EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DAN MIND MAPPING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan Tadris Biologi
Disusun Oleh:
RISDA FITRI INDRIYANI 063811033
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
ABSTRAK Risda Fitri Indriyani (NIM. 063811033). Efektifitas Pembelajaran Materi Pokok Sistem Peredaran Darah Melalui Kombinasi Model Numbered Heads Together (NHT) Dan Mind Mapping Di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Walisongo, 2011. Melalui kegiatan observasi yang dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2010, diketahui pembelajaran di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang menggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas tanpa danya kontrol akan tugas tersebut sehingga pembelajaran cenderung berpusat pada guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan kombinasi Model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarangf serta untuk mengetahui persepsi peserta didik akan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kombinasi Model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang pada bulan Septemper-Oktober 2010. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII C dan VIII D SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang yang berjumlah 68 orang. Data penelitian ini berupa hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada nilai postes kelas eksperimen menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan nilai pretes kelas eksperimen. Peningkatan persentase masing-masing indikator yaitu indikator Attention sebesar 7,82% Relevance 3,60%, Confidence 12,13%, dan Satisfaction 7,10% Skor hasil belajar rata-rata angket sebelum tindakan 2,90 meningkat menjadi 11,01setelah pelaksanaan tindakan. Rerata kelas dari hasil evaluasi di setiap kuis juga mengalami peningkatan, pada prites eksperimen sebesar 56,00 dan hasil belajar pada prites kontrol sebesar 60,47 dengan peningkatan sebesar 7,69. Ketuntasan belajar secara klasikal pada postes eksperimen 87,09 sebesar 70,96% dan pada postes kontrol meningkat menjadi 79,53 sebesar 93,54% Jadi, ketuntasan belajar mengalami peningkatan sebesar 40,58%serta melalui hasil angket dan observasi menunjukkan persepsi peserta didik terhadap pembelajaran dengan kombinasi Model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping cukup baik serta lebih disukai peserta didik karena peserta didik merasa lebih percaya diri dalam berpendapat akan materi terkait. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan kombinasi Model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping lebih disukai peserta didik sehingga diharapkan guru dapat menerapkan kombinasi Model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping sebagai variasi dalam pembelajaran Biologi. Keterbatasan penelitian yang hanya menerapkan kombinasi Model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping pada materi Sistem Peredaran darah pada manusia dengan waktu penelitian yang cukup singkat, maka diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan pada materi yang lain.
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING Semarang, 6 Desember 2010 Lamp : 4 (Empat) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi An. Sdr. Risda Fitri Indriyani
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudari: Nama NIM Judul
: Risda Fitri Indriyani : 063811033 : EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN MIND MAPPING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 MIJEN SEMARANG
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat dimunaqosahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
MOTTO 5Qöqs)Ïj9 ;M»tƒUy š•Ï9ºsŒ ’Îû ¨bÎ) 4 çm÷ZÏiB $Yè‹ÏHsd ÇÚö‘F{$# ’Îû $tBur ÏNºuq»yJ¡¡9$# ’Îû $¨B /ä3s9 t•¤‚y™ur ÇÊÌÈ šcrã•©3xÿtGtƒ “dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (AlJatsiyah :13)
PERSEMBAHAN Dalam perjuangan mengarungi samudra illahi tanpa batas, dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan karya tulis sederhana ini kepada orang-orang yang telah memberi arti dalam hidupku. 1. Ayahanda Mashudi S.Ag dan Ibunda Sri Mulyani WS, yang senantiasa ikhlas mendidikku, 2. Ayah mertua H. Abdus Syakur dan Ibu Hj. Istimak, yang senantiasa ikhlas memberikan motivasi, 3. Suami tercinta Abdul Muflih, yang selalu ikhlas dan sabar mendampingi dalam pembuatan skripsi ini. 4. Bintang kecilku Ibnu Abdillah Ummami(alm) sebagai sumber inspirasiku, 5. Adik-adikku tersayang (Afif, Danie, Miyung) serta keponakan kecilku (Mb’ Aya, De’ Mila dan De’ Wildan) yang selalu memberikan keceriaan, 6. Temen senasib seperjuangan ( Cenus, Idoet, N-Fies, Milla, Budi, Tafiet dan Sukron) yang selalu ada dalam suka dan duka, 7. Bolo-bolone Koplenk ar-Risdha (Blank-on, Raja Kamso, Gareng, Monyos, Pedot, Katrem, Aconk dan Metafisis_isme) yang selalu menghiburku, 8. My Scooter Love, trim’s selalu mengantarku menjelajahi siang dan malam, 9. Teman-teman Tadris Biologi spesial 2006 yang kompak selalu, 10. Best friend in Hijau Hitam yang memberikan solusi-solusi, serta 11. Semua yang ada saat aku ada.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.
Semarang, 06 Desember 2010 Deklarator,
Risda Fitri Indriyani NIM. 063811033
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada: 1. Sudja’i, Dr. M. Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Lianah, M.Pd, pembimbing satu yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi. 3. Alis Asikin, M.A,
pembimbing dua yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi. 4. Andi Fadlan, S. Pd, M. Si., Wali Studi selama penulis menuntut ilmu di IAIN Walisongo Semarang. 5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan serta membantu kelancaran selama kuliah. 6. Bapak Drs.Muh Ansori, Kepala SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang, yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 7. Ibu Eko sustiyani, S. Pd, Guru mata pelajaran biologi SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang, yang telah sabar memberikan pengarahan selama proses penelitian. 8. Orang tua tercinta dan keluarga di Kendal yang senantiasa mendo’akan dan mengarahkan, sehingga sekripsi ananda dapat terselesaikan. 9. Keluarga besar mertua di Rembang yang selalu memberikan motivasimotivasinya.
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga jasa-jasa mereka mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat membawa manfaat, amin.
Semarang, 06 Desember 2010 Penulis,
Risda Fitri Indriyani NIM. 063811033
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................................i HALAMAN ABSTRAK...............................................................................................ii PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................... iii PENGESAHAN PENGUJI...........................................................................................iv MOTTO..........................................................................................................................v PERSEMBAHAN..........................................................................................................vi PERNYATAAN...........................................................................................................vii KATA PENGANTAR.................................................................................................viii DAFTAR ISI..................................................................................................................x DAFTAR GAMBAR............ ......................................................................................xiii DAFTAR TABEL............ ...........................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................xv BAB I : PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah........................................................................1
B.
Identifikasi Masalah.............................................................................. 4
C.
Penegasan Istilah....................................................................................5
D.
Pembatasan Masalah..............................................................................8
E.
Rumusan Masalah..................................................................................8
F.
Manfaat Penelitian.................................................................................8
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Landasan teori.......................................................................................10 1. Belajar.............................................................................................10 a.Ciri-ciri Belajar............................................................................11 b.Prinsip-prinsip Belajar.................................................................12 c.Unsur-unsur dalam belajar...........................................................13 2. Hasil Belajar....................................................................................13 a.Faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar............................16
b.Indikato-indikator hasil belajar....................................................16 3. Pembelajaran Biologi......................................................................19 a.Fungsi pembelajaran biologi........................................................20 b.Tujuan Pembelajarn biologi.........................................................20 4. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning.............................21 a.Ciri pembelajaran kooperatif........................................................24 b. Tujuan pembelajarn kooperatif...................................................24 c. Unsur dalam pembelajarn kooperatif..........................................25 d. Langkah pembelajaran kooperatif...............................................25 5. Model Pembelajaran Numbered Heads Togetheer.........................25 6. Metede Mind Mapping....................................................................27 7. Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia...............................28 a.Pengetian sistem peredarn darah..................................................28 b.Fungsi sistem peredaran darah.....................................................29 c.Darah............................................................................................29 d.Golongan Darah...........................................................................33 e.Alat peredarn darah......................................................................34 f. Macam peredarn darah.................................................................36 g.Gangguan pada sistem sirkulasi...................................................38 B. Kajian Penelitian yang Relevan............................................................39 C. Kerangka Berpikir.................................................................................40 D. Hipotesis Penelitian..............................................................................43
BAB III: METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian..................................................................................44 B. Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................44 C. Variabel penelitian................................................................................45 D. Metode penelitian.................................................................................45 E. Metode penentuan obyek......................................................................47 F. Teknik pengumpulan data.....................................................................47 G. Teknik analisis data...............................................................................48
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan hasil penelitian..................................................................55 B. Pengujian hipotesis..................................................................................55 a. Analisis validitas tes.............................................................................55 b. Analisis Reabilitas................................................................................56 c.Analisis indek kesukaran.......................................................................56 d. Analisis daya beda................................................................................57 C. Pembahasan hasil penelitian....................................................................62 D. Keterbatasan penelitian............................................................................63
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A.
Kesimpulan.........................................................................................65
B.
Saran...................................................................................................65
C.
Penutup...............................................................................................65
DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1.
: Struktur hipotesis.............................................................19
2. Gambar 2.2.
: Sel darah merah................................................................31
3. Gambar 2.3.
: Sel darh putih...................................................................32
4. Gambar 2.4.
: Keping darah....................................................................33
5. Gambar 2.5.
: Plasma darah...................................................................34
6. Gambar 2.7.
: Alat peredaran darah.......................................................36
7. Gambar 2.8.
: Peredaran darah besar.....................................................40
8. Gambar 2.9.
: Bagan kerangka berfikir pembelajaran kombinasi.........44
9. Gambar 3.1.
: Pretes-postes control group design.................................46
DAFTAR TABEL DAN DIGRAM 1. Tabel 2.1. Perbandingan arteri dan vena...........................................................38 2. Tabel 3.1. Perincian waktu penelitian...............................................................45 3. Tabel 4.1. Prosentase kesukaran butir soal.......................................................57 4. Tabel 4.2. Prosentase daya beda butir soal.......................................................58 5. Diagram 4.1 Prosentase kesukaran butir soal...................................................58 6. Diagram 4.2 Prosentase daya beda butir soal………………………………...58
DAFTAR LAMPIRAN 1.
Daftar nama kelas uji coba
2.
Daftar nama kelas eksperimen
3.
Daftar nama kelas kontrol
4.
Nilai pretes kelas eksperimen dan control
5.
Nilai postes kelas eksperimen dan control
6.
Hasil anlisis uji coba soal
7.
Perhitungan validitas tes
8.
Perhitungan Reabilitas tes
9.
Perhitungan tingkat kesukaran soal
10. Perhitungan daya pembeda soal 11. Uji normalitas nilai pre tes kelas eksperimen 12. Uji normalitas nilai pre tes kelas kontrol 13. Homogenitas dengan uji Barlett 14. Uji kesamaan dua variant data pre tes kelas ekperimen dan kontrol 15. Perbedaan dua rata-rata pre test antara kelompok eksperimen dan kontrol 16. Uji normalitas nilai post test kelas eksperimen 17. Uji normalitas nilai post test kelas kontrol 18. Uji homogenitas dengan uji Barlett 19. Uji kesamaan dua variant data post tes kelas ekperimen dan kontrol 20. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kontrol 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas kontrol 22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas eksperimen 23. Kisi-kisi soal uji coba 24. Lembar soal uji coba 25. Lembar jawab soal uji coba 26. Lembar kuis 1 27. Lembar kuis 2
28. Lembar jawab soal kuis 1 dan kuis 2 29. Soal pre test 30. Soal post test 31. Lembar jawab soal pri test dan post tes 32. Daftar guru mata pelajaran 33. Denah ruang SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang 34. Sejarah singkat SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang 35. Surat Penunjukan Pembimbing 36. Surat Izin Riset 37. Surat Pengesahan dari Sekolah 38. Surat keterangan bebas kuliah
BAB I A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pada tingkat SMP, Biologi dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran Biologi dimaksudkan untuk menumbuhkan kemampuan berfikir yang berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, mata pelajaran Biologi perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus. Yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah pengetahuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran Biologi dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Ungkapan di atas sejalan dengan UU nomor: 20 Tahun 2003 pasal 3 bahwa tujuan pendidikan nasional untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya,
memiliki
kekuatan spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara1. Kenyataan lapangan pembelajaran biologi sekolah sejauh ini masih didominasi oleh pembelajaran langsung dengan menggunakan metode ekspositori. Peserta didik diposisikan sebagai obyek yang sering di anggap tidak tahu atau belum tahu apa-apa. Sedangkan posisi guru sebagai centered learning yang mempunyai pengetahuan, guru ceramah dan menggurui, otoritas 1
Kardiyat Wiharyanto. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Sahabat Setia, 2005,
hlm: 30.
1
2
tertinggi adalah guru. Banyak peserta didik yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran biologi karena selama ini metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih menggunakan metode ekspositori.
Hal itu sangat
bertentangan dengan makna belajar sendiri sebagaimana diungkapkan oleh George Polya bahwa belajar adalah serangkaian proses heuristic yang meliputi understand the problem, devise a plan, carry out the plan, dan look back.2 Menghadapi peserta didik dengan berbagai pribadi dan beragam kesulitan belajar, menuntut guru untuk memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi sesuai dengan perbedaan kemampuan otak peserta didik dan berusaha keras di dalam menjelaskan permasalahan dan menyajikan kata-kata dengan ungkapan yang jelas dan dapat dipahami sesuai dengan tingkatan para peserta didiknya, hal ini diterapkan oleh Rasulullah dalam mengajar para sahabat yang terdapat dalam hadis diantaranya yang diriwayatkan oleh al-Bukhari di dalam shahihnya dari Ali bin Abi Thalib r.a dia berkata:
“Hendaklah berbicara kepada manusia sesuai dengan yang mereka ketahui; apakah kalian mau Allah dan Rasul-Nya didustakan?” 3 Guru adalah orang yang sangat berperan dalam mengatur alur skenario pembelajaran yang akan berlangsung di dalam kelas dengan berbagai kepribadian dan kemampuan peserta didik yang beraneka ragam, E. Mulyasa menjelaskan bahwa:4 Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Dalam pada itu, guru dituntut memahami berbagai model 2
Gatot Muhsetyo, dkk, Materi Pokok Pembelajaran Biologi SD, (Jakarta: Universitas ), Cet. 2, hlm.18. 3 Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Maghirah Bardizbah alBukhari al-Ja’fi, Shahih al-Bukhari, Beirut Libanon: Darul Kitab al-Alamiah, 1992, hlm. 42 4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional,( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008) Hal.21. terbuka,
2008
3
pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik dengan optimal. Untuk mewujudkan pemahaman konsep dan meningkatkan hasil belajar peserta didik diperlukan suatu terobosan baru diantaranya yaitu pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan kondisi mental peserta didiknya karena model pembelajaran, dirasakan mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar. Karena model pembelajaran bergerak melihat kondisi kebutuhan peserta didiknya sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat tanpa mengakibatkan peserta didik mengalami kebosanan. Namun sebaliknya, peserta didik diharapkan dapat tertarik dan terus tertarik mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan. Berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar peserta didik, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktifitas individu maupun kelompok..5 Pada model Numbered Heads Together (NHT) siswa dilatih untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, berani mengungkapkan pendapat, memberikan informasi, menerima informasi dan adanya kerja sama dalam suatu kelompok belajar.
Guru
berperan dalam
memantau jalannya
pembelajaran dengan memberikan bimbingan kepada kelompok atau individu yang mengalami kesulitan. Mind Mapping (Peta pikiran) adalah cara mempelajari suatu konsep dengan merujuk pada metode pemprosesan informasi mengacu pada konsep.6 Pada peta pikiran siswa dapat menuangkan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat mengetahui tema utama, hal-hal penting dari tema utama, pengembangan dari setiap hal penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap hal. Selain itu dalam membuat peta pikiran 5 6
http://www.edubenchmark.com/menguak-pentingnya-model-pembelajaran.htlm Tony Buzan, Brain Chil, ( Jakarta: Gramedia Pustaka,2007 ), hlm 71
4
juga menggunakan variasi warna, gambar dan symbol sehingga dapat meningkatkan kreatifitas dan daya imajinasi siswa dalam menuangkan informasi yang diperolehnya. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together dan Mind Mapping, guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Model Numbered Heads Together merupakan salah satu metode kooperatif sehingga siswa dapat belajar dan bekerja sama dengan siswa lain. Siswa akan semakin aktif dengan membuat peta pikiran berdasarkan pengetahuan yang diterima dari kegiatan pembelajaran dengan hubungan konsep utama dengan sub-sub konsepnya. Pembelajaran kooperatif model NHT dan MIND MAPPING dapat diharapkan dapat
meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar serta aktifitas siswa, selain itu dengan MIND MAPPING diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas dan daya imajinasi siswa serta mempermudah penerapan model NHT. Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dalam bentuk penelitian kuantitatif yang berjudul “ efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran darah melalui kombinasi model numbered heads together (NHT) dan mind mapping di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah Dari pemaparan masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah bahwa peserta didik pada umumnya masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pokok sistem peredaran darah manusia sehingga hasil belajar peserta didik dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan Sistem peredaran darah manusia untuk mata pelajaran biologi masih tergolong rendah, salah satu penyebabnya dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan guru masih menggunakan model pembelajaran langsung dengan menggunakan metode
ekspositori.
Oleh
karena
itu,
diterapkan
kombinasi
model
pembelajaran Numbered Heads Together dan Mind Mapping sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan output peserta didik. Karena
5
diterapkan kombinasi model pembelajaran baru yaitu Heads Together dan Mind Mapping maka adakah perbedaan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem peredaran darah manusia dengan menggunakan model pembelajaran
langsung
(metode
ekspositori)
dibandingkan
dengan
menggunakan kombinasi model pembelajaran Numbered Heads Together dan Mind Mapping. Dengan adanya perbedaan tersebut akan memperlihatkan keefektifan model tersebut.
C. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di atas dan demi menghindari dari bermacam-macam penafsiran, maka penulis memberikan penjelasan tentang pengertian beberapa kata yang tercantum dalam judul sehingga diketahui arti dan makna dalam pembelajaran yang diadakan. 1. Efektivitas Keefektifan berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil guna (untuk usaha, tindakan).7 Sedangkan efektivitas pengajaran adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.8 Jadi efektivitas merupakan usaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Efektivitas dalam penelitian ini diukur secara statistik dengan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar biologi peserta didik yang menggunakan kombinasi model pembelajaran NHT dan Mind Mapping dengan rata-rata hasil belajar biologi peserta didik yang menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode ekspositori. 2. Pembelajaran
7
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 250. 8 St. Vembriarto, dkk., Kamus Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 1994), hlm. 17.
6
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. 9 Pembelajaran merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar agar terwujud efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.10 Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses pemberian suatu materi pelajaran agar siswa lebih aktif dan hasil belajar dapat meningkat. 3. Materi Pokok Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah pada manusia adalah sistem transport yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh manusia11. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia merupakan salah satu materi dalam KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) untuk mata pelajaran Biologi yang di pelajari peserta didik kelas VIII di tingkat SLTP atau sejenisnya Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe. Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran melalui seluruh tubuh. 4. Model NHT Menurut Speaker Kagan teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga dapat mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja
mereka. Jadi model
pembelajaran NHT mengacu pada suatu cara untuk mempelajari dan memahami suatu konsep dalam suatu kelompok12. Inti dari kegiatan NHT adalah : a) Mengajar : Guru mempresentasikan materi pembelajaran. b) Belajar dalam tim : Siswa belajar melalui kegiatan kerja dalam kelompok/tim mereka, untuk menuntaskan materi pelajaran. 9
M Darsono, A Sugandi, Martensi, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang, IKIP Semarang Press,2001) 10 Isjono, Efektivitas Pembelajaran Kelompok,( Bandung,Alfabeta,2007) 11 Purwoko,et.al.,IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Ghalia Indonesia printing : Pustaka nasional,2009),hlm.54-68. 12 Anita,Lie, Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia, 2007,hlm59-60
7
c) Pemberian kuis: Siswa mengerjakan pertanyaan secara kelompok d) Penghargaan: Pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan tim/kelompok yang memperoleh skor tinggi dalam kuis13. 5. Mind Mapping Mind Mapping (Peta pikiran) adalah ekspresi alamiah dari cara kerja otak manusia.14 Pada peta pikiran siswa dapat menuangkan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat mengetahui tema utama, hal-hal penting dari tema utama, pengembangan dari setiap hal penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap hal. Selain itu dalam membuat peta pikiran juga menggunakan variasi warna, gambar dan symbol sehingga dapat meningkatkan kreatifitas dan daya imajinasi siswa dalam menuangkan informasi yang diperolehnya. Peta pikiran menggambarkan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan cabang-cabangnya sebagaimana turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang di pelajari, atau merencanakan tugas baru. Meminta siswa untuk membuat peta pikiran memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang telah mereka rencanakan.15 Langkah-langkah untuk membuat peta pikiran, yaitu: a) memilih suatu bahan bacaan. b) merupakan konsep-konsep yang relevan. c) mengelompokkan (mengusulkan konsep-konsep yang relevan). d) Menyusun konsep-konsep tersebut ke dalam bagan.
13
Amin Suyitno, Pembelajaran Inovatif (Semarang: Fakultas Matematika dan IPA,2009)hlm.19. 14 Tony Buzan, Brain Child, (Jakarta: Gramedia Pustaka,2005 ), hlm 71 15 Melvin, L, Silbermen, Active Learnin : 101 cara belajar siswa aktif , (Bandung, Nusamedia, 2009), hlm.200
8
e) Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata atau menggunakan kata penghubung.16 D. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti, yaitu : 1. Sasaran penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang kelas VIII semester ganjil. 2. Materi Yang Dipelajari Dalam Penelitian Ini Hanya Pada Sub Materi sistem peredaran darah pada manusia, sub pokok bahasan darah, alat-alat peredaran darah, penggolongan darah dan kelainan yang terjadi dalam sistem peredaran darah pada manusia. 3. Hasil belajar yang di evaluasi hanya pada aspek kognitif tingkat pengenalan, pengetahuan dan pemahaman. E. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah kombinasi model NHT dan Mind Mapping efektif dalam pembelajaran biologi materi pokok Sistem peredaran darah di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang ?
F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1. Bagi sekolah a. Sebagai bahan informasi untuk menentukan kebijakan-kebijakan (kurikulum) pembelajaran biologi. Bahan informasi bagi kepala sekolah dalam menentukan kurikulum biologi apakah sudah sesuai dengan standar kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah.
16
Trianto, mendesain model pembelajaran inovatif – progresif, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007) hlm 160
9
b. Sebagai koreksi terhadap guru bidang studi yang bersangkutan. Koreksi dari kepala sekolah terhadap guru biologi apakah sudah memenuhi syarat sebagai pengajar yang profesional. 2. Bagi guru biologi yang bersangkutan a. Meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru biologi. Meningkatkan kemampuan bagaimana menjadi pengajar sekaligus pendidik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. b. Bahan koreksi terhadap cara mengajar guru. Bahan koreksi agar guru dapat menerapkan metode yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran. Sehingga peserta didik dengan mudah menangkap materi pelajaran yang disampaikan. c. Meningkatkan keakraban antara guru dengan peserta didik. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan santai menjadikan peserta didik senang terhadap guru yang bersangkutan. Sehingga antara guru dan peserta didik terjalin komunikasi yang baik dan akrab. 3. Bagi peserta peneliti a. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus pada dunia pendidikan (sekolah). Penelitian yang dilaksanakan penulis agar dapat dilaksanakan oleh peserta didik lain di sekolah yang dikehendaki. b. Memberi bekal agar peneliti sebagai calon guru biologi siap melaksanakan tugas di lapangan, sesuai dengan kebutuhan 4. Bagi peserta didik kelas VIII a. Peserta didik merasa senang terhadap pelajaran biologi. Penerapan kombinasi model pembelajaran Numbered Heads Together dan Mind Mapping dilaksanakan agar peserta didik merasa senang dan santai selama pembelajaran biologi. b. Diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. c. Diharapkan dapat memotivasi dan menjadi daya tarik peserta didik terhadap mata pelajaran Biologi.
10
d. Dapat menumbuhkan semangat kerjasama, karena dalam pembelajaran Cooperative
learning
tipe
Numbered
Head
Together
(NHT)
keberhasilan individu merupakan tanggung jawab kelompok. e. Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem peredaran darah.
11
II BAB LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Belajar Pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar peserta didik. Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang ”belajar”.
Seringkali pula
perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Menurut Cronbach sebagaimana dikutip dalam Djamarah, learning is shown by change in behaviour as result of experience.17 (Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman). Sedangkan Hutchinson dan Water, “Learning is a mechanical process of habit formation and proceeds by meaning of the frequent reinforcement of a stimulus-response sequence”.18 (Belajar adalah sebuah proses mekanik (aktivitas) dari bentuk kebiasaan dan dihasilkan oleh seringnya penguatan dari sebuah rangkaian stimulus dan respon). menurut Lyle E Bourne, JR. Bruce R.E kstran: ”Learning is any relatively permanent change in behaviour that is a result of past experience”.19 (Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman dan latihan). Pengertian-pengertian di atas mengemukakan bahwa belajar bukan hanya suatu tujuan tetapi juga merupakan suatu proses atau aktivitas untuk menghasilkan perubahan tingkah laku. Aktivitas belajar inilah yang oleh Harold Spears dalam Achmad diartikan dengan learning is to observe, to read, to imitate, to try something them selves, to listen, to follow direction. (Belajar terdiri dari mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri
17
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta; Rineka Cipta, 2002), hlm. 13. Tom Hutchinson dan Alan Waters, A Learning-Centred Approach, (Cambridge: Cambridge University Prss, 1987), hlm. 40. 19 Mustaqim, Psikologi pendidikan,( Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2001 18
12
sesuatu, mendengarkan, mengikuti arahan).20 Hal tersebut sejalan dengan ungkapan Ash-Shieddieqy dalam bukunya Al-Islam, belajar ialah berusaha menguasai ilmu pengetahuan, baik dengan cara bertanya, melihat dan mendengar. 21 Sebagaimana dalam Al-Qur’an banyak menunjukkan aktivitas belajar, di antaranya surat An-Nahl ayat 78:
yìôJ¡¡9$# ãNä3s9 Ÿ@yèy_ur $\«ø‹x© šcqßJn=÷ès? Ÿw öNä3ÏF»yg¨Bé& ÈbqäÜç/ .`ÏiB Nä3y_t•÷zr& ª!$#ur ÇÐÑÈ šcrã•ä3ô±s? öNä3ª=yès9 noy‰Ï«øùF{$#ur t•»|Áö/F{$#ur “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur”(Q.S. An-Nahl: 78)22 a. Ciri-ciri Belajar Dari beberapa rumusan pengertian belajar menurut para ahli pedadodig di atas, menurut Baharuddin dan Wahyuni dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar sebagai berikut. (1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behaviour); (2) Perubahan prilaku relative permanent; (3) Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensional; (4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman; dan (5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. 23 20
http://www.roelamzone.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=39, diakses 15 September 2009, pukul 21:00 WIB. 21 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001), Cet. 2, hlm. 611. 22 Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah / Pentafsir Al-Qur’an, 1971), hlm. 413. Pendengaran sebagai aktivitas mendengar, penglihatan sebagai aktivitas mengamati dan hati untuk memahami. Quraisy Shibab dalam bukunya Tafsir al-Misbah Volume VII mengartikan kata af-idah sebagai daya nalar, yaitu potensi/kemampuan berpikir logis dengan kata lain “akal”. Dalam kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir kata af-idah memiliki persamaaan kata dengan qolb yang berarti hati (akal). Dalam surat al-A’rof ayat 179, qolb (akal) digunakan untuk memahami. 23 Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media group, 2008), hlm. 15-16.
13
b. Prinsip-prinsip Belajar Banyaknya
teori
dan
prinsip-prinsip
belajar
yang
di
kemukakan oleh para ahli pedagogi, namun terdapat beberapa prinsip yang berlaku umum yang dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya meningkatkan aktivitas pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya “Belajar dan Pembelajaran” setidaknya ada tujuh prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan, prinsip-prinsip tersebut di antaranya. 1) Perhatian dan motivasi Perhatian mempunyai peranan penting dalam peranan belajar. Tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadinya belajar. Di samping perhatian, motivasi juga mempunyai peranan penting. Ia adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut dan akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. 2) Keaktifan Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri karena belajar menyangkut apa yang harus dikerjakan peserta didik untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari peserta didik sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah. 3) Keterlibatan langsung atau pengalaman Belajar melalui pengalaman langsung peserta didik tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. 4) Pengulangan Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. 5) Tantangan Situasi belajar peserta didik menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
14
6) Balikan dan penguatan Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh peserta didik setelah belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat peserta didik terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat. 7) Perbedaan individual Perbedaan individual akan berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. 24 c. Unsur-unsur Dalam Belajar Seperti halnya prinsip-prinsip belajar yang telah dijelaskan di atas, yang tidak kalah pentingnya dalam proses belajar untuk diperhatikan adalah unsur-unsur dalam belajar itu sendiri. sebagaimana unsur-unsur tersebut sudah tentu berpengaruh dalam kegiatan belajar dan hasil yang diperoleh. Menurut Oemar Hamalik unsur-unsur dalam perbuatan belajar atau proses belajar antara lain sebagai berikut. (1) (2) (3)
Motivasi belajar, yakni dorongan untuk berbuat; Bahan belajar, yakni materi yang dipelajari; Alat bantu belajar, yakni alat yang digunakan untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar; (4) Suasana belajar, yakni keadaan lingkungan fisik dan psikologis yang menunjang belajar; dan (5) Kondisi subjek belajar, yakni keadaan jasmani dan mental untuk melakukan kegiatan belajar. 25 Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, belajar
merupakan suatu usaha sadar dalam hal ini aktivitas individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihanlatihan, pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.
2. Hasil Belajar Menurut kamus besar bahasa Indonesia, hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) oleh usaha (pikiran)26. Hasil 24 25
Dimyati dan Mudjiono, op. cit., hlm. 42-49. Oemar Hamalik, op. cit., hlm. 50-52.
15
belajar atau prestasi belajar berasal dari kata “prestasi dan belajar”. Prestasi merupakan hasil usaha yang diwujudkan dengan aktivitas yang sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.27 Sedangkan belajar menurut Oemar Malik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman
(learning
is
defined
the
modification
or
strenghthening of behaviour through experiencing)28. Menurutnya belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya29. Belajar umumnya ditafsirkan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik berkat interaksi antara individu dengan lingkungannya melalui proses latihan dan pengalaman. Belajar menurut Asri Budiningsih, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya30. Sedangkan belajar menurut Mustofa Fahmi adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku dan pengalaman31. Untuk lebih memahami devinisi dari belajar, berikut ini disajikan beberapa pengertian belajar menurut para ahli : a. Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of learning(1975), mengatakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi tersebut. b. Morgan dalam buku Introduction ti Psichology(1978),mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
26
Wjs. Poerwadarminta, loc.Cit,hlm.408. Anto Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1988).hlm.28. 28 Prof.Dr.Oemar Malik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2009)hlm.27. 29 Ibid.hlm.28. 30 Arif Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,1995).hlm.30. 31 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001).Cet.2.hlm.34. 27
16
c. Witherington dalam buku Educational Psychology, juga mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kepandaian, kebiasaan, atau suatu pengertian32. d. Nana Sudjana adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajar33. Sedangkan menurut Dimyati, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar yang diakhiri adanya proses evaluasi hasil belajar34. e. Horward Kingsley membagi 3 hasil belajar 35: 1) Keterampilan dan kebiasaan 2) Pengetahuan dan pengertian 3) Sikap dan cita-cita f. Gagne membagi lima kategori hasil belajar yakni : 1) Informasi verbal (verbal information) 2) Keterampilan intelektual (intelektual skill) 3) Strategi kognitif( cognitive strategy) 4) Attitude (sikap) 5) Motor skill (keterampilan motoris). 36 g. Jabir Abdul Hamid, dalam bukunya yang berjudul Siikuuluujiyyah at ta’lum mendefinisikan bahwa :
“Dinamakan belajar dikarenakan karena adanya perubahan tindakan atau penyesuaian tingkah laku melalui pengetahuan”37. Dari beberapa definisi, dapat dikemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang
32
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2000)
hlm.84. 33
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002) hlm.22. 34 Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta,2002)hlm.3. 35 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru algensindo, 2009) hlm.45.` 36 Ibid 37 Jabir Abdul Hamid, Siikuuluujiyyat at ta’llum, (Mesir : Nahdhot AL-Arabiyyah,1978), hlm.8.
17
melalui interaksi dengan lingkungan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang baru. a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor : 1) Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik) Meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmani) dan aspek psikologis (yang bersifat rohani). Aspek fisiologis yaitu kondisi umum jasmani peserta didik. Hal ini dapat mempengaruhi semangat peserta didik dalam mengikuti pelajaran, sehingga berpengaruh pada hasil belajar. Aspek psikologis yaitu kondisi umum kejiwaan atau kerohaniahan, yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil belajar peserta didik. Diantara faktor-faktor rohaniah peserta didik adalah tingkat kecerdasan atau inteligensi peserta didik, sikap, bakat, minat dan motivasi peserta didik. 2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri peserta didik) Yaitu kondisi lingkungan disekitar peserta didik yaitu lingkungan sosial, seperti keluarga, guru, para staff administrasi dan teman sekelas peserta didik. Juga lingkungan non esensial seperti rumah, sekolah, alat-alat belajar dan waktu belajar yang digunakan38. b. Indikator-indikator hasil belajar Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan pendidikan. Dimana tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar peserta didik secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga , yakni : aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.
38
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2006),hlm.132.
18
1) Aspek kognitif, yaitu segi kemampuan yang berkenaan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan ketrampilan intelektual. Bloom mengemukakan aspek kognitif terdiri dari enam kategori: a) Pengetahuan atau pengenalan Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk dapat mengetahui atau mengenali adanya konsep fakta atau istilahistilah lain. b) Pemahaman Dengan pemahaman peserta didik diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta dan konsep. c) Penerapan atau aplikasi Penerapan atau aplikasi merupakan kemampuan peserta didik untuk menyeleksi atau memiliki konsep, hukum, dalil, gagasan dan cara secara tepat untuk diterapkan dalam situasi yang baru. d) Analisis Analisis merupakan kemampuan peserta didik untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atau konsep-konsep dasar. e) Sintesis Sintesis merupakan kemampuan peserta didik untuk menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru. f) Evaluasi Evaluasi merupakan kemampuan peserta didik untuk mampu mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan atau konsep
19
berdasarkan suatu kriteria tertentu39. Dan dapat digambar pada gambar 2.1. Evaluasi ↑ Sintesis ↑ Analisis ↑ Aplikasi ↑ Pemahaman ↑ Ingatan Gambar. 2.1 Struktur hipotesis menurut Bloom40 : 2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek yaitu penerimaan, jawaban atas reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. 3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan skills (keterampilan).41 Keefektifan proses pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut.42 a) Berhasil menghantarkan
peserta didik mencapai tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditetapkan.
39
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2007).Cet.7.hlm117-121. 40 Ibid.hlm.121. 41 Catharina Tri Anni, dkk, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2005), hlm. 7-10. 42 Agung Wicaksono, Efektifitas Pembelajaran, http://agungprudent.wordpress.com/2009 /06/18/efektifitas-pembelajaran/, diakses 7 September 2009, pukul 20:21 WIB.
20
b) Memberikan pengalaman belajar atraktif, melibatkan peserta didik secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional. c) Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar-mengajar. Berdasarkan ciri-ciri di atas pembelajaran dikatakan efektif jika usaha atau aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran mempunyai ketepatan atau kesesuaian dengan tujuan yang telah ditentukan. Pencapaian tujuan tersebut ditandai dengan adanya penilaian setelah proses belajar mengajar berlangsung yang disebut dengan hasil belajar. Semakin baik hasil belajar yang dicapai peserta didik maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran tersebut semakin efektif. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang dicapai seseorang dengan kemampuan maksimal. Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan peserta didik dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran
3. Pembelajaran Biologi Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup serta sistem dalam kehidupan. 43 Dalam aliran konstruktivisme memandang bahwa untuk belajar Biologi senantiasa membentuk pengertian sendiri. Menurut Atkinson, sebagaimana dikutip dalam Trianto, orang yang belajar tidak hanya meniru atau mencerminkan apa yang diajarkan atau dibaca, melainkan membentuk pengertian sendiri. Berdasarkan pembahasan tentang konstruktivisme dalam biologi, tampaklah bahwa peserta didik yang belajar harus berperan secara aktif membentuk pengetahuan atau pengertian biologi jadi bukan hanya menerima secara pasif dari guru. Anak yang belajar biologi dianggap 43
Hernando,Palar dan Asmon,Rialdi, Kamus Biologi, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya ,2003), hlm.36
21
subyek yang memiliki potensi untuk dikembangkan sesuai dengan penalaran sendiri. 44 Jadi dengan kata lain, ciri pembelajaran biologi secara konstruktivis adalah peserta didik terlibat secara aktif dalam belajarnya, peserta didik belajar materi biologi secara bermakna dalam bekerja dan berfikir, peserta didik belajar bagaimana belajar itu; informasi baru harus dikaitkan dengan informasi lain sehingga menyatu dengan skemata yang dimiliki peserta didik agar pemahaman terhadap informasi (materi) kompleks terjadi; orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Jadi ciri penting dari pembelajaran biologi secara konstruktivis adalah berorientasi pada pemecahan masalah. Pembelajaran biologi merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang menitik beratkan pada biologi. Dalam pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu berlatih untuk bekerja mandiri atau bekerjasama dalam kelompok, bersikap kritis dan kreatif, mampu berpikir logis dan sistematis, dapat menghargai pendapat orang lain, serta bertindak jujur dan tanggung jawab. 1. Fungsi pembelajaran biologi Mata pembelajaran biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran terhadap keindahan dan keteraturan alam dalam mempelajari makhluk hidup serta sistem yang ada dalam kehidupan sehingga siswa dapat meningkatkan kenyakinan terhadap Tuan Yang Maha Esa. 2. Tujuan Pembelajaran Biologi Mata pelajaran biologi bertujuan untuk : a) Memahami konsep biologi dan saling ketergantungan nya. b) Mengembangkan ketrampilan dasar biologi untuk menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah. c) Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. 44
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 128.
22
d) Mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan proses kehidupan sehari-hari. e) Meningkatkan kesadaran dan kelestarian lingkungan. f) Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan45. Dari berbagai pendapat tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar biologi merupakan suatu proses belajar yang dilakukan dengan sadar dan terarah dimana individu belajar biologi dengan tujuan untuk melatih cara berfikir dan bernalar serta melatih kemampuan memecahkan masalah.
4. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinya “berusaha atau berlatih supaya mendapatkan kepandaian46. Menurut Amin Suyitno dalam dasar-dasar dan proses pembelajaran matematika, dikatakan bahwa pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara peserta didik dengan peserta
didik
serta
antara
peserta
didik
dengan
peserta
didik
lainnya47.Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang terprogram berdasarkan kurikulum48. Dalam proses belajar mengajar, sangat banyak model-model pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran cooperative learning. Model pembelajaran cooperative learning adalah salah satu model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran (student oriented). Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling
45
Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SM, (Jakarta: Pendidikan Nasional,2003),hlm.2. 46 Wjs poerwardarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka),hlm.148 47 Amin Suyitno, loc.Cit, hlm.1. 48 Wjs Poerwardarminta, op.cit, hlm. 773.
23
membel ajarkan memberi kesempatan peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi siswa secara maksimal49. Pembelajaran
cooperative
learning
merupakan
model
pembelajaran dimana peserta didik bekerja sama dalam kelompokkelompok kecil untuk saling membantu belajar satu sama lainnya. Kelompok-kelompok kecil tersebut beranggotakan peserta didik dengan hasil belajar tinggi, rata-rata dan rendah, laki-laki dan perempuan, peserta didik dengan latar belakang suku yang berbeda dan heterogen.50 Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktitivis yang muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.51. Dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan diluar sekolah52. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku, atau ras dan satu sama lain saling membantu. Tujuan terbentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang di sajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
49
http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/kelebihan-dan-kekurangan cooperative - learning/ (20 januari 2010, 19. 38.) 50 Trianto, loc.cit.hlm.41 51 Ibid. 52 Ibid.hlm.42.
24
Pembentukan kelompok didasarkan agar peserta didik dapat teratur dan saling bekerjasama dalam kelompok. Seperti dalam firman Allah surat Al-Maidah ayat 2 sebagai berikut :
(#qà)¨?$#ur 4 Èbºurô‰ãèø9$#ur ÉOøOM}$# ’n?tã (#qçRur$yès? Ÿwur ( 3“uqø)-G9$#ur ÎhŽÉ9ø9$# ’n?tã (#qçRur$yès?ur ¢... ÇËÈ É>$s)Ïèø9$# ߉ƒÏ‰x© ©!$# ¨bÎ) ( ©!$# …dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. Ayat di atas menunjukkan bahwa dianjurkan untuk saling tolongmenolong dalam hal kebajikan. Kerja kelompok dapat meningkatkan harga diri karena anggota kelompok merasa pendapatnya diterima. Hubungan teman sebaya membuat mereka merasa senang menikmati bagian dari proses belajar. Menurut Triyanto dengan bekerja secara bersama atau tolongmenolong
untuk
tujuan
bersama,
maka
peserta
didik
akan
mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi lingkungan di luar sekolah53. Selama belajar secara kooperatif, siswa tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu di antara teman sekelompok nya untuk mencapai materi.
53
Trianto, Loc. Cit, hlm. 42
25
Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran54. a. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Sebagai sebuah model pembelajaran, Pembelajaran Kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (1) Peserta didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar; (2) Kelompok dibentuk dari peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang heterogen; (3) Bila keadaan memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda; dan Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.55 b. Tujuan pembelajaran kooperatif Tujuan utama dalam pengembangan model pembelajaran cooperative learning adalah belajar kelompok bersama temantemannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya, dengan cara menyampaikan pendapat mereka dengan cara. Berkumpul secara berkelompok sehingga ditemukan sosok seorang pribadi manusia (karakter manusia) seperti yang dikemukakan oleh Paul B Horton dan Charles L Hunt (1993) bahwa: “Pengalaman berkelompok yang membuat manusia memiliki ciri-ciri norma-norma hidup serta bersama-sama memiliki nilai-nilai, tujuan, perasaan dan banyak membedakan kita dengan orang lain seperti perasaan dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh keunggulan kelompok, apakah ia menjadi
54
Ibid. Ibrahim, et. al., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA, 2000), hlm. 6. 55
26
manusia
yang
bersifat
manusiawi
dan
melalui
pengalaman
56
berkelompok kita menghayati baik atau pengecut” . c. Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif Roger dan David Johnson, dalam Anita Lie mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif, Agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, maka perlu diterapkan lima unsur pembelajaran kooperatif. 57 (1) Saling ketergantungan positif; (2) Tanggung jawab perseorangan; (3) Tatap muka; (4) Komunikasi antar anggota; dan (5) Evaluasi proses kelompok. d. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif setidaknya ada enam langkah utama yang harus di lakukan. (1) Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan motivasi belajar kepada peserta didik; (2) Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik, baik dengan peragaan atau teks; (3) Peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok belajar; (4) Bimbingan kelompok-kelompok belajar pada saat peserta didik bekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan; (5) Setiap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi pelajaran oleh peserta didik; dan (6) Menyampaikan hasil evaluasi kepada peserta didik. 58 5. MODEL PEMBELAJARAN NHT a) Pengertian NHT singkatan dari Numberds Heads Together. Pembelajaran kooperatif NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang cukup sederhana, dengan pengelompokan campur yang 56
http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/tujuan-pengembangan-modelcooperative-learning/ 57 Anita Lie, Cooperative Learning, (Mempraktikkan Pembelajaran Kooperatif di Ruangruang Kelas), (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), Cet. 3, hlm. 31. 58 Iskandar, op. cit., hlm. 127-128.
27
melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota59. Pembelajaran kooperatif tipe NHT ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. Tujuan dibentuknya kelompok adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar, dengan harapan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya60 NHT dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin, ia mengatakan bahwa dalam NHT merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif atau cooperative learning yang paling sederhana, dimana siswa ditempatkan dalam tim belajar 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku61. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakang nya Numbered Head Together ( NHT ). Menurut Speaker Kagan teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga dapat mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja mereka. Jadi model pembelajaran NHT mengacu pada cara untuk mempelajari dan memahami suatu konsep dalam suatu kelompok. Cara-cara merealisasikannya adalah sebagai berikut: a) Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. 59
Drs. Amin Suyitno,loc.cit.hlm19 Trianto, loc.cit.hlm 41 61 Ibid.hlm.52. 60
28
b) Guru
memberikan
tugas
dan
masing-masing
kelompok
mengerjakannya. c) Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memestikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini. Guru memanggil salah satu. d) Nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.62
6. MIND MAPPING ( Peta Pikiran ) Peta pikiran adalah cara mempelajari suatu konsep dengan merujuk pada metode pemprosesan informasi. 63 Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang.64 Menurut De Porter, et. al., (2004) manfaat peta pikiran diantaranya adalah: a) Fleksibel untuk menjelaskan suatu hal tentang pemikiran karena siswa dapat mudah menambahkannya di tempat yang sesuai dalam peta pikiran siswa tanpa harus kebingungan. b) Dapat memusatkan perhatian siswa. c) Meningkatkan pemahaman. d) Menyenangkan karena dapat menjadikan daya imajinasi dan kreativitas siswa tidak terbatas. Untuk menguasai konsep dapat digunakan warna, bentuk, besar, jumlah dan sebagainya untuk memudahkan penggolongan. Seperti penggolongan manusia berdasarkan hubungan keluarga, bangsa, pekerjaan dan sebagainya.65 Langkah-langkah untuk menyusun peta konsep, yaitu: 62 Anita ,Lie, Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia, 2007, hlm59-60 63
Tony Buzan, Brain child ( how smart parents make smart kids), (Jakarta, PT.Gramedia pustaka utama,2005) hlm 71 64 Fidelis E. Waruwu, /http:www.edutraco.com/
[email protected] 65 Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar,(Jakarta, PT.Bumi Aksara, 2000), CET 7, HLM 138
29
1. Memilih suatu bahan bacaan 2. Menentukan konsep-konsep yang relevan 3. Mengelompokkan ( mengusulkan konsep-konsep yang relevan) 4. Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan 5. Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata atau menggunakan kata penghubung.66
7. Materi Sistem Peredaran Darah Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna (fi ahsan taqwim). Sempurna dalam bentuk dan rupa. Sempurna dalam derajatnya dibanding makhluk Tuhan yang lain. Sebagaimana dinyatakan Allah dalam surat al-maidah ayat 5
ÇÎÈ t,Î=äz §NÏB ß`»|¡RM}$# Ì•ÝàYu‹ù=sù “Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?” Serta surat Asy-syams ayat 7
ÇÐÈ $yg1§qy™ $tBur <§øÿtRur “dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)” Seperti makhluk hidup lainnya, pada manusia juga mengalami sistem transport yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh Pada manusia, Terjadinya sistem transport tersebut disebut Sistem peredaran darah atau sistem sirkulasi.
a. Pengertian Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah pada manusia adalah sistem transport yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh manusia. Darah
66
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik: konsep landasan teoritis-praktis dan implementasinya ,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007 ) hlm159
30
membawa oksigen dan sari-sari makanan dari jantung menuju seluruh tubuh untuk menghasilkan energi.
b. Fungsi Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah berfungsi untuk: 1. Sebagai alat transport : a) O2 dari paru-paru di angkut ke seluruh tubuh b) CO2 di angkut dari seluruh tubuh ke paru-paru c) Sari makanan di angkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan yang membutuhkan. d) Zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke alat pengeluaran. e) Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu. 2. Mengatur keseimbangan asam dan basa 3. Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman 4. Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh
c. Darah Darah adalah cairan tubuh yang terdapat dalam pembuluh darah, yang terdiri dari ± 45% bagian padat (sel-sel darah) dan ±55% bagian cair (plasma darah)67. Manusia diciptakan oleh Allah dari segumpal darah, seperti dalam firman Allah surat al-Alaq, ayat 2 :
ÇËÈ @,n=tã ô`ÏB z`»|¡SM}$# t,n=y{ Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.68
67
Evelyn C Pearce, Anatomi da Fisiologi untuk paramedic, (Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama, 2006) hlm.133 68 Departemen Agama RI, Loc. Cit, hlm. 597
31
1. Sel-sel darah a. Eritrosit (sel darah merah)
gambar 2.2 Sel darah merah. 69
Sel darah merah (eritrosit) Tidak ber inti, mengandung Hemoglobin (Hb) (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2), berbentuk bikonkav, dibentuk oleh sumsum merah pada tulang pipa dan tulang pipih. Sedang pada bayi dibentuk dalam hati dan limpa. Dalam 1 mm3 terkandung ± 5 juta eritrosit (lakilaki) dan ± 4 juta eritrosit (wanita).70 b. Leukosit (sel darah putih) Leukosit mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium di sumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit. Leukosit, meliputi : 1) Granulosit: Merupakan sel darah putih yang mengandung sitoplasma dan bergranula. a) Neutrofil : Granula merah kebiruan, bersifat fagosit. b) Basofil
: Granula biru, fagosit.
c) Eosinofil : Granula merah, fagosit. 2) Agranulosit
:
Merupakan
sel
darah
putih
yang
sitoplasmanya tidak bergranula , terdapat sebagai : 69
http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.fil es.wordpress.com.2007/09/sel-sel darah-3.jpgeimgureful. 70 Evelyn C Pearce,loc.Cit,hlm.134.
32
a) Monosit
: Inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak
cepat. b) Limphosit: Inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat bergerak71.
Gambar 2.3 Sel darah putih. 72
c. Trombosit (Keping Darah) Trombosit adalah badan-badan berbertuk bulat yang sebenarnya merupakan fragmen-fragmen dari sel-sel berukuran lebih besar yang di hasilkan di sum-sum tulang merah. trombosit tidak berinti dan mudah pecah, bentuk tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3 mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit. Tombosit berfungsi sebagai pembeku darah. Jika suatu jaringan terjadi luka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi trombin. Trombin adalah sebuah enzim yang mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadi fibrin. Pembentukan benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup73.
71
Ibid,hlm.135-136. Ibid. 73 .Suyitno A Sukiman, Biologi 2 SMP Kelas VIII, (Bogor : Yudhistira,2009), hlm.55 72
33
Gambar 2.4 Sel-sel darah. 74 2. Plasma darah
Gambar 2.5 Plasma darah. 75 Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan 8,5% zat terlarut. Dalam plasma darah terlarut terdapat molekul-molekul dan ion-ion, diantaranya: a) Protein, meliputi : Fibrinogen(untuk pembekuan darah), Albumin (menjaga tekanan osmotik darah) dan Globulin( yang berfungsi untuk membentuk zat kebal / zat antibody). b) Sari-sari makanan, meliputi :glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserin c) Garam mineral, meliputi : Kation (Na+, K++, Ca++, Mg++) dan (Anion : Cl-, HCO3-, PO4- ) d) Zat hasil produksi sel, meliputi :Hormon, Enzim dan Antibodi. e) Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :Urea dan Asam ureat. f) Gas-gas pelepasan, meliputi : O2, CO2 dan N2. 74
http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.fil es.wordpress.com.2007/09/sel-sel darah-3.jpgeimgureful. 75 Ibid.
34
d. Golongan Darah Terdapat 3 sistem penggolongan darah pada manusia : 1. Sistem MN (Serum) : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu M, MN dan N. 2. Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-. Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit berwarna. Sedang yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih. Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan RH- , dimana darah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+, maka tubuh bayi akan kemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan menderita
penyakit
kuning
sejak
lahir
yang
disebut
erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa). 3. Sistem A, B, O Orang yang pertama kali menggolongkan darah menurut sistem ABO adalah Karl Landsteiner dan Donath. Mereka membedakan golongan darah manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB dan O. Golongan darah A : Sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedangkan dalam plasmanya terdapat aglutinin β atau zat anti B. Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinogen B, sedangkan dalam plasmanya terdapat aglutinin α atau zat anti A. Golongan darah AB : sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B, sedangkan dalam plasmanya tidak terdapat agglutinin α dan β.
35
Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan B, tetapi plasma nya mengandung aglutinin α dan β. Aglutinogen adalah protein di dalam sel darah yang dapat digumpalkan oleh agglutinin. Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan Aglutinogen B. Sedangkan aglutinin adalah protein di dalam plasma darah yang dapat menggumpal kan aglutinogen., Ada dua aglutinin, yaitu agglutinin α dan aglutinin β. Gambar 2.6 Tabel golongan darah76 Golongan darah
Aglutinogen
Aglutinin
A
A
β
B
B
α
AB
A dan B
Tidak Ada
O
Tidak Ada
α dan β
Secara teori golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah disebut respien universal, dan golongan darah O dapat memberi kepada semua golongan darah disebut donor universal. e. Alat Peredaran Darah Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah). 1. Jantung (cor)
Gambar 2.7 Jantung. 77 76
Istamar Syamsuri, loc.Cit, hlm.114.
36
Jantung merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium). Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis. Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. a) Atrium (serambi) Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dexter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale. b) Ventrikel (bilik) Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis. Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri
paru-paru
(arteri
pulmonalis).
Bila
ventrikel
mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah dari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri. 77
http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.fil es.wordpress.com.2007/09/jantung-3.jpgeimgureful.
37
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole. Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada bayi yang baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20 tahun ± 72 / menit dan 45 tahun ± 75 / menit. 2. Pembuluh darah a. Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung. b. Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung. Tabel 2.1 Perbedaan antara arteri dan vena Obyek
Arteri (pembuluh nadi)
Dinding Aliran Darah
Tebal, elastis Meninggalkan jantung Kaya O2 kecuali arteri pulmonalis. Tekanan Jika terpotong darah memancar. Agak ke dalam Letak Hanya satu dipangkal aorta. Katup Nama
Sesuai dengan organ yang dituju.
Vena (pembuluh balik)
Tipis, kurang elastis Menuju ke jantung Kaya CO2 kecuali vena pulmonalis. Jika terpotong, darah hanya menetes. Di permukaan tubuh Banyak terdapat di sepanjang vena yang besar. Sesuai dengan organ yang ditinggalkan.
f. Macam-macam peredaran darah : Peredaran darah pada manusia adalah peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Peredaran darah tertutup artinya bahwa
38
setiap kali beredar darah melewati pembuluh darah. Peredaran darah ganda maksudnya setiap kali beredar darah melewati jantung dua kali. Peredaran darah ganda terdiri dari : 1. Peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya CO2 dari jaringan tubuh bergerak menuju serambi kanan kemudian ke bilik kanan. Kemudian bilik kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas. CO2 dari darah masuk ke paru-paru sedangkan O2 paru-paru masuk ke darah. Kemudian, darah yang kaya O2 mengalir kembali ke jantung melalui vena paru-paru dan masuk ke serambi kiri jantung. Ventrikel dexter à arteri pulmonalis à paru-paru à vena pulmonalis à atrium sinister. Atau : Jantung à paru-paru à jantung.78 2. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Bilik kiri jantung berkontraksi memompa darah kaya O2. darah tersebut keluar dari jantung melalui aorta kemudian ke seluruh tubuh. Pertukaran zat terjadi pada saat darah sampai di kapiler organ, setelah mengalir melalui kapiler, darah menjadi kaya CO2 Darah tersebut di angkut oleh vena cava masuk ke serambi kanan. Ventrikel siniste à aorta à arteri à arteriola à kapiler à venula à vena à vena cava superior dan vena cava inferior à atrium dexter.79
78 79
. Suyitno A Sukiman, Loc.Cit, hlm.86.53 Ibid.
39
Gambar 2.8 Peredaran Darah Besar. 80
g. Gangguan Pada Sistem Sirkulasi Darah 1. Hemofili : Darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis). 2. Anemia : Penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit atau menurunnya volume darah dari normal. 3. Polistemia : Kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah. 4. Leukimia : Kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali. 5. Leukopenia : Menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit dapat menurun hingga 3000 per mm3. 6. Thalasemia : Rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena kegagalan pembentukan haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini genetis. 7. Sklerosis : Pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa lemak atau zat kapur. 8. Koronarialis : Penyempitan arteri koroner pada jantung.
80
http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.fil es.wordpress.com.2007/09/jantung–dan-pembuluh-darah-3.jpgeimgurefu
40
9. Varises : Pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis, sedang yang di anus disebut ameien (hemoroit). 10. Hipertensi : Tekanan darah tinggi. 11. Hipotensi : Tekanan darah rendah..81 Begitu indah dan sempurnanya Allah menciptakan manusia dengan tiada kekurangan, untuk itu wajib bagi manusia mensyukuri-Nya, firman Allah surat an- Naml ayat 73 :
ÇÐÌÈ tbrã•ä3ô±o„ Ÿw öNèduŽsYò2r& £`Å3»s9ur Ĩ$¨Z9$# ’n?tã @@ôÒsù rä%s! y7-/u‘ ¨bÎ)ur dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya). 82 B. Kajian Penelitian yang Relevan Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto kritik
terhadap
penelitian
yang
ada,
mengenai
kelebihan
maupun
kekurangannya, sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Dan untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan dalam bentuk tulisan lainnya maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk tulisan yang sudah ada, di antaranya sebagai berikut: 1) Skripsi yang disusun oleh Nur Azizah (Nim :4101403043) pada tahun 2007, mahasiswa unnes matematika dan ilmu pengetahuan alam dengan judul ”keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (numbered heads together) dengan memanfaatkan LKS pada pokok bahasan dengan bangun ruang sisi batur (kubus dan balok) siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang pada tahun pelajaran 2006/2007”.
81 82
Suyitno A Sukiman loc.Cit,hlm.55-56 Departemen Agama RI, Loc. Cit, hlm. 383
41
Berdasarkan data yang disbanding pembelajaran konvensional pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar (kubus dan balok) untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang. Disarankan guru dapat terus mengembangkan pembelajaran kooperatif NHT dan penerapan pada materi lain.. 2) Skripsi yang disusun mahasiswa Unnes oleh Fery Lutfiana Dewi yang berjudul “Peta konsep sebagai upaya peningkatan hasil belajar biologi pokok bahasan animalia di SMA 5 Semarang tahun ajaran 2004/2005. Penelitian menunjukkan hasil belajar peserta didik pokok bahasan animalia meningkat, yaitu dari siklus 1 dengan ketuntasan belajar 59,5%, kemudian menjadi 71,47 dengan ketuntasan belajar 81,63 % dan siklus 3 meningkat menjadi 92,9 dengan ketuntasan belajar 93,9 %. 3) Skripsi yang disusun mahasiswa IAIN Walisongo Semarang oleh Siti Khariroh yang berjudul “Efektifitas pembelajaran cooperative learning tipe stad (student teams achievement division) terhadap hasil belajar biologi kelas viii mts uswatun hasanah mangkang semarang materi pokok sistem peredaran darah pada manusia. Dari hasil tes yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 87,09 sedangkan
rata-rata
hasil
belajar
kelompok
kontrol
adalah
79,53.Berdasarkan uji perbedaan rata-rata satu pihak yaitu uji pihak kanan diperoleh t hitung = 1,979 dan ttabel = 1,67 Karena thitung > ttabel berarti Ho ditolak, artinya bahwa hasil belajar biologi kedua kelompok tersebut berbeda secara nyata atau signifikan. maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD (Student Teams Achievement Division) lebih baik daripada hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
C. Kerangka Berfikir Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik. Guru harus dapat menciptakan komunikasi yang memberikan
42
kemudahan bagi peserta didik agar mampu menerima pengetahuan yang diberikan guru. Kenyataannya komunikasi dalam proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung seperti yang diharapkan. Guru menggunakan metode yang monoton yaitu ceramah. Peserta didik hanya menerima informasi saja sehingga mereka menjadi bosan dan mengantuk. Peserta didik tidak mempunyai kreatifitas, tidak mempunyai kesempatan berpartisipasi aktif dalam KBM, akibatnya prestasi belajar rendah. Kondisi ini memerlukan perbaikan, salah satu diantaranya adalah dengan diadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan mutu KBM. Materi pokok bahasan sistem peredaran darah cukup padat dan rumit sehingga memerlukan waktu yang panjang dan melelahkan. Oleh sebab itu perlu dicari model pembelajaran yang lebih praktis. Untuk itu, penggunaan kombinasi model pembelajaran Numbered Head Together ( NHT) dan Mind Mapping dirasakan paling tepat untuk pokok bahasan / sub pokok bahasan ini dengan tujuan: 1. Meningkatkan daya penalaran peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran karena peserta didik dituntut dan dilatih menjabarkan dari materi yang diberikan. 2. Meningkatkan percaya diri peserta didik sebab peserta didik dituntut untuk berani mengemukakan pendapat. 3. Meningkatkan rasa senang peserta didik untuk mempelajari biologi 4. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran karena peserta didik terlibat langsung dalam pembahasan materi. 5. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik.. Bagan kerangka berpikir penelitian pembelajaran kombinasi model Numbered Heads Together dan Mand Mapping sebagai berikut.
43
Gambar 2.9 Bagan kerangka berpikir pembelajaran kombinasi model Numbered Heads Together dan Mand Mapping Pembelajaran biologidengan materi pokok sistem peredaran darah manusia
Pembelajaran Numbered Heads Together dan Mand Mapping 1.Peserta didik yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya. 2.Peserta didik yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. 3.Adanya tanggung jawab kelompok dalam menyelesaikan permasalahannya. Keterampilan proses peserta didik selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung
Pembelajaran dengan metode Ekspositori
1.Dapat menampung kelas besar. 2.Bahan pelajaran diberikan secara urut oleh guru. 3.Guru dapat menentukan materi pelajaran yang dianggap penting.
Kegiatan berpusat pada guru sebagai pemberi informasi Tes
Tes
Dilakukan uji t satu pihak untuk mengetahui adakah perbedaan hasil tes Pembelajaran kombinasi model Numbered Heads Together dan Mand Mapping secara berkelompok memberikan hasil yang lebih besar dari pada pembelajaran dengan metode ekspositori pada materi sistem peredaran darah manusiakelas VIII semester I SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang
44
D. Hipotesis Penelitian. Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Adapun hipotesis yang penulis ajukan yaitu Ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang memperoleh kombinasi model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT (Numbered Heads Together) dan Mind Mapping dengan pembelajaran konvensional (ceramah) pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang . Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang memperoleh kombinasi model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT (Numbered Heads Together) dan Mind Mapping dengan pembelajaran konvensional (ceramah). Ha: Ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang memperoleh kombinasi model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah pada BAB I, penelitian kuantitatif yang akan dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan kombinasi model Numbered Head Together (NHT) dan Mind Mapping (peta konsep) terhadap hasil belajar biologi materi pokok sistem peredaran darah pada peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang.
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil, bulan Juli - November 2009, yang meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan, analisis data dan penyusunan laporan. Perincian waktunya sebagai berikut. Tabel 3.1 Perincian waktu Penelitian No.
Nama Kegiatan
Bulan Juli Agustus √
September
Oktober November
√
1
Perencanaan
2
Pelaksanaan
√
3
Analisis Data
√
4
Penyusunan Laporan
√ √
√
2. Tempat Penelitian Berdasarkan observasi lingkungan penelitian, nama sekolah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang
45
46
C. Variabel Penelitian Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).83Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah adalah model pembelajaran Biologi dalam kelompok kecil. Indikator variabel ini yaitu sebagai. 1. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).84. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah adalah kombinasi model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping. Indikator variabel ini yaitu sebagai berikut: Tujuan pembelajaran, kerja sama dalam kelompok, komunikasi peserta didik dalam kelompok, keaktifan dalam kelompok, dan evaluasi 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 85 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Biologi pada materi pokok Sistem, peredaran darah pada manusia peserta didik kelas VIII semester I SMP Muhammadiyah 8 Semarang 1 tahun pelajaran 2010/2011, dan indikator hasil belajar peserta didik didasarkan pada nilai test akhir pada pokok bahasan sistem peredaran darah pada manusia D. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sabar, hatihati dan sistematis untuk dapat menjawab kebenaran. Jadi metode penelitian
83
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik , (Jakarta: Rineka Cipta ,2006), Cet . 13, hlm.118. 84 Tulus Winarsunu , Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan , (Malang: UMM press, 2007), Cet . 4, hlm. 3. 85 op.cit., hlm 121.
47
adalah suatu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan fakta atau kebenaran dengan sabar, hati-hati dan sistematis86. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen yaitu “dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar”. Desain eksperimen dalam penelitian ini yaitu true experimental design. Bentuk design true experimental dalam penelitian ini adalah pretest-pos test control group design.87 R
O1
R
O3
X
O2 O4
Gambar 3.1 Pretest-pos test control group design88 Keterangan : R
: Kelompok eksperimen dan kontrol murid SMP Muh diambil secara random.
O1 dan O3
: Hasil Belajar awal kedua kelompok dengan menggunakan Pre Test.
O2
: Hasil
belajar
kelompok
siswa
setelah
mengikuti
pembelajaran dengan kombinasi model Numbered Head Together dan Mand Mapping. O4
: Hasil belajar kelompok siswa yang tidak diberi pembelajaran dengan model kombinasi model Numbered Head Together dan Mand Mapping.
X
: Treatment. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi treatment, yaitu pembelajaran dengan menggunakan kombinasi model Numbered Head Together dan Mand 86
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999) hlm.2. 87 Prof.Dr.Sugiyono,loc.Cit,hlm. 112. 88 Ibid.
48
Mapping. Sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok
kontrol,
pembelajaran
tidak
menggunakan
kombinasi model Numbered Head Together dan Mand Mapping. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal. Adakah perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil pretest yang baik bila nilai kedua kelompok tersebut tidak berbeda secara signifikan.
E. Metode Penentuan Obyek 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang kelas VIII Tahun Pelajaran 2010/2011 2. Sampel dan teknik pengambilan sampel Sampel adalah bagian dari populasi. 89 Pengambilan sampel dalam penelitian adalah dengan teknik Cluster random sampling, jadi yang mendapat peluang sama untuk menjadi sampel bukan siswa secara individu melainkan sekelompok peserta didik yang terhimpun dalam kelas-kelas. Kategori sampel dalam penelitian ini merupakan sampel bebas (independent sample t-test) karena terdapat dua kelompok sampel yang akan dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen (kelas VIII.C) dan kelompok kontrol (kelas VIII.D). Dan populasi dipilih secara random dua kelas sebagai sampel. F. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan metode tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan 89
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 122.
49
untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.90 Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Bentuk tes yang digunakan berupa tes obyektif (multiple choice) dengan 4 pilihan dan hanya satu pilihan yang benar.91 Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia yang dilakukan dengan tes. Tes dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum post-test dilakukan, terlebih dahulu peneliti memberikan pre-test kepada kelas tersebut untuk mengetahui apakah kedua kelas berada pada kelas yang normal dan homogen (sama). Metode pengumpulan data yang kedua yaitu metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.92 Metode ini digunakan untuk memperoleh data nama peserta didik yang termasuk populasi dan sampel penelitian dan untuk memperoleh data hasil belajar serta data lain yang berkaitan dengan penelitian.
G. Teknik Analisis Data Dalam analisis data yang terkumpul dari penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif yang meliputi analisis uji coba, analisis pendahuluan dan analisis tahap akhir. Analisis uji coba digunakan untuk menganalisis tes sebagai instrumen dalam penelitian ini. Setelah instrumen dalam bentuk tes tersebut disusun kemudian diuji coba kan dan dianalisis. Alat ukur dikatakan baik jika syarat-syarat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga baik. Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, 90
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 150. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. 7, hlm. 53. 92 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 231. 91
50
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.93 Pengajuan validitas menggunakan rumus korelasi product moment.94 rxy =
{N ∑ x
N ∑ xy − ∑ x ∑ y
2
}{
− (∑ x ) − N ∑ y 2 − 2
(∑ y )} 2
Dimana rxy
: Koefisien korelasi item soal
N
: Banyaknya peserta tes
x
: Jumlah skor item
y
: Jumlah skor total
Kriteria rxy adalah sebagai berikut: 0,00 < rxy
0,20 sangat rendah
0,20 < rxy
0,40 rendah
0,40 < rxy
0,60 cukup
0,60 < rxy
0,80 tinggi
0,80 < rxy
1,00 sangat tinggi
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena
instrumen
tersebut
sudah
baik.
Pengujian
reliabilitas
menggunakan rumus: 95 2 n S t − ∑ Piqi r11 = S t2 (n − 1)
Dimana : R11
: Koefisien reliabilitas tes
n
: Banyaknya butir item
1
: Bilangan konstan
St2
: Varian total 93 94
Ibid., hlm. 168. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 72. 95
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 252.
51
Pi
: Proporsi test yang menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan
qi
: Proporsi test yang jawaban nya salah, atau : qi = 1 - Pi piqi
: Jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir
item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah, dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup.96 Angka indeks kesukaran item dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Dubois, yaitu:97 P=
B JS
Dimana: P
: Indeks kesukaran
B
: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS
: Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan:98 P < 0,30
Terlalu sukar
0,30
Cukup (sedang)
0,70
P > 0,70
Terlalu mudah
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item hasil belajar untuk
dapat
membendakan
(=
mendiskriminasi)
antara
test
yang
berkemampuan tinggi (= pandai), dengan test yang kemampuannya rendah (= bodoh). Besarnya angka yang menunjukkan daya pembeda soal disebut indeks diskriminasi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:99
96
Ibid., hlm. 370. Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 207. 98 Anas Sudijono, op.cit., hlm. 389. 99 Ibid., hlm. 391. 97
52
D=
BA BB − JA JB
Dimana : D
: Indeks diskriminasi
JA
: Banyaknya peserta kelompok atas
JB
: Banyaknya peserta kelompok bawah
BA
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah: P < 0,0 jelek sekali Ø
p < 0,20 lemah sekali (jelek)
0,20
p < 0,40 cukup (sedang)
0,40
p < 0,70 baik
0,70
p < 1,00 baik sekali. Pada analisis pendahuluan, langkah-langkah yang ditempuh dalam
analisis data adalah uji normalitas, uji homogenitas dan analisis uji kesamaan dua rata-rata atau uji beda. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh ber distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dengan Chi kuadrat ( X 2 ). Rumus Chi kuadrat adalah sebagai berikut:100 k
X2 =∑ i −1
( fo − fh ) fh
Dimana:
X 2 : Chi kuadrat fo : Frekuensi yang diobservasi fh : Frekuensi yang diharapkan Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas data dengan Chi kuadrat adalah sebagai berikut: 101
100 101
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 104. Ibid., hlm. 77.
53
1. Menentukan jumlah kelas interval, untuk menguji normalitas dengan Chi kuadrat ini, jumlah kelas interval ditetapkan 6. Hal ini sesuai dengan bidang yang ada pada kurva normal baku. 2. Menentukan panjang kelas interval:
Panjang Kelas =
data terbesar - data terkecil 6 jumlah kelas interval)
3. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi sekaligus tabel penolong untuk menghitung harga Chi kuadrat hitung. 4. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan), cara menghitung fh didasarkan pada prosentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu dalam sampel). 5. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus ( f0 − fh )2 menghitung harga-harga (fo – fh) dan menjumlahkan nya. fh 2
( f0 − fh )2 Harga merupakan harga Chi kuadrat ( X 2 ) hitung. fh 6. Membandingkan harga Chi kuadrat hitung dengan Chi kuadrat tabel. Bila harga Chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi kuadrat tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal. Uji homogenitas sampel dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji varians. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: 1. Menghitung rata-rata ( x ) 2. Menghitung varians (S2) dengan rumus:
n∑ xi − (∑ xi ) 2
S = 2
2
n(n − 1)
3. Menghitung F dengan rumus F=
Varian terbesar varian terkecil
54
4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel ½ a (nb-1)(nk-1) dan dk=(k-1). Apabila Fhitung < Ftabel maka data berdistribusi homogen. Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut tidak berbeda, berarti kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Hipotesis yang akan di uji adalah: 102 Ho = M1 = M2 Ha = M1
M2
Keterangan: M1 : Rata-rata data kelompok eksperimen. M2 : Rata-rata data kelompok kontrol. Uji beda dalam penelitian ini menggunakan rumus t-test, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua mean yang berasal dari dua distribusi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:103 x1 − x 2
(n − 1)S 1 + (n 2 − 1) S 2 dengan S = 1 t= n1 + n 2 − 2 1 1 + s n1 n 2 2
2
Keterangan: t
: Statistik t
x1
: Rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen
x2
: Rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol
S1 2
: Varians kelas eksperimen
S2 2
: Varians kelas kontrol
n1
: Banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen
n2
: Banyaknya peserta didik pada kelas kontrol Analisis tahap akhir digunakan untuk membuat interpretasi lebih
lanjut. Pada dasarnya analisis tahap akhir sama dengan analisis tahap awal, tetapi data yang digunakan adalah data hasil tes setelah diberi perlakuan. 102 103
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 1996), Cet. 6, hlm. 250. Ibid., hlm. 239.
55
Analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Langkah-langkah uji normalitas dan homogenitas data hasil belajar sama seperti langkah-langkah pada uji data awal sampel. Hipotesis dapat diuji dengan menggunakan rumus uji t pihak kanan yang digunakan untuk menentukan adanya pengaruh positif kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind Mapping terhadap hasil belajar. Kriteria pengujian adalah Ho diterima. Jika thitung < ttabel. jika thitung > ttabel maka Ha diterima, artinya hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind Mapping pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah). Ini berarti kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind Mapping berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah kombinasi model NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar biologi kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 04 September-04 November 2010, Bertempat di SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang kelas VIII Tahun Pelajaran 2010/2011. Kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen dan VIII D sebagai kelompok kontrol. Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan, peneliti menentukan materi pelajaran dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Materi yang dipilih adalah sistem peredaran darah pada manusia. Pembelajaran yang digunakan pada kelompok
eksperimen
menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping , sedangkan kelompok kontrol dengan metode ceramah.
B. Pengujian Hipotesis Sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan analisis uji coba yang digunakan untuk menganalisis tes sebagai instrumen dalam penelitian ini. Hasil analisis butir soal adalah sebagai berikut: a. Analisis Validitas Tes Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item tes soal yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak digunakan. Item
56
57
yang valid berarti item tersebut dapat merepresentasikan materi terpilih yaitu sistem peredaran darah pada manusia. Berdasarkan Perhitungan validitas soal terdapat di lampiran 6. b. Analisis Reliabilitas Setelah uji
validitas dilakukan,
selanjutnya
dilakukan uji
reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki jawaban konsisten untuk kapanpun instrumen itu disajikan. Berdasarkan hasil perhitungan konsisten reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,867. Perhitungan reliabilitas soal terdapat di lampiran 8. c. Analisis Indeks Kesukaran Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks kesukaran butir soal diperoleh :
Tabel 4.1Prosentase kesukaran butir soal Prose No
Kriteria
Nomor Soal
Jumlah ( )
ntase (%)
1
Sukar
17
1
3,3%
2
Cukup (sedang)
3,4,6,8,9,,10,11,12,14,1
22
73,3%
7
23,3%
5,16,19,20,21,22,23,24, 25,27,28,29,30. 3
Mudah
1,2,5,7,13,18,26.
Perhitungan indeks kesukaran butir soal terdapat di lampiran 9.
58
80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sukar
Cukup
Mudah
Diagram 4.1 Prosentase kesukaran butir soal d. Analisis Daya Beda Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Prosentase daya beda butir soal No 1
Kriteria Baik
Jumlah
Nomor Soal
Prosentase
)
1,4,6,10,11,12,18,19,2
(%)
12
40%
15
50%
0,21, 25,27. 2
Cukup
2,3,5,7,8,9,13,14,16,1 7,23,24,26,28,30.
3
Jelek
22,29.
2
6,6%
4
Sangat jelek
15.
1
3,3%
Perhitungan analisis daya beda terdapat di lampiran 10. 50 40 30 20 10 0 Baik
Cukup
Jelek
Sangat Jelek
Diagram 4.2 Prosentase daya beda butir soal
59
Setelah instrumen penelitian yang berupa tes diujicobakan dan dianalisis kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari data hasil belajar. 1. Analisis Tahap Awal Data nilai pretest KELAS
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Eksperimen
Kontrol
68 60 88 56 52 48 72 60 56 80 52 60 84 64 64 76 72 68 68 72 72 76 72 60 72 68 72 84 72 64 76 68 72 80
60 76 76 68 68 88 60 76 72 68 72 88 56 68 72 76 48 68 72 52 56 60 76 84 72 72 64 72 72 68 68 56 88 52
a. Uji Normalitas ( pre-test) Pengujian kenormalan distribusi populasi digunakan uji chi kuadrat. Nilai awal yang digunakan untuk menguji normalitas distribusi f adalah nilai pre-test peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah pada manusia.
60
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh untuk kelompok eksperimen χ 2 hitung = 6,73 untuk kelompok kontrol χ 2 hitung = 7,71 dan dengan α =5% dan Dk = 6-3 = 3 di tabel distribusi frekuensi Chi kuadrat didapat χ 2 (0,95)(3) = 7,81, maka dapat dikatakan bahwa data untuk populasi pada penelitian ini yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal karena χ 2 hitung < χ 2 tabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 11 dan 12. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama pada nilai awal (pre-test). Dari perhitungan kelompok eksperimen diperoleh Fhitung= 92 dan kelompok kontrol Fhitung = 104 sehingga diperoleh F=1,130 Dengan α =0,05 dan dk = k-1 diperoleh Ftabel = 2,00. Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut homogen karena mempunyai varians yang sama. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 13. c. Uji perbedaan dua rata-rata Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal ini. Rata-rata kedua kelompok dikatakan tidak berbeda apabila tabel < thitung < ttabel. Dengan taraf signifikansi α = 5%, dk = 34+34-2 = 66. Peluang = 2 dari daftar distribusi t didapat ttabel = 1,129 Dari perhitungan diperoleh thitung = 2.00 dan. Karena thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata kedua kelompok tidak ada perbedaan. Artinya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kondisi yang sama. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 15.
61
2. Analisis Tahap Akhir (Uji Hipotesis) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 N
KELAS EKSPRIMEN KODE NILAI 96 100 96 88 88 80 80 88 100 80 84 96 100 84 96 80 84 72 84 88 80 84 88 88 80 76 84 88 76 90 88 94 88 88
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-35
KELAS KONTROL KODE NILAI K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-35
80 72 80 68 96 88 84 84 84 96 72 80 80 96 84 68 92 76 64 72 88 84 76 84 84 84 68 72 72 80 72 68 92 68
= =
2956 34
2708 34
= = =
86.94 51.94 7.21
79.65 81.81 9.04
X S2 S
62
a. Uji normalitas hasil belajar (post-test) Untuk uji normalitas hasil belajar nilai yang digunakan adalah nilai post test peserta didik peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang Kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah pada manusia. Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh untuk kelompok eksperimen χ 2 hitung = 5,82, untuk kelompok kontrol χ 2 hitung = 7,42 dengan α = 5% dan DK = k-1 = 2-1 di tabel distribusi frekuensi Chi kuadrat didapat χ 2 tabel = 3,841, maka kedua kelompok ber distribusi normal karena
χ 2 hitung <
χ 2 tabel. Perhitungan
selengkapnya terdapat pada lampiran 16 dan 17. b. Uji homogenitas nilai post test Nilai yang digunakan untuk menguji homogenitas hasil belajar adalah nilai post-test peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang Kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah pada manusia. Berdasarkan perhitungan uji homogenitas
hasil
belajar
diperoleh kelompok eksperimen Fhitung = 52 dan kelompok kontrol Fhitung = 82 sehingga diperoleh Fhitung =,1,575 sedangkan dengan α = 5% dan dk = k-1 diperoleh Ftabel = 2,00 Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat dikatakan kedua kelompok homogen, karena mempunyai varians yang sama. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 18. c. Uji Perbedaan rata-rata hasil belajar Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji t yang digunakan adalah uji t satu pihak yaitu pihak kanan. Sedangkan nilai yang digunakan adalah nilai post-test. Dengan taraf signifikansi α = 5%, dk = n1+ n2-2 = 66. Peluang = 1- α = 1-0,05 = 0,95 dari daftar distribusi t didapat ttabel =3,678
63
Berdasarkan perhitungan hasil penelitian diperoleh t hitung = 3,678 dan ttabel = 2.00. Kriteria pengujian Ho diterima jika t hitung < ttabel. Karena pada penelitian ini thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 20. C. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang Kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah pada manusia lebih baik daripada pembelajaran konvensional (ceramah). Yang mana dalam hal ini mampu menciptakan peserta didik menjadi aktif, Confucius mengatakan ada tiga konsep belajar aktif yaitu : 1. what I hear, I forget (apa yang saya dengar , saya lupa) 2. what I see, I remember (apa yang saya lihat , saya ingat) 3. what I do, I understand (apa yang saya lakukan, saya paham).104 Pada analisis data awal yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh χ 2 hitung < χ 2 tabel yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil ber distribusi normal dan mempunyai homogenitas yang sama. Hal ini berarti sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama yaitu pengetahuan awal yang sama. Pengetahuan awal yang sama dalam penelitian ini diketahui dari nilai pre test peserta didik kelas VIII C dan VIII D Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah pada manusia. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran biologi dengan menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping sedangkan pada kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok sistem peredaran darah pada
104
Melvin l. Silberman, Active learning, 10 Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : Pustaka Insan Mandiri), 2007.hlm.1
64
manusia
Setelah pembelajaran selesai, kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol diberi tes akhir yang sama. Dari hasil tes yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 86,94 sedangkan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol adalah 79,65.Berdasarkan uji perbedaan rata-rata satu pihak yaitu uji pihak kanan diperoleh thitung = 3,678 dan ttabel = 2.00 Karena thitung > ttabel berarti Ho ditolak, artinya bahwa hasil belajar biologi kedua kelompok tersebut berbeda secara nyata atau signifikan. maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar dengan menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping lebih baik daripada hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti terjadi banyak kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan, melainkan terjadi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun keterbatasan yang dialami peneliti dalam penelitian ini adalah pengukuran penelitian yang hanya hasil belajar biologi materi pokok sistem peredaran darah pada manusia, tidak mengukur pada peningkatan hasil belajar. Dan juga pelaksanaan pembelajaran kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping hanya pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. Selain itu, tempat penelitian hanya terbatas di SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang, sehingga apabila dilakukan di sekolah lain, hasil penelitian ini dimungkinkan berbeda. Demikianlah beberapa keterbatasan penelitian ini. Untuk selanjutnya pelaksanaan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping tidak terbatas pada hasil belajar biologi materi pokok sistem peredaran darah pada manusia saja, melainkan dapat ditetapkan pada materi biologi lain yang dianggap sesuai dengan model pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan adanya tindak lanjut dari kombinasai model NHT (Numbereds
65
Heads Together) dan Mind Mapping sehingga mampu menggiring pengetahuan guru dalam memudahkan pemahaman peserta didik dalam menuntut ilmu.
66
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelompok eksperimen adalah 68,47 dan kelompok kontrol adalah 68,94 sedangkan nilai rata-rata
postes kelompok eksperimen adalah 86,94 dan
kelompok kontrol adalah 79,65. Berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh thitung = 3,678 dan ttabel = 2,00 hipotesis ada perbedaan yang signifikan .Sehingga dapat dilihat bahwa nilai kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai kelompok kontrol. Karena hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol dan harga thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa : Kombinasi model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional (ceramah) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP MUHAMMADIYAH 8 Mijen Semarang pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia.
B. SARAN-SARAN Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran yang ditujukan untuk pihak-pihak yang berkepentingan antara lain: Bagi para Pendidik dapat menerapkan Kombinasi model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping pada materi pelajaran dan pokok bahasan lain yang nantinya diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
C. PENUTUP Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan, hidayah dan Taufik Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak bisa lepas dari kesalahan dan kekeliruan. Hal ini semata-mata merupakan keterbatasan ilmu
67
dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak demi perbaikan yang akan datang untuk mencapai kesempurnaan. Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin…
68
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah / Pentafsir Al-Qur’an, 1971). Arikunto.Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. 7. Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media group, 2008). Budiningsih.Arif, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,1995). Buzan.Tony, Brain child ( how smart parents make smart kids), (Jakarta, PT.Gramedia pustaka utama,2005). Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, 2002).
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta,2002). Djamarah.Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, ( Jakarta; Rineka Cipta, 2002). Djauhari.M. Widjajakusumah, Pengantar Fisiologis Tubuh Manusia, (Tangerang : : Binarupa Aksara,2002). E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional,( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008). Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk paramedic, (Jakarta. PT.Gramedia Pustaka utama, 2004). Hamalik,Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System, (Jakarta : PT. Bumi aksara, 2006). Hamalik.Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). Hamid.Jabir Abdul, Siikuuluujiyyat at ta’llum, (Mesir : Nahdhot ALArabiyyah,1978). Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007). Ibrahim, et. al., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Pusat Sains dan MatematikaSekolah UNESA, 2000).
69
Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Maghirah Bardizbah al-Bukhari al-Ja’fi, Shahih al-Bukhari, Beirut Libanon: Darul Kitab al-Alamiah, 1992. Kardiyat Wiharyanto. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Sahabat Setia, 2005 Khaerudin, Mahfud Junaedi, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, (Yogyakarta: MDC dan Media Pilar, 2007). Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA (Jakarta: Pendidikan Nasional, 2003). Lie.Anita,Cooperative Learning, (Mempraktikkan Pembelajaran Kooperatif di Ruang-ruang Kelas), (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), Cet. 3. Melvin, L, Silbermen, Active Learning: 101 cara belajar siswa aktif , (Bandung, Nusamedia, 2009). Moeliono.Anto, dkk, Pustaka,1988).
Kamus
Besar
Bahas
Indonesia,
(Jakarta:
Balai
Mustaqim, Psikologi pendidikan,( Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2001) Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar,(Jakarta, PT.Bumi Aksara, 2000), Cet 7. Ngalim.M. Purwanto, Karya,2000).
Psikologi
Pendidikan,
(Bandung:
Remaja
Rosda
Palar,Hernando, dan Asmon,Rialdi, Kamus Biologi, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya ,2003). Sriyono, dkk., Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992). Sudijono.Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008). Sudjana.Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru algensindo, 2009). Sudjana.Nana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002).
70
Sutrisno Hadi ,Metode Research 1(Yogyakarta:Andi,2001). Suyitno A. Sukiman, Biologi 2 SMP Kelas VIII, (Bogor : Yudhistira,2009). Suyitno.Amin, Pembelajaran Inovatif (Semarang: Fakultas Matematika dan IPA,2009). Syah.Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2006). Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001), Cet. 2. Tom Hutchinson dan Alan Waters, A Learning-Centred Approach, (Cambridge: Cambridge University Prss, 1987). Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik: konseplandasan teoritis-praktis dan implementasinya,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007 ). Wjs Poerwardarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka). http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://ad dedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung–dan-pembuluh-darah3.jpgeimgurefu http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://ad dedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung-3.jpgeimgureful. http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://ad dedq.files.wordpress.com.2007/09/sel-sel darah-3.jpgeim gureful. http://www.roelamzone.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=39 ,http://www.edubenchmark.com/menguak-pentingnya-modelpembelajaran.htlm http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/kelebihan-dan-kekurangan cooperative - learning/ http:www.edutraco.com/
[email protected]
71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Risda Fitri Indriyani
TTL
: Kendal, 14 Mei 1988
Alamat
: Jl. Asemsari No. 10 RT 03 RW 01 Desa Tambakrejo Patebon Kendal
Jenjang Pendidikan: 1. SD Negeri 01 Tambakrejo
Lulus Tahun 2000
2. MTs NU 07 Patebon
Lulus Tahun 2003
3. MA NU 03 Kaliwungu
Lulus Tahun 2006
4. Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Tahun 2006
Pengalaman Organisasi: 1. Pengurus HMI Komisariat Tarbiyah
Periode 2007-2008
2. Pengurus HMI Cabang
Periode 2008-2009
Lampiran 1 DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA Nama Siswa ABDUL SYUKUR AJI BAYU SAGARA ALDHILA YULIAWATI ASKAN BAYU RISKI R DHIKI MAHMUD DIANA PRATIWI ANDY SETIAWAN FAJAR SAKTI AJI PARIS PRASETYO FEBRIANA SAFITRI ICWAN NOR HIDAYAT IRVAN OKTAFIANA ISNAINI ISTIQOMAH KALIMATUS SADI’AH LALITA DEWI WIDOWATI LINDA PUSPITA O MIFTAH IRKHAMI MITA AYU INDARAYANI MUHAMAD ARIF ZAINI MUHAMMAD SAFI’I NOR WIDIYANTO NURSANTI KRISTIANI REZA PRADISTIA RICKI ALFIYANTO RIFA SULISTIYANI RIZAL ADI PRATAMA ROBIATUL ADAWIYAH SINDY IKHSANUDIN WAHYU MUHAMMAD QOZIN WIWIK ATMAWATI YUNI AMBARWATI ULYA RAHMASARI
2
Lampiran 2 Daftar nama kelas eksperimen No Kode Nama Siswa 1 E-1 ADE FITRI AYU RISKY 2 E-2 ADI TRI PAMUNGKAS 3 E-3 AGUNG KURNIAWAN ANISA SETYA 4 E-4 NINGRUM ADI WAHYU 5 E-5 NUGROHO BANI MAZROZIAMRI 6 E-6 C DENY ARYA TRI 7 E-7 WIDODO 8 E-8 DIAN ADVENANTO 9 E-9 ELI NOVIANI FAHRUL 10 E-10 DWINUGROHO 11 E-11 GINANJAR ARIF N IBRAHIM AHMAD 12 E-12 AMIN 13 E-13 JOKO SISWOYO 14 E-14 JUMILAH 15 E-15 KHOIRUL UMAM 16 E-16 LINA MARLIYANI 17 E-17 LUSSKY MARDIANI 18 E-18 MAI ANJARWATI MUHAMMAD ALIF 19 E-19 RAHMAWAN MULYA GINANJAR 20 E-20 PUTE RAJA 21 E-21 MUSTAQIM RANGGA WIJAYA 22 E-22 SAPUTRA 23 E-23 RAUDAH PRASRINDI P 24 E-24 RETNO UTAMI 25 E-25 RIA ASRI CAHYATI 26 E-26 RISKA YULIANI RISMIA CARIN 27 E-27 SADEWI SELVIA ARUM 28 E-28 LESTARI 29 E-29 SIGIT PRAMONO 30 E-30 SRI NGATIJAH
Keterangan P L L P L L L L P L L L L P L P P P L L L L P P P P P P L P
3
31 32
E-31 E-32
33 34
E-33 E-34
TRI SEPTI UTAMI YOGI WIDI HASTOMO YUNUL AFGRI KHOIRIFA ZAENUDIN
P L P L
4
Lampiran 3 DAFTAR NAMA KELAS KONTROL No Kode 1
K-1
2
K-2
3
K-3
4
K-4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15
16
K-16
17
K-17
18
K-18
19 20 21
K-19 K-20 K-21
22
K-22
23 24
K-23 K-24
25
K-25
26
K-26
27
K-27
28
K-28
29
K-29
Nama Siswa Keterangan ALFIYAH NUR P HANANI ANANG TEGUH L NUGROHO ANDRE JONNAR L PRATAMA ATIKA NUR P HIDAYANTI BAGAS ANDRIYANTO L BANDUNG HASAN L CYNTIA NOVITA DEWI P DEDDY SETIAWAN L EKA BELA SETIAWATI P FAJAR RIFALDI L FIKHA ANDARISKA P INAYAH P KHORIYAN NANDA S L KIKI AMALIA P LIA AGUSTINA P MARIYA TAMARA DEWI P NADYA MAULANA SARI P NOVIA DEWI WAHYUNINGRUM P PUJI PANGASTUTI P RANGGA PANGASTU L RANI DWI FADLILAH P RICKY PARIS L ROFIKKUR R RAHMAWATI P SAIFUL MUNIR L SATRIO BUDI L SANTOSO SENA MARLINA P ABDILAH SUBKAN PRASETIYO L TITIK FITRI HANDAYANI P TRI SETYADI L
5
30
K-30
30
K-31
30
K-32
30
K-33
30
K-34
GUNAWAN ULIN NUHA YAYAN ADITIA YULIANT GILANG PRASETYO HANADA FRISCANIA D MAHFUD BAYU A
L L L P L
6
LAMPIRAN 4
DATA NILAI PRETES No
KELAS Eksperimen Kontrol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
68 60 88 56 52 48 72 60 56 80 52 60 84 64 64 76 72 68 68 72 72 76 72 60 72 68 72 84 72 64 76 68 72 80
60 76 76 68 68 88 60 76 72 68 72 88 56 68 72 76 48 68 72 52 56 60 76 84 72 72 64 72 72 68 68 56 88 52
N X
= = =
2328 34 68,47
2344 34 68,94
s2 s
= =
91,89 9,59
103,81 10,19
7
LAMPIRAN 5 DATA NILAI POS TEST
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
KELAS EKSPRIMEN KODE NILAI 96 E-01 100 E-02 96 E-03 88 E-04 88 E-05 80 E-06 80 E-07 88 E-08 100 E-09 80 E-10 84 E-11 96 E-12 100 E-13 84 E-14 96 E-15 80 E-16 84 E-17 72 E-18 84 E-19 88 E-20 80 E-21 84 E-22 88 E-23 88 E-24 80 E-25 76 E-26 84 E-27 88 E-28 76 E-29 90 E-30 88 E-31 94 E-32 88 E-33 88 E-35
KELAS KONTROL KODE NILAI 80 K-01 72 K-02 80 K-03 68 K-04 96 K-05 88 K-06 84 K-07 84 K-08 84 K-09 96 K-10 72 K-11 80 K-12 80 K-13 96 K-14 84 K-15 68 K-16 92 K-17 76 K-18 64 K-19 72 K-20 88 K-21 84 K-22 76 K-23 84 K-24 84 K-25 84 K-26 68 K-27 72 K-28 72 K-29 80 K-30 72 K-31 68 K-32 92 K-33 68 K-35
8
N X
= = =
2956 34 86,94
2708 34 79,65
S2 S
= =
51,94 7,21
81,81 9,04
9
10
11
Lampiran 7 Perhitungan Validitas Test Rumus:
Kriteria: Butir soal valid jika rXY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. No
Kode
X
Y
X2
Y2
XY
1
UC-5
1
26
1
676
26
2
UC-6
1
25
1
625
25
3
UC-8
1
24
1
576
24
4
UC-20
1
24
1
576
24
5
UC-25
1
24
1
576
24
6
UC-26
1
23
1
529
23
7
UC-7
1
23
1
529
23
8
UC-10
1
22
1
484
22
9
UC-11
1
22
1
484
22
10
UC-17
1
20
1
400
20
11
UC-18
1
20
1
400
20
12
UC-22
1
16
1
256
16
13
UC-23
1
16
1
256
16
14
UC-1
1
15
1
225
15
15
UC-2
1
15
1
225
15
16
UC-3
1
14
1
196
14
17
UC-13
0
11
0
121
0
18
UC-14
0
12
0
144
0
19
UC-16
1
12
1
144
12
20
UC-19
0
11
0
121
0
21
UC-24
1
10
1
100
10
22
UC-12
0
10
0
100
0
23
UC-15
1
8
1
64
8
24
UC-21
1
8
1
64
8
25
UC-4
0
7
0
49
0
26
UC-9
0
5
0
25
0
20
423 367 20
20
7945 423
367
20
7945
Σ rxy
= =
26 0,594
Pada α = 5% dengan n = 26 diperoleh r tabel = Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
0,388
423
12
Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Test
Rumus:
Keterangan: k : Σpq : s2 :
Banyaknya butir soal Jumlah dari pq Varians total
Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: Σpq
= = =
pq1 0,1775 66.080
+
pq2 +
+ 0,1553
423 7945
pq3 +
+ . . .+ 0,2367
pq30 + . . .+
2
26 26
S2
r11
=
= =
=
30
40.889
30
40.889
6.608 40.889
0,867
Pada α = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0,361 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
0,361
0,2441
13
Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Rumus
Keterangan: P B Js
Tingkat kesukaran Jumlah siswa yang menjawab benar Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
: : :
Kriteria
0,00 0,30 0,70
Interval P < IK < IK < IK
Kriteria Sukar Sedang Mudah
0,30 0,70 1,00
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
No
Kelompok Atas Kode
Kelompok Bawah Kode
Skor
No
1
UC-5
1
1
UC-1
Skor 1
2
UC-6
1
2
UC-2
1
3
UC-8
1
3
UC-3
1
4
UC-20
1
4
UC-13
0
5
UC-25
1
5
UC-14
0
6
UC-26
1
6
UC-16
1
7
UC-7
1
7
UC-19
0
8
UC-10
1
8
UC-24
1
9
UC-11
1
9
UC-12
0
10
UC-17
1
10
UC-15
1
11
UC-18
1
11
UC-21
1
12
UC-22
1
12
UC-4
0
1
13
13
UC-23
Jumlah
13 13
P
=
+ 26
UC-9
Jumlah 7
0
7
14
=
0,77
15
Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
Keterangan: D : BA : BB : JA : JB :
Daya Pembeda Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah Banyaknya siswa pada kelompok atas Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria Interval DP 0,00 0,20 0,40 0,70
DP DP DP DP DP
< < < <
Kriteria Sangat jele Jelek Cukup Baik Sangat Bai
0,00 0,20 0,40 0,70 1,00
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan soal. Kelompok Atas Kode
No
Skor
No
1
UC-5
1
1
2
UC-6
1
2
3
UC-8
1
3
4
UC-20
1
4
5
UC-25
1
5
6
UC-26
1
6
7
UC-7
1
7
8
UC-10
1
8
9
UC-11
1
9
10
UC-17
1
10
11
UC-18
1
11
12
UC-22
1
12
13
UC-23
1
13
Jumlah DP
=
13 13
Jumlah 7
16
13 =
0,46
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik
13
17
LAMPIRAN 11 UJI NORMALITAS NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMEN Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis
X2 =
(Oi = E i ) 2 ∑ Ei i =1 k
Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang nilai (R)
= = =
Banyaknya kelas (k) Panjang kelas (P)
= =
88 48 88
-48
1 + 3,3 log26 7,0554053 40/6 =
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen Kelas fi Xi Xi2
=
40 =
5,669 7
=
fi .Xi
fi .Xi2
48
–
54
3
51
2601
153
7803
55
–
61
6
58
3364
348
20184
62
–
68
8
65
4225
520
33800
69
–
75
9
72
5184
648
46656
76
–
82
5
79
6241
395
31205
83
–
89
3
86
7396
258
22188
2322
161836
Jumlah
34
X =
=
2322 34
n∑ f i χ i
−
68,294118
=
(∑
fi χ i
)
2
n( n − 1)
S2 =
S2 = S =
2
=6 kelas
37*119079 (2049)2 37(37 - 1) 98,7 9,935
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen Kelas
Bk 47,5
48
–
54
55
–
61
54,5
Zi
P(Zi)
-2,09 -2,09 -1,39 -1,39
-0,4818
Luas Daerah
Ei
Oi
0,0643
2,3
3
0,2489
0,1645
5,8
6
0,0101
-0,4175
18
61,5 62
–
68 68,5
69
–
75 75,5
76
–
82 82,5
83
–
-0,68 -0,68 0,02 0,02 7,60 0,73 1,43
-0,2530
2,13 #REF!
9,1
8
0,1430
0,4917
17,2
9
3,9170
0,0764
2,7
5
2,0259
0,0600
2,1
3
0,3868
X²
=
6,7318
0,5000 0,4236
89 89,5
0,2612 0,0083
0,4836
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
7,81
19
LAMPIRAN 12 Uji Normalitas Nilai Pre Test KELAS KONTROL Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis
(Oi = Ei ) 2 Ei i =1 k
X2 =∑
Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang nilai (R)
= = =
Banyaknya kelas (k) Panjang kelas (P)
= =
88 48 88
-48
1 + 3,3 log26 40/6 = 7,055405
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen fi .Xi Kelas fi Xi Xi2
=
40 = =
–
54
3
51
2601
153
7803
55
–
61
6
58
3364
348
20184
62
–
68
8
65
4225
520
33800
69
–
75
8
72
5184
576
41472
76
–
82
5
79
6241
395
31205
83
–
89
4
86
7396
344
29584
2336
164048
X =
34 2336 34
= n∑ f i χ i
S2 =
S2 = S =
2
=
=6 kelas
fi .Xi2
48
Jumlah
5,669 7
68,70588
− (∑ f i χ i )
2
n (n − 1)
37*119079 (2049)2 37(37 - 1) 107,608 10,3734
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen Luas Kelas Bk Zi P(Zi) Daerah 47,5 -2,04 0,4795 48 – 54 -2,04 0,0650
Ei
2,3
Oi
3
0,2320
20
54,5 55
–
61
–
68
–
75
76
–
82
75,5 82,5 83
–
-0,69
-0,02 -0,02 7,28 0,65 1,33 2,00 #REF!
5,5
6
0,0387
0,2484
8,7
8
0,0556
0,5079
17,8
8
5,3772
0,0918
3,2
5
0,9939
0,0693
2,4
4
1,0224
X²
=
7,7199
0,0079 0,5000 0,4082
89 89,5
0,1582 0,2564
-0,69 68,5
69
0,4146
-1,37 61,5
62
-1,37
0,4775
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
7,81
21
LAMPIRAN 13
PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT Sumber Data Sumber variasi Jumlah n x Varians (s2) Standart deviasi (s)
EKSPERIMEN
KONTROL
2328 34 68 92 10
2344 34 69 104 10
VII C #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Tabel Uji Bartlett Sampel
dk = ni - 1
1/dk
si2
1 2 Jumlah
33 33 66
0,0303 0,0303
91,893 103,815
s
2
=
∑ (n − 1 )s ∑ (n − 1 ) i
Log si2 1,963 2,016
dk.Log si2
dk * si2
64,788 66,537 131,325
3032,471 3425,882 6458,353
=
97,85383244
2
i
=
i
6458,353 66
B = (Log s2 ) Σ(ni - 1) B = B = 2 2 2
1,9905778 131,37814
66
(Ln 10) { B - Σ(ni-1) log si2}
hitung
=
hitung
=
2,3025851
hitung
=
0,1226795
131,378137
131,325
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh Karena
2
hitung <
2
2
tabel =
tabel, maka data hasil belajar homogen
3,841459149
22
LAMPIRAN 14 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho Ha
:
σ1
:
2 σ1
2
=
σ2
=
2 σ2
2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F=
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaa n Ho
F 1/2α (nb-1):(nk-1) Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah n x 2 Varians (s ) Standart deviasi (s)
2328 34 68 92 10
2344 34 69 104 10
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
103,8146
=
1,130
91,8930
Pada α = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F (0.025)(33:33)
=
= = 2,00
Daerah penerimaan Ho
34 34
-
1 1
= =
33 33
23
1,1297
2,0023
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
24
LAMPIRAN 15
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KON Hipotesis Ho
:
µ1
Ha
:
µ1
µ2
=
µ2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t =
1
− x
2
1 1 + n1 n 2
s
Dimana,
(n 1 − 1)s12 + (n 2 − 1)s 22
s=
n1 + n 2 − 2
Ho diterima apabila -t(1-1/2α)< t < t(1-1/2α)(n1+n2-2) Daerah penerimaan Ho
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah n x Varians (S2) Standart deviasi (S)
2328 34 68 92 10
2344 34 69 104 10
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: S
=
t
=
34
1
91,8930
34 68,47 9,89211
+
68,94 1 34
+
1 34
Pada α = 5% dengan dk = 34 + 34 - 2 = 66 diperoleh t(0.975)(66) =
+ 34 34 =
1 2
103,8146
=
9,89210961
-0,196
1,996
25
Daerah penerimaan Ho 1,997 -0,196 1,997 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pre kelompok.
26
LAMPIRAN 16
Uji Normalitas Nilai Pos Test KELAS EKSPERIMEN Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian k Hipotesis (Oi = Ei ) 2 2
X
=∑ i =1
Ei
Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang nilai (R)
= = =
Banyaknya kelas (k) Panjang kelas (P)
= =
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen Kelas fi
Xi
Xi2
fi .Xi
fi .Xi2
100 72 100
-72
1 + 3,3 log26 28/6 = 4,938784
=
28 = =
72
–
76
3
74
5476
222
16428
77
–
81
6
79
6241
474
37446
82
–
86
6
84
7056
504
42336
87
–
91
11
89
7921
979
87131
92
–
96
5
94
8836
470
44180
97
–
101
3
99
9801
Jumlah
34 ∑f χ ∑f i
X =
29403
256924
2946
i
86,64706
i
= n∑ f i χ i
2
−
34 (∑
= fi χi
)
2
n( n − 1)
S2 =
S2 = S =
297
2946
5,669 5
37*119079 - (2049)2 37(37 - 1) 50,35650624 7,096231834
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen Kelas
Bk 71,5
Zi
P(Zi)
-2,13
0,4836
Luas Daerah
Ei
Oi
=6 kelas
27
72
–
76
-2,13 76,5
77
–
81
-1,43 81,5
82
–
86
–
91 91,5
92
–
96
97
–
101
-0,73
96,5 101,5
-0,02 -0,02 12,89 0,68 1,39 2,09 #REF!
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
2,1
3
0,3868
0,1578
5,5
6
0,0415
0,2576
9,0
6
1,0090
0,5083
17,8
11
2,5912
0,0825
2,9
5
1,5458
0,0643
2,3
3
0,2489
X²
=
5,8232
0,2659
-0,73 86,5
87
-1,43
0,0600 0,4236
0,0083 0,5000 0,4175 0,4818
7,81
28
LAMPIRAN 17 Uji Normalitas Nilai Pos Test KELAS KONTROL
Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujia n X2 = Hipotesis
(Oi = E i ) 2 ∑ Ei i =1 k
Kriterian yanng digunakan diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang nilai (R)
= = =
Banyaknya kelas (k)
=
Panjang kelas (P)
=
96 64 96
1 + 3,3 log26 5,64432426 32/6 6 =
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen Kelas fi Xi Xi2 64
–
70
–
76
–
82
–
88
–
94
–
-64
= = =
fi .Xi
fi .Xi2
69
6
66,5
4422,25
399
26533,5
75
6
72,5
5256,25
435
31537,5
81
7
78,5
6162,25
549,5
43135,75
87
8
84,5
7140,25
676
57122
93
4
90,5
8190,25
362
32761
99
3
96,5
9312,25
289,5
27936,75
2711
219026, 5
Jumlah
34
∑ f χ ∑ f i
X =
i
i
= n∑ f i χ i
S2 =
S2 = S =
2
−
271 1 34 (∑
n( n − 1)
37*119079 - (2049)2 37(37 - 1) 86,79144385 9,316192562
79,7352941 2
= fi χi
)
2
32 5,66 9 6
=6 kelas
29
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen Kelas
Bk 63,5
64
–
6 9 69,5
70
–
7 5 75,5
76
–
8 1
–
8 7
81,5 82
–
9 3
–
9 9
9,39
1,48
Luas Daerah
0,0953
2,12 ### #
Oi
3,3
6
2,131 2
6
0,055 5
7
0,355 4
8
3,174 5
4
0,994 1
3
0,716 3
0,3640 0,1887
6,6
0,1753 0,2504
8,8
0,0751 0,4249
14,9
0,5000 0,0698
2,4
0,4302 0,0528
99,5
Ei
0,4593
0,83 93,5
94
1,7 4 1,74 1,10 1,10 0,45 0,45 0,19
P(Zi)
0,19 87,5
88
Zi
1,8
0,4831
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
= X²
7,427 0 7,81
30
LAMPIRAN 18
PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT Sumber Data Sumber variasi Jumlah n x Varians (s2) Standart deviasi (s)
EKSPERIMEN
KONTROL
2956 34 87 52 7
2708 34 80 82 9
VII C #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Tabel Uji Bartlett Sampel
dk = ni - 1
1/dk
si2
Log si2
dk.Log si2
dk * si2
1 2 Jumlah
33 33 66
0,0303 0,0303
51,936 81,811
1,715 1,913
56,610 63,123 119,733
1713,882 2699,765 4413,647
4413,647 66
=
66,87344
s
2
∑ (n − 1 )s ∑ (n − 1 )
=
i
2
i
=
i
B = (Log s2 ) Σ(ni - 1) B = B = 2 2 2
1,8252537
66
120,46674 (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log si2}
hitung
=
hitung
=
2,3025851
hitung
=
1,6890234
120,466742
119,733
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh Karena
2
hitung <
2
2
tabel =
tabel, maka data hasil belajar homogen
3,8414591
31
LAMPIRAN 19 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho Ha
:
σ1
:
2 σ1
2
=
σ2
=
2 σ2
2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F=
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila Daerah F
F 1/2α (nb-1):(nk-1) Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah n x 2 Varians (S ) Standart deviasi (S)
2956 34 87 52 7
2708 34 80 82 9
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
81,81
=
1,575
51,94
Pada α = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1
=
34
-
1
=
33
32
dk penyebut = nk -1 F (0.025)(36:37)
= =
34
-
1
=
33
2,00
Daerah penerimaan Ho 1,5752
2,0023
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
33
LAMPIRAN 20 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (VII.A) DAN KONTROL (VII.B)
Hipotesis Ho
:
µ1
<
µ2
Ha
:
µ1
>
µ2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t =
1
− x
2
1 1 + n1 n 2
s
Dimana,
s=
(n 1 − 1)s12 + (n 2 − 1)s 22 n1 + n 2 − 2
Ha diterima apabila t > t(1-α)(n1+n2-2) Daerah penerimaan Ho
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah n x Varians (s2) Standart deviasi (s)
2956 34 86,94 51,94 7,21
2708 34 79,65 81,81 9,04
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s
=
t
=
34
1
51,9358
34 86,94 8,1776183
+
79,65 + 1
+ 34 =
1
34
3,678
1 2
81,8111
=
8,177618253
34
34
34
Pada α = 5% dengan dk = 34+ 34 - 2 = 66 diperoleh t(0.95)(66) =
1,99656
Daerah penerimaan Ho
2 3,678 Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen ada perbedaan dengan kelompok kontrol.
35
LAMPIRAN 21
RPP KELAS KONTROL Sekolah
:
SMP
Muhammadiyah
08
Mijen
Semarang
I.
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas/Semester
: VIII B / Ganjil
Materi Pokok
: Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi Memahami berbagai sistem dalam kehidupan.
II.
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan
sistem
peredaran
darah
pada
manusia
dan
hubungannya dengan kesehatan. III.
Indikator 1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat) sistem peredaran darah pada manusia. 2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat) sistem peredaran darah pada manusia. 3. Mengidentifikasi sistem peredaran darah pada manusia. 4. Mengidentifikasi golongan darah pada manusia untuk transfusi darah. 5. Memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem peredaran dah pada manusia. 2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi sistem peredaran darah pada manusia. 3. Siswa dapat mengidentifikasi sistem peredaran darah manusia.
36
4. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah manusia melalui transfuse darah. 5. Siswa dapat memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
V.
Metode Pembelajaran Ceramah
VI.
Langkah-langkah Pembelajaran •
Pertemuan Pertama: Pretest, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi pelajaran meliputi: a. Darah
b. Sel-sel Darah
c.
Fungsi
Darah •
Pertemuan Kedua: Kuis pertama, kemudian dengan penyampaian materi pelajaran meliputi: a. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah) b. Sistem peredaran darah manusia.
•
Pertemuan Ketiga: Kuis kedua, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi meliputi: a. Penggolongan darah b. Transfusi darah c. Kelainan pada sistem peredaran darah manusia.
•
Pertemuan Keempat: Pos test 1. Kegiatan Awal (15 menit) Guru memberi salam pembuka, presensi, berdo’a dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta motivasi siswa. 2. Kegiatan Inti (60 menit)
37
a. Guru menyampaikan dan menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan, yang meliputi:
1) Darah
2) Komponen darah 3) Fungsi darah b. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah) c. Sistem peredaran darah pada manusia (sistem peredaran besar-kecil dan sistem peredaran darah ganda dan tertutup) d. Guru memberi tugas/pekerjaan rumah secara individu kepada siswa tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari. e. Guru meminta siswa untuk mempelajari pokok bahasan berikutnya. f. Anjuran agar setiap siswa dalam kelompok mengerjakan LKS secara berkelompok/berpasangan 2-3 orang, kemudian saling mengecek pekerjaannya diantara teman dalam pasangan kelompok tersebut. g. Bila ada siswa yang tidak dapat mengerjakan LKS, teman satu tim/kelompok bertanggungjawab untuk menjelaskan kepada temannya yang tidak bias mengerjakan tadi. h. Bila
ada
pertanyaan
dari
siswa,
mintalah
mereka
mengajukan pertanyaan itu kepada teman satu kelompok sebelum mengajukan kepada guru. i.
Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja kelompok.
j.
Ketua kelompok harus mampu menetapkan bahwa setiap anggota kelompok telah memahami dan dapat mengerjakan LKS yang diberikan guru.
k. Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator. l.
Setelah mengerjakan LKS secara tuntas, guru memberi kuis kepada semua siswa. Dan para siswa tidak boleh bekerja sama dalam mengerjakan kuis tersebut.
38
m. Setelah siswa selesai mengerjakan kuis, langsung dikoreksi bersama untuk melihat hasil kuis. n. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang menjawab dengan benar dan kelompok yang memperoleh skor tertinggi. o. Guru memberi tugas/pekerjaan rumah secara individu kepada siswa tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari p. Guru bisa membubarkan kelompok yang sudah terbentuk dan para siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. q. Kemudian guru meminta siswa untuk mempelajari pokok bahasan berikutnya. 3. Kegiatan Akhir (10 menit) a. Siswa
diberi
kesempatan
bertanya
tentang
materi
pembahasan yang belum dimengerti. b. Guru mengumpulkan dan meluruskan hal-hal yang dianggap kurang tepat. c. Evaluasi dan tindak lanjut. VII.
Media dan Sumber Belajar a. Buku Biologi SMP/MTS kelas VIII b. Buku referensi. c. Lembar kerja siswa.
VIII. Penilaian a. Teknik Penilaian 1. Presensi dan kinerja individu 2. Tes tertulis b. Bentuk Instrumen 1. Pretest 2. Kuis 3. Multiple choice (pilihan ganda) c. Contoh Instrumen 1. Pretest (terlampir)
39
2. Kuis (terlampir)
Semarang,
28 September
2010
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Eko Sustiyani, S.Pd
Risda Fitri Indriyani
Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang
Drs Muh Ansori
40
LAMPIRAN 22
RPP KELAS EKSPERIMEN Sekolah
:
SMP
Muhammadiyah
08
Mijen
Semarang
IX.
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas/Semester
: VIII A / Ganjil
Materi Pokok
: Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi Memahami berbagai sistem dalam kehidupan.
X.
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan
sistem
peredaran
darah
pada
manusia
dan
hubungannya dengan kesehatan. XI.
Indikator 1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat) sistem peredaran darah pada manusia. 2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat) sistem peredaran darah pada manusia. 3. Mengidentifikasi sistem peredaran darah pada manusia. 4. Mengidentifikasi golongan darah pada manusia untuk tranfusi darah. 5. Memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
XII.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem peredaran dah pada manusia. 2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi sistem peredaran darah pada manusia. 3. Siswa dapat mengidentifikasi sistem peredaran darah manusia.
41
4. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah manusia melalui transfuse darah. 5. Siswa dapat memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
XIII. Metode Pembelajaran Kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind mapping XIV. Langkah-langkah Pembelajaran •
Pertemuan Pertama: Pretest, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi pelajaran meliputi: a. Darah b. Sel-sel Darah c. Fungsi Darah
•
Pertemuan Kedua: Kuis pertama, kemudian dengan penyampaian materi pelajaran meliputi: a. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah) b. Sistem peredaran darah manusia.
•
Pertemuan Ketiga: Kuis kedua, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi meliputi: d. Penggolongan darah e. Transfusi darah f. Kelainan pada sistem peredaran darah manusia.
•
Pertemuan Keempat: Pos test 1. Kegiatan Awal (15 menit) Guru memberi salam pembuka, presensi, berdo’a dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta motivasi siswa. 2. Kegiatan Inti (60 menit)
42
r. Guru menyampaikan dan menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan, yang meliputi: A. Darah: 1) Komponen darah 2) Fungsi darah B. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah) C. Sistem peredaran darah pada manusia (sistem peredaran besar-kecil dan sistem peredaran darah ganda dan tertutup) s. Guru membagi siswa secara berkelompok, dalam jumlah kecil antara 4-5 orang. Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran siswa dan individu berhitung secara berurutan. Dan guru mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota kelompok dapat saling bertatap muka. t. Guru membagi LKS (lembar kerja siswa) kepada setiap kelompok. 3. Kegiatan Akhir (10 menit) d. Siswa
diberi
kesempatan
bertanya
tentang
materi
pembahasan yang belum dimengerti. e. Guru
mengumpulkan dan meluruskan hal-hal yang
dianggap kurang tepat. f. Evaluasi dan tindak lanjut. XV.
Media dan Sumber Belajar a. Buku Biologi SMP/MTS kelas VIII b. Buku referensi. c. Lembar kerja siswa.
XVI. Penilaian a. Teknik Penilaian 1. Presensi dan kinerja individu 2. Tes tertulis b. Bentuk Instrumen
43
1. Pretest 2. Kuis 3. Multiple choice (pilihan ganda) c. Contoh Instrumen 1. Pretest (terlampir) 2. Kuis (terlampir)
Guru Mata Pelajaran
Eko Sustiyani, S.Pd
Semarang, September 2010 Peneliti
Risda Fitri Indriyani
Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang
Drs Moh Ansori
28
44
LAMPIRAN 23
KISI-KISI SOAL UJI COBA Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 08 Mijen Jumlah Soal : 30 Butir Kelas / Semester : VIII / I Waktu : 60 Menit Mata Pelajaran : BIOLOGI Bentuk Soal : Pilihan Ganda Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Materi Indikator Tujuan Pokok Dasar Pokok Pembelajaran Bahasan Mendeskripsika n sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Sistem peredaran darah pada manusia
1. Siswa dapat 1. Mengidentifikasi mengidentifikasi struktur dan fungsi struktur dan fungsi organ penyusun sistem peredaran (alat-alat) sistem dah pada manusia. peredaran darah pada manusia. 2. Siswa dapat menjelaskan 2. Menjelaskan struktur stuktur dan fungsi dan fungsi organ sistem peredaran penyusun (alat-alat) darah pada sistem peredaran manusia. darah pada manusia.
3. Mengidentifikasi sistem peredaran darah pada manusia. 4. Mengidentifikasi golongan darah pada manusia untuk transfusi darah. 5. Memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
3. Siwa dapat mengidentifikasi sistem peredaran darah manusia. 4. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah manusia melalui transfuse darah. 5. Siswa dapat memberi contoh penyakit yang berhubugan dengan sistem perdaran darah yang biasa dijumpai dalam
1. Darah
2. Sel-sel darah dan fungsinya. 3. Alat peredaran darah manusia. 4. Sistem peredaran darah manusia
5. Penggolonga n darah
6. Kelainan pada sistem peredaran darah
45
kehidupan seharihari dan upaya mengatasinya.
KETERANGAN :
C1 C2 C3
: Pemahaman Konsep : Penalaran : Pemecahan Masalah
46
LAMPIRAN 24 LEMBAR SOAL UJI COBA Mata Pelajaran : BIOLOGI Waktu : 60 menit Hari / Tanggal : Petunjuk Umum 1. Isikan identitas anda ke dalam lembar jawaban yang telah tersedia 2. Tersedia waktu 60 menit untuk mengerjakan soal tersebut 3. Jumlah soal sebanyak 30 butir, setiap soal terdapat 4 pilihan ganda 4. Periksa dan baca soal-soal sebelum anda menjawabnya 5. Tanyakan pada guru apabila terdapat soal yang belum jelas 6. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c atau d. ! 1. Warna merah pada darah manusia disebabkan oleh adanya . . . a. Fibrinogen
c. Plasma darah
b. Hemoglobin
d. Serum darah
2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas alat-alat berikut ini . . . a. Jantung – ginjal – hati
c. Jantung – pembuluh darah – darah
b. Jantung – paru-paru
d. Jantung – ginjal – paru-paru
3. Ciri-ciri pembuluh darah : 1) Letaknya dekat permukaan tubuh 2) Denyut tidak terasa 3) Katup di sepanjang pembuluh 4) Jika terluka darah hanya menetes 5) Dinding tebal, kuat dan elastis Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . . a. 1,2 dan 3
c. 2,4 dan 5
b. 1,3 dan 4
d. 3,4 dan 5
4. Golongan darah A memiliki : . . . a. Aglutinogen A dan aglutinin b b. Aglutinogen B dan aglutinin a c. Aglutinogen A dan B tanpa aglutinin d. Aglutinin a dan b tanpa aglutinogen
47
5. Dalam proses pembekuan darah, yang mengubah fibrinogen menjadi benangbenang fibrin adalah . . . a. Thrombin
c. Vitamin K
b. Kalsium
d. Trombokinase
6.
Sebutkan fungsi sel darah dari gambar di atast ! a. Membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh b. Melakukan pembekuan darah jika terjadi luka c. Mengangkut sari-sari makan ke seluruh tubuh d. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh 7. Dalam sistem transportasi, jantung berfungsi sebagai . . . a. Pengangkut darah
c. Memompa darah
b. Penyaring darah
d. Pembentuk darah
8. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung . . . a. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen b. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida c. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung d. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung 9. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap) karena . . . a. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali b. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik c. Darah selalu beredar di dalam pembuluh d. Jantung memiliki empat ruangan 10. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar adalah . . . a. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru b. Jantung – seluruh tubuh – jantung
48
c. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh d. Jantung –paru-paru - jantung 11. Bagian darah yang mengangkut sari makanan adalah . . . a. Keping darah
c. Sel darah merah
b. Plasma darah
d. Sel darah putih
12. Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali . . . a. Mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh b. Mengangkut sisa pembakaran kea lat pembuangan c. Mengatur suhu tubuh d. Menetralkan racun 13. Jika sel darah putih di dalam tubuh seseorang semakin meningkat dan jumlahnya tidak terkendali, maka di sebut menderita . . . a. Hemophilia
c. Thalasemia
b. Anemia
d. Leukimia
14. Bila sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen, maka golongan darah orang tersebut adalah . . . a. O
c. B
b. A
d. AB
15. Bila agglutinin A bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi . . . a. Penerimaan darah
c. Peredaran darah
b. Donor darah
d. Penggumpalan darah
16. Ciri-ciri sel darah : 1) Bentuknya tidak beraturan 2) Memakan kuman 3) Mengandung hemoglobin 4) Tidak ber inti
49
Manakah yang merupakan ciri sel darah seperti gambar di atas ! a. 1 dan 2
c. 2 dan 4
b. 1 dan 3
d. 3 dan 4
17. Sel darah putih dalam tubuh dapat bersifat fagosit, artinya . . . a. Dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya b. Dapat menembus dinding pembuluh darah c. Bentuknya tidak tetap, dapat berubah-ubah d. Dapat menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah
18. Seseorang yang menderita anemia disebabkan oleh kekurangan . . . a. Sel darah putih dan sel darah merah b. Keeping-keping darah dan zat besi c. Sel darah merah dan zat besi d. Sel darah putih dan keeping darah 19. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . . a. Plasma darah
c. Sel darah putih
b. Sel darah merah
d. Trombosit
20. Tubuh kita memerlukan zat besi untuk bahan pembentukan . . . a. Gigi
c. Fibrinogen
b. Tulang
d. Hemoglobin
21. Penyakit anemia berat pada anak-anak yang disebabkan karena jumlah sel darah putih nya meningkat drastis sehingga memakan sel darah merah, disebut ... a. Leukemia
c. Hemofilia
b. Thalasemia
d. Anemia
22. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . . a. Leukemia
c. Hemofilia
b. Thalasemia
d. Anemia
50
23. Bahan-bahan berikut berperan dalam proses pembekuan darah, kecuali . . . a. Keeping darah
c. Ion Ca
b. Fibrinogen
d. Ion Na
24. Darah akan keluar dengan deras jika terjadi luka pada pembuluh darah . . . a. Vena
c. Kapiler
b. Arteri
d. Vena kaki
25. Di bawah ini yang merupakan komponen darah, adalah . . . a. Plasma darah dan sel-sel darah
c. Cairan
b. Protein
d. Karbohidrat
26. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah . . . a. A
c. AB
b. B
d. O
27. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara . . . a. Serambi kiri dan bilik kiri jantung b. Serambi kanan dan bilik kanan jantung c. Serambi kanan dan serambi kiri jantung d. Bilik kanan dan bilik kiri jantung 28.
Sebutkan lintasan peredaran darah manusia pada gambar di atas ! a. Bilik kiri – tubuh – atrium kanan b. Bilik kiri – paru-paru – bilik kiri
51
c. Atrium kanan – tubuh – bilik kiri d. Atrium kanan – paru-paru – bilik kiri 29. Pembuluh darah arteri yang membawa darah miskin oksigen adalah . . . a. Arteri ginjal
c. Aorta
b. Arteri hepar
d. Arteri paru-paru
30. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber golongan darah . . a. A, AB dan O
c. A dan AB
b. A, AB dan B
d. A dan O
52
LAMPIRAN 25 KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
B C A A A A C C A D
11. B 12. D 13. D 14. A 15. D 16. D 17. A 18. B 19. C 20. C
21. A 22. C 23. D 24. B 25. A 26. C 27. B 28. A 29. D 30. C
53
LAMPIRAN 26 SOAL KUIS 1 Mata Pelajaran Waktu
: BIOLOGI : 30 menit
Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c atau d. ! 1.
Di manakah sel darah merah di produksi ? a. Di sumsum merah tulang pada tulang pipa dan tulang pipih. b. Di tulang belakang c. Di limfa d. Di jantung 2. Apakah fungsi dari fibrinogen, yang terdapat dalam protein plasma darah ? a. penting untuk proses pembekuan darah b.
penting untuk menjaga tekanan osmotic darah
c.
penting untuk membentuk antibodi
d.
berfungsi untuk melawan benda asing / kuman yang masuk ke dalam tubuh.
3. dibawah ini merupakan fungsi darah , kecuali . . . a. Sebagai alat pertahanan tubuh terhadap penyakit b. Mengatur suhu tubuh c. proses pembekuan darah d. Membunuh kuman penyakit 4. Apa fungsi dari hemoglobin ? a. Mengikat oksigen yang di angkut dari paru-paru diedarkan ke seluruh tubuh. b. Mengangkut sari makanan c. Membawa hasil metabolisme d. Mengedarkan darah
54
5.
Sebutkan fungsi dari gambar di atas! a. Sebagai alat pertahanan tubuh terhadap penyakit b. Mengatur suhu tubuh c. proses pembekuan darah d. Membunuh kuman penyakit 6. Di manakah sel darah putih dibentuk . . . a. Di sumsum merah, limfa dan kelenjar getah bening b. Di tulang belakang c. Di sumsum merah tulang pada tulang pipa dan tulang pipih. d. Di limfa dan jantung 7. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . . a. plasma darah
c. sel darah putih
b. sel darah merah
d. trombosit
8. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber golongan darah . . a. A, AB dan O
c. A dan AB
b. AB dan B
d. A dan O
9. Seseorang yang menderita anemia disebabkan oleh kekurangan . . . a. Sel darah putih dan sel darah merah b. Keeping-keping darah dan zat besi c. Sel darah merah dan zat besi d. Sel darah putih dan keeping darah 10. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . . a. Leukemia
c. hemofilia
55
b. Thalasemia
d. anemia
56
LAMPIRAN 27 SOAL KUIS 2 Mata Pelajaran Waktu
: BIOLOGI : 30 menit
Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c atau d. ! 1. Ciri-ciri pembuluh darah : 6) Letaknya dekat permukaan tubuh 7) Denyut tidak terasa 8) Katup di sepanjang pembuluh 9) Jika terluka darah hanya menetes 10) Dinding tebal, kuat dan elastis Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . . a. 1,2 dan 3
c. 2,4 dan 5
b. 1,3 dan 4
d. 3,4 dan 5
2.
Dalam sistem transportasi, jantung berfungsi sebagai . . . c. Pengangkut darah
c. memompa darah
d. Penyaring darah
d. pembentuk darah
3. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar adalah . . . a. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru b. Jantung – seluruh tubuh – jantung c. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh d. Jantung –paru-paru – jantung
57
4. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung ? a. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen b. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida c. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung d. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung 5. Bagian darah yang berperan membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh adalah : . . . a. Sel darah merah
c. keping-keping darah
b. Sel darah putih
d. plasma darah
6. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap) karena . .. a. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali b. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik c. Darah selalu beredar di dalam pembuluh d. Jantung memiliki empat ruangan 7. Bagian darah yang berfungsi menjaga tubuh dari infeksi penyakit adalah : . .. a. Sel darah merah
c. keping-keping darah
b. Sel darah putih
d. plasma darah
8. Fungsi hemoglobin adalah . . . a. Membawa zat-zat makanan ke seluruh tubuh b. Membawa glukosa ke seluruh tubuh c. Membunuh bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh d. Membawa oksigen ke seluruh tubuh 9. Protein yang membentuk benang-benang dan membekukan darah ketika terjadi luka disebut : . . . a. Antibody
c. fibrin
b. Antigen
d. fibrinogen
10. TAHAP I
TROMBOPLASTIN Ca++
58
TAHAP II
PROTROMBIN
TAHAP III
TROMBIN
FIBRINOGEN
FIBRIN CLOT
Dalam proses pembekuan darah, yang berperan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin adalah : . . . a. Trombosit
c. protombin
b. Trombokinase
d. trombin
Lampiran 28 JAWABAN SOAL KUIS 1 1. A
6.A
2. A
7.C
3. D
8.C
4. A
9.B
5. D
10.C
JAWABAN SOAL KUIS 2 1.D
6. A
2.C
7. B
3.D
8. D
4.C
9. C
5.A
10.D
59
Lampiran 29 LEMBAR PRETEST Mata Pelajaran Waktu
: BIOLOGI : 60 menit
Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c atau d. ! 1. Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali . . . a. Mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh b. Mengangkut sisa pembakaran kea lat pembuangan c. Mengatur suhu tubuh d. Menetralkan racun 2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas alat-alat berikut ini . . . a. Jantung – ginjal – hati
c. Jantung – pembuluh darah
- darah b. Jantung – paru-paru
d. Jantung – ginjal – paru-
paru 3. Ciri-ciri sel darah : 1) Bentuknya tidak beraturan 2) Memakan kuman 3) Mengandung hemoglobin 4) Tidak ber inti
Manakah yang merupakan ciri sel darah seperti gambar di atas ! .
4.
a. 1 dan 2
c. 2 dan 4
b. 1 dan 3
d. 3 dan 4
60
Sebutkan fungsi dari gambar di atas . . . a. Pengangkut darah
c. memompa darah
b. Penyaring darah
d. pembentuk darah
5. Ciri-ciri pembuluh darah : 1) Letaknya dekat permukaan tubuh 2) Denyut tidak terasa 3) Katup di sepanjang pembuluh 4) Jika terluka darah hanya menetes 5) Dinding tebal, kuat dan elastis Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . . a. 1,2 dan 3
c. 2,4 dan 5
b. 1,3 dan 4
d. 3,4 dan 5
6. Warna merah pada darah manusia disebabkan oleh adanya . . . a. Fibrinogen
c. plasma darah
b. Hemoglobin
d. serum darah
7. TAHAP I
TROMBOPLASTIN Ca++
TAHAP II PROTROMBIN
TAHAP III
TROMBIN
FIBRINOGEN
FIBRIN
CLOT
Dalam proses pembekuan darah, yang mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin adalah . . .
8.
a. Thrombin
c. vitamin K
b. Kalsium
d. trombokinase
61
Jelaskan fungsi gambar di atas! a. Membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh b. Melakukan pembekuan darah jika terjadi luka c. Mengangkut sari-sari makan ke seluruh tubuh d. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh 9.
Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar adalah . . . a. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru b. Jantung – seluruh tubuh – jantung c. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh d. Jantung –paru-paru - jantung
10. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung . . . a. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen b. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida c. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung d. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung 11. Bagian darah yang mengangkut sari makanan adalah . . . a. Keping darah
c. sel darah merah
b. Plasma darah
d. sel darah putih
12. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap) karena . . . a. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali b. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik c. Darah selalu beredar di dalam pembuluh d. Jantung memiliki empat ruangan
62
13. Jika sel darah putih di dalam tubuh seseorang semakin meningkat dan jumlahnya tidak terkendali, maka di sebut menderita . . . a. Hemophilia
c. thalasemia
b. Anemia
d. leukemia
14. Bila sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen, maka golongan darah orang tersebut adalah . . . a.
O
b. A
c. B d. AB
15. Seseorang yang menderita anemia disebabkan oleh kekurangan . . . a.
Sel darah putih dan sel darah merah
b. Keeping-keping darah dan zat besi c. Sel darah merah dan zat besi d. Sel darah putih dan keeping darah 16. Bila agglutinin A bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi . . . a. Penerimaan darah
c. peredaran darah
b. Donor darah
d. penggumpalan darah
17. Tubuh kita memerlukan zat besi untuk bahan pembentukan . . . a. Gigi
c. fibrinogen
b. Tulang
d. hemoglobin
18. Sel darah putih dalam tubuh dapat bersifat fagosit, artinya . . . a.
Dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya
b. Dapat menembus dinding pembuluh darah c. Bentuknya tidak tetap, dapat berubah-ubah d. Dapat menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah 19. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber golongan darah.. a. A, AB dan O
c. A dan AB
b. A, AB dan B
d. A dan O
20. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara . . . a.
Serambi kiri dan bilik kiri jantung
b. Serambi kanan dan bilik kanan jantung
63
c. Serambi kanan dan serambi kiri jantung d. Bilik kanan dan bilik kiri jantung 21. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . . a. Leukemia
c. hemofilia
b. Thalasemia
d. anemia
22. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . . a. plasma darah
c. sel darah putih
b. sel darah merah
d. trombosit
23. Bahan-bahan berikut berperan dalam proses pembekuan darah, kecuali ... a. Keeping darah
c. ion Ca
b. Fibrinogen
d. ion Na
24. Penyakit anemia berat pada anak-anak yang disebabkan karena jumlah sel darah putih nya meningkat drastis sehingga memakan sel darah merah, disebut . . . a. Leukemia
c. hemofilia
b. Thalasemia
d. anemia
25. Di bawah ini yang merupakan komponen darah, adalah . . . a. plasma darah dan sel-sel darah
c. cairan
b. protein
d. karbohidrat
26. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah . . . a. A
c. AB
b. B
d. O
27. Darah akan keluar dengan deras jika terjadi luka pada pembuluh darah . ..
28.
a. Vena
c. kapiler
b. Arteri
d. vena kaki
64
Peredaran darah pada manusia melalui lintaasn . . . a. Bilik kiri – tubuh – atrium kanan b. Bilik kiri – paru-paru – bilik kiri c. Atrium kanan – tubuh – bilik kiri d. Atrium kanan – paru-paru – bilik kiri 29. Golongan darah A memiliki : . . . a. Aglutinogen A dan aglutinin b b. Aglutinogen B dan aglutinin a c. Aglutinogen A dan B tanpa aglutinin d. Aglutinin a dan b tanpa aglutinogen 30. Pembuluh darah arteri yang membawa darah miskin oksigen adalah . . . a. arteri ginjal
c. aorta
b. arteri hepar
d. arteri paru-paru
65
Lampiran 30 LEMBAR POSTEST Mata Pelajaran : BIOLOGI Waktu : 60 menit Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c atau d. ! 1. Warna merah pada darah manusia disebabkan oleh adanya . . . c. Fibrinogen
c. plasma darah
d. Hemoglobin
d. serum darah
2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas alat-alat berikut ini . . . c. Jantung – ginjal – hati
c. Jantung – pembuluh darah
- darah d. Jantung – paru-paru
d. Jantung – ginjal – paru-
paru 3. Ciri-ciri pembuluh darah : 11) Letaknya dekat permukaan tubuh 12) Denyut tidak terasa 13) Katup di sepanjang pembuluh 14) Jika terluka darah hanya menetes 15) Dinding tebal, kuat dan elastis Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . . c. 1,2 dan 3
c. 2,4 dan 5
d. 1,3 dan 4
d. 3,4 dan 5
4.
Golongan darah A memiliki : . . . e. Aglutinogen A dan aglutinin b f. Aglutinogen B dan aglutinin a g. Aglutinogen A dan B tanpa aglutinin h. Aglutinin a dan b tanpa aglutinogen
5. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung . . . e. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen f.
Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida
66
g. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung h. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung
6.
Manakah yang merupakan fungsi gambar di atas ? e. Membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh f. Melakukan pembekuan darah jika terjadi luka g. Mengangkut sari-sari makan ke seluruh tubuh h. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh 7.
Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar adalah . . . e. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru f. Jantung – seluruh tubuh – jantung g. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh h. Jantung –paru-paru - jantung
8. Dalam sistem transportasi, jantung berfungsi sebagai . . .
9.
e. Pengangkut darah
c. memompa darah
f. Penyaring darah
d. pembentuk darah
67
Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali . . . e. Mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh f. Mengangkut sisa pembakaran kea lat pembuangan g. Mengatur suhu tubuh h. Menetralkan racun
10. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap) karena . . . e. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali f. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik g. Darah selalu beredar di dalam pembuluh h. Jantung memiliki empat ruangan 11. Bila sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen, maka golongan darah orang tersebut adalah . . . c.
O
d. A
c. B d. AB
12. Bagian darah yang mengangkut sari makanan adalah . . . c. Keping darah
c. sel darah merah
d. Plasma darah
d. sel darah putih
13. Ciri-ciri sel darah : 5) Bentuknya tidak beraturan 6) Memakan kuman
68
7) Mengandung hemoglobin 8) Tidak ber inti
Manakah yang merupakan ciri sel darah di atas……. c. 1 dan 2
c. 2 dan 4
d. 1 dan 3
d. 3 dan 4
14. Jika sel darah putih di dalam tubuh seseorang semakin meningkat dan jumlahnya tidak terkendali, maka di sebut menderita . . . c. Hemophilia
c. thalasemia
d. Anemia
d. leukemia
15. Sel darah putih dalam tubuh dapat bersifat fagosit, artinya . . . e.
Dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya
f. Dapat menembus dinding pembuluh darah g. Bentuknya tidak tetap, dapat berubah-ubah h. Dapat menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah
16. Bila agglutinin A bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi . . . c. Penerimaan darah
c. peredaran darah
d. Donor darah
d. penggumpalan darah
17. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . . c. Leukemia
c. hemofilia
d. Thalasemia
d. anemia
18. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . .
19.
c. plasma darah
c. sel darah putih
d. sel darah merah
d. trombosit
69
TAHAP I
TROMBOPLASTIN Ca++
TAHAP II PROTROMBIN
TAHAP III
TROMBIN
FIBRINOGEN
FIBRIN
CLOT
Bahan-bahan berikut berperan dalam proses pembekuan darah, kecuali ... c. Keeping darah
c. ion Ca
d. Fibrinogen
d. ion Na
20. Penyakit anemia berat pada anak-anak yang disebabkan karena jumlah sel darah putih nya meningkat drastis sehingga memakan sel darah merah, disebut . . . c. Leukemia
c. hemofilia
d. Thalasemia
d. anemia
21. Di bawah ini yang merupakan komponen darah, adalah . . . a. Plasma darah dan sel-sel darah
c. Cairan
b. Protein
d. Karbohidrat
22. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah . . . c. A
c. AB
d. B
d. O
23. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara . . . e.
Serambi kiri dan bilik kiri jantung
f. Serambi kanan dan bilik kanan jantung g. Serambi kanan dan serambi kiri jantung h. Bilik kanan dan bilik kiri jantung 24.
70
Peredaran darah pada manusia melalui lintasan . . . a. Bilik kiri – tubuh – atrium kanan b. Bilik kiri – paru-paru – bilik kiri c. Atrium kanan – tubuh – bilik kiri d. Atrium kanan – paru-paru – bilik kiri 25. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber golongan darah . . c. A, AB dan O
c. A dan AB
d. A, AB dan B
d. A dan O
Selamat Mengerjakan Good-luck
Lampiran 31 KUNCI JAWABAN PRETEST 1.
D
11. B
21. C
2.
C
12. A
22. C
3.
D
13. D
23. D
4.
C
14. A
24. A
5.
A
15. C
25.A
6.
B
16. D
26.C
71
7.
A
17. D
27.B
8.
A
18. A
28.A
9.
D
19. C
29.A
10. C
20. B
30.D
KUNCI JAWABAN POSTES 1.
B
11. A
21. A
2.
C
12.B
22.C
3.
A
13.D
23.D
4.
A
14.D
24.A
5.
C
15.A
25.C
6.
A
16.D
7.
D
17.C
8.
C
18.C
9.
D
19.D
10. A
20.A