PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit)
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit)
Daftar Isi
Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian...…………………..…..……………………………………….
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian….…………………………………………………………… 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian...............…….....…………………………………………..........
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian…....….…..……………………………………………………………………
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian……………....……………………………………………….7-73
***************************
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2012 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
ASET
Aset Lancar Kas dan bank 4 Piutang usaha – Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha sejumlah Rp1.347.226.099 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 5,12,18,28w Pihak berelasi 2d,5,6 Piutang lain-lain 28c Piutang wesel 24,28d Persediaan - neto 2f,7,12,18 Uang muka dan aset lancar lainnya 2h Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual 2g,8a,28w Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset pajak tangguhan - neto 2q,16 Penyertaan saham - neto 2c Hutan tanaman industri - neto 2i,9 Hutan tanaman industri dalam Pengembangan - neto 2i,9 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 881.755.380.295 pada tanggal 31 Maret 2013 dan Rp1.191.115.628.359 pada tanggal 2j,2k,2l 31 Desember 2012 10,12,18,24 Biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan - neto 1a,2m Goodwill - neto 1c,2b,2c,11 Tagihan restitusi pajak penghasilan 2q,16 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi 10,24 Aset tidak lancar lainnya Total Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
176.050.767.322
21.289.551.769
42.310.206.146 27.293.719.317 111.551.495.437
17.966.051.247 54.156.977.783 106.255.809.591
36.612.304.781
37.633.146.311
-
256.737.550.515
393.818.493.003
494.039.087.216
28.259.963.124 25.341.661.067 -
39.962.824.717 25.341.661.067 -
-
-
633.495.499.138
724.785.575.872
45.524.492.753 12.757.407.212
46.599.686.437 13.026.190.238
154.234.573.749 1.101.392.657
84.164.000.000 859.815.009
900.714.989.699
934.739.753.340
1.294.533.482.702
1.428.778.840.556
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2012 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Wesel bayar Beban akrual Utang pajak Liabilitas jangka panjang - bagian lancar : Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan Pendapatan yang ditangguhkan – sewa aset
5,7,10,12
152.751.999.903
161.027.176.615
13 2d,6,13 17,28e,28g 28h,28n 28j 12,14,18 2q,16
91.774.020.390 3.127.166.304
91.379.997.676 3.913.777.349
86.141.975.334 2.915.700.000 205.403.755.596 14.318.527.349
186.798.873.399 7.401.000.000 225.655.296.274 16.351.069.964
5,7,10,18 2l,10
585.042.367.444 49.266.801.245
582.559.330.025 49.020.326.307
28y
565.875.000
565.875.000
1.191.308.188.567
1.324.672.722.609
2q,16 2d,6 2r,15
18.402.464.625 6.801.161.820 7.825.672.012
18.981.593.101 6.766.872.600 17.563.488.472
5,7,10,18 2l,10
20.139.641.337 -
21.189.501.123 -
2u,18,28b 28y
71.897.056.724 7.875.093.750
78.005.154.661 8.016.562.500
132.941.090.268
150.523.172.457
1.324.249.278.835
1.475.195.895.066
Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas pajak tangguhan - neto Utang kepada pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi bagian lancar: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan Pendapatan yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi – neto Sewa aset Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Modal saham Modal dasar 1.236.022.311 saham dengan nominal Rp1.000 dan 17.639.776.890 saham dengan nominal Rp100 Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.236.022.311 saham dengan nilai nominal Rp1.000 dan 1.875.378.711 saham dengan nilai nominal Rp100 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Agio saham Saldo laba (akumulasi defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1b,19 1b,20,2d
Jumlah pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2b
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
1.423.560.182.100 441.761.570.606
1.359.624.542.100 356.296.283.600
1.000.000.000 (1.896.065.852.596)
1.000.000.000 (1.763.356.164.452)
(29.744.099.890)
(46.435.338.752)
28.303.762
18.284.242
(29.715.796.132)
(46.417.054.510)
1.294.533.482.702
1.428.778.840.556
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN PERIODE TIGA BULAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2012 (Diaudit) (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Maret 2012 (tidak diaudit)
PENDAPATAN USAHA
2d,2o,6,21
35.563.130.065
90.280.809.498
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2d,2o,6,22
28.886.137.757
87.677.845.216
6.676.992.308
2.602.964.282
80.747.877.721 (12.632.808.210) (35.013.683.882)
9.118.924.038 (14.097.327.312) (19.451.328.113)
39.778.377.937
(21.826.767.105)
15.414.455 (14.219.644.613)
30.088.570 (29.276.202.650)
25.574.147.779
(51.072.881.185)
(494.953.903) (8.387.955.015)
(439.547.821)
Beban Pajak - Neto
(8.882.908.918)
(439.547.821)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
16.691.238.861
(51.512.429.006)
-
-
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
16.691.238.861
(51.512.429.006)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN / KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
16.701.258.381 (10.019.520)
(51.513.691.287)
16.691.238.861
(51.512.429.006)
LABA KOTOR Pendapatan lain-lain Beban usaha Beban lain-lain
2o,10,24 10,24 2b,2c,11,24
LABA (RUGI) USAHA Penghasilan bunga Beban keuangan
2p,10,12,18,25
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK Kini Tangguhan
2q,16
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Jumlah
2b
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
2t,31
8
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
-
1.262.281
(21)
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN PERIODE TIGA BULAN 31 MARET 2013 dan 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk: Saldo Laba (akumulasi defisit)
Catatan Saldo 31 Desember 2011
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.359.624.542.100
Total rugi komprehensif periode tiga bulan
Saldo 31 Maret 2012
Saldo 31 Desember 2012
Kenaikan nilai HTI
Belum Ditentukan Penggunaannya
293.000.000.000
1.000.000.000
(1.612.743.554.958)
40.880.987.142
89.594.828
40.970.581.970
-
-
(51.512.429.006)
-
-
(51.512.429.006)
-
(1.262.282)
(1.262.282)
88.332.546
(10.543.109.317)
-
Kepentingan Nonpengendali
Konversi utang ke modal saham
Telah Ditentukan Penggunaannya
Agio Saham
-
-
-
-
1.359.624.542.100
293.000.000.000
1.000.000.000
(1.664.255.983.964)
Kepentingan Nonpengendali
Sub Total
(10.631.441.864)
1.359.624.542.100
356.296.283.600
1.000.000.000
(1.763.356.164.452)
18.284.242
(46.417.054.519)
20
63.935.640.000
(63.935.640.000)
-
-
-
-
-
2d,9
-
149.400.927.006
-
(149.400.927.005)
-
-
-
Total rugi komprehensif periode tiga bulan
-
-
16.691.238.861
16.691.238.861
-
16.691.238.861
Kepentingan Nonpengendali
-
-
-
-
-
10.019.516
10.019.516
1.423.560.182.100
441.761.570.606
1.000.000.000
(1.896.065.852.596)
28.303.758
(29.715.796.132)
Saldo 31 Maret 2013
-
(46.435.338.752)
Ekuitas (Defisiensi modal) - Neto
29.744.099.895
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN PERIODE TIGA BULAN 31 MARET 2013 DAN 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Maret 2012 (tidak diaudit)
38.295.418.230 (180.770.012.000)
85.572.043.538 (51.275.007.261)
(142.474.593.770) 15.414.456
34.297.036.277 30.088.570
39.105.052.415 (10.689.884.067) (1.280.912.695)
(12.389.118.871) (11.503.884.622) (2.058.628.677)
(115.324.923.661)
8.375.492.676
17 10
280.000.000.000 -
12.620.000.000
9 10
(36.937.239)
(2.688.326.424) (718.219.922)
279.963.062.761
9.213.453.654
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan wesel tagih Pembayaran cicilan pokok pinjaman bank Pembayaran utang sewa pembiayaan
(9.854.166.680) (22.756.866)
626.688.317 (11.366.859.089) (2.709.497.974)
Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan
(9.876.923.546)
(13.449.668.746)
154.761.215.554
4.139.277.584
21.289.551.768
7.403.479.442
176.050.767.322
11.542.757.026
Kas yang diperoleh (dibayarkan) dari aktivitas operasi Penerimaan dari penghasilan bunga Penerimaan (pembayaran) untuk aktivitas operasi lainnya - neto Pembayaran untuk beban usaha Pembayaran untuk beban keuangan Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan saham anak perusahaan Hasil penjualan aset tetap Penambahan hutan tanaman industri dalam pengembangan Perolehan aset tetap Kas neto diperoleh dari aktivitas investasi
KENAIKAN NETO KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
4
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 10 tanggal 14 April 1980, yang kemudian diubah dengan akta No. 1 tanggal 3 Juni 1980 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/303/16 tanggal 18 Juni 1980 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 Tambahan No. 855 tanggal 4 November 1980. Status Perusahaan kemudian diubah menjadi perusahaan yang didirikan dalam rangka Undang-undang No. 6 tahun 1968 (yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970), tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta No. 13 tanggal 14 Juli 1980 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/255/12 tanggal 19 Mei 1981, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 Tambahan No. 984 tanggal 11 Desember 1981. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain sebagaimana termuat dalam akta No. 19 tanggal 14 April 2009 yang dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, S.H., yang antara lain, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp1.800.000.000.000 yang terbagi menjadi 1.800.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham menjadi Rp3.000.000.000.000, yang terbagi atas 3.000.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama dan perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-0052360.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat, Notaris Benny Kristianto, S.H. No. 66 tanggal 30 Oktober 2009, disebutkan bahwa pada tanggal 15 Oktober 2009 dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang memutuskan telah menyetujui perubahan nilai nominal saham yang masih dalam portepel dari nilai nominal Rp1.000 menjadi Rp100 per saham, sehingga modal Perusahaan menjadi terdiri dari: -
1.236.022.311 modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. 17.639.776.890 modal yang masih belum dikeluarkan dan masih dalam portepel dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri pengolahan kayu terpadu; mendirikan dan menjalankan perusahaan dalam bidang pengembangan/ eksploitasi hasil Hutan Alam dan Hutan Tanaman, usaha penebangan dan pengangkutan kayu; serta perdagangan impor/ekspor dan lokal. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam kegiatan-kegiatan usaha tersebut. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1983. Kantor pusat Perusahaan terletak di Menara Bank Danamon, Lantai 19, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. EIV/6, Mega Kuningan, Jakarta dan kantor pusat operasional dan pabriknya berlokasi di Kalimantan Timur.
7
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2012, luas areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Perusahaan dan Entitas Anak (Kelompok Usaha) adalah 840.500 hektar, yang terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Rincian luas areal IUPHHK tersebut adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
No. dan Tanggal Surat Keputusan (SK) IUPHHK Perusahaan Unit IUPHHK II SK No. 365/Kpts-II/1993, Tanggal 17 Juli 1993 (Perubahan); SK No. 823/Kpts-II/1999, Tanggal 1 Oktober 1999 (Pengukuhan batas temu gelang areal IUPHHK) SK no.400/Menhut II/2004 Tanggal 18 Oktober 2004 Unit IUPHHK IV SK No. 497/Kpts-II/1992, Tanggal 1 Juni 1992 (Perubahan) SK No. 582/Menhut-II/2009, Tanggal 2 Oktober 2009 Unit IUPHHK V SK No. 236/Kpts-II/1998, Tanggal 27 Februari 1998 SK No. 321/Menhut-II/2009, Tanggal 29 Mei 2009 (Perubahan) SK No. 438/Menhut-II/2009 Tanggal 27 Juli 2009 Jumlah
Entitas Anak PT Karya Wijaya Sukses SK No. 192/Menhut-II/2006, Tanggal 24 Mei 2006 (Perubahan) PT Essam Timber SK No. 633/Kpts-II/1992 Tanggal 22 Juni 1992
Luas (Hektar)
Masa (Tahun)
Sisa manfaat (Tahun)
Sisa hutan yang belum dikelola (Hektar)
3/4
175.800
45
42
62.759
61.465
20
4
69.765
45
267.600
45
63.550
37
41
3/4
23.019
4/12
69.765
462.380
331.408
22.320
20
355.800
20
840.500 * masih dalam proses perpanjangan
8
13
2/12
8.499
-*
354.884 694.726
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012, luas areal Hutan Tanaman Industri (HTI) Kelompok Usaha adalah 73.330 hektar, yang terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Timur (Catatan 28n, 33b dan 33c). Rincian luas areal HTI tersebut adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
No. dan Tanggal Surat Keputusan (SK) HTI
Entitas Anak Unit SAL I SK No. 267/Menhut-II/2009, Tanggal 11 Mei 2009 Unit SAL II SK No. 349/Menhut-II/2008, Tanggal 22 September 2008 Unit WKL SK No. 6/KPTS-II/1998, Tanggal 5 Januari 1998
Luas (Hektar)
Masa (Tahun)
Sisa Manfaat (Tahun)
Area yang sudah ditanami (Hektar)
Sisa area yang belum dikelola (Hektar)
32.550
43
23
10.295
22.255
24.500
43
27
10.148
14.352
16.280
Jumlah
51
73.330
37
20.443
16.280 52.887
PT Sumber Graha Sejahtera merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan dengan persentase kepemilikan sebesar 24,63%.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tahun 1994, Perusahaan telah menawarkan 25.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Pada saat yang sama, Perusahaan juga melakukan pencatatan di Bursa Efek Jakarta atas 100.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama, yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Perusahaan kepada para pemegang saham Perusahaan. Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan pada tahun 1997, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tanggal 27 Februari 1998 sejumlah 343.750.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang empat (4) saham mempunyai hak untuk membeli sebelas (11) saham baru dengan harga penawaran Rp1.000 per saham. Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham, pada tahun 2006 dan 2005 Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui konversi utang menjadi modal masing-masing sebanyak 92.950.040 saham dan 58.854.017 saham. Peningkatan modal ini telah dilaporkan dan telah mendapatkan penerimaan laporan akta perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-30740. HT.01.04.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004, No. C-34316.HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005 dan No. C08257.HT.01. 04.TH.2005 tanggal 29 Maret 2005. Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan, pada tanggal 26 Juni 2006, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II dan penerbitan Waran Seri I masing-masing dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 155.713.448 saham kepada para pemegang saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang enam (6) saham mempunyai hak untuk membeli satu (1) saham baru dan memperoleh satu (1) Waran Seri I dengan harga penawaran Rp1.000 per saham. 9
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Pengeluaran saham baru Perusahaan yang disertai penerbitan Waran Seri I tersebut telah dilaporkan dan mendapatkan penerimaan pelaporan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.04-855 tanggal 18 September 2006. Pengeluaran saham-saham baru dan penerbitan Waran Seri I tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 10 Juli 2006. Hasil neto Penawaran Umum Terbatas sejumlah Rp155 miliar setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar Rp3 miliar. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka sampai dengan tanggal 7 Desember 2007, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 138.471.854 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan di atas. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran Seri I tersebut di atas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat bukti pelaporan No. W7-HT.01.04-10041 tanggal 9 Juli 2007 dan No. AHU-AH.01.10-0885 tanggal 14 Januari 2008. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.765.155 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan di atas. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran Seri I tersebut di atas telah dilaporkan dan telah mendapatkan penerimaan pelaporan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat bukti pelaporan No. AHU-AH.01.10-13090 tanggal 14 Agustus 2009. Sebagaimana disebutkan dalam akta No. 66 tanggal 30 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., pada tanggal 7 Juli 2009 Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 168 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran Seri I tersebut di atas telah dilaporkan dan memperoleh penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-22053 tanggal 7 Desember 2009. Sebagaimana disebutkan dalam akta No. 26 tanggal 15 April 2010 yang dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., pada tanggal 9 Maret 2010 Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 1.236.022.311 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut di atas telah dilaporkan dan memperoleh penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-10009 tanggal 26 April 2010. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
10
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan) c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai Entitas Anak sebagai berikut: Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (dalam Jutaan Rupiah) Entitas Anak
Kegiatan Pokok
PT Kalimantan Powerindo (2)
(1)
PT Essam Timber PT Nityasa Prima (3) PT Karya Wijaya Sukses (4) (5) PT Inti Prona PT Sumalindo Alam Lestari (6) (7) PT Wana Kaltim Lestari PT Suli Inti Resource (8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Pembangkit tenaga listrik Pengusahaan hutan Pengusahaan hutan Pengusahaan hutan Pengembangan hutan Pengembangan hutan Pertambangan
Tempat Pusat Operasional
Persentase Pemilikan (%)
______________
___________
2013
2012
Kalimantan Timur
99,99
236.148
234.012
Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur Riau Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur
99,99 99,90 98,00 99,00 99,98 99,18 99,20
123.720 20.996 15.467 18 315.494 8.025 3.757
127.509 20.996 14.903 18 318.596 9.398 5.250
beroperasi secara komersial sejak tahun 2007. beroperasi secara komersial sejak tahun 2009. tidak aktif, memiliki aset berupa lahan tanah kosong. beroperasi secara komersial sejak tahun 2007. Entitas Anak tidak aktif sejak tahun 2001 setelah hak pengusahaan hutan habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang lagi. beroperasi secara komersial sejak tahun 2011. dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan melalui PT Sumalindo Alam Lestari dan beroperasi secara komersial sejak tahun 2011. masih belum beroperasi.
PT Essam Timber Pada tanggal 6 Juni 2008, Perusahaan mengakuisisi 99,99% saham PT Essam Timber (Essam) dari PT Bina Nusa Lestari, Yayasan Adi Upaya dan Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara, pihak ketiga. Essam bergerak dalam bidang pengusahaan hutan alam. Rincian atas transaksi akuisisi tersebut adalah sebagai berikut: Harga perolehan Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi Goodwill
25.000.000.000 (93.738.127.086) 118.738.127.086
Arus kas yang dikeluarkan untuk akuisisi Essam adalah sebesar Rp24.993.600.205, setelah dikurangi saldo kas yang ada di Essam sebesar Rp6.399.795. Sesuai dengan SK No. 633/Kpts-II/1992 tanggal 22 Juni 1992 IUPHHK PT Essam Timber telah habis masa berlakunya pada tanggal 22 Juni 2012, sampai dengan tanggal Laporan Keuangan proses perpanjangan IUPHHK di Kementerian Kehutanan masih berlangsung. PT Wana Kaltim Lestari Pada tanggal 23 Juli 2008, Perusahaan melalui PT Sumalindo Alam Lestari, Entitas Anak, mengakuisisi 99,20% saham PT Wana Kaltim Lestari (WKL) dari Tn. Sanjaya Dharmawan, Ny. Lina Hartanti and Tn. Yendy Taniwijaya, pihak ketiga. Proses akuisisi ini berlaku efektif pada tanggal 6 Agustus 2008 (pernyataan efektif). WKL bergerak dalam bidang pengusahaan hutan tanaman industri. Rincian atas transaksi akuisisi tersebut adalah sebagai berikut: Harga perolehan Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi Goodwill
11
5.000.000.000 (250.000.000) 4.750.000.000
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan) d. Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Wijiasih Cahyasasi Kadaryanto Trenggono Purwosuprodjo Husni Heron Amiruddin Arris
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Amir Sunarko David Rudy Gunawan
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, susunan anggota komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Komite Audit: Ketua Anggota Anggota
Amiruddin Arris Adi Priyono Siti Nurwahyuningsih Harahap
Jumlah kompensasi untuk manajemen kunci Kelompok Usaha pada tahun 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek: Direksi Dewan Komisaris Jumlah
31 Maret 2013
31 Maret 2012
1.384.700.000 390.000.000
1.649.700.000 390.000.000
1.774.700.000
2.039.700.000
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012, Kelompok Usaha mempunyai karyawan tetap 399 orang dan 1.850 orang. e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2013 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 6 Mei 2013. Direksi Perusahaan yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi, bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian serta Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) untuk perusahaan publik. 12
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Seperti yang dibahas dalam catatan-catatan terkait berikutnya, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif sejak tanggal 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh Entitas Anak. Tiap entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsionalnya masing-masing dan mengukur transaksinya dalam mata uang fungsional tersebut. b.
Prinsip-prinsip Konsolidasian Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Kelompok Usaha, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham. Semua saldo dan transaksi antar Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; 13
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) • • •
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai laba komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Kombinasi Bisnis Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha: menghentikan amortisasi goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” (Catatan 11). Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha berikut pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
14
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitias yang diambil alih. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Pernyataan ini diterapkan secara prospektif dengan ketentuan bahwa saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (2004): “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada tanggal awal penerapan Pernyataan ini disajikan di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak Berelasi”. 15
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan. f. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak saat penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. g.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk kayu bulat dan barang jadi, serta metode rata-rata bergerak untuk bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan. Pembelian dengan syarat penyerahan “FOB Shipping Point”, dimana barang belum diterima sampai dengan tanggal pelaporan, dicatat sebagai “Barang dalam Perjalanan”. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan..
h.
Aset tidak lancar dihentikan
yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan operasi yang
Aset tidak lancar (termasuk yang merupakan bagian dari kelompok lepasan) tidak boleh disusutkan atau diamortisasi selama diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Bunga dan beban lainnya yang dapat diatribusikan pada liabilitas dari kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual tetap diakui. Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan aset dalam kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual disajikan secara terpisah dari aset lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Liabilitas dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual disajikan secara terpisah dari liabilitas lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Operasi yang dihentikan adalah komponen entitas yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan mewakili lini usaha atau area geografis utama yang terpisah, merupakan bagian dari suatu rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area operasi, atau merupakan suatu entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali. Hasil dari operasi yang dihentikan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif.
16
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya. j.
Hutan Tanaman Industri (HTI) HTI diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu HTI dalam pengembangan dan HTI siap panen. HTI dalam pengembangan dinyatakan sebesar nilai perolehan yang meliputi biaya perencanaan, penanaman, pemeliharaan dan pembinaan hutan, pengendalian kebakaran dan pengamanan hutan, pemenuhan liabilitas kepada lingkungan sosial, pembangunan/pemeliharaan sarana dan prasarana. Amortisasi dan penyusutan beban tangguhan/aset tetap tertentu serta beban umum dan administrasi terkait lainnya dikurangi penghasilan yang diperoleh dari penjualan kayu hasil pembersihan lahan (land clearing) untuk persiapan HTI dalam pengembangan, jika ada, akan dikreditkan atau mengurangi nilai HTI dalam pengembangan. HTI dalam pengembangan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak diamortisasi. HTI dalam pengembangan direklasifikasi menjadi HTI siap panen pada saat tanaman siap ditebang. HTI siap panen dicatat sebesar biaya perolehan, dan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat tanaman ditebang berdasarkan luas area tebang.
k. Aset Tetap Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah” Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tidak memberikan dampak yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut: Tahun Bangunan, jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan, peralatan dan perabot kantor
20 3 - 20 4–5
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. 17
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Aset Tetap (lanjutan) Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomis masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan. Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut. Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait. Manajemen mengakaji ulang atas estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu pada setiap akhir periode pelaporan. l.
Penurunan nilai aset non-keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” secara prospektif. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang revisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasilan Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. 18
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. m. Sewa Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tidak menyebabkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun/periode berjalan. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa. Sewa Operasi - sebagai Lessor Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
19
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan Biaya/iuran yang terjadi untuk memperoleh Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK), seperti iuran IUPHHK, analisis mengenai dampak lingkungan, foto udara dan rencana karya pengusahaan hutan, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat masing-masing IUPHHK tersebut dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu IUPHHK. Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, yang menggantikan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. Biaya pinjaman neto yang dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan, pengembangan dan pembangunan tanah dan bangunan terdiri dari beban bunga, beban bank, laba/rugi selisih kurs, termasuk biaya/ pendapatan swap valuta asing, yang terkait dengan pinjaman pokok untuk pembangunan asset, dan amortisasi biaya konsultasi dan commitment fee dan tidak termasuk pendapatan bunga yang diperoleh dan laba selisih kurs dari dana yang belum digunakan. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat kegiatan perencanaan pengembangan dan berakhir pada saat tanah dan bangunan telah selesai dikembangkan dan dibangun. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang sesuai dengan perjanjian penjualan yang umumnya adalah sebagai berikut: a. dari penjualan ekspor yang menggunakan syarat “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman. b. dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabiltas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan nilai tukar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk jumlah yang dikapitalisasi (Catatan 2n). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai tukar yang digunakan, dihitung berdasarkan ratarata kurs jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau kurs transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada akhir tahun sebagai berikut: 31 Maret 2013 1 USD 1 EUR 1 SGD
9.719 12.423 7.816
31 Desember 2012 9.670 12.810 7.907
q. Perpajakan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Kelompok Usaha untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan.
20
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Perpajakan (lanjutan) Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas tersebut. Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-lain sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Kelompok Usaha mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. s. Liabilitas Imbalan Kerja Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang memberikan panduan dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuarial imbalan pasca kerja dimana keuntungan/kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Kelompok Usaha telah memilih untuk tetap mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan ratarata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan ikut dalam program. Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk tambahan pengungkapan yang diperlukan. t.
Informasi Segmen Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen merupakan komponen Kelompok Usaha yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).
21
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t. Informasi Segmen (lanjutan) Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Dasar penetapan harga transaksi antar segmen dilakukan berdasarkan harga yang disepakati. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Pendapatan, beban, aset dan liabilitas segmen disajikan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian. u. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari tambahan modal disetor yang berasal dari emisi saham. v. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK Revisi baru tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. i. Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi. Aset keuangan utama Kelompok Usaha meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang wesel, aset tidak lancar - piutang karyawan dan penyertaan saham.
22
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass-through”), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha. Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi. Penurunan nilai Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
23
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) a)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha. Jika dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
b)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
24
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, wesel bayar, beban akrual, pinjaman bank jangka panjang, utang kepada pihak berelasi dan utang sewa pembiayaan. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Liabilitas untuk utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain, dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif kondolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE. Penghentian Pengakuan Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
ii. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
25
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. Instrumen Keuangan (lanjutan) iii. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. w. Laba (Rugi) Per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba (rugi) neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) neto dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 2.472.044.622 saham. Laba per saham dilusian dihitung dengan menyesuaikan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif yang dimiliki Perusahaan yaitu utang yang dapat dikonversi menjadi saham. x. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif. Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik. y. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012
• • •
Berikut ini beberapa standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian: PSAK No. 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan liabilitas 26
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari Perusahaan dan Entitas Anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Sewa Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Perusahaan bertindak sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tetap tertentu. Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30, “Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa kendaraan, mesin dan alat berat tertentu. Perusahaan telah menentukan, berdasarkan evaluasi atas syarat dan ketentuan dalam perjanjian, bahwa secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset yang disewa dialihkan di Perusahaan sehingga perjanjian sewa tersebut diakui sebagai sewa pembiayaan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2u dan 27. Tagihan dan Keberatan atas Hasil Pemeriksaan Pajak Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah tercatat dalam akun tagihan pajak penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp13.026.190.238 (2011: Rp29.747.406.869). Penjelasan lebih lanjut atas akun ini akan diberikan pada Catatan 16. Penurunan Nilai Goodwill Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan (Catatan 11).
27
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasi disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha Kelompok Usaha melakukan review atas piutang pada setiap akhir periode pelaporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan. Kelompok Usaha membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebesar Rp 43.657.432.245 (31 Desember 2012 Rp19.313.277.346.) Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% nilai kini liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebesar Rp7.825.672.012 (31 Desember 2012 Rp17.563.488.472 ). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15. Kenaikan atau penurunan sebesar satu persen pada tingkat diskonto tahunan menyebabkan penurunan atau kenaikan pada liabilitas imbalan kerja neto masing-masing sebesar (Rp165.329.933) dan Rp184.694.951 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (Catatan 15). Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan Penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha setelah penyisihan atas kerugian penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 desember 2012 adalah sebesar Rp106.255.809.591 Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. 28
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Nilai tercatat neto aset tetap dan goodwill Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 Rp724.785.575.872. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara tiga (3) sampai dengan dua puluh (20) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebesar Rp643.104.388.050 (31 Desember 2012 Rp724.785.575.872). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Tidak ada beban pajak tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 karena Perusahaan masih berada dalam posisi rugi fiskal. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat neto aset pajak tangguhan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebesar Rp28.259.963.124 (31 Desember 2012 Rp39.962.824.717). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16.
29
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN BANK Kas dan bank terdiri dari: 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Kas
1.355.296.693
Bank Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang Jakarta Lain-lain (di bawah Rp500 juta) Dalam Dolar AS Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Cabang Jakarta (US$3.142 pada periode 2013 dan US$224.657 pada 31 Des 2012)
31 Desember 2012 (diaudit) 438.420.791
169.972.562.693 2.630.434.987
8.970.380.569 907.784.668
30.093.845 476.643.243
67.206.915 384.696.452
30.533.599
2.172.429.322
982.711.513 515.336.031 57.154.718
7.808.977.573 481.054.069 58.601.410
174.695.470.628
20.851.130.978
176.050.767.322
21.289.551.769
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$101.112 pada periode 2013 dan US$807.547 pada 31 Des 2012) Lain-lain (di bawah Rp500 juta) Dalam Mata Uang Lainnya Sub-jumlah Jumlah kas dan bank
5. PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari: 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Pihak ketiga Lokal Dalam Rupiah Dalam Dolar AS (US$178.848 pada tahun 2013 dan US$177.082 pada tahun 2012)
31 Desember 2012 (diaudit)
41.919.209.839
17.600.897.761
1.738.222.406
1.712.379.585
Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha
(1.347.226.099)
(1.347.226.099)
Total piutang usaha pihak ketiga
42.310.206.146
17.966.051.247
42.310.206.146
17.966.051.247
Total piutang usaha – neto
30
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Rincian dari piutang usaha berdasarkan pelanggan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit) PT Kertas Nusantara PT PLN (Persero) Kalimantan Timur CV Sentra Abadi Makmur Doorwin Trading B.V. PT Little Tree CV Berkah Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300 juta)
17.410.988.050 10.808.512.225 10.985.054.157 758.920.998 701.181.370 451.802.072 2.540.973.373
Total piutang usaha Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha
43.657.432.245
19.313.277.346
(1.347.226.099)
(1.347.226.099)
Total piutang usaha – neto
42.310.206.146
17.966.051.247
__
4.944.159.168 10.985.054.157 758.920.998 701.181.370 1.923.961.653
__
Rincian dari piutang usaha berdasarkan jenis mata uang dan umur piutang pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Mata Uang Dolar AS(Ekuivalen dalam Rupiah)
Rupiah 5.547.815.348
25.842.821
Total
Belum jatuh tempo Jatuh tempo:. 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
5.573.658.169
65.730.001 5.660.221.440 254.873.400 30.390.569.650
1.712.379.585
65.730.001 5.660.221.440 254.873.400 32.102.949.235
Total piutang usaha
41.919.209.839
1.738.222.406
43.657.432.245
31 Desember 2012 (diaudit) Mata Uang Rupiah
Dolar AS (Ekuivalen dalam Rupiah)
Belum jatuh tempo
15.929.213.325
Jatuh tempo:. 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
79.045.400 788.221.198 191.398.986 613.018.852
1.712.379.585
79.045.400 788.221.198 191.398.986 2.325.398.437
17.600.897.761
1.712.379.585
19.313.277.346
Jumlah piutang usaha
31
-
Total 15.929.213.325
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Perubahan saldo penyisihan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
1.347.226.099
1.347.226.099
Mutasi tahun berjalan: Penyisihan kerugian selama tahun berjalan
-
Saldo akhir tahun
1.347.226.099
1.347.226.099
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang tersebut adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 12 dan 18).
6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, antara lain berupa penjualan dan pembelian. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi terutama adalah kesamaan pemilikan dan/atau manajemen. Rincian transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan jumlah Rp1.000.000.000 atau lebih adalah sebagai berikut: Persentase terhadap jumlah pejualan/ pembelian (%) 31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Maret 2012 (diaudit)
2013
Penjualan kayu lapis dan kayu lapis olahan PT Sumber Graha Sejahtera
1.039.579.861
1.503.118.324
0,03
Pembelian resin PT Borneo Karya Persada (dahulu PT Sumalindo Mitra Resindo)
7.618.528.498
13.056.184.859
6,61
2012
1,66
5,25
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang disepakati antar pihak yang bertransaksi.
32
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian saldo aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Persentase terhadap jumlah kewajiban (%) 31 Maret 2013 (tidak diaudit)
Liabilitas jangka Pendek Utang Usaha, pihak berelasi (Catatan 12) PT Borneo Karya Persada (US$177.677 dan Rp723.350.000 pada 31 Maret 2013 dan US$260.184 dan Rp723.350.000 dan Pada 31 Des 2011) PT Pelayaran Nelly Dwi Putri (US$57.533 dan Rp108.900.000) PT Sumber Graha Sejahtera (US$906 pada 31 Maret 2013) Liabilitas Jangka Panjang Utang pihak berelasi PT Borneo Karya Persada (US$699.780)
31 Desember 2012 (diaudit)
2013
2012
2.450.195.484
3.239.328.120
0,17
0,22
668.065.153
665.586.028
0,04
0,05
8.905.667
8.863.201
0,00
0,00
6.801.161.820
6.766.872.600
0,46
0,35
Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak Berelasi
Sifat Hubungan
Sifat Transaksi
PT Sumber Graha Sejahtera
Pemegang Saham
PT Pelayaran Nelly Dwi Putri PT Borneo Karya Persada (dahulu PT Sumalindo Mitra Resindo
Pihak berelasi lainnya Pihak berelasi lainnya
Penjualan kayu lapis dan kayu lapis olahan Jasa pengangkutan Pembelian resin dan pinjaman modal kerja
7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
1.593.163.453 5.703.251.244 3.111.428.096 900.100.670 26.838.151.685 79.497.126.104 75.528.696.918 8.208.648.179
2.856.940.000 3.021.130.045 3.111.428.096 508.684.524 25.828.995.933 76.389.468.637 76.714.830.453 7.653.402.815
Jumlah persediaan Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan
201.380.566.348
196.084.880.503
(89.829.070.912)
(89.829.070.912)
Jumlah persediaan – bersih
111.551.495.437
106.255.809.591
Kayu olahan: Kayu lapis Kayu lapis olahan Papan serat berkerapatan sedang (MDF) Kayu gergajian /woodworking products Barang dalam proses Kayu bulat Bahan pembantu. suku cadang dan perlengkapan Barang dalam perjalanan
33
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN (lanjutan) Perubahan saldo penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
Saldo awal tahun Mutasi tahun berjalan: Penyisihan selama tahun berjalan
89.829.070.912
17.468.784.770
-
72.360.286.142
Saldo akhir tahun
89.829.070.912
89.829.070.912
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai tercatat persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut di atas adalah cukup untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya. Persediaan tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang seperti dijelaskan dalam Catatan 12 dan 18. Persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar US$8 juta atau setara dengan Rp77.360.000.000 pada tanggal 31 Maret 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran dan pencurian. 8. ASET TIDAK LANCAR YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN a. Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual Akun ini merupakan aset tidak lancar konsolidasian yang dimiliki oleh PT Sumalindo Alam Lestari dan Entitas Anaknya yang akan dijual kepada PT Mentari Pertiwi Makmur, pihak ketiga (Catatan 28n, 33b dan 33c). Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Persediaan (Catatan 7) Hutan tanaman industri – neto (Catatan 9) Hutan tanaman industri dalam pengembangan – neto (Catatan 9) Aset tetap (Catatan 10) Goodwill – neto (Catatan 11) Biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan Aset tidak lancar lainnya Total
31 Desember 2012 (diaudit) -
11.017.060 229.287.268.264
-
18.170.349.552 4.066.475.873 4.750.000.000 250.000.000 213.456.826 -
256.748.567.575
Tidak terdapat kewajiban yang terkait langsung dengan aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.
34
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
ASET TIDAK LANCAR YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan) b. Operasi yang dihentikan Aset terkait dengan PT Sumalindo Alam Lestari dan Entitas Anak disajikan sebagai dimiliki untuk dijual setelah adanya persetujuan manajemen Grup dan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 18 Desember 2012 untuk menjual PT Sumalindo Alam Lestari dan Entitas Anak (Catatan 28o, 32b dan 32c). Tabel berikut memberikan informasi yang terkait dengan arus kas atas operasi yang dihentikan. 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Arus kas operasi Arus kas investasi Arus kas pendanaan
31 Desember 2012 (diaudit) -
Total arus kas
150.452.731 (4.570.973.600) 4.500.000.000 -
79.479.131
Analisis hasil operasi yang dihentikan dan hasil yang diakui kelompok lepasan serta informasi arus kas adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
Pendapatan usaha Beban pokok pendapatan
-
12.026.155.006 11.056.688.218
Laba kotor
-
969.466.788
Beban usaha Pendapatan lain-lain Beban lain-lain
-
(693.877.957) 39.886.140.754 (41.984.729.958)
Rugi usaha Penghasilan bunga Beban keuangan
-
(1.823.000.373) 17.510.675 (601.351.383)
-
(2.406.841.081)
-
(1.457.738.416) 2.735.778.102
Rugi sebelum pajak dari operasi yang dihentikan Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan Rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah
35
-
(1.128.801.395)
-
(1.131.619.198) 2.817.803
-
(1.128.801.395)
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. HUTAN TANAMAN INDUSTRI DAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM PENGEMBANGAN Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan hutan tanaman industri yang terletak di dua lokasi di propinsi Kalimantan Timur. Akumulasi biaya tersebut menurut lokasi adalah sebagai berikut: Lokasi
31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
Muara Karangan Batu Putih
-
102.022.268.264 127.265.000.000
Jumlah
-
229.287.268.264
Reklasifikasi ke aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (Catatan 8)
-
(229.287.268.264)
Hutan Tanaman Industri - neto
-
-
Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh pada PT Sumalindo Alam Lestari (SAL), dimana penyetorannya dilakukan dengan cara menginbrengkan aset tanaman yang berada di kedua areal HTI Perusahaan. Sesuai ketentuan Undang - Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 34 ayat 1 sampai dengan ayat 3 dan PSAK 21 paragraf 13 (f) mengharuskan setoran saham dalam bentuk barang (inbreng) menggunakan nilai wajar. Sesuai dengan hasil penilaian aset tanaman oleh Benny, Desmar & Rekan, penilai independen yang ditunjuk Perusahaan, masing-masing dengan laporan No. BDR 2010-0439/A dan No. BDR 2010-0439/B yang diterbitkan tanggal 19 Juli 2010 dengan jumlah nilai wajar sebesar Rp229.765.000.000 dari nilai buku sebelumnya sebesar Rp80.364.072.994. Sesuai Undang - Undang No. 36 tahun 2008 Pasal 4 ayat (I) huruf d.1 Undang Undang Pajak Penghasilan, transaksi tersebut merupakan objek Pajak Penghasilan Badan. Kenaikan nilai HTI sebesar Rp149.400.927.006 tersebut dicatat sebagai “Penghasilan (Beban) Lain-lain Kenaikan Nilai Wajar Penilaian Hutan Tanaman Industri” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010. Pada tahun buku 2013 kenaikan nilai wajar penilaian Hutan Tanaman Industri tersebut telah disajikan sebagai bagian dari laba ditahan dalam komponen ekuitas. Transaksi inbreng tersebut merupakan pelaksanaan teknis dari keputusan RUPS Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 21 April 2006 dan keputusan RUPS Tahunan Perusahaan tanggal 26 Mei 2008 mengenai persetujuan pemisahan unit usaha HTI yang dikelola langsung oleh Perusahaan ke Entitas Anak yang khusus mengelola HTI yaitu SAL. Sisa umur Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) untuk area di atas berkisar antara 23 sampai 27 tahun.
36
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. HUTAN TANAMAN INDUSTRI DAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM PENGEMBANGAN (lanjutan) Rincian mutasi saldo dari akumulasi biaya HTI dalam pengembangan selama tiga bulan yang dikelompokkan menurut komponen kegiatan pembangunan HTI adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 (tidak diaudit) Saldo awal tahun – hutan tanaman industri dalam pengembangan Penambahan periode berjalan Reklasifikasi ke aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (Catatan 8) Saldo akhir periode - hutan tanaman industri dalam pengembangan
31 Desember 2012 (diaudit)
-
6.277.259.828 11.893.089.724
-
(18.170.349.552)
-
-
10. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak diaudit)
Saldo Awal Harga Perolehan Industri Pengolahan Kayu Pemilikan Langsung Tanah 41.968.091.338 Bangunan 188.274.236.850 Jalan dan jembatan 18.091.230.649 Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel 931.946.565.792 Kendaraan 10.883.864.265 Peralatan dan perabot kantor 12.826.243.323 Sub-total
1.203.944.606.597
Penambahan
Pengurangan
ReklasifikasI
Saldo Akhir
-
-
-
41.968.091.338 188.274.236.850 18.091.230.649
-
-
-
931.946.565.792 10.883.864.265
3.862.800
-
-
12.784.480.503
3.862.800
-
-
1.203.948.469.397
Reklasifikasi ke Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi (Catatan 10,24)
(400.687.262.037) (400.687.262.037)
Saldo Akhir Setelah Reklasifikasi
41.968.091.338 188.274.236.850 18.091.230.649 531.235.372.185 10.883.864.265 12.784.480.503 803.261.207.360
Aset dalam Penyelesaian Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Lain-lain
4.597.349.957 121.305.192
-
-
-
4.597.349.957 121.305.192
-
4.597.349.957 121.305.192
Sub-total
4.718.655.149
-
-
-
4.718.655.149
-
4.718.655.149
Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel
31.916.337.835
-
-
-
31.916.337.835
-
31.916.337.835
1.240.579.599.581
3.862.800
-
- 1.240.583.462.381 (400.687.262.037)
Total-Industri Pengolahan Kayu
37
839.896.200.344
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) 31 Maret 2013 (Tidak diaudit)
Saldo Awal
Penambahan
Harga Perolehan (lanjutan) Pengusahaan Hutan Pemilikan Langsung Bangunan 4.217.509.462 Jalan dan jembatan 454.615.500.539 Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel 117.446.362.797 Kendaraan 6.806.409.215 Peralatan dan perabot kantor 1.823.268.652 Sub-total Aset dalam Penyelesaian Jalan dan Jembatan Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Total Pengusahaan Hutan Total harga perolehan
Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Total-Industri Pengolahan Kayu
Pengusahaan Hutan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-total Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Total Pengusahaan Hutan Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Neto
ReklasifikasI
-
-
-
-
(23.931.570) (1.080.476.347)
Saldo Akhir
(117.025.619) 4.100.483.843 1.288.794.485 455.904.295.024
Saldo Akhir Setelah Reklasifikasi
-
4.100.483.843 455.904.295.024
117.422.431.227 5.725.932.868
-
117.422.431.227 5.725.932.868
-
-
117.025.619
1.940.294.271
-
12.784.480.503
584.909.050.665
-
-
184.386.568
585.093.437.233
-
585.093.437.233
4.582.270.746
33.074.439
-
1.017.414.893
3.597.930.292
85.830.283.239
-
-
833.028.325
86.663.311.563
-
675.354.679.088
-
675.321.604.650
33.074.439
-
1.915.901.204.231
36.937.239
-
Akumulasi Penyusutan Industri Pengolahan Kayu Pemilikan Langsung Tanah 3.100.094.281 Bangunan 73.004.153.902 Jalan dan jembatan 14.735.124.685 Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel 613.522.223.847 Kendaraan 10.991.990.655 Peralatan dan perabot kantor 12.647.042.076 Sub-total
Pengurangan
Reklasifikasi ke Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi (Catatan 10,24)
-
-
3.597.930.292
1.915.938.141.469 (400.687.262.037)
675.354.679.089 1.515.250.879.433
2.139.800.358 1.137.980
-
-
3.100.094.281 75.143.954.259 14.736.262.665
9.988.628.888 71.955.163
-
-
739.083.129.298 11.063.945.818
74.789.630
-
-
12.721.831.707
12.276.312.020
-
-
740.276.941.466
350.466.827
-
(8.892.380.714)
31.916.337.835
12.626.778.847
-
(8.892.380.714)
772.193.279.301 (330.616.688.288)
15.664.397.848 209.553.472.023
78.915.914 5.832.199.098
-
-
15.743.313.762 215.385.671.121
-
15.743.313.762 215.385.671.121
114.055.124.996 4.996.601.017
1.517.151.566 136.053.877
-
-
115.572.276.562 5.132.654.894
-
115.572.276.562 5.132.654.894
1.678.051.553
3.509.826
-
-
1.681.561.379
-
1.681.561.379
345.947.647.437
7.567.830.281
-
76.709.099.754
1.061.831.096
-
8.892.380.714
422.656.747.191
8.629.661.377
-
8.892.380.714 440.178.789.281
1.191.115.628.358
21.256.440.223
728.000.629.446
40.458.251.722
768.458.881.168
-
724.785.575.872
-
353.515.477.717
86.663.311.564
- 1.212.372.068.582 703.566.072.887
38
-
86.663.311.563
(330.616.688.288) (330.616.688.288)
-
-
3.100.094.281 75.143.954.259 14.736.262.665 292.894.164.448 11.063.945.818 12.721.831.707 409.660.253.178
31.916.337.835
441.576.591.014
353.515.477.717
-
-
86.663.311.564
440.178.789.281
(330.616.688.288) -
881.755.380.295 633.495.499.138
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2012 (Diaudit)
Saldo Awal Harga Perolehan Industri Pengolahan Kayu Pemilikan Langsung Tanah 51.132.924.063 Bangunan 188.157.211.230 Jalan dan jembatan 18.208.256.269 Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel 934.278.180.946 Kendaraan 9.825.460.720 Peralatan dan perabot kantor 12.826.243.323 Sub-total
Penambahan
3.313.658.171 6.800.000
Pengurangan
ReklasifikasI
Saldo Akhir
Reklasifikasi ke Kelompok Lepasan yang Diklasifikasi Sebagai Dimiliki Untuk Dijual (Catatan 8)
Saldo Akhir Setelah Reklasifikasi
12.105.338.254 -
2.940.505.529 117.025.620 (117.025.620)
41.968.091.338 188.274.236.850 18.091.230.649
-
41.968.091.338 188.274.236.850 18.091.230.649
528.750.000
(5.645.273.325) 1.587.153.545
931.946.565.792 10.883.864.265
-
531.235.372.185 10.883.864.265
12.780.617.703
-
12.780.617.703
12.642.113.874 (1.162.014.251) 1.203.944.606.597
-
1.203.944.606.597
8.025.620
(44.400.000)
1.214.428.276.551
3.320.458.171
Aset dalam Penyelesaian Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Lain-lain
4.051.049.519 3.061.810.721
546.300.438 -
-
(2.940.505.529)
4.597.349.957 121.305.192
-
4.597.349.957 121.305.192
Sub-total
7.112.860.240
546.300.438
-
(2.940.505.529)
4.718.655.149
-
4.718.655.149
Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel
24.901.072.575
-
-
7.015.265.260
-
31.916.337.835
1.246.442.209.366
3.866.758.609
4.217.509.462 450.324.523.145
117.025.620
-
122.789.309.711 6.806.409.215
-
-
Total-Industri Pengolahan Kayu Pengusahaan Hutan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-total Aset dalam Penyelesaian Jalan dan Jembatan Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Total Pengusahaan Hutan Hutan Tanaman Industri Pemilikan Langsung Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
12.642.113.874
1.823.268.652
-
-
585.961.020.185
117.025.620
-
8.352.337.341
(5.342.946.914)
-
-
1.240.579.599.581
4.217.509.462 454.615.500.539
-
4.217.509.462 454.615.500.539
117.446.362.797 6.806.409.215
-
117.446.362.797 6.806.409.215
1.823.268.652
-
1.823.268.652
(1.168.995.140)
584.909.050.665
-
584.909.050.665
1.692.843.548
- (5.462.910.143 )
4.582.270.746
94.034.031.643
-
6.579.961.293 (1.623.787.111)
85.830.283.239
-
85.830.283.239
688.347.389.169
1.809.869.168
6.579.961.293 (8.255.692.394)
675.321.604.650
-
675.321.604.650
4.223.646.489 8.788.428.630
-
-
-
4.223.646.489 8.788.428.630
(4.223.646.489) (8.788.428.630)
-
57.768.474.068 3.766.657.273
18.750.000 25.950.000
-
5.342.946.914 -
63.130.170.982 3.792.607.273
(63.130.170.982) (3.792.607.273)
-
942.514.339
42.975.000 87.675.000
-
Aset dalam Penyelesaian Lain-lain
3.248.527.104
105.000.000
-
Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel
11.835.122.681
-
-
Total Hutan Tanaman Industri
90.573.370.584
192.675.000
-
Total harga perolehan
2.912.745.480 1.240.579.599.581
4.173.951.774
75.489.720.799
Sub-total
31.916.337.835
-
2.025.362.969.119
-
985.489.339
5.342.946.914
-
-
5.342.946.914
4.582.270.746
(985.489.339)
-
(80.920.342.713)
-
3.353.527.104
(3.353.527.104)
-
11.835.122.681
(11.835.122.681)
-
(96.108.992.498 )
-
80.920.342.713
96.108.992.498 2.012.010.196.729
39
-
1.915.901.204.231
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2012 (Diaudit)
Saldo Awal Akumulasi Penyusutan Industri Pengolahan Kayu Pemilikan Langsung Tanah 3.100.094.281 Bangunan 80.697.916.673 Jalan dan jembatan 14.194.163.152 Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel 556.795.285.836 Kendaraan 10.536.295.049 Peralatan dan perabot kantor 12.338.276.064 Sub-total Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Total-Industri Pengolahan Kayu Pengusahaan Hutan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-total Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Total Pengusahaan Hutan Hutan Tanaman Industri Pemilikan Langsung Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
Penambahan
Pengurangan
8.999.141.222 540.961.533 55.795.541.847 455.195.604 314.198.885
ReklasifikasI
- (16.692.903.993) 528.750.000
Saldo Akhir
Reklasifikasi ke Kelompok Lepasan yang Diklasifikasi Sebagai Dimiliki Untuk Dijual (Catatan 8)
3.100.094.281 73.004.153.902 14.735.124.685
-
3.100.094.281 73.004.153.902 14.735.124.685
-
613.522.223.847 10.991.990.655
12.647.042.076
-
12.647.042.076
536.775.62 (15.229.665.080) 728.000.629.446
-
728.000.629.446
8.025.620
931.396.16 613.522.223.847 529.250.002 10.991.990.655
Saldo Akhir Setelah Reklasifikasi
2.592.747
-
677.662.031.055
66.105.039.091
29.725.694.010
10.925.616.572
707.387.725.065
7.030.655.663
9.856.537.415 176.114.052.059
5.807.860.433 16.674.870.517
-
16.764.549.447
15.664.397.848 209.553.472.023
-
15.664.397.848 209.553.472.023
109.035.277.638 4.462.429.043
6.361.672.865 534.171.974
-
(1.341.825.507) 114.055.124.996 4.996.601.017
-
114.055.124.996 4.996.601.017
-
-
(193.058.860)
40.458.251.722
-
40.458.251.722
536.775.620 (15.422.723.940)
768.458.881.168
-
768.458.881.168
1.643.646.352
34.405.201
301.111.942.507
29.412.980.990
-
70.714.366.643
11.698.624.740
5.703.891.629
76.709.099.754
-
76.709.099.754
371.826.309.150
41.111.605.730
5.703.891.629 15.422.723.940 422.656.747.191
-
422.656.747.191
3.532.711.491 6.061.373.119
31.392.203
56.613.779.798 3.617.790.211
-
1.678.051.553
-
1.678.051.553
15.422.723.940 345.947.647.437
-
345.947.647.437
-
-
-
3.564.103.694 6.061.373.119
(3.564.103.694) (6.061.373.119)
-
976.000.269 272.620.308
-
-
57.589.780.067 3.890.410.519
(57.589.780.067) (3.890.410.519)
-
-
806.810.135
23.179.057
-
-
829.989.192
(829.989.192)
-
Sub-total
70.632.464.754
1.303.191.837
-
-
71.935.656.591
(71.935.656.591)
-
Aset Sewaan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel
11.936.099.026
59.339.697
-
-
11.995.438.723
(11.995.438.723)
-
Total Hutan Tanaman Industri
82.568.563.780
1.362.531.534
-
83.931.095.314
(83.931.095.314)
-
1.161.782.597.995
119.504.792.927
-
8.111.421.311
Total Akumulasi Penyusutan Penyisihan penurunan nilai aset tetap Nilai Buku Neto
-
6.240.667.249
-
863.580.371.124
40
- 1.275.046.723.673 (83.931.095.314)
-
1.191.115.628.359
8.111.421.311
(8.111.421.311)
-
28.852.051.745
4.066.475.873
724.785.575.872
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)
31 Desember 2012 (Diaudit)
Harga jual Jumlah tercatat
-
17.152.500.000 (12.981.407.918)
Laba penjualan aset tetap (Catatan 24)
-
4.171.092.082
Alokasi pembebanan penyusutan aset tetap pemilikan langsung dan aset sewa guna usaha pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit) Beban pokok pendapatan Beban penjualan (Catatan 23) Beban umum dan administrasi (Catatan 23)
18.069.889.922 113.213.074 31.799.865
33.925.816.784 32.273.500 31.104.582
Jumlah
18.214.902.861
33.989.194.866
Jumlah penyusutan yang dikapitalisasi ke dalam aset dalam penyelesaian atas jalan dan jembatan dan hutan tanaman industri dalam pengembangan masing-masing adalah sebesar Rp30.416.106 dan Rp627.527.278 pada 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012. Aset tetap pemilikan langsung digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman seperti dijelaskan dalam Catatan 12 dan 18. Aset tetap pemilikan langsung pada tanggal 31 Desember 2012 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sekitar US$174,2 juta dan Rp43,5 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Bangunan, jalan dan jembatan di areal IUPHHK dan HTI Kelompok Usaha tidak diasuransikan. Pada tanggal 31 Maret 2013, persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian, dipandang dari sudut keuangan, adalah berkisar antara 80% sampai dengan 95%. Hak pemilikan atas hak atas tanah Kelompok Usaha adalah merupakan “Hak Guna Bangunan” yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara dua (2) sampai dengan dua puluh (20) tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan atas hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, aset yang tidak digunakan dalam operasi merupakan mesin-mesin yang tidak digunakan dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) Harga perolehan Akumulasi penyusutan Penyisihan penurunan nilai aset tetap (Catatan 24) Jumlah
41
31 Desember 2012 (Tidak Diaudit)
711.300.063.381 (552.516.629.815) (4.548.859.818)
310.612.801.345 (221.899.941.527) (4.548.859.818)
154.234.573.749
84.164.000.000
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset tetap, termasuk aset yang tidak digunakan dalam operasi, dapat dipulihkan. Kelompok Usaha melakukan perjanjian sewa (meliputi hak opsi untuk membeli pada akhir masa sewa) atas mesin, alat-alat berat, kendaraan dan peralatan tertentu dengan jangka waktu sekitar dua (2) sampai empat (4) tahun, yang akan berakhir pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa tersebut adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit) Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
55.623.236.601
Jumlah
55.623.236.601
Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo
(6.356.435.356)
(6.325.176.437)
49.266.801.245 (49.266.801.245)
49.020.326.307 (49.020.326.307)
-
Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang Jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
-
55.345.502.744 -
55.345.502.744
-
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah gagal membayar sebagian cicilan pokok dan bunga. Oleh karena itu, bagian jangka panjang dari saldo sewa tersebut direklasifikasi dan disajikan seluruhnya sebagai liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. 11. GOODWILL – NETO Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan nilai wajar atas aset neto milik PT Essam Timber dan PT Wana Kaltim Lestasi pada saat akuisisi (Catatan 1c). Rincian mutasi saldo goodwill adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
Saldo awal Kerugian penurunan nilai (Catatan 22)
-
19.592.140.887 (14.842.140.887)
Saldo akhir Reklasifikasi ke aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (Catatan 8)
-
4.750.000.000
-
(4.750.000.000)
-
-
Total
42
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. GOODWILL – NETO (lanjutan) Pada tahun 2012, manajemen Perusahaan melakukan penurunan nilai atas saldo goodwill yang muncul dari akuisisi PT Essam Timber. Kerugian penurunan nilai tersebut dibebankan langsung pada bagian dari “Beban lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK Rincian dari pinjaman bank jangka pendek adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit) Perusahaan Pinjaman dengan mata uang asing Modal kerja PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$8,000,000 pada periode 2012 dan 2011) Pegasus Capital Fund, Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang Jakarta (US$ 896.295 pada periode 2012) Pinjaman dalam Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah pinjaman bank jangka pendek
77.752.000.000 -
77.360.000.000 -
-
8.667.176.615
75.000.000.000
75.000.000.000
152.752.000.000
161.027.176.615
Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 13 November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$8.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10% per tahun dengan jangka waktu sampai dengan 29 Juni 2008. Pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2010. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sepenuhnya dengan setara Rupiah masing-masing sebesar Rp77.752.000.000 dan Rp77.360.000.000. Pada tanggal 19 November 2007, Perusahaan mendapat fasilitas tambahan pinjaman modal kerja dari bank yang sama dengan batas maksimum kredit sebesar Rp75.000.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15% per tahun dengan jangka waktu sampai dengan 29 November 2008. Pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2010. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 18 Desember 2012 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Rismalena Kasri, S.H. No.11 dengan tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui restrukturisasi utang Perusahaan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk sekitar US$22.547.218. Utang tersebut akan direstrukturisasi dengan dua skema yaitu: 1. Tranche A sekitar US$6.547.218 akan dilakukan penjadwalan kembali selama maksimum tujuh (7) tahun dengan grace period satu (1) tahun. 2. Tranche B sekitar US$16.000.000 sebagai convertible loan dengan hak opsi konversi menjadi modal saham selama jangka waktu opsi konversi maksimum selama tiga (3) tahun (put option) dengan IRR (Internal Rate of Return) sebesar 9%. Pelaksanaan konversi akan menggunakan harga pasar saat dilakukan konversi. Terhadap utang Tranche B ini, Perusahaan memiliki hak untuk melakukan pembayaran utang lebih awal sebagian atau sekaligus selama jangka waktu fasilitas (call option) dengan IRR sebesar 9%. 43
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) Bunga dan denda tertunggak akan dihapuskan bertahap secara proporsional dengan jumlah realisasi pembayaran utang pokok. Pegasus Capital Fund, Singapura
Pada tanggal 7 April 2008, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit berulang “Omnibus Trade Finance dan Foreign Exchange” dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$7.500.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan SIBOR + 3,5% dan telah jatuh tempo pada tanggal 7 April 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010, fasilitas pinjaman yang telah digunakan sebesar US$5.500.000 atau setara Rupiah sebesar Rp49.450.000.000. Pada tanggal 25 Juli 2011, seluruh pinjaman dan kewajiban kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah dialihkan kepada PT Binaartha Parama. Pada tanggal 9 September 2011, PT Binaartha Parama selanjutnya mengalihkan seluruh pinjaman dan haknya kepada Pegasus Capital Fund, Singapura. Total pinjaman yang dialihkan adalah sebesar US$5.500.000 atau setara Rupiah sebesar Rp49.874.000.000 pada tanggal 31 Desenber 2011. Berkaitan dengan proses restrukturisasi utang, Perusahaan dalam suratnya tertanggal 6 Maret 2012 yang ditujukan kepada Lion Trust (Singapore) Limited selaku wali dari Pegasus Capital Fund, Singapura (Kreditur), memberitahukan bahwa secara prinsip menyetujui skema konversi utang menjadi modal dengan harga konversi sebesar Rp300/saham, dan seluruh bunga yang masih harus dibayar dan bunga yang ditangguhkan akan dihapus. Konversi utang menjadi modal tersebut baru akan dapat dilaksanakan apabila mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham serta setelah memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku. Pegasus Capital Fund, Singapura (lanjutan) Berdasarkan perjanjian tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan dan Lion Trust (Singapore) Limited selaku wali dari Pegasus Capital Fund sepakat untuk melakukan konversi utang sebesar US$5.500.000 menjadi modal saham baru Perusahaan (dengan menggunakan nilai tukar Rupiah yang disepakati sebesar Rp9.180 per US$1), dengan jumlah saham yang diterbitkan sejumlah 168.300.000 lembar saham dan dengan harga konversi saham sebesar Rp300 per saham. Saldo bunga yang terutang akan dihapuskan pada saat perjanjian berlaku efektif (Catatan 32a). Pada tanggal 18 Desember 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk melakukan konversi utang menjadi modal saham kepada Lion Trust (Singapore) Limited selaku wali dari Pegasus Capital Fund sebanyak 168.300.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham (Catatan 32a). Nilai wajar saham Perusahaan berdasarkan rata-rata tertimbang harga saham selama 25 hari sebelum pemanggilan RUPSLB tanggal 30 Oktober 2012 adalah sebesar Rp99, oleh karena itu selisih antara harga konversi dengan nilai wajar sebesar Rp36.374.800.000 dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 24). Saldo bunga terutang sebesar Rp13.412.675.542 dihapuskan dan dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 24). Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pokok pinjaman tersebut telah direklasifikasi menjadi tambahan modal disetor - transaksi pembayaran berbasis saham (Catatan 20).
44
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC), Cabang Jakarta. Pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir telah diperpanjang sampai dengan 30 Agustus 2013. Perjanjian pinjaman tersebut juga mensyaratkan penambahan jaminan aset Perusahaan. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas:
Fasilitas “Packing Credit” dengan batas maksimum kredit sebesar US$2.500.000. Fasilitas “Treasury” dengan batas maksimum kredit sebesar US$1.000.000.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga harian sebesar 5,25% per tahun di bawah “Best Lending Rate” HSBC. Pada tanggal 31 Desember 2012, fasilitas kredit yang digunakan sebesar US$896.295 atau setara Rupiah Rp8.667.176.615. Perjanjian-perjanjian pinjaman yang disebutkan di atas memuat beberapa syarat dan pembatasan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu, pembatasan pembagian dividen dan pembatasan lainnya. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap tertentu (Catatan 5, 7 dan 9). Sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pinjaman pinjaman.
13. UTANG USAHA Akun ini terutama merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Pihak ketiga Pemasok lokal Dalam Rupiah Dalam Dolar AS (US$ 1.679.808 pada tahun 2013 dan US$ 1.594.311 pada tahun 2012) Dalam mata uang asing lainnya Pemasok asing Dalam Dolar AS (US$156.553 pada tahun 2013 dan US$169.815 pada tahun 2012) Dalam mata uang asing lainnya Sub-total Pihak berelasi (Catatan 6) Total utang usaha
45
31 Desember 2012 (diaudit)
70.617.878.600
70.123.224.136
16.326.050.290 1.692.402.280
15.416.990.282 2.041.132.055
1.521.538.218 1.616.151.002
1.642.109.986 2.156.541.217
91.774.020.390
91.379.997.676
3.127.166.304
3.913.777.349
94.901.186.694
95.293.775.025
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG USAHA (lanjutan) Rincian dari utang usaha berdasarkan umur utang pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit) Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Total utang usaha
8.929.888.930
10.982.165.413
12.067.430.758 10.546.396.337 362.177.204 62.995.293.465
11.487.367.239 4.142.457.218 5.285.588.692 63.396.196.463
94.901.186.694
95.293.775.025
Pada tanggal 31 Maret 2013, utang usaha lokal kepada pihak ketiga terutama merupakan utang kepada pemasok utama Kelompok Usaha, yaitu PT Barokah Bersaudara Perkasa, PT Sentosa Kalimantan Jaya, CV Semanding Lestari, PT Basirih Industrial Corporation, Kaisoon Engineering Pte., Ltd., Singapura dan PT Kanefusa Indonesia. 14. BEBAN AKRUAL Biaya masih harus dibayar terdiri dari: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit)
Bunga (US$12.473.939 dan Rp48.815.108.551 pada 31 Maret 2013 dan US$11.663.513 Rp44.740.870.269 pada tahun 2012) Pengangkutan dan transportasi (US$ 23.200 dan Rp3.394.327.225 pada 31 Maret 2013 dan US$ 74.736 dan Rp6.028.813.228 pada tahun 2011) Jasa kontraktor Pembelian bahan baku Pajak bumi dan bangunan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Bina Desa Beban akhir tahun Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah biaya masih harus dibayar
169.649.320.396
157.527.039.770
1.071.619.207 7.214.978.990 3.805.625.792 19.110.070.105 29.508.397 526.559.586 270.618.123 3.725.455.000
2.165.374.656 25.714.969.705 3.777.564.185 17.870.413.718 2.376.602.736 7.131.234.200 2.170.956.158 6.921.141.146
205.403.755.596
225.655.296.274
15. LIABILITAS IMBALAN KERJA Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja sebesar Rp17.563.488.472 dan Rp34.874.213.107 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, pada akun “Liabilitas Imbalan Kerja” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban penyisihan sejumlah Rp11.421.115.420 dan Rp10.717.381.172 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” dan “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 46
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Perusahaan melakukan perhitungan sendiri untuk periode 31 Maret 2013 dan menunjuk PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen pada tahun 2012, untuk menghitung liabilitas imbalan kerja bagi karyawan tetapnya. Penilaian aktuaris dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang berdasarkan asumsi-asumsi berikut: 31 Maret 2013 (tidak diaudit)
31 Desember 2012 (diaudit)
Perusahaan Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalita Umur pensiun
5,65% 8,00% TMI-99 55 tahun
5,65% 8,00% TMI-99 55 tahun
Anak Perusahaan Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalita Umur pensiun
6,50% 8,00% TMI-99 55 tahun
6,50% 8,00% TMI-99 55 tahun
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian terdiri dari: 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Tabel Amortisasi dari biaya masa lalu Amortisasi koreksi aktuaria
31 Desember 2012 (diaudit)
762.225.761 965.923.207 49.169.176 165.606.141
2.823.058.375 3.657.068.459 196.676.702 1.094.893.033
Sub-total Entitas Anak
1.942.924.142 334.850.294
7.771.696.569 3.649.418.851
Total
2.277.774.436
11.421.115.420
Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Perusahaan Nilai sekarang liabilitas imbalan kerja Biaya jasa lalu belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Amortisasi koreksi aktuaria
31 Desember 2012 (diaudit)
33.740.863.305 (2.608.368.041) (25.630.262.066) 663.736.081
34.172.020.257 (2.177.211.089) (24.104.212.082) 1.094.893.033
Sub-total Entitas Anak
6.165.969.279 1.659.702.733
7.890.597.086 9.672.891.386
Total
7.825.672.012
17.563.488.472
47
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit) Perusahaan Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat
7.890.597.086 1.942.924.142 (3.667.551.949)
33.536.814.094 7.771.696.569 (33.417.913.577 )
Sub-total Entitas Anak
6.165.969.279 1.659.702.733
7.890.597.086 9.672.891.386
Total
7.825.672.012
17.563.488.472
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah di atas memadai untuk kebutuhan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai peraturan yang berlaku. 16. PERPAJAKAN Utang pajak terdiri dari:
31 Maret 2013 (tidak diaudit) Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23/26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Desember 2012 (diaudit)
59.570.592 35.875.157 13.367.910.600 195.943.068 507.097.837 152.130.095
28.048.306 367.783.909 9.052.017.302 143.098.366 5.143.627.783 1.457.738.416 158.755.882
14.318.527.349
16.351.069.964
Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan badan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan estimasi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi Entitas Anak sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan badan – neto Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan badan Perusahaan
48
24.782.726.216
31 Desember 2012 (diaudit)
(88.418.352.256)
2.413.947.825
33.833.471.408
27.196.674.041
(54.584.880.848)
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) Beda temporer Penyisihan penurunan nilai persediaan Beban sewa pembiayaan Amortisasi atas kapitalisasi rugi selisih kurs ke dalam aset tetap Penyusutan aset sewaan Liabilitas imbalan kerja Pendapatan yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi Penyusutan aset tetap Beda tetap Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final Laba penjualan aset sewa guna usaha Sumbangan, jamuan dan representasi Kesejahteraan karyawan
(2.087.606.180)
62.832.127.250 23.849.288.020
1.026.549.073 (1.724.627.807)
18.145.159.500 15.398.525.879 (25.646.217.008)
(4.548.836.886) (4.688.587.822)
(16.539.577.159) (9.458.766.901)
(4.848.566) (1.356.246.078)
(84.961.929) (3.273.930.336) 4.091.760.046
82.935.832
Estimasi rugi fiskal Perusahaan - tahun berjalan Rugi fiskal yang dibawa dari tahun-tahun sebelumnya Total akumulasi rugi fiskal - akhir tahun
16.607.897.763 (468.926.315.881) (452.318.418.118)
360.561.413 15.089.087.927 (484.015.403.808) (468.926.315.881)
Tidak ada beban pajak tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 karena Perusahaan masih berada dalam posisi rugi fiskal. Perhitungan pajak di atas telah sesuai dengan SPT yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak. Tagihan restitusi pajak penghasilan sebesar Rp 12.757.407.211 dan Rp13.026.190.238 masing-masing pada tanggal 30 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, merupakan jumlah tagihan restitusi pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun-tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 25 Juni 2009, Kantor Pelayanan Pajak telah menerbitkan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan atas tahun fiskal 2007 sebagai berikut: Jenis Ketetapan
Tanggal
Nomor
SKPKB PPh Pasal 21 SKPKB PPh Pasal 23 STP Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai
25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 23 Juli 2009
00024/201/07/092/09 00026/203/07/092/09 00044/107/07/092/09 00114/207/07/092/09 00115/207/07/092/09 00116/207/07/092/09 00117/207/07/092/09 00118/207/07/092/09 00119/207/07/092/09 00120/207/07/092/09 00121/207/07/092/09 00122/207/07/092/09 00123/207/07/092/09 00124/207/07/092/09 00125/207/07/092/09 00001/244/07/722/09
Jumlah 100.229.041 45.573.836 310.247.803 1.208.031.746 528.011.948 746.846.048 2.951.769.042 1.589.581.090 1.896.564.940 1.811.605.586 1.383.168.196 1.528.963.708 1.553.114.818 1.657.324.976 1.365.743.138 372.386.838
19.049.162.754
49
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) Perusahaan Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2007 sebesar Rp19.049.162.754. Antara bulan April sampai dengan September 2010, Direktur Jenderal Pajak telah menyetujui sebagian dari keberatan Perusahaan sebesar Rp339.551.860. Dengan hasil keputusan pajak yang diterima tersebut, Perusahaan kembali melakukan banding atas hasil keputusan pajak tersebut dengan rincian sebagai berikut: Jenis Ketetapan
Tanggal
SKPKB PPh Pasal 21 SKPKB PPh Pasal 23 STP Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB PPh Pasal 22
Nomor 8 September 2010 14 Juni 2010 20 April 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 2 September 2010 30 Agustus 2010 2 September 2010 6 September 2010 8 April 2010
Jumlah
KEP-494/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-280/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-157/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-461/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-462/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-463/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-467/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-468/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-469/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-470/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-471/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-455/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-435/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-456/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-464/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-122/WPJ.14/ BD.06/2010
100.229.041 310.247.803 1.208.031.746 * 521.851.090* 746.846.048* 2.951.769.042* 1.589.581.090* 1.896.564.940* 1.811.605.586* 1.383.168.196* 1.391.554.176* 1.553.114.818* 1.657.324.976* 1.342.100.460* 245.621.882
18.709.610.894 (*)
Perusahaan melakukan banding atas keputusan keberatan PPN dengan total sebesar Rp18.053.512.168.
Atas hasil keputusan Pengadilan Pajak terhadap permohonan banding, Perusahaan telah menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) sebesar Rp 11.482.367.888 Pada tanggal 29 Maret 2012, Pengadilan Pajak telah mengeluarkan keputusan atas permohonan banding Perusahaan dengan hasil sebagai berikut: Jenis Ketetapan SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai
Tanggal 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012 29 Maret 2012
Nomor Put-37446/PP/M.VI/16/2012 Put-37447/PP/M.VI/16/2012 Put-37448/PP/M.VI/16/2012 Put-37450/PP/M.VI/16/2012 Put-37451/PP/M.VI/16/2012 Put-37452/PP/M.VI/16/2012 Put-37453/PP/M.VI/16/2012 Put-37454/PP/M.VI/16/2012 Put-37454/PP/M.VI/16/2012 Put-37444/PP/M.VI/16/2012 Put-37445/PP/M.VI/16/2012 Put-37449/PP/M.VI/16/2012
Total 16/2012156.842.326 47.806.468 877.693.502 94.931.250 204.426.926 324.979.366 1.802.015.260 244.097.650 83.853.280 2.810.174.358 413.821.524 898.409.334 7.959.051.244
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut:
50
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Laba (Rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi Entitas Anak sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan badan – neto
24.516.278.186
31 Desember 2012 (diaudit)
(116.386.628.571)
2.413.947.825
33.833.471.408
26.930.226.011
(82.553.157.163)
6.732.556.503
20.638.289.291
1.212.142 (339.061.519) (20.733.958)
21.240.482 818.482.582 (1.022.940.012) (90.140.353)
(15.523.330.112)
(47.598.843.833)
Manfaat (beban) pajak penghasilan badan – neto Perusahaan Entitas Anak
(9.149.356.944) 761.401.930
(34.225.980.922) 1.627.701.896
Total
(8.387.955.015)
(32.598.279.026)
Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan badan Perusahaan Manfaat (beban) pajak dengan tarif yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final Laba penjualan aset sewa guna usaha Sumbangan, jamuan dan representasi Kesejahteraan karyawan Rugi fiskal dan beda temporer yang diakui sebagai aset pajak tangguhan
Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit) Perusahaan Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Pendapatan yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi Liabilitas imbalan kerja Penghapusan wesel tagih Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Penyisihan penurunan nilai persediaan Aset sewa guna usaha Sub-total Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Aset pajak tangguhan – neto Perusahaan
12.969.779.027
19.113.358.566
24.513.831.368 2.632.361.705 5.446.475.716 5.233.706.400 16.339.852.126 28.854.176.509
25.524.643.523 3.063.518.656 5.446.475.716 5.233.706.400 16.339.852.126 29.119.440.788
95.863.785.785
103.840.995.775
(77.822.476.105)
(76.650.329.150)
18.041.309.680
27.190.666.625
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang sebelum habis masa berlakunya.
51
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit) Perusahaan Aset pajak tangguhan Perusahaan Entitas Anak Total Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
18.041.309.680 10.218.653.444
27.190.666.625 12.772.158.092
28.259.963.124
39.962.824.717
18.402.464.625
18.981.593.101
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan berasal dari kerugian yang terjadi pada tahun-tahun pajak: 31 Maret 2013 (tidak diaudit) Perusahaan Aset pajak tangguhan - 2011 - 2009 - 2008 Total Total akumulasi rugi fiskal
31 Desember 2012 (diaudit)
133.514.509.105 87.853.511.506 247.558.295.270
133.514.509.105 87.853.511.506 247.558.295.270
28.259.963.124
39.962.824.717
468.926.315.881
468.926.315.881
Manajemen Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari estimasi rugi fiskal yang belum dihapuskan, yang mana manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut akan dapat digunakan seluruhnya di masa yang akan datang. 17. UTANG LAIN-LAIN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit) Uang muka pelanggan Uang muka rencana divestasi Entitas Anak (Catatan 28o, 32b dan 32c) Hutang kepada kontraktor Pinjaman sementara (Catatan 28h dan 28i) Titipan karyawan Dana pengembangan sumber daya manusia Lain-lain
78.748.038.479
74.001.165.836
7.000.000.000 393.936.855 -
50.000.000.000 43.068.622.905 7.000.000.000 5.563.065.117 2.150.534.300 5.015.485.241
Jumlah
86.141.975.334
186.798.873.399
52
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG Pinjaman bank terdiri dari pinjaman bank: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 (tidak diaudit) (diaudit) Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tranche A (US$19.531.034) Tranche B (US$23.771.281) Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta (US$2.548.468 pada tahun 2013 dan US$2.779.307 pada tahun 2012)
189.822.124.597 231.033.084.121
188.865.098.780 229.868.296.455
24.768.567.781
25.795.090.043
PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$6.652.480) Auspicium Universal Premier Fund (US$15.394.000) Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$10.561.289)
64.655.451.857 -
64.329.480.343 -
102.645.171.775
102.127.668.596
Jumlah Penyisihan penurunan nilai *)
612.924.400.131 (7.742.391.332)
610.985.634.217 (7.236.803.069)
Jumlah Bagian jatuh tempo satu tahun
605.182.008.799 (585.042.367.462)
603.748.831.148 (582.559.330.025)
Bagian jangka panjang *)
20.139.641.337
21.189.501.123
Dampak penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berupa penyesuaian ke tingkat bunga wajar pinjaman.
Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sejak tahun 2004, Perusahaan telah merestrukturisasi pinjamannya, dengan kreditur-kreditur terkait, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Skema restrukturisasi pinjaman-pinjaman tersebut dibagi dalam tranche sebagai berikut: a. Tranche A merupakan pinjaman dengan jangka waktu pembayaran dua belas (12) tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman tiga (3) tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan secara triwulanan dalam tiga puluh lima kali (35) cicilan mulai tanggal 23 Maret 2008 sampai dengan 23 September 2016. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 6% per tahun untuk enam bulan pertama tahun 2005 dan 1% di atas “Base Lending Rate” dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per tahun untuk tahun-tahun selanjutnya. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan Desember 2012, saldo pinjaman Tranche A masing-masing sebesar US$19.531.034 atau setara Rupiah dengan Rp189.822.124.597 dan Rp188.865.098.780. b. Tranche B merupakan pinjaman dengan jangka waktu pembayaran lima belas (15) tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman tiga (3) tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan secara triwulanan dalam empat puluh tujuh (47) kali cicilan mulai tanggal 23 Maret 2008 sampai dengan 23 September 2019. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 1% per tahun.
53
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2013 dan Desember 2011, saldo Tranche B sebesar US$23.771.281 atau setara dengan Rp231.033.084.121 dan Rp229.868.296.455. Pada tahun 2008, berdasarkan surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menyetujui perubahan komposisi pokok utang antara Tranche A dan B menjadi masing-masing 45:55 karena Perusahaan meningkatkan jaminan sebagai jaminan tambahan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Bangkok Bank PCL. Dalam surat tersebut Perusahaan juga setuju untuk mempercepat jatuh tempo Tranche B. Porsi bunga terutang yang tersisa dan dihapuskan oleh kreditur yang menandatangani perjanjian restrukturisasi sebesar US$23.265.625, telah dicatat sebagai “Pendapatan yang Ditangguhkan atas Pinjaman yang Direstrukturisasi”. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah gagal membayar cicilan pokok dan bunga. Oleh karena itu, bagian jangka panjang dari saldo pinjaman tersebut direklasifikasi dan disajikan seluruhnya sebagai liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2013, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. PT Bank CIMB Niaga Tbk a. Pada tanggal 13 November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$5.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10% per tahun dan terutang dalam empat puluh delapan (48) angsuran bulanan masing-masing sebesar US$104.167 mulai bulan Juni 2007. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman investasi masingmasing sebesar US$2.914.540 atau setara Rupiah dengan Rp28.326.414.260 dan Rp28.183.601.800. b. Pada tanggal 1 Oktober 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$5.000.000. Pinjaman tersebut akan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun dan terutang dalam tiga puluh enam (36) angsuran bulanan setelah sembilan (9) bulan masa tenggang pembayaran. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas pinjaman investasi masingmasing sebesar US$3.737.940 atau setara Rupiah dengan Rp36.329.037.596 dan Rp36.145.878.543. Pada tanggal 29 Juni 2009, Perusahaan menandatangani surat persetujuan restrukturisasi pinjaman dengan jangka waktu pembayaran menjadi empat (4) tahun sampai dengan tahun 2013. Pembayaran akan dilakukan setiap triwulan dalam enam belas (16) kali cicilan mulai bulan Maret 2010. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman, pihak CIMB setuju menangguhkan pembayaran bunga bulan Mei sampai dengan Desember 2009 dengan tingkat bunga 8,05% yang harus dibayar lunas dengan hasil penjualan aset Kelompok Usaha yang bergerak dalam Hutan Tanaman Industri.
54
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) Jika penjualan tersebut tidak terjadi, bunga yang ditangguhkan akan dibayar dengan cicilan per bulan selama dua (2) tahun mulai 1 Januari 2010. Perjanjian restrukturisasi tersebut juga mengharuskan tambahan agunan berupa gadai saham milik Perusahaan atas PT Karya Wijaya Sukses. Perusahaan belum mulai membayar cicilan pokok dan bunga ditangguhkan yang disebutkan di atas. Perusahaan sedang dalam proses mengajukan restrukturisasi. Seluruh utang pokok dan utang bunga yang ditangguhkan tersebut direklasifikasi dan disajikan seluruhnya sebagai liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Auspicium Universal Premier Fund Pada tanggal 10 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Citicorp N.A.Inc., melalui PT Binaartha Parama, pihak ketiga, dengan batas maksimum kredit sebesar US$16.394.000 dengan delapan (8) kali jadwal pembayaran setiap tiga bulanan mulai tanggal 10 Juni 2008. Pinjaman tersebut akan dikenakan bunga sebesar LIBOR per tahun. Pinjaman ini dijamin oleh penyertaan saham Perusahaan pada PT Essam Timber. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas pinjaman kredit adalah sebesar US$15.394.000 atau setara Rupiah dengan Rp138.407.454.000.. Perusahaan telah gagal membayar cicilan pokok dan bunga yang telah jatuh tempo. Oleh karena itu, bagian jangka panjang dari saldo pinjaman tersebut direklasifikasi dan disajikan seluruhnya sebagai liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Pada tanggal 16 Mei 2011, seluruh pinjaman dan kewajiban kepada Citicorp N.A.Inc. telah dialihkan kepada PT Binaartha Parama. Pada tanggal 17 Juni 2011, PT Binaartha Parama selanjutnya mengalihkan seluruh pinjaman kepada Auspicium Universal Premier Fund, Singapura dengan syarat dan ketentuan yang sama. Total pinjaman yang dialihkan adalah sebesar US$15.394.000 atau setara Rupiah sebesar Rp139.592.792.000 pada tanggal 31 Desember 2011. Berkaitan dengan proses restrukturisasi utang, Perusahaan dalam suratnya tertanggal 6 Maret 2012 yang ditujukan kepada Lion Trust (Singapore) Limited selaku wali dari Auspicium Universal Premier Fund, Singapura (Kreditur) memberitahukan bahwa secara prinsip menyetujui skema konversi utang menjadi modal dengan harga konversi sebesar Rp300/saham, dan seluruh bunga yang masih harus dibayar dan bunga yang ditangguhkan akan dihapus. Konversi utang menjadi modal tersebut baru akan dapat dilaksanakan apabila mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham serta setelah memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku. Berdasarkan perjanjian tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan dan Lion Trust (Singapore) Limited selaku wali dari Auspicium Universal Premier Fund sepakat untuk melakukan konversi utang sebesar US$15.394.000 menjadi modal saham baru Perusahaan (dengan menggunakan nilai tukar Rupiah yang disepakati sebesar Rp9.180 per US$1), dengan jumlah saham yang diterbitkan sejumlah 471.056.400 lembar saham dan dengan harga konversi saham sebesar Rp300 per saham. Saldo bunga yang terutang akan dihapuskan pada saat perjanjian berlaku efektif (Catatan 32a).
55
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Auspicium Universal Premier Fund (lanjutan) Nilai wajar saham Perusahaan berdasarkan rata-rata tertimbang harga saham selama 25 hari sebelum pemanggilan RUPSLB adalah sebesar Rp99, oleh karena itu selisih antara harga konversi dengan nilai wajar sebesar Rp101.809.758.400 dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 24). Saldo bunga terutang sebesar Rp74.043.569.140 dihapuskan dan dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 24). Pada tanggal 18 Desember 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk melakukan konversi utang menjadi modal saham kepada Lion Trust (Singapore) Limited selaku wali dari Auspicium Universal Premier Fund sebanyak 471.056.400 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham (Catatan 32a). Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pokok pinjaman tersebut telah direklasifikasi menjadi tambahan modal disetor - transaksi pembayaran berbasis saham (Catatan 20). Pada tanggal 9 Januari 2013, tambahan modal disetor - transaksi pembayaran berbasis saham telah direklasifikasi menjadi Modal ditempatkan dan disetor penuh. Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta Pada tanggal 20 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman Berulang dengan Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas: Fasilitas “Packing Loan” dengan batas maksimum kredit sebesar US$3.000.000. Fasilitas “Bills Receivable under Letter of Credit” dengan batas maksimum kredit sebesar US$1.000.000. Pada tanggal 17 Mei 2010, Perusahaan telah memperoleh restrukturisasi pinjaman dengan jangka waktu pengembaliannya sampai dengan 28 November 2017 dan pada tanggal 31 Maret 2013 dan Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi kewajiban sesuai dengan skedul pembayaran yang disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 4% per tahun dan dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas aset tetap tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo fasilitas kredit adalah masing-masing sebesar US$2.548.468 atau setara Rupiah dengan Rp24.768.567.781 dan US$2.779.307 atau setara Rupiah dengan Rp Rp25.795.090.043. Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk a. Pada tanggal 29 Juni 2006, PT Kalimantan Powerindo (“KP”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan batas maksimum kredit sebesar US$10.500.000 dengan jangka waktu pembayaran tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibayar dengan dua belas (12) angsuran kuartalan masing-masing sebesar US$875.000 mulai bulan Maret 2007 sampai dengan bulan Desember 2009. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas aset tetap tertentu dan jaminan Perusahaan.
56
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Entitas Anak (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman bank di laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebesar US$4.375.000 atau setara dengan Rp42.520.625.000 dan Rp42.306.250.000. b. Pada tanggal 1 Mei 2007, KP memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari CIMB dengan batas maksimum kredit sebesar US$8.000.000 dengan jangka waktu pembayaran tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibayar dengan tiga puluh enam (36) angsuran bulanan sebesar US$875.000 mulai bulan Maret 2008 sampai 2011. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Fasilitas pinjaman dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas aset tertentu dan jaminan sertifikat tanah di Palaran dan Sanga-Sanga, Kalimantan Timur (Catatan 10). Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman bank di laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebesar US$6.186.289 atau setara Rupiah dengan Rp60.124.546.776 dan Rp59.821.418.596. Selanjutnya, pada tanggal 29 Juni 2009, KP menandatangani surat persetujuan restrukturisasi pinjaman dengan jangka waktu pembayaran menjadi empat (4) tahun sampai dengan tahun 2013. Pembayaran akan dilakukan setiap triwulan dalam enam belas (16) kali cicilan mulai bulan Maret 2010. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman, pihak CIMB setuju menangguhkan pembayaran bunga bulan Mei sampai dengan Desember 2009 dengan tingkat bunga 8,05% yang harus dibayar lunas dengan hasil penjualan aset Kelompok Usaha Perusahaan yang bergerak dalam Hutan Tanaman Industri. Jika penjualan tersebut tidak terjadi, bunga yang ditangguhkan akan dibayar dengan cicilan per bulan selama dua (2) tahun mulai 1 Januari 2010. Perjanjian restrukturisasi tersebut juga mengharuskan tambahan agunan berupa gadai saham milik Perusahaan atas PT Karya Wijaya Sukses. KP belum mulai membayar cicilan pokok dan bunga ditangguhkan yang disebutkan di atas. KP sedang dalam proses mengajukan restrukturisasi. Seluruh utang pokok dan utang bunga yang ditangguhkan tersebut direklasifikasi dan disajikan seluruhnya sebagai liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Perjanjian-perjanjian pinjaman yang disebutkan di atas memuat beberapa syarat dan pembatasan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu, pembatasan pembagian dividen dan pembatasan lainnya. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap tertentu (Catatan 5, 7 dan 10). Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Kelompok Usaha telah gagal dalam memenuhi kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu dalam perjanjian kredit dan kegagalan dalam pembayaran.
57
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM Rincian kepemilikan saham pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham PT Sumber Graha Sejahtera Liontrust S/A Auspicium Universal Premir Fund - 869344002 Deddy Hartawan Jamin Gem Treasury Investments Limited. Liontrust S/A Pegasus Capital Fund - 869344003 Wijiasih Cahyasasi (Presiden Komisaris) Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah
Persentase Kepemilikan (%)
766.275.582
24,63
471.056.400 434.967.000 407.475.000
15,14 13,98 13,10
168.300.000 30.000.000 1.518.624
5,41 0,96 0,05
831.808.416
26,73
3.111.401.022
100,00
31 Desember 2012 (Diaudit) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham PT Sumber Graha Sejahtera Gem Treasury Investments Limited. Deddy Hartawan Jamin Deutsche Bank AG SG A/C Imani United PTE LTD Wijiasih Cahyasasi (Presiden Komisaris) Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah
Persentase Kepemilikan (%)
766.275.582 407.475.000 404.032.000
31,00 16,48 16,34
130.000.000 30.000.000 1.518.624
5,26 1,21 0,06
732.743.416
29,65
2.472.044.622
100,00
Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham, pada tanggal 26 Juni 2006, maka sampai dengan tanggal 7 Desember 2007, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 138.471.854 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan dalam Catatan 1b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut di atas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat No. W7 HT.01.04-10041 tanggal 9 Juli 2007 dan No. AHU-76787.AH.01.02 tanggal 23 Oktober 2008. 58
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM (lanjutan) Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.556.155 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan dalam Catatan 1b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut di atas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat No. AHU-AH.01.10-13090 tanggal 14 Agustus 2009. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006 yang ditegaskan dalam akta No. 66 tanggal 30 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., maka sejak tanggal 7 Juli 2009 Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 168 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan dalam Catatan 1b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut di atas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat No. AHU-AH.01.10-22053 tanggal 7 Desember 2009. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat, Notaris Benny Kristianto, S.H. No. 66 tanggal 30 Oktober 2009, disebutkan bahwa pada tanggal 15 Oktober 2009 dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang memutuskan telah menyetujui perubahan nilai nominal saham yang masih dalam portepel dari nilai nominal Rp1.000 menjadi Rp100 per saham, sehingga modal Perusahaan menjadi terdiri dari: - 1.236.022.311 modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. - 17.639.776.890 modal yang masih belum dikeluarkan dan masih dalam portepel dengan nilai nominal Rp100 per saham. Sebagaimana disebutkan dalam akta No. 26 tanggal 15 April 2010 yang dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., pada tanggal 9 Maret 2010 Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 1.236.022.311 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut di atas telah dilaporkan dan memperoleh penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-10009 tanggal 26 April 2010. Sedangkan, biaya emisi saham yang timbul langsung dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan karena jumlahnya tidak material. Dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk tahun 2010. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 18 Desember 2012 yang diaktakan dengan Akta Notaris Rismalena Kasri, S.H. No. 12 tanggal 20 Desember 2012, para pemegang saham menyetujui konversi utang sebesar US$20.894.000 menjadi modal dengan cara pengeluaran saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 639.356.400 saham dengan harga konversi Rp300 per saham kepada Lion Trust (Singapore) Limited selaku wali dari Pegasus Capital Fund dan Auspicium Universal Premier Fund sehingga jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh yang semula Rp1.359.624.542.100 meningkat menjadi Rp1.423.560.182.100. Secara keseluruhan para pemegang saham saat ini akan mengalami dilusi sekitar 20,55%. Konversi utang ini telah didaftarkan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan serta di Bursa Efek Indonesia pada bulan Januari 2013 (Catatan 12, 18 dan 33a). Pada tanggal 9 Januari 2013 pengeluaran saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 639.356.400 saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, sehingga pada tanggal 31 Maret 2013 modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi 3.111.401.022 lembar saham terdiri dari 1.236.022.311 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 dan 1.875.378.711 lembar saham dengan nilai nominal Rp100.
59
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM (lanjutan) Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Kelompok Usaha tertentu dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut tidak dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggaltanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Selain itu, Kelompok Usaha juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengalokasikan dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Unsur-unsur tambahan modal disetor adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) Agio saham Tambahan modal disetor lainnya transaksi pembayaran berbasis saham Dicatat sebagai Modal ditempatkan dan disetor penuh
31 Desember 2012 (Diaudit)
356.296.283.600
293.000.000.000
-
63.296.283.600
(63.935.640.000)
Total tambahan modal disetor
-
292.360.643.600
356.296.283.600
21. PENDAPATAN USAHA Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)
Ekspor Kayu lapis Kayu lapis olahan Kayu gergajian/”woodworking products” MDF
Volume (m3) 7.23 11.09 -
Jumlah Pendapatan Ekspor
31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)
Rupiah 70.385.513 152.162.365 222.547.877
60
Volume (m3) 5.398 1.376 182
Rupiah 32.732.979.512 9.993.073.175 1.188.675.440 43.914.728.127
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PENDAPATAN USAHA (lanjutan) Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)
Loka l Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF Kayu bulat Kayu gergajian/”woodworking products” Listrik Lain-lain
Volume (m3) 229.36 37.97 147.74 -
31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)
Rupiah
Volume (m3)
1.096.098.044 181.659.090 433.533.790
2.522 626 1.540 3.630
Rupiah
30.855.327.360 2.773.963.903
10.020.030.196 3.218.398.784 4.661.052.600 4.878.556.616 21.274.631.040 2.313.412.135
Jumlah Pendapatan Lokal
35.340.582.187
46.366.081.371
Jumlah Pendapatan Usaha
35.563.130.065
90.280.809.498
Selama tahun 2012 dan 2011, tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif selama setahun melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian. Pendapatan usaha dari pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar 0,03% dan 1,66% pada tahun 2013 dan 2012 (Catatan 6). 22. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013
31 Maret 2012
(Tidak Diaudit)
(Tidak Diaudit)
Kayu lapis: Kayu bulat yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
592.235.840
27.989.999.329 8.540.035.879 6.093.661.036
Jumlah beban produksi
592.235.840
42.623.696.244
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
649.742.146 (129.209.550)
2.611.536.591 (1.031.987.930)
520.532.596
44.203.244.905
908.784.190 (520.301.484)
19.475.879.280 (10.456.839.825) (474.043.280) (14.871.869.474)
Beban pokok pendapatan - Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF Kayu bulat Kayu gergajian/”woodworking products” Listrik Sewa
909.015.302 621.971.983 406.963.761 26.669.233.258 278.953.452
37.876.371.606 12.588.147.285 7.287.019.154 8.508.070.166 1.589.075.980 18.961.792.123 867.368.902
Jumlah beban pokok pendapatan
28.886.137.756
87.677.845.216
Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Dipindahkan ke proses produksi lain Barang dalam perjalanan Akhir tahun
61
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan) Selama periode tiga bulan 31 Maret 2012 dan 2011, tidak terdapat transaksi pembelian yang dilakukan dengan satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif selama setahun melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian. Pendapatan usaha dari pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar 0,03% dan 1,66% pada periode tiga bulan 31 Maret 2012 dan 2011 (Catatan 6). 23. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)
31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)
Beban Penjualan Pengangkutan dan penyimpanan Perbaikan dan pemeliharaan Komisi penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 9) Lain-lain
99.635.026 17.504.362 355.439.914 134.663.293 31.799.865 49.110.125
986.179.956 187.147.349 617.966.082 299.033.711 32.273.500 345.316.044
Jumlah Beban Penjualan
688.152.585
2.467.916.642
7.401.453.921 1.285.738.027 152.226.851 855.891.572 422.611.517 187.447.744 113.213.074 356.661.740 116.052.880 1.053.358.298
8.360.241.935 408.083.085 119.615.067 526.709.924 947.875.800 469.726.500 31.104.582 232.141.607 178.760.890 355.151.279
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
11.944.655.628
11.629.410.670
Jumlah Beban Usaha
12.632.808.210
14.097.327.312
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi dan perjalanan Honorarium profesional Pajak dan perizinan Sumbangan, hadiah dan hubungan masyarakat Penyusutan (Catatan 9) Kantor dan mess karyawan Komunikasi Lain-lain
24. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASI LAINNYA Rincian pendapatan dan beban operasi lainnya adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) Pendapatan operasi lainnya : Penggantian pematangan tanah Laba Penjualan saham anak perusahaan Pendapatan dari persiapan lahan Hutan Tanaman Industri dalam pengembangan Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Pendapatan lain-lain Jumlah pendapatan operasi lainnya 62
31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)
73.816.347.010
8.516.275.000 -
2.926.378.089 4.005.152.612
514.661.746 87.987.292
80.747.877.715
9.118.924.038
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASI LAINNYA (lanjutan) 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)
31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)
Beban lain-lain : Kerugian penurunan nilai Goodwill (Catatan 10) Beban kapasitas yang tidak terpakai Beban lain-lain
(34.179.222.501) (834.461.381)
(7.421.070.443) (11.646.054.634) (384.203.036)
Jumlah beban operasi lainnya
(35.013.683.882)
(19.451.328.113)
Beban kapasitas yang tidak terpakai merupakan beban yang terjadi karena penghentian produksi Medium Density Fibreboard (MDF) yang disebabkan tingginya harga bahan baku dan tidak ada produksi atas kayu bulat di areal IUPHHK Kelompok Usaha.
25. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) Beban bunga Pinjaman bank Sewa guna usaha dan lain-lain Jumlah beban bunga Beban administrasi bank Laba (rugi) selisih kurs - neto Jumlah Beban Keuangan
31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)
(9.212.804.269) (1.923.152.944)
(16.631.430.864) (1.134.033.657)
(11.135.957.213)
(17.765.464.521)
(202.113.094) (2.881.574.306)
(761.339.351) (10.749.398.778)
(14.219.644.613)
(29.276.202.650)
26. INFORMASI SEGMEN Segmen geografis disajikan dalam lima segmen yang dibedakan menurut lokasi pelanggan Kelompok Usaha Informasi mengenai segmen geografis Kelompok Usaha yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 disajikan sebagai berikut: Segmen Geografis 31 Maret 2013 : Penjualan Ekstern Keterangan : Indonesia Asia Timur Eropa Amerika Serikat Timur Tengah dan lain-lain Jumlah
35.340.582.187 222.547.877 35.563.130.065
63
Penjualan Antar Segmen
398.469.524 398.469.524
Eliminasi
Konsolidasian
(398.469.524) -
35.340.582.187 5.145.801.720 19.457.566.976 57.159.820.719 17.943.469.167
(398.469.524)
35.563.130.065
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 31 Maret 2012 :
Keterangan : Indonesia Asia Timur Eropa Amerika Serikat Timur Tengah dan lain-lain Jumlah
Penjualan Ekstern
Penjualan Antar Segmen
Eliminasi
46.366.081.371 2.533.625.864 6.136.260.013 27.675.984.932 7.568.857.318
3.181.480.292 -
(3.181.480.292) -
46.366.081.371 2.533.625.864 6.136.260.013 27.675.984.932 7.568.857.318
90.280.809.498
3.181.480.292
(3.181.480.292)
90.280.809.498
Konsolidasian
Aset utama Kelompok Usaha terletak di Kalimantan Timur, Indonesia. Oleh karena itu, manajemen Kelompok Usaha tidak menyajikan informasi jumlah nilai tercatat aset segmen dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset segmen berdasarkan lokasi geografis karena tidak relevan.
27. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian. 2013
Aset keuangan: Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang wesel Aset tidak lancar - piutang karyawan Penyertaan saham Liabilitas keuangan: Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Liabilitas lain-lain Wesel bayar Biaya masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang bagian lancar: Pinjaman bank Liabilitas sewa pembiayaan Utang kepada pihak berelasi Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar: Pinjaman bank
2012
Nilai tercatat
Nilai wajar
176.050.767.322 47.251.959.585 28.008.719.318 413.866.196 25.341.660.919
176.050.767.322 47.251.959.585 28.008.719.318 413.866.196 25.341.660.919
Nilai tercatat
21.289.551.769 17.966.051.247 54.156.977.783 623.974.595 25.341.661.067
Nilai wajar
21.289.551.769 17.966.051.247 54.156.977.783 623.974.595 25.341.661.067
152.751.999.903 100.557.940.134 86.141.975.334 2.876.400.000 216.632.077.917
152.751.999.903 100.557.940.134 86.141.975.334 2.876.400.000 216.632.077.917
161.027.176.615 95.293.775.025 186.798.873.399 7.401.000.000 225.655.296.274
161.027.176.615 95.293.775.025 186.798.873.399 7.401.000.000 225.655.296.274
585.042.367.444 49.266.801.245 6.239.598.000
585.042.367.444 49.266.801.245 6.239.598.000
582.559.330.025 49.020.326.307 6.766.872.600
582.559.330.025 49.020.326.307 6.766.872.600
20.139.641.337
20.139.641.337
21.189.501.123
21.189.501.123
Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang wesel, aset tidak lancar - piutang karyawan, penyertaan saham, pinjaman bank jangka pendek, wesel bayar, utang usaha, utang lainlain, biaya masih harus dibayar, liabilitas jangka panjang - bagian lancar, utang kepada pihak berelasi, dan liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar, mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut, sedangkan efek tersedia untuk dijual dinilai pada harga perolehan. Nilai wajar dari pinjaman bank dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
64
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING Perusahaan a. Ikatan sehubungan dengan pinjaman Kelompok Usaha dijelaskan dalam Catatan 12 dan 18. b. Berdasarkan surat tanggal 26 November 2004 dari Perusahaan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, tercantum ketentuan bahwa apabila Perusahaan melakukan gagal bayar, maka utang bunga yang telah dihapuskan sejumlah US$21.680.921 akan timbul kembali pada tanggal 23 September 2019 (Catatan 18). c.
Pada tanggal 24 Juli 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan hak opsi membeli, alat pembangkit tenaga listrik “Genset” dengan PT Adiquatro Elektrikindoperkasa (AE) dimana AE memberikan sejumlah pembayaran tertentu sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa menyewa. Perjanjian ini berlaku selama empat (4) tahun, efektif sejak barang diterima di lokasi penyewa guna usaha dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak.
d. Berdasarkan akta notaris Linda Herawati, S.H. No. 64 tanggal 26 November 2009 dinyatakan bahwa tagihan Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond/ZCB) berjangka waktu satu tahun yang diterbitkan oleh PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) kepada Perusahaan tertanggal 1 Juli 2009 dengan saldo awal sebesar Rp140.254.908.652 (tidak diaudit) berubah menjadi sebesar Rp138.762.484.056 (setelah diaudit), selanjutnya ZCB tersebut disebut dengan tagihan ZCB I. ZCB I ini merupakan saldo atas tagihan Perusahaan kepada SHJ sampai dengan 30 Juni 2009. Kemudian berdasarkan akta tersebut di atas, tagihan ini dialihkan kepada Marshall Enterprise Limited (Marshall), pihak ketiga, bersamaaan dengan penjualan kepemilikan saham SHJ yang dimiliki Perusahaan kepada Tjiwi. Penjualan tagihan berupa ZCB ini sebelumnya telah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 15 Oktober 2009. Sesuai dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tagihan antara Perusahaan dengan Marshall yang diaktakan dengan akta notaris Linda Herawati, S.H. No.19 tanggal 7 September 2009, pembayaran sejumlah US$3.000.000 dari saldo ZCB I di atas disepakati dengan cara Perusahaan wajib mengambil kayu tegakan, yang kemudian ditindak lanjuti dengan Perjanjian Jual Beli Kayu antara SHJ dengan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta No. 61 tanggal 26 November 2009 dari notaris yang sama yang menyatakan bahwa pengambilan kayu tegakan tersebut dilakukan di areal SHJ dan wajib diselesaikan sampai dengan tanggal 14 Juli 2011. Harga pembelian kayu hasil dari pengambilan di areal SHJ tersebut akan dibayar oleh Marshall kepada SHJ. Jangka waktu tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 14 Juli 2012. Namun demikian, Perusahaan tidak dapat melakukan pengambilan seluruh kayu di areal SHJ yang menjadi haknya tersebut disebabkan oleh beberapa alasan antara lain proses pengurusan perizinan (Rencana Kerja Usaha dan Rencana Kerja Tahunan SHJ) yang memakan waktu cukup lama sehingga pada saat pelaksanaan realisasi penebangan, antara biaya produksi dan harga jual sudah tidak ekonomis lagi dan apabila aktifitas penebangan tersebut tetap dilakukan maka akan menimbulkan kerugian yang signifikan bagi Perusahaan. Di samping itu, infrastruktur untuk kelancaran logistik dan pengeluaran kayu dari areal SHJ telah mengalami kerusakan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya (pada saat penandatanganan kesepakatan Jual Beli ZCB). Berdasarkan surat Nomor 1/Legal-HQ/SLJ/IX/12 dari SHJ tanggal 3 September 2012, sehubungan dengan lewatnya jangka waktu perjanjian pada tanggal 14 Juli 2012, maka terhitung sejak tanggal 15 Juli 2012, Perusahaan tidak berhak untuk melakukan pemanenan dan pengangkutan kayu di areal SHJ. Oleh karena itu, seluruh saldo piutang wesel (hak mengambil kayu tebangan di areal SHJ) kepada Marshall yang nilainya sebesar US$2.950.948 (setara dengan Rp 28.535.669.600) disisihkan dan dicatat sebagai kerugian penyisihan penurunan nilai piutang wesel dan dicatat pada akun “Beban Lain-Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 24). Perusahaan akan tetap melakukan upaya untuk mendapatkan kembali perpanjangan jangka waktu penebangan tersebut. Sampai dengan Desember 2012, Perusahaan telah menerima pembayaran secara kas untuk pelunasan ZCB I sejumlah US$11.000.000 65
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) e. Pada tanggal 26 November 2010, Perusahaan telah menerima pinjaman sebesar US$1.000.000 dari Marshall Enterprise Limited. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 25 Mei 2011 dan telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2011. f.
Pada tanggal 23 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Bridging Loan dengan Genuine Capital Ltd. (Genuine). Fasilitas pinjaman ini merupakan Bridging Loan Facility dengan jangka waktu enam (6) bulan yang secara keseluruhan berjumlah US$4.000.000 yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan, yang terdiri dari:
Tranche A sebesar US$2.000.000. Tranche B yang merupakan fasilitas tambahan sebesar US$2.000.000 yang akan dicairkan sesuai dengan permintaan Perusahaan.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap tahunan sebesar 12% per tahun yang mulai dibayarkan sejak tiga (3) bulan setelah tanggal pencairan. Pinjaman Tranche A dijamin dengan penyertaan saham Perusahaan pada PT Kalimantan Powerindo, sedangkan Tranche B dijamin dengan penyertaan saham Perusahaan pada PT Sumalindo Alam Lestari. Pinjaman ini akan jatuh tempo enam (6) bulan setelah tanggal efektif, yaitu lima (5) hari setelah Perusahaan menerima dana dari penerbitan saham. Pada tanggal 30 Oktober 2009, Perusahaan telah menggunakan fasilitas pinjaman tersebut sejumlah US$1.999.945 (Tranche A dan Tranche B). Pada tanggal 9 April 2010, Perusahaan telah membayar lunas seluruh pinjaman tersebut beserta bunganya. g. Pada tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman modal kerja dari Genuine sejumlah Rp10.000.000.000 yang telah dicairkan pada tanggal 23 Desember 2010. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo enam (6) bulan setelah tanggal pencairan dan dikenakan bunga tetap tahunan sebesar 21% per tahun yang akan dibayarkan bersama dengan pokok pinjaman pada tanggal jatuh tempo. Pinjaman ini dijamin dengan 50% penyertaan saham Perusahaan pada PT Kalimantan Powerindo. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 16 Juni 2011. h. Pada tanggal 26 Juli 2011, Perusahaan kembali menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman modal kerja dari Genuine sejumlah Rp10.000.000.000 yang telah dicairkan pada tanggal yang sama. Pinjaman ini akan jatuh tempo tiga (3) bulan setelah tanggal pencairan dan dikenakan bunga tetap tahunan sebesar 21% per tahun yang akan dibayarkan bersama dengan pokok pinjaman pada tanggal jatuh tempo. Pinjaman ini dijamin dengan 30% penyertaan saham Perusahaan pada PT Kalimantan Powerindo. Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang, dimana terakhir telah diperpanjang sampai dengan 26 April 2013. Pada tahun 2012, Perusahaan telah membayar pinjaman tersebut sebesar Rp3.000.000.000. i.
Pada tanggal 26 Mei 2011, Perusahaan dan PT Bangun Daya Perkasa (BDP) menandatangani perjanjian tentang rencana penjualan 62,5% kepemilikan saham di PT Kalimantan Powerindo (KP) atau setara dengan 50.937.500 saham dengan harga Rp46.800.000.000. Perjanjian jual beli saham hanya akan terjadi bila memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian pokok. Rencana jual beli saham tersebut telah disetujui oleh RUPS-LB Perusahaan tanggal 27 Juni 2011, Namun karena tidak terpenuhinya syarat-syarat pendahuluan yang harus sudah terpenuhi selambatnya 90 (sembilan puluh) hari setelah penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat tersebut, maka rencana jual beli saham tersebut tidak dapat direalisasikan.
j.
Pada tanggal 16 Juli 2009, Perusahaan menerbitkan wesel bayar kepada First Goal International Ltd., pihak ketiga, sebesar US$300.000 dengan tingkat bunga 7% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2009. Wesel bayar ini telah beberapa kali diperpanjang, dimana terakhir telah diperpanjang sampai dengan 16 April 2013. 66
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) k.
Pada tanggal 24 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$642.000 dengan PT Borneo Karya Persada (dahulu PT Sumalindo Mitra Resindo), pihak berelasi. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 9% per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo satu (1) tahun setelah tanggal penarikan. Perjanjian ini dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak. Pada tanggal 24 Februari 2012, fasilitas tersebut telah diperpanjang dan berlaku selama satu (1) tahun. Seluruh bunga yang belum dibayarkan menjadi pokok pinjaman yang baru sehingga total fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$699.780 dan disajikan sebagai bagian dari “Utang kepada pihak-pihak berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
l.
Pada tanggal 6 Februari 2012, Perusahaan menerima surat persetujuan dari HSBC, dimana HSBC setuju untuk melepaskan hak pertanggungan atas tanah seluas 40.031 m2 yang berlokasi di Tangerang. Perusahaan telah menjual tanah tersebut kepada PT Satyamitra Kemas Lestari, pihak ketiga. Sebagian hasil penjualan tanah tersebut akan digunakan untuk mengurangi fasilitas Packing Credit (Catatan 12).
m. Pada tanggal 28 Maret 2012, Perusahan melakukan penambahan setoran modal sebesar Rp1.240.000.000 atau setara dengan 99,2% saham yang ditempatkan dan disetor Perusahaan di PT Suli Inti Resource (“SIR”). SIR adalah perseroan terbatas yang didirikan Perusahaan pada tanggal 21 Oktober 2010 dengan maksud dan tujuan bergerak di bidang pertambangan. n . Pada tanggal 12 Oktober 2012, Perusahaan melakukan penandatanganan Perjanjian Pokok dan pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham atas seluruh kepemilikan saham Perusahaan di SAL dengan PT Mentari Pertiwi Makmur (”MPM”), dimana Perusahaan bersedia melepas dan menjual seluruh saham yang dimiliki atas SAL dan WKL sebanyak 234.889 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 setara dengan 99,99%. Harga yang disepakati atas transaksi tersebut sebesar Rp330.000.000.000. Pada tanggal 13 Oktober 2012, Perusahaan telah menerima uang muka atas rencana transaksi tersebut sebesar Rp50.000.000.000. Perjanjian ini akan efektif apabila seluruh persyaratan transaksi sebagaimana ditetapkan terpenuhi dan penandatangan Akta Jual Beli saham-saham dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember 2012 dan dapat diperpanjang. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Maret 2013. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut di atas, disepakati bahwa pada tanggal efektif, seluruh piutang dagang dan tagihan lainnya sampai dengan tanggal efektif menjadi hak tagih Perusahaan sedangkan segala kewajiban dan utang SAL dan WKL sampai dengan tanggal efektif menjadi beban dan tanggung jawab Perusahaan meskipun kewajiban-kewajiban tersebut baru ditagihkan kemudian (Catatan 33b dan 33c). o. Perkara hukum yang dihadapi oleh Perusahaan sampai dengan tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: i.
Permohonan Penetapan Pengadilan untuk Pemeriksaaan Perusahaan yang diajukan oleh Imani United Pte Limited dan Deddy Hartawan Jamin (pemegang saham Perusahaan) (Para Pemohon) kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) dengan nomor perkara No. 38/Pdt.P/2011/PN.Jkt.Sel tanggal10 Januari 2011. Berdasarkan keputusan Penetapan PN Jaksel yang diucapkan tanggal 28 April 2011, PN Jaksel mengabulkan permohonan Para Pemohon berkenaan dengan pemeriksaan Perusahaan sebagai termohon. Atas penetapan tersebut, Perusahaan melalui kuasa hukumnya telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI, sesuai Memori Kasasi No. 06/LGA/SULI-K/V/2011 tanggal 20 Mei 2011, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima keputusan dari Mahkamah Agung RI baik melalui pengacara Perusahaan maupun dari PN Jaksel. 67
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) ii . Gugatan perdata yang diajukan oleh pemegang saham atas nama Deddy Hartawan Jamin ke PN Jakarta Selatan kepada Perusahaan sebagai Tergugat I dan pihak-pihak lain sebagai tergugat lainnya, dengan nomor perkara No. 02/Pdt.G/2013/PN.JKT.Sel tanggal 2 Januari 2013. Materi gugatan yang diajukan oleh penggugat antara lain transaksi material atas pengalihan saham Perusahaan di SHJ kepada Tjiwi Kimia dan pengalihan tagihan Perusahaan di SHJ (ZCB) kepada Marshall (Catatan 28d) yang telah mendapatkan persetujuan sebelumnya dari RUPSLB Perusahaan pada tanggal 15 Oktober 2009, serta pelaksanaan transaksi afiliasi yakni inbreng aset tanaman menjadi setoran modal Perusahaan di Entitas Anak (SAL) yang dilaksanakan pada tahun 2010 (Catatan 9) Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses sidang di PN Jaksel. Entitas Anak p. Pada tanggal 4 Desember 2007, KP menandatangani perjanjian jual beli fasilitas penyediaan batu bara dengan PT Impian Semana Graha (“ISG”). Dalam perjanjian tersebut, KP setuju untuk membeli fasilitas penyediaan batu bara dengan harga Rp7.066.825.000, yang telah dibangun di lokasi pembangkit listrik KP. KP melakukan pembayaran angsuran bulanan setelah memperhitungkan uang muka KP sebesar Rp1.275.642.104. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo liabilitas yang timbul atas transaksi ini masing-masing sebesar Rp265.197.151. q. Pada tanggal 1 Juli 2010, KP menandatangani perjanjian jual beli atau suplai batu bara dengan Perusahaan Daerah Kelistrikan dan Sumber Daya Energi Kabupaten Kutai Kertanegara (“PKSDE”), dimana PKSDE setuju untuk memasok batu bara kepada KP minimum 13.000 MT per bulan untuk Power Plant di Senoni dan 6.500 MT per bulan untuk Power Plant di Loa Janan dengan standar ASTM minimal 5.300 kcal/kg (Adb). Harga jual batu bara ditetapkan berdasarkan kuantitas listrik yang diproduksi dengan harga Rp505/kwh-neto. Perjanjian ini berlaku selama satu (1) tahun. Pada tanggal 2 Januari 2011, perjanjian jual beli atau suplai batu bara tersebut mengalami perubahan, dimana harga jual beli batubara ditetapkan berdasarkan kuantitas listrik yang diproduksi dengan harga Rp512/kwh-neto dan biaya excess steam sebesar Rp80.000/T steam per jam. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. r.
Pada tanggal 29 Desember 2010, KP menandatangani perjanjian pembelian tenaga listrik lebih (excess power) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) yang berlokasi di PLTU Loa Janan, Kalimantan Timur, dengan kapasitas maksimum 6.800 kw dan dengan harga Rp852,80 per kwh. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan dua belah pihak. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.
s.
Pada tanggal 1 Juli 2011, KP menandatangani perjanjian pembuangan limbah dengan CV Semanding Lestari. Terkait dengan perjanjian tersebut KP dikenakan biaya sebesar Rp175.000/rit. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan tidak diperpanjang lagi.
68
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) Entitas Anak (lanjutan) t.
Pada tanggal 8 Maret 2011, PT Sumalindo Alam Lestari (SAL) menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasional dengan PT Permata Sanimardani (PSM), pihak ketiga, yang meliputi penebangan, penumpukan, penarikan kayu sampai ke log pond dan membantu menaikan kayu ke tongkang atau alat angkut lain yang disediakan oleh SAL-1, sekaligus land clearing areal untuk persiapan tanam di areal SAL-1, berdasarkan ijin Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Ijin Pemanfaatan Kayu Persiapan Lahan atas areal SAL-1. Perjanjian ini telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan perjanjian tanggal 1 November 2011. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun RKT yaitu RKT 2011, RKT 2012 dan RKT 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan surat No.36/SAL/RG-KD/RG/JKT/2012, SAL dan PSM sepakat untuk mengakhiri Perjanjian tersebut dan SAL mengajukan klaim atas pekerjaan penyiapan lahan (land clearing) yang tidak mencapai target siap ditanami, pengurangan fee tebangan atas penurunan harga jual akibat keterlambatan pengiriman dan penurunan harga kayu bulat di pasar dan penurunan fee tebangan atas persediaan kayu bulat yang afkir dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp13,8 miliar dan telah dicatat sebagai pengurang akun HTI dalam pengembangan di tahun 2012.
u. Pada tanggal 17 Januari 2011, KP menandatangani perjanjian pembelian tenaga listrik lebih dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) yang berlokasi di Senoni, Kalimantan Timur, dengan kapasitas maksimum 13.500 KW dan dengan harga Rp852,80 per kwh. Perjanjian tersebut berlaku selama satu (1) tahun terhitung sejak tanggal dimulainya penyaluran tenaga listrik kepada PLN. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 18 Januari 2015. v.
Pada tanggal 14 Juni 2011, PT Karya Wijaya Sukses (“KWS”), Entitas Anak, menandatangani perjanjian dengan PT Pratama Artha Sejati (PAS), dimana PAS setuju untuk memberikan jasa penebangan sampai dengan pengumpulan kayu ke Logpond berdasarkan RKT tahun 2011. Imbalan atas jasa tersebut adalah sebesar Rp925.000/m3 bersih. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan berakhirnya RKT 2011.
w. Pada tanggal 2 Januari 2012, SAL menandatangani Kontrak Kerjasama Suplai Bahan Baku Serpih (BBS) dengan PT Kertas Nusantara (“KN”), pihak ketiga, dimana selama tahun 2012 SAL bersedia mensuplai kurang lebih sebanyak 250.000 m3 kayu BBS hutan alam bekas tebangan SAL (Unit 1) yang berlokasi di Berau, Kalimantan Timur dengan diameter minimum sebesar 10 cm dan maksimum sebesar 29 cm dengan kualitas baik. Kontrak kerjasama ini berlaku selama satu (1) tahun sampai dengan 31 Desember 2012 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama. Pada tahun 2012, SAL telah mengirim Kayu BBS kepada KN senilai Rp67,9 miliar dengan saldo piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp20,7 miliar. x.
Pada tanggal 17 Januari 2012, WKL menandatangani Perjanjian Jual Beli Kayu Tegakan dengan PSM dimana WKL bersedia menjual kayu tegakan yang berdiameter 30 cm ke atas dan kayu bulat kecil yang berasal dari areal RKT 2011/2012 dan 2013 pada areal IUPHHK-KT milik WKL, yang kemudian Perjanjian ini diaddendum dengan Addendum Perjanjian Jual Beli Tegakan No. 02B/WKL/DIR/RG-KD/JKT/2012 tanggal 20 Januari 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan surat No.002/PSM/2012, WKL dan PSM sepakat untuk menghentikan Perjanjian tersebut dan nilai ganti rugi yang telah disepakati untuk dibayarkan WKL kepada PSM akibat adanya penghentian perjanjian tersebut adalah sebesar Rp22,4 miliar dan telah dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Lain-lain” di tahun 2012.
y.
Pada tanggal 17 Februari 2012, PT Nityasa Prima (“NP”), Entitas Anak, menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Indomining. NP menyewakan lahan berupa tanah seluas 283.641 m2 yang terletak di Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani sampai dengan berakhirnya masa berlaku HGB yaitu tanggal 31 Maret 2028. Total kontrak sewa adalah sebesar US$1.000.000. 69
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) Entitas Anak (lanjutan) z.
Pada tanggal 2 Oktober 2012, SAL menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan Greatsun Finance Limited, pihak ketiga, dengan batas maksimum kredit sebesar Rp7.500.000.000 dengan jangka waktu dua (2) bulan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap sebesar 20% per tahun dan dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas persediaan. Pada tanggal 5 Desember 2012, SAL melakukan pembayaran sebesar Rp3.000.000.000 dan sisa pinjaman telah diperpanjang sampai dengan tanggal 5 April 2013 dengan tingkat bunga yang sama.
aa . Pada tanggal 12 Oktober 2012, SAL dan MPM menandatangani perjanjian gadai atas saham SAL di WKL kepada MPM sebagai jaminan atas uang muka yang telah diterima oleh Perusahaan sebesar Rp50.000.000.000 dari MPM. ab. Pada tanggal 9 Januari 2013, Perusahaan telah menerbitkan saham baru sejumlah 639.356.400 lembar (nilai nominal Rp100) hasil konversi utang Perusahaan kepada Lion Trust (Singapore) Limited selaku wali dari Pegasus Capital Fund dan Auspicium Universal Premier Fund (Catatan 12, 18 dan 19). ac.. Pada tanggal 20 Februari 2013, Perusahaan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan agenda permohonan persetujuan para pemegang saham Perusahaan untuk melakukan divestasi saham SAL kepada PT Mentari Pertiwi Makmur, pihak ketiga. Dalam RUPS LB tersebut telah disetujui penjualan seluruh saham Perusahaan di SAL. ad. Pada tanggal 8 Maret 2013, Perusahaan dan PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM) menandatangani perjanjian jual beli saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Rismalena Kasri, S.H. No. 03, dimana sesuai dengan perjanjian tersebut, Perusahaan setuju menjual seluruh kepemilikan saham Perusahaan pada PT Sumalindo Alam Lestari (SAL) sebesar 234.889 atau setara dengan 99,99% dari jumlah saham SAL yang ditempatkan dan disetor penuh kepada MPM dengan harga penjualan sebesar Rp330.000.000.000. Pada tanggal 11 Maret 2013, Perusahaan telah menerima sisa pembayaran atas transaksi divestasi dari MPM.
29. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2013, Kelompok Usaha mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Aset Kas dan bank Dolas AS Euro Piutang usaha Uang muka dan asset lancar lainnya Dolas AS Euro Jumlah Aset
Dalam Mata Uang Asing
Ekuivalen dalam Rupiah
163.158 4.605 178.848
1.585.735.861 40.045.416 1.738.222.406
270.050 3.447
2.624.615.770 42.822.081 6.031.441.534
70
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Liabilitas Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas jangka panjang - bagian lancar Pinjaman bank Utang sewa guna usaha Utang Pihak yang berelasi Pinjaman bank jangka panjang
8,000,000 2.176.782 5.948.653 12.473.939
77.752.000.000 21.156.141.731 57.814.960.588 121.234.211.846
60.287.001 5.065.364 642.000 2.072.192
585.929.364.486 49.230.272.716 6.239.598.000 20.139.641.337
Jumlah Liabilitas
939.496.193.704
Liabilitas - Bersih
933.464.752.170
Pada tanggal 30 April 2013 kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar Rp9.722 per US$1 dan Rp12.730 per EUR1. Oleh karena itu, bilamana kurs per tanggal 30 April 2013 tersebut digunakan untuk menyesuaikan jumlah liabilitas neto dalam mata uang asing milik Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2013 ke dalam Rupiah, maka liabilitas neto dalam mata uang asing tersebut akan naik secara proforma sekitar Rp2,6 milyar. Pengaruh kurs mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. Kelompok Usaha tidak melakukan lindung nilai (“hedging”) terhadap pinjaman yang diperoleh dalam mata uang asing tersebut. 30. KELANGSUNGAN USAHA Kegiatan usaha Kelompok Usaha telah terpengaruh dan mungkin terus terpengaruh oleh kondisi bisnis yang mempengaruhi usaha di bidang kehutanan. Disamping itu, perubahan kurs valuta asing berdampak signifikan terhadap biaya dana dan jumlah utang dalam bentuk valuta asing (Dolar AS) milik Kelompok Usaha dalam satuan Rupiah. Dalam menjalankan usahanya, manajemen Kelompok Usaha telah dan akan menerapkan strategi usahanya sebagai berikut:
Tetap fokus terhadap pasar yang memberikan keuntungan kompetitif secara nyata (“significant”) melalui strategi kombinasi produk (“product mix strategy”) untuk sektor perkayuan serta penetrasi terhadap pasar baru yang prospektif, serta mengembangkan sektor kelistrikan.
Mencari calon investor dan atau sumber dana lainnya untuk memperbesar kapasitas pembangkit listrik.
Mengaktifkan kembali industri plymill dan MDF. Alternatif yang sedang dijajaki adalah merelokasi kedua industri tersebut ke daerah yang pemenuhan bahan bakunya dapat berkesinambungan dengan biaya perolehan dan biaya pemasaran yang murah.
Ekspansi ke bidang usaha pertambangan.
Melanjutkan proses restrukturisasi utang.
Terus meningkatkan produktivitas dan melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam operasional usaha melalui program penurunan biaya strategis (“strategic cost reduction program”) dan menghindari biaya yang timbul akibat kesalahan (“cost of mistakes”) serta penerapan anggaran secara ketat (“strict budget”). 71
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan)
Penerapan pengelolaan hutan lestari (“sustainable forest management”) dan peremajaan alat berat (“renewal heavy equipment”) serta perpanjangan konsesi areal hutan yang masih berpotensi, mencari atau menambah luas areal baru baik hutan alam dan hutan tanaman industri yang memiliki potensi, guna menjamin kelangsungan pasokan bahan baku ke industri secara berkesinambungan.
Mengoptimalkan sumber daya hutan non-kayu (mineral, herbal dan tumbuhan lainnya) yang berada di areal hutan yang dikelola Kelompok Usaha termasuk mengembangkan sistem pengelolaan berbasis “carbon trade”.
Menciptakan “good corporate governance” melalui pematuhan peraturan pemerintah sesuai dengan sifat usaha, meminimalisasi terjadinya konflik sosial melalui “community development”, serta operasional usaha yang ramah lingkungan (“environment friendly police”).
31. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
Laba (Rugi) bersih yang tersedia bagi pemegang saham Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
31 Maret 2013 tidak diaudit)
31 Maret 2012 (tidak diaudit)
16.701.258.378
(51.513.691.287)
3.111.401.022
2.472.044.622
8
(21)
Rugi bersih per saham 32. REKLASIFIKASI AKUN
Tidak ada akun-akun pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Maret 2012 yang direklasifikasi untuk memungkinkan perbandingan mereka dengan akun-akun pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2013.
33. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Tidak ada peristiwa penting yang terjadi setelah periode pelaporan. 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Kelompok Usaha dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko nilai tukar mata uang. Risiko tingkat bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrument keuangan yang disebabkan oleh perubahan suku bunga pasar. Kelompok Usaha memiliki risiko suku bunga terutama karena menerima pinjaman yang menggunakan suku bunga mengambang. Kelompok Usaha menjalankan manajemen risiko dengan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga pasar serta bernegosiasi dengan bank untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Kelompok Usaha.
72
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul apabila para penyewa, pembeli dan Kelompok Usaha gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya kepada Kelompok Usaha. Kebijakan Kelompok Usaha mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan persetujuan penyewa dan pembeli berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko atas kekurangan dana untuk pengeluaran jangka pendek dan untuk mengatasinya dengan menggunakan perangkat rencana likuiditas. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan bank yang cukup dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendeknya. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Risiko nilai tukar mata uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Kelompok Usaha yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari pinjaman bank dalam mata uang asing. 35. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) Kapitalisasi beban penyusutan aset tetap ke dalam aset dalam penyelesaian jalan, jembatan dan Hutan Tanaman Industri dalam pengembangan
36.937.239
31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)
3.406.546.346
36. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Laporan keuangan konsolidasian diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh manajemen Perusahaan pada tanggal 8 Mei 2013.
73