Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KREDIT PENSIUN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus pada Koperasi Serba Usaha Rizky Abadi Bandung) Dini Arwati Regina Destiana Putri
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sistem informasi kredit pensiun dan besarnya efektivitas pengendalian internal pemberian kredit di KSU Rizky Abadi Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 karyawan di KSU Rizky Abadi Bandung. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana pada taraf signifikansi sebesar 5%. Program yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan statistical package for social sciences (SPSS) ver. 22.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem informasi kredit pensiun berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit. Jadi semakin tinggi sistem informasi kredit pensiun, maka semakin tinggi pula efektivitas pengendalian internal pemberian kredit. Sedangkan besarnya sistem informasi kredit pensiun dalam memberikan konstribusi pengaruh terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit sebesar 65,4% dan sisanya dijealskan oleh variabel lain diluar penelitian. Kata Kunci: Sistem Informasi Kredit Pensiun dan Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit. THE IMPLEMENTATION OF PENSION CREDIT INFORMATION SYSTEM TO EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL CREDIT (Case Study at Koperasi Serba Usaha Rizky Abadi Bandung) ABSTRACT This study aims to determine the pension credit information system implementation and the level of the effectiveness of internal control of credit in KSU Rizky Abadi Bandung. The method used in this research is descriptive method. The number of samples in this study were 48 employees at KSU Rizky Abadi Bandung. While the methods of analysis used in this study is a simple linear regression analysis at a significance level of 5%. Programs used in analyzing data using statistical package for social sciences (SPSS) ver. 22:00. The results showed that the pension credit information systems significantly influence the effectiveness of internal control of credit. So the higher the pension credit information system, the higher the effectiveness of internal control of credit. While the amount of pension credit information system in contributing influence on the effectiveness of internal control of credit amounted to 65.4% and the remainder dijealskan by other variables outside the research. Keywords: Pension Credit Information System and the Effectiveness of Internal Control Lending.
419
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta PENDAHULUAN
Kredit pensiun merupakan kredit yang sifatnya untuk konsumtif yang hanya diberikan kepada para pensiunan yang berasal dari lingkungan pensiunan karyawan (PNS, BUMN/BUMD) yang didasari oleh perjanjian kerja sama antara pihak pemberi dana dan pengelola dana pensiun. Adapun yang dimaksud dengan pengolalaan dana pensiun adalah suatu lembaga yang mengelola dana para pensiunan. Penyaluran kredit pensiun memiliki tingkat keuntungan yang cukup tinggi ditambah keputusan OJK bahwa kredit pensiun mendapatkan pertambahan modal dari pemegang saham PT. Taspen (Persero) dan PT. Pos Indonesia (Persero) sehingga kredit pensiun dianggap cukup menggiurkan oleh lembaga keuangan Indoensia. Bank Indonesia selaku bank central, melalui SE No. Nomor 13/6/DPNP (berlaku efektif per 1 Januari 2012), telah menetapkan bobot resiko untuk kategori kredit pensiun sebesar lima puluh persen (50%). Kriteria dari kredit pensiun itu sendiri yaitu adanya kerjasama dengan pihak ketiga antara lembaga pemberi kredit dengan Bank Lain atau BUMN dan harus memiliki perjanjian kerjasama yang jelas untuk melakukan pemotongan gaji/pensiun dalam rangka pembayaran angsuran/pelunasan kredit. Permasalahan yang sering dikeluhkan nasabah yaitu terkait keterbatasan akses dan biaya tinggi dalam memperoleh layanan perbankan atau lembaga keuangan, akibat keterbatasan jaringan dalam cakupan geografis yang luas. Untuk itu lembaga layanan jasa kredit mengoptimalkan layanan teknologi informasi dan komunikasi guna memperluas cakupan layanan keuangan. Hal ini juga didukung oleh OJK sebagai upaya layanan yang berkualitas. Pemberian kredit kepada calon nasabah dapat ditinjau dari faktor yang mempengaruhi yaitu sistem informasi. Dengan sistem informasi memadai maka diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat, handal, cepat dan diterima guna menjamin keputusan pemberian pemberian kredit dan mampu mencegah terjadinya kesalahan yang dapat merugikan pihak pemberi kredit serta mencegah terjadinya pemberian kredit yang tidak sehat. Sistem informasi ini juga terlihat dengan diterapkannya sistem informasi debitur di berbagai lembaga keuangan. Peraturan Bank Indonesia menegaskan maksud dan tujuan penerapan sistem informasi ini untuk membantu Pelapor dalam memperlancar proses penyediaan dana, mempermudah penerapan manajemen resiko dan membantu dalam melakukan identifikasi kualitas debitur untuk pemenuhan ketentuan yang berlaku (Perbankan Indonesia, 2013). Adanya kesesuaian surat keputusan pensiun atau kartu registrasi induk pensiun (KARIP) yang digunakan oleh debitur. Dengan demikian maka berdampak pula pada pelaku kegiatan usaha termasuk koperasi yang tetap menjalankan asas kehati-hatian guna pemberian kredit yang berkualitas. TINJAUAN LITERATUR
Sistem Informasi Sistem (system) adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung yang lebih besar. (Marsahall B.Romney , 2014:3).
420
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta Informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki peoses pengambilan keputusan. (Marsahall B.Romney , 2014:4). Komponen sistem informasi akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware), 2. Perangkat Lunak (Software), 3. Manusia (Brainware), 4. Prosedur (Procedure), 5. Basis data (Database), 6. Teknologi Jaringan komunikasi (Communication NetworkTechnology). Azhar Susanto (2008: 207) Kredit Pengertian kredit menurut UU No. 10 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 yaitu : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Prinsip-prinsip pemberian kredit dikenal dengan lima C (5C) yaitu terdiri dari : 1. Character (karakteristik), 2. Capacity (kemampuan), 3. Capital (modal), 4. Collateral (jaminan), dan 5. Condition of economy (kondisi perekonomian). Irham Fahmi (2014 : 15) Metode analisis 7P yang terdiri dari : 1. Personality (Kepribadian), 2. Party (Golongan), 3. Purpose (Tujuan), 4. Prospect (Harapan masa depan), 5. Payment (Sumber pembayaran), 6. Profitability (Kemampuan memperoleh laba), dan 7. Protection (Perlindungan). Kasmir (2010 : 91) Analisis 3R yang terdiri dari : 1. Return (Hasil yang dicapai), 2. Repayment (Pembayaran kembali), 3. Risk bearing ability (Kemampuan menanggung resiko). Hasibuan (2008 : 108) Proses dalam pemberian kredit terdiri dari tiga tahap yaitu sebagai berikut : 1. Tahap kegiatan prakarsa dan analisa permohonan kredit, 2. Tahap pemberian rekomendasi kredit, 3. Tahap pemberian putusan kredit. (Kuncoro & Suhardjono, 2012 : 226) Efektivitas pemberian kredit dapat dilihat dari : 1. Pelaksanaan anggaran pemberian kredit, 2. Pelaksanaan anggaran pengembalian kredit. Hadiwijaya & Wirasasmita (2000 : 107) Pengendalian Internal COSO (2013 : 3) mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut: “Internal control is a process, effected by an entity’s board of directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives relating to operations, reporting and compliance.” Pengendalian internal memiliki lima komponen yaitu sebagai berikut : 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment), 2. Penilaian Resiko (Risk Assessment), 3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities), 4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication), 5. Pengawasan (Monitoring). COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission) dan SAS (Statements on auditing Standards) No. 78 (James A. Hall ,2007 : 186)
421
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta 2.4 Kerangka Pemikiran Sistem Informasi Kredit Pensiun (X) 1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 3. Manusia (Brainware) 4. Prosedur (Procedure) 5. Basis data (Database) 6. Teknologi Jaringan komunikasi (Communication Network Technology).
Effektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit (Y) Pengendalian Internal 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) 2. Penilaian Resiko (Risk Assessment) 3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities) 4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) 5. Pengawasan (Monitoring). Proses Pemberian Kredit 1. Tahap kegiatan prakarsa dan analisa permohonan kredit 2. Tahap pemberian rekomendasi kredit 3. Tahap pemberian putusan kredit. Efektivitas Pemberian Kredit 1. Pelaksanaan anggaran pemberian kredit 2. Pelaksanaan anggaran pengembalian kredit.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.5 Hipotesis Penelitian Ho : Sistem informasi kredit pensiun tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit. Ha : Sistem informasi kredit pensiun berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit. METODE PENELITIAN
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Implementasi Sistem Informasi Kredit Pensiun (variable X) dan Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit (variable Y), pada Koperasi Serba Usaha (KSU) Rizky Abadi Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian lapangan (Field research), 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research). Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Variabel X: Sistem Informasi Kredit Pensiun
Indikator Komponen Sistem Informasi
Variabel Y: Efektivitas
Komponen Pengendali
Sub Indikator Variabel 1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 3. Sumber Daya Manusia (Brainware) 4. Prosedur (Procedure) 5. Basis Data (Database) 6. Teknologi Jaringan Komunikasi (Communication Network Technology) 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Skala Ordinal
Instrumen Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
422
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta Pengendalian Internal Pemberian Kredit
an Internal
PrinsipPrinsip Pemberian Kredit 7P
Proses Pemberian Kredit Efektivitas Pemberian Kredit
2. Penilaian Resiko (Risk Assessment) 3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities) 4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) 5. Pengawasan (Monitoring) 1. Personality 2. Party 3. Purpose 4. Prospect 5. Payment 6. Profitability 7. Protection 1.Tahap kegiatan prakarsa dan analisa permohonan kredit 2. Tahap pemberian rekomendasi kredit 3. Tahap pemberian putusan kredit. 1. Pelaksanaan anggaran pemberian kredit 2. Pelaksanaan anggaran pengembalian kredit
Ordinal
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
Rasio
Laporan Kredit
Uji Kualitas Data Uji Validitas Instrument penelitian ini dapat dinyatakan valid apabila mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5%. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha, yaitu skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama diukur dengan bantuan program SPSS for windows versi 22.0. Tranformasi Data Data penelitian ini diperoleh dari jawaban para responden yang menggunakan skala ordinal. Agar dapat dianalisis secara statistik maka data tersebut harus dinaikan menjadi skala interval dengan menggunakan Methods of Successive Interval (MSI). Uji Asumsi Klasik Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode grafik normal Probability Plot. Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan probabilitas (Asymtotic Significance). Pengujian secara visual juga dapat dilakukan dengan metode grafik normal Probability Plots dalam program SPSS. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi penyimpangan variabel bersifat konstan atau tidak.
Pengujian Statistik Analisis Regresi Linier Sederhana ini mengetahui hubungan fungsional diantara dua variable yaitu pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Koefisien korelasi pearson digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan linier antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut : Kd = r2 x 100 % Keterangan : 423
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta Kd = Koefisien determinasi R = Koefisien korelasi Pengujian Hipotesis; Ho : β1= 0, Sistem informasi kredit pensiun tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit. Ha : β1≠ 0, Sistem informasi kredit pensiun berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit. Penetapan Tingkat Signifikansi (α) Tingkat signifikansi yaitu α = 5% (0,05) dengan uji dua pihak dan derajat kebebasan (df = 2), artinya jika hipotesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukkan adanya hubungan (korelasi) yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu karyawan yang berhubungan dengan sistem informasi kredit pensiun dan bagian perkreditan pensiun di KSU Rizky Abadi Bandung yang berjumlah sebanyak 91 orang. Dari perhitungan didapatlah sebanyak 48 sampel, sampel inilah yang kemudian akan dijadikan sebagai responden. Deskripsi profil responden terdiri dari jenis kelamin, usia, jenjang pendidikan dan masa kerja . Hasil Pengujian Data 1. Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Informasi Kredit Pensiun Dari tabel Hasil Pengolahan Data menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (indeks validitas) dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0,30. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel sistem informasi kredit pensiun layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. 2. Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit Dari tabel Hasil Pengolahan Data terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (indeks validitas) dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0,30. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan untuk variable efektivitas pengendalian internal pemberian kredit layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. 3. Hasil Uji Reliabilitas Dari tabel 4.1 di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kuesioner system informasi kredit pensiun sebesar 0,913 (Cronbach’s-Alpha) nilai ini lebih besar dari 0,60. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa item pernyataan yang digunakan sudah memenuhi kriteria reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk mengukur variabel sistem informasi kredit pensiun sudah memberikan hasil yang konsisten. 424
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kuesioner efektivitas pengendalian internal pemberian kredit sebesar 0,947 (Cronbach’s-Alpha) nilai ini lebih besar dari 0,60. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa item pernyataan yang digunakan sudah memenuhi kriteria reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk mengukur variabel efektivitas pengendalian internal pemberian kredit sudah memberikan hasil yang konsisten. Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sistem Informasi Kredit Pensiun Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,913
20
Sumber : Hasil Output SPSS
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,947
31
Sumber : Hasil Output SPSS
4. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Hasil Analisis terhadap Variabel Sistem Informasi Kredit Pensiun: Berdasarkan table Hasil Pengolahan Primer dapat menunjukkan hasil perhitungan total dari seluruh pernyataan-pernyataan yang membentuk 425ension425 425ensio informasi kredit 425ension sebesar 4,19 yang berada pada interval 3,40 – 4,19. Hasil Analisis terhadap Variabel Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit: Berdasarkan tabel Hasil Pengolahan Primer hasil perhitungan total dari seluruh pernyataan-pernyataan yang membentuk variabel efektivitas pengendalian internal pemberian kredit sebesar 4,08 yang berada pada interval 3.40 − 4.19. 5. Pelaksanaan Anggaran Pemberian dan Pengembalian Kredit Berdasarkan tabel Pelaksanaan pemberian kredit dihitung dalam 4 tahun (20112014) yaitu tahun 2011 sebesar 84,7 % kurang dari target pencairan, tahun 2012 sebesar 140,8% mencapai anggaran, tahun 2013 sebesar 102,8% mencapai anggaran dan pada tahun 2014 sebesar 105,3% mencapai anggaran dan terjadi peningkatan sebanyak dua kali yaitu tahun 2011-2012 sebesar 56,1% dan tahun 2013-2014 sebesar 2,5%. Selanjutnya pelaksanaan pengembalian kredit dihitung dalam 4 tahun (20112014) yaitu tahun 2011 sebesar 86,2% kurang dari target pengembalian, tahun 2012 sebesar 89,2% kurang dari target pengembalian, tahun 2013 sebesar 91,9% kurang dari target pengembalian namun pada tahun 2014 sebesar 100,2% mencapai anggaran. Walaupun demikian jumlah pengembalian kredit meningkat setiap tahunnya yaitu 2011-2012 sebesar 3,0%, 2012-2013 sebesar 2,7%, 2013-2014 sebesar 8,3%.
425
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta 6. Pengujian Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean Std.Deviation Absolute Positive Negative
48 ,0000000 9,76792639 ,092 ,050 -,092 ,092 ,200 c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber : Hasil Output SPSS Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat nilai probabilitas (signifikansi) yang diperoleh dari uji Kolmogorov-Smirnov 0,200 karena nilai probabilitas pada uji Kolmogorov-Smirnov masih lebih besar dari tingkat kekeliruan 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dalam penelitian ini uji heteroskedasitas yang digunakan adalah grafik scatterplot. Berdasarkan scatterplot, terlihat bahwa titik-titik koordinat menyebar tidak beraturan dan titik-titik menyebar antara di bawah 0 sampai di atas 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hetersokedastisitas pada model regresi. 7. Pengujian Statistik
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diformulasikan dalam persamaan model regresinya sebagai berikut : Y = a + bX Y = 18,031+ 1,246X Dari hasil persamaan regresi linier sederhana tersebut masing-masing variabel dapat diinterpretasikan pengaruhnya sebagai berikut : a. Jika α = konstanta sebesar 18,031 artinya apabila variabel independen yaitu variabel sistem informasi kredit pensiun dianggap konstan (bernilai 0), maka variabel dependen yaitu variabel efektivitas pengendalian internal pemberian kredit akan bernilai sebesar 18,031 b. Jika nilai koefisien regresi variabel sistem informasi kredit pension menunjukan sebesar 1,246, artinya apabila variabel sistem informasi kredit pensiun mengalami peningkatan sebesar (satu) satuan, maka variabel dependen yaitu variabel efektivitas pengendalian internal pemberian kredit akan mengalami peningkatan sebesar 1,246.
426
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta Tabel 4.4 Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficients a Unstandardized Standardiz Coefficients ed Coefficients
Model
B Std Error Beta 1 (Constant) 18,031 7,745 Sistem Informasi Kredit Pensiun 1,246 ,134 ,809 a. Dependent Variable: Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit Sumber : Hasil Output SPSS
t 2,328 9,319
Sig. ,024 ,000
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh nilai korelasi antara variabel system informasi kredit pensiun dengan variabel efektivitas pengendalian internal pemberian kredit sebesar 0,809. Angka ini termasuk ke dalam interval 0,80 –1,000 sehingga dapat dikatakan hubungan yang terjadi sangat kuat. Hubungan yang terjadi adalah positif, artinya apabila dalam pelaksaan sistem informasi kredit pensiun baik, maka tingkat pengendalian internal pemberian kredit akan berjalan dengan efektif. Tabel 4.5 Analisis Korelasi Pearson Correlations Sistem Informasi Kredit Pensiun Sistem Informasi Kredit Pensiun
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Efektivitas Pengendalian Pearson Correlation Internal Pemberian Kredit Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Hasil Output SPSS
1 48 ,809** ,000 48
Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit ,809** ,000 48 1 48
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa nilai koefisien determinasi atau R-Square sebesar 0,654 atau 65,4%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel sistem informasi kredit pensiun terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit sebesar 65,4%, sedangkan sisanya 34,6% merupakan pengaruh faktor lain di luar model penelitian. Tabel 4.6 Analisis Koefisien Determinasi Model Summary b Model
R
R Square
Adjusted Square
R
1 ,809a ,654 ,646 a. Predictors: (Constant), Sistem Informasi Kredit Pensiun b. Dependent Variable: Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit Sumber : Hasil Output SPSS
Std. Error of the Estimate 9,87353
427
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta Tabel 4.7 Pengujian Hipotesis Coefficients a Model 1 (Constant) Sistem Informasi Kredit Pensiun
Unstandardized Coefficients B Std. Error 18,031 7,745 1,246 ,134
Standardized Coefficients Beta ,809
t 2,328 9,319
Sig. ,024 ,000
a. Dependent Variable: Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit Sumber : Hasil Output SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.7, untuk variabel system informasi kredit pensiun maka diperoleh thitung = 9,319> ttabel = 2,013, nilai thitung variabel tersebut lebih besar dari nilai ttabel, sehingga dapat diterima dan nilai significant level dari variabel sistem informasi kredit pension 0,000 < 0,05 menunjukkan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit. PEMBAHASAN Sistem Informasi Kredit Pensiun di KSU Rizky Abadi Bandung Berdasarkan tanggapan responden mengenai sistem informasi kredit pensiun di KSU Rizky Abadi Bandung memiliki nilai rata-rata sebesar 4,19 yang berada pada interval 3,40-4,20 (baik). 1. Perangkat Keras (Hardware): Rata-rata nilai untuk indicator perangkat keras (hardware) adalah sebesar 4,51 dimana mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan indikator lain. Termasuk dalam indikator sangat baik atau sangat efektif 2. Perangkat Lunak (Software): Rata-rata nilai untuk indicator perangkat lunak (software) adalah sebesar 4,22. Termasuk dalam indikator sangat baik atau sangat efektif. 3. Sumber Daya Manusia (Brainware): Rata-rata nilai untuk indicator sumber daya manusia (brainware) adalah sebesar 4,04. Termasuk dalam indikator baik atau efektif. 4. Prosedur (Procedure): Rata-rata nilai untuk indicator prosedur adalah sebesar 4,31. Termasuk dalam indikator sangat baik atau sangat efektif. 5. Basis Data (Database): Rata-rata nilai untuk indicator basis data adalah sebesar 4,14. Termasuk dalam indikator baik atau efektif. 6. Teknologi Jaringan Komunikasi (Communication Network Technology): Rata-rata nilai untuk indicator teknologi jaringan komunikasi adalah sebesar 3,92. Termasuk dalam indikator baik atau efektif namun perlu di tingkatkan. Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit di KSU Rizky Abadi Bandung Berdasarkan tanggapan responden mengenai efektivitas pengendalian internal pemberian kredit di KSU Rizky Abadi Bandung memiliki nilai rata-rata sebesar 4,08 yang berada pada interval 3,40-4,20 (baik).
428
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta A. Komponen Pengendalian Internal 1. Lingkungan Pengendalian: Rata-rata nilai untuk indicator lingkungan pengendalian adalah sebesar 4,11. Termasuk dalam indikator baik atau efektif. 2. Penilaian Risiko: Rata-rata nilai untuk indicator penilaian risiko adalah sebesar 3,81 hal ini berarti menandakan bahwa penilaian risiko yang ada di KSU Rizky Abadi termasuk indikator baik namun perlu untuk ditingkatkan. 3. Aktivitas Pengendalian: Rata-rata nilai untuk indicator aktivitas pengendalian adalah sebesar 4,29 dimana mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan indikator lain. Termasuk dalam indikator sangat baik atau sangat efektif. 4. Informasi dan Komunikasi: Rata-rata nilai untuk indicator lingkungan pengendalian adalah sebesar 4,12. Termasuk dalam indikator baik atau efektif. 5. Pengawasan: Rata-rata nilai untuk indicator lingkungan pengendalian adalah sebesar 4,18. Termasuk dalam indikator baik atau efektif. B. Prinsip – Prinsip Pemberian Kredit – Analisis 7P
Rata-rata nilai untuk indicator Analisis 7P adalah sebesar 4,06 hal ini berarti menandakan bahwa Analisis 7P yang ada di KSU Rizky Abadi Bandung termasuk indikator baik, yaitu : 1. Personality 2. Party 3. Purpose 4. Prospect 5. Payment 6. Profitability 7. Protection. C. Proses Pemberian Kredit 1. Tahap Kegiatan Prakarsa dan Analisa Permohonan Kredit: Rata-rata nilai untuk indicator tahap kegiatan prakarsa dan analisa permohonan kredit adalah sebesar 4,06. Termasuk dalam indikator baik atau efektif. 2. Tahap Pemberian Rekomendasi Kredit: Rata-rata nilai untuk indicator tahap pemberian rekomendasi kredit adalah sebesar 4,10. Termasuk dalam indikator baik atau efektif. 3. Tahap Pemberian Putusan Kredit: Rata-rata nilai untuk indicator tahap pemberian putusan kredit adalah sebesar 4,08. Termasuk dalam indikator baik atau efektif. D. Pelaksanaan Anggaran Pemberian dan Pengembalian Kredit Efektivitas pemberian kredit dinilai dengan pelaksanaan anggaran pemberian dan pengembalian kredit, dimana pihak KSU Rizky Abadi sudah menentukan target setiap tahunnya untuk direalisasikan . Implementasi Sistem Informasi Kredit Pensiun terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit di KSU Rizky Abadi Bandung Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilaksanakan, diperoleh suatu hasil bahwa sistem informasi kredit pensiun dalam pengujian terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit memiliki pengaruh signifkan yaitu sebesar 65,4% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung = 9,319> ttabel = 2,013 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi sistem informasi kredit pensiun berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit dapat diterima. 429
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1) Pelaksanaan sistem informasi kredit pensiun di KSU Rizky Abadi Bandung berada dalam kategori baik atau memadai. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, prosedur dan basis data yang baik atau memadai. 2) Pengendalian internal pemberian kredit di KSU Rizky Abadi Bandung pada umumnya sudah berjalan dengan efektif. Dengan terpenuhinya unsur-unsur yaitu lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, aktivitas pemantauan, penilaian dengan analisis 7P dan proses pemberian kredit yang efektif. 3) Sistem informasi kredit pensiun berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal pemberian kredit pada KSU Rizky Abadi Bandung. Saran 1. Bagi KSU Rizky Abadi Bandung 1) Sistem informasi kredit pensiun yang ada di KSU Rizky Abadi Bandung masih rendahnya jaringan komunikasi (communication network technology) dibandingkan dengan indikator lainnya dimana KSU Rizky Abadi Bandung harus mengantisipasi penggunaan jaringan dengan penambahan jaringan cadangan untuk terus melakukan control dan maintanance guna menunjang penggunaan software sebagai media kecepatan pelayanan online dalam pemberian kredit. 2) Pengendalian internal pemberian kredit yang ada di KSU Rizky Abadi Bandung masih lemahnya penilaian risiko terlihat dengan realisasi pengembalian yang tidak terpenuhi. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya 1) Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menambah faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi efektivitas pengendalian internal pemberian kredit seperti informasi laporan keuangan, informasi non keuangan dan pengolahan data elektronik. 2) Agar hasil penelitian ini dapat digunakan dan memberikan gambaran secara luas, maka peneliti berikutnya diharapkan memperluas lingkungan subjek penelitian selain koperasi, yaitu seperti bank yang termasuk dalam perusahaan besar.
DAFTAR PUSTAKA A.A., Arens, Elder, Beasley. 2008 Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi Jilid 1 Edisi Duabelas. Jakarta: Erlangga. Al, Hanif. Fatta. 2008. Analisis & Perancangan Sistem Informasi: Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:ANDI. Azhar, Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen Konsep Dan Pengembangan Edisi Tiga. Bandung: Lingga Jaya. Azhar, Susanto. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Lingga Jaya. Azhar, Susanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya. 430
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta COSO. 2013. Internal Control - Integrated Framework. North Carolina: Executive Summary, Durham. Danang, Sunyoto. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: CAPS. Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan. Booklet Perbankan Indonesia 2013. Tentang Sistem Informasi Perbankan Dalam Rangka Mendukung Tugas Pengawasan Bank, Jakarta. Deputi Gubernur Bank Indonesia. Surat Edaran Nomor 13/6/DPNP 2012. Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. Jakarta. Direktorat Hukum Bank Indonesia, Undang – undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992, Tentang Perbankan, Jakarta. Febrianty. 2010. Penelitian terdahulu : Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Persetujuan Kredit. Jakarta. Galuh, Nastiti. 2011, Analisis Kredit Bermasalah Tabungan Pensiunan (Studi Kasus Bank Tabungan Negara Nasional), https://digilib.uns.ac.id, diakses pada 19 Maret 2015 jam 3:03. Hadiwijaya, & Wirasasmita, R. 2000. Manajemen Dana Bank. Bandung: Pioner Jaya. Hasibuan, Melayu. S,P. 2008. Dasar - Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. Husein, Umar. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo. I, Made. Wirartha. 2006. Metedeologi Penelitian Sosial Ekonomi . Yogyakarta: C.V Andi Offset. Ihyaul, Ulum 2009. Audit Sektor Publik Suatau Pengantar. Jakarta : PT. Bumi Akasara. Imam, Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IDM SPSS 19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro. Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 2002. Metedologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi I. Yogyakarta: BPFE. Irham, Fahmi. 2014. Manajemen Perkreditan. Bandung: Alfabeta. Iskandar, Syamsu. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Inmedia. Ismail. 2010. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Pernada Media Group. Iswi Hariyani, S. M. 2010. Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet. Jakarta: PT Elek Media Komputindo. James A. Hall, 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP - STIM YKPN. Kuncoro, Murajad., & Suhardjono. 2012. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. La, Ane. 2011. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Aktivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit (Studi Empiris Pada Bank Umum di Medan). Jurnal Telaah Akuntansi ISSN 1693 – 6760 Vol. 11 No. 1 Juni 2011. Medan : Universitas Negeri Medan. 431
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta Lukman, Hidayat. 2012. Peranan Sistem Pengolahan Data Elektronik dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit Mikro pada PT Bank CIMB Niaga. Bandung Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart, 2014, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 13, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Mulyadi. 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi ke Enam. Jakarta: Salemba Empat. Ninus, Kurniadi. 2014. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pemberian Kredit Modal Kerja Untuk Ekspor Pada Standard Chartered Bank. Palembang. Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi 6. Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suyatno, D. T., Chalik, D. H., Sukada, D. M., Yunianti, D. C., & Marala, D. T. (2007). Dasar - Dasar Perkreditan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tangkilisan, Hessel. N. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo. Tata, Sutabri. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi. Wilkinson, J. W. 2000. Accounting and Information System , 4ed, Tempe. Arizona: Jhon Wiley and Son, Inc. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. www.depkop.go.id diakses pada 20 Februari 2015 jam 19:30, dari http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view= category&id=128:data-koperasi-2014&Itemid=93. www.epaper.investor.co.id diakses pada 26 Maret 2015 jam 23:30, dari http://epaper.investor.co.id/2015/07/03/files/assets/basic-html/page21.html. www.ipotnews.com diakses pada 11 Maret 2015 jam 1:30, dari https://www.ipotnews.com/m/article.php?level2=newsandopinion&level3 =&level4=REGULATIO NS&id=453998. www.jurnalakuntansikeuangan.com diakses pada 13 Maret 2015 jam 2:19, dari http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/09/bobot-risiko-atmr-kredit pendekatanstandar/ www.news.viva.co.id diakses pada 3 Maret 2015 jam 2:25, dari http://analisis.news.viva.co.id/news/read/634833-risiko-kredit-tantangan banktahun-ini. www.perak-online.com diakses pada 27 Februari 2015 jam 13:35, dari http://www.perak-online.com/hukum-kriminal/37-hukumkriminal/2125-kcp btpn-ciamis-cairkan-kredit-sk- pensiun-palsu
432