STRUKTUR UTAMA PADA BANGUNAN INI ADALAH MENGGUNAKAN SISTEM STRUKTUR BEARING WALL/ DINDING PEMIKUL. SISTEM DINDING PEMIKUL ADALAH SISTEM STRUKTUR YANG MENGGUNAKAN DINDING SEBAGAI PENOPANG BEBAN VERTIKAL PADA BANGUNAN
PENGGUNAAN SISTEM STRUKTUR INI DALAH KARENA STRUKTUR DINDING PEMIKUL TIDAK MEMBUTUHKAN KOLOM, SEHINGGA RUANG YANG TERDAPAT DI DALAM MUSEUM INI SEMUANYA AREA BEBAS KOLOM YANG BERTUJUAN MEMPERLUAS AREA SIRKULASI PENGUNJUNG O L E H K A R E N A P E N G G U N A A N S T R U K T U R U TA M A PA D A B A N G U N A N I N I MENGGUNAKAN SISTEM STRUKTUR DINDING PEMIKUL, MAKA BETON YANG DIGUNAKAN ADALAH BETON PRACETAK. BETON PRACETAK IALAH BETON YANG DIBUAT DIBAWAH PENGAWASAN PABRIK/FACTORY, DAN DIPASANG /INSTALL KELAPANGAN/SITE SETELAH BETON CUKUP UMUR. BETON PRACETAK DAPAT DIBERI TULANGAN ATAUPUN PRATEGANG
STRUKTUR LANTAI 4
PERSPEKTIF INTERIOR
DETIL ARSITEKTUR SIMBOLIK
SUSUNAN YANG TIDAK TERATUR INI ADALAH SIMBOL DARI SIFAT TARIAN YANG DINAMIS, SEPERTI TIDAK TERATUR YANG TERUS BERGERAK TETAPI MEMILIKI KETERATURAN URUTAN TA R I A N. K E M U D I A N D A R I S I T U L A H D I D A PAT K A N I I D E PENYUSUNAN “KETIDAK TERATURAN YANG DI ATUR” AGAR TIDAK TERKESAN MONOTON DAN MASIF
DETIL FASADE PADA BANGUNAN INI MENGGUNAKAN MATERIAL METAL YANG DI PASANG PADA DINDING MASIF BANGUNAN AGAR TERKESAN TIDAK M O N O T O N , P E WA R N A A N N YA JUGA DI SESUAIKAN DENGAN WARNA DINDING YAITU ABU-ABU AGAR TIDAK TERLALU MENCOLOK
BENTUKAN INI DI DAPAT DARI BENTUKAN YANG TERCIPTA OLEH 2 ORANG PENARI YANG SALING BERTEMU MENGAITKAN SEHELAI KAIN YANG MEREKA PEGANG SAAT MENARI, DAN KEMUDIAN BENTUKAN DI SEDERHANAKAN SEHINGGA MUNCUL BENTUKAN YANG SEPERTI INI DAN KEMUDIAN DI ULANG-ULANG
PERSPEKTIF INTERIOR RUANG PAMER GALERI SENI
PERSPEKTIF INTERIOR RUANG PAGELARAN TARI
PADA BAGIAN INTERIOR, SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN TERBAGI DALAM 2 KATEGORI YAITU GENERAL DAN TERPUSAT, PADA SISTEM GENERAL PENCAHAYAAN INI BERFUNGSI MENERANGI SELURUH RUANGAN. DAN PADA SITEM TERPUSAT PENCAHAYAAN INI BERFUNGSI MENERANGI OBJEK PAMER, BAIK PADA GALERI MAUPUN MUSEUM DAN MENERANGI PENARI SAAT DI PANGGUNG. SELAIN ITU JUGA TERDAPAT ACCENT LIGHTING YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENGARAH ALUR SIRKULASI PENGUNJUNG MUSEUM DAN GALERI, SERTA MENJADI BACKGROUND LAMP PADA PANGGUNG TAR. POSISI ACCENT LIGHTING INI TERDAPAT PADA SUDUT ANTARA DINDING DAN LANTAI DAN SUDUT ANTARA DINDING DAN PLAFOND.
PERSPEKTIF EKSTERIOR
PERSPEKTIF EKSTERIOR PINTU MASUK UTAMA TAPAK PERSPEKTIF EKSTERIOR SISI BARAT BANGUNAN
PERSPEKTIF EKSTERIOR PEDESTRIAN
PERSPEKTIF EKSTERIOR MATA BURUNG PERSPEKTIF EKSTERIOR SISI TIMUR BANGUNAN
PERSPEKTIF EKSTERIOR DARI BANGUNAN (AREA OUT DOOR)
TAMPAK DEPAN (BARAT) 1:250
TAMPAK BELAKANG (TIMUR) 1:250
TAMPAK SAMPING (UTARA) 1:250
TAMPAK SAMPING (SELATAN) 1:250
TAMPAK TAPAK (BARAT) 1:600
TAMPAK TAPAK (UTARA) 1:600
± 00.00
-06.00
-04.00
-06.00
± 00.00
+01.00
AREA PEJALAN KAKI
AREA BANGUNAN
23.00
65.40
± 00.00
-02.00
-10.00 SUNGAI DELI
18.00
BARIER TAPAK
SIRKULASI MOBIL
16.00
20.00
AREA PEJALAN KAKI
AREA PEJALAN KAKI
AREA PEJALAN KAKI
40.00
40.00
47.00
KONSEP TATA LANSEKAP DIBUAT BERKONTUR YANG MEMILIKI KERENDAHAN KONTUR 2 METER DISETIAP KONTURNYA, BERTUJUAN UNTUK MENGATUR PANDANGAN PENGUNJUNG SAAT BERADA DI AREA PEJALAN KHAKI KETIKA MEMANDANG KE BANGUNAN. DENGAN JARAK PANDANG RATA-RATA MANUSIA YAITU 20 DERAJAT TANPA MENENGADAHKAN KEPALA (PANDANGAN RATA-RATA AIR). DARI KONDISI SEPERTI INI VISUALISASI PENGUNJUNG AKAN BERUBAHUBAH SESUAI JAUH DEKATNYA POSISI TUBUH TERHADAP BANGUNAN. KONSEP TATA LANSEKAP INI DIBERI NAMA “HERE-THERE” KONSEP INI JUGA BERKAITAN DENGAN SIMBOLIK TARIAN PADA MUSEUM INI, YAITU DIMANA PANDANGAN PENONTON AKAN BERUBAH-UBAH KETIKA MELIHAT PENARI DI ATAS PANGGUNG SEDAN MENARI (BERBEDA-BEDA GERAKAN). KONSEP INI KEMUDIAN DITERAPKAN KE DALAM TAPAK.