PUTUSAN Nomor: 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis, telah menjatuhkan putusan terhadap perkara cerai talak antara: PEMOHON, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani Sawit, pendidikan SMP, tempat tinggal di Kabupaten PELALAWAN, selanjutnya disebut PEMOHON; Melawan TERMOHON, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, pendidikan SMP, tempat tinggal di Kabupaten PELALAWAN, selanjutnya disebut TERMOHON; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon, Termohon dan saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon dengan permohonannya tertanggal 13 Februari 2012 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan register nomor: 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc tanggal 05 Maret 2012 mengemukakan dalildalil pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa, Pemohon dan Termohon adalah suami-istri yang menikah pada tanggal 24 Oktober 2007 sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 280/01/XI/2007 tanggal 1 November 2007 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan; 2. Bahwa, setelah akad nikah, Pemohon dan Termohon membina rumah tangga di rumah orang tua Termohon selama 1 tahun 6 bulan dan kemudian pindah ke rumah bersama di desa yang sama selama 1 tahun 3 bulan; 3. Bahwa, dari pernikahan Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai 2 (dua) orang anak, yaitu: ANAK PERTAMA, umur 3,5 tahun, sekarang dalam asuhan Pemohon dan ANAK KEDUA, umur 1,5 tahun, sekarang dalam asuhan Termohon; Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 1 dari 10 hal
4. Bahwa, rumah tangga pemohon dan Termohon pada mulanya berjalan rukun, tetapi sejak bulan Maret 2009 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan oleh: a. Termohon lebih mementingkan keluarganya daripada Pemohon; b. Apabila terjadi perselisihan dan pertengkaran, Termohon selalu pulang ke rumah orang tuanya walaupun tanpa izin Pemohon dan apabila tidak dijemput, Termohon tidak akan pulang ke kediaman bersama; c. Orang tua Termohon terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga Pemohon dan Termohon; 5. Bahwa, puncak perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon terjadi pada bulan Maret 2010 sehingga terjadi pisah rumah, dimana Pemohon tetap tinggal di rumah kediaman bersama sedangkan Termohon pulang ke rumah orang tuanya. Sejak pisah rumah, antara Pemohon dengan Termohon tidak lagi menjalankan kewajiban layaknya suami-istri; 6. Bahwa, pihak keluarga telah mengupayakan perdamaian antara Pemohon dengan Termohon, tetapi tidak berhasil; Berdasarkan alasan sebagaimana tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci cq. Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dengan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: Primair: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sesuai hukum yang berlaku; Subsidair: -
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan untuk pemeriksaan
perkara ini, Pemohon
dan Termohon datang
menghadap secara prinsipal ke
persidangan;
Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 2 dari 10 hal
Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon dan Termohon menempuh proses mediasi bersama mediator dari salah seorang hakim pemeriksa perkara yaitu HAMBALI, SH.,MH., dan dari laporan mediator tersebut, ternyata mediasi antara Pemohon dengan Termohon tidak berhasil; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian antara Pemohon dan Termohon di persidangan secara maksimal, tetapi upaya damai tersebut tidak berhasil, kemudian dibacakan permohonan Pemohon yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Menimbang,
bahwa
terhadap
permohonan
Pemohon,
Termohon
telah
mengemukakan jawaban secara lisan pada pokoknya membenarkan dalil permohonan Pemohon, kecuali penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon; Menimbang,
bahwa
menurut
Termohon,
penyebab
perselisihan
dan
pertengkaran dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon karena Pemohon tidak senang jika Termohon melayani orang tua atau keluarga Termohon yang datang berkunjung ke rumah Pemohon dan Termohon, sementara jika keluarga atau orang tua Pemohon yang berkunjung selalu Termohon layani dengan baik. Disamping itu juga disebabkan karena sama-sama ikut campurnya keluarga Pemohon dan Termohon dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Termohon juga menyatakan tidak keberatan dan sama-sama berkeinginan untuk bercerai dengan Pemohon karena tidak mau dan tidak sanggup lagi membina rumah tangga dengan Pemohon; Menimbang, bahwa Termohon, selain memberikan jawaban sebagaimana tersebut di atas, juga mengajukan tuntutan berupa: 1. Menetapkan
kedua anak Pemohon dan Termohon, masing-masing: ANAK
PERTAMA, umur 3,5 tahun dan ANAK KEDUA, umur 1, 5 tahun berada dalam hadhanah Termohon; 2. Menghukum Pemohon untuk menyerahkan anak yang bernama ANAK PERTAMA, umur 3,5 tahun kepada Termohon; Menimbang, bahwa terhadap jawaban Termohon di atas, Pemohon telah mengemukakan replik secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan permohonan semula, sedangkan mengenai tuntutan Termohon tentang hak asuh anak, Pemohon memberikan jawaban pada pokoknya
tidak keberatan memenuhi tuntutan tersebut
Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 3 dari 10 hal
selama Pemohon tidak dihalang-halangi bertemu dan mencurahkan kasih sayang kepada kedua anak Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa atas replik Pemohon, Termohon telah mengemukan duplik secara lisan pada pokoknya tetap seperti jawaban dan tuntutan semula; Menimbang, bahwa Pemohon untuk menguatkan dalil permohonannya telah mengajukan bukti surat di persidangan berupa: P.1.
Photocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: 280/01/XI/2007, tanggal 01 November 2007 yang telah dicocokkan dengan aslinya serta telah dinachtzegelen dan telah dilegalisir; Menimbang, bahwa disamping bukti surat di atas, Pemohon juga telah
mengajukan 1 (satu) orang saksi ke persidangan, yaitu: SAKSI PERTAMA, saudara ipar Pemohon, di bawah sumpahnya menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon;
Bahwa, Pemohon dan Termohon adalah suami-istri yang menikah pada tanggal 24 Oktober 2007 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan dan dari pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang bernama ANAK PERTAMA, umur 3,5 tahun sekarang berada dalam asuhan Pemohon dan ANAK KEDUA, umur 1, 5 tahun sekarang berada dalam asuhan Termohon; -----------
Bahwa, setelah pernikahan, Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon, kemudian pindah ke rumah sendiri di Desa Surya Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras;
Bahwa, rumah tangga Pemohon dan Termohon pada mulanya rukun dan harmonis, tetapi sejak Maret 2009 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon;
Bahwa, penyebab perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon karena kedua orang tua Pemohon dan Termohon ikut mencampuri urusan rumah tangga Pemohon dan Termohon, disamping itu Pemohon lebih mementingkan keluarganya dari pada keluarga Termohon;
Bahwa, Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah sejak akhir 2010, dimana Pemohon masih tetap tinggal di rumah kediaman bersama sedangkan Termohon pulang ke rumah orang tuanya;
Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 4 dari 10 hal
Bahwa, selama berpisah tempat tinggal tersebut, antara Pemohon dengan Termohon tidak lagi saling memperdulikan dan berkomunikasi dengan baik sebagaimana layaknya suami-istri;
Bahwa, saksi telah berupaya menasehati Pemohon dan Termohon untuk berbaik kembali, tetapi tidak berhasil, karena keduanya telah sama-sama menginginkan perceraian; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Pemohon membenarkan,
sedangkan Termohon tidak keberatan; Menimbang,
bahwa
Termohon
untuk
menguatkan
jawabannya,
telah
mengajukan 1 (satu) orang saksi ke persidangan, yaitu: SAKSI PERTAMA TERMOHON, saudara kandung Termohon, di bawah sumpahnya menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon;
Bahwa, Pemohon dengan Termohon adalah suami-istri yang menikah pada tanggal 24 Oktober 2007 di Kantor urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan;
Bahwa, setelah pernikahan, Pemohon dengan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon, kemudian pindah ke rumah bersama dan dari pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak ANAK PERTAMA, umur 3,5 tahun sekarang berada dalam asuhan Pemohon dan ANAK KEDUA umur 1, 5 tahun sekarang berada dalam asuhan Termohon;
Bahwa, rumah tangga Pemohon dan Termohon pada mulanya aman dan harmonis, tetapi sejak Maret 2009 terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon;
Bahwa, penyebab perselisihan dan pertengkaran Pemohon dan Termohon karena Pemohon meninggalkan tempat kediaman bersama dengan membawa pergi anak yang bernama ANAK PERTAMA tanpa pamit kepada Termohon;
Bahwa, saksi telah pernah melihat Pemohon bertengkar dengan Termohon sebanyak 3 (tiga) kali;
Bahwa, selama lebih kurang 1 tahun 4 bulan terakhir ini
Pemohon telah
berpisah dengan Termohon tanpa saling memperdulikan satu sama lainnya;
Bahwa, saksi sudah sering menasehati Pemohon dan Termohon untuk berbaik kembali, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi di atas, Termohon membenarkan,
sedangkan Termohon tidak keberatan; Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 5 dari 10 hal
Menimbang, bahwa Pemohon berkesimpulan pada pokoknya tetap pada permohonan semula dan demikian juga Termohon berkesimpulan pada pokoknya tetap dengan jawaban dan tuntutan semula; Menimbang, bahwa untuk meringkas uraian dalam putusan ini cukup ditunjuk semua yang termuat dalam
berita acara persidangan
perkara ini merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Dalam Konvensi Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon telah melakukan mediasi sebagaimana maksud
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1
Tahun 2008, tetapi proses mediasi tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa Majelis Hakim di persidangan telah mengupayakan perdamaian antara Pemohon dengan Termohon sesuai maksud pasal 82 Undang-undang nomor: 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang nomor: 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang nomor: 50 tahun 2009, tetapi upaya damai tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa
permohonan Pemohon pada pokoknya adalah untuk
menjatuhkan thalak terhadap Termohon dengan alasan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis lagi, telah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak tahun 2009 yang berujung terjadinya pisah rumah sejak akhir tahun 2010 sampai sekarang tanpa saling memperdulikan lagi; Menimbang, bahwa penyebab ketidakharmonisan rumah tangga Pemohon dengan Termohon pada pokoknya disebabkan karena Termohon mementingkan keluarganya daripada Pemohon dan ikut campurnya orang tua Termohon dalam urusan rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah mengemukakan jawaban pada pokoknya membenarkan dalil permohonan Pemohon sepanjang adanya perselisihan dan pertengkaran yang berujung pisah rumah sampai sekarang; Menimbang, bahwa mengenai penyebab perselisihan dan pertengkaran Termohon tidak sependapat dengan Pemohon karena Pemohonlah yang lebih
Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 6 dari 10 hal
mementingkan dirinya sendiri dan bukan orang tua Termohon saja yang mencampuri urusan rumah tangga Pemohon dan Termohon, tetapi termasuk orang tua Pemohon; Menimbang, bahwa untuk menguatkan alasan permohonan tersebut, Pemohon telah mengajukan alat bukti ke persidangan, yaitu alat bukti surat P.1 dan 1 (satu) orang saksi, demikian juga Termohon telah mengajukan 1 (satu) orang saksi. Terhadap alatalat bukti tersebut dapat dinilai oleh Majelis Hakim telah memenuhi syarat formil dan materil sebagai alat bukti dan dapat dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 yang merupakan akta autentik yang tidak dibantah oleh Termohon, harus dinyatakan terbukti antara Pemohon dan Termohon adalah suami-istri yang sah dan merupakan subjek hukum yang berkepentingan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di persidangan, baik saksi dari Pemohon maupun saksi dari Termohon yang saling bersesuaian satu sama lainnya, terbukti sebagai fakta hukum antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus yang berujung terjadinya pisah tempat tinggal sejak akhir tahun 2010 sampai sekarang tanpa saling memperdulikan lagi, meskipun telah didamaikan, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa mengenai penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon, meskipun dibantah oleh Termohon, tetapi berdasarkan keterangan saksi-saksi di persidangan terbukti disebabkan karena adanya pengaruh dari keluarga kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di atas, Majelis Hakim berpendapat rumah tangga Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan untuk rukun kembali sehingga tujuan perkawinan sebagaimana tercantum dalam pasal 1 Undangundang Nomor: 1 tahun 1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak mungkin diwujudkan lagi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, ternyata permohonan Pemohon telah terbukti dan telah memenuhi unsur dari pasal 39 ayat 2 UU no. 1 th 1974 beserta penjelasannya, jo pasal 19 huruf ( f ) PP no. 9 th 1975, jo pasal 116 huruf ( f ) Kompilasi Hukum Islam, dan oleh karenanya dapat dikabulkan; Dalam Rekonvensi Menimbang,
bahwa didalam jawabannya, Termohon disamping memberikan
jawaban mengenai pokok perkara, juga telah mengajukan tuntutan yang dapat dipandang
Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 7 dari 10 hal
oleh Majelis Hakim sebagai bentuk gugatan rekonvensi, maka untuk selanjutnya sebutan Termohon disebut Penggugat dan Pemohon disebut Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat pada pokoknya hanyalah menuntut supaya anak yang bernama ANAK PERTAMA, umur 3,5 tahun dan ANAK KEDUA, umur 1, 5
tahun berada dalam hadhanah Penggugat dan Tergugat dihukum untuk menyerahkan anak yang bernama ANAK PERTAMA, umur 3,5 tahun yang sekarang berada dalam asuhan Tergugat kepada Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban pada pokoknya tidak keberatan menyerahkan kedua anak Penggugat dan Tergugat dibawah asuhan Penggugat asalkan Tergugat tetap diberi kesempatan untuk mengunjungi dan memberikan kasih sayang kepada kedua anak tersebut; Menimbang, bahwa dengan tidak mengenyampingkan jawaban Tergugat sebagaimana diuraikan di atas, oleh karena kedua anak Penggugat dan Tergugat belum mumayiz dan tidak ternyata pula Penggugat sebagai seorang yang terhalang untuk mengasuh anak-anaknya, maka berdasarkan pasal 156 huruf a Kompilasi Hukum Islam maka gugatan Penggugat tersebut dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa sekalipun anak bernama ANAK PERTAMA dan ANAK
KEDUA telah ditetapkan Penggugat sebagai pemegang hak pengasuhan (hadhanah) atas anak tersebut akan tetapi karena tanggung jawab orang tua ( Ibu-Bapak) terhadap anak tidak dapat diputus atau berhenti karena orang tua tersebut telah bercerai, ex pasal 45 ayat (2) Undang-undang No. 1 tahun 1974, jo. pasal 77 ayat (3) Kompilasi Hukum Islam, karena itu kepada Tergugat harus tetap diberi kesempatan untuk berkunjung, mencurahkan kasih sayangnya serta memberi pembinaan kepada anaknya tersebut di atas yang semata mata demi kepentingan dan kesejahteraan anak tersebut; Dalam Konvensi dan Rekonvensi
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 Undang-Undang Nomor: 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor: 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-unang Nomor: 50 Tahun 2009 semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon/Tergugat; Mengingat segala peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum syar’i terutama yang berkaitan dengan perkara ini;
Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 8 dari 10 hal
MENGADILI Dalam Konvensi 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci; Dalam Rekonvensi 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menetapkan anak yang bernama ANAK PERTAMA umur 3,5 tahun dan ANAK KEDUA umur 1, 5 tahun berada dalam hadhanah Penggugat; 3. Menghukum Tergugat menyerahkan anak yang bernama ANAK PERTAMA yang berada dalam asuhan Tergugat kepada Penggugat; Dalam Konvensi dan Rekonvensi -
Membebankan kepada Pemohon/Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 391.000,00 (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Senin tanggal 19 Maret 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 26 Rabiul Akhir 1432 Hijriyah oleh kami Drs. HARMAINI yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci sebagai Ketua Majelis, HAMBALI, SH, MH dan AFRIZAL, S.Ag masing-masing sebagai hakim anggota. Putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota dan MUHAMMAD YUNUS, SH sebagai Panitera Pengganti
dengan dihadiri oleh Pemohon dan
Termohon;
Ketua Majelis TTD Drs. H A R M A I N I Hakim Anggota
Hakim Anggota
TTD
TTD
H A M B A L I, SH, MH
A F R I Z A L, S.Ag Panitera Pengganti TTD
MUHAMMAD YUNUS, SH
Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 9 dari 10 hal
Perincian Biaya Perkara 1 Biaya Pendaftaran
Rp
30.000
2 Biaya Proses
Rp
50.000
2 Biaya Pemanggilan
Rp
300.000
3 Biaya Redaksi
Rp
5.000
4 Biaya Materei
Rp
6.000
Rp
391.000
Jumlah
Ptsn no. 78/Pdt.G/2012/PA.Pkc hal 10 dari 10 hal