Rumah Kita INTERNAL MEDIA INFORMATION
Buletin Perumnas
EDISI : JUNI 2012
Perumnas Siap Aplikasikan KKE BUMN BPN Siap Berperan dalam Pembangunan Rumah Murah Perumnas
Perumnas Laporkan Kinerjanya Pada Menpera www.perumnas.co.id
Catatan cATATAN ceo eDITORIAL & dAFTAR iSI
Jadikan Momentum Ulang Tahun Sebagai Transformasi
T
ahun ini usia Perum Perumnas memasuki angka 38 tahun. Sebuah perjalanan waktu yang panjang dan penuh dinamika dengan bermacam prestasi ditengah berbagai kendala yang ada. Pencapaian pendapatan tahun 2011 yang melebihi 1 Trilyun serta keuntungan sebesar Rp 65 Milyar telah kita capai. Nah, di tahun ini mari kita torehkan angka yang lebih besar lagi dari target yang kita sudah pasang. Walau dalam realita ada berbagai kendala menghadang tapi saya yakin jajaran direksi beserta seluruh karyawan dapat mengejar pencapaian yang kita inginkan. Dinamika kinerja yang dialami perusahaan terus memompa semangat manajemen untuk melaju. Kondisi saat ini juga mendukung, yakni pertumbuhan industri properti Indonesia di 2012 diperkirakan mencapai 40%. Selanjutnya, backlog kebutuhan rumah mencapai 13,5 juta, dari segi pertumbuhan demand mencapai 800 ribu/tahun. Ini merupakan peluang besar bagi Perumnas untuk dapat berkontribusi lebih besar dalam memenuhi kebutuhan perumahan rakyat serta mengurangi angka backlog secara nasional. Untuk itu secara internal kita melakukan perubahan, strategi, terobosan dan langkahlangkah untuk menuju Transformasi Perumnas.
Mari bersama-sama kita tingkatkan kompetensi perusahaan diantaranya dengan mencetak SDM yang berkompeten dibidangnya, demikian pula di bidang produksi kita akan terus melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas produk. Catatan penting lainnya, sesuai dengan hasil audit laporan keuangan, saat ini Perumnas telah mendapat Predikat SEHAT “A” dan dinyatakan dengan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), dan baru saja
Perumnas memperoleh award bidang marketing pada ajang “BUMN Marketing Day 2012”. Hal tersebut memberikan semangat lebih untuk berprestasi dalam karya . Berbagai cara yang positif dan cerdas sudah layak kita kedepankan. Beberapa strategi yang dipersiapkan manajemen untuk terus mengawal pertumbuhan Perumnas antara lain dengan mengembangkan landbank, merestrukturisasi keuangan dan memperkuat portofolio bisnis. Selain itu langkah sinergi lainnya berupa dukungan kebijakan anggaran dari pemilik modal antara Menpera dan kementerian teknis lainnya akan terus kita tingkatkan. Pada saat ini Perumnas terus menggalang sinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BUMN lainnya merupakan langkah jitu untuk bergerak bersama memberikan rumah bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Tentu semua ini harus dilakukan dengan penuh keyakinan, kerja keras, inovatif, cara berpikir dan bertindak lebih efesien dan efektif untuk menjadi yang terdepan sebagai pelaku penyedia perumahan terbesar bagi masyarakat. Ini semua demi mewujudkan visi Perumnas, serta mampu membangun 100 ribu unit rumah per tahun. Salam Transformasi.
Direksi dan Segenap Karyawan Mengucapkan
Selamat Ulang Tahun “Serikat Karyawan” (SEKAR)
PERUM PERUMNAS yang ke 13 (10 Juni 1999 - 10 Juni 2012) Salam Jumpa, Pembaca Setia
Rumah Kita 2 Pembina
: Direksi Perum Perumnas
2 Pemimpin Umum
: Ramdan Yacoeb
2 Wakil Pemimpin Umum : Maryana 2 Pemimpin Redaksi
: Rini Isrofiah
2 Wakil Pemimpin Redaksi : Zidan Litansyah 2 Redaksi
: Asrial Aras, Andik Purmawanto, Tatag Hastungkoro
2 Fotografer
: Happy Mauludy
2 Iklan & Sirkulasi
: Arum Angesti & Tatag Hastungkoro
2 Alamat Redaksi
: Kantor Pusat Perum Perumnas,
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 11, Jakarta 13340
2 Telp
: (021) 8194807, 8193802
2 Email
:
[email protected]
2 Web
: www.perumnas.co.id
2 H Rumah Kita / PERUMNAS
Ya, ada perubahan dalam tampilan kami di edisi kali ini. Tentunya, perubahan nama dari Buletin Perumnas menjadi RumahKita. Tak mudah memang berganti nama. Namun bagi kami nama itu penting. Filosofi kami sederhana saja. Sejauh kita melangkah beraktifitas ke luar rumah, tujuan akhir tentunya adalah rumah dimana tempat sebuah keluarga bernaung, berlindung. Sehingga nama RumahKita bagi kami sangat membumi, familiar dan sesuai dengan core bussines Perumnas. Ya, penyegaran memang terus kami lakukan. Tak hanya berganti label, kami juga berencana untuk terbit secara berkala yakni setiap bulan. Tentunya ini bukanlah pekerjaan mudah. Mau tak mau kerja keras kami (redaksi) lakukan untuk memberikan informasi aktual seputar yang ada di Perumnas dan juga institusi lainnya yang terkait dengan industri properti. Kami sadar, apa yang kami lakukan belumlah sempurna. Tapi kami coba terus berbenah. Berbagai perubahan yang kami lakukan semata untuk terus memberikan yang terbaik kepada para pembaca. Sehingga buletin RumahKita dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan informasi Perumnas. Salam hangat Rini Isrofiah
iNFO mANAJEMEN
BPN Siap Berperan dalam Pembangunan Rumah Murah Perumnas
P
erumnas mendapat tugas dari pemerintah untuk membangun rumah murah dan sederhana sebanyak 100 ribu unit yang tersebar di 50 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Langkah awal sudah dipijakannya dengan adanya penugasan yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Perumnas dengan Pimpinan Daerah di 50 Kabupaten/Kota yang disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Diharapkan program ini tak hanya di 50 kota saja, tetapi juga dapat direlaisasikan diseluruh daerah yang membutuhkan rumah murah. Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief mengungkapkan keoptimisannya terkait kesanggupan Perumnas ditugaskan untuk membangun rumah murah sesuai mandat dari Kementerian Perumahan Rakyat. Terkait program ini Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz mengatakan bahwa dirinya sudah berkordinasi denghan PLN dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait program ini. Sehingga dengan bersinergi bersama BUMN lain berbagai masalah
akan dapat terselesaikan. Seperti urusan tanah, biasanya sering terjadi kendala. Untuk itu, diperlukan kordinasi sedari awal saat bekerjasama dengan pemerintah daerah atau kota terkait. Kadang terjadi masalah soal tanah ini saat diakhir, saat konsumen atau masyarakat menyelesaikan kewajibannya. Status tanah, ternyata masih milik pemerintah daerah atau kota. Dalam hal ini Deputi Bidang Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah, BPN, Gede Ariyuda, mengatakan siap mendukung program Kemenpera ini yang dilakukan oleh Perumnas. Gede Ariyuda berpesan agar diperhatikan diperhatikan status pengelolaan tanahnya.
”Ada tanah yang merupakan aset Pemda, kemudian dibangunkan rumah oleh perumnas. Kemudian bagaimana posisi tanah ini manakala suatu saat pembeli sudah selesai membayar angsuran rumah, apakah dia juga membayar tanah kepada pemda, atau dipinjami pemda, harus jelas, atau barangkali ada hak pengelolaan dari pemda, kemudian dibangun perumnas. Kita sering menghadapi masalah manakala pembeli sudah menyelesaikan kewajibannya, status tanahnya ternyata masih tanah pemda. Jadi, harus jelas status tanah yang akan digunakan untuk membangun”, tutur Gede Ariyuda. Sementara terkait dengan pembiayaan Sertifikat, Gede Ariyuda juga mengatakan bahwa biaya sertifikat dilandasi PP No. 13 tahun 2010 jadi tidak bisa dihilangkan. “BPN tidak memiliki kewenangan untuk menghilangkan biaya-biaya sertifikasi, akan tetapi Kemenpera barangkali bisa menempuh jalur atau mekanisme lain melalui Kemenkeu agar diberi keringanan,” ujar Gede Ariyuda.
Rumah Kita / Berita MENPERA H 3
Mengapa BUMN Harus Clear dan Clean
J
udul diatas sedikit bertanya, namun perlu jawaban yang jelas dan tepat kenapa pertanyaan tersebut timbul. Alasan mendasar adalah karena BUMN merupakan lembaga publik yang dananya menggunakan dana publik. Seperti beberapa BUMN mendapatkan dana dari anggaran APBN dalam aktifitas bisnisnya. Atau juga BUMN tersebut menjadi satu-satunya yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk melayani publik. Sehingga dengan dana publik tersebut BUMN haruslah terbuka pada masyarakat apa yang dikerjakannya. Dari sinilah public and trust terbangun. Karena masyarakat dihadapkan pada tidak adanya pilihan untuk menggunakan barang atau jasa BUMN tersebut. Sehingga ada opportunity loss masyarakat untuk mendapatkan jasa atau barang yang lebih baik. Nah, sebagai institusi yang punya tanggung jawab kepada publik dengan menggunakan fasilitas dan dana publik maka BUMN tidak hanya harus clean saja. Dan tak cukup hanya menjalankan prinsip good corporate government (GCG) saja. Tapi juga harus bisa mengikuti hak-nya publik juga. Karena jika hanya menjalankan GCG saja ini berarti berlaku bagi perusahaan yang tak menggunakan dana publik. Lain dengan BUMN, selain memnggunakan kaidah CGC tapi juga harus mengikuti harapan publik. Jadi BUMN itu harus clear and clean. Clean berurusan dengan GCG, compliance terhadap
4 H Rumah Kita / Berita BUMN
hukum. Sedangkan clear berhubungan dengan public trust atau kepercayaan masyarakat. Terkait clean, terutama dalam tata kelola BUMN sudah cukup banyak kemajuan. Hal ini diakui oleh Harry Susetyo Nugroho, staf ahli Menteri BUMN Bidang Tata Kelola dan Manajemen Resiko yang mengatakan, prinsipnya, praktik GCG di semua BUMN ada penilainnya setiap tahun. “Dalam metode penilaiannya kementerian menggunakan istilah review untuk penilaian yang dilakukan oleh internal BUMN. Dan assessment untuk penilaian yang dilakukan oleh penilai independen,” jelas Harry. Pelaksanaan review dan assessment ini dilakukan secara bergantian. Misalnya, tahun ini BUMN
melakukan review atas penerapan CGCnya, artinya tahun depannya BUMN tersebut harus melakukan assessment yang dilakukan oleh penilai independen. Sebagai tolak ukur penilaian Kementerian BUMN menetapkan indikator dan penerapan GCG yang antara lain memuat praktek-praktek GCG yang dinilai dan metodelogi penilaiannya. Dengan tolak ukur tersebut dan jika metodelogi dijalankan dengan baik, pencapaian GCG dapat diperbandingkan dengan BUMN lainnya. Kementerian BUMN merencanakan pada akhir 2014 minimal 90% dari jumlah BUMN yang ada, kualitas kategori penerapan GCG-nya “Baik dan Sangat Baik”. Sementara 10% BUMN Berkategori cukup. Untuk mencapai target ini Kementerian BUMN melakukan pemantauan berkala atas penerapan GCG di BUMN malalui program review atau assessment. Nah, untuk BUMN yang masuk kategori “Baik dan Sangat Baik” didorong untuk melakukan benchmarking kepada perusahaan yang dikenal sebagai “best practices” dalam penerapan GCG. Sehingga ada ruang pembelajaran antara sesama BUMN untuk menjadi yang terbaik. Dalam menjalankan tugas dan fungsi perencanaan dan evaluasi penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) di BUMN, Kementerian BUMN telah mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG di BUMN serta menyesuaikan dengan best practice penerapan GCG dalam dunia usaha. Dan kementerian juga telah melakukan upaya-upaya yang lebin intensif terhadap implementasi GCG di BUMN. Plus diikuti oleh kegiatan monitoring GCG dalam rangka fungsi pembinaan dan pengawasan BUMN.
Delegasi Perumahan Malaysia Berkunjung Ke Perumnas
B
eberapa waktu lalu kantor Perumnas yang berlokasi di kawasan Cawang kedatangan tamu istimewa. Tamu tersebut adalah tetangga serumpun yakni dari Malaysia. Dengan jumlah yang tak lebih dari 10 orang tamu dari negri Jiran ini adalah para pemangku kepentingan di sektor perumahan Malaysia. Sedikit banyak, khususnya untuk menyelesaikan masalah perumahan diperkotaan antara Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan problematika dan penyelesaiannya. Kedatangan delegasi Malaysia merupakan sinyal penting bagi pertukaran pandangan mengenai pengelolaan rumah bagi MBR (Masyarakat berpenghasilan rendah)
di kawasan perkotaan. Berbagai kebijakan pemerintah mengenai penataan perkotaan khususnya dalam mengakomodasi rumah bagi warga perkotaan yang notabene kesulitan dalam mengakses perumahan yang layak huni telah di gulirkan melalui berbagai skema seperti subsidi uang muka FLPP, ataupun dengan pembangunan rumah susun bersubsidi yang dimaksudkan dapat menampung kepadatan penduduk kota. Perwakilan delegasi yang di pimpin oleh Mr. Abdulah bin Abdul Samat ini menanyakan berbagai hal mengenai peran dan fungsi Perumnas serta berbagai program pemerintah yang dilaksanakan oleh Perumnas . pertemuan yang di pimpin langsung oleh Direktur Utama Perum Perumnas Himawan
Arief Sugoto dan Direktur Pemasaran Teddy Robinson Siahaan berlangsung interaktif dengan menampilkan berbagai produk Perumnas baik yang sudah terbangun maupun yang akan segera direalisasikan. Dalam kunjungan hari itu delegasi pemerintah Selangor Malaysia juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke proyek Perum Perumnas yang bekerjasama dengan Bakriland Development yaitu Sentra Timur Residence di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur. Dalam kunjungannya perwakilan Malaysia disambut langsung oleh GM Regional III, Herry Irwanto dan segenap staf proyek Sentra Timur Residence untuk mengenal lebih jauh mengenai proyek Rusunami Sentra Timur.
5 H Rumah Kita / Berita PERUMNAS
Perumnas Siap Aplikasikan KKE Ekselen BUMN
B
eberapa waktu lalu di kantor Perumnas diadakan kegiatan teori Kriteria Kinerja Ekselen (KKE) BUMN. Acara ini dibuka langsung oleh Direktur Utama Perumnas Himawan Arief dan dalam sambutannya beliau mengatakan, untuk kegiatan KKE Ekselen BUMN di Perumnas diberikan nama SISKENAS (Sistim Kinerja Ekselen Perumnas) BUMN. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kinerja yang ekselen merupakan tuntutan utama bagi sebuah perusahaan dalam pencapaian kinerja financial dan non financial, baik pada tingkat nasional maupun regional untuk menuju menjadi world class company. Ya, untuk menjadi besar sangatlah terbuka lebar untuk BUMN manapun, sejauh mampu membangun
6 H Rumah Kita / Berita PERUMNAS
fundamental dan tatanan kesistiman perusahaan yang kokoh dan powerfull. Selain itu juga mampu efektif dalam mendeliver strategi maupun programprogram utama perusahaan. Nah, dalam rangka peningkatan kemampuan dan daya saing BUMN inilah, Kementerian BUMN fokus untuk membangun dan mengimplementasikan sistim pengelolaan dan pengendalian kinerja BUMN. Ini dilakukan dengan cara Kriteria Kinerja Ekselen yang diadopsi dan adaptasi dari Malcom Baldrige Criteria for Performance Eccellence. Program ini dinamai Kriteria Kinerja Ekselen BUMN (KKE BUMN). National Institute of Standards and Teknology (NIST) melakukan hasil penelitian yang menemukan bahwa ada 11 nilai dan konsep yang dikembangkan
perusahaan kelas dunia tersebut. Ke 11 nilai dan konsep ini diterjemahkan menjadi ratusan persyaratan yang dikemas dalam Baldrige Criteria for Performance Excellence. Kesebelas nilai dan konsep tersebut adalah ; kepemimpinan yang visioner, keunggulan yang didorong oleh pelanggan, pembelajaran organisasi dan individu, pengharkatan tenaga kerja dan mitra, kecekatan, fokus pada masa depan, manajemen inovasi, manajemen beradasarkan fakta, tanggung jawab kemasyarakatan, fokus pada hasil dan penciptaan nilai dan perspektif kepemimpinan. Nah, dari nilai dan konsep yang diteliti oleh NIST ini, Kriteria Kinerja Ekselen (KKE) BUMN dikembangkan dalam 7 kategori yakni :
Kepemimpinan : Menguji tindakan kepemimpinan senior di perusahaan dalam mengarahkan dan menjamin keberlangsungan perusahaan. Juga menguji sistim tata kelola yang diterapkan di perusahaan dan ketaatan hukum, praktek bisnis yang beretika dan menjalankan tanggung jawab sosial serta mendukung komunitas yang berpengaruh kuat bagi perusahaan. Perencanaan Strategis : Menguji perusahaan dalam mengembangkan sasaran strategis dan program kerja. Juga menguji cara sasaran strategis dan rencana kerja diimplementasikan dan direvisi sesuai kebutuhan perusahaan serta bagaimana mengukur pencapainnya dari waktu kewaktu. Fokus Pada Pelangganan : Menguji bagaimana perusahaan meng-engage (membuat pelanggan menjadi terikat secara emosional rasional terhadap perusahaan) pelanggannya dan melakukan inovasi produk untuk keberhasilan pasar jangka panjang. Strategi engagement tersebut meliputi bagaimana perusahaan mendengarkan suara pelanggannya, membangun hubungan pelanggan dan
menggunakan informasi pelanggan untuk melakukan perbaikan dan mengidentifikasi peluang inovasi serta menindaklanjutinya. Pengukuran, Analisa dan Pengelolaan Pengetahuan : Kategori pengukuran, analisa dan pengelolaan pengetahuan menguji perusahaan dalam meneyeleksi, mengumpulkan, manganalisa, mengelola dan meningkatkan kwalitas data, informasi dan aset pengetahuan dan keterkaitannya dalam mengelola teknologi informasi. Kategori ini juga menguji perusahaan dalam memanfaatkan dan menindaklanjuti hasil review untuk meningkatkan kinerja. Fokus pada Tenaga Kerja : Menguji kemampuan perusahaan dalam menilai kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja untuk membangun lingkungan tenaga kerja yang kondusif serta mencapai kinerja yang tinggi. Kategori ini juga menguji bagaimana perusahan meng-engage, mengelola dan mengembangkan tenaga kerja dan memanfaatkan seluruh potensinya agar selaras dengan misi dan program kerja perusahaan secara menyeluruh, Fokus pada Operasi : Bagaimana
perusahaan mendesain mengelola dan meningkatkan sistim dan proses kerja untuk menghasilkan nilai pelanggan dan mencapai keberhasilan serta keberlangsungan perusahaan. Juga menguji kesiapan untuk menghadapi keadaan darurat. Hasil : Menguji kinerja dan peningkatan perusahaan di semua bidang utama hasil produk dan proses, hasil fokus pelanggan, hasil fokus tenaga kerja, hasil kepemimpinan dan tata kelola dan hasil financial pasar. Level kinerja diperiksa terhadap tingkat kinerja pesaing dan perusahaan lain yang produksinya sejenis. Dari nilai dan konsep KKE BUMN ini semuanya diawali lebih dulu dengan melihat dua faktor penting yakni dengan melihat profil perusahaan. Dari sini bisa dilihat tentang profil perusahaan dan juga memuat hal penting yang mempengaruhi perusahaan dan segala tantangannya. Sehingga karakteristik utama perusahaan dapat dijelaskan berbagai hubungannya dengan operasional perusahaan dan hubungan utama perusahaan dengan pelanggan (konsumen), dan berbagai stakeholder lainnya seperti pemasok maupun mitra kerja.
Rumah Kita / Berita PERUMNAS H 7
Perumnas Laporkan Kinerjanya Pada Menpera
P
enghujung bulan Mei lalu di kantor Kementerian Perumahan Rakyat, tepatnya di ruang Prambanan lantai 2 seluruh jajaran petinggi Perumnas kantor pusat maupun regional hadir di ruangan tersebut. Tak lain untuk menghadiri acara tatap muka dengan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz. Acara tatap muka ini dikemas dengan tema besar yakni Paparan Progres Pembangungan Perumahan bagi PNS yang dilaksanakan oleh Perumnas bekerjasama dengan Pemda Provinsi, Kota/Kabupaten. Dalam sambutannya Menpera Djan Faridz mengatakan pertemuan dengan Perumnas dalam rangka silaturahmi dan mendengarkan laporan progres kinerja sekaligus menjawab berbagai kendala yang diterima pemerintah daerah (Pemda) terkait kinerja Perumnas. Menpera Djan Faridz melalui peninjauan ke berbagai daerah dalam rangka kunjungan kerjanya
8 H Rumah Kita / Berita Utama
banyak mendapat masukan terkait kelanjutan perkembangan PKO (perjanjian kerja sama operasional). “Oleh karena itu, dalam silatuhrahmi ini saya mendorong Perumnas untuk lebih proaktif menindaklanjuti PKO
target dan saya ingin Perumnas menjadi pionir dalam pembangunan perumahan untuk masyarakat Indonesia,” jelas Djan Faridz. Lebih lanjut Menpera juga mengatakan bahwa Perumnas bisa
karena Perumnas bukan institusi pemerintah melainkan BUMN, jadi saya yakin Perumnas bisa lebih cepat dalam merealisasikan
bekerjasama dengan BPN untuk pembebasan sertifikat dan juga bekerjasama dengan PLN untuk pembebasan biaya pemasangan listirk. “Saya sudah bertemu dengan Dirut PLN, mereka sudah bersedia untuk membantu pembebasan biaya pemasangan listrik dengan catatan lokasinya sudah pasti. Namun, nanti bebannya diserahkan kepada penghuni dengan cara dicicil. Perumnas di sini bisa bekerjasama,” tutur Djan Faridz. Terkait dengan kesulitan yang
dihadapi dalam pemasalahan lahan untuk pembangunan rumah, Menpera mengatakan apabila pemerintah daerah minta tanahnya untuk dihargai itu adalah urusan pemerintah daerah. “Apabila pemerintah daerah minta lahannya dihargai itu tidak masalah dan hal itu bukan salah pemerintah pusat yang terpenting pemerintah pusat telah mengingatkan pemda untuk menyediakan lahan bagi perumahan PNS dengan syarat tanahnya dihibahkan”, terang Djan Faridz. Sementara itu Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief dalam laporannya kepada menpera mengatakan, bahwa bahwa Perumnas saat ini melakukan kerjasama dengan 67 pemerintah daerah. “Total ada 67 kerjasama yang kita lakukan dengan pemda, 4 dengan pemerintah provinsi, 51 dengan pemda kabupaten dan 12 dengan kota. Dari total 67 kerjasama itu sudah di follow up dan hampir tidak ada yang tidak
terpenuhi persyaratannya dengan progress yang beragam,” jelas Himawan Arief. Himawan Arief juga mengatakan bahwa pihaknya telah
melakukan identifikasi terhadap peminat PNS. “Total identifikasi secara keseluruhan peminat PNS akan rumah sejahtera tapak ada sekitar 200.000 dan total ada sekitar 715 hektar tanah”, ujar Himawan Arief. Dalam pembangunan perumahan bagi PNS ini, berbagai kendala tentunya dihadapi oleh Perumnas, salah satunya adalah masalah lahan. Seperti di
tak mencukupi untuk menyediakan jumlah unit rumah sebesar 10 ribu tersebut. Sehingga mau tak mau Perumnas harus mencari lahan lagi tentunya dengan dukungan pemerintah daerah tersebut. Dan ini sangat disayangkan jika pemerintah daerah tak menyikapi dengan bijak tentunya ini tidak cukup. Karena yang utama adalah keseriusan pemerintah daerah dalam menydiakan lahan
Kabupaten Ogan Hilir, Sumatera Selatan Perumnas mencatat ada 10 ribu peminat PNS dengan ketersedian lahan hanya sebesar 23 hektar. Tentunya lahan sebesar ini
dalam kerjasama ini. Tarakan, Kalimantan Timur yang sangat konsen dalam masalah penyediaan lahan. Dimana Walikota Tarakan menyiapkan lahan untuk kerjasama dengan Perumnas ini hingga 100 hektar di kawasan Juwata, Tarakan. Sebagai BUMN, Himawan Arief menyatakan komitmennya bahwa pihaknya akan bekerja dengan batasan-batasan yang wajar. Dan tentunya akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat Indonesia untuk mendapatkan rumah murah yang layak.
Rumah Kita / Berita Utama H 9
Pertama Bangun (General Manager Regional VII)
Garda Terdepan di Indonesia Timur
P
ertama Bangun lahir di Negri Jahe, Sumatera Utara 17 Juni 1957, terlahir sebagai anak sulung dari keluarga Kamsah Bangun. Jebolan Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta tahun 1981 dan juga Universitas Kristen Indonesia pada 1987. Dan untuk lebih meningkatkan keinginannya untuk berkembang, Pertama meneruskan pendidikan ke jenjang S2 di Unkris pada tahun 2000. Ia juga pernah bekerja menjadi Asisten Muda Kantor Akuntansi Hadori & Co di Yogyakarta. Pertama juga pernah menjadi dosen serta Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Patria Artha Makassar tahun 1997-2006. Pertama Bangun diangkat sebagai General Manager Regional VII pada tahun 2010 hingga saat ini. Sebelumnya sejumlah jabatan telah dilakoninya, seperti Manager Keuangan Regional VI Surabaya tahun 2000-2002, Deputy General Manager Regional I Medan tahun 2002-2003, Kepala SPI Perumnas Pusat tahun 20042005. Lalu General Manager Divisi Hukum Perumnas Pusat Jakarta tahun 2008-2009 dan General Manager Regional II Jakarta di tahun 2009-2010. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sederhana namun memiliki disiplin dan tekad berkembang yang kuat. Sehingga Ia meraih jabatan general manager lebih cepat dibanding teman seangkatannya. Tentunya banyak cerita dan pengalaman dari seorang Pertama Bangun yang telah mengabdi sejak tahun 1982 di Perumnas dengan
10 H Rumah Kita / Profil
sejumlah prestasi dan jabatannya yang diembannya. “Karena bagi saya bekerja adalah amanah, untuk itu saya selalu memaksimalkan apa yang saya kerjakan dan bertanggung jawab dengan apa yang dibebani,” jelas Pertama. Beliau memiliki banyak ketrampilan dalam pekerjaannya dan juga selalu memiliki inovasi dalam menyelesaikan masalah. Maka tak heran kalau dalam memimpin rapat di Regional VII, beliau
selalu memiliki pemecahan dalam masalah yang ada dan juga mampu memotivasi seluruh pegawai di lingkungan Regional VII. Sebagai general manager, dalam menjalankan roda aktifitas di Regional VII, ia mengaku kerap menemui kendala. Contohnya pengembangan perumahan yang dikerjakan di Regional VII menurutnya masih dapat diatasi. Sementara lambatnya proses berbagai
kerjasama yang ada dikarenakan karena faktor eksternal. Mulai dari persoalan lahan, legal aspek yang memang harus diperhatikan dengan jelas agar tak bermasalah dikemudian hari. “Karena dalam kerjasama ini kita benar-benar kondisinya tidak merugikan berbagai pihak. Apalagi merugikan masyarakat saat mereka telah membeli dan menetap dirumah tersebut,” katanya. Pertama Bangun mengatakan, beberapa kawasan di Papua yang sudah dikunjunginya seperti Manokwari, Jayapura, dan Sorong ternyata memiliki potensi pasar yang lumayan. “Saya terus lakukan riset soal pasar, produk hingga harga jual. Dan ini sudah terus dikembangkan ke kota, kabupaten lain di Indonesia timur,” Jelas Pertama. Begitu pun dengan Menado, Kendari, Gorontalo, Bulukumba, Morowali, Palu juga sudah mulai dijajaki kerjasama dengan pemerintah daerah setempat. Progres kerjasama ini beragam, mulai dari masih membahas proposal, pencarian lahan hingga ada juga yang sudah mulai dikerjakan. Selain itu beberapa lokasi lain sedang dijajaki untuk bekerjasama dengan pihak swasta. Ia meyakini pengembangan kawasan timur Indonesia ini perlu dukungan seluruh pihak tak terkecuali Perumnas. Maka disisa masa kerjanya yang akan berakhir tahun depan Pertama berharap berbagai rencana tersebut dapat berjalan sesuai rencana. Karena kehadiran Perumnas memang sangat dibutuhkan, sebagai garda terdepan dalam pembangunan rumah murah untuk masyarakat.
P
erum Perumnas Regional VII terus melakukan pendekatan kepada pemerintah daerah di seluruh wilayah kerjanya. Wilayah tersebut adalah seluruh provinsi di pulau Sulawesi, Maluku hingga Papua. Sekedar catatan, wilayah kerja Perumnas Regional VII ini lebih besar dibanding regional lain. Selain itu, kawasan Regional VII ini adalah Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang pembangunannya terus bergerak untuk bersaing dengan kawasan lainnya di Indonesia. Rencananya tahun 2012 ini, Perumnas Regional VII menargetkan pembangunan
Regional VII
Terus Bersinergi Untuk Rumah Rakyat (terbangun) rumah sebanyak 1800 unit diberbagai lokasi. Percepatan pembangunan perumahan ini adalah amanah dari pemerintah pusat melalui Kementrian Dalam Negri, Kementerian Perumahan Rakyat yang diteruskan kepada Perumnas. Hal ini disambut positif oleh Perumnas Regional VII yang dimotori oleh Pertama Bangun selaku General Manager. Berbagai langkah sudah mulai dilakukan, untuk memenuhi kebutuhan rumah di bagian timur Nusantara ini, hal ini diakui oleh Pertama Bangun. ”Regional VII terus melakukan pendekatan dengan berbagai pemerintah daerah dan swasta, hingga kita sendiri yang mencari lahan,” jelas Pertama Tahun ini Perumnas Regional VII telah menargetkan untuk melakukan kerjasama dengan 24 pemerintah daerah. Dimana, 3 daerah yang sudah siap untuk diresmikan peletakan batu pertamanya pada bulan ini, yaitu Pemkot Ternate, (lokasi Fitu), Maluku Utara (lokasi Sofifi) dan pemerintah provinsi Sulawesi Utara (lokasi Bangkol). Begitupun juga dengan beberapa Pemda lain yang akan menyusul peresmiannya. Sedangkan target yang dicanangkan tahun ini rencananya akan terbangun rumah sebanyak 1800 unit. Seperti di Sulawesi Selatan, Regional VII telah menganggarkan
Rp50 miliar guna merealisasikan pembangunan 600 unit rumah murah yang direncanakan tersebar di seluruh kabupaten, kota di Sulawesi Selatan. Terkait hal tersebut, Perum Perumnas melakukan pembangun fisik perumahan, dengan biaya prasarana, sarana dan utilitas yang dibantu oleh Kementerian Perumahan Rakyat, sementara penyediaan lahan dikerjasamakan dengan pemerintah daerah. “Adapun tipe rumah yang kami bangun di fokuskan untuk tipe 36 dengan harga Rp70 juta dengan fasilitas likuiditas pembangunan perumahan (FLPP),” terang Pertama. Sebelumnya nota kesepakatan bersama pembangunan perumahan untuk pegawai negri sipil (PNS) juga sudah ditandatangi dengan perintah kota Ternate, Maluku Utara. Rencanya akan dibangun sekitar 300 unit rumah dengan berbagai tipe. Pembangunannya terbagi dalam 2 tahap, dimana tahap awal sebanyak 107 unit yang dikhususkan untuk PNS. Lokasi pembangunan perumahan ini ini berada di perbatasan antara kelurahan Fitu dan Ngade. Selain itu pemindahan ibukota Maluku Utara dari Ternate ke Sofifi memberikan ruang kontribusi bagi perumnas Regional VII. Untuk itu Perumnas melalui Regional
VII mengambil peran serta dengan membangun perumahan di kota tersebut. Rumah yang diperuntukan untuk PNS ini akan sangat membantu, mengingat sebelumnya mereka bertempat tinggal di Ternate. Sementara kendala dalam pengembangan perumahan yang dikerjakan oleh Regional VII menurut Pertama masih dapat diatasi. Lambatnya proses kerjasama ini tak lain karena berbagai faktor eksternal yang ada. Mulai dari soal pengadaan lahan, legal aspek yang memang harus diperhatikan dengan jelas agar tak bermasalah dikemudian hari. “Apalagi merugikan masyarakat saat mereka telah membeli dan menetap dirumah tersebut,” katanya. Untuk itu diperlukan sinergi yang benar-benar saling menguatkan. Agar berbagai rencana untuk merumahkan masyarakat dengan rumah yang layak dan harga terjangkau di Timur Indonesia dapat terwujud. Dan tentunya ini sebuah tanggung jawab yang tak mudah. Sehingga kehadiran pihak lain seperti pemerintah daerah maupun swasta sangatlah diharapkan demi percepatan pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang benar-benar membutuhkan.
Rumah Kita / Berita Regional H 11
Yuk, Cerdas dalam Manfaatkan Air
A
pa jadinya hidup tanpa air. Tentu sangat sulit, mungkin daerah Anda termasuk mudah dalam mendapatkan air bersih. Tapi, nyatanya tidak sedikit daerah yang justru kekurangan air bersih. Maka tak ada salahnya. Karenanya, tidaklah salah bila kita mulai berhemat air mulai dari rumah. Tentunya, selain menajaga ketersediaa air bersih, kita pun turut menjaga kelestarian lingkungan. Hemat air dari rumah bisa dimulai melalui kegiatan kecil, semisal menggunakan air pada mesin cuci sesuai jumlah cucian. Lalu mulailah menampung air bekas cucian beras, sayuran di ember untuk menyiram tanaman. Ditambah lagi, bila pot di bawahnya diberi alas untuk menampung tetesan air dari dalam pot, airnya juga bias dipakai
kembali. Di samping itu, sumber air untuk menyiram tanaman juga bisa dihasilkan dari tadahan air hujan. Kemudian cara lain yang teramat
mudah, Anda juga semestinya mengecek keberadaan pipa pengalir air bersih. Apabila terjadi kebocoran, segeralah perbaiki. Lalu, tinggalkan
Beberapa waktu lalu bertempat di lantai 7 Perumnas Pusat diadakan acara perayaan ulang tahun Serikat Karyawan (SEKAR) Perumnas yang ke13. Dihadiri oleh direksi Perumnas: Himawan Arief (Direktur Utama), Teddy Robinson (Direktur Pemasaran), Sunardi (Direktur Korporasi dan Pertanahan), M. Kamal Kusmantoro (Direktur Produksi), Ketua Umum Sekar Perumnas Sahat E. Tampubolon dan berbagai perwakilan pegawai Perumnas dari beberapa regional
12 H Rumah Kita / Tips dan Peristiwa
kebiasaan menggosok gigi dengan keran terbuka karena turut menghamburhamburkan air. Dan cara pintar saat ini adalah dengan membuat lubang biopori berdiameter sekitar 10 cm. Lubang ini dapat di isi dengan sampah organik, hingga saat hujan turun, air yang meresap dapat diikat sebagai sumber air tanah yang bersih. Atau, kita juga bisa memasang talang air sebagai penyalur air hujan ke sumur resapan. Bahkan, di luar negeri kini telah ramai dijajakan berbagai alat yang dapat menampung air bekas maupun air hujan, lantas mengurainya menjadi air bersih. Nah, pada intinya, bila kita bisa memakai sedikit air saja untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, mengapa harus banyak menghamburkan air.
Akhir April lalu diadakan acara Pembekalan Calon Pegawai Perumnas di lantai 7 kantor Wisma Perumnas. Pembekalan calon pegawai regular batch VII tahun 2012 ini langsung di pimpin oleh Direktur Utama Perumnas Himawan Arief, Direktur Pemasaran Teddy Robinson Siahaan dan Direktur Keuangan & SDM Hakiki Sudrajat.
bertukar pikiran soal program pembangunan perumahan di Kota Kekerabatan Maja (KKM). Tampak dalam gambar H. SM Hartono (Ketua Komisi IV DPRD Banten) sedang berjabat tangan dengan Direktur Produksi Perumnas, M. Kamal Kusmantoro.
Beberapa waktu lalu rombongan Komisi IV DPRD Banten berkunjung ke kantor pusat Perumnas. Kunjungan kerja komisi yangmembidangi pembangunan ini dilakukan untuk membicarakan dan
Rumah Kita / Peristiwa H 13
Center Point dan Grand Centerpoint Jualannya Laris-Manis
A
khir bulan April lalu apartemen Centerpoint (tower A dan B) yang dikembangkan atas kolaborasi antara Perumnas dan PT Triputra Multi Graha Pratiwi telah melakukan progress serah terima kunci. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan
14 H Rumah Kita / Info Proyek
pengikatan akta jual beli (AJB). Sementara Grand Centerpoint (tower C dan D) saat ini kondisi progress sudah memasuki tahap pemasangan pondasi, yang kemudian akan diteruskan dengan pembangunan lantai basement dan lantai dasar. Saat ini tower C Grand Centerpoint sudah terjual sekitar
87 persen, sementara tower D baru dipasarkan dalam sebulan ini. Total unit kedua tower ini sebanyak 488 unit, yang mana groundbreaking tower C dan D ini langsung dilakukan oleh Menteri Perumahan Rakyat Dzan Faridz pada akhir tahun lalu. Semenjak dipasarkan
pada tengah tahun lalu, Grand Centerpoint (tower C) telah mengalami kenaikan sebanyak 4 kali. Cepatnya pergerakan harga ini tak lain karena lokasinya yang sangat strategis berada di jantung kota Bekasi, Jawa Barat. Hanya selemparan batu dari pintu tol Bekasi Barat yang sudah terkoneksi dengan ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) melalui Cikunir Junction. Sehingga akan memudahkan penghuni apartemen
menuju ke berbagai kawasan pusat kota Jakarta dan sekitarnya. Selain itu Grand Centerpoint juga dikelilingi berbagai fasilitas pusat belanja dan fasilitas lainnya seperti rumah sakit dan perkantoran. Sehingga apartemen yang berdiri di lahan seluas 1,5 hektar ini laris manis. Faktor lain adalah fasilitas di dalam apartemen seperti kolam renang, area komersial, taman, dan lainnya. Menurut Himawan Arief,
Direktur Utama Perumnas, pembangunan Tower C dan D Grand Centerpoint Apartement ini kian mengokohkan komitmen Perumnas untuk menjadi yang terdepan dalam penyediaan rumah, baik rumah tapak maupun rusunami bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. “Dan ini sesuai dengan visi Perumnas untuk menjadi pelaku utama perumahan dalam rangka transformasi Perumnas menuju National Housing Urban Development Corporation (NHUDC),”ujarnya. Himawan juga mengungkapkan, Perumnas saat ini mengkonsentrasikan pembangunan rumah susun pada empat lokasi di Jabodetabek yaitu Cengkareng, Kemayoran, Sentra Timur dan Bekasi. Total unit rumah susun yang sudah maupun tengah dibangun Perumnas hingga saat ini sudah mencapai 10 ribu unit dalam 31 tower.
Rumah Kita / Info Proyel H 15