis menulis. Ya, cerita juga demikian, ada pemahaman akan pelajaran yang gampang Kita mengerti ada yang tidak. Cerita menawarkan rupa-rupa pelajaran, rupa-rupa pemahaman. Kita dibikin mudah mengerti atau tidak tahu setengah mati. Berbesar hati adalah topik cerita kesukaan Saya sekaligus pelajaran paling sulit yang memaksa Saya untuk mengerti. Pelajaran yang hidup yang luput di ajarkan di bangku sekolah. Maka Saya pun selalu, setiap ada kesempatan, setiap ada celah, dengan orang yang berbeda, meminta untuk diajarkan lewat satu cerita tentang hidupnya dengan topik itu. Berbesar hati adalah pelajaran hidup paling sulit. Saya harap kesulitan Kita sama, maka Kita berteman selamanya. Agar setidaknya Kita selalu mencoba bersama-sama mempelajarinya lantas menerapkannya, bagaimana berbesar hati itu. Sulit bukan berarti tidak bisa, itu yang pernah Saya dengar dari seorang teman. Lantas Saya pun mau mengatasi kesulitan itu dengan berusaha memahaminya. Berbesar hati adalah hal yang mudah untuk diceritakan tapi sulit untuk dipahami, dilakukan. Banyak yang ingin menang, tapi tak banyak yang siap kalah. Banyak yang berjuang untuk mendapat hasil yang terbaik, tapi tak ban-
yak yang sanggup menerima hasil yang buruk. Kita siap melompat untuk terbang tapi tak siap untuk jatuh. Berbesar hati tidak mudah, benar Kita sama-sama tahu kesulitan kita. Kita sama-sama tahu berbesar hati seperti apa yang Kita maksud disini. Kita sama-sama mengerti sulitnya pelajaran yang satu ini. Orang yang suka bercerita pastilah membaca, mendengar, melihat atau mengalami sendiri sampai ia tahu bagaimana cara bercerita yang baik dan cerita apa yang dimilikinya. Tidak ada cara lain, berbesar hati pun demikian tampaknya. Kita tidak pernah bisa mengerti caranya berbesar hati kalau kita tidak pernah mencoba berusaha mengalaminya. Membaca cerita, mendengar dari orang lain atau melihat langsung tak cukup kuat untuk bisa menjadikan Kita paham bagaimana rasanya. Apa yang harus kita lakukan adalah belajar menerapkannya. Sulit bukan berarti tidak bisa, kata-kata teman Saya memang sakti. Kesulitan kita sama, marilah bersama-sama mengatasinya. Pemahaman kita akan membesarkan kita, pelajaran sulit ini bisa kita pahami. Untuk semua keadaan yang menempatkan Kita dalam kondisi yang tidak kita inginkan, dalam kondisi yang tidak kita sukai, dalam kondisi yang tidak menguntungkan, mari menjadi besar dengan berbesar hati.
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Opini
A
SINERGI
Tiga Persoalan Yang Serius Di Masa Kini
da tiga persoalan yang meningkat di negara kita ini. Masing masing mempunyai pesoalan yang berbeda satu sama lain. Dan tidak saling beringgungan. P e r s o a l a n i t u menyangkut masalah korupsi, narkotika dan partai yang berseteru sesama kadernya. Semuanya harus di selesaikan dengan cara yang tidak merugikan salah satu, tapi hukum harus di tegakkan dengan baik dan betul. Masalah korupsi sudah bisa kita lihat betapa banyak yang telah diselesaikan melalui pengadilan dan mereka yang terlibat masalah itu pun sudah menjalani hukumannya. Sedang masalah narkoba kini masih menjadi perhatian masyarakat banyak dan tetap mengharapkan kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasnya betul betul di harapkan . walau sudah d jalankan hukuman mati terhadap pelaku kejahatan narkoba tersebut, masih juga ada pelaku yang masih bergerak menjalankan operasinya untuk mengedarkan barang haram tersebut ke tengah masyarakat banyak untuk para konsumennya. Dan hal ini sudah terbukti di lapangan sudah berapa banyak yang tertangkap pihak kepolisian. Bahkan barang bukti tersebut tidak sedikit jumlahnya. Ukurannya berkilo kilo gram, kalau di kumpulkan semuanya. Dan berapa nilai rupiahnya. Milyaran munkin. Dan berapa banyak anggota masyarakat yang menjadi korban akibat memakai barang haram tersebut. Mereka tidak saja dari golongan P N S d a n m u n k i n saja dari kalangan atas yang berpangkat. Belum lagi dari kalangan artis yang memakai barang tersebut. Berapa jumlah korban yang meninggal setiap harinya akibat memakai barang tersebut. Dan berapa jumlah mereka yang mengalami rehabilitas. Itupun kalau memang ce-
SINERGI|MARET 2015
pat ketahuan bahwa ia merupakan sebagai pemakai. Kalau tidak, payah untuk mengatasinya. Dan jadilah ia korban dan terus sebagai pemakai aktifselama bisa dan mempunyai uang untuk menutupi keperluan membelinya. Kalau tidak ia akan menjadi orang yang tidak waras, karena tergantungan terhadap barang tersebut. Sampai kini masalah narkoba masih menjadi bahan berita yang tetap hangat di media, baik di surat kabar ataupun di televisi. Ternyata bahwa kita sebagai sasaran operasianal mereka untuk di hancurkan masa depan bangsa ini terutama bagi masa depan generasi mudanya. Bila ini tak bisa di putuskan mata rantai mereka, masa depan generasi mudanya akan menjadi parah. Hal ini merupakan kerja berat para orang tua yang mempunyai anak anak muda untuk menjaga masa depan mereka akan menjadi lebih baik. Tanpa pengaruh sebagai pemakai barang haram yang sangat berbahaya untuk kesehatan jiwa dan raga mereka. J a n g a n h a n y a menimpakan kesalahan anak anak dalam bergaul, ytapi juga menjaga bagaimana mereka bergaul setiap harinya. Secara nasiaonal keharmonisan antara legislatif dan eksekutif terlihat nyata dan benar. Lihat saja misalnya persoalan gubernur DKI dengan legislatifnya. Sampai sapai gubernur melaporkan kepada presiden dan mentri dalam negri tentang persoalan yang di hadapinya, lengkap dengan laporkan tertulisnya, ia serahkan kepada bapak presiden dan mentri dalam negri. Hal ini baru terjadi sejak penulis ketahui sejak pandai membaca surat kabar yang sebelumnya belum pernah terjadi. Dan merupakan kejadian yang sangat menggemparkan dan menjadi perhatian semua orang. Betapa berani gubernur melawan legislatif yang selama ini diketahui bahwa legislatif itu kelompok orang yang dianggap tahu segala. Dan tak bisa di lawan.
Itu di masa lalu atau di masa orde baru, bukan orde reformasi masa kini. Segalanya harus terbuka dan tidak takut di ketahui oleh masyarakat banyak. E m u an y a t ran f a r a n dan rakyat bisamengetahui dengan pasti apa yang terjadi di negara kita ini. Begitulah apa yang terjadi di ibukota negara kita ini, peroalan antara gubernur dan legislatifnya mencuat keluar. Dan bisa di tonton oleh khlayak melalui layar televisi yang di siarkan. Belum lagi persoalan partai partai yang mengalami perseteruan antara dua kubu masing masing hasil kongres atau munas partai yang berangkutan. Kedua kubu merasa lebih berhak atas yang telah mereka perbuat melalui hasil musyawarah mereka. Ujungnya kedua kubu saling menadu ke pihak berwajib untuk mengatasinya. Bahkan partai lain juga terpengaruh atas persoalan yang menimpa partai yang berseteru selama kader partai. Mereka bercuap agar akan membuat sebagai anggota legislatif akan mengajukan sikap mereka terhadap sikap pemerintah. Melihat ketiga persoalanya yang sedang menimpa negeri kita, kita hanya mengharapkan kesemuanya itu akan menjadi lebih baik. Baik untuk partai baik juga bagi negara kita. Kebijaksanaanmengambil keputusan itu merupakan satu dari antara seribu persoalan yang harus diatasi. Dan semuanya itu hanya untuk kebaikan negara kita menjalan kan kekuasaan. Dan tak satupun yang diambil dengan mudah, tanpa mengeluarkan kebijakan yang betul membuat semua orang merasa gembira. Negri ini kini sedang mengalami keadaan yang belum terjadi sebelumnya. Keharmonisan antara kekuatan legislatif dengan eksekutif yang saling berseberangan satu sma lain. B eg i t u l ah adanya peristiwa m as a k i n i y a n g terjadi dan kita harapkan tidak berulang di masa depan. Iya kan? (Rz)
45
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Ragam Pengalaman baru yang aku dapat kan, sehingga berpengaruh dalam pola aku berfikir dalam bertindak yang mendewasakan ku kea rah yang lebih baik lagi. Sejak aku bergabung ke organisasi itu aku mulai paham mengenai apa-apa saja itu hakhak anak yang di atur di dalam UU perlindungan anak NO.23 tahun 2002 dan juga aku mulai paham mengenai KHA. Begitu banyak kegiatan yang sudah aku lakukan mulai dari di libatkan dalam peringatan hari-hari besar seperti : Hari Anak Nasional, hari Kartini dan lain-lain
Pengalaman Yang Mendewasakan Ku
S
elain itu aku juga sering mengikuti kegiatan pelatihan seperti ; bagaimana cara pengolahan sampah sehingga dapat di manfaat kan kembali dan bernilai ekonomis, menjadi seorang pemimpin yang berjiwa bijaksana dan berkharisma, mengikuti kegiatan pelatihan mengenai KHA, mengikuti kegiatan bagaimana membuat report alternative by children yang di inisiatifkan oleh anak-anak, latihan kepemimpinan pemuda prov.sumatera utara, mengikuti pembinaan karakter dan bela Negara, tadabur alam, pelatihan menegenai CRC asia dan OP3CRC ASIA,melakukan penanamam pohon, melakukan penelitian kekerasan anak di sekolah. Jamboree anak provinsi, penguatan Forum Anak Sumatera Utara , dan masih banyak lagi. Dan hal yang paling berkesan dalam hidup ku adalah ketika ada rencana tindak lanjut dari kegiatan kami di hotel semarak medan yang mengenai CRC ASIA dan Alhamdulillah aku terpilih menjadi perwakilan Indonesia dalam perte-
46
a Pohan
Oleh: Hamsa Auli muan anak se-asean di BANGKOK, THAILAND pada tahun 2013 yang di fasilitasi oleh CRC ASIA DAN SAVE THE CHILDREN. Wawwww….. betapa senang nya hati ku karena aku di pilih oleh 22 peserta yang hadir dalam pertemuan itu.. dengan kata lain meraka mempercayai aku untuk mewakili suara anak Indonesia di kanca ASEAN. Tentunya sebelum kami berangkat menuju Thailand begitu banyak pembekalan yang harus kami persiap kan mulai dalam pemebekalan menganai KHA, pendalam materi mengenai CRC ASIA, pemahaman mengenai isuisu anak yang terjadi di Indonesia, dan pendalam mengenai budaya di karena kan dimalam terakhir itu ada pertunjukkan malam budaya sekaligus pertukaran budaya. Tibanya di Thailand aku menemukan pembekalan baru, teman baru , dan juga pengalaman baru. Pengalaman pertama kali dalam sejarah hidup ku aku langsung berinteraksi dengan temanteman sebaya tapi dari luar negeri. Kesulitan sih ada tapi aku selalu belajar dalam mengkondisikan diri ku sehingga teman ku yang
berada dari luar ini merasa nyaman saat berinteraksi bersamaku. Disana kami saling berbagi informasi mengenai berbagai macam sektor. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, politik,ekonomi, dan juga permasalahan-permasalahan anak apa saja kah yang sedang dihadapi oleh anak di setiap Negara yang tergabung dalam pertemuan tersebut. Dimana Negara-negara yang ikut serta adalah Indonesia, Thailand, Kamboja, Malaysia, Myammar, Vietnam, philipina, dan Negara yang di luar Asean yang ikut serta dalam kegiatan ini adalah Hongkong. Dimana kami seluruh peserta sangat merasa bahagia dan enjoy karena semua kegiatan yang kami lakukan itu sangat ramah dan sangat bersahabat. Mulai dari cara penyampain materinya, games nya, dan hal yang paling enak adalah ketika kami di ajak untuk keliling kota Patayya. Wah, dimana kami diajak ke tempat bermain , museum, tempat pertunjukkan tari, taeter, dan melihat pertunjkkan mua thai olahraga asli dari Negara Gajah Putih.
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Ragam Pertemuan yang cukup singkat memang di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. namun perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya untuk kami saling berbagi dalam semua kegiatan apa yamg kami lakukan. Tujuan yang terpenting dalam pertemuan kami ini adalah kami sudah berkomitmen untuk selalu memperjuangkan hak-hak anak sampai kapanpun Dan kami berharap pertemuan kami ini memiliki rencana tindak l a n j u t n y a … . d a n Alhamdulillah pertemuan ini pun ada tindak lanjutnya. Dan unutuk tahun 2014 Indonesia lah yang menjadi tuan rumahnya untuk pertemuan ke 2 anak-anak asean ini. hal yang sangat berharga ketika aku di percayai lagi untuk mewakili suara anak Indonesia di Jakarta, lebih tepatnya di banten untuk membahas tindak lanjut kegiatan kami ketika di Thailand tahun yang lalu. wawww agak sedikit terharu dan b e r c a m p u r r a s a bahagia kerana bisa mewakili Indonesia lagi di kanca tingkat ASEAN. Untuk pertemuan kali ini aku mewakili 2 organisasi sekaligus yaitu FATT dan juga CPN dimana kedua organisasi ini merupakan organisasi anak dampingan dari KKSP CPN (CHILD PROTECTION NETWORK) ini sendiri merupakan organisasi baru yang kami bentuk dari 2 daerah yaitu tebing tinggi dan juga deli serdang. Dimana kelompok anak yang tergabung ada 4 kelompok anak. Yaitu : fatt, taman baca amal bakti, taman baca palapa, dan fasti. Organisasi ini baru namun anakanak yang tergabung dalam organisasi ini merupakan anak-anak yang tergabung dalam organisasi yang sudah lama seperti kami dari tebing tinggi sendiri sudah cukup lama fatt ini berdiri apa lagi ketika aku menjabat sebagai ketua di fatt itu sudah generasi ke-2. Satu alasan kami kenapa kami membentuk organisasi ini biar tidak ada perbedaan diantara kami… contohnya… eh kalian dari tebing,,, kita dari taman baca palapa…. Kami tidak mau mendengar kata itu lagi… maSINERGI|MARET 2015
kanya kami membentuk organisasi ini kan tujuannya sama untuk memperjuangkan hak-hak anak. dan di Jakarta pun kami mempromosikan organisasi CPN ini kepada semua kelompok anak di ASEAN dan HONGKONG.. WAW… senang nya hati kami di karena kan kami dapat mempromosikan organisasi baru kami di kanca ASEAN.. semua kegiatan yang kami lakukan di Jakarta hamper sama dengan yang kami lakukan di Thailand seperti membuat booth atau stan gitu dimana di stan kami itu kami memperlihatkan semua foto2 kegiatan yang sudah kami lakukan, bukan hanya itu kami juga membawak makan khas kota tebing tinggi yaitu lemang dan roti kacang, membawak pakaian adat simalungun, toba,dan melayu, dan masih banyak lagi hal-hal yang kami sajikan di atas stan kami. Selain itu kegiatan kami juga ada dialog interaktif bersama semua kelompok anak, kemudian kami juga menuliskan rencana kegiatan apa saja yang ingin kami lakukan setelah pulang dari sini yang bisa di dukung oleh CRC ASIA, GAMES, membuat kelompok diskusi tpi harus dari kelompok anak yang berbeda dan dari Negara yang berbeda, dan masih banyak lagiiii…. Dan yang tak lupa tuh pas pertukaran budaya di mana kami disana kami tuh membawakan budaya batak yaitu tari tor-tor sekaligus memperkenalkan kain ulos.. Cuma yang buat beda tuh teman-temannya….. ada juga sih yang pas pertemuan ke-1 itu lagi, berarti nasib kami sama dong.. di percayai untuk ikut serta dalam pertemuan yang ke-2 ini. Hihihi sekalian aku dan teman ku ngadakan reunion kecil-kecillan gitu pokoknya seru deh, bukan hanya itu yang berbeda tempat tamasya yang kami kunjungi pun berbeda .. jelas berbeda .. hehehe.. tempat yang kami kunjungi itu TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII).. saya sendiri pun sebagai orang Indonesia baru pertama kali menginjak kaki di tempat ini.. ternyata selama ini yang aku hanya liat dari television seka-
SINERGI
rang aku juga bisa liat dan merasakan keindahan tmii secara nyata. Ada beberapa tempat yang kami kunjungi seperti museum SAINS, melihat replika rumah adat dari sabang samapai merauke, dan masih banyak lagi…. Di tempat ini banyak sekali pelajaran baru yang saya dapatkan. Dan pengalaman ini akan saya bagi kan kepada kelompok anak saya terutama kelompok anak saya yang ada di kota LEMANG… Hari perpisahan pun telah tiba seperti biasa kami bersalaman, berpelukkan , dan saling bertukaran cendra mata. Wah.. ini lah sekilas cerita pengalaman ku. Hal yang belum tercapai dalam hidup ku adalah ikut serta dalam CAMP INTERNASIONAL dan masih banyak lagi sih kalok cerita tentang harapan atau mimpi apa yang belum tercapai dalam hidup ku. oke teman-teman semua mudahmudahan cerita dari pengalaman aku ini bisa memotivasi teman-teman sekalian unutuk jauh lebih baik lagiii.. bahkan prestasinya dapat melebihi aku. De nga n be r org a n is a s i saya makin banyak teman, menambah pengalaman ,wawasan dan p e n g e t a h u a n saya.seperti prinsip d a l a m h i d u p saya,selagi masih muda ayooooooooo terus berprestasi dalam berbagai bidang dan melakukan hal-hal yang positif agar kita menjadi manusia yang bermanfaat buat orang yang ada di sekeliling kita. Terakhir Saya Akan Berikan KataKata Motivasi Buat Kita Semua “Aku Menantang Diri.Aku Menantang Kelemahan Ku Dengan Begitu Aku Belajar” “Aku Berjanji Untuk Berlatih Keras,Untuk Menghapus Semua Pikiran Buruk,Untuk Melakukan Yang Terbaik Seberapa Jelek Pun Hasilnya Kelak” Semangaaaaaaaaaaaaaaattttttttttttt tttt Buat Anak Kota Tebing Tinggiiiiiii… Salam Anak Indonesia.
47
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Cerpen
Ketika Hidayah Itu Datang a Tebing Tinggi ]
[ Oleh Alisa Fitri / Staf Dinas Pendidikan Kot
S
eorang wanita muslimah itu wajib menutup auratnya kalau dia sudah akil baliq wajib hukumnya menutup aurat,” masih terngiang ditelingaku perkataan Guru Agama Islamku di SMP Negeri 1 Kota Tebing Tinggi yang bernama Dra.DARWANIS. Namaku Aisyah , aku lahir dari keluarga yang sederhana, Bapakku seorang PNS golongan rendah di Kantor Pengadilan Negeri Kota Tebing Tinggi, Ibuku seorang Ibu Rumah Tangga dan berjualan kue untuk membantu perekonomian keluargaku.
Aku anak bungsu dari lima bersaudara. Kehidupan keluarga kami sangat bahagia. Ketika aku duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama kelas III 7, ada guru Agama Islam baru yang masuk ke sekolah kami bernama Ibu Dra. DARWANIS, orangnya baik, kalau berbicara sangat tegas, kami sangat menyukai beliau karena ketegasannya, yang berarti orangnya istiqomah. Kata kata beliaulah yang menginspirasiku untuk mengenakan busana muslimah sampai saat ini. Setelah lulus dari SMP Negeri 1 Tebing Tinggi, aku mendaftar ke SMA Negeri dan diterima karena NEM ku mencukupi. Di Sekolah itu aku kembali bertemu dengan teman-temanku semasa SMP dulu. Pada waktu SMP kami sempat berjanji bahwa ketika masuk SMA kami akan mengenakan jilbab. Aku sempat merasa malu dan minder ketika melihat mereka sudah mengenakan jilbab sementara aku belum.Sepertinya niatku belum begitu kuat untuk mengenakan jilbab dan berbusana muslim. “ Aisyah kok belum di pakai jilbabnya , kita kan uda janji, “ sapa temanku Yessy. Yessy adalah teman dekatku semasa SMP dulu, anakknya baik dan sangat setia kawan. Dengan malu – malu aku men-
48
jawab , “ ya cie pasti aku pakai , tunggu aja waktunya.” Sejak saat itu aku berjanji dalam hatiku sendiri aku pasti berjilbab, karena aku sudah mengerti kalau itu kewajiban sebagai seorang muslimah, seperti yang tertuang dalam Surah Al hujarat ayat 159. Hari berganti waktu, ketika sudah lebih kurang enam bulan aku mengikuti pelajaran di SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Rohis SMA Negeri akan mengadakan kegiatan Pesantren Kilat, tepatnya pada bulan Ramadhan yang merupakan kegiatan rutin tahunan. Aku ikut mendaftar sebagai peserta . “ Inilah saatnya aku untuk memulai mendalami agama islam dan waktu yang tepat untuk mulai berjilbab, “ aku bergumam sendiri. Tibalah hari yang dinanti, aku mengikuti kegiatan Pesantren kilat tersebut dengan tekun selama 3 hari, kami dibimbing oleh kakak pembimbing yang baik , berpengalaman dan sangat menguasai ilmu agama islam, sehingga makin bulat tekadku untuk berjilbab dan akan terus mendalami agamaku. Selepas dari kegiatan pesantren kilat tersebut aku tidak lagi melepas jilbabku, sudah mantap dan bulat tekadku untuk berjilbab. Alhamdulilah sampai saat ini aku tetap istiqomah memakai jilbab, sampai aku bersuami dan memiliki anak. Sebagai seorang wanita kita jangan takut akan kesulitan mendapat jodoh , karena jodoh sudah diatur oleh ALLAH SWT. Yakinlah bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. Aku sudah membuktikannya sendiri, Alhamdulilah aku memiliki suami yang soleh, baik , perhatian dan menyayangi aku. Aku sangat bersyukur pernah dipertemukan dengan guru agamaku di SMP Negeri 1, semoga ALLAH selalu memberikan kesehatan dan melindungi guruku tercinta, karena melalui beliaulah aku memperoleh hidayah untuk berjilbab, terima kasih guruku. Tebing Tinggi, Medio, Maret 2015
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Budaya
Pernikahan Adat Simalungun Na Gok
SUMBER : mahattama matta's profile photo
ETNIS Simalungun
sebagai salah satu etnis yang ada di kota Tebing Tinggi dan memiliki kedekatan cultural dengan masyarakat etnis lainnya, juga memiliki adat istiadat dalam perkawinan. Berikut beberapa langkah yang dilakukan dalam pesta ernikahan sesuai dengan adat Simalungun. Beberapa langkah yang dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan Simalungun (Na Gok), di antaranya yaitu: 1. Mangarisika. Adalah kunjungan utusan pria yang tidak resmi ke tempat wanita dalam rangka penjajakan. Jika pintu terbuka untuk mengadakan peminangan maka pihak SINERGI|MARET 2015
orang tua pria memberikan tanda mau (tanda holong dan pihak wanita memberi tanda mata). Jenis barang-barang pemberian itu dapat berupa kain, cincin emas, dan lain-lain. 2. Marhori-hori Dinding/ marhusip. Pembicaraan antara kedua belah pihak yang melamar dan yang dilamar, terbatas dalam hubungan kerabat terdekat dan belum diketahui oleh umum. 3.. Marhata Sinamot. Pihak kerabat pria (dalam jumlah yang terbatas) datang oada kerabat wanita untuk melakukan
marhata sinamot, membicarakan masalah uang jujur (tuhor). 4. Pudun Sauta. Pihak kerabat pria tanpa hulahula mengantarkan wadah sumpit berisi nasi dan lauk pauknya (ternak yang sudah disembelih) yang diterima oleh pihak parboru dan setelah makan bersama dilanjutkan dengan pembagian Jambar Juhut (daging) kepada anggota kerabat, yang terdiri dari : a. Kerabat marga ibu (hula-hula) b. Kerabat marga ayah (dongan tubu) c. Anggota marga menantu (boru) d. Pengetuai (orang-orang tua)/ pariban
49
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Budaya
5. Diakhir kegiatan Pudun Saut Maka pihak keluarga wanita dan pria bersepakat menentukan waktu Martumpol dan Pamasu-masuon. 6. Martonggo Raja atau Maria Raja. Adalah suatu kegiatan pra pesta/acara yang bersifat yang mutlak diselenggarakan oleh penyelenggara pesta/acara yang bertujuan untuk :Mempersiapkan kepentingan pesta/acara yang bersifat teknis dan non teknis Pemberitahuan pada masyarakat bahwa pada waktu yang telah ditentukan ada pesta/acara pernikahan dan berkenaan dengan itu agar pihak lain tidak mengadakan pesta/acara dalam waktu yang bersamaan. Memohon izin pada masyarakat sekitar terutama dongan sahuta atau penggunaan fasilitas umum pada pesta yang telah direncanakan. 7. Manjalo Pasu-pasu Parbagason (ijab kobul) Yaitu acara pengesahan pernikahan yang di lakukan oleh calon suami dan calon istri yang di Nikah kan oleh wali di saksikan oleh tuan kali dan kedua saksi. 8. Pesta Unjuk Suatu acara perayaan yang bersifat sukacita atas pernikahan putra dan putri. Ciri pesta sukacita ialah berbagi jambar : a. Jambar yang dibagi-bagikan untuk kerabat parboru adalah jambar juhut (daging) dan jambar uang (tuhor ni boru) dibagi menurut peraturan. b. Jambar yang dibagi-bagikan bagi kerabat paranak adalah dengke (dekke) dan ulos yang dibagi menurut peraturan. Pesta Unjuk ini diakhiri dengan membawa pulang pengantin ke rumah paranak.
50
9. Mangihut di ampang (dialap jual) Yaitu mempelai wanita dibawa ke tempat mempelai pria yang dielu-elukan kerabat pria dengan mengiringi jual berisi makanan bertutup ulos yang disediakan oleh pihak kerabat pria. 10. Ditaruhon Jual Jika pesta untuk pernikahan itu dilakukan di rumah mempelai pria, maka mempelai wanita dibolehkan pulang ke tempat orang tuanya untuk kemudian diantar lagi oleh para namborunya ke tempat namborunya. Dalam hal ini paranak wajib memberikan upa manaru (upah mengantar), sedang dalam dialap jual upa manaru tidak dikenal. 11. Paranak makan bersama di tempat kediaman si Pria (Daulat ni si Panganon), yakni : a. Setibanya pengantin wanita beserta rombongan di rumah pengantin pria, maka diadakanlah acara makan bersama dengan seluruh undangan yang masih berkenan ikut ke rumah pengantin pria. b. Makanan yang dimakan adalah makanan yang dibawa oleh pihak parboru
b. Setelah selesai acara paulak une, paranak kembali ke kampung halamannya/rumahnya dan selanjutnya memulai hidup baru. 13. Manjahea. Setelah beberapa lama pengantin pria dan wanita menjalani hidup berumah tangga (kalau pria tersebut bukan anak bungsu), maka ia akan dipajae, yaitu dipisah rumah (tempat tinggal) dan mata pencarian. 14. Maningkir Tangga. Beberapa lama setelah pengantin pria dan wanita berumah tangga terutama setelah berdiri sendiri (rumah dan mata pencariannya telah dipisah dari orang tua si lakilaki) maka datanglah berkunjung parboru kepada paranak dengan maksud maningkir tangga (yang dimaksud dengan tangga disini adalah rumah tangga pengantin baru). Dalam kunjungan ini parboru juga membawa makanan (nasi dan lauk pauk, dengke sitio tio dan dengke simundur-mundur). selesainya kunjungan maningkir tangga ini maka selesailah rangkaian pernikahan adat na dengan gok.(Penulis, adalah Abdul Haris, Mahasiswa STIT Al Hikmah kota Tebing Tinggi).
12. Paulak Unea. a. Setelah satu, tiga, lima atau tujuh hari si wanita tinggal bersama dengan suaminya, maka paranak, minimum pengantin pria bersama istrinya pergi ke rumah mertuanya untuk menyatakan terima kasih atas berjalannya acara pernikahan dengan baik, terutama keadaan baik pengantin wanita pada masa gadisnya (acara ini lebih bersifat aspek hukum berkaitan dengan kesucian si wanita sampai ia masuk di dalam pernikahan).
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Jurnal Ilmiah
SINERGI
Teori Kultivasi: Dalam Sebuah Esai O l e h :
K h a i r u l
I. Prolog Syahdan, selang beberapa lama sepeninggal Baginda Rasul datanglah beberapa orang sahabat mengunjungi Ummul Mukminin Aisyah Ra. Begitu sampai kehadapan salah seorang istri Rasulullah ini, para sahabat langsung bertanya: “Wahai Bunda, bagaimanakah akhlak Rasul sesungguhnya?” Aisyah balik bertanya pada mereka, “Pernahkah kalian membaca Alquran?” Serempak para sahabat menjawab, “Ya, tentu pernah, Bunda,” Aisyah kemudian berkata lagi, “Ya, akhlak Rasulullah adalah Alquran. Rasulullah adalah Alquran berjalan.” Ilisutrasi ini menunjukkan, bahwa dalam kehidupannya Rasulullah tidak pernah lepas dari interaksinya dengan Alquran. Komunikasinya dengan Alquran begitu intens. Sejenak seusai menonton film yang mengandung adegan kekerasan, Benny bertengkar dengan adiknya, berkelahi dengan anak tetangga, dan merusak meja makan. Orang tuanya mengambil kesimpulan, Benny menjadi agresif karena menonton film. Bila ditanya apa alasannya, mereka mungkin menemukan beberapa jawaban. Pertama, sudah diketahui banyak orang bahwa menonton film akan berpengaruh pada perilaku; film kekerasan akan melahirkan perilaku kekerasan pula. Kedua, mereka merujuk kepada pada tulisan dalam majalah yang mengungkapakan bahwa film memang merusak perilaku remaja. Meski tidak berkaitan dengan teori kultivasi, barangkali, dari pencandraan ini teori kultivasi sudah dapat menentukan arahnya. Kendati demikian, pada kali lain terlihat satu hal yang menakjubkan. Seorang anak yang telah lama menabung menyerahkan celengannya. Tabungan yang dimulai sejak berbulan-bulan lalu, diserahkannya kepada korban tsunami di Aceh setelah ia melihat musibah itu di televisi. Padahal tabungan tersebut tadinya akan digunakan untuk membeli sesuatu yang telah lama diinginkannya. Laju perkembangan komunikasi massa (baca: media massa televisi) bergerak begitu cepat, sehingga memiliki bobot dan nilai tersendiri dalam kehidupan sosial dan budaya. Media massa dapat dengan segera melakukan perubahan perilaku. Artinya meSINERGI|MARET 2015
H a k i m
dia massa -tentu saja televisi- begitu efektif mengkonstruksi kemudian mentransformasi kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Di era informasi saat ini, menurut Yuliati, media massa berperan penting dalam kehidupan kita. Boleh dikata, hampir sebagian besar penduduk dunia melek media dengan memberi implikasi besar pada kehidupan di masa kini dengan bobot yang semakin hari semakin besar (banyak), baik secara kuantitas maupun kualitas. Akibat dari itu, mau tidak mau, saat sekarang budaya menjadi bagian tak terpisahkan dari perilaku komunikasi. Sehingga pada tataran selanjutnya komunikasi pun turut menentukan, memelihara, dan mengembangkan atau mewariskan budaya. Media massa -dan sekali lagi tentu saja televisi- telah memainkan peran yang cukup besar dalam mengubah dan mengerakkan dinamika kehidupan umat manusia. II. Televisi Yang Kontroversial Secara kekinian, ketika terjadi perubahan dramatis dalam teknologi komunikasi, maka satu hal yang tak terelakkan akan berdampak pada kemajuan media massa. Pesatnya kemajuan media massa -terutama televisi- akan pula memberikan dampak signifikan terhadap perubahan pola hidup dan prilaku umat manusia. Persoalannya hanya terletak pada: bahwa komunikasi dengan menggunakan media massa ini berlaku dalam satu arah (one way communication), dengan mengenyampingkan umpan balik. Meskipun begitu, dalam tahap-tahap tertentu komunikan masih bisa melakukan feedback atas pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa, walau tidak serta merta. Setiap media massa memang memiliki karakter khas dengan kelebihan dan kekurangan yang ada padanya. Diantara berbagai bentuk media massa yang mungkin paling kontroversial adalah televisi. Televisi, lewat acara-acara yang telah diplotnya, tidak saja teramat mudah memasuki wilayah publik tetapi juga gampang sekali menyerbu ruang-ruang pribadi kita. Televisi telah duduk rapi di sudut-sudut kantor, kamar-kamar keluarga bahkan menginap di kamar tidur berjam-jam setiap harinya.
51
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Jurnal Ilmiah
Dengan tidak bermaksud mengabaikan efek positif dari manifestasi televisi, tidak sedikit pula ahli mengkhawatirkan dampak negatif media ini terhadap perilaku audiens. Masih lekat dalam ingatan tentang kisah korban acara televisi yang terjadi pada tahun 2006. Kala itu salah satu stasiun televisi menampilkan acara smackdown yang mengakibatkan korban meninggal dan luka-luka. Data yang berhasil dikumpulkan adalah sebagai berikut: Reza Ikhsan Fadillah (9), Bandung (meninggal 16 November 2006). I Made Adi S. Putra (8), Bali, meninggal. Angga Rakasiwi (11), luka-luka. Fayza Raviansyah (4), Bandung, luka dan muntah darah. Ahmad Firdaus (9), Bandung, pingsan dan Nabila Amal (6), Bandung, mengalami patah tulang. Mar Yunani (9), Yogyakarta, gegar otak. Yudhit Bedha Ganang (10), Jakarta Selatan, luka pada kepala dan kemaluan. Angga Riawan (12), Sukabumi,luka-luka. Fuad Ayadi (9), Madura, luka-luka. M. Arif (11), Jambi, luka-luka. M.Hardianto (11), Kendari, luka-luka. Fikro Haq (7). III. Teori Kultivasi 1. Awal Kelahirannya Tak dipungkiri, setelah melakukan aktivitas lain, umat manusia kontemporer sangat membutuhkan kehadiran televisi untuk mendapatkan informasi dan sebagai media untuk menghibur. Kenyataan inilah yang membuat Gerbner dan koleganya melakukan penelitian sehingga menghasilkan apa yang disebutnya dengan teori kultivasi. Hipotesis awalnya dikatakan, bahwa televisi telah menjadi anggota keluarga penting, anggota keluarga yang paling banyak dan sangat sering bercerita. Rata-rata pemirsa menonton televisi empat jam sehari. Saking seringnya sebuah keluarga berinteraksi dengan televisi, maka dalam bahasa yang ekstrim televisi dapat dikatakan sebagai agama baru. Yang seolah-olah siap menjadi pemandu kehidupan ini. Teori Kultivasi merupakan bagian dari teori komunikasi massa yang melakukan penelitian efek jangka panjang dari televisi pada khalayak. Teori ini dibangun dan dikembangkan oleh George Gerbner dan para koleganya dari Annenberg School of Communication di University of Pennsylvania. Tulisan pertama yang memperkenalkan teori ini adalah “Living with Television: The Violenceprofile”, Journal of Communication. Gerbner mengawali teori kultivasi
52
ini dari beberapa proyek penelitian skala besar berjudul 'Indikator Budaya'. Tujuan dari proyek ‘Indikator Budaya’ adalah untuk mengidentifikasi efek televisi pada pemirsa. Sejalan dengan itu, teori kultivasi muncul dalam situasi ketika terjadi perdebatan antara kelompok ilmuwan komunikasi yang meyakini efek sangat kuat media massa (powerfull effects model) dengan kelompok yang mempercayai keterbatasan efek media (limited effects model), dan juga perdebatan antara kelompok yang menganggap efek media massa bersifat langsung dengan kelompok efek media massa bersifat tidak langsung atau kumulatif. Teori kultivasi muncul untuk meneguhkan keyakinan orang, bahwa efek media massa lebih besifat kumulatif dan lebih berdampak pada tataran sosial-budaya dari pada individual. Gerbner melakukan penelitian tentang “Indikator Budaya” dipertengahan tahun 60-an untuk mempelajari pengaruh menonton televisi. Dengan kata lain, Gerbner ingin mengetahui dunia nyata seperti apa yang dibayangkan, dipersepsikan oleh penonton televisi. Gerbner menyebut efek televisi ini sebagai kultivasi (cultivation), yang artinya ‘penanaman’, istilah yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1969. Gerbner bersama beberapa rekannya kemudian melanjutkan penelitian media massa tersebut dengan memfokuskan pada dampak media massa dalam kehidupan sehari-hari melalui Cultivation Analysis. Dari analisis tersebut diperoleh berbagai temuan yang menarik dan orisinal yang kemudian banyak mengubah keyakinan orang tentang relasi antara televisi dan khalayaknya berikut berbagai efek yang menyertainya. Karena konteks penelitian ini dilakukan dalam kaitan merebaknya acara kekerasan di televisi dan meningkatnya angka kejahatan di masyarakat, maka temuan penelitian ini lebih terkait efek kekerasan di media televisi terhadap persepsi khalayaknya tentang dunia tempat mereka tinggal. Televisi dengan segala pesan dan gambar yang disajikannya merupakan proses atau upaya untuk ‘menanamkan’ cara pandang yang sama terhadap realitas dunia kepada khalayak. Televisi dipercaya sebagai instrumen atau agen yang mampu menjadikan masyarakat dan budaya bersifat homogen (homogenizing agent). Jelasnya, inti dari teori ini adalah: Persepsi apa yang terbangun di benak penonton tentang masyarakat dan budaya yang sangat ditentukan televisi. Itu juga bisa dikatakan bahwa penelitian kultivasi yang sesungguhnya dilakukan
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Jurnal Ilmiah lebih menekankan pada “pengaruh atau dampak”. Kata ‘cultivation’ sendiri merujuk pada proses kumulatif dimana televisi menanamkan suatu keyakinan tentang realitas sosial kepada khalayaknya. Sedangkan, Kholil, menyebutnya dengan teori penyuburan. Sembari mengutip McQuail, ia mengatakan bahwa media massa modern terutama televisi lebih berperan untuk menyuburkan atau menguatkan pendapat dan tingkah laku khalayak sasaran. Dengan kata lain, teori kultivasi menekankan efek kuat televisi terhadap pembentukan persepsi audiens yang pada akhirnya melahirkan konstruksi sosial. Inilah yang disebut dengan realitas sebagai bentukan media massa. Pada titik ini, rela atau tidak, kita harus mengakui daya pengaruh terhadap cara pandang, perasaan bahkan perilaku melalui objektivitas semu yang dikonstruksi media massa tersebut. Teori kultivasi atau analisis kultivasi adalah teori yang memperkirakan dan menjelaskan pembentukan persepsi, pengertian, dan kepercayaan mengenai dunia sebagai hasil dari mengonsumsi pesan media dalam jangka panjang. Dengan kata lain, realitas yang khalayak media terima adalah realitas yang diperantarai (mediated reality). Teori kultivasi tidak membahas efek dari suatu tayangan tertentu (apa yang akan dilakukan seseorang setelah menonton suatu tayangan), tetapi mengemukakan gagasan mengenai budaya secara keseluruhan. 2. Aplikasi Teori Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi itu belajar tentang masyarakat dan kultur dilingkungannya. Dengan kata lain, persepsi apa yang terbangun di benak kita tentang masyarakat dan budaya sangat ditentukan oleh televisi. Ini artinya, melalui kontak kita dengan televisi, kita belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai-nilainya serta adat kebiasannya. Inti dari penelitian mengenai kultivasi adalah siapa yang menghabiskan waktu lebih banyak menonton televisi mempunyai kemungkinan untuk memandang realitas dunia dalam cara yang mencerminkan pesan yang secara umum disampaikan oleh televisi, dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit menonton televisi. Penelitian awal dilakukan dengan membandingkan “penonton berat” dan “penonton ringan” televisi. Gerbner dan timnya mencatat setiap jawaban-jawaban yang diajukan dan jawaban berbeda
SINERGI|MARET 2015
SINERGI
dari kedua jenis pemirsa televisi tersebut. Pada kategori aplikasi, teori kultivasi ini hanya dipantau dalam kaca mata kekerasan. Gerbner juga berpendapat bahwa gambaran tentang adegan kekerasan di televisi lebih merupakan pesan simbolik tentang hukum dan aturan, alih-alih perilaku kekerasan yang diperlihatkan di televisi merupakan refleksi kejadian di sekitar kita. Jika adegan kekerasan itu merefleksikan aturan hukum yang tidak bisa mengatasi situasi, seperti yang digambarkan dalam adegan televisi, bisa jadi yang terjadi sebenarnya juga demikian. Jadi, kekerasan yang ditayangkan di televisi dianggap sebagai kekerasan yang memang sedang terjadi di dunia ini. Aturan hukum yang biasa digunakan untuk mengatasi perilaku kejahatan yang dipertontonkan di televisi akan dikatakan bahwa seperti itulah hukum kita sekarang ini. Gerbner berpendapat bahwa media massa menanamkan dan memperkuat ide-ide dan nilainilai yang telah terbentuk sebelumnya di dalam masyarakat atau budaya yang telah terbentuk. Media mempertahankan dan menyebarluaskan nilai-nilai tersebut diantara anggota-anggota kebudayaan tersebut, dan mengikatnya menjadi sebuah kesatuan. Gerbner menyebutnya sebagai efek "mainstreaming" atau efek yang tendensius. Gerbner dan kawan-kawan memperkenalkan faktor-faktor mainstreaming dan resonance (Gerbner, Gross, Morgan dan Signorielli, 1980 dalam Griffin, 2004). Mainstreaming diartikan sebagai kemampuan memantapkan dan menyeragamkan berbagai pandangan di masyarakat tentang dunia di sekitar mereka (TV stabilize and homogenize views within a society). Dalam proses ini televisi pertama kali akan mengaburkan (bluring), kemudian membaurkan (blending) dan melenturkan (bending) perbedaan realitas yang beragam menjadi pandangan mainstream tersebut. Sedangkan resonance mengimplikasikan pengaruh pesan media dalam persepsi realitas dikuatkan ketika apa yang dilihat orang di televisi adalah apa yang mereka lihat dalam kehidupan nyata. Dalam teori kultivasi dijelaskan bahwa pada dasarnya ada 2 (dua) tipe penonton televisi yang mempunyai karakteristik saling bertentangan/bertolak belakang, yaitu (1) para pecandu/penonton fanatik (heavy viewers) adalah mereka yang menonton televisi lebih dari empat jam setiap harinya. Kelompok penonton ini sering juga disebut sebagai khalayak “the television type”; serta (2) adalah penonton
53
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Jurnal Ilmiah
biasa (light viewers), yaitu mereka yang menonton Dengan begitu, asumsi dari Teori Kultivasi dapat televisi dua jam atau kurang dalam setiap harinya. dijelaskan sebagai berikut: Dan teori kultivasi ini berlaku terhadap para pecandu a. Televisi merupakan media yang unik. Asumsi (penonton) fanatik, karena mereka semua adalah pertama menyatakan bahwa televisi merupakan orang-orang yang lebih cepat percaya dan mengangmedia yang unik. Keunikan tersebut ditandai gap bahwa apa yang terjadi di televisi itulah dunia oleh karakteristik televisi yang bersifat: 1. Pervasenyatanya. sive (menyebar dan hampir dimiliki seluruh kelu Penonton berat televisi (heavy viewers) memarga), 2. Assesible (dapat diakses tanpa memerluberikan jawaban yang lebih dekat dengan dunia yang kan kemampuan literasi atau keahlian lain), dan dideskripsikan televisi. Para pecandu berat televisi 3. Coherent (mempersentasikan pesan dengan akan menganggap bahwa apa yang terjadi yang terjadasar yang sama tentang masyarakat melintasi di di televisi adalah dunia sebenarnya; misalnya tenprogram dan waktu). tang perilaku kekerasan, hamil di luar nikah, konflik b. Semakin banyak seseorang menghabiskan waktu antara anak dan orang tua. Padahal semua tampilan untuk menonton televisi, semakin kuat kecendtersebut sudah diplot sedemikian rupa lewat skenario erungan orang tersebut menyamakan realitas telyang telah disiapkan. Mereka para pecandu berat evisi dengan realitas sosial. Jadi menurut asumsi televisi menganggap kemungkinan seseorang untuk ini, dunia nyata (real world) dalam pandangan menjadi korban kejahatan adalah 1 berbanding 10. penonton televisi dipersamakan dengan dunia Dalam kenyataannya, angkanya adalah 1 berbandrekaan yang disajikan media tersebut (symbolic ing 50. Pecandu berat mengira bahwa 20% dari total world). Dengan bahasa yang lebih sederhana penduduk dunia berdiam di Amerika Serikat. Kenydapat dikatakan bahwa penonton mempersepsi ataannya hanya 6%. Pecandu berat percaya bahwa apapun yang disajikan televisi sebagai kenyataan persentase karyawan dalam posisi manajerial atau sebenarnya. professional adalah 25%, kenyataannya hanya 5%. Namun, sekali lagi, teori ini tidak menggen Tiga asumi dasar teori kultivasi: Pertama, eralisasi pengaruh tersebut berlaku untuk semua televisi adalah media yang sangat berbeda. penonton, melainkan lebih cenderung pada penonton Televisi merupakan media yang memiliki akses dalam kategori heavy viewer (penonton berat). Hasil paling besar untuk menjangkau masyarakat. Televisi pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan mampu menarik perhatian kelompok-kelompok oleh Gerbner dan kawan-kawan bahkan kemudian masyarakat yang berbeda namun sekaligus menunmenyatakan bahwa heavy viewer mempersepsi dunia jukkan kesamaannya. Televisi menggabungkan pesan ini sebagai tempat yang lebih kejam dan menayang bersifat audio dan visual (tidak seperti radio kutkan daripada kenyataan sebenarnya. Fenomena yang hanya audio atau koran yang hanya visual). inilah yang kemudian dikenal sebagai sindrom dunia Kedua, televisi membentuk cara mayarakat kejam, yang merupakan sebentuk keyakinan bahwa berpikir dan berinteraksi. Gagasan ini menyatakan dunia sebuah tempat yang berbahaya, sebuah tempat bahwa jumlah kekerasan di televisi jauh lebh bandimana sulit ditemukan orang yang dapat dipercaya, yak dibandingkan dengan realitas yang sebenarnya, sebuah tempat dimana banyak orang di sekeliling sebagaimana yang ditunjukkan oleh penelitian Kurtz kita yang dapat membahayakan diri kita sendiri. Un(1998), yang mengemukakan angka statistik mentuk itu orang harus berhati-hati menjaga diri. Pemunjukkan penurunan jumlah kejahatan pembunuhan bedaan dan pembandingan antara heavy dan light sebesar 20% dalam periode 1993-1996, walaupun viewer di sini dipengaruhi pula oleh latar belakang pada saat yang sama jumlah film yang bercerita soal demografis di antara mereka. pembunuhan melonjak sebesar 721%. Dan, ketiga, Kemudian dari titik ini, Gerbner, berpendapat pengaruh Televisi bersifat terbatas. Berdasarkan media telah menanamkan sikap dan nilai tertentu observai yang terukur dan independen, pengaruh dan kemudian memelihara dan menyebarkannya televisi terhadap individu dan budaya ternyata relatif sikap dan nilai itu antar anggota masyarakat serta kecil. Meski begitu, pengaruh itu etap ada dan mengikatnya bersama-sama pula. Dengan kata lain, signifikan. Gerbner menyatakan bahwa menonton media mempengaruhi penonton dan masing-masing televisi pada umumnya akan menghasilkan pengaruh pemirsa meyakininya. Jadi, para pecandu televisi yang berifat kumulatif dan luas dalam hal bagaimana akan memiliki kecenderungan sikap yang sama pula kita memandang dunia. satu sama lain.
54
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
Jurnal Ilmiah Lebih lanjut Gerbner menganalisa, sesungguhnya media massa merupakan agen sosialisasi. Memang Gerbner dan timnya mengakui bahwa film drama yang disajikan di televisi mempunyai sedikit pengaruh, tetapi sangat signifikan dalam mengubah sikap, kepercayaan, atau pandangan pemirsa yang berhubungan dengan lingkungan sosial. Dari lanskap inilah, Kholil, menjelaskan apabila media massa secara berulang-ulang menyampaikan pesan-psan yang sesuai dengan pendapat dan tingkah laku seseorang, maka pendapat dan tingkah laku seseorang akan semakin kuat dan semakin subur akibat terpaan pesanpesan media massa yang terus menerus. Walhasil, menurut perspektif teori kultivasi (penyuburan), komunikasi akan efektif apabila pesan-pesan yang diinginkan untuk difahami dan diamalkan individu atau masyarakat, disampaikan secara berulang-ulang. Uniknya, teori kultivasi (teori penyuburan) ini, dalam pandangan Kholil -sembari menyitir pendapat Syekh Ali Mahfuzmampu membuat nilai-nilai Islam tetap bisa eksis di permukaan bumi karena dakwah yang dilakukan secara terus menerus (disuburkan?). Dengan demikian, menurut perspektif teori penyuburan, nilainilai Islam dapat diyakini dan diamalkan oleh umat manusia apabila penyampaiannya dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan berbagai jenis mendia massa cetak serta media massa elektronik. Sehingga nilai-nilai Islam yang dianut oleh seseorang akan semakian subur baik dan tatanan pengetahuan maupun pada tatanan pengamalan. III. Kritik Teori Atas Teori Teori adalah tujuan akhir dari ilmu pengetahuan. Berangkat dari teorilah seperangkat sistem dapat dilaksanakan. Teori merupakan pernyataan umum yang merangkum pemahaman kita tentang cara dunia bekerja. Hanya saja teori tidak boleh dibiarkan begitu saja menguasai pemikiran tanpa berupaya untuk mengeritiknya. Jadi, teori tidak kebal kritik. Kebenaran otoritas teori bisa diterima dan dipertahankan jika kritik telah dilakukan atasnya. Teori kritis difahami sebagai ‘teori sosial yang dikonsepsikan dengan intense praktis’, merupakan buah pikiran yang muncul dari refleksi yang luas tentang hakikat pengetahuan, struktur dari penelitian sosial, dasar normatif interaksi sosial dan tendensitendensi politik, ekonomis dan sosio-kultural. Teori
SINERGI|MARET 2015
SINERGI
kritik sosial mengamanatkan bahwa penelitian sosial seharusnya memadukan kutub-kutub filsafat dan ilmu-ilmu sosial, yang dipadukan diantaranya pemahaman dan penjelasan, dan terstruktur, serta keteraturan dan normativitas. Hal inilah yang sangat ditekankan oleh teori kritik, bahwa pemecahan masalah sosial harus dikaji secara komprehensif integral dari ilmu-ilmu sosial, seperti filsafat, sosiologi, antropologi, psikologi, sejarah, geografi, politik, hukum, dan komunikasi. Berkaitan dengan teori kultivasi, sebuah teori dari psikologi sosial yang diusung Albert Bandura sangat berguna dalam mempelajari dampak media massa adalah ‘Teori Pembelajaran Sosial’. Teori ini menyatakan bahwa terjadi banyak pembelajaran melalui pengamatan pada perilaku orang lain. Teori sangat berharga dalam menganalisis kemungkinan dampak kekerasan yang ditayangkan televisi, namun teori ini juga merupakan teori pembelajaran umum yang dapat diaplikasikan pada bidang-bidang berdampak media massa lain. Dalam teori ini terungkap sebenarnya manusia memiliki kemampuan untuk menyadari dan berpikir bahwa mereka dapat mengambil manfaat dari pengamatan dan pengalaman. Artinya, banyak pembelajaran yang diperoleh manusia dengan menyaksikan orang lain menampilkan perilaku beraneka ragam. Karenanya, menurut teori ini, teori kultivasi tidak sepenuhnya benar. Dalam perkembangan lebih lanjut, Gerbner dengan teori kultivasinya kemudian dikritik karena terlalu menyederhanakan permasalahan. Apalagi dengan mengatakan perilaku manusia sesungguhnya dipengaruhi oleh televisi, akan tetapi sebaliknya Hawkins dan Pingree, tidak menemukan kesimpulan yang mengindikasikan hubungan antara menonton televisi dengan gagasan realitas sosial penontonnya. Kritik terhadap teori kultivasi dilakukan juga oleh Robert Coles, pakar psikiatri dari Universitas Harvard. Ia menunjukkan bahwa mempermasalahkan tayangan televisi tidak cukup begitu saja tanpa mempertimbangkan kualitas kehidupan keluarga. Kehidupan berkeluarga berkualitas ia artikan sebagai adanya pegangan nilai etik moral dalam keluarga yang sepenuhnya dijunjung tinggi. Sedangkan Miller sendiri, tampaknya meragukan teori kultivasi ini. Menurutnya, teori kultivasi tidak dikembangkan untuk mempelajari efek yang ditargetkan dan spesifik (misalnya, bahwa menonton Superman akan mengarahkan anak-anak untuk mencoba terbang dengan melompat keluar jendela)
55
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Jurnal Ilmiah
cara yang sama. Sebenarnya, penonton mengintepretasikan perbedaan program dengan cara yang berbeda. Perbedaan program yang ditonton dapat “mengikat” kita pada tingkat level yang berbeda, dan terkadang kita hanya menyaksiakan apa yang sedang popular saja saat ini. Penonton yang menyaksikan bagian pesan tertentu akan menginterpretasikan pesan tersebut dengan berbagai macam cara. Teori kultivasi sebenarnya menawarkan kasus yang sangat masuk akal, khususnya dalam tekannya pada kepentingan televisi sebagai media dan fungsi simbolik di dalam konteks budaya. Akan tetapi, teori ini tidak lepas dari sasaran kritik. Gerbner telah dikritik karena terlalu menyederhanakan permasalahan. Perilaku kita boleh jadi tidak hanya dipengaruhi oleh televisi, tetapi oleh banyak media yang lain, pengalaman langsung, orang lain yang berhubungan dengan kita dan sebagainya. Akan tetapi, kalau dicermati secara mendalam, salah satu kekurangan penting teori ini adalah tidak mampu menjawab bagaimana seharusnya VI. Epilog pecandu televisi melepaskan diri dari cengkeraman Terlepas dari pro-kontra masalah dampak me- pengaruh televisi. Teori kultivasi memang menekandia massa terhadap penonton, dalam konteks penera- kan pembahasan mengenai pengaruh-pengaruh telpan teori kultivasi, sesungguhnya, diperlukan peneli- evisi. Namun, dalam teori ini tidak dibahas langkah tian lebih banyak dalam konteks Indonesia. Apalagi, apa yang harus ditempuh untuk menghindarkan diri penelitian-penelitian yang selama ini dilakukan lebih dari sikap negatif yang akan muncul setelah terkultivasi. banyak di Amerika Serikat dan Eropa. Lepas dari kelebihan dan kekurang teori Daftar Pustaka kultivasi, sesungguhnya teori ini sangat layak untuk diketahui oleh masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya. Sebab, kedua kelompok Kholil, Syukur. 2007. Komunikasi Islami. Bandung: Citapustaka Media. ini merupakan subyek-subyek penikmat televisi, McQuail, Dennis. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: terlepas dari lamanya waktu yang mereka gunakan Penerbit Erlangga. atau seberapa jauh pengaruh yang mereka rasakan. Miller, Katherine. 2002. Communication Theories, Perspektives, Proceses, And Contexts. New York: The McGraw-Hill Dalam hal ini, memahami teori kultivasi dapat Companies Inc. digunakan sebagai bekal untuk waspada terhadap Morrisan, Andy C.W & Farid H.U. (2010). Teori Komunibudaya-budaya yang sering diusung oleh media. kasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia. Apalagi televisi, menurut Jalaluddin Rakhmat adalah Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Malang: Cespur. mesin ideologi yang paling ideal. Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung : Remaja Rosdakarya. Sebagaimana teori pada umumnya, teori kultivasi yang digagas oleh Gerbner ini pun memiliki Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: Remaja banyak kelemahan, di samping kelebihannya yang Rosdakarya. berupa pengetahuan yang diakui oleh orang banyak. Severin, Werner J., James W. Tankard Jr. 2011. Teori KoSekali lagi, teori kultivasi pada dasarnya menyatakan munikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media bahwa para pecandu (penonton berat/heavy viewers) Massa. Jakarta: Kencana. televisi membangun keyakinan yang berlebihan bah- Tjahyadi, Lindung. Teori Kritis Jurgen Habermas: Asumsiwa “dunia itu sangat menakutkan” . Hal tersebut dis- asumsi Dasar Menuju Metodologi Kritik Sosial, dalam Fakultas Filsafat UGM. Yogya: Agustus 2003, Jilid ebabkan keyakinan mereka bahwa “apa yang mereka Jurnal 34, Nomor 2. lihat di televisi” yang cenderung banyak menyajikan Yuliati, Nova. Televisi dan Fenomena Kekerasan Perspektif acara kekerasan adalah “apa yang mereka yakini Teori Kultivasi, Mediator, Vol. 6 No. 1 Juni 2005. terjadi juga dalam kehidupan sehari-hari”. Kultivasi, memang, banyak mendapat kritikan karena Zandi, Sakhira. 2011. Teori Komunikasi Massa. Dalam Syukur Kholil (Ed). Teori Komunikasi Massa: 98-101. Bandmelihat penonton secara pasif: yang menganggap ung: Citapustaka Media Perintis. bahwa setiap penonton melihat semua pesan dengan melainkan dalam hal akumulasi dan dampak televisi secara menyeluruh, yaitu bagaimana masyarakat melihat dunia dimana mereka hidup. Selain itu, Morrisan , mengingatkan bahwa berdasarkan observai yang terukur dan independen, pengaruh televisi terhadap individu dan budaya ternyata relatif kecil. Meski begitu, pengaruh itu tetap ada dan signifikan. Karena itulah, Gerbner menyatakan bahwa menonton televisi pada umumnya akan menghasilkan pengaruh yang bersifat kumulatif dan luas dalam hal bagaimana kita memandang dunia. Begitulah, teori kultivasi bila ditelusuri lebih mendalam terlalu mengabaikan faktor-faktor interaksi seperti; pengalaman menonton, pengetahuan, jenis kelamim, suasan menonton, sikap dan kondisi sosial ekonomi keluarga, padahal ini semua merupakan elemen-elemen yang sangat dominan mempengaruhi interpretasi yang dilakuka pemirsa terhadap siaran televisi.
56
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Info Nasional
Jurus Menteri Susi Hapus Perbudakan ABK pemasaran h a s i l p e r i k a n a n . Khusus di bidang pengolahan/pemasaran, tidak ditemukan kasus perbudakan di unit-unit pengolahan ikan (UPI), bahkan banyak UPI yang menerapkan ketentuan ketenagakerjaan di atas atau lebih tinggi dari standar yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja. Semua UPI wajib memperoleh Sertifikat Kelayakan Pengolahan/SKP (Good Manufacture Practices-Standard Sanitary Operational Procedure/GMP-SSOP) yang antara lain mengatur perlengkapan kerja, kondisi tempat kerja, dan sudah sesuai dengan SKKNI atau Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
JAKARTA - Terjadinya perbudakan ABK (anak buah kapal) yang dilakukan kapal-kapal Thailand yang dioperasikan PT Pusaka Benjina Resources (PBR) dan berlokasi di Benjina, Maluku, mencemarkan nama baik Indonesia. Kapal tersebut melakukan penangkapan ikan di wilayah Tanah Air untuk perusahaan di Thailand. Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin Menteri Susi Pudjiastuti memiliki beberapa cara untuk membuat hal tersebut tidak terjadi lagi. "Dengan a d a n y a pemberitaan itu, dikhawatirkan membuat nama Indonesia menjadi tercemar. Makanya, kami (KKP) menolak perbudakan pada usaha perikanan di Indonesia," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), P Hutagalung Saut, di Jakarta, Senin (30/3/2015). Menurut dia, jelas kapal tersebut bukan milik Indonesia. Oleh karena itu, sudah tepat dan terbukti efektif langkah KKP melakukan pembenahan terhadap kapal-kapal ikan dengan dikeluarkannya Permen KP Nomor 56 Tahun 2014 tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di
SINERGI|MARET 2015
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Hal ini sejalan dengan prinsip KKP yang tegas memberantas praktik illegal fishing. Dalam beberapa bulan proses implementasi Permen KP Nomor 56 Tahun 2014 sejak November 2014 terjadi penurunan volume produksi perikanan dari usaha penangkapan, khususnya hasil tangkapan dari beberapa kapal ikan eks asing, namun dalam jangka panjang harapan terhadap sustainability (keberlanjutan) sumber daya alam, profesi nelayan, dan bisnis perikanan adalah suatu keniscayaan atau akan lebih terjamin. Bahkan, laporan dari beberapa daerah menyebutkan bahwa para nelayan mendapat hasil tangkapan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum dikeluarkannya ketentuan ini. Upaya pembenahan sebagaimana Permen KP Nomor 56 Tahun 2014 merupakan perwujudan dari visi keberlanjutan yang dijalankan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sepanjang pemantauan yang dilakukan oleh KKP dan kementerian/lembaga terkait, tidak ditemukan kasus perbudakan di industri perikanan di Indonesia baik di usaha pembudidayaan ikan, penangkapan ikan, maupun pengolahan/
Kasus perbudakan dan kerja paksa oleh kapal-kapal ikan Thailand yang dioperasikan oleh PT Pusaka Benjina Resources di Benjina tidak terjadi di Unit Pengolahan Ikan yang beroperasi di wilayah Indonesia. Ke depan, kata dia, perlu terus dipertahankan kondisi ketenagakerjaan yang sudah baik di banyak perusahaan kelautan dan perikanan. Namun, masih perlu juga ditingkatkan di beberapa perusahaan, misalnya ada masalah penggajian yang diskriminatif antara tenaga kerja Indonesia dan asing. KKP juga akan meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan ketenagakerjaan ini sehingga industri perikanan nasional selain memenuhi k e t e n t u a n j u g a lebih mampu bersaing di tengah arus perdagangan b e b a s y a n g menglobal. Berdasarkan data, sebanyak 1.200 kapal perikanan eks asing dalam proses verifikasi yang diharapkan selesai pada April 2015. Kemudian ekspor hasil perikanan Indonesia pada 2014 volume 1,27 juta ton dengan nilai USD4,64 miliar. Adapun target ekspor hasil perikanan pada 2015 volume 1,56 juta ton dengan nilai USD5,86 miliar. (wdi) Disadur Kembali Asw
57
Iklan Ovop Gratis
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Nama Usaha :SUMBER ASLI Nama Pemilik : Bpk Muslim, ST Produk : Gipang Beras & Gipang Jagung Anggota : 40 Org Omset : 50 Jt/Bulan Alamat : Jl.Sei Agul Link 6 Kel.Durian Kec,Bajenis No Hp : 081264987200 Pesaran : Sumatra Utara Sekitar, Aceh, Riau
58
SINERGI|MARET 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Tepian
Ali Zainal Abidin
A
Oleh
li Zainal Abidin , sebuah nama yang mengisyaratkan ketekunan dalam beribadah. Tapi juga, gelar Zainal Abidin itu mengindikasikan berbagai keutamaan, seperti kekhusyukan dalam salat, ketakwaan, kesabaran, kedermwanan dan keluasan ilmu. Ali Zainal Abidin dilahirkan di kota Madinah pada tahun 33 H, atau dalam riwayat lain ada yang mengatakan 38 H. ayahnya adalah Sayyidina Husain putra Ali bin Abi Thalib dan Fatimah. Di Madinah, Ali Zainal Abidin tumbuh dewasa sebagai seorang yang sangat alim dan tekun beribadah. Sementara ketinggian ilmu agamanya menjadikannya sebagai rujukan para ulama, terutama dalam hal ilmu hadits. Lebih dari itu ia sangat terkenal sebagai ahli ibadah yang luar biasa. Muhammad Al-Baqir, anak lelakinya, bercerita, “Setiap kali mendapat nikmat Allah SWT, Ali Zainal Abidin langsung bersujud. Setiap kali membaca ayat Sajadah dalam Al-Qur`an ia selalu bersujud, setiap kali selesai shalat fardu ia selalu bersujud, dan setiap kali berhasil mendamaikan orang berselisih ia selalu bersujud. Karena sering bersujud itulah, ia disebut As-Sajjad: orang yang suka bersujud.” Sastrawan yang hidup sezaman dengannya, Farazdaq, pernah mencatat sebuah kejadian. Saat itu Khalifah Hisyam bin Abdul Malik menunaikan ibadah haji dan hendak mencium Hajar Aswad, yang terdapat di sudut Ka’bah. Hal yang sama juga dilakukan oleh Ali Zainal Abidin.
SINERGI|MARET 2015
Khairul
Hakim
Serta merta khalayak yang tengah tawaf mengelilingi Ka’bah memberikan jalan kepadanya. Sedangkan Sang Khalifah harus berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan Hajar Aswad. Penghormatan yang sangat mendalam telah membuat Khalifah geram. Dengan nada setengah berteriak, Khalifah bertanya siapa yang lebih berhak untuk mendapatkan penghormatan? Melihat kejadian yang mengagumkan ini, pada saat itu juga Farazdaq menulis puisi: “Dialah manusia yang langkah kakinya dikenal di setiap sudut dan tempat.” Sebagai generasi yang hidup di zaman tabi’in, beliau banyak meriwayatkan hadits dari ayahnya (Imam Husain), pamannya Imam Hasan, Jabir, Ibnu Abbas, Al-Musawwir bin Makhromah, Abu Hurairah, Shofiyyah, Aisyah, Ummu Kultsum, serta para ummahatul mukminin/isteriisteri Nabi SAW (semoga Allah meridhoi mereka semua). Ali Zainal Abidin, mewarisi sifat-sifat ayahnya (semoga Allah meridhoi keduanya) di didalam ilmu, zuhud dan ibadah, serta mengumpulkan keagungan sifatnya pada dirinya di dalam setiap sesuatu. Mengenai kedermawanannya, ia setiap malamnya beliau memanggul sendiri sekarung makanan diatas punggungnya dan menyedekahkan kepada para fakir miskin di kota Madinah. Ali Zainal Abidin berkata, “Sesungguhnya sedekah yang sembunyi-sembunyi itu dapat memadamkan murka Tuhan.” Sejarawan Muhammad bin Ishaq bercerita, “Sebagian dari
orang-orang Madinah tidak pernah mengetahui siap yang meletakkan makanan itu persis di depan rumahnya. Merka baru mengerti, setelah Ali Zainal Abidin meninggal. Sebab mereka tak lagi mendapatkan makanan sesudah itu.”
Di samping itu, Ali Zainal Abidin adalah seorang egaliter.Hal ini pernah diceritakan Thawus Al-Yamani, usai tawaf ibadah haji ia terus menerus menangis. Thawus kemudian bertanya, “Mengapa Anda sedemikian sedihnya? Bukankah Anda adalah keturunan orang suci. Ayah Anda adalah Husain bin Ali, sedang ibunya adalah Fatimah puteri Rasulullah.”
“Diam engkau wahai Thawus,” sergah Ali Zinal Abidin. “ Jangan kau sebut-sebut mereka. Allah menciptakan surga bagi siapa saja yang ta’at kepada-Nya, meski ia budak sekalipun. Ia menciptakan neraka bigi siapa saja yang berbuat maksyiat kepadaNya, meski ia pemuka masyarakat sekalipun. Tidak kamu simak firman Allah: ‘apabila sangkakal ditiup maka tidak ada lagi pertalian nasab di antara mereka, apada hari itu mereka tidak pula saling bertanya (Al-Mukminun: 101).’ Demi Allah, tidak ada yang dapat memberi manfaat kelak di hari kiamat kecuali amal saleh yang ada pada kita.
59
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
SINERGI REFEREN I E TR EB T IRNEGTG 2 I 0 D1 E5 LI S IS N GIIN| G MA