Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu, oleh Endang Triyanto, S. Kep., Ns., M.Kep. Hak Cipta © 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-4462135; 0274-882262; Fax: 0274-4462136 E-mail:
[email protected] Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN: Cetakan ke I, tahun 2014
KATA PENGANTAR
P
uji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga buku dengan judul Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu ini dapat tersusun dengan baik. Buku ini berisi upaya secara terpadu untuk memberikan pelayanan keperawatan bagi penderita hipertensi pada tahap kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Fokus utama pelayanan secara terpadu adalah dengan memandirikan penderita melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat bersama tenaga kesehatan. Khusus upaya kuratif dengan cara meminimalkan penggunaan obat anti hipertensi, lebih diupayakan penggunaan terapi keperawatan dan komplementer agar penderita terbebas dari resiko komplikasi jantung dan ginjal. Buku ini sangat cocok untuk praktisi perawat dan tenaga kesehatan lainnya sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi penderita hipertensi sehingga dapat menekan angka kasus hipertensi di Indonesia. Di sisi lain buku ini juga bermanfaat bagisetiap pembaca sehingga dapat memperkaya ilmu tentang
vi
Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu
kesehatan khususnya kegiatan pelayanan kesehatan bagi penderita hipertensi. Semoga buku ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para praktisi kesehatan dan setiap pembaca. Penulis Endang Triyanto, S. Kep., Ns., M.Kep.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
v vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang B. Penatalaksanaan Hipertensi Saat Ini
1 3
BAB 2
HIPERTENSI
7
A. Definisi B. Klasifikasi Tekanan Darah pada Dewasa C. Penyebab D. Patofisiologi E. Manifestasi Kaliinik F. Komplikasi Hipertensi
7 8 9 12 13 14
BAB 3
TERAPI KEPERAWATAN DAN KOMPLEMENTER
17
A. Terapi Relaksasi Progresif B. Terapi Musik C. Senam Aerobik dan Yoga B. Terapi Diet dan Herbal
17 24 27 35
viii
Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu
BAB 4
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
47
A. Tahap Primer B. Tahap Sekunder C. Tahap Tersier
47 54 58
BAB 5
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI SECARA TERPADU
61
A. Masyarakat Sebagai Mitra B. Peran Perawat Komunitas C. Peran Stakeholders
61 82 86
BAB 6
PENUTUP
91
DAFTAR PUSTAKA
93 -oo0oo-
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
P
enyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk hiper tensi telah menjadi penyakit yang mematikan banyak penduduk di negara maju dan negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg. Berdasarkan etiologi, hipertensi dibedakan menjadi 2, yaitu; hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana penyebab sekunder dari hipertensi tidak ditemukan. Penyebab sekunder hipertensi tersebut adalah penyakit renovaskuler, aldosteronism, pheochromocytoma, gagal ginjal, dan penyakit lainnya. Hipertensi sering disebut sebagai ”silent killer” (pembunuh siluman), karena seringkali penderita hipertensi bertahun-tahun tanpa merasakan sesuatu gangguan atau gejala. Tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal. Gejala-gejala akibat hipertensi, seperti pusing, gangguan penglihatan, dan sakit kepala, sering kali terjadi
2
Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu
pada saat hipertensi sudah lanjut disaat tekanan darah sudah mencapai angka tertentu yang bermakna. Di Amerika, menurut National Health and Nutrition Examination Survey (NHNESIII); paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak menyadari kondisi mereka, dan hanya 31% pasien yang diobati mencapai target tekanan darah yang diinginkan dibawah 140/90 mmHg. Penelitian di Amerika oleh American Hypertension Association (2006) ditemukan hanya 68% penderita hipertensi tahu bahwa mereka menderita penyakit tersebut, sisanya mengatakan sama sekali tidak tahu. Di Indonesia, dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang lebih rendah, jumlah pasien yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi dan yang tidak mematuhi minum obat kemungkinan lebih besar. Kecenderungan perubahan tersebut dapat disebabkan meningkatnya ilmu kesehatan dan pengobatan, serta perubahan sosial ekonomi dalam masyarakat Indonesia yang berdampak pada budaya dan gaya hidup masyarakat. Dalam lingkup penyakit kardiovaskuler, hipertensi menduduki peringkat pertama dengan penderita terbanyak. Di Amerika, diperkirakan 30% penduduknya (± 50 juta jiwa) menderita tekanan darah tinggi (≥ 140/90 mmHg); dengan persentase biaya kesehatan cukup besar setiap tahunnya. Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES), insiden hipertensi pada orang dewasa di Amerika tahun 2010-2012 adalah sekitar 39-51%, yang berarti bahwa terdapat 58-65 juta orang menderita hipertensi, dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHNES III. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2012 sedikitnya sejumlah 839 juta kasus hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia, dimana penderitanya lebih banyak pada wanita (30%) dibanding pria (29%). Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama di negara-negara berkembang.