RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FARMAKOTERAPI 4 [ 3(0) ] A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi singkat matakuliah Farmakoterapi 4 Matakuliah Farmakoterapi 4 berisi pokok-pokok bahasan mengenai penatalaksanaan terapi rasional pada berbagai kasus penyakit yang disebabkan oleh parasit, antara lain: Protozoa yang merupakan fillum bersel satu yang di golongkan berdasarkan alat geraknya (Rhizopoda (Sarcodina): amoebasiasis, Entamoeba histolityca, Giardiasis, Flagellata (Mastigophora): Golongan Zooflagellata, contoh Trypanosoma dan Trichomonas vaginalis, Ciliata (Ciliophora): Balantidiosis, Paramaecium caudatum, Sporozoa: Malaria); Leishmaniasis, fillum bersel banyak (multicellular) seperti
Helminthes: Schistomiasis, Ascariasis, elephantiasis, enterobiasis, filariasis,
trichuriasis, tapeworn infection dan zoonosis, yaitu penyakit yang dipindahkan dari vertebrata ke manusia atau sebaliknya, antara lain anthropozoonosis (anthrax, rabies, taeniasis, pes, JE, leptospirosis), zoanthrozoonosis, manusia ke hewan vertebrata: streptococci, staphylococci, influenza), dan amphixenosis, dari hewan vertebratake manusia atau sebaliknya (salmonelosis, filariasis malayi, schistosomiasis)
2. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan aspek penting penatalaksanaan terapi rasional pada berbagai kasus penyakit yang disebabkan oleh parasit, antara lain: Protozoa yang merupakan fillum bersel satu yang di golongkan berdasarkan alat geraknya (Rhizopoda (Sarcodina): amoebasiasis, Entamoeba histolityca, Giardiasis, Flagellata (Mastigophora): Golongan Zooflagellata, contoh Trypanosoma dan Trichomonas vaginalis, Ciliata (Ciliophora): Balantidiosis, Paramaecium caudatum, Sporozoa: Malaria); Leishmaniasis, fillum bersel banyak (multicellular) seperti
Helminthes: Schistomiasis,
Ascariasis, elephantiasis, enterobiasis, filariasis, trichuriasis, tapeworn infection dan zoonosis, yaitu penyakit yang dipindahkan dari vertebrata ke manusia atau sebaliknya, antara lain anthropozoonosis (anthrax, rabies, taeniasis, pes, JE, leptospirosis), zoanthrozoonosis, manusia ke hewan vertebrata: streptococci, staphylococci, influenza), dan amphixenosis, dari hewan vertebratake manusia atau sebaliknya (salmonelosis, filariasis malayi, schistosomiasis)
3. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu: 1.
Memahami dan menjelaskan pembagian penyakit yang disebabkan oleh parasit.
2.
Memahami dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus amoebasiasis
3.
Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Giardiasis,
1
4.
Memahami dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Trypanosomiasis
5.
Memahami dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Trichomoniasis
6.
Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Balantidiosis
7.
Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Leishmaniasis
8.
Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Toxoplasmosis
9.
Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus Malaria
10. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus schistosomiasis 11. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus ascariasis 12. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus enterobiasis, 13. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus trichuriasis 14. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus filariasis 15. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus zoonosis 16. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus anthropozoonosis 17. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus zoanthrozoonosis 18. Menjelaskan dan mengetahui penatalaksanaan terapi rasional pada kasus zoanthrozoonosis
B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Jadwal Kegiatan Mingguan Perkuliahan Pertemuan Minggu 1
Topik Pendahuluan
Protozoa
Helminthes
Minggu 2
Zoonosis Amebiasis
Substansi Pengertian parasitologi Pembagian parasitologi Penyakit2 yang disebabkan oleh parasit Parasit uni celullar Parasit multi cellular Protozoa: pengelompokan berdasarkan alat gerak: Rhizopoda: Entamoeba histolytica Flagellata (Mastigophora): phytonagellata: Euglena; Zooflagellata: Trypanosoma, Trichomonas vaginalis Ciliata (Ciliophora): Balantidiosis, Paramaecium Sporozoa: Plasmodium (malaria) Klasifikasi helminthes Helminthes pathogen Pengertian Zoonosis Pengertian Amebiasis Entamoeba hystolitica Perkembangbiakan Entamoeba hystolitica Siklus hidup Entamoeba hystolitica Identifikasi Amebiasis Penyebab Amebiasis Penyebaran Amebiasis Reservoar Amebiasis
Metode
Fasilitas
Ceramah dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah dan tanya jawab
-WB -LCD
2
Minggu 3
Minggu 4
Giardiasis
Trypanosomiasis
Minggu 5
Trichomoniasis
Minggu 6
Balantidiosis
Minggu 7
Leishmaniasis
Cara penularan Amebiasis Penata laksanaan Amebiasis: amebiasis asimptomatik, amebiasis intestinal, granuloma amebika Penanggulangan wabah Pencegahan Amebiasis Pengertian Giardiasis Giardia lamblia Perkembangbiakan Giardia lamblia Siklus hidup Giardia lamblia Identifikasi Giardia lamblia Penyebab Giardiasis Penyebaran Giardiasis Reservoar Giardiasis Cara penularan Giardiasis Penata laksanaan Giardiasis Pencegahan Giardiasis
Pengertian Trypanosomiasis Trypanosoma sp Perkembangbiakan Trypanosoma sp Siklus hidup Trypanosoma sp Identifikasi Trypanosomiasis Penyebab Trypanosomiasis Penyebaran Trypanosoma sp Reservoar Trypanosomiasis Cara penularan Trypanosomiasis Penata laksanaan Trypanosomiasis Pencegahan Trypanosomiasis Pengertian trichomoniasis Trichomonas vaginalis Perkembangbiakan Trichomonas vaginalis Siklus hidup Trichomonas vaginalis Identifikasi Trichomonas vaginalis Penyebab Trichomoniasis Penyebaran Trichomonas vaginalis Reservoar Trichomonas vaginalis Cara penularan trichomoniasis Penata laksanaan trichomoniasis Penanggulangan wabah Pencegahan trichomoniasis Pengertian Balantidiosis Balantidium coli Perkembangbiakan Siklus hidup Balantidium coli Identifikasi Balantidium coli Penyebab Balantidiosis Penyebaran Balantidiosis Reservoar Balantidiosis Cara penularan Balantidiosis Penata laksanaan Balantidiosis Penanggulangan wabah Pencegahan Balantidiosis Pengertian Leishmaniasis Leishmania donovani Perkembangbiakan Leishmania donovani
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
3
Minggu 8
Toxoplasmosis
Minggu 9
Malaria
Minggu 10
Helminthes
Platyhelminthes
Minggu 11
Schistosomiasis
Siklus hidup Leishmania donovani Identifikasi Leishmania donovani Penyebab Leishmaniasis Penyebaran Leishmaniasis Reservoar Leishmaniasis Cara penularan Leishmaniasis Penata laksanaan Leishmaniasis Penanggulangan wabah Leishmaniasis Pencegahan Leishmaniasis Pengertian Toxoplasmosis Toxoplasma gondii Perkembangbiakan Toxoplasma gondii Siklus hidup Toxoplasma gondii Identifikasi Toxoplasma gondii Penyebab Toxoplasmosis Penyebaran Toxoplasmosis Reservoar Toxoplasmosis Cara penularan Toxoplasmosis Penata laksanaan Toxoplasmosis Penanggulangan wabah Toxoplasmosis Pencegahan Toxoplasmosis Pengertian penyakit malaria Plasmodium vivax, plasmodium ovale, plasmodium malariae, plasmodium Perkembangbiakan Plasmodium Siklus hidup Plasmodium Identifikasi Plasmodium Penyebab malaria Penyebaran malaria Reservoar malaria Cara penularan malaria Penata laksanaan malaria Penanggulangan wabah malaria Pencegahan malaria Pengertian Helminthes Klasifikasi Helminthes: Annelida, Nematoda, Platyhelminthes, parasitic worm Platyhelminthes terbagi 3 kelas: Tubellarian worn Cestoda (cacing pita) Trematoda (cacing pipih): semua pathogen Parasitic worm: Brugia (penyebab filariasis), elephantiasis Nematoda (cacing gelang) Trematoda Pengertian schistosomiasis Schistosoma mansoni Perkembangbiakan Schistosoma mansoni Siklus hidup Schistosoma mansoni Identifikasi schistosomiasis Penyebab schistosomiasis Penyebaran schistosomiasis Reservoar schistosomiasis Cara penularan schistosomiasis Penata laksanaan schistosomiasis Penanggulangan wabah schistosomiasis Pencegahan schistosomiasis
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
4
Minggu 12
Ascariasis
Minggu 13
Cacing pita penyebab Taeniasis
Minggu 14
Trichuriasis
Minggu 14
Filariasis (Elephantiasis)
Minggu 15
Zoonosis
Agen penyebab Zoonosis
Pengertian Ascariasis Ascaris lumbricoides Perkembangbiakan Ascaris lumbricoides Siklus hidup Ascaris lumbricoides Identifikasi Ascariasis Penyebab Ascariasis Penyebaran Ascariasis Reservoar Ascariasis Cara penularan Ascariasis Penata laksanaan Ascariasis Penanggulangan wabah Ascariasis Pencegahan Ascariasis Pengertian taeniasis Cysticercus cellulosae Taenia solium, Taenia saginata, Taenia asiatica Perkembangbiakan Taenia solium Siklus hidup Taenia solium Identifikasi Taenia solium Penyebab taeniasis Penyebaran taeniasis Reservoar taeniasis Cara penularan taeniasis Penata laksanaan taeniasis Penanggulangan wabah taeniasis Pencegahan taeniasis Pengertian trichuriasis Trichuris trichiuria Identifikasi trichuriasis Penyebab trichuriasis Penyebaran trichuriasis Reservoar trichuriasis Cara penularan trichuriasis Penata laksanaan trichuriasis Pencegahan trichuriasis Pengertian filariasis Wuchereria bancrofti atau Brugia malayi Perkembangbiakan Brugia malayi Siklus hidup Brugia malayi Identifikasi filariasis Penyebab filariasis Penyebaran filariasis Reservoar filariasis Cara penularan filariasis Penata laksanaan filariasis Penanggulangan wabah filariasis Pencegahan filariasis Pengertian Zoonosis Klasifikasi Zoonosis : Antrophozoonosis, Zooantrophozoonosis, amphixenosis Pengertian Antrophozoonosis, Pengertian Zooantrophozoonosis Pengertian amphixenosis Bakteri: antraks, pes, leptospirosis, salmonellosis, brusellosis Virus: rabies, JE, influenza Ricketsia:Q fever, murin typhus
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, Presentasi topik terpilih, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, Presentasi topik terpilih, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, Presentasi topik terpilih, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Ceramah, Presentasi topik terpilih, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
5
Penggolongan Zoonosis
Minggu 16, 17, 18
Rabies
Pes (sampar)
Antraks
Taeniasis
Leptospirosis
Protozoa:toxoplasmosis, trypanosomiasis, leishmaniasis Helminthic:echinococosis, taeniasis, shistosomiasis Fungal: histoplasmosis, cryptococosis, superficial dermatofita Ectoparasit:scabies, myasis Berdasarkan siklus hidup agen penyebab Mekanisme penyebaran penyakit zoonosis Hewan yang perlu diwaspadai Pengertian Antrophozoonosis Penyakit rabies Definisi, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan , Pencegahan rabies Penyakit pes (sampar) Definisi, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan , Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan pes (sampar) Penyakit antraks Definisi, Agent penyebab, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, diagnose, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan , Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan antraks Penyakit taeniasis Definisi, Agent penyebab, Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, diagnose, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan , Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan taeniasis Penyakit leptospirosis Perkembangbiakan, Penyebab, Penyebaran, Cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis, diagnose, Penanggulangan wabah, Penata laksanaan , Kebjaksanaan/ Strategi, Pencegahan leptospirosis
Ceramah, Presentasi topik terpilih, diskusi dan tanya jawab
-WB -LCD
Metode Pembelajaran dan Bentuk Kegiatan Tatap muka di kelas dengan pelaksanaan sebagai berikut:
6
Dosen menerangkan dengan alat bantu buku ajar, White Board, komputer dan LCD projector dilanjutkan tanya jawab antara dosen dan mahasiswa. Handout sudah dibagikan satu minggu sebelumnya. Selama proses menerangkan, mahasiswa diperkenankan untuk bertanya. Pertanyaan tersebut didiskusikan bersama dan ditarik suatu kesimpulan. Bentuk kegiatan lain, yaitu pemberian tugas mandiri berupa pembuatan makalah dan dipresentasikan. Pemberian tugas mandiri bersifat wajib, dilakukan sebanyak 1 kali dengan tujuan untuk mempersiapkan presentasi dan diskusi kelompok. Tugas mandiri akan dipresentasikan di akhir pertemuan, ditetapkan di awal perkuliahan dengan topik yang berbeda-beda disesuaikan dengan pokok bahasan. Mahasiswa diharapkan sudah menyerahkan makalah paling lambat satu minggu sebelum presentasi berlangsung.
C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi antara lain meliputi pemahaman, ketrampilan, kreativitas, dan leadership. Penilaian dilakukan pada setiap pertemuan, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Skor tertinggi pada tingkat pemahaman. Monitoring dan umpan balik dari mahasiswa dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan permintaan saran langsung kepada mahasiswa.
2. Penilaian (assessment) Aspek penilaian meliputi: Aspek Penilaian Pemahaman ketrampilan Kreativitas Leadership
Unsur Penilaian Tugas Ujian Mid Semester Ujian Akhir Keaktifan dalam diskusi Penelusuran literatur dan pembuatan makalah Kedisiplinan dalam kuliah dan pengumpulan tugas Presentasi Partisipasi di kelas Jumlah
Skor Maks 100 100 100 100 100
Persentase 15% 25% 35% 5% 5%
100
5%
100 100 1200
5% 5% 100
Hasil akhir ditentukan sebagai berikut: 7
Penilaian disesuaikan dengan buku pedoman akademik
D.
DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4.
I. Edward Alcamo; Jennifer M. Warner (28 August 2009). McGraw Hill Professional Michelle Gunter (1 January 2008). American Book Company, Inc. Protozoa". MicrobeWorld. American Society for Chemistry. 2006. Smothers et al, Science, 16 September 1994, "Molecular evidence that the myxozoan protists are metazoans", 8 June 2010 5. Montresor et al. (2002). Helminth Control in School-Age Children: A Guide for Managers of Control Programs. World Health Organization. 6. Walson JL, Herrin BR, John-Stewart G (2009). Walson, Judd. ed. "Deworming helminth co-infected individuals for delaying HIV disease progression. 7. Crompton, D.W.T. (1993). Human Nutrition and Parasitic Infection. Cambridge University Press.
8