PENGARUH KOMPETENSI, AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, DAN TEKANAN WAKTU TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang) SAFRIANSYAH 120462201069 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2017 ABSTRAK SAFRIANSYAH (2017), Pengaruh Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi, dan Tekanan Waktu Terhada Kualitas Hasil Kerja Auditor. ( Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang) (Dibimbing oleh Jack Febriand Adel, SE,M.Si,Ak, CA dan Fatahurrazak, SE.M.Ak, CA ) Tujuan penelitian ini antara lain untuk memperoleh bukti empiris guna diketahui dan dianalisis tentang pengaruh Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi dan Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilaksanakan di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Tanjungpinang. Sampel secara total sebanyak 44 auditor. Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier berganda, analisis ini didasarkan pada data dari 44 responden yang penelitiannya melalui kuesioner. Variabel independen dalam penelitian ini Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi dan Tekanan Waktu. Sedangkan untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas Hasil Kerja Auditor. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada seluruh Auditor/Pemeriksa Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Tanjungpinang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi, dan Tekanan Waktu secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Secara parsial Akuntabilitas berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Sedangkan Kompetensi, Independensi, dan Tekanan Waktu tidak berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Kata Kunci : Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi, Tekanan Waktu dan Kualitas Hasil Kerja Auditor
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Kualitas Hasil Kerja Auditor yang berkualitas tentunya akan dapat dicapai apabila proses audit dilakukan oleh seorang auditor yang berkualitas pula dan proses audit harus sesuai dengan standar yang berlaku umum. Sangat penting bagi auditor untuk menunjukan kinerja tugasnya yang baik agar mendapatkan kepercayaan dari pihak pemakai jasanya. Hal ini dimaksudkan agar hasil audit yang dihasilkan mampu memberikan informasi bahwa laporan keuangan relevan dan dapat diandalkan. Hasil audit yang berkualitas dan dapat dipercaya bisa dicapai jika proses auditing dilakukan oleh seorang auditor yang memiliki sikap kompetensi, tanggungjawab, berdiri sendiri, dan mampu menghadapi tekanan waktu yg diberikan oleh pihak yang menugaskan. Kompetensi adalah kualitas pribadi yang harus dimiliki seorang auditor yang dinilai dari latar belakang pendidikan, pelatihan kerja yang cukup, kemampuan berpikir kreatif, keluasan pengetahuan, kecerdasan emosional yang baik, keterampilan kerja yang memadai serta daya juang yang tinggi ( Yusuf ; 2014). Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (gen) untuk memberikan pertanggung jawaban, menyajikan, dan mengungkapkan segala aktivitas kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggung jawaban tersebut (Mardiasmo ; 2009). Selain akuntabilitas, auditor juga dituntut bersikap independensi. Independensi adalah kebebasan dari hubungan (freedom from relationship) objektivitas (Murwanto, dkk ; 2011). Independensi sangat dibutuhkan agar hasil audit yang disajikan bebas dari kecurangan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku umum. Tekanan Anggaran Waktu dapat mempengaruhi kinerja auditor dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan prosedur audit. Tekanan Anggaran Waktu dapat mempengaruhi kualitas audit secara negatif dan positif, secara negatif tekanan anggaran waktu akan menimbulkan sikap dalam tindakan profesional yang dapat mengurangi kualitas audit sedangkan pengaruh positif tekanan anggaran waktu akan memacu kinerja auditor untuk dapat menyelesaikan pekerjaaannya tepat waktu, (Arsinta, dalam Renaldhy dkk ; 2015). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji secara langsung Pengaruh Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi dan Tekanan Waktu Terhadap Hasil Kerja Auditor. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitan Reynaldhy, dkk (2015) yang meneliti tentang Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu (Time Budget Pressure) Terhadap Kualitas Audit Pada Inspektorat Kota Gorontalo. Perbedaan penelitiannya adalah dengan adanya penambahan pada variabel independen berupa Variabel Kompetensi, Akuntabilitas, dan Independensi Khususnya yang menjadi objek penelitian secara lengkap, maka peneliti
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
2
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul βPengaruh Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi dan Tekanan Waktu Terhadap Kulitas Hasil Kerja Auditor ( Study Pada Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Variabel Kompetensi Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor? 2. Apakah Variabel Akuntabilitas Auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor? 3. Apakah Variabel Independensi Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor? 4. Apakah Variabel Tekanan Waktu berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor? 5. Apakah Variabel Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi, dan Tekanan Waktu berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor ? Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui apakah Variabel Kompetensi Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. 2. Untuk mengetahui apakah Variabel Akuntabilitas Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. 3. Untuk mengetahui apakah Variabel Independensi Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. 4. Untuk mengetahui apakah Variabel Tekanan Waktu berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. 5. Untuk mengetahui apakah Variabel Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi, dan Tekanan Waktu berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kualitas Hasil Kerja Auditor Murwanto dkk (2011 : 03) Pemeriksaan adalah suatu kegiatan menyerap, mengolah, dan merespon data yang dilakukan oleh pihak yang dapat dipercaya dan disampaikan kepada pihak yang berkepentingan untuk ditindaklanjuti. Menurut Basuki & Krisna, dalam Kisnawati (2012) Kualitas Audit merupakan suatu issue yang kompleks, karna begitu banyak
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
3
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit, yang tergantung dari sudut pandang masingmasing pihak. Untuk mengukur Kualitas Audit terdapat beberapa indicator yang digunakan. Sukriah dkk (2009), Indicator tersebut adalah : a. Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit, dan b. Kualitas hasil laporan pemeriksaan Kompetensi Kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar (Rai, dalam Priyambodo ; 2015). Menurut Sukriah dkk, dalam Priyambodo (2015), Kualifikasi yang dimaksud adalah pengetahuan dan kemampuan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi auditor adalah sebagai berikut : 1. Penguasaan standar akuntansi dan auditing 2. Wawasan tentang pemerintahan dan 3. Peningkatan keahlian (Efendy ; 2010) Akuntabilitas Menurut Murwanto dkk (2011 ; 79 ) Semua tugas auditor pasti dikaitkan dengan dengan peranan utamanya yaitu meningkatkan akuntabilitas. Berdasarkan pandangan ini, semua jenis audit, apakah itu audit keuangan, audit kinerja, ataupun audit dengan tujuan tertentu, merupakan komponen-komponen yang penting dalam suatu peranan audit yaitu meningkatkan akuntabilitas. Sedangkan menurut kamus besar akuntansi (2010 ; 07) Akuntabilitas merupakan tanggungjawab individu atau bagian/departemen terhadap kinerja suatu fungsi tertentu. Akuntabilitas bisa ditetapkan atau diformulasikan melalui aturan hukum atau perjanjian. Indikator yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas auditor adalah sebagai berikut : 1. Tanggung jawab terhadap klien 2. Tanggung jawab terhadap rekan seprofesi (Cindorahma, dalam Nirwana ; 2014) Indepedensi Pernyataan standar umum kedua adalah βdalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensi nyaβ. Dengan peryataan standar umum kedua ini, organisasi pemeriksa dan para pemeriksa nya bertanggung jawab untuk dapat mempertahankan independensi sedemikian rupa, sehingga pendapat, kesimpulan, pertimbangan atau
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
4
rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tidak memihak dan dipandang tidak memihak oleh pihak manapun (SPKN, 2007). Murwanto dkk (2010), independensi harus dipandang sebagai salah satu ciri auditor yang paling penting. Alasannya adalah begitu banyak pihak yang menggantungkan kepercayaannya kepada kelayakan laporan keuangan berdasarkan laporan auditor yang tidak memihak. a. Independensi Dalam Kenyataan Independensi dalam kenyataan adalah salah satu aspek paling sulit dalam etika dan profesi akuntansi. Kebanyakan auditor siap untuk menegaskan bahwa untuk sebagian besar independensi dalam kenyataan merupakan norma dalam kehidupan sehari-hari dalam seorang professional. Namun mereka gagal untuk memberikan bukti penegasan ini atau bahkan untuk menjelaskan mengapa mereka percaya bahwa hal itu benar demikian. Adalah hal yang sulit untuk membedakan sifat-sifat utama yang diperlukan untuk independensi dalam kenyataan. Audit dikatakan gagal jika seorang auditor memberikan pendapat kepada pihak ketiga bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum padahal dalam kenyataannya tidak demikian. Seringkali kegagalan audit disebabkan oleh tidak adanya independensi. Contoh tidak adanya iindependensi dalam kenyataan adalah tidak adanya obyektivitas dan skeptisisme, menyetujui pembatasan penting yang diajukan auditan atas ruang lingkup audit atau dengan tidak melakukan evaluasi kritis terhadap transaksi auditan. Beberapa pihak juga percaya bahwa ketidakkompetenan merupakan perwujudan dari tiadanya independensi dalam kenyataan. b. Independensi Dalam Penampilan Independensi dalam penampilan mengacu kepada interpretasi atau persepsi orang mengenai independensi auditor. Sebagian besar nilai laporan audit berasal dari status indpendensi dari auditor. Oleh karena itu, jika auditor auditor adalah independen dalam kenyataan, tetapi masyarakat umum percaya bahwa auditor berpihak kepada auditan, maka sebagian nilai fungsi audit akan hilang. Adanya persepsi mengenai tidak adanya independensi dalam kenyataan tidak hanya menurunkan nilai laporan audit tetapi dapat juga memiliki pengaruh buruk terhadap profesi. Auditor berperan untuk memberikan suatu pendapat yang tidak bias pada informasi keuangan yang dilaporkan berdasarkan pertimbangan professional. Jika auditor secara keseluruhan tidak dianggap independen, maka validitas peran auditor didalam masyarakat akan terancam. Kredibilitas profesi pada akhirnya bergantung kepada persepsi masyarakat mengenai independensi (independesi dalam penampilan), bukan independensi dalam kenyataan. Indikator yang digunakan untuk mengukur independensi auditor adalah sebagai berikut : a. Memiliki obyektifitas b. Memiliki kejujuran c. Tidak mengkompromikan kualitas
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
5
(Ashari ; 2011) Tekanan Waktu Maulina, dkk (2010) Time Pressure adalah kondisi dimana auditor mendapatkan tekanan dari tempat bekerja untuk menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Menurut Muhshyi dalam Kurnia & Khomsiyah (2015), Time Pressure ( Tekanan Waktu ) memiliki dua dimensi yaitu Time budget pressure ( keadaan dimana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun, atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang sangat ketat ) dan Time Deadline Pressur ( kondisi dimana auditor dituntut untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya ). Waggoner & Cashell, dalam dalam Kurnia & Khomsiyah (2015), mengatakan bahwa semakin sedikit waktu yang disediakan (tekanan anggaran waktu semakin tinggi), maka semakin besar transaksi yang tidak diuiji oleh auditor. Indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh tekanan waktu terhadap audit quality antara lain adalah : 1. Sikap auditor memanfaatkan waktu audit 2. Sikap auditor dalam penurunan kualitas audit (Putra ; 2012) Kerangka Pemikiran
Kompetensi (ππ1) Akuntabilitas (ππ2) Independensi
(ππ3)
Kualiatas Hasil Kerja Auditor (Y)
Tekanan Waktu (ππ4)
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
6
Hipotesis Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : π»π»1 : Diduga Kompetensi Berpengaruh Signifikan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. π»π»2 : Diduga Akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor. π»π»3 : Diduga independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor. π»π»4 : Diduga Tekanan waktu Auditor Berpengaruh signifikan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. π»π»5 : Diduga Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi, dan Tekanan waktu berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasl kerja auditor.
METODE PENELITIAN Objek Dan Ruang Lingkup Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kualitas Hasil Kerja Auditor, Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi, dan Tekanan Waktu. Penelitian dilakukan di Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Ria dan Inspektorat Kota Tanjungpinang . Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun (2007), Inspektorat Provinsi adalah aparat pengawas fungsional yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada gubernur. Inspektorat Kabupaten/Kota adalah aparat fungsional yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati atau walikota. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada para auditor yang bekerja dikantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Tanjungpinang. Kuesioner diantar langsung oleh peneliti dialamat kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Tanjungpinang yang menjadi subyek penelitian dan kuesioner yang dibagikan oleh peneliti, tentunya berupa pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan Variabel Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi, dan Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Peneliti mengukur jawaban kuesioner dengan menggunakan skala likert lima poin. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Siregar; 2012). Semakin tinggi nomor jumlah, maka semakin besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
7
Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah auditor yang bekerja di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang. Alasannya karena Provinsi Kepulauan Riau dengan Tanjungpinang sebagai ibu kota termasuk provinsi dengan jumlah yang sangat besar pendapatannya setiap tahun serta didukung oleh kepadatan penduduk dan pesatnya pembangunan. Tentu saja hal ini yang nantinya akan menuntut eksistensi auditor independen dalam melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang merupakan bentuk keterlibatannya dalam penentuan kualitas audit. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 47 orang. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dimana pengambilan dilakukan harus mewakili populasi atau harus representative (Sugiyono, dalam Wijaya ; 2011). Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total (Total Sampling) atau Sensus. Penggunaan Metode ini berlaku jika anggota populasi relative kecil (mudah dijangkau). Dalam penelitian ini, karena jumlah ppulasi relative kecil dan mudah dijangkau maka peneliti menggunakan metode total sampling. Namun dalam populasi yang berjumlah 47 orang, ada 3 orang auditor yang mengambil cuti kerja sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 44 orang. Setelah dilakukan pengolahan data, jumlah responden akhir dalam penelitian ini adalah 44 orang responden.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji F (Simultan) Menurut Priyatno (2012:137), Uji f digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%, Tabel Hasil Uji F ANOVAa Sum of Mean Model Df Squares Square Regression 439.696 4 109.924 1 Residual 530.191 39 13.595 Total 969.886 43 Sumber : Data Primer Diolah
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
F
Sig.
8.086
.000b
8
Dari tabel diatas diketahui πΉπΉπ»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» sebesar 8,086. Pada taraf Ξ± = 0,05 dengan derajat kebebasan pembilang/df1 (k) = 4 (jumlah variabel independen) dan derajat kebebasan penyebut/df2 (n-k-1) = 39, diperoleh nilai F tabel 2,612. Karena πΉπΉπ»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» > πΉπΉππππππππππ (8,086 > 2,612) maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi, dan Tekanan Waktu secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Uji t (Parsial) Menurut Priyatno (2012:139) Uji statistik t secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independennya. Tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini,adalah : a. Jika βt tabel β€ t hitung maka Ho gagal ditolak b. Jika βt hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak Hasil pengujian dengan menggunakan uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel Hasil Uji t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model T Sig. B Std. Error Beta (Constant) 5.392 7.405 .728 .471 KOMP .269 .239 .162 1.124 .268 1 AKUN .476 .186 .403 2.551 .015 INDE .486 .295 .239 1.646 .108 TW .102 .186 .069 .547 .588 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Hasil pengujian statistic menunjukan nilai πππ»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» adalah 1,124 lebih kecil jika dibandingkan dengan ππ ππππππππππ (1,124 < 2,023). Hasil ini juga didukung oleh tingkat signifikansi dengan nilai 0,268 > 0,05, dengan demikian hipotesis pertama ditolak dan kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor karena dilihat dari hasil tabulasi data terdapat temuan bahwa ada responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju pada butir pertanyaan kesatu, kedua, dan keenam. Serta masih banyak responden yang menjawab 3 (Netral) dan yang paling banyak adalah pada butir pertanyaan kesatu dengan jumlah resonden yaitu 16 (enam belas) orang, butir pertanyaan kedua sebanyak 11 (sebelas) orang, butir pertanyaan keenam berjumlah 11
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
9
(sebelas) orang, butir pertanyaan ketiga berjumlah 10 (sepuluh) orang, butir pertanyaan kelima berjumlah 9 (Sembilan) orang dan butir pertanyaan keempat berjumlah 5 (lima) orang. Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil auditor yang bekerja diinspektorat provinsi kepulauan riau dan kota tanjungpinang tidak memperoleh pengetahuan yang sangat berguna dalam proses audit selama dibangku kuliah serta tidak memahami bahkan tidak mampu melakukan audit sesuai standar akuntansi dan auditing yang berlaku umum. Penyebab lain adalah kurangnya inisiatif membaca literature dan mengikuti penguasaan pelatihan diluar lingkungan inspektorat untuk meningkatkan keahlian. Kemudian, kurangnya pemahaman tentang pemerintahan (Struktur organisasi, Fungsi, Program dan Kegiatan Pemerintahan). Ditinjau dari karakteristik responden berdasarkan Jabatan, diketahui bahwa sebagian besar responden (Auditor) adalah sebagai auditor muda /Junior Auditor, seharusnya posisi ini diperuntukan bagi senior auditor yang pengalaman, pengetahuan dan lama bekerjanya jelas lebih dibandingkan auditor muda.. Ditinjau dari pendidikan terakhir, dari 44 orang sampel diperoleh auditor dengan pendidikan S-1 (36 orang), S-2 (7 orang) dan S-3 (1 orang), mungkin ini adalah salah satu penyebab kenapa kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor yaitu kurangnya auditor yang dengan pendidikan terakhir S-2 Atau S-3. Selain itu dilihat dari latar belakang pendidikan, ternyata dari 44 orang auditor tercatat 22 orang auditor beasal dari non-Akuntansi dan 22 orang sisanya berasal dari akuntansi, hal ini sesuai dan wajar jika sebagian kecil auditor menjawab netral dan tidak setuju jika selama dibangku kuliah mereka memperoleh pengetahuan yang sangat berguna dalam proses audit. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nirwana (2014), dan Efendy (2010) yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifkan terhadap kualitas audit. Namun sebaliknya, penelitian ini sejalan dengan penelitian Kisnawati (2012) dimana variabel kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor. Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Hasil pengujian statistic menunjukan nilai πππ»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» adalah 2,551 lebih besar jika dibandingkan dengan ππ ππππππππππ (2,551 > 2,023). Hasil ini juga didukung oleh tingkat signifikansi dengan nilai 0,015 < 0,05, dengan demikian hipotesis kedua diterima dan akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor. Jika auditor memiliki akuntabilitas yang tinggi maka hasil audit yang dihasilkan akan berkualtas. Berdasarkan perhitungan yang didapat bahwa akuntabiltas mempengaruhi kualitas hasil kerja auditor, hal ini menunjukan keadaan dimana seseorang auditor bertanggungjawab atas pekerjaan yang diberikan, laporan hasil audit yang dibuat dan disampaikan dengan alas an yang jelas, format mudah dipahami, berisi masalah-masalah yang relavan, berisi rekomendasi-rekomendasi yang efektif dan memperhatikan kebutuhan pengguna. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustikawati (2013) yang menunjukan bahwa akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
10
penelitian yan sama juga dilakukan oleh Ariviana (2014) dimana hasil peneliitiannya juga menunjukan bahawa akuntabilitas auditor berpengaruh positf terhadap kualitas hasil kerja auditor. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Hasil pengujian statistic menunjukan nilai πππ»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» adalah 1,646 lebih kecil jika dibandingkan dengan ππ ππππππππππ (1,646 < 2,023). Hasil ini juga didukung oleh tingkat signifikansi dengan nilai 0,108 > 0,05, dengan demikian hipotesis ketiga ditolak dan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor. Secara umum independensi seharusnya berpengaruh terhdap kualitas audit, namun kondisi ini bisa saja terjadi apabila auditor sudah dalam posisi dilema, yang memungkinkan hilangnya independensi dalam melaksanakan tugasnya Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mustikawati (2013) dan Ariviana (2014) yang dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil kerja auditor. Namun sebaliknya hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kisnawati (2012) dan Syafitri (2014) yaitu dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengaruh Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Hasil pengujian statistic menunjukan nilai πππ»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» adalah 0,547 lebih kecil jika dibandingkan dengan ππ ππππππππππ (0,547 < 2,023). Hasil ini juga didukung oleh tingkat signifikansi dengan nilai 0,588 > 0,05, dengan demikian hipotesis keempat ditolak dan tekanan waktu tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor. Dilihat dari jawab responden, dimana para auditor tidak menganggap batasan waktu yang diberikan selama proses auditing adalah sebagai beban bagi dirinya. Lebih lanjut, terbatasnya waktu dalam mengaudit, tidak membuat auditor memperoleh bukti-bukti yang kurang maksimal, sebaliknya bukti-bukti yang maksimalpun akan diperoleh demi menghasilkan laporan hasil pemerksaan yang berkualitas. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Sirajuddin (2014), hasil penelitiannya menunjukan bahwa Varibel Tekanan Waktu tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sebaliknya, penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Reynaldhy dkk (2013) yang dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa tekanan waktu berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Selnjutnya, Hasil penelitian yang hampir sama oleh Prasita dan Adi (2007) juga menyatakan bahwa adanya pengaruh negative dari tekanan waktu terhadap kualitas audit.
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
11
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kompetensi, Akuntabilitas, Independensi dan Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Yang Bekerja Dikantor Inspektorat Provinsi Kepuluan Riau Dan Kota Tanjungpinang, baik secara parsial maupun simultan. 1. Variabel Kompetensi tidak berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. 2. Variabel Akuntabilitas berpengaruh siginifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. 3. Variabel Independensi tidak berpengaruh terhdap Kualitas Hasil Kerja Auditor. 4. Variabel Tekanan Waktu tidak berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. 5. Secara Simultan Variabel Kompetensi, Akuntabiltas, Independensi, Dan Tekanan Waktu berpengaruh siginifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang. Saran Berdasarkan kesimpulan yang sudah dikemukakan, maka dapat diberikan beberapa rekomendasi yang berupa saran β saran sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Tanjungpinang. 1. Auditor dalam melaksanakan tugasnya diharapkan menggunakan keahliannya dengan sebaik-baiknya dan selalu berusaha untuk meningkatkan keahliannya. 2. Auditor dalam melaksanakan tugasnya diharapkan mampu bersikap netral serta mampu mempertahankan independensinya. 3. Auditor dalam melaksanakan tugasnya diharapkan mampu menyelesaikan tugas audit sesuai waktu yang diberikan tanpa mengurangi kualitas audit. 4. Bagi peneliti terdahulu sebaiknya melakukan penambahan variabel independen lain yang digunakan untuk mengukur kualitas hasil kerja auditor seperti Etika Professional, Due Professional Care, Pengalaman dan Motivasi serta masih banyak variabel yang lain. Untuk penyebaran Kuesioner sebaiknya dilakukan pada hari kamis-jumβat karna pada hari tersebut auditor tidak terlalu sibuk dan punya cukup waktu untuk mengisi kuesioner.
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
12
DAFTAR PUSTAKA Adi, dan Prasita. (2007). Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit Dengan Moderasi Pemahaman Terhadap Sistem Informasi. Ekonomi Dan Bisnis, 6. Ariviana, B. (2014). Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan, Pengalaman, dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Ekonomika Dan Bisnis. Ardiyos. (2010). Kamus Besar Akuntansi. Jakarta ; Citra Harta prima. Ashari, R. (2011). Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Ekonomi. Efendy, M. T. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Ekonomi. Hery. (2013). Setiap Auditor Harus Baca Buku Ini. Jakarta: Pt Gracindo, Anggota Ikap. Hidayat, T. (2011). Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Auditor. Ekonomi. Kasim. dkk. (2013). Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Auditor. Akuntansi. Kisnawati, B. (2012). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Etika Auditor Terhadap Kualita Audit. Bisnis Dan Kewirausahaan, 2. Kurnia dan Khomsiyah. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan Waktu, dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. Akuntansi. Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Maulina, M. dkk (2010). Pengaruh Tekanan Waktu dan Tindakan Supervisi Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Ekonomi. Murwanto, R. dkk. (2011). Audit Sektor Publik, Suatu Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Jakarta: Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan Ri. Mustikawati, D. (2013). Pengaruh Etika Profesional, Akuntabilita, Kompetensi dan Due Professional Care Terhada Kualitas Audit. Ilmu Dan Riset Akuntansi.
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
13
Mutakin, S. (2008). Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik. Ekonomi Akuntansi. Natalistyo, A. P. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. Ekonomi Dan Bisnis. Nirwana, W. A. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Ekonomi Dan Bisnis, 21. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO 1 TAHUN 2007, Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara PERATURAN MENNTERI DALAM NEGERI NO 64 TAHUN 2007, Tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Dan Kabupaten/Kota Priyambodo, D. (2015). Pengaruh Kompetinsi, Independensi, Pengalaman Kerja, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating. Ekonomi Dan Bisnis. Priyatno,Duwi. (2010). Analisis Statistikdata Dengan Spss. Yogyakarta : Mediakon Priyatno,Duwi. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20, Yogyakarta : Mediakon Putra, N. A. (2012). Pengaruh Kompetensi, Tekanan Waktu, Pengalaman Kerja, Etika dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Ekonomi. Rahayuningdiyah, S. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah. Ekonomi. Reynaldhy, M. (2015). Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu (Time Budget Presure) Terhadap Kualitas Audit Pada Inspektorat Kota Gorontalo. Ekonomi dan Bisnis, 3. Rifan, A. (2015). Pengaruh Pengalaman Auditor, Supervisi dan Independensi Terhadap Linerja Audit. Ekonomika dan Bisnis. Rusmiyati, M. (2015). Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Ekonomi Dan Bisnis. Sarwono, J. (2010). Belajar Statistik Menjadi Mudah Dan Cepat. Yogyakarta: Cv Andi Offset. Silaban, A. (2009). Perilaku Disfungsional Auditor Dalam Pelaksanaan Program Audit. Ilmu Ekonomi, 86.
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
14
Siregar, S. (2012). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Sujarweni, W. (2014). Spss Untuk Pemula . Yogyakarta: Pustaka Baru. Sukriah. Dkk. (2009). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Ekonomi Syafitri, W. (2014). Pengaruh Keahlian, Independensi, Pengalaman Audit dan Etika Terhadap Kualitas Audtor Pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Ekonomi. Utami, R, dan Betri Sirajuddin. (2013). Pengaruh Ukuran KAP, Masa Perikatan, dan Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Audit. Akuntansi Yusuf, M. (2014). Pengaruh Kompetensi, Objektivitas, Dan Integritas Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Wandanarum, dan Mayangsari. (2013). Auditing Pendekatan Sektor Publik dan Privat. Jakarta: Media Bangsa. Wijaya, T. (2011). Cepat Menguasai SPSS 19 Untuk Olah dan Interpretasi Data Penelitian Dan Skripsi. Yogyakarta : Cahaya Utama.
Jurnal Akuntansi FE UMRAH
15