RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
MIKROTEKNIK HEWAN (S-1) (PAB 492; SEMESTER GENAP)
DISUSUN OLEH : Dra. NETTY MARUSIN PUTRA SANTOSO, M.Si.
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2010
1
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH MIKROTEKNIK HEWAN A. PENDAHULUAN Sistem pembelajaran SCL (Student Centered Learning) adalah sebuah garis besar skenario pembelajaran yang ideal dan telah diaplikasikan pada berbagai strata pendidikan termasuk pada level universitas tanpa terkecuali di Universitas Andalas. Adanya sistem pembelajaran SCL diharapkan mampu memacu keingintahuan dan semangat belajar mahasiswa ke arah yang lebih progresif sekaligus memotivasi para staf pengajar untuk berkreativitas dalam menyusun jabaran-jabaran teknik yang efektif dan menarik bagi mahasiswa. Hal ini juga akan menuntut para staf pengajar untuk senantiasa melakukan evaluasi, revisi dan inovasi-inovasi mekanisme pembelajaran dalam kerangka SCL dari waktu ke waktu. Berdasarkan tuntutan akan capaian pembelajaran yang harus dipenuhi dengan skenario pembelajaran SCL yang menuntut perencanaan sistematis, maka sebelum diselenggarakan perkuliahan untuk setiap bidang harus didahului dengan penyusunan Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) yang lengkap dan jelas. RPKPS akan menjadi acuan dasar yang harus diaplikasikan dalam segala aktivitas pembelajaran sehingga penyelenggaraan perkuliahan menjadi jelas dan terorganisir, dapat dievaluasi dengan mudah dan terbuka terhadap perubahan-perubahan jika diperlukan. Mikroteknik Hewan adalah salah satu kajian Biologi yang aplikatif dan sangat penting bagi pembekalan keilmuan dan keterampilan mahasiswa. Pada perkuliahannya, Mikroteknik Hewan mempelajari berbagai metode dan teknik yang digunakan dalam analisis struktur histologis hewan sekaligus mempraktekkan metode-metode dan teknik tersebut dalam aktivitas praktikum. Mata kuliah ini termasuk kategori pilihan dengan bobot 3 sks (2 kuliah, 1 praktikum) yang diselenggarakan selama 16 kali pertemuan dan sangat direkomendasikan untuk diambil oleh mahasiswa yang akan menekuni bidang penelitian yang berkenaan dengan Struktur dan Fungsi Hewan. Mata kuliah yang menunjang Mikroteknik Hewan adalah Anatomi Hewan, Kimia Dasar, dan Biokimia dan menjadi penunjang penting terhadap mata kuliah Teratologi, Toksikologi, Genetika, Struktur dan Perkembangan Hewan, Endokrinologi, Biologi Reproduksi Hewan,
2
Morfogenesis Hewan, Genetika Perkembangan, Taksonomi Hewan dan beberapa mata kuliah lainnya yang berhubungan. Proses pembelajaran pada mata kuliah Mikroteknik Hewan (PAB 492) di Jurusan Biologi FMIPA UNAND akan diselenggarakan berdasarkan RPKPS berbasis SCL dengan melakukan pendekatan aktif interaktif. Instrumen-instrumen spesifik yang akan digunakan diantaranya adalah Buku Ajar Mikroteknik Hewan dan hand out ringkasan materi pembelajaran beserta panduan kerja praktikum di laboratorium. Selain itu mahasiswa ditugaskan untuk mengeksplorasi sendiri referensi-referensi lain dari perpustakaan dan website di internet untuk memperkaya khazana pemahaman. Pelaksanaan perkuliahan dilakukan dengan mengkaji teori-teori dalam mikroteknik hewan dan selanjutnya diaplikasikan secara langsung dalam pembuatan preparat permanen dari jaringan hewan di laboratorium. B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama Mata Kuliah
: Mikroteknik Hewan
2. Kode/SKS
: PAB 492/ 3 (2,1)
3. Semester
: Genap
4. Tujuan Pembelajaran
:
Pembelajaran pada mata kuliah Mikroteknik Hewan bertujuan untuk : a. Secara umum sesuai dengan visi dan misi Jurusan Biologi UNAND adalah untuk mencapai kompetensi keilmuwan di bidang Biologi khususnya Mikroteknik
Hewan
yang
dapat
diaplikasikan
untuk
mempelajari,
melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam hayati tropis dalam rangka mencapai masa depan yang berkualitas dan bermartabat. b. Mengaplikasikan metode pembelajaran berbasis SCL dengan pendekatan interaktif-integratif pada kegiatan perkuliahan teoritis di kelas dan praktikum laboratorium. c. Menguasai konsep-konsep dasar ilmu Mikroteknik Hewan secara baik dan menjabarkannya sebagai hubungan interkoneksi dengan bidang lainnya dan dalam kehidupan sehari-hari. d. Menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang berkompetensi dalam bidang Biologi dan dapat mengaplikasikan ilmunya guna memajukan kehidupan masyarakat dan IPTEK.
3
e. Membina kompetensi kepemimpinan, kreativitas, kerja sama, kritis, objektif dan sportivitas melalui mekanisme diskusi eksploratif, pemecahan masalah, penyampaian pendapat dan logika sekaligus penilaian-penilaian yang terbuka selama proses perkuliahan di kelas dan laboratorium. 5. Luaran (Outcome) Pembelajaran : a. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami dengan baik tentang materi pembelajaran Mikroteknik Hewan yang meliputi : o Metode-metode pembuatan sediaan o Fiksasi, dehidrasi, dan penjernihan o Metode umum untuk mempelajari jaringan o Metode dan teknik pengamatan struktur sel o Metode dan teknik pengamatan komponen sel dan jaringan o Metode dan teknik pengamatan jaringan dan organ spesifik o Metode dan teknik analisis parasit pada jaringan o Identifikasi mineral dan pigmen o Pembuatan larutan dan zat dalam mikroteknik hewan b. Mahasiswa memiliki kompetensi dalam memahami dan mengaplikasikan teknikteknik penting dalam mikroteknik hewan dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh dengan menghubungkannya dengan teori-teori dalam perkuliahan dan berbagai hasil penelitian terkait. c. Mahasiswa mampu mendiskusikan dan memecahkan secara bersama berbagai hal terkait dengan materi Mikroteknik Hewan dalam perkuliahan di kelas dan di laboratorium dengan mengeksplorasi berbagai sumber data dan referensi. d. Mahasiswa memiliki kecakapan yang handal dalam berpresentasi, mengemukakan pendapat, dan memberikan penilaian yang objektif
terhadap hal-hal ilmiah
khususnya dalam lingkup kajian Mikroteknik Hewan dan ilmu biologi secara umum. 6. Alokasi Waktu Pembelajaran Jumlah tatap muka untuk perkuliahan di kelas adalah 16 kali (1 x 16 minggu) dimana dalam kurun waktu tersebut juga akan diselenggarakan Ujian Tengah Semester (UTS) satu kali dan Ujian Akhir Semester (UAS) satu kali. Kegiatan perkuliahan meliputi 50%
4
kuliah di kelas dan 50% praktikum di laboratorium. Rincian kegiatan perkuliahan di kelas dan laboratorium disajikan pada tabel berikut : Tabel 1. Kegiatan dan Alokasi Waktu Perkuliahan Mikroteknik Hewan No.
Kegiatan Perkuliahan
Frekuensi
Jumlah Jam
1.
Kuliah teoritis : Presentasi dan diskusi materi pokok sesuai silabus Aktivitas laboratorium : Praktikum pembuatan preparat histologis permanen per orang Quiz Ujian Tengah Semester (UTS) Ujian akhir semester (UAS) Total
7 kali
700 menit
6 kali
600 menit
1 kali 1 kali 1 kali 16 kali
100 menit 120 menit 120 menit 1640 menit
2. 3. 4. 6.
Pemanfaatan waktu yang tersedia dioptimalkan sedemikian rupa dengan tidak menutup peluang untuk adanya penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi yang ada. Jika jumlah waktu reguler yang tersedia ternyata berkurang maka akan ditanggulangi dengan menambah jam kuliah atau praktikum di luar waktu regulernya sesuai kesepakatan yang dibuat dengan mahasiswa.
7. Rincian Jadwal Kegiatan Per Pertemuan Pertemuan
Topik Pembelajaran
1 (100 menit)
Pengantar dan kontrak perkuliahan
2 (100 menit)
o Metode-metode pembuatan sediaan o Fiksasi, dehidrasi, penjernihan
3 (100 menit)
dan
o Metode dan teknik pengamatan struktur sel o Metode dan teknik pengamatan komponen sel dan jaringan
Substansi a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. f. g. a. b. c. d. e. f. g. h. i.
RPKPS Sistem penilaian Materi/silabus Metode pembelajaran Pembagian kelompok Definisi mikroteknik Metode oles Metode rentang Metode pencet Metode supravital Metode irisan Fiksasi, Dehidrasi,Penjernihan (clearing) Metode beku Metode seloidin Metode parafin Metode penanaman rangkap Struktur sel dan afinitasnya terhadap zat warna Pengamatan komponen karbohidrat Analisis komponen protein Analisis komponen lipid Analisis komponen enzim
Proses Pelaksanaan Kuliah mimbar dan diskusi dengan memanfaatkan fasilitas proyektor
Pengantar sekilas oleh dosen dilanjutkan dengan presentasi oleh mahasiswa dan diskusi
Pengantar sekilas oleh dosen dilanjutkan dengan presentasi oleh mahasiswa dan diskusi
5
4 (100 menit)
5 (100 menit) 6 (100 menit)
o Metode dan teknik pengamatan jaringan dan organ spesifik
o Quiz o Metode dan teknik analisis parasit pada jaringan
7 (100 menit)
o Identifikasi mineral dan pigmen o Pembuatan larutan dan zat dalam mikroteknik hewan
8 (100 menit) 9 (100 menit)
o Ujian Tengah Semester (UTS) o Pengambilan sampel jaringan dan fiksasi
10 (100 menit)
o Dehidrasi jaringan
11 (100 menit)
o Penjernihan dan Embedding
12 (100 menit)
o Penyayatan penempelan
13 (100 menit)
o Pewarnaan preparat dan pemeriksaan mikroskopis
14 (100 menit)
o Penyelesaian (pelabelan dan pemeriksaan preparat
dan
a. Jaringan ikat b. Jaringan tulang c. Jaringan kulit d. Jaringan saraf e. Organ pencernaan f. Organ peredaran darah g. Organ pernafasan h. Organ urogenitalia i. Indera j. Kelenjar endokrin Materi dari pertemuan pertama hingga ke-4 a. Ana isis bakteri dalam jaringan b. Analisis fungi dalam jaringan c. Analisis parasit lainnya a. Identifikasi kalsium, besi, seng, berillium, emas, aluminium, tembaga, magnesium dan potasium b. Identifiksai hemoglobin, bilirubin dan haematodin c. Teknik pengenceran dan pembuatan zat-zat standar Materi dari awal hingga pertemuan ke-7 a. Teknik koleksi dan dan diseksi sampel jaringan b. Pencucian jaringan c. Perendaman dalam fiksatif d. Penyediaan zat dan bahan lainnya a. Perlakuan sampel dari fiksatif ke dalam alkohol bertingkat hingga 80% b. Teknik-teknik perlakuan selama dehidrasi a. Perlakuan dengan zat penjernih b. Penanaman sampel dalam parafin c. Pemecahan masalah dalam embeding a. Penempelan balok parafin b. Pengoperasian mikrotom c. Pengaturan ketebalan sayatan dan teknik penyayatan d. Penempelan pada kaca objek a. Proses deparafinisasi b. Pewarnaan dan kombinasi penjernihan dan pencucian c. Pengamatan ketepatan prosedur d. Pemakaian entelan dan penutupan dengan cover glass a. Pembersihan slide b. Pemberian label yang tepat
Pengantar sekilas oleh dosen dilanjutkan dengan presentasi oleh mahasiswa dan diskusi
Ujian tertulis dan tutup buku Pengantar sekilas oleh dosen dilanjutkan dengan presentasi oleh mahasiswa dan diskusi Pengantar sekilas oleh dosen dilanjutkan dengan presentasi oleh mahasiswa dan diskusi
Ujian tertulis dan tutup buku Kerja langsung di laboratorium sesuai pembagian tugas individu dalam pengawasan dosen dan asisten lab. Kerja langsung di laboratorium sesuai pembagian tugas individu dalam pengawasan dosen dan asisten lab. Kerja langsung di laboratorium sesuai pembagian tugas individu dalam pengawasan dosen dan asisten lab. Kerja langsung di laboratorium sesuai pembagian tugas individu dalam pengawasan dosen dan asisten lab. Kerja langsung di laboratorium sesuai pembagian tugas individu dalam pengawasan dosen dan asisten lab.
Kerja langsung di laboratorium sesuai
6
c. Pemeriksaan mikroskopis ulang 15 (100 menit)
o Analisis dan interpretasi preparat hasil kerja lab.
a. Teknik-teknik pemotretan dan identifikasi preparat b. Prosedur penyimpanan slide
16 (120 menit)
o Ujian Akhir Semester (UAS)
Materi UAS mencakup 30% bahan sebelum UTS dan 70% bahan hingga pertemuan akhir
pembagian tugas individu dalam pengawasan dosen dan asisten lab. Kerja langsung di laboratorium sesuai pembagian tugas individu dalam pengawasan dosen dan asisten lab. Ujian tertulis dan tutup buku
8. Kriteria Penilaian dan Aspek-Aspeknya Mekanisme penilaian akan berorientasi kepada integritas tiga ranah kecerdasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor sebagai salah satu konsep sentral yang diusung dengan pendekatan SCL yang aktif dan interaktif. Untuk mengakomodasi berbagai hal tersebut dan merealisasikannya dalam bentuk nilai angka, maka beberapa parameter yang digunakan dalam penilaian meliputi kedisiplinan mahasiswa (dari persentase kehadiran individu, keaktifan di perkuliahan kelas dan praktikum, kepatuhan dalam pengerjaan tugas individu dan kelompok, dll), kecakapan pemahaman materi perkuliahan (hasil ujian tertulis, memberikan
tanya jawab dalam perkuliahan, kelancaran dalam berpresentasi dan penjelasan),
serta
kompetensi
psikomotorik
(ketrampilan
dalam
mengoperasionalkan instrumen laboratorium dalam praktikum dan ketepatan dalam pembuatan preparat yang representatif).
Adapun rincian parameter penilaian yang
dilakukan disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 2. Parameter Penilaian dan Persentasenya Pada Perkuliahan Mikroteknik Hewan
No.
Komponen Penilaian
Bobot (%)
1. 2. 3. 4.
Kehadiran (minimal 75% dari total pertemuan) Presentasi dan keaktifan di kelas Tugas kelompok dan individu (teoritis) Quiz
5 5 5 10
5.
Ujian tengah semester (UTS)
30
6. 7.
Ujian akhir semester (UAS) Preparat histologis hasil kerja individu Total
30 15 100
Kolaborasi dari parameter-parameter penilaian tersebut selanjutnya akan dikonversikan kedalam bentuk nilai angka dan nilai huruf (mutu) sesuai dengan
7
ketentuan yang berlaku di lingkungan Universitas Andalas (Tabel 3). Mahasiswa yang dianggap berhasil adalah individu yang mampu mencapai nilai B (dalam kategori pemahaman dan penguasaan materi kulaih dan praktikum level medium atau sedang) dan nilai A atau A+ untuk kategori sangat baik. Mahasiswa yang dianggap gagal adalah dengan capaian nilai akhir kategori D. Diupayakan agar tidak ada mahasiswa yang memperoleh nilai E (kategori sangat buruk) dalam mata kuliah ini selagi mahasiswa mengikuti kegiatan perkuliahan dan praktikum dengan baik dan mengerjakan tugastugas individu dan kelompok, meskipun gagal dalam UTS dan UAS. Ditargetkan bahwa mahasiswa yang memperoleh nilai A > 30%, nilai C < 30% dan D < 10%. Tabel 3. Nilai Standar Angka dan Konversi Huruf
Kisaran Nilai Angka yang Dicapai 90-100 85-90 80-85 75-80 70-75 65-69 60-65 55-60 50-55 45-50 < 45
Konversi Nilai Huruf A+ A AB+ B BC+ C CD E
9. Acuan Utama Dalam Pembelajaran 1. Suntoro, H. 1983. Metode Pewarnaan (Histologi dan Histokimia). Bhratara Karya Aksara. Jakarta. 2. Parkin, J.T. 1993. Fixing and Embedding Speciment for Elementary Microscopy. Western University Training Centre. 3. Junqueira, L.C. 2005. Basic Hystology: Text and Atlas. McGraw-Hill Book Company. New York.
C. MONITORING IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DAN EVALUASI BERKALA SERTA UPAYA ANTISIPASI Implementasi dari berbagai skenario pembelajaran dengan agenda-agenda terperinci seperti yang telah disusun sebelumnya senantiasa bersifat terbuka untuk dilakukannya
8
revisi dan evaluasi sesuai dengan hasil monitoring yang dilakukan oleh dosen pada mata kuliah Mikroteknik Hewan. Adapun mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Monitoring langsung oleh dosen terhadap aktivitas perkuliahan di kelas dan di laboratorium : dosen secara rutin melakukan dokumentasi dan pencatatan terhadap capaian dan kendala per pertemuan perkuliahan baik di ruang kelas maupun laboratorium. Untuk itu, masing-masing dosen yang terlibat dalam perkuliahan mendata sedemikian rupa
hal
ikhwal
berkenaan dengan
penyelenggaraan perkuliahan terutama berkenaan dengan efektivitas, kendalakendala yang ditemuakan, tingkat kemajuan dan perumusan solusi atas permasalahan yang ada. Data dikompilasi dalam dokumentasi untuk memudahkan menentukan persentase capaian dan pemecahan masalah. 2. Hasil diskusi langsung dengan mahasiswa dan penyebaran angket bulanan : diskusi atau tukar pendapat dengan mahasiswa berkenaan dengan efektivitas, capaian, dan kendala dalam penyelenggaraan pembelajaran baik di kelas maupun laboratorium dilaksanakan satu kali seminggu (pada akhir pembelajaran pertemuan kedua tiap minggunya). Selain itu juga diberikan angket penilaian dan umpan balik (feedback) dari mahasiswa terhadap pelaksanaan sistem pembelajaran yang dilakukan. Hasil diskusi dan angket tersebut segera dikompilasi dan ditindak lanjuti jika memang menuntut adanya perbaikanperbaikan dalam mekanisme pembelajaran. 3. Masukan-masukan dari pihak asisten laboratorium dalam praktikum beserta saran-saran dari staf pengajar di bidang yang lainnya berkenaan dengan penyelenggaraan perkuliahan yang telah dilaksanakan.
Sebagai antisipasi terhadap kendala-kendala yang berpeluang muncul selama penyelenggaraan pembelajaran baik di kelas maupun di laboratorium, maka disediakan alternatif-alternatif
yang
dapat
diimplementasikan
pada
kondisi
tertentu.
Ketidaktersediaan proyektor digital akan diantisipasi dengan penyediaan OHP konvensional yang selalu tersedia di ruang kuliah beserta transparansi yang sudah disediakan. Kekurangan zat-zat dan keterbatasan waktu pengawasan kerja di laboratorium akan diantisipasi dengan penyusunan jadwal asisten laboratorium dan
9
pengadaan serta pembuatan zat sedini mungkin sebelum kegiatan laboratorium dimulai. Ketidakaktifan mahasiswa dalam diskusi dan presentasi di kelas dan laboratorium akan diantisipasi dengan memberikan deskripsi reward and punishment khusus dalam bentuk pemberian nilai tambah bagi mahasiswa yang aktif yang disampaikan pada awal perkuliahan. Pendekatan personal akan dilaksanakan sedemikian rupa terhadap mahasiswa sehingga tercipta atmosfir yang baik dan interaktif.
10
LEMBARAN PENILAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH MIKROTEKNIK HEWAN Hari/ Tanggal : ………………….. Petunjuk : Berikan tanda silang pada kolom skor penilaian yang dipilih. Skor Penilaian No.
Hal yang Dinilai
1.
Ketersediaan bahan ajar dan referensi
2.
Kemudahan pemahaman bahan ajar yang disediakan
1
2
3
4
5
(modul, display dll) 3.
Kesesuaian skenario dengan impelentasi sistem perkuliahan yang dilaksanakan
4.
Efektivitas penggunaan waktu dalam pembelajaran
5.
Upaya dosen dalam menghidupkan kelas
6.
Ketuntasan pembahasan topik pembelajaran
7.
Strategi dan metode pembelajaran
8.
Ketersediaan fasilitas fisik pembelajaran (infocus dll, instrumen laboratorium dll)
9.
Ketertarikan terhadap materi perkuliahan
10.
Nilai atraktif perkuliahan
11.
Disiplin dosen dan mahasiswa
12.
Transparansi sistem penilaian
13.
Fleksibelitas dosen dan sistem pembelajarannya
14.
Nilai tambah dari pembelajaran
15.
Pelayanan diskusi dan konsultasi
16.
Atmosfir kelas dan penyampaian dosen
Keterangan : Skor didasarkan pada skala 1-5 (1 sangat kurang, 2 kurang, 3 cukup baik, 4 baik, 5 sangat baik)
Komentar/ Saran/ Kesan: ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
11