Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta PENGARUH CELEBRITIES ENDORSER TERHADAP MINAT BELI DI KALANGAN REMAJA Andhi Sukma Universitas Widyatama Bandung Email:
[email protected]
ABSTRAK Televisi telah menjadi media periklanan yang sangat efektif dibandingkan dengan media lainnya. Tak heran jika banyak perusahaan yang rela mengucurkan dana milyaran rupiah demi meluncurkan iklannya. Salah satu perusahaan yang cukup gencar menayangkan iklannya adalah Nutrifood Indonesia dengan iklan “Nutrisari”nya. Dalam rangka menarik minat beli penonton, sebuah iklan sebaiknya memilih Celebrities Endorser yang kompeten dan kredibel dalam mengiklankan sebuah iklan. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud mencari tahu bagaimana pengaruh Celebrities Endorser terhadap minat beli. Hal ini dilakukan dengan memilih salah satu iklan Nutrisari Jeruk dengan menyebarkan 150 kuesioner dikalangan remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh secara simultan dan parsial (Attractiveness, Trustworthness, Expertise) Celebrities Endorser terhadap minat beli.
Kata kunci: Celebrities Endorser, pengaruh secara simultan dan parsial, minat beli.
EFFECT OF CELEBRITIES ENDORSER ON BUY INTEREST AMONG TEENS Andhi Sukma Universitas Widyatama Bandung Email:
[email protected] ABSTRACT Television has become a highly effective advertising medium compared to other media. No wonder so many companies are willing to spend billions of rupiah to launch their ads. One company that is quite vigorous airing its ads is Nutrifood Indonesia with their ‘Nutrisari’ ad. In order to attract viewers buying interest, a commercial should choose a competent and credible Celebrities Endorser to advertise their ads. In this study, researchers intend to find out how Endorser Celebrities influence on buying interest. This is done by choosing one of Nutrisari Orange ads with distributing 150 questionnaires among teenager. The results showed the effect of simultaneously and partially (Attractiveness, trustworthness, Expertise) Celebrities Endorser of the buying interest. Keywords: Celebrities Endorser, cognitive simultaneous and partial effect, buying interest.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Banyak perusahaan telah menggunakankan celebrity endorser sekarang ini sebagai sarana promosi. Saat mulai marak digunakan untuk produk minuman. Langkah ini merupakan salah satu salah satu strategi bagi perusahaan dengan tujuan membidik minat 639
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta pasar. Saat ini banyak perusahaan menggunakan jasa public figur sebagai media mempromosikan tersebut sebagi pemberi sumber informasi. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam menganalisis celebrity endorser yaitu dengan model TEARS. TEARS merupakan singkatan dari Trustworthiness, Expertise, Physical Attractiveness, Respect dan Similiarity (Shimp, 2007:304) Banyak perushaan minuman yang memanfaatkan keahlian celebrity endorser dalam menginformasikan produk lewat iklan adalah Nutrifood Indonesia. Dimana Nutrifood Indonesia menggunakan celebrity endorser yaitu Joshua untuk menyampaikan pesan Nutrisari. Pada penelitian sebelumnya pernah membahas mengenai celebrity endorser, salah satunya dibuat oleh Hanif (2008) yaitu mengenai “Pengaruh Celebrity endorser Terhadap Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Jupiter MX”. pada penelitian ini menunjukan lima karakter celebrity endorser secara signifikan berpengaruh terhadap minat beli konsumen, yang berpengaruh paling dominan terhadap minat beli adalah attractiveness. Begitupun dengan penelitian yang dilakukan oleh Idiyanti (2010) dengan judul “Pengaruh penggunaan Celebrity endorser Iklan Sabun Mandi Lux Terhadap Persepsi Konsumen Ratu Supermarket Malang”, faktor attractiveness merupakan yang paling dominan. Produk minuman Nutrisari pada penelitian ini digunakan sebagai objek. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Dikalangan Remaja (Studi kasus Iklan Nutrisari)”. Persoalan Penelitian 1. Apakah faktor Daya Tarik (attractiveness), Kepercayaan (trustworthiness), Keahlian (expertise) celebrity endorser berpengaruh parsial signifikan terhadap minat beli produk Nutrisari? 2. Apakah faktor Daya Tarik (attractiveness), Kepercayaan (trustworthiness), Keahlian (expertise) celebrity endorser berpengaruh simultan signifikan terhadap minat beli produk Nutrisari? 3. Diantara ketiga variabel celebrity endorser tersebut, variabel mana yang paling berpengaruh dominan terhadap minat beli di kalangan remaja? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah Daya Tarik (attractiveness), Kepercayaan (trustworthiness), Keahlian (expertise) celebrity endorser berpengaruh parsial signifikan terhadap minat beli produk Nutrisari. 2. Untuk mengetahui apakah faktor Daya Tarik (attractiveness), Kepercayaan (trustworthiness), Keahlian (expertise) celebrity endorser berpengaruh simultan signifikan terhadap minat beli produk Nutrisari. 3. Untuk mengetahui diantara ketiga variabel celebrity endorser tersebut, variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap minat beli di kalangan remaja. TINJAUAN LITERATUR Pengertian Iklan Menurut William F. Arens (2004), advertising adalah suatu bentuk komunikasi informasi yang terstruktur dan non personal, yang biasanya bersifat persuasif, tentang sebuah produk yang dibiayai oleh sponsor tertentu melalui berbagai media. 640
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta Beberapa iklan dibuat untuk menjadi persuasif, tujuannya tidak lain untuk menarik calon pembeli untuk melakukan aksi. Tetapi tidak semua iklan seperti itu, ada juga iklan yang dibuat sekedar untuk memberikan informasi pada calon pembeli. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan ada perbedaan advertisement (iklan) dan advertising (periklanan), dimana advertising menitikberatkan pada proses pembuatan suatu program urutan kegiatan untuk menyiapkan pesan dan mengantarkannya ke pasar, sedangkan advertisement adalah pesan itu sendiri yang dibuat dari proses kegiatan periklanan. Celebrity Endorser Yaitu seseorang atau karakter yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat terutama dikarenakan oleh publisitas yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Selebritis yang menjadi endorser pada umumnya berasal dari dunia hiburan (entertainment) atau dari dunia olah raga. Iklan yang dibawakan harus mencerminkan keyakinan, pendapat atau pengalaman selebriti sesuai apa adanya (jujur). Selebriti tidak harus untuk menggunakan produk, sehingga apabila selebriti menyatakan telah menggunakan produk maka seharusnya hal itu adalah benar (Tellis, 1998). Attractiveness Daya tarik sumber terdiri dari dua karakteristik yaitu likability yaitu merupakan daya tarik fisik dan kepribadian endorser dan similarity yaitu peran konsumen sebagai pengguna produk. Trusthworthiness Yaitu kejujuran, integritas dan kemampuan untuk dapat dipercaya. Dalam beberapa literature menyatakan bahwa adanya kesamaan antara objectivity dan trustworthiness. Expertise Yaitu pengetahuan, pengalaman, keahlian yang dimiliki presenter dan berkaitan dengan produk yang diiklankan. misalnya seorang dokter dengan keahlian tertentu digunakan sebagai presenter obat tertentu. Minat Beli Minat beli adalah bagian-bagian dimana kecenderungan responden dalam melakukan tindakan sebelum memutuskan atau melaksanakan pembelian. Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip dalam Durianto dan Liana, (2004:44) adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada saat / waktu tertentu. Berdasarkan pemaparan diatas hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : attractiveness berpengaruh signifikan positif terhadap minat beli H2 : trustworthiness berpengaruh signifikan positif terhadap minat beli H3 : expertise berpengaruh signifikan positif terhadap minat beli H4: : celebriti endorser yang terdiri dari attractiveness, trustworthiness dan expertise bersamaan berpengaruh secara positif terhadap minat beli. 641
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
Berikut adalah gambaran kerangka pemikiran. Gambar 1. Model Penelitian Attractiveness (X1) Trustworthiness (X2)
Minat Beli (Y)
Expertise (X3)
METODE PENELITIAN Populasi dan sampel Dalam penelitian ini Populasi adalah kalangan remaja kota Bandung dimana pernah menyaksikan iklan produk Nutrisari dengan Joshua sebagai celebrity endorser . Metode pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling, dengan pendekatan purposive sampel. Responden penelitian ini adalah orang yang pernah menyaksikan iklan produk Nutrisari dengan Joshua sebagai celebrity endorser. Sampel penelitian ini sebanyak 150 orang. Dalam penelitian ini Skala yang digunakan adalah skala Likert. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitan ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner (data primer) sebanyak 150 lembar. Operasional Variabel sebagai berikut: Celebrity Endorser (Variabel Independen): seseorang yang menyatakan menyetujui atau mendukung opini, tindakan ataupun dukungan kepada seseorang. (Longman, 2001) Sub Variabel: Attractiveness (X1) 1. Indikator pertanyaan: Penampilan artis terlihat menarik; Penampilan artis terlihat berkelas; penampilan artis terlihat cantik; Penampilan artis terlihat elegan; Penampilan artis terlihat seksi. 2. Trustworthiness (X2) Indikator pertanyaan: Kelayakan artis sebagai model iklan; Kejujuran artis dalam menyampaikan pesan ; Keandalan artis dalam menyampaikan pesan ; Ketulusan artis dalam menyampaikan pesan iklan; Pesan iklan yang disampaikan artis dapat dipercaya. 3. Expertise (X3) Indikator pertanyaan: Keahlian artis yang memadai tentang produk sehingga ia layak menjadi model iklan; Pengalaman yang cukup berkaitan dengan produk sehingga ia layak menjadi model iklan; Pengetahuan artis tentang produk sehingga ia menjadi model iklan; Artis memenuhi syarat untuk mengiklankan produk ; Artis cukup terlatih untuk menjadi model iklan 642
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
Minat Beli (Y): Berhubungan dengan niat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada saat / waktu tertentu. Sub Variabel: 1. Attention Indikator pertanyaan: Kesan pembeli terhadap iklan produk 2. Interest Indikator pertanyaan: Rasa tertarik oleh iklan produk Desire 3. Indikator pertanyaan:Keinginan untuk membeli produk tersebut Sumber : Arianto, Jeff (2010) Teknik Analisis Uji validitas dan reliabilitas dengan program SPSS 16, merupakn metode dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi berganda dimana alat analisis yang digunakan untuk meramalkan nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan variabel independen (Kurniawan, 2014). Model Perumusan analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini: Y=a+b1X1+b2X2+b3X3 Keterangan: Y : Minat Beli a : Konstanta b1-3 : Koefisien regresi X1 : Attractiveness X2 : Trustworthiness X3 : Expertise PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Subjek penelitian ini pelajar dan mahasiswa yang pernah melihat tayangan iklan Nutrisari dengan celebrity endorser Joshua. Kuesioner yang disebar sebanyak 150 responden kemudian dari 150 responden tersebut di analisis lebih lanjut. Uji Reliabilitas dan Validitas Uji reliabilitas dan validitas merupakan awal untuk mengetahui persiapan data yang ada sebelum data tersebut di uji lebih dalam. Uji reliabilitas alat untuk mengukur suatu kuesioner dimana merupakan indikator dari suatu variabel. Kriteria reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6 Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Kurniawan, 2014). Suatu indikator dinyatakan valid jika nilai correlation ≥ 0,361. P A1
r hitung 0,854
r tabel 0,361
Kesimpulan P VALID A3
r hitung 0,886
r tabel 0,361
Kesimpulan VALID 643
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta A2 0,829 0,361 VALID Sumber: data primer yang diolah
A4
0,844
0,361
VALID
Tabel 2. Uji Validitas Attractivness Uji reliabilitas data variabel Attractivness yang telah diuji dinyatakan realibel karena memiliki nilai Cronback alpha > 0,6 dan hasil dari uji validitas yang telah dilakukan semua indikator dikatakan valid karena memiliki nilai > 0,361 P r hitung r tabel Kesimpulan P r hitung r tabel Kesimpulan T1 0,713 0,361 VALID T3 0,548 0,361 VALID T2 0,689 0,361 VALID T4 0,457 0,361 VALID Sumber: data primer yang diolah Tabel 3. Uji Validitas Trustworthisness Uji reliabilitas data variabel Trustworthitness yang telah diuji dinyatakan T1 realibel dikarenakan memiliki nilai Cronback alpha > 0,6 sedangkan T1 dan T4 dinyatakan tidak realibel dan hasil dari uji validitas yang telah dilakukan semua indikator dikatakan valid karena memiliki nilai > 0,361 P r hitung r tabel Kesimpulan P r hitung r tabel Kesimpulan E1 0,843 0,361 VALID E4 0,847 0,361 VALID E2 0,823 0,361 VALID E5 0,856 0,361 VALID E3 0,873 0,361 VALID Sumber: data primer yang diolah Tabel 4. Uji Validitas Expertise Uji reliabilitas data variabel Expertise yang telah diuji dinyatakan realibel dikarenakan memiliki nilai Cronback alpha > 0,6 dan hasil dari uji validitas yang telah dilakukan semua indikator dikatakan valid karena memiliki nilai > 0,361 P r hitung r tabel Kesimpulan MB1 0,812 0,361 VALID MB2 0,809 0,361 VALID MB3 0,845 0,361 VALID Sumber: data primer yang diolah Tabel 5 . Uji Validitas Minat Beli Uji reliabilitas data variabel Minat Beli yang telah diuji dinyatakan realibel karena memiliki nilai Cronback alpha > 0,6 dan hasil dari uji validitas yang telah dilakukan semua indikator dikatakan valid karena memiliki nilai > 0,361 Uji Asumsi Klasik Penulis dalam hal ini menggunakan 3 uji yang ada dalam asumsi klasik yakni uji multikoloniaritas, uji heteroskodasitas dan uji normalitas. Uji Multikoloniaritas Permasalahan yang mungkin akan timbul pada penggunaan persamaan regresi berganda adalah multikolinearitas, dimana suatu keadaan yang variabel bebasnya (independen) 644
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta berkorelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya. (Ghozali, 2009)
Variabel
Collinearity Statistics Tolerance VIF 0,393 2,547 0,701 1,426 0,483 2,072
Rata_A Rata_T Rata_E
Tabel 6. Uji Multikoloniaritas Perhitungan nilai tolerance memperlihatkan tidak ada variabel independen yang mempunyai nilai tolerance kurang dari 0.10 yang bisa berarti korelasi tidak ada antara variabel bebas yang mana nilainya lebih dari 95% (Ghozali 2009) Perhitungan Variance Inflation Facto (VIF) tidak ada satu variabel independen yang mempunyai nilai VIF lbih dari 10 (Ghozali 2009). Bisa diterjemahkan bahwa tidak ada multikoloniaritas antara varibel independen dalam model regresi. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas mempunyai tujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi perbedaan varians dari residual suatu pengamatan. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut Homoskedastisitas dan jika varians tersebut berbeda maka disebut Heteroskedastisitas (Santoso, 2001). Variabel Rata_A Rata_T Rata_E
Signifikan 0,066 0,196 0,904
Tabel 7. Uji Heteroskedastisitas uji glesjer disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokodastisitas pada model regresi, ini terlihat dari tingkat signifikansi tiap variabel independen > 0,05 Uji Normalitas Pengertian uji normalitas menurut Suliyanto (2005) adalah “ Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah residual terstandarisasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak ”. Uji normalitas umumnya menggunakan uji Kolmogornov – Smirnov. Assym Sig 0,899 Tabel 8. Uji Normalitas Hasil uji statistik yang dapat diperoleh menggunakan kolmogorov-smirnov bisa disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Ini bisa dilihat dari besarnya nilai 645
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta kolmogorov-smirnov signifikansi yang diperoleh 0,899 > 0,05. Analisis Regresi Penelitian ini merupakan analisis regresi yang digunakan untuk menilai pengaruh Attractivness, Trustworthiness serta Expertise dari Celebrity endorser terhadap Minat Beli di Kalangan Remaja (studi kasus Nutrisari)
Model 1 Regression Residual Total
ANOVAa Sum of Squares df Mean Square 15,772 3 5,257 26,833 146 0,184 42,604 149
F 28,605
Sig. 0,000b
a. Dependent Variable: RATA_MB b. Predictors: (Constant), RATA_E, RATA_T, RATA_A Tabel 9. Uji Statistik F Hasil uji F hitung sebesar 28,605 dimana tingkat signifikansi 0,000. Oleh sebab tingkat signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan yaitu variabel Attractivness, Trustworthitness, Expertise secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std Error of the Estimate a 1 0,608 0,370 0,357 0,42870 a. Predictors: (Constant), RATA_E, RATA_T, RATA_A Tabel 10. Uji Pengaruh Besarnya pengaruh simultan adalah 35,7 %, artinya sebesar 35, 7% variabel A,T,E mempengaruhi minat beli, sedangkan sisanya 64,3 % lainnya di pengaruhi faktor lain. Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients Stand Coef B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,409 0,246 Rata_A 0,293 0,080 0,384 Rata_T 0,281 0,076 0,290 Rata_E 0,017 0,073 0,021 a. Dependent Variable: RATA_MB
t 5,726 3,663 3,701 0,226
Sig 0,000 0,000 0,000 0,822
Tabel 11. Uji Parsial T Hasil dari analisis regresi, bisa disimpulkan dari ketiga variabel independen, memiliki satu variabel yang tidak signifikan yaitu variabel Expertise. Dikatakan tidak berpengaruh signifikan sebab nilai variabel Expertise sebesar 0,822 diatas 0,05. Dari antara 3 variabel, hanya pada variabel attractiveness dan trustworthiness yang berpengaruh paling dominan terhadap minat beli, dimana tingkat signifikansi jauh 646
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta dibawah 0,05. Melihat hasil tersebut, maka persamaan regresi berganda untuk pengaruh dimensi Celebrity Endorser yang akan dinilai dengan dimensi Attractivness (X1), Trustworthiness (X2) dan Expertise (X3) terhadap Minat Beli (Y) adalah Y= 1,0409+0,293A+0,281T+0,017E Pengaruh Daya Tarik (Attractivness) celebrity endorser terhadap minat beli di kalangan remaja Faktor daya tarik (Attractivness) celebrity endorser pada iklan Nutrisari secara siginifikan berpengaruh terhadap minat beli dikalangan remaja. Dipilihnya Joshua untuk menjadi celebrity endorser Nutrisari diharapkan bisa mempengaruhi minat beli di kalangan remaja. Pengaruh Kejujuran (trustworthiness) celebrity endorser terhadap minat beli dikalangan remaja. Berdasarkan analisis diatas faktor kejujuran atau kepercayaan (trustworthiness) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli di kalangan remaja. Dimana konsumen mempercayai kejujuran dari pesan yang disampaikan oleh Joshua mengenai Nutrisari. Pengaruh Keahlian (Expertise) celebrity endorser terhadap minat beli dikalangan remaja. Berdasarkan analisis diatas faktor keahlian (Expertise) celebrity endorser secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat beli dikalangan remaja. Masyarakat melihat bahwa Joshua tidak berpengalaman dan tidak mengetahui lebih dalam mengenai manfaat dan fungsi Nutrisari. Variabel yang Berpengaruh Dominan Terhadap Minat Beli Di Kalangan Remaja Melihat model regresi yang di hasilkan, dapat dilihat bahwa dari variabel Attractivness dan Trustwortness berpengaruh dominan terhadap minat beli. Dimana disimpulkan, daya tarik dan kejujuran atau kepercayaan dari Joshua dalam menginformasikan Iklan Nutrisari berpengaruh dalam mendorong responden untuk menimbulkan minta beli Nutrisari. Joshua mempunya daya tarik dan kejujuran untuk memengaruhi konsumen dengan memberi inpirasi kepada pemirsa bahwa Nutrisari adalah minuman yang memperhatikan kesehatan dengan komposisi yang ada di dalam produknya. KESIMPULAN 1. Secara Parsial, Daya Tarik (attractiveness), Kepercayaan (trustworthiness), dari celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk Nutrisari. Faktor Keahlian (expertise) tidak secara signifikan berpengaruh terhadap minat beli di kalangan remaja 2. Secara Simultan, Daya Tarik (attractiveness), Kejujuran atau Kepercayaan (Trustworthness), Keahlian (expertise) secara simultan celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk Nutrisari dikalangan remaja. 3. Variabel Attractivness dan Trustwortness memiliki pengaruh paling dominan terhadap minat beli produk Nutrisari di kalangan remaja 647
Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta IMPLIKASI 1. Secara Parsial, Keahlian (expertise) secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat beli di kalangan remaja. Oleh karena itu Produsen Nutrisari diharapkan dalam memilih celebrity endorser tidak hanya melihat faktor keahlian dalam hal pengetahuan saja, namun juga mempertimbangan daya tarik, kejujuran atau kepercayaan dari celebrity endorser yang akan menjadi ikon produknya. 2. Secara Simultan dapat dilihat berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk Nutrisari dikalangan remaja, dimana dengan dimasukan variabel yang lain, maka variabel Keahlian (expertise) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli, disarankan bila keahlian celebrity endorser diimbangi dengan daya tarik, kejujuran atau kepercayaan pada celebrity endorser konsumen akan lebih mudah memiliki niat minat beli. 3. Variabel Attractivness dan Trustwortness memiliki pengaruh paling dominan terhadap minat beli produk Nutrisari dikalangan remaja. Attractivness dan Trustwortness penting sebab dengan tingginya Attractivness dan Trustwortness celebrity endorser, akan dengan mudah untuk mempengaruhi minat beli di kalangan remaja. Oleh sebab itu perusahaan harus melihat penampilan, kelayakan, kejujuran celebrity endorser dimana nanti akan dipilih menjadi Ikon produknya, oleh sebab itu pada saat mengkumunikasikan produk dapat diterima dengan baik oleh para konsumen. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam 2009. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS 16 Semarang: Universitas Diponegoro Istijanto, 2009. Asplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakrta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kurniawan, Albert 2014. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisinis. Bandung: Alfabeta Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jakarta: PT. Prenallindo Shimp, Terence A. 2007. Advertising, Promotion, and Other Aspects of Integrated Marketing Communication, 7th Edition. USA: Thomson Higher Education. Sugiono. 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
648