Laporan Keuangan Konsolidasi Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit)
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit)
Daftar Isi
Halaman Neraca Konsolidasi…………………………………………..…………………………………………………. 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi…………..……………………………………………………………………
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi...............…….....…………………………………………..........
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi…....….…..……………………………………………………………………
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi……………....………………………………………………. 7-39
***************************
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah)
30 Juni Catatan
2009
2008
AKTIVA
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 3,23 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp16.181.592.284 pada periode 2009 dan Rp14.391.678.948 pada periode 2008 2c,2d,4,23 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5 Piutang lain-lain Persediaan 2e,6,10,16 Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya 2f
28.562.502.101
25.560.921.999
33.707.798.302 5.003.197.976 216.644.967.641 39.258.289.952
55.942.956.877 1.299.428.130 6.918.056.638 320.268.401.235 48.212.370.304
Jumlah Aktiva Lancar
323.176.755.972
458.202.135.183
43.298.752.607 785.433.000 41.106.499.537
16.095.553.820 785.433.000 43.243.594.738
112.787.931.531
98.546.183.175
1.284.783.400.107
1.319.107.890.572
40.948.378.701 93.802.845.314 305.416.885 27.051.329.395 10.224.424.922
38.968.177.323 118.738.127.086 372.259.698 18.624.339.897 15.811.468.770
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
1.655.094.411.999
1.670.293.028.079
JUMLAH AKTIVA
1.978.271.167.971
2.128.495.163.262
AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan - bersih 2n,14 Penyertaan saham - bersih 2b Hutan tanaman industri - bersih 2g,7,16 Hutan tanaman industri Dalam tahap pengembangan Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp1.141.406.270.165 pada periode 2009 dan Rp1.080.020.186.657 2h,2i, pada periode 2008 8,9,15,16 Biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan - bersih 2j Goodwill Piutang karyawan 2d Tagihan restitusi pajak penghasilan 2n,14 Aktiva tidak lancar lainnya
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah)
30 Juni Catatan
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Wesel Bayar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Pinjaman dana reboisasi Hutang sewa guna usaha
9 6,8,10,24 2d,11,24
3.067.500.000 288.308.198.011
213.229.002.659
151.151.037.152
126.478.752.417
12,24 2n,14
7.066.781.975 63.720.137.720 41.425.456.123 3.259.152.081
1.666.249.834 25.214.268.282 32.943.482.741 2.685.539.755
8,15,24 6,7,16 2i,8,24
194.904.588.117 8.732.115.586 76.108.064.583
106.853.915.082 7.116.057.792 62.705.403.742
837.743.031.348
578.892.672.304
2n,14
-
1.937.699.543
2d,5
798.170.400
798.170.400
2o,13
24.219.507.261
17.170.656.796
8,15,24 6, 7,16 2i,8,24
597.962.943.174 79.439.557.519
634.671.316.969 4.366.057.794 73.387.624.266
15
126.690.000.535
141.318.767.073
5
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Pinjaman dana reboisasi Hutang sewa guna usaha Kredit yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2b
829.110.178.889
873.650.292.841
1.666.853.210.237
1.452.542.965.145
50.786.442.013
41.683.887.250
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah)
30 Juni Catatan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.236.022.143 saham pada periode 2009 dan 1.236.000.643 saham pada periode 2008 1b,15,17 Agio saham 1b,17 Selisih penilaian kembali aktiva tetap Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2009
2008
1.236.022.143.000 293.000.000.000
1.236.000.643.000 293.000.000.000
-
102.617.878.164
1.000.000.000 (1.269.390.627.279)
1.000.000.000 (998.350.210.297)
260.631.515.721
634.268.310.867
1.978.271.167.971
2.128.495.163.262
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni Catatan PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN
2009
2008
2d,2l,5,19
294.470.700.824
551.342.882.349
2d,2k,5,6,20
362.537.036.045
482.865.971.215
(68.066.335.221)
68.476.911.134
16.010.378.325 26.607.055.170
25.425.276.073 24.442.629.831
42.617.433.495
49.867.905.904
(110.683.768.716)
18.609.005.229
56.951.214 77.399.157.054 (24.730.157.293) 11.782.198.117 (14.842.140.886) (2.211.168.386)
424.347.810 17.678.572.567 (25.921.416.418) 118.598.158 (8.530.472.037)
47.454.839.820
(16.230.369.920)
(63.228.928.896)
2.378.635.309
(518.817.027) 1.139.937.460
(3.728.554.670)
621.120.433
(3.728.554.670)
LABA (RUGI) KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2d,8,21
Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Laba selisih kurs - bersih Beban keuangan Laba penjualan aktiva tetap Amortisasi Goodwill Penghasilan (beban) lain-lain - bersih
2m 10,15,22 8
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN Periode berjalan 2n,14 Tangguhan 2n,14 Manfaat (beban) pajak penghasilan RUGI SEBELUM POS LUAR BIASA
(62.607.808.463)
(1.349.919.361)
POS LUAR BIASA Laba atas penyelesaian hutang bank
-
50.967.675.595
(62.607.808.463)
49.617.756.234
1.711.319.114
2.821.271.052
(64.319.127.577)
46.796.485.182
(52)
38
LABA (RUGI) SEBELUM HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS BAGIAN LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS BAGIAN LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
2s
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo 1 Januari 2008 dilaporkan sebelumnya Penerbitan saham tambahan dari Perdagangan waran
Laba bersih periode 2008
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.228.465.988.000
1b,17
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Agio Saham
293.000.000.000
102.617.878.164
-
-
7.534.655.000
Saldo Laba (Akumulasi Defisit) Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
1.000.000.000 (1.045.146.695.479) (1.044.146.695.479)
-
-
-
-
-
-
Saldo 30 Juni 2008
1.236.000.643.000
293.000.000.000
102.617.878.164
-
1.000.000.000 (998.350.210.297)
Saldo 1 Januari 2009
1.236.022.143.000
293.000.000.000
-
-
1.000.000.000
-
-
-
-
1.236.022.143.000
293.000.000.000
Saldo 30 Juni 2009
-
-
-
-
Rugi bersih periode 2009
46.796.485.182
579.937.170.685
7.534.655.000
46.796.485.182
46.796.485.182
(997.350.210.297)
634.268.310.867
(1.205.071.499.702) 1.204.071.499.702)
(64.319.127.577) - 1.000.000.000
-
(64.319.127.577)
(1.269.390.627.279) (1.268.390.627.279)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
Ekuitas - Bersih
Bersih
324.950.643.298
(64.319.127.577) 260.631.515.721
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni Catatan
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi Penerimaan aktivitas operasi lainnya-bersih Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran untuk beban usaha Penerimaan (pembayaran) dari piutang lain-lain bersih Penerimaan (pembayaran ) untuk pajak penghasilan dan pertambahan nilai Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran atas akuisisi Anak Perusahaan Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan HTI dalam pengembangan Perolehan aktiva tetap
8
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari wesel bayar Penerimaan dari pinjaman hubungan istimewa Penerimaan hasil perdagangan waran Pembayaran cicilan pokok hutang bank Pembayaran hutang sewa guna usaha Pembayaran hutang Dana Reboisasi Penerimaan pinjaman hutang bank
17 15 16
Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS KAS AWAL PERIODE KAS AKHIR PERIODE
3
2008
320.871.951.895 (266.466.877.681)
572.976.797.567 (481.226.987.977)
54.405.074.214 24.888.248.533 5.6951.214 (24.918.278.511) (40.121.300.052) (5.974.900.000)
91.749.809.590 20.099.124.856 424.347.810 (33.472.095.497) (49.867.905.904) 46.347.314.863
-
12.753.269.768
8.335.795.398
88.033.865.506
12.168.350.000 (5.730.005.222) (3.486.388.545)
(24.993.600.205) 375.599.605 (13.974.635.972) (87.095.265.737)
2.951.956.233
(125.687.902.309)
3.067.500.000 6.500.000.000 (12.181.468.787) (5.061.831.328) -
7.534.655.000 (172.022.377.545) (28.738.335.988) (2.750.000.000) 193.632.554.338
(7.675.800.113)
(2.343.504.195)
3.611.951.516
(39.997.541.038)
24.950.550.585
65.558.462.997
28.562.502.101
25.560.921.999
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk ( “ Perusahaan ” ) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 10 tanggal 14 April 1980, yang kemudian diubah dengan akta No. 1 tanggal 3 Juni 1980 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/303/16 tanggal 18 Juni 1980 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 Tambahan No. 855 tanggal 4 November 1980. Status Perusahaan kemudian diubah menjadi perusahaan yang didirikan dalam rangka Undang-undang No. 6 tahun 1968, (yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970), tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta No. 13 tanggal 14 Juli 1980 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/255/12 tanggal 19 Mei 1981, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 Tambahan No. 984 tanggal 11 Desember 1981. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir sebagaimana termuat dalam akta No. 67 tanggal 28 Mei 2008 yang dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, S.H., yang antara lain, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp1.800.000.000.000 yang terbagi menjadi 1.800.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham menjadi Rp3.000.000.000.000, yang terbagi atas 3.000.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama dan perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU76787.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Oktober 2008. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri pengolahan kayu terpadu; mendirikan dan menjalankan perusahaan dalam bidang pengembangan/ eksploitasi hasil Hutan Alam dan Hutan Tanaman serta usaha penebangan dan pengangkutan kayu; serta perdagangan impor/ekspor dan lokal. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam kegiatankegiatan usaha tersebut. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1983. Kantor pusat Perusahaan terletak di Menara Bank Danamon, Lantai 19, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. E IV/6, Mega Kuningan, Jakarta dan kantor pusat operasional dan pabriknya berlokasi di Kalimantan Timur. Dengan persetujuan yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Desember 1997, Perusahaan dan PT Suryaraya Wahana (SRW) menandatangani perjanjian penggabungan usaha, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C213.570.HT.01.04.TH.97 tanggal 29 Desember 1997 dan telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan surat persetujuan No. 225/III/PMDN/1998 tanggal 15 Juli 1998. SRW menggabungkan usahanya dalam Perusahaan efektif pada tanggal 6 Mei 1998. Dengan persetujuan yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 8 November 2000, Perusahaan dan PT Nityasa Mandiri, Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, menandatangani perjanjian penggabungan usaha pada tanggal 9 November 2000, yang telah didaftarkan pada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah mendapat pengesahan dari Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara melalui surat persetujuan No.275/III/PMDN/2000 tanggal 1 Desember 2000. Selanjutnya, PT Nityasa Mandiri menggabungkan usahanya ke dalam Perusahaan efektif pada tanggal 1 Desember 2000.
7
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2009, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Grup adalah 804.786 hektar, yang terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Rincian luas areal HPH tersebut adalah sebagai berikut (tidak diaudit): No. dan Tanggal Surat Keputusan (SK) HPH
Luas (Hektar)
Masa (Tahun)
Sisa manfaat (Tahun)
Sisa hutan yang belum dikelola (Hektar)
Unit HPH II SK No. 365/Kpts-II/1993, Tanggal 17 Juli 1993 (Perubahan); SK No. 823/Kpts-II/1999, Tanggal 1 Oktober 1999 (Pengukuhan batas temu gelang areal HPH) SK no.400/Menhut II/2004 Tanggal 18 Oktober 2004
267.600
45
42
177.946
Unit HPH IV SK No. 497/Kpts-II/1992, Tanggal 1 Juni 1992 (Perubahan)
100.000
20
1
27.046
59.066
20
9
17.351
Unit HPH V SK No. 236/Kpts-II/1998, Tanggal 27 Februari 1998 Jumlah
Anak Perusahaan PT Karya Wijaya Sukses SK No. 192/Menhut-II/2006, Tanggal 24 Mei 2006 (Perubahan) PT Essam Timber SK No. 633/Kpts-II/1992 Tanggal 22 Juni 1992
426.666
222.344
22.320
20
12 1/2
8.759
355.800
20
3 1/2
348.648
804.786
580.273
Pada bulan Mei 2006, PT Karya Wijaya Sukses, Anak perusahaan telah memperoleh izin usaha untuk areal HPH di Kalimantan Timur sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan SK No. 192/Menhut-II/2006, tanggal 24 Mei 2006. Sesuai dengan keputusan tersebut, masa berlaku HPH adalah 20 tahun dengan luas area sebesar 22.320 Ha. Pada bulan Juni 2008, Perusahaan efektif mengakuisisi 99,99% saham PT Essam Timber (Essam) dari PT Bina Nusa Lestari, Yayasan Adi Upaya dan Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara, pihak ketiga. Essam bergerak dibidang pengusahaan hutan memiliki SK HPH No. 633/Kpts-II/1992. Masa berlaku HPH adalah 20 tahun dengan luas area sebesar 355.800 Ha. Akuisisi saham tersebut telah disetujui Menteri Kehutanan melalui surat No. S.69/Menhut- VI/2008 tanggal 18 Februari 2008.
8
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tahun 1994, Perusahaan telah menawarkan 25.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Pada saat yang sama, Perusahaan juga melakukan pencatatan di Bursa Efek Jakarta atas 100.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama, yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Perusahaan kepada para pemegang saham Perusahaan. Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan pada tahun 1997, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tanggal 27 Februari 1998 sejumlah 343.750.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang empat (4) saham mempunyai hak untuk membeli sebelas (11) saham baru dengan harga penawaran Rp1.000 per saham. Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham, pada tahun 2006 dan 2005 Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui konversi hutang menjadi modal masing-masing sebanyak 92.950.040 saham dan 58.854.017 saham. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui suratnya masing- masing No. C-17151 HT.01.04.TH.2006, No. C-34316.HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, dan No. C-08257.HT. 01.04.TH.2005 tanggal 29 Maret 2005. Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan, pada tanggal 26 Juni 2006, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II dan penerbitan W aran Seri I masing-masing dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 155.713.448 kepada para pemegang saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang enam (6) saham mempunyai hak untuk membeli satu (1) saham baru dan memperoleh satu (1) Waran Seri I dengan harga penawaran Rp1.000 per saham. Pengeluaran saham dan penerbitan Waran Seri I tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui suratnya masing-masing No. W7- HT.01.04-855 tanggal 18 September 2006. Pengeluaran saham-saham baru dan penerbitan Waran Seri I tersebut telah dicatatkan di Bursa pada tanggal 10 Juli 2006. Hasil Penawaran Umum Terbatas sejumlah Rp155 miliar bersih setelah biaya penerbitan saham sebesar Rp3 miliar. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka sampai dengan tanggal 7 Desember 2007, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 138.471.854 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan di atas. Sebagian besar peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut di atas telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui suratnya No. W7-HT.01.04-10041 tanggal 9 Juli 2007 dan No. AHU- 76787.AH.01.02 tanggal 23 Oktober 2008. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.556.155 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan di atas. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan bukti pelaporan nomor kendali: 598995 tanggal 16 April 2009 dan sesuai dengan surat keterangan notaris Benny Kristianto SH. Melalui surat No. 141/BK/V/2009 tanggal 1 Mei 2009. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. 9
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan) c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai Anak perusahaan sebagai berikut:
Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi (dalam Jutaan Rupiah) Anak Perusahaan
Kegiatan Pokok
PT Inti Prona (1) PT Nityasa Prima (2) PT Sumalindo Hutani Jaya (3)
Pengusahaan hutan Pengembangan hutan tanaman industri Pengusahaan hutan Pembangkit Listrik Perekat Pengusahaan hutan Pengembangan hutan tanaman industri Pengembangan hutan tanaman industri
PT Karya Wijaya Sukses (4) PT Kalimantan Powerindo (5) PT Sumalindo Mitra Resindo PT Essam Timber PT Sumalindo Alam Lestari PT Wana Kaltim Lestari
(1) (2) (3) (4) (5)
Persentase Pemilikan (%)
______________
___________
2009
2008
Riau Kalimantan Timur
99,00 99,90
18 20.103
24 20.886
Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur
60,00 98,00 99,99 60,00 99,99 99,98
81.438 7.888 271.899 155.490 131.295 5.125
56.775 4.749 291.189 86.855 94.931 125
Kalimantan Timur
99,18
250
-
Tempat Pusat Operasional
Anak perusahaan tidak aktif sejak tahun 2001 setelah hak pengusahaan hutan habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang lagi. Perusahaan yang belum beroperasi, memiliki aset beberapa bidang tanah. beroperasi secara komersial sejak tahun 2000 memiliki izin HPH. beroperasi secara komersial sejak tahun 2007.
PT Essam Timber Pada tanggal 12 Juni 2008, Perusahaan mengakuisisi 99,99% saham PT Essam Timber (Essam) dari PT Bina Nusa Lestari, Yayasan Adi Upaya dan Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara, pihak ketiga. Essam bergerak dalam bidang pengusahaan hutan alam. Rincian atas transaksi akuisisi tersebut adalah sebagai berikut: Harga perolehan Nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi Selisih lebih biaya akuisisi diatas nilai wajar aktiva bersih investasi
25.000.000.000 (93.738.127.086) 118.738.127.086
PT Wana Kaltim Lestari Pada tanggal 23 Juli 2008, Perusahaan melalui PT Sumalindo Alam Lestari, Anak perusahaan, mengakuisisi 99,20% saham PT Wana Kaltim Lestari (WKL) dari Tn. Sanjaya Dharmawan, Ny. Lina Hartanti and Tn. Yendy Taniwijaya, pihak ketiga. Proses akuisisi ini berlaku efektif pada tanggal 6 Agustus 2008 (pernyataan efektif). WKL bergerak dalam bidang pengusahaan hutan tanaman industri. Rincian atas transaksi akuisisi tersebut adalah sebagai berikut: Harga perolehan Nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi Selisih lebih biaya akuisisi diatas nilai wajar aktiva bersih investasi
10
5.000.000.000 (250.000.000) 4.750.000.000
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan) d. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan Pada tanggal 30 Juni 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Ambran Sunarko Kadaryanto Setiawan Herliantosaputro Harbrinderjit Singh Dillon Husni Heron
Direksi -
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Amir Sunarko David Lee Yuen Chak
-
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp4,8 miliar masing-masing pada periode 2009 dan 2008. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Grup mempunyai karyawan tetap masing-masing sekitar 2.602 orang dan 2.967 orang. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan dan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM – LK). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan konsep biaya historis, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang dicatat dengan nilai setelah penilaian kembali, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan penyertaan dalam bentuk saham tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas. Laporan arus kas konsolidasi telah disajikan dengan menggunakan metode langsung yang mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah Rupiah. b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”) yang dimiliki lebih dari 50%. Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dan nilai buku aktiva bersih anak perusahaan yang diakuisisi dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan Saham di atas Nilai Buku Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
11
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha (lanjutan) Penyertaan saham Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi bersih dari perusahaan asosiasi tersebut serta dikurangi penerimaan dividen kas sejak tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus, selama 20 tahun, atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dengan bagian proporsional Grup atas nilai buku aktiva bersih pada tanggal akuisisi. Penyertaan saham lainnya disajikan sebesar biaya perolehan. c.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk kayu bulat dan barang jadi, serta metode rata-rata bergerak untuk bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan. Pembelian dengan syarat penyerahan “FOB Shipping Point”, dimana barang belum diterima sampai dengan tanggal neraca, dicatat sebagai “Barang Dalam Perjalanan”. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. f.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
g. Hutan Tanaman Industri Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan hutan tanaman industri (HTI) yang meliputi biaya perencanaan, penanaman, pemeliharaan, pembinaan dan pengamanan HTI dalam daur pertama untuk setiap areal penanaman (lokasi) berbeda sampai dengan adanya pohon siap ditebang dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca sebagai “Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan”, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan dan pembinaan HTI dibebankan sebagai beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pada saat areal HTI tersebut menghasilkan/ siap ditebang, akumulasi biaya HTI dalam Pengembangan untuk areal penanaman (lokasi) dimana tersedia pohon siap tebang/menghasilkan dipindahkan ke akun “Hutan Tanaman Industri” dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus. 12
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aktiva Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali pada tahun 2005 berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Selisih penilaian kembali aset tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “ Aset Tetap ” , yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “ Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain ” dan PSAK No. 17 (1994), “ Akuntansi Penyusutan ” . Perusahaan telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca telah direklasifikasi ke akumulasi defisit pada tahun 2008 (Catatan 30). Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset tetap. Sebaliknya, pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“ carrying amount ”) aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui dalam laba rugi saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan, jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan, peralatan dan perabot kantor
20 3 - 20 4–5
Komponen aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Hak atas tanah berupa “ Hak Guna Bangunan ” tidak disusutkan, kecuali hak atas tanah yang diperoleh sebelum tahun 1993, yang disusutkan selama 20 tahun. Sesuai dengan PSAK No. 47, “ Akuntansi Tanah ” , semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Beban tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
13
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aktiva Tetap (lanjutan) Sesuai dengan PSAK No. 48, “ Penurunan Nilai Aktiva ” , mengharuskan nilai aktiva ditelaah kembali secara berkala atas kemungkinan penurunan pada nilai yang disebabkan oleh peristiwa atau indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Beban penyusutan atas aset tetap peralatan berat yang dipergunakan untuk pembangunan jalan utama dan cabang dan jembatan di areal Hak Pengusahaan Hutan dikapitalisasi ke dalam aset dalam penyelesaian atas jalan dan jembatan tersebut. i.
Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha diakui dengan menggunakan metode capital lease jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut: 1. Lessee memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha. 2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lessee ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, merupakan keuntungan lessor (full payout lease). 3. Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun. Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus selama masa sewa guna usaha. Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “ Sewa ” menggantikan PSAK No. 30 (1990), ” Akuntansi Sewa Guna Usaha ” Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
j.
Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan Biaya/iuran yang terjadi untuk memperoleh Hak Pengusahaan Hutan (HPH), seperti iuran HPH, analisis mengenai dampak lingkungan, foto udara dan rencana karya pengusahaan hutan, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat masing-masing HPH tersebut dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu HPH.
14
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Kapitalisasi Biaya Pinjaman Sesuai dengan PSAK No. 26 yang telah direvisi mengenai “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs dan beban lainnya yang terjadi akibat transaksi pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi. Kapitalisasi atas biaya pinjaman ini sampai dengan pembangunan tersebut selesai dikerjakan dan aktiva tersebut siap untuk digunakan. l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang sesuai dengan perjanjian penjualan umumnya adalah sebagai berikut: a. dari penjualan ekspor yang menggunakan syarat “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman. b. dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan nilai tukar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp11.575 dan Rp9.217 untuk US$1, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008. n. Perpajakan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran pendapatan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban keuangan untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. o. Dana Pensiun dan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Grup mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diestimasikan berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sehubungan imbalan kerja karyawan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen dan perhitungan internal.
15
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Dana Pensiun dan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Laba dan rugi aktuaris diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat akumulasi bersih dari laba dan rugi aktuaris yang belum diakui untuk masing-masing rencana pada akhir pelaporan tahun sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti pada saat itu. Anak perusahaan memiliki program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Tingkat iurannya sebesar 9% ditanggung oleh Anak perusahaan. p. Akuntansi Restrukturisasi Hutang Bermasalah Restrukturisasi pinjaman bermasalah dicatat sesuai dengan PSAK No. 54, “ Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah” Sesuai dengan PSAK No. 54, keuntungan restrukturisasi pinjaman diakui apabila nilai tercatat hutang, setelah diperhitungkan dengan penyelesaian pinjaman, yang antara lain, melalui penerbitan saham Perusahaan, lebih besar dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan pinjaman, tanpa memperhitungkan nilai tunainya. Seluruh biaya langsung yang timbul dalam restrukturisasi pinjaman bermasalah dikurangkan dalam perhitungan keuntungan restrukturisasi pinjaman. q. Informasi Segmen Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis). Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aktiva dan segmen kewajiban disajikan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Anak perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. r.
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari tambahan modal disetor yang berasal dari emisi saham.
s. Laba (Rugi) Bersih Per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “ Laba Per Saham ” , laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. t.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. 16
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2009 Kas
2008
637.971.742
4.504.385.053
279.119.059 24.780.522 3.316.588.011 1.583.740.026 14.897.924 107.328.644 2.797.934.477 166.489.209
711.724.357 2.019.851.608 173.488.964 77.860.308 122.479.509 545.887.305
6.438.121.991
3.760.886.469
234.914.569
11.330.174.151
135.430.956
119.591.307
7.763.066.014
1.071.272.775
14.593.631
854.570.790
4.719.680.142
-
327.845.184
252.351.720
-
16.397.683
27.924.530.359
21.056.536.946
28.562.502.101
25.560.921.999
Bank Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Bangkok Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Lain-lain Dalam Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (US$629.645 pada periode 2009 dan US$407.684 pada periode 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$22.975 pada periode 2009 dan US$1.228.203 pada periode 2008) PT Bank ANZ ((US$13.245 pada periode 2009 dan US$12.963 pada periode 2008) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$759.224 pada periode 2009 dan US$116.127 pada periode 2008) Bangkok Bank (US$1.427 pada periode 2008 dan US$92.636 pada periode 2008) Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (US$461.582 pada periode 2009) Lain-lain (US$32.063 pada periode 2009 dan US$27.355 pada periode 2008) Dalam Dolar Australia PT Bank ANZ (AUD1.846 pada periode 2008) Sub-jumlah
Jumlah kas dan setara kas
17
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari: 2009
2008
Pihak ketiga Ekspor Dalam Dolar AS (US$1.522.796 periode 2009 dan US$2.277.968 pada periode 2008) Lokal Dalam Rupiah Dalam Dolar AS (US$ 2.687.148 pada periode 2009 dan US$4.874.740 pada periode 2008)
15.570.593.325
21.014.257.501
6.266.171.677
4.350.901.920
27.476.092.358
44.969.476.404
-
1.299.428.130
49.312.857.360
71.634.063.955
(15.605.059.058)
(14.391.678.948)
33.707.798.302
57.242.385.007
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Sumber Graha Sejahtera (US$140.859 pada periode 2008) Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah piutang usaha – bersih
Rincian dari piutang usaha berdasarkan jenis mata uang dan umur piutang pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 Mata Uang
Belum jatuh tempo Jatuh tempo:. 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah piutang usaha
Rupiah
Dolar AS (Ekuivalen dalam Rupiah)
4.306.161.741
11.325.252.290
15.631.414.031
939.114.436 453.864.335 77.984.277 5.284.157.534
8.107.027.957 4.030.107.976 1.875.472.969 12.913.713.845
9.046.142.393 4.483.972.311 1.953.457.246 18.197.871.379
11.061.282.323
38.251.575.037
49.312.857.360
18
Jumlah
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 2008 Mata Uang
Rupiah
Dolar AS (Ekuivalen dalam Rupiah)
Jumlah
Belum jatuh tempo Jatuh tempo:. 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
774.552.367
43.151.990.344
43.926.542.711
2.001.505.116 1.574.844.437
17.132.604.935 592.796.194 538.497.013 5.867.273.549
19.134.110.051 592.796.194 538.497.013 7.442.117.986
Jumlah piutang usaha
4.350.901.920
67.283.162.035
71.634.063.955
Analisis atas perubahan saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2009
2008
Saldo awal tahun Mutasi tahun berjalan: Penghapusan (pemulihan) selama tahun berjalan
16.181.592.284
14.391.678.948
(576.533.226)
-
Saldo akhir periode
15.605.059.058
14.391.678.948
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Piutang tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas Hutang bank jangka pendek (Catatan 10). 5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain berupa pembelian, dan penjualan. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama adalah kesamaan pemilikan dan/atau manajemen. Rincian saldo kewajiban dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Persentase terhadap jumlah
aktiva (%) 2009 Aktiva Lancar Piutang usaha, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 4) PT Sumber Graha Sejahtera (US$140.859 pada periode 2008)
2008
-
19
1.299.428.130
2009
2008
-
0.06
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase terhadap jumlah
kewajiban (%)
Kewajiban Lancar Hutang Usaha, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 10) PT Pelayaran Nelly Dwi Putri (US$57.533 pada periode 2009 dan US$28.464 pada periode 2008) PT Sumber Graha Sejahtera Kewajiban Tidak Lancar Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Inhutani I
2009
2008
566.781.975 6.500.000.000
1.666.249.834 -
0.001 0.01
0.01 -
798.170.000
0,08
0,08
798.170.000
2009
2008
Seluruh hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dibebani bunga. 6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2009 Kayu olahan: Kayu lapis dan kayu lapis olahan Papan serat berkerapatan sedang (MDF) Kayu gergajian /woodworking products Barang dalam proses Kayu bulat Resin Batu Bara Bahan pembantu. suku cadang dan perlengkapan Barang dalam perjalanan Jumlah persediaan – bersih
2008
34.806.765.190 12.251.797.310 7.396.066.707 17.087.765.077 34.696.028.830 11.912.914.548 3.129.161.085 80.808.230.468 14.556.238.426
44.183.805.043 48.507.322.620 8.905.565.751 25.492.863.427 72.332.132.121 11.615.586.788 1.215.074.859 79.797.823.844 28.218.226.782
216.644.967.640
320.268.401.235
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai tercatat persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang tersebut di atas adalah cukup untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya. Persediaan tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas Hutang bank jangka pendek dan pinjaman dana reboisasi seperti dijelaskan dalam Catatan 10 dan 16. Persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar US$17 juta pada tanggal 30 Juni 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran dan pencurian.
20
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. HUTAN TANAMAN INDUSTRI Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) untuk mengembangkan hutan tanaman industri yang terletak di beberapa lokasi di propinsi Kalimantan Timur. Akumulasi biaya tersebut menurut lokasi adalah sebagai berikut: Lokasi
2009
2008
Sungai Pesab Muara Karangan Batu Putih Sungai Mao
16.179.320.862 22.909.007.971 19.663.525.527 5.008.163.747
16.179.320.862 22.909.007.971 19.663.525.527 5.008.163.747
Jumlah
63.760.018.107
63.760.018.107
Dipindahkan ke akun Hutan Tanaman Industri Akumulasi amortisasi
63.760.018.107 (22.653.518.570)
63.760.018.107 (20.516.423.369)
Sub-jumlah Dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai hutan tanaman industri
41.106.499.537
43.243.594.738
-
-
Hutan Tanaman Industri - Bersih
41.106.499.537
43.243.594.738
Amortisasi atas Hutan Tanaman Industri (HTI) dibebankan dalam usaha periode berjalan sebagai bagian dari beban pokok pendapatan. Sisa umur HPHTI untuk area di atas berkisar antara 29 sampai 35 tahun. Rincian mutasi saldo dari akumulasi biaya HTI dalam pengembangan selama enam bulan yang dikelompokkan menurut komponen kegiatan pembangunan HTI adalah sebgai berikut: 2009
2008
Saldo awal periode – hutan tanaman Industri dalam pengembangan Penambahan periode berjalan
107.057.926.308 5.730.005.223
83.354.944.165 15.191.239.010
Jumlah
112.787.931.531
98.546.183.175
Saldo akhir periode - hutan tanaman industri dalam pengembangan
112.787.931.531
98.546.183.175
21
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2009
Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
Nilai buku
45.789.872.204 207.546.260.951 407.567.652.303
3.013.872.014 67.498.393.689 154.655.111.061
42.776.000.189 140.047.867.262 252.912.541.242
1.491.361.468.703 15.652.833.472 14.806.821.268
889.800.211.185 13.819.094.959 12.619.587.256
601.561.257.517 1.833.738.512 2.187.234.012
2.182.724.908.901
1.141.406.270.165
1.041.318.638.735
Aktiva dalam penyelesaian
66.330.128.691
-
66.330.128.691
Aktiva Sewa Guna Usaha
258.482.852.957
81.348.220.277
177.134.632.680
2.507.537.890.550
1.222.754.490.443
1.284.783.400.107
Hak atas tanah Bangunan Jalan dan Jembatan Mesin. alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
Total
2008
Hak atas tanah Bangunan Jalan dan Jembatan Mesin. alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
Nilai buku
47.117.673.294 182.388.724.738 399.110.333.475
4.166.959.877 59.003.525.016 136.050.042.217
42.950.713.417 123.385.199.723 263.060.291.258
1.430.143.436.928 14.302.992.563 13.747.304.704
808.344.884.776 12.919.685.036 11.672.618.341
621.798.552.152 1.383.307.527 2.074.686.363
2.086.810.465.702
1.032.157.715.262
1.054.652.750.440
Aktiva dalam penyelesaian
81.010.367.454
Aktiva Sewa Guna Usaha
231.307.244.073
47.862.471.395
183.444.772.678
2.399.128.077.229
1.080.020.186.657
1.319.107.890.572
Total
22
-
81.010.367.454
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan) Alokasi pembebanan penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung dan aktiva sewa guna usaha pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2009 2008 Beban pokok pendapatan Beban penjualan (Catatan 21) Beban umum dan administrasi (Catatan 21)
67.925.580.317 119.359.944 473.637.815
55.609.546.835 104.082.202 698.914.622
Jumlah
68.518.578.076
56.412.543.659
Jumlah penyusutan untuk aktiva tetap pemilikan langsung yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk periode 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp48.776.668.261 dan Rp37.971.585.681, sedangkan penyusutan untuk aktiva sewa guna usaha adalah sebesar Rp19.741.909.815 pada periode 2009 dan sebesar Rp18.440.957.977 pada periode 2008. Jumlah penyusutan yang dikapitalisasi ke dalam aktiva dalam penyelesaian jalan dan jembatan dan hutan tanaman industri dalam pengembangan adalah sebesar Rp2.249.681.839 pada periode 2009 dan Rp7.221.717.173 pada periode 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aktiva tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aktiva tetap tersebut pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008. Aktiva tetap pemilikan langsung digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman seperti dijelaskan dalam Catatan 10,15 dan 16. Aset tetap pemilikan langsung dengan nilai buku sebesar Rp1.319 miliar pada tanggal 30 Juni 2009 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sekitar US$160 juta dan Rp12,49 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Bangunan, jalan dan jembatan di areal HPH dan HTI Grup tidak diasuransikan.. Pada tanggal 30 Juni 2009, persentase penyelesaian dari aktiva dalam penyelesaian, dipandang dari sudut keuangan, adalah berkisar antara 70% sampai dengan 95%. Hak pemilikan atas hak atas tanah Grup adalah merupakan Hak Guna Bangunan yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara 6 sampai dengan 23 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan atas hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Perusahaan melakukan perjanjian sewa guna usaha (meliputi hak opsi untuk membeli pada akhir masa sewa guna usaha) peralatan tertentu dengan jangka waktu sekitar dua (2) sampai empat (4) tahun. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha tersebut adalah sebagai berikut: 2009
2008
Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang
155.547.622.102
136.093.028.008
Jatuh tempo dalam satu tahun
(76.108.064.583)
(62.705.403.742)
79.439.557.519
73.387.624.266
Hutang sewa guna usaha jangka panjang
23
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. WESEL BAYAR Fasilitas pinjaman ini diperoleh dari Nobhill Capital Corporation sebesar US$300.000, dengan tingkat bunga sebesar 7,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2009. 10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Rincian dari hutang bank jangka pendek adalah sebagai berikut: 2009 Pinjaman dengan mata uang asing Modal kerja Pinjaman dengan mata uang asing Modal kerja PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (US$8.000.000 pada periode 2009 dan 2008) Bangkok Bank PCL, cabang Jakarta (US$2.920.000 pada periode 2009 dan US$3.000.000 pada periode 2008) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang Jakarta (US$ 2.696.423 pada periode 2009) PT Bank Danamon (US$5,500.000 pada periode 2009 US$3.984.174 pada periode 2008) Pinjaman dalam Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) Anak Perusahaan Pinjaman dalam mata uang asing Modal Kerja PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (US$1.426.461)
2008
81.800.000.000
73.800.000.000
29.857.000.000
27.675.000.000
27.570.920.369
-
56.237.500.000
36.754.002.659
75.000.000.000
75.000.000.000
14.585.564.952
-
Pinjaman dalam Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk)
3.257.212.690
-
Jumlah hutang bank jangka pendek
288.308.198.011
213.229.002.659
Pada tanggal 20 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas Pinjaman Berulang dengan Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas: • Fasilitas “Packing Loan” dengan batas maksimum kredit sebesar US$3.000.000. • Fasilitas “Bills Receivable under Letter of Credit” dengan batas maksimum kredit sebesar US$1.000.000.
24
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 8,5% per tahun dan dijaminkan dengan pemindahan hak secara fidusia atas aktiva tetap tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, fasilitas kredit yang digunakan sebesar US$2.920.000 dan US$3.000.000 atau setara Rupiah sebesar Rp29.857.000.000 dan sebesar Rp27.675.000.000. Pada tanggal 13 November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) dengan batas maksimum kredit sebesar US$8.000.000. Pada tanggal 29 Juni 2009 Perusahaan telah melakukan “Perubahan Perjanjian Kredit (Restrukturisasi dan Pernyataan Kembali)” dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) sesuai dengan Akta Notaris Engawati Gazali SH Nomor 18 tanggal 29 Juni 2009. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 1,95% p.a floating untuk periode Maret – Desember 2009 dan 10,00% p.a floating untuk periode tahun 2010 dan seterusnya, serta telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2010. Fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sepenuhnya dengan setara Rupiah masing-masing sebesar Rp81.800.000.000 dan Rp73.800.000.000. Pada tanggal 19 November 2007, Perusahaan mendapat fasilitas tambahan pinjaman modal kerja dari bank yang sama dengan batas maksimum kredit sebesar Rp75.000.000.000. Pada tanggal 29 Juni 2009 Perusahaan telah melakukan “Perubahan Perjanjian Kredit (Restrukturisasi dan Pernyataan Kembali)” dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) sesuai dengan Akta Notaris Engawati Gazali SH Nomor 18 tanggal 29 Juni 2009. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 2,95% p.a floating untuk periode Maret – Desember 2009 dan 15,00% p.a floating untuk periode tahun 2010 dan seterusnya, serta telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2010. Fasilitas pinjaman modal kerja tersebut telah digunakan sepenuhnya. Pada tanggal 7 April 2008, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit berulang “ Omnibus Trade Finance dan Foreign Exchange ” dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$7.500.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan SIBOR + 3,5%. Pada tanggal 30 Juni 2009, fasilitas pinjaman yang telah digunakan sebesar US$5.500.000 atau setara Rupiah sebesar Rp 56.237.500.000. Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC), Cabang Jakarta. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas: • Fasilitas “ Packing Credit ” dengan batas maksimum kredit sebesar US$3.000.000. • Fasilitas “ Treasury ” dengan batas maksimum kredit sebesar US$1.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga harian sebesar 5,25% per tahun dibawah “ Best Lending Rate ” HSBC. Pada tanggal 30 Juni 2009, fasilitas kredit yang digunakan masing-masing sebesar US$2.696.423 atau setara Rupiah sebesar Rp 27.570.920.369. Pada tanggal 6 Agustus 2007, Anak perusahaan mendapatkan fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (CIMB) dengan batas maksimum kredit sebesar US$1.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan 10% per tahun. Pada tanggal 17 September 2008, CIMB menyetujui penambahan fasilitas kredit tersebut menjadi US$1.500.000 dan memperpanjang jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 6 Agustus 2009 dan menambah fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan batas maksimum kredit sebesar Rp5.000.000.000 dengan tingkat bunga 15% setahun sampai jangka waktu 6 Agustus 2009. Pada tanggal 30 Juni 2009, fasilitas pinjaman modal kerja yang telah digunakan adalah sebesar US$1.426.461 atau setara Rupiah sebesar Rp14.585.564.952 dan fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp3.257.212.690.
25
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aktiva tetap tertentu. Pada tanggal 30 Juni 2009, Grup telah gagal dalam memenuhi persyaratan kredit yaitu mengenai kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu. 11. HUTANG USAHA Akun ini terutama merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut: 2009 2008 Pihak ketiga Dalam Rupiah Dalam Dolar AS (US$ 2.697.700 pada periode 2009 dan US$6.238.602 pada periode 2008) Dalam mata uang asing lainnya Sub-jumlah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Pelayaran Nelly Dwi Putri (pada periode 2009 dan US$55.431 US$180.623 periode 2008) PT Sumber Graha Sejahtera
115.708.796.153
68.469.786.188
27.583.990.726 7.858.250.273
57.551.104.884 457.861.345
151.151.037.152
126.478.752.417
566.781.975
1.666.249.834
6.500.000.000
-
158.217.819.127
128.145.002.251
Rincian dari hutang usaha berdasarkan umur hutang pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah hutang usaha
2008
19.411.232.317
40.020.975.105
39.384.510.049 17.767.229.104 16.094.026.686 65.560.820.971
52.904.288.956 11.283.745.376 14.033.104.530 9.902.888.284
158.217.819.127
128.145.002.251
Hutang usaha lokal kepada pihak ketiga terutama merupakan hutang kepada pemasok utama Grup, yaitu PT Pertamina (Persero).
26
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terdiri dari: 2009
2008
Pengangkutan dan transportasi Retensi kontraktor Pembelian bahan baku Pajak bumi dan bangunan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Honorarium profesional Sewa Bunga hutang bank jangka panjang Lain-lain
15.861.773.899 7.522.178.933 2.902.883.958 360.301.618 1.864.639.662 10.207.675.617 2.706.002.436
12.425.743.809 7.544.503.060 2.888.609.445 2.629.087.520 837.443.056 495.150.000 676.524.934 149.967.036 5.296.453.881
Jumlah
41.425.456.123
32.943.482.741
13. PENYISIHAN ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN Grup mencatat kewajiban kesejahteraan karyawan sebesar Rp24.219.507.261 dan Rp17.170.656.796 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, pada akun “Penyisihan atas Kesejahteraan Karyawan” pada neraca konsolidasi. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah di atas memadai untuk kebutuhan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 sesuai peraturan yang berlaku.
14. PERPAJAKAN Hutang pajak terdiri dari: 2009 Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23/26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
27
2008
59.252.432 21.261.704 1.346.654.977 204.767.393 32.777.790 518.817.027 1.075.620.758
60.099.611 78.613.287 745.284.109 438.199.873 91.973.745 1.271.369.130
3.259.152.081
2.685.539.755
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2008, Kantor Pelayanan Pajak telah menerbitkan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan atas tahun fiskal 2006 sebagai berikut: Jenis Ketetapan
Tanggal
Nomor
SKPKB PPh Badan SKPKB PPh Pasal 21 SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPh Pasal 26 SKPKB Pajak Pertambahan Nilai STP Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPh Pasal 15 SKPKB PPh Pasal 22
31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008
Jumlah
00011/206/06/092/08 00014/201/06/092/08 00014/203/06/092/08 00013/204/06/092/08 00026/207/06/092/08 00026/207/06/092/08 00015/277/06/092/08 00029/203/06/722/08 00005/241/06/722/08 00001/202/06/722/08
111.500.153.911 435.852.322 55.613.026 1.448.430.902 21.102.836.078 5.146.083.396 399.004.943 2.030.480.058 86.392.201 129.404.545 142.334.251.382
Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak tersebut Atas permohonan keberatan diatas, pada tanggal 25 Mei 2009 Direktur Jenderal pajak telah mengeluarkan surat keputusan atas permohonan yang diajukan melalui KPP Wajib Pajak Besar Dua dan pada tanggal 15 Juni 2009 atas permohonan yang diajukan melalui KPP Pratama Samarinda. Adapun surat keputusan tersebut telah menerima sebagian permohonan keberatan kami dengan perincian sebagai berikut : Jenis Ketetapan
Tanggal
Nomor Keputusan
SKPKB PPh Badan SKPKB PPh Pasal 21 SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPh Pasal 26 SKPKB PPN DN STP PPN DN SKPKB PPN Jasa LN SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPh Pasal 15 SKPKB PPh Pasal 22
25 Mei 2009 25 Mei 2009 25 Mei 2009 25 Mei 2009 25 Mei 2009
KEP-328/PJ.07/2009 KEP-331/PJ.07/2009 KEP-330/PJ.07/2009 KEP-333/PJ.07/2009 KEP-329/PJ.07/2009 KEP-000/PJ.00/2009 KEP-332/PJ.07/2009 KEP-460/PJ.07/2009 KEP-461/PJ.07/2009 KEP-459/PJ.07/2009
25 Mei 2009 15 Juni 2009 15 Juni 2009 15 Juni 2009
Semula
Menjadi
111.500.153.911 435.852.322 55.613.026 1.448.430.902 21.102.836.078 5.146.083.396 399.004.943 2.030.480.058 86.392.201 129.404.545
68.217.577.560 342.818.213 38.277.137 911.190.903 794.860.708 0 396.475.943 2.030.480.058 86.392.201 129.404.545
142.334.251.382
72.947.477.268
Perusahaan akan melakukan permohonan banding kepada Majelis Pengadilan Pajak atas keputusan Direktur Jenderal Pajak Atas terhadap seluruh permohonan keberatan atas hasil pemeriksaan tahun pajak 2006 selambat lambatnya pada tanggal 24 Agustus 2009 dan 14 September 2009.
28
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) Pada tanggal 25 Juni 2009, Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua telah menerbitkan ketetapan pajak atas pemeriksaan seluruh kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007 dengan ketetapan sebagai berikut : Jenis Ketetapan
Tanggal
Nomor
Jumlah
SKPLB PPh Badan SKPKB PPh Pasal 21 SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPN DN Januari 2007 SKPKB PPN DN Februari 2007 SKPKB PPN DN Maret 2007 SKPKB PPN DN April 2007 SKPKB PPN DN M e i 2007 SKPKB PPN DN Juni 2007 SKPKB PPN DN Juli 2007 SKPKB PPN DN Agustus 2007 SKPKB PPN DN September 2007 SKPKB PPN DN Oktober 2007 SKPKB PPN DN Nopember 2007 SKPKB PPN DN Desember 2007 STP PPN DN
25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009
00038/406/07/092/09 00024/201/07/092/09 00026/203/07/092/09 00114/207/07/092/09 00115/207/07/092/09 00116/207/07/092/09 00117/207/07/092/09 00118/207/07/092/09 00119/207/07/092/09 00120/207/07/092/09 00121/207/07/092/09 00122/207/07/092/09 00123/207/07/092/09 00124/207/07/092/09 00125/207/07/092/09 00044/107/07/092/09
(1.779.824.994) 100.229.041 45.573.838 1.208.031.746 528.011.948 746.846.048 2.951.769.042 1.589.581.090 1.896.564.940 1.811.605.586 1.383.168.196 1.528.963.708 1.553.114.818 1.657.324.976 1.365.743.138 310.247.803
Jumlah
16.896.950.924
Atas ketetapan pajak hasil pemeriksaan seluruh kewajiban pajak tahun pajak 2007, Perusahaan akan mengajukan surat permohonan keberatan terhadap seluruh surat ketetapan pajak sebagaimana tersebut diatas. Pada tanggal 22 Juni 2009, Kantor Wilayah Pajak Jakarta Khusus telah menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak yang merupakan penolakan atas permohonan keberatan anak perusahaan yang telah dimasukan pada tanggal 3 Nopember 2009. Surat permohonan keberatan anak perusahaan tersebut mengacu kepada Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00208/406/06/052/08 yang menyesuaikan rugi fiskal Anak perusahaan pada tahun 2006 dari sejumlah Rp 33.918.456.038 menjadi sejumlah Rp 15.082.495.472. Atas surat keputusan penolakan tersebut, perusahaan akan mengajukan permohonan banding kepada Majelis Pengadilan Pajak. Perhitungan manfaat pajak yang berasal dari pengaruh pajak tangguhan atas mutasi bersih akumulasi beda waktu antara laporan komersial dan laporan fiskal selama periode berjalan adalah sebagai berikut: 2009 2008 Perusahaan Anak perusahaan Jumlah
29
2.158.294.183 (1.018.356.723)
256.546.350 (3.985.101.020)
1.139.937.460
(3.728.554.670)
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2009 2008 Aktiva Pajak Tangguhan : Perusahaan Anak perusahaan 5
Jumlah Kewajiban Pajak Tangguhan : Perusahaan Anak perusahaan
5
Jumlah
26.352.497.806 16.946.254.801
16.095.553.820
43.298.752.607
16.095.553.820
-
571.798.917 1.365.900.626
-
1.937.699.543
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang sebelum habis masa berlakunya. 15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Hutang bank jangka panjang terdiri dari pinjaman bank: 2009
2008
206.754.059.363
169.442.662.729
252.699.405.888
254.740.553.473
Perusahaan Tranche A (US$ 20.220.446 pada periode 2009 dan US$18.592.769 pada periode 2008) Tranche B (US$ 24.713.878 pada periode 2009 dan US$27.889 pada periode 2008) PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu Lippo Bank) (US$6.652.444 pada periode 2009 dan US$4.622.486 pada periode 2008) Citibank (US$15.394.000 pada periode 2009 US$16.394.000 pada periode 2008)
68.021.243.070
51.362.314.048
157.403.650.000
151.234.650.000
Anak Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu Lippo Bank) (US$10.561.289 pada periode 2009 dan US$13.892.797 pada periode 2008)
107.989.172.970
114.745.051.800
Jumlah
792.867.531.291
741.525.232.050
(194.904.588.117)
(106.853.915.081)
597.962.943.174
634.671.316.969
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang Bank Jangka Panjang
30
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sejak tahun 2004, Perusahaan telah merestrukturisasi pinjamannya, dengan kreditur-kreditur terkait. Skema restrukturisasi pinjaman-pinjaman tersebut dibagi dalam tranche sebagai berikut: Tranche A merupakan pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan jangka waktu pembayaran 12 tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman 3 tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan secara triwulanan dalam tiga puluh lima kali (35) cicilan mulai tanggal 23 Maret 2008 sampai dengan 23 September 2016. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 6% per tahun untuk enam bulan pertama tahun 2005 dan 1% di atas “ Base Lending Rate ” dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per tahun untuk tahun-tahun selanjutnya. Selama tahun 2009 dan 2008, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman sesuai dengan skedul yang telah ditetapkan. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, saldo pinjaman Tranche A masing-masing sebesar US$20.220.446 atau setara Rupiah sebesar Rp206.754.059.363 dan US$18.367.768 atau setara Rupiah sebesar Rp169.442.662.729. Tranche B merupakan pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan jangka waktu pembayaran 15 tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman 3 tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan secara triwulanan dalam empat puluh tujuh kali (47) cicilan mulai tanggal 23 Maret 2008 sampai dengan 23 September 2019. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 1% per tahun. Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman sesuai dengan skedul yang telah ditetapkan. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, saldo Tranche B masing-masing sebesar US$24.713.878 atau setara Rupiah sebesar Rp252.699.405.888 dan US$27.614.152 atau setara Rupiah sebesar Rp254.740.553.473. Pada tahun 2008, berdasarkan surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menyetujui perubahan komposisi pokok hutang antara Tranche A dan B menjadi masing-masing 45:55 karena Perusahaan meningkatkan jaminan sebagai jaminan tambahan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) dan Bangkok Bank PCL. Dalam surat tersebut juga pihak bank setuju untuk mempercepat jatuh tempo Tranche B. Transaksi restrukturisasi hutang bermasalah di tahun 2004 yang dicatat oleh Perusahaan atas restrukturisasi ini adalah sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah”. Sedangkan untuk porsi bunga terhutang yang tersisa dan dihapuskan oleh kreditur yang menandatangani perjanjian restrukturisasi sebesar US$23.265.625, dicatat sebagai “Pendapatan yang Ditangguhkan atas Pinjaman yang Direstrukturisasi”, dicatat sesuai dengan pembayaran bunga di masa yang akan datang dari pinjaman Tranche A dan B, yang dihitung berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman. PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) Pada tanggal 13 November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) dengan batas maksimum kredit sebesar US$5.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10% per tahun dan terhutang dalam empat puluh delapan (48) angsuran bulanan masing-masing sebesar US$104.167 mulai bulan Juni 2007. Pada tanggal 29 Juni 2009 Perusahaan telah melakukan “Perubahan Perjanjian Kredit (Restrukturisasi dan Pernyataan Kembali)” dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) sesuai dengan Akta Notaris Engawati Gazali SH Nomor 18 tanggal 29 Juni 2009. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 1,95% p.a floating untuk periode Maret – Desember 2009 dan 10,00% p.a floating untuk periode tahun 2010 dan seterusnya, serta telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. 31
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, fasilitas pinjaman investasi yang dicairkan masing-masing sebesar US$ 2.752.765 atau setara Rupiah sebesar Rp 28.147.018.546 dan US$3.051.167 atau setara Rupiah sebesar Rp36.464.359.920. Pada tanggal 1 Oktober 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT bank Lippo Tbk) dengan batas maksimum kredit sebesar US$5.000.000. Pada tanggal 29 Juni 2009 Perusahaan telah melakukan “Perubahan Perjanjian Kredit (Restrukturisasi dan Pernyataan Kembali)” dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) sesuai dengan Akta Notaris Engawati Gazali SH Nomor 18 tanggal 29 Juni 2009. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 1,95% p.a floating untuk periode Maret – Desember 2009 dan 10,00% p.a floating untuk periode tahun 2010 dan seterusnya, serta telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sebesar USD 3.899.679 atau setara Rupiah sebesar Rp39.874.220.024 dan USD 1.924.024 atau setara Rupiah sebesar Rp 17.749.121.953. Citibank N.A., Cabang Jakarta Pada tanggal 10 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Citibank N.A, Cabang Jakarta, melalui PT Binaartha Parama, pihak ketiga, dengan batas maksimum kredit sebesar US$16.394.000 dengan delapan (8) kali jadwal pembayaran setiap tiga bulanan mulai tanggal 10 Juni 2008. Angsuran ke satu (1) sampai ke tujuh (7) sebesar US$1.000.000 dan sisa nya akan jatuh tempo tanggal 10 Juni 2010. Pinjaman tersebut akan dikenakan bunga sebesar LIBOR per tahun. Pinjaman ini dijamin oleh penyertaan saham Perusahaan pada PT Essam Timber. Perusahaan telah melakukan pembayaran pertama sebesar US$1.000.000 sehingga pada tanggal 30 Juni 2009, saldo fasilitas pinjaman kredit adalah sebesar US$15.394.000 atau setara Rupiah sebesar Rp157.403.650.000. Perusahaan belum membayar cicilan yang telah jatuh tempo kepada Citibank sejak 10 Desember 2008. Namun pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan mendapatkan surat keringanan dari Citibank yang menyatakan pembayaran cicilan dan bunga tersebut diundur menjadi tanggal 10 Juni 2009. Anak perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) Pada tanggal 29 Juni 2006, Anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT bank Lippo Tbk) dengan batas maksimum kredit sebesar US$10.500.000 dan jangka waktu pembayaran 3 tahun setelah masa tenggang pembayaran pokok pinjaman selama 6 bulan. Pinjaman ini dibayar dengan dua belas (12) angsuran kuartalan masingmasing sebesar US$875.000 mulai bulan Maret 2007 sampai dengan bulan Desember 2009. Pada tanggal 29 Juni 2009 Perusahaan telah melakukan “Perubahan Perjanjian Kredit (Restrukturisasi dan Pernyataan Kembali)” dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) sesuai dengan Akta Notaris Engawati Gazali SH Nomor 20 tanggal 29 Juni 2009. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 1,95% p.a floating untuk periode Maret – Desember 2009 dan 10,00% p.a floating untuk periode tahun 2010 dan seterusnya, serta telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. Fasilitas pinjaman dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas aktiva tertentu dan jaminan perusahaan yang dikeluarkan oleh Perusahaan. Sampai Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sebesar US$ 4.375.000 atau setara Rupiah sebesar Rp 44.734.375.000 dan US$5.250.000 atau setara Rupiah sebesar Rp 48.431.250.000.
32
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Pada tanggal 1 Mei 2007, Anak perusahaan yang sama memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank Lippo Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$8.000.000 dan jangka waktu pembayaran 3 tahun setelah masa tenggang pembayaran pokok pinjaman selama 9 bulan setelah penarikan pinjaman pertama kali. Pinjaman ini dibayar dengan tiga puluh enam (36) angsuran bulanan mulai bulan Maret 2008. Pada tanggal 29 Juni 2009 Perusahaan telah melakukan “Perubahan Perjanjian Kredit (Restrukturisasi dan Pernyataan Kembali)” dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) sesuai dengan Akta Notaris Engawati Gazali SH Nomor 20 tanggal 29 Juni 2009. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 1,95% p.a floating untuk periode Maret – Desember 2009 dan 10,00% p.a floating untuk periode tahun 2010 dan seterusnya, serta telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. Fasilitas pinjaman dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas aktiva tertentu dan jaminan sertifikat tanah di Palaran dan Sanga Sanga, Kalimantan Timur. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sebesar US$ 6.186.289 atau setara Rupiah sebesar Rp 63.254.809.217 dan US$7.188.488 atau setara Rupiah sebesar Rp 66.313.801.800. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aktiva tetap tertentu. Pada tanggal 30 Juni 2009, Grup telah gagal dalam memenuhi kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu dalam perjanjian kredit dan kegagalan dalam pembayaran. 16. PINJAMAN DANA REBOISASI Akun ini merupakan pinjaman dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank) untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri Anak perusahaan, yaitu PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) dengan rincian sebagai berikut:
2009 Pinjaman DR - dengan bunga 0% Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman DR Jangka Panjang
2008
8.732.115.586 (8.732.115.586) -
11.482.115.586 (7.116.057.792) 4.366.057.794
Sesuai dengan perjanjian pinjaman DR, pinjaman DR ini dijamin dengan aktiva tetap dan persediaan Anak perusahaan tersebut serta dijamin seluruhnya oleh Perusahaan.
33
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MODAL SAHAM Rincian kepemilikan saham pada 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
Pemegang Saham PT Sumber Graha Sejahtera Deddy Hartawan Jamin, Tuan Smart Global Enterprise, Ltd Deutsche Bank AG Singapore UBS AG Singapore Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
638.137.791 70.000.000 68.107.500 62.517.500 61.927.000 1.363.124
51,63 5,66 5,51 5,06 5,01 0,11
638.137.791.000 70.000.000.000 68.107.500.000 62.517.500.000 61.927.000.000 1.363.124.000
333.969.228
27,02
333.969.228.000
1.236.022.143
100,00
1.236.022.143.000
2008
Pemegang Saham PT Sumber Graha Sejahtera Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
638.137.791 1.363.124
51,63 0,11
638.137.791.000 1.363.124.000
596.499.728
48,26
596.499.728.000
1.236.000.643
100,00
1.236.000.643.000
Sesuai dengan laporan daftar pemegang saham, pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 tidak terdapat saham yang dimiliki oleh komisaris dan direksi Perusahaan. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham, pada tanggal 26 Juni 2006, maka sampai dengan tanggal 7 Desember 2007, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 138.471.854 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas seperti yang disebutkan dalam Catatan 1b. Sebagian besar peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut di atas telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui suratnya No. W7HT.01.04-10041 tanggal 9 Juli 2007 dan No. AHU- 76787.AH.01.02 tanggal 23 Oktober 2008. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.556.155 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan dalam Catatan 1b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut telah dilaporkan kepada dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan bukti pelaporan No. kendali 598995 tanggal 16 April 2009 dan sesuai dengan surat keterangan notaris Benny Kristianto SH. Melalui surat No. 141/BK/V/2009 tanggal 1 Mei 2009. Agio saham merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat pada tahun 1994 dengan hasil yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut. 34
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. DIVIDEN KAS Dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham, para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk tahun 2008 dan 2007. 19. PENDAPATAN USAHA Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: 2009 Ekspor Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF Kayu gergajian/”woodworking products”
2008
Volume (m3)
Rupiah
Volume (m3)
Rupiah
12.650 3.052 9.033 2.133
61.336.184.044 23.816.144.074 26.718.374.884 23.516.116.778
27.905 11.734 24.411 3.083
129.408.752.027 75.517.589.563 62.044.739.274 32.875.440.839
Jumlah Pendapatan Ekspor
135.386.819.780
299.846.521.703
Lokal Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF Kayu bulat Kayu gergajian/”woodworking products” Resin Lain-lain
5.212 814 26.786 9.133 352 -
16.081.714.029 3.044.887.110 72.879.281.871 23.061.008.760 2.246.207.873 40.150.161.097 1.620.620.303
9.059 815 50.195 15.116 568 -
26.890.709.160 2.903.624.403 131.420.107.822 44.517.825.265 3.318.816.939 35.257.479.758 7.187.797.299
Jumlah Pendapatan Lokal
159.083.881.044
251.496.360.646
Jumlah Pendapatan Usaha
294.470.700.825
551.342.882.349
Selama periode 2009 dan 2008, tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif selama enam bulan melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasi. 20. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 2008
2008
Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF Kayu bulat Kayu gergajian /”woodworking products” Resin Lain-lain
116.995.091.396 30.818.051.629 153.860.148.091 16.186.254.781 13.662.141.042 30.929.997.552 85.351.553
160.382.678.494 73.308.624.481 183.711.989.561 14.427.101.702 23.328.540.631 26.337.445.991 1.369.590.355
Jumlah Beban Pokok Pendapatan
362.537.036.044
482.865.971.215
Selama periode 2009 dan 2008, tidak terdapat transaksi pembelian yang dilakukan dengan satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif selama enam bulan melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasi.
35
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2009
2008
Beban Penjualan Pengangkutan dan penyimpanan Perbaikan dan pemeliharaan Komisi penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Transportasi dan perjalanan Iklan dan promosi Komunikasi Penyusutan (Catatan 8) Lain-lain
10.746.690.493 939.274.014 2.340.596.659 794.532.147 73.952.007 36.140.840 94.088.189 119.359.944 865.744.032
17.734.817.027 2.650.526.241 1.668.747.817 981.692.835 151.691.817 145.413.173 104.098.492 104.082.202 1.884.206.469
Jumlah Beban Penjualan
16.010.378.325
25.425.276.073
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Honorarium profesional Transportasi dan perjalanan Sumbangan, hadiah dan hubungan masyarakat Kantor dan mess karyawan Penyusutan (Catatan 8) Pajak dan perizinan Komunikasi Iklan dan promosi Lain-lain
16.880.469.892 1.666.938.710 2.164.962.425 597.084.223 762.946.197 686.870.290 473.637.815 2.077.586.611 267.576.072 52.517.150 976.465.784
13.929.146.765 2.058.329.073 1.896.767.003 1.362.923.466 1.209.737.317 894.775.187 698.914.622 596.546.733 431.253.324 171.000.855 1.193.235.487
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
26.607.055.170
24.442.629.831
Jumlah Beban Usaha
42.617.433.495
49.867.905.904
22. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2009
2008
Beban bunga Hutang bank Sewa guna usaha dan lain-lain
17.223.784.789 7.002.119.102
15.551.204.940 8.185.283.589
Jumlah beban bunga
24.225.903.891
23.736.488.529
504.253.402
2.184.927.889
24.730.157.292
25.921.416.418
Beban administrasi bank Jumlah Beban Keuangan
36
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING a. Pada tanggal 20 Januari 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian jasa pemasaran dengan PT Timbercraft Ecolestari (“Timbercraft”), dimana Perusahaan menunjuk Timbercraft sebagai agen pemasaran bagi produk-produk Perusahaan di pasar lokal maupun luar negeri. Selanjutnya, Perusahaan membayar imbalan tertentu kepada Timbercraft seperti dipersyaratkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua (2) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 20 Februari 2008, Perusahaan dan Timbercraft mendandatangani perpanjangan perjanjian jasa pemasaran ini sampai dengan tahun 2010. b. Ikatan sehubungan dengan pinjaman Grup dijelaskan dalam Catatan 15 dan 16. c.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa-menyewa alat eksploitasi pengusahaan hutan dengan PT Karya Cipta Jaya (“KCJ”), perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan peralatan pengusahaan hutan. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Perusahaan setuju untuk menyewa alat eksploitasi pengusahaan hutan untuk jangka waktu tiga sampai dengan empat tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Berdasarkan perjanjian sewa-menyewa tersebut, Perusahaan mendapatkan hak opsi untuk membeli pada akhir masa sewa-menyewa. Selama tahun 2008 dan 2007, beban yang terjadi sebesar Rp7,6 miliar dan Rp23,9 miliar dicatat sebagai bagian dari “ Beban Pokok Pendapatan ” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008 dan 2007. Bulan April 2008, kontrak sewa menyewa dengan KCJ berakhir dan tidak diperpanjang lagi.
d. Berdasarkan surat tanggal 26 November 2004 dari Perusahaan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, tercantum ketentuan bahwa apabila Perusahaan melakukan gagal bayar, maka hutang bunga yang telah dihapuskan sejumlah US$21.680.921 akan timbul kembali pada tanggal 23 September 2019. e. Pada tanggal 1 Mei 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa alat berat dengan PT Hutan Dharma Persada (“HDP”) dimana HDP menyewa alat berat milik Perusahaan. Sebagai imbalannya, HDP memberikan sejumlah pembayaran tertentu sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa menyewa. Perjanjian ini berlaku selama satu (1) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian dan secara otomatis diperpanjang sampai dihentikan atas permintaan salah satu pihak. f.
Pada tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa alat berat dengan PT Matuari Waya Sejahtera (“MWS”) dimana MWS menyewa alat berat milik Perusahaan. Sebagai imbalannya, MWS memberikan sejumlah pembayaran tertentu sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa menyewa. Perjanjian ini berlaku selama satu (1) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian dan secara otomatis diperpanjang sampai dihentikan atas permintaan salah satu pihak.
g. Pada tahun 2008, Perusahaan menandatangani berbagai perjanjian penjualan jangka panjang dengan berbagai pihak atas persediaan kayu bulat dan kayu gergajian. Rincian atas ikatan penjualan tersebut adalah sebagai berikut: Nama Pelanggan/ Customer Names Joshua Tree Investment Pte Ltd. Litany Portfolio Holding Ltd. PT Masterwood Indonesia Doorwin B.V.
Transaksi Penjualan/ Sales Transaction Kayu Bulat/Logs Kayu Bulat/Logs Kayu Gergajian/ Sawntimber Kayu Gergajian/ Sawntimber
Jumlah/Total
Jumlah/Total 3 Volume (m ) 17.000 10.000 1.086 10.000 38.086
37
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) h. Pada tanggal 30 November 2007, PT Kalimantan Powerindo (“KP”), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian jual beli batu bara dengan PT Padangbara Sukses Makmur (“PSM”) dimana PSM setuju untuk menjual batubara kepada KP dengan syarat dan ketentuan yang tercantum di perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu enam (6) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. i.
Pada tanggal 24 Juli 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan hak opsi membeli, alat pembangkit tenaga listrik “Genset” dengan PT Adiquatro Elektrikindoperkasa (“AE”) dimana AE memberikan sejumlah pembayaran tertentu sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa menyewa. Perjanjian ini berlaku selama empat (4) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan para pihak.
j.
Pada tanggal 26 Juni 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian restrukturisasi dengan PT Caterpillar Finance Indonesia (“CFI”) dimana para pihak telah sepakat mengenai persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi.
k.
Pada tanggal 23 April 2009, Perusahaan dan PT Kalimantan Powerindo (“KP”), Anak perusahaan menandatangani Amandemen Penawaran Sewa dan Penerimaan sehubungan dengan restrukturisasi dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) dimana para pihak telah sepakat mengenai persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi..
24. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2009, Grup mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar AS sebagai berikut: Dalam Mata Ekuivalen Uang Dolar AS dalam Rupiah Aktiva Kas dan setara kas Piutang usaha
1.922.187 3.670.468
Jumlah Aktiva
19.654.358.112 37.530.538.448 57.184.896.560
Kewajiban Wesel Bayar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Biaya masih harus dibayar Hutang bank jangka panjang Hutang sewa guna usaha
300.000 20.861.437 3.466.234 1204946 77.542.058 14.728.223
3.067.500.000 213.308.198.011 35.442.240.998 12.320.576.483 792.867.542.538 150.596.083.552
Jumlah Kewajiban
1.207.602.141.582
Kewajiban - Bersih
1.150.417.245.022
38
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (Tidak Diaudit) Dengan angka perbandingan untuk 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. KONDISI EKONOMI Krisis ekonomi global berdampak memburuknya kondisi ekonomi pada Indonesia dan negara- negara lainnya, terutama karena depresiasi mata uang yang berdampak pada langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan kurs uang. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham serta pengetatan penyediaan kredit. Sangat labilnya kurs valuta asing dan tarif bunga berdampak buruk terhadap biaya dana dan menyebabkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap hutang dalam bentuk valuta asing (Dolar AS) milik Grup dalam satuan Rupiah. Pencapaian stabilitas ekonomi Indonesia tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal, moneter dan faktor lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada diluar kendali manajemen Grup. Dalam menjalankan usahanya, manajemen Grup selalu konsisten menerapkan strategi usahanya sebagai berikut: •
Tetap fokus terhadap pasar yang memberikan keuntungan kompetitif secara nyata (“significant”) melalui strategi kombinasi produk (“product mix strategy”) serta penetrasi terhadap pasar baru yang prospektif.
•
Mencari pangsa pasar baru khususnya pada negara-negara yang tidak terlalu mengalami dampak krisis global termasuk pula meningkatan penjualan dalam negeri.
•
Melakukan negosiasi dengan kreditur untuk menunda pembayaran pokok cicilan yang jatuh tempo pada tahun 2009.
•
Terus meningkatkan produktivitas dan melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam operasional usaha melalui program penurunan biaya strategis ( “ strategic cost reduction program ” ) dan menghindari biaya yang timbul akibat kesalahan ( “ cost of mistakes ” ) serta penerapan anggaran secara ketat ( “ strict budget ” ).
•
Meningkatkan kualitas dan jenis produk yang dihasilkan agar lebih responsif terhadap kebutuhan konsumen (pasar).
•
Penerapan pengelolaan hutan lestari (“sustainable forest management”) dan peremajaan alat berat (“renewal heavy equipment”) serta perpanjangan konsesi areal hutan yang masih berpotensi, guna menjamin kelangsungan pasokan bahan baku ke industri secara berkesinambungan.
•
Menciptakan “good corporate governance” melalui pematuhan peraturan pemerintah sesuai dengan sifat usaha, meminimalkan terjadinya konflik sosial melalui “community development”, serta operasional usaha yang ramah lingkungan (“environmental friendly”).
Penyelesaian lebih lanjut atas kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Selanjutnya, kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelansungan hidupnya sangat tergantung pada keberhasilan dalam proses negosiasi yang sedang berlangsung dengan krediturnya untuk merestrukturisasi hutang. 26. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009.
39