PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit)
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (0) ASET
Catatan
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha - Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Pembelian
31 Maret 2014 Rp
(0) 31 Desember 2013 Rp
2.d, 2.s, 2.t, 3, 38, 39 2.s, 2.t, 4, 38, 39 2.s, 2.t, 5, 38, 39 2.e, 7 2.q, 8.a 2.f 10
227.616.100.581 965.778.113.299 110.509.900.999 1.111.590.562.926 13.199.458.178 28.128.843.448 90.696.728.678 2.547.519.708.108
316.589.766.504 904.694.980.459 110.412.733.035 1.023.727.586.954 11.231.464.058 12.075.827.405 66.769.328.540 2.445.501.686.955
2.t, 2.u, 6, 39 2.i, 2.t, 9, 39 2.q, 8.b 2.g, 2.h, 2.v, 2.w, 12 2.i, 2.j, 2.v, 2.w, 13 2.k, 14 2.n, 2.w, 2.y, 15 2.g, 2.w, 11
43.364.455.281 50.983.196.494 10.728.141.974 1.474.787.508.658 605.654.389.555 65.793.004.727 352.101.312.492 29.603.851.453
43.364.455.281 47.523.540.449 10.728.141.974 1.443.553.393.200 591.159.249.845 63.839.516.631 352.348.115.845 22.805.028.783
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.633.015.860.633
2.575.321.442.008
JUMLAH ASET
5.180.535.568.741
5.020.823.128.963
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap Tanaman Perkebunan Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Neto Aset Takberwujud - Neto Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
1
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Berelasi Pihak ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Uang Muka Penjualan
2.t, 16, 38, 39 2.u, 6 2.s, 38 2.t, 17, 39 2.q, 8.c 2.t, 39 2.t, 18, 39 2.h, 2.t, 20, 21, 39 2.s, 2.t, 19, 38, 39 2.p
31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
3.150.662.174 143.169.633.071 45.202.620.973 254.768.660.685 18.352.938.571 774.294.538.476 124.999.390.031 66.888.556.133 10.770.383.623
2.964.273.534 124.762.447.383 45.446.579.628 241.110.246.166 11.342.510.524 780.197.680.109 121.650.715.850 64.244.944.254 5.505.843.222
1.441.597.383.736
1.397.225.240.670
327.409.388.981 111.969.095 9.185.965.278 592.609.770.085 299.255.250.000 4.701.884.785 37.974.755.387
320.936.580.651 102.318.076 11.776.174.880 592.152.526.643 299.180.775.000 4.701.884.785 37.974.755.387
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.271.248.983.611
1.266.825.015.422
TOTAL LIABILITAS
2.712.846.367.346
2.664.050.256.093
625.700.000.000 658.755.372.979 95.826.654.573 43.932.064.234 686.028.248.521 2.110.242.340.307
625.700.000.000 658.755.372.979 95.826.654.573 43.932.064.234 587.960.867.918 2.012.174.959.704
357.446.861.088
344.597.913.167
JUMLAH EKUITAS
2.467.689.201.395
2.356.772.872.871
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
5.180.535.568.741
5.020.823.128.963
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Utang Sewa Pembiayaan Utang Obligasi - Neto Sukuk Ijarah - Neto Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang
2.t, 21, 39 2.t, 2.u, 6, 39 2.h, 2.t, 20, 39 2.o, 2.t, 23, 39 2.o, 2.t, 23, 39 2.r, 8.b 2.n, 2.t, 22
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk : Modal Saham Nilai Nominal Saham Seri A : Rp 500 Saham Seri B : Rp 200 Modal Dasar Saham Seri A: 135.000.000 Lembar Saham Seri B : 4.652.500.000 Lembar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A : 135.000.000 Lembar Saham Seri B : 2.791.000.000 Lembar pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Tambahan Modal Disetor - Neto Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Saldo Laba (Defisit)
2.m, 24 2.o, 25 26 27
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
29
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
2
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
OK 31 Maret 2014 Rp
OK 31 Maret 2013 Rp
PENJUALAN - NETO
2.p, 30
1.153.221.708.266
854.604.161.337
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.p, 31
896.361.017.346
672.602.737.431
256.860.690.920
182.001.423.906
(81.574.396.538) 8.190.730.851 (2.555.253.168)
(58.753.514.169) 129.235.063 (1.657.485.693)
180.921.772.065
121.719.659.108
(44.931.050.690)
(30.335.791.120)
135.990.721.374
91.383.867.988
(25.074.392.850)
(16.223.469.500)
110.916.328.524
75.160.398.488
--
--
110.916.328.524
75.160.398.488
98.067.380.604 12.848.947.921
65.668.047.227 9.492.351.261
110.916.328.524
75.160.398.488
98.067.380.604 12.848.947.921
65.668.047.227 9.492.351.261
110.916.328.524
75.160.398.488
33,52
22,44
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban Usaha Pendapatan Lainnya Beban Lainnya
2.p, 32 2.s, 34 2.s, 34
LABA USAHA Biaya Keuangan Neto
2.v, 33
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan
2.q, 8.d
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali
29
JUMLAH JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali
29
JUMLAH LABA PER SAHAM DASAR Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham Biasa Entitas Induk
2.r, 35
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Catatan
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor Agio Selisih Nilai Saham Transaksi Neto Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp Rp
Rp SALDO PER 31 DESEMBER 2012 Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum Laba Komprehensif Periode Berjalan karena Peningkatan Modal Entitas Anak
28 25
SALDO PER 31 DESEMBER 2013 Laba Komprehensif Periode Berjalan karena Peningkatan Modal Entitas Anak SALDO PER 31 MARET 2014
25
Selisih Transaksi Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perubahan Ekuitas Entitas Anak Entitas Anak dan Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Rp Rp
Jumlah
Rp
Saldo Laba Ditentukan Belum Penggunaannya Ditentukan Penggunaannya
Rp
Rp
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
Jumlah
Rp
625.700.000.000
657.539.614.608
1.215.758.371
658.755.372.979
95.826.654.573
43.932.064.234
25.000.000.000
275.974.381.788 1.725.188.473.573
308.262.449.085 2.033.450.922.658
----
----
----
----
----
----
42.239.400.000 ---
(65.647.400.000) 310.394.486.130 --
-36.335.464.083 12.848.947.921
625.700.000.000
657.539.614.608
1.215.758.371
658.755.372.979
95.826.654.573
43.932.064.234
67.239.400.000
520.721.467.918 2.012.174.959.704
344.597.913.167 2.356.772.872.871
---
---
---
---
---
---
---
98.067.380.604 --
12.848.947.921 (12.848.947.921)
625.700.000.000
657.539.614.608
1.215.758.371
658.755.372.979
95.826.654.573
43.932.064.234
67.239.400.000
98.067.380.604 --
618.788.848.522 2.110.242.340.307
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
(23.408.000.000) 310.394.486.130 --
(23.408.000.000) 346.729.950.213 12.848.947.921
110.916.328.524 (12.848.947.921)
357.446.861.088 2.467.689.201.395
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) OK Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Kas yang dihasilkan dari Operasi Penerimaan Bunga Pembayaran Pajak Pembayaran Bunga dan beban Keuangan Pembayaran Karyawan
31 Maret 2014 Rp
31 Maret 2013 Rp
1.085.865.520.918 (960.983.620.786) 124.881.900.132 2.671.304.979 (3.748.358.868) (13.371.660.787) (43.664.972.445)
837.704.713.888 (607.203.140.979) 230.501.572.909 1.857.196.203 (6.418.816.841) (43.782.024.435) (53.281.876.737)
66.768.213.011
128.876.051.099
23.695.000 (43.998.795.818) (6.357.206.963)
-(30.323.172.345) (14.530.146.123)
--(1.953.488.096) (3.002.452.907)
(30.000.000.000) 82.529.439.140 (1.800.898.872) (4.329.219.729)
(55.288.248.784)
1.546.002.071
26.392.532.937 (94.295.773.881)
111.564.245.884 (238.066.954.164)
-(23.062.500.000) (3.782.600.737) (9.191.641.594)
31.257.265.613 -(2.474.453.428) (37.265.715.820)
(103.939.983.275)
(134.985.611.914)
(92.460.019.047)
(4.563.558.744)
DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS
3.486.353.124
(92.251.721)
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
316.589.766.503
102.175.582.668
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
227.616.100.581
97.519.772.203
945.898.183 170.583.357.611 56.086.844.787
2.959.716.656 78.612.281.313 15.947.774.234
227.616.100.581
97.519.772.203
(0)
--
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aset Tetap dan Perangkat Lunak Penjualan Pembelian Penambahan Tanaman Perkebunan Investasi Jangka Pendek Penempatan Pencairan Pengeluaran untuk Hak atas Tanah Uang Muka Jangka Panjang
14 11
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Utang Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Penerimaan Pembayaran Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Penerimaan Pembayaran Bunga Obligasi dan Fee Ijarah Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi
18, 21
18, 21
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode Terdiri dari : Kas Bank Deposito Berjangka
2.d, 3
Jumlah Kas dan Setara Kas
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum
1.a. Pendirian Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian No. 143 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1827.HT.01.01.th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 147 tanggal 25 April 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar . Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU- 32578.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 17 Juni 2013. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, perkebunan, pertanian, ketenagalistrikan dan jasa. Sedangkan kegiatan usaha entitas anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Lokasi pabrik bihun jagung terletak di Legok, Tangerang. Lokasi pabrik makanan ringan terletak di Gunung Putri, Medan dan Banjarmasin. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah. 1.b. Penawaran Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar ModalLembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 230 juta saham biasa Seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi sebesar Rp60.000.000.000 yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, BEI menyetujui pencatatan saham biasa seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi. Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 547,5 juta saham biasa seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI. Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp26.500.000.000 menjadi 132,5 juta saham biasa Seri B Perusahaan dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19 Nopember 2003.
6
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan PUT II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627 juta saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp522 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.672 juta saham biasa pada 31 Desember 2008. Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254 juta Saham Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal 24 Nopember 2011, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 24 Nopember 2011. Seluruh saham tersebut dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 2.926.000.000 saham pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. 1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen entitas-entitas anak sebagai berikut: Entitas Anak
Domisili
Tahun Operasi Komersial
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan 31-Mar 31-Des 2014 2013 % %
Jumlah Aset 31-Mar 2014 Rp
31-Des 2013 Rp
Pemilikan Langsung PT Tiga Pilar Sejahtera
Solo
Industri dan Perdagangan Mie/ Snack
1990
99,90
99,90
1.086.297.384.817
PT Poly Meditra Indonesia
Solo
Industri Makanan Ringan
2000
99,90
99,90
294.886.921.790
1.128.966.945.842 344.663.252.127
PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
1993
64,95
64,95
1.149.922.858.694
1.102.872.962.643
PT Dunia Pangan dan Entitas Anak
Sragen
Industri dan Perdagangan Beras
2008
70,00
70,00
1.847.165.092.755
1.663.197.368.285
Solo
Industri Pembangkit Tenaga Listrik
--
99,90
99,90
97.238.295.708
97.260.796.327
Balaraja
Distribusi, Perdagangan dan Keagenan
--
99,90
99,90
648.057.306.805
596.612.525.973
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
--
99,99
--
PT Charindo Palma Oetama
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
2006
99,99
99,99
189.228.755.095
182.477.914.129
PT Muarobungo Plantation dan Entitas Anak
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
2007
99,99
99,99
128.546.799.513
105.085.852.098
PT Airlangga Sawit Jaya
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
2006
99,99
99,99
125.766.017.997
122.373.731.527
PT Mitra Jaya Agro Palm
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
2000
99,99
99,99
231.489.571.440
229.960.132.188
PT Tugu Palma Sumatera
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
2008
99,96
99,96
20.594.354.487
18.888.176.950
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
--
99,99
99,99
19.306.214.494
15.012.887.909
Karawang Jakarta Jakarta
Industri dan Perdagangan Beras Industri dan Perdagangan Beras Industri dan Perdagangan Beras
2003 2008 --
99,99 99,99 99,96
99,99 99,99 99,96
641.280.968.489 551.910.242.814 204.810.742.178
681.482.433.818 562.099.608.270 182.847.138.747
Balaraja Tangerang Jakarta
Industri Makanan Ringan Industri Makanan Ringan Industri Makanan dan Minuman
2011 2005 2014
99,96 99,60 98,33
99,96 99,60 --
463.485.083.219 170.544.874.734 60.000.000
425.948.041.917 160.901.233.141 --
PT Patra Power Nusantara PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak PT Golden Plantation
2.500.000.000
--
Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Bumiraya Investindo:
Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Muarobungo Plantation: PT Tandan Abadi Mandiri Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Dunia Pangan: PT Jatisari Srirejeki PT Indo Beras Unggul PT Sukses Abadi Karya Inti Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Balaraja Bisco Paloma: PT Putra Taro Paloma PT Subafood Pangan Jaya PT Sekar Tanjung Sejahtera
7
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 10 Agustus 2012 yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widiyanto S.H., notaris di Tangerang, DP, entitas anak, memperoleh kepemilikan saham pada IBU sebesar 21.374 saham, sehingga kepemilikan tidak langsung perusahaan pada IBU berubah dari 49% menjadi 70%. Pada tanggal 3 Oktober 2012, PT Bumiraya Investindo, entitas anak, mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Tandan Abadi Mandiri (melalui kepemilikan tidak langsung PT Muarobungo Plantation sebesar 99,99% dan PT Tugu Palma Sumatera sebesar 0,01%) dengan nilai akuisisi sebesar Rp 12.500.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 37). Pada tanggal 22 Nopember 2012, PT Dunia Pangan, entitas anak, mengakuisisi 99,96% kepemilikan di PT Sukses Abadi Karya Inti (SAKTI) dengan nilai akuisisi sebesar Rp 22.500.000.000. Pada tanggal akuisisi, SAKTI belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 19 Desember 2012, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,6% kepemilikan di PT Subafood Pangan Jaya, dengan nilai akuisisi sebesar Rp 100.000.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 37). Pada tanggal 21 Februari 2014, PT Balaraja Bisco Paloma (BBP), entitas anak mendirikan PT Sekar Tanjung Sejahtera, dengan modal dasar Rp. 240.000.000, dan modal ditempatkan dan disetorkan penuh sebesar Rp. 60.000.000, melalui kepemilikan langsung sebesar 98,33%. 1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 101 tanggal 30 Agustus 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lee, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2014
31 Desember 2013
Anton Apriyantono Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto Ridha DM Wirakusumah Bondan Haryo Winarno Alm. Haryadi
Anton Apriyantono Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto Ridha DM Wirakusumah Bondan Haryo Winarno Haryadi
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat oleh Yulie Hadiwana.
8
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota
31 Maret 2014
31 Desember 2013
Alm. Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni
Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing adalah 2.926 orang (tidak diaudit). 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
Keuangan Akuntansi “Pedoman Peraturan
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung. Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
9
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.p. Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya. 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
10
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.d. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dantidak dibatasi penggunaannya Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya 2.e. Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama. Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan. 2.f.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.g. Perkebunan Plasma Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma. 2.h. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
11
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. 2.i.
Aset Tetap Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan, biaya pinjaman dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 10 – 20 4 – 10 8 4–8 4–8
Bangunan dan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Kendaraan Perabot dan Peralatan Kantor
Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Grup dan dapat diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan. Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. 2.j.
Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam.
12
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 25 tahun. 2.k. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman bank yang diperoleh untuk membiayai pengembangan tanaman perkebunan belum menghasilkan dan pembangunan mesin dikapitalisasi ke masing-masing tanaman perkebunan dan aset tetap. Biaya tersebut merupakan beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan selisih kurs yang diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi dihentikan pada saat tanaman perkebunan belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan dan mesin siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya. 2.l.
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh.
2.m. Aset Takberwujud Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya. Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh. Goodwill merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada tanggal akuisisi. Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas termasuk nilai tercatat goodwill terkait dengan entitas yang dijual. Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan mengujian penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari kombinasi bisnis di mana goodwill timbul. Merek-merek dagang tertentu yang memiliki jangka waktu, tidak diamortisasi selama merek dagang tersebut dapat diperpanjang. 2.n. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Grup dalam suatu periode akuntansi. Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
13
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.o. Biaya Emisi Saham, Obligasi dan Sukuk Ijarah Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. Obligasi yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 2.t). Sehingga, biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka memperlihatkan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode suku bunga efektif. Sukuk Ijarah yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Sehingga, biaya emisi sukuk ijarah langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka memperlihatkan hasil emisi neto sukuk ijarah tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu sukuk ijarah tersebut dengan metode garis lurus. 2.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas. Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013, akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. 2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. 2.r.
Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan pendekatan neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
14
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2. aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkai dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas pajak tangguhan yang terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk menyelesaikan saldo –saldo tersebut secara neto. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Group yang saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 2.s. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalah mata uang asing. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs penutup yang berlaku yaitu:
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Sedangkan pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan. 15
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.t.
Instrumen Keuangan Aset Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan asset keuangannya dalam kategori (i) asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dari piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) asset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi iini tergantung dari tujuan perolehan asset keuangan tersebut. Managemen menentukan klasifikasi asset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) b) c)
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan AFS pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika AFS mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
16
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur FVTPL adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah 17
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Saling hapus Instrumen Keuangan Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ketika terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan (c) input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). 18
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price. Instrumen ini termasuk Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar instrumen yang dapat diobservasi, Instrumen ini termasuk Tingkat 2. Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini termasuk pada Tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham. 2.u. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor; atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor. b.
Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain); (ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga; (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor; (vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); atau (vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
2.v. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya. 2.w. Informasi Segmen Informasi segmen Grup dilaporkan menurut segmen operasi.
19
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah. 2.x. Kombinasi Bisnis Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akusisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi. Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali: Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. 2.y. Laba per Saham Laba per saham dasar (LPS) dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam perode yang bersangkutan. LPS dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagi seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan. 2.z. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya. Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada 20
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4) Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 8.b. Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin di masa depan dan kondisi tanah. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 12 dan 13. 3.
Kas dan Setara Kas
31 Maret 2014 Rp Kas Bank - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5.000.000.000)
31 Desember 2013 Rp
945.898.183
941.032.560
142.608.073.141 3.878.752.155 114.859.554 15.129.725.465
62.012.580.406 51.730.212.833 53.846.652.242 10.814.186.450
Sub Jumlah Bank - Rupiah US Dollar PT Bank Rabobank International Indonesia (31 Maret 2014: USD 392,228; 2013: USD 1,901,075) PT Bank Muamalat Indonesia (31 Maret 2014: USD 16,152; 2013: USD 4,902,307) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000) (31 Maret 2014: USD 367,834; 2013: USD 570,878)
161.731.410.315
178.403.631.931
4.472.973.472
23.172.204.272
184.198.777
59.754.221.678
4.194.775.047
6.958.429.421
Sub Jumlah Bank - US Dollar Sub Jumlah Bank
8.851.947.296 170.583.357.611
89.884.855.372 268.288.487.303
21
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
31 Maret 2014 Rp Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank BRISyariah PT Bank DBS Indonesia PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000)
31 Desember 2013 Rp
20.000.000.000 939.491.774 900.353.013 35.000.000 ---
25.000.000.000 ---20.000.000.000 2.360.246.640
Sub Jumlah Deposito Berjangka - Rupiah
21.874.844.787
47.360.246.640
US Dollar PT Bank Rabobank International Indonesia (31 Maret 2014: USD 3,000,000)
34.212.000.000
--
Sub Jumlah Deposito Berjangka - US Dollar Sub Jumlah Deposito Berjangka
34.212.000.000 56.086.844.787
-47.360.246.640
227.616.100.581
316.589.766.504
Jumlah Kas dan Setara Kas
Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Suku Bunga Rupiah US Dollar Jatuh Tempo
4.
31 Maret 2014
31 Desember 2013
5.5% - 7.25% 2.75% 1 - 3 bulan
5.5% - 7.25% -1 - 3 bulan
Piutang Usaha 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Pihak Ketiga PT Semar Pelita Sejati PT Tata Makmur Sejahtera PT Semar Kencana Sejati PT Kereta Kencana Mulia PT Kereta Kencana Murni PT Kereta Kencana Mandiri PT Indomarco Prismatama United Nations for World Food Programme Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 10.000.000.000) Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga Dikurangi : Penurunan Nilai Piutang Pihak Ketiga - Neto
169.222.246.563 145.819.492.948 105.479.209.257 57.428.536.778 39.075.309.159 18.879.394.485 9.998.214.390 3.067.676.000 417.518.051.620 966.488.131.199 (710.017.903) 965.778.113.296
199.472.706.836 168.838.057.262 130.598.091.423 65.565.628.731 50.224.067.697 20.257.922.438 14.232.745.601 17.638.062.709 238.577.715.665 905.404.998.361 (710.017.903) 904.694.980.459
Jumlah Piutang Usaha - Neto
965.778.113.299
904.694.980.459
22
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut :
31 Maret 2014 Rp Pihak Ketiga Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir
710.017.903 -710.017.903
31 Desember 2013 Rp 710.017.903 -710.017.903
Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dijadikan jaminan atas utang obligasi dan sukuk ijarah pada 31 Maret 2014 (lihat catatan 23). Piutang usaha PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18) Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 21). Seluruh piutang usaha PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Piutang usaha PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lihat Catatan 18). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.
5.
Aset Keuangan Lancar Lainnya 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Pihak Ketiga Investasi Jangka Pendek Piutang Lain-lain
110.000.000.000 509.900.999
110.000.000.000 412.733.035
Jumlah Aset Keuangan Lancar lainnya
110.509.900.999
110.412.733.035
Investasi Jangka Pendek 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Deposito Berjangka: Rupiah PT Bank UOB Indonesia
110.000.000.000
110.000.000.000
Jumlah
110.000.000.000
110.000.000.000
23
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Suku bunga dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Suku Bunga Rupiah Jangka Waktu
31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
2.4% - 3% 1 - 3 bulan
2.4% - 3% 1 - 3 bulan
Penempatan deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 18). Piutang Lain-lain Piutang lain-lain terutama merupakan piutang kepada karyawan Grup. 6.
Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Jumlah
31 Maret 2014 Rp
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/Pembelian/Beban yang Bersangkutan 31 Desember 2013 Rp
31 Maret 2014 (%)
31 Desember 2013 (%)
Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha PT Naga Mas Sakti Perkasa
43.257.390.000
43.257.390.000
0,83
0,86
107.065.281
107.065.281
0,00
0,00
43.364.455.281
43.364.455.281
0,84
0,86
3.150.662.174
2.964.273.534
0,12
0,22
PT Tiga Pilar Corpora
37.579.095
27.928.076
0,00
0,00
Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar)
74.390.000
74.390.000
0,00
0,01
111.969.095
102.318.076
0,00
0,01
39.820.457.918
196.702.396.575
4,46
6,92
1.418.359.334
5.667.283.520
55,51
54,91
5.007.950.040
13.034.750.160
6,14
4,38
PT. Tugu Palma Sejahtera Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha Utang Usaha PT Tiga Pilar Corpora Utang Pihak Berelasi Non - Usaha
Jumlah Utang Pihak Berelasi Non - Usaha Pembelian PT Tiga Pilar Corpora Beban Manajemen Fee PT Tiga Pilar Corpora Beban Imbalan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah atas nama NMSP.
24
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi: Nama Pihak
Sifat Pihak-pihak Berelasi
Sifat Transaksi
PT. Tiga Pilar Corpora
Pemegang Saham
Pembelian Bahan Baku, Beban antar Perusahaan, Beban Management Fee
PT. Naga Mas Sakti Perkasa PT. Tugu Palma Sejahtera Dewan Komisaris dan Direksi
Dibawah Pengendalian yang sama Dibawah Pengendalian yang sama Manajemen Kunci
Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga Pinjaman tanpa bunga Beban Imbalan Kerja
7. Persediaan 31 Maret 2014 Rp Bahan Baku Bahan Pembantu Barang Jadi Suku Cadang dan Bahan Bakar Lain-lain Jumlah Persediaan - Bersih
31 Desember 2013 Rp
690.624.986.210 83.717.415.655 276.192.774.982 34.360.521.279 26.694.864.801
758.936.922.598 78.060.632.941 125.958.572.347 34.334.727.693 26.436.731.376
1.111.590.562.926
1.023.727.586.954
Persediaan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 21). Persediaan PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lihat Catatan 18). Persediaan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 18). Persediaan PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Persediaan PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18). Jumlah persediaan yang dibebankan ke beban pokok penjualan adalah sebesar Rp887.896.825.029 dan Rp2.859.659.934.924 masing-masing pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia, PT Asuransi Jasa Tania Tbk dan PT Asuransi Tri Pakarta dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 658.600.739.000 dan Rp 594.850.739.000. Nilai pertanggungan asuransi tersebut tidak menncukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan.
25
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 8.
Perpajakan
a.
Pajak dibayar dimuka 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 23
422.985.889
--
Sub Jumlah
422.985.889
--
31 Maret 2014 Rp Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 25 Pasal 28.a Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Jumlah Pajak Dibayar Dimuka
b.
31 Desember 2013 Rp
461.807.000 4.044.449.176 3.762.904.310 4.507.311.803
--3.762.904.310 7.468.559.748
12.776.472.289
11.231.464.058
13.199.458.178
11.231.464.058
Pajak Tangguhan Mutasi aset (liabiltas) pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
1 Januari 2014
Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Penurunan Nilai Piutang
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Rp
Rp
31 Maret 2014
Rp
77.660.354 77.660.354
---
77.660.354 77.660.354
Entitas Anak Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Pajak Tangguhan
10.650.481.620 10.728.141.974
---
10.650.481.620 10.728.141.974
Liabilitas Pajak Tangguhan
(4.701.884.785)
--
(4.701.884.785)
26
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1 Januari 2013
Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Penurunan Nilai Piutang Entitas Anak Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan
c.
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Rp
Rp
Rp
77.660.354 77.660.354
---
77.660.354 77.660.354
5.903.531.708 5.981.192.062
4.746.949.912 4.746.949.912
10.650.481.620 10.728.141.974
(3.146.806.545)
(1.555.078.240)
(4.701.884.785)
Utang Pajak 31 Maret 2014 Rp
d.
31 Desember 2013
31 Desember 2013 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah
174.438.000 16.398.274.579 559.904.084 17.132.616.663
387.157.841 12.930.650.979 9.691.423.455 23.009.232.275
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 29 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 21 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Jumlah Utang Pajak
176.948.030.077 3.380.482.611 722.658.299 38.549.439 606.247.617 8.367.453 55.931.708.526 237.636.044.022 254.768.660.685
158.150.616.399 3.346.723.402 722.658.299 38.549.439 946.567.890 -54.895.898.464 218.101.013.893 241.110.246.166
Manfaat (Beban) Pajak
31 Maret 2014 Rp Perusahaan Kini Tangguhan Subjumlah
(3.467.623.600) -(3.467.623.600)
27
31 Desember 2013 Rp (18.889.277.600) -(18.889.277.600)
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Entitas Anak Kini
(21.606.769.250)
(87.159.262.250)
Tangguhan
--
3.191.871.675
(21.606.769.250) (25.074.392.850)
(83.967.390.575) (102.856.668.175)
Subjumlah Jumlah Beban Pajak
Perhitungan pajak kini dan utang (piutang) pajak adalah sebagai berikut: 31 Maret 2014 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan Beda Tetap Beban Pajak Representasi dan Sumbangan Penghasilan Jasa Giro Jumlah Taksiran Laba (Rugi) Fiskal Perusahaan Kompensasi Rugi Fiskal Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Taksiran Laba Fiskal Perusahaan Beban Pajak Kini
31 Desember 2013 Rp
135.990.721.374
449.586.618.390
116.700.895.692
344.054.658.551
19.289.825.683
105.531.959.839
15.750.000 98.381.391 (2.065.838.668) (1.951.707.277)
66.540.670 453.661.171 (4.243.463.434) (3.723.261.594)
17.338.118.405
101.808.698.245
(9.860.555.832) (24.872.964.591) 27.371.210.398 7.362.310.024
(9.860.555.832) (24.872.964.591) 27.371.210.398 --
17.338.118.405 3.467.623.600
94.446.388.221 18.889.277.600
-3.467.623.600
(5.958.626.621) 12.930.650.979
Dikurangi: Pajak Dibayar Dimuka Pasal 23 Utang Pajak Badan Perusahaan
28
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2014 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak - Bersih Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan
9.
31 Desember 2013 Rp
135.990.721.374
449.586.618.390
(116.700.895.692)
(344.054.658.551)
19.289.825.683
105.531.959.839
Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasi Beban Pajak Representasi dan Sumbangan Penghasilan Jasa Giro
(3.857.965.056) -(3.150.000) (19.676.278) 413.167.734
(21.106.391.924) 1.472.462.005 (13.308.134) (90.732.234) 848.692.687
Jumlah Beban Pajak Perusahaan
(3.467.623.600)
(18.889.277.600)
Jumlah Beban Pajak Entitas Anak
(21.606.769.250)
(83.967.390.575)
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian
(25.074.392.850)
(102.856.668.175)
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Piutang Plasma Deposito yang Dijaminkan (2014: USD651.062, 2013: USD582,098) Uang Muka Jaminan
40.656.092.449
37.607.310.974
7.424.708.498 2.902.395.547
7.095.186.428 2.821.043.047
Jumlah
50.983.196.494
47.523.540.449
Piutang plasma merupakan talangan pembayaran beban bunga bank dan operasional petani plasma yang dilakukan oleh PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak. Deposito ini dijadikan jaminan kepada PT Bank Rabobank Internasional Indonesia (Lihat catatan 21). 10.
Uang Muka Pembelian
Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya entitas anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya.
29
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 11. Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya
31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Uang Muka Jangka Panjang Penyertaan Saham Lain-lain
29.570.706.453 33.145.000 --
22.225.118.333 33.145.000 546.765.450
Jumlah
29.603.851.453
22.805.028.783
Uang Muka Jangka Panjang 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Pembangunan Pabrik Lainnya
27.777.394.711 1.793.311.742
18.046.633.863 4.178.484.470
Jumlah
29.570.706.453
22.225.118.333
Pada 31 Desember 2013, uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan makanan milik PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak. 12. Aset Tetap
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan
Saldo Awal
Penambahan
31 Maret 2014 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
406.479.003.499 185.249.563.348 10.716.623.853 763.371.035.817 14.984.792.877 16.736.268.511 33.278.866.251 10.657.363.088 1.441.473.517.244
1.300.000.000 -966.538.689 15.231.549.610 423.180.000 1.400.564.643 97.800.000 -19.419.632.942
---416.480.800 ----416.480.800
-83.340.059.753 -95.289.114.649 -285.115.144 --178.914.289.546
407.779.003.499 268.589.623.101 11.683.162.542 873.475.219.276 15.407.972.877 18.421.948.298 33.376.666.251 10.657.363.088 1.639.390.958.932
81.390.832.911 7.583.550.062
876.927.480 2.240.652.382
---
---
82.267.760.391 9.824.202.444
262.546.077.212 214.513.042.511 2.007.507.019.940
22.901.460.058 6.706.707.541 52.145.380.403
--416.480.800
(58.592.728.561) (120.321.560.985) --
226.854.808.709 100.898.189.067 2.059.235.919.538
30
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah
Saldo Awal
Penambahan
31 Maret 2014 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
74.174.144.346 5.516.974.116 435.946.897.601 6.746.094.464 8.881.987.210 19.263.480.632 1.061.207.188 551.590.785.557
2.652.875.319 1.147.210.950 15.116.782.479 511.551.217 597.682.282 570.036.691 -20.596.138.937
277.462.029 -980.867.214 --231.415.615 -1.489.744.858
---------
76.549.557.636 6.664.185.066 450.082.812.866 7.257.645.681 9.479.669.492 19.602.101.708 1.061.207.188 570.697.179.636
3.424.088.679 8.938.752.504 563.953.626.740
24.224.312 1.364.165.756 21.984.529.005
--1.489.744.858
----
3.448.312.991 10.302.918.260 584.448.410.887
1.443.553.393.200
1.474.787.508.658
Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2013 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
405.628.003.499 184.918.703.592 10.711.473.853 705.297.715.032 14.781.231.177 13.385.621.471 28.299.172.160 10.657.363.088 1.373.679.283.872
851.000.000 12.867.500 5.150.000 18.857.328.716 203.561.700 3.233.267.040 840.145.455 -24.003.320.411
---494.900.000 --431.940.000 -926.840.000
-317.992.256 -39.710.892.069 -117.380.000 4.571.488.636 -44.717.752.961
406.479.003.499 185.249.563.348 10.716.623.853 763.371.035.817 14.984.792.877 16.736.268.511 33.278.866.251 10.657.363.088 1.441.473.517.244
70.854.996.003 10.655.929.396
10.514.110.996 2.152.215.294
---
21.725.912 (5.224.594.628)
81.390.832.911 7.583.550.062
162.390.217.006 95.886.149.597 1.713.466.575.874
100.473.852.462 157.823.784.903 294.967.284.066
--926.840.000
(317.992.256) (39.196.891.989) --
262.546.077.212 214.513.042.511 2.007.507.019.940
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah
64.400.246.918 4.698.705.302 373.391.851.565 5.002.356.986 6.603.500.395 14.626.248.667 929.116.648 469.652.026.481
9.773.897.428 818.268.814 62.753.793.723 1.743.737.478 2.161.271.816 2.112.122.819 132.090.540 79.495.182.618
--239.377.708 --430.975.333 -670.353.041
--40.630.021 -117.214.999 2.956.084.479 -3.113.929.499
74.174.144.346 5.516.974.116 435.946.897.601 6.746.094.464 8.881.987.210 19.263.480.632 1.061.207.188 551.590.785.557
Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Depresiasi
2.150.469.126 7.941.665.999 479.744.161.606
1.640.825.957 3.743.809.600 84.879.818.175
--670.353.041
(367.206.404) (2.746.723.095) --
3.424.088.679 8.938.752.504 563.953.626.740
Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan
Nilai Tercatat
1.233.722.414.268
1.443.553.393.200
31
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Beban Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Penjualan
20.191.806.757 1.388.554.267 404.167.982
78.647.118.807 5.020.131.913 1.212.567.455
Jumlah Beban Penyusutan
21.984.529.005
84.879.818.175
Rincian penjualan aset tetap Perusahaan dan entitas anak pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat Harga Jual
416.480.800 (295.599.234) 120.881.566 23.695.000
926.840.000 (670.353.041) 256.486.959 356.000.000
Laba (Rugi) Penjualan \
(97.186.566)
99.513.041
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap adalah sebesar Rp2.274.822.216 dan Rp.16.606.400.579 masing-masing pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Grup. Jenis kepemilikan hak atas tanah Grup seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2037. Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui seluruh sertifikat tanah pada saat habis masa berlakunya. Saldo aset dalam penyelesaian terdiri dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Nusantara (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, dan pembangunan pabrik pengolahan beras milik PT Sukses Abadi Karya Inti, entitas anak. Pada tanggal pelaporan, nilai tercatat aset dalam penyelesaian proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan pabrik pengolahan beras telah mencapai masing-masing 68% dan 70% dari nilai kontrak dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan.
32
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah: 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Prasarana Jalan Bangunan Mesin Kendaraan Perabot dan Peralatan Peralatan Pabrik
224.929.499 736.038.459 190.239.274.707 12.261.532.213 4.414.040.146 2.130.499.164
-37.000.000 188.165.865.461 12.612.476.213 3.515.602.364 2.078.443.390
Jumlah
210.006.314.188
206.409.387.428
Aset tetap Grup, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia, PT Asuransi Jasa Tania,Tbk., PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi MISG Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk., PT Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk., PT Asuransi Rama Satria Wibawa dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.105.270.507.052 dan Rp 1.011.195.476.552 masing-masing pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Mesin dan kendaraan yang diperoleh PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Bumi Raya Investindo dan entitas anak, dan PPN, seluruhnya entitas anak, melalui sewa pembiayaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut. Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi TPS, PMI dan PT Jatisari Srirejeki (JS), seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas obligasi dan sukuk ijarah (lihat Catatan 23). Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, silo PT Indo Beras Unggul dan JS, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. 13.
Tanaman Perkebunan
Saldo Awal
Penambahan
31 Maret 2014 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan Kelapa Sawit Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Nilai Tercatat
612.214.627.901
17.934.535.340
--
--
630.149.163.241 -
21.055.378.056
3.439.395.630
--
--
24.494.773.686
591.159.249.845
605.654.389.555 -
33
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2013 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan 523.323.325.887
88.891.302.014
--
--
612.214.627.901
Kelapa Sawit
16.770.537.707
4.284.840.349
--
--
21.055.378.056
Nilai Tercatat
506.552.788.180
Kelapa Sawit Akumulasi Penyusutan
591.159.249.845
Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan. Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp5.820.368.943 dan Rp 18.043.281.894 masing-masing pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2014 Rp Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Awal Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Akumulasi Penyusutan Saldo Akhir Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Saldo Awal Kapitalisasi Biaya Reklasifikasi Ke Land Clearing dan Persediaan Bibit Reklasifikasi Ke Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Akhir Jumlah Tanaman Perkebunan
31 Desember 2013 Rp
125.512.193.795
94.252.041.897
118.382.274.819 243.894.468.614 (24.494.773.686) 219.399.694.928
31.260.151.898 125.512.193.795 (21.055.378.056) 104.456.815.739
486.702.434.106 17.934.535.340
429.071.283.990 88.891.302.014
--
--
(118.382.274.819) 386.254.694.627
(31.260.151.898) 486.702.434.106
605.654.389.555
591.159.249.845
Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:
31 Maret 2014 Hektar Tanaman Perkebunan Menghasilkan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Total Luas Area
34
31 Desember 2013 Hektar 5.190 8.879
5.118 8.600
14.069
13.718
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 21). Tanah perkebunan milik PT Charindo Palma Oetama dan PT Airlangga Sawit Jaya, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 21).
14.
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih
PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68 – 70, seluruhnya terdaftar atas nama BRI, seluas kurang lebih 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru – Kalimantan Selatan. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035 – 2044. PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), entitas anak, telah memperoleh SHGU No. 11 - 16, seluruhnya terdaftar atas nama ASJ, seluas kurang lebih 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masing- masing SHGU akan berlaku sampai tahun 17 Nopember 2045. PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17-22 atas nama CPO seluas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berakhir pada tanggal 17 November 2045. Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 21) dan sertifikat tanah SHGU No. 30 dan No. 17-22 milik CPO dan SHGU No. 11-16 milik ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang Perusahaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm, PT Tugu Palma Sumatera dan PT Tandan Abadi Mandiri semuanya entitas anak, sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit. 15.
Aset Takberwujud Saldo Awal (Unaudited) Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat
31 Maret 2014 Penambahan
Saldo Akhir
Rp
Rp
82.820.074.584 11.196.939.799 261.888.525.000
-2.691.254 --
82.820.074.584 11.199.631.053 261.888.525.000
355.905.539.383
2.691.254
355.908.230.637
2.993.935.284 563.488.254
249.494.607 --
3.243.429.891 563.488.254
3.557.423.538
249.494.607
3.806.918.145
352.348.115.845
35
352.101.312.492
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
Saldo Awal (Unaudited) Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Harga Perolehan
Saldo Akhir
Rp
Rp
82.820.074.584 8.389.422.737 261.488.525.000
-2.807.517.062 400.000.000
82.820.074.584 11.196.939.799 261.888.525.000
352.698.022.321
3.207.517.062
355.905.539.383
1.995.956.856 563.488.254
997.978.428 --
2.993.935.284 563.488.254
2.559.445.110
997.978.428
3.557.423.538
Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat
31 Desember 2013 Penambahan
350.138.577.211
352.348.115.845
Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul, PT Putera Taro Paloma dan PT Balaraja Bisco Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT Alam Makmur Sembada, PT Unilever Indonesia dan PT Subafood Pangan Jaya. Merek-merek dagang tersebut diantaranya adalah Taro, Ayam Jago dan Subamie. Rincian saldo goodwill adalah sebagai berikut: Entitas Pengakuisisi
PT Balaraja Bisco Paloma PT Muarobungo Plantation PT Dunia Pangan Jumlah
Perolehan Saham Pada
Nilai
Tahun Perolehan
PT Subafood Pangan Jaya PT Tandan Abadi Mandiri PT Jatisari Srirejeki
2012 2012 2010
31-Mar-14
31-Des-13
728.721.861 8.980.274.094 73.111.078.629 82.820.074.584
728.721.861 8.980.274.094 73.111.078.629 82.820.074.584
Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang menimbulkan goodwill tersebut. Manajemen telah melakukan penelaahan yang memadai atas saldo goodwill pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 16.
Utang Usaha 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Pihak Berelasi (Lihat Catatan 6)
3.150.662.174
2.964.273.533
Pihak Ketiga : Satake Corporatioan Muyang Graintech Co., Ltd PT Supernova Flexible Packaging
13.934.735.766 11.947.973.081 18.956.333.269
29.893.114.169 20.968.127.250 14.085.590.349
36
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Maret 2014 Rp (lanjutan) PT Agung Mas Endang Tuti PT Redwood Indonesia PT Surya Kemasindo Sejati H. Tholib Tn Teddy PT Dinamika Energitama Nusantara Tn Suhendi PT Cakrawala Mega Indah Tn Arifin Muhiddin AG International UD Pangan Makmur PB Cahaya Sembilan PT Saprotan Utama Lain-Lain (Masing-masing dibawah Rp 2.000.000.000) Jumlah Utang Usaha
31 Desember 2013 Rp
8.663.474.686 6.735.516.000 5.424.385.173 4.541.916.515 3.080.300.312 3.019.372.943 2.766.956.050 2.762.294.083 2.490.960.423 2.444.928.364 2.392.970.000 2.071.280.000 2.023.680.000 -49.912.556.405
---4.120.389.924 --2.766.956.050 -2.041.615.113 2.444.928.364 ---4.107.100.000 44.334.626.166
146.320.297.259
127.726.722.930
Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha tersebut. 17.
Beban Akrual 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Bunga Bunga Obligasi Pinjaman Bank Fee Sukuk Ijarah Pengiklanan
15.375.000.000 1.413.531.653 7.687.500.000 4.747.432.659
15.375.000.000 3.297.183.260 7.687.500.000 3.819.853.520
Utilitas Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1.000.000.000)
1.116.432.597 14.862.724.063
1.219.267.130 14.047.775.718
Jumlah Beban Akrual
45.202.620.973
45.446.579.628
37
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 18.
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek 31 Maret 2014 Rp
a.
31 Desember 2013 Rp
Rupiah PT Rabobank International Indonesia JPMorgan Chase Bank, N.A PT Bank UOB Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Permata PT Bank DBS Indoneisa PT Bank Internasional Indonesia Tbk
418.714.000.000 141.529.937.318 110.000.000.000 83.164.905.000 14.410.696.158 6.475.000.000 --
434.329.000.000 156.609.998.220 110.000.000.000 -55.435.009.389 9.423.672.500 14.400.000.000
Jumlah Utang Bank - Jangka Pendek
774.294.538.476
780.197.680.109
PT Bank Rabobank International Indonesia Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1862/2013 tanggal 4 Juli 2013, dan amandemen perjanjian fasilitas No.LA/CA/1862/A2/2013 tanggal 30 Desember 2013, PT Bumi Rakyat Indonesia (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar USD6.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF rate + 4% per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 31 Maret 2014. Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1864/2013 tanggal 25 Oktober 2013, dan amandemen perjanjian fasilitas No.LA/CA/1864/A1/2013 tanggal 31 Desember 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek untuk belanja modal sebesar USD10.000.000 dengan batas maksimum penarikan sebanyak 2 (dua) kali. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 4% per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 31 Maret 2014. Pada 31 Maret 2014 saldo terutang atas kedua fasilitas tersebut adalah sebesar USD16,000,000 (ekuivalen Rp182.464.000.000). Pada 31 Desember 2013 saldo terutang atas kedua fasilitas tersebut adalah sebesar USD11,000,000 (ekuivalen Rp134.079.000.000). Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A2/2012 tanggal 6 Juli 2012, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit stock financing dan short-term advance dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp70.000.000.000 dan Rp30.000.000.000. Kedua fasilitas ini jatuh tempo pada 30 September 2014 serta dikenakan bunga sebesar 10,33% per tahun. Fasilitas kredit stock financing dan Sort – term advance berubah menjadi fasilitas kredit working capital dengan pagu kredit Rp. 100.000 berdasarkan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A4/2013 tanggal 11 Januari 2013. Sesuai dengan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A5/2013 tanggal 20 Mei 2013, IBU, entitas anak, kembali memperoleh tambahan pagu kredit sehingga menjadi Rp. 250.000.000.000. fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 September 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF rate + 250 bps per tahun. Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A7/2013 tanggal 27 Nopember 2013, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit working capital facility dengan pagu kredit sebesar Rp50.000.000.000 Fasilitas ini jatuh tempo pada 5 Januari 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF + 300 bps per tahun. Pada Januari 2014, pinjaman ini telah dilunasi. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp236.250.000.000 dan Rp250.250.000.000.
38
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan (lihat Catatan 4 dan 7). Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1863/2013 pada tanggal 31 Oktober 2013,PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, memperoleh fasilitas short-term loan non-revolving dengan puguh sebesar Rp50.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 300 Bps per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 30 April 2014. Pada Februari 2014, Pinjaman ini telah dilunasi pada 28 Maret 2014. Pada 31 Maret 2014 dan Rp50.000.000.000. b.
31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Nihil dan
JPMorgan Chase Bank, N.A Berdasarkan surat penawaran fasilitas-fasilitas umum perbankan dengan No. 018/GCB CSD/FA/AMD/VII/2013 tanggal 19 Juli 2013, Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit working capital berupa fasilitas Letter of Credit, Import Letter of Credit Bill (Trust Receipt), Bank Guarantee, Payable Financing (Collection/Open Account) dengan pagu kredit USD15.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu jangka waktu pembayaran maksimal 6 bulan dan dapat digunakan sampai dengan 1 tahun dan dikenakan bunga sebesar COF rate + 4,5% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah persediaan entitas anak. Atas fasilitas-fasilitas ini, Perusahaan dapat mencairkan pinjaman dalam mata uang Rupiah dan USD. Pada 31 Maret 2014, saldo atas fasilitas ini adalah Rp62.293.343.284 untuk mata uang Rupiah dan Rp79.236.594.034 untuk mata uang USD. Pada 31 Desember 2013, saldo atas fasilitas ini adalah Rp56.935.943.278 untuk mata uang Rupiah dan Rp99.674.054.942 untuk mata uang USD.
c.
PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang telah diperpanjang terakhir melalui surat pemberitahuan perpanjangan jangka waktu No. 14/CPB/0104 pada 16 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu kredit sebesar Rp160.000. Jangka waktu pinjaman adalah 3 bulan sampai dengan 31 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2014 serta dikenakan suku bunga deposito +1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar Rp110.000.000.000 (lihat Catatan 5). Saldo terutang atas fasilitas ini pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp110.000.000.000.
d.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140231/U/140305 tanggal 21 Maret 2014, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman impor dan pembiayaan piutang lokal dengan pagu kredit sebesar Rp200.000.000.000, dengan tingkat bunga COF + 3,75% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 180 hari dari tanggal jatuh tempo wesel terkait. Pada tanggal 31 Maret 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp83.164.905.000.
e.
PT Bank Permata Tbk Berdasarkan perjanjian kredit No. SKU/13/2069/N/MM tanggal 6 Nopember 2013, PT Jatisari Srirejeki (JSR), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa fasilitas warehouse receipt financing dengan sebesar Rp150,000 dikenakan bunga 12% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sampai dengan 6 Nopember 2014. Jaminan atas fasilitas ini adalah persediaan JS (lihat catatan 7). Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp. 14.410.696.158 dan Rp55.435.009.389.
39
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) f.
PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 29 tanggal 12 Desember 2012 di hadapan Veronica Nataatmadja, S.H., M.Corp.Admin., M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas Revolving Credit dari PT Bank DBS Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp80.000.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Perjanjian ini dibuat tanpa memberikan jaminan atau agunan kepada Bank. Fasilitas ini telah dilunasi pada 1 Februari 2013 Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit non cash loan berupa account payable financing dan fasilitas revolving credit masingmasing dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000.000 dan Rp5.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 1 (satu) tahun sampai dengan 29 Januari 2014. Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 015/PFPA-DBS/I/2014 tanggal 13 Januari 2014 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit non revolving long term loan facility, uncommitted account payables financing facility dan uncommitted revolving credit facility masing-masing dengan pagu kredit sebesar Rp77.500, Rp15.000 dan Rp5.000. Jatuh tempo pinjaman fasilitas adalah 19 Desember 2017 untuk non revolving long term loan facility dan 29 Januari 2015 untuk uncommitted account payables financing facility dan uncommitted revolving credit facility. Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun. Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah aset tetap, persediaan dan piutang usaha yang dimiliki SPJ (lihat catatn 12, 7, dan 4). Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp.6.475.000.000 dan Rp 9.423.672.500.
g.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORPBANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp100.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian beras dan gabah dari pemasok. Periode fasilitas pinjaman ini selama 1 (satu) tahun. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit No. 430/PrbPK/COD-Thamrin/ 2011 tanggal 10 Oktober 2011 yang telah dirubah dengan adendum perjanjian kredit No. 734/PrbPK/COD-Thamrin/2012, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai 25 November 2013 dan dikenakan bunga per tahun 11,5%. Berdasarkan Akta Perpanjangan Perjanjian Kredit No.13 tanggal 18 Desember 2013 di hadapan Veronica Nataatmadja, S.H., M. Corp.Admin., M.Com (Business Law), notaris di Jakarta, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman dalam bentuk fasilitas pinjaman promes berulang (PBB) sampai 25 April 2014 dan dikenakan bunga per tahun 12,25%. Pinjaman ini telah dilunasi pada Maret 2014. Saldo terutang atas fasilitas ini pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Nihil dan Rp14.400.000.000. Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: Piutang usaha dan persediaan (lihat Catatan 4 dan 7); dan Corporate guarantee dari Perusahaan. Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, DP tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan lain; Mengganti susunan pemegang saham dan manajemen; Menjual atau setuju untuk menjual sebagian besar aset atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan utang; Menerima fasilitas kredit dari pihak lain kecuali untuk transaksi perdagangan biasa; Mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk diyatakan pailit. 40
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 19.
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd. Utang Lain-lain Utang Dividen
53.379.493.961 13.501.231.025 7.831.147
53.379.493.961 10.857.619.146 7.831.147
Jumlah
66.888.556.133
64.244.944.254
Berdasarkan perjanjian pinjaman tertanggal 7 Juni 2013, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, mendapatkan pinjaman sebesar Rp29.085.000.000 dari Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd. (Bunge) yang digunakan untuk pengembangan tanaman perkebunan. Pinjaman ini memiliki jatuh tempo pada 28 Maret 2014. Selanjutnya berdasarkan perpanjangan perjanjian pinjaman tertanggal 31 Maret 2014, pinjaman ini diperpanjang sampai 16 Mei 2014. Berdasarkan perjanjian pinjaman tertanggal 12 Juli 2013, BRI, mendapatkan pinjaman sebesar Rp24.294.493.961 dari Bunge yang digunakan untuk pengembangan tanaman perkebunan. Pinjaman ini memiliki jatuh tempo pada 30 September 2013. Selanjutnya berdasarkan perpanjangan perjanjian pinjaman tertanggal 31 Maret 2014, pinjaman ini diperpanjang sampai 16 Mei 2014. 20.
Utang Sewa Pembiayaan
PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Nusantara (PPN), PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Muarobungo Plantation (MBP) dan PT Putra Taro Paloma (PTP), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik, alat berat dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut: 31 Maret 2014 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
PT ORIX Indonesia Finance PT Dipo Star Finance PT Surya Artha Nusantara Finance PT BCA Finance PT BII Finance Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 200.000.000)
18.494.401.655 2.852.798.364 599.523.635 328.991.132 265.047.264 41.053.189
18.575.910.449 3.333.509.634 691.432.894 369.051.109 308.194.480 100.507.390
Jumlah Utang Sewa Pembiayaan
22.581.815.240
23.378.605.956
41
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2014 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
2014 2015 2016 2017
11.740.785.440 10.363.963.370 3.017.094.483 160.151.000
14.825.735.791 9.403.057.370 2.092.448.594 --
Total Dikurangi: Bagian Bunga
25.281.994.294 (2.700.179.054)
26.321.241.755 (2.942.635.786)
Utang Sewa Pembiayaan - Bersih
22.581.815.240
23.378.605.977
Utang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
13.395.849.963
11.602.431.097
9.185.965.278
11.776.174.880
Utang Sewa Pembiayaan - Setelah Dikurangi Jatuh tempo dalam Satu Tahun
Seluruh utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan. Rincian fasilitas sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: a.
PT ORIX Indonesia Finance (Orix) Pada kurun waktu 2014 dan 2013, TPS memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix untuk pembelian peralatan pabrik dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 2.004.000.000 dan Rp 2.287.000.000 dan periode pembayaran antara 36-48 bulan, serta dikenakan bunga efektif antara 5,33% - 6,25% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 1.857.720.944 dan Rp 408.262.222 Pada kurun waktu 2014 dan 2013, BRI dan entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix masing-masing sebesar Rp981.810.000 dan Rp10.668.714.750 untuk pembiayaan mesin, kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 5,25% - 7%. Saldo terutang pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp16.636.680.711 dan Rp 18.167.648.227.
b.
Dipo Star Finance (Dipo) Pada kurun waktu 2013, BRI dan Entitas Anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Dipo Star Finance masingmasing sebesar Rp550.080.000 untuk pembiayaan mesin, kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya 4,6%. Saldo terutang pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 2.038.726.835 dan Rp2.372.537.757 Pada kurun waktu 2013, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance masingmasing sebesar Rp 271.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 3,9 – 3,97% dan 3,9 – 4,4% pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.
42
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 648.004.864 dan Rp748.138.555. Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp637.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 3,3 – 5.2% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp166.066.665 dan Rp212.833.322. c.
PT Surya Artha Nusantara Finance Pada kurun waktu 2012, PT Muara Bungo Plantation (MBP), entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp 1.128.600.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 4,8% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 599.523.635 dan Rp691.432.894
d.
PT BII Finance Center Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BII Finance Center sebesar Rp 676.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 265.047.264 dan Rp308.194.480
e.
PT BCA Finance (BCA) Pada kurun waktu 2012, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp 3.289.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya sebesar antara 10,46 – 17,20% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 287.533.333 dan Rp316.286.667 Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp 135.680.000. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 41.457.799 dan Rp 52.764.442.
21.
Utang Bank Jangka Panjang 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Rupiah PT Rabobank International Indonesia PT Bank UOB Buana PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank BRI Syariah
125.339.090.703 115.789.473.684 71.250.000.000 60.889.409.964 42.546.492.525 23.198.462.173
99.029.394.811 126.315.789.474 75.000.000.000 65.556.409.964 48.928.466.406 16.154.804.750
Jumlah Utang Bank Jangka Panjang
439.012.929.049
430.984.865.405
43
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Maret 2014 Rp
a.
31 Desember 2012 Rp
Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Rupiah PT Rabobank International Indonesia PT Bank UOB Buana PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank BRI Syariah
6.000.000.000 42.105.263.158 15.000.000.000 19.518.000.000 25.527.895.524 3.452.381.386
6.000.000.000 42.105.263.158 15.000.000.000 18.668.000.000 25.527.895.524 2.747.126.071
Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
111.603.540.068
110.048.284.753
Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
327.409.388.981
320.936.580.651
PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank) Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1829/A2/2012 IBU, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit untuk pembelian silo dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp. 12.000.000.000 dan Rp 12.750.000.000 Jaminan atas kedua fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1847/2012 PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Jaminan atas fasilitas ini adalah silo gabah yang dimiliki dan yang akan dibeli oleh JS melalui penggunaan fasilitas ini (lihat catatan 12). Saldo atas pinjaman ini adalah sebesar Rp12.750.000.000 dan Rp 13.500.000.000 per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1854/2013, PT Sukses Abadi Karya Inti, SAKTI, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit atas pembangunan pabrik beras di Sragen, Jawa Tengah dengan pagu sebesar Rp240.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,1% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah paripasu dengan fasilitas Term Loan IBU serta tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Sragen, mesin dan peralatan di masa mendatang yang akan dimiliki SAKTI, Jaminan Korporasi oleh PT Dunia Pangan. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 100.589.090.703 dan Rp 72.779.394.811.
44
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) b.
PT Bank UOB Indonesia Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200.000.000.000 yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Stand by Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2016. Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat Catatan 12). Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 115.789.473.684 dan Rp 126.315.789.474. Selain fasilitas tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas lindung nilai mata uang asing dengan nilai fasilitas sebesar USD 5,000,000. Fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan sampai dengan periode 31 Maret 2014.
c.
PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp. Admin., M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Non Revolving Long Term Loan dengan pagu kredit sebesar Rp 80.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun sampai dengan 19 Desember 2017 termasuk grace period selama 6 (enam) bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan utang bank jangka pendek yang diterima oleh SPJ, entitas anak (lihat Catatan 18). Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp. 71.250.000.000 dan Rp 75.000.000.000.
d.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari: Kredit Investasi – Kebun I Kredit Investasi – Kebun II Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke Tanaman belum Menghasilkan masing-masing sebesar Rp 515.960.564 dan Rp 2.247.746.820
45
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumi Raya Investindo (BRI) memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp 60.889.409.964 dan Rp 65.556.409.964 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun (lihat Catatan12), Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 12), Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 14), yang terdiri dari: – Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, – Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, – Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan, – Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat, – Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU, Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham, Corporate Guarantee dari Perusahaan, Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur Rofiq, Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7), dan Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4). Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain, Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain, Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan, Melunasi utang kepada Perusahaan, Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan utang, Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham, Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain, Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran utang, Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihakpihak berelasi, Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian utang, dan Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi. e.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19 Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah dengan nilai total sebesar Rp100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan.
46
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 42.546.492.525 dan Rp 48.928.466.406. Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11% per tahun. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 13); Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 13); f.
PT Bank BRI Syariah Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. R.107/SP3/CMG2/07-13 tertanggal 17 Juli 2013, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Musyawarakah untuk pembiayaan pengadaan mesin produksi dengan pagu kredit sebesar Rp17.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan margin sebesar 12% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp. 15.498.462.173 dan Rp16.154.804.750 Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. B.004-MKT/OL/SMG/02/2014 tertanggal 19 Februari 2014, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Line Facility (LF) Murabahah untuk pembiayaan pengadaan mesin boiler pembuatan bihun dengan pagu kredit sebesar Rp.7.700.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan margin sebesar 15,5% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai. Pada tanggal 31 Maret 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 7.700.000.000.
22.
Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang
Imbalan pascakerja program imbalan pasti Grup mengakui liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Grup pada 31 Maret 2014 belum dilakukan perhitungan oleh Aktuaris Independen sehingga belum dibebankan. Pada 31 Desember 2013, dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 24 Maret 2014. 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Saldo Awal Beban Imbalan Kerja yang Diakui pada Tahun Berjalan Penyesuaian Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan
37.974.755.387
26.832.698.945
----
11.963.397.961 (364.077.601) (457.263.918)
Saldo Akhir
37.974.755.387
37.974.755.387
47
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Rincian liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2013 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
2010 Rp
2009 Rp
38.397.159.034
43.769.884.955
28.558.037.383
15.272.613.058
10.048.210.010
--
--
--
--
--
38.397.159.034
43.769.884.955
28.558.037.383
15.272.613.058
10.048.210.010
Aset Program Defisit
31 Desember 2011 Rp
2012 Rp
Asumsi perhitungan yang berdasarkan perhitungan Aktuaria dalam menghitung estimasi Imbalan Pascakerja karyawan yang dibebankan diperiode 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Umur Pensiun Normal Estimasi Kenaikan Gaji Tarif Discount Tarif Mortality Tarif Resignation
23.
55 Tahun 8% 8,5% ( 31 Desember 2012; 6%) Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980 Umur 18-44 : 5% per tahun Umur 45-54 : 0% per tahun
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih 31 Maret 2014 Rp Nilai nominal: Obligasi TPS Food I Dikurangi: Biaya Emisi Akumulasi Amortisasi Jumlah
600.000.000.000
600.000.000.000
(9.144.868.838) 1.754.638.923
(9.144.868.838) 1.297.395.481
592.609.770.085
592.152.526.643
31 Maret 2014 Rp Nilai nominal: Sukuk Ijarah TPS Food I Dikurangi: Biaya Emisi Akumulasi Amortisasi Jumlah
48
31 Desember 2013 Rp
31 Desember 2013 Rp
300.000.000.000
300.000.000.000
(1.489.500.000) 744.750.000
(1.489.500.000) 670.275.000
299.255.250.000
299.180.775.000
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah (sukuk) TPS Food I Perusahaan masing-masing sebesar Rp 600.000.000.000 dan Rp 300.000.000.000 pada tanggal 1 April 2013, telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-62/D.04/2013 pada tanggal 28 Maret 2013. Obligasi dan sukuk ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 April 2018 dengan tingkat suku bunga dan fee ijarah masing-masing 10,25% dan Rp30.750.000.000 per tahun. Bunga dan fee ijarah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama pada tanggal 5 Juli 2013. Obligasi dan sukuk ini memperoleh pringkat idA- dan idA-(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada tanggal 7 Januari 2013. Penerbitan Obligasi TPS Food I dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwalimanatan antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, pihak ketiga, yang bertindak sebagai Wali Amanat. Skema sukuk ijarah yang digunakan adalah penjaminan aset tetap PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) dan PT Poly Meditra Indonesia, keduanya entitas anak. Perusahaan wajib memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam Offering Circular. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio dan pembatasan yang disyaratkan. Obligasi dan sukuk dijaminkan dengan aset tetap TPS, PMI dan PT Jatisari Srirejeki dan piutang performing TPS (lihat Catatan 12 dan 4). Beban bunga obligasi dan fee ijarah yang masih harus dibayar adalah masing-masing sebesar Rp15.375.000.000 dan Rp7.687.500.000 pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. 24.
Modal Saham
Berdasarkan data PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pemegang saham Perusahaan pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2014 Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar)
Persentase
Ditempatkan dan
Kepemilikan
Disetor Penuh
(%)
(Rp)
Saham Seri A Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% )
135.000.000
4,61
67.500.000.000
Saham Seri B PT Tiga Pilar Corpora
475.443.817
16,25
95.088.763.400
JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients PT Permata Handrawira Sakti Primanex Limited Primanex Pte. Ltd. Morgan Stanley and Co. LLC-Client Account Trophy Investors II Ltd. Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% )
300.275.155 296.189.000 212.190.517 212.000.000 147.257.100 146.693.750 1.000.950.661
10,26 10,12 7,25 7,25 5,03 5,01 34,21
60.055.031.000 59.237.800.000 42.438.103.400 42.400.000.000 29.451.420.000 29.338.750.000 200.190.132.200
Sub Jumlah
2.791.000.000
95,39
558.200.000.000
2.926.000.000
100,00
625.700.000.000
Jumlah Modal Saham
49
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Desember 2013 Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
Ditempatkan dan Disetor Penuh
(Lembar)
(%)
(Rp)
Saham Seri A Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) Saham Seri B PT Tiga Pilar Corpora PT Permata Handrawira Sakti JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients Primanex Limited Primanex Pte. Ltd. Trophy Investor II Ltd. Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) Sub Jumlah
135.000.000
4,61
67.500.000.000
420.605.317 296.189.000 265.588.948 238.205.172 228.000.000 181.379.957 1.161.031.606 2.791.000.000
14,37 10,12 9,08 8,14 7,79 6,20 39,68 95,39
84.121.063.400 59.237.800.000 53.117.789.600 47.641.034.400 45.600.000.000 36.275.991.400 232.206.321.200 558.200.000.000
Jumlah Modal Saham
2.926.000.000
100,00
625.700.000.000
25. Tambahan Modal Disetor - Neto Tambahan modal neto pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah: 31 Maret 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Agio Saham - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
657.539.614.608
657.539.614.608
1.215.758.371
1.215.758.371
Jumlah
658.755.372.979
658.755.372.979
31 Maret 2014 Rp Penawaran Umum Perdana Agio Saham Penawaran Umum Terbatas II Agio Saham Biaya Emisi Saham Neto Penawaran Umum Terbatas III Agio Saham Biaya Emisi Saham Neto Jumlah Agio Saham Neto
50
31 Desember 2013 Rp
20.250.000.000
20.250.000.000
201.894.000.000 (4.327.674.345) 197.566.325.655
201.894.000.000 (4.327.674.345) 197.566.325.655
451.440.000.000 (11.716.711.047) 439.723.288.953
451.440.000.000 (11.716.711.047) 439.723.288.953
657.539.614.608
657.539.614.608
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Entitas Anak
Jumlah Saham
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 17 tanggal 24
Bagian Perusahaan atas Aset Bersih Oktober 2003Rpyang dibuat
Harga Selisih Nilai Transaksi Pengalihan Rp Rp notaris di hadapan Saal Bumela, S.H.,
PT Tiga Pilar Sejahtera 109.500.000.000 di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% 109.890.000 kepemilikan di 110.631.738.707 PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dari 1.131.738.707 pihak-pihak PT Bumiraya Investindo 90.909 92.377.149.480 139.000.000.000 (46.622.850.520) berelasi. PT Poly Meditra Indonesia 111.888.000 117.719.232.249 145.000.000.000 (27.280.767.751) PT Patra Power Nusantara 36.000.000.000 Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 1237.962 Juni 2008 37.962.000.000 dan Akta Jual Beli Saham No. 8 tanggal 121.962.000.000 Juni 2008, PT Dunia Pangan 21.000 11.528.653.285 seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., 21.528.653.285 notaris di Jakarta, 10.000.000.000 Perusahaan mengakuisisi 99,90% PT Mitra Jaya Agro Palm 39.999 40.000.000.000 (520.484.765) kepemilikan saham di PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dari39.479.515.235 pihak-pihak berelasi. PT Airlangga Sawit Jaya 109.999 50.133.829.201 21.000.000.000 29.133.829.201 PT Charindo Palma Oetama 149.999 73.385.126.027 47.000.000.000 26.385.126.027 Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 9 tanggal 12 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., PT Muarobungo Plantation 19.999 18.296.018.873 11.000.000.000 7.296.018.873 notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,96%2.499 persen kepemilikan di PT Poly2.500.000.000 Meditra Indonesia, entitas anak, PT Tugu Palma Sumatera 702.495.313 (1.797.504.687) dari pihak-pihak berelasi. Jumlah pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 562.215.758.370 561.000.000.000 1.215.758.371
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 10 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 11 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Patra Power Nusantara, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Seluruh nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul pada 31 Desember 2010 berasal dari transaksi akuisisi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c. 26. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Pada 31 Januari 2012, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, melakukan penerbitan saham seri B kepada pihak ketiga sehingga kepemilikan perusahaan pada BRI berubah dari 99,90% menjadi 57,66%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp95.826.654.573 dicatat Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak. 27. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Pada 10 Agustus 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak melakukan pembelian saham dengan PT Indo Beras Unggul (IBU) dari pihak minoritas, sehingga kepemilikan DP meningkat dari 70% menjadi 99,99%. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian yang diperoleh adalah sebesar Rp 7.213.970.793. Pada 7 Agustus 2012, Perusahaan melakukan konversi obligasi konversi dengan nilai Rp 145.000.000.000 menjadi 32.800 lembar saham pada PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, sehingga kepemilikan Perusahaan pada BRI berubah dari 57,66% menjadi 64,95%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp 36.718.093.441. 28. Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No 73 tanggal 16 April 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain pembagian deviden sebesar Rp 23.408.000.000 yang telah dibayarkan pada 23 Juli 2013 dan penyisihan dana cadangan sebesar Rp 42.239.400.000 dari saldo laba tahun 2012.
51
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 29. Kepentingan Nonpengendali Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonpengendali pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013:
Saldo 1 Januari 2014 Rp PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan dan Entitas Anak PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak
398.575.140 242.413.506.025 218.069.679 33.733.774 101.474.560.817 59.467.733
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
344.597.913.167
Saldo 1 Januari 2013 Rp PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan dan Entitas Anak PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak
276.153.280 245.281.456.485 188.242.862 33.518.951 62.425.847.031 57.230.476
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
308.262.449.085
31 Maret 2014 Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak Periode Berjalan Nonpengendali Rp Rp Rp 28.650.715 2.934.799.669 1.524.496 (11.901) 9.851.721.323 32.263.618
-------
-------
Saldo 31 Maret 2014 Rp 427.225.855 245.348.305.694 219.594.175 33.721.873 111.326.282.140 91.731.351 357.446.861.088
31 Desember 2013 Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak Tahun Berjalan Nonpengendali/ Rp Rp Rp 122.421.859 -29.826.817 214.823 39.048.713.785 2.237.257
-------
-(2.867.950.460) -----
Saldo 31 Desember 2013 Rp 398.575.140 242.413.506.025 218.069.679 33.733.774 101.474.560.817 59.467.733 344.597.913.167
30. Penjualan - Neto 2014 Rp Penjualan Dikurangi : Diskon Penjualan Penjualan - Neto
52
31 Maret
2013 Rp
1.182.574.341.927
872.233.704.982
(29.352.633.661)
(17.629.543.645)
1.153.221.708.266
854.604.161.337
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama sebagai berikut : 31 Maret 2014
2013
Rp
Rp
Produksi Makanan Makanan Pokok Mie Kering
135.047.574.790
57.353.678.677
Bihun
105.679.050.970
67.914.720.577
Sub Jumlah Makanan Pokok
240.726.625.760
125.268.399.254
Makanan Konsumsi Snack Ekstrusi Mie Instan Biskuit Permen Lainnya
152.166.096.942 52.067.026.981 26.254.645.478 5.120.508.080 1.318.112.699
88.964.917.525 47.971.214.741 33.510.923.038 5.971.338.874 94.967.755
Sub Jumlah Makanan Konsumsi
236.926.390.180
176.513.361.933
Sub Jumlah Manufaktur Makanan
477.653.015.940
301.781.761.187
Pengolahan Beras Beras
672.401.257.101
558.381.669.285
Tandan Buah Segar
8.091.397.540
12.070.274.509
Minyak Sawit Mentah
21.721.749.913
--
2.706.921.432
--
Sub Jumlah Agribisnis
32.520.068.885
12.070.274.509
Sub Jumlah Penjualan
1.182.574.341.926
872.233.704.981
(29.352.633.660)
(17.629.543.645)
1.153.221.708.266
854.604.161.337
Agribisnis
Inti Sawit dan Turunannya
Dikurangi : Diskon Penjualan Total Penjualan - Neto
Seluruh penjualan tersebut adalah kepada pihak ketiga.
53
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31. Beban Pokok Penjualan 31 Maret
Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir
2014
2013
Rp
Rp
236.058.518.042 284.255.757.721 (252.901.154.857)
186.067.230.357 169.351.047.966 (212.613.425.029)
267.413.120.906
142.804.853.294
15.487.553.989 29.521.150.985
12.969.495.447 27.539.279.442
Biaya Pokok Produksi
312.421.825.879
183.313.628.183
Persediaan Barang Jadi Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir
15.993.325.859 -(18.733.819.588)
15.092.405.486 -(21.265.676.650)
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produksi Konsumen
309.681.332.150
177.140.357.020
514.816.281.065 314.198.990.145 (429.928.440.864)
195.170.212.920 393.842.420.704 (214.687.692.497)
399.086.830.346
374.324.941.127
5.134.828.589 10.104.669.514
1.376.968.666 9.071.804.403
414.326.328.449
384.773.714.196
107.825.870.121 293.646.542.168 (252.335.044.784)
102.440.496.163 53.228.210.969 (55.157.526.699)
563.463.695.954
485.284.894.629
1.044.586.703 8.287.025.692 4.404.155.298 3.439.395.630 1.929.287.750
703.200.960 3.549.606.917 1.495.555.126 1.276.454.846 2.098.071.830
Sub Jumlah Beban Produksi Langsung Beban Produksi Tidak Langsung
19.104.451.073 4.014.203.040
9.122.889.679 1.054.596.104
Persediaan Barang Jadi Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir
2.139.376.367 3.081.869.371 (5.123.910.610)
----
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Agribisnis
23.215.989.241
10.177.485.783
896.361.017.346
672.602.737.431
Jumlah Bahan Baku Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung
Pengolahan Beras Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir Jumlah Bahan Baku Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung Biaya Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir Jumlah Beban Pokok Penjualan - Pengolahan Beras Agribisnis Beban Produksi Langsung Pembelian Tandan Buah Segar Upah Langsung Pemeliharaan dan Perbaikan Penyusutan Tanaman Perkebunan Menghasilkan Pengangkutan dan Panen
Jumlah Beban Pokok Penjualan
54
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 32. Beban Usaha 31 Maret 2014 Rp
2013 Rp
Penjualan Pengangkutan Promosi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Sewa Transportasi dan Akomodasi Penyusutan Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500.000.000)
25.025.203.221 18.148.667.478 7.586.404.960 1.377.266.530 1.238.350.548 404.167.982 2.929.500.350
21.060.834.236 13.956.931.995 4.842.834.635 618.367.304 908.982.166 252.187.678 2.092.327.034
Jumlah Pemasaran dan Penjualan
56.709.561.069
43.732.465.048
Beban Umum dan administrasi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Profesional dan Konsultan Sewa Penyusutan Transportasi dan Akomodasi Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500.000.000)
14.179.587.263 1.654.993.010 1.496.791.001 1.388.554.267 1.049.982.570 5.094.927.359
7.180.948.455 1.340.516.081 840.685.981 1.127.963.790 1.192.417.407 3.338.517.407
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
24.864.835.469
15.021.049.121
33. Biaya Keuangan - Neto 31 Maret 2014 Rp
2013 Rp
Penghasilan Bunga Beban Bunga Pinjaman Bank Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah Biaya Administrasi Bank Beban Provisi
2.671.304.979
1.859.748.922
(23.248.445.109) (23.062.500.000) (928.031.648) (363.378.912)
(29.433.072.149) -(1.685.794.688) (1.076.673.205)
Jumlah Biaya Keuangan - Neto
(44.931.050.690)
(30.335.791.120)
Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank, deposito berjangka dan investasi jangka pendek (lihat Catatan 3 dan 5), sedangkan beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman, sewa pembiayaan, dan obligasi (lihat Catatan 18, 20, dan 21).
55
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 34. Penghasilan (Beban) Lain-lain 31 Maret 2014 Rp
2013 Rp
Pendapatan Lainnya Laba Selisih Kurs Lain-lain
7.496.353.124 694.377.727
129.235.063 --
Jumlah Pendapatan lainnya
8.190.730.851
129.235.063
Beban Lainnya Rugi atas Pelepasan Aset Tetap Beban Manajemen Fee Lain-lain
(97.186.566) (1.418.359.334) (1.039.707.268)
(4.681.667) (1.345.701.612) (307.102.414)
Jumlah Beban lainnya
(2.555.253.168)
(1.657.485.693)
35. Laba per Saham 3 Bulan 2014 Rp Laba Bersih Rata -rata Tertimbang jumlah saham biasa yang Beredar (Lembar Saham)
1 Tahun 2013 Rp
2013 Rp
98.067.380.604
65.668.047.227
310.394.486.130
2.926.000.000
2.926.000.000
2.926.000.000
33,52
22,44
106,08
Laba per Saham Dasar
36. Segmen Operasi 31 Maret 2014 Produksi Makanan Rp
Pengolahan Beras
Agribisnis
Rp
Lainnya
Rp
Rp
Eliminasi
Konsolidasian
Rp
Rp
Penjualan - Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Alokasi Beban Usaha Beban (Pendapatan) Lainnya
466.394.559.554 309.681.332.151 156.713.227.404 45.142.513.831 52.538.955.550
654.307.079.827 563.463.695.954 90.843.383.873 25.730.864.553 (1.497.940.920)
32.520.068.885 23.215.989.241 9.304.079.643 6.768.572.165 (9.180.801.009)
19.825.671.087 -19.825.671.087 3.932.445.989 (27.670.020.216)
(19.825.671.087) -(19.825.671.087) -(19.825.671.087)
1.153.221.708.266 896.361.017.346 256.860.690.920 81.574.396.538 (5.635.477.683)
Laba Usaha Beban Keuangan - Neto
59.031.758.023 (8.262.933.215)
66.610.460.240 25.578.872.154
11.716.308.487 3.341.692.120
43.563.245.314 24.273.419.632
---
180.921.772.065 44.931.050.690
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan
67.294.691.239
41.031.588.086
8.374.616.367
19.289.825.682
--
135.990.721.374
(13.414.422.750)
(8.192.346.500)
--
(3.467.623.600)
--
(25.074.392.850)
Beban Pajak Penghasilan - Neto Laba Tahun Berjalan
110.916.328.524
Jumlah Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
98.067.380.604 12.848.947.921
Jumlah
110.916.328.524
Aset Segmen
2.029.241.613.412
1.847.165.092.755
1.149.922.858.694
3.189.927.396.550
(3.035.721.392.669)
5.180.535.568.741
Liabilitas Segmen
1.322.159.934.718
1.468.860.753.986
449.868.494.753
1.303.437.805.526
(1.831.480.621.636)
2.712.846.367.346
56
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Desember 2013
Penjualan - Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Alokasi Beban Usaha Beban (Pendapatan) Lainnya Laba Usaha Beban Keuangan - Neto
Produksi Makanan Rp
Pengolahan Beras
Agribisnis
1.604.432.379.227 1.032.060.235.568 572.372.143.659 186.892.932.913 158.515.379.799
2.372.508.396.794 2.052.830.192.822 319.678.203.972 82.343.222.158 43.881.815.515
79.794.357.961 58.372.516.755 21.421.841.206 10.382.624.349 5.117.166.321
103.374.990.630 -103.374.990.630 18.300.918.407 (101.832.964.209)
(103.374.990.630) (103.374.990.630) -(103.374.990.630)
4.056.735.133.983 3.143.262.945.145 913.472.188.838 297.919.697.827 2.306.406.796
226.963.830.947 40.563.236.843
193.453.166.299 37.303.164.053
5.922.050.536 4.417.988.336
186.907.036.432 81.375.076.592
---
613.246.084.214 163.659.465.825
--
449.586.618.389
--
(102.856.668.175)
Rp
Rp
Lainnya
Eliminasi
Rp
Konsolidasian
Rp
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan
186.400.594.104
156.150.002.246
1.504.062.200
105.531.959.840
Beban Pajak Penghasilan - Neto
(46.414.737.184)
(39.295.867.000)
1.743.213.608
(18.889.277.600)
Rp
Laba Tahun Berjalan
346.729.950.214
Jumlah Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
310.395.654.613 36.334.295.601
Jumlah
346.729.950.214
Aset Segmen
2.167.503.520.269
1.663.197.368.285
1.102.872.962.643
2.981.849.748.967
(2.894.600.471.201)
5.020.823.128.963
Liabilitas Segmen
1.480.836.227.255
1.317.732.271.101
411.193.215.070
1.332.410.557.160
(1.878.122.014.493)
2.664.050.256.093
37. Kombinasi Bisnis Akuisisi PT Subafood Pangan Jaya (SPJ) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham SPJ, No. 164 dan Akta Jual Beli saham No. 165, 166 dan 167, yang seluruhnya dibuat pada tanggal 19 Desember 2012 di hadapan Andy Widyanto S.H., notaris di Tangerang, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,60% saham SPJ. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah: Rp Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak dan Beban Dibayar di Muka Aset Tetap Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Takberwujud Aset Pajak Tangguhan Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Utang Usaha - Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Lancar lainnya Utang Pajak Beban Akrual Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya Liabilitas Imbalan Pascakerja Jumlah Aset Neto
3.940.794.566 7.257.295.818 44.308.931 13.036.088.203 2.691.025.848 21.848.240.000 93.739.000 52.000.000.000 638.536.745 6.547.268.547 (5.255.953.478) (53.194.600) (832.213.589) (287.086.690) (98.206.000) (2.299.365.162)
99.271.278.139
57
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 728.721.861 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan SPJ terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perusahaan. Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan SPJ sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan nihil. Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari SPJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal seolah-olah SPJ telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp 110.860.863.765 dan Rp 1.133.120.808. Akuisisi PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham TAM No. 1 dan Akta Jual Beli saham No. 2 dan No. 3 semuanya tertanggal 3 Oktober 2012 dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., notaris di Jakarta, PT Muarobungo Plantation dan PT Tugu Palma Sumatera, keduannya entitas anak mengakuisisi kepemilikan saham pada TAM, masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 8.980.274.094 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan TAM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perusahaan.
58
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan TAM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil. Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari TAM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal seolah-olah TAM telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar nihil dan nihil. 38. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing
USD Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha - Pihak Ketiga Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset
31 Maret 2014 Mata Uang Asing SGD EUR
3.776.214,25 360.229,42 651.061,78 4.787.505,45
-----
Liabilitas Utang Usaha - Pihak Ketiga Utang Bank - Jangka Pendek Sub Jumlah Liabilitas
(2.546.748,72) (22.948.140,48) (25.494.889,20)
Aset dalam Mata Uang Asing - Bersih
(20.707.383,75)
Ekuivalen Rp -----
43.063.947.296 4.108.056.352 7.424.708.498 54.596.712.146
31 Desember 2013 Mata Uang Asing USD SGD EUR 7.374.471,00 1.463.778,82 582.097,50 9.420.347,32
-----
Ekuivalen Rp
-----
89.887.427.019 17.842.000.037 7.095.186.428 114.824.613.484
(35.984,80) -(35.984,80)
(65.631,00) (30.397.490.696) (4.554.965,00) (15.434,00) (21.500,00) -- (266.496.755.394) (19.177.378,00) --(65.631,00) (296.894.246.090) (23.732.343,00) (15.434,00) (21.500,00)
(56.030.727.743) (233.753.060.442) (289.783.788.185)
(35.984,80)
(65.631,00) (242.297.533.944) (14.311.995,68) (15.434,00) (21.500,00)
(174.959.174.701)
39. Instrumen Keuangan dan Managemen Risiko Keuangan a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko nilai tukar dan risiko bunga dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup. Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga Grup dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan. Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman. Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup. Kebijakan manajemen Grup untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut: Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih; Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi liabilitas keuangan. Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusat
59
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Risiko Kredit Grup mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya: Belum Jatuh Tempo
0 - 30 hari
31 Maret 2014 31 - 90 hari
> 90 hari
Jumlah
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
227.616.100.581 -110.509.900.999 43.364.455.281 50.983.196.494
-569.241.653.229 ----
-224.476.746.960 ----
-172.769.731.013 ----
227.616.100.581 966.488.131.202 110.509.900.999 43.364.455.281 50.983.196.494
Jumlah
432.473.653.354
569.241.653.229
224.476.746.960
172.769.731.013
1.398.961.784.556
Belum Jatuh Tempo Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
316.589.766.504 -110.412.733.035
0 - 30 hari
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
43.364.455.281 47.523.540.449
-468.594.687.514 -----
Jumlah
517.890.495.269
468.594.687.514
31 Desember 2013 31 - 90 hari
> 90 hari
Jumlah
-253.101.496.975 --
-183.708.813.872 --
316.589.766.504 905.404.998.361 110.412.733.035
---
---
43.364.455.281 47.523.540.449
253.101.496.975
183.708.813.872
1.423.295.493.631
Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya: 31 Maret 2014 Akan Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Utang Usaha Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Obligasi - Neto Sukuk Ijarah - Neto Utang Pihak Berelasi Non-usaha Jumlah
1 - 5 tahun
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
140.409.359.980 18.352.938.571 45.202.620.973 53.379.493.961
5.910.935.265 ----
-----
---13.509.062.172
146.320.295.245 18.352.938.571 45.202.620.973 66.888.556.133
774.294.538.476 111.603.540.068 13.395.849.963 ---1.156.638.341.991
-327.409.388.981 9.185.965.278 592.609.770.085 299.255.250.000 -1.234.371.309.608
--------
-----111.969.095 13.621.031.267
774.294.538.476 439.012.929.049 22.581.815.240 592.609.770.085 299.255.250.000 111.969.095 2.404.630.682.866
60
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Desember 2013 Akan Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Utang Usaha Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Obligasi - Neto Sukuk Ijarah - Neto Utang Pihak Berelasi Non-usaha Jumlah
1 - 5 tahun
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
121.815.785.652 11.342.510.524 45.446.579.628 53.379.493.961
5.910.935.265 ----
-----
---10.865.450.293
127.726.720.917 11.342.510.524 45.446.579.628 64.244.944.254
780.197.680.109 110.048.284.753 11.602.431.097 ---1.133.832.765.724
-320.936.580.651 11.776.174.880 592.152.526.643 299.180.775.000 -1.229.956.992.439
--------
-----102.318.076 10.967.768.369
780.197.680.109 430.984.865.405 23.378.605.977 592.152.526.643 299.180.775.000 102.318.076 2.374.757.526.533
Risiko Suku Bunga Grup terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Grup memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Grup menerapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan: Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap dan mengambang. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga: 31 Maret 2014 Kurang dari 1 Tahun Tanpa Bunga Bunga Tetap Bunga Mengambang Jumlah
Akan Jatuh Tempo 1 - 5 tahun
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
203.964.919.523 233.849.221.992 718.824.200.476
5.910.935.265 1.154.776.163.818 73.684.210.526
----
13.621.031.267 ---
223.496.886.055 1.388.625.385.809 792.508.411.002
1.156.638.341.991
1.234.371.309.608
--
13.621.031.267
2.404.630.682.866
31 Desember 2013 Kurang dari 1 Tahun Tanpa Bunga Bunga Tetap Bunga Mengambang Jumlah
Akan Jatuh Tempo 1 - 5 tahun
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
178.604.875.804 297.759.956.043 657.467.933.878
5.910.935.265 1.079.835.530.859 144.210.526.316
----
10.967.768.369 ---
195.483.579.438 1.377.595.486.901 801.678.460.194
1.133.832.765.725
1.229.956.992.439
--
10.967.768.369
2.374.757.526.533
Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis peningkatan 1% bunga pinjaman, akan menurunkan laba sebelum pajak sebesar Rp7.925.084.110 (2013:Rp8.016.784.602). Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua tingkat bunga dengan pola yang sama terhadap seluruh utang bank, tetapi tidak benar-benar terjadi pada kenyataannya.
61
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman. Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajiakan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013: 31 Maret 2014
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non Usaha Utang Usaha Utang Sewa Pembiayaan Beban Akrual Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Neto Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Keuangan
31 Desember 2013
Nilai Tercatat Rp
Nilai Wajar Rp
Nilai Tercatat Rp
Nilai Wajar Rp
227.616.100.581 966.488.131.202 110.509.900.999 43.364.455.281 50.983.196.494
227.616.100.581 965.778.113.299 110.509.900.999 43.364.455.281 50.983.196.494
316.589.766.504 905.404.998.361 110.412.733.035 43.364.455.281 47.523.540.449
316.589.766.504 904.694.980.459 110.412.733.035 43.364.455.281 47.523.540.449
1.398.961.784.556
1.398.251.766.653
1.423.295.493.631
1.422.585.475.728
774.294.538.476 439.012.929.049 111.969.095
774.294.538.476 439.012.929.049 111.969.095
780.197.680.109 430.984.865.405 102.318.076
780.197.680.109 430.984.865.405 102.318.076
146.320.295.245 22.581.815.240 45.202.620.973 891.865.020.085 18.352.938.571 66.888.556.133
146.320.295.245 22.581.815.240 45.202.620.973 900.470.475.523 18.352.938.571 66.888.556.133
127.726.720.917 23.378.605.977 45.446.579.628 891.333.301.643 11.342.510.524 64.244.944.254
127.726.720.917 23.378.605.977 45.446.579.628 900.517.399.281 11.342.510.524 64.244.944.254
2.404.630.682.866
2.413.236.138.304
2.374.757.526.533
2.383.941.624.171
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar.
62
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 40. Transaksi Non-Kas Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui realiasasi uang muka pembelian aset tetap masing-masing adalah sebesar Rp1.465.961.356 dan Rp2.334.529.321. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui penambahan sewa pembiayaan masing-masing adalah sebesar Rp2.985.810.000 dan Rp12.666.326.290. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui pinjaman bank adalah sebesar Rp7.700.000.000 dan Rp67.768.173.443. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp2.274.822.216 dan Rp. Rp16.606.400.579. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp5.820.368.943 dan Rp18.043.281.894. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan perangkat lunak melalui realisasi uang muka adalah sebesar nihil dan Rp671.365.716. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui pembayaran kepada pemasok adalah sebesar Rp73.556.000.000 dan Rp121.328.999.997. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui beban bunga adalah sebesar Rp. 2.274.822.216 dan Rp2.584.338.827. 41. Pengelolaan Permodalan 31 Maret
31 Desember
2014 Rp
2013 Rp
Jumlah Liabilitas Dikurangi : Kas dan Setara Kas
2.712.846.367.346 (227.616.100.581)
2.664.050.256.093 (316.589.766.504)
Jumlah Liabilitas - Neto
2.485.230.266.766
2.347.460.489.589
Jumlah Ekuitas Dikurangi: Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
2.467.689.201.395
2.356.772.872.871
(1.215.758.371) (95.826.654.573)
(1.215.758.371) (95.826.654.573)
(43.932.064.234) (357.446.861.088)
(43.932.064.234) (344.597.913.167)
Jumlah
(498.421.338.266)
(485.572.390.345)
Jumlah Ekuitas Disesuaikan
1.969.267.863.129
1.871.200.482.526
1,3
1,3
Liabilitas Bersih:
Entitas Sepengendali Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Selisih Transaksi Pihakk Nonpengendali Kepentingan Nonpengendali
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan. Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
63
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 42. Peristiwa setelah Periode Pelaporan Berdasarkan Amendment Akta Perjanjian Kredit No. LA/CA/1862/A2/2014 tertanggal 2 Mei 2014, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak memperoleh perpanjangan waktu fasilitas kredit dari PT Bank Rabobank International Indonesia sampai dengan 30 Juni 2014. 43. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013 Beberapa intepretasi standart akuntansi keuangan (ISAK) baru berikut ini sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” Disamping itu, pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar” Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut. 44. Tanggung Jawab Manajemen dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 19 Mei 2014.
64