Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa
RUANG KOSONG (AGAMA – KEHIDUPAN) Nama Mahasiswa : Mochammad Fatchi
Nama Pembimbing : Dr. Tisna Sanjaya M.Sch
Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
[email protected]
Kata Kunci : islam, kehidupan sekuler, kontemplasi, ruang kosong
Abstrak Agama menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama merupakan sebuah narasi besar yang bersandar pada Sang Pencipta, yang memiliki standarstandar tersendiri yang diatur langsung oleh Sang Khalik. Dewasa ini agama telah menjadi sesuatu yang dipisahkan atau diberi jarak dari kehidupan oleh para penganutnya sendiri. Seakan-akan agama adalah merupakan suatu perangkat khusus yang hanya memiliki efek yang kuat apabila berada dalam lingkup rumah peribadahan. Seperti yang dirasa terjadi dalam agama yang dianut oleh penulis, Islam. Menempuh pendidikan di institusi seni rupa, penulis ingin melepaskan perasaan gundah tersebut melalui karya seni. Karya yang dibuat ini merupakan sebuah proses yang berfungsi sebagai ruang kontemplatif penulis sendiri yang kembali mempertanyakan akan keadaan “ruang kosong” yang terjadi antar agama dengan kehidupan ini.
Abstract Religion according to Indonesian dictionary is the system that regulates the faith (trust) and the worship of Almighty God rules and procedures relating to human relationships and people and the environment. Religion is a huge narrative that rely on the Creator, which has its own standards that are set directly by the divine. Today the religion has become something that is separated or given distance from the lives of its adherents. As if religion is a special device that only has a strong effect if they are within the scope of the observence of religious duties. As it is reasonably happen within religions embraced by the author, Islam. Was educated in art institutions, the authors would like to release the depressed feelings through art. Works made this is a process that serves as a contemplative space that re-questioning the author himself will state "empty space" that exists between religion and life.
1. Pendahuluan “Kalau era pramodern religi adalah paradigma dominan kehidupan, dalam situasi modern religi adalah tendensi infantil, patologis dan totaliter yang mesti dilepaskan ... , dalam situasi pascamodern religi adalah lagu lama yang mesti ditafsir atau bahkan dirancang ulang”. -Bambang Sugiharto, Seni dan Religi Kini : Sebuah Refleksi Filsafati Agama menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama merupakan sebuah narasi besar yang bersandar pada Sang Pencipta, yang memiliki standar-standar tersendiri yang diatur langsung oleh Sang Khalik. Setiap Agama pada dasarnya mengatur umatnya untuk mematuhi dan menjalani perintah-perintah Tuhannya agar mendapatkan kebahagiaan abadi setelah kematian. Penulis memiliki ketidaknyamanan pada posisi Agama Islam pada dewasa ini. Berangkat dari latar belakang kehidupan Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 1
penulis yang paling dekat, keluarga. Keluarga besar penulis sendiri merupakan sebuah keluarga yang memegang nilainilai Islam secara teguh yang menjadikan penulis sendiri terdidik untuk belajar agama sejak usia dini. Penulis sejak kecil sering berinteraksi dengan nilai-nilai agama yang diajarkan oleh keluarga besar maupun keluarga penulis sendiri, akan tetapi, mengenyam pendidikan selama 12 tahun dilanjutkan dengan 4 tahun di pendidikan tinggi yang mengutamakan ilmu-ilmu yang berakar pada logika dan rasio yang cenderung melupakan kepada yang transendental dan spiritual mengakibatkan kegelisahan di dalam diri penulis . Kegelisahan tersebut juga semakin didukung dengan posisi penulis yang berada dilingkungan yang cenderung mengalienasi unsur-unsur agama dalam pola praktiknya, padahal bila dilihat lagi dengan seksama, agama merupakan sebuah sistem yang diciptakan untuk mengatur kehidupan manusia akan menjadi sangat dekat korelasi agama dengan kehidupan sehari-hari. Menempuh pendidikan di institusi seni rupa, penulis ingin melepaskan perasaan gundah tersebut melalui karya seni. Karya yang dibuat ini merupakan sebuah proses yang berfungsi sebagai ruang kontemplatif penulis sendiri yang kembali mempertanyakan akan keadaan “ruang kosong” yang terjadi antar agama dengan kehidupan ini. Karya yang dibuat sebagai media katarsis penulis tentang permasalahan keberjarakan agama dengan kehidupan dikhususkan kepada agama Islam lebih spesifiknya agama Islam di Indonesia dengan menggunakan ekspresi simbolisme dengan teknik-teknik seni grafis.
“Hanya melalui imajinasi transendental manusia dapat membangun kedalaman akan kehidupan keberagamaannya”. -Yasraf Amir Piliang, Bayang-Banyang Tuhan : Agama dan Imajinasi
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 2
Mochammad Fatchi
2. Proses Studi Kreatif Judul TA
Rumusan Masalah 1.
2. 3.
Landasan Teori
Bagaimana Penulis dapat menyalurkan dan mengeluarkan kegelisahan tentang keberjarakan agama Islam dengan kehidupan sekuler para penganutnya dalam bentuk karya seni, dalam hal ini secara lebih khusus menjadi karya tugas akhir seni grafis? Pendekatan estetik apa yang akan dilakukan oleh Penulis dalam merealisasikan karya nya ini? Sejauh manakah karya-karya seni rupa yang bernafaskan Islam dapat dibuat tanpa mengambil atau menyadur langsung melalui dalil dalil Al-Qur’an dan perangkat keislaman lainnya?
1. 2. 3. 4.
Literatur tentang Islam Literatur tentang seni religi Literatur tentang simbolisme Literatur teknik intaglio, media campur
Batasan Masalah 1.
2. 3. 4.
Pengerjaan Karya utama dibuat dengan menggunakan teknik intaglio (cetak dalam) seperti : drypoint, etching aquatint, spitbite, sugar aquatint dan marbling. Pengerjaan karya penunjang dikerjakan dengan media campur antara cetak konvensional dengan teknik yang lainnya (cukil lino, cukil kayu dan sablon digabungkan dengan cat air, gouace dan tulisan tangan dengan tinta celup). Karya dibuat bukan dalam lingkup keperluan agama. Agama yang disoroti oleh penulis adalah Agama Islam yang hanya di Indonesia pada umumnya. Dalam pengerjaan image / visual karya nya akan memanfaatkan ekspresi simbolisme.
Tujuan berkarya 1. 2.
Pelengkap mata kuliah tugas akhir Seni Grafis SR4099. Sebagai penyalur dan pelepasan perasaan tak nyaman pada fenomena jarak yang terjadi antara agama islam dengan penganutnya.
Proses Berkarya 1. 2.
Proses sketsa Proses pembuatan karya Intaglio dan karya media campur
Karya Akhir
Bagan 2.1 Proses Studi Kreatif
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 3
Mochammad Fatchi
3. Hasil Studi dan Pembahasan Pengembaraan Besar yang Kandas
Gambar 3.1 Pengembaraan Besar yang Kandas, 130 x 75 cm, permeable ground aquatint, a’la poupee dan viscosity dicetak diatas kertas Canson Montval, 2013
Karya intaglio yang pertama ini berisikan cetakan empat plat intaglio yang dicetak besamaan pada satu kertas Canson Montval 300 gsm berukuran 130 x 75 cm. Pada karya ini penulis ingin membangun imaji tentang dua buah keadaan yang ingin disatukan tetapi gagal. Pemberian jarak antar plat intaglio pada karya ini mensimbolisasikan keberjaran dan ruang kosong pada dua sisi tersebut (agama – kehidupan). Kehidupan yang bersifat cenderung progresif dengan agama yang bersifat statis ketuhanan seakan-akan menciptakan jurang pemisah yang tak terlihat pada aplikasinya di kehidupan kita sehari-hari. Penulis menggambarkan kapal adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh agama untuk menjembatani agama dengan perkembangan zaman, akan tetapi perkembangan zaman yang terus berkembang dengan cepat tanpa melihat kembali ke belakang menyebabkan selalu adanya ruang kosong antara agama dengan kehidupan. Warna yang digunakan penulis mengacu pada warna-warna dengan tone yang gelap yang membangkitkan aura syahdu pada diri penulis sendiri. Bentuk karya intaglio pertama ini secara keseluruhan merupakan bentuk masjid, terutama mengekspos kubah dengan menaranya. Karya ini dibuat sebanyak 7 edisi diatas kertas cetakan Canson Montval 300 gsm. Dengan 4 cetakan uji coba, 1 cetakan diatas kertas Canson Montval dan 3 cetakan diatas kertas Concorde.
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 4
Mochammad Fatchi
Napak Tilas Yang Terinterupsi
Gambar 3.2 Napak Tilas yang Terinterupsi, 120 x 50 cm, permeable ground aquatint, a’la poupee dan viscosity dicetak diatas kertas Canson Montval, 2013
Karya intaglio yang kedua ini berisikan cetakan tiga plat intaglio yang dicetak besamaan pada satu kertas Canson Montval 300 gsm berukuran 120 x 50 cm. Pada karya ini penulis ingin memvisualisasikan penjarakan antar agama dan kehidupan yang ada menjadi sebuah visual yang mengarah ke atas. Bentuk dasar secara keseluruhan karya mengarah ke atas ini dimaksudkan oleh penulis sebagai posisi yang lebih ke arah transenden. Hubungan transenden yang ke atas tersebut terputus pada visual-visual gedung-gedung yang menjulang tinggi. Kehadiran image gedung-gedung yang menjulang keatas memutus hubungan spiritual dengan Sang Pencipta sehingga menciptakan gap antara kehidupan dengan sesuatu yang bersifat transenden, yakni agama. Bentuk karya ini secara keseluruhan membentuk sebuah menara masjid yang dipecah sedemikian rupa menjadi tiga plat cetakan yang berbeda. Karya ini dibuat sebanyak 7 edisi diatas kertas cetakan Canson Montval 300 gsm. Dengan 4 cetakan uji coba, 1 cetakan diatas kertas Fine Fice 300 gsm dan 3 cetakan diatas kertas Concorde.
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 5
Mochammad Fatchi
Titian Besar yang Tak Kunjung Sampai
Gambar 3.3 Titian Besar yang Tak Kunjung sampai, 87 x 70 cm, permeable ground aquatint, a’la poupee dan viscosity dicetak diatas kertas Canson Montval, 2013
Karya intaglio yang ketiga ini dibuat dari tiga plat yang berbeda yang dicetak pada saat bersamaan pada selembar kertas Canson Montval 300 gsm berukuran 87 x 70 cm. Pada karya ini penulis menceritakan jembatan penghubung yang rusak yang merupakan simbolisasi dari hubungan agama dengan kehidupan. Jembatan yang tak sampai ini mengarah ke image simbolisasi kehidupan (gedung-gedung yang tinggi menjulang), sementara di pihak sekuler tidak ada usaha untuk menyambung jembatan tersebut. Keadaan yang sepihak ini menyebabkan adanya jarak imajiner yang terjadi pada agama dengan kehidupan. Karya ini secara keseluruhan membentuk batu Hajar Aswad yang ada pada Ka’bah yang merupakan kiblat dari agama Islam. Penggambaran Hajar Aswad ini dipecah oleh penulis menjadi tiga bagian dari bentuk yang sesungguhnya. Karya ini dibuat sebanyak 7 edisi diatas kertas cetakan Canson Montval 300 gsm. Dengan 8 cetakan uji coba, 1 cetakan diatas kertas Canson Aquarelle, 2 cetakan diatas kertas Fine Fice 300 gsm dan 5 cetakan diatas kertas Concorde.
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 6
Mochammad Fatchi
Labirin Ditengah Jalan yang Membentang
Gambar 3.4 Labirin Ditengah Jalan yang Membentang, 75 x 55 cm, permeable ground aquatint, a’la poupee dan viscosity dicetak diatas kertas Canson Montval, 2013
Pada karya intaglio terakhir ini, penulis membuat karya intaglio yang terdiri dari dua cetakan yang digabungkan dalam satu cetakan diatas kertas Canson Montval 300 gsm. Pada karya ini penulis ingin menceritakan akan banyaknya halangan dan rintangan yang dihadapi dalam menjembatani agama dengan kehidupan sehingga semuanya berjalan dengan selaras. Penulis mengambil penggambaran labirin sebagai simbolisasi permasalahan ruang kosong antara agama dengan kehidupan yang kompleks. Labirin yang merupakan sebuah bentuk yang rumit diibaratkan sebagai segala macam bentuk rintangan dan halangan bagi kedua belah pihak untuk bersinergi. Karya ini dibuat sebanyak 7 edisi diatas kertas cetakan Canson Montval 300 gsm. Dengan 1 cetakan uji coba diatas kertas Concorde.
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 7
Mochammad Fatchi
Jurnal : Fase Awal
Gambar 3.5 Jurnal : Fase Awal, variable dimention, sablon, cukil kayu, cukil lino, gouace dan tulisan tangan diatas kertas Saville Row 300 gsm, 2013
Selain karya cetak intaglio, penulis membuat karya yang berupa buku yang halamannya berjumlah 33 halaman yang berisi tentang jurnal perkembangan Islam di Indonesia mulai dari pola masuknya, perkembangan organisasi Islamnya, politik, konflik serta perkembangan yang belakangan ini terjadi. Karya ini dicetak pada kertas Savile Row Plain 300 gsm serta beberapa jenis kertas lainnya. Pada karya ini penulis membuat karya yang berbasis dengan penelitian sejarah agama Islam di Indonesia. Penelitian ini merupakan tahap awal bagi penulis untuk memahami perjalanan dan perkembangan Islam di Indonesia yang bisa jadi menjadi jawaban bagi diri penulis sendiri untuk menjawab kegelisahan yang dialami penulis dari masalah agama Islam dewasa ini.
4. Penutup / Kesimpulan Keberjarakan agama terhadap pola kehidupan penganutnya merupakan sebuah fenomena yang terjadi pada semua agama. Tidak terkecuali dalam agama yang dianut oleh penulis, Islam. Keberjarakan yang terjadi ini merupakan sebuah masalah yang harus dihadapi oleh semua kaum muslimin, permasalahan yang ada ini harus disikapi oleh penganutnya dari kedua belah sisi. Perubahan yang harus dicapai tidak bisa hanya melalui salah satu dari kedua belah sisi yang ada. Kehidupan beragama tidak menghalangi kita dalam meraih dunia, begitu juga yang harus terjadi pada kehidupan dunia tidak boleh sampai mengganggu kehidupan beragama kita. Apabila salah satu dilanggar akan terjadi ketidakseimbangan. Penulis sendiri merasakan ketidakseimbangan tersebut dalam bentuk ketidaknyamanan akan fenomena keberjarakan tersebut. Ketidaknyamanan tersebut yang kemudian penulis coba untuk utarakan melalui karya seni grafis ini menjadi salah satu bentuk katarsis yang dilakukan. Pengerjaan tugas akhir ini pada akhirnya tidak memiliki sebuah solusi ataupun segala bentuk penyelesaian yang bisa membantu fenomena keberjarakan ini, namun penulis mendapatkan sebuah kesimpulan bagi dirinya sendiri, bahwa penulis sendiri kurang kritis dalam menyikapi permasalahan ini. Penulis mendapat banyak pembelajaran baik dari sisi mental, sejarah maupun pola fikir dalam mengkritisi permasalahan tersebut.
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 8
Ucapan Terima Kasih
Mochammad Fatchi
Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam Tugas Akhir Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Bapak Dr. Tisna Sanjaya, M.Sch.
Daftar Pustaka -
Piliang, Yasraf Amir. Bayang-Bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi. Jakarta: Mizan Publika, 2010. Elkins James. On Strange Place of Religion in Contemporary Art. Great Britain: Routledge, 2004. Mujahid, Abu. Sejarah Slafi di Indonesia. Bandung: Toobagus Publishing, 2012. Nasr, Seyyed Hossein. A young Muslim’s Guide to the Modern World. Chicago: KAZI Publication.Inc, 2003 Nasr, Seyyed Hossein. Ideals and Realities of Islam. Chicago: ABC International Group, Inc, 2000 http://en.wikipedia.org/wiki/Intaglio_(printmaking) 19 Juni 2013, jam 23.03 WIB http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Symbolism 21 Juni 2013, jam 00.45WIB http://www.ebay.com/gds/What-s-the-Difference-Between-Collage-and-Mixed-Media/6093/g.html 18 Juni 2013, jam 14.21 WIB
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 9