TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM FOLAT BAGI KEHAMILAN DI BPM AL-FIRDAUS KISMOYOSO NGEMPLAK BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Rahmawati Muslimah NIM B.12096
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015
ii
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulilah, penulis panjatkan kepada Allah SWT, dan Nabi besar Muhammad SAW, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud sebagai salah satu syarat kelulusan di STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Rahajeng Putriningrum, SST, M.Kes, selaku dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Dyah Widya S, Amd.Keb selaku pimpinan BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan responden dalam penelitian. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Rahmawati Muslimah B12096 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM FOLAT BAGI KEHAMILAN DI BPM AL-FIRDAUS KISMOYOSO NGEMPLAK BOYOLALI xiii+ 45 halaman+ 20 lampiran+ 7 tabel+ 3 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Wanita yang merencanakan kehamilan harus memperhatikan kesehatan dan asupan makanan sesuai standar gizi yang akan berpengaruh pada tumbuh kembang janin dan berdampak kesehatan ibu. Asam folat merupakan vitamin yang sangat penting selama kehamilan, kekurangan asam folat dapat mengakibatkan anemia dan kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Menurut Marmi (2013), manfaat dari asam folat seperti dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, perbaikan DNA pada tubuh, dan pembentukan jaringan yang telah rusak. Hasil studi pendahuluan pada 13 ibu hamil yang telah diwawancarai terdapat 11 ibu hamil tidak mengetahui asam folat dan 2 ibu hamil mengetahui asam folat. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali dalam katagori baik, cukup, dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada bulan April-Mei 2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel dengan cara Accidental Sampling. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan dan instrumen kuesioner tertutup serta analisis data meggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali dalam katagori baik 5 orang (14,3%), cukup 25 orang (71,4%), dan kurang 5 orang (14,3%). Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali mayoritas katagori cukup sebanyak 25 orang (71,4%). Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, dan Asam Folat Kepustakaan : 22 literatur (Tahun 2008-2013)
vi
MOTTO 1. Selalu positive thinking bahwa semua yang dilakukan ada hikmah dari NYA (penulis). 2. Jangan berputus asa percaya bahwa ALLAH tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hamba NYA (penulis). 3. Kesenangan bisa dibeli, tapi teman yang menyenangkan sulit dicari dan tidak akan bisa dibeli (penulis). 4. Pertolongan dan kemenangan itu datangnya hanya dari ALLAH (Q.S An Nashr: 1-3) PERSEMBAHAN Dengan segala rasa rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan: 1. ALLAH SWT yang mana telah memberikan rahmat dan hidayah kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan KTI ini. (Alhamdulillah) J J J 2. Baginda Rosul Nabi Muhammad SAW yang mana lantunan sholawat telah menemaniku dikala sedih maupun senang. (Allahumma sholli’ala Muhammad) JJJ 3. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberiku kasih sayang, doa, dan dukungan yang tak terhenti dengan setulus hati. Semoga ALLAH SWT yang membalas ketulusan kalian. (amin) J J J 4. For my sister and my brother (ipar) terimakasih yang selalu memberi support di setiap langkahku. J J J 5. Tak tertinggal my little brothers dan keponakanku Nabil yang gag kalah ganteng terimakasih yang telah membuatku tertawa. (hahahaha) 6. Pembimbing Akademik bu Cristiani Bumi P terimakasih atas bimbingan dan ACC ASKEB 100% pada tanggal 09 April 2015 lalu. J J 7. Pembimbing KTI bu Rahajeng serta semua Dosen STIKes Kusuma Husada atas segala bimbingan dan kesabarannya. 8. Teman-temanku yang berpartisipasi dan support dalam KTI ini. J J 9. Almamater tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Nama
: Rahmawati Muslimah
Tempat/ Tamggal Lahir
: Sukoharjo, 24 Mei 1994
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jetis Rt. 02/ 03 Gadingan Mojolaban Sukoharjo
Riwayat Pendidikan 1. SD Negri Gadingan III
LULUS TAHUN 2006
2. Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren
LULUS TAHUN 2009
Ta’mirul Islam Surakarta 3. MAPK MAN 1 Surakarta
LULUS TAHUN 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN . ..................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................
iv
ABSTRAK .................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................
vii
CURICULUM VITAE ...............................................................................
viii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................
1
B. Perumusan Masalah .................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................
4
E. Keaslian Penelitian ..................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori .........................................................................
6
1. Pengetahuan ........................................................................
6
2. Kehamilan ...........................................................................
15
3. Asam folat ..........................................................................
17
B. Kerangka Teori ........................................................................
22
C. Kerangka Konsep Penelitian ...................................................
23
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..............................................
24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................
24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ...............
25
ix
D. Variabel Penelitian ..................................................................
26
E. Definisi Operasional ................................................................
26
F. Instrumen Penelitian .................................... ............................
27
G. Teknik pengumpulan Data ......................................................
30
H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data ...................................
31
I.
Etika Penelitian .......................................................................
34
J.
Jadwal Penelitian .....................................................................
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ......................................
36
B. Hasil penelitian ........................................................................
36
C. Pembahasan .............................................................................
40
D. Keterbatasan ............................................................................
42
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................
43
B. Saran ........................................................................................
44
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................
26
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................
28
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ..................
37
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan umur .............................
37
Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan .......................
38
Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi .......................................................
38
Tabel 4.5 Kuantitas Responden berdasarkan 3 Katagori ........................
39
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................
22
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................................
23
Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan .............................................................................
xii
39
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Sudi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5.
Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6.
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7.
Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8.
Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 9.
Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas Lampiran 11. Pedoman Skoring Kuesioner Uji Validitas Lampiran 12. Kuesioner Penelitian Lampiran 13. Pedoman Skoring Kuesioner Penelitian Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 18. Perhitungan Nilai Mean dan Standard Deviatian Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian (Foto) Lampiran 20. Lembar Konsultasi
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kehamilan merupakan anugrah Tuhan yang tak terhingga nilainya. Bagi yang sedang merencanakan kehamilan salah satu persiapan yang harus diperhatikan yaitu kondisi kesehatan, segala asupan yang dikonsumsi pun usahakan memenuhi standar gizi, tentunya hal tersebut bukan hanya berpengaruh pada tumbuh kembang janin namun berdampak positif bagi kesehatan tubuh si ibu. Bahkan alangkah bagusnya bila calon ibu mulai mengkonsumsi beberapa zat gizi 3 (tiga) bulan sebelum masa kehamilan. Asupan bernutrisi yang dikonsumsi dalam masa hamil diperlukan dalam jumlah yang lebih banyak lagi dibandingkan sebelumnya, misalnya asam folat (Proverawati dkk, 2010). Berbagai asupan bernutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil diantaranya folat, kalsium (Ca), zat besi (Fe), vitamin B6, vitamin D dan 12. Manfaat nutrisi bagi ibu hamil dapat mengurangi komplikasi, memperbesar keberhasilan menyusui (ASI), mengurangi resiko berkurangnya cadangan gizi ibu, memperkecil resiko bayi prematur dan menekan resiko sakit serta kematian ibu hamil. Sedangkan pentingnya nutrisi untuk janin yakni memperkecil resiko terhambatnya
perkembangan
janin,
meningkatkan
pertumbuhan
dan
perkembangan janin yang normal, menciptakan daya tahan tubuh yang normal, menciptakan daya tahan tubuh bayi yang baik, menyediakan cadangan nutrisi
1
2
yang baik, meminimalkan resiko stillbirths, cacat bayi dan kematian bayi. Adapun nutrisi yang dibutuhkan untuk janin diantaranya DHA, gangliosida (GA), folat (Vitamin B9), Fe, EPA, dan kolin. Semua nutrisi tersebut sangat bermanfaat bagi calon bayi dan sang ibu, agar terhindar dari resiko seperti salah satunya Neural Tube Defects (NTD) atau cacat pada otak dan tabung syaraf janin ( Proverawati dkk, 2010). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan
layanan kesehatan di suatu negara. Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa dari 31 orang wanita hamil pada trimester II didapati 23 (74 %) menderita anemia dan 13 (42%) menderita kekurangan zat besi. Kekurangan asam folat akan mengakibatkan anemia (Wahyuni, 2009). Studi pendahuluan yang dilaksanakan penulis di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada bulan Agustus sampai bulan September 2014 terdapat 69 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dilakukan wawancara sebanyak 13 ibu hamil. Didapatkan 11 ibu hamil yang diwawancarai tidak mengetahui tentang asam folat baik kegunaan, manfaat, dampak kekurangan asam folat maupun sumber asam folat, sedangkan 2 ibu hamil mengerti dampak dari kekurangan asam folat tetapi tidak mengetahui apa kegunaan, manfaat dan sumber asam folat. Hasil tersebut menunjukkan masih banyak ibu hamil yang belum mengetahui tentang asam folat. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
3
“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, maka penulis membuat perumusan masalah yaitu “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada tingkat pengetahuan baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada tingkat pengetahuan cukup. c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada tingkat pengetahuan kurang.
4
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi ilmu pengetahuan Sebagai bahan masukan untuk menambah teori atau ilmu pengetahuan di bidang kesehatan khususnya tentang pengetahuan ibu hamil tentang asam folat. 2. Bagi Peneliti Untuk mengapliasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang asam folat bagi kehamilan. 3. Bagi Institusi a. Pendidikan Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau dijadikan refrensi khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan. b. Bagi BPM Sebagai bahan masukan atau informasi di bidang kesehatan ibu dan anak khususnya tentang pengetahuan ibu hamil terhadap asam folat.
5
E. Keaslian Penelitian 1. Aprilia (2009) dari STIKes Surya Global Yogyakarta dengan judul ”Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat dalam Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” dengan metode deskriptif kuantitatif, sampel sebanyak 30 ibu hamil. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat termasuk dalam kategori baik sebanyak 54%, cukup sebanyak 21%, dan kurang sebanyak 25%. Persamaan dengan peneliti terletak pada metode dan uji analisis yaitu dengan metode diskriptif kuantitatif dan uji analisis dengan univariat. Perbedaan dengan peneliti terletak pada judul, lokasi, waktu, sampel, dan hasil penelitian. 2. Fitriyani (2012) dari STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo” dengan metode deskriptif kuantitatif, sampel sebanyak 30 ibu hamil, teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling dan analisa data dengan analisa univariat. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat termasuk dalam kategori baik sebanyak 3 ibu hamil (10%), cukup sebanyak 25 ibu hamil (83,3%), dan kurang sebanyak 2 ibu hamil (6,7%). Persamaan dengan peneliti terletak pada
metode, teknik
pengambilan sampel, dan uji analisis yaitu dengan metode diskriptif kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling, dan uji analisis dengan univariat. Perbedaan dengan penelitian terletak pada judul, lokasi, waktu, sampel, dan hasil penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011). b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempuyai enam tingkatan yaitu : 1) Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
6
7
2) Memahami (Comprehension) Memahami
diartikan
sebagai
suatu
kemampuan
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). 4) Analisa (Analisys) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu stuktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (Sintesys) Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari fomulasiformulasi yang ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
8
Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kritria yang telah ada. c. Pengukuran pengetahuan Menurut Riwidikdo (2013), menentukan tingkat pengetahuan nerdasarkan kemampuan menjawab kuesioner dan nilainya berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut: 1) Pengetahuan baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD 2) Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1SD 3) Pengetahuan kurang, bila nilai (x) < mean – 1 SD d. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo
(2010), cara untuk
memperoleh
kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional (non ilmiah) yakni tanpa melalui penelitian dan cara modern (cara ilmiah) yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Cara tradisional non ilmiah terdiri dari : a) Cara coba-salah ( Trial and Eror) Cara ini dipakai sebelum adanya kebudayaan bahkan mungkin sebelum adanya peradapan apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahan dilakukan coba-coba. Cara coba-coba dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil
9
maka dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Pengetahuan dengan cara ini diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan. d) Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman
yang
diperoleh
dalam
memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. e) Cara akal sehat (Common sense) Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
10
f) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja. g) Melalui jalan pikiran Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya,baik melalui induksi dan enduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. h) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.
11
i) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umun ke khusus. Di dalam proses berfikir deduktif berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. 2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada desawa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu : Menurut
Erfandi
(2009),
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu : 1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah serta berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapat informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
12
informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Peningkatan
pengetahuan
tidak
mutlak
diperoleh
di
pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut. 2) Mass media/ informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam madia massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya
13
informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasiltas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan
mengulang
kembali
pengetahuan
yang
dengan cara
diperoleh
dalam
memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman
14
belajar
dalam
bekerja
yang dikembangkan
memberikan
pengetahuan dan ketrampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. 6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca. Kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
2. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan nidasi atau implantasi. Masa fertilisasi
15
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan (Prawirohardjo, 2010). b. Masa Kehamilan Menurut Prawirohardjo (2010) masa kehamilan terbagi menjadi 3 trimester kehamilan : 1) Kehamilan trimester I : dimulai usia 0 sampai 12 minggu 2) Kehamilan trimester II : dimulai usia 13 sampai 27 minggu 3) Kehamilan trimester III : dimulai usia 28 sampai 40 minggu c. Tanda Gejala Hamil Menurut Sulistyawati (2011), terdapat beberapa tanda kehamilan yaitu : 1) Tanda dugaan hamil : a) Amenorea / terlambat datang bulan b) Mual muntah c) Pusing d) Miksing / sering BAK e) Hiperpigmentasi f)
Varises
g) Payudara menegang h) Perubahan perasaan i)
BB bertambah
2) Tanda tidak pasti hamil a) Rahim membesar
16
b) Tanda hegar : konsistensi uterus membesar c) Tanda chadwik : warna vulva dan vagina lebih merah / agak kebiru-biruan d) Tanda piscaseck : uterus membesar ke salah satu jurusan e) Braxton hicks : bila uterus diraba maka akan berkontraksi f) Ballottement positif g) Pp tes positif 3) Tanda pasti hamil a) Terdapat gerakan janin (pada primigravidarum dapat dirasakan usia kehamilan 18 minggu dan pada multigravida pada usia kehamilan 16 minggu) b) Palpasi atau perabaan teraba bagian-bagian janin c) Terdengar denyut jantung janin (DJJ) dengan memakai alat dopller dan stetoskop laennec pada kehamilan mulai dari 18-20 minggu d) Dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, tuanya
kehamilan
dan
pertumbuhan
janin
dengan
ultrasonografi d. Standar Minimal Asuhan Antenatal Care Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
17
Tujuan antenatal care adalah menjelaskan alasan asuhan antenatal, jurnal kunjungan, laporan langkah asuhan antenatal, mengenal gejala dan tanda bahaya kehamilan, serta upaya preventif untuk mengoptimalisasi luaran maternal dan neonatal kehamilan (Prawirohardjo, 2010). Menurut Sulistyawati (2011), ada 7 standar minimal pelayanan pada ibu hamil : 1)
Timbangan berat badan
2)
Tekanan darah
3)
Tinggi fundus
4)
TT (Tetanus Toxoid)
5)
Tablet Fe
6)
Tes penyakit menular seksual (PMS)
7)
Temu wicara
3. Asam Folat a.
Definisi asam folat Asam folat dari kata latin yaitu folium (daun). Asam folat dari bahasa Inggris adalah folic acid, folate, folacin, vitamin B9, pteroylL-glutamic acid, pteroyl-L-glutamate, pteroylmonoglutamic acid. Asam folat merupakan vitamin yang larut air. Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh (Serdar, 2008).
18
Dan menurut Astuti (2012), asam folat adalah bagian dari vitamin B komplek yang dapat diisolasi dari daun hijau (seperti bayam), buah segar, kulit, hati ginjal, dan jamur. b. Manfaat Asam folat 1) Pembentukan sel darah merah Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Sel darah merah yang berfungsi sebagai mengambil oksigen pada paru-paru dan juga mengedarkannya keseluruh tubuh serta mengambil karbondioksida pada tubuh untuk dikeluarkan melalui paru-paru (Marmi, 2013). 2) Perbaikan DNA pada tubuh Fungsi asam folat berperan dalam sel-sel tubuh, sehingga asam folat berperan penting dalam perbaikan DNA pada tubuh. Dengan demikian bila kekurangan vitamin
B9 dapat
menyebabkan pertumbuhan resiko penyakit kanker. Saat seseorang mengkonsumsi asam folat pada makanan (suplemen), maka akan mencegahnya dari dampak kekurangan vitamin B9 yaitu masalah pada usus besar. Dimana masalah pada usus besar pun
dapat
mengakibatkan
kanker
(Marmi, 2013). 3) Mengurangi resiko terjadinya NTD Neural tube defect (NTD) disebabkan karena gagalnya tabung syaraf tulang belakang untuk tertutup sebagaimana mestinya
19
pada hari ke-28 pasca-konsepsi. Resiko NTD dapat dikurangi hingga 80% dengan mengkonsumsi folat sebelum dan setelah kelahiran, terutama pada trimester I. Resiko NTD dapat terjadi apabila selama mengandung sang ibu tidak mendapatkan cukup Folat. Secara umum folat diketahui mampu mengurangi resiko terjadinya NTD, mencegah bayi lahir dengan kondisi bibir sumbing, dan berat badan lahir rendah (Proverawati dkk, 2010). 4) Pertumbuhan jaringan tubuh Ada keterkaitannya antara asam folat dengan pembentukan jaringan yang telah rusak. Seperti dapat menumbuhkan rambut dengan
cara
mengkonsumsi
asam
folat
secara
rutin
(Marmi, 2013). c. Kebutuhan Asam Folat Dari hasil survey mengatakan bahwa kebanyakan wanita mengkonsumsi asam folat lebih sedikit dari kebutuhan yaitu 0,2 mg perhari dengan peningkatan 33%. RDA folat untuk ibu hamil yaitu 400µg/hari dimana terjadi peningkatan sebanyak 10% dari sebelumnya. Ibu hamil harus mengkonsumsi asupan asam folat hingga 0,4-0,5 µg perhari (Kristiyanasari, 2010). Suplemen asam folat diberikan sekitar 28 hari pertama kehamilan karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada minggu pertama kehamilan. Besarnya suplementasi asam folat sebanyak
20
280µg pada kehamilan trimester I, 660µg pada kehamilan trimester II, dan 470µg pada kehamilan trimester III (Arisman, 2010). d. Kekurangan Asam Folat Kekurangan asam folat dapat berakibat lelah berat, kaki kejang, dan gangguan tidur. Jika berkelanjutan akan menyebabkan anemia megaloblastik. Dan pada janin dapat berkaitan dengan BBLR, ablasio placenta, serta defect neural tubes (Arisman, 2010). e. Kelebihan asam folat Asam folat yang dikonsumsi dalam jumlah lebih dari cukup tidak membahayakan ibu hamil, karena zat ini larut dalam air secara alamiah diekskresikan oleh ginjal dan dikeluarkan oleh urin. Meskipun ada dugaan bisa menimbulkan resiko bibir sumbing dan kelainan jantung bawaan pada janin, hanya dugaan tersebut belum jelas (Wikipedia, 2013). f. Sumber Asam Folat Asam folat adalah suatu vitamin dalam kelompok vitamin B dengan nama kimia Pteroylglutamicacid (Asam Pteroilglutamat) (Zulkoni, 2009). Menurut Marmi (2013) dalam makanan, asam folat dapat ditemukan dalam sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta sumber hewani seperti : 1) Sayur-sayuran : asparagus, bayam, selada, brokoli, kembang kol, seledri, wortel, dan labu.
21
2) Buah-buahan : semangka, belewah, alpukat, jeruk, pepaya, dan pisang. 3) Kacang-kacangan dan biji-bijian : biji bunga matahari, biji almond, biji rami, kacang koro, kacang pinto, kacang garbanzo, kacang hitam, kacang hijau, dan kacang tanah. 4) Sumber hewani : daging hati sapi, kambing, domba, dan kuning telur ayam.
22
B. Kerangka Teori Ibu Hamil di BPM Alv Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Massa media/ informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Pengetahuan ibu hamil tentang asam folat meliputi : 1. Pengertian asam folat 2. Manfaat asam folat 3. Kebutuhan asam folat 4. Kekurangan asam folat 5. Sumber asam folat
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Erfandi (2009)
23
C. Kerangka Konsep Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan : 1. Massa media/ informasi 2. Sosial budaya dan ekonomi 3. Lingkungan 4. Pengalaman
Baik Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Usia 3. Pekerjaan
Diteliti Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan langkah awal untuk melakukan analisis dan uji statistik lebih lanjut. Penelitian ini berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data (Hidayat, 2011). Menurut riwidikdo (2013), kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali.
B. Lokasi Dan Waktu Lokasi adalah rencana tentang tempat yang dilakukan oleh penelitian dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Waktu adalah rentan waktu yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2011). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 April-23 Mei 2015 di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali.
24
25
C. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada tanggal 20 April-23 Mei 2015 sebanyak 35 ibu hamil. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini diambil untuk menjadi sampel adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali. Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka diambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel. Karena pada penelitian ini jumlah populasi menjadi sampel yaitu sejumlah 35 ibu hamil. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pegambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling.
26
Menurut Hidayat (2011) Accidental Sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu.
D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan suatu ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan suatu penelitian tentang konsep penelitian
tertentu
(Notoatmodjo,
2010).
Variabel
penelitian
ini
menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan.
E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2011). Tabel 3.1 Definisi Operasional Nama Definisi Variabel Operasional Tingkat Kemampuan ibu pengetahu menjawab dengan an ibu benar tentang asam hamil folat bagi tentang kehamilan yang asam folat meliputi : bagi pengertian, kehamilan manfaat, kebutuhan, defisiensi, dan sumber asam folat
Indikator
Alat Ukur
Skala
1. Pengetahuan baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD 2. Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1SD
Kuesioner
Ordinal
3. Pengetahuan kurang, bila nilai (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2013)
27
F. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrument yang berupa kuesioner tertutup yang diisi langsung oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010). Menurut Hidayat (2011), skala guttman merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberi jawaban yang tegas seperti jawaban ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi yang diambil dari sumber teori tentang gizi ibu hamil. Pernyataan terdiri pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable) dengan pilihan jawaban benar dan salah. Penilaian pernyataan positif (favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika salah dengan skor 0. Pernyataan negatif (unfavorable) jika dijawab dengan benar dengan skor 0 dan jika dijawab dengan salah skor 1. Pengisian kuesioner tersebut memberi tanda check (√) pada jawaban yang dianggap benar.
28
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner
Pengertian asam folat
No Pernyataan Favourable Unfavourable 1,4,5,6 2,3
6
Manfaat asam folat
7,9,10*,13
8,11,12*
7
Kebutuhan asam folat
15*,16,17*, 18,19
14
6
Defisiensi asam folat
20*,21,22, 24,25,26, 35*
23
8
Sumber asam folat
27,29,30,31 ,32,33 28
28,34
8
9
35
Variabel
Indikator
Tingkat pengetahu an ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan
Total
Jumlah
Keterangan : * butir soal yang tidak valid Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validasi dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji validitas telah dilakukan pada tanggal 10 Maret-11 April 2015 di BPM Ririn Yunianti, Amd.Keb Sawahan Ngemplak Boyolali dengan jumlah sampel 30 ibu hamil. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus pearson product moment, yaitu :
ݎ௫௬ୀ
ಿ σ ೣషሺσ ೣሻሺσ ሻ
ඥሼಿ σೣ మషሺσೣ మሻሽ൛ಿ σ మష൫σ మ൯ൟ
29
Keterangan: rxy : koefisien korelasi pearson product moment x
: skor pertanyaan
y
: skor total
xy
: skor
N
: Jumlah responden
pertanyaan dikalikan skor total
Pada penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0,05. Dikatakan valid jika p < (0,05). Uji Validitas telah dilakukan di BPM Ririn Yunianti, Amd.Keb Sawahan Ngemplak Boyolali dengan jumlah responden 30 responden dan 35 soal kuesioner. Data yang diperoleh diolah dengan bantuan komputer program SPSS versi 17,0 dengan hasil 29 soal valid dan 6 soal tidak valid yaitu 10, 12, 15, 17, 20, dan 35, karena nilai signifikan > 0,05. Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian ini karena sudah ada item soal yang mewakili setiap indikator. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010). Dalam penelitian uji rebialitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu :
30
ݎ
σ మ ೖ ቃଵି ್ ൨ మ ೖషభ
ூூୀቂ
Keterangan : rII
= Reliabilitas Instrumant
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
σఙ ʹ
= Jumlah varian butir
ߪ ݐଶ
= Varian total
Dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo,
2013). Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 17,0 diperoleh nilai alpha sebesar 0,859. Oleh karena nilai alpha > 0,7 maka disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpuan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu hamil di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari: 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung diambil dari objek penelitian perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini
31
data primer didapatkan dari hasil pengisian kuesioner tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapati tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder didapatkan dari data jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di BPM AlFirdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali dari buku kunjungan ibu hamil.
H. Metode Pengolahan Data Dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang
dilakukan
berikutnya
adalah
pengolahan
data.
Sebelum
melaksanakan analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak mendapat kendala. Menurut Notoatmodjo (2010), langkahlangkah pengolahan yaitu : a. Editing (penyuntingan data) Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner.
32
b. Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Entry Data (memasukkan data) Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software komputer. d. Cleaning (pembersihan data) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode,
ketidaklengkapan
dan
sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (cleaning). 2. Analisis Data Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Menurut Riwidikdo (2013), menentukan tingkat pengetahuan berdasarkan kemampuan menjawab kuesioner dan nilainya berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut: a. Pengetahuan baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD b. Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1SD
33
c. Pengetahuan kurang, bila nilai (x) < mean – 1 SD Rata-rata (mean) adalah rata-rata hitung atau nilai kecenderungan memusat (tendency central). Rumus : X =
å xi n
Keterangan :
X : rata-rata (mean) xi
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: jumlah responden
Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rataratanya. Rumus : SD =
(å x)2 åx2- n n-1
Keterangan : SD : standar deviasi x
: nilai responden
n
: jumlah responden
Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase :
Skor prosentase = Jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan x 100% Jumlah seluruh responden
34
I. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi : 1. Informed consent Sebelum lembar persetujuan akan diberikan pada subjek penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subjek penelitian. Jika subjek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anornimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subjek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
J. Jadwal Penelitian Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
35
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Tabel Terlampir).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali merupakan salah satu BPM yang berada di daerah Kabupaten Boyolali. Lokasi BPM Al-Firdaus terletak di Desa Tambas RT. 03 RW. VIII Kismoyoso Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali dan luas bangunannya ±50 meter2. BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali dipimpin oleh seorang bidan, dengan jenis pelayanan yang diberikan antara lain: kesehatan ibu dan anak yang meliputi pemeriksaan ANC, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit, pijat bayi serta pertolongan persalinan dan pengobatan umum. BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali memiliki 4 ruang, yaitu: 1 ruang persalinan, 1 ruang periksa dan 2 ruang nifas, sedangkan jumlah tenaga kesehatan terdiri dari 2 orang. BPM Al-Firdaus terletak di Desa Kismoyoso Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.
B. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 April-23 Mei 2015 di BPM AlFirdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali. Responden dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali yang berjumlah 35 responden.
36
37
1. Karakteristik Responden a. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Kategori SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah Sumber: Data Primer, 2015
Frekuensi 3 8 19 5 35
Prosentase (%) 8,6 22,8 54,3 14,3 100
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, kelompok responden berpendidikan SD sebanyak 3 responden (8,6%), SMP sebanyak 8 responden (22,8%), SMA sebanyak 19 responden (54,3%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 5 responden (14,2%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir responden yang paling banyak adalah SMA yaitu sebanyak 19 responden (54,3%). b. Karakteristik responden berdasarkan Usia Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan umur Kategori 20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun Jumlah Sumber: Data primer, 2015
Frekuensi 14 15 6 35
Prosentase (%) 40 42,9 17,1 100
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, kelompok umur responden 20 – 25 tahun sebanyak 14 responden (40%), 26 – 30 tahun sebanyak 15 responden (42,9%) dan 31 – 35 tahun sebanyak 6 responden (17,1%).
38
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak adalah 26 – 30 tahun yaitu sebanyak 15 responden (42,9%). c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Kategori IRT Swasta PNS Jumlah Sumber : Data Primer, 2015
Frekuensi 17 15 3 35
Prosentase (%) 48,6 42,8 8,6 100
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, kelompok pekerjaan responden IRT sebanyak 17 responden (48,6%), swasta 15 responden (42,8%), dan PNS sebanyak 3 responden (8,6%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan responden terbanyak adalah IRT yaitu sebanyak 17 responden (48,6%). 2. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi Variabel Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali Sumber : Data Primer, 2015
Mean 23
Std. Deviation 3,2
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
39
Tabel 4.5 Tabel Kuantitas Responden berdasarkan 3 Katagori Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan Kategori Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber : Data Primer, 2015
Frekuensi 5 25 5 35
Prosentase (%) 14,3 71,4 14,3 100
Berdasarkan penelitian dapat diuraikan bahwa dari 35 responden terdapat 5 responden (14,3%) memiliki pengetahuan baik, 25 responden (71,4%) memiliki pengetahuan cukup, dan 5 responden (14,3%) memiliki pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan responden dapat digambarkan diagram di bawah ini : Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% baik cukup kurang baik
cukup
kurang
40
C. Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh dari 35 responden dengan teknik accidental sampling mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali 2015 pada kategori pengetahuan baik sebanyak 5 responden (14,3%), pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (71,4%), dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (14,3%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali mayoritas dikategorikan dalam pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 25 responden (71,4%). Pengetahuan adalah hasil tahu dimana setelah orang melakukan pengindraan (indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba) terhadap suatu objek tertentu. Dan sebagian besar pengetahuan manusia dapat diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011). Menurut Erfandi (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: pendidikan, mass media/informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, serta usia. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah serta berlangsung seumur hidup. Berdasarkan penelitian ini, pendidikan responden yang paling besar adalah SMA yaitu sebanyak 19 responden (54,3%). Dengan pendidikan seseorang akan mudah mendapat informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin bertambah informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan berkaitan dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan
41
tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi, seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak pengetahuan rendah pula. Dalam peningkatan pengetahuan ini tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh dalam pendidikan non formal. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai usia 26-30 tahun sebanyak 15 responden (42,9%). Menurut Erfandi (2009), bahwa semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang
pula daya
tangkap dan pola pikirnya. Usia seseorang berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang, dimana sesuatu hal yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu tersebut. Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai pekerjaan IRT sebanyak 17 responden (48,6%). Menurut Wawan dan Dewi (2010), pekerjaan adalah usaha yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang yang banyak tantangan. Sedangkan pekerjaan umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Kerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali dalam kategori cukup, kemungkinan dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, usia, dan pekerjaan.
42
D. Keterbatasan 1. Kendala Peneliti Saat responden mengisi jawaban kuesioner kadang terlewati, sehingga peneliti harus mengulangi untuk nomer pernyataan yang terlewati karena akan berpengaruh dalam penelitian. 2. Keterbatasan/ Kelemahan a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat saja. b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab “benar” atau “salah” serta jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali” dengan jumlah 35 responden. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 5 responden (14,3%). 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (71,4%). 3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (14,3%). 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak Boyolali yaitu: a. Pendidikan, mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 19 responden (54,3%). b. Usia, mayoritas responden usia antara 26-30 tahun sebanyak 15 responden (42,9%). c. Pekerjaan, mayoritas responden bekerja sebagai IRT sebanyak 17 responden (48,6%).
43
44
B. Saran 1. Bagi Responden Diharapkan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan dapat diperoleh dengan mengikuti penyuluhan dan membaca buku tentang kebutuhan gizi ibu hamil, mencari sumber informasi di media masa misalnya majalah, serta berkonsultasi dengan bidan, dokter maupun orang-orang yang lebih berpengalaman. 2. Bagi Bidan Praktek Mandiri Diharapkan pada petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan dalam memberikan penyuluhan maupun konseling pada semua ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan secara lebih mendalam dengan tujuan agar semua ibu hamil mendapat informasi serta pengetahuan yang lebih lengkap seputar kebutuhan gizi ibu hamil. 3. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber bacaan atau untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada ibu hamil tentang asam folat bagi kehamilan. 4. Bagi Penelitian selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat menyumbangkan hasil pemikiran bagi peneliti lain yang tertarik dan berminat untuk melakukan penelitian tentang asam folat bagi kehamilan serta dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan variabel penelitian, metode dan teknik yang berbeda sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
45
5. Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Aprilia, D. 2009. “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Manfaat Asam Folat dalam Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”. Skripsi. Yogyakarta : STIKes Surya Global Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Arisman. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan. Edisi2 : Jakarta. EGC Astuti, HP. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta : Rohima Press Erfandi. 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. http://www.forbetterhealth.wordpress.com. diakses tanggal 23 Oktober 2014 Fitriyani. 2012. “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : STIKes Kusuma Husada Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika Marmi. 2013. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta . 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Proverawati, dkk. 2010. Nutrisi Janin dan Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana . Statistis Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rohima Press
Serdar. 2008. Asam Folat dalam Makanan. Available online http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_folat.online.com.Html. Diakses tanggal 22 Desember 2014 Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Sulistyawati, A. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika Wahyuni. 2009. Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil. Available online : http://ningrumwahyuni.wordpress.com. Diakses tanggal 2 Oktober 2014 Wawan, A dan Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika Wikipedia. 2013. Folid Acid. http://asuh.wikia.com/wiki/asam_folat. Diakses tanggal 22 Desember 2014 Zulkoni, dkk. 2009. Farmakologi Obat-Obatan dalam Praktek Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika