Edisi No : 146 | Tahun XIII Februari 2015
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
ISSN 1978 - 8080
SINERGI ESA HILANG DUA TERBILANG
REFERENSI
00146
9 771979 800885
TEBING
TINGGI
DELI
Negeri Darurat Narkoba Narkoba Di Kota Kita Sudah Gawatkah ? Puluhan Pelajar Dijadikan Satgas Antisipasi Hati-Hati Terhadap Produk Pangan Impor Bermasalah
MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI w w w. t e b i n g t i n g g i k o t a . g o . i d
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Dari Redaksi kami besut untuk kajian tema ini, Di antaranya ‘Ketika Narkoba Jadi musuh Utama’ menyusul ‘Jejak Narkoba Dari Masa Ke Masa’. Kemudian disusul topic ‘Lima Agama Memandang Narkoba’ dan ditutup peristiwa Narkoba di kota kita yang ditulis dari sejumlah pemberitaan.
Tak puas dengan rubric itu, kami juga melengkapi dengan laporan tentang penyebaran Narkoba di sekolah, ketika banyak siswa yang ternyata ketahuan mengkonsumsi Narkoba. Pada rubric kesehatan, kami juga melaporkan tentang perkembangan HIV/Aids dikota Tebing Tinggi. Ada pula sejumlah rubric menarik yang sengaja kami sajikan kepada pembaca Pimpinan Redaksi sekalian. Misalnya, di halaman Drs.BAMBANG SUDARYONO lingkungan hidup, ada laporan soal pembangunan yang mengabaikan lingkungan. Padahal, dampak dari Pembaca budiman… pembangunan yang mengabaikan Kami menyapa dari meja harmoni dengan lingkungan hanya redaksi pada edisi Februari 2015 akan menimbulkan masalah dan ini. Betapa dalam satu bulan tera- kesengsaraan bagi masyarakat. khir banyak terjadi hal-hal yang terkadang di luar kehendak kita. Pembaca sekalian… Salah satu di antara kejadian besar di kota Tebing Tinggi ini, adalah in- Kami juga menyuguhdikasi terdeteksinya sejumlah PNS kan laporan yang tak kalah memengonsumsi Narkoba. Narkoba narik dari masa lalu, misalnya yang telah menjadi musuh nomor tentang sosok ulama kharismatik wahid di negeri ini ternyata melaku- yang pernah hidup dan berkarya kan serangan mematikan hingga ke di Tebing Tinggi, bernama Syekh titik nadi anak negeri, yakni PNS. H. OK Machmoed Syafii. Hoofd Kadli Kerajaan Negeri Padang Jika PNS sudah terserang ini, hingga kini masih meninggaloleh Narkoba, bagaimana lagi neg- kan warisan masa lalu yang pantas eri ini bisa bertahan dari goncangan diapresiasi oleh masyarakat kota dahsyat sejarah nantinya. Tak han- ini. Ada juga rubric lain di koya itu, Narkoba juga memiliki imp- lom agama tentang perang proksi. likasi negative yang memilukan Perang proksi adalah perang yang di kota tercinta ini. Pertumbuhan tidak menggunakan senjata konpenderita HIV/Aids ternyata men- vensional, tapi memakai senjata jadi sesuatu yang menggelisah- non konvensional. Topik ini menkan, karena pertumbuhannya yang gantar pembaca untuk tahu apa itu mencapai 80 persen dari tahun se- yang namanya perang di era damai. belumnya, meski pada awal tahun. Kegelisahan itu, menjadi Di rubric pluralis, wartatrending topic SINERGI bulan ini wan tamu kita melaporkan tentang untuk mengangkat rubric sajian uta- perayaan tabuik d Pariaman, yang ma dengan tema ‘darurat narkoba’. awalnya berasal dari ritual keagaSejulah laporan dan artikel sengaja maan, kemudian dimodifikasi men-
2
jadi pesta kebudayaan. Sayang juga untuk diabaikan, laporan kami soal Ahmadiyah dan hak minoritas. Hal itu berdasarkan kasus ditolaknya perayaan yang akan diadakan Ahmadiyah di kota Tebing Tinggi. Padahal, sesuai UUD 1945, semua kelompok agama di negeri ini selayaknya mendapatkan haknya yang telah dibawanya sejak dari lahir. Kami juga memuat sejumlah tulisan budaya dan seni guna memberikan kesempatan kepada penulis-penulis muda dan pelajar untuk menayangkan karyanya di majalah tercinta ini. Beberapa laporan lain, sengaja kami majukan untuk menjadi bacaan menyenangkan, diantaranya ‘foto memories’ yang menyeritakan tentang kegiatan di masa lalu yang terekam oleh kamera Humas Pemko Tebing Tinggi. Foto-foto ini kami dapatkan dari gudang simpanan tak terurus yang ada di Bagian Humas PP Pemko Tebing Tinggi. Orang menganggap foto lama tak ada berarti, selain kenangan. Namun, kenangan akan jadi berharga, jika sosok yang ditampilkan adalah mereka-mereka yang punya sejarah dan kehidupan di masa lalu. Akhirnya, dari meja redaksi kami sampaikan salam dengan harapan sajian SINERGI kali ini akan membuat pembaca sekalian jadi puas. @
DAFTAR
ISI
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
EDISI 146 | Februari 2015
SINERGI REFERENSI TEBING TINGGI DELI
TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI NO.480.05/ 286 TAHUN 2002
2. 4. 6. 7.
KETUA PENGARAH
Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM ( WaliKota Tebing Tinggi )
WAKIL KETUA PENGARAH Ir.H.OKI DONI SIREGAR ( Wakil WaliKota Tebing Tinggi )
16.
PENGENDALI
17.
PENANGGUNG JAWAB
18.
PIMPINAN REDAKSI
19.
H. Johan Samose Harahap, SH, MSP (Sekdako Tebing Tinggi Deli ) Ir. H. Zainul Halim (Asisten Administrasi Umum ) Drs. Bambang Sudaryono (Kabag Adm. Humas PP)
WAKIL PIMPINAN REDAKSI Maslina Dalimunthe.SE (Kasubag Adm. Humas PP)
BENDAHARA : Zulhadin.SH
KOORDINATOR LIPUTAN Drs Abdul Khalik, MAP
SEKRETARIS REDAKSI Dian Astuti REDAKSI
Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda, Ulfa Andriani,S.Sos
LAYOUT DESAIN GRAFIS Aswin Nasution, ST
FOTOGRAFER :
Sulaiman Tejo, Tomy Erlangga, Agung Purnomo
KOORDINATOR DISTRIBUSI
21. 22. 24. 29. 41. 42. 44. 45. 47. 49. 51. 53. 55. 57. 58. 59.
SALAM REDAKSI MOMENTUM SINERGITAS Negeri Darurat Narkoba UTAMA Narkoba Di Kota Kita Sudah Gawatkah ? Ketika Narkoba Jadi Musuh Kita Bersama Jejak NarkobaDari Masa Ke Masa Pandangan 5 Agama Di Indonesia Tentang Narkoba PENDIDIKAN Puluhan Pelajar Dijadikan Satgas Antisipasi Narkoba EKONOMI Hati-Hati Terhadap Produk Pangan Impor Bermasalah KESEHATAN Ibu Harus Utamakan ASI Kepada Bayinya HUKUM Ahmadiyah Dan Hak-Hak Minoritas LINGKUNGAN HIDUP WANITA LENSA PEMKO PEMKO KITA PARLEMENTARIA AGAMA SOSIAL OLAH RAGA OPINI PROFIL BUDAYA CERPEN PLURALIS INFO NASIONAL IKLAN OVOP GRATIS TEPIAN
Edi Suardi, S.Sos Ridwan
LIPUTAN DAN REPORTER
Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi ESA HILANG DUA TERBILANG
Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya. Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Eimail :
[email protected] Facebook :
[email protected]
JAJARAN REDAKSI TA H U N 2 0 1 4
Koordinator Liputan Pimpinan Redaksi Wakil Pimpinan Redaksi Drs.BAMBANG SUDARYONO MASLINA DALIMUNTHE,SE Drs.ABDUL KHALIK,MAP
Redaksi RIZAL SYAM
Redaksi ULFA ANDRIANI,S.Sos
Layout Desain Grafis ASWIN NAST,ST
Sekretaris Redaksi DIAN ASTUTI
Koordinator Distributor EDI SUARDI
Distributor RIDWAN
Bendahara ZULHADIN, SH
Distributor TOMY ERLANGGA
Redaksi JUANDA
Foto Grafer Sinergi AGUNG PURNOMO
Redaksi KHARUL HAKIM
Foto Grafer Sinergi SULAIMAN
3
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Momentum ESA HILANG DUA TERBILANG
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Sinergitas
Negeri Darurat Narkoba
B
erdasarkan statistik di Indonesia telah terdapat 4,5 juta orang yang terkena narkoba, serta ada 1,2 juta orang yang sudah tidak bisa direhabilitasi karena kondisinya dinilai terlalu parah. Ada sebanyak 40-50 orang di Indonesia yang meninggal setiap hari diakibatkan narkoba. Menyikapi hal ini, Presiden Jokowi mengatakan Republik Indonesia sudah sampai ke tahap darurat narkoba. konsekwensinya ia tidak akan mengabulkan grasi yang diajukan pengedar narkoba. Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang ingin merusak generasi penerus bangsa. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia
SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza. Kata ini merupakan singkatan dari Narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun
Gambar Di Ambil Dari : butonpos.com
6
kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya. Menurut Undang-Undang No. 35 tahun 2009, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman papaper somniferum (Candu), erythroxyion coca (kokain), dan cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah: Sedangkan zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin. Contohnya antara lain: alkohol, nikotin, kafein dan zat desainer. Agaknya Indonesia adalah target dari kejahatan narkoba. Semua kita hendaknya bersiap-siap menjadi relawan untuk menghadapi bandit-bandit yang merusak eksistensi bangsa ini. Pemuda, sebagai generasi yang menjadi penyangga eksistensi bangsa, harus segera diselematkan dari penyalahgunaan narkoba. (Khairul Hakim)
ESA ESAHILANG HILANG DUA DUATERBILANG TERBILANG
SINERGI
Utama
Narkoba Di Kota Kita Sudah Gawatkah?
Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan,MM Serta PNS Di Pemko Tebing Tinggi Melakukan Pemeriksaan Tes Urine SEBAGAI kota lintasan, kota Tebing Tinggi agaknya pantas khawatir dijadikan sebagai basis transit peredaran Narkoba ke berbagai daerah. Sejak lama kota Tebing Tinggi menyimpan potensi itu, di mana sejumlah kampong telah diberi gelar tidak sedap, karena aktifitas peredaran Narkoba di kawasan itu sangat tinggi. Sebut saja misalnya, Kampung Kurnia dan Kampung Rao, pada era 1990 an pernah disebut sebagai 'Columbianya Tebing Tinggi.' Hingga kini, prestasi terhadap pemberantasan Narkoba seperti jalan di tempat. Bahkan, saat ini
barang haram itu sudah merasuk hingga ke jaringan birokrasi. Hal itu, membuat Wali Kota Ir. H. Umar Zunadi Hasibuan, MM, benar-benar khawatir, sehingga mengambil langkah antisipasi. Caranya melakukan tes urin atas PNS. Berikut laporan terkait kebijakan yang dilakukan Pemko Tebing Tinggi itu. PNS Tes Urine Anti Narkoba Pemerintah Kota Tebing Tinggi, kata Wali Kota, akan melakukan tes urine terhadap seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh instansi yang ada. Jika dalam
pelaksanaan tes itu nantinya, ditemukan PNS yang terdedah Narkoba, maka PNS bersangkutan akan mendapatkan sanksi, baik ringan maupun berat sesuai tingkatannya. "Bagi PNS yang mengonsumsi maupu kecanduan Narkoba, tidak ada ampun," tegas Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, saat memimpin apel usai libur Tahun Baru 2015 di halaman secretariat Pemko Tebing Tinggi, kemarin. Terlihat dalam pelaksanaan apel itu, seluruh PNS di jajaran sekretariat Pemko Tebing Tinggi serta berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.
7
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Utama
Menurut Wali Kota, PNS semestinya menjadi teladan yang baik ditengah lingkungan kerja maupun ditengah masyarakatnya. Hal itu, merupakan bagian penting yang tak bisa dihindari PNS, karena status sosial dan pekerjaan mereka menjadi tolok ukur dalam kehidupan masyarakat. "Jadi, jika terdapat PNS mengkonsumsi atau kecanduan Narkoba, sama artinya telah mencoreng korps dan juga masyarakat di lingkungannya," tegas Umar Zunaidi. Wali Kota juga menegaskan dalam satu tahun belakangan ini, kasus konsumsi Narkoba di kalangan PNS mulai meningkat. Bahkan, ada di antara mereka yang tertangkap, sehingga harus diproses secara hukum. "Kasus seperti ini jelas merusak citra PNS dan Pemko Tebing Tinggi," terang dia. Selain PNS, Wali Kota, tidak menafikan tes urine terhadap tenaga honorer maupun mereka yang bekerja di Pemko Tebing Tinggi. Diharapkan, PNS dan aparat pendukunganya di Tebing Tinggi ini bebas Narkoba, sehingga nantinya bisa jadi motor penggerak dalam mencegah terjadinya penyebaran di tengah masyarakat. Sebelumnya, salah seorang lurah di kota Tebing Tinggi tertangkap membawa Narkoba jenis shabu, sehingga menjadi pembicaraan publik. Sedangkan tokoh agama dan masyarakat menyatakan tekad melakukan peranbg terhadap peredaran Narkoba. Bahkan, salah seorang bandar Narkoba di kota itu berhasil diciduk aparat Subdenpom dan Koramil setempat. Usai melakukan apel bersama, Wali Kota meninjau sejumlah ruang perkantoran di sekretariat Pemko Tebing Tinggi dan memeriksa langsung daftar kehadiran PNS di komplek perkantoran Jalan Sutomo No.7 itu. Dalam peninjauan itu, Wal Kota berdialog dan menyarankan sejumlah perbaikan terhadap ruangan yang ada serta
8
peralatan yang digunakan. "Kalau bisa ruangan kantor di secretariat Pemko Tebing Tinggi ini bersihlah," tandas dia, saat meninjau Bagian Adm. Humas dan PP.
num PNS yang tak pernah masuk kantor tapi terus menerima gaji setiap bulan, ternyata pecandu Narkoba. "Oknum itu ada hubungan pula dengan seorang pejabat," ungkap anggota DPRD itu. PNS Narkobais, Fenomena Asnawi menambahkan, jika gossip itu benar, jelas hal demikian aib Gunung Es bagi Pemko Tebing Tinggi. "Kita sarankan Wali Kota melakukan tes Indikasi adanya sembiurin menyeluruh terhadap PNS, kita lan PNS di jajaran Pemko Tebing siap mendukung dananya diangTinggi menggunakan Narkoba dan garkan di APBD," tegas Asnawi. obat-obatan terlarang, merupa Sementara Kadis Pendidikan fenomena 'gunung es,' Patut kan kota Tebing Tinggi Drs. H. diduga sekira 3,5 persen PNS di Pardamean Siregar, MAP, menyaPemko Tebing Tinggi telah mentakan dukungan atas tes urin tergonsumsi Narkoba. Disarankan hadap PNS. "Kita harapkan jika Wali Kota Tebing Tinggi segera ada yang terindikasi Narkoba, mengambi langkah antisipasi segera saja diumumkan. Ini pentdengan cara tes urin seluruh jajaing agar tidak membuat resah," ran PNS Pemko Tebing Tinggi. ujar dia, disela-sela pertemuan Hal itu ditegaskan anggota DPRD dengan DPRD kota Tebing Tinggi. kota Tebing Tinggi, Mhd. Syahril, Sebelumnya, Wali Kota Ir. SPd.I dan Asnawi Mangkualam, H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, SHI, Jumat (23/1), menyikapi membuat pernyataan hasil tes urin keterangan Wali Kota Ir.H. Umar terhadap PNS di jajaran Pemko Zunaidi Hasibuan, MM, tenTebing Tinggi, ada sembilan PNS tang hasil tes urin BNNP Sumut. terindikasi mengonsumsi NarkoMenurut Mhd Syahril, SPd.I, suba. Tes urin itu dilakukan secara dah seharusnya Pemko Tebing acak terhadap 258 PNS di berTinggi siaga dengan indikasi adanbagai SKPD oleh BNNP Sumut. ya jajaran PNS yang mengonsumsi Narkoba. "Saya menilai ini fenomena gunung es," tegas politisi muda PKS kota Tebing Tinggi itu. ArtDikatakan, dari informasi inya, jika diperiksa seluruh PNS yang ada PNS yang aka nada ratusan yang diperkiramenjalani tes urin kan mengonsumsi Narkoba. sebanyak 258 orang. "Tentu ini sesuatu yang Hasil pemeriksaan ternyata mengkhawatirkan dan masuk keada sembilan yang jadian luar biasa," imbuh dia. Dia, menyarankan agar Wali Kota seterindikasi, termasuk rius melakukan langkah antisiwanita. Jika dilakukan pasi terhadap fenomena dimaksud. pemeriksaan terhadap Hal senada disampaikan politisi sekira 3.500 PNS yang ada dari PPP Asnawi Mangkualam, di Pemko Tebing Tinggi, SHI, yang berharap tes urin itu ujar Syahril, patut dilakukan berkesinambungan. Menurut Asnawi, banyak laporan diduga ada ratusan PNS yang diterima konsumsi Narkoba yang mengonsumsi di kalangan SKPD sudah menjadi Narkoba. rahasia umum. Misalnya, di salah satu SKPD di komplek Jalan Gn. Leuser, sudah jadi gosip ada ok-
ESA HILANG DUA TERBILANG
Utama BNN Tes Urin PNS Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut, melaksanakan tes urin terhadap pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) dari sejumlah SKPD Pemerintah kota Tebing Tinggi, Senin (19/1). Tes urin itu dilakukan guna mendeteksi kemungkinan konsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang di kalangan aparatur sipili negara itu. Dari pantauan, tim BNN Sumut dipimpin AKBP Drs. H. Shafwan Khayat, M.Hum, mulai melakukan pemeriksa urin di kalangan PNS di sekretariat Pemko Tebing Tinggi, pada pagi hari. Keterangan Kasubbag Umum Agusman, petugas BNN yang mengambil sampel sebanyak 15 orang. Selanjutnya, mereka bergerak ke SKPD lainnya. Tak hanya PNS, puluhan pejabat Pemko Tebing Tinggi juga diinstruksikan Wali Kota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, melakukan tes urin. Puluhan pejabat SKPD itu melakukan tes urin di rumah dinas wali kota Jalan Sutomo. Di mana dalam pelaksanaannya, Wali Kota mengajak seluruh pejabat melakukan coffe morning di kantor Kejari Tebing Tinggi. Usai kegiatan itu, tes urin pun dilakukan. Wali Kota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, disela pemeriksaan urin terhadap pejabat dan PNS Pemko Tebing Tinggi, mengatakan saat ini Narkoba sudah menjadi momok menakutkan bagi negara, karena korban yang diakibatkannya sangat tinggi. Sebagai abdi negara, ujar Wali Kota, semestinya PNS dan pejabat harus bersih dari Narkoba, karena bersama aparat keamanan lainnya jadi garda terdepan pemberantasan Narkoba. "Jadi harusnya seluruh PNS mulai pimpinan puncak hingga bawah harus steril Narkoba," tegas dia. Diakui, dalam pemeriksaan urin PNS, dilakukan secara acak, khususnya terhadap PNS yang berhubungan langsung dengan masyarakat. "Pemeriksaan acak ini, karena dana yang besar, jadi harus kita lakukan
sesuai kapasitasnya," ujar dia. Dalam pemeriksaan BNN Sumut, jika nantinya ada pejabat yang terindikasi dan terbukti mengonsumsi Narkoba, konsekwensinya harus melepaskan jabatannya. Diterangkan, jika pejabat ternyata terindikasi Narkobais, tapi mengaku tidak maka akan diambil tindakan segera. Namun, jika ada yang mengaku jujur telah mengonsumsi Narkoba, maka tindakannya akan direhabilitasi. Terkait itu, beberapa kalangan menilai harusnya pemeriksaan urin PNS diumumkan pada hariitu juga. Namun, entah bagaimana BNN Sumut baru akan mengumumkan hasil tes urinnya, hari ini Selasa 20 Januari 2015. "Saya kira kalau mau jujur pemeriksaannya diumumkan sekarang, kan tes urin untuk tahu konsumsi atau tidak hanya hitungan menit saja," ujar seorang aktifis kemasyarakatan.
9 PNS Terindikasi Narkoba
Wali Kota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, mengakui dari hasil tes urin yang dilakukan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumut, terdapat sembilan orang yang terindikasi Narkoba. Dari sembian itu terdapat diantaranya wanita. Namun, Wali Kota tidak merinci siapa-siapa saja PNS yang terindikasi itu. Hal itu diungkapkan saat memberikan sambutan di acara peringatan Maulid nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan jajaran Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, Kamis (22/1), di aula Balai Kartini. Terlihat hadir Kadis Pendidikan Drs.H. Pardamean Siregar, MAP, bersama pejabat SKPD lainnya dan ratusan keluarga besar Disdik. Selain itu, Walikota mengingatkan jajaran Disdik agar dalam melaksanakan tugas selalu komitmen kepada tugas mencerdaskan bangsa. Dikatakan, Pemko menyadari hak dan kewajiban setiap PNS. Akan tetapi PNS juga harus memahami kesulitan yang dialami Pemko Tebing Tinggi dalam
SINERGI
berbagai program. "Kalau misalnya tunjangan kinerja atau sertifikasi atau gaji sedikit terlambat, mestinya dipahami dan tak harus kasak kusuk. Itu bagian dari memelihara hati," himbau Wali Kota. Sementara itu, mubaligh dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustadz Fachrurrozy Pulungan, MA, dalam ceramah mengupas tentang penyakit hati yang banyak dialami manusia. Paling tidak, ujar Pulungan, ada lima macam penyakit hati yang diderita manusia, sehingga hati menjadi rusak. Pertama, banyak bicara yang membuat hati menjadi keras. Bentuk-bentuk dari banyak bicara itu, misalnya suka berdebat, suka membantah, mempergunjingkan hal-hal yang tak penting, bergosip ria. "Orang model seperti ini dipastikan hatinya rusak dan susah menerima kebenaran," ujar ustadz yang juga penulis kolom agama di Waspada. Selain itu, penyebab rusaknya hati adalah banyak makan sehingga kenyang dan perut menjadi buncit. Kebiasaan orang seperti ini, terang Pulungan, lebih mementingkan dirinya dan cenderung enggan berbagi kepada sesama. Demikian pula kebiasaan suka berlebih-lebihan dalam segala hal. "Allah memerintahkan kita untuk hidup sesuai dengan rezeki yang diberikan, di mana ketika rezeki bertambah kita bersyukur dan ketika rezeki berkurang kita bersabar," pesan aktifis Al Jam'iyatul Washliyah Sumut itu. Penyakit lain yang menimbulkan kerusakan hati, adalah berlebihan dalam memandang dengan tidak menjaga penglihatan. Kemudian, berlebih-lebihan dalam hal mubah (boleh). Misalnya, berlebihlebihan dalam bersolek bagi wanita, di mana syariat menganjurkan agar wanita bersolek untuk suami dan bukan bersolek untuk orang lain. Kh, dari berbagai sumber.
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Utama
Ketika Narkoba Jadi Musuh Kita Bersama
DATA yang dirilis BNN
guh amat menyedihkan sekaligus (Badan Narkotika Nasional) pada menjengkelkan kenapa mereka para pemasok barang haram itu tahun 2012 saja mengungkapbisa demikian mudahnya masuk kan bahwa pengguna narkoba ke wilayah Indonesia. di Indonesia mencapai 4,5 juta Jika Muslim di Indonesia orang, bukan main banyaknya, naudzubillahi min dzalik. Padahal adalah mayoritas maka logikanya pengguna narkoba itu juga bisa dikatakan mereka itu berada dalam rentangan usia yang masih didominasi oleh mereka yang mengaku Muslim. Padahal ajaproduktif yang bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara. Menyak- ran Islam sangat jelas dan terang sikan pemberitaan di media massa benderang mengajak umatnya dalam beberapa tahun terakhir ini menegakkan amar ma'ruf nahi tenyata persoalan narkoba bukan- munkar, menghindari perbuanya menurun malah marak terjadi tan menganiaya diri sendiri dan menjauhi perbuatan sia-sia yang dimana-mana di seluruh penjuru Tanah Air. Ini artinya bisa jadi ta- merupakan perbuatan syaithon. hun 2013 lalu angka 4,5 juta jiwa Baru-baru ini pemasok narkoba yang berasal dari Iran ditangkap yang terlibat Narkoba bertambah di pantai Sukabumi yang mebawa sehingga mengalahkan jumlah tidak kurang 7 kilogram narkoba penduduk Singapore yang hanya dalam berbagai jenisnya, sung5 juta jiwa. Alangkah sia-sianya guh amat menyedihkan sekaligus hidup manusia Indonesia sebanmenjengkelkan kenapa mereka yak itu, apa yang telah dilakukan para pemasok barang haram itu oleh pemegang amanah rakyat bisa dmeikian mudahnya masuk (eksekutif, legislatif dan yudikatif) dalam membendung bahkan ke wilayah Indonesia. Boleh jadi mereka dan memerangi narkoba di Indonesia? komplotannya telah berulangkali Boleh jadi oleh karena Muslim di Indonesia adalah may- menyelundupkan barang syetan oritas maka pengguna narkoba itu itu ke Indonesia, kebetulan saja juga didominasi oleh mereka yang ada yang tertangkap di Sukabumi, bagaimana dengan yang masuk mengaku Muslim. Padahal ajamelalui pantai-pantai lain di Indoran Islam sangat jelas dan terang nesia yang begitu luas wilayahnbenderang mengajak umatnya ya? Tentu saja persoalan ini tidak menegakkan amar ma'ruf nahi bisa dianggap sepele karena munkar, menghindari perbuatan menganiaya diri sendiri dan men- narkoba sama saja dengan kojauhi perbuatan sia-sia yang meru- rupsi kakap yang termasuk dalam "extraordinary crime", perbuatan pakan perbuatan syaithon. Barujahat luar biasa, yang dapat merubaru ini pemasok narkoba yang sak umat manusia dalam jumlah berasal dari Iran ditangkap di besar. pantai Sukabumi yang membawa Oleh karena itu pemimpin tidak kurang 7 kilogram narkoba termasuk Presidennya tidak boleh dalam berbagai jenisnya, sung-
10
lalai dalam memimpin negeri ini apabila tidak ingin mendapat siksa berat dalam makhamah Allah SWT di akherat kelak atas kebodohannya dalam memimpin. Saya heran sudah jelas dalam Islam menjadi seorang pemimpin itu luar biasa beratnya tetapi masih saja orang berbondong-bondong menawarkan diri ingin jadi pemimpin tanpa tahu diri dan mengaca diri, introspeksi atau dalam bahasa agamanya bermuhasabah tentang kemampuan dirinya dalam memimpin. Mereka tampak sudah dibelokkan pandangannya dan mungkin syetan telah berhasil merasuk mengiming-imingi elite bangsa ini bahwa menjadi pemimpin di Indonesia itu memang "uenak tenan", lebih banyak senangnya dari pada dukanya, oleh karenanya mereka merasa mampu menjadi pemimpin. Kembali kepada soal Narkoba ini, mengurangi kejahatan narkoba bukan sesuatu yang sulit asal ada kemauan serius dari pemimpin bangsa ini. Sesunguhnya dua kejahatan besar yang tengah menimpan Indonesia adalah korupsi dan narkoba. Untuk dua kejahatan besar dan luar biasa ini mesti ditangani secara luar biasa pula dengan penuh keseirusan tingkat tinggi. Jika tidak seperti itu maka sulit untuk mengikis kejahatan narkoba dan korupsi dari bumi pertiwi Indonesia. Sang pemimpin Nasional jangan terlalu banya beretorika terkai kedua masalah besar ini. Ia mesti segera menganggap kedua kasus besar ini sebagai bahaya nasional yang amat mengerikan serta dapat mengancam keutuhan Negara.
ESA HILANG DUA TERBILANG
Utama
Seharusnya Presiden langsung saja memimpin di depan untuk mengganyang habis jaringan internasional dan nasional yang memasok barang haram narkoba kepada para generasi penerus bangsa ini. Dalam konteks pemberantasan kejahatan narkoba pimpinan tertinggi di negeri ini perlu bekerjasama bergotong royong dengan rakyat untuk menyikat habis penjahat-penjahat? Anggap penjahat-penjahat narkoba itu sebagai musuh bersama sebagaimana dalam masa penjajahn dulu kita memiliki musuh bersama yakni pemerintah kolonialis Belanda dan pada masa kemerdekaan kita juga memiliki musuh bersama yaitu para pemberontak yang ingin memisahkan diri daroi NKRI. Tetapi pada masa itu dengan bergotong royong bersama rakyat pemerintah berhasil mengusir penjajah dari Ibu Pertiwi dan memadamkan api pemberontakan dengan melibat pelaku makar. Cara-cara pemerintah terdahulu tersebut kiranya perlu ditiru oleh pemrintah sekarang dalam memberantas kejahatan narkoba. Dalam menghadapi musuh bersama yaitu penjahat narkoba para pemimpin negeri perlu turun langsung ke kantong-kantong rawan lalu lintas selundupan
narkoba seperti wilayah sekitar pantai di Sukabumi dan wilayah perbatasan yang sering dijadikan lalulintas perdagangan dan penyelundupan narkoba. Presiden dan jajarannya segera mengajak rakyat berpartisipasi tetapi bukan dengan cara berpidato dilaya TV melainkan menemui langsung rakyat dilapangan yang wilayahnya rawan disusupi para pengedar narkoba. Buat program bersama rakyat dalam upaya menghadang laju perdagangan narkoba yang dilakukan musuh bersama Negara tersebut. Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan dalam membasmi peredaran narkoba asal sang pemimpin tertinggi tidak banyak duduk manis di Istana yang hanya menginstruksikan atau mendengar laporan tetapi tidak turun langsung ke lapangan di kantong-kantong peredaran narkoba dan meyakinkan masyarakat betapa seriusnya pemerintah menangani persoalan narkoba yang dapat menghancurkan masa depan bangsa ini. Kejahatan narkoba merupakan musuh bersama sebagaimana penjajah dulu adalah juga musuh bersama bangsa ini yang terdiri dari rakyat dan pemimpinnya. Oleh karena itu tanpa gotong royong bersama rakyat tidak akan
SINERGI
mungkin pemerintah sekarang ini bisa berhasil mengalahkan para penjahat narkoba yang mendunia. Mereka (para penjahat narkoba) memiliki jaringan internasional yang luas dan ibarat negara-negara penjajah tempo dulu yang saling membantu sesuai kepentingannya, para penjahat narkoba juga demikian, mereka saling bantu membantu demi kepentingannya meraup keuntungan dari peredaran barang haram tersebut. Apabila narkoba bersama para pemasok, pengedar dan penjualnya kita sikapi sebagai mush bersama maka mereka tidak hanya berhadapan dengan pemerintah tetapi juga rakyat banyak. Tugas pemerintah kini melakukan pendekatan kepada rakyat, lakukan kampanye secara massif dan berkelanjutan dengan melibatkan para tokoh masyarakat, kyai, ulama dan guru setempat. Tetapkan terlebih dahulu Negara dalam keadaan darurat narkoba dan jadikan narkoba itu sebagai musuh bersama lalu wujudkan gerakan nasional yang melibatkan komponen-komponen bangsa dalam memerangi persoalan narkoba. Aries Musnandar. www.kompasiana.com. Diakses, Kh, 18/2/2015
11
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Utama
Jejak Narkoba Dari Masa Ke Masa Mendengar Kata Narkoba Pasti Yang Mampir Dibenak Kita Adalah Seputar Ganja, Heroin, Opium, Exctasy, Putau Dan 'Ganknya', Barang-Barang Laknat Penghancur Masa Depan Bahkan Disebut-Sebut Sebagi Perusak Generasi Paling Mujarab. Lalu Apa Narkoba Itu Sendiri ? Pernahkah Kita Mencoba Mengenalnya Dari Dekat, Dari Sisi Keilmuan Ataupun Dari Sisi Psikoligis Bukan Hanya Pendekatan Secara Fisik.
M
engutip istilah dalam ensiklopedia, sebenarnya kata narcotic secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya kelenger, merujuk pada sesuatu yang bisa membuat seseorang tak sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic lebih mengarah ke konteks yang artinya opium (candu). Dalam bahasa kita Narkoba adalah kependekan dari narkotik dan bahan berbahaya. Namun benarkah Narkoba begitu berbahaya? Dari sisi medis, narkoba bukan sesuatu yang mengancam jiwa, narkoba hanya satu dari beberapa alternatif 'obat' untuk mengobati rasa sakit. Sejak awal peradaban manusia, narkoba atau dulu lebih tenar dengan sebutan 'candu' sudah digunakan sebagai salah satu terapi pengobatan. Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan hanya sebagai penyembuh namun justru menghancurkan. Awalnya narkoba masih digunakan sesekali dalam dosis kecil dan tentu saja dampaknya tak terlalu berarti. Namun perubahan jaman dan mobilitas kehidupan membuat narkoba menjadi bagian dari gaya hidup, dari yang tadinya hanya sekedar perangkat medis, kini narkoba mulai tenar digaungkan sebagai
12
dewa dunia, penghilang rasa sakit dan membuat hidup jadi lebih 'ringan'. Seperti kita ketahui segala sesuatu yang digunakan secara berlebihan tak akan berdampak baik bagi diri kita. Penggunaan narkoba diluar jalur medis apalagi dengan menambah dosis dan kebiasaan pecandu yang menggunakan jenis narkoba berbeda (polydrug use) atau meramu jenis drug yang berlawanan jenis untuk mendapatkan efek berbeda (mixing drugs) semakin membuat kompleks dampak yang muncul akibat penggunaan narkoba. Asal Muasal Candu Candu pertama dikenal oleh bangsa Sumeria, mereka menyebutnya "Hul Gill" yang artinya 'tumbuhan yang menggembirakan' karena efek yang diberikan tumbuhan tersebut bisa melegakan rasa sakit dan memudahkan penggunanya cepat terlelap. Namun filsuf dan ahli medis Hippocrates, Plinius, Theophratus dan Dioscorides menggunakan candu sebagai bagian dari pengobatan, terutama pembedahan. Saat itu Hippocrates belum menemukan bahan aktif candu namun ia tahu kegunaan candu yang sifatnya analgesik (pereda rasa sakit) dan narkotik. Candu mulai dikenalkan di Persia dan India oleh Alexander the Great pada 330SM. Pada
Dulu candu masih dikonsumsi mentah, baru pada 1805 morfin mulai dikenal untuk pertama kalinya menggantikan candu mentah (opium). Penggunaan candu yang berlebihan akan menyebabkan ketagihan dan sesak. Hampir selama 100 tahun 'kelebihan' candu ini tak diboyong ke Eropa karena dulu Bangsa Eropa menganggap apapun yang dibawa dari Timur adalah barang setan. Candu mentah hanya digunakan untuk pengobatan sampai akhirnya Ratu Elizabeth I menyadari kelebihan opium dan membawanya ke Inggris
jaman itu orang India dan Persia menggunakan candu dalam acara jamuan makan dengan tujuan rileksasi. Pada 1680 seorang ahli farmasi Thomas Sydenham mengenalkan Sydenham's Laudanum yaitu campuran hrba dan anggur. Belanda mula mempopulerkan penggunaan pipa tembakau untuk mengisap menghisap candu ditahun yang sama.
ESA HILANG DUA TERBILANG
Utama
SINERGI
Penggunaan jarum suntik baru dikenalkan oleh Dr. Alexander Wood dari Edinburgh, semakin memudahkan para pemadat menggunakan candu, bahkan tiga kali lebih cepat dari cara biasa. Baru pada akhir abad ke19 ahli kimia mulai mengubah struktur molekul morfin dan mengubahnya menjadi obat yang kurang menyebabkan ketagihan. Tepatnya 1874 peneliti C.R. Wright menemukan sintesis heroin (putaw) dengan memanaskan morfin. Peredaran opium selama abad 19 ini makin berkembang pesat di Amerika, selain penggunaan opium yang terkesan serampangan di bidang medis, opium mudah sekali dijumpai di Amerika dalam bentuk tonikum, obat-batan paten bahkan menyudut opum di sarang-sarang pencandu tak dapat lagi dihindari. Sebuah gejala epidemic diakhir tahun 1800-an. Ironisnya para pencandu morfin ini banyak dijumpai dikalangan serdadu yang terluka saat Perang Dunia. Karena daya 'nagih' candu, akhirnya pada 1878 Kerajaan Inggris mengeluarkan
undang-undang untuk mengerem penggunaan dan impor opium secara bebas terutama dari Cina. Hal senada juga diberlakukan di Amerika dengan mengeluarkan Undang-Undang Makanan dan Obat (Pure Food and Drug Act) pada 1906 yang meminta pihak farmasi memberi label yang jelas untuk setiap kandungan opium dalam obat yang mereka produksi. Namun peraturan tersebut tak banyak membantu bahkan peredaran opium makin tak terkontrol dan dijual secara bebas. Hal ini semakin memicu jumlah pencandu, terutama dikalangan tentara dan wanita bersalin. Melihat hal tersebut St. James Society menawarkan sample cuma-cuma untuk para pencandu dengan tujuan menghilangkan ketagihan serta mengurangi peningkatan penagih heroin yang tak terbendung. Apa yang dilakukan St. James Society tak banyak membantu sampai akhirnya pada 17 Desember 1914 Harrison Narcotics Act menetapkan peraturan bagi siapapun pengguna dan penjual wajib membayar pajak, mengatur regulasi penjualan narkotik, melarang memberi narkotik pada
pencandu yang tak memiliki keinginan untuk sembuh, menahan paramedis dan menutup panti rehabilitasi. Pada 1923, Badan Obat Amerika (FDA) melarang penjualan semua bahan narkotik terutama heroin, namun para pencandu bisa membelinya pasar gelap. Pasar gelap pertama dibuka di Chinatown, New York. Tahun 1970 Presiden Amerika Richard Nixon melancarkan perang terhadap Heroin. Salah satu langkah Nixon adalah berjanji membantu kesejahteraan Turki yang selama ini menjadi pemasok utama heroin ke Amerika mulai tahun 1950-1970 dengan memberi menyediakan tentara bantuan dan meningkatkan perekonomi. Rakyat Turki juga bantuan senilai 35 juta per tahun sebagai imbalan memusnahkan ladang opium dan menggantinya dengan tanaman lain terutamanya di wilayah Anatolia, karena Anatolia merupakan produsen utama opium di Turki. Turki membutuhkan waktu setahun untuk memusnahkan ladang opium dan membakarnya dengan herbisida yang dikirim Amerika.
Awal abad 19 opium dibawa ke daratan Cina (Tiongkok) oleh para pedagang Inggris sebagai pengimbang ekspor teh ke Inggris. Opium di Tiongkok digunakan sebagai obat selain diperdagangkan. Pada masa Emperor Yung Cheng candu dihisap menggunakan pipa khas yang terbuat dari tanah liat dan diminum bersama arak. Asap candu ini diyakini bisa memberikan mimpi sewaktu tidur. Saat pemerintahan Kekaisaran Ming dan Ching, Cina menutup jalan perniagaan dengan dunia Barat karena mereka mengganggap mereka mampu memenuhi keperluan rakyat dan tidak mau bergantung pada Barat. Hal ini sangat menyulitkan Inggris,
karena barang-barang Tiongkok seperti sutera, tembikar, rempah dan teh yang dimonopoli oleh Inggris memiliki pasaran luas di Eropa. Melalui rundingan perdagangan akhirnya kekaisaran Cina mengijinkan Inggris berdagang di Cina tepatnya di Guangzhou (Canton). Namun Inggris menyalahgunakan kesepakatan ini dengan memasukkan opium ke Guangzhou setelah mereka mengetahui penggunaan candu cukup meluas dikalangan penduduk. Mereka ingin menjalankan perdagangan baru yaitu menjual opium atau candu. Langkah Inggris memasukkan opium ini direspon kalangan
pencandu Guangzhou, apalagi Inggris memiliki akses mudah mendapatkan opium dari India, yang secara geografis dekat dengan daratan Cina, sangat memudahkan peredaran opium di masyarakat Guangzhou. Mengethui semakin banyaknya pencandu Guangzhou, pada masa pemerintahan Kaisar Tao Kwang pada 1839, satu langkah tegas diambil Kwang untuk mengatasi masaah kecanduan di masyarakat. Kwang memerintahkan Komisaris Lin Tse-Hsu untuk memusnahkan dan membakar candu ilegal di Guangzhou. Pembakaran ini membuat berang Inggris dan menjadi awal dimulainya Perang Candu I.
13
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Utama
selama tiga tahun (1839-1842) ini menyisakan kelalahan besarbesaran bagi bangsa Cina, sebanyak 30 ribu rakyat Cina menjadi korban perang yang memaksa Cina untuk menandatangani Treaty of Nanjing (1842) dan The British Supplementary Treaty of the Bogue (1843). Dalam perjanjian tersebut Cina wajib membayar upeti 21 juta ke Inggris sebagai ganti rugi. Cina juga harus membuka kembali pintu perniagaan ke dunia barat, dengan membuka pelabuhan di Guangzhou, Jinmen, Fuzhou, Ningbo, dan Shanghai. Inggris juga meminta wilayah Hong Kong menjadi tanah jajahan mereka. Perjanjian Nanjing menjadi pintu pembuka peredaran candu dan pembuka pintu dagang Barat ke Timur.
Perang Candu II terjadi antara Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856 yang dipicu pencarian kapal milik Inggris 'The Arrow' oleh bangsa Cina secara ilegal di Guangzhou. Hal tersebut membuat marah Inggris yang kembali mengobarkan perang dan kembali memenangkan peperangan. Guangzhou diduduki pasukan Inggris-Prancis sampai 1861. Cina kembali mengalami kekalahan dan dipaksa menandatangai Treaty of Nanjing (1858) dimana Perancis, Rusia dan Amerika iku ambil bagian. Dalam perjanjian ini Cina bersedia membuka sebelas pelabuhan, dibukanya kedutaan asing, memberi sanksi pada aktivist misionaris Kristen serta melegalkan impor candu. Perang kembali pecah tahun 1859 saat Cina menghalangi
masuknya diplomat asing ke Beijing dan keinginan Inggris untuk memaksakan beberapa pasal baru dalam perjanjian Nanjing. Kali ini Inggris dan Perancis menguasai Beijing dan membakar Istana Musim panas Kaisar (Yuan ming yuan). Konvensi Beijing tahun 1860 memutuskan Cina dipaksa untuk mematuhi kembali syartsyarat yang tertera di Perjanjian Nanjing dengan menyertakan beberapa konsensi tambahan dan mengakhiri perang. (source: Waley, The Opium War through Chinese Eyes (1958, repr. 1968); H.-P. Chang, Commissioner Lin and the Opium War (1964); P. W. Fay, The Opium War (1975); ensiklopedia Cambridge University Press). Diposkan Linda.www.ekspresidiri.blogspot.com. Diakses, 17/2/2015 oleh Kh
Pandangan 5 Agama Di Indonesia Tentang Narkoba SEMUA
agama yang resmi di Indonesia, ajaran-ajarannya menolak penggunaan Narkoba secara salah kaprah. Apa yang dimaksud dengan salah kaprah, adalah penggunaan Narkoba tidak pada tempatnya, sehingga menimbulkan kerusakan. Berikut kami sadurkan pandangan agama-agama terhadap zat itu. 1) Agama Islam Menurut ajaran Agama Islam NARKOBA pada dasarnya diharamkan, sebab NARKOBA mempunyai mudlarat (daya rusak) yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan manfaatnya. Selain haram, penyalahgunaan NARKOBA juga dipandang sebagai bagian dari perbuatan syetan. Karenanya Allah menyeru agar seluruh umat Islam menjauhi NARKOBA, melalui firman Nya yang artinya : " Hai orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu hendak menimbulkan
14
permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu ". ( Q.S. Al-Maidah : 90-91 ).Surat tersebut di atas diperkuat dengan Sabda Rasulullah SAW yang artinya :" Jauhilah olehmu minuman keras ( NARKOBA ), karena ia awal dari segala bentuk kejahatan ". ( HR. Al-Hakim ).Hadis tersebut di atas, menyerukan kepada kita untuk menjauhi NARKOBA, karena selain berbahaya bagi diri si penggunanya, juga dapat menyeret kepada kejahatan-kejahatan yang lainnya, seperti berzina, mencuri, membunuh dan lain sebagainya. Jika orang telah kecanduan NARKOBA, maka lambat laun bisikan syetan lah yang akan cenderung diikutinya. Sebagaimana disinggung dalam hadis berikut : " Seorang hamba Allah tetap dalam suatu kelapangan karena agamanya, selama ia tidak minumminuman keras. Akan tetapi bila ia minum-minuman keras, maka Allah akan menggoyahkan tabirnya, sehingga syetan menjadi kawannya, jadi pendengarnya, jadi penglihatannya, jadi kakinya. Kemudia ia dibawa syetan kepada setiap kejahatan dan ia dipalingkan diri dari setiap kebaikan". ( HR. Thabrani ).
ESA HILANG DUA TERBILANG
Utama Adapun yang dimaksud dengan khamar dalam Islam, bukanlah sebatas ARAK atau MINUMAN BERALKOHOL saja, tetapi juga setiap zat yang dapat memabukkan, baik berbentuk zat cair maupun zat padat, seperti dikutib dari sabda Rasullullah SAW dalam hadis berikut :" Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan ( dan merusak fungsi akal ) adalah khamar dan setiap khamar adalah HARAM ". ( HR. Abdullah Ibnu Umar. RA ) 2) Agama Kristen NARKOBA dalam pandangan agama Kristen Katholik dan Protestan juga merupakan barang HARAM. Sebagaimana bisa kita kutib dari firman-firman sebagai berikuit : " Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatanperbuatan kegelapan yang tidak berbuahklan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu ". ( Galatia 5 : 11 )." YESUS berkata kepada murid-murid Nya : Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal ". ( Matius 16 : 24 ). " Marilah kita melakukannya dengan mata tertuju kepada YESUS, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan ". ( Ibrani 12 : 2 ).Dari firman-firman tersebut di atas, dapat dipahami bahwa umat Kristiani dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang destruktif (merusak), termasuk penyalahgunaan NARKOBA. Sebaliknya, umat Kristiani diperintahkan untuk mengikuti jejak YESUS, dengan keharusan untuk menyangkal setiap ajakan hawa nafsu yang dapat menjerumuskan manusia kepada kehinaan.Dalam pandangan agama Kristen, dikatakan bahwa tanpa disadari "Pecandu NARKOBA" berarti telah meninggalkan kayu salibnya, dan berjalan berseberangan dengan YESUS. Sebagaimana firman Nya :" Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid Ku ". ( Lukas 14 : 27 )." YESUS memanggil murid-muridnya dan berkata : Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku ". ( Markus 8 : 34 ).Penyalahguna NARKOBA adalah orang-orang yang telah sesat, karenanya mereka ditegur dan diingatkan Allah, dalam firman Nya :" Sesungguhnya berbahagialah manusia yang ditegur Allah, sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Maha Kuasa ". ( Ayub 15 : 17 )." Karena perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya, serta teguran yang mendidik itu jalan kehidupan ". ( Amsal 29 : 15 )." Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya ". ( Amsal 29 : 15 ).
SINERGI
MOHAOALAKAMUCYATEW ". Yang artinya : " Membunuh Brahmana, meminum minuman keras, mencuri emas, memperkosa gadis perawan, dan membunuh guru ini dinamai DOSA BESAR ( Malapetaka )".Selain itu, Agama Hindu juga melarang manusia melakukan 5 M, yaitu : – MALING, artinya mencuri, – MINUM, artinya minum-minuman keras yang banyak mengandung alkohol. – MAIN, artinya berjudi. – MADON, artinya suka menjajakan cinta kepada perempuan atau berzina. – MADAT, artinya penyalahgunaan NARKOBA.Dengan demikian, Agama Hindu juga memandang NARKOBA sebagai barang HARAM, karena dapat merusak keseimbangan jasmani dan rohani juga merusak keseimbangan antar unsur dalam tubuh jasmani manusia itu sendiri. Selain itu NAKOBAS juga dipandang sebagai penghalang bagi manusia untuk dekat dengan Tuhan. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci Agama Hindu ( Sarajamus Sloka 256 ) :" Janganlah hendalta mengambil barang orang lain, janganlah meminum minuman keras dan obat-obatan terlarang, melakukan pembunuhan, berdusta, karena itu akan menghalangimu untuk menyatu dengan Tuhan. 4) Agama Budha Dalam ajaran agama Budha, NARKOBA disebut dengan : – SURA, Yaitu segala sesuatu yang dapat membuat nekat. – MERAYA, Yaitu segala sesuatu yang dapat membuat mabuk/kurangnya kewaspadaan. – MAJJA, Yaitu sesuatu yang membuat tak sadarkan diri. – PAMADATTHAMA, Yaitu yang menjadi dasar kelengahan/kecerobohan.Menurut agama Budha segala sesuatu yang dikonsumsi dan berpengaruh buruk terhadap fungsi akal manusia adalah tergolong NARKOBA dan hukumnya HARAM.Dengan demikian seluruh agama yang ada di permukaan bumi ini memiliki pandangan dan persepsi yang sama, yaitu : BAHWA NARKOBA ADALAH HARAM. ( Seksi LITBANG dan Informasi, Sumber : Remaja dan Bahaya Narkoba ; Abdul Rozak, Wahdi Sayuti ). 5) Agama KongHuCu
Mengzi Jilid IV B Li Lo 30.0. Mengzi menjawab, "Yang dianggap tidak berbakti pada jawab ini ada lima hal : 1. Malas ke-empat anggota tubuhnya dan tidak memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tua. 2. Suka berjudi dan mabuk-mabukan serta tidak memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tuanya. 3. Tamak akan harta benda, hanya tahu istri dan anak, sehingga tidak memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tuanya.4. Hanya menuruti keinginan mata dan telinganya, sehingga memalukan orang 3) Agama Hindu tua; dan5. Suka akan keberanian dan sering berkelahi, sehingga membahayakan orang tua. Semua telah Dalam pandangan Agama Hindu penyalah- diterangkan cukup jelas dan semua ini adalah petungunaan NARKOBA tergolong DOSA BESAR. juk atau peringatan, jika kita ingin selamat jauhilah Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Slokantara, NARKOBA. (Facebook BNN Prov. Gorontalo. Sloka 16 :" BRAIMA WADAH SULAPANAM SUWARNA STEYARNEWA GURARWADHO Diakses 17/2/2015 oleh Kh
15
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pendidikan
TEST URINE “Salah seorang pelajar SMA Negeri 1 Kota Tebing Tinggi bersama Kabid Dayamas BNN Provinsi Sumut AKBP Safwan Khayat MHUm dan Sekretaris Disdik Suriadi M.Pd ketika menyaksikan anak didik melakukan test urine”
Puluhan Pelajar Dijadikan Satgas Antisipasi Narkoba
Badan
Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara melaksanakan seminar lingkungan pelajar SLTA Bidang Pemberdayaan Masyarakat di SMA Negeri 1 Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebing Tinggi , Senin (2/2). Kabid Dayamas BNN Provinsi Sumatera Utara AKBP Safwan Khayat M.Hum mengatakan bahwa para pelajar sebanyak 40 orang itu nantinya akan dipilih menjadi Satgas Narkoba di sekolah SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Tebing Tinggi ,tetapi sebelum dipilih menjadi Satgas Narkoba, mereka terlebih dahulu menjalani test urine. “Dari 40 calon Satgas Narkoba ini harus menjalani test urine, dari semuanya dinyatakan negativ tidak terindikasi narkoba”, jelas Safwan Khayat. Menurutnya, pengguna narkoba di Indonesia tercatat 75 persen adalah pemuda yaitu pelajar dan mahasiswa. Efeknya, narkoba bisa merusak hubungan orang tua dan masyarakat sekitar dengan ciri-ciri selalu menjadi pembohong, mencuri dan bengong. “Petugas kepolisian sedikit, apalagi anggota BNN san-
16
gat terbatas, jadi diharapkan Satgas Narkoba pelajar ini menjadi garda terdepan untuk memberikaan pendidikan dan sosialisasi bahaya narkoba”, terangnya. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi Suryadi M.Pd menyatakan akan siap mendukung program BNN Provinsi Sumut, karena tingkat kencendrungan peredaran narkoba sudah merambah dikalangan pelajar. “Mereka ini diharapkan bisa menjadi corong kepada temannya untuk memberikan keterangan tentang bahaya narkoba, apabila terlibat narkoba, pelajar tersebut akan dibina”, cetus Suryadi. S a l a h s e o r a n g p e l a j a r, Te g u h ( 1 6 ) kelas 10 IPA mengatakan tidak takut menjalani test urine karena tidak pernah serta mengetahui tentang narkoba, malahan Teguh sangat mendukung dan siap menjadi Satgas Narkoba untuk tingkat pelajar. “Kalau itu untuk memberikan yang terbaik kepada orang lain mengapa kita tidak siap, selain itu, kita juga telah membantu Program Pemerintah Pusat untuk memerangi narkoba”, ujar Teguh. **.Tim Sinergi
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Ekonomi
Hati-Hati Terhadap Produk Pangan Impor Bermasalah TIDAK semua produk dari luar negeri dengan label impor aman untuk dikonsumsi. Tak jarang produk yang dikirim dari seberang itu merupakan produk bermasalah. Bakhan, jika produk itu berjenis pangan, maka dapat dipastikan akan berdampak buruk bagi manusia yang menginsumsinya. Kasus terakhir yang terkait dengan produk impor, adalah pelarangan impor pakaian bekas dari luar negeri. Kenapa hal itu dilarang, karena dicurigai barang-barang bekas itu mengandung sejenis kuman yang akan menularkan berbagai penyakit. Banyak yang komentar pelarangan itu akan menghancurkan ekonomi masyarakat kecil, disamping akan memperlambat dinamika ekonomi masyarakat. Seharusnya, produk-produk luar negeri yang masuk ke Indonesia, mengalami seleksi ketat, sehingga tidak menimbulkan masalah. Hal itu merupakan kewajiban pemerintah dalam rangka melindungi rakyat dan seluruh tumpah darah negeri ini. Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskouperindag) setempat menghimbau masyarakat khususnya di Kota Tebing Tinggi tidak mengkonsumsi apel berbakteri merek Granny Smith dan Gala produksi Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika Serikat. "Meski belum ada himbauan larangan maupun edaran resmi dari provinsi ke daerah, tapi dengan adanya pemberitaan maupun informasi dari media, kami merasa perlu untuk merespon dan menghimbau masyarakat agar waspada dengan tidak mengkonsumsinya dan kepada para pedagang buah agar tidak menjualnya di pasar-pasar", demikian kata Kadis Kouperindag Tebing Tinggi H. Muhammad Yunus Matondang didampingi Kabid Perdagangan Fachry, kemarin, di kantornya,
Jalan Gunung Leuser Tebing Tinggi. Menurut Yunus, dengan adanya larangan dari pemerintah, sebaiknya masyarakat menghindari bakteri yang terkandung pada buah apel impor yang membahayakan kesehatan tersebut. "Kepada para pedagang saya himbau untuk tidak menjual apel yang dilarang tersebut, lebih baik menggunakan buah lokal, karena lebih baik dan terjamin untuk kesehatan", imbuhnya. Selain itu, pihak Dinas Kouperindag Tebing Tinggi juga akan mengeluarkan surat edaran maupun pemberitahuan di media radio berupa himbauan kepada para pedagang buah agar tidak menjual dan memajang apel berbakteri dilokasi dagan-
California, Amerika Serikat yang diduga tercemar bakteri listeria. Para pedagang mengaku belum ada sosialisasi yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tebing Tinggi terkait adanya apel impor yang diduga tercemar bakteri listeria itu. Seperti di Pasar Gambir Tebing Tinggi misalnya, apel jenis Grannny Smith yang diimpor dari Amerika Serikat masih terlihat dipajang di lapak pedagang buah. Padahal, apel berwarna hijau itu, merupakan salah satu jenis apel yang diduga tercemar bakteri listeria dan berbahaya bagi kesehatan. Merebaknya isu buah apel impor yang tercemar bakteri listeria juga terpantau belum mempengaruhi
BUAH apel asal Amerika yang diduga terinfeksi bakteri listeria di lapak pedagang. Sinergi/Ist
gan mereka, dan menghimbau agar masyarakat tidak mengkonsumsi buah yang bisa membahayakan kesehatan tersebut. "Himbauan secara persuasive (pendekatan) agar tidak mematikan usaha pedagang buah, dan kepada masyarakat dihimbau supaya berhati-hati dan teliti sebelum membeli buah berbahaya itu", tandas dia. Pantauan, para pedagang buah di kota itu hingga kini masih menjual apel impor asal Bakersfield,
penjualan buah apel di kota Tebing Tinggi. Menurut para pedagang, penjualan buah apel impor masih tetap stabil seperti hari-hari sebelumnya. "Kami tidak mengetahui larangan menjual apel impor yang tercemar bakteri listeria itu, sebab hingga kini belum ada sosialisasi dari dinas terkait", ujar Karolina, salah seorang pedagang buah di kawasan Pasar Gambir Tebing Tinggi.
**..Tim Sinergi
17
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Kesehatan
Walikota Tebing Tinggi :
Pengusaha Harus Perhatikan K3 Buruh
Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan mengingatkan para pengusaha agar lebih mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi para buruh dan pekerjanya. Bukan itu saja, pengusaha juga harus memberikan BPJS demi terciptanya hubungan baik yang saling menguntungkan. Hal itu dikatakan Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan dalam Pencanangan Bulan K3 tahun 2015, Senin (9/2) di Balai Kartini Kota Tebing Tinggi . Menurut Umar, wajar bila Kota Tebing Tinggi dapat penghargaan K3, tetapi system manajemen belum ada. “Saya berikan apresiasi kepada SPSI terkait tidak ada terjadi insiden kecelakaan kerja selama ini”, terangnya. Menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun ini, walikota berharap harus ada peningkatakn kompetnsi tenaga kerja, “Kita meminta kepada para pengusaha dan SPSI agar mengadakan pelatihan sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang ada. Jangan hanya betuk tulisan box saja, tetapi pelaksanaannya harus benar-benar dilakukan”, imbuhnya. Umar kembali mengingatkan bahwa negara maju bisa menolak barang dari Indonesia, karena tidak ada persyaratan produk tersebut karena tidak higienis dan benar. “Kegiatan ini jangan hanya seremoni, agar pekerja dan buruh sesuai dengan prosedur dan pengusaha seharusnya menyiapkan peralatan K3. Sedangkan untuk buruh yang belum mempunyai tempat tinggal rumah, Pemko Tebing Tinggi akan menyiapkan rumah tempat tinggal Rusunawa dengan syarat membayar sewa selama 5 tahun”, terangnya. Kadis Tenaga Kerja dan Transmigarsi Provinsi Sumat-
18
era Utara Drs Bukit Tambunan MAP mengatakan, dengan adanya hubungan baik Pengusaha, SPSI, Pemerintah dan Buruh, maka pengusaha harus memperhatikan semua kepentingan pekerja. Perusahaan boleh ambil untung sebesar-besarnya, tapi mereka harus memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan buruh. “Bukan itu saja, pengusaha harus melaksanakan kegiatan siraman rohani kepada pekerjanya. Untuk Kota Tebing Tinggi kita berikan apresiasi besar karena sudah melakukan pencanangan bulan K3, apalagi salah satu point adalah, K3 apakah sudah diberlakukan oleh perusahaan-perusahaan di Tebing Tinggi ”, cetusnya. Lebih lanjut, Bukit Tambunan mengungkapkan, setelah pihaknya melakukan sidak di PT Batanghari Jalan Prof. H.M .Yamin yang melakukan pengolahan getah karet ekspor, mereka melihat pihak pengusaha belum memberlakukan K3 bagi buruhnya. “Masih banyak
kita lihat pekerja tidak memakai helm, sepatu dan masker sebagai standar keamanan bagi pekerja, kita sudah menegur pemiliknya agar program K3 harus benarbenar diterapkan”, pungkasnya. Panitia pelaksana kegiatan, Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tebing Tinggi H Syaiful Fahri SP menjelaskan bahwa pencanangan bulan K3 ini di ikuti oleh semua pengusaha, SPSI, SBSI, buruh dan pekerja se Tebing Tinggi . “Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kesadaran kesehatan kerja, optimal kerja, menerapkan K3 untuk pekerja mandiri dan terciptanya tempat kerja dan keselamatan kerja yang baik”, jelasnya. Melalui penerapan sistem manajemen K3, akan mewujudkan Indonesia berbudaya dalam menghadapi perdagangan bebas. “Wujudkan perlindungan dan keselamatan pekerja melalui penerapan budaya K3”, papar Fahri. **.Juan
PUKUL GONG “Walikota Tebing Tinggi Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Drs. Bukit Tambunan dan Kepala BPJS Tanjung Morawa melakukan pemukulan gong tanda dimulainya pencanangan K3 di Tebing Tinggi ”.
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Hukum
Ahmadiyah Dan Hak-Hak Minoritas
WISMA di Jalan Prof. Hamka yang seyogianya jadi tempat kegiatan Ahmadiyah yang mendapat keberatan dari masyarakat. Sinergi/Ist
TOKOH agama dan masyarakat Kel. Durian, jemaah Ahmadiyah menuju kota Tebingtinggi. Su-
Kec. Bajenis, kota Tebing Tinggi menyatakan menolak kegiatan pertemuan tahunan Jemaat Ahmadiyah Sum. Utara, yang rencananya digelar 6-8 Februari di gedung Mangampu Tua, Jalan Prof. Hamka. Penolakan itu disampaikan melalui surat pernyataan 4 Februari 2015. Dalam pernyataannya, masyarakat Kel. Durian, menolak kegiatan pertemuan tahunan Jemaat Ahmadiyah Sumut. Alasannya, bahwa perlunya pencegahan penyalah gunaan atau penodaan agama sesuai UU No.5/1969 dan Fatwa MUI yang menyatakan ajaran Ahmadiyah Qadian sesat menyesatkan dan berada di luar Islam. Surat yang ditanda tangani MUI, KUA, Aliansi Masyarakat Islam, NU dan sejumlah Badan Kenaziran Masjid itu, memohon kepada Kapolres Tebingtinggi agar tidak mengeluarkan izin pelaksanaan pertemuan itu. Menghimbau Kapolres agar melakukan sweeping terhadap kenderaan bermotor yang mengangkut
rat itu diketahui Camat Bajenis Srya Dharma, SH. Terkait itu, Camat Bajenis juga menyatakan penolakan atas kegiatan Jemaat Ahmadiyah Sumut di wilayahnya. Surat penolakan itu ditujukan kepada Kapolres Tebingtinggi No.450/096/BJS/ II/2015, tanggal 4 Februari 2015. Ditembuskan kepada sejumlah instansi, mulai dari Wali Kota, DPRD, Danramil 13, Satpol PP dan instansi terkait lainnya. Sebelumnya Jemaat Ahmadiyah Sumut telah mengajukan permohonan ijin ke Mapolres Tebingtinggi, melalui surat No.01/SEKR/2015 tanggal 20 Januari 2015 ditanda tangani Ketua Panitia Nur Ahmad Affandi. Dalam surat permohonan itu, turut dicantumkan rencana jadwal kegiatan silaturrahmi. Berdasarkan jadwal kegiatan, tidak ada yang terlihat mencurigakan, melainkan kegiatan ceramah keagamaan, seperti ceramah shubu ‘pentingnya sholat berjamaah, berkat-berkat silaturrahmi, dan sebagainya.
19
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Hukum
Camat Kec. Bajenis Surya Dharma, SH, mengakui pernyataan sikap itu disampaikan atas inisiatif masyarakat sendiri. Kemudian aspirasi itu disampaikan ke Kapolres dan kepada sejumlah instansi terkait. Namun, dari informasi Camat, kegiatan itu akhirnya tidak jadi dilaksanakan di wisma Mangampu tua, tapi dilaksanakan di Masjid At Thahir Jalan Batubara yang merupakan masjid resmi Jemaat Ahmadiyah di kota Tebingtinggi. Terkait itu, informasi dari Mapolres Tebingtinggi Jemaat Ahmadiyah mengajukan surat ijin untuk melakukan unjuk rasa atas penolakan masyarakat terhadap kegiatan mereka. “Ahmadiyah sudah mengajukan permohonan ijin melakukan unjuk rasa ke Mapolres,” ujar sumber di kepolisian, tanpa merinci kapan waktunya. Batalkan Kegiataan Jemaat Ahmadiyah, akhirnya membatalkan kegiatan pertemuan tahunan se Sumut yang seyogianya dilaksanakan 6-8 Februari di Wisma Mangampu Tua di Jalan Prof Dr Hamka Kota Tebingtinggi. Batalnya kegiatan itu, karena sebelumnya ada penolakan masyarakat dan seluruh elemen ormas Islam di kota Tebing Tinggi, Wisma Mangampu Tua, Jumat pekan lalu, terlihat sepi akitivitas. Kunci gerbang depan tertutup, tanpa ada aktifitas ata apapun. Sedangkan di Masjid Ath- Thahir di Jalan Batu Bara, Kel. Tebing Tinggi Lama, Kota Tebingtinggi, juga terlihat sepi.Terlihat, hanya beberapa orang jemaat Ahmadiyah habis melaksanakan sholat Jumat. Informasi yang diterima dari sumber di kalangan Ahmadiyah, kegiatan pertemuan tahunan jemaat Ahmadiyah, akhirnya di laksanakan di Masjid Al Mubarak, Pasar III, Jalan Bilal, kota Medan yang erupakan markas Jemaat Ahmadiyah Sumut. Ketua Pimipinan Cabang Nadhlatul Ulama (NU) yang jga Wakil Wali Kota Tebing Tinggi, Ir H Oki Doni Siregar didampingi Sekjen, Samsuddin SPd, saat dikonfirmasi, mengatakan pihak NU dan Ormas Islam lainnya menolak kegiatan jemaat Ahmadiyah di Kota Tebingtinggi. Alasannya, apabila tetap dilaksanakan, ada indikasi akan terjadi konflik horizontal antara ormas islam dan masyarakat dan Jemaat Ahmadiyah nantinya. “Intinya, kaum Nadhliyin menolak ajaran Ahmadiyah di Kota Tebing Tinggi karena tidak sesuai dengan Alquran dan Hadis,” jelas Oki Doni. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tebing Tinggi, Drs H Ahmad Dalil Harahap, senada melarang keras ajaran Ahmadiyah berkembang di Kota Tebing Tinggi. Alasannya, MUI tidak mengakui ajaran Ahmadiyah yang mengaku ada nabi terakhir setelah Nabi Muhammad Saw yaitu Mirza Ghulam Ahmad dan menganggap ajaran itu sesat dan menyesatkan.
20
Menurut fatwa MUI, tambah Dalil Harahap, ajaran Ahmadiyah telah menyimpang dari ajaran Iislam yang sebenarnya. Fatwa MUI 1980 berbunyi Ahmadiyah d iluar agama Islam, sesat dan menyesatkan. Bagi mereka yang terlanjur mengikuti ajaran Ahmadiyah agar segera kembali keajaran Islam yang sesuai dengan Alquran dan Hadis dan agar Pemerintah Indonesia melarang penyebaran Ahmadiyah melakukan kegiatannya, ungkap Ketua MUI itu. Ahmad Dalil Harahap menjelaskan bahwa Ahmadiyah adalah gerakan yang lahir tahun 1900, yang dibentuk oleh Kolonial Inggris di India yang tujuannya menjauhkan umat Muslimin dari ajaran Islam dan jihad. “Semuanya dilakukan agar kaum muslimin meninggalkan perlawanan terhadap penjajah. Semuanya dibentuk oleh Mirza Ghulam Ahmad dan corong gerakan ini ada di majalah AdDiyan yang terbit di Inggris,” tandas Ahmad Dalil. Hak Minoritas Hak-hak minorita dalam negara dimokrasi seperti di negeri ini, sesungguhnya sangat dilindungi. Misalnya, termaktub dalam sejumlah pasa di UUD 1945, mulai dari pembukaan Bab IV, di mana substansi dari kalimat pemubukaan itu, menyatakan negara melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. Hal itu dipertegas pada pasal 28 ayat 1, bahwa negara bertanggung jawab atss perlindungan, pemajuan, penegakan dan perlindungan HAM, terhadap masyarakat. Di mana hal itu tentu merujuk pada seluruh masyarakat, termasuk masyarakta minoritas. Hak-hak masyarakat minoritas tentu saja masyarakat pada umumnya. Tapi termasuk di antaranya, adalah hak-hak mereka yang lahir dari keminoritasannya, baik ras, suku, etnis dan agama yang mereka anut sejak lahir. Seiring dengan itu, maka hak-hak minoritas warga negara di negeri ini, termaktub dalam pasal 28 (A,E, G dan H) dan pasal 29 UUD 1945. Dengan demikian, sepanjang tidak melanggar perasaan di antara sesame anak negeri, maka sewajarnya jika hak-hak masyarakat minoritas untuk berkumpul dan bermusyawarah demi kepentingan komunitas mereka, tidak dihalangi apalagi sampai harus dilarang.Hak warga Ahmadiyah sebagai salah satu komunitas minoritas di Indonesia, sejak lama memang seringkali di rampas atas nama pandangan tertentu di kalngan umar Islam mayoritas. Meski demikian, sewajarnya pula juka tuntutan warga minoritas agar Ahmadiyah tidak menggunakan symbol-simbol agama Islam mayoritas di pertimbangkan pula. Dalam kasus ini, win-win solution antara Ahmadiyah dan umat Islam mayoritas tetap dibicarakan dalam koridor Keindonesiaa. **..Tim Sinergi
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Lingkungan Hidup
Semestinya, Pengusaha Tidak Abaikan Lingkungan Saat Membangun DPRD kota Tebing Tinggi menyesalkan kegiatan seorang pengusaha yang menimbun dan berusaha memindahkan badan sungai untuk proyek pembangunan. Penimbunan lahan itu, diketahui tanpa secuil izin pun dari instansi terkait, sehingga membuat masyarakat sekitar marah dan menghentikan kegiatan penimbunan. Dua anggota DPRD dari Fraksi Hanura Kaharuddin Nasution dan Ogamota Hulu, SH, MH, yang melihat areal penimbunan, Kamis (5/2), jadi tercengang. Pasalnya, timbunan tanah setinggi sekira 5 meter itu, telah menutup areal cekungan tampungan air yang selama ini jadi saluran induk drainase di kota Tebingtinggi antara Jalan Pahlawan dan Kampung Tempel. Bersama kedua anggota Dewan itu, ikut melihat Kabid Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Muhammad Yusuf, ST. Menurut Kaharuddin Nasution, masyarakat di Kel. Pasar Gambir resah dengan aktifitas pengusaha Rt alias A, karena menimbun bantaran sungai kecil yang kemudian jadi drainase induk itu, tanpa ada konsultasi dengan warga. “Kemarin kami minta alat berat ditarik dan pekerjaan dihentikan,” terang anggota Dewan yang akrab dipanggil Gaban. Sedangkan Kabid Pengairan M. Yusuf, ST, menegaskan proses penimbunan lahan dan uoaya pemindahan badan drainase yang dilakukan pengusaha Asiong sama sekali tidak memiliki izin. Padahal, kata Yusuf, penimbunan dan pemindahan itu memiliki dampak yang luas terhadap lingkungan dan masyarakat. “Harusnya ada izin Amdal dalam kegiatan ini, karena dampaknya besar,” terang Kabid Pengairan Dinas PU itu. Anggota Dewan lainnya Ogamota Hulu, SH, MH, mengatakan aktifitas yang dilakukan pengusaha Asiong telah melanggar sejumlah peraturan. Misalnya, tentang UU No.32/2009 tentang Pengelolaan dan Pengawasan Lingkungan Hidup. Juga menyalahi UU No.7/2004 tentang Sumber Daya Air, UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang, juga UU No.41/1999 tentang Kehutanan. Ogo-
ANGGOTA DPRD kota Tebingtinggi dan Dinas PU meninjau areal penimbunan drainase induk yang merusak lingkungan dilakukan pengusaha. Sinergi/Khalik
mota Hulu juga menegaskan, ada indkasi kegiatan pengusaha Asiong juga melanggar Perda Sumut tentang Pengelolaan DAS Terpadu. Dikatakan, areal cekungan anak sungai di Kampung Tempel yang memanjang sejak dari Kel. Bagelen hingga ke Pasar Baru, sejak dulu merupakan areal tampungan air dari beberapa kelurahan. Yakni, Kel. Bandar Sono, Pasar Gambir, Rambung, dan Bagelen, di mana sejak dulu terjaga dan menjadi hutan alamiah sebagai penyangga hutan kota. “Dikhawatirkan jika areal cekungan ditutup dan drainase dialihkan, akan terjadi banjir. Ini jelas aktifitas meresahkan,” tegas Hulu. Anggota DPRD dari Partai Hanura itu, menuding Rt alias A sebagai pengusaha yang banyak melakukan pelanggar terhadap lingkungan hidup. Misalnya, pembangunan Perguruan Budhi Dharma di muara sungai Bahilang. “Perguruan ini menjadi penyebab banjir di inti kota selama ini,” ungkap dia.
Jangan Abaikan
Kegiatan atas nama pembangunan, semestinya tidak mengabaikan keberadaan lingkungan, khususnya dalam menjaga keseimbangan dan harmoni dengan alam. Pembangunan yang merusak lingkungan hanya akan menimbulkan kesengsaraan bagi
seluruh makhluk hidup, baik hewan, tumbuh-tumbuhan juga manusia. Atas dasar itu, sebenarnya sejak lama pemerintah sudah memiliki komitmen menjaga lingkungan hidup dan kerusakan, khususnya dampak dari pembangunan. Dampak pembangunan yang mengabaikan lingkungan hidup, dalam sejumlah peraturan memungkinkan agar masyarakat melakukan gugatan hukum terhadap pelaku pembangunan. Dalam sejumlah undang-undang, bahkan pengusaha yang membangun dengan mengambaikan lingkungan, kemudian terjadi korban bisa menghadapi tuntuan pidana. Apa yang disuarakan DPRD kota Tebingtinggi, terkait pembangunan di Jalan Pahlawan dengan melakukan penimbunan terhadap anak sungai atau saluran drainase, jelas merupakan tindakan perusakan lingkungan. Masyarakat di Kel. Pasar Gambir maupun Pasar Baru yang mengalami dampak dari pembangunan itu, semestinya melakukan tuntutan terhadap pengusaha guna menjadi pelajaran bagi masyarakat lain. “Kita mendorong masyarakat untuk mengadukan perusak lingkungan sungai ke pihak berwajib,” tegas aktifis lingkungan Jamnas Ariyanto dari Forum DAS Padang.
**..Tim Sinergi
21
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Wanita
Ibu Harus Utamakan ASI Kepada Bayinya KETUA Tim Penggerak PKK Kota Tebing Tinggi Hj Sri Kurniah Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan meminta kepada para ibu yang memiliki bayi agar tetap mengutamakan memberi air susu ibu (Asi) dan makanan sehat serta vitamin kepada balitanya. “Asi yang paling utama harus diberikan kepada balitanya, paling tidak sampai umur dua tahun. Untuk makanan pendampingnya, harus makanan yang sehat dan mengandung vitamin,” imbuhnya pada kunjungan ke Posyandu Melati II di Jalan Letda Sujono Kelurahan Teluk Karang Kota Tebing Tinggi , Rabu (11/2). Selain itu, Sri Kurniah Ningsih juga mengajak para ibu-ibu untuk selalu membawa anaknya ke Posyandu. Anak akan
mendapat imunisasi dari penyakit campak agar ketahanan tubuh anak kebal dari berbagai penyakit. Bukan itu saja, para ibu rumah tangga juga diharapkan selalu berprilaku hidup sehat dan bersih untuk menjaga kesehatan keluarga. Hidup sehat dalam keluarga harus selalu diterapkan. “Kalau ibu sehat, balitanya juga akan sehat,” jelasnya. Kepada ibu-ibu hamil, Sri Kurniah Ningsih meminta untuk menjaga kandungan dengan sebaiknya supaya melahirkan anakanak yang sehat, terutama harus terus memeriksakan kehamilannya ke posyandu dan bidan terdekat. “Konsumsi makanan bergizi untuk pertumbuhan janin di dalam agar sehat,” pintanya. Menurutnya, disetiap
AJAK “Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tebing Tinggi Hj.Sri Kurniah Ningsih, mengajak para ibu-ibu untuk terus memberikan air ASI dan makanan sehat kepada balitanya”
22
posyandu yang ada di tingkat kelurahan harus ada dokter yang ikut terutama dokter bertugas di Puskesmas dalam kegiatan posyandu. “Selain dokter yang bertugas, Camat dan Lurah harus terus memperhatikan kegiatan pelaksanaan posyandu. Apa yang menjadi keluhan masyarakat harus segera ditanggapi,” pungkas Sri Kurniah Ningsih. Selain meninjau Posyandu Melati II, rombongan juga melakukan kunjungan kebeberapa posyandu dan Paud lainnya seperti Paud Kasih Ibu di Teluk Karang. Ketua TP PKK Tebing Tinggi meminta pada guru dan orang tua untuk terus mengajarkan membaca Al Quran, mengambil air wudlu dan bacaan sholat yang benar. **..Tim Sinergi
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
WALIKOTA & WAKIL WALIKOTA TEBING TINGGI SERTA JAJARAN PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI MENGUCAPKAN :
TURUT BERDUKACITA ATAS WAFATNYA H.BURHANUDDIN MANURUNG.SH
TUTUP USIA 75 TAHUN DI KOTA MEDAN ORANG TUA DARI BAPAK H.FAJAR RUDI MANURUNG,SH,M.Hum (KAJARI TEBING TINGGI)
23
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Lensa Pemko
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perumahan Sigiling Lestari
Pemko Tebing Tinggi – Korea Government Jalin MoU Smart City
24
ESA HILANG DUA TERBILANG
Lensa Pemko
SINERGI
PELANTIKAN IKATAN PERSAUDARAAN HAJI (IPHI) MUSLIMAT SE-KOTA TEBING TINGGI
Bunda Paud Mengunjungi Paud Kasih Dan Posyandu Melati Di Jalan Letda Sujono Kelurahan Teluk Karang
25
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Lensa Pemko
Acara Pencanangan Bulan K3 Nasional Tahun 2015 Kota Tebing Tinggi
Penutupan Bimbingan Teknis Penatausahaan Implementasi Simda Keuangan Berbasis Aktual Update
26
ESA HILANG DUA TERBILANG
Lensa Pemko
SINERGI
Kunjungan Menteri PU Dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono Melihat Pembangunan Bendung Gerak Bajayu
Walikota Tebing Tinggi Safari Subuh Di Mesjid Al-Fattah Komplek Perumahan Polisi Sei Segiling
27
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Lensa Pemko
Coffee Morning Muspida,Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama Dan Tokoh Pemuda
Peletakan Batu Pertama Mesjid Al-Maksoem
28
Pemko kita
PERHATIKAN “Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Walikota Tebing Tinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan dan Bupati Sergai Ir. Soekirman sedang melihat paparan pembangunan bendung gerak Bajayu oleh Kepala BWS Sumut, Pardomuan Gultom”.
Menteri PU dan Perum RI Pembayaran Ganti Rugi Lahan Warga Harus Selesai Pebruari 2015 Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono meminta proses pembayaran tanah ganti rugi serta pembebasan lahan milik warga dan tanah sepadan di lokasi proyek Bendung Gerak Bajayu harus selesai pada Februari 2015. “Badan Pertanahan Negara (BPN) dan Konsultan Kimprasial harus segera menyelesaikan pembayaran tanah ganti rugi pada Februari 2015 ini. Jangan ada perbedaan pembayaran harga tanah di Tebing Tinggi dan Kabupaten Sergai. Harga harus diseragamkan sesuai dengan NJOP yang ada”, ujarnya Basuki Hadimuljono ketika meninjau Dam Gerak Bajayu di Kelurahan Tambangan Kecamatan
Padang Hilir Kota Tebing Tinggi , Sabtu sore (7/1). Menurut Menteri PU, keuntungan dari Bendung Gerak Bajayu ini nantinya mampu mengairi irigasi di Kabupaten Serdang Bedagai mencapai 7.500 hektar dan diharapkan tidak tersendat lagi. “Kita akan mengejar ketahanan pangan swasembada beras tiga tahun mendatang. Lahan pertanian irigasi di Indonesia mencapai 7,3 juta hektare dan capaian kita 20 persen terlayani agar masyarakat bisa bercocok padi tanam tiga kali setahun”, terang Basuki. Selain itu, keberadaan proyek Bendung Gerak Bajayu juga akan berfungsi untuk mengatasi banjir di Tebing Tinggi yang
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
disebabkan oleh luapan air Sungai Padang yang membelah kota itu. “Programnya sudah ada, tinggal saja kita menunggu kapan waktu pelaksanaan, kalau ini prioritas kita akan mempertimbangkannya”, ujar Basuki seraya menambahkan bahwa tahun 2015 program kabinet kerja Jokowi JK akan membangun 13 waduk di Indonesia dan untuk lima tahun kedepan, akan dibangun sebanyak 49 waduk. Sebelumnya Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan meminta kepada pihak Kementrian PU dan Perumahan Rakyat untuk kembali membangun sudetan sungai menuju Sei Bahilang hingga ke Sei Segiling. “Banjir di Tebing Tinggi bisa dikendalikan apabila Sei Bahilang dilakukan sudetan (pemotongan) dan Sei Padang di bangun bendung gerak. Insya Allah tahun 2017, Tebing Tinggi akan bebas banjir”, harap Umar. Mengenai pembangunan Tol Trans Sumatera, pihak Kementrian PU dan Perumahan Rakyat telah memprogramkannya, tetapi rencana tersebut belum bisa dipastikan kapan, karena pemerintah baru akan menyelesaikan Tol Medan- Binjai, Tol Medan Lubuk Pakam dan Tol Lubuk Pakam Tebing Tinggi yang masih dalam proses. “Untuk Tol Medan Pematang Siantar Toba dalam meningkatkan pariwisata, kita sudah ada programnya. Tetapi semua masih direncanakan”, jelas Basuki Hadimuljono. Tampak hadir Dirjen SDA Ir Mudjiadi, Bupati Sergai Ir Soekirman, Kepala BWS Sumut Pardomuan Gultom, para pimpinan SKPD, Muspida dan masyarakat Kelurahan Tambangan Kota Tebing Tinggi .**AY
29
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
30
Lensa Memories
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
31
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
Anak Usia Dini Harus Faham Bacaan Al Quran dan Sholat KETUA Tim Penggerak
PKK Kota Tebing Tinggi Hj Sri Kurnia Ningsih meminta kepada seluruh tenaga pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) yang ada di Kota Tebing Tinggi untuk melatih anak-anak belajar memahami bacaan Al Quran, sholat dan tata caranya. “Saya minta kepada tenaga pengajar (guru) untuk jangan bosan memberikan pemahaman agama kepada anak-anak usia dini, mari kita ajari mereka supaya faham bacaan Qur’an dan sholat”, pinta Sri Kurnia Ningsih ketika mengunjungi PAUD Gembira di Kelurahan Karya Jaya Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi , Jumat (30/1). Menurutnya, hal itu juga sesuai dengan program Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi
yang telah membangun kesepakatan dengan tokoh-tokoh agama bahwa program masuk sekolah dasar (SD) sebagai syarat salah satunya harus bisa memahami dan mengerti bacaan Al Quran. “Setelah mereka tamat dari Paud, mereka harus mengerti membaca Al Quran untuk memasuki jenjang pendidikan SD,” terangnya. Sri Kurniah Ningsih juga meminta kepada tenaga pengajar Paud untuk terus memberikan pendidikan pemahaman membaca Al Quran dan apabila memungkinkan juga harus mengerti artinya. Hal ini untuk mewujudkan masyarakat Tebing Tinggi yang religus. Dirinya juga berharap agar para guru-guru TK Paud juga memberikan pendidikan tentang sholat dan tata caranya mulai dari yang membatalkannya, bagaimana
gerak sholat yang benar dan mengambil air wudhu. “Pendidikan agama itu penting sejak dini, karena dimasa kecil ini daya serap anak-anak untuk mengerti dan belajar sangat tinggi. Diharapkan para orang tua murid untuk terus juga memberikan pendidikan ilmu agama dirumah selain mendapatkannya dirumah,” pintanya. Hal serupa juga disampaikan Ketua Tim Pengerak PKK Kota Tebing Tinggi saat melakukan kunjungan ke PAUD Lily Kelurahan Lalang dan PAUD KB Sri Purnama di Kelurahan Sri Padang Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi . Kunjungan tersebut untuk menjalin tali silatuhrami dan membangun kebersamaan nilai-nilai religus kedepan. **AY
PRAKTEK SHOLAT “Anak-anak Paud Gembira di Kelurahan Karya Jaya sedang mempraktekkan tata cara sholat yang baik dan benar, Ketua Penggerak PKK Hj Sri Kurniah Ningsih bersama jajarannya sedang melakukan kunjungan ke sejumlah PAUD di kota itu”.
32
ESA HILANG DUA TERBILANG
Pemko kita
SINERGI
Warga Aceh Sepakat Tebing Tinggi Harus Miliki Sarana Komunikasi
DIABADIKAN “Wakil Walikota Ir H Oki Doni Siregar dan Waka Polres Kompol Tengku Abdul Manaf selaku Dewan Penasehat Aceh Sepakat Kota Tebing Tinggi diabadikan foto bersama Ketua Aceh Sepakat Sumut HM Yusni Mustafa dan Ketua Aceh Sepakat Cabang XVI Kota Tebing Tinggi Tengku Jamali serta sejumlah unsur pengurus Aceh Sepakat di beberapa daerah”.
KETUA Aceh Sepakat Sumatera Utara H Muhammad Yusni Mustafa berharap agar DPC Aceh Sepakat Kota Tebing Tinggi dapat mencari lahan untuk lokasi pembangunan mesjid sekaligus aula sebagai sarana komunikasi dan mempererat tali silaturahmi serta untuk sarana beribadah. Untuk mewujudkan harapan tersebut, dia memberikan sumbangan dana sebesar Rp 10 juta. “Warga Aceh Sepakat di Tebing Tinggi harus memiliki bangunan mesjid dan aula untuk sarana komunikasi dan ibadah. Dan kami juga sangat mengharapkan agar pemerintah kota memperhatikan warga Aceh Sepakat yang ada di Kota Tebing Tinggi ”, hal itu disampaikannya pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Keluarga Besar DPC Aceh Sepakat Cabang XVI Kota Tebing Tinggi , Rabu (28/1) di Mesjid Al Munawaroh Jalan Deblod Sundoro Kelurahan Bagelen Kecamatan Padang Hilir kota setempat. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang menghadirkan Al Ustadz Kaharuddin itu turut dihadiri Wakil Walikota Ir H Oki Doni Siregar dan Waka Polres Kompol Tengku Abdul Manaf selaku Dewan Penasehat Aceh Sepakat Kota Tebing Tinggi , Kabag Humas Pemko Drs Bambang Sudariyono, Ketua DPC Aceh Sepakat Cabang XVI Kota Tebing Tinggi Tengku Jamali dan Sekretaris Safwan SKM serta seluruh unsur pengurus Aceh Sepakat di beberapa dae-
rah seperti Simalungun, Pagurawan, Kisaran, Batubara dan Ikatan Wanita Aceh Sepakat Sumatera Utara. Sebelumnya, Wakil Walikota Tebing Tinggi Ir H Oki Doni Siregar dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dengan keberadaan Aceh Sepakat di Kota Tebing Tinggi . Oki yang mengaku lahir di Kuala Simpang Aceh ini merasa bersyukur karena dirinya dilahirkan di ‘tanah rencong’ yang terkenal dengan daerah Serambi Mekkah. “Mari kita mempererat rasa kebersamaan para warga Aceh agar dapat menjadi contoh pada masyarakat lainnya”, pesan Oki Doni Siregar. Menurut Oki, momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus bisa diambil hikmahnya sebagai motivasi ke depan untuk hidup lebih baik lagi ke depan. Pada kesempatan itu, mantan Dirut PDAM Tirta Bulian ini juga memberikan bantuan dana pembangunan mesjid dan aula Aceh Sepakat Kota Tebing Tinggi sebesar Rp 5 juta. Sedangkan Al Ustadz Kaharuddin dalam taushiyahnya menyampaikan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW ke dunia adalah untuk memperbaiki akhlak manusia yang saat itu sedang berada dalam kondisi kegelapan (jahiliyah). Acara maulid nabi juga diisi dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim piatu di Kelurahan Bagelen oleh Pengurus DPC Aceh Sepakat Cabang XVI Kota Tebing Tinggi .
**.Ina
33
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
PAPARKAN “Wakil Walikota Tebing Tinggi Ir Oki Doni Siregar memaparkan tujuan kegiatan Bimtek di Gedung Hj Syawiyah Nasution Kota Tebing Tinggi "
Pemko Tebing Tinggi Gelar Bimtek Keuangan Berbasis Akrual Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Bagian Keuangan Setdako Kota Tebing Tinggi melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penatausahaan Implementasi Simda Keuangan Berbasis Akrual dan Update Simda Keuangan dibuka Wakil Walikota Ir H Oki Doni Siregar di Gedung Hj Sawiyah Nasution Jalan Sutomo Kota Tebing Tinggi , Rabu (27/1). Wakil Walikota Tebing Tinggi Ir Oki Doni Siregar mengatakan bahwa pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah berbasis akrual dilingkungan Pemko Tebing Tinggi telah diterbitkan beberapa paket regulasi mengenai pengelolaan keuangan daerah ber-
34
basis akrual yaitu sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang standar akuntasi pemerintahan dan Permendagri No.64 Tahun 2013 tentang penerapan standar akuntasi pemerintahan berbasis akrual pada pemerintahan daerah. Dijelaskan kembali, bahwa Bimtek penatausahaa implementasi simda keuangan berbasis akrual dan update simda keuangan ini merupakan suatu program pemerintah dalam rangka meningkatkan kompetensi aparatur pemerintahan dalam penatausahaan implementasi keuangan daerah menggunakan simda. “Kita berharap, aparatur tersebut dapat mengimplementasikan di tahun 2015,” terang Oki.
Sebelumnya Kabag Keuangan Pemko Tebing Tinggi , Malkan Hasibuan menjelaskan kegiatan bimtek kali ini bertujuan agar seluruh peserta dapat mengimplementasikan penatausahaan keuangan daerah berbasis akrual di tahun 2015. Meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan keuangan daerah berbasis akrual bagi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), bendahara penerimaan, bendahara pengeluaran dan bendahara pengeluaran pembantu serta pegawai pada bagian administrasi keuangan Setdako yang ada di jajaran pemerintahan Kota Tebing Tinggi
**.DN
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
Pemerintah Kota Tebing Tinggi Peduli Pengungsi Sinabung
PEDULI KORBAN SINABUNG “Walikota Tebing Tinggi diwakili Kabag Kesra Pemko Tebing Tinggi bersama Kadis Sosial dan Tenaga Kerja serta Tim Tagana Kota Tebing Tinggi menyerahkan bantuan kepada korban letusan gunung Sinabung di Kabupaten Karo”.
Pemerintah Kota Tebing Tinggi kembali menyerahkan bantuan kepada para pengungsi letusan Gunung Sinabung di Pos Pengungsian Kantor KNPI/Gedung Serbaguna Kabanjahe. Sebelumya Pemko Tebing Tinggi juga telah memberikan bantuan serupa pada Bulan Febuari tahun 2014 ke pengungsian Pos Pengungsian ex UKA Kabanajahe. Demikian siaran pers Kabag Humas PP Pemko Tebing Tinggi Drs Bambang Sudariyono kepada sejumlah wartawan, Kamis (22/1). Pada Penyerahan kali ini, Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM diwakili Kadis Sosial dan Tenaga Kerja didampingi Kabag Kesra Setda Kota Tebing Tinggi H Sahbana Hasibuan dan Kasubbag Agama Abdul Halim beserta Anggota Tagana Kota Tebing Tinggi . Rombongan Pemko Tebing Tinggi membawa bantuan sembako berupa beras, gula, minyak goreng, susu, bubur dan biskuit bayi, ikan kaleng, mie instant serta perlengkapan bayi berupa popok bayi dan juga popok lansia serta pembersih kamar mandi kepada Kordinator Posko KNPI /Gedung Ser-
baguna, Bali Ukur Ginting yang merupakan ketua KNPI Kabupaten Karo. Pada kesempatan itu, Walikota Tebing Tinggi berpesan agar para pengungsi tetap sabar dan tabah tetapi tetap optimis menjalani hidup dan senantiasa berupaya menapaki masa depan yang lebih baik. “Atas nama pemerintah kota Tebing Tinggi kami ikut berduka dengan musibah yang dialami saudarasaudara kami di Kabupaten Karo, semoga bantuan yang diberikan ini bisa bermanfaat dan sedikit meringankan beban yang dialami selama dalam pengungsian”, sebut Walikota. Pesan tersebut disambut hangat dengan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnnya kepada Pemerintah Kota Tebing Tinggi karena telah peduli kepada para pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung. “Kami sampaikan apresiasi setinggitingginya serta ucapan terima kasih kepada Pemko Tebing Tinggi atas kepedulian yang kami alami, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas kebaikan ini”, ujar Bali Ukur Ginting mengakhiri acara serah terima bantuan tersebut. **.DN
35
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
KURSUS PRAMUKA “Kadis Pendidikan Drs H Pardamen Siregar MAP selaku Wakil Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Tebing Tinggi diabadikan bersama calon pembina dalam acara Kursus Mahir Dasar (KMD)”.
Puluhan Guru Se Tebing Tinggi
Ikuti Kursus Mahir Dasar Gerakan Pramuka
Kepramukaan
adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup dan akhlak mulia. Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai sikap sebagaimana diamanatkan oleh Permendikbud RI No.63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan Ekstrakulikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Hal itu disampaikan Kadis Pendidikan Drs H Pardamen Siregar MAP selaku Wakil Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Tebing Tinggi , Jum’at (30/1) dalam Kursus Mahir Dasar (KMD) yang diselenggarakan di Kompleks TC Sosial Jalan Rumah Sakit Umum kota setempat. Menurut Pardamean Siregar, penyelenggaraan kursus pembina pramuka merupakan salah satu wujud upaya gerakan pramuka dalam mempersiapkan generasi muda menjadi generasi yang
36
berwatak bermoral dan memiliki budi pekerti yang luhur. “Selaras dengan visi gerakan pramuka tahun 2014-2019 yakni Gerakan Pramuka Menjadi Pilihan Utama Bagi Pembentukan Karakter Kaum Muda, kami berharap seluruh guru memiliki pengetahuan dasar kepramukaan”, katanya. Selain itu, diharapkan nantinya akan muncul Pembina Pramuka yang memiliki pengalaman dalam hal kepramukaan serta memahami ide dasar kepramukaan. Tidak sekedar memandang pendidikan kepramukaan sebagai pelengkap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, melainkan mendudukan pendidikan kepramukaan dalam sistem pendidikan nasional, yaitu sebagai subsistem pendidikan persekolahan (formal). Untuk itu diperlukan kursus Pembina Pramuka mahir Tingkat Dasar bagi Pembina Pramuka. Sebelumnya, Pimpinan Kursus Sucipto SPd menjelaskan,
Kursus Dasar Kepramukaan ini dilaksanakan sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan wawasan Pembina Pramuka dalam membina peserta didik agar tercapainya tujuan gerakan Pramuka. “Untuk membina para generasi muda diperlukan Pembina yang handal dan kompetensi di bidangnya, oleh karenannya, Gerakan Pramuka Kwarcab Tebing Tinggi memprogramkan pendidikan bagi para Pembina dengan melaksanakan kursus bagi para pembina di pangkalan sekolah baik negeri dan swasta”, ujar Sucipto. Kursus Mahir Dasar (KMD) diselenggarakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang (Pusdiklatcab) Gerakan Pramuka bagi para guru SD hingga SMA negeri dan swasta se Kota Tebing Tinggi Tahun 2015 dibagi dalam dua angkatan dengan jumlah peserta 82 calon Pembina Pramuka. **. Ina
ESA HILANG DUA TERBILANG
Pemko kita
SINERGI
BNNP Sumut Ajak Ustadz Jihad Narkoba
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara bersama Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) dan tokoh agama se Kota Tebing Tinggi bersepakat melakukan ‘jihad narkoba’. Kegiatan dilaksanakan di Masjid An Namirah Kompleks Perumahan B7 Jalan Gunung Lauser Tebing Tinggi , Senin sore (2/2). Walikota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan meminta Camat dan Lurah agar ada contoh satu lingkungan bebas narkoba, tetapi jangan sempat Camat terindikasi narkoba, dan
untuk Satgas Ulama Narkoba segera di bentuk dengan melibatkan tokoh agama dan pihak Kementrian Agama, Nahladtul Ulama (NU), MUI, FKUB, dan ormas Islam lainnya. “Hendaknya saat khutbah sholat Jumat, ini bisa dijadikan modal untuk ceramah”, pinta Umar. Umar kembali menjelaskan, kepada Kantor Kementrian Agama Kota Tebing Tinggi hendaknya ini dijadikan gerakan bersama ulama yang ada, “Kita harapkan Satgas Ulama Narkoba kedepan segera dibentuk setelah dipilih pormatur-nya”, imbuhnya.
Tampak hadir Wakapolres Tebing Tinggi Kompol Tengku Abdul Manaf, Kasat Bimas AKP Nurul Ain, Komandan Koramil 13 Kaften Salehan dan puluhan masyarakat dan pengurus ormas Islam. Kabid Dayamas BNN Provinsi Sumatera Utara AKBP Shafwan Khayat juga berharap Satgas Ulama segera terbentuk di Tebing Tinggi , karena mereka merupakan orang yang terdekat langsung dalam masyarakat. “Ulama bisa memberikan bimbingan kepada masyarakat setiap melakukan dakwah”, jelasnya. **.Ag
PAPARKAN “Kabid Dayamas BNNP Sumut AKBP Safwan Khayat M.Hum memaparkan bahaya narkoba dihadapan ulama dan SKPD di Masjis An Namira Jalan Gunung Lauser”.
37
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko Kita
PAKET IMLEK “Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Ketua FKKB Tebing Tinggi dr. Djohan Zen menyerahkan bantuan paket Imlek kepada warga etnis Tionghoa kurang mampu di Kota Tebing Tinggi ”.
Ratusan Warga Tionghoa Tebing Tinggi Terima Paket Imlek Ratusan warga etnis Tionghoa kurang mampu di Kota Tebing Tinggi menerima bantuan paket sembako menjelang perayaan Hari Raya Imlek 2566 yang jatuh pada tanggal 19 Pebruari 2015 mendatang. Bantuan sebanyak 200 paket itu diserahkan Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan MM, Senin (16/2) di halaman RSU Herna Jalan Balai Kota Tebing Tinggi . Pada kesempatan itu, Walikota Umar Zunaidi menghimbau kepada warga etnis Tionghoa agar dalam merayakan Hari Raya Imlek 2566 jangan bermabuk-mabukan dan judi-judian, apalagi sampai melanggar hukum yang ada di negara kita ini. “Saya himbau dalam merayakan Imlek jangan sampai mengganggu ketertiban umum seperti bermabuk-mabukan mau38
pun judi-judian, rayakanlah Imlek dengan sederhana agar tidak merusak makna dari perayaan Imlek itu sendiri”, imbuhnya. Walikota juga berharap kepada etnis Tionghoa agar dalam melaksanakan perayaan Imlek ini tidak terpengaruh dengan pola kemewahan dan jangan menghambur-hamburkan uang tidak pada tempatnya, karena masih banyak warga masyarakat lain yang membutuhkan. “Mari kita bersama-sama turut memperhatikan masyarakat prasejahtera yang juga merayakan tahun baru Imlek, lebih baik kita saling berbagi daripada menghambur-hamburkan uang tidak pada tempatnya”, pesan Umar Hasibuan. Umar juga berharap kepada perusahaan-perusahaan dan para pengusaha yang memiliki CSR agar mengeluarkan CSR-nya dengan
membagikan kepada masyarakat yang saat ini juga masih merasa kesulitan dari segi ekonomi. “Mari kita galakkan kegiatan social kemasyarakatan seperti donor darah ataupun kegiatan lain seperti mengunjungi rumah-rumah panti sosial jompo, agar menjadi suatu budaya dalam merayakan hari raya imlek 2566 ini”, ajak walikota. Sementara ketua panitia dr. Djohan Zen dalam laporannya menyampaikan, bantuan paket imlek tahun ini sebanyak 200 paket terdiri dari beras, minyak goreng, mentega, gula pasir dan mie instant. Kegiatan ini dilakukan oleh Pemko Tebing Tinggi bekerjasama dengan FKKB (Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa) dan para donator dari Tebing Tinggi maupun dari Medan”, terangnya. **.Tm
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
Peletakan Batu Pertama Mesjid Al Maksoem
Jangan Hanya Membangun, Tapi Harus Memakmurkan
Walikota Tebing Tinggi Ir.H. Umar Zunaidi Ha- bisa memakmurkan masjid menjadi tempat iba-
sibuan mengingatkan seluruh umat Muslim di Jalan Pandan Lingkungan III Kelurahan Tambangan Kecamatan Padang Hilir untuk selalu memakmurkan masjid. “Jangan hanya kita membangun masjid megah, tetapi kita malas memakmurkannya,”pesannya ketika melakukan peletakan batu pertama di Masjid Al Makseom Ainunnoer, Jumat (13/2). Menurut Umar Zunaidi, hamba Allah SWT yang telah memberikan bantuan untuk pembangunan masjid ini merupakan orang yang sangat peduli dengan Islam. Dia mengaharapkan agar donatur-donatur lainnya bisa mencontoh Alm Drs. H. Makseom Matondang yang rela memberikan tanah dan uang untuk pembangunan masjid tersebut. “Beliau yang bekas mantan Sekdako Tebing Tinggi ini sangat peduli dengan Islam. Kita berharap, barang siapa yang memberikan bantuan untuk masjid akan mendapat rahmad-Nya,” jelasnya. Masjid yang sebelumnya bernama Al Islamiyah itu saat ini berganti nama menjadi Masjid Al Makseom, hal itu tidak menjadi permasalahan di tengah-tengah masyarakat, kedepan, setelah pembangunan masjid ini selesai, hendaknya masyarakat
dah, bermusyawarah, bermuzakaroh dan berkumpul serta silatuhrami warga setempat. “Banyak masjid yang megah dan cantik, tapi sayang jemaahnya hanya sedikit jika sholat. Kita tidak berharap demikian dengan disini, semoga masyarakat beramai-ramai memakmurkannya,” pinta Umar. Sementara Ketua BKM masjid Al Makseom Ainunnoer, Tengku Hairuddin menjelaskan bahwa sebelumnya ini termasuk musholla, tetapi karena adanya hamba Allah yang ingin menyumbangkan tanah dan uang, warga setempat sepakat mengganti namanya menjadi masjid Al Maksoem Ainunnoer untuk dibangun. “Karena masjid ini sebelumnya kecil dan sempit serta bangunannya sudah lama, kita sepakat untuk melakukan pembangunan masjid yang baru. Kita sangat berterima kasih kepada orang yang mau membantu pembangunan masjid ini, semoga amal ibadah beliau diberi ganjaran oleh Allah SWT”, terang Hairuddin. Hadir dalam peletakan batu pertama, Kapolres Tebing Tinggi AKBP H Enggar Pareanom, Ketua FKUB Abu Hasyim Siregar, Ketua MUI Ahmad Dalil Harahap, Ketua MA, Koramil 13 Tebing Tinggi Kaften Salehan dan masyarakat Kelurahan Tambangan.**.Duan
BATU PERTAMA “Hj. Ainunnoer didampingi Walikota Tebing Tinggi Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan, Kapt Salehan, Kapolres AKBP Enggar Pareanom dan tokoh agama Islam pada peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Maksoem Ainunnoer”.
39
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pemko kita
Pemko Tebing Tinggi – Korea Government Jalin MoU Smart City
P e m e r i n t a h Kota Tebing Tinggi menjalin kerjasama MoU (Memorandum of Understanding dengan Pemerintah Korea dalam pelaksanaan kegiatan Pra studi kelayakan proyek pengembangan Smart City (pelayanan berbasis elektronik), Senin sore (9/2) di Ruang Data I Sekretariat
Bappenas mendorong kerjasama menuju infrastruktur di Kota Tebing Tinggi agar lebih baik. “Ini adalah langkah konkrit pemerintah dalam mendorong kerjasama dengan pihak swasta. Kita memandang Tebing Tinggi tepat untuk itu,” jelas Bastary. Menurutnya, kerjasama ini
TEKEN MoU “Walikota Tebing Tinggi Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM bersama Korea Goverment Cho Jonghun menandatangi kesepakatan bersama MoU dalam pengembangan kelayakan pengembangan smart city di Kota Tebing Tinggi ”. Pemko Jalan Sutomo kota setempat. Penandatanganan MoU Smart City untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tebing Tinggi itu dilakukan Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM bersama pihak Korea Government, Cho Jonghun atas prakasa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Direktur Pengembangan Pemerintah Kerja Sama dan Swasta Bappenas RI, Bastary Pandji Indra mengatakan, pihak
40
ada beberapa alternatif yakni di bidang air minum, persampahan dan smart city. Banyak kota di Indonesia yang menginginkan smart city, tetapi kita lihat Tebing Tinggi sudah mempunyai sistem portal dan wifi dan kita hanya tinggal mengembangkan Kota Tebing Tinggi menjadi kota yang smart, katanya. “Justru dengan itu Bappenas memulai dengan infrastrukturnya. Diharapkan investasi perdagangan dan pariswisata akan tumbuh di kota ini. Kita melihat Tebing Tinggi
menjadi titik pusat perkotaan dari semua sisi. Tebing Tinggi akan menjadi transit city,” jelas Bastary. Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan menjelaskan, kerjasama ini semua menggunakan biaya Pemerintah Korea. “Pra studi kelayakan smart city hari ini sudah kita tanda tangani MoU dengan Pemerintah Korea. Tahun ini kita mempersiapkan semua menuju Tebing Tinggi smart city yaitu pelayanan semua berbasis elektronik,” terang Umar. Dengan pelayanan berbasis eletronik, jelas Umar, pemerintah kota nantinya akan mudah mengakses semua wilayah Tebing Tinggi terutama jika ingin melihat lokasi banjir, lokasi macat dan merancang pembangunan serta kesehatan penduduk yang ada. “Kita ucapkan terimah kasih kepada Pemerintah Korea,” cetus Umar. Mewakili Pemerintah Korea, Jason Byun menerangkan, pihaknya akan melakukan uji kelayakan selama tiga bulan di Tebing Tinggi . Dalam hal ini, Pemerintah Kota Tebing Tinggi harus membantu pihak investor swasta yang akan melaksanakan kerjasama study kelayakan pengembangan smart city. Dalam MoU tersebut hadir juga Kasudit Informasi regulasi DIT PKPS Bappenas RI, Ir Gunsairi, Tengku Afrizal, Direktur Globalindo Fatmawaty Rachman, Maygie Laksana dari GTI, Yongpyo Lee, Jooyoung Park dari Woori Eng, Cho Jonghun dari Korea Goverment, Yeonggrak Choi dari SNC, Mr Thomas K Boehmerle Direktur Owls Streetlights Switzerland, Mr Bokhari Abdul Razak darius Direktur DML Holding Pte Ltd Singapura, Herman rudlop dari Director PT. Datacom, Nur Hakim Kandow CRM Menejer dan Hidayat dari Solution Archtech. **.Sl
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Parlementaria
DPRD Tebing Tinggi Belajar Menata PKL ke Solo
Surakarta berduyun-duyun datang kesana sehingga PKL tidak kehilangan para pelanggannya. “Pemerintah Kota Sola saat itu dipimpin Jokowi yang sekarang jadi Presiden ke 7 RI terlebih dahulu melakukan langkahlangkah berupa pendekatan dan kalau dihitung pertemuan yang dilakukan dengan PKL dari pertama hingga mereka ikhlas pindah ada sebanyak 54 kali pertemuan”, sebut Politisi Golkar tersebut. Sedangkan anggota DPRD Surakarta M Yamin menambahkan, dalam hal penataan PKL, Pemko Surakarta (Solo) menerapkan 4 hal garis kebijakan, pertama adalah memanusiakan manusia artinya manusia diberikan tempat dan pekerjaan sesuai harkat dan martaSERAHKAN “Wakil Ketua DPRD Tebing Tinggi M. Hazly Azhari Hasibuan batnya, kedua para PKL menjadi ST. MSc didampingi sejumlah anggota DPRD Tebing Tinggi lainnya serahkan mitara Pemko dalam membagun plakat sebagai kenang-kenagan ke Pimpinan DPRD Surakarta”. perekonomian global, hal itu terbukti di tahun2013 sumbangsih Anggota DPRD Kota Mangku Alam S.HI, Pahala Sito- PKL untuk PAD Pemko mencapai Tebing Tinggi yang duduk di rus MM, Ir Zainal Arifin Tambu- Rp 360 juta/tahun, ketiga kebijakan Komisi I dan II melakukan kun- nan, Fahmi Tanjung, Hendri Rivai, yang mengedepankan hati nurani jungan kerja ke DPRD Surakarta Kaharuddin Nasution dan Muliadi. dan terakhir saling menghargai. Menurut M Yamin, dengan Terkait tujuan kedatangan rom- dalam rangka bertukar pikiran 4 garis kebijakan tersebut sebanseputar ‘rahasia sukses’ sehing- bongan DPRD Tebing Tinggi yak 3.898 PKL berhasil di relokasi ga pihak eksekutif dan legislatif yang ingin bertukar pikiran soal dalam 712 selter (keplingan), seSolo berhasil dalam hal pena- penataan Pedagang Kaki Lima belum para PKL dipindahkan, tataan Pedagang Kaki Lima (PKL). (PKL) di kota itu, Djawadi menman kota Surakarta jadi tempat Wakil Ketua DPRD Tebing jelaskan bahwa langkah yang diberkumpulnya para PKL sehingga Tinggi M Hazly Azhari Hasibuan lakukan Eksekutif dan Legislatif inti kota saat itu nampak kumuh. ST dalam siaran pers-nya kepada adalah membuat regulasi (aturan) Selain empat arah kebiwartawan, Minggu (15/2) meny- berupa Peraturan Daerah (Perda) jakan, ada juga beberapa metode ampaikan, rombongan Komisi I dan dalam perjalanan pembendan II DPRD Kota Tebing Tinggi tukan Perda tersebut, Walikota pendukung yakni dengan pemberiditerima Wakil Ketua DPRD Sura- juga melakukan pendekatan dan an sarana prasarana berupa gerobak karta H Djawadi ST dan anggota pertemuan dengan para PKL. dorong yang disediakan Pemko diSebelum mereka direloka- hibahkan kepada para pedagang. DPRD M Yamin beserta sejumlah anggota DPRD Surakarta lain- si, pemerintah daerah sudah me- Namun M Yamin juga menyamnya di Gedung Graha Paripur- nyediakan tempat terlebih dahulu, paikan bahwa sejumlah selter yang na DPRD Solo, Kamis (12/2). “Jadi PKL tidak sempat mengang- dibagun pemerintah bertingkat, Rombongan DPRD gur atau tidak jualan”, sebut Djwa- pada lantai dua keatas kurang dimiTebing Tinggi antara lain, Hen- di sembari mengatakan agar lokasi nati pedagang karena sepi pembedra Gunawan SE (Ketua Komisi baru dikenal oleh masyarakat, li, akibatnya para pedagang turun I), Husin ST (Ketua Komisi II), pemerintah daerah melakukan se- ke bawah. “Inilah kendala yang anggota Ogamota Hulu SH MH, jumlah kegiatan di lokasi baru dan ada sekarang”, jelas M Yamin. **Juan Basyaruddin Nasution SH, Asnawi dalam kegiatan itu semua warga
41
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Agama
Mewaspadai Proxy War Artinya : Dan perangilah kaum musyrikin itu sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. (Q.s. At Taubah : 36). GHAZWUL fikri atau perang pemikiran. Kalimat ini pernah ngetrend di era 1990 an di kalangan aktivis harakah Islamiyah. Ghazwul fikri dimaknai sebagai peperangan di dunia pemikiran, di mana musuh-musuh Islam melakukan semacam serangan kepada umat Islam dengan cara memasukkan berbagai pemikiran yang sepintas terlihat baik dan benar serta cocok dengan nilai-nilai Islam, tapi sesungguhnya substansinya bertentangan dengan ajaran Islam. Contoh paling faktual dan hingga kini terus menjadi kontroversi di kalangan umat Islam, adalah sekularisme, pluralisme dan toleransi serta berbagai istilah lainnya. Gagasan-gagasan yang dibangun dalam ghazwul fikri, dimaksudkan sebagai upaya untuk memecah belah ajaran Islam ditengah umat Islam itu sendiri. Sehingga diharapkan umat Islam justru menjadi 'musuh' bagi ajaran Islam itu sendiri, atau minimal tidak menyetujui jika ajaranajaran Islam itu menjadi pedoman bagi kehidupan individu maupun komunitas Islam. Perang jenis ini harus diakui berlangsung terus menerus dan tidak pernah berhenti. Sejarah mencatat perang itu dimulai ketika 'Perang Salib' dikobarkan oleh dunia Barat Krisitiani terhadap umat Islam. Sejak itu ghazwul fikri menjadi bagian penting dari perang semes-
42
ta antara sesama penganut agama samawi itu. Perang jenis ini, telah memakan banyak korban, berupa terjadinya split personality (pribadi terpecah) di kalangan umat Islam, di mana akibat langsung yang bisa dirasakan, adalah munculnya generasi Islam yang mengaku beragama Islam, beriman dan beribadah dengan tata cara Islam, tapi cara berfikir dan berakhlaknya tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Generasi yang shalatnya tidak pernah tinggal lima waktu sehari semalam, berpuasa di bulan Ramadlan, rajin membayar zakat dan bersedekah, demikian juga sering menunaikan haji ke Mekkah Al Mukarramah. Namun, pada sisi lain generasi jenis ini menjadi penentang paling keras, ketika ada saudara-saudaranya sendiri yang menyuarakan ajaranajaran Islam, misalnya dibidang politik, ekonomi, budaya serta berbagai sisi kehidupan lain. Kemudian melakukan berbagai penyesuaian ajaran Islam dengan dalih pembaruan sesuai syahwatnya, tapi di sisi lain menyanjung dan mengagungkan peradaban di luar Islam, dengan berbagai dalih yang diasumsikan rasional. Generasi itu, senang menuding saudara-saudaranya dengan istilah-istilah menyudutkan semisal radikal, ekstrim, fanatik, dan teroris atau sebaliknya liberal, moderat, dan antek
kapitalis dan berbagai istilah lainnya. Padahal, pelabelan demikian cenderung memecah belah antar sesama umat Islam. Dengan kondisi dan situasi demikian, kita bisa merasakan betapa kian beratnya dakwah di kalangan korban ghazwul fikri ini. Bahkan, tak hanya itu, gagasan politik Islam dan partai Islam sebagai bagian dari ajaran penting dalam Islam, justru dijadikan sebagai 'musuh bersama' di antara korban ghazwul fikri itu untuk ditolak. Mereka serentak menyatakan penolakan, ketika ada saudaranya yang coba mewujudkan cita-cita negara Madinah atau masyarakat Madani. Singkatnya, ghazwul fikri, harus dipahami sebagai produk dunia Barat untuk menjadikan umat Islam dibawah kendali politk dan ekonomi mereka.
Generasi korban ghazwul fikri itu, ditandai dengan hobinya memberikan stigma negatif terhadap umat Islam sendiri, suka memutar balik fakta terhadap saudara-saudaranya,
Agama Ditengah kondisi dan situasi demikian, ironi lain yang kini menyerang umat Islam disamping ghazwul fikri adalah sebuah perang yang mulai dikembangkan oleh kekuatan super power lain dari dunia timur yang dikenal dengan istilah proxy war(perang proksi). Perang proksi, adalah perang yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain, tapi dengan menggunakan kekuatan tidak langsung atau kekuatan ketiga. Kekuatan ketiga itu bukan tentara dan mesin perang, tapi menggunakan berbagai alat non militer serta dikesankan tak mematikan, melainkan hanya melumpuhkan. Alat-alat non militer dalam perang proksi itu, bisa berupa imigran gelap, obat-obatan terlarang, bantuan berkedok kemanusiaan dan sebagainya, serta produk industri bermasalah. Sebagai contoh, adalah membanjirnya imigran gelap yang memasuki Indonesia, merupakan bagian dari perang proksi. Di mana orang-orang yang datang ke Indonesia, kemudian menetap di negeri ini tanpa dokumen resmi negara, kemudian mem-
S
osial
bentuk komunitas sendiri. Setelah merasa aman, mereka selanjutnya mengembangkan visi dan misi mereka sesuai kepentingan negara asal mereka di negeri yang dimasuki. Perhatikanlah, bagaimana di berbagai kota banyak komplek perumahan di huni oleh satu komunitas tertentu, sehingga kemudian menjadi kawasan enclave dihuni secara eksklusif. Model ini bagian dari proksi war yang harus diwaspadai. Yang paling parah, adalah penyebaran obat-obatan terlarang yang diproduksi komunitas tertentu untuk mayoritas suatu bangsa. Misalnya, produksi shabu dan ekstasi (Narkoba) di rumahrumah mewah di berbagai kota besar. Para produsen itu maupun etnisnya tidak pernah menjadi pecandu, justru yang jadi sasaran kecanduan dan penjualan adalah penduduk mayoritas suatu negeri. Model ini juga merupakan bagian dari perang proksi yang harus diwaspadai umat Islam. Hari ini, kita harus tahu korban dari perang proksi di sektor penyebaran Narkoba itu mencapai 4, juta orang dan 1,2 juta orang Indone-
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
sia yang kecanduan tidak lagi bisa direhabilitasi. Lalu apa yang harus dilakukan umat Islam dalam menghadapi perang proksi itu. Ada beberapa langkah menurut hemat penulis yang bisa dilakukan. Pertama, menyatukan visi dan misi antar sesama umat Islam dan para pemimpin muslim yang ada di berbagai lapis kekuasaan dengan membangun saling pengertian dalam menghadapi perang proksi. Kedua, membangun jaringan antar umat, semisal jaringan antar masjid untuk menjadi pengawas bagi aktifitas perang proksi dan mengantisipasinya sejak dini. Ketiga, memberikan pengajaran kepada umat Islam agar menyadari bahwa negeri ini, adalah negeri umat Islam yang harus dipertahankan dari serangan perang proksi. Peran itu harus dilakukan oleh para ulama dan aktifis Islam secara terpadu dan berkesinambungan. Jika tidak, hanya dalam hitungan 20 tahun ke depan, negeri ini akan dikuasai di mata sipit alias ras kuning. Wallahu a'lamu bi ash shawab. **..Abdul Khalik
Batu Cincin Dan Khasiatnya
DI ERA tahun enam
puluhan, penulis baru mengenal batu cincin, itupun setelah mengenal orang yang bernama Pak Salam. Beliau memang banyak mempunyai batu cincin, selain yang dipakainya, juga ada yang disimpannya dalam kantongan yang terbuat dari kain.
Melalui dialah penulis mulai mengenal batu-batu cincin dari berbagai daerah dan berbagai warna. Kebanyakan waktu itu hampir semua yang dipertunjukkannya berasal dari Sumatera Barat, teristimewa di bagian darat. Daerah itu banyak menghasilkan batu cincin yang cukup berharga masa itu. Dan lebih ban-
yak batu cincin sejenis berwarna kebiruan dan hijau. Disebutnya sebagai batu yang mempunyai “ tuah “ tersendiri bagi pemakainya. Bisa untuk bisnis atau bagi yang plesiran dengan para wanita atau sebagai penjemput aura. Dan sering digunakan sebagai daya penarik. Hal ini pada masa itu sangat banyak di gemari para pemuda.
43
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Sosial
Adalagi yang yang berirama batu Samsul Sulaiman, ini lebih khusus memang menarik para cewek. Dengan memakai batu cincin batu Sulaiman itu, seorang pemuda dengan mudah mendapat perhatian dari kaum hawa. Dan biasanya mereka itu bisa dengan cepat. Dan Nampak kerukunannya dalam pergaulan sehari-hari. Belum lagi kalau ada yang memakai batu cincin yang dinamakan Badar Besi. Katanya bisa membuat tubuh si pemakai bisa terhindar dari bahaya yang berdarah , bahkan bisa menjadikan tubuh kebal dari tusukan pisau dari seorang musuhnya. Pernah seorang tukang pangkas bercerita kepada penulis tentang seorang yang bermaksud rambutnya dipangkasnya. Tak sehelai rambutpun yang terputus ketika ia memangkas orang tersebut. Tapi karena ia seorang yang mengenal tentang hal-hal diluar kebiasaan umum, dengan segala hormat tukang pangkas itu meminta dengan hormat untuk melepaskan batu cincin yang dipakainya. Secepat itu rambutnya dengan mudahnya dipotong atau diguntingnya. Hal seperti ini dulu sering terjadi, dan memang menjadi pakaian orang-orang dimasa itu. Tak pernah anggota masyarakat merasa terkejut mendengar peristiwa semacam itu. Seolah pada masa itu memakai batu cincin yang dipakai orang membuat si pemakai menjadi lebih percaya diri dan bermanfaat bagi dirinya. Tidak hanya sebagai hiasan jari semata tapi lebih dari itu. Baru batu cincin itu punya harga yang selangit. Bagi si penjual batu cincin merupakan siasat untuk melakukan barang dagangannya . dan ia bisa memperoleh untung yang besar. Dan cerita ini berasal dari Pak Salam yang penulis sebutkan tadi. Tapi kini ia telah berpulang di panggil sang penipta . hanya tinggal di penulis kisah kisah yang
44
di ceritakannya. Betul tidaknya penulis tak bisa memberikan komentar terhadap kegunaan batu cincin di pakai di jari seorang itu bisa membawa keberuntungan yang diperoleh si pemakainya. Cerita ini bisa berlanjut selama bertahun tahun, seolah kejadian memang benar bisa terjadi di kalangan pemakai batu cincin sehingga membawa tuah bagi si pemakai. Begitulah kosah sepotong cerita tentang batu cincin yang membawa tuah bagi si pemakainya. Dan ini terjadi disekitar tahun tahun akhir enam puluhan lalu percaya enggak ? Sudah lama kisah kisah tentang batu cincin yang berkhasiat itu hilang di telan masa terkubur dalam ingatan para pemakai batu cincin yang berkhasiat itu. Dan kini tinggal kenangan dan merupakan kisah sejarah yang pernah menjadi kenangan. Tapi itu merupakan kisah sejarah yang tak pernah menjadi kenangan. Tapi itu merupakan sebagian dari riwayat hidup manusia sebagai makhluk social yang hidup saling memerlukan satu sama lain. Dan kisah itu hanya sepotong yang bisa diceritakan kepada orang yang lebih muda. Soal percaya atau tidak itu lain soal. Iya kan ? Kini masalah batu cincin kembali timbul di kalangan masyarakat kita. Banyak orang orang yang tertarik dengan batu masa kini. Berbagai nama bermunculan dari berbagai daerah asal batu tersebut. Mulai dari sumatera barat sampai ke aceh. Bebagai nama juga bermunculan sesuai dengan asal daerah batu itu berasal . Dari pulau jawa sampai kearah timur Indonesia ini, batu batu cincin itu berasal. Umumnya batu batu itu memang bentuknya dan warnanya juga menarik perhatian. Sehingga banyak oerang membelinya dengan harga ratusan bahkan jutaan rupiah untuk sebentuk batu cincin. Pernah seorang penggila
batu cincin bercerita di sebuah warung kopi, tentang seorang yang mendapat sebongkah batu yang berisi yang bisa di bentuk batu cincin dan menjual dengan harga di luar perhitungan kita. Siapa orang terbut tidak bisa penulis mendapatkan keterangan yang past. Tapi orangnya pasti ada. Ia membawanya dari luar daerah di ujung utara umatera ini. Ternyata masalah batu cincin ini, penulis mencari penyebabnya kembali menjadi tern, tidak memperoleh jawaban yang memuaskan. Tapi bisa membuat masyarakat terpengaruh di buatnya. Sehingga oerang orang penggila batu cincin itu bisa bercerita berjamjam tentang menceritakan batu batu cincin tersebut. Kalau dilihat orangnya pantas ia bisa betrcerita tentang batu batu cincin itu, ternyata di jari jarinya Nampak beberapa batu cincin yang dipakainya di hampirseluruh tangannya. Dan ia mulai memberikan harga satu batu cincin yang dipakainya. Satu satu batu cincin itu di lepasnya dari jarinya. Kemudian ia beri nama batu cincin tersebut diiringi harganya sekaligus. Pantas ia begitu hapal nama nama batu cincin, kata seorang yang sedang tadi duduk mendengarkan cerita si penjual batu tersebut . dan tak lama kemudian menawarnya tak jauh dari harga yang disebutkan si penjual batu itu. Terjadilah transaksi jual beli setelah tawar menawar sesuai dengan si penjual batu itu. Demikianlah tern batu cincin yang terjadi di kotaku kini. Tidak seperti di kota besar melalui gelaran di supermarket yang terkenal. Dan mereka menggelar batu batu yang berharga mahal dan pasti cantik dan indah. Sesuai dengan isi kantong pembeli. Baik lelaki maupun permpuan, kini mereka seolah gila batu cincin. Lihatlah di mal mal yang terdapat di kota medan. Iya kan (Rizal syam)
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Olah Raga
Wako T.Tinggi Nyatakan Stadion Kp. Durian Milik Publik WALI KOTA Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, menyatakan stadion Kampung Durian, di Jalan Prof. Hamka, Kel. Durian, Kec. Bajenis, merupakan milik publik dan harus tetap jadi lapangan olah raga. Wali Kota menegaskan Pemko Tebingtinggi tidak akan memberikan dana apa pun kepada siapapun terkait dengan upata renovasi stadion itu, karena jika itu dilakukan seara adminstratif merupakan kesalahan.
stadion Kampung Durian kepada Pemko Tebingtinggi guna dikelola secara baik demi dunia olah raga di kota Tebingtinggi. “Jangan sampai stadion itu terlantar terlalu lama, karena masyarakat olah raga sangat membutuhkannya,” himbau Wali Kota. Juru bicara pemangku adat Negeri Padang Abdul Khalik, mengatakan hasil dari rapat pemangku adat Kerajaan Negeri Padang, meminta agar Pemko Tebingtinggi segera melakukan pembicaraan, sehingga keadaannya tidak berlarut-larut dan merugikan dunia olah raga. Selain membuka kesempatan sejumlah oknum yang ingin mengambil manfaat dari ketidak pastian itu. “Pemangku adat sepakat, stadion Kampung Durian memang harus tetap jadi lapangan olah raga dan dikelola pemerintah kota,” ujar Khalik. Dalam pertemuan itu, dibicarakan juga pemugaran sejumlah makam bersejarah para raja di Kerajaan Negeri Padang, misalnya makam keluarga Mahraja ke 7 Negeri Padang Marah Hakum gelar Panglima Goraha, di Kel. Bulian, Kec. Bajenis. Selain itu, disampaikan pula penulisan buku sejarah para pemimpin dan wali kota Tebingtinggi sepanjang masa, yang rencananya akan dipublikasikan tepat pada 1 Juli 2015 nantinya. TEMU ramah Wali Kota Ir. H. Umar Z. Hasibuan, MM Pemangku adat yang hadir dengan pemangku adat Kerajaan Negeri Padang membicarakan dalam temu ramah dengan Wali nasib stadion Kp. Durian. Sinergi/Khalik Kota Tebingtinggi, yakni Datuk Punggawa H. Ismail, SH, Datuk Hal itu ditegaskan Wali lik, statusnya tetap milik publik,” Amar OK Khairul Aswan, Datuk Kota Tebingtinggi, Senin (23/2), tegas Umar Zunaidi Hasibuan. Bentara Juanda, Datuk Penghulu Wali Kota menyarankan saat menerima audiensi peman- Negeri Tengku Machmud, dan gku adat Kerajaan Negeri Padang, agar pemangku adat dan zuriat Datin Sri Dewangga Hj. Kartini. di rumah dinas, Jalan Sutomo. kerajaan menyatukan persepsi Hadir mendampingi Wali Kota untuk menyerahkan keberadaan **..Tim Sinergi Staf Ahli Ismail Budiman, SH, Kadisporabudpar H. Azhar Effendi Lubis, SE, dan Kabag Humas PP Drs. Bambang Sudaryono. Diakui, selama ini banyak kalangan yang mengklaim stadion Kampung Durian sebagai milik keluarga mereka. Namun, ketika surat-surat terkait kepemilikan itu di minta, maka tak satu pun yang mampu menunjukkannya. “Sebenarnya sesuai UU Agararia 1960, tanah milik kerajaan yang sudah digunakan pub-
45
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Olah Raga
Lakukan Pembicaraan Sebelumnya, pemangku adat Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi melakukan pembicaraan dengan sejumlah kalangan sepuh terkat dengan keberadaan stadion Kampung Durian. Pembicaraan itu dilakukan terkait banyak klaim kepemilikan terhadap lahan lapangan sepak bola itu belakangan ini. Beberapa kalangan sepuh yang diundang berbicara, diantaranya Rusman Saleh, Aswad Asmara, Mahiddin Syafii dan H. OK Agahansyah. Menurut juru bicara pemangku adat Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi Datuk Khuzamri Amar, SE, didampingi Datuk Azrai Hasan Miraza, serta beberapa pemangku adat lainnya, belum lama ini, pembicaraan itu untuk mengetahui sejauh mana keberadaan stadion bola itu. “Ini kita lakukan salah satunya dalam rangka mendata situs-situs Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi,” ujar Amar. Ditambahkan, stadion Kampung Durian, sejak dulu merupakan situs penting Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi yang dibangun oleh Tengku
Alamsyah yang menjadi wazir Negeri Padang sekira 1930. Sayangnya, ujar BKM Masjid Raya Nur Addin itu, hingga kini belum jelas bagaimana status lapangan sepak bola itu, sehingga Pemko Tebingtinggi tidak berani memanfaatkannya. “Malah kita mendengar ada pula oknum-oknum tertentu yang ingin menjual lahan itu, padahal semua tahu lahan itu milik publik,” tegas Khuzamri Amar. Datuk Azrai Hasan Miraza menambahkan, hasil pertemuan dengan keempat sesepuh Melayu dan sesepuh kota Tebingtinggi itu, sepakat keberadaan stadion Kampung Durian itu harus dipertahankan sebagai lapangan sepak bola. “H. OK Agahansyah, Aswad Asmara dan Rusman Saleh yang paham status stadion, menyatakan sepakat lahan itu tetap jadi lapangan sepak bola,” terang Azrai. Tinggal lagi bagaimana Wali Kota Tebingtinggi dalam hal ini Disporabudpar menyikapi kehendak ini, tambah Azrai. Diakui, kalangan sesepuh itu kecewa karena selama ini ada upaya kalangan tertentu yang hendak menjual lapangan, meski alas haknya tak jelas. “Banyak yang
mendekati kita mengajak kerjasama menjual lapangan itu, tapi saya tolak. Saya ingin lapamgan itu tetap seperti semula,” aku H. OK Agahansyah, cucu dari OK Aliviah, saat bertemu di kediamannya, kemarin. Selain itu, Khuzamri Amar, SE, mengungkapkan pula hasil temuan dari pendataan situs-situs Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi, berupa makam Marah Hakum gelar Panglima Goraha (1830-1870), Raja ke VIII Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi. “Makam itu menjadi penemuan besar untuk mengungkap masa lalu Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi,” cetus Amar. Sebelumnya, sudah pula ditemukan makam Raja Tebing Pengeran, di Kec. Bandar Khalifah, Kab. Sergai. Seluruh situs-situs yang kita temukan, kata Amar, nantinya kita harapkan akan menjadi bukti sejarah khasanah Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi. “Kita juga akan mengajukan situs-situs itu sebagai cagar budaya ke Pemko Tebingtinggi sesuai UU No.11/2010 tentang Cagar Budaya,” tandas Amar. **..Abdul Khalik
MAKAM Mahraja Negeri Padang ke 8 Marah Hakum gelar Panglima Goraha di Kampung Bulian, yang akan diajukan sebagai situs budaya lokal. Sinergi/Khalik
46
ESA HILANG DUA TERBILANG
Opini
SINERGI
Zona Nyaman Itu Enak, Masalah ? Oleh : Ary Miranda, S.STP
BEBERAPA hari yang lalu, seorang Kawan lama menghubungi Saya, katanya ingin bertemu. Berhubung Saya sedang santai, maka Saya pun menyanggupi. Begitu selesai menerima telepon, Saya pun bergegas menuju tempat janjian. Sampai di tempat yang dituju, Saya langsung mengenalinya telah duduk manis dengan senyum terkembang. Jupel masih orang yang sama, dengan rambut belah samping yang selalu tersisir rapi. Sembari berjabat tangan, Saya pun ikut duduk bersamanya. Sedikit basa – basi menanyakan kabar satu sama lain, akhirnya sampailah kami pada obrolan ini, “Bang, Aku mau ke Bali...” Katanya “Hah, mau ngapain Kau, Liburan ?” Kataku setengah kaget sambil berusaha menjaga bicaraku tetap tenang. “Aku mau merantau, Bang. Mau cari kerja.” “Lho, kenapa jauh kali ? Gak di Medan aja, Kau kan Sarjana ? Dapatnya itu kerja yang bagus....“ “Gak tau Bang.Tiba-tiba aku pingin kesana....” Aku terdiam sejenak. “Oh, Yaudah. Mudah – mudahan tercapai mimpimu disana yah...” Akhirnya aku menjawab. Dalam hati ikut mendoakan. Sampai dirumah, Saya berpikir ulang tentang kejadian barusan. Jupel memaksa Saya untuk berpikir
ulang tentang tujuan hidup, tentang apa yang belum, sudah, dan akan Saya lakukan. Neal Donald Walsch pernah mengatakan, “Life begins at the end of your comfort zone”, Saya tidak kenal Neal, semoga Anda pun tidak, tapi Saya yakin, apa yang diucapkannya kira – kira kurang lebih begini, “Hidup dimulai saat Kau berada diakhir zona nyaman”. Semoga tidak terlalu jauh. Lantas, apa hubungannya Neal dengan Jupel Kawan Saya ? Mungkin Jupel bahkan belum pernah membaca apa yang dituliskan Neal tentang hidup. Tidak seperti Saya, yang sedikit – sedikit butuh quotes sebagai motivasi. Ralat, bukan cuma Saya tapi sebagian besar dari Kita. Sebegitu tidak berdayanya kah diri Kita menghadapi hidup ini sampai harus menemukan rangkaian kata – kata yang pas sebagai keterwakilan dari apa yang kita rasakan setiap saat ? Pantas saja Mario Teguh Golden Ways selalu jadi tontonan wajib masyarakat di republik ini. Jupel mungkin belum kenal Neal, tapi Jupel lah orang yang langsung melakukan apa yang dikatakan Neal. Jupel lah orang yang berani keluar dari zona nyamannya selama ini. Jupel pergi merantau ke tempat lain, mengadu nasib seorang diri, berharap punya masa depan lebih baik berbekal selembar ijazah Sarjananya. Padahal Jupel seharusnya bisa enak-enakan tinggal di sini, menikmati semua kemewahan yang tersedia karena semua fasilitas yang didapatnya termasuk lengkap. Orangtua yang siap membantu mencarikan kerja yang baik, keluarga besar yang bisa didatangi ketika tidak punya uang, motor yang bagus, uang jajan tinggal minta, Kawan – kawan selalu ada, Handphone yang update dan Social Circle yang beragam bahkan calon istri pun bisa dicarikan. Semua yang Jupel butuhkan. Namun seperti juga yang berlaku ke semua orang, hal ini juga berlaku baginya. Tidak ada seorangpun yang bisa memastikan Jupel
akan berhasil di sana. Kalaulah Jupel seorang penjudi, maka sebuah perjudian paling besarlah yang sedang dilakukannya saat ini. Perjudian nasib, perjudian hidup. Jupel sedang menantang hidup. Dan Jupel memilih itu semua ketimbang harus berada di bawah payung bernama kenyamanan. Seperti Jupel, Saya pun punya mimpi. Kita semua juga punya mimpi dan setiap dari Kita selalu berusaha untuk mewujudkannya. Perbedaannya hanyalah tentang siapa yang lebih keras dalam berusaha. Siapa yang bersedia kembali bercucuran keringat dan menghabiskan tenaga untuk berlari mengejarnya, ketika di depan Kita telah tersedia tempat yang nyaman, penuh makanan dan semua yang Kita butuhkan. Siapa yang rela untuk, setelah berhenti cukup lama menikmati tempat yang nyaman tersebut, mau repot-repot berlari kembali. Tak semua dari Kita sudi. Berlari kembali, pindah. Move out. Move out of your comfort zone. You can only grow if you are willing to feel awkward and uncomfortable when you try something new, kata Brian Tracy. Cih ! Ah terlalu mengada-ngada, Saya pikir. Brian gila ! Mana ada satu orang waras di dunia ini yang mau susah – susah mencoba hal baru lagi ketika sudah settle berada di satu posisi. Enak aja ! Dikira si Brian ini gampang apa yah dapat kerjaan bagus ? Siapa sih yang rela melepaskan apa yang udah diperoleh selama ini dengan susah-susah ? Coba berapa banyak yang mau ninggalin posisi enak yang selama ini udah didapat demi mengejar yang namanya mimpi masa muda ? Terus kenapa kalo udah settle di yang namanya Zona Nyaman (Comfort Zone) ? Mau ngatain terjebak rutinitas ? Enggak produktif lagi ? No Progress Zone ? Gak peduli. Pokoknya nih ya, Zona Nyaman itu enak ! Kenapa, masalah ?
47
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Opini
Prospek Kota Tebing Tinggi Di Tahun 2015 Oleh : Jaya Darianto
Tahun 2014 telah kita lalui banyak kenangan indah serta kejadian yang penuh dengan suka cita maupun duka dan kegalauan hati pribadi lepas pribadi. Kini kita siap menyongsong membuat, emnci[takan, bekerja dengan lebih tekun untuk menggapai hasil yang lebih baik dari tahun 2014 yang telah kita lalui agar ditahun 2015 ini dapat diwujudkan menjadi kenyataan . Pemko Tebing Tinggi melalui instansinya masing-masing serta masyarakat di tahun 2015 akan memajukan apa yang bisa menjadi andalan kota lemang ini , sesuai dengan Rencana Kerja Pebangunan Daerah (RKBP) Kota Tebing Tinggi yang akan mempromosikan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa, wisata, budaya dan kuliner. Untuk mewujudkan prospek ini seluruh Pemerintah Kota Tebing Tinggi dan masyarakatnya harus saling bekerja sama untuk dapat memanfaatkan potensi lokasi sebagai titik sentra segi tiga emas dengan meningkatkan daya saing dan kinerja ekonomi daerah, meningkatkan serta memanfaatkan keterkaitan perdagangan dan jasa baik secara regional maupun nasional bila perlu sampai internasional. Jikalau melihat aletak kota Tebing Tinggi yang sangan strategis dimana kota ini menjadi lintasan untuk menuju berbagai daerah yang ada diluar kota Tebing Tinggi . walaupun luas wilayahnya tidak seluas wilayah daerah lain (Luas daerah Kota Tebing Tinggi 38.438 km bujur sangkar. Yang terdiri dari lima kecamatan yaitu Kecamatan Padang Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Kecamatan Bajenis, Kecamatan Rambutan, Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Sedangkan jumlah penduduknya berdasarkan Badan
48
Pusat Statistik (BPS) berjumlah 182.592 jiwa. Dengan jumlah penduduk tersebut yang tiap tahunnya meningkat , pemko berusaha mengembangkan kegiatan ekonomi kreatif yang melibatkan UMKM membina serta mengembangkan kegiatan seni budaya, mengembangkan pusat wisata kuliner dan membangun kerja sama. Sesuai RKBP tahun 2015 merupakan penjabaran dari pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Tebing Tinggi tahun 2011-2016. Prospek Kota jada sudah mulai berjalan dengan berbenah diri pemko telah mempromosikan ke berbagai daerah diluar Tebing Tinggi. Prospek wisata budaya ini telah berkembang melalui Disporabudpar hingga ke Ibu Kota Jakarta, Surabaya dan kota lainnya. Wisata budaya yang telah berkembang seperti tari si gale-gale dan tari Dulang Tari tradisional etnis melayu kota Tebing Tinggi dan beberapa jenis tarian dari tanah Karo, Padang, Jawa, Mandailing, Aceh dan daerah lainnya sebab Kota Tebing Tinggi dihuni oleh berbagai macam suku, etnis budaya dan agama. Apalagi telah berdirinya museum di Kota Tebing Tinggi dan budayanya. Prospek wisata yang ketiga adalah kuliner dari Kota Tebing Tinggi telah dikenal di beberapa daerah yang ada di Indonesia bahkan sampai ke tetangga jiran Malaysia dan Negara lainnya. Kuliner yang telah dikembangkan yaitu pembuatan lemang, gipang kacang, roti kacang, kerupuk kulit, roti ketawa dan berbagai macam kuliner yang terus dibina dan dikembangkan melalui klinik bisnis, mini market dan UMKM dengan pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu visi dan misi
untuk meraih yang kita inginkan. Pemko Tebing Tinggi telah menyusun dan memprioritaskan beberapa produk yang akan menjadi acuan bagi kota ini disamping beberapa kegiatan dan hasil penjaringan aspirasi masyarakat melalui tahap-tahap yang diamanatkan. Permendagri no. 54 tahun 2010 yakni melalui musrenbang, kelurahan, Kecamatan hingga forum. Berarti ada tiga prospek ataupun yang harus dipromosikan di tahun 2015 ini antara lain tentang bagaimana kota ini sebagai kota jasam kedua meningkatkan wisata budaya, ketiga meningkatkan wisata kuliner. Untuk yang ketiga prospek ini harus mengandalkan pengelolaan yang efektif dan efisien, cara bekerja yang professional dan ditangani oleh tangan-tangan terampil serta handal dibidangnya masing-masing. Dengan pelantikan , diklat mulai dari masyarakat bagaimana cara mengolah, membuat serta memasarkan, cara berfikri yang maju, dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Pemko Tebing Tinggi untuk mensejahterakan masyarakatnya demi masa depan yang lebih baik dan memberantas kebodohan, menciptakan lapangan kerja, serta jiwa usaha mandiri tanpa menunggu dan berharap dari bantuan orang lain.
Gabungan SKPD serta melibatkan elemen masyarakat dan tetap mengutamakan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki daya guna bagi masyarakat.
ESA HILANG DUA TERBILANG
Profil
SINERGI
Syekh H. OK Machmoed Syafi'i Hofdh Kadli Kerajaan Negeri Padang
H. OK. Machmoed Syafi’i
TAK BANYAK generasi sekarang di kota Tebing Tinggi dan sekitarnya yang mengetahui jejak kehidupan dan perjuangan sosok ulama kharismatik Syekh H. OK Machmoed Syafi'I (foto). Machmoed Syafi'i adalah Mufti Besar atau Hofdh Kadli Kerajaan Negeri Padang, sepeninggal mufti sebelumnya Syekh H. Tengku Muhammad Hasyim Al Kholidi Naqsabandi, yang wafat pada 1928. Syekh H. OK Machmoed Syafi'i menjadi Hofdh Kadli Kerajaan Negeri Padang selama tujuh tahun, yakni 1928-1935. Ulama thariqat aliran Naqsabandiyah itu, hidup semasa dengan Raja Tengku Muhammad Nurdin alias Marah Hudin (1870-1914), pemangku raja Padang dari Kesultanan Deli Tengku Jalaluddin (1914-1928), Tengku Alamsyah (1928-1931), Tengku Ismail (1931-1933) dan Tengku Hasyim (1933-1946). Menjabat sebagai Hofd Kadli di masa Tengku Alamsyah, Tengku Ismail dan Tengku Hasyim. Beliau, dilahirkan pada 1854
Mahiddin Syafii (anak OK. Machmoed Syafii)
di salah satu nagari di Batu Sangkar, Minangkabau dari keluarga penganut Islam yang taat. Di usia muda, Machmoed Syafi'i setelah belajar agama dengan banyak guru di kampungnya, diajak merantau oleh abangnya. Mereka pun melanglang buana ke berbagai negeri. Bahkan, sampai di Makkah al Mukarramah untuk belajar ilmu-lmu keagamaan khususnya ilmu tasawuf. Di tanah suci itu, Machmoed Syafii tinggal cukup lama, ada yang menyebut hingga delapan tahun, tapi ada juga yang menyebut 10 tahun. Saat Raja Kerajaan Negeri Padang Tengku Haji Muhammad Nurdin, menunaikan ibadah haji, keduanya bertemu. Dalam pertemuan itu, Tengku Haji Muhammad Nurdin, mengajak Machmoed Syafii untuk tinggal dan mengajar di Negeri Padang. Ajakan itu pun disambut dengan baik, bersama abangnya Machmoed Syafii pulang kembali ke tanah air. Dia, berdiam dan mengembangkan ilmu agamanya di Negeri Padang, sedangkan abangnya ber-
diam dan tinggal di Negeri Serdang. Sudah menjadi tradisi di kalangan para sultan di Kesultanan Melayu Sumatera Timur, bahwa mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap agama Islam. Salah satu di antara kepedulian itu, adalah mendirikan maktab di tanah suci. Maktab itu dimaksudkan sebagai tempat persinggahan dan menginap masyarakat di kerajaannya yang melaksanakan ibadah haji. Selain itu, mereka juga mengajak putra-putra asal Nusantara yang belajar dan bermukim di Makkah untuk kembali ke tanah air, mengajar dan mensyiarkan Islam. Tidak mengherankan, jika para sultan dari Kesultanan Langkat, Deli, Serdang, Bedagai, Padang, Asahan hingga Kuta Pinang memiliki ulama-ulama yang menimba ilmu dari Makkah. Dalam paham fiqih, seluruh Kesultanan Melayu Sumatera Timur bermazhab Syafiiyah, sedangkan dalam thariqat umumnya beraliran Naqsabandiyah.
49
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Profil Selama tinggal menetap di Negeri Padang, Syekh H. OK Machmoed Syafii, banyak mengajar di kalangan keluarga kerajaan, mulai dari Bandar Khalifah hingga ke Tinokkah (Sipispis). Bahkan, beberapa maktab juga didirikan untuk siar agama Islam, khususnya di kalangan rakyat di hulu Negeri Padang yang masih memiliki keyakinan tradsional Sipelebegu. Awalnya, Syekh H. OK Machmoed Syafii tinggal dan menetap di Bandar Khalifah dan menjadi imam besar Masjid Raja Bandar Khalifah. Dia, menjalankan tugas-tugas keagamaan sebagai tuan kadli mewakili Hofdh Kadli di kesyahbandaran itu. Di antara murid Syekh H. OK Machmoed Syafii yang kemudian mengikuti jejaknya adalah Tuan Kadli Harun dan Tuan Kadli Mahmud. Selama hidupnya Syekh H. OK Machmoed Syafii memiliki empat istri dan 25 anak. Istri beliau tercatat Ulong Afifah, Ulong Sariah, Da'ah dan Siti Mariam. Dari 25 anak itu, hingga kini yang masih hidup, adalah Mahiddin Syafii (foto) yang saat ini bermukim di Kampung Atur Mangan, Kel. Sri Padang, Kec. Rambutan. Diperkirakan, keturunan Syekh H. OK Machmoed Syafii mencapai ribuan orang dan tersebar di berbagai daerah. Sebagai ulama kharismatik Negeri Padang, Syekh H. OK Macmoed Syafii juga dikenal sebagai ulama yang memiliki karomah. Sifat karomah itu menjadi cerita turun temurun di kalangan keluarga besar ulama thariqat Naqsabadiyah itu. Seperti penuturan Mahiddin Syafii, di mana Syekh H. OK Machmoed Syafii dengan izin Allah bisa merubah dedaunan menjadi uang di saat terdesak. Kisahnya bermula, ketika Syekh H. OK Machmoed Syafii yang telah menjadi Hofd Kadli Negeri Padang akan menikahkan warga kerajaan di Kampung Paya Kapar. Hofd Kadli ini selalu ditemani anak angkatnya bernama Said kemana pun dia pergi, baik saat mengajar atau berdakwah dan menikahkan warga kerajaan. Ketika malam tiba, berangkatlah Machmoed Syafii dan anak angkatnya menuju ru-
50
mah ahlun nikah. Mereka berangkat menggunakan sado yang bertugas mengantar jemput mereka. Di perjalanan, ulama itu kelupaan membawa uncangnya tempat biasa menyimpan uang. Menjelang dekat dengan rumah ahlun nikah, Machmoed Syafii minta sado yang ditumpanginya berhenti dan dia pun turun. Kemudian segera berjalan menjauhi sado dan masuk ke hutan kecil di tepi jalan. Pengiringnya tidak mengerti kenapa ulama itu turun dan hilang sebentar di rerimbunan. Tak berapa lama Syekh Machmoed keluar dan mereka melanjutkan perjalanan. Menjelang turun, Syekh Machmoed memberikan ongkos kepada anak angkatnya Said dan berpesan kelebihan uang itu untuk anak angkatnya. Hanya saja, beliau menambahkan pesan, segera belanjakan uang itu dan jangan disisakan hingga esok hari. Entah karena sayang pada pemberian ulama itu, Said hanya membelanjakan sedikit uang itu, dengan minum kopi di salah satu warung. Sedangkan sisanya tetap disimpan. Keesokan paginya, Said terkejut karena siasa uang pemberian ulama itu hilang. Dicari kemana pun tetap tak ada. Ketika hal itu disampaikan kepada Syekh H. OK Machmoed Syafii, ulama thariqat itu hanya tersenyum, sambil mengatakan sudah diingatkan agar uang itu segera dibelanjakan. Karomah kedua yang jadi cerita turun temurun keturunan Syekh Machmoed Syafii, adalah menjala ikan di daratan, tapi jalanya berisi ikan yang banyak. Diceritakan, ketika masih bermukim di Bandar Khalifah, ada kebiasaan baik ulama ini, yaitu menjamu jemaah dan murid-muridnya untuk datang dan makan di rumahnya. Satu kali, istri keduanya Ulong Sariah mengingatkan akan adanya makan bersama dengan murid-muridnya di kediaman mereka. Sang istri mengingatkan, selain beras tak ada lauk pauk di dapur. Ulong Sariah meminta agar ulama itu mencari lauk pauk. Tapi hingga waktu maghrib, lauk pauk itu belum ada di dapur, sehingga sang istri ge-
lisah dan melaporkannya kepada ulama bermazhab Syafiiyah itu. Segera saja, beliau mengambil jala yang tergantung di tiang dapur dan kemudian pergi keluar. Sang anak Mahiddin Syafii yang waktu itu berusia delapan tahun, heran bagaimana bisa malammalam pergi menjala, sehingga dia mengikuti ayahnya itu. Anehnya, ulama itu tidak pergi ke sungai, karena jarak antara sungai dan rumah berkisar 100 meter. Mahiddin Syafii melihat dari atas tangga dapur lah ulama kerajaan itu menebar jalanya di daratan. Namun, ketika jala itu diangkat, ada banyak ikan yang masih hidup menggelepar di jaring jala itu. "Saya kaget bagaimana bisa menjala di darat, tapi ada ikannya," terang Mahiddin, anak ulama Negeri Padang yang kini berusia 89 tahun, di kediamannya. Hasil menjala di darat itulah dijadikan lauk pauk menjamu makan murid-muridnya malam itu. Selama menjabat Hofdh Kadli Negeri Padang, Syekh H. OK Machmoed Syafii berkantor di Balai Kerapatan – sekarang Markas Koramil 013 – bersama dengan pembesar kerajaan lainnya. Sedangkan keluarganya tinggal di Kampung Badak Bejuang – sekarang eks Bioskop Prince atau komplek ruko Jalan KF Tandean – hingga wafatnya. Menurut penuturuna Mahiddin Syafii, ulama kerajaan Negeri Padang itu wafat pada 1935 sepulang dari mengikuti kegiatan muzakarah antar ulama kesultanan Sumatera Timur di Tanjung Balai. "Dari diagnosis dokter, orang tua saya itu meninggal karena serangan jantung," tutur Mahiddin. Syekh H. OK Machmoed Syafii, dimakamkan di lahan keluarganya di Kampung Durian –sekarang Jalan Prof. Hamka – berdamping dengan stadion Kampung Durian. Di komplek itu juga dimakamkan salah seorang anaknya. Namun, pada 2010, saat lahan warisan itu dijual, makam ulama Negeri Padang itu dipindahkan ahli waris ke pemakaman Masjid As Syafa'ah Kampung Bicara di Jalan Prof. Hamka, Kel. Durian, Kec. Bajenis. **..Abdul Khalik
Budaya
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Budaya Pernikahan Adat Jawa Di Paya Kapar
Foto Prosesi Pernikahan Adat Jawa (dikutip dari : heavy stuff.com) SETIAP daerah mempunyai tata upacara pernikahannya masing-masing sesuai dengan suku yang dibawanya . Di sebuah daerah kota Tebing Tinggi, di Jalan Merpati, Lingkungan III Kelurahan Teluk Karang, Kecamatan Bajenis, daerah ini dikenal dengan nama Paya Kapar, di daerah ini masyarakatnya dominan bersuku Jawa. Pada hari sabtu, 27 September 2014 salah satu masyarakat di daerah ini mengadakan acara pernikahan putrinya yang bernama Risa Sulfida , usianya masih 19 tahun. Memang, di lingkungan sekitar daerah tersebut kebanyakan menikah muda disebabkan banyak faktor. Risa mempunyai orang tua yang keduanya bersuku Jawa, maka mereka menggunakan budaya pernikahan adat jawa, dan ternyata ia juga mendapatkan calon suami yang bernama Epi juga bersuku Jawa, maka tak heran jika mereka merayakan acara pernikahannya dengan menggunakan budaya pernikahan adat Jawa. Walaupun mereka beragama islam, namun mereka tetap menggunakan adat atau tradisi berdasarkan sukunya, yaitu adat Jawa, dimana tata cara pernikahan dari awal hingga akhir tidak mengikuti cara islam. Itulah yang banyak terjadi di daerah Paya Kapar yang mempunyai suku Jawa.
Pernikahan adat Jawa harus melakukan upacara yang termasuk rumit, meskipun di zaman modern seperti saat ini sudah hampir hilang satu demi satu tata cara upaca yang lengkap, namun demikian upacara dalam adat Jawa harus tetap dilakukan meskipun tidak selengkap zaman dahulu karena itu merupakan kebudayaan atau tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang kepada anak cucunya, lalu tradisi itu dilakukan dan dipercayai oleh anak cucunya dan diturunkan kepada anak cucu selanjutnya untuk menjalankan tradisi tersebut hingga sampai saat ini. Upacara pernikahan adat Jawa dimulai dari pengenalan calon pengantin sampai terjadinya pernikahan calon pengantin itu. Tahapan yang harus dilakukan pertama kali adalah Nontoni atau bertemu calon dari jarak dekat. Pada tahap ini, utusan dari keluarga Epi dating menemui keluarga Risa sebagai perantara pertemuan sekilas di rumah Risa (calon pengantin wanita). Keluarga Risa menyambutnya dengan cara menyediakan dan menyuguhkan makanan dan minuman serta menyapa dengan baik kepada keluarga Epi untuk membicarakan atau menanyakan hal-hal pribadi yang berhubungan dengan Risa. Saat itu keluarga Epi
mengatakan kepada keluarga Risa bahwa berkeinginan untuk berbesanan, lalu keluarga Risa menyetujuinya dan merekapun membicarakan masalah pertunangan,. Epi dan Risa ditanya mengenai acara pelamaran dan pernikahan mereka didepan keluarganya masing-masing dan pada saat itu juga mereka dapat menentukan hari untuk melakukan pelamaran. Tahapan selanjutnya adalah melamar, untuk melamar calon pengantin wanita, keluarga Epi pun datang kerumah Risa dengan membawa peningset, seperti cincin atau kalung, sejumlah uang, bingkisan berupa makanan , busana lengkap buat calon pengantin wanita dan bantuan dana untuk acara pernikahannya. Pemberian peningset ini sesuai dengan kemampuan ekonomi calon pengantin pria, Epi memberikan kalung kepada Risa sebagai symbol bahwa Risa sudah diikat olehnya. Setelah itu mereka menentukan hari dan tanggal pernikahannya, biasanya melibatkan seseorang yang ahli dalam memperhitungkan hari, tanggal, dan bulan yang baik atau kesepakatan dari kedua belah pihak saja. Nenek Risa yang menentukan Hari pernikahannya,lalu disetujui oleh semua pihak keluarga.
51
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Budaya
Selanjutnya, melakukan pembentukan panitia dan pelaksana kegiatan yang melibatkan para sesepuh atau sanak saudara di daerah Paya Kapar, biasa disebut dengan sinoman. Risa memberitahu Teman-teman sekitar daerah rumahnya juga untuk hadir pada waktu malam pembagian tugas dan keluarganya menyediakan hidangan buat para panitia acara pernikahannya. Tahapan selanjutnya adalah akad nikah. Pada zaman dahulu atau di daerah pulau Jawa, apabila hari pernikahan sudah disetujui, maka dilakukan pemasangan tarub yang terbuat dari daun kelapa dan dibuat sekaligus pohon pisang raja yang sedang berbuah, maknanya adalah agar keluarga baru kelak cukup harta dan keturunannya. Daun kelor dipasang dipintu masuk kanan dan kiri yang bermaksud agar dapat mengusir segala pengaruh jahat yang ingin memasuki ke tempat upacara, sedangkan janur merupakan simbol keagungan. Dua pohon pisang dengan setandan pisang masak pada masing-masing pohon, melambangkan suami yang akan menjadi kepala rumah tangga yang baik dan pasangan yang akan hidup baik dan bahagia dimanapun mereka berada seperti pohon pisang yang mudah tumbuh dimanapun. Tebu Wulung atau tebu merah, yang berarti keluarga yang mengutamakan pikiran sehat. Cengkir Gading atau buah kelapa muda, yang berarti pasangan suami istri akan saling mencintai,saling menjaga dan merawat satu sama lain. Berbagai macam daun seperti daun beringin, daun mojo-koro, daun alangalang, dadap serep, sebagai simbol kedua pengantin akan hidup aman dan keluarga mereka terlindung dari mara bahaya. Kemudian calon pengantin wanita juga harus melakukan upacara siraman di suatu tempat yang dikelilingi tanaman beraneka warna. Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum upacara siraman dimulai, yaitu: Tempat air dari perunggu atau tembaga yang berisi air dari tujuh mata air. Kembang setaman yaitu bunga-bunga seperti mawar, melati, cempaka, kenanga, yang ditaruh di air. Aroma lima warna yang digunakan sebagai sabun. Sabun cuci rambut tradisional dari abu dari merang, santan, dan air asam Jawa. Gayung yang berasal dari kulit kelapa sebagai ciduk air. Kursi
52
yang dilapisi tikar, kain putih, dedaunan, kain lurik untuk tempat duduk pengantin selama prosesi berlangsung. Kain putih untuk dipakai selama upacara siraman. Baju batik untuk dipakai setelah uparaca siraman. Kendi dan sesajian . Setelah disiramkan, calon pengantin wanita membasuh wajahnya dengan air kendi lalu memecahkan kendi tersebut sambil berkata “ cahayanya sekarang sudah pecah seperti bulan purnama.“ Setelah itu rambutnya dipotong oleh orang tuanya dan dikubur di depan rumah, setelah selesai potong rambut dilanjutkan dengan acara Dodol Dawet, calon pengantin wanita dipayungi oleh calon pengantin pria, yang berjualan dawet adalah ibu dari calon pengantin wanita. Uang untuk membeli dawet terbuat dari pecahan genting, makna dari upacara Dodol Dawet adalah harapan agar kelak memperoleh rezeki berlimpah. Namun, di daerah Paya Kapar tradisi seperti itu sudah punah, sedikit demi sedikit tradisi itu hilang dan di daerah ini hanya menggunakan upacara yang mudah dan lazim, upacara siraman dan Dodol Dawet tidak dilakukan oleh pengantin masyarakat suku Jawa yang ada di pulau Sumatera, Termasuk pernikahan Risa Sulfida, mereka tak menggunakan upacara Siraman dan Dodol Dawet karena upacara tersebut sudah punah karena orang tua didaerah ini bilang bahwa upacara Siraman dan Dodol Dawet itu tidak terlalu penting . Tahapan selanjutnya yaitu ijab qobul, Epi dan Risa bersumpah dihadapan naib yang disaksikan wali dan orang tuanya serta beberapa tamu undangan. Selanjutnya melakukan upacara panggih yaitu : • Liron kembar mayang, saling tukar kembang mayang antar pengantin yang bermakna menyatukan cipta, rasa, dan karsa untuk bersama mewujudkan kebahagiaan di dalam keluarga. • Gantal, Daun sirih digulung kecil dan diikat benang putih yang saling dilempar oleh masing-masing pengantin, yang bermakna semoga godaan buruk dari luar akan terkena lemparan itu. • Ngidak endok, Epi menginjak telur ayam sampai pecah sebagai simbol seksual kedua pengantin sudah pecah pamornya.
•
• •
•
•
•
•
•
•
Risa mencuci kaki Epi, dengan makna semoga benih yang diturunkan bersih dari segala perbuatan yang kotor. Mereka minum air degan, sebagai lambang air hidup. Di kepyok dengan bunga warnawarni, mengandung harapan semoga keluarga yang mereka bina dapat berkembang dan bahagia lahir batin. Sindur yaitu menyampirkan kain ke pundak pengantin dan menuntun pasangan pengantin ke kursi pelaminan dengan harapan keduanya pantang menyerah dan siap menghadapi tantangan hidup. Timbangan, ayah Risa duduk diantara pasangan pengantin dan menyatakan bahwa pasangan pengantin sudah seimbang. Kacar-kucur, Epi mengucurkan penghasilan kepada Risa berupa uang receh beserta kelengkapannya,yang bermakna pengantin pria akan bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarganya, yakni berupa : kacang tolo merah, keledai hitam, beras putih, beras kuning dan kembang telon ditaruh didalam 'klasa bongko' oleh mempelai putra yang dituangkan ke pangkuan mempelai putri. Mereka menggunakan Beras, Di pangkuan Risa sudah disiapkan serbet atau kain yang besar. Lalu guno koyo dan kacar-kucur dibungkus oleh mempelai Risa dan disimpan. Dulangan, Epi dan Risa saling menyuapi, hal ini mengandung arti memadu kasih sayang diantara keduanya. Sedangkan makna tumpeng yang dimakan adalah agar selalu ingat yang memberi hidup,berani mandiri, berbakti kepada kedua orang tua,nasihat agar rajin bekerja. Sungkeman, ungkapan bakti kepada orang tua, Risa dan Epi memohon doa restu dengan cara berjongkok dengan sikap patuh kepada orang tua. Selanjutnya Kirab, yaitu kedua pengantin berdua meninggalkan tempat duduknya untuk berganti busana .
Penulis, Fatimah Zahara (Mahasiswa STIT Al Hikmah kota Tebing Tinggi)
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Cerpen
¤ Ku Tunggu Kau Di Kaki Sinabung ¤ Oleh : Sri Utami
GEMURUH Sinabung mengguncang sekolah ini saat debu vulkaniknya menyembur tak karuan. Udara yang dulu terasa begitu sejuk, kini terasa menyesakkan dada. Anak-anak berhamburan keluar, menyaksikan semburan debu di puncak Sinabung dengan wajah sedih dan takut. Aku membiarkan mereka menyaksikan semua itu, karena aku sendiri pun tidak mampu untuk mengendalikan perasaanku yang sama dengan mereka. Baru setelah suara gemuruh itu hilang aku mengajak mereka untuk masuk kembali ke dalam kelas. “ anak-anak apa yang kalian rasakan saat gunung Sinabung bergemuruh lagi seperti tadi ?” tanyaku pada mereka. “ takut, Bu !” mereka serempak menjawab. “ Siapakah yang paling berkuasa atas kehidupan kita, atas langit dan bumi juga gunung Sinabung itu ?” tanyaku lagi. “Tuhan Bu!” sahut mereka bersamaan. “ Anak-anak ! kita semua umat beragama, kita percaya bahwa Tuhanlah yang mengatur segala sesuatu yang ada di bumi ini, termasuk dengan Gunung Sinabung itu, bagaimana kehidupan kita esok hari juga bagaimana dengan Gunung Sinabung itu hanya Dialah yang tahu, karena itu, anak-anak marilah kita berdoa, memohon kepada-Nya untuk kebaikan kita semua. Marilah
kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing. Do’a dimulai....” ujarku. Kulihat mereka semua diam, larut dalam do’a mereka masing-masing. “ Do`a selesai “ sambungku setelah beberapa menit berlalu. *** “ Teng teng teng..... “ lonceng tanda pulang berbunyi berulang-ulang. Aku dan anakanak berjalan bersama-sama, kuajak mereka berjalan bergandengan tangan sambil menyanyikan lagu sayonara. Dengan semangat dan sorak sorai mereka seketika kesedihan kami tentang Sinabung itu terlupakan. Hingga akhirnya Satu persatu barisan kami berkurang, habis dan akhirnya tinggal aku sendiri yang terus berjalan ditemani Kesedihan dan kesunyian. Ingatanku kembali lagi padanya. Dulu, Dia yang selalu menemaniku melangkahkan kaki dari sekolah menuju rumah, kami selalu berbagi cerita tentang muridmurid kami, tentang pengalaman kami juga tentang perasaan kami yang tumbuh di di jalanan ini. “Sinabung yang berdiri gagah di sisi jalanan itu kemarin mampu menjadi penghibur dan pengobat rinduku padamu, tapi lihatlah sekarang Ia justru seakan jadi monster yang begitu menakutkan !” desisku pelan seakan Dia mendengarku. “ Tanpa kehadiran anakanak itu, mungkin setiap kali menapaki jalanan ini, air mataku takkan berhenti mengalir. Terlalu banyak cerita yang telah kita ukir di sini, terlalu indah kenangan yang kita ciptakan bersama. Tapi semua itu kini hanya menyisakan luka di hatiku, lima tahun sudah kau pergi, namun hanya sekali kau kirimkan surat untukku. Katamu kau akan segera kembali, tapi hingga kini penantian ini tak juga punya kepastian.” Batinku
perih. Diladang kol milik Nande ini tiba-tiba langkahku terhenti. Kulayangkan pandanganku kesekelilingnya, semua sudah putih dan mulai membusuk. Tapi entah mengapa wajahmu dan kenangan kita masih tetap segar di ingatanku. Saat itu, tepat hari ulangku, kau ajak aku mengelilingi ladang Kol Nande ini sambil kau nyanyikan untukku lagu selamat ulang tahun milik Jamrud, dan kau berikan aku setangkai bunga kol. “ Dasar orang aneh ! emangnya aku mau buat capcai dikasi bunga kol ?” aku mengajukan protes, tapi bunga itu tetap ku terima dengan hati senang. “ Itu baru sampelnya Bu, kalau ku beri satu ton gimana ?” tanyanya. “ Ya aku sih senang aja, paling Nande yang marah !” sahutku melirik ke arah Nande yang sedang memanen bunga kol. Dan Ia tertawa pun lebar. “ Asal Bu Guru mau jadi menantunya, Nande tidak akan marah !” bisiknya membuatku tersipu malu. Nande pun ikut tersenyum dan menggelengkan kepala, mungkin Nande mendengar pembicaraan kami. *** “ Tin... Tin...” suara klakson Pak Kepala menyadarkan aku, bahwa kisah itu telah lama berlalu. Kini semua mungkin hanya akan tinggal cerita, bahkan Sinabung yang masih setia berdiri di sana saat ini bukan lagi sahabat yang memberi ketenangan bagiku. Tapi satu hal yang tidak bisa ku pungkiri, hatiku tetap tak bisa berpaling darimu. Aku mencintaimu. Ya. Aku mencintaimu, dan hanya kata itu yang tak sempat kuucapkan di hari perpisahan kita dulu. Kini dalam kegundahan hati ini, aku berjanji, aku akan tetap menunggumu disini. Di bawah kaki Gunung Sinabung.
53
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Puisi IBU OLEH : DESTARIDA KELAS IX SMP METHODIST I Ibu….. Terima kasih atas segala pengorbananmu Yang telah kau berikan kepada kami anak-anakmu Engkau yang merawat kami Menjadi orang yang berguna nantinya Ibu…. Sembilan bulan engkau mengandung kami Sembilan bulan kau menjaga kami dalam kandunganmu Sungguh besar pengorbananmu kepada kami Ibu……. Engkau melahirkan kami dengan penuh taruhan nyawa Sungguh mulia pengorbananmu Kepada kami anak-anakmu Ibu….. Aku akan membalas semua kebaikanmu suatu saat nanti Karena engkau yang telah mengandung aku Hingga aku besar Terima kasih ibu Aku sayang ibu selama-lamanya Ibu…..
RINDU PADA IBU OLEH : WAFIYAH NINGRUM Ibu….. Ibu….. Ibu….. Andai saja saat ini Detik ini juga Engkau masih disini Mungkin sekarang Engkau sudah menangis bahagian Karenaku saat ini mendapatkan Juara kelas peringkat pertama Keinginan ibu sejak dulu Sudah dapat aku penuhi Oh ibuku Andai saja engkau masih berada di dunia ini Sekarang kau pasti Sudah memelukku dengan eratnya
54
ESA HILANG DUA TERBILANG
Pluralis
SINERGI
1 Muharram
Penulis Dengan Pemuka Masyarakat Pariaman
adalah merupakan tahun baru bagi umat Islam di seluruh dunia, untuk di Indonesia berbagai kegiatan yang Islami dilaksanakan. Salah satu contoh di Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara, memeriahkan tahun baru Islam 1 Muharram 1436 H telah dilaksanakan berbagai acara, antara lain lomba hapal ayat pendek, sholat jenazah berjamaah, busana muslim, menyantuni anak yatim, pembacaan deklarasi sebelum pawai ta’aruf oleh Dinas Pendidikan dan MUI, isinya menyatakan Generasi muda anti Narkoba dan bebas but abaca Alqur’an, acara ini semua dipusatkan di Lapangan Merdeka jalan Dr. Sutomo kota Tebing Tinggi disaksikan Walikota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM dan Unsur Muspida, MUI.
Budaya Tabuik Digelar Untuk Kegiatan Pengembangan Pariwisata Oleh : Zikri Sikumbang, Ba
Sedangkan di Kota Pariaman Sumatera Barat yang diikuti dan disaksikan oleh penulis pada tanggal 9 Nopember 2014, menyambut dan memeriahkan kedatangan 1 Muharram 1436 H, tahun ini bertepatan dengan 25 Oktober 2014 yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Pariaman (Piaman) untuk baralek (acara) besar yaitu menggelar Perayaan Budaya Hoyak Tabuik. Lambang bersatunya masyarakat Padang Pariaman, meski berbeda visi namun misinya tetap sama yaitu membangun Negeri untuk kelangsungan masa depan anak kemanakan. Dari berbagai kalangan yang dikutip penulis mengatakan, Perayaan tabuik diangkat dari peringatan terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW dalam peperangan di Padang Karbala. Di kota Pariaman, Tabuik ada memiliki dramatis dalam pengembangan Islam yang ingin pula membuat ritual sebagai rasa hormat dan cinta kepada garis keturunan Nabi Muhammad SAW. Sehingga masyarakat Pariaman termotivasi untuk memperingati peristiwa itu dengan tujuan mempererat tali silaturrahim sesama warga Pariaman di kampung maupun di rantau guna membangun
ekonomi dengan gotong-royong. Alek (pesta) budaya mahoyak (menggoyang) atau menggotong Tabuik berbentuk rekaan Buraq yang membawa Thabot (peti). Rangkaian prosesi rentang waktu selama 10 hari, juga diadakan ritual namanya maradai (berkumpul menghimpun dana) masyarakat di kampong dan badoncek (menyumbang) bagi masyarakat di perantauan. Hasil badoncek dan maradai digunakan untuk membiayai pembuatan Tabuik, untuk ini Pemerintah Kota Pariaman juga ada anggarannya dalam APBD sebesar Rp 150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) untuk dua buah Tabuik setiap tahunnya. Walikota Drs. Mukhlis Rahman MM, diakuinya memang fokus mengembangkan pesta budaya Tabuik dari tahun ke tahun, karena Tabuik menyumbang peningkatan kunjungan wisatawan ke kota Pariaman. Ini terbukti dengan peningkatan dengan kunjungan wisatawan selama lima tahun belakangan. Pada tahun 2009 jumlah kunjungan 69.699 orang sedangkan tahun 2014 meningkat menjadi 791.624 orang, ujarnya kepada Wartawan. Selanjutnya di terangkan
Walikota Mukhlis, Kota Pariaman akhir-akhir ini bertambah ramai dikunjungi wisatawan pada hari libur dan momen lainnya, untuk melihat destinasi alam yang dimiliki Kota Pariaman antara lain : Pantai Gondoriah, Pantai Kata, Pantai Cermin, Penangkaran Penyu. Di sepanjang Pantai ini dibawah pohon yang rindang, Etek, Uni, Ajo berjualan makanan ciri khas Kota Pariaman, Sala-sala lauk (Ikan di goreng tepung, bermacam gorengan dipajangkan. Dan Kedai Nasi sex maksudnya nasi putih dibungkus daun bentuknya seperti piramid, dihidangkan bermacam ikan dan tidak ketinggalan dengan ikan bada balado hijau (ikan teri tawar digoreng dan dberi cabe hijau rebus). Makanan ciri khas ini sudah dirasakan oleh penulis langsung singgah ke lokasi Pantai Gondoriah, selesai makan malas rasanya untuk beranjak dari warung itu, karena di terpa angin dari laut Samudera India dan menyaksikan para Nelayan yang baru pulang melaut menangkap Ikan yang diiringi dengan burung camar laut. Sampai di tepi pantai para nelayan bergotong royong untuk mengangkat sampan yang memakai palang kiri dan kanan.
55
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Pluralis
Selain tempat wisata di atas, kami juga menawarkan kepada wisatawan menikmati wisata bahari yang berada pada gugusan pulau - pulau kecil yang terkenal dengan keindahahn surga dibawah lautnya, diantaranya pulau Angso, Pulau Kasiak. Masih banyak tempat wisata lainnya yang ada di Kota Pariaman. Tutur Walikota. Menurut pengamatan penulis, sebelum acara puncak pesta budaya tabuik dilaksanakan, pada 9 November 2014 kedua tabuik pasa dan tabuik subarang, bagda subuh telah dibawa kelapangan tugu Tabuik diiringi dengan Tambur tasa (Gendang) dimainkan oleh anak Nagari yang dikawal oleh Tuo Tabuik subarang Mamak Syafrudin Cu’uang dan Tuo Tabuik pasa Mamak Zulbakri. Karena ribuan wisatawan telah hadir untuk menyaksikan acara istilahnya Tabuki naek pangkek (Pangkat). Tepatnya setelah shalat Dzuhur, acara Budaya mahoyak Tabuik diawali dengan pembacaan ayat Al-Qur’an kemudian dilanjutkan
dengan tarian kolosal dan parade gandang tasa, musik kolaborasi di tampilkan oleh siswa siswi Kota Pariaman. Atraksi yang cukup meriah ini dibina oleh Ribut Anton Sujarwo Ketua Sanggar Darak Badarak kota Pariaman,. Perwakilan Duta Besar Iran Hojatullah Ibrahimmiyan sambutannya berbahasa Iran (Persia) yang di terjemahkan juru Bahasanya antara lain mengatakan, Pesta Budaya Tabuik ini layak menjadi Destinasi tujuan wisata islami Internasional, dan telah dipernalkannya tentang kemeriahan pesta budaya tabuik kepada rakyat Iran. Ada dua kota di Iran, Kota Kashan dan Kota Kum menyatakan minat untuk menjadi Kota Kembar dengan Kota Pariaman. Walikota Pariaman Drs. Mukhlis R.MM, pada acara ini sambutannya antara lain mengatakan, Pesta Budaya Tabuik tidak sekedar pelestarian nilainilai Budaya. Namun juga memberikan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi kreatif di
Tabuik Pasa & Tabuik Subarang
56
Kota Pariaman, seperti Jasa, Kerajinan, Restoran, dan Perhotelan. Pesta budaya Tabuik juga menyumbang peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman. Selanjutnya dikatakan, pada pesta Tabuik tahun ini pengunjung terlihat paling ramai mencapai puluhan ribu memadati kota Pariaman, tentunya pengunjung ini pasti berbelanja jika seorang pengunjung berbelanja Rp 50.000,saja di kota Pariaman, maka bisa dibayangkan berapa jumlah perputaran uang pada acara puncak ini, dihimbau kepada seluruh pengusaha tujukan keramah tamahan serta dengan harga yang cukup sederhana murahnya. Kata Walikota. Pada acara puncak 2 buah Tabuik yang akan dibuang kelaut di pantai Gondoriah yang tidak jauh jaraknya dari lapangan tempat acara, terlihat hadir tokoh Nasional Sumatera Barat Ketua DPD RI Irman Gusman, wakil Duta Besar Iran Hojatullah Ibrahimmiyah, Ketua DPD PKDP dari sejumlah provinsi di Indonesia, Wakil Walikota Dr. Genius Umar S.Sos, M.Si, SKPD, Ketua DPRD kota Pariaman Drs. Mardilan MN, Danrem 032 Brigjend TNI Widangko Hendra, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Kapolres Pariaman AKBP Gandung D Wardoyo, ALim ulama, Niniak mamak, Cerdik pandai, Urang tuo, serta undangan lainnya. Jon Iswandi pemuka masyarakat dan Syaiful dari Pers mendampingi penulis mengatakan, diakuinya pengunjung begitu banyak dari tahun-tahun yang lalu, selain dari dalam daerah Sumatera Barat, ada yang datang dari Pekan Baru, Medan, Jakarta, Bengkulu, Batam, dan daerah lain. Harapan kami kepada orang yang dirantau, pulanglah basamo untuk menyaksikan acara hoyak Tabuik dan acara lainnya, anak kemanakan kita tidak lupa dengan daerah asalnya, begitu juga dengan penulis-penulis lainnya mari kita berkumpul sekali setahun istilah nya SACIOK BAK AYAM BAK BASI, ujarnya bercampur bahasa Minang kepada Penulis.
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Info Nasional
Jokowi Berhentikan Sementara Abraham Samad dan Bambang Widjojanto Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan mengajukan calon baru calon kapolri, yaitu Badrodin Haiti. "Pertama, mengingat pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri menimbulkan perbedaan pendapat. Untuk menciptakan ketenangan dan kebutuhan Polri segera dipimpin, maka hari ini kami usulkan calon baru, yaitu Komjen Badrodin Haiti," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/2). Hal tersebut disampaikan presiden menyusul kisruh KPK dan Polri. Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Selain itu Jokowi juga keluarkan keputusan presiden pemberhentian sementara Komisioner KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. "Setelah itu diikuti penerbitan keppres pengangkatan sementara tiga orang pimpinan KPK," katanya. Ketiga komisioner KPK sementara yang akan diangkat adalah Taufiequrachman Ruki, Indrianto Seno Aji, dan Johan Budi.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan keterangan pers terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2). (sumber: Antara/Yudhi Mahatma)
Penulis: Ezra Sihite/NAD Disadur Kembali Asw, Untuk Majalah Sinergi
PBNU: KPK-Polri Harus Bekerja Sama Bukan Saling Melemahkan Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj berharap perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri tidak terulang kembali di masa mendatang. "Dua institusi negara ini harus bekerja sama dalam upaya penegakan hukum, bukan malah saling melemahkan," kata Said Aqil di Jakarta, Sabtu (21/2), menanggapi langkah yang diambil Presiden Joko Widodo dalam menyelesaikan kisruh KPK-Polri. Menurut Said Aqil, demi penegakan hukum yang lebih baik, KPK dan Polri harus diperkuat. Dua kali perseteruan KPK dan Polri harus dievaluasi dan dijadikan pelajaran. Ia mengatakan, dalam kerja sama penegakan hukum antara KPK dan Polri ada etika dan moral yang harus dijunjung tinggi oleh kedua institusi itu. "Mengajak orang salat dengan mengata-ngatai 'goblok' akan membuat orang merasa tersinggung, padahal ajakannya benar," kata Said Aqil. Ia pun meminta semua pihak dapat bersikap adil, tak terkecuali dalam menyikapi perseteruan KPK-Polri. Menurut Said Aqil, dalam kehidupan bernegara, yang harus dijadikan acuan adalah konstitusi.
"Siapa pun harus bersikap adil. Presiden milik kita, polisi milik kita, KPK juga kita. Semuanya harus taat kepada konstitusi," kata Said Aqil. Terkait perseteruan KPK-Polri, Presiden Jokowi telah memutuskan tidak melantik calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan meskipun sidang praperadilan di PN Jakarta Selatan memutuskan penetapan tersangka terhadap yang bersangkutan oleh KPK dinyatakan tidak sah. Presiden kemudian mengajukan Wakapolri Komjen Pol Badrodin sebagai calon baru Kapolri. Sementara untuk mengisi kekosongan pimpinan KPK, setelah berakhirnya masa tugas Busyro Muqoddas dan pemberhentian sementara Abraham Samad dan Bambang Widjojanto karena ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri, Presiden menunjuk tiga pelaksana tugas pimpinan KPK, yakni Taufiequrrahman Ruki, Indrianto Seno Adji, dan Johan Budi. Penulis: /CAH Sumber:Antara Disadur Kembali Asw, untuk majalah Sinergi
57
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
Iklan Ovop Gratis
Nama Usaha : Roti Ketawa Ma tahari Pemilik : Syafrida Marpau ng Anggota: 40 ora ng Omset : 10 juta/h ari Alamat : Jl. Jend. A.Yani LK. III Kelurahan Duria n Kec. Bajenis No HP : 081361 501196
58
ESA HILANG DUA TERBILANG
Tepian
SINERGI
RABI’AH Oleh Khairul Hakim
Rabi’ah al-Adawiyah, seorang perempuan dalam pandangan para lelaki sebagai perawan suci Maryam kedua. Seperti Maryam, ia juga tidak pernah menikah. Sikap ini dijalankannya, bukan bermaksud untuk menolak ajaran menikah. Ini semata-semata, sebagai keinginan yang kuat untuk senantiasa bisa mencintai Yang Mahakuasa. Tak ada cinta yang lain. Sebagai penganjur di bidang spiritual, ini merupakan konsep dasar dari ajarannya. Memiliki nama lengkap Ummu al-Khair bin Isma’il alAdawiyah al-Qisysyiyah. Lahir di Basrah Iraq diperkirakan pada tahun 95 H (713 M), dan meninggal sekitar 185 H (801 M). Ia diberi nama Rabi’ah yang berarti putri keempat karena orang tuanya telah memiliki tiga orang putri sebelumnya. Rabi’ah, yang disebutsebut sebagai “perempuan yang luluh dalam penyatuannya dengan Tuhan”, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga biasa dengan kehidupan saleh. Dia tidak berbeda dengan kawan lainnya, kecuali memiliki daya ingat yang kuat sehingga pada usia 10 tahun ia sudah mampu menghafal Alquran. Ketika di masa remaja ia sempat diculik dan dijual untuk dijadikan budak. Tetapi ia kemudian dimerdekakan oleh tuannya sendiri, manakala tuannya menyadari Rabi’ah seorang perempuan suci pilihan Tuhan. Sebagai seorang penjelajah di dunia mistisisme (tasawuf atau sufi) ia senantiasa memasrahkan diri beribadah dalam pengabdian
yang mendalam kepada Allah. Ia memperkenalkan teori Mahabbah sebagai satu di antara stasiun terpenting dalam perjalanan di ranah tasawuf (sufistik). Tasawufnya bertitik tolak dari cinta kepada Allah semata. Dari sinilah kemudian muncul perkataan yang sangat alegorik darinya yang hingga kini abadi. Tapi ini tidak lain merupakan aktualisasi dari teori mahabbah-nya: Jika aku menyembah-Mu karena mengingikan surga-Mu, maka jauhkan aku dari surga-Mu itu. Sungguh, aku menyembah-Mu karena cinta-Mu semata. Karena itu, jangan jauhkan aku dari kecantikan abadi-Mu.
Duhai Tuhan, jika aku menyembah-Mu karena takut pada neraka-Mu, maka bakar aku dengan neraka-Mu itu.
“Hal terbaik bagi hamba yang ingin berdekatan dengan Tuhannya, adalah untuk tidak memilih apa pun dari dunia ini atau pun di dunia esok, kecuali hanya Tuhan semata,“ katanya setelah itu. Ia menambahkan lagi, “Sekiranya surga dan neraka itu tidak ada, apakah lantas kita enggan untuk mematuhi-Nya? Tuhan layak mendapatkan persembahan tanpa maksud apa pun.” Sebagai orang yang luluh
dalam cinta keabadian Tuhan, maka Rabi’ah senantiasa bertobat, berzikir dan melaksanakan salat malam. Ini merupakan manifestasi dari teori mahabbah-nya. Keadaan inilah yang membuatnya mampu untuk tidak terlalu butuh pada dunia. Dunia baginya tidak lain hanya wahana untuk sekedar memenuhi kebutuhan jasadnya. Bahkan dirinya pun dianggapnya tidak terlalu penting. Dari teori mahabbah-nya itu pula menuntut Rabi’ah untuk mengatakan ini: Aku telah menjadikan Engkau tamu bagi jiwaku. Tetapi tubuhku senantiasa menerima bagia mereka yang ingin bersahabat. Dan tubuhku begitu akrab dengan tamu-tamunya itu. Tetapi sang kekasih hatiku adalah tamu jwaku. Kedamaian itu hanya terasa dalam kesunyian. Dalam sunyi itu Kekasihku selalu bersamaku. Tak satu pun dapat menggantikan cintanya padaku. Agaknya, ini menjadi batu ujian buatku di tengah teman-teman mengelilingiku. Hal inilah membuatku senantiasa merenungkan keindahan-Nya: Dia adalah mihrabku, Dia adalah kiblatku. Oh, Penyembuh jiwa-jiwa: jiwa begitu bergelora dan berhasrat untuk selalu bersatu dengan-Mu. Engkau adalah sumber kehidupanku, dari engkau luapan gembiraku. Engkau adalah kesenangan dan hidupku untuk selamanya. Aku telah menjauhkan diri dari semua makhluk ciptaan-Mu: harapku hanya satu, yaitu selalu bersamaMu, karena itulah tujuan dari pengembaraanku. Katanya suatu hari.
59
ESA HILANG DUA TERBILANG
SINERGI
SINERGI REFERENSI TEBING TINGGI DELI