SINERGI MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI
REFERENSI
TEBING
TINGGI
DELI
A T I K R A PA S
–– –– –– ––
MENDEVINISIKAN PASAR REVITALISASI PASAR TRADISIONAL REVITALISASI DAN RELOKASI PASAR GAMBIR PASAR MODEREN VS PASAR TRADISIONAL
ISSN 1978 - 8080 9 771979 800885
00167
EDISI NO : 167 | TAHUN XIV | PEBRUARI 2016 www.tebingtinggikota.go.id
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Dari Redaksi
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI NO.480.05/ 286 TAHUN 2002
KETUA PENGARAH
Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM ( WaliKota Tebing Tinggi )
WAKIL KETUA PENGARAH Ir.H.OKI DONI SIREGAR ( Wakil WaliKota Tebing Tinggi )
PENGENDALI
H. Johan Samose Harahap, SH, MSP (Sekdako Tebing Tinggi Deli )
PENANGGUNG JAWAB
Ir. H. Zainul Halim (Asisten Administrasi Umum )
PIMPINAN REDAKSI
Drs. Bambang Sudaryono (Kabag Adm. Humas PP)
KOORDINATOR LIPUTAN Drs Abdul Khalik, MAP
BENDAHARA : Zulhadin, SH
SEKRETARIS REDAKSI Dian Astuti REDAKSI
Rizal Syam, Juanda,
LAYOUT DESAIN GRAFIS Aswin Nasution, ST
FOTOGRAFER :
Sulaiman Tejo, Agung Purnomo
KOORDINATOR DISTRIBUSI Edi Suardi, S.Sos Ridwan
LIPUTAN DAN REPORTER
Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi Redaksi menerima tulisan,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya. Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Eimail :
[email protected] Facebook :
[email protected]
Pembaca Budiman
E
disi Pebruari 2016 ini kami mengangkat tema tentang Pasar Kita, berbicara tentang pasar kali ini kami tim sinergi mengupas permasalahan tentang revitalisasi, pasar modren dan tradisional. Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan dan sebagainya. Pasar yang dalam pelaksanaannya bersifat tradisional dan ditandai dengan pembeli serta penjual yang bertemu secara langsung. Proses jual-beli biasanya melalui proses tawar menawar harga, dan harga yang diberikan untuk suatu barang bukan merupakan harga tetap, dalam arti lain masih dapat ditawar, hal ini sangat berbeda dengan pasar modern. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Diedisi ini juga kami dari tim majalah sinergi tidak lupa menyajikan rubrik tentang pendidikan, hukum, kesehatan serta informasi mengenai kegiatan - kegiatan yang dilakukan pemimpin daerah kita di Kota Tebing Tinggi. Kami kembali mengingatkan pada pembaca setia sinergi untuk mengirimkan tulisan – tulisan agar dapat di muat dalam majalah kesayangan kita “ Sinergi “ Dari meja redaksi kami mengucapkan selamat membaca Assslamu’alaikum Wr Wb
Drs.Bambang Sudaryono Pimpinan Redaksi 2 |SINERGI |Januari 2016
DAFTAR ISI
9
7
2. 4. 6. 7.
16
43
45
49
SALAM REDAKSI MOMENTUM SINERGITAS UTAMA • Revitalisasi Pasar Tradisional • Revitalisasi dan Relokasi Pasar Gambir • Pasar Moderen VS Pasar Tradisional 13. PENDIDIKAN • Personil Dewan Pendidikan Tebing Tinggi Terpilih 16.KESEHATAN • Petani T.Tinggi Berhasil Kembangkan Bunga Kol Dataran Rendah 18. HUKUM • Waspadai Pembelian Narkoba Dilakukan Secara Kongsi 20.LINGKUNGAN HIDUP 23.LENSA PEMKO 26.PEMKO KITA 43.SOSIAL 45.AGAMA 49.PORFIL 51.CERPEN 55.RAGAM 57.PUISI 58.INFO NASIONAL 59.TEPIAN
Sosial
30
Momentum Pemko Kita
SINERGI |Januari 2016| 31
ESA HILANG DUA TERBILANG
Pimpinan Redaksi
JAJARAN REDAKSI TAHUN 2016
Koordinator Liputan
Drs.BAMBANG SUDARYONO
Drs.ABDUL KHALIK,MAP
Redaksi
Koordinator Distributor
RIZAL SYAM
EDI SUARDI
Sekretaris Redaksi
DIAN ASTUTI
Distributor
RIDWAN
Bendahara
ZULHADIN, SH
Distributor
ENDAH UTARI
Redaksi
JUANDA
Foto Grafer Sinergi
AGUNG PURNOMO
Layout Desain Grafis ASWIN NASUTION,ST
Foto Grafer Sinergi
SULAIMAN
SINERGI |Januari 2016| 3
Momentum
4 |SINERGI |Pebruari 2016
Sinergitas
SINERGI |Pebruari 2016 | 5
Sinergitas
Mendevinisikan Pasar
Manusia Memang Bisa Hidup Sendiri Dan Mendapatkan Kebenaran Melalui Perkembangan Akalnya.
P
asar adalah kata yang sama tuanya dengan peradaban manusia. Di mana ada manusia saling beinteraksi, maka dipastikan di sana akan tercipta pasar. Pertukaran kebutuhan antar sesama manusia, baik per individu maupun secara kelompok dan komunitas, bahkan kelompok manusia yang lebih besar mengharuskan terciptanya pasar. Tanpa adanya pasar, perkembangan kemanusiaan dipastikan akan berjalan di tempat.
Seperti kisah terkenal dalam filsafat Ibnu Thufail berjudul Hayy Ibnu Yaqzan. Ibnu Thufail menyatakan manusia memang bisa hidup sendiri dan mendapatkan kebenaran melalui perkembangan akalnya. Namun, untuk mengetahui perkembangan tentang dirinya, maka manusia harus melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Kebutuhan akan interaksi itu lah kemudian yang akan berkembang mulai dari kebutuhan rohani hingga kebutuhan jasmani. Terhadap kebutuhan jasmani itu pula, pasar dibutuhkan. Barter, adalah jenis pasar yang paling tradisional. Setiap orang yang memiliki barang akan mempertukarkannya dengan barang yang dimiliki oleh orang lain. Saling mempertukarkan barang itu sudah ada sejak masa keturunan awal Adam As dan Hawa yang 6 |SINERGI | Februari 2016
kemudian seiring dengan nilai spiritual keharusan untuk berkurban (jual beli spiritual). Kisah Habil dan Qabil yang dilansir Alquran mengisyaratkan bahwa sejak masa itu sudah ada model pasar, di mana Habil dan Qabil memiliki jenis komoditi pertanian yang baik. Habil mengurbankan komoditi pertaniannya yang baik, sedangkan Qabil mengurbankan komoditi pertanan yang jelek. Allah kemudian menolak komoditi pertanian Qabil yang jelek dan menerima kurban Habil yang baik, sehingga karena rasa iri dan dengki, jual beli spiritual itu berakhir dengan pembunuhan.
Secara filosofis, dari kisah Habil dan Qabil itu, ada muatan hikmah jika kegiatan pasar dilakukan secara benar dan jujur akan menghasilkan kebaikan, sedangkan jika kegiatan pasar dilakukan secara jelek, maka akan berakhir dengan kehancuran. Salah satu kegiatan pasar yang paling dimurkai oleh Allah karena jelek, adalah jual beli bersifat monopolistik. Artinya, pasar yang dikendalikan oleh orang-orang atau komunitas tertentu, di mana seluruh komofiti yang diperdagangkan dikendalikan oleh suatu kelas sosial, akan berdampak jelek nantinya Pasar harus bersifat cair, di mana setiap orang memiliki hak untuk menjual dan membeli komoditi secara bebas, tanpa harus mendapatkan tekanan tertentu dari
pihak mana pun. Di pasar yang baik lah naluri manusia untuk aktualisasi diri bisa berlangsung bebas, sehingga membutuhkan formula yang baik pula untuk mengaturnya. Islam kemudian membuat aturan yang jelas terkait dengan proses kegiatan di pasar itu. Dalam konteks demikian, pasar yang tumbuh secara alamiah di mana manusia intensif berinteraksi, akan semakin baik jika ada regulasi yang mengaturnya serta aparat kekuasaan yang mengendalikannya dengan baik pula. Kota yang baik, akan terlihat sejahtera dan makmur apabila pasarnya dikelola secara baik hingga pada tahapan bersifat spiritualitasnya. Pasar yang baik di mana 70 persen rezeki berputar di seputar pasar, akan menjadi surga dunia yang paling indah, jika didalam kegiatannya tidak ada yang namanya monopoli, oligopoli, riba dan penipuan serta pengkhianatan. Pasar yang baik, juga memperhatikan aspek lingkungannya, di mana pasar menjadi tempat yang menyenangkan bagi mereka yang datang ke tempat itu. Namun, pastinya pasar merupakan tempat berkumpulnya makhluk baik dan buruk atau malaikan dan setan. Jika pasar dikendalikan oleh orang baik, maka akan baik lah kehidupan, tapi jika dikendalikan oleh orang yang buruk, maka buruk lah pasar itu. Pilihannya ada pada kita. Wallahu a’lam… @ A. Khalik
Laporan Utama
Photo Sinergi/Ist
REVITALISASI
PASAR TRADISIONAL
B
ila kita bicara pasar pasti persepsi kita tentu pasar tradisional adalah kumuh, semrawut, becek, kotor sempit dan kurangnya berbagai fasilitas seperti t tempat parkir, penerangan, tempat sampah yang bau kotor dan lorong yang sempit dan sebagainya. Semua kondisi ini menyebabkan masyarakat cenderung memilih berbelanja di pasar modern meskipun harga barang di pasar modern lebih mahal dibandingkan harga barang di pasar tradisional. Terlebih pasar modern memiliki tempat berbelanja yang nyaman lebih bersih dan praktis.
Kondisi yang kompleks pada pasar tradisional itu disebabkan lemahnya manajemen pengelolaan dan juga masih rendahnya kesadaran terhadap kedisiplinan pada aspek kebersihan dan ketertiban sehingga kurang memperhatikan pemeliharaan sarana prasarana yang ada ditambah adanya premanisme, tidak ada pengawasan terhadap barang yang dijual dan timbangan yang tidak standar,
terbatasnya masalah fasilitas umum, pemahaman rendah terhadap perilaku konsumen, dan penataan los/kios/lapak yang tidak teratur. Manajemen pasar yang lemah ini disebabkan karena pengelola pasar belum berfungsi dan bertugas secara efektif dan belum didukung Standard Operation Procedure (SOP) yang jelas. Kondisi semacam ini menggambarkan bahwa SINERGI |Pebruari 2016| 7
Laporan Utama
Pemerintah Indonesia telah menjadikan revitalisasi pasar sebagai program untuk meningkatkan peran pasar tradisional di sejumlah daerah. Targetnya, menyelesaikan revitalisasi 1.000 pasar rakyat yang menelan ang8 |SINERGI |Pebruari 2016
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika meluncurkan Program Revitalisasi 5.000 Pasar Rakyat 2015-2019 Juni lalu mengatakan, untuk tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp1,075 triliun untuk merevitalisasi 675 pasar. Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBNP), menurut Presiden, pemerintah telah menambah alokasi anggaran senilai Rp1,311 triliun untuk merevitalisasi 325 pasar, sehingga untuk merevitalisasi 1.000 pasar yang menjadi target tahun ini butuh total anggaran senilai Rp2,386 triliun. Saat ini jumlah pasar rakyat di Indonesia sebanyak 9.559 unit dengan jumlah kios 1.722.071 unit dan jumlah pedagang 2.639.633 orang. Pemerintah menargetkan akan merevitalisasi 5.000 pasar, dengan rincian 1.000 pasar tiap tahun hingga 2019. Presiden Jokowi mengemukakan, tahun depan pemerintah akan melipatgandakan anggaran untuk merevitalisasi pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar modern. Revitalisasi pasar tradisional tentunya mensinergikan sumberdaya potensi yang dimiliki oleh pasar tradisional tersebut hal ini tentunnya mempertimbangkan seluruh aspek secara komprehensif, terintegrasi dan holistik sehingga mampu meningkatkan dayasaing pasar tradisional dengan tetap mempertahankan
kekhasan maupun keunggulan yang dimiliki pasar tradisional tersebut.
Revitalisasi pasar tradisional dapat dilakukan dengan menata dan membenahi pasar tradisional, dimana kelemahan-kelemahan pada pasar tradisional yang menyebabkan penurunan dayasaing pasar tradisional sendiri harus segera dibenahi. Tentunya, revitalisasi pasar tradisional membutuhkan kebijakan yang berpihak kepada para pedagang , pemerintah maupun seluruh stakeholder yang ada.
“
Pasar tradisional memiliki karekteristik yang mengikat dan tentu tidak dimiliki pasar modern yaitu pertama, adanya proses tawar-menawar harga dimana ini menjadi penjalin kedekatan personal dan emosional antara penjual dan pembeli.Kedua, ada rasa persaudaraan di antara pembeli dan pelanggan yang terbangun. Ketiga, para pedagang di pasar tradisional sudah mengetahui persis keinginan pelanggan terhadap barang yang dibelinya. Keempat, pasar tradisional mampu menawarkan barang dengan harga yang kompentitif dengan kuwalitas barang yang bersaing.
garan Rp2,386 triliun pada tahun 2015. Kegiatan ini berlanjut dalam lima tahun sehingga 5.000 pasar bisa direvitalisasi.
“
pasar tradisional di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Di balik beberapa kelemahan, pasar tradisional menyimpan peran penting bagi masyarakat luas yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh pasar-pasar modern. Manajemen pasar yang lemah ini disebabkan karena pengelola pasar belum berfungsi dan bertugas secara efektif dan belum didukung Standard Operation Procedure (SOP) yang jelas. Kondisi semacam ini menggambarkan bahwa pasar tradisional di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Di balik beberapa kelemahan, pasar tradisional menyimpan peran penting bagi masyarakat luas yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh pasar-pasar modern.
Adapun kebijakan-kebijakan yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah kota dalam merevitalisasi pasar tradisional kita, adalah pertama, pemerintah kota hendaknya mampu merubah “wajah” pasar tradisional agar bisa lebih bersih, lebih nyaman dan lebih teratur. Pembenahan pasar tradisonal ini hendaknya mengedepankan kepentingan para pedagang, konsumen dan tentunnya kepentingan investor juga diperhatikan. Kedua, pemerintah kota harus terus mendorong kesadaran pedagang dalam menjaga lingkungan bersih yang sehat dan teratur. Ketiga, pemerintah kota juga harus membangun kesadaran masyarakat dan pedagang pentingnya membeli dan menjual produk yang bermutu. Keempat, pemerintah dapat menggunakan
Laporan Utama instrumen CSR perusahaan-perusahaan distributor untuk membina pedagang pasar tradisional. Kelima, diperlukan koordinasi dan kerjasama yang erat antar semua pihak agar tidak terjadi kerancuan dalam menyikapi kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan. Regulasi pemberdayaan pasar tradisional hendaknya diupayakan dengan memfasili-
tasi pedagang pasar tradisional agar mendapatkan iklim usaha yang kondusif. Kebijakan yang berpihak mempercepat terjadinya manfaat yang positif. Bila pasar tradisional dapat dibenahi dengan baik, niscaya tidak ada pertentangan lagi antara pasar tradisional dengan pasar modern, keduanya akan berkembang dengan nuansanya dan daya tariknya sendiri-sendiri. Namun, jika
pemerintah tidak berpihak kepada pasar tradisional, maka mereka akan semakin termarjinalkan dan semakin terpinggirkan oleh para pelaku usaha retailer besar yang lebih kuat. Jika demikian halnya, pertumbuhan yang memberikan manfaat bagi banyak pihak (inclusive growth) tidak terjadi. *..Ibnu Saud Sihombing Sekitar 10 tahun lalu Pasar Gambir Tebing Tinggi usai dibangun, namun baru sekarang dapat terisi oleh para pedagang , padahal untuk pembangunan Pasar tersebut sudah menghabiskan dana sekitar 14 Milyar Rupiah, Pasar yang begitu ‘Wah’. Dibangun dalam ketiga paket bangunan Blok A, B dan C Pasar Gambir sudah sempat beberapa tahun menjadi ‘WC’ terbesar, termegah, dengan biaya termahal
Photo Sinergi/Ist
REVITALISASI DAN RELOKASI PASAR GAMBIR
I
roni terjadi disebut sebut akibat ketidak berdayaan Pemerintah Kota dalam upaya memberdayakan pedagang. Adanya permainan oknumoknum baik dari kalangan pemerintah, LSM maupun tokoh yang mengatas namakan pedagang yang mencoba mengambil kesempatan memasukkan kepentinggannya untuk kepentingan pribadi. Pedagang merasa tidak pernah dilibatkan dalam keputusan untuk merelokasi mereka yang menempati kaki lima sementara waktu saat pembangunan berlang-
sung. Pembagian kios dan penempatan pedagang tidak jelas dan adanya pedagang baru bawaan para oknum sehingga pedagang lama merasa terabaikan dan terkesan disepelekan. Belajar dari Kota Solo dimana PKL yang menempati Monumen 45 Banjarsari menjadi sorotan masyarakat Solo pasalnya warga merasa tidak nyaman dengan banyaknya PKL Ada seribuan PKL mencari nafkah dengan berjualan di kota ini. Maka
SINERGI |Pebruari 2016| 9
Laporan Utama mau tidak mau diambillah keputusan PKL Banjarsari harus direlokasi. Kalau digusur sepertinya tidak mungkin. Berdasarkan sejarah, Balaikota Surakarta pernah dibakar massa dua kali (1998 dan 1999) garagara komunikasi yang tidak baik antara pemimpin dan warganya. Lalu muncullah ide untuk bertemu dan mengadakan jamuan makan dengan para pedagang tersebut. Jamuan makan pun dilaksanakan, semua paguyuban PKL Banjarsari diundang menghadiri acara
Photo Sinergi/Ist tersebut. Mengetahui akan dipindahkan, pedagangpedagang tersebut menyiapkan diri. Mereka mengajak pula LSM yang peduli dengan nasib pedagang ke acara tersebut. Spanduk-spanduk dibawa ke rumah dinas Walikota yang menjadi tempat pelaksanaan acara. Namun ternyata pedagang-pedagang tersebut kecele. Tidak ada omongan apapun mengenai relokasi PKL. Yang ada hanyalah jamuan makan dan ngobrol-ngobrol ringan. Kalau meminjam istilah Jokowi, SMP Sudah Makan, Pulang. Total jumlah jamuan dengan pedagang tersebut 54 kali jamuan makan Tepat pada jamuan ke-54 (bulan ketujuh ), barulah Jokowi menyampaikan maksudnya ke pedagang-pedagang tersebut. Orang bilang, saya berhasil memindahkan PKL karena mereka diajak makan.. Padahal tidak seperti itu. 10 |SINERGI |Pebruari 2016
Saya ini hanya berusaha nguwongke wong -memanusiakan manusia. Akhirnya Pemerintah Kota Tebing Tinggi melakukan relokasi terhadap pedagang untuk mengoptimalisasi Pasar Gambir. Sebanyak 104 stan akhirnya dihuni pedagang dengan berbagai jenis dagangan. Untuk menjaga kelangsungan ketertiban para pedagang agar tidak kembali berjualan ke badan jalan, Walikota memberikan penjelasan bahwa untuk selanjutnya tidak ada lagi ijin bagi pedagang baru yang ngemper-ngemper membuat kios-kios baru, Pemerintah Kota akan mengambil tindakan tegas, kios-kios yang dibangun liar. Kita tidak akan mentolerir, termasuk juga kepada petugas lapangan yang coba-coba bermain, itu penegasan Walikota Kepala UPT Pasar Kota Tebingtinggi M Situmeang mengatakan untuk menampung pedagang yang saat ini berjualan di badan jalan, pihaknya sudah menyediakan 145 meja. “Seluruh pedagang akan ditempatkan berjualan di dalam gedung Pasar Gambir,” jelas Situmeang sembari mengatakan pihaknya melakukan optimalisasi pedagang dengan menerapkan cara -cara kekeluargaan, pendekatan yang simpatik dan persuasive mengedepankan asas demokrasi yakni pedagang melakukan cabut nomor sehingga tidak terjadi kesenjangan (tebang pilih) terhadap kepemilikan stan (tempat berjualan). Cara-cara ini efektif para pedagang terlihat dengan tertib memindahkan dagangannya saat direlokasi ke bagian dalam gedung Dengan tertatanya pasar gambir, seluruh masyarakat akan menjadi nyaman saat berlangsungnya kegiatan jual beli. **..Ibnu Saud Sihombing
Laporan Utama
PASAR MODEREN VS PASAR TRADISIONAL PASAR merupa-
kan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi. Pasar merupakan tempat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pada awalnya pasar terbentuk di suatu tempat yang luas, dan di tempat tersebut terjadilah transaksi jual-beli antara pedagang dan pembeli. Baik pasar tradisional maupun pasar modern merupakan tempat vital bagi masyarakat umum untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawarmenawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahanbahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya.
Poto Sinergi/Ist Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja disana. Beberapa pasar tradisional yang legendaris antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern. Masing masing pasar baik yang tradisional maupun yang moderen
memiliki kelebihan sendiri-sendiri diantaranya, Di pasar tradisional, barang-barang yang dijual masih dalam keadaan fresh, berbeda dengan di pasar modern. Misalkan saja keadaaan sayur, di pasar tradsional sayur-sayuran masih fresh, sdangkan di pasar modern semacam supermarket, sayur-sayur tersebut sudah di disimpan lama di mesin pendingin agar terlihat segar. Di pasar tradisional tidak ada monopoli dagang seperti di pasar modern. Kamu bisa lihat, para pedagang di pasar tradisional sudah seperti saudara sendiri dan saling membantu SINERGI |Pebruari 2016| 11
Laporan Utama jika ada pembeli yang membutuhkan suatu barang tetapi nggak ada di tempat yang kamu jual. Sedangkan di pasar modern, persaingannya sangat jelas terlihat. Saling mengadakan promosi barang. Karena langsung berasal dari hasil produksi, maka harga yang di tawarkan cenderung lebih murah. Jika di pasar modern, harga yang di jual sudah pasti mengutamakan keuntungan. Harga yang di jual bisa ditawar sesuai kesepakatan antara pembeli dan pedagang. Itulah seninya. Kita harus bisa bernegosiasi dengan sang pedagang. Pasar tradisional yang awal mulanya identik dengan kotor dan tidak sehat. Kini terus berbenah. Pasar tradisional kini mulai dirombak dengan konsep modern. Adanya interaksi antara pembel dan penjual menjadikan kamu dan penjual semakin akrab. Apalagi jika kamu mengenalnya dan menjadi salah satu pelanggan, maka jangan heran jika mendapat diskon. Pasar modern termasuk pasar konkret karena pasar modern memenuhi beberapa syarat yaitu : Barang yang kita beli dapat kita ambil pada saat itu juga tersedia barang konsumsi karena pasar modern merupakan pasar yang menjual barang-barang yang dapat dikonsumsi secara langsung. Pasar modern tergolong pasar monopoli, karena harga-harga ditentukan oleh penjual tampa ada tawar-mwnawar, pembeli dan penjual tidak memiliki kebebasan untuk melakukan interaksi. Kelebihan pasar modern dibanding pasar tradisional cukup jelas, mereka memiliki banyak keunggulan yaitu nyaman, bersih serta terjamin Terdapat AC yang menciptakan suasana sejuk dan sistem pembayaran yang cash end carry komponen tadi menjadi andalan dari pasar modern dan hal 12 |SINERGI |Pebruari 2016
Photo Repro Internet tersebut tidak dimiliki oleh pasar tradisional. Barang-barang yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan. Harga suatu barang di pasar tradisional bahkan bisa sepertiga dari harga barang yang sama yang dijual di supermarket, terutama untuk produk-produk segar seperti sayur-mayur serta bumbubumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, merica, cabai merah, cabai rawit, dan lain sebagainya Untuk produk-produk segar seperti daging, ikan, sayur-mayur, telur, dan lain sebagainya, pasar tradisional biasanya menyajikan produk yang jauh lebih segar ketimbang supermarket, karena belum ditambahkan zat pengawet. Logikanya, pedagang di pasar tradisional memiliki dana yang cukup terbatas sehingga hanya mampu membeli pasokan barang dengan jumlah tidak terlalu banyak. Dengan demikian, produk-produk yang dijual pun lebih terjaga kesegarannya. Untuk urusan diskon, sejumlah supermarket memang sering memberikan berbagai penawaran yang menggiurkan. Akan tetapi, perlu diperhatikan apakah hal tersebut merupakan rayuan terselubung (gimmick) agar pembeli bersikap lebih konsumtif. Tak jarang,
orang menjadi lapar mata ketika berbelanja di supermarket dan tergoda membeli barangbarang yang tidak mereka butuhkan. Pasar tradisional maupun pasar modern memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dewasa ini pasar-pasar modern sudah mulai menjamur di kotakota besar di Indonesia. Kehadirannya sering mendapat keritik bahkan perlawanan.. Perlawanan ini sangat beralasan, misalnya karena tempat biasa mereka berjualan sudah cukup strategis dengan sewa tempat yang murah. Bila mereka pindah mungkin biaya akan mahal bagi pedagang biasa yang memiliki modal kecil, Keadaan ekonomi para pedagang cukup pas-pasan. Kebanyakan dari mereka lebih memilih berjualan sebagai pedagang kaki lima (PKL). Pada kenyataannya, masyarakat lebih merasa nyaman berbelanja di pasar modern yang bersih, jauh dari kesan “becek”, dan terbilang lebih aman. Untuk merubah kebiasaan dari masyarakat yang biasa berbelanja di pasar tradisional, membutuhkan proses yang lama untuk beralih ke pasar modern Untuk Indonesia, pasar tradisional sudah menjadi ciri khas tersendiri.
**.. Ibnu Saud Sihombing
Laporan Utama Pendidikan
PERSONIL DEWAN PENDIDIKAN TEBING TINGGI TERPILIH
Personil Dewan Pendidikan (DP) kota Tebingtinggi periode 2016-2021 telah terpilih sebanyak 11 orang. Terpilihnya 11 anggota DP kota Tebingtinggi itu berdasarkan Keputusan Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Z. Hasibuan, MM, melalui Surat Keputusan No.420/224/Disdik-TT/2016 tanggal 9 Februari 2106 tentang Penetapan Anggota Dewan Pendidkan Kota Tebingtinggi.
B
erdasarkan SK Wali Kota Tebingtinggi itu, ke 11 anggota DP kota Tebingtinggi itu, adalah Wal Ashri, SP, MM (Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Tebingtinggi), Elida Safariani Dmk, SE (PC Muslimat NU Tebingtinggi), Mhd Syafi’I, S.Ag (PC NU Tebingtinggi), Drs.HT M. Jakfar (KONI Tebingtinggi), Emil Sofyan, SPd.I (KAHMI Tebingtinggi. Selanjutnya, Azman MS Harahap (PWI Perwakilan Tebingtinggi), Drs. H. Rachmad Suud, BE (DDII Tebingtinggi), Suardi, SE (STIE Bina Karya Tebingtinggi), Asrita Haizan, SH, SPd (Forum Himpaudi Tebingtinggi), Ir. Bambang Sugiarto (Yasobas Tebingtinggi) dan Drs. Abdul Khalik, MAP, MI.Kom (STIT Al Hikmah Tebingtinggi). Dalam rapat perdana anggota DP kota Tebingtinggi yang terpilih, Ketua Tim Seleksi Drs. Jumpa Ukur Sembiring didampingi Kristino Makeda, mengatakan pihaknya telah melakukan seleksi kepada 22 calon anggota yang telah memenuhi syarat dan menjalani seleksi. Namun, dari 22 calon itu, terpilih sebanyak 11 orang, karena jumlah DP kabupaten/ kota berdasarkan PP No.7/2010 tentang Pengelolaan dan Pendidikan, memang sebanyak itu. “Kami telah melakukan seleksi dan memandang semua layak untuk jadi anggota DP. Namun, ketentuannya ada pada Wali Kota yang memilih 11 orang ini,” terang Jumpa Ukur. Ditegaskan, tim seleksi tidak memiliki wewenang untuk menentu-
kan siapa yang lulus atau tidak, tapi merupakan hak prerogatif Wali Kota Tebingtinggi. Dalam rapat perdana itu disepakati memilih ketua dan sekretaris sementara Drs. HTM Jakfar dan Emil Sofyan, SPd.I sebagai anggota tertua dan termuda. Keduanya akan bertugas untuk melaksanakan proses pemilihan susunan pengurus DP kota Tebingtinggi periode 2016-2021, dalam waktu dekat. Terbentuk Kepengurusan Dewan Pendidikan kota Tebingtinggi periode 2016-2021 terbentuk. Pembentukan kepengurusan yang berlangsung dengan alot melalui pemilihan dengan sistem tertutup, di secretariat DP kota Tebingtinggi di Jalan Sudirman, baru-baru ini, dihadiri 11 anggota DP terpilih. Dalam pemilihan yang dilaksanakan pimpian sementara H. TM jakfar dan Emil Sofyan, maju tiga nama calon, yakni Abdul Khalik, Azman Marasehat Harahap dan TM Jakfar. Pada pemilihan pertama, dua calon mendapatkan dukungan suara yang sama, masing-masing lima suara, sedangkan H. TM Jakfar hanya mendapat satu suara. Kedua calon sempat melakukan lobi untuk menentukan siapa yang berhak menduduki jabatan Ketua DP kota Tebingtinggi, namun tidak ada kata putus antara kedua calon ketua. Akhirnya, dilakukan pemilihan kedua kalinya dengan sistem tertutup. Hasil perhitungan kemudian
dimenangkan oleh Abdul Khalik yang memperoleh 6 suara, sedangkan Azman MS Harahap mendapatkan lima suara. Selanjutnya terpilih sebagai sekretaris dan bendahara, yakni Emil Sofyan dan bendahara Suardi. Sedangkan komposisi penuh pengurus DP kota Tebingtinggi periode 2016-2021 adalah, Ketua Abdul Khalik, Wakil Ketua Rahmad Suud, Sekretaris Emil Sofyan, Wkl. Sekretaris Asrita Haizan, Bendahara Suardi. Dilengkapi dengan Bidang Pertimbangan Pendidikan Mhd. Syafii dan Elida, Bidang Pendukung Penyelenggaraan Pendidikan Wal Ashri dan Bambang Sugiarto, Bidang Pengawasan Pendidikan dan Mediasi Azman MS Harahap dan H.TM Jakfar. Ketua DP kota Tebingtinggi Abdul Khalik, menyebutkan DP kota Tebingtinggi bisa menjadi pendukung kuat dalam upaya memajukan pendidikan kota Tebingtinggi yang telah dilakukan Dinas Pendidikan selama ini. Salah satu ruang yang masih terbuka itu, adalah memberikan dukungan dalam bentuk peduli terhadap anak-anak miskin yang pintar dan berprestasi. Juga memberikan dukungan kepada guru-guru swasta untuk mendapatkan kehormatan yang lebih baik dari keikhlasan mereka mengabdi kepada anak bangsa. “Obsesi ini akan jadi program DP Tebingtinggi ke depan dan berharap dukungan masyarakat,” tandas Ketua DP yang baru itu. @ A. Khalik
SINERGI |Pebruari 2016| 13
Pendidikan SINERGI
SMK NEGERI 1 TEBING TINGGI LAKSANAKAN MARKETING EXPO
PERGURUAN SMK Negeri 1 di jalan Letda Sujono
Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi, baru-baru ini Melaksanakan Marketing Expo Tahun 2016.Bertujuan untutk menciptakan lapangan kerja kepada murid-muridnya nanti setelah tamat dari sekolah ini, dilaksankan secara bazar selama satu hari penuh.Acara pembukaannya dihadiri dari Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, Dewan Guru, serta undangan lainnya. Kepala sekolah SMK Negeri 1 Tebing Tinggi Drs. Parlindungan diwakili oleh wakil Kepala sekolahnya T.Nadadap, Spd pada acara pembukaan bazar (Marketing Expo) mengatakan, pada hari ini untuk yang ketiga kalinya perguruan SMK Negeri 1 ini melaksanakan bazar atau Marketing Expo Tahun 2016.Disini juga telah berlangsung prosese belajar mengajar, walaupun bertempat pada lapangan terbuka SMK Negeri 1. Karena Lokasi ini dirobah menjadi tempat pemasaran berbagai dagangan bermacam ragam yang dibutuhkan oleh masyarakat atau para siswa.Disinilah awalnya pelajaran pemasaran tentang ekonomi, apalagi nantinyaakan merebut pemasaran pada era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), kepada siswa bidang pemasaran perdalamlah bagaimana tentang melaksanakan jual beli itu. 14 |SINERGI |Pebruari 2016
Acara ini akan tetap kita laksanakan pada sekolahy ini, karena pada acara ini syarat-syarat ilmu ekonomi ada yaitu, konsumen,Produsen dan Harga, disinilah awalnya perputaran uang itu.Disamping itu diacara ini telah terlaksana sebentuk pasar ialah tempat bertemu produsen dan konsumen dan terjadilah harga, untuk kwalitas produksilah yang menentukan tinggi rendahnya harga, kata T.Nadadap, Spd yang juga pakar ekonomi di sekolah ini. Pelaksanaan Marketing Expo Tahun 2015-2016 ini didahului dengan laporan panitia pelaksana ny.Elfrida Marpaung, BA didampingi Ketua Jurusan DKV ny.Senyoren Manik, Spd mengatakan, bazar ini dilaksanakan pada sekolah SMK Negeri 1 ini setiap Tahun dan apa yang dilaksankan pada hari ini adalah untuk yang ketiga kalinya, menurut catatan kami setiap Tahunnya ada peningkatan, jauh lebih baik dari pelaksanaan sebelumnya.
Pendidikan Marketing Expo Tahun 2015-2016 pesertanya ada 33 stand dalam 1 stand pelaksananya 3 kelompok sedangkan 1 kelompok 10 orang.Diakuinya, lokasi pelaksanaan Marketing Expo ini sungguh tidak mencukupi sangat sempit, oleh karena disini juga terlaksana belajar dan mengajar, tidak ada terasa sempit lokasi tempat pelaksanaan bazar yang cukup meriah ini ujar ibu Marpaung kepada penulis yang menyaksikan langsung acara ini. Selanjutnya dikatakan ibu Marpaung, produk yang dipajang dan dijual oleh siswa-siswi dari jurusan : Pemasaran, Akuntansi, DKV dan Perkantoran.Modalnya dari Siswa-siswi itu sendiri dan hasil dari karya mereka itu sendiri.Agar supaya modal usaha mereka harus pulang,nah disinilah praktek mereka menguasai konsumen yang datang untuk berbelanja, tentunya mereka sebagai
penguasa harus ramah dan sabar menghadapi para konsumen yang datang kelokasi Marketing Expo ini. Lain halnya dengan kata Ketua jurusan DKV Ny. Senyoren Manik, Spd, jurusan ini beda dengan jurusan lain, disini hanya memajangkan dan memasarkan hasil kreatifitas mereka dikelas 10, 11, 12, seperti membuat poster, sablon baju, karikatur dan membuat barang bekas menjadi berbagai minatur bermacam bentuk yang diharapakan oleh konsumen, “yah paling tidak apabila mereka setelah tamat dari sekolah ini , sudah dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang mereka dapat dibangku sekolah .“ ujarnya. Dari celah-celah keramaian pada acara ini penulis bertemu dengan seorang siswa Muhammad Riduan kelas XI AK1 mengatakan, setelah mereka tamat dari sekolah ini apakah sudah bekerja
atau belum mendapatkan pekerjaan, pasti bergaul dan menghadapi beragam masyarakat, apakah itu tingkat menengah kebawah atau menengah tingkat atas.”kalau saya dan teman-teman yang bergabung dikelompok Teater yang ada disekolah ini, yah bisa dikatakan sudah terjun ditengah masyarakat , karena kami juga digembleng untuk percaya diri ”, kata Riduan yang sudah bermain ditingkat Provinsi Sumatera Utara”katanya kepada penulis. Ketua panitia pelaksana Ibu Elfrida Marpaung,BA mengatakan, kegiatan bazar ini merupakan program Tahunan yang dilaksanakan oleh jurusan Pemasaran.Saya berharap kegiatan dapat memberikan manfaat bagi siswa SMK Negeri 1 Tebing Tinggi, terlebih nantinya setelah terjun kedunia usaha dan Industri,katanya optimis. Zikri Sikumbang, BA
SINERGI |Pebruari 2016| 15
Kesehatan
PETANI T.TINGGI BERHASIL KEMBANGKAN BUNGA KOL DATARAN RENDAH
TANAMAN bunga kol dataran rendah yang berhasil di tanam di kelurahan organic, yakni Kel. Lalang, kota Tebingtinggi. Sinergi/Ist.
SEORANG petani di Kel. Lalang, Kec. Rambutan bernama Saliman, berhasil mengembangkan tanaman kol dataran rendah. Bunga kol itu dikembangkan Saliman melalui budidaya sederhana, namun dengan hasil memuaskan. Tak ada hambatan yang berarti, meski di musim hujan, sedikit mengalami kendala, namun kendala hujan bisa di atasi dengan teknik sederhana pula.
16 |SINERGI |Pebruari 2016
Peluncuran budidaya tanaman kol dataran rendah itu, dilakukan Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Z Hasibuan, MM, kemarin, bersama sejumlah pimpinan SKDP. Kegiatan itu dalam rangka peresmian kampung organik dan kampung iklim sebagai upaya menjadi kota lintasan itu sebagai green city. Menurut Saliman, disela kegiatan itu, dirinya punya keyakinan akan berhasil mengembangkan budidaya bunga kol dataran rendah dengan hasil memuaskan. “Biasanya bunga kol hidup di dataran tinggi, namun disini mampu berkembang dengan baik, hasilnya memuaskan, Dalam seetiap pohon bias menghasilkan bunga kol rata-rata 0,5 kg.
Kesehatan Diakui, tingkat kesulitan perawatan bunga kol dataran rendah sebenarnya tidak ada, Hanya saja ketika curah hujan tinggi, perkembangan bunga kol sedikit terganggu dan harus ditutup dengan plastik. “Tapi karena di Tebing ini lebih banyak iklim panasnya sepanjang tahun, menanam kol jenis ini tidak sampai membuat repot lah,” jelas dia. Wali Kota Tebingtinggi, mengapresiasi budidaya yang dilakukan Saliman. Umar, mengatakan apa yang dilakukan Saliman pantas diapresiasi tinggi, karena dengan kreatifitas yang dimiliki, dengan lahan terbatas, akan terjadi prduktifitas yang tinggi. Kota Tebingtinggi harus diakui memiliki lahan yang terbatas, namun jika para petani bias berkreasi serta melakukan inovasi atas berbagai tanaman pertanian, maka yang muncul adalah berbagai keajaiban seperti yang dilakukan Saliman. Ditambahkan, kota Tebingtinggi tidak harus memproduksi tanaman pertanian secara massif, karena memang tidak memiliki lahan yang cukup. Akan tetapi, ke depan petani Tebingtinggi harus berfikir untuk melakukan budidaya bibit-bibit tanaman pertanian yang dimodifikasi, sehingga muncul bibit-bibit unggul yang bisa bersaing secara ekonomis. Apa yang dilakukan Pak Saliman adalah contoh petani kreatif dan inovatif, karena biasanya kol dan bungana hanya bisa tumbuh di dataran tinggi, tapi kini ada tanaman kol dan bunganya yang bisa tumbuh di kawasan data-
ran rendah,” pujinya. Ke depan, tandas Wali kota, Tebingtinggi bisa menjadi sentra bibit bunga kol dataran rendah, di mana orang akan datang ke sini. 2 Ton Pupuk Oplosan Ketekunan petani kota Tebingtinggi dalam mengembangkan varietas tanaman pertanian unggul memang sangat menggembirikan. Namun, terkadang banyak tantangan yang harus dihadapi oleh si petani, misalnya keberadaan pupuk palsu atau oplosan yang banyak beredar di kota Tebingtinggi. Hal itu membutuhkan sikap tanggap aparat keamanan, seperti yang dilakukan oleg Subdenpom 1/1 kota Tebingtinggi, belum lama ini. Gabungan Subden Pom 1/1 kota Tebingtinggi dan Subden Pom 1 Pematang Siantar menggerebek gudang oplosan pupuk UD Bintang Tani, di Jln. Setiap Budi, Kel. Brohol Kec. Bajenis, Kamis pertaman Januari, sekira pukul 00.15 WIB. Diperkirakan, hasil penggerebekan itu disita sekira dua ton pupuk oplosan jenis urea. Diduga pupuk oplosan itu bermula dari pupuk Urea bersubsidi, kemudian dioplos menjadi pupuk non subsidi dengan mereka ‘Mahkota.’ Dalam penggerebekan itu turut ditangkap pemilik UD Bintang Tani berinisial PTH alias A, 54, warga Jalan Setia Budi, Kel. Brohol, Kec. Bajenis. Dari dugaan sementara, petugas Polisi Militer (PM) berhasil mengamankan 2 ton pupuk jenis Urea yang berganti kemasan dari pupuk bersubsidi dijual menjadi
pupuk non subsidi dengan merk Mahkota. Saat terjadi penggerebekan, semula pemilik usaha tidak berada ditempat. Namun, bersama dengan aparat kecamatan dan kelurahan, melakukan pembukaan paksa pintu gudang secara paksa. Di dalam gudang kita menemukan pupuk oplosan kira-kira 2 ton,” ujar Komandan Denpom 1/1 Tebingtinggi Kapten Anthonius Sembiring yang turut dalam opersi itu. Namun, tak berapa lama setelah digerebek, pemilik gudang mendatangi areal penggerebekan, sehingga dengan mudah diciduk aparat Denpom 1 PS. Hasil dari penggerebekan ini, kata Komandan Denpom 1 PS Kapten Zulkifli akan diserahkan kepada Mapolres Tebingtinggi untuk dilakukan penyelidikan. “Barang bukti ini akan kami serahkan ke Mapolres Tebingtinggi untuk segera dilakukan penyelidikan,” imbuh Anthonius Sembiring. Menurut Kapten Zulkifli, penggerebekan atas gudang pupuk oplosan itu, setelah menerima laporan dari masyarakat tentang adanya peredaran pupuk oplosan di kota Tebingtinggi. Kemudian, ,masyarakat mengetahui ada tempat pengoplosan di kawasan mereka. Segera saja tim melakukan penggerebekan dan berhasil menyita barang yang merugikan petani itu. Abdul Khalik Koordinator Liputan Majalah Sinergi Kota T.Tinggi
SINERGI |Pebruari 2016| 17
H UKUM SINERGI
Media Pemerintah Kota Tebing Tinggi
Waspadai Pembelian Narkoba Dilakukan Secara Kongsi
WALI KOTA Tebingtinggi Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, megingatkan agar masyarakat terutama orang tua mewaspadai pembelian narkoba dengan cara kongsi.
P
raktek demikian harus dicegah, karena biasanya hal demikian dilakukan oleh anak-anak dan remaja yang mulai kecanduan barang haram itu. Selain modus bandar narkoba untuk menghancurkan generasi muda.
Hal itu dipesankan Wali Kota, saat melakukan kegiatan ‘Jumat Keliling’ di Kel. Brohol, Kec. Rambutan. Terlihat mendampingi Asisten I Drs. Agussalim serta sejumlah pimpinan SKPD, Camat dan Lurah. Kegiatan itu dihadiri ratusan warga masyarakat. Disampaikan, saat ini para pecandu narkoba bukan saja dari kalangan yang memiliki uang banyak, tapi sudah menjangkiti kalangan warga miskin yang memiliki uang pas-pasan. Namun, karena sudah kecanduan, dibuatlah teknik membeli narkoba dengan cara kongsi antar sesame teman. “Praktek ini, belakangan diketahui telah pula dilakukan anak remaja dan anak-anak, khususnya di kalangan pelajar SD dan SMP,” ungkap Wali Kota. Untuk mencegah praktek pembelian narkoba secara kongsi itu, Wali Kota menambahkan, semua warga harus juga bergotong royong untuk melakukan pencegahan terhadap hal itu. “Saat ini budaya peduli pada anak-anak orang lain harus dimunculkan kembali. Jika ada kelainan pada remaja dan anak-anak di lingkungan kita, maka segera lakukan tindakan mengadukan hal itu, baik kepada orang tua maupun para tokoh masyarakat,” pesan Umar Hasibuan. Dalam kesempatan itu, Wali Kota, juga menerima saran usulan dari masyarakat Kel. Brohol. Salah satu diantaranya dilanjutkannya pembukaan jalan alternative serta pembangunan jembatan di atas Sei Sibarau yang terbengkalai.
18 |SINERGI |Pebruari 2016
Jalan dan jembatan itu sangat kami perlukan Pak Wali, tolong agar jalan penghubung Kel. Pinang Mancung dan Brohol itu segera diselesaikan,” ujar seorang tokoh masyarakat. Terkait itu, Wali Kota mengatakan salah satu kendala dari kelanjutan pembangunan jalan alternative dan jembatan di Kel. Brohol itu, adalah mahalnya harga lahan yang ditawarkan masyarakat. “Pemko Tebingtinggi tidak punya dana untuk membebaskan lahan masyarakat, karena ganti harganya sangat mahal. “Kita harapkan ada masyarakat yang terpakai lahannya untuk memberikan lahan secara sukarela, karena lahan itu untuk kepentingan masyarakat,” imbuh Wali Kota. Beberapa masalah juga diungkapkan dalam kegiatan itu, diantaranya biaya kesehatan dan berbagai kebutuhan masyarakat lainnya, misalnya KTP, KK, akte kelahiran, akte kematian yang semuanya digratiskan.
Hukum
BNNP Beroperasi Menyikapi hal itu, Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) dan Kantor Imigrasi Kanwil Hukum dan HAM Sumut dalam waktu dekat segera beroperasi di kota Tebingtinggi. Berbagai fasilitas yang dibutuhkan olah kedua instansi itu sudah dalam tahap penyelesaian, termasuk diantaranya pernyiapan personil PNS yang akan mendukung keberadaan kedua kantor itu nantinya. Hal itu terungkap saat kunjungan dua petinggi Kantor Imigrasi Kanwil Hukum dan Ham serta BNNP Sumut, kepada Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Z Hasibuan, MM, Kamis (3/3), di rumah dinas Jalan Sutomo. Kedua petinggi instansi itu, adalah AKBP Karjono, SP dari BNNP dan M. Diah, SH, MH dari Kementerian Hukum dan Ham. Wali Kota didampingi wakil dan sejumlah pimpinan SKPD. Fasilitas kedua kantor itu, yakni BNNP berada di Balair
Kartini Jalan Imam Bonjol, sedangkan Kantor Imigrasi unit layanan paspor (UP) berada di bekas akntor BPBD di Jalan HM Yamin. Tak berapa lama lagi kedua kantor itu akan segera beroperasi.
Pematang Siantar. “Kita berharap berdirinya kedua instansi itu akan mendukung pembangunan dan kesiapan kota Tebingtinggi menghadapi MEA,” ujar kedua pejabat itu.
Dalam pertemuan petinggi BNNP Karjono mengatakan sangat apresiasi atas dukungan Pemko Tebingtinggi terhadap BNNP dengan memberikan kantor yang representatif. Namun, BNNP juga mengharapkan kiranya Pemko Tebingtinggi mempersiapkan 10 personil PNS golongan III yang akan beraktifitas di kantor baru itu nantinya. Sedangkan Wali Kota menyatakan kesanggupannya untuk menyiapkan 10 personil PNS mendukung kinerja BNNP.
Wali Kota Ir.H. Umar Z Hasibuan, MM, dalam perbincangan itu menyatakan sangat antusias dengan keberadaan BNNP dan Kantor Imigrasi. Di mana kedua instansi itu akan sangat membantu Pemko Tebingtinggi melayani masyarakat dalam kotan maupun di luar kota. “Beroperasinya BNNP akan mampu menanggulangi berbagai kajahatan narkoba yang kian meresahkan, sedangkan Kantor Imigrasi akan memberikan keuntungan kepada Pemko Tebingtinggi dan masyarakat dalam pengurusan paspor dan lainnya,” tandas Umar.
H.M Diah dari Kanwil Hukum dan Ham juga menyatakan hal sama dan sangat berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan Pemko Tebingtinggi terhadap pendirian Kantor Imigrasi unit Tebingtinggi sebagai bagian dari Kantor Imigrasi Cabang
@ A. Khalik
PETINGGI salah satu instansi Pemprovsu yang akan membuka kantor perwakilan di kota Tebingtinggi saat diulosi Wali Kota. Sinergi/Ist SINERGI |Pebruari 2016| 19
Lingkungan Hidup | Mobil Penyedot Lumpur
Poto Sinergi/ist
AKSI CEPAT TANGGAP SOAL LINGKUNGAN PASAR KITA KAWASAN Pasar Gambir
di Jalan Iskandar Muda di Kel. Pasar Gambir, Kec. Tebingtinggi Kota, masih saja jadi kawasan genangan air ketika hujan turun. Padahal, kawasan ini baru saja di tata sebagai kawasan pasar yang tertib dan bersih oleh Dinas Pendapatan bersama Kantor Satpol PP. Seperti yang terjadi, baru-baru ini, akibat hujan hampir seharian dan lebat sekira satu jam, kawasan Jalan Iskandar Muda itu tergenang air hingga 50 Cm. Akibatnya menyulitkan pengguna jalan dan konsumen yang hendak belanja di Pasar Gambir.
20 |SINERGI |Pebruari 2016
Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Z. Hasibuan, MM, memerintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk segera menangani drainase di sekitar Pasar Gambir.
Pantauan, kondisi ini telah berlangsung lama dan tidak terlihat ada solusi dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), bagaimana agar Jalan Iskandar Muda dan kawasan Pasar Gambir tidak tergenang saat hujan turun. Diperkirakan, penyebab terjadinya genangan besar di kawasan itu, karena adanya drainase yang berasal dari anak sungai yang mengalami pendangkalan serius. Sedangkan hilirnya di Sei Bahilang juga tersekat akibat aktifitas pasar di Jalan Jawa. “Beberapa tahun lalu drainase itu sempat dikeruk, tapi belakangan dangkal balik,” ujar seorang pedagang. Warga Gg. Buntu, Kel. Pasar Gambir Hasan Damanik, mengatakan seharusnya DKP kota Tebingtinggi melakukan pengerukan rutin terhadap drainase di Kampung Tempel, karena itu lah penyebab utama genangan di Jalan Iskandar Muda. Di masa Kadis DKP yang lalu, ini pernah dilakukan, tapi sekarang tak pernah lagi, sehingga dangkal. Meski demikian, genangan air di Jalan Iskandar Muda dan kawasan Pasar Gambir itu, beberapa jam kemudian kembali surut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Drs. Wahid Sitorus, saat dikonfirmasi, mengatakan masih melihat apakah ada kerugian akibat genangan banjir sporadis itu.
Lingkungan Hidup Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Z Hasibuan, MM, dalam rapat koordinasi di ruang data, meminta agar seluruh aparat Pemko Tebingtinggi bersiap siaga dalam menghadapi kemungkinan baniir dan berbagai bencana lainnya di kota Tebingtinggi. “Cuaca tak terduga harus diwaspadai, karena bisa saja banjir datang tibatiba dan kita lengah. Jadi harus persiapkan segala kemungkinan,” pesan Wali Kota sebagai jajarannya, dalam briefing di ruang data Sekretariat Pemko Tebingtinggi. Drainase Pasar Gambir Menyikpai hal itu, Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Z. Hasibuan, MM, memerintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk segera menangani drainase di sekitar Pasar Gambir. Jangan sampai kawasan itu mengalami genangan saat hujan turun, seperti yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Hal itu disampaikan Wali Kota, saat mengunjungi komplek Pasar Gambir serta berdialog dengan pedagang yang telah menempati los pasar C di Jalan Iskandar Muda, Kamis (11/2). Wali Kota berkunjung didampingi sejumlah pejabat SKPD terkait. Dalam kunjungan itu, Wali Kota Ir.H. Umar Z Hasibuan, MM, berdialog dengan pedagang yang telah menempati lokasi masing. Dalam dialog itu rata-rata menyatakan senang dengan lokasi yang baru. Alasannya, lokasi yang disediakn Pemko Tebingtinggi cukup bagus. Pedagang tidak perlu harus berbecek-becek serta harus berpanas-panas, karena berjualan di tepian jalan. Beberapa lainnya malah mengatakan omset dagang mereka meningkat, karena konsumen semakin banyak yang berbelanja, mengingat lokasi berdagang bersih dan tertata rapi.
Dalam kunjungan itu Wali Kota meminta kepada dinas terkait, agar menindak dengan tegas jika ada pedagang yang masi berani menggelar dagangannya di tepi jalan. “Tugas Satpol PP untuk menegakkan peraturan, jangan ada lagi pedagang yang berjualan di tepi jalan,” pesan dia Kepala Kakan Satpol PP Selain itu, disampaikan pula, agar jumlah pedagang tidak boleh lagi bertambah atau mendapat izin baru. “Jangan oknumoknum di Dispenda menerima pedagang lain berjualan di lokasi Pasar Gambir atau member lapak lain, sehingga kondisi jadi rawan konflik,” tegas Umar Hasibuan. Terkait parkir kenderaan di kawasan Pasar Gambir, Wali Kota juga memerintahkan pihak Dinas Perhubungan melakukan penataan secara baik, sehingga Jalan Iskandar Muda tidak menjadi sumpek. Walikota mengatakan Pemerintah Kota Tebing Tinggi akan terus melakukan pembenahan dan penertiban pasar-pasar yang ada, pada prinsipnya Pemko tidak menggusur pedagang, tetapi menata dan menertibkannya sebaik mungkin untuk kenyamanan para pembeli dan pedagang dan keindahan Kota Tebing Tinggi. Mobil Penyedot Lumpur Aksi cepat tanggap berikutnya, mobil penyedot lumpur bantuan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat senilai Rp4,5 milyar, melakukan test drive di komplek Pasar Gambir, Kel. Pasar Baru. Hasilnya luar biasa, lumpur yang selama ini memenuhi drainase dan sulit diangkat, bisa diangkat menggunakan mobil itu. Pelaksanaan uji coba mobil penyedot lumpur itu, langsung disaksikan Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. UMar Z Hasibuan, MM,
didampingi Kadis Kebersihan dan Pertamanan Hj. Rusmiyaty, ST. Dalam operasionalnya, mobil penyedot lumpur itu menggunakan sejumlah peralatan mekanik yang bergerak melalui sistem yang kendalikan seorang supir. Supir mobil itu sendiri berada dalam pengawasan tenaga mekanik ahli dari Kemen PUPERA yang khusus datang dari Jakarta. Wali Kota Ir. H. Umar Z Hasibuan, MM, mengatakan keberadaan mobil penyedot lumpur ini akan mampu memecahkan sebagian masalah banjir dan genangan yang selama ini meresahkan masyarakat. Diakui, akibat drainase yang tumpat, maka ketiak hujan turun, air akan lambat mengalir, sehingga terjadi genangan. “Genangan itu, karena drainase kita tersumbat, kalau sudah ada mobil seperti ini masalahnya akan bisa teratasi,” tegas Wali Kota. Ditambahkan, bantuan Kemen PUPERA itu merupakan berkah bagi kota Tebingtinggi, karena mobil jenis ini masih langka. Sehingga ke depan mobil ini haus dipelihara dan dipergunakan sebaik-baiknya untuk keperluan masyarakat. Selain mobil penyedot lumpur itu, Pemko Tebingtinggi juga memperolah bantuan dump truk 12 M3, mobil tangki tinja bulldozer D8. Kemudian escavator dan ump truk 6 M3. “Kalau dihitung nilainya mencapai Rp13 milyar,” aku Umar. Pemko Tebingtinggi menyampaikan terima kasih kepada Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman (PPLP) Ditjen Cipta Karya Kemen PUPERA.
@. A. Khalik SINERGI |Pebruari 2016| 21
Lingkungan Hidup | Bunga Kol
Hadi Supeno, SE Ingin Rakyatnya Maju
Lurah Coba Rubah Pola Pikir Petani Untuk Kembangkan Bunga Kol MEMANG tak terpikirkan oleh kita kalau tanaman bunga kol yang hanya bisa hidup didataran tinggi berhawa dingin, tetapi didataran rendah dan bersuhu panas, tanaman bunga kol ini bisa tumbuh dan berkembang dengan subur yaitu atas prakasa pemikiran Lurah Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi Hadi Supeno SE untuk merobah pola pikir para petani dilahan pertanian sempit bisa menghasilkan keuntungan besar. Tepatnya di Kelompok Tani Karya Bersama di Gang Bukit Jamu Lingkungan II Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi binaan Lurah Lalang Hadi Supeno dan Saliman Ketua Kelompok Tani mencoba membudidayakan tanaman bunga kol dilahan seluas setengah rante tumbuh dengan subur dan mulai mengeluarkan bunga kol. Saliman selain menanam bunga kol, juga menanam tanaman sayur jenis gambas, kacang panjang, mentimun dan paria pahit. Tetapi tanaman yang akan terus dikembangkan adalah bunga kol. Karena selain tidak memakan tempat, harga jualnya mahal. Saliman (53) yang berprofesi sebagai petani sudah puluhan tahun menanam berbagai jenis sayur-sayuran, tetapi baru sekali ini mencoba membudidayakan tanaman bunga kol di daerah Tebing Tinggi. Awalnya sih, Saliman sempat tidak percaya kalau tanaman bunga kol bisa tumbuh di daerah panas, tetapi setelah mendapatkan penjelasan dari Lurah Lalang, Saliman mulai mencobanya. Diatas lahan setengah rante tanah lempung putih, Saliman mulai mencoba menggemburkan tanah dengan mencampur dolomit dan pupuk organik, setelah beberapa minggu dibuat bedengan dan bibit bunga kol disemaikan. " Bibit-bibit dipindahkan kebedengan, kemudian ditanam serta terus disiram setiap
22 |SINERGI |Pebruari 2016
hari,"jelas Saliman, Senin (22/2). Menurut Saliman, tanaman bunga kol ini bisa panen dalam waktu 70 hari, pupuk yang digunakan adalah jenis Urea, NPK dan Za. Sedangkan untuk pestisida dipergunakan yang biasa, hama hanya ulat penggeret daun."Tanaman bunga kol ini baru berumur satu setengah bulan,"ujar Saliman. Lurah Lalang, Hadi Supeno mengatakan bahwa pertanian tanaman bunga kol ini baru pertama ditanam di Kota Tebing Tinggi yang cuacanya panas yai-
merobah menset (cara berpikir) masyarakat untuk merobah cara pertanian cepat menghasilkan uang. “Dilahan sempit seperti Kota Tebing Tinggi kita harus mampu memfaatkan lahan dengan baik, apabila tidak ada lahan, kita bisa memfaatkan sistem tanam dengan polibek,"terang Hadi. Menurutnya, program pemantapan pertanian bunga kol ini untuk mendukung program Walikota Tebing Tinggi untuk bisa swadaya sayur dan Tebing Tinggi diharapkan bisa menjadi pemasok
Lurah Lalang Hadi Supeno didampingi petani, Saliman menunjukan tanaman budidaya bunga kol di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi. tu di Kelurahan Lalang, ini termasuk uji coba tanaman bunga kol, tetapi hasilnya menakjubkan, bunga kol bisa tumbuh subur. Jelas Hadi kembali, pihaknya akan terus mengembangkan budidaya tanaman bunga kol untuk peningkatan kesejahteraan petani, Hadi akan berupaya terus
sayur untuk wilayah hiterland Kota Tebing Tinggi. "Ini akan menjadi pilot projek bagi petani dari kelurahan lain, kita harapkan petani yang biasa menanam ubi bisa menggantinya dengan budidaya bunga kol. **ulfa
LENSA P E M K O
KUNJUNGAN WALIKOTA TEBING TINGGI Ir. H UMAR ZUNAIDI HASIBUAN, MM KE PASAR GAMBIR
Kegiatan Sosialisasi Dan Komunikasi Interaktif Atau Kamis Keliling Dan Pengobatan Gratis Di Kelurahan Mekar Sentosa
SINERGI |Pebruari 2016| 23
LENSA PEMKO
KEGIATAN SOSIALISASI DAN KOMUNIKASI INTERAKTIF ATAU JUMAT KELILING DI KELURAHAN PADANG MERBAU SEMINAR UMUM PERSIAPAN DAN STRATEGI MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
24 |SINERGI |Pebruari 2016
LENSA PEMKO
KEGIATAN SOSIALISASI DAN KOMUNIKASI INTERAKTIF ATAU KAMIS KELILING SEKALIGUS PERESMIAN KANTOR LURAH BAGELEN
TASYAKURAN YAYASAN AL-HASYIMIAH TEBING TINGGI
PENYERAHAN PENGHARGAAN KEPADA TOKOH WASPADA 2016
SINERGI |Pebruari 2016| 25
Pemko Kita SINERGI
63 Pejabat Esselon Pemko Tebing Tinggi Dilantik SEBANYAK 63 pejabat eselon II, III dan IV di ling-
kungan Pemko Tebing Tinggi dilantik Walikota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan MM, Senin (29/2) di Gedung Hj Sawiyah Nasution Jalan Sutomo kota setempat. Para pejabat yang dilantik terdiri dari 2 orang pejabat eselon II, 11 pejabat eselon III dan 50 pejabat eselon IV. Para pejabat yang dilantik antara lain, Kepala Dinas Kesehatan M Syah Irwan SKM M.Kes, Staf Ahli Bidang SDM Drs Jumpa Ukur Sembiring, Sekretaris Dinas Kesehatan HjErnawaty Lubis S.Pd S.Kep M.Kes, Sekretaris Dinas Pendidikan H. Derajat SPd MPd, Hj Kartini S.Pd Kabid Kebijakan dan Pembiayaan Pendidikan dan Kepala Puskesmas Rantau Laban dr Irvan Dalimunthe. Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM mengatakan, pelantikan jabatan tinggi pratama yang dilakukan saat ini sesuai dengan undangundang aparatur sipil negara yang dilakukan oleh tim seleksi berasal dari unsur-unsur yang memiliki integritas tinggi dari kalangan akademisi tanpa pengaruh dari pemerintah kota.
26 |SINERGI |Pebruari 2016
“Dari tiga jabatan eselon II yang kosong saat ini hanya bisa diisi oleh dua orang yang lolos seleksi yakni jabatan Kadis Kesehatan dan Staf Ahli sesuai dengan kompetensinya, sedangkan yang berhak mengikuti seleksi harus minimal dua kali menduduki jabatan eselon III dan memiliki jenjang baru bisa ikut diseleksi untuk jabatan eselon II”, urai Umar Zunaidi Hasibuan. Dikatakan bahwa pelantikan pejabat dilaksanakan dalam rangka pengisian jabatan yang kosong, mutasi, rotasi dan promosi jabatan, hal ini adalah merupakan hal yang biasa dalam dinamika organisasi, namun tetap mengacu pada pola pembinaan berdasarkan pengembangan karir. Kepada para pejabat yang dilantik, Walikota mengingatkan jabatan yang diemban adalah implementasi dari kepercayaan dan akuntabilitasnya harus dilakukan dengan baik, “Jabatan tersebut adalah amanah atau kepercayaan, bukan harus dimilki selamanya, karenanya jalankan tugas pokok dan fungsi sebaik-baiknya”, katanya. Pada kesempatan itu, walikota mengharapkan para pejabat yang dilantik agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. “Perlu saya ingatkan bahwa jabatan yang diemban adalah implementasi dari kepercayaan dan akuntabilitasnya harus dilakukan dengan baik, jabatan itu adalah amanah, bukan milik saudara selamanya, maka lakukanlah tugas dengan baik”, tandas walikota. **.Zh
DILANTIK “Sebanyak 63 orang pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemko Tebing Tinggi dilantik Walikota Tebing Tinggi Ir. H Umar Zunaidi Hasibuan MM”
Pemko Kita
Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan :
Buka Seminar Umum Strategi Hadapi MEA
SEMINAR “Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM membuka seminar umum persiapan dan strategi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Tebing Tinggi (HMTI)”.
WALIKOTA Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Ha-
sibuan, MM membuka seminar umum persiapan dan strategi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Seminar yang diikuti 150 orang peserta itu diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Tebing Tinggi (HMTI), Senin (29/2) di Mawaddah Ballroom Grand Hotel Darussalam Medan. Dalam seminar tersebut, hadir sebagai narasumber Ketua IMI Sumut Musa Rajecsah, HAkbar Himawan Bukhari dari BPD HIPMI Sumut dan Drs Husin Silitonga mewakili Kadis Pariwisata Sumut. Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan memberikan apresiasi kepada HMTI sebagai penyelenggara seminar tersebut. Dikatakan bahwa kegiatan itu semata-mata untuk kepentingan kemajuan Kota Tebing Tinggi khususnya dan Sumatera Utara umumnya. “Seminar ini sama sekali tidak ada unsur kepentingan politiknya, meskipun masa jabatan saya akan berakhir Agustus 2016 dan Pemilukadanya pada Ferbuari 2017 mendatang”, ujarnya. Disampaikan Umar, Asean Comminity saat ini sudah berlangsung dan sedang berjalan,kondisi ini menjadikan hilangnya batas-batas negara di Asean, yang ada hanya sebatasadministrasi saja. Untuk itu kita tidak dapat melarang lagi hasil produk luar masuk ke wilayah Indonesia, one asean one produk one community, dan mahasiswa harus mampu menyahutinya dengan ilmu dan keterampilan
Kepada para mahasiswa, Umar Zunaidi mengajak untuk bangkit dan bersama-sama dengan komunitas lainnya maju dan bergerak membangun Sumatera Utara, berkreatifitaslah dengan ilmu yang dimiliki. “Jika usai menyelesaikan perkuliahan tidak hanya menjadi sebagai pencari kerja, tetapi mampu pula menciptakan lapangan pekerjaan, yang siap akan jadi pemenang, yang tidak siap akan jadi pecundang”, katanya. Sementara Ketua HIPMI Sumut H Akbar Himawan Bukhari, menyambut gembira kegiatan yang dilakukan para mahasiswa yang tergabung dalam HMTI. Dia optimis Tebing Tinggi ke depannya akan lebih maju. “Kita sama-sama mengetahui bahwa Kota Tebing Tinggi merupakan kota penyangga pertumbuhan ekonomi di wilayah barat, karena letaknya sangat strategis dengan beberapa proyek bersekala nasional”, katanya. Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung, proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei didukung dengan akses jalan tol Medan-KualanamuTebing Tinggi, menjadikan Kota Tebing Tinggi menjadi lirikan para investor. “Kami sangat mengapresiasi Pemertintah Kota Tebing Tinggi melalui Walikota H Umar Zunaidi Hasibuan, yang terus tak henti-hentinya mempromosikan Kota Tebing Tinggi kepada para pelaku usaha di Sumut dan bahkan ditingkatnasional”, ujarnya. Sekertaris Panitia Aditiya Perdana menyampaikan, seminar ini diikuti oleh 150 orangmahasiswa yang berasal dari Kota Tebing Tinggi, dan menyampaikan terima kasih kepada Pemko Tebing Tinggi yang telah memberikan dukungan. Hadir dalam seminar tersebut pembina HMTI DrsRidwan Rangkuti MS dan Dosen Fisip USU Hatta Ridho S.Sos MSP. *.Be SINERGI |Pebruari 2016| 27
Pemko Kita
Muzakaroh II MUI Tebing Tinggi :
Islam Tidak Pernah Ajarkan Sikap Radikalisme WALIKOTA Tebing Tinggi Ir. H Umar Zunaidi Hasibuan, MM dalam kegiatan Muzakaroh ke II Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Masjid An Namirah Kompleks BP 7 Jalan Gunung Lauser Kota Tebing Tinggi menyampaikan bahwa keadaan yang ada sekarang ini bukan hanya aliran sesat Indonesia, tetapi umat manusiapun ada yang sesat. “Islam tidak pernah mengajarkan sikap radikalisme dalam menyampaikan sesuatu, Islam mengajarkan dengan sopan santun, beretika dan penuh sikap penuh toleran kepada siapapun”,jelas Umar Zunaidi Hasibuan, Sabtu (27/2). Menurut Umar, melalui ajaran aliran yang sesat itulah akhirnya melahirkan kader-kader yang
tumpah darah dan nyawa”, cetusnya. Muzakaroh ke II Majelis Ulama Indonesia Tebing Tinggi itu dihadiri Drs Sukon Saragih dari Universitas Islam Negeri Medan, Ketua MUI Tebing Tinggi H. Ahmad Dahlil Harahap, H. Nizar Rangkuti, Danramil 13 Kapten Inf Salehan, para tokoh agama dan ormas Islam se Kota Tebing Tinggi. Umar kembali menghimbau kepada masyarakat agar jangan buruburu menyatakan sesat, kita harus tahu dahulu sesatnya dimana dan untuk mengetahuinya secara jelas, ada lembaga MUI yang akan mengkajinya secara mendalam. “Nantinya akan disampaikan (ajaran mana yang sesat) kepada umat dan dapat dipertanggung
MUZAKAROH MUI “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan dalam kegiatan Muzakaroh ke II MUI menyampaikan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan sikap radikalismedalam menyampaikan ajarannya” sesat dan muncullah sikap radikalisme dan menganggap dirinya yang paling benar dan orang lain senantiasa salah, apalagi terhadap pemerintah. “Jika hal ini dibiarkan terus bisa mengancam kedaulatan bangsa yang didirikan para pendahulu kita dengan perjuangan,
28 |SINERGI |Pebruari 2016
jawabkan”, paparnya. Umar berharap kepada orang tua agar mendidik anak-anaknya mengenal agama sejak dari dini utamanya membaca Al Qur’an, agar kelak tidak gampang terpengaruh dengan ajaran yang sesat. “Kita berharap generasi
yang ditinggalkan dimasa datang lebih tangguh, kuat dan cerdas”, katanya. Sementara itu, Drs H Sukon Saragih MAg dalam ceramahnya antara lain mengatakan forum muzakaroh sangatlah tepat untuk menangkal berkembangnya aliran sesat di tanah air.“Kemajuan tekhnologi informasi dan kebebasan berpendapat memuluskan cepatnya faham sesat berkembang yang disampaikan para tokohnya merekrut orang-orang untuk bergabung dengan mereka”, jelasnya. Dijelaskan Sukon, melemahnya pemahaman agama dan tekanan ekonomi menjadi faktor utama terjerumusnya umat ataupun banyak orang ke aliran sesat seperti Gafatar, Amanat Keagungan Ilahi, Mukmin Muballigh, Ahmadiyah, Inkarsunnah, Salamuliah dan Syi’ah. “Ulama-ulama palsu banyak tumbuh subur dimana-mana, ceramahnya dikemas lelucon, lawak dan guyon, ajaran agama berubah jadi tontonan bukan tuntunan yang semuanya hanya sekedar mencari popularitas”, cetus Sukon. Bukan saja nabi palsu yang berbahaya, ulama-ulama palsu lebih berbahaya lagi, sebabdalam tausyiahnya selalu menyampaikan hadist palsu, akibatnya umat Islam tidak istiqomah menjadi malas, santai, mudah, lemas, loyo dan lumpuh. Untuk mencegahnya, harus ada beberapa langkah diantaranya ulama secara insentif melakukan pertemuan, dialog, diskusi, muzakaroh guna membangun kekompakan, bersatu berjuang membina, menuntun, melindungi, mendidik umat. “Menanamkan pendidikan tauhid yang benar, menggalakkan upaya salam (Asma’ul Husnah), membiasakan shalat ke mesjid atau musholla, mengingat Allah dengan mengingat mati, sholat subuh di masjid, membaca Al Qur’an dirumah. Mengajak anak remaja, mahasiswa membiasakan diri membayar zakat fitrah sendiri meskipun membeli beras dari biaya orang tua”,imbuhnya. **.SL
Pemko Kita
SERAHKAN Walikota Tebing Tinggi Ir .H .Umar Zunaidi Hasibuan, MM serahkan akte kelahiran, kartu keluarga, e-KTP dan bibit ikan gratis kepada warga di Kelurahan Padang Merbau Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi”.
Daftarkan Anak Untuk Peroleh Kartu Identitas Diri Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan menganjurkan para orang tua untuk mendaftarkan diri anak-anaknya pada kantor camat setempat untuk memperoleh Kartu Indetitas Anak (KIA) sebagai tanda identitas diri. Hal itu disampaikan Walikota didampingi Wakil Walikota H Oki Doni Siregar saat melakukan dialog interaktif Pemerintah Kota Tebing Tinggi dengan masyarakat, Jumat (26/2), pada kegiatan Jumat Keliling (Jumling) di Kelurahan Padang Merbau Kecamatan Padang Hulubersama para pimpinan SKPD. Dijelaskan oleh walikota bahwa Kartu Indetitas Anak (KIA) agar anak-anak kitamempunya kartu indetitas diri sejak dini selama belum mempunyai KTP dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainnya seperti mendaftar sebagai anggota perpustakaan, atau bagi yang duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) bisa untuk membuka tabungan. “Perlu diketahui bahwa tidak semua Kabupaten/ Kota yang diberikan wewenang oleh Pemerintah Pusat untuk mengeluarkan Kartu Indetitas Anak ini, Kota Tebing Tinggi salah satu daerah yang diberikan wewenang di Sumatera Utara”, terang Umar Zunaidi. Disampaikan juga bahwa tahun 2016 ini, warga Tebing Tinggi yang berhak memiliki KTP, harus sudah punya eKTP dan sudah memilikinya agar menjaganya dengan baik, jangan sampai hilang, dan yang belum memilikinya segera mengurusnya bersama dengan Kartu Keluarga (KK) dan Akte Kelahiran.
“Saya berharap tahun 2016 ini jangan ada lagi warga yang tidak memiliki eKTP, semua harus sudah punya apabila sudah berhak memiliki dan semuanya diperoleh secara gratis, saya minta camat dan lurah serta kepala lingkungan agar aktif mendata warganya masing-masing”, imbuh walikota. Dikatakannya juga bahwa pemerintah saat ini sedang menggulirkan program ‘Golden Boy’ (anak emas) seribu hari yang perawatannya sejak masih dalam kandungan sampai usia 2 tahun dengan makanan bergizi dan vitamin, sehingga kedepannya melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. Sedangkan kepada pelaku usaha kecil menengah (UKM), Walikota menganjurkan agarmemanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang saat ini sedang digulirkan pemerintah yang bunganya sangat kecil sekitar 0,4% perbulan, “Pinjaman ini dapat dimanfaatkan untuk menambah modal mengembangkan usaha yang selama ini dimiliki”, ujar walikota. Dan diharapkan kepada lurah agar berkenan memberikan informasi kepada warga masyarakat khususnya para pengusaha pelaku UKM, “Jika belum paham antarkan saja warganya ke BRI Cabang Tebing Tinggi, di kelurahan kan ada seksi Kesra”, ujarnya. Pada acara tersebut juga diserahkan bantuan berupa seperangkat alat olahraga kepada Lurah Padang Merbau, akte kelahiran, kartu keluarga, e-KTP, bibit ikan kepada Sakimin, bibit tanaman kepada H Sukurin dan kartu raskin.**. **Dn
SINERGI |Pebruari 2016| 29
Momentum Pemko Kita
Peresmian Kilang Padi Gapoktan Maju Bersama diwarnai dengan penanaman padi bersama menggunakan alat mesin pertanian Rice Transplanter bantuan Distan Pertanian Provinsi oleh Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan, Danrem 022-PT dan Dandim 0204-DS, Sergei dan Tebing Tinggi”. 30 |SINERGI |Januari 2016
SINERGI |Januari 2016| 31
Pemko Kita Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Wawako Ir. H. Oki Doni Siregar dan sejumlah pimpinan SKPD melakukan dialog interaktif dengan warga Kelurahan Mekar Sentosa (Mentos) Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi dalam kegiatan Jumat Keliling (Jumling),
Dalam dialog interaktif antara warga dengan Pemerintah Kota Tebing Tinggi tersebut, salah seorang warga masyarakat Mentos, Pak Pagan, menyoroti masalah pedagang ‘pekanan’yang berjualan di badan jalan tepatnya Jalan Gunung Arjuna, diharapkan peranan Pemko Tebing Tinggi untuk mencari solusinya. Menanggapi hal itu, Walikota Umar Zunaidi Hasibuan menyarankan bila masyarakat tidak setuju adanya pekanan (jualan dadakan seminggu sekali), pihak Pemko Tebing Tinggi akan menutupnya. Karena pekanan tersebut mengganggu arus lalulintas dan penyebab timbulnya sampah. “Bila sifatnya harus ada pekanan untuk kecamatan, kita siap melakukan pembangunannya. Kita akan berdiskusi dengan tokoh masyarakat, kita akan tertibkan. Maka saya perintahkan kepada Satpol PP untuk melakukan pendekatan sebelum melakukan penertiban”, terang Umar Zunaidi. Sedangkan Suratin, mewakili pengusaha lemang rumah tangga disana menyebutkanada sekitar 50 keluarga di Kelurahan Mentos meminta bantuan beras ketan bersubsidi dan peralatan lainnya untuk produksi lemang. Pak Gosin, menyoroti masalah gerakan radikalisme,menurutnya warga Kelurahan Mekar Sentosa selaku masyarakat siap membantu pemerintah untuk memberantasnya. “Kalau polisi tak berani, biar saya saja didepan”, ujar Gosin penuh semangat.
32 |SINERGI | Pebruari 2016
AKTE GRATIS “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Wawako Ir H Oki Doni Siregar menyerahkan akte lahir gratis kepada warga pada kegiatan Jumat Keliling diKelurahan Mekar Sentosa Kecamatan Rambutan”.
g o l a i D n a u b i s a s o H t r n a e M Um a g r a W n a Deng
Pada kesempatan itu, Umar Zunaidi memaparkan bahwa semua keberhasilan yang diraih selama ini berkat dukungan seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi untuk mewujudkan masyarakat yang religius, berbhineka, kesejahteraan dan perekonomian berbasis masyarakat. Pada tahun 2016 ini, bagi masyarakat miskin digratiskan PBB dan yang memiliki lahan pertanian produktif juga dibebaskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), begitu juga bagi masyarakat miskin yang tidak memiliki BPJS untuk berobat ke RSUD dr Kumpulan Pane juga gratis, hanya datang dengan membawa surat pernyataan keterangan tidak mampu dari lurah, semua masyarakat harus terlayani kesehatannya. Menurut Umar, tahun 2016 ini kita harus melakukan gerakan pengiritan dan penghematan karena adanya kesulitan ekonomi global, tingkat pemutus hubungan kerja (PHK) tinggi karena daya beli masyarakat tidak ada atau menurun. “Pengeluaran juga harus ditekan termasuk air, listrik sampai pada tingkat pengeluaran rumah tangga, intinya
kita harus berhemat”,pinta Umar. Terkait soal pendidikan ditahun 2016 ini, Tebing Tinggi termasuk rangking tiga untuk tingkat SMP dan rangking empat untuk SMA ditingkat Sumatera Utara. Sebanyak 10.000 pelajar dan mahasiswa akan dimasukkan sebagai penerima bea siswa. “Untuk lembar LKS, para orang tua wali murid digratiskan dan itu sudah kita tampung di APBD. Bukan iti saja, sepuluh sekolah tahun ini juga melaksanakan ujian elektronik komputer. Untuk akte kelahiran, akte kematian, KTP dan KK semuanya gratis. Lurah dilarang keras mengambil kutipan, kalau ada akan kita berhentikan”, tegas Umar. Kegiatan Jumling juga dibarengi dengan pengobatan geratis dari Dinas Kesehatan, bantuan beras kepada warga miskin dan 60 orang jumpo, produk UMK seperti produksi jamur tiram, lemang dan hasil-hasil produk pertanian dan produk jamu. Diserahkan juga bantuan bibit ikan dan bibit pohon kepada warga Kelurahan Mekar Sentosa.**. **Ay
Pemko Kita
Seluruh Elemen Diajak Berperan Aktif Berantas Narkoba Berantas Narkoba “Kajari Tebing Tinggi H Fajar Rudi Manurung SH MH mengajak seluruh elemen masyarakat di kota itu berperan aktif bersama-sama dengan Pemerintah Kota Tebing Tinggi dan aparat keamanan dalam pemberantasan narkotika”.
KEPALA KEJAKSAAN
Negeri Tebing Tinggi H Fajar Rudi Manurung SH MH mengajak seluruh elemen masyarakat, para tokoh agama dan pemuda kiranya berperan aktif bersamasama dengan Pemerintah Kota Tebing Tinggi dan aparat keamanan dalam pemberantasan narkotika. Hal itu disampaikan Kajari Tebing Tinggi dalam acara ‘coffe morning’ antara unsur FKPD dengan para tokoh masyarakat, agama, ormas dan para pimpinan SKPD, Kamis (18/2) di Gedung Hj Sawiyah Jalan Sutomo kota setempat. “Kita sangat prihatin melihat kondisi saat ini, meskipun para bandar dan pemakainarkoba hampir setiap hari ditangkap dan dijatuhi hukuman yang berat oleh pengadilan, tetapitidak juga membuat mereka jera dan selalu mengulanginya kembali, yang akhirnya mereka selalu keluar masuk tahanan”, ujar Kajari.
Untuk itu, Fajar berharap narkotika kita jadikan musuh bersama untuk memberantasnya dan utamanya para orang tua agar memberikan pengawasan terhadap putra-putrinya, “Jika sudah terkena kecanduan narkotika habislah harapan masa depannya, dan sekaligus merugikan bangsa dan negara ini”, imbuhnya. Kajari juga mengajak para tokoh masyarakat, agama dan pemuda mau peduli terhadap lingkungan, khususnya jika menemukan atau mengetahui adanya kelompok tertentu yang membuka pengajian secara ekslusif dan sembunyi-sembunyi agar menyampaikan informasi kepada instansi berwenang. Sementara itu, terkait kegiatan Car Free Day yang lokasinya sudah dicanangkan pada Jalan Sutomo dan Jalan Pahlawan, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Slamet Loesiono SIK berharap Dinas Porabudpar dapat berkordinasi dengan instansi terkait
lain dalam pengelolaannya, agar benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Tebing Tinggi untuk berolah raga. Kapolres berharap Disporabudpar dan instansi terkait seperti Satlantas, Dinas Perhubungan dan Satpol Pol dapat melakukan koordinasi secara baik lokasi Car Free Day dapat digunakan masyarakat Tebing Tinggi berolah raga, terutama para penggemar olahraga jalan kakidan bersepeda. Di bagian lainnya, Kapolres juga berharap agar para pedagang yang telah menempati komplek Pasar Gambir, dan kondisinya saat ini sudah semakin baik dan tertib, agar tetap memelihara kebersihan lokasi pasar, “Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Tebing Tinggi harus kita dukung sepenuhnya demi kebaikan dan kenyamanan kita bersama”, imbuh Kapolres.**. **Juan SINERGI |Pebruari 2016| 33
Pemko Kita
Menindak lanjuti ini, Kapolri dengan 8 program quick wins yang diantaranya penertiban,penegakan hukum bagi organisasi radikal dan anti pancasila serta perburuan gembong teroris.“Polisi sebagai penegak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik, pembentukan tim internal anti korupsi serta crash program pelayanan masyarakat pelayanan bersih dari pencaloaan”, terang Kapolres.
SEMAKIN BERAT “Kapolres Tebing Tinggi saat memimpin upacara bendera bulanan mengatakan, dampak dari perubahan sosial masyarakat dan kondisi ekonomi yang belum stabilsaat ini, tugas Polri ke depan cukup berat karena akan menghadapi sejumlah gangguan kamtibmas”.
KAPOLRES TEBING TINGGI :
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL, TUGAS POLRI SEMAKIN BERAT
D
ampak dari perubahan sosial masyarakat dan kondisi ekonomi yang belum stabil saat ini, tugas Polri ke depan cukup berat karena akan menghadapi sejumlah gangguan kamtibmas.Gangguan keamanan yang harus diantisipasi diantaranya kejahatan konvensional dengan premanisme dan kejahatan yang meresahkan masyarakat termasuk kejahatan dengan senjata api. Hal itu disampaikan Kapolres Tebing Tinggi AKBP Slamet Loesiono dalam kegiatanUpacara Bendera Bulanan, Rabu (17/2) di Lapangan Merdeka Kota Tebing Tinggi, dengan pesertaaparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri diikuti FKPD, Sekdako Johan Samose Harahap danWakil Ketua DPRD Tebing Tinggi. Dikatakan, kejahatan tradisional, prioritas terorisme dan radikalisme, narkotika,trafficking in person dan cyber crime, kejahatan terhadap kekayaan negara, tindak pidana korupsi, illegal logging, illegal fishing dan illegal meaning, serta kejahatan teriplikasi kontijensi diantaranya konflik sosial, intoleransi dan unjuk rasa anarkis.
34 |SINERGI |Pebruari 2016
Untuk wilayah Polda Sumut, lanjut Kapolres, Kapolda menerapkan kebijakan strategis, yakni Keterbukaan Informasi Publik dengan menjalan kerjasama dengan wartawan dalam pemberian informasi dan data guna memenuhi kebutuhan publik bersifat terbuka dengan cepat dan ketepatan waktu. Disampaikan, berkaitan dengan data gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi cukup kondusif untuk 2015 dibandingkan dengan 2014 yang mengalami penurunan 0.67%. Tahun 2014 jumlah kasus 1.163 kasus dan 2015 887 kasus, demikian juga kasus lakalantas terjadi penurunan 0.9% dimana pada 2014 262 kasus, sedangkan tahun 2015 terjadi236 kasus. Untuk tahun 2016, mulai Januasri sampai dengan 16 Perbuari adanya kasus prioritas yang perlu menjadi perhatian diantaranya kasus pencurian dengan pemberatan terdapat 36 kasus, Curas 8 kasus, Curanmor 14 kasus, Narkoba 14 kasus dan Anirat (penganiayaan berat)15 Kasus. Untuk menekan kasus-kasus terbebut, Kapolres mengajak tokoh masyarakat, agama dan segenap komponen masyarakat mengaktifkan kembali Poskamling dibantu dengan BhabinKamtibmas Desa/Kelurahan dan Bintara Lingkungan. Usai upacara dilanjurkan Coffe Morning di Gedung Hj Sawiyah. **.Duan
Pemko Kita AKSI BERSIH “Puluhan personil Satpol PP Kota Tebing Tinggi melakukan aksi ‘bersih-bersih’ di seputaran wilayah perkotaan Tebing Tinggi”
SATPOL PP TEBING TINGGI LAKUKAN AKSI ‘BERSIH-BERSIH’ KOTA PULUHAN personil Satpol PP
Kota Tebing Tinggi melakukan aksi ‘bersih-bersih’ di seputaran wilayah perkotaan Tebing Tinggi, Rabu (17/2), dengan menebas ranting-ranting pepohanan yang menjorok ke badan jalan dan merusak pemandangan, dipimpin langsung Kasi Ops Ari Miranda S.STP. Kasat Pol PP M Guntur Harahap S.STP MSi didampingi Kasi Ops Ari Miranda S.STP mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini merupakan tindak lanjut dari seruan Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM yang dalam setiap kesempatan selalu menganjurkan agar semua instansi mau peduli atas kebersihan dan keindahan kota itu.
Dikatakan Guntur Harahap, kegiatan bersih-bersih ini diharapkan juga akan ikut mendorong masyarakat mau ikut peduli untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota, pohon-pohon yang berada didepan rumah atau kantor agar dirawat dan dirapikan jika sudah mengganggu pemandangan. Ari Miranda menambahkan, kegiatan bersih-bersih ini dilakukan tidak hanya sampai disini saja, tetapi akan dilakukan secara rutin dan tidak hanya terbatas di satu jalan saja, akan tetapi di semua jalan-jalan yang ada di Tebing Tinggi. “Kami sifatnya hanya membantu menebasnya, sementara untuk mengangkutnya dilaku-
kan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), kami terus berkoordinasi, selain pohon-pohonan kami juga mengingatkan dan menghimbau kepada para pedagang K5 tetap harus memperhatikan kebersihan lokasi tempatnya berdagang”, ujarnya. Dikatakan juga bahwa hari ini kami membersihkan disepanjang jalan Sudirman, yang merupakan jalan protokol masuk ke kota Tebing Tinggi, mudahmudahan warga juga mau ikut bergotong royong dan Satpol-PP siap untuk membantu, katanya. **. Ag
SINERGI |Pebruari 2016| 35
Pemko Kita
Walikota Tebing Tinggi :
Pemimpin Harus Jujur, Amanah, Tabligh & Fathonah
U
ntuk memilih seseorang menjadi pemimpin, Nabi Muhammad Saw mengajarkan bahwa ada empat kriteria yang harus dimiliki yakni orang tersebut harus jujur, amanah, tabligh dan fathonah (cerdas). Hal itu disampaikan Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM saat menghadiri Musda ke XI Pemuda Muhamadiyah Kota Tebing Tinggi di gedung Dakwah Muhamadiyah yang dihadiri Ketua PW Pemuda Muhamadiyah Sumut Husni Mubarok, Minggu (14/2). Diuraikan bahwa, seorang pemimpin mesti mempunyai jiwa yang jujur, dapat menjaga amanah yang diberikan, mampu menyampaikan tabligh kepada anggotanya. Selain itu yang tak kalah penting adalah, seorang pemimpin harus fathonah atau cerdas, “Jika sebuah organisasi tidak mempunya pemimpin yang fathonah (cerdas) tidak tau mau kemana arah organisasi ini dibawanya, karena seorang pemimpin yang dipilih tentunya yang dapat membawa organisasi ini sampai ke tujuan”, ujarnya.
36 |SINERGI |Pebruari 2016
EMPAT KRITERIA “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM dalam acara Musda ke XI Pemuda Muhamadiyah mengingatkan bahwa untuk memilih seseorang pemimpin harus memiliki empat kriteria yakni jujur, amanah, tabligh dan fathonah (cerdas)”.
Menurut walikota, masalah yang dihadapi saat ini demikian kompleks, dan salah satunya adalah semakin tergerusnya masalah ketauhidan, dan ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua untuk menegakan kembali Tauhid itu secara utuh, teguh dan konsisten. “Kedepan Pemuda Muhamadiyah harus ikut serta dalam mencerdaskan banga melalui dunia pendidikan dan pelatihan agar menjawab segala tantangan dan mampu bersaing dengan bangsabangsa lain didunia, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah”, pesannya. Selain itu, Pemuda Muhamadiyah harus pula punya jiwa interprener atau wirausaha yang sanggup bersaing menyahuti pasar bebas Asean (MEA) yang sudah berjalan, hingga tidak saja sebagai pencari kerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja. “Musuh terbesar saat ini bagi bangsa kita adalah narkotika, Pemuda Muhamadiyah diharapkan bersamasama dengan pemerintah dan aparat keamanan menjadi pionir pemberantasan narkoba, dan itu dimulai dari diri sendiri dan lingkungan kita”, imbuh walikota. Sebelumnya Ketua PW
Pemuda Muhamadiyah Sumatera Utara yang diwakili Sekjen Husni Mubarok menyampaikan, Pemuda Muhamadiyah bukan hanya kaya dalam bentuk teori, tetapi harus kaya pula dalam mengaktualisasikannya. “Pemimpin itu harus mempunyai etika dan santun, untuk itu segala sesuatunya harus dipikirkan dahulu dari sekarang, baru kemudian sampaikan keesokan harinya, selain itu seorang pemimpin harus bisa mentafsirkan amanah yang diberikan kepadanya”, ujarnya. “Berdasarkan hasil survei teman-teman di Medan, Walikota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan berada di urutan ke 4 orang yang layak menjadi Gubernur Sumatera Utara priode mendatang atas dasar prestasi kerja yang dilakukan selama menjabat sebagai Walikota Tebing Tinggi”, ujarnya. Untuk itu diharapkan Pemuda Muhamadiyah Tebing Tinggi, maju dan bergerak bersama-sama dengan Walikota Tebing Tinggi membangun kota ini yang pada tujuan hakikinya adalah kesejahteraan umat termasuk keluarga besar Pemuda Muhamadiyah, ujarnya. **.Teh
Pemko Kita
Kantor Lurah Harus Berfungsi Memberikan Pelayanan Terbaik
RESMIKAN “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan saat meresmikan Kantor Lurah Bagelen mengingatkan, bahwa sebaik apapun kantor tidak akan menjadi apa-apa jika orang yang mengisinya tidak punya kompetensi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagiwarganya”. WALIKOTA Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan mengingatkan bahwa kantor yang sebagus dan sebaik apapun tidak akan menjadi apa-apa jika orang yang mengisinya tidak punya kompetensi menjalankan tugasnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi warganya, dan tidak pula mampu menjaga dan merawatnya secara baik. Hal itu disampaikan Walikota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan saat meresmikan penggunaan/pemakaian gedung Kantor Lurah Bagelen yang baru selesai dibangun berbiaya Rp1,4 miliar, Jumat (12/2), dihadiri Kacab BRI Tebing Tinggi Robert Sitinjak dan para pimpinan SKPDsekaligus diisi dengan dialog interaktif antara Pemko Tebing Tinggi dengan masyarakat. Dengan adanya kantor baru tersebut, walikota berharap kinerja aparat kelurahanBagelen semakin giat dan bersemangat bekerja, “Jadikan kantor ini selain tempat mengurus surat-surat yang diperlukan masyarakat juga sebagai gudang
tempat warga memperoleh informasi apa saja. Jika warga datang ke kantor ini untuk mencari atau ingin memperoleh informasi aparat kelurahan harus bisa memberikan solusinya, termasuk juga tentang cara memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR), jika perlu dampingi warga ke BRI”, imbuhnya. Terkait rencana untuk membuat pagar kantor lurah tersbeut, menurut Umar hal itu boleh-boleh saja, tetapi harus diingat bahwa jangan sampai keberadaan pagar tersebut aparat kelurahan menjadi orang-orang eklusif yang susah ditemui warga, karena pagar merupakan simbol terbatasnya seseorang untuk berinteraksi. Sebelum acara peresmian kantor Lurah Bagelen, Walikota bersama dengan pincab BRI Tebing Tinggi dan para pimpinan SKPD melakukan acara dialog interaktif antara pemerintah kota dengan warga. Kegiatan tersebut merupakan program rutin tiap minggunya, dimana walikota menyampaikan secara langsung program pembangu-
nan Pemko Tebing Tinggi diberbagai bidangserta menerima informasi, saran bahkan harapan masyarakat. Dalam dialog tersebut, Walikota menyampaikan program yang selalu bersentuhan dengan masyarakat secara langsung, diantaranya dibidang kesehatan, Umar menegaskan jangan ada lagi warga Tebing Tinggi yang tidak memperoleh pelayanan kesehatan, tanpa kecuali,“Jika sampai terjadi saat ini, saya pastikan itu problemnya ada di warga itu sendiri”, cetus walikota. Dalam kesempatan tersebut, Walikota menerima laporan dari salah seorang warga yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat tapi tidak memperoleh layanan dari BPJS dengan alasan KIS-nya habis masa berlakunya. Spontan walikota mengatakan, “Soal kartu (KIS) ini biar kami pertanyakan ke BPJS, soal berobat bapak silahkan saja diteruskan dan datang ke RSUD Kumpulan Pane, bapak pasti mendapat layanan, tidak perlu khawatir”, tegasnya. Di bidang pendidikan, Umar Hasibuan menegaskan bahwa tahun 2016 ini siswa tidak lagi dibebani biaya untuk membayar Lembar Kerja Siswa (LKS) yang selama ini jadi keluhan orang tua murid, sebab semua sudah ditanggung pemerintah kota. Berkaitan dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) siswa diharapkan tidak harus keluar kota Tebing Tinggi, dalam kota tidak masalah, jangan paksakan keluar kota karena menambah beban biaya, ujarnya. Walikota juga mengingatkan warga agar membangkitkan kembali budaya gotong royong yang dilakukan setiap hari Sabtu, untuk membuat parit atau membersihkan drainase, “Jangan berharap pada dinas PU atau dinas kebersihan saja, mari kita ramai-ramai mengerjakannya”, ajak walikota. **.Tim Sinergi
SINERGI |Pebruari 2016| 37
Pemko Kita
Kantor Lurah Harus Berfungsi Memberikan Pelayanan Terbaik
RESMIKAN “Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan saat meresmikan Kantor Lurah Bagelen mengingatkan, bahwa sebaik apapun kantor tidak akan menjadi apa-apa jika orang yang mengisinya tidak punya kompetensi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagiwarganya”. WALIKOTA Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan mengingatkan bahwa kantor yang sebagus dan sebaik apapun tidak akan menjadi apa-apa jika orang yang mengisinya tidak punya kompetensi menjalankan tugasnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi warganya, dan tidak pula mampu menjaga dan merawatnya secara baik. Hal itu disampaikan Walikota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan saat meresmikan penggunaan/pemakaian gedung Kantor Lurah Bagelen yang baru selesai dibangun berbiaya Rp1,4 miliar, Jumat (12/2), dihadiri Kacab BRI Tebing Tinggi Robert Sitinjak dan para pimpinan SKPDsekaligus diisi dengan dialog interaktif antara Pemko Tebing Tinggi dengan masyarakat. Dengan adanya kantor baru tersebut, walikota berharap kinerja aparat kelurahanBagelen semakin giat dan bersemangat bekerja, “Jadikan kantor ini selain tempat mengurus surat-surat yang diperlukan masyarakat juga sebagai gudang
tempat warga memperoleh informasi apa saja. Jika warga datang ke kantor ini untuk mencari atau ingin memperoleh informasi aparat kelurahan harus bisa memberikan solusinya, termasuk juga tentang cara memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR), jika perlu dampingi warga ke BRI”, imbuhnya. Terkait rencana untuk membuat pagar kantor lurah tersbeut, menurut Umar hal itu boleh-boleh saja, tetapi harus diingat bahwa jangan sampai keberadaan pagar tersebut aparat kelurahan menjadi orang-orang eklusif yang susah ditemui warga, karena pagar merupakan simbol terbatasnya seseorang untuk berinteraksi. Sebelum acara peresmian kantor Lurah Bagelen, Walikota bersama dengan pincab BRI Tebing Tinggi dan para pimpinan SKPD melakukan acara dialog interaktif antara pemerintah kota dengan warga. Kegiatan tersebut merupakan program rutin tiap minggunya, dimana walikota menyampaikan secara langsung program pembangu-
nan Pemko Tebing Tinggi diberbagai bidangserta menerima informasi, saran bahkan harapan masyarakat. Dalam dialog tersebut, Walikota menyampaikan program yang selalu bersentuhan dengan masyarakat secara langsung, diantaranya dibidang kesehatan, Umar menegaskan jangan ada lagi warga Tebing Tinggi yang tidak memperoleh pelayanan kesehatan, tanpa kecuali,“Jika sampai terjadi saat ini, saya pastikan itu problemnya ada di warga itu sendiri”, cetus walikota. Dalam kesempatan tersebut, Walikota menerima laporan dari salah seorang warga yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat tapi tidak memperoleh layanan dari BPJS dengan alasan KIS-nya habis masa berlakunya. Spontan walikota mengatakan, “Soal kartu (KIS) ini biar kami pertanyakan ke BPJS, soal berobat bapak silahkan saja diteruskan dan datang ke RSUD Kumpulan Pane, bapak pasti mendapat layanan, tidak perlu khawatir”, tegasnya. Di bidang pendidikan, Umar Hasibuan menegaskan bahwa tahun 2016 ini siswa tidak lagi dibebani biaya untuk membayar Lembar Kerja Siswa (LKS) yang selama ini jadi keluhan orang tua murid, sebab semua sudah ditanggung pemerintah kota. Berkaitan dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) siswa diharapkan tidak harus keluar kota Tebing Tinggi, dalam kota tidak masalah, jangan paksakan keluar kota karena menambah beban biaya, ujarnya. Walikota juga mengingatkan warga agar membangkitkan kembali budaya gotong royong yang dilakukan setiap hari Sabtu, untuk membuat parit atau membersihkan drainase, “Jangan berharap pada dinas PU atau dinas kebersihan saja, mari kita ramai-ramai mengerjakannya”, ajak walikota. **.Tim Sinergi
SINERGI |Pebruari 2016| 37
Pemko Kita
Walikota Tebing Tinggi
Santri Diajak Jauhi Faham Radikalisme
APRESIASI “Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan. MM memberikan apresiasi kepada Yayasan Pondok Pesantren Modern Al Hasyimiyah yang telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan dengan menyelenggarakan pendidikan berbasis Islam”
WALIKOTA Tebing Tinggi
Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan. MM mengajak para santri dan guru-guru pesantren agar menjauhi dan mewaspadai penyebaran faham radikalisme yang coba dikembangkan di Indonesia oleh orang-orang tidak jelas dan tidak bertanggungjawab. Menurut Umar Zunaidi, faham radikalisme ini biasanya disusupkan lewat pengembangan aliran agama, dengan cara terlebih dahulu mencuci otak para pengikutnya, selanjutnya mempengaruhi dengan melakukan tindakan diluar batas nalar kemanusian. Hal itu disampaikan Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan. MM pada acara Tasyakuran Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Modern Al Hasyimiyah di Kelurahan Padang Merbau Kecamatan Padang Hulu
Walikota, adalah sebuah paham yang tidak pernah mengakui apa saja yang dilakukan pemerintah, dan mengaggap apa yang dikerjakan semuanya salah, dan dia sendiri yang paling benar, ini merupakan kehendak dari orangorang yang ingin memporak porandakan Islam, yang semacam ini harus kita tentang, cetus walikota Umar Zunaidi Hasibuan. “Untuk menghempang (faham radikalisme) ini menyusup ke daerah kita, yang paling ampuh adalah dengan membangun kebersamaan untuk saling bergandeng tangan semua elemen masyarakat dengan Pemerintah Kota dan saling bahu membahu untuk mengawasinya”, imbuh walikota. Sebagai generasi muda calon pemimpin bangsa, Umar Zunaidi juga berpesan kepada para santri Ponpes Al Hasyimiyah agar menjauhi narkoba dan tidak bersikap sombong. “Sebagai generasi muda penerus bangsa, saya minta agar anak-anak kami di pondok pesantren Al Hasyimiyah supaya menjauhi narkoba, jangan sekali-kali mencoba narkoba karena akan menghancurkan masa depan kalian, jangan sombong dan sepele (memandang rendah) orang lain, rajinlah belajar untuk meraih cita-cita menjadi orang yang berguna bagi bangsa, agama dan keluarga”, pesan Umar Zunaidi. Pada kesempatan itu, Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MMmemberikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Modern Al Hasyimiyah yang telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa khususnya di kota Tebing Tinggi dengan menyelenggarakan pendidikan yang berbasiskan agama Islam.
Kota Tebing Tinggi, Senin (22/2). Turut hadir Kakan Kemenag Kota Tebing Tinggi HM Hasbie, Ketua MUI Drs H Ahmad Dalil Harahap, Pimpinan Ponpes Al Hasyimiyah Ustadz Tagor Mulia Siregar dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Modren Al Hasyimiyah. Kepada para guru pesantren, walikota juga berharap agar ikut menghempang masuk dan berkembangnya paham radikalisme yang akhir-akhir ini menggangu ketentraman umat dan mencederai Islam. “Islam adalah agama yang tidak pernah menginginkan dan menghendaki pertumpahan darah, tindakan teror, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa, itu bukan pekerjaan Islam, Islam adalah agama yang ‘rahmatan lil alamiin (pemberi rahmat bagi alam)”, ujarnya. **.Tim Sinergi Paham Radikalisme, kata
SINERGI |Pebruari 2016| 39
Pemko Kita
UMAR ZUNAIDI RESMIKAN RSU UNPRI TEBING TINGGI PENINGKATAN kualitas kesehatan suatu bangsa berhubungan dengan tenaga dokter dan peralatannya, dan yang terbaik pasti akan didatangi orang untuk berobat. Saat ini masih 70 % orang Medan berobat ke Penang, dan setiap hari ada 7 pesawat
opening) RSU Swasta UNPRI yang berlokasi di Jalan Simalugun, Jumat (12/2), dihadiri unsur FKPD dan para pimpinan rumah sakit se Tebing Tinggi. Disampaikan Walikota, keberadaan sebuah RSU tidak hanya tergantung dari bangunan
GUNTING PITA “Peresmian RSU UNPRI Tebing Tinggi ditandai dengan pemukulan gong dan pengguntingan pita oleh Walikota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan didampingi anggota DPRD Pahala Sitorus dan dilanjutkan dengan peninjauan ke ruangan rumah sakit”. yang khusus mengantarkan orang berobat ke sana dari Medan. “Pemerintah Kota Tebing Tinggi menyampaikan apresiasi kepada managemen RSUUNPRI yang telah melakukan investasi khususnya di bidang kesehatan di Kota Tebing Tinggi”, hal itu disampaikan Walikota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan saat meresmikan pembukaan (grand 40 | SINERGI |Pebruari 2016
yang megah, namun yang terpenting adalah dukungan dari tenaga dokter atau paramedis dan peralatan yang dimiliki rumah sakit tersebut. “Dengan tenaga dokter yang mempunyaikompetensi serta peralatannya mampu digunakan maksimal untuk melayani pasien yang ingin berobat di rumah sakit tersebut, pasti mendapat kunjungan orang berobat, karena seorang
dokter tidak identik dengan dukun yang dapat melihat orang sakit dari jauh”, ujar walikota. Menurut Umar, seorang dokter menegakkan diagnosa dengan keilmuan (sains) yang dimiliki sebagai operator penggunaan peralatan yang canggih, sehingga seorang pasien memperoleh hasil yang baik. “Selain kedua faktor tersebut, dokter dan para medis harus mampu berkomunikasi secara baik dengan pasien, orang yang berobat itu perlu kasih dan tegur sapa, kebanyakan dokter di Indonesia seram-seram, mau diajak komunikasi aja susahnya bukan main, malahan ditanya dapat jawaban membentak. Jika hal semacam ini terjadi, pasien yang awalnya ingin berobat, bukan malahan sembuh tetapi pasiennya langsung meninggal, saya berharap di RSU UNPRI tidak ada yang seperti itu”, tandasnya. Walikota juga mengingatkan, jika dokter, para medis dan peralatannya sudah cukup baik, tidak lupa pula menyangkut biaya berobatnya juga harus baik, hingga mampu dijangkau bagi keluarga kurang mampu, untuk itu diharapkan disiapkan pula bad (tempat tidur) dan ruangan untuk mereka. Acara peresmian ditandai dengan pemukulan gong dan pengguntingan pita oleh Walikota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan didampingi anggota DPRD Pahala Sitorus dandr Irvan Dalimunthe dilanjutkan dengan peninjauan ke ruangan. **.Tim Sinergi
Pemko Kita
Walikota Tebing Tinggi Buka Diklat Keterampilan Wirausaha WALIKOTA Tebing Tinggi
Ir H Umar Zundaidi Hasibuan mengatakan, Kondisi Ekonomi Dunia yang sampai tahun 2016 ini masih muram, bukan saja dialami oleh Indonesia tetapi semua negara-negara di dunia ini, namun Indonesia masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,7 %, sementara Singapura 1 sampai 3 % saja. Hal itu disampaikan Walikota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan saat membuka Diklat Keterampilan Wirausaha, Rabu (3/2) di BLK Dinas Sosial Tebing Tinggi dihadiri Kadis Kouprindag Syahnan Hasibuan, Kepala BPMPK Sri Rahayu dan Kabag Humas PP Drs Bambang Sudaryono. Disampaikannya, saat ini sudah banyak pabrik-pabrik besar yang tutup seperti Thosiba karena tidak mampu lagi bersaing dan menambah semakin meningkatnya para pencari kerja dan jalan terbaik adalah menjadi seorang wira usaha. "Hidup itu bersaing (kompetitif) dan banyak usaha yang bisa dilakukan, dimulai dari
mudah dan kecil-kecil, pengusaha sukses yang ada saat ini seperti Chairul Tanjung juga memulai usahanya dari kecil, hingga menjadi seorang konglomerat Indonesia saat ini", ujarnya. Dikatakan, untuk menjadi seorang wirausaha harus berani mencoba dan punya kreatifitas dan motivasi, jangan mudah menyerah dan harus mampu pula memberikan pelayanan yang terbaik buat pelanggannya. Dicontohkan Walikota, jika ingin menjadi pengusaha makanan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi diantaranya harus Enak, murah, banyak forsinya, bersih, cepat dan ramah jika ini terpenuhi saya yakin pasti ramai dikunjungi pelanggan. Demikian juga sebagai wirausaha Tata Rias (salon) atau tukang pangkas pria, harus pula banyak mengetahui tentang model-model rambut, untuk itu diperlukan kreatifitas pengusahanya, ujarnya. Menurut walikota, kunci sukses menjadi wirausaha adalah jujur, disiplin, kerja keras dan rajin, dalam hidup ini tidak cukup hanya
niat saja tetapi harus punya komitmen, ilmu, strategi dan diaktualisasikan. "Jika ingin jadi seorang Wirausaha, jangan pernah pergi ke dukun untuk memajukan usahanya tetapi bermohonkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa pemberi rezeki", pesannya. Sebelumnya Kadisosnaker H Syaiful Fachri menyampaikan, kegiatan yang dilakukan adalah Tata Rias/Salon, Tata Busana Wanita, Tata Boga dan Magang ke Jepang. "Kegiatan Magang ke Jepang ini dilakukan mengingat dari banyaknya pencari kerja gagal dalam seleksi karena lemah dalam latihan fisik dan tidak menguasai bahasa jepang", jelasnya. Diklat berlangsung untuk Tata Rias/Salon, Tata Busana dan Magang ke Jepang selama 315 jam pelajaran (13 hari), Tata Boga selama 210 jam pelajaran (8 hari). Diklat diikuti 80 orang dan kepada mereka diberikan fasilitas ATK pelatihan, bahan dasar pelatihan, snack dan makan siang, bantuan uang transport dan bantuan peralatan usaha usai mengikuti Diklat. **.Tim Sinergi
SINERGI |Pebruari 2016| 41
Sosial
GOTROY MASSAL “Menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) menuju Indonesia Bebas Sampah 2020, Pemko Tebing Tinggi menggelar gotong royong massal di 35 Kelurahan yang tersebar di lima Kecamatan di kota itu”.
Sambut HPSN, Pemko Tebing Tinggi Gelar Gotroy Massal MENYAMBUT Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) menuju Indonesia Bebas Sampah 2020, Pemko Tebing Tinggi menggelar gotong royong massal di 35 Kelurahan yang tersebar di lima Kecamatan di kota itu, Minggu (21/2). Gotong royong di masingmasing daerah dipimpin langsung oleh camatnya masing-masing. Di Kecamatan Rambutan, kegiatan gotong royong dipusatkan di Kelurahan Tanjung Marulak Hilir yang disebut sebagai kampung iklim, aparat kelurahan bersama-sama masyarakat membersihkan lahan-lahan yang kosong untuk dimanfaatkan dengan menanam tumbuhan bermanfaat. Sedangkan di Kelurahan Lalang yang dikenal dengan sebutan kampung organik, warga bersama Camat dan Lurah, melakukan perawatan berbagai jenis tanaman yang ditanam warga, seperti kacang panjang, kol, gambas, sawi dan tanaman lainnya. Camat Rambutan Zubir Husni Harahap, mengatakan Kampung Iklim dan Kampung Organik ini akan terus dikembangkan pada kelurahan lainnya dengan memanfaatkan lahan kosong dan terlantar, “Kita akan berupaya membantu warga yang ingin memanfaatkan lahannya, kami dari kecamatan akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian”, katanya. Dikecamatan Bajenis, kegiatan gotong royong dilakukan dimasing-masing kelurahan, di kelurahan Berohol dengan membersihkan parit di sepanjang jalan Prof Hamka dipimpin langsung Camat Bajenis Ali Hasan. Dikecamatan Padang Hulu H Abd Halim Purba membawa warganya bergotong royong di Kelurahan Tualang, Padang Merbau, Lubuk Raya dan Persiakan. Sedangkan Camat Tebing Tinggi Kota Surya Dharma melakukan kerja gotong royong di Kelurahan Tebing Tinggi Lama dan Kelu
Pemko Kita rahan Mandailing dengan membersihkan sampah-sampah dari Sei bahilang, dan Kelurahan Pasar gambir. Dan di Kecamatan Padang Hilir Camat Dedi Siagian mengajak warganya bergotong royong di Kelurahan Tambangan. Dalam kegiatan gotong royong massal yang ditinjau langsung oleh Kadis Kebersihan dan Pertamanan Hj Rusmiyati Harahap tersebut, sekaligus menerima masukan dari para lurah utamanya untuk pengadaan lampu penerangan jalan, meneruskan permohonan warga masyarakat. Hj Rusmiyati Harahap menjelaskan permohonan warga tersebut akan dipenuhi secara bertahap, dan tidak bisa dikabulkan sekali semuanya satu kelurahan, jika kelurahan A mintanya 10 buah, kita isi dulu 5 buah, karena kelurahan lain juga memohonnya, harapan kami Lurah bisa memberikan penjelasan kepada warganya. Dijelaskan bahwa kegiatan Gotong Royong di lima Kecamatan ini melaksanakan himbauan Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan yang disampaikan pada setiap kesempatan, agar Budaya Gotong royong terus dipelihara dan dibangkitkan, dan kini setiap hari sabtu dan minggu gotong royong itu terus dilakukan oleh masyarakat dan aparat kelurahan. “DKP sebagai pendukung menghadapi kendala, karena keterbatasan armada sampah yang kita miliki, tidak semua sampah hasil gotong royong tersebut bisa kami angkut sekaligus sehari, karena armada yang ada lebih dahulu mengangkut kegiatan rutinnya, jika tidak diangkut sehari saja, sampah akan menumpuk”, ujarnya. Namun demikian, petugas pengangkut sampah akan tetap mengangkut sampah hasil gotong royong tetap dilakukan secara bergantian dan mudah-mudahan semuanya bisa diangkut,kata Hj Rusmiyati.
**.Tim Sinergi
42 |SINERGI |Pebruari 2016
Sosial
Warga Kurang Mampu Pun Dapat Perhatian WALI KOTA Tebingtinggi
Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, Minggu keempat Januari, melakukan inspeksi mendadak terhadap warganya di Kel. Durian, Kec. Bajenis. Sidak itu dilakukan setelah mendapat laporan ada warga yang sudah sakit jantung selama tiga tahun, tapi tak punya biaya ketika akan dirujuk ke Jakarta. Tindakan pun langsung diambil Wako Tebingtinggi den-
gan memerintahkan stafnya agar membawa warga untuk berobat ke RS Jantung Harapan Kita di Jakarta. “Saya tidak menginginkan satu pun warga Tebing Tinggi yang pelayanan kesehatanya tidak terlayani. Itu dulu yang utama, soal sembuh atau kelanjutannya bagaimana menjadi urusan Allah.Swt, kita harus berupaya dan berikhtiar,” ujar Umar Hasibuan,
saat jenguk ke kediaman pasangan Suryani dan Yusnadi Wibowo. Selain itu, Wali Kota juga minta agar Suryani segera dibawa Yusnadi Wibowo ke RSUD. Kumpulan Pane untuk memperoleh perawatan semestinya. Wali Kota meminta agar pimpinan RSUD dr.H. Nanang F Aulia, Sp.PK melakukan perawatan intensif sebelum penderita jantung bocor itu dirujuk ke Jakarta.
WARGA kurang mampu yang menderita sakit sesaat akan dirujuk ke RSU di Jakarta Saat dikunjungi Wali Kota. Sinergi/Ist SINERGI |Pebruari 2016| 43
Sosial Selain itu, Kabid Pelayanan RSUD.Kumpulan Pane dr.Jhon Boelian yang ikut dalam sidak diperintahkan untuk segera mungkin mengkonfirmasi ke RS.Harapan Kita kapan bisa segera ditampung disana, dan mendampingi pasien sampai benar-benar mendapatkan perawatan. “Kalau di Jakarta nanti, suami harus mendampingi. Pemko akan memfasilitasinya,” terang Wali Kota kepada pasutri itu. Dalam sidak itu juga, Wali Kota meminta Camat, Lurah dan Kepling yang hadir, agar jangan sampai mendengar ada warga yang tidak memperoleh pelayanan kesehatannya.,”Kalian harus peka dan sigap terhadap warga, jangan pula sekali-kali mempersulit keperluan administrasi yang diperlukan, jika diketahui jelas indetitasnya warga Tebing Tinggi,” instruksi Wali Kota. Suryani istri dari Yusnadi Wibowo, merupakan ibu dari 6 orang anak, mengalami sakit jantung bocor sejak tahu 2013 dan sudah berulang kali mendapatkan perawatan di RSUD.Kumpulan Pane dan di rujuk ke RS.Adam malik, dan terakhir disarankan dokter hali jantung pada RS.Adam Malik agar segera mendapatkan perawatan di RS>Jantung Harapan Kita Jakarta. Pada saat menjenguk Suryani H.Umar Zunaidi Hasibuan memberikan bantuan Rp.2 Juta, dan berharap Yusnadi Wibowo juga bersosialisasi kepada masyarakat, jangan minder atau kecil hati.
44 |SINERGI |Pebruari 2016
Penuhi Janji Memenuhi janji yang telah diucapkan, Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, akhirnya mengirim warganya penderita penyakit jantung bocor ke RS Harapan Kita di Jakarta. Seluruh biaya perobatan warga, Kel. Durian, Kec. Bajenis itu, ditanggung Pemko Tebingtinggi beserta biaya hidup mereka selama di sana. Pemberangkatan Suryani, 39, bersama suaminya Yusnadi Wibowo, berlangsung kemarin, di RSUD dr.H. Kumpulan Pane. Pasutri itu berangkat ditemani oleh Direktur RSUD dr.H. Nanang F. Aulia, Sp.PK dan dr. Jonly D. Bachlan serta seorang perawat lainnya. Wali Kota saat akan melepas pasien penyakit jantung bocor itu, berpesan agar kiranya, menguatkan hati dan pikiran dalam menghadapi berbagai proses perobatan di Jakarta nantinya. “Sa apesan terus lah berdoa dan berzikir kepada Allah dengan berharap agar disemuhkan dari penyakit yang diderita,” ujar Umar Hasibuan. Dtambahkan, jika seseorang mengalami sakit, dan si sakit menghadapinya dengan tabah dan tawakkal, maka sakit itu akan menjadi kebaikan baginya. “Pada orang yang sakit, setiap derita yang dihadapinya serta rasa sakit yang dialaminya, merupakan salah satu alasan Allah menghapus dosa-dosanya yang telah lalu,” pesan Wali Kota.
Terhadap keluarga yang menemani warga, agar menjaga si sakit dengan ikhlas. Selama bertahun-tahun istri telah merawat dan melayani suami dengan ikhlas dan sepenuh hati. Maka, jika si istri sakit, suami harus ikhlas pula merawatnya. Itulah bagian dari kehidupan berumah tangga. “Keduanya harus banyak berdoa kepada Allah,” imbuh Wali Kota. Kepada pasutri Suryani dan Yusnadi Wibowo, Pemko Tebingtinggi juga memberikan biaya hidup selama berada di Jakarta. “Pergunakan dana itu dengan baik, untuk keperluan hidup sehari-hari. Kepada Pak Yusnadi, jangan tinggalkan istri sendirian di rumah sakit, damping dia terus menerus,” ujar Wali Kota sambil menepuk bahu Yusnadi yang bekerja sebagai penarik beca bermotor itu. Suryani yang menderita jantung bocor, sebelumnya mendapat kunjungan Wali Kota bersama Direktur RSUD.Kumpulan Pane dikediamannya Lingk.04 Kel.Durian. Dari pemeriksaan di RSU.dr. H. Kumpulan Pane, dan RSU.Adam Malik disarankan dokter agar dirujuk ke RS.Jantung Harapan Kita, Jakarta. Walikota printahkan Direktur RSUD Kumpulan Pane segera mengurus segala sesuatunya untuk segera mengirim Suryani ke RS.Harapan Kita dan kurun waktu 2 hari mendapat jawaban dari RS.Harapan Kita siap menerima pasien, dan diberangkatkan dengan via KNIA. **.Tim Sinergi
Agama
Sosial
MUSYAWARAH MUI kota Tebingtinggi saat memutuskan Al Wahidiyah merupakan paham sesat. Sinergi/Ist.
Waspadai Paham Yang Bertentangan Dengan Islam WALI KOTA Tebingtinggi Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, mengingatkan seluruh jemaah majelis taklim di kota Tebingtinggi agar mewaspadai keberadaan paham-paham yang bertentangan dengan agama Islam, tapi berkedok pada ajaran Islam. Perkembangan paham demikian bisa terjadi sangat mudah, karena membonceng pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan kecenderungan globalisasi lainnya.
Hal itu disampaikan Wali Kota, saat menghadiri kegiatan Milad ke 35 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) kota Tebingtinggi, belum lama ini, di Balai Kartini. Terlihat hadir Ketua BKMT Sumut Dra. Hj. Rosmawaty Harahap, S.Psi dan jajaran pengurus lainnya serta ratusan jemaah dari berbagai majelis taklim. Ditambahakan, di sini lah pentingnya peran majelis taklim, khususnya jemaah kaum ibu yang tersebar di berbagai lingkungan di kota Tebingtinggi. Kaum ibu yang berkumpul dalam majelis taklim harus memahami bahwa globalisasi memiliki dampak negative disamping positif. Salah satu di antara dampak negative, adalah masuknya ideologi dan budaya dari luar negeri yang tidak sesuai dengan ideologi dan budaya bangsa Indonesia dan umar Islam. SINERGI |Pebruari 2016| 45
Agama
Selama ini, lanjut Umar Z Hasibuan, BKMT dan majelis taklim telah menunjukkan aktifitas sebagai penyambung dan penghubungan antara ulama, umara dan umat untuk saling membantu dan mendukung. Ke depan, BKMT harus pula menjadi penjaga bagi nilai-nilai agama, moralitas dan budaya yang ada ditengah-tengah umat Islam agar tidak tercemar budaya luar. Salah satu di antara program Pemko Tebingtinggi yang membutuhkan dukungan BKMT adalah program gerakan mengaji bakda maghrib (Gemar) yang berada di setiap masjid dan mushalla. “Saya berharap BKMT bisa memberikan dukungan mendorong anak-anak kita untuk datang ke masjid dan belajar Alquran,” ujar Umar. Selain itu, tugas penyelamatan masa depan generasi muda juga bisa jadi program BKMT ke depan. Yakni, pencegahan dan penanggulangan Narkoba di kalangan generasi muda. “Majelis taklim bisa melakukan hal itu dengan melakukan sosialisasi dampak dari Narkoba,” pesan Wali Kota. Milad ke 35 BKMT kota Tebingtinggi dirangkai pula dengan pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW menghadirkan Ustadz Tuah Sirait, M.Ag dari Medan. Al Wahidiyah Menyimpang Sementara itu, Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) kota Tebingtinggi, meminta agar Jemaah Al Wahidiyah membatalkan kegiatan pertemuan akbar ‘Mujahadah Nisfusanah (pertemuan 46 |SINERGI |Pebruari 2016
akbar) yang akan diselenggarakan di lapangan Merdeka. Hal itu disebabkan munculnya keresahan masyarakat di kota Tebingtinggi, khususnya di Kel. Bagelen, Kec. Padang Hilir terhadap alitan itu. Hal itu disampakan Keta Bakorp akem kota Tebingtinggi H. Fajar R. Manurung, SH, MH, dalam pertemuan Bakorpakem di aula kantor MUI kota Tebingtinggi di Jalan Pendidikan, belum lama ini. Rapat yang dipimpin oleh Ketua Bakorpakem Kota Tebingtinggi H Fajar Rudi Manurung itu dihadiri Kakan Kesbangpol Linmas Amas Muda SH, Kakan Kemenag HM Hasbie, Ketua MUI H Ahmad Dalil Harahap, Ketua FKUB Abu Hasyim Siregar, Danramil Tebingtinggi Kapten Inf Salehan, Pasi Intel Kodim 0204 DS, Kasi Intel Kejaksaan, Kabag Hukum Pemko serta camat se Kota Tebingtinggi. Ditegaskan Ketua Bakorpakem yang juga Kajari kota Tebingtinggi itu, keberadaan aliran Al Wahidiyah telah menimbulkan pro dan kontra khususnya di Kel. Bagelen Kota Tebingtinggi, Di mana hasil keputusan MUI Tasikmalaya. ajaran Al Wahidiyah telah menyimpang dari Alqur’an dan Hadis”, ujar Ketua Bakorpakem Tebingtinggi itu. Sementara Ketua MUI Tebingtinggi H Ahmad Dalil Harahap, mengatakan soal keberadaan aliran Al Wahidiyah di Kota Tebingtinggi, MUI Kota Tebingtinggi telah meminta fatwa kepada MUI Sumut. Namun sampai saat ini MUI Sumut belum mengeluarkan fatwa di karenakan MUI Sumut masih dalam proses penyusunan kepengurusan. “Informasinya masih dalam proses”, terang Ahmad Dalil.
Namun, setelah mendengarkan pendapat dari peserta rapat terkait rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh aliran Wahidiyah tersebut, maka diambil kesimpulan. Kesimpulan itu, Bakorpakem Kota Tebintinggi akan membuat rekomendasi yang ditujukan kepada Wali Kota dan Kapolres agar tidak menerima audiensi Wahidiyah. Dasarnya, Keputusan MUI Tasikmalaya sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan tanggal 27 Pebruari 2015 itu tidak boleh dilaksanakan di Kota Tebingtinggi. Menurut Ketua MUI kota Tebingtinggi, fatwa MUI Tasikmalaya untuk sementara digunakan sebagai dasar menunggu turunnya Fatwa MUI Sumut, Kegiatan yang dilaksanakan oleh Aliran Al Wahidiyah tetap akan di pantau. Sedangkan kepada ustad yang sudah bergabung dengan Al Wahidiyah agar diberikan pembinaan oleh MUI Tebingtinggi dan Kemenag Kota Tebingtinggi. Alirah Wahidiyah dianggap menyimpang karena pandangan ‘Ghauts Hadza Zaman’ mempunyai kewenangan Jallab dan Sallab (menanamkan dan mencabut iman seseorang), mendoktrin kepada umat untuk meyakini bahwa mualip sholawat Wahidiyah yang bernama Mbah H Abdul Majid RA sebagai Ghauts Hadza Zaman. Bahwa kalau tidak ada Ghauts Hadza Zaman (dimaksud Mbah H Abdul Majid), maka Allah akan menghancurkan dunia sekarang, Mbah H Abdul Majid dianggap sebagai juru selamat bagi umat zaman sekarang.
**.Tim Sinergi
Agama
Forkopimda Tebing Tinggi Cermati Eks Gafatar dan Al Wahidiyah FORUM Komunikasi Pimpi-
nan Daerah (Forkopimda) kota Tebingtinggi mencermati keberadaan eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan jemaah Majelis Zikir Al Wahidiyah. Warga Eks Gafatar asal kota Tebingtinggi sebanyak tiga kepala keluarga akan mendapatkan pembinaan, sedangkan jemaah Majelis Zikir Al Wahidiyah akan dicermati lebih lanjut guna memastikan ajaran keagamaan kelompok itu apakah sesat atau tidak.
patkan pembinaan selama 40 hari. Slama itu , mereka akan mendapatkan pembinaan mental dan keagamaan dari MUI. Setelah itu mereka akan kembali ke keluarga masing-masing. “Kita harapkan mereka akan mendapat pembinaan keagamaan dan MUI dan Pemko Tebingtinggi, “ imbuh dia. Sedangkan beberapa anak eks Gafatar juga akan mendapatkan penanganan khusus untuk pendidikan, psikologis dan kesehatan mereka.
Islam. Mereka perlu dicerahkan dan bukan dikucilkan, itu tanggungjawab kita bersama,” pesan Katua MUI. Keberadaan Majelis Zikir Al Wahidyah juga mendapat perhatian dalam Rakorpimda kota Tebingtinggi. Ketua MUI kota Tebingtinggi membenarkan adanya pengikut Majelis Zikir Al Wahidiyah di kota Tebingtinggi. Namun, belum diambil langkahlangkah terkait keberadaan
Hal itu tercermin dari hasil rapat Forkopimda kota Tebingtinggi dipimpin Kajari H. Fajar Rudin Manurung, SH, MH, Rabu (3/2) di aula Dinas Sosial dan Tenaga Kerja di Jalan Gn. Leuser. Hadir dalam rapat itu, Polres Tebingtinggi, Kodim 0204/DS, Badan Kesbangpol dan Linmas, Dinsosnaker, Dinas Kesehatan, serta unsur MUI, FKUB, PPAKB dan beberapa instansi lain. Kajari Tebingtinggi H. Rudi Fajar Manurung, mengatakan warga eks Gafatar kota Tebingtinggi sebanyak 14 orang. Setibanya di Sumut akan segera ditampung di markas Yon Inf. Macan Kumbang di Galang, Kab. Deli Serdang. “Di sana nanti eks Gafatar akan dibina wawasan kebangsaan selama 14 hari,” ujar Kajari. Setibanyak di kota Tebingtinggi, warga eks Gafatar nantinya akan ditampung di komplek TC Sosial untuk menda-
RAKORPIMDA kota Tebingtinggi dipimpin Kajari Rudi Fajar Manurung membahas eks Gafatar dan Al Wahidiyah. Ketua MUI kota Tebingtinggi Drs.H. Ahmad Dalil Harahap, menghimbau kepada umat Islam kota Tebingtinggi dan masyarakat umum agar menerima dengan baik kembalinya eks Gafatar. “Kita berharap agar mereka dapat kembaIi ke pangkuan umat
mereka, karena masih dalam tahap mencari informasi soal ajaran-ajaran majelis zikir itu. “Kita masih menunggu keputusan MUI Sumut, apakah majelis zikir ini termasuk dalam kelompok sesat atau tidak,” ujar Ketua MUI dalam pertemuan **.Tim Sinergi itu. SINERGI |Pebruari 2016| 47
Agama
Terdapat 72 Aliran Keagamaan Keras Di Sumut
Diperkirakan terdapat 72 aliran-aliran keagamaan Islam yang keras dan menyimpang dari ajaran Islam di seluruh Sumatera Utara. Kebanyakan aliran-aliran keagamaan keras dan menyimpang itu, merupakan aliran tariqat dan kelompok-kelompok zikir. Meski demikian MUI Sumut tidk merinci aliran-aliran mana saja yang dikategorikan keras dan menyimpang.
MUZAKARAH MUI kota Tebingtinggi dihadiri Wali Kota dan pembicara Dr. Ardiyansyah,MA dan pengurus MUI lainnya
H
al itu terungkap dalam muzakarah Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Tebingtinggi yang dilaksanakan, Minggu (31/1), di aula Sekretariat MUI Jalan Pendidikan. Dalam muzakarah bertemakan ‘Menangkal Aliran-Aliran Keras Dalam Islam’ menghadirkan Dr. Ardiyansyah, MA dari MUI Sumut. Terlihat hadir Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Z Hasibuan, MM, dan ratusan jemaah dari berbagai Ormas dan lembaga Islam lainnya. Menurut Ardiyansyah, berbagai aliran-aliran keagamaan yang diduga sesat itu, salah satu diantaranya yang masih tahap penyelidikan, adalah Majelis Sholawat Al Wahidiyah. Keberadaan Majelis Sholawat Al Wahidiyah itu, terang Ardiyansyah, sudah ada MUI daerah yang memfatwakan sesat. Misalnya, MUI Depok dan MUI Tasikmalaya.”MUI Sumut sendiri terhadap keberadaan aliran zikir itu, sedang melakukan kontak dengan MUI Pusat, karena ternyata di Sumut berkembang,” tambah dosen UIN SU itu. 48 |SINERGI |Pebruari 2016
Terkait itu, salah seorang pengurus MUI kota Tebingtinggi Emil Sofyan, S.Ag, Senin (1/2), mengatakan aliran zikir Majelis Sholawat Al Wahidiyah sudah ada dan berkembang di kota Tebingtinggi. Bahkan, pengurus teras aliran zikiri itu merupakan seorang ustadz yang terkenal di kota Tebingtinggi. Munculnya nama Majelis Sholawat Al Wahidiyah di kota Tebingtinggi, tambah Emil, karena beberapa waktu lalu sejumlah pengikut majelis zikir itu melapor ke MUI untuk melakukan kegiatan keagamaan di kota Tebingtinggi. “Karena keberadaan majelis zikir itu, Kami pun menyurati MUI Sumut meminta fatwa soal aliran ini,” terang Emil. Sebelumnya Wali Kota Ir.H. UMar Z Hasibuan, MM, menyatakan dukungan atas kegiatan yang dilaksanakan oleh MUI kot Tebingtinggi itu. Dipesankan, dalam NKRI semua agama bebas melakukan ibadahnya masing-masing, namun harus sesuai dengan ajaran agama yang telah diakui. Akan menjadi masalah, jika kemudian ada sekelompok orang yang melakukan praktek keagamaan, namun menyimpang dari ajaran agama yang sah, kemudian memandang apa yang dilakukan kelompok itu sebagai benar. Selain itu, Wali Kota juga berharap kiranya para ustadz dan alim ulama agar tidak hanya mengajarkan jemaahnya untuk bebicara tentang surgan dan neraka. Tapi harus juga peduli pada urusan dunia, karena saat ini kita semua hidup di dunia dan menghadai berbagai problema kehidupan yang harus bisa dijawab oleh nilai-nilai ajaran Islam. “Ajarkan kepada umat agar hidup dengan seimbang antara dunia dan akhirat,” tandas Wali Kota. **.Tim Sinergi
Profil
BERPRESTASI BIDANG AGAMA DAN SAMPAH, DIHADIAHI JABATAN CAMAT
APARATUR Sipil Negara Abdul Halim (kiri) dan Zubir Husni Harahap yang diangkat sebagai Camat karena prestasi kerjanya mendapat apresiasi Wali Kota Tebingtinggi PELANTIKAN PEJABAT ESELON III DAN IV PADA BIROKRASI, BISANYA DIPANDANG SEBAGAI HAL YANG BIASA DAN TAK MENARIK UNTUK DICERMATI. TAPI, BEDA DENGAN PELANTIKAN PEJABAT ESELON III DAN IV DI PEMKO TEBING TINGGI, RABU (3/2). DARI 92 PEJABAT YANG DILANTIK, ADA DUA PEJABAT YANG PANTAS MENDAPAT APRESIASI, KARENA PRESTASI KERJANYA YANG LAYAK DIHARGAI. KEDUANYA, MEMILIKI KINERJA YANG BERBEDA, MASING-MASING DIBIDANG PENGEMBANGAN KEAGAMAAN DI MASYARAKAT DAN PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN. OLEH WALI KOTA TEBING TINGGI IR.H UMAR Z HASIBUAN, MM, KEDUANYA DIPROMOSIKAN SEBAGAI CAMAT PADA DUA KECAMATAN.
Kedua sosok PNS berprestasi secara sosial itu, adalah Abdul Halim, S.STP dan Zubir Husni Harahap. Abdul Halim, sebelumnya merupakan Kasubbag Keagamaan Bagian Adm. Kesra Pemko Tebingtinggi, sedangkan Zubir Husni Harahap merupakan Kabid Kebersihan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Tebingtinggi. Halim mendapat promosi sebagai Pj. Camat Kec. Padang Hulu, sedangkan Zubir dipromosikan sebagai Camat Kec. Rambutan.
SINERGI |Pebruari 2016| 49
Profil Abdul Halim, Merupakan Alumni STPDN Yang Lahir Di Kota Tebingtinggi. Zubir Hampir Sepanjang Masa Karirnya Sebagai PNS Mengecap Sejumlah Jabatan.
Sepanjang pengamatan, keduanya sukses menjalankan berbagai program yang dibidanginya, beberapa tahun belakangan. Halim yang merupakan pioner yang bekerja keras melaksanakan berbagai program keagamaan Pemko Tebingtinggi. Salah satu di antara kinerjanya yang pantas mendapat apresiasi, adalah pelaksanaan program gerakan mengaji bakda maghrib (Gemmar). Program yang dimulai di awal pemerintahan Umar Z. Hasibuan itu, saat ini berhasil membebaskan ratusan anak dari buta aksara Alquran. Halim lah yang menjadi penyambung gerakan ini melalui koordinasinya dengan berbagai guru mengaji di berbagai masjid di kelurahan. Selain melaksanakan berbagai tabligh akbar yang menghadirkan mubaligh dan penceramah di Jakarta. Abdul Halim, merupakan alumni STPDN yang lahir di kota Tebingtinggi. Memulai karir sebagai sekretaris kelurahan selanjutnya diangkat sebagai Lurah Kelurahan Bagelen. Lama mendekam di sana di masa mantan Wali Kota Ir.H. Abdul Hafiz Hasibuan. Di masa Umar Z Hasibuan, Halim promosi sebagai Kasubbag Keagamaan. Prestasi yang dicapainya menggerakkan Wali Kota mengamanahinya jabatan sebagai Pj. Camat Kec. Padang Hulu. Jika Halim mengabdi di bidang keagamaan, tapi rekannya yang lain Zubir Husni Harahap adalah PNS karir yang sudah mengabdi selama 30 tahun, mulai dari pangkat IIa hingga IVa. Selama masa itu, banyak jabatan yang telah didudukinya. Zubir merupakan sosok yang konsern dengan persoalan kebersihan. Di
50 | SINERGI |Pebruari 2016
tangannya lah selama beberapa tahun ini, kebersihan kota Tebingtinggi bergantung. Jika sehari saja tanpa komandonya, maka dipastikan kota Tebingtinggi akan berkubang dengan sampah masyarakat dan alam. Zubir adalah komandan ratusan tenaga kebersihan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Keberhasilan kota Tebingtinggi meraih piala Adipura pada 2015 serta sertifikat Adipura di tahuntahun sebelumnya, tak lepas dari sosok yang satu ini. Zubir hampir sepanjang masa karirnya sebagai PNS mengecap sejumlah jabatan, khususnya untuk persoalan kebersihan, mulai sebagai Kasubseksi Kebersihan hingga membantu Pemko Tebingtinggi meraih Adipura pada 1994 dan 1996. Hal lain yang patut dibanggakan, Zubir pernah menjadi lurah di beberapa kelurahan, misalnya Lurah Kel. Pelita, Pasar Baru, Persiakan dan Rantau Laban. Dia juga pernah menjabat Sekcam, kemudian KTU Kantor LHKP. Baru pada 2009 dia menjabat sebagai Kabid Kebersihan. Pada proses pengangkatan pejabat eselon III dan IV, Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Z Hasibuan, MM, melantik 92 pejabat. Beberapa terpenting diantaranya pergantian Kabag Adm. Perekonomian dari Ir. Joko Susilo, MM kepada Jahiddin, SPd, MPd, Kabag Tata Pemerintahan dari Sri Imbang Jaya, AP, MSP kepada Sahdama Yanto, AP serta Kabag Barang dan Aset daerah dari Nurliza Kartika kepada Maya Soraya. **.Tim Sinergi
Cerpen
Burung
Cicempala Repro Internet
SEKALI KEPAKAN IA TELAH HINGGAP DI DAHAN POHON KOPI MUDA ITU. ANGIN MENYAMBUTNYA TAK RAMAH, DAHAN BERGOYANG KESANA KEMARI MEMAKSA SAYAP BURUNG KECIL ITU UNTUK TERUS MENGEMBANG MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN DIRI BERTAHAN DI ATAS RANTING. KAKI DAN CAKARNYA MENGOKOHKAN CENGKERAMAN, MATANYA AWAS MENGAMATI SEKELILING. SESEKALI MENGELUARKAN SUARA, BERKICAU LEMBUT SEAKAN MEMANGGIL-MANGGIL TEMANNYA YANG HINGGAP DI DAHAN LAINNYA.
Cicempala, burung kecil berbulu halus dan indah dengan beberapa jenis warna. Kepalanya putih, kedua sayap berwarna kuning, seluruh bulu badannya berwarna biru ditambah warna hijau tua pada paruhnya yang mungil. Kaki berwarna merah dengan kuku berwarna kuning dan sisik kecoklatcoklatan. Perpaduan warna yang sempurna, membuat siapa saja terkesima. Kekayaan warna yang ia miliki mengalahkan pelangi dan nuansa senja di sbelah barat Danau Laut Tawar. Suaranya lembut, kicauannya bertingkah lima dengan tangga nada yang berbeda-beda. Alunan syair seni Didong tak menyamainya ketika tengah riuhnya berkicau. Daya tarik burung Cicempala kecil ini disempurnakan lagi dengan kepakan sayapnya yang gemulai saat terbang. Meliuk dan menukik kepucuk-pucuk pinus muda yang hijau memagari tebing. Seperti gemulainya selendang putri bensu yang turun dari langit ditiup angin. Mengepak dan melambai mengikuti arah hembusan angin yang syahdu.
SINERGI |Pebruari 2016| 51
Cerpen
Makanan utamanya adalah bebijian pohonan yang mengandung air. Buah Nanar yang berwarna kuning adalah kesukaannya. Pohon Nanar banyak tumbuh dipelataran kebun kopi penduduk kampung Genuren. Tumbuhan satu ini memang telah menjadi tumbuhan utama yang sengaja ditanam sebagai pagar kebun. Beberapa penduduk Genuren sengaja menanamnya di halaman rumah, sebagai tanaman hias. Namun ada alasan lain yang lebih kuat ketika semua penduduk Genuren menanam pohon Nanar di depan rumahnya mereka. Alasan yang sebenarnya sangat sederhana. Yaitu agar setiap pagi hari, siang serta senja hari burung-burung Cicempala datang memakan buahnya. Dengan demikian kicaunnya juga akan terdengar membangunkan tidur pulas manusia. Kicauannya saling bersahut-sahutan antara satu burung Cicempala dengan burung Cicempala lainnya, sebagai pengganti ucapan terimakasih kepada pemilik rumah yang telah menanam dan merawat pohon makanan pokoknya itu. Tetapi sudah beberapa bulan belakangan ini kicauan burung Cicempala tidak pernah terdengar lagi di halaman rumah Luni. Padahal pohon itu kini sedang berbuah sangat lebatnya. Sebagian biji anar yang memerah dan sudah kelewat matang terjatuh ke tanah sia-sia. Setiap pagi, siang dan sore hari Luni memandangi pohon Nanar yang berdaun kehijau-hijauan itu dengan penuh harap, burung pemilik warna indah itu dapat ia lihat hinggap di salah satu dahannya.
52 | SINERGI |Pebruari 2016
Seperti dua minggu terakhir ini, Luni harus kecewa, karena burung mungil bersuara merdu itu tidak tampak sama sekali, meskipun seekor. Pada satu senja, dengan lesu Luni mendekati pohon Nanar itu, membersihkan beberapa daun dan ranting yang sudah tua. Menyapu bagian bawahnya yang dipenuhi dengan guguran daun. Hatinya bertanya-tanya, kemana hengkangnya burung-burung kecil itu? Luni rindukan suara dan biasan warnanya berkelebat di antara rerantingan. Pegangan sapu lidi di tangannya melemah. Rambut panjangnya dibiarkan melambai menebarkan aroma bunga Renggali. Sejak burung kecil itu tidak pernah muncul di kampung Genuren, orang-orang sekampung merasakan seperti ada yang hilang. Sebahagian yang lain merasa sangat sepi dan tidak tenang. Ada sejumlah kabar yang tersebar dari mulut kemulut dan berkembang cepat diantara marasyarakat. Berita itu menyatakan bahwa burung Cicempala sudah habis mati karena ditembak oleh pemburu, burung-burung kecil itu kini telah berpindah habitatnya ke hutan gunung Pereben, yang berjarak ratusan kilo meter dari kampung. penyebabnya karena telah banyak ketidak beresan di kampung Genuren. Burung Cicempala memang dipercaya sangat berkaitan erat dengan perilaku baik dan perilaku buruk lingkungan yang ia tempati. Jika lingkungannya baik dan hidup damai maka ia juga akan betah tinggal serta menyumbangkan suara kicauannya.
Tetapi apabila yang terjadi justru sebaliknya maka burung itu akan hengkang. Nuansa dan aroma kebaikan atau keburukan konon dapat dirasa dan disaksikan oleh burung Cicempala, seperti layaknya manusia. Dari sekian kemungkinan yang membuat burung Cicempala tidak pernah datang lagi ke kampung Genuren, yang dapat diterima akal adalah merajalelanya sejumlah pemburu burung bersenapan angin. Konon pula daging burung Cicempala sangat lezat, paruh dan bulu-bulunya sangat berharga bila dijual. Hal tersebutlah yang membuat orang-orang mengalihkan mata pencahariannya dari bertani menjadi pemburu burung. Tetapi benarkah hal tersebut yang membuat burung Cicempala tidak pernah menampakkan diri lagi? Betulkah Luni menderita penyakit yang tidak diketahui itu dikarenakan tidak lagi mendengar burung Cicempala berkicau di halaman rumahnya? Pertanyaanpertanyaan itu sungguh telah membuat Ali Gegur ayah Luni kebingungan. Ali Gegur semakin panik ketika keanehan itu kian menjadi-jadi. Pernah Luni berkicau sebagaimana layaknya seekor burung Cicempala, sementara ia sendiri dalam keadaan tertidur. Hal ini terjadi berulang-ulang. Bahkan setiap kali Luni mengeluh sakit di bagian tenggorokannya setiap kali itu pula ia berkicau. Menurut Sukri Kulem, dukun yang dipercaya masyarakat sebagai dukun ampuh di kampung Genuren mengatakan bahwa; seekor burung yang menjadi pimpinan seluruh burung Cicempala
Cerpen
mempunyai ikatan bathin dengan Luni, dan burung itu yang disarankan untuk menjadi penawar bagi sakit Luni. ** * Istri Ali Gegur pada suatu senja secara tidak sengaja pernah melihat anak gadisnya Luni berbicara sendiri di bawah pohon Nanar, ketika ia berusaha memetik salah satu tangkai bunganya yang tengah mekar. Tidak jelas apa yang dikatakan Luni, tetapi seakan ia sedang ngobrol dengan seseorang dari balik pohon Nanar yang rindang itu. Ketika istri Ali Gegur mencoba mendekat, seekor burung Cicempala terbang dari dahan. “Kamu tadi berbicara dengan siapa Luni?” tanya ibunya dengan penuh keheranan. Rasa ingin tau perempuan separuh baya itu seperti air dari keran yang tersumbat dan kemudian memuncrat begitu saja. “Ah tidak dengan siapasiapa bu!“ jawab Luni, sambil mengelak dengan terus berpurapura bernyanyi. Batin Luni mengatakan jangan sampai ada orang yang mengetahui dengan siapa ia berbicara, termasuk ibunya sendiri. Dari beberapa hari pertemuan dan pembicaraan dengan burung Cicempala itu, Luni baru mengetahui bahwa sebenarnya burung Cicempala yang selama ini berkicau untuknya adalah jelmaan dari pohon dan dedaunan hutan sekitar danau Lut Tawar, tempat dimana Luni dan kampung Genuren berada. Pengakuan burung itu ia adalah utusan dari sekian ribu jenis dan spesies tetumbuhan serta
jutaan hektar hutan yang telah gundul ditebangi orang. Wakil dari sebuah wilayah dan lingkungan kehidupan yang terancam masa depan dan keasriannya. Burung jelmaan itu berpesan dan memberi ultimatumnya kepada siapa saja melalui Luni. Mendengar ancaman dari burung mungil yang biasanya lemah lembut itu Luni langsung lunglai, pucat dan ketakutan. Seketika ia tersungkur di tanah dengan lemahnya, Ali Gegur yang muncul langsung mengangkat putri tunggalnya itu ke dalam rumah. Perasaannya semakin tidak tenang. Tidak lama kemudian kampung Genuren menjadi heboh, orangorang berduyun-duyun menjenguk. Ketika orang sekampung sedang riuhnya mengerumuni rumah Ali Gegur, dari arah tenggara tiba-tiba muncul ratusan burung Cicempala di ikuti oleh hembusan angin kencang dan hujan deras. Orang-orang panik tidak karuan, penuh keheranan. Tetapi sesaat kemudian burung itu menghilang dengan cepatnya di udara, angin dan hujanpun reda seketika. Belum lagi terjawab segala kepenasaran penduduk, Luni tiba-tiba bangkit dari pembaringannya. Suaranya berubah menjadi suara seorang lelaki dewasa, dan berkata kepada semua orang yang hadir tentang bencana yang akan menimpa kampung. Dua tahun setelah kejadian itu orang-orang masih saja melakukan penembakan burung, penebangan hutan, pembakaran semak-semak serta tindakan lainnya yang merusak alam. Ali Gegur berserta isterinya mengam-
bil keputusan untuk segera pindah dari kampung Genuren. Mereka tidak sanggup lagi memberi penjelasan kepada penduduk tentang bahaya perbuatan mereka. Semakin sering Ali Gegur dan Luni mengingatkan dan mencegah kebiasaan buruk penduduk, ayah dan anak itu semakin dimusuhi oleh banyak orang. Ali Gegur dan keluarga akhirnya pergi meninggalkan kampung Genuren. Pindah ke kampung lainnya yang dapat menerima mereka dengan baik. Dimana masyarakat dan penduduknya selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem alamnya. Namanya kampung Beruksah. Kampung yang sebagian wilayahnya adalah lahan perkebunan dan sawah, sebagian lagi hamparan hutan hijau, dan sebagian lainnya adalah rentangan sungai besar dan panjang. Dengan kondisi alam seperti ini Ali Gegur dan isterinya bebas berusaha menghidupi keluarganya. Luni-pun kini lebih sehat dan ceria dari sebelumnya. Karena ia dapat kembali menikmati kehidupan alam beserta makhlukmakhluk kecil yang ada di sana. Suatu siang dipersimpangan jalan saat Luni kembali dari pingir sungai, dari atas pohon, tiba-tiba ia mendengar suara Cicempala berkicau riang. Luni kaget luar biasa, ia juga terlihat gembira karena burung yang dikiranya telah punah itu kini muncul kembali. Pada senja berikutnya, burung Cicempala itu datang bertengker di ranting bunga kantin halaman rumah, sambil melompat kesana kemari burung itu berkicau seakan ingin memberitakan sesuatu.
SINERGI |Pebruari 2016| 53
Cerpen
Tepat tengah hari suaranya menghilang. Rasa penasaran Luni berusaha mencari kemana gerangan perginya burung itu. Ali Gegur yang baru saja tiba dari ladang selanjutnya ikut mencari. Tanpa disangka, burung itu muncul di hadapan mereka dengan paruhnya yang kecil. Dengan kicauan lembut, burung itu memberitakan bahwa kampung Genuren yang mereka tinggalkan kini telah menjadi danau. Didong Putri Bensu Nanar
Seluruh kehidupan kini telah menjadi genangan air. Penduduk kampung Beruksah tersentak. Dalam waktu singkat berita itu menyebar. Tak lama kemudian orang-orang dan wartawan seperti berlomba menuju kampung Genuren, menanyai beberapa orang yang selamat serta memotret puing-puing rumah yang tersisa.
= adalah salah satu kesenian tradisonal masyarakat Gayo = adalah cerita legenda masyarakat Gayo tentang seorang putri yang menikah dengan seorang pria yang bernama Malem Dewa = Nama Pohon
LAMPU LALU LINTAS
SETIAP hari aku melihat lampu lalu lintas, baik ketika pergi kesekolah maupun di jalan raya yang ramai. Aku melihat ada tiga warna pada lampu lalu lintas yaitu merah, kuning dan hijau. Aku tidak tahu apa maksud dari warna- warni itu. Kemudian kutanyakan pada ayahku, kata ayah merah artinya berhenti, kuning berhati-hati dan hijau jalan. Akhirnya aku paham ketiga warna tersebut. Pantas saja ketika cahaya lampu merah menyala semua kendaraan yang berada di jalan itu berhenti, cahaya lampu kuning menyala semua kendaraan yang berada di jalan itu mulai melaju untuk berjalan. Aku penasaran siapa penemu lampu lalu lintas itu, begituhebatnya dia sehingga dapat mengatur lalu lintas. Lalu hal ini juga kutanyakan pada ayah ketika mengantarkanku sekolah tapi ayah juga tidak tahu siapa penemunya. 54 | SINERGI |Pebruari 2016
Esoknya aku membaca buku di perpustakaan di sekolahku yaitu di perpustakaan SD Ir. H. Djuanda kota Tebing Tinggi. akhirnya aku merasa puas karena sudah kutemukan penemu benda yang disebut lampu lalu lintas itu yaitu Garret Morgan. Awal mulanya Garret Morgan sedang melintasi jalan raya dengan kendaraannya. Ia melihat sebuah mobil menabrak kereta kuda. Ia berfikir mengapa tidak ada satu pun dari kendaraan itu yang mau mengalah. Beberapa waktu kemudian dia menemukan ide untuk mengatur semua ken-
daraan itu, yang ia sebut dengan lampu lalu lintas. Lampu merah menyala pada satu sisi jalan, pengemudi kendaraan yang berada di sisi jalan itu harus berhenti, lalu pengemudi kendaraan yang berada di sisi lain dapat menjalankan kendaraannya. Begitu sebaliknya sehingga tidak ada yang salih bertabrakkan. Karya : Galih Trisurya Nugraha Kelas : V B SD Ir. H. Djuanda Tebing Tinggi
Ragam
USAID Dan IUWASH Bantu Tebing Tinggi Dalam Berbenah Tingkatakan sarana Sanitasi Serta Pengolahan Limbah UNTUK meningkatkan pembangunan kebersihan dan kesehatan baik berupa sanitasi maupun pengolahan limbah rumah tangga Tebingtinggi mulai melakuka kegiatan tersebut bekerja sama dengan USAID dan IUWASH, telah dilakukan sejak dari Tahun lalu (2015). Sejak tahun 2011-2015 di Daerah Sumatera Utara, IUWASH (Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene) telah melakukan pendampingan kepada masyarakat, pemerintah daerah, dan penyediaan layanan melalui pendekatan peningkatan kapasitas, khususnya untuk sektor air minum dan sanitasi. Dari 9 Kota/Kabupaten yang bekerjasama dengan IUWASH di Sumut adalah Kota Tebing Tinggi, Medan, Pematang Siantar, Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu, Sibolga, Binjai, dan Langkat. Pada tanggal 19 Januari 2016 kemarin telah dilakukan penutupan program dimaksud oleh Plt.Gubernur Sumatera Utara, Bapak Tengku Ery Nuradi, bertempat di Hotel Grand Angkasa-Medan yang diantara rangkaian acaranya adalah penyerahan penghargaan. Pemko Tebing Tinggi berhasil meraih 2 (dua) penghargaan dengan kategori: peningkatan sarana sanitasi komunal berbasis masyarakat terbesar di Sumut dan kategori kemampuannetworking dalam hibah air minum (water hibah) untuk pelayanan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Kemudian, pada tanggal 20 Januari 2016 tim IUWASH sebagai organisasi NGO yang berada dibawah naungan USAID melakukan kunjungan lapangan ke Kota Tebing Tinggi. Kunjungan tim sebanyak 16 orang ini terdiri dari: IUWASH yang dipimpin oleh Mr. Louis O’Brien; USAID oleh Ibu Trigeany Linggoatmodjo; beserta perwakilan Bap-
penas, diwakili oleh Ibu Ira Lubis. Kunjungan ini selain bagian penutup dari kerjasama yang telah dilakukan selama ini, juga sekaligus sebagai kegiatan kunjungan monitoring bersama, diawali dengan audensi kepada Walikota Tebing Tinggi. Pada acara audensi dimaksud Walikota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan rasa terimakasih atas kerjasama yang telah dilakukan selama 4 tahun ini, dan berharap agar kiranya kerjasama melalui pendampingan/fasilitasi dalam percepatan pembangunan sektor sanitasi dan air minum di Kota Tebing Tinggi dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya. Hal ini disampaikan Umar mengingat keberhasilan yang telah dicapai hingga saat ini tidak terlepas dari peran aktif dan dukungan pihak IUWASH. Selama 4 tahun ini telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam infrastruktur sanitasi jika dibandingkan dengan masa sebelumnya, dimana peran dari IUWASH sangat membantu dalam penyusunan Detail Engenering Design (DED) IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) skala kawasan, komunal, dan DED-IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja). Selain itu, juga melakukan fasilitasi dalam pengembangan kapasitas (capacity building) terhadap KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat), peningkatan kapasitas aparat Pemko Tebing Tinggi yang terkait dengan sektor sanitasi dan air minum. Juga turut memfasilitasi terbentuknya UPTD-PAL (Pengolahan Air Limbah) dan perangkat regulasinya, dan lain-lain. Louis O’Brien mewakili rombongan dalam monitoring bersama ini menyampaikan bahwa dari 9 Kota/Kabupaten di Sumut yang bekerjasama dengan IUWASH,
Pemko Tebing Tinggi adalah yang paling pro-aktif dan innovatif sehingga dapat dikatakan sebagai “centre of exelent” yang dapat dijadikan contoh bagi daerah lain di Propinsi Sumatera Utara dalam hal pengelolaan sanitasi. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan yang didampingi Kepala Bappeda, Gul Bakhri Siregar melakukan penyematan “ulos” kepada perwakilan rombongan dan cenderamata berupa plakat Kota Tebing Tinggi yang dibalas dengan penyerahan cenderamata dari pihak USAID. Acara dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke: -lokasi pembangunan septictank individual sebanyak 100 unit di Kelurahan Tanjung Marulak Hilir (Kec Rambutan); -lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kawasan kapasitas 400 Sambungan Rumah (SR) di Kelurahan Badak Bejuang (Kec Tebing Tinggi Kota); dan –IPAL Sanimas kapasitas 50 SR di Kelurahan Lubuk Raya (Kec Padang Hulu). Untuk kunjungan lapangan di Kelurahan Tanjung Marulak Hilir (Kec Rambutan) sekaligus dirangkaikan dengan acara peresmian Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) dalam Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP) yang dulunya disebut PNPM Mandiri Perkotaan. Acara peresmian program PLPBK-P2KKP ditandai pula dengan penandatanganan prasasti oleh Walikota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan dan pemberian hadiah bagi masyarakat yang rumahnya dinilai paling bersih, sehat dan asri. Juga dilakukan acara penggalangan dana investasi kegiatan PLPBK melalui sponsorship dari kalangan BUMN dan pihak swasta. (es)
SINERGI |Pebruari 2016| 55
Ragam
i Terpimpin s ra k o m e D ra E i g g in T g Tebin
E
ra itu lah aku mengenal pelaksanaan National and Character Building Amsal yang kerap kali dijadikan pokok pembicaraan masyarakat di tahun 1958. Rasa dan jiwa nasional sebagai salah satu bangsa secara dini agar tertanam pada diri setiap remaja dan pemuda. Indonesia membuang jauh- jauh Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia dan kembali ke Undangundang Dasar 1945. Sebagai pemuda aku diarahkan menggelutiberbagai cabang olahraga diikuti remaja-remaja dan mendapatkan dukungan moral dari seorang walikota masa itu: Kantor Tarigan. Aku membina para remaja untuk mengenal dan mengikuti bermacam jenis cabang olahraga. “ Olahraga adalah alat perjuangan”, begitu ungkap Bapak Walikota dalam beberapa pertemuan olahraga yang dihadirinya. Masyarakat menyambut secara antusias gerakan olahraga yang kami lakukan. Penggemar Olahraga Indonesia Muda (POIM) didirikan sebagai satu forum remaja dan pemuda adalah tulang punggung pembinaan olahraga remaja dikota ini. Dengan Pak Walikotamadya hubungan kami sangat dekat dan beliau adalah guruku dalam menerima gagasangagasan yang selalu beliau kemukakan pada pemuda dan masyarakat. Sebagai kader Partai Nasional rasa nasionalisme beliau sangat kental. Begitulah Walikotanya, di satu kota yang dikenal kala itu sebagai kota kecil yang mungil lagi bersih. Kota ini memegang predikat kota terbersih di Provinsi Sumatera Utara masa-masa itu. Kegiatan olahraga yang kami lakukan sejalan dengan semaraknya suasana kegiatan masyarakat dan subur sesuai slogan “Tebingtinggi Kota Pendidikan dan Industri”. Benih atlit di kota ini bermunculan kala itu. Sebagai kota pendidikan yang ideal menurut kami kala itu, suatu perpustakaan remaja yang perlu dibangun untuk mendukung keberadaan kota pendidikan. Walikotamadya menyetujui gagasan ini, ketika hal itu kami kemukakan pada beliau. Kami diizinkan untuk memergunakan bangunan yang dikuasai Yayasan Pemerintah Daerah dan dikelola dengan bantuan beberapa orang guru dari berbagai sekolah di kota ini beserta para remajanya. Ruangan perpustakaan penggemar olahraga Indonesia Muda, begitu namanya, berada di tingkat dua gedung bekas perusahaan milik orang belanda
56 | SINERGI |Pebruari 2016
“Kedding” dimana pada tingkat dasar gedung itu berada ruangan “balai Umum” Itulah sanggar pertama yang digunakan remaja-remaja dari beberapa sekolah lanjutan umum dan khusus sebagai inti untuk beraktifitas di luar jam belajar mereka di sekolah. Kami namakan ruangan itu sanggar karena kami banyak diwarnai pikiran masyarakat Yogyakarta tempat kami mengikuti pendidikan sebelumnya. Pengertian sanggar semula adalah suatu ruangan yang diatur secara baik untuk mengerjakan sesuatu dan dihadiri oleh sekelompok orang yang diadakan secara teratur untuk membahas sesuatu atau mengerjakan sesuatu bidang kegiatan tertentu. Itulah pengertian sanggar menurut yang kami ketahui. Masa itu orang tua di kota Tebingtinggi sering menceritakan bahwa di zaman Belanda Masyarakat kota ini telah pernah berinisiatif mendirikan taman bacaan dalam wujud perpustakaan yang amat sederhana . mereka menyewa suatu gedung dan didalam ruangan itu ditemukan beberapa buah Koran terbitan Jakarta dan Medan majalah bulanan serta beberapa judul buku hasil penerbitan Balai Pustaka. Nama pengunjung setia Taman Bacaan tersebut cukup memadai. Menururt apa yang kuketahui bahwa “ Perpustakaan dan Pusat Dokumetasi merupakan satu kebutuhan masyarakat modern, tempat kita mendapatkan gambaran perkembangan pikiran masyarakat. Usaha penyebarluasan kemelekan huruf atau kemelekan budaya tanpa diikuti usaha mendirikan perpustakaan atau pusat dokumentasi akan mengalami ke sia-siaannya. Pada dasarnya masyarakat yang diperkenalkan pada huruf akan mencari huruf untuk melengkapi keingin tahuannya terutama informasi tentang berbagai bidang. Aksara telah berubah kelisanan menjadi keaksaraan. Situasi kepada apa yang dipikirkan dan dibayangkan terekam dalam benda bidaya yang bisa dicek kembali tindak pengembangannya. Perpustakaan ada terlebih dahulu sebelum kita mengharapkan masyarakat melek huruf atau melek budaya atau dan bukan sebaliknya. Pandangan bahwa perpustakaan tidak diperlukan karena masyarakat belum mempunyai kebiasaan membaca adalah pandangan yang keliru. Kata-kata yang demikian itu pulalah yang mendorong serta menimbulkan hati kami menyiapkan suatu perpustakaan secara
bergotong royong walaupun sangat sederhana apalagi jika dibandingkan antara jumlah remaja dengan jumlah buku yang ada. Tetapi dengan adanya sanggar baca itu sangat membantu kami dengan minat baca remaja meningkat dengan pesat. Kami terdorong untuk memperoleh buku lebih banyak demi memenuhi keinginan para remaja yang ingin membaca. Keinginanku ini didukung sebagian besar guru-guru sekolah lanjutan dan mereka turut pula membantuku meningkatkan minat baca para remaja. Remaja di kota ini heterogen. Suasana masa libur sekolah sangat terasa, sebab para siswa sekolah-sekolah lanjutan sebagian terdiri dari pelajar yang berasal dari luar kota Tebing Tinggi. mereka tinggal pada keluarga penghuni kota dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat kota, pelajar yang berada dan berasal dari sekitar kota beradabtasi dengan kultur masyarakat kota dalam kesehariannya. Mereka kembali ke lingkungan keluarga masing-masing sekali dalam sebulan atau jika masa libur sekolah telah datang. Sebagian besar para remaja dan pemudanya memiliki sikap patriotik dan nation and caracter building berada dalam satu acuan yang terarah dan semangat nasionalisme para remaja kental Indonesia adalah satu bangsa yang berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini . Dalam suasana dan pusaran demikianlah tumbuhnya perpustakaan itu serta berkibarnya semangat olah raga sebagai salah satu alat pendidikan baik putri maupun putra berdirinya gerakan pendidikan kepanduan praja muda karana disingkat Pramuka. Upacara persemian gerakan Pramuka Kotamadya Tebing Tinggi dilakukan 15 Agustus 1961 mengambil tempat di lapangan kebun bunga tepat di depan Kantor Kotamadya Tebing Tinggi. walikotamadya mempercayakan kepada pimpinan kepanduan antara lain kanda Tino Sidin (Alm) dari Pandu Rakyat, Pak Djalmadi dari Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), Pak Abdul Hadi dari Pandu Alwasliyah dan aku dari pandu sekolah ditetapkan sebagai pengurus kwartir cabang Tebing Tinggi. ada beberapa waktu lamanya kami tidak mengikuti perkembangan gerakan pramuka ini secara nasional, karena keadaan komunikasi antara daerah satu dan daerah lain sering terkendala. **(Rizal Syam)
Puisi
Perpisahan
Malaikatku Oleh : Enda Utari
Oleh : Azriel
Malaikatku.... Aku selalu mencintaimu, Sampai suatu hari nanti kita akan di hidupkan kembali… Aku akan mencarimu , Meski lelahku tak bertepi …
Mata yang berkaca-kaca... Jantung yang berdetak-detuk tak menentu Pikiran melayang-layang Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa Menyiksa pikiran ku Waktu yang terasa lambat berputar Berputar tuk tidak menghampiriku waktu dimana kita tak bersama-sama lagi Kini semua hanya tinggal kenangan, kenangan dimana semua kebersamaan sirna Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut Itulah perasaan yang menggumuli jiwaku selama ini rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan. Aku mengerti kau begitu menggoda Terpisah dan terpenjara sepi disana Namun ketahuilah sobat..... Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini ambillah hikmat dari semua ini
Malaikat penolongku… Dekap aku dengan kasih, cinta yang tulus… Airmatamu adalah permata bagiku.. Kemurnian jiwa selalu tergores dalam indahnya budimu… Malaikatku… Jangan tinggalkan aku… Meskipun itu hanya bayanganku,….
Bahagia Menjelang Karya : Almaya Ratan Aurora Tengoklah ke arah barat puan...... Barangkali kau nanti akan mendapatkan satu jawaban tentang kegelisahan hati yang merindukan kebahagian Tentang cinta yang luruh bak hamparan debu di jalanan Tak perlu risau akan turunnya hujan Tak perlu risau akan kehilangan... Jangan terlalu berharap akan cinta yang telah hilang... Jangan membentangkan kebencian yang membuat hati jadi blingsatan karna bahagia pasti akan menjelang..
Ketahuilah sobatu, aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa tentang apa yang harus memisahkan kita Kenanglah sobat......
SINERGI |Pebruari 2016| 57
Info Nasional
Jokowi Ancam Reshuffle, Target Dwelling Time Jadi 2,5 Hari
Pekerja beristirahat dengan latar aktivitas bongkar muat peti kemas di Dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 Desember 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma
kabinetnya untuk segera menyelesaikan masalah masa waktu tunggu dwelling time. Dia mengaku kecewa karena dwelling time di Indonesia mencapai 6-7 hari. “Setelah saya cek lagi di bawah 5 hari.” “Saya tunggu. Jika 6 bulan tidak bergerak sama sekali, ada menteri yang akan saya copot,” kata Jokowi Kamis pekan lalu. Jokowi mengingatkan jika salah satu alasan perombakan kabinet jilid pertama adalah masalah dwelling time. Presiden minta menteri yang sekarang ada di kabinetnya segera menyelesaikan persoalan tersebut supaya tidak menjadi korban seperti reshuffle berikutnya. "Jangan sampai ada korban lagi terkait dengan dwelling time, jangan mainmain lagi," ucapnya. Jokowi menginstruksikan menteri yang berhubungan dengan dwelling time mengikuti sistem seperti yang dilakukan Singapura dan Malaysia. Presiden berharap, bulan ini atau bulan depan waktu dwelling time hanya 3 hari. Dalam perombakan kabinet pada Agustus tahun lalu, Jokowi mencopot sejumlah menteri, termasuk Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo. Beberapa pekan sebelumnya, Jokowi marah besar ketika melakukan inspeksi mendadak mengenai dwelling time di Tanjung Priok. Saat itu ia menyatakan tidak takut mencopot menteri jika masalah dwelling time tak segera dibereskan. Selain Indroyono, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago, serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno dicopot. Presiden Jokowi juga menggeser posisi Sofyan Djalil dari Menteri Koordinator Perekonomian menjadi Kepala Bappenas.
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Dwelling Time, Agung Kuswandono, menargetkan bisa menekan waktu bongkar muat di Pelindo II selama 2,5 hari. Menurut dia, Presiden Joko Widodo menginginkan agar dwelling time dapat ditekan maksimal tiga hari. "Sore ini kami diperintahkan Menteri Menko Kemaritiman Rizal Ramli untuk mengadakan rapat terbatas," tutur Agung di kantor Pelindo II, Jumat, 18 Maret 2016. Menurut Agung, Menteri Rizal mematok target waktu dwelling time di Indonesia bisa sama dengan pelabuhan di Singapura. Saat ini, waktu bongkar muat di pelabuhan Singapura hanya dua hari. "Singapura negara transit, Indonesia negara tujuan ekspor-impor," kata Agung. Dia mengklaim waktu dwelling time saat ini sudah bisa ditekan menjadi 3,6 hari dari sebelumnya yang mencapai satu minggu. Agung mengatakan sudah memberlakukan sejumlah kebijakan untuk menekan waktu bongkar muat barang. Pada 1 Maret lalu dia mulai memberlakukan tarif progresif hingga 900 persen bagi kontainer yang masuk pelabuhan tersebut. Pelindo II juga telah memasukkan kereta barang. Rencananya, pada pekan depan pihaknya akan berkoordinasi dengan tiga pelabuhan lain di kawasan Banten untuk menopang Pelindo II. Koordinasi tersebut bertujuan agar beban kapal ekspor impor yang selama ini menumpuk di Pelindo II bisa terurai. Respons ini merupakan tanggapan atas perintah Avit Hidayat Presiden Jokowi sebelumnya mengingatkan menteri dalam Disadur Kembali Aswin Untuk Sinergi 58 | SINERGI |Pebruari 2016
P
utin lahir pada tanggal 7 Oktober 1952 di St Petersburg yang pada saat itu dikenal dengan nama Leningrad. Dia sebagai anak tunggal karena kedua saudaranya meninggal ketika masih kecil, yang pertama ketika lahir yang kedua karena dipteri. Sekalipun mengakui pemerintahan Komunis, Putin dibaptis berdasarkan kepercayaan Gereja Ortodoks. Ketika masa muda, sering dipanggil Putka. Ayahnya, Vladimir Spiridonovich Putin, adalah karyawan lepas dari sebuah pabrik dan meninggal pada bulan Agustus 1999. Ibunya Maria Ivanovna Putina, meninggal 6 bulan lebih awal. Putin memiliki kemampuan yang cukup baik dalam berbahasa Inggris dan bahasa Jerman serta memiliki keterampilan dalam bela diri khususnya sambo (bela diri ala Rusia) dan judo, bukan perokok dan bukan pemabuk berat. Putin menikahi Lyudmila Putina pada tahun 1978 dan memiliki dua anak Katya (1985) dan Masha (1986). Kedua duanya lahir di Dresden, Jerman dan saat ini bersekolah di sekolah internasional di Moskwa. Dia memiliki binatang peliharaan berupa seekor anjing pudel yang dipanggil Tosca. Lyudmila sendiri seorang lulusan sarjana bidang filologi pada Universitas Negeri Leningrad. Setelah lulus dia bekerja sebagai pramugari di Kaliningrad dan sekarang sebagai pengajar. Dia memiliki keterampilan dalam berbahasa Inggris, Jerman dan Spanyol. Pada tahun 2013, Putin menceraikan istri yang sudah dinikahinya selama 30 tahun[1]. Putin mengambil kuliah di bidang hukum di universitas negeri di St Petersburg. Setelah lulus kuliah pada tahun 1975 dia bekerja di KGB sebagai intelijen dan ditugaskan di Jerman. Dalam kariernya di KGB, Putin memang tidak sehebat tokoh intelijen fiksi James Bond. Aktivitasnya pernah terekam oleh kamera
V
ladimir
Tepian
Putin
ketika mengadakan transaksi di dekat sebuah toko KaDeWe oleh dinas rahasia Jerman Barat saat itu. Namun bagi STASI (Dinas rahasia Jerman Timur) Putin bagaikan hantu di siang bolong. Dia menjadi saksi ketika kejatuhan Jerman Timur dan diblokirnya kantor KGB cabang Jerman Timur oleh massa demonstran yang marah. Saat itu KGB Jerman Timur mengontak Moskwa namun tidak ada jawaban dari Moskwa, meskipun akhirnya selamat karena ditolong oleh pasukan Uni Soviet, bagi dia diamnya Moskwa sidah menjadi isyarat bahwa Moskwa tidak bisa mengambil tindakan apa-apa dan kejatuhan pemerintah Uni Soviet tinggal menunggu waktu. Dia meninggalkan KGB pada tahun 1990 dan menjalin aliansi dengan seorang liberalis Anatoly Sobchak, walikota di St Petersburg yang bertemu selama dia kuliah serta bekerja padanya sebagai asisten sejak Maret 1994. Ketika Sobchak kehilangan jabatannya pada tahun 1996. Deputi Perdana Menteri Anatoly Chubais, merekomendasikannya sebagai pejabat administrasi kepresidenan. Pada bulan Juli 1998 menjabat sebagai kepala Federal Security Bureau (FSB), dinas rahasia Rusia yang baru menggantikan Nikolai Kovalyov. Setelah Presiden Boris Yeltsin memberhentikan perdana menteri Sergei Stephasin pada bulan Agustus 1999, Putin menjabat sebagai Perdana Menteri. Menjelang awal tahun 2000, Boris Yeltsin mengundurkan diri dari jabatan kepresidenan dan menunjuknya sebagai pejabat kepresidenan. Pada pemilihan presiden tanggal 26 Maret 2000, Putin mendapatkan suara 52.94 persen pemilih. Secara resmi dia menjabat presiden pada tanggal 7 Mei 2000. Boris Yeltsin menyatakan Putin kepada seluruh rakyat Rusia dengan berkata bahwa "Dia dapat mengulangi kejayaan Rusia yang baru pada abad 21". Sergei Stepashin, pejabat yang digantikannya menga-
takan bahwa dia seorang yang jujur. Mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton mengatakan dia mampu untuk menjadikan Rusia sebagai negara yang berprospek dan kuat. Sedangkan mantan presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev ketika bertemu dengan Putin pada bulan Agustus 2000 memastikan dia tidak akan merusak Demokrasi Rusia. Terlepas dari itu semua, Putin memang bermaksud mengembalikan kejayaan Rusia yang masih dirindukan rakyat Rusia pada masa Uni Soviet. Dia mengganti lagu kebangsaan Rusia pada masa Yeltsin, "Patriotiskaya Pesn", atau lagu patriotik yang tanpa lirik dengan menggunakan lagu kebangsaan Uni Soviet "Gimn Sovetskogo Soyuza" Hymne Uni Soviet dengan mengganti liriknya menjadi "Gimn Rossiyskaya Federatsiya" atau Hymne Federasi Rusia dengan memakai aransemen musik pada masa Uni Soviet, Aleksander V. Aleksandrov (selengkapnya dapat dilihat pada Lagu Kebangsaan Rusia), menahan pengusaha miyak Yukos Mikahil Khodorovsky dan menjual sahamnya, serta perlahan lahan menasionalisasikan perusahaan. Beberapa media baik nasional Rusia maupun internasional menyebutkan bahwa Putin secara perlahan lahan memusatkan kekuasaannya di Kremlin sebagaimana Uni Soviet dahulu. Salah satu langkahnya dapat dibaca dari pernyataannya dengan mengatakan bahwa kejatuhan Uni Soviet adalah sebuah tragedi nasional. Jabatannya sebagai presiden diteruskan oleh Dmitry Medvedev pada bulan April 2008, namun begitu dilantik Medvedev segera mengangkat Putin sebagai perdana menteri. Pranala luar • •
•
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org
Disadur Kembali Untuk Majalah Sinergi
Tim Sinergi
SINERGI |Pebruari 2016| 59
MUSYAWARAH DAERAH KE-12 MUHAMMADIYAH KOTA TEBING TINGGI
PEMBUKAAN DIKLAT KETERAMPILAN BAGI PARA PENCARI KERJA TAHUN 2016 SUB KEGIATAN TATA RIAS, TATA BOGA, TATA BUSANA DAN MAGANG KE JEPANG
SINERGI REFERENSI TEBING TINGGI DELI