MEGA PROYEK NASIONAL DAN PROSPEK TEBING TINGGI 2014
PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN TOL MEDAN-TEBING TINGGI DIMULAI
PROSPEK PELABUHAN KUALA TANJUNG DAN PT INALUM PROSPEK PROYEK KAWASAN
SINERGI
ISSN 1978 - 8080 NOMOR 130 TAHUN 2013 TAHUN XI 2013
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
Prospek T.Tinggi 2014 MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI SINERGI JULI 2013
w w w. te b i n g t i n g g i ko t a . g o . i d
ESA HILANG DUA TERBILANG
SALAM REDAKSI
SINERGI REFERENSI TEBING TINGGI DELI
TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI NO.480.05/286 TAHUN 2002 Pembaca Budiman…
Tak terasa tahun 2013 sudah berada di ujung tanduk masa. Sekira 365 hari kita lewati dengan berbagai dinamika. Secara pribadi, ada banyak pengalaman yang telah kita reguk, yang manis, nikmat, indah dan menyenangkan. Tapi tak sedikit pula dengan pahit, menyakitkan, buruk dan menggelisahkan. Tak hanya pribadi, kelompok social bahkan negara juga mengalami dinamika itu. Para ilmuwan menyebutnya sebagai dinamika sejarah.
Sejarah sebagai sebuah reka ulang perjalanan hidup manusia, dalam pandangan nilai-nilai kemanusiaan adalah sesuatu yang sangat penting. Bahkan teramat penting. Karena dengan memahami sejarah, manusia akan bisa bercermin terhadap masa depannya. Soekarno, bapak kemerdekaan Indonesia, sudah berpesan dengan semboyan yang terkenal ‘Jasmerah’ (jangan melupakan sejarah). Dalam pandangan Bung Karno, sebuah bangsa yang melupakan sejarah masa lalunya, maka bangsa itu akan tercerabut dari akar kemanusiaannya dan dengan mudah ditaklukkan oleh bangsa lain, baik secara mental maupun fisik. Sejarah dengan demikian menjadi cermin untuk mempelajari kemenangan dan kekalahan peradaban sebuah bangsa. Akan halnya SINERGI majalah kesayangan kita ini, tanpa terasa usianya sudah terus bertambah. Sejak 1997 majalah ini menyapa pembacanya dengan setia. Para pengelolanya juga mengalami berbagai perubahan. Saat ini, majalah SINERGI telah dikelola oleh generasi kelima dengan hasrat mencoba menjadikan majalah ini lebih baik, meski di sana sini selalu saja ada hambatannya. Edisi Desember 2013 ini, Kami mencoba mengkaji persoalan masa depan kota Tebingtinggi di 2014. Kajian itu, ingin melihat sejauh mana kemampuan dan kapasitas kota Tebingtinggi dalam menangkap prospek 2014 dengan adanya sejumlah proyek besar di sektar kota. Misalnya, Bandara KNIA, jalan tol Medan-Tebingtinggi yang dimulai pengerjaannya tahun depan, pelabuhan bebas Kuala Tanjung dan nasionalisasi PT Inalum Kuala Tanjung, maupun KEK Sei Mangkei. SINERGI edisi ini juga diisi dengan sejumlah rubric yang mudah-mudahan bisa menambah wawasan dan empati kita terhadap kota tercinta ini. Di kolom ekonomi ada telaah soal konsep ‘one village one product’. Juga di halaman lingkungan, mencoba menyoroti proyek besar berupa pembangunan bendungan Bajayu di Kel. Tambangan, Kec. Padang Hilir dengan nilai Rp250 milyar. Bendungan ini, kabarnya terkendala dalam pembebasan lahannya. Berikutnya, diramaikan sejumlah laporan lain, di halaman opini kami mencoba menyajikan sejumlah artikel para penyumbang tulisan. Ada pula, laporan soal respon masyarakat terhadap pembangunan jembatan Iskandar Muda yang kabarnya punya pendapat berwarna. Di halaman pluralis, ada tulisan tentang perjuangan di atas gerbong kereta api sesosok anak manusia yang cacat. Laporan ini bisa jadi pelajaran, bagaimana seharusnya menyikapi hidup ini. Tulisan lain yang bisa jadi renungan adalah kolom tepian yang ditulis rekan Khairul Hakim yang baru menyelesaikan pendidikan S2 Antropologinya di Unimed dan lanjut ke S3 di IAIN SU. Judulnya ‘ Rabindranath Tagore’ yang dikenal sebagai sosok besar dari anak benua India. Semoga di penutup tahun ini memuaskan pembaca. Pemred
2
KETUA PENGARAH :
Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM ( WaliKota Tebing Tinggi )
WAKIL KETUA PENGARAH : H. Irham Taufik, SH, M.AP (Wakil WaliKota Tebing Tinggi )
PENGENDALI :
H. Johan Samose Harahap, SH, MSP (Sekdako Tebing Tinggi Deli )
PENANGGUNG JAWAB :
Ir. H. Zainul Halim (Asisten Administrasi Umum )
PIMPINAN REDAKSI : Ahdi Sucipto, SH (Kabag Adm. Humas PP)
REDAKSI :
Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda
BENDAHARA :
Jafet Candra Saragih
KOORDINATOR LIPUTAN : Drs Abdul Khalik, MAP
SEKRETARIS REDAKSI : Dian Astuti LAYOUT DESAIN GRAFIS Edi Suardi, S.Sos Aswin Nasution, ST
FOTOGRAFER : Sulaiman Tejo Chairul Fadhli
KOORDINATOR DISTRIBUSI RIDUAN
LIPUTAN DAN REPORTER :
Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi
Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya. Tulisan dikirim ke alamat redaksi : Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Deli Deli Eimail :
[email protected] Facebook :
[email protected]
SINERGI JULI 2013
DAFTAR ISI SINERGI EDISI 132 DESEMBER 2013 4. MOMENTUM 8. SINERGITAS • PROSPEK 9. UTAMA • Mega Proyek Nasional Dan Prospek Tebingtinggi 2014 • Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi Dimulai • Prospek Pelabuhan Kuala Tanjung Dan PT Inalum Prospek Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (Kek) Sei Mangkei 17. PENDIDIKAN • Etika Perilaku Dalam Menjalankan Profesi Jurnalis • Sekolah Diminta Aktifkan ‘Mading’* Siswa Sman 1 Tebingtinggi Juara Lomba Karya Tulis Pwi 22. EKONOMI • One Village One Product Adalah Praktek, Bukan Teori 24. HUKUM • Angka Perceraian Di Pengadilan Agama Tebing Tinggi Meningkat 25. LINGKUNGAN HIDUP • Banjir, Penanganannya dan Dilema Sampah • Warga Tebing Tinggi Diajak Gemar Menanam Pohon 29. KESEHATAN • Gerak Jalan Sehat Warnai Hari Hiv/Aids Di Tebing Tinggi 30. PEMKO KITA • Peringatan Peristiwa Berdarah 13 Desember Generasi Muda Diminta Hargai Perjuangan Pahlawan
Pimpinan Redaksi AHDI SUCIPTO.SH
Koordinator Liputan Drs.ABDUL KHALIK.MAP
Layout Desain Grafis ASWIN NAST.ST
Sekretaris Redaksi DIAN ASTUTI
Bendahara JAFET CHANDRA SARAGIH
Layout Desain Grafis EDI SUWARDI.S.Sos
SINERGI JULI 2013
Distributor RIDWAN
Redaksi JUANDA
Foto Grafer Sinergi FADHLI
• Perayaan Natal PNS Pemko Tebing Tinggi Berlangsung Sukses Walikota : Yesus Sosok Sederhana dan Rendah Hati • 68 PNS Purna Bhakti Pemko Tebing Tinggi Terima Cenderamata • Karang Taruna Harus Mampu Sebagai Motivator Pembangunan 34. LENSA PEMKO 37. LENSA SRIKANDI 41. WANITA • Bermakna Sebagai Perjuangan Seorang Ibu 41. AGAMA • Perayaan Natal Oikumene Tebing Tinggi Berlangsung Khidmat 44. SOSIAL • Pejuang Kehidupan Di Lintasan Gerbong KA 47. SASTRA • Bersekolah Di Kebon Belanda • Teori Kultivasi: Dalam Sebuah Esai 52. PUISI 53. INFONASIONAL • Situs Gunung Padang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Internasional 54. INFORMASI TEKNOLOGI • Teknologi PenyadapdanPenangkalnya 55. OPINI • Mewujudkan Kota Lemang Yang Asri dan Bebas Banjir • Hidup Itu Perjuangan 58. RAGAM • Dunia Kehilagan Madiba 59. TEPIAN • Rabindranath Tagore
Redaksi KHARUL HAKIM
Redaksi RIZAL SYAM
Foto Grafer Sinergi SULAIMAN
3
MOMENTUM
4
SINERGI JULI 2013
SINERGI JULI 2013
5
MOMENTUM
6
SINERGI JULI 2013
MOMENTUM
Fatal Atraction
SINERGI JULI 2013
7
SINERGITAS
Prospek Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia prospek berarti harapan atau kemungkinan. Dalam bidang usaha, Paul R. Krugman (2003:121) menyatakan bahwa “Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan”. Tentu saja, untuk tata kelola pemerintahan, peningkatan usaha di bidang ekonomi harus menuju puncak: yaitu kesejahteraan rakyat. Harapan ini akan terwujud bila laju pertumbuhan ekonomi meningkat tajam. Jika ini terjadi, tentu saja memberikan peluang yang sangat besar bagi pengembangan investasi baru. Moga-moga ini menjadi kenyataan!
8
Krisis ekonomi memang telah lama berlalu. Akan tetapi, tanda-tanda perubahan yang diharapkan agaknya masih berjalan sangat lambat dan terseok-seok, apalagi nilai tukar rupiah hingga saat ini semakin melemah. Walau kondisi sosial-politik nasional sudah semakin membaik, tapi prilaku korupsi masih tetap tinggi. Kondisi seperti ini tak akan mampu mengabaikan kemiskinan rakyat. Kemiskinan akan tetap mejadi wajah setiap pemerintahan. Pemulihan ekonomi yang berjalan lambat ini ditunjukkan antara lain dari masih rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. Motor pemulihan ekonomi selama ini masih sangat tergantung pada besaran tingkat konsumsi semata, dan sedikit didorong oleh kegiatan investasi portofolio dan ekspor. Dalam pemulihan ekonomi yang masih lambat ini, perekonomian nasional dihantui pula dengan ambisi nasional untuk melakukan otonomi daerah dan desentralisasi. Selain itu, adanya komitment nasional untuk melaksanakan perdagangan bebas multilateral (WTO), regional (AFTA), kerjasama informal APEC, dan bahkan ASEAN Economic Community (AEC) tahun 2020 merupakan tambahan pekerjaan rumah yang harus pula disikapi secara serius. Dalam hal otonomi daerah dan desentralisasi, berbagai persoalan masih semrawut. Tarik menarik ini selanjutnya menimbulkan berbagai ketidakpastian, sehingga banyak daerah menetapkan berbagai peraturan baru khususnya yang berkaitan dengan pajak daerah, lisensi dan pungutan lainnya. Diperkirakan lebih dari 1000 peraturan yang berkaitan
dengan pajak dan pungutan lainnya telah dikeluarkan daerah-daerah. Peraturan-peraturan ini telah menghasilkan beban berat bagi pelaksanaan kegiatan usaha di daerah. Terlepas dari itu semua, usaha kecil menengah telah terbukti mampu hidup dan berkembang di dalam badai krisis ekonomi di masa lalu. Eksistensi UKM telah memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar hampir 60%, penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari seluruh angkatan kerja di Indonesia dan kontribusi UKM terhadap ekspor tahun 1997 sebesar 7,5% (BPS tahun 2000). Dalam menghadapi era perdagangan bebas dan otonomisasi daerah maka pengembangan UKM diarahkan pada : (1). Pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif bagi UKM; (2). Pengembangan lembaga-lembaga financial yang dapat memberikan akses terhadap sumber modal yang transparan dan lebih murah; (3). Memberikan jasa layanan pengembangan bisnis non finansial kepada UKM yang lebih efektif; dan (4). Pembentukan aliansi strategis antara UKM dan UKM lainnya atau dengan usaha besar di Indonesia atau di luar negeri. Berkembang atau matinya usaha kecil menengah dalam era perdagangan bebas tergantung dari kemampuan bersaing dan peningkatan efisiensi serta membentuk jaringan bisnis dengan lembaga lainnya. Semoga Kota Tinggitinggi mampu mencapai semua yang diharapkan masyarakatnya. Prospek kedepan cuma satu, yaitu: Menuju masyarakat yang sejahatera. (khairul hakim)
SINERGI JULI 2013
U TA M A
MEGA PROYEK NASIONAL DAN PROSPEK TEBINGTINGGI 2014 “Bodoh orang Tebing jika tak mampu memanfaatkan mega proyek nasional yang ada disekitarnya. Kita harus mengambil peran besar dalam kegiatan itu dan tidak boleh diam berpangku tangan,” kata Wali Kota Tebingtinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM, dalam satu kesempatan. Pernyataan itu disampaikan berulangulang di berbagai kesempatan, kepada masyarakat kota Tebingtinggi sejak 2011 lalu. Ketika Umar mulai memegang kendali pemerintahan di kota lintasan itu. Ungkapan itu memang agak keras, tapi hal itu bentuk kekhawatiran Wali Kota atas ketidak mampuan anak kota mengambil dan menikmati kue nasional yang besar itu. Mega proyek besar nasional yang dimaksud Umar Zunaidi Hasibuan, adalah berbagai proyek yang ada di sekitar kota Tebingtinggi dalam radius 100 km. Mega proyek besar yang sudah beroperasi dan bakal menyusul itu, bisa diruntut satu per satu, yakni Bandara KNIA yang sudah operasional, kemudian jalan tol MedanTebingtinggi. Ada lagi nasionalisasi PT Inalum dan pembangunan pelabuhan bebas Kuala Tanjung di Kab. Batubara serta MP3EI Sei Mangkei di Kab. Simalungun. Semua proyek nasional itu, diibaratkan sebagai kue tar rasa manis yang besar dan siap dibagi-bagi kepada publik. Syaratnya, mampu memanfaatkannya dengan baik demi peningkatan taraf hidup bersama. Penikmat kue tar itu, seyogianya adalah masyarakat di sekitar di mana mega proyek
itu diselenggarakan. Misalnya, masyarakat Deli Serdang, Sergai, Tebingtinggi, Batubara dan Simalungun. Jika kemudian, yang menikmati mega proyek itu, adalah mereka yang berada di luar lingkaran proyek, jelas ada yang salah dalam pemanfaatannya. Bisa jadi inilah yang dimaksud Wali Kota Tebingtinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM, bahwa masyarakatnya harus memanfaatkan proyek itu semaksimal mungkin demi peningkatan kesejahteraan bersama. Menyikapi hal itu, langkah besar Pemko Tebingtinggi, sepertinya memang pantas di apresiasi positif. Tingginya pembangunan real estat di kota Tebingtinggi dalam beberapa tahun belakangan menunjukkan gejala, posisi strategis kota berhadapan dengan mega proyek itu. Artinya, ada arus urbanisasi yang tinggi beserta pemodalan masuk ke kota Tebingtinggi. Pemko Tebingtinggi pun, kelihatannya memahami posisi sentral kota. Misalnya, upaya pengendalian banjir kota yang terus diupayakan, guna menambah daya tarik kota selain pembangunan berbagai infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi. Salah satu yang jadi perhatian, adalah kesiapan kota Tebingtinggi sebagai pusat ekonomi kreatif dan jasa kreatif dalam mendukung proses percepatan proyek. Program Pemko Tebingtinggi melalui ‘one village one product’ sebenarnya merupakan jawaban strategis, namun hingga kini wujudnya belum kelihatan. Meski
SINERGI JULI 2013
berbagai infrastuktur pendukung terus dipersiapkan, di antaranya pembangunan pasar ekonomi kreatif di terminal Bandar Kajum serta rehabilitasi plaza Tebing Mas di perempatan Jalan Iskandar Muda. Selain rencana reorientasi Pasar Gambir dan rehabiltasi Pasar Sakti sebagai pusat ekonomi tradisional. Kondisi itu berjalan seiring dengan masuknya perusahaan multi nasional melalui jaringan pasar waralaba semisal Indomaret dan Alfamart yang jeli melihat potensi kota di masa depan. Kepekaan mereka, sebenarnya bisa jadi pelajaran bagi pengambil kebijakan kalangan birokrasi, namun kecenderungan itu belum terlihat, kecuali berharap mendapatkan sedikit retribusi dari izin yang dikeluarkan. Adanya belasan mini market multi nasional serta beberapa retail nasional yang beroperasi di kota Tebingtinggi yang mini ini, sebenarnya sinyal adanya gerakan besar sektor ekonomi di sekitar kota. Sayangnya, aktivitas ekonomi kota Tebingtinggi, sejujurnya masih terlihat jalan di tempat, karena pelaku ekonomi lokal masih mengandalkan kemampuan sendiri dalam mengayuh kegiatan mencari laba itu. Sedangkan lembaga yang seharusnya mampu menangkap peluang itu, misalnya Diskouperindag, belum siap menerjemahkan kehendak jaman yang berubah itu. Walau diakui minat berusaha masyarakat lokal maupun pendatang (urban) di kota Tebingtinggi kian tinggi.
9
U TA M A
Hal itu ditandai dengan pertumbuhan rumah toko (ruko) sebagai ladang usaha yang terus terisi dan jadi pusat ekonomi. Pembangunan ruko melebar kemana-mana hingga ke batas kota, bahkan menjalar ke luar kota. “Saya khawatir geliat ekonomi kota Tebingtinggi tumbuh liar dan menyapu warganya sendiri,” ujar seorang pengusaha Ramdan Hanafi. Menurut pengusaha ini, pertumbuhan ekonomi kota Tebingtinggi, saat ini muncul dari proses masuknya modal menengah hingga besar ke dalam denyut ekonomi kota. Tapi tidak diimbangi oleh modal warga lokal yang terus kehilangan potensi ekonominya. Salah satunya, kata Ramdan, terjadinya alih lahan strategis yang jor-joran dari warga lokal kepada investor. Oleh investor lahan itu selanjutnya, menghasilkan banyak laba dengan membuat perumahan dan pertokoan. “Ini sebenarnya harus disadari sebagai proses peminggiran warga lokal,” cetus dia. Proses itu bisa diamati pada berbagai jalan strategis kota. Jika beberapa tahun lalu tepi jalan-jalan itu masih banyak dihuni perumahan warga lokal. Tapi hanya dalam hitungan bulan, sudah alih fungsi dan berubah menjadi pertokoan. Perubahan areal lahan dari pemukiman warga menjadi pertokoan dan real estat menunjukkan gajala geliat ekonomi. Tapi sekaligu terjadinya proses peminggiran ekonomi terhadap warga lokal. Karena hasil penjualan lahan strategis itu, tidak pula dibekali dengan kompetensi pengelolaan keuangan yang baik. Sehingga, dana penjualan yang
seharusnya bisa menajdi modal membangun potensi ekonomi lokal, justru berubah jadi modal konsumtif yang berakhir dengan pemiskinan finasial.
mikiran dan tindak aksi di 2014. Pluralitas masyarakat juga belum dipandang sebagai prospek dalam menyiapkan diri menyambut gemerlap mega proyek itu.
Parahnya, alih lahan itu tidak pula diatur secara ketat dan selanjutnya berkembang liar. Rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) yang seharusnya jadi acuan, kelihatan tidak lagi bisa ditegakkan. Misalnya, pembangunan jor-joran perumahan di Jalan Sukarno Hatta, Kel. Tambangan bisa berlangsung, padahal wilayah itu peruntukannya adalah lokasi industri.
Sebagai miniatur Sumut yang pluralistik, kota Tebingtinggi menyediakan potensi itu secara alamiah. Di kota ini ada puluhan etnis dengan berbagai kekayaan budayanya, sehingga jika pemanfaatannya dilakukan secara kreatif akan mampu menghasilkan pundi-pund ekonomi. Disporabudpar, seharusnya memiliki rencana strategis untuk mengelola potens pluralitas itu menjadi karya besar bagi kota. Msalnya, melalui kegiatan pekan budaya atau semacamnya sebagai kalender budaya tahunan.
Hal lain yang juga mengkhawatirkan, adalah minimnya fasilitas jasa publik berorientasi ekonomi di kota Tebingtinggi, karena tidak adanya arahan jelas. Misalnya, minimnya keinginan investor membangun hotel dan penginapan serta fasilitas rekreasi. Ketiadaan hotel standard dan penginapan representatif, menjadi penghalang masuknya orang luar menikmati sesuatu di kota Tebingtinggi. Padahal, sebagai kota penyangga mega proyek nasional, Pemko Tebingtinggi sudah harus memahami pentingnya hotel dan penginapan representatif. Tidak tertatanya berbagai peninggalan sejarah menjadi salah satu masalah pula yang mengikutinya. Sebab, prospek jasa kreatif kota yang bisa diandalkan untuk membujuk orang luar datang ke Tebingtinggi belum ada. Percepatan proses perlindungan terhadap berbagai benda cagar budaya jadi mendesak. Walau diakui, upaya ke arah itu sudah menjadi pe-
Prospek kota Tebingtinggi pada 2014 dalam menyikapi mega proyek nasional yang ada di sekitarnya dan terus berlangsung hingga satu dekade ke depan, sebenarnya cukup prospektif. Hanya saja, dibutuhkan satu kalimat kunci, yakni ; ‘sejauh mana orang Tebingtinggi mampu memanfaatkan potensi itu secara kreatif demi merebut kue tar yang sudah diletakkan di dekat kita.’ Masyarakat kota Tebingtinggi tidak akan paham persoalan itu, sehingga elit politik dituntut memberikan pencerahan ke mana harusnya bahtera ini diarahkan dan dikelola dalam menjawab tantangan yang sudah di depan mata. Semoga birokrasi kita bisa. Jika tidak, bersiaplah bahwa kita hanya akan jadi penonton dan bukan pemain. Abdul Khalik
Gambar Ilustrasi
10
SINERGI JULI 2013
U TA M A
Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi Dimulai Pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi dinilai lebih siap dibandingkan dengan ruas tol Medan-Binjai sebagai bagian dari megaproyek jalan tol trans Sumatra. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional ( BBPJN) I Kementerian Pekerjaan Umum Wijaya Seta mengatakan penugasan BUMN untuk menggarap proyek tol Medan-Binjai belum dapat dilakukan. Pasalnya, masih terkendala banyak hal, termasuk penerbitaan PP, permodalan, pentapan trase, dan penolakan banyak pihak terkait dengan penugasan BUMN.. Untuk itu, dia menilai dengan berbagai kendala yang dihadapi tersebut, maka pembangunan jalan tol yang paling siap adalah ruas Medan-Tebing Tinggi. "Ruas Medan-Kuala Namu akan ditangani oleh pemerintah, sedangkan Kuala NamuTebing Tinggi nanti dilelang," ungkapnya kepada Bisnis, baru-baru ini. Pemerintah memastikan proses pembangunan jalan tol trans Sumatra tahap pertama dengan estimasi nilai total mencapai Rp31,5 triliun akan dimulai pada akhir 2013. Pemerintah memutuskan segera merealisasian pembangunan jalan tol trans-Sumatera yang terdiri dari 23 ruas. Pembangunan akan dilakukan dalam beberapa tahap dengan perkiraan ground breaking tahap pertama pada September atau Oktober 2013. Untuk tahap I akan dibangun empat ruas tol yang terdiri dari ruas Medan-Binjai sepanjang 16,8 km dengan estimasi total biaya investasi sekitar Rp2 triliun, ruas Pekanbaru-Dumai 135 km dengan investasi Rp14,7 triliun, Palembang-Indralaya dengan panjang 22 km dengan biaya mencapai Rp1 triliun dan Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 150 km serta investasi sekitar Rp13,8 triliun. Pengerjaan proyek tahap pertama jalan tol
trans Sumatra akan ditangani oleh BUMN yang 100% sahamnya dimiliki oleh negara. Rencananya, PT Hutama Karya akan ditugaskan untuk menangani proyek jalan tol Medan-Binjai setelah peraturan presiden diteken.
Saat ini, pembangunan ruas tol MedanBinjai sudah memasuki pembentukan tim khusus untuk pembebasan lahan. Namun, dia belum dapat memastikan kapan tim tersebut mulai bekerja sehingga belum ada kepastian proses pengerjaan proyeknya.
Hingga kini pembebasan lahan untuk ruas Kuala Namu-Tebing Tinggi mencapai 73%. Agar dapat dilelang, pembebasan lahan harus mencapai minimum 75%, sehingga masih tersisa 2% lahan yang harus segera dibebaskan.
Sementara untuk ruas Medan-Tebing Tinggi sudah mencapai penetapan trase dan pembebasan lahan sedang berjalan. Diprkirakan untuk konstruksi ruas tol Medan-Kuala Namu akan memakan waktu 900 hari yang telah dimulai sejak awal 2013.
Lahan 2% tersebut dinilai lebih sulit untuk dibebaskan, karena dimiliki oleh masyarakat. Sebanyak 73% lahan yang telah dibebaskan adalam milik BUMN Perkebunan, sehingga mudah untuk dibebaskan. Pembebasan lahan akan selesai pada akhir Agustus 2013 sehingga dapat langsung dilelang. Dia menegaskan proyek ruas tol MedanTebing Tinggi bukanlah bagian dari rencana Menteri BUMN Dahlan Iskan. Namun, nantinya proyek ini tetap menjadi bagian dari trans-Sumatra. "Ini bagian dari rencana Kementerian Pekerjaan Umum, kan ada juga rencana untuk trans-Sumatra yakni Medan-Tebing Tinggi dan Medan-Binjai," paparnya.
SINERGI JULI 2013
Pembangunan ruas tol Kuala Namu-Tebing Tinggi juga diperkirakan akan memakan waktu 900 hari. Pengerjaan itu akan lebih cepat dari target waktu yang ditetapkan apabila pembebasan lahan sudah terpenuhi seluruhnya. "Medan-Kuala Namu itu ada yang belum bebas lahannya, jadi agak telat. Di Serdang Bedagai saya yakin lebih cepat pembebasan lahannya. Semua pihak mendukung termasuk masyarakat, tidak seperti di Deliserdang, kan daerahnya sudah menjadi daerah sub-urban, dimana-mana daerahdaerah seperti itu lebih sulit," jelasnya
11
U TA M A Tol Medan - Tebing Capai 71% Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Medan-Tebingtinggi belum juga tuntas. Tim PercepatanPembebasan Lahan baru berhasil membebaskan lahan 71,78%. "Lahan bebas sudah mencapai 71,78%," kata Ketua Tim Percepatan Pembebasan Lahan, Zulkifli Taufik, kepada wartawan di Kantor Gubernur, Jumat kemarin. Menurut Zulkifli, realisasi pembebasan 71,78% lahan atau seluas 312,37 ha itu hingga periode akhir Agustus 2013. Artinya persentase lebih besar lagi jika termasuk data pembebasan terkini. "Namun saya tidak bisa menyebutkan lebih lanjut karena data terkini belum saya terima," katanya. Jalan tol Medan - Tebingtinggi memiliki luas keseluruhan 443,17 ha. Jalan tol meliputi Seksi I Medan - Kualanamu - Lubuk Pakam seluas 199,48 ha, Seksi IA Medan Kualanamu 143,94 ha dan Seksi II Kualanamu - Tebingtinggi 263,49 ha. Apa sebenarnya alasan pembebasannya terkesan lamban? Menurut Zulkifli, relatif tidak ada permasalahan menonjol. Hanya saja ada hal-hal yang belum disiapkan antara masyarakat dan pemerintah. "Semisal penentuan harga tanah. Nah kita kan punya hitungan-hitungan yang sebenarnya sudah bakulah, namun masyarakat punya hitungan lain. Maklum semenjak isu jalan tol melebar, harga tanah semakin mahal," katanya. Soal ketersediaan anggaran pembebasan, menurut Zulkifli sudah disiapkan Pemprovsu. "Tapi kan kita tidak bisa membayar lebih dari nilai per persil misalnya, dari mana anggarannya lagi, apa pula payung hukumnya? Nah ini yang secara umum yang jadi masalah," katanya. Secara terpisah, Anggota Komisi A DPRD Sumut, Sopar Siburian menilai pembebasan lahan yang baru 71,78% itu lamban. Penyebabnya menurutnya karena Pemprovsu belum serius dalam aksinya. Menurutnya, keseriusan yang muncul masih sebatas keinginan.
12
"Kalau kita hanya ingin serius, tentu tidak akan selesai. Sebenarnya kalau lahan itu milik rakyat lebih mudah dilakukan. Karena itu hanya menyangkut soal jumlah ganti rugi. Jadi jauh lebih gampang," katanya. Kemudian, hal lainnya yang perlu dilakukan secara jujur oleh tim Pemprovsu dalam pembebasan lahan adalah soal siapa yang berhak menerima ganti rugi (tepat sasaran). Sebab selama ini, masalah muncul karena yang menerima dana kerahiman bukanlah orang yang berhak. "Kemudian eksekusi ganti rugi itu harus dibuat perencanaannya supaya terukur. Kapan dan berapa lama negosiasi itu harus jelas. Selama ini kan tidak begitu. Tiba-tiba kita dengar sudah rusuh saja di lapangan," bebernya. Menurutnya, kalau memang pembebasan lahan itu sulit, tentu bisa dilakukan konsinyasi ke pengadilan. Hal itu kata Sopar, diatur dalam UU dan peraturan yang berlaku. Sehingga, proyek infrastruktur yang sudah direncanakan tidak terus molor. "Nanti lama-lama dananya bisa hilang. Kami juga mengkritik Pemprovsu yang menempatkan Kasat Polisi Pamong Praja, sebagai ketua tim percepatan pembebasan lahan. Harusnya cukup dilibatkan tokoh masyarakat setempat. Kalau pakai Satpol PP, kesannya kita mau menindak kesalahan. Masyarakat langsung terbangun resistensinya," pungkasnya.
Dahulukan Tol Medan-Tebing
Pemerintah berupaya pembangunan Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi bisa lebih cepat untuk mendukung operasional Bandara Kualanamu pengganti Polonia Medan. "Dibandingkan pembangunan Tol MedanBinjai, diperkirakan lebih duluan rampung Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi yang pembebasan lahannya sudah lebih banyak. Pemerintah Pusat dan Sumut sedang fokus pada kedua proyek itu," kata Sekretaris Daerah Sumut, Nurdin Lubis di Medan.
Pembangunan jalan tol itu sendiri sudah dipercayakan Pemerintah Pusat ke PT WIKA, yang merupakan BUMN. Pemerintah daerah sendiri diberi tanggung jawab untuk membebaskan lahan, di mana dewasa ini sedang dalam proses. “Pemprov Sumut berharap bisa segera menuntaskan pembebasan lahan baik milik perkebunan BUMN dan masyarakat, agar jalan tol itu segera dibangun," ucapnya. Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Wilayah I Wijaya Seta mengakui, akan lebih duluannya pembangunan jalan Tol Medan-Tebing Tinggi daripada MedanBinjai. Alasan dia, pembebasan lahan untuk Tol Medan-Tebing sudah duluan dan lebih banyak yang sudah rampung. "Pembangunan tol menunggu pembebasan lahan bisa 100 persen, karena tentunya tidak bisa membangun kalau masih ada kendala lahan," tuturnya. Dia menyebutkan, lahan yang sudah dibebaskan mencapai 65 persen dari total lahan yang perlu dibebaskan sekitar 441,61 hektare."Semua lahan yang mau dibebaskan itu ada di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi," paparnya. Anggota DPD RI asal Sumut, Parlindungan Purba mengatakan, DPD RI terus berupaya melobi Pemerintah Pusat untuk lebih memperhatikan infrastruktur, khususnya jalan di Sumut. "Diakui, infrastruktur Sumut jauh ketinggalan dari daerah lain di Jawa, bahkan di beberapa daerah Sumatera seperti Sumatera Barat. Padahal, Sumut menjadi andalan untuk pembangunan nasional di wilayah Koridor Sumatera," ujarnya. Dia menegaskan, pihaknya juga siap membantu Pemerintah Provinsi Sumut untuk mempercepat pembebasan lahan dengan cara berdialog secara lebih terbuka kepada masyarakat tentang pentingnya dukungan membantu pembangunan di Sumut. (Khalik, dari berbagai sumber)
SINERGI JULI 2013
U TA M A
PROSPEK PELABUHAN
Kuala Tanjung dan PT Inalum Awal tahun depan, Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara yang selama ini terkesan masif, bakal menggeliat. Sebagai pelabuhan terbesar kedua di Sumut setelah Pelabuhan Belawan, Kuala Tanjung fungsinya lebih menitikberatkan kepada kegiatan untuk kepentingan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan beberapa perusahaan yang ada di seputaran pelabuhan tersebut. Untuk mengoptimalkan Pelabuhan Kuala Tanjung, tentu butuh pembenahan di sana sini, guna melengkapi perannya sebagai pelabuhan terkemuka di wilayah Pantai Timur Sumut, mendampingi Pelabuhan Belawan. Apalagi, pelabuhan ini telah ditetapkan sebagai koridor pengembangan ekonomi untuk wilayah Barat, khusus untuk hasil bumi turunan sawit serta lumbung energi.
SINERGI JULI 2013
Mengingat aksesnya langsung berhadapan ke Selat Malaka, Kuala Tanjung, ke depan telah diplot menjadi penyangga Pelabuhan Belawan. Untuk pembenahan itu, seperti diutarakan Dirut Pelindo I Medan, Harry Sutanto, saat ini progres pembenahan itu sudah pada tahap penyelesaian detail engineering design. Diperkirakan, awal 2012 sudah bisa dilaksanakan pekerjaan yang bisa mendukung Kuala Tanjung menjadi pelabuhan yang bakal diminati para pengguna jasa kepelabuhanan. Pembenahan tersebut guna memberdayakan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan ekspor untuk hasilhasil produksi perkebunan sawit dan antar pulau. Selama ini, pelabuhan yang memiliki dermaga menjorok ke laut sepanjang lebih dari 1.000 meter itu, belum banyak dimanfaatkan oleh kalangan produsen hasil-hasil perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao) dan industri yang terdapat di kabupaten tetangga Batubara. Sehingga pelabuhan yang semula dipersiapkan menjadi pelabuhan komersial (umum) itu, terkesan lebih banyak mubazirnya. Ini karena pelabuhan itu, hanya dimanfaatkan oleh sejumlah perusahaan saja. Padahal, jika melihat posisi dan letak Pelabuhan Kuala Tanjung, cukup strategis, dan perannya diharapkan bisa mengurangi kepadatan arus bongkar muat Pelabuhan Belawan. Namun karena kurangnya fasilitas kepelabuhanan di sini, membuat para user (pengguna jasa kepelabuhanan) dan pemilik barang, lebih berpaling (memanfaatkan) Pelabuhan Belawan.
Pembenahan pelabuhan ini, sangat terkait dengan pembangunan kawasan industri berskala besar yang saat ini tengah dipersiapkan di Sei Mangke, Kabupaten Simalungun. Rencananya, kawasan industri yang lebih memadukan antara industri hulu dan hilir kelapa sawit ini akan menjadi Kawasan Kluster Industri Kelapa Sawit Sei Mangke. Hanya berjarak 40 kilometer dari Pelabuhan Kuala Tanjung, kawasan kluster industri ini tengah dipersiapkan di atas lahan seluas 1.400 hektare dari luas keseluruhan proyek ini yang mencapai 3.000 hektare. Di bagi dalam tiga tahap pembangunan, proyek Sei Mangke telah memasuki tahapan awal, yakni seluas 104 hektare yang kini siap dijual kepada investor. Salah satu investor yang menyatakan minatnya masuk dalam kawasan ini adalah Ferrostal AG dari Jerman. Untuk menghadapi limpahan produksi (ekspor) dari Kawasan kluster Industri Sei Mangkei, yang diperkirakan siap beroperasi pada tahun 2014, Pelabuhan Kuala Tanjung kini tengah dipersiapkan menampung 2,4 ton CPO produk ekspor. Untuk merealisasikan itu, baru-baru ini telah ditandatangani pembangunan jalur kereta api Kuala Tanjung - Sei Mangkei, yang rencananya akan selesai pada 2014.
13
U TA M A
Peluang Berinvestasi Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menjajaki peluang ikut serta berinvestasi dalam proyek pembangunan Pelabuhan kuala Tanjung tahap pertama sebagai pengembangaan Pelabuhan Belawan Medan yang menelan dana hingga Rp. 6,5 triliun Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (pelindo) I Eriansyah mengatakan Pemprov Sumut kemungkinan melibatkan badan usaha milik daerah (BUMD) dalam proyek Pelabuhan Kuala Tanjung itu.“Pada prinsipnya Pelindo I sangat mendukung apabila Pemprov Sumut berkeinginan untuk berinvestasi pada pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung,” katanya. Eriansyah memaparkan dukungan Pemprov Sumut disampaikan pasa saat jajaran direksi Pelindo I menggelar audiensi langsung dengan Wakil Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi. Namun, Dia menambahkan belum ada penjelasan detail mekanisme dan besaran keikutsertaan Pemprov Sumut pada Proyek Kuala Tanjung yang masuk dalam rencana Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Selain itu, PT PELINDO I merancang dan mempersiapkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, terletak di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut). Sesuai skema dan rancangan yang sudah disiapkan Pelindo I, jika ini selesai dilakukan, maka panjang Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya bisa mencapai 21 kilometer, dengan masa pengerjaan mencapai tiga tahun. Artinya, Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya dapat menampung 21 juta peti kemas tiap tahun. Dirut PT Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, usai bertemu dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, di kantor gubernur, Jalan Diponegoro
14
Medan, Kamis petang (24/10), mengatakan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan rangkaian dari penguatan pelayanan pelabuhan di Sumut.
muat, PT. Pelindo I juga mengajukan surat permohonan kepada Dirjen Perkeretaapian untuk membangun jalur kereta api langsung ke pelabuhan," ujarnya.
Sebab, keberadaan Pelabuhan Belawan Medan saat ini, tidak mampu melayani padatnya arus lalu-lintas kapal cargo dan peti kemas. “Panjang pelabuhan Belawan saat ini hanya 950 meter. Hanya mampu melayani 1,2 juta peti kemas tiap tahun. Dengan panjang pelabuhan seperti itu, layaknya hanya bisa melayani 1 juta peti kemas pertahun. Sekarang terlalu padat, ” jelas Bambang. Dirinya menyatakan, menyelesaikan masalah ini, pihaknya sudah memaparkan skema dan konsep pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang berdekatan dengan Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA), di Kabupaten Deli Serdang. Pemerintah pusat, menurutnya dalam waktu dekat melakukan pelebaran pelabuhan sepanjang 700 meter.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi, menyatakan pemanfaatan Pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan sinergi dan mendorong pertumbuhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang termasuk ke dalam MP3EI, sekaligus mendongkrak perekonomian di Sumut.
Total keseluruhan pelabuhan Belawan usai penambahan menjadi 1.650 meter dan dapat menampung 2 juta peti kemas pertahunnya. “Dengan kapasitas Pelabuhan Belawan yang terbatas, mempengaruhi kemampuan bongkar muat. Idialnya, bongkar muat peti kemas paling lama dua hari untuk satu kapal cargo ukuran besar, tetapi saat ini terpaksa makan waktu lima hari. Kita menyadari ini merugikan pengusaha, ” ungkapnya.
"Tetapi studi kelayakan secara menyeluruh harus dilakukan, sebelum membangun Pelabuhan Kuala Tanjung, termasuk ketersediaan pasokan listrik yang mendukung operasional pelabuhan," tambahnya.
Guna mendukung rencana pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, PT. Pelindo telah melayangka permohonan kepada pemerintah pusat, termasuk izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), yang telah dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup pada 3 September 2013 lalu.
"Produk yang dihasilkan dari Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke, akan lebih mudah diangkut melalu Pelabuhan Kuala Tanjung. Begitu juga dengan bahan baku yang dibutuhkan sejumlah indsutri yang ada di Kawasan Ekonimo Khusus Sei Mangke. Keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung yang komprehensif dapat menekan tingginya biaya transportasi,” jelas Erry Nuradi.
Dia mengatakan, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, juga diharapkan akan bersinergi dengan Singapura, yang mengandalkan devisa melalui bidang perdagangan dan jasa. “Singapura tidak memiliki Sumber Daya Alam. Mereka mampu menjadi kiblat perdagangan karena menguasai bidang perdagangan dan jasa. Indonesia seharusnya lebih dari Singapura,” tandas dia. (Khalik, dari berbagai sumber)
“Pelabuhan Kuala Tanjung akan terintegrasi dengan PT Inalum dalam bidang pengiriman alumunium dan peti kemas. Untuk memudahkan operasional bongkar
SINERGI JULI 2013
U TA M A
Prospek Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Sei Mangkei
Pemerintah akhirnya meresmikan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumatera Utara dan ground breaking KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Ground breaking dan Peresmian dilaksanakan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dengan didampingi Menteri Perhubungan E E Mangindaan, Menteri Perindustrian M S Hidayat, dan Kepala BPN Herdaman Supandji. Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur Sumatera Utara, Bupati Simalungun, Bupati Batubara, Wakapolda Sumatera Utara, Pangdam Bukit Barisan, serta jajaran Muspida Provinsi dan Kabupaten Simalungun dan Batubara. "Di KEK Sei Mangkei ini akan berkembang pesat industri-industriu berkelas dunia. Bahkan, dengan keunggulan geografis yang dimilikinya, KEK Sei Mangkei akan menjadi simpul ekonomi dunia," ujar Hatta dalam sambutannya di KEK Sei Mangkei, Simalungun, Rabu (3/7). Disampaikan Hatta, keberadaaan KEK Sei Mangkei merupakan komponen strategis dari program MP3EI. KEK Sei Mangkei dirancang untuk mengakomodir lebih dari 200 unit industri berkelas dunia yang besar artinya bagi perwujudan daya saing bangsa Indonesia ke masa depan. "Bahkan saat ini KEK Sei Mangkei adalah satu-satunya KEK yang memiliki akses ke Selat Malaka yang juga akan terintegrasi dengan kawasan Kuala Tanjung dan terkoneksi langsung dengan Global Hub Kuala Tanjung. Ini akan membuat KEK Sei Mangkei akan berkembang pesat dan menjadi simpul ekonomi dunia," katanya. Dikatakannya, kehadiran KEK Sei Mangkei, diharapkan dapat mengurangi ketergantungannya pada bahan baku impor dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Untuk diketahui, terdapat tiga proyek infrastruktur yang di ground breaking di KEK Sei Mangkei. Pertama adalah
pembangunan dry port dengan kapasitas 30.312 sampai 75 ribu teus per tahun. Untuk proyek ini disiapkan investasi sebesar Rp78 miliar. Proyek kedua adalah pembangunan tank farm kapasitas dua kali lima ribu ton untuk CPO dan dua kali tiga ribu ton untuk CPKO (tahap 1). Investasi sebesar Rp100 miliar disiapkan untuk proyek ini. Proyek ketiga, yang menelan dana sebesar Rp35 miliar adalah pembangunan instalasi pengolahan air bersih kapasitas 250 meter kubik per jam. Pembangunan infrastruktur tersebut didanai oleh PTPN III selaku pembangun dan pengelola KEK Sei Mangkei. Proyek ini diharapkan dapat selesai dan akan dioperasikan pada akhir 2014. Hatta menyampaikan, kemajuan angka investasi di KEK Sei Mangkei sangat pesat. Menurutnya, banyak investor terkemuka datang untuk berinvestasi di KEK Sei Mangkei. Pada periode 2013-2014 ini sebagian dari mereka telah dan akan merealisasikan investasinya sebesar Rp.6,5 triliun. "20 tahun mendatang diperkirakan nilai investasi di dalam kawasan KEK Sei Mangkei akan meningkat menjadi Rp 46 triliun, yang terdiri dari Rp 38 triliun untuk zona industri, Rp5,5 triliun untuk zona logistik, dan Rp. 2,5 triliun untuk pengembangan kawasan dan zona pariwisata," kata Hatta.
SINERGI JULI 2013
Untuk mendukung investasi tersebut, Pemerintah mendukung dengan berinvestasi pada pengembangan infrastruktur wilayah sebesar Rp 2,7 trilliun. Menurut Hatta, kehadiran KEK Sei Mangkei dapat mendorong pertumbuhan Sumatera Utara yang kaya akan potensi sumber daya alam. "Secara khusus wilayah Sumatera Utara ini sangat kaya dengan Sumber Daya Air. Danau Toba misalnya, yang merupakan Danau terbesar di Asia memiliki luas permukaan air lebih dari 110.000 ribu hektar. Dari Danau Toba ini kita bisa mengandalkan sumberdaya air berkelanjutan yang mencapai 3,5 milyar meter kubik setiap tahunnya," terang Hatta. Bahkan, dengan letaknya di ketinggian 900 meter dari permukaan laut menjadikan Danau Toba sebagai danau yang tertinggi di dunia. Ketinggian ini memberikan keunggulan pembangkitan tenaga listrik yang bersih dan berkelanjutan. "Melalui aliran Sungai Asahan, kita berpeluang membangkitkan sekitar 1100 Megawat, yang sampai saat ini kita baru memanfaatkan sekitar 700 (tujuh ratus) Megawatt," imbuhnya.
15
U TA M A Selanjutnya ke pesisir Pantai Timur Sumatera Utara, terdapat enam Wilayah Sungai. Salah satunya adalah Wilayah Sungai Bah Bolon yang menjadi sumber daya penting bagi keberlanjutan KEK Sei Mangkei, Kuala Tanjung dan aktifitas sosial-ekonomi lain di wilayah ini. "Ke masa depan, keberadaan sumber daya air anugerah Tuhan ini kita perlu jaga kelestariannya. Daya saing kita dan dunia ke masa depan akan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk mengelola sumber daya air kita secara berkelanjutan," katanya. Hatta menambahkan, terkait dengan logistik , KEK akan dikoneksikan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bandara Kualanamu. Posisi geo ekonomi Sumatera Utara sangat strategis terhadap Selat Malaka yang merupakan jalur lalu lintas perdagangan tersibuk di dunia. Setiap tahun, tidak kurang dari 120 ribu lalu lintas kapal melalui Selat Malaka. Artinya setiap hari lebih dari 300 kapal melalui rumah kita ini. Kapal-kapal tersebut mengangkut berbagai barang melayani perdagangan ke Asia Timur (China, Jepang, Korea), ke Asia Selatan (India, Pakistan), ke Timur Tengah-Afrika dan ke Eropa. "Mencermati adanya akses konektifitas dunia ini, kita harus cerdas, bisa, dan sesegera mungkin memanfaatkannya sebagai bagian konektifitas logistik nasional dan untuk mengurangi ketergantungan pelayanan jasa logistik kita oleh negara tetangga," ujarnya. Disampikan Hatta, diperkirakan setiap tahunnya Indonesia mengeluarkan sebesar lima sampai enam persen dari nilai ekspor kita untuk membayar jasa kepelabuhanan (port services) dan angkutan laut (feeder shipping) asing. "Ini disebabkan oleh kondisi dari 25 pelabuhan utama nasional mempunyai keterbatasan kedalaman, sempitnya alur pelabuhan, sehingga hanya mampu melayani bongkar muat kapal bertonase kecil," tuturnya. Karena itulah, keberadaan pelabuhan Kuala Tanjung, di kabupaten Batubara memiliki peran penting sebagai pelabuhan hub internasional. "Kita ingin pelabuhan hub internasional Kuala Tanjung perlu diwujudkan sesegera mungkin. Sebab hanya dengan demikian Pelabuhan Kuala Tanjung akan mampu memberikan Indonesia modalitas fundamental bagi sistem logistik nasional serta percepatan dan perluasan pembangunan sosial, ekonomi dan ekologi nasional," katanya. Apalagi, sebentar lagi Bandara Kualanamu juga akan beroperasi.
16
Guna mendukung arus barang di KEK Sei Mangkei, selain menyiapkan jalan darat, pemerintah juga telah menyiapkan transportasi berbasis rel ke Kuala Tanjung dan Bandara Kualanamu. Untuk jaringan kereta api ini, disiapkan investasi sebesar Rp5 triliun. "Diharapkan ini semua selesai 2014 dan bisa beroperasi pada 2015," ujar Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tunjung Inderawan. Namun, lanjutnya, target itu bisa mundur jika persoalan pembebasan lahan tidak kunjung diatasi. Menurutnya, masih ada sedikit lahan sepanjang lima kilometer yang di lintasan Bandar TinggiKuala Tanjung. "2,7 kilometer berada di Kabupaten Simalangun dan 2,3 kilometer di Kabupaten Batubara. Sesuai kesepakatan, pemprov dan pemkab yang harus membebaskan ini. Kita harap pemda segera mengerjaka ini," tutur Tundjung. Sebagai kawasan ekonomi yang telah berkembang, KEK Sei Mangkei telah memiliki beberapa infrastruktur untuk mendukung aktivitas industri di dalam kawasan. Infrastruktur yang siap diresmikan tersebut meliputi jaringan listrik tegangan menengah 20 kv sepanjang 2.700 m, jalan ROW 43 dan 28 sepanjang 1.704 m, drainase induk sepanjang 1.920 m, dan sarana pengolahan air bersih kapasitas 250 m3/jam dengan panjang pipa 1.350 m (Tahap I) dan 2.024 m (Tahap II). Infrastruktur yang didanai oleh PTPN III tersebut menelan dana Rp 5,8 miliar untuk jaringan listrik, Rp 35,9 miliar untuk jalan, Rp 11,4 miliar untuk drainase induk, dan Rp 8,8 miliar untuk saranan pengolahan air bersih. Di kawasan ini, PT. Unilever Oleochemical Indonesia juga membangun pabriknya seluas 27 hektar. Sebagai salah satu investasi pionir di KEK Sei Mangkei, kehadiran pabrik Unilever selaras dengan cita-cita KEK Sei Mangkei dalam mengembangkan industri hilir kelapa sawit. Investasi sebesar Rp 2,04 triliun disiapkan untuk meningkatkan nilai tambah CPO menjadi produk olahan berupa fatty acid, surfactant, soap noodle, dan glycerine. Diharapkan pabrik ini dapat mempekerjakan 550 sampai 600 tenaga kerja dan menciptakan multiplier effects seperti membangkitan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Investasi yang telah dimulai sejak Kuartal II tahun 2011 ini diharapkan dapat mulai berproduksi pada Kuartal II tahun 2014.
diinvestasikan di atas lahan seluas 20 Hektar oleh PT Cipta Buana Utama Mandiri. Untuk pabrik ini diinvestasikan sebesar Rp537 miliar dan diharapkan pabrik dapat memenuhi kebutuhan supply pupuk NPK compound bagi sektor pertanian dan perkebunan di Provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya. Pabrik ini diprediksi akan mempekerjakan 250 tenaga kerja dan diharapkan dapat beroperasi pada Kuartal I tahun 2015. Dengan semua perkembangan ini, Hatta menekankan pentingnya membangun kemampuan SDM dan IPTEK. Sehingga manfaat-manfaat ekonomi yang terjadi melalui hadirnya simpul-simpul ekonomi di Sumatera Utara dapat mendatangkan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia, utamanya dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. "Pengembangan SDM-Iptek di KEK Sei Mangkei menjadi salah satu modal penting dalam meningkatkan nilai tambah komoditas, utamanya kelapa sawit," kata Hatta. Karena itu, Kementerian Perindustrian membangun Pusat Inovasi senilai Rp 31,8 Miliar yang dapat memfasilitasi kegiatan pengujian, riset, dan pengembangan produk olahan kelapa sawit. Pusat Inovasi Kelapa Sawit ini juga menjadi fasilitas pelatihan masyarakat dalam upaya membuat produk olahan kelapa sawit skala Industri Kecil Menengah (IKM). Selain proyek di KEK Sei Mangkei, juga diresmikan Bendung dan Irigasi Sei Ular yang terletak di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Bendung dan Irigasi Sei Ular telah dioperasikan sejak akhir tahun 2012 dan berfungsi untuk mengairi daerah persawahan sekitar 18.500 ha. Infrastruktur yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II dan menelan biaya Rp 384 miliar ini, dibiayai dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA). Dengan tersedianya infrastruktur ini, diharapkan dapat tercipta peningkatan produksi padi dan peningkatan efisiensi sehingga dapat mendukung program ketahanan pangan. (Khalik. Dikutip dari www.suarapembaharuan.com)
Di KEK Sei Mangkei ini juga terdapat pabrik pupuk NPK Compound dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun yang
SINERGI JULI 2013
PENDIDIKAN
ETIKA PERILAKU DALAM MENJALANKAN PROFESI JURNALIS OLEH : HASAN DAMANIK (BENDAHARA PWI PERWAKILAN TEBING TINGGI)
PENDAHULUAN Jurnalis merupakan salah satu profesi sentral di masyarakat, ujung tombak pemberi informasi bagi masyarakat. Jurnalis sering menjadi topik pembicaraan, baik menyangkut berita yang disampaikan, nara sumber maupun jurnalis itu sendiri. Jurnalis merupakan profesi yang penuh tantangan, karena produk yang dihasilkan yaitu hasil berita dapat begitu mempengaruhi persepsi dan kehidupan masyarakat terhadap hal yang diberitakan.Oleh karena itu dalam menjalankan tugasnya jurnalis
membutuhkan etika perilaku jurnalistik agar berita yang disampaikan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan jurnalis merasa aman dan nyaman dalam menjalankan tugasnya.
ETIKA JURNALISTIK Etika (ethics) adalah suatu sistem tindakan atau perilaku, suatu prinsip moral, atau standar tentang yang benar dan salah. Etika profesi adalah standar aturan prilaku dan moral, yang mengikat profesi tertentu, sehingga etika jurnalistik adalah standar
SINERGI JULI 2013
aturan perilaku dan moral, yang mengikat para jurnalis dalam melaksanakan pekerjaannya. Etika jurnalistik penting bukan hanya untuk memelihara dan menjaga standar kualitas pekerjaaan jurnalis, tetapi juga untuk melindungi atau menghindarkan khalayak masyarakat dari kemungkinan dampak yang merugikan dari tindakan atau perilaku keliru dari jurnalis bersangkutan
17
PENDIDIKAN Adapun butir-butir kode etik jurnalis (dikutip dari SK Dewan Pers) adalah sebagai berikut : 1. Jurnalis bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beriktikad buruk. 2. Jurnalis menempuh cara-cara professional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. 3. Jurnalis selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi serta menerapkan asas praduga tak bersalah. 4. Jurnalis tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis dan cabul. 5. Jurnalis tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan sosial dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan. 6. Jurnalis tidak menyalah gunakan profesi dan tidak menerima suap. 7. Jurnalis memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embago, informasi latar belakang dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar dan atau “off the record” sesuai dengan kesepakatan. 8. Jurnalis tidak menulis dan menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani. 9. Jurnalis menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya kecuali untuk kepentingan publik. 10. Jurnalis segera mencabut, meralat dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai permintaan maaf kepada pembaca, pendengar dan atau pemirsa. 11. Jurnalis melayani hak jawab dan hak koreksi secara proposional.
ETIKA PERILAKU DALAM INTERAKSI SOSIAL
Karakter atau sikap dan kepribadian jurnalis ikut menentukan profesionalitas jurnalis dalam menjalankan pekerjaannya.
18
Sikap dan kepribadian ini akan tercermin dari etika perilakunya saat berinteraksi dengan orang lain baik secara individual maupun kelompok. Etika perilaku (etiket) terkesan sepele namun ternyata sangat menentukan bagaimana orang berinteraksi dengan orang lain memberikan nilai tertentu terhadap orang tersebut. Etika perilaku memberi orientasi bagaimana seseorang menjalani hidupnya, membantu untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup dan mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan. “ A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time.” Etika perilaku ini berawal dari pengetahuan, jika diterapkan secara rutin ia akan menjadi pola kebiasaan yang positif untuk diri sendiri dan orang lain . Rambu-Rambu Etika Perilaku Rambu-rambu etika perilaku saat kita berinteraksi dengan orang lain, yaitu : • Lakukan hal yang kita ingin orang lain lakukan terhadap kita. • Biasakan untuk “cepat berpikir dan lambat berkata-kata” • Jaga Personal space: dalam melakukan wawancara dengan nara sumber perhatikan posisi tubuh kita yang berpengaruh terhadap kenyamanan narasumber. - Intimate Zone : 15-45 cm - Personal Zone : 45 cm - 1,2 m - Social Zone : 1,2 m – 3,6 m - Public Zone : > 3,6 m - • Lakukan kontak mata saat berbicara dengan orang lain. • Perhatikan bahasa tubuh ( Body Language) dan ekspresi wajah nara sumber sehingga bijak dalam menentukan sikap dalam berinteraksi dengannya. • Ramah dan wajar, mampu mengendalikan diri. • Toleransi dan empati.
ETIKA WAWANCARA
Dalam mewawancarai narasumber ada beberapa etika wawancara yang perlu diperhatikan seorang jurnalis, antara lain : 1. Jika sudah membuat janji dengan narasumber datanglah tepat waktu. 2. Perhatikan penampilan diri (bersih
3.
4. 5.
6. 7.
8.
9.
10.
11.
12. 13. 14.
dan tidak kumal), karena penampilan seseorang mewakili medianya. Perkenalkan diri kepada narasumber dengan mendahulukan menyebut nama, baru kemudian media tempat anda bekerja. Jika berjabat tangan : tegas dan sebentar, pandangan tertuju pada wajah yang disalam. Lakukan pendekatan bersifat pribadi, awali dengan pembicaraan ringan yang dapat mencairkan suasana (ice breaking). Sehingga ketika wawancara dimulai anda akan mudah berinteraksi dan mendaoatkan hasil sesuai harapan. Gunakan bahasa yang dapat dimengerti. Berbicara dalam bahasa yang netral, hindari gaya bicara/ bahasa tubuh yang agresif, bersifat interogratif atau terkesan memojokkan narasumber, sehingga menjadikan narasumber seperti terdakwa dan tidak nyaman. Hindari juga pertanyaan yang sifatnya menggurui. Tempatkan narasumber setara dengan anda sebagai pewawancara. Perhatikan siapa yang menjadi narasumber, apakah anak, orang dewasa, korban kekerasan atau pejabat. Narasumber yang diwawancarai ikut menentukan acara kita melakukan wawancara. Dengarkan dengan baik jawaban yang disampaikan narasumber. Jangan sampai mengajukan pertanyaan yang intinya sama berulang kali, namun dengan bentuk kalimat yang berbeda. Boleh menyela apabila narasumber lari dari topik yang dibicarakan, namun selalah dengan sopan dan arahkan kembali ke topik yang sedang dibicarakan. Berikan kesempatan kepada narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang mungkun belum ditanyakan. Usai wawancara, sampaikan terima kasih dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Hormati permintaan narasumber untuk tidak memepublish poin jawabanjawaban yang disampaikannya (off the record) dan hormati juga bila nama, jabatan, atau identitasnya tidak ingin disebut.
SINERGI JULI 2013
PENDIDIKAN
JURNALIS, INFORMASI DAN NARASUMBER Hubungan antara jurnalis dan narasumber ikut mempengaruhi informasi yang disampaikan kepada publik. Hal ini dipengaruhi oleh : • Faktor Intrapersonal : kondisi yang ada pada diri jurnalis dan narasumber, seperti kecerdasan, daya tangkap, kondisi perasaan dan kepribadian. • Faktor Interpersonal : hubungan antara jurnalis dan narasumber. Jika hubungannya baik maka respon yang diberikan juga baik, jika ia belajar bahwa bertemu dengan orang tertentu menimbulkan konsekuensi yang tidak menyenangkan maka ia akan menghindari orang tersebut. Seseorang belajar mengenai hubungannya dengan orang lain berdasarkan konsekuensi yang ia terima dari hubungan tersebut (Stimulus-Respon-Konsekuensi). • Faktor Sosiokultural : factor budaya ikut menentukan pola interaksi jurnalis dan narasumber, begitu juga dengan berita yang disampaikan Informasi yang “salah” bisa terjadi jika : • Penyaring pesan tidak tepat (manipulasi inform) • Gangguan fisik • Perbedaan bahasa dan budaya • Perbedaan persepsi • Kondisi emosi/ perasaan • Sikap dalam berkomunikasi • Tidak adanya feedback/ umpan balik mengenai pesan yang disampaikan Karakter/ Kepribadian Jurnalis
Dalam peringatan Hari Pers Nasional tahun 2010, seorang wartawan menyampaikan beberapa kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki seorang jurnalis yaitu : 1. Skeptis artinya tak mudah percaya. Media massa memiliki tanggung jawab untuk mengontrol terhadap kekuasaan. Verifikasi terhadap berita perlu dilakukan agar informasi yang diterima akurat. 2. Cerdas yaitu mampu mendapatka berita, mereportase, mewawancarai, dan menulis berita dengan baik. Seorang jurnalis harus mampu menangkap hal yang istimewa dari sebuah kejadian, menangkap hal yang istimewa dari sebuah peristiwa. 3. Memiliki kepribadian yang supel dan fleksibel, mudah menyesuaikan dengan lingkungan. Jurnalis yang kaku dapat membuat penghalang antara dirinya dan masyarakat, terlebih narasumber. 4. Mampu memenuhi tenggang waktu. Deadline adalah harga mati di media cetak. Terlambat melaporkan tulisannya kepada redaktur, membuat jam kerja terganggu. Mesin cetaknya pun akan telat bekerja. Berkerja dibidang jurnalistik adalah beraktivitas dalan sistem kerja. Satu subsistemnya terganggu, yang lain juga demikian. Profil Jurnalis Profesional Menurut Kacamata Psikologi Seorang jurnalis yang profesional diharapkan memiliki :
SINERGI JULI 2013
1. Kecerdasan Intelektual : latar belakang pendidikan bukan satu-satunya tolak ukur keberhasilan, namun sikap kritis dan mau terus belajar merupakan kunci keberhasilan jurnalis dalam menjalankan perannya. 2. Kecerdasan interpersonal : mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial, mudah bergaul dengan orang lain, terbuka akan pendapat. 3. Kecerdasan bahasa : mampu berkomunikasi secara verbal dan tulisan. 4. Sikap kerja : sistematis, cepat dan teliti 5. Memiliki motivasi tinggi untuk berprestasi. 6. Jujur dan bertanggung jawab 7. Memiliki networking yang luas dan baik sehingga mudah mendapatkan akses terhadap sumber berita. 8. Emosi stabil dan mampu mengendalikan diri 9. Mampu berprilaku sesuai dengan norma yang berlaku, kode etik jurnalistik. PENUTUP Demikian sekilas mengenai etika perilaku jurnalis serta profil kepribadian yang perlu dikembangkan jurnalis dalam menjalankan profesinya. Semoga bermanfaat. DAFTAR PUSTAKA Andriani Elvi. 2013. Etika Jurnalisme. Medan, tanggal 12 Desember 2013 pada pendidikan pers.
19
PENDIDIKAN
Sekolah Diminta Aktifkan ‘Mading’ * Siswa SMAN 1 Tebingtinggi Juara Lomba Karya Tulis PWI Kepala Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi Drs H Pardamean Siregar MAP meminta seluruh sekolah agar mengaktifkan majalah dinding (mading) sekolah yang mana pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada guru dan Osis sekolah, hal itu salah satu langkah dinas pendidikan untuk membangkitkan semangat menulis siswa. Pesan itu disampaikan Kadis Pendidikan mewakili Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan pada acara pengumuman dan penyerahan hadiah juara Lomba Karya Tulis Pelajar PWI Tahun 2013, Kamis (5/12) di Aula Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi. “Menulis adalah pekerjaan yang gampang, akan tetapi merangkai kata-kata agar menjadi kalimat dan tulisan yang berguna bagi orang banyak itu perlu pemahaman dan
latihan yang harus terus diasah, seorang penulis harus pandai mengolah kata-kata dan harus sesuai dengan fakta”, jelas Pardamean. Menurut Kadis Pendidikan, judul tulisan Satrio Pambudi siswa SMA Negeri I Tebingtinggi yang keluar sebagai Juara I lomba karya tulis PWI berjudul ‘Narkoba dan Pergaulan Bebas Meruntuhkan Prestasi Siswa’, hal itu sangat mengugah kita, “Saya harap ini jangan hanya tulisan, namun kedepan bagaimana kita bisa menerapkan agar narkoba dan pergaulan bebas bisa kita persempit keberadaannya di Kota Tebingtinggi khususnya dikalangan pelajar”, imbuh Pardamean. Kepada PWI Perwakilan Kota Tebingtinggi, Pardamean Siregar memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, menurutnya, kerja sama ini perlu dijalin dan diteruskan, tujuannya agar kelak nantinya dari pelajar Tebingtinggi terlahir wartawan-wartawan yang handal yang bisa mengharumkan nama Kota Tebingtinggi. Ketua Panitia Hasan Damanik menyampaikan pengumuman hasil juara Lomba
Karya Tulis Pelajar PWI Tebingtinggi Tahun 2013, masing-masing Juara I Satrio Pambudi siswa SMA Negeri 1 Tebingtinggi, Juara II Yuliani SMA Ir H Djuanda, Juara III M Ikhwaluddin Al Hakim SMA Negeri 4 Tebingtinggi, adapun hadiah yang diberikan tropy, piagam dan uang pembinaan untuk juara I Rp 2.5 juta, juara II Rp 2,25 juta dan juara III Rp 2 juta. Sedangkan Ketua PWI Perwakilan Tebingtinggi Azman MS Harahap dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kota dan Dinas Pendidikan Tebingtinggi, sebab dengan dukungan Pemko dan Dinas Pendidikan penyelenggaraan ini bisa terselenggara dengan baik, “Melihat animo pelajar yang mengikuti perlombaan ini, saya yakin kedepan dunia kejurnalisan di Tebingtinggi bisa semakin maju”, ujar Azaman sembari mengatakan Tahun 2014 kegiatan ini akan diikutkan pelajar SMP.**.(ALIYUSTONO)
Keterangan gambar : SERAHKAN “Kepala Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi Drs H Pardamean Siregar MAP serahkan tropi dan penghargaan kepada Satrio Pambudi siswa SMAN.1 Kota Tebingtinggi yang tampil sebagai juara I lomba karya tulis pelajar yang diselenggarakan PWI Perwakilan Tebingtinggi”.
20
SINERGI JULI 2013
PENDIDIKAN Keterangan gambar : ANAK DISABILITAS “Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan berfoto bersama anak-anak penyandang disabilitas pada kegiatan Sosialisasi dan pemberian bantuan dana serta alat bantu anak dengan disabilitas”.
Penyandang Disabilitas Bukan Golongan Masyarakat Kelas Dua Sebagian besar masyarakat masih memandang anak disabilitas (cacat) adalah masyarakat golongan ‘kelas dua’ sehingga dijauhakn dari masyarakat, padahal dibalik kekurangan mereka pasti ada kelebihan pada anak penyandang disabilitas. “Jangan ragu menyekolahkan anak-anak disabilitas kita ke sekolah karena dibalik disabilitas mereka pasti memiliki kelebihan yang diberikan Allah SWT, kemampuan naluri yang mereka miliki bahkan melebihi dari orang biasa”, kata Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan pada kegiatan Sosialisasi dan pemberian bantuan dana serta alat bantu anak dengan disabilitas, Rabu (11/12) di gedung Hj Sawiyah Nasution Jalan Sutomo kota setempat. Kegiatan yang diselenggarakan Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Disabilitas (FKK-ADD) Dinas Sosial bekerjasama dengan Lembaga Sosial ‘Bina Bangsa Mandiri’ (LS-BBM) Kota Tebingtinggi itu diwarnai dengan penyerahan bantuan dana masing-masing sebesar Rp 1,5 juta kepada 50 orang anak dari Kementrian Sosial serta pemberian alat bantu kepada anak penyandang disabilitas berupa kursi roda, alat bantu dengar (ABD) dan tangan palsu. Pemko Tebingtinggi, lanjut Umar Hasibuan, akan terus berupaya meningkatkan
kualitas dan perlindungan kesehatan anak yang termasuk di dalamnya adalah anakanak penyandang disabilitas. “Jika hari ini yang mendapat bantuan hanya 50 orang dari sekitar seratusan yang diusulkan, InsyaAllah saya akan mencari bantuan bagi anak-anak disabilitas yang belum memperoleh bantuan, kita akan memprogramkan bagaimana agar anak-anak disabilitas ini tidak menjadi beban bagi keluarganya dengan membekali keterampilan”, kata Umar Hasibuan. Pada kesempatan itu, Umar juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada FKK-ADD Dinas Sosial dan Lembaga Sosial ‘Bina Bangsa Mandiri’ yang begitu peduli dengan kehidupan anak-anak penyandang disabilitas. “Terus terang saya salut dan bangga, saya berikan apresiasi kepada Lembaga Sosial ‘Bina Bangsa Mandiri’ yang merupakan LSM Sosial satu-satunya dikota ini yang begitu peduli dengan masalah anak disabilitas ini”, puji Umar Zunaidi Hasibuan. Sebelumnya, Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tebingtinggi Drs H Hasnuddin Siregar menyampaikan bahwa FKK-ADD adalah mitra Dinas Sosial setempat dalam hal penanganan anak-anak disabilitas khusus dibawah 17 tahun. “FKK-ADD Tebingtinggi merupakan satu-satunya di
SINERGI JULI 2013
Sumatera Utara yang mendapat bantuan dari Kementrian Sosial RI. “Bantuan peralatan berupa kursi roda, alat Bantu dengar dan tangan palsu dalam rangka Hari Kesetia kawanan Sosial yang rencananya di Kota Tebingtinggi akan dilaksanakan pada tanggal 20 Desember mendatang”, katanya. Sedangkan Ketua FKK-ADD Kota Tebingtinggi, Perayudi Syahputra yang juga Ketua LS Bina Bangsa Mandiri menyampaikan terimakasih atas dukungan Pemerintah Kota Tebingtinggi yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. “Melalui kegiatan ini kita berharap dapat memberikan pemahaman terhadap orangtua anak penyandang disabilitas, dimana anak dengan keterbatasan aktifitasnya dapat bersosialisasi dengan masyarakat luas dan mendorong tersedianya aksebilitas untuk anak penyandang disabilitas ditempattempat umum”, katanya. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana (PPAKB) drg Dina Kamarina M.Kes, Kabid Pemberdayaan Sosial Dra Hj Faridah Hanum, Kadis Pendidikan diwakili Sekretaris Suriadi M.Pd serta Kabag Humas PP Pemko Tebingtinggi Ahdi Sucipto SH.**.(juanda)
21
E KO N O M I
ONE VILLAGE ONE PRODUCT ADALAH PRAKTEK, BUKAN TEORI Oleh : Drs. H. Done A. Usman, M.AP Pada waktu penulis mendapat kesempatan “short course” di Jepang, yang disponsori oleh Japan International Cooperation Agencies (JICA), penulis menimba ilmu tentang sistem otonomi daerah, lingkungan hidup, pola pemasaran produk, dan lain-lain. Yang menarik adalah praktek implementasi One Village One Product oleh Gubrnur HIRAMATSU Propinsi Oita. Pada saat itu, banyak desa belum bisa menentukan apa yang menjadi komoditas atau produk khas desa mereka. Maka Gubernur Oita menyarankan bahwa kalau begitu wajah tiga pimpinan (kepala desa, sekretaris, dan bendahara) dipamerkan dan mereka mempromosikan desanya sambil mengatakan “Kami adalah wajah dari desa kami”. Komoditas yang dipamerkan di Gedung Gerakan Satu Desa Satu Komoditas tidak hanya komoditas pertanian dan peternakan, tetapi juga ada hasil olahan pertanian. Pengolahan hasil pertanian didasarkan pada perencanaan teratur dan penyesuaian penyaluran komoditas secara fleksibel. Keuntungan mengadakan pengolahan hasil pertanian antara lain : pembukaan kesempatan kerja, pemakaian sistem cadangan dan transportasi, serta terjadi peningkatan mutu komoditas. Sejak dulu desa manapun pasti mempunyai komoditas yang dibanggakan. Untuk memperkenalkan komoditas daerah, mereka bisa mencoba kontak dengan pasar swalayan untuk menjualnya. Tetapi Gerakan Satu Desa Satu Komoditas tidak bertujuan untuk membuat suatu komoditas memiliki pangsa pasar terbesar di Jepang. Cara Gerakan Satu Desa Satu Komoditas berbeda. Tujuan Gerakan Satu Desa Satu Komoditas adalah bahwa komoditas khas daerah terus disempurnakan sampai mendapat penghargaan secara nasional dan akhirnya penduduk merasa bangga terhadap komoditas tersebut.
22
Untuk melancarkan Gerakan Satu Desa Satu Komoditas, Gubernur Oita menyampaikan secara langsung pikiran dan ide Gerakan Satu Desa Satu Komoditas kepada masyarakat. Jika hal ini disampaikan lewat model birokrasi dari atas ke bawah, maka maksud yang ingin disampaikan itu belum tentu bisa sampai kepada mereka. Sewaktu menjadi Gubernur, Hiramatsu membuat acara rapat pembahasan pembangunan daerah dan memimpinnya 20 kali selama setahun dimana-mana di Propinsi Oita. Dengan cara ini, dia langsung mendengar pikiran masyarakat, dan ini bisa direfleksikan dalam bentuk kebijaksaan dan administrasi. Hal ini bisa memperdalam hubungan antara pemerintah dan masyarakat dan juga bisa secara langsung menjelaskan tentang Gerakan Satu Desa Satu Komoditas sambil meminta dukungan kerjasama masyarakat. Dalam penjelasannya secara langsung kepada para staf pemerintah daerah mengenai Gerakan Satu Desa Satu Komoditas sambil dikatakan bahwa Gerakan Satu Desa Satu Komoditas tidak digerakkan oleh perintah dari pemerintah, tetapi
oleh inisiatif masyarakat. Oleh sebab itu tidak ada bagian / biro / seksi Gerakan Satu Desa Satu Komoditas di kantor, tidak ada subsidi khusus Gerakan Satu Desa Satu Komoditas serta tidak ada peraturan pemerintah mengenai Gerakan Satu Desa Satu Komoditas. Prinsip ini tidak berubah. Jadi Gerakan Satu Desa Satu Komoditas, bukan teori tetapi praktek. Dengan kata lain, ia adalah gerakan yang mendorong masyarakat Desa agar mereka bersemangat lewat kegiatan praktek. Untuk itu diperlukan sebuah model kongkret untuk mendapatkan pengertian masyarakat. Kita perlu menunjukkan hasil sambil mengatakan “Desa ini melakukan ini”, maka pendapatan pendudukpun bertambah”. Dengan mulut saja tidak efektif. Para pejabat dan pegawai Pemerintah Daerah perlu mengetahui banyak contoh nyata dan konkret tentang kegiatan pembangunan desanya. Walau mereka menghadapi keadaan sesulit apapun, mereka perlu berusaha mencari pemecahan masalahmasalah tersebut berdasarkan berbagai pengalaman yang telah mereka pelajari dilingkungan nyata.
SINERGI JULI 2013
E KO N O M I Tiga Prinsip Pokok Gerakan Satu Desa Satu Komoditas Prinsip 1 : Lokal sekaligus regional Semakin lokal suatu produk berarti semakin regional. Maksudnya, komoditas yang bersifat lokal ternyata bisa menjadi komoditas yang regional. Biasanya orang menilai bahwa komoditas lokal tidak mempunyai sifat universal dan komoditas internasional mempunyai sifat kosmopolitan. Menurut saya bukan demikian. Makin tinggi keaslian dan kekhasan lokal sesuatu, semakin tinggi ia dinilai dan diperhatikan secara internasional. Kebudayaan bersifat sangat lokal, seperti musik angklung di Jabar, gordang Sembilan di Tapanuli, kebudayaan yang memperkaya sifat lokal ini justru dinilai tinggi oleh dunia internasional. Ini tidak berarti bahwa komoditas lokal langsung menjadi komoditas global. Jangan salah paham. Komoditas lokal harus dikristalisasikan dan mutunya harus ditingkatkan setinggi mungkin. Dengan usaha ini, komoditas lokal baru bisa mendapat penilaian dunia. Prinsip 2 : Kemandirian, Inisiatif dan Kreativitas Umumnya gerakan yang dicanangkan dari tingkat atas sulit dijalankan dan berkelanjutan. Kita harus selalu berpikir mengenai resiko dan keuntungan. Jika memakai uang atau dana sendiri, kita biasanya terpaksa harus bersungguh-sungguh. Apa yang akan dilaksanakan oleh daerah masing-masing diserahkan saja kepada daerah-daerah tersebut. Ada yang bilang bahwa “Gerakan Satu Desa Satu Komoditas mulai jenuh”, “Gerakan Satu Desa Satu Komoditas tidak berjalan baik”. Ini wajar saja. Hal ini disebabkan karena propinsi tidak menetapkan komoditas-komoditas tertentu dan tidak memberi bimbingan secara intensif. Semuanya berdasarkan inisiatif masyarakat daerah, oleh sebab itu banyak yang tidak berhasil. Namun yang
penting adalah keinginan yang berdasarkan inisiatif masyarakat. Tidak perlu Satu Desa Satu Komoditas. Boleh juga satu desa tiga komoditas atau dua desa satu komoditas. Propinsi hanya membantu saja. Prinsip 3 : Sumber Daya Manusia Daerah yang berhasil selalu mempunyai pemimpin setempat (lokal leader) yang bagus. Jika daerah ingin membuat sesuatu yang bagus dalam skala besar atau nasional, silahkan memanfaatkan penanaman modal besar dari luar daerah. Beberapa daerah-daerah mempraktekkan cara demikian. Namun, Propinsi Oita tidak mengikuti cara ini. Propinsi Oita berusaha memperhatikan dan meningkatkan keaslian dan kekhasan lokal. Masyarakat bergerak dengan inisiatif dan kreativitas mereka sendiri. Dengan cara ini, gerakan dapat berjalan dan berkelanjutan. Pemodal besar berkepentingan untuk mencapai hasil dengan cepat, namun mereka juga akan cepat lari jika tidak berhasil. TEBING TINGGI “ANTENNA SHOP” Tebing Tinggi sudah punya nama sebagai kota Lemang sebagai produk unggulan. Disamping itu produk-produk lain yang tidak kalah kualitasnya kue kacang “Rajawali”, Kue kacang “Elida Lubis”, Batik Khusus Tebing Tinggi dan sebagainya. Untuk memasarkan produk-produk kota Tebing Tinggi perlu dibangun Tebing Tinggi “Antenna Shop”. Tebing Tinggi “Antenna Shop” adalah sejenis Medan Fair, atau Pekan Raya yang fungsinya memasarkan produkproduk dari satu desa satu komoditas, bedanya Medan Fair atau Pekan Raya atau Ramadhan Fair bersifat temporal / tidak tetap. Tetapi mengaca kepada “Hiroshima Atenna Shop” sebuah plaza kecil di Jepang yang berfungsi untuk memasarkan produk-produk dari desa-desa. Oleh sebab pemerintah harus memikirkan untuk menerapkan pola Hiroshima Antenna Shop
SINERGI JULI 2013
seperti di Jepang. Tebing Tinggi Antenna Shop bersifat tetap, tidak karena menyambut hari besar dan sebagainya. Mirip seperti pasar Bengkel di Serdang Bedagai, disitu dijual produkproduk dari Desa-desa seputaran Serdang Bedagai. Ada Dodol, kue kacang, kue sepit berpuluh-puluh jenis makanan ringan. Pada umumnya masalah besar bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan usaha Kecil Menengah (UKM) adaslah masalah pemasaran dimana harus dipasarkan, karena pemerintah Kota Tebing Tinggi kurang mencermati masalah pemasaran. Oleh sebab itu Tebing Tinggi-Antenna Shop adalah solusinya. Perlu dicarikan lokasi yang strategis untuk membuka Tebing Tinggi Antenna Shop. Penulis menyarankan bisa dipinjam pakai lahan tanah lokasi milik PT. Kereta Api Indonesia, bekas kolam renang milik Pemda. Disamping sebagai daerah laluan menuju Parapat, tentu dapat dijadikan lokasi transit sambil berbelanja para turis lokal dan mancanegara.
PENULIS ADALAH Mantan Anggota DPRD dan Staf Pemko Tebing Tinggi Sekarang Dosen UISU / UMA Medan
23
HUKUM
ANGKA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI MENINGKAT OLEH : ZIKRI SIKUMBANG
Untuk tahun 2013 dari Januari sampai dengan pertengahan Desember, perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Kota Tebing Tinggi dari berbagai jenis. Cerai talak sebanyak 161 perkara, cerai gugat sebanyak 507 perkara, waris 7 perkara, harta bersama 1 perkara, pengangkatan anak 4 perkara, dispensasi nikah 5 perkara, Itsbat nikah 11 perkara, wali adhol 1 perkara, penetapan ahli waris 7 perkara, penetapan wali 4 perkara, Hadhanah 1 perkara, penguasaan anak 2 perkara. Jumlah keseluruhan perkara yang diterima sebanyak 711 perkara dari seluruh daerah hukum Pengadilan Agama Kota Tebing Tinggi. Jika dibanding dengan perkara yang masuk di tahun 2012, dari daerah hukum Pengadilan Agama Tebing Tinggi , Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan Padang Hulu, Padang Hilir< Kecamatan Rambutan, Kecamatan Bajenis, Dolok Masihul, Dolok Merawan, Sipispis, Sei Rampah, Bandar Khalipah, Tanjung Beringin, Sei Bamban, Teluk Mengkudu, Tebing Syahbandar, berjumlah seluruhnya 607 perkara. Adapun penyebab perceraian tidak ada rasa tanggung jawab, ekonomi, orang ketiga (selingkuh, cemburu) Angka perceraian yang diterima di Pengadilan Agama Kota Tebing Tinggi, dari daeraj jajaran hukumnya dari tahun ke tahun cukup meningkat. Disebabkan oleh faktor ekonomi, narkoba, judi, selingkuh dan tidak ada rasa tanggung jawab, seperti setelah menikah kemudian ditinggal begitu saja. Kata Ketua Pengadilan Agama Tebing Tinggi Drs. H. Bisman MHI diruang kerjanya jalan Tuanku Iman Bonjol Kota Tebing Tinggi. Selanjutnya yang dikatakan selingkuh disini, sang lelaki menjalin hubungan lagi dengan wanita lain tanpa sepengetahuan istrinya yang sah, begitu juga sang istri melakukan selingkuh dengan lelaki lain tanpa sepengetahuan
24
suaminya. Setelah ketahuan tingkah laku masing-masing, terjadilah percekcokan di rumah tangga yang berakhir ke Pengadilan Agama Kota Tebing Tinggi. Ada cerai kehendak suami kepada istrinya ini namanya cerai talak, sedangkan istri minta cerai kepada suaminya ini namnya ceraigugat. Hal ini terjadi karena berbagai faktor yang terjadi dalam rumah tangganya. Jika dlihat dari jumlah perkara yang masuk dari daerah hukum Pengadilan Agama Tebing Tinggi, angka perceraian itu paling tinggi penyebabnya adalah tidak ada rasa tanggung jawab dan ekonomi, ujar Drs. H. Bisman, MHI sebelumnya menjadi wakil Ketua Pengadilan Agama Tanjung Pati Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat. Perkara yang masuk di Pengadilan Agama Kota Tebing Tinggi dari daerah jajaran hukumnya, kita bukan mencari siapayang salah yaitu istri atau suami. Karena sebelum diputus sidangnya disini ada ruangan khusus mediasi, pertama kita panggil dari pihak wanitanya, setelah mendapatkan keterangan yang jelas dari kedua belah pihak. Baru kita lanjutkan keruang mediator. Ada juga bagi pencari keadilan, perkaranya telah masuk untuk disidan-
gkan, setelah melalui tahap awal mediasi dan mediator, dicabutnya dan tidak jadimelaksanakan perceraian. Kami di Pengadilan Agama ini merasa lega, karena tidak jadi mengambil keputusan agar mereka berpisah, mungkin masuk diakal fikiran untuk meperbaiki situasi dalam rumah tangganya dan mengingat faktor lainnya. Kami disini Pengadilan Agama ini, apa bila masuk perkara apapun. Bukan langsung memutuskannya, apalagi masalah perceraian, ini sangat berat untuk memutuskannya apabila tidak diperiksa dengan benar. Dan yang paling banyak menggugat perceraian adalah pasangan suami istri berusia 40 tahun kebawah, faktor penyebabnya adalah yang kami sebutkan tadi. Disamping itu bukan percerian saja yuang ditangani di Pengadilan Agama ini, juga menangani masalah wakaf, warisan dan ekonomi. Kami melaksanakan tugas disini sama sekali tidak ada kendala berbentuk apapun, karena masyarakatnya rasa kekeluargaannya cukup tinggi. Kata Drs. H. Bisman MHI Alumni Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Sumatera Utara.
SINERGI JULI 2013
L I N G K U N GA N H I D U P
Banjir, Penanganannya dan Dilema Sampah Ribuan rumah di lima kecamatan kota Tebingtinggi selama dua hari masih terendam banjir. Bahkan pusat perekonomian kota Tebingtinggi nyaris lumpuh, sedangkan sejumlah sekolah diperkirakan akan libur jika air belum juga surut. Pemko Tebingtinggi dilaporkan menyalurkan bantuan ke sejumlah kelurahan yang terkena banjir kiriman dari hulu.
Dari pantauan, Pekan tiga Oktober, empat sungai yang melintasi kota Tebingtinggi, yakni sei Padang, Bahilang, Sibarau dan Kelembah, meluap. Kondisi itu, kian diperparah, setelah malam harinya, hujan lebat turun mengguyur kota Tebingtinggi dan daerah sekitarnya, selama beberapa jam. Akibatnya, debit air sungai terus meningkat, hingga diperkirakan rumah yang terendam bertambah. “Air sudah naik pukul 17.00, makin diperparah karena malamnya hujan,” terang Suroto, warga Kel. Persiakan. Daerah langganan banjir di sei Padang, meliputi Kel. Bulian, Bandar Sakti, Bandar Utama, Badak Bejuang dan Satria. Sedangkan sepanjang sei Bahilang daerah langgaran banjir, meliputi Kel. Tualang, Persiakan, Bandar Sono, Mandailing dan Pasar Baru. Banjir juga menggenangi sentra ekonomi kota Tebingtinggi di Kel. Pasar Baru, Pasar Gambir dan Badak Bejuang. Misalnya, Pasar Inpres/Pajak Bunga, Pasaran Gurami dan Pasar Senangin. Kegiatan perdagangan di sentra ekonomi inti kota terganggu. Sejumlah jalan yang jadi pusat kegiatan ekonomi juga tergenang banjir sei Bahilang, yakni Jalan Haryono MT, Iskandar Muda dan Thamrin. Beberapa sekolah juga mengalami hal sama, yakni SMPN 6, SMAN 4, SMPN 3, Perguruan Diponegoro. Diperkirakan, jika banjir tidak surut hingga esok hari (hari ini-red), dipastikan sekolah itu akan diliburkan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Drs. Wajid Sitorus, men-
gatakan diperkirakan sekira 2.000 rumah warga terendam banjir. Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, banjir dengan skala ini bisa merendam sekira 3.000 rumah. “Kita sudan mendirikan tenda penampungan dan mendrop bahan makanan mie instan dan keperluan lain,” ujar Wahid. Kabag Humas PP Ahdi Sucipto, SH, melaporkan Wali Kota Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, kemarin melakukan kunjungan ke sejumlah kelurahan yang terkena banjir. Wali Kota juga menanyakan manfaat program penanggulangan banjir yang telah dilaksanakan selama beberapa tahun belakangan. “Warga menyatakan sangat banyak manfaat yang dirasakan masyarakat, karena program penanggulangan banjir. Misalnya soal debit air yang cepat turun, atau soal tanggul dan jalan speksi yang bisa dimanfaatkan,” terang Kabag Humas PP. Wali Kota Ir.H.Umar Z Hasibuan, MM, berjanji kepada masyarakat akan melanjutkan program penanggulangan banjir itu pada 2014 nantinya. Dari pantauan, akibat banjir badan sungai dipenuhi oleh sampah berasal dari perkebunan di hulu dan sampah masyarakat dibuang dari rumah tangga. Kondisi itu membuat pemandangan terhadap sungai sangat jelek dan terkesan sangat kotor. Sei Bahilang Butuh Dam Dan Sudetan Guna mengendalikan banjir kota Tebingtinggi akibat meluapnya sungai Padang dan Bahilang, akan dilakukan
SINERGI JULI 2013
pembangunan sudetan dan dam gerak di hulu dan di muara sungai Bahilang. Sungai Padang nantinya akan dibangun tanggul banjir dengan model tanggul beton. Rencana itu, mengemuka dalam kegiatan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) untuk Survey Investigasi dan Design (SID) Pengendalian Banjir Sei Padang Kab. Serdang Bedagai dan Tebingtinggi, Pekan lalu, di gedung Hj. Sawiyah kota Tebingtinggi. Kegiatan ini dilaksanakan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II, Medan. Konsultan dari PT Deka Pentra, Jakarta, Satria Utama, mengatakan masalah banjir di kota Tebingtinggi dapat diidentifikasi akibat sejumlah penyebab curah hujan dan perubahan iklim yang tinggi, terjadinya kerusakan DAS yang parah. Kemudian penampang air sungai berkurang, juga infrastruktur jembatan yang out of date serta pemukiman di wilayah aliran sungai. Selain itu, kedua sungai, yakni Padang dan Bahilang, mengalami muka air yang berbeda, di mana muka air sungai Padang lebih tinggi dari sungai Bahilang, sehingga terjadi luapan sungai Bahilang. Atas dasar itu, konsultan BWSS II itu, menyarankan agar untuk sungai Bahilang di buat kebijakan membuat dam gerak di muara sungai serta dam gerak dan sudetan di hulu sungai. Sudetan itu nantinya akan terhubung ke sungai Sigiling.
25
L I N G K U N GA N H I D U P Dalam kegiatan PKM itu, salah satu peserta dari Forum DAS Padang, Abdul Khalik, menyarankan kiranya mengendalikan banjir, sungai Padang harus dinormalisasi melalui pengerukan badan sungai, karena itu lah masalah utama banjir. Namun, terkait pembuatan sudetan di hulu sungai Bahilang, Forum DAS Padang menolak, karena resiko kegagalan sudetan/kanal tinggi, seperti kasus di Medan dan Jakarta. Akan halnya bendungan di muara sungai didukung, karena ada contoh kota yang berhasil melakukan, yakni Negeri Malaka di Malaysia. Sebelumnya Wakil Wali Kota Tebingtinggi H. Irham Taufik, SH, MAP, mengatakan kegiatan SID Pengendalian Banjir Sei Padang ini langkah awal yang harus didukung. Diharapkan nantinya bisa menjadi langkah awal secara konseptual bagaimana mengendalikan banjir yang selalu membawa kerugian bagi masyarakat. “Untuk kawasan hilir Kami sangat berharap kiranya bendungan Bajayu dapat direalisasikan,” harap Wakil Wali Kota. Bendungan Bajayu nantinya, tambah Irham Taufik, memiliki multi manfaat, misalnya mengatasi banjir, mengaliri persawahan di Sergai, sumber air baku masyarakat, kawasan pariwisata serta sebagai lokasi studi keirigasian untuk teknologi pengairan. 39 Ton Sampah Berserakan Produksi sampah kota Tebingtinggi per hari, saat ini mencapai 117,67 ton. Sedangkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan hanya mampu mengangkut sampah masyarakat itu sekira 77,94 ton saja. Itu berarti ada sekira 39 ton sampah yang berserakan setiap harinya. Sebagian besar sampah yang tak terserap itu, masuk ke badan sungai. Diperluan peran masyarakat, bagaimana mengelola sampah yang berserak itu menjadi bermanfaat secara ekonomis. Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Tebingtinggi H. Irham Taufik, SH, MAP, di acara pembukaan ‘Pelatihan Pengelolaan Sampah’ di aula kantor BPMK Jalan Gn. Leuser, dua pekan lalu. “Peran masyarakat sangat pentng, selain
26
sebagai produsen sampah, masyarakat juga harus menjadikan sampah itu bernilai ekonomis, sehingga tidak terbuang percuma dan merusak lingkungan,” ujar Wakil Wali Kota. Diterangkan, di antara sampah yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah sampah non organic. Sampah jenis itu tidak bisa melebur dengan tanah dalam waktu cepat, seperti plastik, sterplon, besi aluminium, kaleng dan bahan lainnya. Jenis sampah ini bisa bernilai ekonomis jika pemanfaatannya dilakukan dengan kreatif. Demikian pula dengan sampah organic, jika dimanfaatkan dengan pengetahuan yang ada, sampah jenis ini bisa menjadi pupuk kompos dan penyubr tanah dan tanaman. “Jelas sampah bisa menambah pendapatan jika diperlakukan secara kreatif,” ujar Irham. Kadis Kebersihan dan Pertamanan Hj. Rusmiaty Harahap, ST, disela kegiatan, mengatakan pelatihan pemanfaatan sampah ini sebagai bentuk kepedulian Pemko Tebingtinggi menambah pengetahuan masyarakat. Jika selama ini, ujar Rusmiaty, sampah sering menghuni sungai, selokan, rawa-rawa serta tanah lekuk tempat tampungan air, diharapkan nantinya tidak lagi terjadi jika budaya memanfaatkan sampah muncul. “Tentu saja upaya ini sebagai salah satu cara agar kota Tebingtinggi bisa memperoleh Adipura nantinya,” harap dia. Hadir dalam pelaksanaan pelatihan pen-
gelolaan sampah, Yayasan Bank Sampah Mutiara Medan Drs Efenddi Agus, Komunitas Peduli Adipura Medan, Marwan Ashari Harahap dan Yayasan Hayati Indonesia Medan Abdul Muid serta 150 orang peserta dari tiga puluh lima kelurahan yang ada di Kota Tebingtinggi yang tergabung dalam PKK. Narasumber, Abdul Muid dari Yayasan Hayati Indonesia mengharapkan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah sehingga sampah dapat dimamfaatkan kembali oleh masyarakat dan melatih masyarakat dalam pengelolaan sampah serta membangun kreativitas masyarakat dalam rangka pengelolaan sampah organik dan non organik. Hal Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:03/PRT/M/2013 tentang penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan dalam penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. “Setelah pemahaman dan pengetahuan masyarakat Kota Tebingtinggi tentang pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan berperan aktif dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Masyarakat Kota Tebingtinggi akan sehat serta diharapkan adanya penurunan kuantitas sampah yang diangkut ke TPA sehingga bisa memperpanjang umur tempat pembuangan sampah,”jelasnya. (Abdul Khalik, dari berbagai sumber)
SINERGI JULI 2013
L I N G K U N GA N H I D U P
Keterangan gambar : TANAM POHON “Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan menyerahkan bibit pohon kepada masyarakat pada kegiatan Jumling di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu. Walikota mengajak masyarakat supaya gemar menanam pohon agar bisa menambah penghasilan keluarga”.
Warga Tebing Tinggi Diajak Gemar Menanam Pohon Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM mengajak seluruh masyarakat dikota itu supaya gemar menanam serta membudidayakan pohon-pohon yang bermanfaat bagi lingkungan dan bisa menambah penghasilan keluarga. “Mari kita bersama-sama menaman pohon dimulai dari pekarangan rumah sendiri, pohon yang sudah ditanam agar dirawat dan dijaga supaya bisa dirasakan manfaatnya baik bagi kita maupun lingkungan sekitar”, ajakan itu disampaikan walikota saat melakukan kunjungan Jumat Keliling (Jumling) bersama pimpinan SKPD ke Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi, Jumat (6/12).
Dihadapan Camat Padang Hulu Bambang Sudaryono, Lurah Tualang Gunawan, para pimpinan SKPD dan ratusan warga yang
hadir, Umar Zunaidi Hasibuan menjelaskan pentingnya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan yang kelak akan diwariskan pada generasi muda dengan menanam pohon yang dapat menambah pendapatan ekonomi masyarakat. “Dengan gemar tanam pohon mudah-mudahan warga masyarakat dapat menjaga keasrian alam sekaligus menambah devisa rumah tangga. Pemko juga berharap maindseet masyarakat berubah yakni yang dulunya menebang pohon untuk mendapatkan uang, kini saatnya menerapkan pola menanam pohon buah produktif untuk memetik rupiah”, imbuh walikota. Dihadapan walikota beserta rombongan, Lurah Tualang Gunawan memaparkan seputar pembangunan yang telah dilaksanakan diwilayah kelurahan yang dipimpinnya. Dari 4.466 warga yang wajib e KTP telah disalurkan 3.375 buah dan selebihnya masih banyak warga yang merantau keluar daerah sehingga pendataan e KTP masih belum maksimal. Sedangkan jumlah penerima beras bagi warga miskin (raskin) sebanyak 205 KK telah tersalur sesuai kebutuhan. “Hingga saat ini pengutipan PBB
SINERGI JULI 2013
mencapai 88 persen dan pihak Kelurahan Tualang terus menghimbau warga agar membayar PBB”, jelas Gunawan. Pada kesempatan itu, Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya menjadi tolak ukur pembangunan khususnya di Kota Tebingtinggi. Wakikota berharap masyarakat kelurahan dapat berpartispasi dalam pembayaran PBB dan pajak lainnya. “Karena pajak yang dibayarkan masyarakat kepada pemerintah dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan seperti pendidikan, kesehatan, insfratruktur prasarana jalan dan lain sebagainya”, jelas Umar Hasibuan. “Pemerintah Kota Tebingtinggi memberikan apresiasi kepada aparat kelurahan Tualang yang telah menjalankan roda pemerintah kelurahan dengan baik terutama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada warganya. Mari kita tingkatkan semangat persatuan diantara kita, program pembangunan yang belum terealisasi akan menjadi masukan bagi pemerintah kota agar kedepan dapat segera direalisasikan”, pesan Umar Zunaidi Hasibuan.**. (juanda)
27
L I N G K U N GA N H I D U P
Tanggulangi Banjir, BNPB Serahkan Bantuan Rp 2 Miliar ke Tebing Tinggi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono diwakili Staf khususnya Ir Leo Nababan bersama Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Drs Junjungan Tambunan ME menyerahkan bantuan sebesar Rp 2 miliar kepada Pemerintah Kota Tebingtinggi.
Bantuan yang diterima Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan disaksikan Sekdako H Johan Samose Harahap, Kepala BPBD Tebingtinggi Drs Wahid Sitorus, Kadis Pendidikan Drs H Pardamean Siregar MAP dan anggota DPRD Tebingtinggi Ir Pahala Sitorus MM, Jumat (13/12) di ruang Data Sekretariat Pemko Tebingtinggi itu diperuntukkan untuk pembangunan bronjong dikawasan Kebun Buah Kelurahan Tanjung Marulak Hilir Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. Terkait permasalahan Sungai Padang yang mengakibatkan banjir di Tebingtinggi tentu saya tau, sebab saya anak Sei Bamban dan Direktur Tanggap Darurat adalah anak Sei Belawan, jadi kami tahu persis masalah sungai ini, sebab kita berdua bisa dikatakan korban dari sungai ini dulunya, canda Leo. Menurut Leo, setelah kita mendapat
kabar dari anggota DPRD Tebingtinggi Pahala Sitorus beberapa hari lalu, katanya banjir kembali melanda Tebingtinggi dengan ketinggian hingga 1 meter, maka kita selaku anak kampung berkoordinas dengan Direktur BNPB, beliau bilang kita bisa membantu Tebingtinggi Rp 2 miliar untuk membagun bronjong, asalkan RAB-nya ada, namun karena kesigapan Pahala Sitorus menyusun RAB, ya dengan jujur saya katakan batuan ini meluncur ke Tebingtinggi”, ujar Leo Nababan lagi. Selain itu Leo juga menyampaikan, permasalahan banjir akibat Sungai Padang dibutuhkan koonprensip integritas dari segala sudut, baik itu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Sergei dan juga Kota Tebingtinggi sendiri, “Harapan saya bantuan ini bisa meminimalisir masalah banjir di Tebingtinggi, namun agar Tebingtinggi bebas dari banjir perlu perhatian serius dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian PU dan Pemprovsu”, katanya. Sedangkan Direktur Tanggap Darurat BNPB Drs Junjungan Tambunan ME meminta Pemko Tebingtinggi bisa memanfaatkan dana ini dengan tepat. “Harus di ingat bahwa tenggang masa pengerjaan ini hanya dua bulan, pada 14 Pebruari 2014, saya harapkan pekerjaannya sudah rampung”, ujar Tambunan. Atas bantuan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Pemko Tebingtinggi, Wa-
likota mewakili masyarakat Tebingtinggi menyampaikan terima kasih kepada Menko Kesra dan BNPB, harapannya semoga dengan bantuan tersebut permasalahan banjir di Tebingtinggi bisa berkurang. “Sekarang ini warga Kota Tebingtinggi sudah super jenuh dengan permasalahan banjir, frekuensi banjir bukan lagi 5 tahunan atau sepuluh tahunan, asal hujan di hulu pasti kami terendam”, ujar Umar. Ditambahkan Umar, untuk mengatasi banjir di Tebingtinggi, Pemko tidak memiliki daya dan upaya apapun sama sekali, sebab PAD kota ini kecil, “Namun demikian, kita setiap tahun selalu mengalokasikan pembuatan bronjong sebagai upaya memperkcil resiko banjir kepada masyarakat, apa daya ya sesuai kegiatan uang daerah lah”, jelasnya. Disampaikan juga oleh Umar, bahwa Tebingtinggi terdiri dari 35 kelurahan yang terkena banjir setiap saat ada di 17 kelurahan, kami berharap dengan kunjungan Menko Kesra dan BNPB yang langsung turun ke lapangan, bantuan penaggulangan bencana ini bisa semakin ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Usai menyerahkan bantuan kepada Walikota Tebingtinggi, Leo Nababan bersama Direktur BNPB langsung turun ke lokasi banjir dan memberikan bantuan sembako kepada warga dikawasan Kebun Buah Kelurahan Tanjung Marulak Hilir.**(Juanda)
Keterangan gambar : KORBAN BANJIR “Staf Khusus Menko Kesra Ir Leo Nababan bersama Direktur Tanggap Darurat Drs Junjungan Tambunan ME didampingi Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM secara simbolis memberikan bantuan sembako kepada korban banjir”.
28
SINERGI JULI 2013
K E S E H ATA N
Keterangan gambar : GERAK JALAN “Ribuan peserta gerak jalan sehat dalam rangka peringatan Hari HIV/AIDS sedunia dan Peristiwa Berdarah 13 Desember di Kota Tebingtinggi, Minggu (15/12) dilepas Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan”.
Ribuan warga masyarakat yang berasal dari instansi Pemerintahan Kota Tebingtinggi, unsure muspida dan pelajar melakukan gerak jalan sehat bersama dalam rangka memperingati Hari HIV/ AIDS se dunia dan Peristiwa Berdarah 13 Desember 1945 yang diperingati sebagai hari bersejarah atas kekejaman tentara Jepang kala itu.
Kegiatan gerak jalan sehat dilepas langsung Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom serta Kajari Olopan Nainggolan dan Dandim 0204 DS, Letkol Infantri Syaeful Mukti Ginanjar di depan Kantor Balai Walikota Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Minggu (15/12). Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, gerak jalan itu untuk memasyarakat-
kan olahraga agar masyarakat Kota Tebingtinggi gemar berolahraga dan selalu menjaga kondisi kesehatan dengan selalu melakukan gerak jalan disetiap saat. “Kita mengajak masyarakat untuk selalu menggalakan olahraga sebagai penjaga kondisi stamina tubuh agar tetap buga dan sehat selalu. Jangan hanya ikut gerak jalan santai karena hadiahnya, tetapi masyarakat Kota Tebingtinggi harus sehat. Kota Tebingtinggi kalau masyarakatnya sehat akan bertambah maju”, paparnya. Dengan memperingati Hari HIV/AIDS sedunia ini, kita mengajak masyarakat Kota Tebingtinggi khususnya para pelajar untuk mengetahui bahaya akibat terjangkit virus HIV/AIDS, akibat yang ditimbulkan dari itu adalah sering ganti-ganti pasangan, menggunakan jarum suntik bekas pemakai narkoba dan terinfeksi ketika ibu hamil. “Makanya para pelajar dari sedini mungkin harus mengetahui bahayanya sex bebas, karena hal itu bisa menimbulkan HIV/
SINERGI JULI 2013
AIDS. Kita berharap kedepan setelah selesainya pembangunan Masjig Agung, Tebingtinggi akan menjadi kota religius yang jauh dari narkotika, HIV/AIDS dan selalu kondusif ”, terang Umar. Gerak jalan sehat dengan antrian panjang sejauh 3 km menghiasi jalanan Kota Tebingtinggi tersebut mengambil titik start di Jalan Sutomo dengan rute Jalan Suprapto, Jalan Ahmad Yani, Jalan SM Raja, Jalan Sutoyo dan berakhir kembali di Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi. Selain kegiatan diatas, Walikota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan juga menggelar lomba joget Caisar dengan lagu ‘buka dikit jos’, hal ini menambah kecerian peserta gerak jalan sehat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi, para pelajar dan orang-orang tua terlihat berlomba joget untuk memenangkan hadiah hiburan yang diberikan oleh Walikota Tebingtinggi.**(aliyustono)
29
P E M K O K I TA
Peringatan Peristiwa Berdarah 13 Desember Generasi Muda Diminta Hargai Perjuangan Pahlawan Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan meminta generasi muda tetap peduli dan menghormati jerih payah para pejuang kemerdekaan yang telah merelakan jiwa dan raganya termasuk pertumbahan darah yang terjadi di Kota Tebingtinggi pada 13 Desember 1945 dalam mengusir kaum penjajah dari kota Tebingtinggi. Hal itu disampaikan Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan dalam amanah tertulis yang dibacakan Dandim 0204/DS Letkol Arh Syaeful Mukti Ginanjar, Jumat (13/12) selaku inspektur Upacara pada peringatan ‘Peristiwa Berdarah 13 Desember’ di Lapangan Merdeka Sri Mersing Kota Tebingtinggi. Upacara yang diikuti barisan TNI/Polri, PNS dan Pelajar se Kota Tebingtinggi tersebut turut dihadiri Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom SIK,
Wakil Walikota H Irham Taufik, Wakapolres Kompol Zahrie, Ketua PN, Ketua PA dan unsur muspida Kota Tebingtinggi serta para pejuang kemerdekaan yang bergabung dalam Legiun Veteran. Lebih lanjut Walikota meminta generasi muda yang kini tidak lagi memikul senjata namun lebih memfokuskan menikmati hasil kemerdekaan bangsa lebih mengarah kepada perbaikan mental generasi muda agar tidak terjerumus terhadap hal-hal yang bersifat negatif. “Diharapkan generasi muda tidak mudah terpancing terhadap isu negatif yang bisa membuat perpecahan rasa kesatuan dan persatuan sesama bangsa, termasuk menghindari kejahatan yang merusak generasi terutama dalam laten ‘narkoba’, sebut walikota. Peringatan Hari Bersejarah di Kota Tebingtinggi itu diwarnai dengan pagelaran ‘Pragmen’ perjuangan pemuda Kota Tebingtinggi pimpinan Deblot Sundoro yang diperankan para pelajar SMP Negeri 5 Kota Tebingtinggi pimpinan sutradara Zubaidah, selain itu, para unsur muspida juga menyempatkan diri meletakkan krans
bunga ke Tugu Perjuangan 13 Desember persis di Lapangan Merdeka Sri Mersing Tebingtinggi. “Ini bukti perjuangan pemuda Kota Tebingtinggi yang turut mempertahankan kemerdekaan 1945 dari tangan tentara Jepang”, ujar Kadis Pendidikan Tebingtinggi Drs H Pardamean Siregar saat membacakan sejarah 13 Desember dalam upacara tersebut. Usai melakukan upacara yang berlangsung cukup sederhana tersebut, Dandim 0204/DS Letkol Syaeful Mukti Ginanjar, Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom dan Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan melakukan silaturahmi dengan para tokoh pejuang Kota Tebingtinggi bersama ahli waris tokoh pejuang pemuda Kota Tebingtinggi yang ikut mempertahankan kemerdekaan bangsa. “Para pejuang bangsa harus kita hormati dan kita hargai, bangsa yang baik adalah yang mengenang dan menghargai jasa para pahlawannya”, kata Walikota.**. (Juanda)
Keterangan gambar : VETERAN “Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan bersama Dandim 0204/DS Letkol Syaeful Mukti Ginanjar dan Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom melakukan silaturahmi dengan para pejuang yang bergabung dalam Legiun Veteran Kota Tebingtinggi”.
30
SINERGI JULI 2013
P E M K O K I TA
Perayaan Natal PNS Pemko Tebing Tinggi Berlangsung Sukses Walikota : Yesus Sosok Sederhana dan Rendah Hati Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM mengatakan,
Yesus tidak pernah berpesan apabila aku nanti mati maka kalian sibukkanlah diri kalian untuk memperingati kelahiranku, buatlah perayaan yang begitu meriah dan megah, bahkan di Alkitab manapun baik di Yesaya, Yohannes, Mateus dan lain-lain tidak ada dikatakan ajaran seperti itu. Hikmah natal yang sebenarnya adalah, Tuhan mau menujukkan bahwa Yesus datang ke dunia untuk sombong dan angkuh, hal bisa kita lihat Tuhan menempatkan Yesus Kristus lahir ditempat yang sederhana yaitu di kandang domba, tentu dengan kuasa Tuhan yang dimiliki, bukan tidak bisa Dia menempatkan kelahiran Yesus Kristus di tempat yang paling mewah, akan tetapi hal itu tidak dilakukan-Nya, tujuannya adalah untuk menunjukkan kerendahan hati dan kesederhanaan kepada umat-Nya. Pesan natal itu disampaikan Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan pada Perayaan Natal Pegawai Negeri Spil (PNS) se Kota Tebingtinggi, Selasa sore (10/12) di Gedung Balai Kartini Jalan Iman Bonjol Kota Tebingtinggi. Ditambahkan Umar, besarnya dana yang kita keluarkan hari ini tidak lain adalah untuk megagungkan kelahiran Yesus,
namun Umar menyampaikan pohon cemara yang dihiasi kelap kelip lampu dan kapas yang seolah-olah ada salju itu semua adalah asesoris, namun yang paling utama adalah iman yang ada didalam hati kita masing-masing. Hadir di acara tersebut Sekda Kota Tebingtinggi yang juga dewan pembina Korpri Tebingtinggi Johan Samose SH, Ketua DPRD Tebingtinggi diwakili Hermanto Sitorus, Anggota DPRD Tebingtinggi Ir Pahala Sitorus MM, Ketua PNS Kristen Drs Jakner Sijabat, Usur Muspida atau yang mewakili, Kadis Pendapatan Jefri Simbiring serta Ketua GAMKI Tebingtinggi Ogamota Hulu. Pada kesempatan itu, Umar juga menyampaikan rasa kecewanya kepada PNS yang datang, “Yang hadir Natal saat ini saya lihat di dominasi ibu-ibu, mungkin bapakbapak nya semua berhalangan, sebab sekarang ini lebih banyak laki-laki yang berhalangan, seharusnya saat natal seperti ini, seluruh PNS yang merasa dirinya Kristen baik laki-laki maupun perempuan bisa meluangkan waktunya untuk hadir bersama-sama merayakan Natal”, ujar Umar yang disambut tepuk tangan dari hadirin yang hadir. Terkait tema yang diambil Panitia Natal PNS yaitu “Bangkitlah, Menjadi
SINERGI JULI 2013
Teranglah”, Umar mengajak PNS untuk merenungkannya, selaku PNS apakah kita selama ini kita tidak bangkit, apa bangkit kita masih lama, apa bangkit kita malasmalas, mari sepulang dari natal ini kita renungkan dengan segenap hati dirumah kita masing-masing”, imbuhnya. Sedangkan untuk kata Terang, Umar meminta PNS Tebingtinggi khusunya yang merayakan natal, harus bisa menjadi terang yakni membawa kemakmuran bagi lingkungan, membawa suatu kecerdasan bagi seluruh warga maupun dikeluarga masing-masing. “Bagaimana kita mau bangkit jika kita tidak berusaha dan berupaya untuk itu, bagaimana kita menjadi terang jika perkerjaan kita pun tidak betul kita lakukan selama ini, namun semua yang saya sampaikan berpulang pada suatu keyakinan dan iman, yakni keyakinan kristiani yang kita yakini apa adanya”, tandas Umar Zunaidi. Pada Acara perayaan Natal tersebut, Panitia Natal PNS dan Pengurus PNS Kriten memberikan cendramata berupa ulos kepada Walikota Tebingtinggi dan pada kesempatan yang sama Walikota menyerahkan tali asih kepada janda-janda PNS dan juga anak-anak PNS yang dinilai layak menerima tali asih.**.(dian)
31
P E M K O K I TA
68 PNS Purna Bhakti Pemko Tebing Tinggi Terima Cenderamata Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM menerima plakat ‘Peduli Pers’ diserahkan Ketua PWI Cabang Sumut Drs Muhammad Syahrir. Selain itu, PWI Perwakilan Tebingtinggi juga menyerahkan plakat penghargaan kepada Kadis Pendidikan Kota Tebingtinggi Drs H Pardamean Siregar MAP yang telah mendukung program Lomba Karya Tulis Pelajar di Kota Tebing Tinggi.
Ketua PWI Perwakilan Tebingtinggi melalui Panitia Lomba Karya Tulis Pelajar, Hasan Damanik dalam siaran pers-nya kepada wartawan, Selasa (3/12) mengatakan, kegiatan Lomba Karya Tulis merupakan program kerja akhir PWI Perwakilan Kota Tebingtinggi tahun 2013. “Kita bersyukur animo pelajar dalam mengikuti lomba karya tulis pelajar SLTA/Sederajat tahun ini mendapat respon yang begitu tinggi. Bahkan beberapa pihak sekolah SMP mengharapkan agar mereka juga
diberi kesempatan untuk mengikuti lomba karya tulis tingkat SMP. Ini merupakan tugas dan tantangan kami untuk program kerja ke depan”, kata Hasan Damanik. Lomba Karya Tulis Pelajar PWI Tebingtinggi tahun 2013 yang diikuti oleh 100 pelajar tingkat SLTA/Sederajat se Kota Tebingtinggi dibuka secara resmi oleh Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM dan turut dihadiri Ketua PWI Cabang Sumatera Utara Drs Muhammad Syahrir beserta unsur pengurus, Kapolres Tebingtinggi diwakili Kompol Marlina, Kadis Pendidikan Drs H Pardamean Siregar MAP serta undangan lainnya. Ketua PWI Cabang Sumatera Utara Drs Muhammad Syahrir mengucapkan terima kasih kepada Pemko Tebingtinggi khususnya Walikota H Umar Zunaidi Hasibuan yang telah merespon dan mendukung segala rencana kegiatan PWI Perwakilan Kota Tebingtinggi. “PWI memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Walikota Tebingtinggi yang selalu aktif mendukung semua program PWI dikota ini yang salah satunya adalah lomba karya tulis pelajar, kegiatan ini merupakan salah satu bukti bahwa pers juga peduli akan kemajuan pendidikan sesuai dengan salah satu program pembangunan Pemko Tebingtinggi”, kata Syahrir. Sebagai PWI Perwakilan terbaik di Sumatera Utara, lanjut Syahrir, PWI Tebingtinggi diharapkan mampu melaksanakan kegiatan-
kegiatan lain yang bersifat membangun dan mendukung program pembangunan pemerintah. “Saat ini profesi wartawan dituntut untuk berkompoten sesuai dengan program pemerintah didalam menentukan wartawan yang benar-benar profesional. Organisasi PWI Cabang Sumatera Utara telah memiliki ratusan anggota yang berkompeten yang telah diuji melalui Uji Kompetensi Wartawan”, katanya. Walikota Tebingtinggi juga memberikan apresiasi terhadap PWI yang telah melaksanakan kegiatan lomba karya tulis pelajar. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian akan kemajuan Kota Tebingtinggi khususnya bidang pendidikan. “Menulis merupakan salah satu cara untuk mengembangkan daya pikir seseorang dalam menyalurkan wawasan SDM. Menulis membutuhkan kejujuran dan tidak bersifat fitnah atau berita bohong. Dibutuhkan fakta dan data yang akurat didalam mengungkap suatu tulisan ke public”, kata walikota. Kepada Kadis Pendidikan, walikota menghimbau agar budaya menulis dikalangan pelajar ini dapat terus ditingkatkan di sekolah masing-masing. “Saya menghimbau pihak sekolah agar membuat majalah sekolah yang pengelolaannya sepenuhnya diserahkan kepada pelajar melalui OSIS “, imbuh Umar Zunaidi.**.(Fadli)
Keterangan gambar : PEDULI PERS “Ketua PWI Cabang Sumatera Utara Drs Muhammad Syahrir menyerahkan plakat ‘Peduli Pers’ kepada Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM pada Lomba Karya Tulis PWI Tebingtinggi tahun 2013. Penghargaan itu diberikan atas kepedulian Pemerintah Kota Tebingtinggi terhadap keberadaan pers dikota itu”
32
SINERGI JULI 2013
P E M K O K I TA
Karang Taruna Harus Mampu Sebagai Motivator Pembangunan Keterangan gambar : PENGHARGAAN “Ketua DPRD Tebingtinggi H Syahrial Malik memberikan piagam penghargaan kepada Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM dan Wawako H Irham Taufik SH MAP atas kepedulian dengan Karang Taruna”.
Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, Karang Taruna diharapkan harus mampu sebagai motivator bagi kalangan pemuda untuk berkreasi dan berinovasi bagi pembangunan serta berguna ditengah-tengah masyarakat. “Organisasi Karang Taruna merupakan wadah berkumpulnya para pemuda dan bergerak dibidang sosial, untuk itu Karang Taruna harus dibekali oleh skill dan keahlian agar kedepan bisa bersaing di zaman era globalilasasi”, kata Walikota Ir H Umar Zunaidi Hasibuan pada pelaksanaan pencanangan Bulan Bhakti Karang Taruna Tingkat Kota Tebingtinggi Tahun 2013, Selasa (3/12) di Gedung Balai Kartini Jalan mam Bonjol kota setempat. Menurut walikota, keberadaan Karang Taruna saat ini sudah cukup dikenal dikalangan warga masyarakat, demikian pula prestasinya yang selalu ikut berperan aktif diberbagai kegiatan sosial di daerah ini. Selain bergerak dibidang social, Karang Taruna juga diharapkan ikut terus mengembangkan budaya nasional dengan melaksanakan berbagai kegiatan kebudayaan seperti pelestarian kreasi tari tradisional melalui pembinaan ditingkat basisnya masing-masing, “Hal ini merupakan salah satu kegiatan pembangunan karakter bangsa dan sangat bermanfaat apabila pro-
gram ini dapat dijalankan”, pesan walikota. Senada disampaikan Ketua DPRD Tebingtinggi H Syahrial Malik yang berharap agar Karang Taruna Kota Tebingtinggi dan segenap jajaran pengurusnya dapat meningkatkan kinerja untuk kegiatan pembangunan, sehingga keberadaannya benar-benar dapat menjadi motivator bagi para generasi muda untuk terus berinovasi bagi pembangunan mendatang. Sebelumnya, Ketua Karang Taruna Kota Tebingtinggi Emila Zola mengatakan, pencanangan Bulan Bakti Karang Taruna Kota Tebingtinggi juga diisi dengan diklat ketrampilan sosial (social skill training) yang di ikuti sebanyak 50 peserta kader Karang Taruna baru se Kota Tebingtinggi dari kelurahan. “Dengan diklat ini, kita harapkan kaderkader baru Karang Taruna akan menjadi relawan sosial yang bermitra dengan Pemko Tebingtinggi terutama di tingkat kelurahan agar bisa menjalankan tiga tujuan Karang Taruna”, papar Emila. Tiga tujuan dalam Karang Taruna itu
SINERGI JULI 2013
adalah pengorganisasian untuk melakukan pertemuan dengan pihak kelurahan dan masyarakat dalam hal sumbangsih dan pemikiran, sedangkan kedua adalah Usaha Kesejahteraan Sosial, yaitu Karang Taruna di kelurahan harus peka melihat masyarakat sekelilingnya yaitu dalam penanganan permasalahan kesejahteraan sosial. Ketiga Usaha Ekonomi Produktif, yaitu dimana kaderkader Karang Taruna yang mempunyai usaha ekonomi agar menghimpun kelompok usaha untuk menjadi lebih besar dan lebih maju, kata Emil. Pencanangan Bulan Bakti Karang Taruna Kota Tebingtinggi turut dihadiri Wakil Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik SH MAP, Unsur Muspida, unsur pengurus Karang Taruna Provinsi Sumatera Utara, Pimpinan SKPD di jajaran Pemko Tebingtinggi, Ketua KNPI dan para pimpinan Ormas, OKP, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta undangan lainnya. **.(fadli).
33
L E N S A P E M KO
PENYERAHAN DIPA TA 2014 PROVINSI SUMATERA UTARA
34
SINERGI JULI 2013
L E N S A P E M KO
AUDIENSI DENGAN GMKI DAN PERSATUAN KRISTEN
PNS PENCANANGAN BULAN BHAKTI KARANG TARUNA 2013
PERINGATAN PERISTIWA BERDARAH 13 DESEMBER
SINERGI JULI 2013
35
L E N S A P E M KO
JALAN SEHAT DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI AIDS DAN HARI BERDARAH
36
SINERGI JULI 2013
LENSA SRIKANDI
HARI ULANG TAHUN KETUA PKK KOTA TEBING TINGGI HJ SRI KURNIA NINGSIH UMAR ZUNAIDI
SINERGI JULI 2013
37
LENSA SRIKANDI
38
SINERGI JULI 2013
LENSA SRIKANDI
PERINGATAN HARI IBU TAHUN 2013
SINERGI JULI 2013
39
LENSA SRIKANDI
40
SINERGI JULI 2013
W A N I TA
PERINGATAN HARI IBU. BERMAKNA SEBAGAI PERJUANGAN SEORANG IBU
Oleh : Edi Suardi
Dalam mengenang kebesaran hati seorang ibu ada sebuah untaian mutiara Hadist nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah Radialahu Anhu berkata : Seorang lelaki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya: “Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku layani dengan sebaik-baiknya?” Baginda menjawab: “Ibu kamu.” Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Baginda menjawab: “Ibu kamu.” Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Baginda menjawab: “Ibu kamu.” Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Baginda menjawab: “Ayah kamu.” (Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya). Itulah sekelumit dari ungkapan dari Nabi Muhammad SAW kepada Ummatnya bahwa Seorang ibu sejati adalah seorangyang dimuliakan oleh Allah swt. Peran menjadi seorang ibu sejati begitu berat dan melelahkan, namun semua itu tidak dirasakannya karena cintanya yang tulus kepada anaknya. Sejak mulai mengandung, ibu sejati harus bersusah payah saat beraktivitas, sampai proses melahirkan yang orang jawa bilang "Toh Nyowo", kemudian saat si anak lahir di dunia ibu sejati rela merawatnya hingga tumbuh besar tanpa mengharap imbalan dan cinta tulus kepada anaknya tidak pernah pudar sampai dia meninggal. Maka sungguh pantaslah jika seorang ibu dimuliakan oleh Allah. Begitu pula Firman Allah dalam Al Qur'an lebih menegaskan yang artinya “Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbakti kepada) kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya(menyusui) dalam dua tahun maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu dan hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (Luqman: 14) Demikian pula bagi Negara kita Setiap tanggal 22 Desember, seluruh masyarakat Indone-
sia merayakan Hari Ibu. Sebagai Sebuah peringatan terhadap peran seorang perempuan dalam keluarganya, baik itu sebagai istri untuk suaminya, ibu untuk anak-anaknya, maupun untuk lingkungan sosialnya.Tanggal tersebut sebagai sejarah Hari Ibu sampai ditetapkan sebagai hari perayaan nasional yang setiap Tahunnya kita peringati. Dalam sejarahnya Peringatan Hari Ibu diawali dari berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra dan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Salah satu hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959. Para pejuang perempuan tersebut berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Para feminis ini menggarap berbagai isu tentang persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan.
kayo Rasuna Said dan lain-lain. Selain itu, Hari Ibu juga merupakan saat dimana kita mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kita kepada para ibu. Dari peringatan itu berbagai kegiatan dan hadiah diberikan untuk para perempuan atau para ibu sebagai bakti seorang anak, seperti memberikan kado istimewa, bunga, aneka lomba untuk para ibu, atau ada pula yang membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari. Nah, untuk itu dalam memperingati hari ibu yang sekarang ini mari kita berlomba - lomba untuk bagaimana kita membahagiakan dan menyenangkan ibu sebagai pengabdian seorang anak yang telah menjadikan kita seperti sekarang ini,karena seorang ibu tidak akan pernah mengharapkan harta benda dari anaknya tetapi yang yang membuat mereka bahagia hanyalah kebaikan dan kepatuhan seorang anak tersebut.
Tak hanya itu, masalah perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan masih banyak lagi, juga dibahas dalam kongres itu. Bedanya dengan jaman sekarang, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis untuk perkembangan perempuan, tanpa mengusung kesetaraan jender. Penetapan Hari Ibu ini diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rang-
SINERGI JULI 2013
41
W A N I TA
Dharma Wanita Tebing Tinggi Bagi Bantuan Siswa Peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan ke 14 Tahun 2013 Kota Tebingtinggi diwarnai dengan pemberian bantuan berupa peralatan sekolah dan ‘uang saku’ kepada puluhan pelajar tingkat SD, SMP dan SMA dari kalangan warga kurang mampu, Senin (16/12) di gedung
Hj Sawiyah Nasution Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi.
Penyerahan bantuan alat-alat sekolah dan ‘uang saku’ tersebut diserahkan oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan Ny Hj Sri Kurnia Ningsih Umar Zunaidi yang juga Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi disaksikan Ketua
Dharma Wanita Ny Johan Samose dan Ketua Panitia Ny Hj Tia Zainul Halim serta sejumlah pengurus Dharma Wanita Kota Tebingtinggi. Penasehat Dharma Wanita Kota Tebingtinggi Sri Kurnia Ningsih mengatakan, tujuan peringatan HUT DWP ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, meningkatkan produktivitas ekonomi guna menanggulangi kemiskinan dan pembangunan guna mewujudkan kesetaraan gender dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara. ”Dalam upaya tersebut, banyak hal telah dilaksanakan oleh DWP Tebingtinggi sesuai dengan visi dan misi organisasi. Dimulai dengan langkah mempersatukan istri-istri PNS ditingkat daerah melalui kordinasi dan komunikasi yang terarah sehingga organisasi
DWP semakin kuat dan kokoh”, katanya. Sedangkan Ketua Panitia HUT DWP ke 14 Tahun 2013 Kota Tebingtinggi Ny Hj Tia Zainul Halim mengatakan, apabila kita melihat tugas bangsa ke masa depan adalah membangun masyarakat Indonesia yang tangguh dalam upaya mencapai kesejahteraan dan tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkannya. ”PNS sebagai aparat pemerintah yang menjadi pelaksana kebijakan dan program pemerintah mempunyai loyalitas dan dedikasi yang tinggi didampingi oleh DWP, seharusnya pemerintah dapat terbantu untuk mensukseskannya sehingga terwujud secara adil tanpa disparitas, baik individu maupun golongan”, ujarnya.**.(dian)
Keterangan gambar : UANG SAKU ”HUT DWP ke 14 di Kota Tebingtinggi diwarnai dengan pemberian bantuan peralatan sekolah dan ‘uang saku’ kepada puluhan pelajar tingkat SD, SMP dan SMA dari kalangan warga kurang mampu diserahkan Penasehat DWP Ny Hj Sri Kurnianingsih Umar Zunaidi”.
42
SINERGI JULI 2013
AGA M A
Perayaan Natal Oikumene Tebing Tinggi Berlangsung Khidmat * Natal Sebagai Introspeksi Diri Menuju yang Lebih Baik
Keterangan gambar : BERIKAN Ephorus (GKPA) Pdt AB Marpaung Mmin, MTh didampingi Ketua BKAG Pdt Rittar Nababan, Ketua Panitia Ir Pahala Sitorus MM dan Sekretaris Ogamota Hulu SH MH memberikan cendramata berupa ulos kepada Walikota, Kajari dan Kapolresta Tebingtinggi”. Perayaan Natal Oikumene Kota Tebingtinggi berlangsung khidmat dan penuh suka cita, Minggu sore (15/12) dihadiri ribuan umat kristen dari berbagai dedominasi gereja se KotaTebingtinggi di Lapangan Merdeka kota setempat. Pada kesempatan itu, Walikota Tebingtingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM membagikan 200 paket sembako kepada keluarga kurang mampu. Walikota Tebingtinggi dalam sambutannya menekankan agar perayaan natal yang dilakukan setiap tahun tidak hanya sebatas acara seremonial dan rutinitas belaka, akan tetapi hendaklah memberikan pengaruh dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. “Pernahkah kita mengkaji, sudah sejauh manakah natal yang kita ikuti dan kita hadiri merubah prilaku dan sipat kita dari yang tidak baik menjadi baik, contohlah Yesus Kristus yang kita kagumi, jangan pernah memikirkan natal itu sebagai beban”, jelas Umar Zunaidi Hasibuan. Sedangkan Ketua BKAG Tebingtinggi Rittar
SINERGI JULI 2013
Nababan STh dalam sambutannya mengatakan, ‘Damai’ dalam Thema Natal Oikumene Tebingtinggi mengundang kita supaya membingkai hidup dengan kedamaian, dimana dalam situasi dan kondisi itu kita sebagai ‘imagodei’ (rupa Allah) benar-benar indah dalam bingkai tersebut. Fhoto yang indah tidaklah sempurna tanpa bingkai yang menarik dan elegan, demikian juga dengan kehidupan, apa yang kita capai sepertinya tidak punya arti jika kita tidak tempatkan dalam pentas kedamaian”, katanya. Ditambahkan Pdt Rittar Nababan, Tebingtinggi sebagai miniatur nusantara yang dihiasi dengan dengan multi etnis yang beraneka ragam adalah potensi yang luar biasa dan menjanjikan dalam menata Tebingtinggi menjadi kota yang damai, sejahtera dan bermartabat. Pada kesempatan itu, Ketua BKAG ini juga menghimbau umat kristen agar pada pesta demokrasi 2014 nanti tetap mengakar pada kata penting dalam Thema natal yakni damai, “Mari kita nantikan momen tersebut dengan
tetap memakai atribut kedamaian”, ajak Pdt Rittar Nababan. Sedangkan Ephorus Gereja Kristen Batak Protestan Angkola (GKPA) Pdt AB Marpaung Mmin, MTh dalam renungan natal yang disampaikannya mengatakan, sekarang ini ada distorsi yang dialami kita umat kristiani, dimana ada kerinduan agar kehidupan kita setiap tahun mengalami perubahan sejauh apa dari apa yang disapa Firman Tuhan di dalam kehidupan kita. Perayaan Natal Oikumene dirangkai dengan pemberian tali asih berupa 200 paket sembako kepada umat gereja yang dinilai panitia natal pantas untuk menerimannya, selain itu panitia juga memberikan cendra mata berupa ulos kepada Walikota, Kajari dan Kapolres Tebingtinggi. (Sulaiman)
43
AGA M A
Peletakan Batu Pertama Masjid Agung Tebing Tinggi * Mampu Tampung 5.000 Jemaah Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM didampingi para unsur muspida setempat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung berlokasi di Jalan Gunung Leuser Kota Tebingtinggi, Jumat sore (13/12). Acara diawali dengan pembacaan Tahtim dan Tahlil serta dilanjutkan dengan pembacaan kitab suci Al Quran oleh Asrizal Chaniago. Acara peletakan batu pertama pembangunan Mesjid Agung Tebingtinggi itu juga ditandai dengan pemberian santuan kepada 170 orang anak yatim yang diserahkan secara simbolis kepada 20 anak yatim oleh Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan. Walikota Tebingtinggi dalam sambutannya mengatakan, Masjid Agung tersebut dibangun karena kondisi Masjid Raya Nur Addin di Jalan Suprapto Tebingtinggi sudah sangat terbatas dalam menampung jemaah. Selain itu, Mesjid Agung juga nantinya akan bisa sebagai tempat dakwah Islam. “Kami meminta agar pembangunan Masjid Agung ini jangan sampai tersendat-sendat, sehebat apapun masjid ini dibangun kalau tak mendapat Ridho Allah SWT, maka masjid ini tidak ada apa-apanya”, imbuh Umar Zunaidi. Dijelaskan juga oleh Walikota bahwa pem-
bangunan Masjid Agung yang berlokasi di Lapangan Pramuka tersebut sebelumnya telah dilakukan tukar guling oleh pemerintah kota Tebingtinggi dengan Pemprovsu. Dijelaskan juga bahwa Masjid Agung Kota Tebingtinggi itu dibangun dengan anggaran Rp 44 milyar lebih dengan luas bangunan 38 m x 50 m di atas areal 11.000 m2 dan akan mampu menampung sekitar 5.000 jemaah. Ketua panitia Pembangunan Masjid Agung Ir Muhammad Nurdin mengatakan, pembangunan masjid agung itu nantinya akan dilengkapi dengan pembangunan Islamic Center, fasilitas ruang terbuka, parkir dan sarana pendukung lainnya. Bangunan masjid agung sendiri, terdiri dari lantai basement yang difungsikan untuk perkantoran, serta fasilitas pendukung lainnya. Sedangkan lantai I dan II akan difungsikan sebaga tempat ibadah/sholat
Bangunan Islamic Center, lanjut HM Nurdin yang juga Kadis PU itu, akan difungsikan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan serta penyampaian informasi dan komunikasi. Sekaligus berfungsi sebagai sarana sosial dan budaya Islam lainnya, dalam rangka pengembangan ajaran Islam. Sementara Kakanwil Kementerian Agama Sumut diwakili Drs H Ali Imran MA mengingatkan, pembangunan Masjid Agung ini bisa menjadi pusat kegiatan umat Islam, sebagai bentuk kebijakan pemerintah. “Dengan adanya masjid agung ini, diharapkan nantinya bisa menjadi masjid terbaik dalam pengelolaan di Sumut”, harap Kakanwil Kemenag Sumut.**. (Sulaiman)
Keterangan gambar : BATU PERTAMA “Pembangunan Masjid Agung Tebingtinggi berlokasi di Jalan Gunung Leuser Kota Tebingtinggi ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM”.
44
SINERGI JULI 2013
SOSIAL
Pejuang Kehidupan Di Lintasan Gerbong KA Bagi penumpang kereta api kelas ekonomi jurusan Lubuk PakamMedan, bisa jadi akrab dengan Zul Alpin, 30, (foto) warga Jalan Eka Rasmi, Gedung Johor, Medan, meski tak mengenal namanya. Zul –begitu dia dipanggil-, pria yang dianugerahi tubuh cacat pada kaki dan tangan, sehingga harus jalan terseok-seok, sering membikin penumpang ketawa ngakak, saat menjajakan koran kepada penumpang KA. Mengutip kalimat headline Waspada, Sabtu (23/11), “80% PNS Tak Berkualitas,” suara bariton Zul Alpin menyebabkan banyak mulut tertawa, karena kalimat itu diucapkan dengan nada kocak. Berulang-ulang kalimat itu dia ucapkan, memancing minat orang membeli koran. Terlihat, beberapa surat kabar dia tinting dengan susah payah, akibat cacat fisik yang dibawa sejak lahir. Tapi, siapa sangka, dua tahun belakangan ini, hanya Zul lah satu-satunya pengecer koran di atas KA ekonomi. Rute penjualannya pun terbatas, mulai dari stasiun KA Batang Kuis hingga Lubuk Pakam saja. Zul tak boleh lanjut ke Perbaungan, Rampah atau ke Tebingtinggi, karena adanya pembagian ‘ancak’ rute di sesama pedagang KA. Di jalur dengan jarak tempuh sekira 30 menit, pria lajang itu mengoptimalkan potensi dirinya mengais rejeki dari kantong penumpang. Dalam perbincangan, Zul Alpin mengaku sudah melakoni kehidupan mengais rejeki di atas KA selama enam tahun. Usahanya pun bermetemorfosis sesuai dengan perkembangan kebijakan di atas transportasi milik BUMN Kementerian Perhubungan itu. Enam tahun lalu, Zul mulai mengais rejeki dengan menjadi pengamen, mengandalkan suara bariton cemprengnya diiringi tutup botol kaleng dipaku kayu sebagai music pengiring. Tapi dua tahun belakangan saat ada kebijakan ‘pelarangan’ berdagang di atas gerbong KA, Zul terkena imbasnya. “Saya dilarang ngamen sama orang KA. Kata mereka ngamen nggak boleh lagi,” terang dia, saat bersama di gerbong II KA ekonomi jurusan Siantar-Medan.
Tak mau kalah, anak ketiga dari empat bersaudara itu, banting stir menjadi pedagang eceran. Yang dia jual mulai dari surat kabar, TTS hingga pulsa. Bahkan, bila hasilnya tidak mencukupi, secara sembunyi-sembunyi, Zul masih memanfaatkan suara cemprengnya. “Pokoknya semua saya lakukan asalkan halal,” aku dia. Dia, menyatakan protes atas larangan berjualan di KA. Negera ini susah kali, keluh dia, kita cari makan halal hasilnya kecil malah sering diganggu, tapi koruptor bisa lenggang kangkung. Namun, berkali-kali ditanya berapa pendapatannya per hari, Zul enggan mengungkapkannya. Diplomatis, dia mengatakan tak seberapa, tapi cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Usaha jualan Koran, TTS dan pulsa itu, diakui menggunakan dana sendiri dari hasil tabungannya selama ini. “Simpanan tak seberapa itu lah bang jadi modal awal,” kata dia kepada Waspada. Setiap hari, usai Shubuh Zul Alpin menempuh perjalanan dari rumahnya di Titi Kuning menuju Jalan Aksara. Di salah satu agen surat kabar, dia membeli Koran. Pembelian koran disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang sudah dia hapal dalam rute KA. Model jualannya pun sama. Pagi hari, misalnya harga Waspada bisa Rp3.000 hingga Rp3.500 per eksemplar. Tapi semakin siang harganya anjlok, bahkan sore hari hanya terjual Rp1.000/eksemplar. Seringkali koran sore Zul Alpin sudah dikeker penumpang hanya untuk beli murah. “Memag gitu harus dijual, ketimbang rugi,” kilah dia. Sehari penuh dengan durasi enam kali perjalanan KA ekonomi pulangpergi, Zul baru kembali ke rumah malam hari
SINERGI JULI 2013
ketika KA kelas ekonomi terakhir menuju stasiun besar Medan. “Malam saya baru tiba di rumah, begitu lah terus,” terang dia soal aktifitasnya selama ini. Ada obsesi yang terus dia kejar, yakni menikah. “Apa ada yang mau sama saya bang,” cetus Zul Alpin dengan mata buram. Isyarat mata Zul, seolah mengatakan orang cacat macam dirinya apa mungkin ada perempuan yang mau mendampinginya menjalani kehidupan berat ini. Setelah diberi semangat, bahwa semua makhluk hidup pasti ada jodohnya, terlihat wajah Zul Alpin bugar kembali, sembari bergerak menyusuri lintasan gerbong tertatih-tatih. Satu lagi pejuang hidup ditemukan di atas gerbong KA kelas ekonomi. Abdu Khalik
45
SOSIAL
DI JALAN ISKANDAR MUDA JEMBATAN BARU Di Jalan Iskandar Muda akan siap pula jembatan baru. Dan bentuknya mirip dengan jembatan yang dibangun di Jalan Pattimura. Dengan demikian dua jembatan akan terlihat dengan megahnya. Tampil disamping sebagai alat penyenerangan bagi penduduk, juga akan berhasil menghindarkan banjir bagi warga yang tinggal di sekitar aliran sungan bahilang. Melihat pembangunan jembatan yang perkasa itu, mata kita seakan tak bisa berkedip dan setiap orang akan mencobanya untuk berjalan di atas badan jembatan. Walau jembatan tersebut belum siap secara teknis. Namum sebagian warga masyarakat betul-betul berusaha untuk berjalan di badan jalan jembatan. Lucunya para pekerja kelihatan tidak melarang warga untuk berjalan di atas badan jembatan. Nampaknya asal jangan melanggar sesuatu yang dilarangnya. Dan kami yang sering di kedai kopi Pak Lukman, sambil minum kopi teh terus mata kami memperhatikan apa yang dikerjakan para tukang bekerja. Nampaknya mereka memang pekerja yang telah terlatih dengan baik. Tiap orang masing-masing punya bagian terentu dan tidak saling berbenturan tangan mereka. Semuanya berjalan sudah sesuai petunjuk. Hingga sampai tulisan ini dibuat tak terdengar suatu kecelakaan terjadi. Itu tandanya mereka memang bekerja telah sesuai dengan apa petunjuk yang diberikan.
46
Melihat keadaan para pekerja itu tampaknya mereka bukanlah warga kota sendiri dan mereka bekerja secara shift. Ketika mengerjakan satu bahagian tertentu, begitu siap mereka terus tidak kelihatan di tempat. Begitulah terjadinya selalu dan masih begitu juga sampai hari ini. Namun sebagai orang yang tidak mengenal tehnik bekerja seperti ini, hanya rasa kagum yang tertera di hati kami. Tidak lebih dan tidak kurang. Semuanya berjalan sesuai dengan ketentuan yang dilakukan pimpinan proyek itu. Dari mulai jam kerja masuk pagi, sampai sore pukul berapa tetap berjalan dengan aman. Ya semuanya sudah menjadi pegangan mereka dalam berkerja. Kami hanya bisa sebatas melihat, bertanya sepintas selalu, kemudian kami bisa terdiam. Begitulah dengan apa kami bisa lakukan ketika melihat pembangunan jembatan di atas sungai bahilang dan terletak di jalan Iskandar Muda. Berlainan dengan kami yang hanya tahu melihat orang bekerja, tanpa merasakan apa akibat dengan berdirinya jembatan itu. Lihat saja sebagian pedagang yang berlokasi di jalan jawa, hasil pemindahan pedagang dari Jalan Pattimura. Terlihat dimata kita sudah ada yang pindah berjualan di tempat lain entah kemana, kita tak tahu dengan pasti. Namun begitulah nasib para pedagang hasil pindahan. Pak ucok salah seorang pedagang yang ditempatkan di jalan Jawa itu mulai kelihatan tak tenang. Terbukti ia meningkatkan tanah tempat berjualannya sekitar setengah meter. Melihat keadaan cara kerja para pekerja itu, timbul keyakinannya, bahwa ia terganggu jualannya. Karena ia melihat aor akan masuk ke dalam kiosnya kelak. Ia berusaha mendahulukannya. Dengan harapan, begitu siap pekerjaan para tukang selesai, tempatnya berjualan tidak terganggu.
Begitulah salah satu nasib pedagang yang berjualan setelah mendapat tempat yang baru hasil lotre penempatan bagi para pedagang. Namum ketika itu tak satupun merasa sakit hati. Karena dianggap cukup adil dan mereka bisa berjualan dengan tenang. Dengan pembangunan jembatan ini bukan tidak menghasilkan masalah yang negatif bagi pedagang lainnya. Misalnya ada seorang pedagang yang menggunakan kereta, sejak pembangunan mulai bekerja hingga hari ini tidak bisa ia berjualan, kenapa ? Tak ada jalan masuk untuk berhadapan dengannya sebagai pedagang. Dan pembelipun sudah pasti tidak mau mendekat. Apalagi untuk membeli barang-barang dagangannya. Dan kelihatan pedagang itu tetap tenang dan tidak terlihat galau menghadapi situasi seperti itu. Memang ia kelihatan berjiwa besar dan penuh kesabaran. Lain lagi keterangan kepala lingkungan di sekitar itu. Ia masih tetap mengharapkan kesabaran para pedagang tersebut. Ia masih bisa berharap pasti ada kebijakan yang akan diambil pemerintah melalui para pekerja, bagaimana membuat jalan keluarnya. Ia begitu yakin bahwa pemerintah tak akan membuat masyarakatnya menjadi lebih terpuruk. Harapannya juga bukan harapan semata wayang. Namunn itulah harapan masyarakat semua, sehingga tak satupun warga masyarakat itu menjadi kecewa atas sikap pemerintah yang diambil. Hanya itulah yang bisa masyarakat bersikap menghadapi masalah ini. (Rizal Syam)
SINERGI JULI 2013
SASTRA
BERSEKOLAH DI KEBON BELANDA (KELAS II) Oleh : Norman Tamin
Polisi datang. Mungkinkan pak Guru kami ditangkap ? pemberitahuan kenaikan kelas dilaksanakan di depan kelas masing-masing. Tidak ada sistem raport. Hanya sistem panggil nama saja. Yang dipanggil silahkan masuk. Yang tak dipanggil tetap daja dalam barisan. Berarti tinggal. Kami yang masuk kegirangan, nama dipanggil berarti naik. Kupilih bangku deret ke tiga dari depan. Karena guru belum ada, mataku berkeliling memperhatikan gambargambar di dinding. Ada gambar Pak Karno, ada Pak Hatta. Ada Jendral Sudirman, ada kapal laut, ada kapal terbang. Dinding sekolah terbuat dari tepas. Jiwa lasak yang kumiliki menuntutku supaya aku mengintip keluar lewat lobang-lobang dinding bambu itu. Tampaklah anak-anak tinggal kelas masih berdiri tegak dalam barisan. Semuanya ada enam. Kuperhatikan satu persatu lewat lobang. Saeran, matanya berkaca-kaca kesedihan. Paijah tertunduk terus dalam sedih, Kimun, Nurlela juga dalam murung. Kecuali Boirin, aneh temanku yang itu malah kegirangan. Kulihat malah menarimari, melonjak-lonjak. Kan betul-betul mengherankan tinggal kelas kok malah gembira. “ Boirin ! “ kata temanku mengintip. Ali namanya. Boirin teman aneh kamipun mendekat ke dinding, kamipun ngintip kontra ngintip. “ Siapa kau ? “ “ Aku Ali “ “ Mampus kau Ali !” “ Kaulah mampus tinggal kelas. “ “ Kalian yang naik kelas la yang mampus, dapat guru Batak kejam “ Barulah aku pahamm kami yang naik kelas bakal berhadapan dengan Pak Simanjuntak. ` setengah dari kujur badanku jadi lemas. Karena memang betul yang bakal jadi guru tak lain Pak Simanjuntak. Tapi mestikah aku minta diturunkan balik ke kelas satu. Atau pindah ke sekolah lain ?. Ah jauh. Tapi biarlah dari pada dapat guru kejam. “ Pak aku pindah sekolah pak “. Pintaku pada orang tuaku. “ Pindah kemana ? “ jawabnya membentak “ Kelas dua gurunya Pak Simanjuntak, Pak Guru Batak pak kejam “. “ Bagusla Guru kejam, biar muridnya pandai.
Ngapai pindah-pindah melewati hutan bambu dikeroyok monyet jadi kerjaan “. Permohonanku pada Bapak itu kusampaikan waktu dia menanam pohon ubi di perkarangan rumah. Perkebunan memberikan hak pakai pada buruhnya serante tanah untuk ditanam sayur mayus. Untuk peringan beban dapur. Supaya sayuran tidak beli. “ Man, Norman “ teriak sepupuku memanggil-manggil. Saminto “ Aku membantu Bapak nyiram pohon ubi “. Dia mendekat melihat kami bercocok tanam ubi. “ Ha ini dia Saminto kapan badannya tidak keroak. Ini lho To Norman takut sama Pak Manjuntak. Kayak Pak Manjuntak Makan orang. Dia minta pindah sekolah. “ Nggak usah pindah Man, Pak Manjuntak itu baik. Dia memang mau nempeleng tapi sama anak yang tukang ribut. Anak malas dan anak bodoh. Tapi sama anak pintar dia sayang. Di elus-elus lagi rambut kita kalau kita pintar. Saminto anak pamanku kini kelas III, waktu kelas dua jadi murid pak Simanjuntak. Dialah yang memberi aku semangat supaya aku jangan pindah. “ do,do,re mi, do, re,si, do. Mi, mi, fa, sol, mi, mi, fa, sol, si, do. Sol, la, sol, fa, mi, do, sol, la, sol, fa, mi, do Do, sol, do, do, sol, do Berulang-ulang kami diajari mengiramakan sol mi sasi tersebut secara mekanis. Yang penting bagi kami ikut. Sebenarnya bagi kami tak mengerti beda antara satu not dengan not lainnya. Do kata Manjuntak, do kata kami. Sol katanya, solkata kami. “ anak-anak mari kita ulangi sekali lagi ya. Barulah kita nanti melagukan katakatanya “. Kamipun membeo ikut berdoremi dengan penuh semangat. Tak peduli kelas lain juga belajar. Pokoknya Pak Manjuntak Sor, kami juga sor, sama-sama sor. “ Satu, dua tiga “ komando Pak Simanjuntak “ Do, do, re, mi, do, re, si, do Mi, mi, fa, sol, mi, mi, fa, sol Sol, la, sol, fa, mi, do, sol, la, sol, fa, mi, do Do, sol, do. Do, sol, do “ bapak senang, karena kulihat kami semangat semua. Marilah kita sekarang menyanyikan kata-katanya “. “ Satu.....dua.....tiga..... yak “ “ Razin kita, razin kita Sekolah-sekolah Dan sangat bergiat, dan sangat bergiat
SINERGI JULI 2013
Bim, bam, bom. Bim, bam, bom “ Oh ya anak-anak. Bim bam bom itu bahasa Belanda. Aku bensi kepada Belanda karena banyak membunuh anak buah Sisingamangaraja. Kita gantilah kata bimbambon bahas Belanda penzazah itu dengan kata “turutlah” Kamipun patuh. Berulang-ulang kami mennyanyikan lagu itu. Dan setiap sampai kepada Bimbambom, kami tukar dengan kata turutlah. Pak Manjuntak merasa senang. Sambil mengacungkan jempolnya dia tersenyum gembira. Merasa puas karena kami paten. Beberapa kali berulang-ulang. Dia memang nasionalis luar biasa. Pengagum Soekarno. Anti Belanda habis-habisan. Setiap mau mulai pelajaran kepada kami mesti memberi hormat dulu kepada gambar dua proklamator. Barulah ia mulai mengajar. Para hari pertama belajar, berhitung aku lancar. Membaca juga lancar. Tapi tiba menulis huruf sambung disinilah aku rusak dan kena bentak. Sebab di kelas satu, sekalipun tak pernah di ajar huruf sambung oleh Pak, Mas’ud. Kata jeruk yang seharusnya di tulis djeruk kutulis deruk. “ Kemana kau bikin J nya ? mengapa kau tulis derik ? lama-lamakau tulis pula nanti beruk. Dari buah yang asam-asam manis rasanya, menjadi binatang berkaki empat kau bikin. Bikin itu j kau taruk antara d dengan e. Suaranya mengimbangi halilintar. Dag dig dug jantung dan gemetar tubuh berpadu ketat. Sampai keluar keringat dinginku. Tak ayal sampai terkencing-kencing. Sejurus kemudian kelas menjadi bau pesing. Bendera merah putih berkibar di angkasa biru. Disamping bendera berdiri kekar pohon juhar. Daun rimbun bergoyang-goyang dihembus angin. Kami latihan baris-berbaris di halaman. Dekat bendera. Dekat pohon juhar. Kami digabung dengan kelas III. Pak Juned guru kelas III tal hadir. Istrinya tadi malam melahirkan, kelasnya dirangkap Pak Juntak . Kau langsang depan ukurannya uzung zari kita ini kena bahukawan yang di depan. Kalau dibilang tegak turunkan lagi tangan seperti semula. Kalau dibilang siap maka tegak kita harus sempurna, dada dibusungkan, tangan digenggam, dan genggaman harus pas rapat pada sisi kanan kiri paha. Dan dalam bersiap kita tidak boleh lihat kanankiri. Zuga tak boleh negik ke atas.
47
SASTRA belakang itu paling pantang. Yang boleh hanya negok zauh ke depan. Nengok ke bawahun di larang keras. Dan dalam bersipaini biar huzan turun kita tal boleh bubar. Kecuali ada komando bubar. Maka bubarlah dia. Kalautak ada komando walau huzan peluru sekalipun kita tetap tegak sempurna. Biar ada kapal terbang lewat di atas, biarkan saza dia lewat. Zangan di tengok-tengok. Biar ada ular melata di samping kita biarkan saza dia melata. Sekarang kita semua bersiaaaaap !” Tiba-tiba ada ular jatuh dari pohon juhar. Pak disamping Pak Manjuntak, memang dia konsisten. Sedikitpun tak khawatir. Cuma melirik saja. Kami semua ketakutan. Namun tak berani bubar. “ Istirahat “ kemudian aba-abanya. Barulah kami sibuk mencari bambu. Namun bambupun sudah didapat, sia-sia saja. Ular berada di tangan Pak Manjuntar. Dipegangpegangnya dekat kepala. Badan dan ekor melenggak-lenggok kanan, kiri, atas, bawah. Kemi merasa kagum atas keberaniannya. Penuh heran dan takjub. Sehingga timbul isu Pak Manjuntak orang sakti. Lonceng istirahat, lonceng keluar main-main berdering. Murid semuanya berkeluaran. Kebanyakan memusatkan perhatian pada kehebatan Pak Manjuntak. Tulis sambung tak jadi masalah lagi buatku. Tanganku sudah lincah menrangkai aksara sehingga tertulis kata, lalu jadi kalimat. Tetapi menggambar, pontenku asyik enam ke enam saja. Hanya sesekali tujuh. Memang begitu sejak kelas satu.pengen sekali ponten delapan tapi tak pernah keturutan. Berbeda dengan Rajimin paling rendah ponten tujuh. Selalu saja ponten delapan dan sembilan. Sebaliknya kalau berhitung paling tinggi Rajimin ponten enam. “ Man, Norman, supaya gambarmu ponten delapan gampang saja “ kata Saminto sepupuku “. “ Bagaimana caranya ? “ “ Setiap menggambar kasi bendera merah putih. Menggambar pemandangan ada merah putihnya, gambar rumah ada bendera merah putihnya,pasti ponten delapan.. lebih mau “. “ Gambar traktor ? “ “ Kasi Merah Putih “ “ Gambar Kuda Kepang ?” “ Ya kasi merah putih juga...” “ Gambar anak sunat ?” “ Pokoknya gambar apa saja kasih merah putih. Pasti ponten delapan.” Resep yang diberikan saminto sepupuku kupatuhi. Betul – betul mujarab. Tak pernah lagi aku ponten enam. Tujuh pun tak lagi. Delapan, sembilan, delapan sembilan. Rajimin dapat kutumbangkan. Aku dan Ali unggul berimbang dalam prestasi nilai.
48
Dasar Saminto tak bisa pegang rahasia peruasahaan. Teknis untuk mencapai nilai delapan itu pun dibeber – beberkan pada kawan sekelas. Karuan saja ponten kami jadi tinggi – tinggi. Jengkelnya Rajimin pun menangkap informasi. Bagaimana pun dia juga yang nilai menggambarnya tak terkalahkan. Sampai – sampai menggambar ponten sepuluh. Aku dan Ali kesal mengapa Saminto mulutnya begitu bocor. Tak bisa memegang rahasia bendera merah putih. Aku dan Ali sepaka untuk menjatuhkan nila Rajimin dalam bidang studi ini. “Anak – anak sekalian lonceng............ beristirahat sudah berbunyi istirahat saja dulu simpan dulu gambarmu di laci. Nanti siap istirahat bapak ponten.” Kami pun bermain keluar. Tapi ketika pak Manjuntak keluar juga maksud membeli rokok, aku dan Ali menyelinap masuk. Gambar Rajimin kami tukangi berdua. Kami cari – cari di lacinya. Dapat... Kami kerjai sdapat mungkin dapat menimbulkan marah Pak Manjuntak. Tak seorang pun tahu kerja akal busuk kami. Semua berjalan dengan mulus. Istirahat selesai. Lonceng masuk berdering. Bergegas kami masuk teratur di bariskan dulu oleh ketua kesal. Aku dan Ali walau pintar tak diangkat jadi ketua kelas. Karena badan kecil. Ketua kelasnya Mustari. Tinggi badannya sejengkal lebih tinggi dariku. Kepintarannya pun boleh – boleh juga. “Tadi menggambar, sekarang menulis huruf sambung. Menulis halus kasar. Tapi kumpul dulu gambarmu di meja bapak. Biar bapak ponten.” Dengan tertib apa kata pak Manjuntak kami jalankan. Suasana sangat hening ketika kami menulis teks halus kasar yang berbunyi : Bersatu Kita Teguh. Bercerai Kita Runtuh. Sementara pak Manjuntak memberi nilai satu persatu lukisan kami. Satu persatu kami dipanggil. Untuk mengambil buku kerena sudah siap diponten. Ali sudah dipanggil. Dapat ponten delapan. Marno pun dipanggil. Dapat ponten delapan. Berbeda dengan tarjo dapat ponten enam. Karena tak pakai merah putih. “ Norman !” panggilnya ketika gambarku siap diponten. Akupun ke depan untuk ambil buku. Aku jingkrak-jingkrak. Pntenku pas seperti yang kuduga. Delapan. Setelah giliran Tuyem. Habis Tuyem giliran Rodiah. Barulah giliran yang mendebarkan bagi jantung ali dan jantungku. “ Rajimin !!!” panggilnya dalam nada membentak. Rajimin pun tampil mengambil bukunya. “ Kurang ajar kau. Anak pengkhianat kau. Mungkin dulu bapakmu mata-mata Belanda
ya ? !!!.Bom waktu mulai meledak. Rajimin bencong. Tak tau ujung pangkalnya. Mengapa pak Porang Simanjuntak unjuk marah padanya. Geli dan cemas bercampur aduk dalam hatiku dan juga Ali. “ Kau tau kalau bendera merah putih bendera siapa ?”. “ Bendera kita pak Indonesia “. “ Kalau Merah Putih Biru ? “ “ Belanda Pak “. “ Betul-betul lah kalau anak pengkhianat. Kurang ajar kau !” Apa maksud kau membikin begini bah ! sambil menunjukkan gambar. Itulah kerjaku dan Ali. Ali menambahkan warna biru pada bendera yang terpancang megah dipinggir sawah. Sedang aku lebih canggih lagi. Pada ekor kerbau, kubuat disitu bendera merah putih biru. Nilai Estetika berubah menjadi humor dan kocak. Tapi buat Pak Porang Simanjuntak sudah tentu menimbulkan amarah. Mulanya buku itu mau ditamparkan ke pipinya. Tapi tak jadi. Sebagai ganti lampiasannya, dikoyaknya buku itu menjadi dua bagian. Lalu dihempaskan ke tanah. Begitupun dia kurang puas. Kainpun main. Dipijaknya buku berlukisan malang itu sampai mirip bekas bungkusan belacan. Sejak itu tersohorlah nama Rajimin dengan embel-embel anak pengkhianat. “ Rajimin mana ? “ “ Rajimin anak pengkhianat “. Bahkan tak cukup sampai situ saja. Masih ada lagi nota ben nya. Rajimin anak pengkhianat. Bapaknya membentu Belanda membunuh anak buah Sisingamangaraja. Alangkah cepatnya menyebar. Sehingga tak sebatas halaman sekolah saja gelar jelek bagi Rajimin sambung bersambung. Seluruh Afdeling Perkebunan Kaelpe, terkomunikasikan semua. Bom waktu otak busuk Ali dan aku meledakkan perang yang lebih dahsyat. Datang orang menghurus parang, ke sekolah. Mentang-mentang Pak Manjuntak penuh gaya dan nada lantang. “ Keluar kau kalau berani !” tantangnya. “ Enak-enak saja menuduh orang pengkhianat bangsa !” sambungnya lagi. “ Akupun turut membela tanah air ini. Sudah 16 leher Tentara Belanda yang terputus kupacung pakai parang ini tau !!! aku
SINERGI JULI 2013
SASTRA ini begi-begini pahlawan. Jangan sembarangan menuduh orang pengkhianat bangsa “. Terdorong rasa ingin tahu siapa sih yang menantang-nantang ak guru kami, berdirilah kami di bangku masing-masing. Melihat lewat kawat dinding. Dari suaranya aku sudah tanda. Pasti mang Karyo Benggol. Bapak Rajimin. Betul tak pelak lagi. Orangnya kekar. Hitam mirip arang. Tak pakai baju, rambut keriting durian. Kelihatan mau menuju kelas kami. Dan kelihatan oleh kami Pak Barman mau mendahului. Tentu tujuan kepala sekolah kami mau memberi perlindungan. Pak Barman mau masuk ke kelas. Tapi terhalang karena kunci palang sudah kami pasang. Mang Karyo Benggol makin mendekat. Sekarang pas di depan pintu kelas. Pak Barman tak berani mencegah. Pintu digoyang-goyangnya mau ia buka. Tentu tak berhasil. Kerena bukan sekedar kami hambat dengan kunci palang. Bangku dan meja kamipun kami ganjalkan ke pintu. “ Buka pintu !! “ teriaknya. Sambil menggedor dan menggoyang-goyang Yang kuherankan, pak Manjuntak. Sedikitpun tak kelihatan pucat. Malah tersenyum. Karena tak kami layani, dan tak terbukakan olehnya. Dirusaknya dinding. Kami sungguh
ketakutan. Ada yangmenyuruk ke kolong. Ada yang mau menjebol dinding yang bersisian dengaan kelas III. Anak-anak perempuan bertangisan menjerit-jerit tak karuan. Parang Karyo Benggol terus saja mencincang tepas bambu. Melihat lubang makin membesar, Pak Manjuntak bangkit dari duduknya. Melangkah menunju lemari. Mengambil sesuatu. Lalu sesuatu itu diselipkan dipinggangnya. Pak Manjuntak naik ke bangku yang rapat ke dinding. Memperingatkan lawan lewat dinding kawat. Dinding bagian atas, tersebut dari kawat. “ Hentikan !!! “ perintahnya kepada perusuh tapi tidak digubris. “ Hentikan kubilang !!! perintah keduanya. Namun tak dipedulikan juga “ Hentikan !!! “ yang ketiganya. Namun Karyo Benggol terus meluluh lantahkan tepas jadi berkeping-keping. Lubang makin membesar. Cerit dan tangis kami makin menjadi-jadi. “ Taaaaaaaaaar !!! “ sesuatu ditangan Porang Simanjuntak diletuskan. Pistol. Sesuatu itu Pistol. Tapi namun perang tetap membuat tepas berkeping-keoing. “ Taaaaaaaaar !!! “ yang keduanya, namun Karyo Benggol tak urung.
“ Taaaaaaaaar !!! “ yang ketiganya. Juga Karyo Benggol tetap membandel. Semua tembakan ke atas itu dianggap enteng saja oleh Karyo Benggol. . dianggap sepele. Kata orang dia memang kebal. “ Taaaaaaaaar !!! “ Untuk keempat kalinya ini, bukan lagi merupakan tembakan peringatan. Benar-benar diarahkan pada sasaran. Meleleh darah dari tangan Karyo Benggol. Parang terhempaskan. Pak Barman dan beberapa guru bergegas membawa Karyo Benggol ke Poliklinik Onderneming. Perkebunan punya. Pak Manjuntak mengkomandoi kami bertepuk tangan. Kamipun bertepuk tangan. Dan lebih meriah lagi diiringi dengan lagu Halo-halo Bandung “ Masa pengakuan kedaulatan saja pangkatku sudah Letnan “ kata Pak Manjuntak pada Polisi. “ Front mana Bapak ? “ “ Front selatan. Tapi mesti kutinggalkan. Aku pilih saja guru. Aku sedih bangsa kita masih banyak yang buta huruf “. Rupanya Pak Polisi bukan mau menangkap Pak Manjuntak, mereka Cuma mau meminta Pistolnya.
Teori Kultivasi: Dalam Sebuah Esai Oleh: Khairul Hakim I. Prolog Syahdan, selang beberapa lama sepeninggal Baginda Rasul datanglah beberapa orang sahabat kerumah Ummul Mukminin Aisyah Ra. Begitu sampai kehadapan salah seorang istri Rasulullah ini, para sahabat langsung bertanya: “Wahai Bunda, bagaimanakah akhlak Rasul sesungguhnya?” Aisyah balik bertanya pada mereka, “Pernahkah kalian membaca Alquran?” Serempak para sahabat menjawab, “Ya, tentu pernah, Bunda,” Aisyah kemudian berkata lagi, “Ya, akhlak Rasulullah adalah Alquran. Rasulullah adalah Alquran berjalan.” Agaknya, dari sinilah teori kultivasi itu bermula. Sejenak seusai menonton film yang mengandung adegan kekerasan, Benny bertengkar dengan adiknya, berkelahi dengan anak tetangga, dan merusak meja makan. Orang tuanya mengambil kesimpulan, Benny menjadi agresif karena menonton film. Bila ditanya apa alasannya, mereka mungkin menemukan beberapa jawaban. Pertama, sudah diketahui
banyak orang bahwa menonton film akan berpengaruhi pada perilaku; film kekerasan akan melahirkan perilaku kekerasan pula. Kedua, mereka merujuk kepada pada tulisan dalam majalah yang mengungkapakan bahwa film memang merusak perilaku remaja. Meski tidak dimaksudkan untuk mengkaji teori kultivasi, barangkali, dari pencandraan ini teori kultivasi sudah dapat menentukan arahnya. Kendati demikian, pada kali lain terlihat satu hal yang menakjubkan, seorang anak menyerahkan celengannya hasil menabung berbulanbulan kepada korban tsunami di Aceh setelah ia melihat musibah itu di televisi. Padahal tabungan tersebut tadinya akan digunakan untuk membeli sesuatu yang diinginkannya. Laju perkembangan komunikasi massa (baca: media massa televisi) begitu cepat, sehingga memiliki bobot dan nilai tersendiri dalam kehidupan sosial budaya yang dapat dengan segera melakukan perubahan perilaku. Artinya media massa -tentu saja televisi- begitu efektif menkonstruksi kemudian mentrans-
SINERGI JULI 2013
formasi kebudayaan masyarakat. Di era informasi saat ini, menurut Yuliati, media massa berperan penting dalam kehidupan kita. Boleh dikata, hampir sebagian besar penduduk dunia melek media dengan memberi implikasi besar pada kehidupan kita di masa kini dengan bobot yang semakin hari semakin besar (banyak) baik secara kuantitas maupun kualitas. Akibat dari itu, mau tidak mau, saat sekarang budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi sehingga pada tataran selanjutnya komunikasi pun turut menentukan, memelihara, dan mengembangkan atau mewariskan budaya. Media komunikasi massa -dan sekali lagi tentu saja televisi- telah memainkan peran yang cukup besar dalam mengubah dan mengerakkan dinamika kehidupan umat manusia.
49
SASTRA II. Televisi Yang Kontroversial Secara kekinian, ketika terjadi perubahan dramatis dalam teknologi komunikasi, maka satu hal yang tak terelakkan akan berimplikasi pada kemajuan media massa. Pesatnya kemajuan media massa -terutama televisi- akan pula memberikan dampak signifikan terhadap perubahan pola hidup dan prilaku umat manusia. Persoalan hanya terletak, bahwa komunikasi dengan menggunakan media massa ini berlaku dalam satu arah (one way communication). Meskipun begitu, dalam tahap-tahap tertentu komunikan masih bisa melakukan feedback atas pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa. Setiap media massa memang memiliki karakter khas dengan kelebihan dan kekurangan yang ada padanya. Diantara berbagai bentuk media massa yang mungkin paling kontroversial adalah televisi. Televisi, lewat acara-acara yang telah diplotnya, tidak saja teramat mudah memasuki wilayah publik tetapi juga gampang sekali menyerbu ruangruang pribadi kita. Televisi telah duduk rapi di sudut-sudut kantor, kamar-kamar keluarga bahkan menginap di kamar tidur berjam-jam setiap harinya. Dengan tidak bermaksud mengabaikan efek positif yang dimanifestasikannya, tidak sedikit ahli mengkhawatirkan dampak negatif televisi terhadap perilaku audiens. Masih lekat dalam ingatan tentang kisah korban acara televisi yang terjadi pada tahun 2006. Kala itu salah satu stasiun televisi menampilkan acara smackdown yang mengakibatkan korban meninggal dan luka-luka. Data yang berhasil dikumpulkan adalah sebagai berikut: Reza Ikhsan Fadillah (9), Bandung (meninggal 16 November 2006). I Made Adi S. Putra (8), Bali, meninggal. Angga Rakasiwi (11), luka-luka. Fayza Raviansyah (4), Bandung, luka dan muntah darah. Ahmad Firdaus (9), Bandung, pingsan. Nabila Amal (6), Bandung, patah tulang. Mar Yunani (9), Yogyakarta, gegar otak. Yudhit Bedha Ganang (10), Jakarta Selatan, luka pada kepala dan kemaluan. Angga Riawan (12), Sukabumi,lukaluka. Fuad Ayadi (9), Madura, luka-luka. M. Arif (11), Jambi, luka-luka. M.Hardianto (11), Kendari, luka-luka. Fikro Haq (7). III. Teori Kultivasi 1. Awal Kelahirannya Tak dipungkiri, aktivitas umat manusia kontemporer sangat membutuhkan kehadiran televisi. Kenyataan inilah yang membuat Gerbner dan koleganya melakukan penelitian sehingga menghasilkan apa yang disebutnya dengan teori kultivasi. Hipotesis awalnya dikatakan, bahwa televisi telah menjadi anggota keluarga penting, anggota keluarga yang
50
paling banyak dan sangat sering bercerita. Rata-rata pemirsa menonton televisi empat jam sehari. Saking seringnya sebuah keluarga berinteraksi dengan televisi, maka dalam bahasa yang ekstrim televisi dapat dikatakan sebagai agama baru. Yang seolah-olah siap menjadi pemandu kehidupan ini. Teori Kultivasi merupakan bagian dari teori komunikasi massa yang melakukan penelitian efek jangka panjang dari televisi pada khalayak. Teori ini dibangun dan dikembangkan oleh George Gerbner dan para koleganya dari Annenberg School of Communication di University of Pennsylvania. Gerbner mengawali teori kultivasi ini dari beberapa proyek penelitian skala besar berjudul 'Indikator Budaya'. Jelasnya, inti dari teori ini adalah: Persepsi apa yang terbangun di benak penonton tentang masyarakat dan budaya sangat ditentukan oleh televisi. Itu juga bisa dikatakan bahwa penelitian kultivasi yang sesungguhnya dilakukan lebih menekankan pada “pengaruh atau dampak”. Kata ‘cultivation’ sendiri merujuk pada proses kumulatif dimana televisi menanamkan suatu keyakinan tentang realitas sosial kepada khalayaknya. Sedangkan, Kholil, menyebutnya dengan teori penyuburan. Sembari mengutip McQuail, ia mengatakan bahwa media massa modern terutama televisi lebih berperan untuk menyuburkan atau menguatkan pendapat dan tingkah laku khalayak sasaran. Dengan kata lain, teori kultivasi menekankan efek kuat televisi terhadap pembentukan persepsi audiens yang pada akhirnya melahirkan konstruksi sosial. Inilah yang disebut dengan realitas sebagai bentukan media massa. Pada titik ini, rela atau tidak, kita harus mengakui daya pengaruh terhadap cara pandang, perasaan bahkan perilaku melalui objektivitas semu yang dikonstruksi media massa tersebut. Teori kultivasi atau analisis kultivasi adalah teori yang memperkirakan dan menjelaskan pembentukan persepsi, pengertian, dan kepercayaan mengenai dunia sebagai hasil dari mengonsumsi pesan media dalam jangka panjang. Dengan kata lain, realitas yang khalayak media terima adalah realitas yang diperantarai (mediated reality). Teori kultivasi tidak membahas efek dari suatu tayangan tertentu (apa yang akan dilakukan seseorang setelah menonton suatu tayangan), tetapi mengemukakan gagasan mengenai budaya secara keseluruhan. 2. Aplikasi Teori Penelitian awal dilakukan dengan membandingkan “penonton berat” dan “penonton ringan” televisi. Gerbner dan timnya mencatat setiap jawaban-jawaban yang diajukan dan
jawaban berbeda dari kedua jenis pemirsa televisi tersebut. Penonton berat televisi memberikan jawaban yang lebih dekat dengan dunia yang dideskripsikan televisi. Para pecandu berat televisi akan menganggap bahwa apa yang terjadi yang terjadi di televisi adalah dunia sebenarnya; misalnya tentang perilaku kekerasan, hamil di luar nikah, konflik antara anak dan orang tua. Padahal semua tampilan tersebut sudah diplot sedemikian rupa lewat skenario yang telah disiapkan. Kemudian dari titik ini, Gerbner, berpendapat media telah menanamkan sikap dan nilai tertentu dan kemudian memelihara dan menyebarkannya sikap dan nilai itu antar anggota masyarakat serta mengikatnya bersama-sama pula. Dengan kata lain, media mempengaruhi penonton dan masing-masing pemirsa meyakininya. Jadi, para pecandu televisi akan memiliki kecenderungan sikap yang sama pula satu sama lain. Lebih lanjut Gerbner menganalisa, sesungguhnya media massa merupakan agen sosialisasi. Memang Gerbner dan timnya melihat bahwa film drama yang disajikan di televisi mempunyai sedikit pengaruh, tetapi sangat signifikan dalam mengubah sikap, kepercayaan, atau pandangan pemirsa yang berhubungan dengan lingkungan sosial. Dari lanskap ini, Kholil , menjelaskan apabila media massa secara berulang-ulang menyampaikan pesan-psan yang sesuai dengan pendapat dan tingkah laku seseorang, maka pendapat dan tingkah laku seseorang akan semakin kuat dan semakin subur akibat terpaan pesan-pesan media massa yang terus menerus. Walhasil, menurut perspektif teori penyuburan, komunikasi akan efektif apabila pesan-pesan yang diinginkan untuk difahami dan diamalkan individu atau masyarakat, disampaikan secara berulang-ulang. Uniknya, dari teori kultivasi (teori penyuburan) ini, dalam pandangan Kholil -sembari menyitir pendapat Syekh Ali Mahfuz- bahwa nilai-nilai Islam tetap bisa eksis di permukaan bumi karena dakwah yang dilakukan secara terus menerus (disuburkan?). Dengan demikian, menurut perspektif teori penyuburan, nilai-nilai Islam dapat diyakini dan diamalkan oleh umat manusia apabila penyampaiannya dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan berbagai jenis mendia massa cetak serta media massa elektronik. Sehingga nilai-nilai Islam yang dianut oleh seseorang akan semakian subur baik dan tatanan pengetahuan maupun pada tatanan pengamalan.
SINERGI JULI 2013
SASTRA III. Kritik Teori Atas Teori Teori adalah tujuan akhir dari ilmu pengetahuan. Berangkat dari teorilah seperangkat sistem dapat laksanakan. Teori merupakan pernyataan umum yang merangkum pemahaman kita tentang cara dunia bekerja. Hanya saja teori tidak boleh dibiarkan begitu saja menguasai pemikiran tanpa berupaya untuk mengeritiknya. Jadi teori tidak kebal kritik. Kebenaran otoritas teori bisa diterima dan dipertahankan jika kritik telah dilakukan atasnya. Sebuah teori dari psikologi sosial yang diusung Albert Bandura berguna dalam mempelajari dampak media massa adalah teori pembelajaran sosial. Teori ini menyatakan bahwa terjadi banyak pembelajaran melalui pengamatan pada perilaku orang lain. Teori sangat berharga dalam menganalisis kemungkinan dampak kekerasan yang ditayangkan televisi, namun teori ini juga merupakan teori pembelajaran umum yang dapat diaplikasikan pada bidang-bidang berdampak media massa lain. Dalam teori terungkap sebenarnya manusia memiliki kemampuan untuk menyadari dan berpikir bahwa mereka dapat mengambil manfaat dari pengamatan dan pengalaman. Artinya, banyak pembelajaran yang diperoleh manusia dengan menyaksikan orang lain menampilkan perilaku beraneka ragam. Karenanya teori kultivasi tidak sepenuhnya benar. Gerbner dengan teori kultivasinya kemudian dikritik karena terlalu menyederhanakan permasalahan. Apalagi dengan mengatakan perilaku manusia sesungguhnya dipengaruhi oleh televisi, akan tetapi sebaliknya Hawkins dan Pingree, tidak menemukan kesimpulan yang mengindikasikan hubungan antara menonton televisi dengan gagasan realitas sosial penontonnya. Karena itulah, kritik terhadap teori kultivasi dilakukan juga oleh Robert Coles, pakar psikiatri dari Universitas Harvard, ia menunjukkan bahwa mempermasalahkan tayangan televisi tidak cukup begitu saja tanpa mempertimbangkan kualitas kehidupan keluarga. Kehidupan berkeluarga berkualitas ia artikan sebagai adanya pegangan nilai etik moral dalam keluarga yang sepenuhnya dijunjung tinggi. Sedangkan Miller sendiri tampaknya meragukan teori kultivasi ini. Menurutnya, teori kultivasi tidak dikembangkan untuk mempelajari efek yang ditargetkan dan spesifik (misalnya, bahwa menonton Superman akan
mengarahkan anak-anak untuk mencoba terbang dengan melompat keluar jendela) melainkan dalam hal akumulasi dan dampak televisi secara menyeluruh, yaitu bagaimana masyarakat melihat dunia dimana mereka hidup. Begitulah, teori kultivasi bila ditelusuri lebih dalam telah mengabaikan faktor-faktor interaksi seperti; pengalaman menonton, pengetahuan, jenis kelamim, suasan menonton, sikap dan kondisi sosial ekonomi keluarga, padahal ini semua merupakan elemen-elemen yang sangat dominan mempengaruhi interpretasi yang dilakuka pemirsa terhadap siaran televisi. VI. Epilog Lepas kelebihan dan kekurang dari teori kultivasi, sesungguhnya teori ini sangat layak untuk diketahui oleh masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya. Sebab, kedua kelompok ini merupakan subyek-subyek penikmat televisi, terlepas dari lamanya waktu yang mereka gunakan atau seberapa jauh pengaruh yang mereka rasakan. Dalam hal ini, memahami teori kultivasi dapat digunakan sebagai bekal untuk waspada terhadap budaya-budaya yang sering diusung oleh media. Apalagi televisi, menurut Jalaluddin Rakhmat adalah mesin ideologi yang paling ideal. Sebagaimana teori pada umumnya, teori kultivasi yang digagas oleh Gerbner ini pun memiliki banyak kelemahan, di samping kelebihannya yang berupa pengetahuan yang diakui oleh orang banyak. Akan tetapi, kalau dicermati secara mendalam, salah satu kekurangan penting teori ini adalah tidak mampu menjawab bagaimana seharusnya pecandu televisi melepaskan diri dari cengkeraman pengaruh televisi. Teori kultivasi memang menekankan pembahasan mengenai pengaruh-pengaruh televisi. Namun, dalam teori ini tidak dibahas langkah apa yang harus ditempuh untuk menghindarkan diri dari sikap negatif yang akan muncul setelah terkultivasi.
Massa. Jakarta: Penerbit Erlangga. Miller, Katherine. 2002. Communication Theories, Perspektives, Proceses, And Contexts. New York: The McGraw-Hill Companies Inc. Morrisan, Andy C.W & Farid H.U. (2010). Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia. Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Malang: Cespur. Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung : Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Severin, Werner J., James W. Tankard Jr. 2011. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana. Tjahyadi, Lindung. Teori Kritis Jurgen Habermas: Asumsi-asumsi Dasar Menuju Metodologi Kritik Sosial, dalam Jurnal Fakultas Filsafat UGM. Yogya: Agustus 2003, Jilid 34, Nomor 2. Yuliati, Nova. Televisi dan Fenomena Kekerasan Perspektif Teori Kultivasi, Mediator, Vol. 6 No. 1 Juni 2005. Zandi, Sakhira. 2011. Teori Komunikasi Massa. Dalam Syukur Kholil (Ed). Teori Komunikasi Massa: 98-101. Bandung: Citapustaka Media Perintis
Daftar Pustaka Kholil, Syukur. 2007. Komunikasi Islami. Bandung: Citapustaka Media. McQuail, Dennis. 1987. Teori Komunikasi
SINERGI JULI 2013
51
PUISI GADIS IMPIAN Oleh : Kayfa
Oleh :Ilyas rawi HUJAN
Met malam gadis impian... Semoga malam ini menjadi indah mimpi-mimpimu... Senyumlah..agar ku merasakan manisnya senyum yang Terukir indah di bibirmu.... Bayang-bayang dirimu selalu saja membuat indahnya dunia hayalku... Walau kau tak pernah ada lagi di sisiku.... Namun cintamu....Kasih sayangmu Menjadi awan-awan hati yang selalu menyejukkan jiwaku.... Met malam wanita impian.... Tidurlah dipembaringan yang indah malam ini...
Hujan perahu dari laut yang jernih Menyapai rindu dalam paru camar Hujan ratapku telanjang bagai piatu Masih kudayung harap ke bukit peluh Lupa mentari merapat dermaga Karena ombak tiada berbui Penumpang-penumpang memudikan rindu
Ketika Cinta Bertasbih Oleh : Yafa Nabila Ketika cinta bertasbih dalam hatiku... Ku munazatkan ayat-ayat cinta dalam jiwaku.... Ku tiupkan sahadat cinta dalam ragaku.... Agar segala asa gundah hilang Dalam zikir-zikir nama asmamu... Kelak suara azan hatiku menggema dalam ruang sukma jiwamu... Dan hidupkan roh-roh cinta yang ada dalam hatimu.... Yang tlah mati.... CINTA Oleh : Sari. R Cinta adalah sebuah keyakinan hati.... Tuk merasakan arti berkasih, mengasihi & menyayangi Walau terkadang menyakitkan hati.... Saat jauh, saat sepi... Seakan hampa hidup tanpa makna Saat cinta itu hilang.... Cinta kan selalu hidup dihati.... Saat kita mengenangnya.... Merawatnya, menjaganya..... Walaun terkadang ingin rasa hati berlari Menembus ruang waktu yang jauh... Cinta...Oh...Cinta... Buat hati tersenyum, tertawa... sedih & terluka karnanya... Namun cinta yang membuat manusia mengerti Makna hidup yang sesungguhnya... Cinta...Oh...Cinta... Membuat dunia begitu berwarna.... KENANGAN Oleh : Tasya Aura Kucoba memahami...satu sisi dirimu... Sudut cintamu...maszab-maszab kasihmu... Peluhku mengering... saat jejak-jejakmu menjauh... Ingin ku jamah jiwamu dengan satu yang tersisa... Pada rinduku...satu hati padamu,,, Ingin kurasakan cintamu... Walau kini hanya menyisakan bayang-bayang dirimu... Hanya laras hati ini... Yang lirih....memohon dirimu kembali....
52
SENJA Telah merah awan di kiblat Semarak logam terbakar nyala semangat Birahi, kita tenggelamkan Pada sungai tak pernah jemu hilir Mari, kita nyalakan lampu Menyambut malam dengan tulus Kita panggil semua ternak pulang Kita undang semua gemintang MALAM Malam bagai tak lepas dari bulan Beriring kependakian Menjamah rindu dipuncak tugu Disini kita bersimpuh Rumput-rumput basah Menjagakan jangkrik-jangkrik Menuturkan cerita panjang terkubur PAGI Kutatap engkau Dibawah kokok ayam bersahutan Senyap tertelan embun luruh Ada yang memanggil aku bergegas Dan surya meminjamkan jubahnya Silamnya sejuk pada kopi yang kureguk Kubenamkan rinduku Semayam dalam senyum
SIANG Panas membakar pundak kita Beban yang tak pernah alpa ntah berapa Terbentang sekian hektar cita Disini kelana resahku Bila lonceng berbunyi Enggan hatiku berpisah Pohon sena tua Kutambat rinduku diosini Karena engkau yang setia Mencatat yang pergi dan kembali
SINERGI JULI 2013
INFO NASIONAL
Situs Gunung Padang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Internasional Kebudayaan
Keterangan Gambar :Pakar hukum rumah sakit dari Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya Eko Pujiyono SH MH mengimbau aparat penegak hukum untuk menggunakan Hukum Kesehatan atau Hukum Kedokteran untuk Sengketa Medis oleh dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani
Aparat Sebaiknya Gunakan Hukum Kesehatan untuk Kasus Dr. Ayu "Harus dipahami bahwa ilmu kedokteran itu ada ketidakpastian.
Sedangkan ahli hukum selalu menginginkan kepastian. Karena itu konstruksi norma yang dilakukan untuk menjerat ketiga dokter di Manado itu sebaiknya berlandaskan konsep hukum kesehatan dan hukum kedokteran," katanya di Surabaya, seperti dikutip dari antara Selasa (10/12/2013). Di sela-sela Dialog Publik "Paradigma Penyelesaian Sengketa Medis (Studi Kasus dr Dewa Ayu Sasiary Prawani Sp.OG)" di Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, ia menjelaskan pembuktian malapraktik yang dilakukan dokter bukanlah hal yang mudah, karena itu perlu sidang tim etik. "Jadi, penghukuman atas dasar pasal-pasal pidana (KUHP) membuktikan bahwa aparat penegak hukum sesungguhnya tidak memahami filosofi dasar dari hubungan antara penyedia jasa medis dengan pengguna jasa medis maupun hubungan antara dokter dan pasien," katanya. Eko yang juga sedang menempuh pendidikan Doktor Ilmu Hukum di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dengan bidang kajian Hukum Rumah Sakit itu mengatakan hukum kesehatan mengatur penentuan nilai moral perihal baik-buruk atau benar-salah harus bertolak pada etika kesehatan, yakni "biomedical ethics". Hal itu dibenarkan oleh dr Nurtjahyo SpF SH yang mewakili Ikatan Dokter Indonesia Cabang Jatim dalam dialog publik yang dibuka Rektor UHT Surabaya Laksda TNI (Pur) H. Mohamad Jurianto SE itu. "Dokter dalam melakukan tugasnya mempunyai aturan yang harus ditaati dan apabila melakukan kesalahan ada kode etik yang menangani. Jadi, jangan langsung dijerat pidana, tapi perlu pertimbangan tim etik," katanya. Sementara itu, Ketua Program Studi Magister Hukum UHT Dr Chomariyah SH MH mengatakan munculnya kasus dokter Ayu itu memicu perlunya dokter-dokter untuk belajar hukum, termasuk hukum kesehatan atau hukum kedokteran itu sendiri. "Belajar hukum ini untuk melindungi diri mereka dari kesalahan dan bisa bertindak sesuai aturan yang ada. Yang jelas, setiap keilmuan maupun profesi harus dijalankan sesuai dengan prosedur dan proporsional. Bila sudah dijalankan dengan benar, maka pemidanaan bisa diminimalkan," katanya. Lain halnya dengan drg Betty Puspitawati MARS dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). "Sengketa antara dokter dan pasien biasanya disebabkan kurangnya komunikasi dokter dengan pasien, komunikasi yang lemah akan membuat pasien membuat interpretasi dan persepsi yang berlainan dan berbeda, bahkan memojokkan dokter," katanya. (Abd) Disadur Kembali Aswin Nasution
SINERGI JULI 2013
Penelitian tentang Situs Megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan dibahas dalam Pertemuan Internasional Kebudayaan "Gotrasawala" yang akan digelar oleh Pemerintah Provinsi Jabar pada tanggal 5 hingga 7 Desember 2013. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, di Bandung, Selasa (3/12), mengatakan situs Gunung Padang merupakan situs kontroversial yang saat ini tengah ramai diperbincangkan oleh sejumlah pihak di dalam negeri. Oleh karena itu, kata Wagub Jabar, tidak ada salahnya jika situs tersebut diangkat dalam sebuah seminar yang menjadi rangkaian acara Gotraswala dan dibahas melalui berbagai persepsi. "Dalam penelitian Gunung Padang ini, kita tidak hanya mengundang para peneliti dari dalam negeri. Beberapa peneliti lain seperti Graham Hancock (Belanda), Robert Schoch (Boston University) dan Richard Hansen (Idaho State) turut hadir untuk ikut memberikan pandangan terkait situs Gunung Padang yang belakangan ini ramai diperbincangkan," kata dia usai press conference Gotrasawala di Hotel Savoy Homann Bandung. Menurut dia, pembahasan situs Gunung Padang merupakan isu seksi yang mendunia sehingga momentum ini menjadi ajang berbagai disiplin ilmu baik arkeolog, geolog, sejarawan, dan lain-lain untuk menguak ada apa di balik situs ini. Akan tetapi, lanjut dia, dengan adanya seminar terkait Gunung Padang dalam rangkaian Gotraswala ini bukan berarti untuk menyamakan persepsi terkait situs megalitikum tersebut. "Tapi melalui pembahasan yang menyeluruh dari berbagai sudut pandang, maka bukan tidak mungkin akan membantu penelitian Gunung Padang yang saat ini masih terus digali," katanya. Pihaknya menyakini nantinya akan banyak persepsi namun Situs Gunung Padang ini tidak boleh dibiarkan. "Hal ini menandakan peradaban manusia yang pernah ada dan harus diteliti. Seandainya ini lebih tua dari Mesir, seperti yang ramai diperbincangkan maka seluruh teori kebudayaan dunia akan berubah. Ini salah satu kekayaan yang harus dibahas secara menyeluruh," katanya. Pihaknya berharap, melalui gelaran Gotrasawala ini potensi dan gaung seni budaya Jabar bisa diketahui oleh masyarakat dunia internasional sehingga ekonomi kreatif dari budaya di Jawa Barat bisa terangkat dengan sendirinya. "Selain itu, melalui Gotrasawala diharapkan kesenian tradisional yang ditampilkan mampu mewakili keanekaragaman kesenian tradisional Jawa Barat yang akan mendunia," katanya. Penulis: /YUD Sumber:Antara Disadur Kembali Aswin Nasution
Keterangan Gambar : Batu-batu balok jenis batuan beku andesit terhampar berserakan di situs Megalith Gunung Padang, Kab. Cianjur, Jawa Barat. (sumber: Antara)
53
INFORMASI TEKNOLOGI
Teknologi PenyadapdanPenangkalnya Menyadap pembicaraan orang di telepon bukan perkara gampang.Taksembarang orang bisa melakukannya. Dibutuhkan keahlian khusus untuk melakukannya. Yang pasti, sipenyadap punya pengetahuan di bidang teknologi informatika. Selainkeahlian, tentudibutuhkangadget yang sesuai. Nah, Lembaga Privacy International melalui Surveillance Industry Index menyebutkanada 338 perusahaan, 77 di antaranyadariInggris, yang menawarkanpuluhanteknologiuntukmempraktekkanpenyadapanini. Di Timur Tengah, tepatnya di UniEmirat Arab, adaperusahaanpembuatgadget sepertiitu, namanya Advanced Middle East Systems (AMES). Perusahaan inimenawarkanalatpenyadap yang diberinamaCerebro. Alattersebutdigunakanuntukmemonitorsertamenganalisiswaktukomunikasisecararealtime.Komunikasi yang bisadipantauterdiriatastelepon di jalur GSM, pesanpendek, suratelektronik, pesaninstan, dan media sosial. Perusahaan lainadalahVASTech, yang menawarkansistemserupabernama Zebra. Merekamengklaimkemampuan Zebra sebagaisistemuntukmembantupenggunanyabertempurmelawankejahatan. Menurutperusahaanberbasis di Afrika Selatan ini, alattersebutmampumengaksesinformasidaritelekomunikasiuntukmelakukananalisadaninvestigasi. Zebra dirancanguntukmenghadangkontensuara, pesanpendek, suratelektronik, danfaksimile di jaringan yang terhubung. Meskidikaitkandenganspionase, jurubicaraperusahaanitumembantahbahwasistemnyadigunakanuntukhaltersebut.“Kami menciptakanproduk yang sesuaidenganketentuanhukum.Produkiniuntukmencegahkejahatanterutama di perbatasan, sepertipor-
54
nografipadaanak, perdaganganmanusia, penyelundupanobatterlarang, penyelundupansenjata, pencucianuang, danterorisme,” ujarnya. Jurubicara yang tidakdisebutkannamanyaitumenambahkan, adanyawewenangVASTe chuntukmenarikproduknya.“Kami hanyamendukungpraktekbersifat legal, yaitumendukungpemerintah,” katanya. PolitikusPartaiBuruh di Inggris yang membidangipengendalianbarangekspor, Ann McKehcin, mengomentariperihalmaraknyap eredaranalatpenyadap.“Kami sangatpeduliterhadapadanyalisensipemerintah yang diberikanbagiteknologibaru,” katanya. “Teknologiperantilunakberkembangsangatpesatdanmerupakankomponenekspor yang besar,” ucapnya.McKehcinmengatakanperlunyatinjauanulangdaripemerintahuntukmengawasi proses ekspor-impor agar berjalansesuaidenganketentuan. Perusahaan asalInggris, Israel, Jerman, Prancis, danAmerikaSerikatselamainidikenalkerapmenawarkanberagamsistemuntukmeretasjaringan Internet sertamenyadappercakapantelepon. Penyadapan modern yang kerapdigunakanadalahmerekaminformasimelaluikabeloptik. Lewatteknologiini, informasibisadikumpulkanmelaluitrafficdarijarakjauhdenganmenggunakanteleponkesatelit. Teknologiinidipercayamenjadiandalan NSA dalammelakukanpraktekspionaseterhadaptargetnya.
KepalaBidangSistemKomunikasi Multimedia BadanPengkajiandanPenerapanTeknologi (BPPT), KelikBudiana, mengomentarisoalsuburnyabisnisalatpenyadapan di luarne geri.“Menjualalatsemacamitumemangsudah biasa, tapitidakmenjaminbisamembacainformasidenganbenar,” katanya. Namun, Kelikmenambahkan, perkembanganteknologimemungkinkanadanyapihak yang memperbaruiteknologiuntukmengen kripsiinformasi.“Denganteknologisuperco mputer, lambatlaunenkripsibisadibacajuga,” ucapnya. Kelikmenyebutkan, hal yang harusdilakukanuntukmeminimalkanpenyadapanadalahmengunci data denganenkripsi.“Intinyainisep ertipassword, harusdiubahdalamjangkawaktutertentu,” ucapnya. Keliktidakmenjamin data yang sudahterenkripsidapatterhindardaripenyadapan. “Kalausekarang, misalnya, dibilangaman, kitatidakakantahukondisienambulankedepan,” ucapnya. Sejauhini BPPT belumberencanamembuatalat untukmenangkalpenyadapan.“Kami memangsempatmelakukanpengkajian, tapibelumadarencanakearahsana,” kata Kelik. BPPT getolmendorongpemerintahdanswastauntukmeningkatkankesadarandalammelindungi data. Salah satu program yang pernahdilakukanadalahkerjasamapengamanan data Internet bersamaKementerianPertahanan. (Rozi)
SINERGI JULI 2013
OPINI
Mewujudkan Kota Lemang Yang Asri dan Bebas Banjir Dibutuhkan Komitmen Bersama Antara Pemerintah dan Masyarakat Catatan : TAVIP NASUTION/WARTAWAN HARIAN SUMUT24
Kota Tebingtinggi merupakan
salah satu kota terkecil di Propinsi Sumtera Utara yang memiliki luas wilayah 38.438 km2 dan terdiri dari 5 (lima) kecamatan yakni,Kecamatan Padang Hilir,Kecamatan Padang Hulu,Kecamatan Rambutan,Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Kecamatan Bajenis.Sedangkan jumlah penduduk kota Tebingtinggi berdasarkan data BPS (Badan Statistik Penduduk) Tahun 2010 sebanyak 146.000 jiwa.Namun dalam rentang waktu 3 tahun,yakni 2013 populasinya menurut data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah mencapai 182.592 jiwa.Artinya telah terjadi pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan yakni rata-rata 10 pe4rsen pertahunnya Dampak pertumbuhan penduduk yang tergolong cepat itu telah menimbulkan berbagai dampak.Diantaranya adalah dampak
lingkungan seperti kian padatnya arus lalu lintas.Selain itu,dampak negatifnya adalah menurutnya kualitas lingkungan hidup,seperti udara,air dan tanah.Persoalan yang kini sangat dirasakan oleh masyarakat adalah meningkatkannya volume sampah yang pada akhirnya menyebabkan banyaknya drainase yang tersumbat.Tentunya,hal itu akan merembet kepada persoalan banjir. Hal itu tentunya disebabkan terutama oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan yang bersih dengan membuang sampah sembarangan masih menjadi perilaku negative masyarakat terhadap lingkungan. Apalgi,letak letak geografis kota Lemang itu yang dibelah dua sungai besar yakni Bahilang dan Padang.Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) kota setempat,jumlah timbulan sampah di kota itu mencapai 117,67 ton/hari. Sementara
SINERGI JULI 2013
cakupan pelayanan (sampah terangkut) oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) kota setempat sebanyak 77,94 ton/hari dan sisanya dibakar,dibuang kedrainase dan sungai serta kesembarangan tempat oleh masyarakat. Kondisi saat ini,banjir telah menjadi persoalan besar dan sangat kompleks bagi masyarakat. Dengan curah hujan rata-rata 1.776mm/ tahun dengan kelembaban udara 80% hingga 90% ditambah lagi kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya sehingga menambah ancaman bahaya banjir di kota itu.Tidak berlebihan jika persoalan banjir di kota Tebingtinggi sangat berhubungan dengan perilaku masyarakat yang membuang sampah semabarangan tempat. Pada hal jika banjir telah melanda,semua menjadi korban termasuk mereka –mereka yang suka membuang sampah sembarangan. Bahkan warga yang memiliki kesadaran menjaga kebersihan lingkungan juga merasakan dampak perilaku buruk masyarakat itu.Bukan hanya sebatas persoalan banjir,tapi akibat lainnya adalah mewabahnya penyakit seperti diare dan sebagainya yang tentunya berdampak pada menurutnya produktifitas masyarakat. Bukan hanya persoalan penyakit,tapi banjir juga telah berdampak pada kerugian material masyarakat.Untuk mengatasi persoalan banjir itu,tentunya tidak mutlak menjadi tanggungjawab pemerintah semata.Masyarakat juga memiliki peranan yang sangat besar untuk sama-sama menjaga bahaya banjir yang hampir setiap tahun menjadi ancaman kota Tebingtinggi.Oleh karenanya mutlak diperlukan komitemen bersama seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah untuk menjaga agar kota Tebingtinggi terlepas dari persoalan bahaya banjir.Tidak membuang sampah sembarangan tempat adalah bentuk peran masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk menjadi lingkungan kota Tebingtinggi terbebas dari banjir ataupun wabah penyakit lainnya.
55
OPINI Menurut catatan penulis,banjir terparah di kota Tebingtinggi terjadi pada Desember 2001,hampir 70 persen wilayah di kota itu terendam air mencapai ketinggian 1 meter. Bahkanribuan rumah pemukiman penduduk yang berada di kawasan bantaran sungai terendam air mencapai ketinggian 2 meter hingga 3 meter.Akibat banjir tersebut perekonomian masyarakat kota Tebingtinggi menjadi lumpuh,perkantoran dan sekolah terpaksa diliburkan. Dari 35 Kelurahan yang ada di kota itu,60 persen atau 20 kelurahan merupakan kawasan rawan banjir seperti di Kelurahan Mandailing,Kel.Bandar Utama,Kel. Badak Bejuang,Kel.Pasar Gambir,Kel.Bulian,Kel. Bandar Sakti,Kel.Pinang Mancung,Kel.Brohol,Kel. Tanjung Marulak,Kel.Rantau Laban,Kel.Lalang,Kel. Bandar Sono,Kel. Persiakan,Kel.Tualang,Kel. Lubuk Baru, Kel.Pabatu, Kel.Satria dan Kel.Tambangan Normalisasi Sungai Salah satu visi wali kota Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan dalam memimpin Tebingtinggi adalah peningkatan pembangunan yang berdimensi lingkungan dan tidak banjir.Untuk mengantisipasi banjir di kota Tebingtinggi,pemerintah kota melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat melakukan normalisasi sungai dan pembuatan tanggul secara bertahap.Pembuatan tanggul tanggul dikawasan aliran sungai Padang selebar sepuluh meter dengan panjang seribu lima ratus meter dengan biaya sebesar Rp 1,5 Miliar yang bersumber dari dana APBD kota Tebingtinggi TA 2013. Menurut Kadis PU,Ir. HM.Nurdin,pembangunan tanggul disepanjang merupakan salah satu uapaya pemerintah kota untuk mengantisipasi “Banjir Bandang (kiriman)” yang setiap tahun acap kali melanda kawasan kota Tebingtinggi.Pembangunan tanggul tersebut tak terlepas peran serta warga setempat yang turut berpartisipasi dalam memberikan lahan tanahnya yang terkena untuk pembuatan tanggul sungai Padang,”Kami atas nama pemerintah kota
56
Tebingtinggi memberiukan apresiasi serta uacpan terimakasih kepada warga yang rela memberikan lahan tanahnya untuk pembuatan tanggul sungai Padang” ucap Nurdin beterima kasih sembari mengatakan secara formal pengawasan dan pemeliharaan sungai Padang adalah tugas dari Pemprovsu dan Pemerintah Pusat Selain itu,Pemerintah kota Tebingtinggi pada tahun 2013 akan membangun bendungan bergerak Bajayu (Batak Jawa dan Melayu) yang berlokasi di Kelurahan Tambangan,Kecamatan Padang Hilir dan Desa Paya Pasir,Kabupaten Serdang Bedagai. Proyek multiyears pembangunan bendungan
buka tutup elektrik dikota Tebingtinggi direncanakan pengerjaan selesai selama 3 (tiga) tahun dengan menelan biaya sebesar Rp 250 Milyar yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum. Cara-cara Menggulangi Banjir 1. Memfungsikan sungai dan drainase sebagaimana mestinya. Karena sungai dan drainase sebagai tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah. 2. Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di dekat sungai adalah para pendatang yang hanya dengan modal nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian, akan tetapi malah sebaliknya, merusak lingkungan. Itu sebabnya pemerintah harus tegas, melarang membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa tujuan tidak jelas datang ke kota dalam jangka
waktu lama atau untuk menetap. 3. Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi. Karena pohon adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Banyangkan, bila sebuah kota tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon selain sebagai penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air di saat hujan melalui akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi phon, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila hujan tiba. 4.Mengontrol Aktifitas Manusia. Banjir kilat yang berlaku terutamanya disebabkan pembuangan sampah dan sisa industri ke sungai dan parit. Bagi menangani masalah ini, kesedaran kepada masyarakat perlu didedahkan supaya aktiviti negatif ini tidak terus dilakukan seperti mengadakan kempen mencintai sungai dan sebagainya Penutup Sebagai kesimpulan tulisan ini,Pemeritah kota Tebingtinggi harus lebih memperketat peraturan dilingkungan masyarakat seperti tidak membuang sampah sembarangan,menjaga lingkungan,melestarikan lingkungan hijau.dan harus mengadakan aksi bersih2 lingkungan dan berpartisipasi membersihkan sampah.Begitu juga warga kotanya harus peduli terhadap lingkungan disekitarnya untuk tidak membuang sampah kesembarangan tempat karena dapat mendatangkan bencana banjir bagi warga kota itu sendiri.Untuk mencegah dan mengatasi banjir di kota Tebingtinggi diperlukan komitmen bersama antara pemerintah kota dengan masyarakat dan pihak terkait lainnya,sehingga kedepan kota Lemang menjadi kota yang asri dan bebas banjir.Semoga***
SINERGI JULI 2013
OPINI
HIDUP ITU PERJUANGAN OLEH : IBRAHIM, SH
HIDUP DAN KEHIDUPAN HANYA SATU KALI.PERJALANAN WAKTU KEHIDUPAN DI DUNIA MERUPAKAN PROSES “PERJUANGAN”. HIDUP PENUH ONAK-DURI, PAHIT-MANIS. UNTUK BERTAHAN HIDUP DIPERLUKAN SEHAT JASMANI DAN ROHANI. SEHAT SEPOTONG KATA YANG DIDAMBAKAN SETIAP INSAN. SEHAT TERMAHAL NILAINYA DALAM PERJALANAN PROSES KEHIDUPAN DI DUNIA.
GAYA HIDUP SEHAT Gaya hidup untuk sehat perlu dijaga, dibina sejak dini. Dari usia bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga haritua. Ahli-ahli kesehatan Dokter, Menteri, Bidan, Suster, Perawat, dukun serta tenaga-tenaga medis sangat berperan sebagai penangkal memelihara kesehatan. Resep-resep kuno, petuah leluhur merupakan warisan berharga. Sehat fisik dan mental tak ternilai harganya. Harta, uang bukan segalanya dalam hidup ini. Sehat rahasia Tuhan Allah SWT. Bersyukurlah bagi insan yang kondisi fisik dan mentalnya sehat. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa dan mental yang sehat. Kondisi fisik sakit merupakan momok. Orang pintar atau ahli-ahli kesehatanpun punya nalar dan kemampuan terbatas. Petuah, nasihat orang tua leluhur kita perlu dicermati sebagai pedoman gaya hidup. Orang dulu, nenek moyang, leluhur banyak memiliki resep gaya hidup. Orang dulu secara fisik, mental hidup sederhana dan sehat. Tidak jarang usia hampir 1 abad, dicapai kakek atok atau opung. Berangkali petuah resep gaya hidup itu perlu sungkan, malu atau dikatakan Kuno Baheulak.
JANGAN BANYAK FIKIR Seorang Oppung Tua (100 tahun) etnis Batak mengkisahkan resep sehat antara lain “ jangan banyak fikir “. Petuah sepotong kata itu sederhana, namum mengandung makna cukup luas. Dimaksudkan berfikirlah secra wajar saja, apa adanya. Tidak macam-macam. Tidak berlebihan atau mengada-ada. Puji dan rasa syukur kepada Tuhan Allah SWT atas nikmat. Peringatan yang dilimpahkan kepada kita umatnya. Kadangkala kita lupa bahwa hidup di dunia fana ini tidak lama. Hanya sebentar, singkat
kata para ulama, ustadz, guru. Proses perjalanan waktu sangat cepat bergulir. Sepotong kata lugas jangan banyak fikir. Menjadikan kita tidak sombong, congkak. Tau diri dan tidak takabur. Jangan ibarat pungguk merindukan bulan. Banyak cincong, banyak cerita, membuat diri tak elok. Jalani kehidupan apa adanya dengan niat tekad, usaha, kerja keras, dibarengi doa dan taqwa kepada Pencipta Tuhan Allah SWT. Insya Allah mudah-mudahan hidup akan berkah, tenang, senang, damai, aman dan nyaman. Dengan demikian jiwa dan raga akan sehat. Gemerlap dan kemewahan gaya hidup duniawi secara financial, materi, kebendaan akan dapat di tekan semaksimal mungkin. Berfikir mengikuti gaya hidup super moderen tidak jarang menimbulkan masalah. Tidak serasi. Banyak menimbulkan sisi negatif.
JANGAN BANYAK MAKAN
ala ini, atau gaya itu agar dikatakan “ super moderen “. Mungkin tidak sesuai dengan gaya kita, serta menimbulkan masalah, mengganggu kesehatan.
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN HIDUP
Dari masih bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga hari tua, setiap insan berupaya, berjuang mempertahankan hidup dan kehidupan. Sehat faktor utama proses menjalani masa kehidupan. Jika sehat terganggu maka proses perjuangan hidup terganggu. Sakit dan penyakit yang muncul dalam perjuangan mempertahankan hidup,merupakan ancaman serius. Sepanjang perjalanan waktu kehidupan penuh dengan perjuangan. Berbagai ikhtiar dan usaha setiap insan untuk memperoleh usia panjang. Kelalaian menjaga, memelihara kesehatan, akan berakibat fatal, berakhirnya kehidupan di dunia fana.perjuangan mempertahankan hidup dan kehidupan dilakukan dengan berbagai upaya usaha, dibarengi dengan doa, memohon kepada Tuhan Allah SWT Sang Pencipta alam semesta dan Umatnya. Semoga.
Resep hidup pikir itu Pelita Hati, lampu dan pedoman dalam menjalani kehidupan. Resep selanjutnya dinyatakan Oppung Tua itu adalah jangan banyak makan. Memang untuk mencapai sehat diperlukan makan yang cukup gizi dan energi. Makan faktor utama menjalani, mempertahankan kehidupan. Perjuangan mempertahankan hidup dari waktu ke waktu adalah menjaga memelihara kesehatan. Namun segala yang berlebihan akan menimbulkan akibat negatif bagi perjalanan proses hidup. Banyak makan dapat menimbulkan efek kurang baik bagi kesehatan. Sifat rakus dalam menikmati makan dapat menimbulkan sakit dan penyakit. Pola makan yang salah dan berlebihan akan mengganggu kondisi kesehatan. Sementara yang memiliki duit berlebih atau harta berlimpah tidak perlu umbar uang. Untuk menikmati makan GAMBAR ILUSTRASI
SINERGI JULI 2013
57
R A G A M P LU R A L I S Photo di ambil dari http://siarbatavianews.com
Dunia Kehilangan Madiba
Seluruh warga dunia berduka seiring dengan kepergian simbol perjuangan anti Apartheid Nelson Mandela pada kamis (5/12) malam. Mantan presiden Afrika Selatan tersebut telah meninggalkan warisan penting bagi dunia dalam memperjuangkan perdamaian,rekonsiliasi dan keadilan. Jutaan warga Afrika Selatan kemarin turun kejalanan di kota kota untuk mengenang Madiba panggilan akrab Nelson Mandela yang meninggal pada usia 95 tahun. Banyak warga menari dan bernyanyi dengan alunan musik sepanjang malam dan siang untuk menghormati kepergian Mandela. Ribuan warga juga menyanyikan lagu lagu era apartheid,”Mandela Anda membawakan perdamaian untuk kita”,demikian saslah satu sair nyanyian untuk Mandela.Dalam refleksi dan perayaan kehidupan Mandela.Dalam nuansa refleksi dawn perayaan kehidupan Mandela,mereka mengibarkn bendera dan berteriak “ Viva Mandela” dan Panjang umur Madiba. Kemudian,beberapa orang juga meniupkan vuvuzela,terompet khas yang lazim dipakai pada Piala Duia 2010 di Afrikaw Selatan.
58
Bendera dikibarkan hanya setengah tiang setelah Presiden Afrika Selatan Jasub Zuma mengumumkan kematian Mandela pada pidatonya di stasiun televisi nasional. Zuma mengumumkan Mandela meninggal sebelum pukul 21.00 waktu setempat “Bangsa kita telah kehilangan putra terbaiknya”,katanya di televise yang seperti dikutip AFP.”Meskipun kita mengetahui kalau hari ini (kemarin) akan tiba,tidak ada yang menghapus perasaan kehilangan yang sangat besar”. Tidak ketinggalan Desmond Tutu yang juga merupakan sahabat dekat Mandela memimpin misa di Café Town.”Dia (Mandela) megajarkan sebuah bangsa yang terpecah untuk bersatu”,kata Tutu dalam memimpin misanya. Dia mengungkapkan Tuhan telah mengirimkan Mandela untuk menjadi Presiden di saat yang krusial dalam sejarah bangsa. Kita sebangsa juga merupakan bangsa pejuang sangat menghargai apa diperjuangkan Mison Mandela.Apa yang dirasakan Neldon Mandela,kita juga telah merasakan sebagai bangsa yang terjajah. Semuanya itu terjadi menjadi kebutuhan kita dalam berjuang merebut dan memperjuangkan apa arti kemerdekaan bagi kita semua. Bukan untuk dinikmati perorang belaka.Tapi untuk semua orang.iyakan? Sejak beralih kepada aliran yang lain,menghubunginya agak sulit dan sangat sulit bersua.Dan apalagi untuk berbuat seperti sebetulnya.
Bukan itu saja,dimana mereka beradapun agak sulit diketahui dengan pasti.Dia menikmati perutnya memang sulit,jauh masa sulit sulit. Dan itu memang menyenangkan kehidupannya.Begitulah kehidupannya masa kini. Masa kini merupakan suatu pelarian dari sikap sebelumnya.Semuanya itu merupakan sikap yang berubah dari sikap binatang itu sendiri. Segalanya merupakan sikap kebinatangannya itu,dan itu merupakan sikap kebinatangannya sendiri.Dan tak dikatakan dengan berbagai hal. Semuanya berjalan dengan sendirinya. Dengan tidak sedikit hal yang bisa dilandasi dengan sebesarnya.Dan bisa dilandasi dengan kebutuhan yang sebatasnya. Selama memimpin Afrika selatan,pria yang dikenal sebagai sebutan “Madika” tidak hanya mengurus tidak hanya dunia itu,ia juga mengrus bertindak sebagai penengah dalam berbagai konflik besar di dunia. Misalnya masalah pembom Pan Nam Flight 103 pada Desember 1988 yang mengklaim 270 nyawa. Banyak kualitas yang timbul,akibat yang terjadi ketika membahas persoalan yang timbul akibat ingn menonton persoalan hilim ini. Semuaya itu merupakan hasil dari akibat yang diakibatkan film. Semuanya akan berakibat kepada penonton. Demikianlah apa yang terjadi. Tulisan ini berasal dari bahan bacaan dan Koran.! (Rizal Syam)
SINERGI JULI 2013
TEPIAN
Rabindranath Tagore Oleh Khairul Hakim
Kalau Pablo Freire mengemukakan “pendidikan yang membebaskan” untuk masyarakat Amerika Latin. Maka, Rabindranath Tagore, sastrawan besar India menganggap sekolah sebagai penjara. Dia tak betah dengan sistem sekolah yang disebutnya sebagai: siksaan yang tak tertahankan. Tagore -begitu sastrawan ini dikenal- menganggap waktu-waktu yang tersita untuk belajar di sekolah menjadi tahun-tahun yang menghalangi. Duh! Akhirnya, bukan hal yang mengejutkan ketika memasuki usia 13 tahun ia keluar dari sekolah. Anehnya, saat hengkang dari sekolah, ia sebut telah menemukan kemerdekaannya. Kemudian, dari keanehan itu, ia memperoleh sebuah hasil yang menakjubkan: pada 14 November 1913 Tagore memenangkan anugerah Nobel di bidang Sastra. Orang pertama dari Asia yang menerima penghargaan paling bergengsi di dunia. Keberaniannya meninggalkan sekolah membuat Tagore menjadi sastrawan dan pemikir besar India sampai kini. Pria kelahiran Kolkata, India, 7 Mei 1861 ini kemudian bercerita: Ketika aku masih sangat belia, saat aku berhenti belajar dan keluar dari sekolah. Ternyata, langkah berani itu telah menyelamatkanku. Dan kini aku mendapatkan semua yang kuperoleh berkat langkah berani itu. Waktu itu, aku melarikan diri dari kelas-kelas
yang di dalamnya ada proses belajar-mengajar. Ruangan-ruangan itu tidak mengilhamiku. Dan, aku memperoleh kepekaan terhadap hidup saat belajar bersama alam. Apa sebetulnya yang mengagumkan dari Tagore? Ketika ia mendapat Nobel dan belajar bersama alam. Menurut pihak panitia, Tagore dianugerahi Nobel berkat idealisme dalam berkarya dan karya-karyanya yang menyentuh dan dapat diterima di mana pun di dunia ini. Tulisan yang melintasi sekat-sekat bangsa, agama dan ras. Tagore memang memiliki idealisme. Bukan hanya idealisme yang ada dalam karya sastranya, tetapi juga idealisme ketika mendirikan sekolah yang dikenal dengan Santiniketan: tempat tinggal yg damai. Ini adalah sekolah yang khas dengan budaya lokal dan disesuaikan pada kebutuhan masyarakat umum saat itu. Sangat berbeda dengan sekolah-sekolah
yang didirikan oleh penjajah Inggris di India masa itu. Sekolah ini dikatakan khas, karena saat belajar orang-orang duduk di atas rumput dan dinaungi pohon yang rindang. Tagore berhasil mengubah sekolah bukan lagi penjara bagi siswa, tetapi menjadi -seperti ia sebut- taman kebebasan merengkuh pengetahuan. Tak ada pengekangan di sini, tak ada kecemasan setiap pagi di sini. Tak ada rumus-rumus kegelisahan, yang jika tidak hafal akan berdiri di depan papan tulis. Dan, tak ada lagi ketakutan akan tinggal kelas.
Photo di ambil dari :http://www.totalbhakti.com
59
SINERGI JULI 2013
59
SINERGI
SINERGI JULI 2013