Siaran Pers
Siaran Pers
Siaran Pers
Siaran Pers Dapat disiarkan segera
Membudayakan Cuci Tangan untuk Anak-anak Interactive Talk Show dan Opening Ceremony Lifebuoy Health Institute di KidZania Anak-anak yang bermain dan belajar di Lifebuoy Health Institute di KidZania, diharapkan bisa menjadi agen perubahan bagi keluarga dan teman-teman Jakarta, 27 Januari 2011 – Sebagai salah satu wujud komitmen membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini, Lifebuoy (PT. Unilever Indonesia Tbk.) bekerja sama dengan Kidzania Jakarta (PT. Aryan Indonesia) meluncurkan establishment Lifebuoy Health Institute yang berkonsep interaktif, aman dan memiliki unsur pendidikan yang tinggi. Di establishment tersebut anak-anak diajarkan membudayakan PHBS yang salah satunya adalah cuci tangan pakai sabun (CTPS). Peluncuran Establishment Lifebuoy Health Institute dilakukankan di KidZania Jakarta, pada Kamis (27/1) 2011. Hadir di acara tersebut Eka Sugiarto, Marketing Manager Skin Cleansing PT Unilever Indonesia Tbk., Amalia Sarah Santi, Senior Brand Manager Lifebuoy, Ari Kartika, Chief Marketing Officer Kidzania Jakarta, dan Pakar Kesehatan dr. Handrawan Nadesul yang juga penggiat PHBS. Eka Sugiarto, Marketing Manager Skin Cleansing PT. Unilever Indonesia Tbk., mengatakan dalam sambutannya bahwa Lifebuoy fokus pada edukasi PHBS sejak dini karena budaya yang tertanam sejak anak-anak akan terbawa hingga usia tua. Selain itu Eka juga melihat anak-anak memiliki sifat antusias dan energik terhadap hal positif. “Anak-anak bisa menjadi target untuk menanamkan budaya PHBS seperti CTPS. Jika sejak kecil ditanamkan budaya CTPS, anak-akan akan merasa tidak nyaman jika tidak melakukannya,” ujar Eka. Establishment Lifebuoy Health Institute yang pertama dihadirkan di Jakarta karena Jakarta sebagai ibukota negara hanya menempati urutan ke-9, dari 33 provinsi di Indonesia, dalam kategori provinsi dengan PHBS baik 1. Ditambah lagi jumlah penduduk Jakarta yang masuk kategori usia anak 0-19 tahun cukup tinggi yakni 2,94 juta dari total penduduk Jakarta 8,83 juta 2. Establishment Lifebuoy Health Institute KidZania akan menjadi tempat favorit bagi anakanak, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengenal dan melakukan aktivitas mencuci tangan dengan sabun secara benar dan tepat berdasarkan pengalaman langsung dari kehidupan nyata (active learning and first-hand role play experience) semenjak usia dini. Melalui establishment yang memiliki luas 60 m2 dan kapasitas sebanyak 8 orang ini, anak-anak akan diajarkan tentang PHBS, melalui tayangan video tentang kuman, serta 5 cara sehat dan bersih ala Lifebuoy; Eksperimen dengan Glo Germ dan UV Scanner; 1 2
Profil Kesehatan Indonesia, diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI, 2009 http://www.datastatistik-indonesia.com/component/option,com_tabel/task,/Itemid,165/
Observasi simulasi proses pembuatan dan pengetahuan tentang kandungan sabun batang; Eksperimen pembuatan dan pengetahuan tentang kandungan sabun cair; dan tayangan video eksperimen perbandingan buah yang disentuh dengan tangan kotor dan tangan bersih selama 20 menit. Setelah mendapatkan edukasi ini anak-anak diharapkan bisa menjadi agen perubahan kesehatan. Dalam melakukan aktifitas, anak– anak akan dipandu oleh 2 orang Zupervisor terlatih dari KidZania. Sebagai imbalan, karena mereka yang telah bekerja akan mendapat gaji berupa mata uang resmi KidZania sebesar 10 KidZos. Amalia Sarah Santi, Senior Brand Manager Lifebuoy mengharapkan anak-anak yang bermain di Establishment Lifebuoy Health Institute nantinya bisa menyebarkan pesan-pesan kesehatan, khususnya kebiasaan mencuci tangan pakai sabun kepada keluarga dan temantemannya. “Anak-anak yang telah bermain di establishment ini akan diberi gelar sebagai Health Scientist. Dengan gelar tersebut anak-anak akan termotivasi untuk menyebarkan PHBS terutama CTPS kepada keluarga dan teman-temannya, serta mengajak mereka untuk bermain dan belajar tentang sabun dan manfaatnya,” kata Sarah. Ari Kartika, Chief Marketing Officer KidZania Jakarta, mengatakan pihak KidZania senang dapat bekerjasama dengan Lifebuoy mendirikan establishment ini, karena KidZania pun semenjak awal sudah menerapkan komitmen yang sama untuk membiasakan dan mengedukasi anak-anak mencuci tangan pakai sabun dalam setiap kegiatannya. Kegiatan mencuci tangam, tidak hanya di Establishment Lifebuoy Health Institute, kerjasama Lifebuoy dengan KidZania juga dilakukan hampir di seluruh area lainnya. Kami mengedukasi para pengunjung melalui stiker cara mencuci tangan, dan memakai sabun yang benar. Dengan adanya establishment ini, anak-anak kami harapkan akan lebih mengerti tentang manfaat cuci tangan pakai sabun melalui simulasi yang tepat,” kata Ari. Pakar kesehatan dr. Handrawan Nadesul mengatakan bahwa budaya PHBS harus dibentuk sejak kecil. Pendidikan kesehatan dimulai dari bagaimana kebiasaan sehat itu dibentuk di sekolah, keluarga, atau pun lingkungan bermainnya. Salah satu budaya PHBS yang penting ditanamkan sejak kecil adalah CTPS karena dapat mencegah lebih dari sepuluh jenis penyakit fecal-oral (lewat tangan ke mulut), antara lain diare. Saat ini diare telah menjadi penyebab kematian tertinggi kedua pada anak-anak setelah penyakit pernapasan/pnuemonia 3. Padahal satu upaya penting untuk mencegah terkena diare adalah CTPS. Berdasarkan studi penelitian oleh Curtis V. Cairncross, mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko diare hingga 47%. 4 Menurut dr. Handrawan, kegiatan kegiatan CTPS harus menjadi budaya masyarakat dan perlu dilakukan setiap kali sehabis melakukan aktivitas menggunakan tangan. Jika CTPS menjadi budaya akan berdampak pada tingkat kesehatan masyarakat. Sarah menambahkan bahwa Lifebuoy berkomitmen untuk terus mensosialisasikan 5 cara sehat Lifebuoy, yakni: CTPS sebelum makan pagi, CTPS sebelum makan siang, CTPS sebelum makan malam, saat mandi, dan setelah ke toilet. “Perubahan kecil bisa membawa dampak yang besar jika dilakukan secara terus-menerus,” lanjut Sarah.
3
http://whqlibdoc.who.int/publications/2009/9789241598415_eng.pdf http://www.who.int/child_adolescent_health/documents/9789241598415/en/index.html 4 Curtis V. Cairncross S. Effect of washing hands with soap on diarrhea risk in the community: a systematic review. Lancet Infectious Diseases 2003;3(5):275-81
Selain di bidang kesehatan, budaya CTPS juga berdampak pada bidang pendidikan karena diare menyebabkan anak-anak kerap tidak bisa masuk sekolah. Penelitian di luar negeri menunjukkan CTPS di waktu penting dapat membantu mengurangi absensi sekolah sekitar 42 persen. 5 Di Indonesia, hasil penelitian lembaga swadaya masyarakat (LSM) Spektra terhadap 550 siswa di 11 kabupaten di Jawa Timur, dengan perilaku cuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan dapat menurunkan tingkat absensi anak akibat sakit diare hingga 11%. 6 ---oo000oo---
Tentang PT Unilever Indonesia Tbk. PT Unilever Indonesia Tbk yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1933, telah tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia selama 75 tahun. Sebagai perusahaan penyedia produk konsumen yang mempunyai peran penting di Indonesia, Unilever adalah produsen merek-merek yang sudah sangat dikenal masyarakat, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Pond’s, Citra, Blue Band, Sariwangi, Royco, Bango, Wall’s dan masih banyak lagi. Sebagai perusahaan yang telah ‘go public’ pada akhir tahun 1981 dan sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, Unilever memiliki komitmen kuat untuk terus maju bersama Indonesia. Pada tahun 2009, laba bersih tumbuh 26,5% hingga mencapai lebih dari Rp 3 triliun. Penjualan tumbuh 17,1% menjadi Rp 18,25 triliun. Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat, secara berkelanjutan Unilever menjalankan program tanggung jawab perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) tidak hanya pada program korporasi, tetapi juga pada brand-brandnya. Beberapa Program sosial masyarakat yang dilakukan Unilever adalah: Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango), Program memerangi kelaparan dan membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band) dan masih banyak lagi. Dalam bidang korporasi, di bawah payung Yayasan Unilever Indonesia, Unilever menjalankan tanggung jawab perusahaannya dalam bidang: program pemberdayaan masyarakat/UKM (Program Pemberdayaan Petani Kedelai Hitam), program edukasi kesehatan masyarakat (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat / PHBS), Program Lingkungan (Green and Clean), dan lain-lain. Posisi Unilever Indonesia yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan nasional dan internasional yang diterima oleh perusahaan. Pada tahun 2009, Unilever Indonesia menerima 137 penghargaan baik dari dalam dan luar negeri dari berbagai media massa papan atas maupun instansi pemerintah, dan lembaga lainya antara lain: Asiamoney Best Managed Company & Asia's Best Executive for Indonesia, The Most Admired Companies in Indonesia (best quality, best innovetion, best long term vision, best corporate repuation & financial reputation), Asia's Best Companies (best managed company, best corporate governance, best investor relations, best corporate responsibility, most committed to a strong dividend policy), International Stevie Award for Trashion as a winner Environmental Responsibility Program of the year, The Most Admired Knowledge Enterprise in Asia, Indonesian CSR Award (1st winner in Social category - Integrated Health Promotion Program, 2nd winner in Environment category - Jakarta Green & Clean, 3rd winner in Economic category - Black Soya Bean Farmer Development Program), Top Brand Award (5 penghargaan), Word of Mouth Marketing Award (12 penghargaan), PR Program of The Year (6 penghargaan), The Most Inspirational HR Practitioner, Investor Award Best Listed Companies (2 penghargaan), The Most Powerful Distribution Performance (3 penghargaan), The Best Companies Based on Relative Wealth Added Method, Famous Brand (2 penghargaan), Platinum Indonesia Best Brand (9 penghargaan), Golden Indonesia Best Brand Award, Indonesia Best Brand Award, Indonesia Customer Satisfaction Award (13 penghargaan), Indonesia Best Packaging Award (10 penghargaan), Metro TV MDG Award (1st winner Increasing Maternal Health Program), Perusahaan Idaman, Asia Pacific Entrepreneurship Award (Green Leadership Award), The Best in Social Marketing Award, The Best in Marketing Campaign Award, Excellent Brand (2 penghargaan), Indonesia Must Trusted Companies Award dan masih banyak lagi.
5
Benefit Beyond Health - http://www.globalhandwashing.org/learn/benefits.php Study Evaluasi Pelaksanaan Program, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Malang, Maret 2008
6
Tentang KidZania Jakarta KidZania adalah sebuah theme park atau ’kota’-nya anak-anak yang mengedepankan unsur pendidikan dan hiburan (edutainment) yang pertama di Asia Tenggara bagi anak-anak usia 2-16 tahun. Dirancang dan dibangun khusus menyerupai replika sebuah kota yang sesungguhnya namun dalam skala anak-anak, lengkap dengan jalan raya, fasilitas kota seperti rumah sakit, supermarket, salon, theater, pabrik-pabrik dan masih banyak lagi. Di kota ini anak-anak bisa memainkan peran atau profesi orang dewasa, seperti menjadi dokter, pilot, polisi, juru masak, ilmuwan dan lebih dari 100 profesi lainnya. KidZania menempati ruang seluas 7,500 m2 dengan kapasitas pengunjung maksimum 1,700 orang dalam 1 shift. KidZania Jakarta berlokasi di Pacific Place Mall lantai 6, Kawasan Niaga Terpadu, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta.
Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: PT Unilever Indonesia, Tbk Aurellio F. Kaunang Media Relations Manager Tel: (62-21) 52996 860 Fax: (62-21) 526 2046 E-mail:
[email protected]
PT. Aryan Indonesia (KidZania) Kinez Riza Deputy of City Mayor Tel: (62-21) 5154 888 Fax: (62-21) 5154 777 E-mail:
[email protected]
InterMatrix Communications Widya Tresna Utami PR Consultant Tel: (62-21) 727 90028 Fax: (62-21) 722 9994 E-mail:
[email protected]